bab ii landasan teori...contoh-contoh publik eksternal menurut yulianita (2015:69), adalah sebagai...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas)
Menurut Moore dalam Mukarom dan Laksana (2015:19) ”Istilah
hubungan dengan masyarakat mencakup hubungan dengan masyarakat luas, baik
melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan berkaitan dengan
menciptakan opini public dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri
(Webster’s World Dictionary)”
2.1.2. Humas Pemerintahan
Adapun pengertian Humas pemerintah menurut para ahli yaitu:
Ruslan (2010:341) menjelaskan bahwa:
Humas pemerintah sebagai perbedaan pokok antara fungsi dan tugas
Hubungan Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah
dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur
komersial walaupun Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama
dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas Pemerintahan
lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan
umum.
Sam Black dalam Saputra & Nasrullah (2011:55) mengatakan dalam
bukunya, “Practical Public Relations” mengklasifikasikan Humas menjadi
Humas pemerintah pusat (center government) dan Humas pemerintahan daerah
(local government), yakni:
1. Humas pemerintah pusat (center government)
Humas pemerintah pusat umumnya bertempat di departemen-
departemen, serta badan-badan yang termasuk pemerintah pusat.
Tugas humas pemerintahan pusat adalah menyebarkan informasi
secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang
telah dicapai.
2. Humas pemerintah daerah (local government)
Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas
pemerintah pusat, dalam rangka pengorganisasian dan mekanisme
kerja. Bagi Indonesia, sebagai negara besar dengan jumlah penduduk
yang begitu banyak terdiri atas suku bangsa dengan norma kehidupan
dan kebudayaan yang berbeda, mungkin untuk provinsi atau kabupaten
tertentu diperlukan suatu tambahan bagian khusus.
Zaenal mengatakan dalam buku manajemen pelayanan publik (2015:190):
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis, bagian Humas di
institusi pemerintah di bentuk untuk mempublikasikan atau
mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka dengan cara memeberikan
informasi secara teratur tentang kebijakan, memberikan pelayanan
terhadap masyarakat, hubungan dengan media.
2.1.3. Tugas dan Fungsi Humas Pemerintahan
1. Tugas Humas Pemerintah
Menurut Dimock dan Koening dalam Betty (2012:74) pada umumnya
tugas-tugas dari pihak Humas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu sebagai
berikut:
a. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat
tentang pelayanan masyarakat, kebjakan serta tujuan yang akan dicapai
oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.
b. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta
mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan
program pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi,
politik, serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
c. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah
yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam
melaksanakan tugas serta kewajiban masing-masing.
Secara spesifik tugas Humas dalam organisasi menurut Fraser Seitel
dalam Dewi (2013:24) adalah:
a. Memelihara hubungan dengan pegawai. Contohnya mengelola media
komunikasi internal seperti newsletter, televisi, dan sebagainya.
b. Mengoordinasi hubungan dengan media. Contohnya menyusun jadwal,
interview, press release, press conference, dan menjawab pertanyaan
media.
c. Berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
d. Menjalin relasi dengan investor, termasuk di dalamnya stakeholders
lain, yang tertarik untuk bergabung dengan organisasi.
e. Mengoordinasi “printed voice” organisasi kepada publik melalui
penyusunan naskah pidato, laporan tahunan dan brosur dan
semacamnya.
2. Fungsi Humas Pemerintahan
Seorang Humas atau Public Relations instansi pemerintahan
mempunyai fungsi pokok (Ruslan, 2011:110) sebagai berikut:
a. Mengamankan kebijaksanaan dan program kerja Pemerintah yang
diwakilinya.
b. Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi
mengenai kebijaksanaan, hingga mampu mensosialisasikan program-
program pembangunan, baik secara Nasional maupun daerah kepada
masyarakat.
c. Menjadi komunikator sekaligus mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi Pemerintah di satu pihak dan
menampung aspirasi atau opini publik (masyarakat), serta
memperhatikan keinginan-keinginan di lain pihak.
d. Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif
dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan
baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Menurut Edward dalam Betty (2012:9) terdapat 3 fungsi utama humas,
yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.
c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan
atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau
sebaliknya.
2.1.4. Kegiatan Humas Pemerintahan
Menurut Widjaja (2010:65), dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas
dan fungsi kehumasan, seorang praktisi Humas Pemerintahan harus
memperhatikan berbagai kegiatan yang harus diperhatikan antara lain:
1. Membina pengertian pada khalayak atau publik terhadap
kebijaksanaan pimpinan, baik kepada khalayak internal maupun
khalayak eksternal. Pembinaan pengertian kepada khalayak termasuk
pemberian dan pelayanan informasi.
2. Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi
Pemerintahan, terutama yang menyangkut publikasi.
3. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat.
4. Mengumpulkan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber.
5. Bentuk produk Humas yang dihasilkan seperti majalah, buletin, press
release, poster, folder, pamflet selebaran, dan lain-lain.
Menurut Betty (2012:37-40) kegiatan kehumasan di instansi pemerintah,
yaitu:
1. Membina hubungan dengan lingkungan internal.
2. Membina hubungan dengan pers.
3. Dokumentasi dan Kliping
4. Kegiatan khusus (special event)
5. Pameran
2.1.5. Proses Kerja Humas
Menurut Cutlip-Center-Broom dalam Morrisan (2014:108-109)
mengungkapkan bahwa praktisi Humas profesional dalam melaksanakan program
HUMAS harus terdiri atas empat langkah kegiatan atau sering disebut dengan
langkah pemecahan masalah humas. Keempat langkah ini merupakan proses yang
harus dijalankan setiap praktisi humas profesional. Keempat langkah itu adalah:
1. Menentukan masalah (defining ther problem). Langkah pertama ini
meliputi kegiatan untuk meneliti dan mengawasi pengetahuan,
pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihak-pihak yang
berkepentingan atau terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan
organisasi atau perusahaan.
2. Perencanaan dan penyusunan program (planning and programming.
Masalah yang telah ditentukan pada langkah pertama digunakan untuk
menyusun program, tujuan, tindakan, dan strategi komunikasi.
3. Melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and
communication). Langkah ketiga ini mencakup kegiatan melaksanakan
tindakan dan melakukan komunikasi yang sejak awal dirancang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu..
4. Evaluasi program (evaluating the program). Langkah terakhir ini
mencakup penilaian atau evaluasi atas persiapan, pelaksanaan dan
hasil-hasil program.
2.2. Studi Literature
2.2.1. Perancangan
Menurut Jogiyanto (2015:196) mengungkapkan bahwa perancangan ialah:
Perancangan adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi
dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem.
2.2.2. Media Komunikasi Humas
Menurut Anggoto (2015.211) media merupakan kata jamak dari medium
yakni wahana untuk menyampaikan pesan - pesan humas bentuknya bervariasi
yakni media pers (koran. majalah, radio, televisi, media luar ruangan dan
sebagainya).
2.2.3. Company Profile
1. Pengertian Company Profile
Menurut Jurnal Komunikasi Profesional (2015:35) mendefinisikan bahwa:
Company Profile adalah usaha menjelaskan perusahaan secara
menyeluruh. Yang dimaksudkan menurut disini adalah mengenai nilai
perusahan (corporate value) maupun keunggulan produknya (product
value). Keunggulan perusahaan maupun produknya ini perlu disampaikan
karena menunjukkan reputasi dan tanggung jawab sosial korporat. Dengan
populernya internet dan media sekarang ini maka salah satu bentuk
Company Profile dalam bentuk video yang ditayangkan melalui youtube.
Hal ini tidak bisa dipungkiri karena kebanyakan orang lebih suka
menonton dan mendengar dibandingkan membaca. Oleh karena itu pada
dasarnya Company Profile memperkenalkan (presentasi) tetapi juga alat
marketing.
2. Isi Company Profile
Banyak hal yang bisa ditulis dalam Company Profile. Tetapi secara umum
Kriyantono (2008:217) meliputi:
a. Sejarah perusahaan.
b. Filosofis perusahaan.
c. Sambutan dari pimpinan.
d. Identitas perusahaan.
e. Visi, misi, strategi perusahaan.
f. Alamat cabang-cabang.
g. Gambaran tentang SDM.
h. Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan.
i. Prestasi dan keunggulan perusahaan.
j. Laporan perkembangan perusahaan (annual report).
k. Deskripsi tentang produk-produk dan jasa utama yang di tawarkan.
l. Serta program pengembang di masa mendatang.
Selain itu Terdapat empat faktor penting pada Company Profile
dalam (Haryanto dan Nugroho, 2015), yaitu:
a. Tujuan
Tujuan utama dalam membuat Company Profile yang baik adalah
untuk mendekati pelanggan potensial dengan memasukan
kelebihan perusahaan meliputi kapasitas, kualitas, kebutuhan
finansial, pengalaman dan untuk memperlihatkan kemampuan
untuk memulai dan mengembangkan bisnis usaha dan
kepercayaan.
b. Isi
Isi dalam sebuah Company Profile harus bermaterikan pengenalan,
data perusahaan, struktur dan infrastruktur. Hal yang penting
adalah memperkenalkan produk, kualitas, perlengkapan,
pengalaman, program jangka pendek dan panjang serta referensi
perusahaan dengan jelas dan professional.
c. Kemasan
Company Profile mencerminkan perusahaan anda, hal tersebut
sangat penting untuk disiapkan secara professional. Membuat
Company Profile memerlukan penataan yang baik, tanpa kesalahan
ketik, percetakan menggunakan kertas berkualitas serta lebih
kepada warna dan struktur Company Profile.
d. Momentum
Kapan mengirimkan sebuah Company Profile kepada pelanggan
potensial, waktu menjadi sangat penting.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa isi Company Profile pada
umumnya adalah gambaran mengenai latar belakang, situasi, kondisi dan nilai-
nilai perusahaan atau lembaga yang perlu diketahui oleh publiknya guna
menjelaskan eksistensi perusahaan atau lembaga saat ini.
3. Media Company Profile
Menurut Kodir dan Susilo dalam jurnal Komunikasi Profesional Vol. 2
(2018:30) mengungkapkan bahwa Media untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat dapat dengan cara yang bermacam-macam. Begitu juga
dengan company profile, pesan komunikasi tentang perusahaan ini dapat
disampaikan melalui media secara tercetak, auditif maupun audio visual.
Isi pesan company profile adalah pemaparan nilai lebih (corporate value)
dan nilai lebih produk (product value) yang akan disampaikan pada
masyarakat. Dari sisi korporasi, perusahaan dapat menyampaikan sisi
kesejarahan yang ada pada dirinya. Bagaimana proses kelahiran dan
tumbuhnya sebagai organisasi. Bagaimana dia diakui sebagai bagian dari
masyarakat dan diakui keberadaannya. Reputasi perusahaan bertumpu
pada kepada kepercayaan pada perusahaan. Informasi yang berkaitan
dengan ini memerlukan pemahaman mengenai visi dan misi perusahaan.
4. Fungsi Company Profile
Menurut Kriyantono dalam (2008:226) menjelaskan fungsi dari Company
Profile yaitu:
a. Representasi perusahaan. Company Profile adalah gambaran tentang
perusahaan. Bisa juga dianggap mewakili perusahaan sehingga publik
tidak perlu bersusah payah mencari informasi tentang perusahaan.
b. Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya
mutual understanding.
c. Menghemat waktu transaksi. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan
bisnis perusahaan tidak perlu menanyakan secara detail tentang
perusahaan dan lainnya, Hal itu dapat dipelajari melalui Company
Profile sebelum dan sesudah pertemuan.
d. Membangun identitas dan citra korporat. Company Profile yang
dikemas menarik, detail, jelas dan mewah mencerminkan wajah
perusahaan di mata publik sebagai perusahaan yang besar dan
bonafide.
2.2.2. Publik Eksternal
Suryanto (2015:419) mengatakan bahwa:
Publik adalah individu ataupun suatu kelompok dalam masyarakat yang
terikat oleh suatu institusi, organisasi, lembaga atau perusahaan dan yang
lebih penting adalah memiliki karakteristik hubungan, kepentingan,
perhatian (interest), yang sama. Dalam implementasi proses dan program
kerja Public Relations, jenis publik dalam organisasi dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik
eksternal, yaitu publik yang bukan karyawan dan posisinya berada di luar
struktur organisasi, institusi perusahaan; yang meliputi Community Public
(komunitas lokal), pemerintah, pers (media massa), konsumen, pemasok,
pengecer, agen, LSM, Non Goverment Organization (NGO), parpol,
lembaga keuangan atau pihak perbankan, lembaga keamanan (security),
lembaga hukum, lembaga pendidikan, dan sebagainya.
Menurut Moore dalam Zaenal (2015:17) “publik eksternal adalah orang-
orang yang berada diluar organisasi yang memiliki kepentingan dan keterkaitan
dengan organisasi”.
Menurut Yulianita (2015:69) yang dimaksud dengan publik eksternal
adalah “publik yang berada diluar organisasi atau perusahaan yang harus
diberikan penerangan atau informasi tentang organisasi atau perusahaan untuk
dapat membina hubungan baik”
Contoh-contoh publik eksternal menurut Yulianita (2015:69), adalah
sebagai berikut:
1. Publik Pers (Press Public)
2. Publik Pemerintah (Government Public)
3. Publik Masyarakat Sekitar (Community Public)
4. Publik Rekanan atau Pemasok (Supplier Public)
5. Publik Pelanggan (Customer Public)
6. Publik konsumen (Consumer Public)
7. Publik Bidang Pendidikan (Education Public)
8. Publik Umum (General Public)
Bentuk-bentuk kegiatan publik eksternal menurut Yulianita (2015:71)
adalah sebagai berikut:
1. Hubungan dengan Pihak-Pihak Pers (Pers Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik
dengan pers. Hubungan baik tersebut misalnya antara lain dengan cara melakukan
press conference.
2. Hubungan dengan Pihak Pemerintah (Government Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka membina hubungan baik dengan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawaban-jawaban
resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Contoh bentuk kegiatan yang dapat memupuk hubungan baik dengan
pemerintah, antara lain:
a. Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara
perusahaan
b. Melakukan kegiatan lobi secara baik dengan pihak pemerintah untuk
memperlancar suatu kegiatan perusahaan.
c. Mengadakan jalur hobi, misalnya pertandingan olahraga secara
kesenian.
3. Hubungan dengan masyarakat sekitar (Community Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan perusahaan. Kegiatan tersebut antara lain:
a. Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi
masyarakat yang berada di daerah sekitar perusahaan.
b. Mendirikan sekolah-sekolah dalam usaha menggalakan pendidikan.
c. Mendirikan masjid atau tempat ibadah lainnya untuk kegiatan ibadah.
4. Hubungan dengan Pemasok (Supplier Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan
baik dengan para pemasok agar segala kebutuhan organisasi atau perusahaan
dapat diterima dengan baik. Misalnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengadaan barang yang dibutuhkan organisasi atau perusahaan.
5. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi
bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan bukan sebaliknya.
Misalnya, suatu Hotel memberikan ucapan selamat lebaran pada para tamu
langganannya atau memberikan kalender untuk para langganannya.
6. Hubungan dengan Konsumen (Consumer Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang dibuat diterima dengan
baik oleh konsumen. Salah satu kegiatan mengadakan hubungan baik dengan
konsumen ini adalah sama halnya dengan kegiatan hubungan yang dilakukan
dengan Customer yaitu pelayanan melalui iklan.
7. Hubungan dengan Bidang Kegiatan (Educational Relations)
Kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan
baik dengan lembaga-lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memberikan
perhatian kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan subsidi dana untuk
keperluan pendidikan, misalnya dengan memberikan beasiswa bagi siswa
berprestasi.
8. Hubungan dengan Masyarakat Umum (General Relations)
Kegiatan Public Relations mengatur dan membina hubungan baik dengan
pihak umum sehingga produk atau jasa dari organisasi atau perusahaan dapat
menjadi perhatian dan selanjutnya publik umum ini dapat menjadi konsumen
(langganan) perusahaan kita.
Menurut Abdurachman dalam Yulianita (2015:70) tujuan dibinanya
hubungan baik dengan publik eksternal adalah “Untuk mengeratkan hubungan
dengan orang-orang di luar badan dengan instansi hingga terbentuklah opini
publik yang favourable terhadap badan itu”
Jika dikaitkan dengan penelitian penulis, maka Company Profile yang
akan dibuat oleh penulis ditujukan kepada publik eksternal yaitu masyarakat.