bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filetujuan osi ini adalah untuk membuat standar aturan...
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Zaki dalam Winarno (2011:4) Bahwa
Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri dari komputer dan
perangkat-perangkat jaringan lain yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang sama jika ada dua,tiga atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain,maka
itulah yang disebut jaringan komputer,Jaringan komputer terbesar saat ini bernama
internet,yang juga disebut induk dari segala jaringan,karna internet menghubungkan
ratusan bahkan ribuan jaringan komputer kecil,misalnya jaringan individual.
Internet telah mengubah paradigma masyarakat modern sehingga sekat-sekat
geografis pun hilang dan dunia telah menjadi sebuah kota berukuran besar.Dengan
internetan siapapun bisa berkomunikasi dengan rekannya yang berada di tempat lain
secara langsung(bahkan bisa saling bertatap muka melalui telecomfrence).
Video conference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang
memungkinkan jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat pula digunakan
untuk keperluan sekolah jarak jauh,memperoleh hasil pemeriksaan medis seorang
dokter yang berada di tempat yang jauh,dan sejumlah aplikasi lainnya.
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi ada
beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,
realibilitas tinggi,lebih ekonomis dan media komunikasi.
Resouce sharing bertujauan agar seluruh program,peralatan,khususnya data
dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh
5
lokasi resource dan pemakai, jadi source sharing adalah suatu usaha untuk
menghilangkan kendala jarak.
Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reabilitas tinggi
yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu
perangkat dalam jaringan,artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu
jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat
menggantikannya.
2.1.1 Referensi Model OSI (Open System Interconnection)
Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama
International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar
standar internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang
mencakup segala aspek yaitu model OSI (Open System Interconnection).
Tujuan OSI ini adalah untuk membuat standar aturan komunikasi sehingga
dapat terjalin interkomunikasi dari sistem yang berbeda tanpa memerlukan perubahan
yang signifikan pada hardware dan software. OSI model terbagi menjadi tujuh
lapisan yang di setiap lapisan layernya mempunyai fungsi dan peranan masing
masing ke tujuh lapisan layer tersebut yaitu:
Tabel II.1.
Tujuh Layer referensi Model OSI
6
Layer Nama Fungsi Pelayanan/Protokol
1 Application Menyediakan pelayanan yang langsung
mendukung aplikasi pemakai
File transfer, email, dan
akses ke database
2 Presentation Menerjemahkan Kompresi dan enkripsi
data
ASCII, MPEG, JPEG,
MIDI
3 Session Mengkoordinasi Komunikasi antar sistem NETBEUI, RPC, SQL,
XWindows
4 Transport Memungkinkan paket data dikirim tanpa
kesalahan dan tanpa duplikat
TCP, UDP, SPX
5 Network Menentukan jalur pengiriman dan
meneruskan data ke alamat Peralatan lain
yang berjauhan. Pada lapisan ini data
dikirim dalam bentuk paket
IP, IPX, ARP, RARP,
ICMP, RIP, BGP
6 Data Link Mengatur Binari data (0 dan 1) menjadi
logical group. Pada lapisan ini data
dikirim dalam bentuk frame
Ethernet, Token Ring,
FDDI, ATM, SLIP, PPP,
MTU
7 Physical Transmisi Binari data lewat Jaringan 10BaseT, 100BaseTX,
FO
Sumber : http://searchnetworking.techtarget.com/definition/OSI
2.1.1. Terminologi Jaringan
Pembangunan sebuah jaringan komputer tergantung pada kondisi dan
kebutuhan dari masing-masing individu tipe dan desain dari jaringan komputer sering
disebut dengan network terminologi jaringan.Beberapa terminologi yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Local Area Network
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:7) bahwa:
7
“Local Area Network (LAN) merupakan jaringan sejati (True networks), milik
pribadi. Umunnya menghubungkan PC ke workstation di kantor suatu perusahaan
atau pabrik-pabrik dengan tujuan pemakaian bersama (resource sharing, misalnya
printer) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan
lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya”.
Suatu LAN mempunyai karakteristik khusus diantaranya, yaitu: Ruang
lingkup geografis yang terbatas, kecepatan pengiriman data relative tinggi (1-100
Mbps), pemilikan dan pengoperasian dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
2. Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu
menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.
3. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi. Suatu WAN mempunyai
karakteristik khusus diantaranya, menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi
umum dan mengunakan fasilitas satelit, selain itu WAN juga mempunyai
keistimewaan diantaranya, yaitu: Pemakaian data bersifat umum dan Sistem infomasi
yang mencangkup dunia.
4. Area Network Lainnya
8
Adapun mode atau tipe area network lainnya yang dikenal dalam dunia
jaringan merupakan terminologi jaringan tambahan. Penulis hanya menjelaskan
diantaranya yang populer selain yang sudah di bahas terlebih dahulu diantaranya,
yaitu:
a. Storage Area Network
Adalah koneksi server ke device-device penyimpanan melalui teknologi
seperti Fiber Channel
b. System Area Network
Adalah koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan koneksi yang
tinggi pula dalam sebuah konfigurasi cluster.
5. VPN (Virtual Private Network)
VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu jaringan
dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik (Internet). VPN disebut
Virtual network karena menggunakan jaringan publik (Internet) sebagai media
perantaranya alias bukan koneksi langsung. Dan disebut Private network karena
jaringannya bersifat privat, dimana hanya orang tertentu saja yang bisa
mengaksesnya. Data yang dikirimkan pun terenkripsi sehingga aman dan tetap
rahasia meskipun dikirim melalui jaringan publik.
9
Sumber : http://www.transiskom.com/2014/10/pengertian-vpn-virtual-private-network.html
Gambar II.1. Virtual Private Network
Cara kerja VPN ibarat seperti membuat jaringan di dalam jaringan atau biasa
disebut tunneling (membuat terowongan). Tunneling adalah suatu cara untuk
membuat jalur koneksi secara privat dengan menggunakan infrastruktur jaringan lain.
Pada dasarnya VPN juga membutuhkan sebuah server sebagai penghubung dan
pengatur antar client.
2.1.2. Media Transmisi
Media transmisi dalam Jaringan adalah media yang menghubungkan antara pengirim
dan penerima informasi baik berupa data, suara, video, gambar dsb, yang terpaut
jarak antar keduanya. Media transmisi ini secara umum berfungsi sebagai
pengubah/manipulasi informasi yang dikirimkan dengan berbagai macam cara untuk
diubah kembali menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh penerima. Secara
umum media transmisi terbagi dua yaitu :
1. Media Transmisi Guided ( Terarah)
Merupakan media transmisi jaringan telekomunikasi yang menghubungkan
antara pengirim dan penerima melalui media fisik yang terbatas dan memiliki arah
yang jelas. Media transmisi seperti ini dalam kata lain media transmisi yang
menggunakan kabel dan serat kaca. Berikut macam-macam media transmisi guided :
a. Twisted Pair Cable
10
Kabel ini terdiri dari dua pasang kabel dan terdiri dari dua jenis yakni :
1). Unshielded Twisted – Pair (UTP)
Sumber: www.networkcablinglosangeles.com
Gambar II.2. Kabel Unshielded Twisted Pair
Unshielded Twisted – Pair (UTP) tidak mempunyai selubung pembungkus
alumunium, Kecepatan transfer data dari 10 Mbps – 1000Mbps (tergantung
category kabel yang digunakan) dan panjang kabel maximal untuk transmisi
data sampai 100m. Kabel ini mempunyai delapan kabel yang dalam
penyusunannya mempunyai dua fungsi yaitu Straight Link dan Cross Link.
Fungsi straight Link pada hubungan pc ke device (hub atau switch) dengan
konektor Rj-45 atau Rj-11 dan urutan kabel dengan aturan secara
internasionalnya adalah 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 7-7, 8-8. Sedangkan
fungsi cross Link di gunakan pada hubungan komputer ke komputer, di
hubungkan dengan menggunakan RJ-45. dengan aturan secara
internasionalnya adalah : 1-3, 2-6, 3-1, 6-2.
11
sumber: overclock.com/Struktur-pengkabelan-crossstraight
Gambar II.3. Urutan Pengkabelan Straight dan Cross
2). Shielded Twisted – Pair (STP)
sumber: www.studytonight.com
Gambar II.4. Kabel Shielded Twisted pair
Merupakan salah satu jenis twisted pair yang mempunyai spesifikasi
yang sama dengan kabel UTP namun memiliki lapisan pelindung khusus
untuk kemananan kabel dan mengurangi interferensi. Seperti halnya kabel
UTP kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang
dipilin, pada umumnya kabel Shielded Twisted Pair memiliki harga lebih
mahal dari kabel UTP.
12
b. Coaxial
sumber:http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/
Gambar II.5. Kabel Coaxial
Di gunakan pada jenis dasar spesifikasi LAN ethernet. Kabel ini
dilindungi oleh Elektromagnetik Interference (EMI) dan mengizinkan signal
elektris melaluinya secara mudah. Coaxial Cable paling banyak di gunakan
sebagai media LAN meskipun harganya lebih mahal dan leboh sukar
penggunaannya dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebih
lebar sehingga bisa di gunakan untuk komunikasi broadband. Keuntungan
menggunakan coaxial cable :
a. Sangat tahan terhadap Elektromagnetik
b. Mendukung bandwitdh yang besar
c. Banyak pembuat teknologi jaringan mengunakn kabel jenis ini, sehingga
dapat memilih banyak jenis Network Interface Card (NIC). Kerugian
menggunakan coaxial cable ialah Meskipun tahan terhadap
Elektromagnetik Interfernce (EMI) akan tetapi kabel masih bisa terkena
13
Elektromagnetik Interfernce (EMI) pada kondisi yang berat seperti di
pabrik. Selain itu Karena ukurannya yang agak besar, sehingga agak sulit
untuk memasangnya
c. Fiber Optic
sumber:http://teknodaily.com/pengertian-kabel-jaringan-fiber-optik-beserta-kelebihan-kekurangannya/
Gambar II.6. Struktur Kabel Fiber optic
Kabel ini terbuat dari jenis fiber glass atau plastik tingkat tinggi. Sinar
yang melewatinya akan membentuk nilai 0 dan 1 yang merupakan nilai biner.
Nilai ini mempunyai bandwith yang besar sehingga dapat mendukung
kemampuan transfer data (suara dan video) yang cukup cepat. Kabel ini tahan
dengan Elektromagnetik Interfernce (EMI) tetapi lebih mahal dari Twisted-Pair.
Jaringan yang menggunakan fiber optic ini dari segi kehandalan dan keceptannya
sudah tidak di ragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media fiber
optic ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari lingkungan (noise), perangkat
antarmuka kabel fiber optik menggunakan FDDI (Fiber Distributed Data
Interface).
14
2. Media Transmisi Unguided (Wireless)
Media transmisi Unguided (Wireless) tanpa kabel merupakan komunikasi
data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media
transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel
ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat
di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah
kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel.
Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga
memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data
jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media
transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka,
beberapa macam media transmisi wireless yaitu:
a. Microwave
Microwave merupakan gelombang signal radio berfrekuensi tinggi yang di
transmisikan melalui jalur cahaya langsung. Karena bumi mempunyai lekukan,
maka seharusnya antara stasiun microwave tidak boleh berjarak lebih dari 30 mil.
Transmisi microwave menawarkan operasi yang cepat, murah (karena tidak
menggunakan kabel), dan mudah. Namun demikian microwave mempunyai
potensi untuk mengganggu gelombang radio lain.
Lebih dari itu, transmisi komersial dapat di tangkap oleh sembarang
orang dengan receiver dalam jalur transmisi. Hal ini akan mengakibatkan resiko
dalam hal keamanan.
15
b. Transmisi Satelit
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi yang
digunakan untuk mengirim dan menerima data, dan satelit kadang-kadang di
sebut dengan transponder. Dengan cara menerima signal dari stasiun bumi
(uplink), memperkuat signal tersebut, lalu merubah frekuensinya kemudian
mentransmisikannya kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (downlink).
Bila perubahan dalam frekuensi telah terjadi maka uplink tidak akan menggangu
downlink.
c. Sinar Infra Merah
Sinar infra merah merupakan salah satu contoh media transmisi
jarak dekat. Teknologi ini memiliki sifat line of sight, sehingga jika
terhalang, maka aliran data dan informasi akan terhenti, serta mudah
terinterferensi oleh sinar matahari. Teknologi sinar infra merah biasanya
dipakai untuk komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer
lokal dalam satu ruang. Media transmisi ini banyak digunakan dalam
penelitian untuk melakukan uji coba perangkat wireless, misalnya remote
control televisi.
2.2. Topologi
Menurut Winarno dalam Ali (2011:35) bahwa :
16
”Topologi adalah aturan yang mendeskripsikan bagaimana komputer, printer,
dan piranti lain terhubung via jaringan, topoligi mendefinisikan layout kabel, piranti
dan path untuk routing”.
Konfigurasi saat ini yang banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan
peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan
kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sebenarnya ada banyak topologi jaringan
komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada tiga bentuk
(topologi) jaringan komputer, yaitu :
1. Topologi Linier Bus (Linier Bus Topology)
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.7. Topologi Linier Bus
Topologi linier bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan T-Connector (dengan terminator
50 Ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainya bisa
dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utam dari penggunaan kabel
coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-
benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar
akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan
17
menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga
sering dugunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian
digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).
2. Topologi Token Ring
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.8. Topologi Ring (cincin)
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan
komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan
yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan
setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya
atau bukan. Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data
serta traffict disalurkan sedemikian rupa hingga masing-masing node. Umumya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang
menggunakan twisted pair).Keuntungan dari topologi jenis token ring adalah hemat
kabel. Adapun kerugiannya peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku.
18
3. Topologi Star
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.9. Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena
kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada. Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data
tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun
primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah
hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat
menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Selain itu, permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak
menjadi suatu yang penting lagi. Dengan berbekal crimtool, hub, kabel UTP
(biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuah sistem
jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect) maupun
karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.
Keuntungan dari topologi star adalah paling fleksibel, pemasangan atau perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat,
kemudahan deteksi dan isolasi kesalahana atau kerusakan, kemudahaan pengelolaan
19
jaringan. Adapun kerugian topologi star, yaitu kerugian boros kabel, perlu
penanganan khusus, kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis. Tentu ada kerugian
karena panas kabel (loss effect) maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa
dikatakan semua itu bisa diabaikan.
4. Topologi Tree
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.10. Topologi Tree
Dari ketiga topologi di atas hanya sebagai pengantar. Intinya sebuah jaringan
bisa jadi merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau tiga topologi yang ada,
disebut topology tree. Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear
bus topology, sedangkan untuk menghubungkan client atau node memanfaatkan star
topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang tabu untuk menggabungkan atau
mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang lain.
5. Jaringan Client-Server
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:19) bahwa :
“Jaringan Client-Server adalah suatu kumpulan komputer, di mana terdapat
beberapa unit komputer (client) dan satu unit komputer untuk bank data (server).
Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar
20
file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer
yang terhubung pada jaringan LAN”.
Server adalah komputer menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
mengunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server
disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan
sebagi workstation.
Keungulan dari jaringan tipe client-server, diantaranya adalah :
a. Kecepatan akses lebih cepat karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaanya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai workststion.
b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang
pemakai yang brtugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola system
keamanan system keamanan jaringan.
c. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang
diguanakan didalam jaringan.
Adapun kelemahannya antara lain :
1) Biaya operasional relatif lebih mahal.
2) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagi server.
21
6. Jaringan Peer to Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer-to-peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak
berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagi
workstation. Peer artinya rekan sekerja, peer-to-peer network adalah jaringan
komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer
dengan 1-2 printer). Dibandingkan dengan ketiga topologi diatas, sistem jaringan ini
lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipejari dan dipakai.
Keunggulan dari jaringan tipe peer to peer, diantaranya adalah :
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b. Biaya operasionl relatif murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-
server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki
kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasiltas
jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, sehingga bila
salah satu computer atau peer mati atau rusak jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.
Adapun kelemahannya, antara lain :
1). Troubleshooting jaringan ralatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to
peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
2). Kinerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan clint-server, karena
22
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan
juga harus mengelola pekerjaan atau apliksi sendiri.
3). Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
pmengatur kemanan fasilitas yang dimiliki.
4). Karena data jaringan tersebar di masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilaukan oleh masing-masing computer tersebut.
2.3 Perangkat Keras Jaringan
Untuk membangun sebuah jaringan komputer yang baik maka dibutuhkan
beberapa komponen berupa perangkat keras yang terdiri dari berbagai jenis bentuk
dan ukuran, serta memiliki fungsi yang berbeda-beda namun pada hakikatnya
memiliki tujuan untuk saling mendukung satu sama lain. beberapa perngkat keras
jaringan diantaranya:
1. PC (Personal Computer)
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.11. PC (Personal Computer)
Secara umum, Personal computer merupakan komputer client yang digunakan
untuk memperoleh data dari server. Ibarat rantai makanan di dalam ilmu ekologi,
23
komputer server adalah tanaman penyedia makanan, sedangkan komputer client
adalah hewan yang memakan hasil buah dari tanaman tersebut. Artinya, komputer
client ini di tugaskan untuk menarik data yang ada di komputer server.
Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan dapat
memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server. Komputer client ini
dioperasikan secara manual oleh usernya, yaitu manusia untuk berbagai macam
kebutuhan, seperti mencari data, bermain game online, ataupun keperluan lainnya.
2. NIC (Network Interface Card)
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.12. Network Interface Card
NIC merupakan kependekan dari Network Interface Card, yang merupakan
suatu kartu yang juga kita kenal dengan istilah ethernet card yang memegang peranan
penting dalam jaringan kompoter. Ethernet card merupakan kartu jaringan yang
ditanamnkan pada komputer, yang mana akan membuat sebuha komputer mampu
terhubung ke dalam jaringan LAN. Dengan adanya ethernet card ini, maka setiap
komputer bisa saling terhubung ke dalam jaringan dengan menggunakan koneksi
kabel.
24
3. HUB
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.13. HUB
Fungsi utama dari hub adalah untuk membagi jaringan dari satu server
menuju ke client komputer dalam satu jaringan, terutama jaringan LAN alias lokal.
Secara teoritis, hub sendiri adalah sebuah hardware atau perangkat keras yang
merupaan suatu central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi untuk
menerima sinyal dari server atau host dan kemudian mentransmisikannya ke client
yang akan membentuk suatu jaringan.
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat mentransmisikan
data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan
LAN. Apabila anda hanya ingin sekedar membagi satu jaringan lokal ke dalam
beberapa komputer saja, maka hub merupakan salah satu perangkat keras yang tepat.
Fungsi Hub:
a. Membuat jaringan lokal dari beberapa komputer
b. Mentransmisikan jaringan, terutama LAN
c. Penguat sinyal dari suatu jaringan
25
d. Mempengaruhi proses konektivitas antar jaringan
Kelemahan dari hub
a. Apabila hub mengalami kerusakan, maka keseluruhan jaringan komputer akan
mengalami kegagalan
b. Tidak bisa mengatur kecepatan ataupun jumlah paket data yang ditransmisikan
ke komputer client
4. SWITCH
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer Gambar II.14. SWITCH
Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu dapat membantu
memecah – mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host, anda dapat
menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke dalam
satu jaringan LAN atau lokal. Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah
kemampuannya. Switch memiliki kemampuan yang lebih pintar daripada hub, karena
switch mampu membatasi dan juga mengatur jumlah paket data yang ditransmisikan
ke dalam komputer client yang terhubung dalam jaringan. Jadi, dengan menggunakan
switch, pengaturan data antar client bisa dibedakan.
Fungsi Utama dari switch:
26
a. Untuk menerima sinyal dan juga data dari komputer atau server.
b. Mentransmisikan data dari server atau host ke dalam jaringan dan kepada
client.
c. Memperkuat sinyal yang ditransmisikan dari server atau host menuju client.
d. Dapat mengatur dan juga membatasi jumlah paket data yang ditransmisikan
kepada client.
e. Sebagai central connection point.
f. Dapat berfungsi sebagai repeater.
g. Sebagai splitter atau pemisah antar komputer di dalam suatu jaringan.
5. ROUTER
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.15. ROUTER
Router sendiri secara teknis memiliki fungsi untuk melakukan penghalaan,
atau menyalurkan koneksi internet melalui protokol TCP IP menuju komputer client.
Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point, dimana bisa meneruskan
koneksi internet dari broadband atau provider mernuju lokasi komputer client.
Namun demikian, pada dasarnya fungsi router jauh lebih banyak dari pada itu, karena
27
router digunakan untuk memberikan rute atau jalan-jalan tertentu bagi paket data
yang ditransmisikan. Penggunaan dan implementasi router:
Contoh penggunaan router biasanya berada di perkantoran atau kampus,
dimana router akan menerima sinyal paket data, dan kemudian router akan
melakukan proses routing paket data tersebut ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan
sebelumnya oleh operator router.
Router sangat cocok untuk digunakan pada satu atau lebih gedung
perkantoran, kampus, ataupun mall untuk mentransmisikan paket-paket data ke dalam
access point. Dalam hal ini, router memang memiliki peran ganda yang tumpang
tindih dengan access point dalam jaringan komputer.
6. ACCESS POINT
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.16. ACCESS POINT
Access point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang
diterima dari router ataupun broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN atau
wireless local area network. Fungsi ini jauh lebih sederhana apabila dibandingkan
dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat kompleks dan banyak. Keunggulan
Access Point:
28
b. Harga yang lebih murah.
c. Perawatan yang lebih mudah.
d. Bisa langsung tersambung dengan router ataupun broadband.
e. Sudah mendukung penggunaan wireless (yang saat ini access point juga sering
kita kenal dengan istilah hotspot).
f. Dapat digunakan dalam ruangan kecil hingga sedang.
7. MODEM
`
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.17. MODEM
Modem merupakan kepanjangan dari modulator dan demodulator. Secara
harafiah itu berarti modem merupakan suatu bentuk komunikasi dua arah yang
dimana modem bisa melakukan proses perubahan data sinyal digital menjadi analog,
dan kemudian bisa merubah kembali sinyal tersbut menjadi digital agar bisa
digunakan di dalam komputer.
Saat ini perkembangan modem sudah jauh lebih pesat, dulu, modem
digunakan untuk menggunakan koneksi Dial-up yang dikenal dengan nama Modem
ADSL. Saat ini, modem sudah berbentuk USB, sehingga mudah digunakan. Selain itu,
29
ada pula modem yang memiliki fungsi yang digabung dengan router, sehingga semua
fungsi modem, router dan juga access point berada di dalam satu alat saja.
8. REPEATER
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer Gambar II.18. REPEATER
Repeater merupakan perangkat keras jaringan komputer untuk memperkuat
sinyal jika digunakan pada jarak yang jauh. Dengan adanya repeater ini jaringan yang
tidak terjangkau oleh jarak yang cukup jauh dalam suatu LAN, dapat dikembangkan
dan di tarik agak jauh dan memperoleh sinyal yang cukup.
9. Kabel Dan Connector
sumber:http://homeofficeblues.com/how-to-set-up-a-home-office-network-part-2-getting-connected-a-visual/
Gambar II.19. Kabel Dan Connector
kabel berfungsi untuk membawa paket data dari server menuju client,
tentunya dalam suatu jaringan yang bukan merupakan jaringan wireless. Biasanya,
kabel yang digunakan adalah jenis kabel UTP atau Unshielded Twisted Pair, Coaxial,
30
dan juga kabel Fiber Optic. Tentu saja penggunaan kabel dalam jaringan komputer
sangat efisien, terutama ketika anda ingin membangun sebuah jaringan lokal, karena
biaya yang lebih murah dibandingakn dengan perangkat wireless.
Konektor merupakan alat yang di pasang pada masing masing ujung kabel
jaringan untuk menghubungkan adapter network dengan kabel. Berbagai
jenis konektor jaringan ini harus disesuaikan dengan tipe dan jenis kabel jaringan
yang dipakai:
a. Konektor RJ-45 digunakan untuk Kabel UTP.
b. Konektor BNC/T digunakan untuk Kabel Coaxial.
c. Konektor ST digunakan untuk Kabel Fiber Optic.
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
Pada dasarnya sebuah perangkat lunak dari sistem jaringan komputer atau
yang juga sering dikenal dengan istilah network operating system merupakan suatu
sistem operasi yang dapat di install ke dalam komputer untuk dapat terkoneksi dan
bisa menjalankan fungsi dari alat – alat dan juga perangkat keras dari sebuah
jaringan, seperti router, modem, firewall, atau pun access point.
Sebelum jaman modern seperti saat ini, ada satu network operating system
lainnya, yang khusus bertugas untuk membuat suatu koneksi LAN, namun demikian,
saat ini software tersebut sudah ditinggalkan, karena hampir semua sistem operasi
saat ini sudah mendukung konektivitas LAN, seperti Windows, Mac OS, dan juga
31
Linux. Berikut ini adalah beberapa perangkat lunak yang sering dipakai di dalam
suatu jaringan :
1. CISCO IOS
sumber:http://www.channelbiz.es/2013/09/30/cisco-ios-actualiza-diez-vulnerabilidades-denegacion-servicio/
Gambar II.20. Cisco IOS Software
Adalah perangkat lunak infrastruktur jaringan terkemuka di dunia,
memberikan integrasi inovasi teknologi, layanan bisnis penting, dan dukungan
platform perangkat keras . Saat ini beroperasi pada jutaan sistem aktif , mulai dari
router kantor kecil untuk sistem inti terbesar jaringan penyedia layanan di dunia,
Cisco IOS Software adalah perangkat lunak infrastruktur jaringan yang paling banyak
aktif dan digunakan di dunia.
Cisco IOS adalah sistem operasi multitasking yang terintegrasi dengan
routing, switching, internetworking, dan fungsi telekomunikasi. Meskipun Cisco IOS
mungkin tampak sama pada banyak router, ada banyak image IOS yang berbeda .
Sebuah IOS image adalah file yang berisi seluruh IOS untuk router yang akan
digunakan. Cisco menciptakan berbagai jenis IOS image, tergantung pada model
router dan fitur dalam IOS. Biasanya IOS dengan fitur yang lebih banyak, semakin
besar pula IOS image nya, dan karenanya, flash dan RAM dengan kapasitas lebih
32
diperlukan untuk menyimpan dan memuat IOS. Sebagai contoh, beberapa fitur
termasuk kemampuan untuk menjalankan IPv6 atau kemampuan untuk router untuk
melakukan NAT (Network Address Translation). 2.
MIKROTIK RouterOS
sumber: http://www.petus-3d.com/umum/mikrotik.html
Gambar II.21. Mikrotik Router OS
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:263) bahwa:
“Mikrotik RouterOS, merupakan suatu system operasi linux base yang
deperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudaha bagi
penggunanya. Administrasinya bias dilakukan melalui windows application
(Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang
akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar
untuk penggunaan standard, misal hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban
yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit dll.) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai”.
Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut:
a. Protokol routing RIP, OSPF, BGP.
b. Statefull Firewall.
c. Hotspot for Plug-n-Play access.
d. Remote winbox GUI admin.
33
3. SERVER OS
sumber:http://getintopc.com/softwares/operating-systems/ubuntu-server-free-download/
Gambar II.22. Instalasi Ubuntu
Varian sistem operasi Ubuntu untuk melayani kebutuhan komputasi skala
server. Ubuntu server menyediakan platform yang terintegrasi dengan baik yang akan
memudahkan melakukan deploy server dengan fasilitas layanan internet standar:
mail, web, DNS, file serving hingga manajemen database. Sebagai turunan dari
distribusi Debian, karakter alami Ubuntu server yang diwariskan dari Debian adalah
faktor keamanan (security). Ubuntu server tidak membiarkan keberadaan port yang
terbuka setelah proses instalasi, dan hanya akan memuat software-software yang
esensial dan dibutuhkan untuk membangun sebuah sistem server yang aman. 4.
Software FIREWALL
34
sumber: http://www.zonealarm.com/au/index-pc.html
Gambar II.23. Salah satu software FIREWALL (Zone Alarm)
Firewall merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa data pada komputer
atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses siapa saja di Internet. Pihak
lain yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs Web anda akan di blokir
oleh Firewall.
Software Firewall yaitu seperangkat program yang saling terhubung, yang
beerada di server gateway jaringan, yang berfungsi untuk melindungi sumber daya
dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain. Dengan intranet suatu
perusahaan memungkinkan pekerjanya mengakses ke Internet lebih luas menginstal
firewall untuk mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk
mengendalikan data.
Firewall, pada dasarnya bekerja sama dengan program router yang memeriksa
setiap paket jaringan supaya dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya.
Firewall juga bekerja dengan proxy server yang membuat permintaan jaringan atas
nama pengguna workstation. Komputer yang dirancang khusus terpisah dari sisa
35
jaringan sering diinstal Firewall, sehingga tidak ada permintaan yang masuk bisa
langsung pada sumber daya jaringan pribadi.
2.5. TCP/IP dan Subnetting
1. TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) termasuk dalam
deretan protokol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan host-host pada
jaringan Internet. TCP/IP menggunakan banyak protokol di dalamnya, adapun
protokol utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP dibangun pada system operasi UNIX
dan digunakan oleh internet, untuk memancarkan data keluar dari jaringan sendiri ke
jaringan yang diatasnya. TCP/IP menangani komunikasi jaringan antar node-node
pada jaringan. Sehingga TCP/IP termasuk salah satu dari sekian banyak bahasa
komunikasi yang ada untuk melakukan komunikasi antarkomputer, hal itu
dikarenakan untuk dapat dikatakan mampu berkomunikasi adalah harus mempunyai
bahasa yang sama, dalam hal ini menggunakan protokol yang sama, walaupun jenis
computer dan system operasinya berbeda sekalipun tidak masalah.
TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh suatu Departmen Pertahanan
(Departmen of Defence / DOD) di amerika. Dalam risetnya mampu merancang
hubungan antar jaringan yang berbeda. Seperti halnya Refensi Model OSI TCP/IP
juga mempunyai urutan standarisasi layer tersendiri, untuk lebih jelasnya urutan
tersebut adalah sebagai berikut:
36
Tabel II.2.
Referensi Model TCP/IP
Layer Nama Fungsi Pelayanan/Protokol
1 Network Access Bertanggung jawab untuk
mengirim dan menerima data dari
media fisik
Ethernet, Wi-fi,
Token Ring, FDDI,
dll
2 Internetwork Bertanggung jawab dalam proses
pengiriman ke alamat yang sesuai
IP(IPv4,IPv6),
ICMP, RARP, dll
3 Transport Bertangung jawab dalam
mengadakan komunikasi antar host
TCP, UDP, dll
4 Application Tempat aplikasi-aplikasi yang
menggunakan TCP/IP stack berada
DNS, HTTP,
TFTP, FTP, POP3,
dll
Sumber: Winarno Sugeng (2015:44)
Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP address dan port
address.
a. Physical Address
Physical address kerap disebut sebagai MAC address, yaitu alamat yang
dimiliki oleh NIC (LAN card) besarnya 32 digit angka Heksadesimal, Physical
address mempunyai sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
b. IP Address
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu
berada. IP address sendiri dibagi dalam tiga kelas:
37
1). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat
16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A
diberikan untuk jaringan.jumlahhost yang sangat besar.
2). IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang
dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan panjang host ID 16 bit,
network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
3). IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
(LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Tabel II.3.
Klasifikasi IP Address
Sumber: Edi Winarno (2011:119)
2. Subnetting
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, penggunaan
internet tidak hanya digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga pemerintahan
saja yang menggunakan jasa internet namun perusahaan kecil, lembaga-lembaga
Kelas IP Address Network ID Host ID Range IP Address Subnet
A W x.y.z 1 - 126 255.0.0.0
B w.x y.z 128 – 191 255.255.0.0
C w.x.y Z 192 – 223 255.255.255.0
38
pendidikan baik formal maupun non formal juga sudah menggunakan internet,
bahkan tempat-tempat hiburan semakin banyak menggunakan internet, dikarenakan
lebih praktis dan effisien. Oleh sebab itu pula persediaan IP Address semakin
berkurang.
Untuk menangani permasalahan IP Address yang semakin berkurang, maka di
buatlah teknik subbnetting. Apa yang dimaksud dengan subnetting?, pertanyaan ini
bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Mangga Besar terdiri dari
beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT
yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di
wilayah Jl. Mangga Besar.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan
keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat
gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing
gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,
effisiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-
sendiri dalam mengelola wilayahnya. Konsep seperti inilah sebenarnya konsep
subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor
ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15
komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan effisiensi kerja jaringan,
karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa
ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Mangga Besar dengan rumah disekitarnya
dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti network address (nama jalan) dan host
39
address (nomor rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh broadcast address
(192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di
network tersebut.
Sebuah Netmask membantu Anda mengetahui bagian mana dari alamat
mengidentifikasi jaringan dan bagian mana dari alamat mengidentifikasi node . Kelas
A , jaringan B , dan C memiliki Defaut mask, seperti yang ditunjukkan di sini :
Class A: 255.0.0.0
Class B: 255.255.0.0
Class C: 255.255.255.0
Alamat IP pada jaringan kelas A yang belum disubnet akan memiliki alamat /
netmask pasangan mirip dengan : 8.20.15.1 255.0.0.0 . Dalam rangka untuk melihat
bagaimana netmask membantu dalam mengidentifikasi jaringan dari alamat IP , yaitu
dengan cara mengkonversi alamat dan netmask menjadi bilangan biner.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
Setelah memiliki alamat dan netmask diwakili dalam biner , maka identifikasi
jaringan dan host ID menjadi lebih mudah. Alamat bit yang telah sesuai netmask pada
bit set ke 1 mewakili ID jaringan. Dan bit yang sesuai netmask pada bit set 0
mewakili node ID .
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
netid = 00001000 = 8
40
hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1
Subnetting memungkinkan untuk membuat beberapa jaringan logis yang ada
dalam Kelas A, B, atau C jaringan tunggal. Jika tidak disubnet, kita hanya dapat
menggunakan satu jaringan dari Kelas A, B, atau C, yang tidak realistis.
Setiap data yang menghubungkan pada jaringan harus memiliki ID jaringan yang
unik, dengan setiap simpul pada link menjadi anggota jaringan yang sama. Jika kita
membagi jaringan utama (Kelas A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil,
memungkinkan untuk membuat jaringan interkoneksi subnetwork.
Setiap data link pada jaringan ini akan memiliki ID jaringan atau subnetwork
yang unik. Setiap perangkat, atau gateway, yang menghubungkan jaringan dan
subnetwork memiliki alamat IP yang berbeda, satu untuk setiap jaringan atau
subnetwork bahwa interkoneksi. Dalam rangka untuk subnet jaringan,
memperpanjang netmask alami dengan beberapa bit dari host ID bagian dari alamat
untuk membuat ID subnetwork. Misalnya, diberikan jaringan Kelas C dari 204.17.5.0
yang memiliki netmask 255.255.255.0, Anda dapat membuat subnet dengan cara ini:
204.17.5.0 : 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.224 : 11111111.11111111.11111111.11100000
Bagian oktet yang disubnet: 11100000
Dengan memperluas netmask menjadi 255.255.255.224 , kita telah mengambil
tiga bit dari bagian host asli dari alamat dan menggunakan mereka untuk membuat
subnet . Dengan tiga bit ini , adalah mungkin untuk menciptakan delapan subnet.
Dengan lima ID bit sisanya , masing-masing subnet dapat memiliki hingga 32 alamat
41
host , 30 dari yang sebenarnya dapat digunakan dan dengan begitu subnet ini telah
diciptakan.
204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30
204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62
204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94
204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126
204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158
204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190
204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222
204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254
2.5.1 QoS/ Managemen Bandwith
Menurut Citraweb Nusa Infomedia dalam (www.mikrotik.com) QoS (Quality
of Services) adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengatur penggunaan
bandwith secara rasional. QoS bisa digunakan juga untuk mengatur prioritas
berdasarkan parameter yang diberikan untuk menghindari terjadinya trafik yang
memonopoli seluruh bandwith yang tersedia. Bisa dikatakan Qos merupakan suatu
fungsi management Bandwith. Dan fitur yang digunakan di mikrotik untuk
melakukan management bandwith dikenal dengan queues. QoS di mikrotik biasanya
menggunakan disiplin queue HTB (Hierachichal Token Bucket). HTB membuat
queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan –
42
pengelompokan bertingkat. Ada hal yang harus diperhatikan bila ingin menerapkan
disiplin queue HTB:
1. HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1
tingkat parent, setiap client queue memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan
parent queue harus memiliki besaran max-limit.
2. Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent.
3. Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent
lainnya selain HTB, Mikrotik RouterOS juga mendukung disiplin queue lainnya
seperti:
a. PFIFO – Packet First in first out
b. BFIFO – Bytes First in First out
c. SFQ – Stochasting Fairness Queuing
b. RED – Random Early Detect
c. PCQ – Per Connection Queue
2.5.2 Queue
Hampir sama dengan makna dari kata tersebut, queue digunakan untuk
membatasi atau mengatur prioritas trafik. Queue cukup fleksibel karena dapat
digunakan untuk membatasi trafik berdasarkan IP, port, protokol, atau parameterlain.
Salah satu kemampuan Queue yang membuatnya cukup fleksibel adalah
kemampuannya untuk mengenali tanda paket (packet mark) yang telah diberikan oleh
mangle. Dalam menjalankan queue, router mikrotik mempunyai dua cara, yaitu:
43
1. Simple Queue
Cara ini merupakan cara termudah untuk melakukan pengaturan bandwith, diterapkan
pada jaringan skala kecil samapai menegah untuk mengatur pemakaian bandwith
upload dan download pada setiap user.
2. Tree Queue
Cara ni relative lebih rumit, namun dapat melakukan pembatasan bandwith
berdasarkan group bahkan secara hirarki. Harus menggunakan fitur mangle jika akan
mengaktifkannya.
2.6 Sistem Keamanan Jaringan
Komputer yang terhubung ke jaringan mengalami ancaman keamanan yang
lebih besar daripada host yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan
mengendalikan network security, resiko tersebut dapat dikurangi. Namun network
security biasanya bertentangan dengan network access, karena bila network access
semakin mudah network security semakin rawan. Bila network security semakin baik,
network access semakin tidak nyaman. Sistem keamanan jaringan terdiri dari lima
aspek diantaranya:
1. Kerahasiaan (Confidentiality) Membutuhkan bahwa informasi (data) hanya bisa
diakses oleh mereka yang memiliki otoritas.
2. Integritas (Integrity) Membutuhkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh
pihak yang memiliki otoritas.
44
3. Ketersediaan (Availability ) Mensyaratkan bahwa ketersediaan informasi yang
tersedia bagi mereka yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
4. Otentikasi (Authentication) Membutuhkan bahwa pengirim informasi dapat
diidentifikasi dengan benar dan tidak ada jaminan bahwa identitas palsu tidak
diperoleh.
5. Nonrepudiation Membutuhkan bahwa baik pengirim dan penerima informasi tidak
dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Tujuan utama dari keamanan sistem keamanan jaringan dan informasi adalah
memberikan jalur yang aman antar-entitas yang saling bertukar informasi dan untuk
menyediakan perlindungan data. Meski sebuah sistem informasi sudah dirancang
memiliki perangkat pengamanan, dalam operasi masalah keamanan harus selalu
dimonitor. Hal ini disebabkan :
a. Ditemukannya lubang keamanan (security hole) yang baru.
b. Kesalahan konfigurasi.
c. Penambahan perangkat baru (hardware dan/atau software).
yang menyebabkan menurunnya tingkat security atau berubahnya metode untuk
mengoperasikan sistem. Insiden keamanan jaringan komputer adalah suatu aktivitas
yang berkaitan dengan jaringan computer, di mana aktivitas tersebut memberikan
implikasi terhadap keamanan. Serangan terhadap kemanan jaringan dapat
dikategorikan ke dalam empat kategori utama yaitu:
1). Gangguan (Interruption) Aset dari sistem di bawah serangan sehingga
menjadi tidak tersedia atau tidak dapat digunakan oleh pihak berwenang.
45
Contohnya adalah perusakan / modifikasi perangkat keras atau jaringan
saluran.
2). Intersepsi (Interception) Orang yang tidak berwenang mendapatkan akses
ke aset. Pihak bersangkutan dimaksud bisa orang, program, atau sistem lain.
Contohnya adalah penyadapan data dalam jaringan.
3). Modifikasi (Modification) Orang yang tidak berwenang dapat membuat
perubahan pada aset. Contohnya adalah perubahan nilai file data,
memodifikasi program sehingga tidak beres, dan modifikasi pesan yang
sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4). Fabrikasi (Fabrication) Sebuah pihak yang tidak berwenang menyisipkan
objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah mengirimkan pesan palsu
kepada orang lain.
Dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari telah banyak insiden dalam hal
keamanan system. Secara garis besar insiden dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Probing/Scan
Usaha-usaha yang tidak lazim untuk memperoleh akses ke dalam suatu
sistem, atau untuk menemukan informasi tentang sistem tersebut. Kegiatan probe
dalam jumlah besar dengan menggunkan tool biasa disebut scan. Ada bermacam-
macam tool yang dipergunakan untuk keperluan ini, seperti network mapper, port
mapper network scanner, port scanner, atau vulnerability scanner.
Informasi yang diperoleh misalkan
a. Topologi dari jaringan target.
46
b. Tipe traffic yang melewati firewall.
c. Host yang aktif.
d. Sistem operasi pada host.
e. Software yang berjalan pada server dan versinya.
2. Packet Sniffer
yang juga dikenal sebagai Network Analyzers atau
Ethernet Sniffer ialah sebuah aplikasi yang dapat melihat lalu lintas data pada
jaringan komputer. Dikarenakan data mengalir secara bolak-balik pada jaringan,
aplikasi ini menangkap tiap-tiap paket dan terkadang menguraikan isi dari RFC
(Request for Comments) atau spesifikasi yang lain. Berdasarkan pada perangkat
jaringan (seperti hub atau switch), salah satu pihak dapat menyadap keseluruhan atau
sebagian dari computer yang terhubung pada jaringan lokal. Biasanya dengan NIC
bermode promiscuous.
3. Spoofing
Adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh akses yang tidak sah ke
suatu komputer atau informasi, dimana penyerang berhubungan dengan pengguna
dengan berpura-pura memalsukan bahwa mereka adalah host yang dapat dipercaya
hal ini biasanya dilakukan oleh seorang hacker/ cracker.