bab ii landasan teori · bab ii landasan teori ... bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi suatu konsep yang berlaku secara umum tentang
suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti konsep
kesatuan usaha, konsep harga perolehan, konsep kesinambungan, dan sebagainya.
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2016:10) mengemukakan
bahwa Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi
pengambil keputusan
1. Pengertian Sistem
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2016:2)
mengemukakan bahwa “Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih
komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2) menyatakan bahwa “Sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang
tertentu”.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17) menyimpulkan
bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-
6
komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau
pengolahan yang tertentu.
2. Pengertian Informasi
Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2) menyatakan informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya.
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2016:2)
mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses
untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan”.
3. Pengertian Sistem Akuntansi
Atyanto Mahatmyo (2014:9) “Sistem akuntansi merupakan suatu
rangkaian, bukti transaksi,dokumen, catatan-catatan akuntansi,dan
laporan-laporan serta alat-alat, prosedur,kebijakan, sumber daya manusia,
maupun sumber daya lain dalam suatu perusahaan yang dikoodinasikan
sedemikian rupa untuk mendukung dalam pencapaian apa yang menjadi
tujuan perusahaan”.
4. Pengertian Sistem Informasi
Jeferson Hutahean (2014:13) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat majerial,
dankegiatan strategi dari suatu organisasidan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
7
2.1.2. Pengertian Akuntansi
Menurut Fera Pujiyanti (2015:19) menyatakan bahwa akuntansi dapat
didefinisikan dari 2 sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pemakai jasa
akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya. Dari sudut pandang pemakai,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan
informasi berupa pelaporan keuangan yang diperlukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Dalam
definisi ini akuntansi ialah suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk
menyediakan informasi kuantitatifentitas ekonomi(usaha)terutama yang
bersifat keuangan.
Akuntansi merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasi,meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan
mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Menurut Syaiful bahri (2016:2) menyatakan bahwa akuntansi adalah seni
pencatatan,penggolongan,pengikhtisaran dan pelaporan atas suatu transaksi
dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar
yang di akui umum.
Menurut Yayah Pudin Shatu (2016:7) menyatakan bahwa akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manager, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan,
organisasi dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur,
berkomunikasi serta menginterpretasikan aktivitas keuangan.
2.1.3. Pihak-pihak Yang Berkepentingan Dengan Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi untuk
pengambilan keputusan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilik perusahaan (owner).
2. Calon pemilik (investor).
3. Pengelola perusahaan (management).
8
4. Kreditor (Supplier, Bank, dan pihak lain yang memberikan pinjaman).
5. Lembaga pemerintah (biro pusat statistik, direktorat jendral pajak).
6. Karyawan perusahaan.
2.1.4. Persamaan Dasar Akuntansi
Syaiful Bahri 2016:13 menyatakan persamaan dasar akuntansi
menunjukan bahwa aktiva sama dengan pasiva. Pasiva terdiri dari utang dan modal.
Terdapat lima rekening yaitu harta, utang, ekuitas, pendapatan dan beban.
2.1.5. Pengertian Akun atau Rekening
Syaiful Bahri 2016:20 mengatakan bahwa “rekening adalah alat dasar untuk
menampung perubahan saldo pada tiap-tiap elemen laporan keuangan yang
mempunyai dua sisi yaitu debet dan kredit”.
Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat data yang akan menjadi
dasar penyusunan laporan keuangan. Rekening akan memberikan informasi tentang
operasi perusahaan.Kumpulan dari rekening-rekening dinamakan buku besar.
2.1.5.1. Penggolongan Rekening
Pada dasarnya rekening- rekening dikelompokkan pada dua golongan,
yaitu:
1. Rekening Rill
Rekening rill adalah rekening-rekening yang terdapat pada laporan
keuangan neraca. Rekening rill juga disebut dengan rekening neraca.
Rekening ini adalah rekening aktiva,utang dan ekuitas.
2. Rekening nominal atau sementara
Rekening nominal adalah rekening-rekening yang terdapatpada laporan
keuangan laba rugi. Rekening ini juga disebut rekening laba rugi.
Rekening yang terdiri dari pendapatan dan beban. Rekening nominal
9
dikatakan rekening sementara karena pada akhir periode saldo nya harus
ditutup atau di nol kan. Penggolongan rekening dapat dilihat pada gambar
berikut:
2.1.5.2. Saldo Normal Rekening
Saldo normal rekening adalah saldo normal dari masing- masing rekening
dengan tujuan untuk menunjukkan keadaan secara umum saldo dari rekening-
rekening tersebut.
Jumlah sisi pertambahan dalam suatu akun bisa sama atau lebih besar daripada
sisi pengurangannnya, akan tetapi hampir semua akun pada umumnya bersaldo
positif (pertambahan lebih besar daripada pengurangan)
Aturan pendebetan dan pengkreditan serta saldo-saldo pada umumnya
(saldo normal) dari berbagai jenis rekening dapat dilihat pada ikhtisar dibawah ini:
Rekening Rill
Rekening Aktiva
Rekening Utang
Rekening Beban
Rekening
Pendapatan
Rekening
Nominal
Rekening Ekuitas
Rekening - Rekening
Gambar II.1Sumber:Syaiful Bahri 2016:21
10
Tabel II.1
Saldo Normal Akun
Nama Rekening Saldo Normal Bertambah Berkurang
Aktiva/Harta Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Utang/Kewajiban Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Ekuitas/Modal Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Pendapatan/Penjualan Kredit (K) Kredit (K) Debet (K)
Beban Debet (D) Debet (D) Kredit (D)
Prive Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Dividen Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Laba Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Rugi Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Sumber : Syaiful Bahri 2016:22
2.1.5.3. Elemen-Elemen Laporan Keuangan
1. Aktiva (Asset)
a. Aktiva Lancar (Current Asset)
1. Kas (cash), yaitu uang tunai,cek atau alat pembayaran yang siap dan
bebas dipergunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
2. Piutang wesel (note receivable), yaitu tagihan kepada pihak kreditur
yang disertai dengan surat kesanggupan untuk melunasinya.
3. Piutang usaha (Account Receivable), yaitu tagihanyang timbul karena
adanyapenjualan jasa atau barang dagangan.
4. Persekot atau beban dibayar dimuka (Prepaid Expenses), yaitu beban
yang telah dibayar akan tetapi belum digunakan atau dimanfaatkan
sebagai beban pada aktivitasperusahaan dimasa yang akan datang atau
periode akuntansi berikutnya.
11
5. Perlengkapan (Supplies), yaitu perlengkapan yang habis dipakai dalam
satu tahun. Misalnya alat tulis.
b. Aktiva Tetap Berwujud (Fixed Asset)
1. Tanah (Land)
2. Bangunan (Building)
3. Kendaraan (Vehicle)
4. Peralatan (Equipment)
c. Aktiva Tetap tidak Berwujud (intangible Asset)
1. Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan;
2. Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu;
3. Goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan
itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang diproduksi
mendapat kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.
2. Kewajiban atau utang (liabilities)
a. Utang jangka pendek (Current Liabilities)
1. Utang usaha (Account Payable), yaitu kewajiban perusahaan kepada
kreditur yang timbul karena adanya transaksi pembelian barang
dagangan secara kredit.
2. Utang wesel (Note Payable), yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak
kreditur yang disertai dengan janji tertulis untuk melunasinya.
12
3. Utang gaji (Salaries Payable), Yaitu kewajiban yang timbul karena
terdapat karyawan yang sudah bekerja tetapi belum mendapat
pembayaran gaji oleh perusahaan.
4. Utang pajak (Tax Payable), yaitu utang yang timbul karena perusahaan
sudah saatnya membayar pajak penghasilan tetapi karena sesuatu hal
lain sehingga pajak tersebut belum dibayarkan.
5. Pendapat diterima dimuka (Revenue in advanced), yaitu pendapatan
yang telah diterima pada periode sekarang tetapi belum memberikan
jasa. Seperti sewa diterima dimuka.
b. Utang Jangka panjang (Long term Debt)
obligasi (Bon Payable), yaitu kewajiban jangka panjang dari suatu
perusahaan untuk pemerintah yang disertai dengan sertifikat tanda terutang
dan bentu tertulisdiatas materai.
3. Ekuitas
1. Modal, yaitu bagian dari hak pemilik dala perusahaan yaitu selisih
antara aktiva dan utang.
2. Prive, yaitu pengambilan pribadi oleh pemilik perusahaan
3. Modal saham, yaitu modal berupa jumlah lembar saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Agio saham atau disagio saham, yaitu selisih antara nilai normal
saham dengan harga jual saham (jumlah yang diterima perusahaan).
5. Laba ditahan, yaitu laba yang tidak diberikan kepada pemegang
saham.
13
6. Dividen, yaitu hak pemegang saham atas laba perusahaan atau laba
yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
7. Saldo laba, yaitu merupakan kumpulan dari laba tahun-tahun
sebelumnya.
8. Simpana wajib, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayaroleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
9. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat menjadi
anggota.
4. Pendapatan (Revenues)
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh
perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
a. pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha.
b. pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang
menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha
pihak lain.
5. Beban (Expenses)
Beban adalah biaya yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha
untuk memperoleh pendapatan.
Beban dapat dibedakan atas:
14
1. beban usaha, yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan
usaha;
2. beban lain-lain, yaitu biaya yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank.
2.1.6. Siklus Akuntansi
Menurut Yayah Pudin Shatu 2016:17 menyatakan bahwa Siklus Akuntansi
yaitu proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat
dipertanggung jawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip
dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-
teknikdari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi
dalam suatu periode tertentu.
Dalam kegiatan ekonomi biasanya disebut siklus akuntansi perusahaan.
Yang dimaksud dengan siklus akuntansi perusahaan adalah proses membuat
laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.
umumnya siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada
pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo
yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik
15
Gambar II.2
Siklus Akuntansi
Sumber : Zahir Accounting
Gambar di atas menjelaskan siklus akuntansi secara umum akan tetapi
siklus akuntansi untuk perusahaan dagang tidak jauh berbeda dari siklus akuntansi
pada umumnya.
a. Identifikasi Transaksi.
Dimulai dari transaksi dengan cara mengidentifikasi transaksi yang
terjadi. Pada perusahaan dagang sebagai penjual kita telah menyerahkan
barang dagangan dan telah menerima uang dari pembeli maka transaksi
tersebut diidentifikasi sebagai transaksi penjualan tunai. Setelah
identifikasi transaksi kemudian diposting dalam jurnal transaksi tersebut
menjadi seperti berikut:
[D] Kas xxx
[K] Penjualan xxx
2. Posting ke Buku Besar.
Posting ke buku besar adalah posting ke buku besar, yaitu proses
pemindahan akun yang telah dijurnal ke masing-masing buku besar.
3. Membuat Neraca Saldo.
Membuat neraca saldo yang berisi daftar akun-akun yang
digunakan beserta nilai saldonya yang fungsinya untuk membuktikan
bahwa sisi debet dan kredit telah balance.
4. Jurnal Penyesuaian.
16
Pada jurnal penyesuaian dilakukan apabila ada kesalahan pada
penjurnalan dan posting atau untuk memastikan biaya dan pendapatan
benar-benar telah dicatat pada periode yang benar.
5. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
Neraca saldo setelah penyesuaian merupakan gabungan dari neraca
saldo dan jurnal penyesuaian yang biasa disebut neraca saldo setelah
penyesuaian (adjusted trial balance).
6. Menyiapkan Laporan Keuangan.
Kemudian neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya
adalah menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil
akhir dari proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi
keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan
informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal perusahaan.
Pada umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi,
laporan perubahan modal, dan neraca. Pada tahap ini akun-akun yang ada
pada neraca saldo setelah penyesuaian dipindahkan ke laporan keuangan
sesuai dengan laporan keuangannya. Sebagai contoh untuk neraca, akun-
akun yang berkaitan dengan neraca adalah akun kelompok harta, utang dan
modal. Sedangkan laporan laba rugi berisi akun-akun pendapatan dan
biaya.
7. Membuat Jurnal Penutup.
Tahap berikutnya adalah membuat jurnal penutup dari akun-akun
yang terdapat di laporan laba rugi yaitu akun pendapatan dan biaya.
17
8. Neraca Saldo Setelah Penutupan.
Lanjut ke tahap selanjutnya yaitu neraca saldo setelah penutupan,
sama seperti pada tahap neraca saldo setelah penyesuaian sebelumnya
dengan cara menggabungkan neraca saldo dengan jurnal penutup. Pada
tahap ini akan terlihat pada laporan laba/rugi bersaldo nol.
9. Jurnal Pembalik.
Untuk jurnal pembalik ini sifatnya optional saja jadi tidak harus
dibuat. Hanya untuk transaksi tertentu jurnal pembalik harus dibuat.
Contohnya untuk transaksi pendapatan diterima dimuka saat penjurnalan
langsung dijurnal sebagai pendapatan atau biaya dibayar dimuka dijurnal
sebagai biaya maka harus dibuat jurnal pembaliknya.
2.1.6.1. Jurnal
Menurut Jusup (2011:26) “Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi
perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya)
dengan menunjukkanakun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah
rupiahnya masing-masing”.
Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut :
a. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan akun-akun yang
terpengaruh oleh suatu transaksi.
b. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberikan gambaran secara
kronologis (menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingga dapat memberi
gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan
urutan-urutan kejadiannya.
18
c. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat
dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan.
d. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi.
e. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan
dalam mencatatnya, maka letak kesalahan tersebut dibuku besar akan sulit
ditemukan.
2.1.6.2.Pengkodean Akun
Sistem pengkodean terdiri dari himpunan karakter, simbol-simbol yang
dapat diterima dan telah dinyatakan digunakan untuk mengidentifikasikan objek
tertentu.Untuk mempermudah dalam pengelolaan transaksi keuangan perusahaan,
sebuah perusahaan harus merancang sistem kode akun. Sistem kode akun harus
dirancang dengan asumsi menghasilkan klasifikasi yang diinginkan dan adanya
fleksibilitas dalam klasifikasi tersebut. Adanya klasifikasi akan menghasilkan
suatu keteraturan dan standar yangbaku bagi pengelolaan dan penggunaan
transaksi perusahaan sehingga klasifikasi iniakan memudahkan bagian
pembukuan untuk mencatatkan transaksi dan mengidentifikasikan perkiraan yang
baru. Asumsi fleksibel didasarkan pada anggapan bahwa pengkodean ini tidak
boleh kaku tapi mengikuti alur yang sudah digariskan/distandarkan sebelumnya.
Sitem kode akun rekening, mempunyai fungsi untuk:
1. Menyediakan identifikasi ringkas mengenai informasi perkiraan/rekening-
rekening yang digunakan dalam proses pencatatan transaksi keuangan
perusahaan.
2. Mempermudah bagian pencatatan dalam membukukan transaksi pada
rekening/perkiraan yang digunakan.
19
3. Menggolongkan perkiraan perusahaan sesuai dengan klasifikasinya.
4. Menjadikan pencatatan/pembukuan perusahaan lebih rapi dan tersusun dengan
baik.
5. Mempermudah dalam pembuatan database perusahaan.
Beberapa jenis kode yang bisa dipergunakan menurut Puspitawati dan
Anggadini (2011:98) adalah:
a. Kode Numerik, merupakan sistem kode akun yang menggunakan digit-digit
tertentu yang umumnya berupa himpunan karakter dari angka 0 sampai
dengan 9. Kode numerik banyak digunakan untuk pemrosesan data-data yang
otomatis.
b. Kode Alphanumerik merupakan sistem pengkodean serangkaian angka, huruf
alphabet, dan simbol-simbol khusus, bangunan dasar dari sistem pengkodean
ini adalah karakter secara individual.
c. Kode sekeunsial, merupakan sistem pengkodean dengan memberikan urutan
nomor dalam bentuk berurutan menaik atau menurun. (mengatur posisi data
berdasarkan posisi), contoh nomor urut cek.
d. Kode blok, jenis kode ini mengklasifikasikan objek kedalam
kelompok,karakter-karakter dalam sistem pengkodean ini dibuat secara
sequential(naikturun) dalam setiap blok. Contohnya Universal Product Code.
Dalam kodeblok, posisi karakter atau kelompok karakter memiliki arti khusus.
e. Kode Herarkis (kelompok), mengimplementasikan beberapa subklasifikasi
dalam setiap blok data utama, contohnya kode pos.
f. Kode Desimal, memungkinkan perluasan ke kanan setelah titik. Contohnya
kode Dewey (untuk perpustakaan).
20
2.1.7. Jenis Perusahaan
Menurut Syaiful Bahri (2016:4-5) menyatakan bahwa jenis perusahaan
terdiri dari 3 Jenis yaitu:
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam menjual jasa.
Perusahaan menyediakan berupa pelayanan, berupa memberikan keindahan,dan
kesenangan kepada konsumen.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan nya menjual barang
dengan tidak mengubah bentuk dari barang yang dijual tersebut. barang yang
dijual disebut barang dagangan. contoh perusahaan dagang adalah penjualan hasil
produksi, dan penjualan surat-surat berharga.
3. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dijual.
21
2.2. Tool Aplikasi
Dalam mencatat transaksi keuangan pada PT. Bagus Bersam Mandiri,
penulis mencoba menggunakan program akuntansi yaitu Zahir Accounting V 5.1.
2.2.1. Pengertian Dan Sejarah Zahir Accounting
Zahir Accounting salah satu aplikasi program akuntansi yang mudah di
gunakan, juga tampilan yang menarik baik dalam interface program maupun
dalam penyajian laporan keuangan.
Menurut Yuswanto dan Lo (2013:01) mengemukakan bahwa “Zahir
Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated
software)”.
Pada tahun 1996 PT. Zahir International membuat software akuntansi yang
pertama kalinya dengan nama Zahir Accounting versi 1.0, kemudian berkembang
di tahun 1997 dengan munculnya versi 2.0, dan pada tahun 1999 Zahir
Accounting mulai dipasarkan, hingga saat ini Zahir Accounting sudah mencapai
versi 5.0 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan.
2.2.2 Penginstallan Program Zahir Accounting
Sebelum aplikasi program Zahir Accounting diaktifkan harus diinstall
terlebih dahulu ke dalam komputer. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
22
1. Masuk ke softcopy program Zahir Accounting klik Setup.
Kemudian akan muncul jendela seperti dibawah ini:
Gambar II.3 Jendela Persiapan untuk Install
23
2. Selanjutnya klik next pada jendela berikutnya, seperti gambar dibawah ini:
Gambar II.4 Jendela Untuk Memulai Install
3. Dan selanjutnya mengisi data pelanggan yang membeli software (customer
information) pilih anyone who uses this computer (all user) kemudian next,
seperti gambar jendela konfirmasi dibawah ini:
24
Gambar II.5 Jendela Customer Information
4. Langkah berikutnya adalah memlilih tipe setup, dengan memilih tiga option
yang yang tersedia di jendela tipe setup yaitu pilih Typical kemudian next,
seperti gambar dibawah ini:
Gambar II.6 Jendela Konfirmasi Setup Type
5. Dan selanjutnya akan muncul jendela konfirmasi bahwa program yang akan
diinstall telah siap untuk diinstall kemudian klik install.
25
Gambar II.7 Jendela Konfirmasi Data
6. Kemudian muncul jendela konfigurasi bahwa program yang di pilih sedang
di install dan apabila penginstallan sudah selesai maka muncul jendela
bahwa proses install sudah selesai dan klik finish, seperti dibawah ini:
Gambar II.8 Jendela Konfigurasi
Gambar II.9 Jendela Penyelesaian Proses Install
2.2.3. Mengaktifkan Program Zahir Accounting
Untuk menggunakan atau menjalankan program Zahir Accounting
terlebih dahulu harus diaktifkan. Berikut langkah-langkah untuk mengaktifkan
Program Zahir Accounting.
26
1. Pilih menu start dan pilih Zahir System edisi Pendidikan V 5.1.
Gambar II.10 Membuka Program Zahir
2. Selanjutnya pada layar komputer akan muncul logo Zahir Accounting seperti
dibawah ini:
Gambar II.11 Tampilan Logo Program Zahir Accounting
3. Setelah proses upload selesai, akan muncul tampilan utama program Zahir
Accounting seperti gambar II.12.
27
Gambar II.12 Tampilan Awal Program Zahir Accounting
4. Setelah muncul menu utama seperti diatas, program Zahir Accounting sudah
dapat digunakan. Baik untuk membuat data baru maupun membuka data
sebelumnya yang telah dibuat.
2.2.4. Modul Program Zahir Accounting
Beberapa modul yang digunakan dalam Zahir Accounting untuk
memudahkan dalam menginput transaksi, sebagai berikut:
Gambar II.13 Modul Program Zahir Accounting
1. Menu Data-Data
1
2
3
4
5
6
7
28
Modul data digunakan untuk membuat data master disuatu data kerja di
zahir accounting. Untuk menampilkannya klik Data-data.
Gambar II.14 Fasilitas Menu Data-Data
Berikut penjelasan dari masing-masing modul:
a. Data Nama dan Alamat
Untuk membuat, mengedit, menghapus data customer, vendor, employee
dan others.
b. Data Rekening
Untuk membuat, mengedit, menghapus data account.
c. Data Produk
Untuk membuat, mengedit, menghapus data produk
d. Data Satuan Pengukuran
Menu ini digunakan untuk membuat, mengedit, menghapus satuan
pengukuran barang.
e. Data Proyek
Menu ini digunakan untuk mengelola dan membuat data proyek, serta
membuat tahapan pekerjaan.
f. Data Harta Tetap
29
Menu ini digunakan untuk mengelola harta tetap, mencatat harga perolehan,
dan untuk menghitung beban penyusunan perbulannya.
g. Data Pajak
Menu ini digunakan untuk mengelola data pajak, menentukan pajak keluar
dan masukannya, serta menentukan persentase dari pajaknya.
h. Data Mata Uang
Menu ini digunakan untuk mengelola mata uang yang akan di gunakan
dalam transaksi.
i. Klasifikasi Alamat dan Tabel Komisi Penjualan
Menu ini digunakan untuk mengelompokan pelanggan dan supplier, serta
untuk mengisi tabel komisi penjualan salesman.
j. Kelompok dan Grup Produk
Menu ini digunakan untuk memudahkan dalam pengelompokan barang.
k. Data Pendukung
Menu ini berisi data pendukung lainnya seperti, data departemen, data
gudang/lokasi, dan data biaya pengiriman dengan fasilitas pengalokasian
biaya.
l. Fixed Aset
Menu ini digunakan sebagai data pendukung untuk fasilitas harta tetap.
m. Proyek
Menu ini merupakan bagian dari pendukung data proyek seperti, fase
pengerjaan proyek, data kode biaya, serta data status proyek.
30
n. Catatan Transaksi
Menu ini digunakan untuk mencatat catatan transaksi seperti, catatan termin
penjualan, catatan termin pembelian.
2. Menu Buku Besar
Beberapa fasilitas menu yang terdapat dalam menu buku besar seperti
gambar II.14, beserta penjelsan dari setiap menunya:
Gambar II.15 Fasilitas Menu Buku Besar
a. Data Rekening Perkiraan
Untuk menampilkan daftar rekening perkiraan, dan untuk membuat,
mengedit, dan menghapus data rekening serta untuk memasukan saldo
awal akun.
b. Transaksi Jurnal Umum
Untuk menginput transaksi jurnal umum, yang tidak dapat diinput melalui
form transaksi kas dan bank, pembelian maupun penjualan.
c. Buku Besar
31
Menu ini digunakan untuk menampilkan buku besar pembantu untuk
setiap rekening.
d. Daftar Transaksi Jurnal
Menu ini digunakn untuk menampilkan daftar transaksi jurnal umum yang
pernah dibuat dalam satu perode.
3. Menu Penjualan
Menu penjualan berisi segala fasilitas yang berhubungan dengan
penjualan baik secara kredit maupun tunai. Beberapa fasilitas yang terdapat
dalam menu ini seperti gambar II.16 dibawah ini:
Gambar II.16 Fasilitas Menu Penjualan
a. Sales Order
Menu ini digunakan untuk menginput permintaan penjualan.
b. Pengiriman Barang
Form dalam menu ini digunakan untuk menginput transaksi penjualan baik
pengiriman barang per pelanggan
c. Retur Penjualan
Form dalam menu ini digunakan apabila ada pengembalian atas barang
yang di jual.
32
d. Daftar Piutang Usaha
Menu ini menampilkan piutang dagang per pelanggan berdasarkan umur
piutang baik secara total atau pertransaksi, beserta detail pembayarannya.
e. Pembayaran Piutang Usaha
Form dalam menu ini diguanakan apabila ada transaksi pembayaran piutang
usaha dari pelanggan.
f. Pengembalian Kelebihan (Kredit)
Menu ini digunakan apabila terjadi transaksi kelebihan pembayaran dari
pelanggan, di mana uang pelanggan akan dikembalikan secara tunai atau
digunakan sebagai pembayaran piutang juga penjualan lainnya.
4. Menu Pembelian
Menu ini berisi segala fasilitas yang terkait denga aktivitas pembelian
baik tunai maupun kredit. Fasilitas-fasilitas yang ada di menu pembelian
sebagai berikut:
33
Gambar II.17 Fasilitas Menu Pembelian
Berikut penjelasan dari beberapa menu:
a. Purchase Order
Form dalam menu ini digunakan untuk menginput permintaan pembelian.
b. Penerimaan Barang (invoicing)
Untuk menginput pembelian barang yang sudah dikirim oleh vendor.
c. Retur Pembelian
From dalam menu ini digunakan apabila terjadi transaksi pengembalian
barang kepada supplier.
d. Daftar Hutang Usaha
Menu ini digunakan untuk mengetahui saldo hutang kepada supplier baik
secara total maupun pertransaksi.
e. Pembayaran Hutang Usaha
Untuk menginput jika ada pembayaran hutang usaha.
f. Penerimaan Kembali (Debit)
34
Menu ini digunakan untuk menginput transaksi kelebihan pembayaran
dari supplier.
5. Menu Kas dan Bank
Menu Kas dan Bank berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas
dan bank, baik transaksi keluar masuk kas atau bank, dan juga transfer kas ke
bank atau sebaliknya. Beberapa fasilitas yang ada dalam menu kas dan bank
seperti gambar dibawah ini:
Gambar II.18 Fasilitas Menu Kas Dan Bank
Berikut penjelasan dari masing-masing menu:
a. Transfer Kas
Menu ini diguanakan untuk menginput transaksi transfer kas atas
penerimaan ataupun pengeluaran, baik transfer dari kas ke bank atau
transfer antar bank.
b. Kas Masuk
Dalam menu ini digunakan untuk menginput transaksi kas masuk ke
perusahaan.
c. Kas Keluar
Menu ini digunakan untuk menginput transaksi kas keluar, untuk
pembayaran selain hutang, baik dari kas maupun bank.
35
d. Rekonsiliasi Bank
Menu ini digunakan apabila melakukan proses rekonsiliasi.
6. Persediaan
Dalam menu persediaan ini berisi fasilitas yang berhubungan dengan
persediaan. Beberapa fasilitas yang ada dalam Menu Persediaan seperti
gambar 11.18, serta penjelasan tentang fungsi menunya:
Gambar II.19 Fasilitas Menu Persediaan
Berikut penjelasan dari masing-masing menu:
a. Pemakaian atau Penyesuaian Barang
Menu ini digunakan untuk menginput transaksi pemakaian barang atau
penyesuaiannya.
b. Pemindahan Barang
Untuk menginput jika ada pemindahan barang dari pusat ke cabang atau
sebaliknya
c. Stock Opname
Menu ini digunakan untuk menyamakan jumlah barang yang tercatat di
Zahir Accounting dengan yang ada digudang secara fisik.
36
d. Perakitan
Menu ini digunakan untuk mempercepat proses input transaksi
pemindahan barang berdasarkan formula yang ditentukan di masing-
masing barang hasil produksi.
7. Menu laporan
Dalam menu laporan ini berisi menu-menu untuk menampilkan berbagai
laporan juga analisa grafik yang termasuk laporan keuangan. Bebarapa fasilitas
yang ada dalam menu laporan ini sebagai berikut:
Gambar II.20 Fasilitas Menu Laporan
Beberapa penjelasan dari fasilitas yang ada di menu laporan:
a. Analisa Bisnis
Pada bagian ini dapat menampilkan grafik analisa bisnis terintegrasi,
kalendern, dan reminder yang menampilkan piutang,hutang dan giro yang
sudah jatuh tempo.
b. Laporan keuangan
Menu ini menampilan laporan keuangan seperti, laporan laba-rugi, neraca,
aliran kas, dan buku besar.
37
c. Laporan Penjualan dan Piutang
Pada bagian ini dapat menampilkan laporan penjualan per pelanggan, per
salesman, per periode.
d. Laporan Pembelian dan Hutang
Menu ini digunakan untuk menampilkan laporan pembelian dan laporan
hutang per periode.
8. Menu Program
Menu terletak dibagian atas menu utama Zahir Accounting, yang terdiri
dari beberapa menu program. Bentuk dari menu program seperti gambar II.20
serta penjelasan tentang fungsi dari setiap menu yang sering digunakan.
Gambar II.21 Menu Program
Berikut beberapa penjelasan dari setiap menu:
a. Menu File
Menu ini digunakan apabila ingin membuat data keuangan baru, atau
untuk kembali ke menu utama, membackup data, menjalankan alat bantu,
administrasi password dan hak akses.
b. Menu Setting
Untuk mengisi saldo awal rekening perkiraan, saldo awal hutang dan
piutang usaha, saldo awal persediaan.
c. Tutup buku
Melalui menu tutup buku ini dapat melakukan proses tutup buku bulanan
ataupun tutup buku tahunan.