bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/angga perdada...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti.
Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih
berarti dan berguna bagi pengguna atau penerima informasi (Mcleod dan Schell,
2001, p18).
Dalam penyampaiannya, informasi tidak harus akurat, informasi dapat
merupakan suatu kebenaran atau ketidakbenaran akan sesuatu. Secara umum, jika
informasi yang diterima semakin banyak, maka semakin besar pula kemungkian
akurasi suatu informasi tersebut, informasi mempunyai suatu nilai atau makna
sehingga dapat membantu seseorang dalam mengambil keput usan (Mcleod dan
Schell, 2001, p19).
Informasi berasal dar i data yang diubah dan diproses sedemikian rupa
sehingga menjadi lebih bermakna dan dapat memberikan nilai tambah bagi pihak
yang membutuhkannya. Jadi secara umum, informasi adalah hasil dari suat u
proses, manipulasi dan penataan data yang dapat menambah pengetahuan bagi
penggunanya. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada
konteksnya, dan secara um um berhubungan erat dengan konsep seperti arti,
pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental. Secara
6
singkat, informasi dapat diartikan pesan yang diterima dan dimengerti oleh
penerimanya (Mcleod dan Schell, 2001, p19).
2.1.1 Teknologi Informasi
Belakangan ini, beberapa perusahaan atau organisasi-organisasi dar i
berbagai sektor seperti industri, komersial, pemerintah, dan institut pendidikan
sangat tergant ung dengan teknologi informasinya. Dengan teknologi informasi,
perusaahaan atau organisasi tersebut tidak hanya dapat meningkatkan kinerja dar i
proses bisn is yang sedang berjalan namun juga dapat memberikan kemungkinan-
kemungkinan membuat peluang baru yang dapat menjadikan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan atau organisasi-organisasi tersebut.
Teknologi informasi biasanya ditujukan terhadap teknologi, seperti
perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi. Semuanya dapat
berupa tangib le seperti Server, P C, Routers, dan kabel-kabel jaringan dan juga
dapat berupa intangible seperti perangkat lunak. Teknologi informasi dapat
memfasilitasi akusisi, proses, penyimpanan, pengir iman dan pembagian
informasi. (Ward dan Peppard, 2002, p3).
Akhir-akh ir in i, istilah informasi telah membengkak menjadi mencakup
banyak aspek komputasi dan teknologi, dan istilah menjadi sangat dikenali. Para
ahli teknologi informasi melakukan berbagai tugas yang berk isar dari menginstal
aplikasi untuk merancang jaringan komputer yang kompleks dan informasi
database. Beberapa tugas yang profesional IT melakukan manajemen data yang
dapat mencakup, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, perangkat lunak
7
database dan perancangan, serta manajemen dan administrasi seluruh sistem.
(Long dan Long, 2001, p18)
Secara um um, teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga
pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih
lama penyimpanannya.
Saat ini istilah teknologi informasi sudah mempunyai pengertian yang
berkembang sangat luas dan mencakup banyak aspek dari teknologi dan computer
itu sendiri dan lebih dikenal dengan istilah TI atau IT dalam bahasa inggris. Para
ahli di bidang teknologi informasi mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang luas
dan bermacam-macam, diantaranya adalah instalasi aplikasi komputer, desain dan
perencanaan jaringan computer dan basis data informasi. Disamping itu, juga
terdapat beberapa jenis peker jaan para ahli di bidang teknologi informasi yang
meliputi manajemen data, jaringan computer dan internet, rekayasa perangkat
keras dan perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara
keseluruhan. (Long dan Long, 2001, p19)
2.1.2 Sistem Informasi
Menurut UK Academy of Information Systems (UKAIS) menjelaskan
bahwa sistem informasi sebagai interaksi antara manusia, proses, data dan
teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan unt uk merujuk tidak hanya
pada teknologi informasi dan komunikasi (Inform ation Communication
Techno logy / ICT) sebuah organisasi yang menggunakan, tetapi juga dengan cara
8
di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
(Ward dan Peppard, 2002, p3).
Menurut buku yang berjudul System Analysis And Design Methods (Jeffry
Whitten, Lonnie Bentley, 2005, p15-20) sistem dapat diartikan sebagai suat u
rangkaian prosedur, metode dan cara ker ja yang dilakukan unt uk mencapai suat u
tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah mengalami
pengo lahan lebih lan jut sehingga mempunyai kegunaan tertentu. Pengertian data
sendir i adalah suatu keterangan yang masih bersifat mentah dan memerlukan
pengo lahan lebih lanjut jika ingin dimanfaatkan. Bagaimana cara mengo lah dan
jenis data apa yang akan dimanfaatkan, sem uanya tergant ung kepada bentuk dan
kebut uhan dari tiap organisasi. Organisasi yang dimaksud di dalam tulisan in i
adalah kumpulan dari orang yang bekerja bersama-sama unt uk mencapai tujuan
tertentu.
Keberhasilan suatu sistem informasi dalam mencapai tujuan atau sasaran
yang telah ditetapkan biasanya diukur dengan efektifitas, dimana efektifitas it u
sendir i berhubungan dengan faktor kualitas dan kuantitas yang bert ujuan untuk
meningkatkan kepuasan user dan kualitas layanan dari sistem informasi.
Untuk meningkatkan potensi dan kemampuan dari suatu sistem informasi,
didalam perkembanganya semakin banyak digunakan teknologi informasi yang
merupakan gabungan dari teknologi komputer (hardware dan so ftware) dengan
teknologi komunikasi (data, gambar, dan suara) sebagai suat u alat pendukung
ber jalannya sistem pada pengembangan berbagai jenis ap likasi yang digunakan
untuk t ujuan yang berbeda.
9
Sebuah sistem informasi adalah suatu bentuk kombinasi dari perangkat
keras, perangkat lunak, manusia, prosedur, dan data. Sebuah komputer dengan
sistem informasi dapat memberikan keuntungan seperti meningkatkan
kemampuan memproses data dan dapat memberikan informasi yang cukup
terhadap pekerja organisasinya untuk dapat memberikan keputusan yang terbaik.
(Long dan Long, 2001, p51).
2.2 Peranan IT Di Dalam Strategi Bisnis
Penyelarasan antar bisn is strategi dengan Teknologi Informasi (TI)
merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Ser ingkali
keput usan untuk melakukan pengembangan dibidang Teknologi Informasi hanya
didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat lunak yang canggih tanpa melihat
lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan
organisasi dalam jangka panjang.
Perusahaan yang berhasil melakukan integrasi antar teknologi dengan
strategi bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang signifikan.
Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk
pendatang baru, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan
menciptakan produk dan solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan
penyelarasan ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan keh ilangan
kesempatan. (Hakim, 2008)
10
2.2.1 Strategi Bisnis
Strategi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memenangkan
persaingan pasar. Strategi merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan
dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung
untuk memenuhi kebut uhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeho lder.
Strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan membedakannya
dengan perusahaan–perusahaan lain. Menurut Micheal E. Porter (1996),
menjalankan operasi dalam perusahaan secara efektif dan efisien tidak lagi
mencukupi untuk disebut sebagai strategi perusahaan. Esensi dari sebuah strategi
adalah memilih untuk melakukan aktifitas yang berbeda atau melakukan aktifitas
yang sama dengan cara yang berbeda dan memberikan posisi strategis yang lebih
baik dari pada para pesaing. Perusahaan dapat memberikan performa yang lebih
baik dari para pesaing hanya jika perusahaan dapat menentukan perbedaan yang
dimilikinya dan mempertahankannya. Perbedaan tersebut harus dapat memberikan
nilai yang lebih baik bagi para konsumen atau menciptakan nilai yang hampir
sama tetapi dengan biaya yang lebih murah atau bahkan keduannya. Karena
perbedaan ini, maka setiap perusahaan tentunya akan memerlukan penggunaan IT
secara berbeda sesuai dengan strategi yang diterapkan.
Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses bisnis per lu
dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan, atau kedua
melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT.
11
2.2.2 Peranan IT
IT memegang peranan penting dalam mewujudkan strategi bisnis. Sebuah
organisasi yang telah mengadopsi teknologi informasi ke dalam proses bisnis
yang dilakukannya, tentunya akan ikut memikirkan peranan yang akan dilakukan
oleh IT. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan IT untuk menjalankan
operasi sehar i – har i agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Ada juga
perusahaan yang menggunakan IT sebagai enabler untuk menciptakan
kesempatan – kesempatan baru yang mungk in tidak akan dapat dilakukan tanpa
dukungan IT. Serta IT juga digunakan sebagai cara baru untuk mengat ur fungsi –
fungsi yang ada dalam organisasi. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan
mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan.
Menurut Vieane, Dedene (2006), ada tiga peranan IT dalam organ isasi
yaitu:
1. Peran konservatif sebagai pendukung dalam organisasi. Perusahaan in i
memilih menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti dan matang.
2. Peran yang kritis dan penting dalam organ isasi. Perusahaan ini memilih
menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini.
3. Peran sebagai inovator dalam bisnis. Perusahaan ini berkompetisi dalam
dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan menggunakan IT
sebagai alat dalam berkompetisi (com petitive weapon).
12
2.2.3 Keunggulan Bersaing Melalui Teknologi Informasi
Menurut Ali (2010, p109), untuk unggul dalam persaingan bisnis, maka
para manajer perlu memahami situasi lingkungan organisasi / perusahaan yang
dapat mengganggu kinerja perusahaan serta mengelo la sumber daya informasi
dengan efektif dan ef isien. Untuk unggul dalam bisnis, perusahaan harus mampu
menciptakan nilai (creating va lue) dar i barang atau jasa yang ditawarkan sehingga
pelanggan (custom er) akan puas dan loyal.
Menurut Kottler (2004), sat u dari sepuluh kesalahan yang mematikan
adalah perusahaan tidak menggunakan teknologi secara maksimal. Salah sat u
kesalahan yang harus segera dibenahi adalah memaksimumkan penggunaan
teknologi. Salah satu teknologi yang harus dimaksim umkan adalah Teknologi
Informasi. Teknologi Informasi kemudian dapat memberi pengaruh pada
penyelesaian kesalahan-kesalahan lain agar pemasaran berhasil.
2.3 E-Business
E-Business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis
antar organ isasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Huff, 2000)
Definisi E-Business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisn is utama
dengan pemanfaatan teknologi internet. (Stoole,2000)
13
Menurut Indrajit (2000), ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan
pegangan atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun E-Business:
Gambar 2.1 Empat Tahap Evolusi E-Business (Indrajit, 2000)
1. Tahap Inform
Ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba
membangun software-software kecil berbasis internet.
2. Tahap Automate
Mengintegrasikan unit-un it kecil software dalam perusahaan.
3. Tahap Integra te
Mengintegrasikan aplikasi E-Business perusahaan dengan entiti-entiti lain
diluar perusahaan.
14
4. Tahap Reinvent
Adanya perubahan secara mendasar dar i manajemen perusahaan terutama
yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada.
2.4 Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan
2.4.1 Pelanggan
Manusia memiliki akal budi kemampuan unt uk kreatif dan inovatif dalam
menciptakan sesuatu, seh ingga manusia secara alamiah harus memenuhi semua
kebut uhan itu dengan cara membeli maupun menukar barang atau jasa yang
diinginkan. Terciptalah manusia sebagai pembeli yang dalam dun ia industri
disebut pelanggan untuk melakukan transaksi dalam rangka memenuhi semua
kebut uhan.
Pelanggan adalah seorang individu yang secara con tinue dan berulang kali
datang ke tempat yang sama unt uk memuaskan keinginannya dengan memilik i
suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa
tersebut. (Lup iyoadi, 2001, p134)
Individu atau kumpulan individu yang dipengaruhi oleh aspek-aspek
eksternal dan internal yang mengarah untuk memilih dan mengkonsumsi barang
atau jasa yang diinginkan disebut sebagai pelanggan. (Umar, 2003, p11)
Dapat disimpukan bahwa pelanggan adalah individu yang melakukan
pembelian kebutuhan yang bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa
aspek seperti harga, standar kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuh i
kebut uhan pribadi atau rumah tangga.
15
2.4.2 Kepuasan Pelanggan
Peluang usaha di Indonesia saat ini semakin menjamur, sehingga banyak
perusahaan berupaya meraih keunt ungan sebesar-besarnya dengan merangkul
berbagai kalangan masyarakat. Dalam rangka menciptakan ik lim pelanggan yang
loyal pada suatu produk atau jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan harus
adanya usaha unt uk melahirkan kepuasan pelanggan.
Menurut Engel (1994, p409) Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi
untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Pada Kotler
(2002, p42) menyatakan bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja
atau hasil dari suat u produk dan harapan-harapannya.
Oliver dalam (Barnes, 2003, p64) menyatakan kepuasan adalah tanggapan
pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan yang berarti bahwa penilaian pelanggan
atas barang atau jasa memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan
pemenuhan suatu kebut uhan, termasuk pemenuhan kebut uhan yang tidak sesuai
harapan atau pemenuhan yang melebihi harapan pelanggan.
Dipertegas oleh Kotler (2004, p10) yang menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan yaitu tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance)
produk akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bila kiner ja produk jauh
lebih rendah dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya
bila kiner ja sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, pem belinya merasa
puas atau merasa puas atau merasa amat gembira.
16
Dapat disimpulkan bahwa definisi kepuasan pelanggan adalah respon dar i
perilaku yang dit unjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja
atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah
harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun
sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja
melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
2.4.3 Kualitas Pelayanan
Pelayanan menurut Kotler (1985, p352) adalah setiap kegiatan yang
manfaatnya dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
tidak berwujud (intangib le) dan tidak berakibat pemilikan sesuatu. Definisi dar i
Nasution (2004, p47), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuh i
keinginan pelanggan. Sedangkan definisi dar i pelayanan itu sendiri menurut
Sugiarto (2002, p216) adalah upaya maksimal yang diber ikan o leh pet ugas
pelayanan dari sebuah perusahaan industri unt uk memenuhi harapan dan
kebut uhan pelanggan seh ingga tercapai kepuasan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dar i kualitas pelayanan yait u segala
bent uk penyelenggaraan pelayanan secara maksimal yang diberikan perusahaan
dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi
memenuhi harapan pelanggan.
17
2.5 Pengukuran Kinerja
Upaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam rangka
melakukan pengawasan dan evaluasi atas seluruh sumber daya perusahaan dapat
diakomodasi dengan membuat suat u sistem penilaian kinerja. Tujuannya, agar
aktivitas didalam perusahaan sesuai dengan tujuan-t ujuan yang ditetapkan. Hasil
yang didapat berguna sebagai informasi bagi perusahaan melakukan penyesuaian
terhadap rencana dan pengawasan pada pelaksanaan.
Menurut Lynch dan Cross (Yuwono, 2002, p29-30), manfaat pengukuran
kinerja adalah sebagai berikut:
1. Menelusur i kinerja terhadap harapan pelanggan, seh ingga akan membawa
perusahaan lebih dekat dengan pelanggannya dan membuat seluruh orang
dalam organisasi terlibat dalam upaya member ikan kepuasan kepada
pelanggan
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata
rantai pelanggan dan pemasok internal
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
terhadap pemborosan tersebut
4. Membuat suatu t ujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
konkrit, sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.
5. Membangun sebuah pemikiran yang kesamaan unt uk melakukan
perubahan dengan member “reward” atas perilaku yang diharapkan
tersebut.
18
2.6 Jaringan Komputer
2.6.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah merupakan sekelompok komputer otonom yang
saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protocol
komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, dan penggunaan bersama perangkat keras seperti prin ter,
harddisk, dan lain sebagainya. (Kr istanto, 2003, p2)
Dilihat dar i ruang lingkup jangkauannya, jaringan komputer dibedakan
menjadi: Local Area Network (LAN), Metropo litan Area Network (MAN), dan
Wide Area Network (WAN) . Sedangkan jika dilihat dari cara pengaksesan data,
jaringan komputer terbagi menjadi: Client-Server dan Peer to Peer. (Wahidin,
2007, p1)
2.6.2 Topologi Jaringan
Topologi adalah suat u cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Masing-masing topologi in i
mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada beberapa
topologi jaringan, seperti: Topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi Star.
(Wahana Komputer, 2003, p6-7)
Topologi Bus
Topologi Bus in i sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada
sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer
dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi Bus, sat u
19
kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kem udian kedua ujun g
ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa
tahanan listrik sekitar 60 ohm).
Kelebihan topologi Bus adalah :
• Instalasi relatif lebih murah
• Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruh i
komunikasi antar clien t lainnya
• Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
• Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka kom unikasi
gagal
• Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan
menjadi sulit
• Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila
banyak clien t yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan
kecepatan komunikasi
Topologi Ring (Cincin)
Topologi Ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya
seperti cincin yang melingkar. Sem ua komputer dalam jar ingan akan
dihubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan
20
concentrator pada topologi Star (bisa berupa hub atau switch) yang menjadi
pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media
transmisi dar i satu term inal ke terminal lainnya hingga membentuk suat u
lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data,
penerimaan data, dan pemindahan data. Penyelipan data adalah proses
dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim
setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya. Penerimaan data adalah
proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yait u
dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan
alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kir iman
disalin. Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil
kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada term inal yang
menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil
kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan
bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “term inator”.
Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”,
dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin. Sistem yang
mengatur bagaimana kom unikasi data berlangsung pada jaringan cincin
sering disebut token-ring.
21
Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah :
• Kegagalan satu term inal / repeater akan memutuskan
komunikasi ke semua terminal
• Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap
jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan
kedua terminal tetangganya
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yan g
disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana
semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concen trator ini. Pada
topologi Star sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan
pengendali semua komunikasi yang terjadi. Term inal-terminal lainnya
melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini. Term inal kontrol pusat
bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi
bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
Kelebihan topologi Star:
• Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat
maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah
ditelusuri
• Kegagalan pada satu komponen/term inal tidak mempengaruh i
komunikasi term inal lain.
22
Kelemahan topologi Star:
• Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua
komunikasi
• Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka
kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer,
semakin banyak semakin lambat
2.7 Server Pulsa
Tugiono, Burat (2009) mendefinisikan Server Pulsa adalah bisnis
penjualan pulsa elektrik yang dalam prosesnya dilakukan secara otomatis melalui
server.
HP Customer
SERVER PULSAHP Memb er
OPERATORGSM / CDMA
Order Pul sa
Laporan TRX
Pengisian Pulsa
Laporan TRX
1. ID Member dan PIN Maaf , PIN Anda salah atau Nomor HP Anda tidak terdaftar…2. Form at TRX Maaf , format TRX Anda sal ah………………………...…………3. Kode Voucher Maaf , Kode Voucher yang Anda m asukkan salah…………….4. Status Jaringan dari Operator Maaf , Produk XXX saat ini sedang ada gangguan operator…5. Stok P roduk Maaf , Stok Produk XXX saat ini sedang kosong…………….. .6. Nomor Tujuan Nomor tujuan yang Anda masukkan salah / cek masa aktif…7. Status TRX Sebelumnya Transaksi Kode Produk XXX Tujuan 0XXXX telah BERHASIL (Kode Voucher dan Nom or Tujuan) sebel umnya pukul HH.MM……………………………………... ..
Proses Filter
BERHASIL
GAGAL
Gambar 2.2 Simulasi Isi Ulang Pulsa Elektrik
23
Proses pem belian pulsa oleh pelanggan cukup dengan melalui SMS dan
pengiriman pulsa dilakukan oleh komputer tanpa perlu campur tangan manusia
karena proses manual sangat rentan terhadap kekeliruan.
2.8 Enterprise Architecture
Enterprise architecture atau lebih dikenal dengan arsitektur en terprise
adalah deskr ipsi dar i misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi,
fungsionalitas / kegunaan, lokasi organ isasi dan parameter kinerja. Arsitektur
enterprise mengambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau
sekumpulan sistem (Osvalds, 2001).
Bagaimana implementasi dar i arsitektur enterprise bisa digunakan oleh
organisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau fram ework yang
bisa digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut.
Sehingga dengan ada metode enterprise arsitektur diharapkan dapat mengelola
sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisn is dan TI yang akan di
investasikan (Kourdi, 2007).
Berbagai macam paradigma dan metode bisa digunakan dalam
perancangan arsitektur enterprise, diantaranya adalah Zachman Framework,
TOGAF ADM, EAP dan lainnya.
2.9 TOGAF ADM
TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan
mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi
yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (Open Group,
24
2009). ADM merupakan metode generic yang berisikan sekumpulan aktivitas
yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode
ini juga bisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan,
merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem
informasi untuk organisasi (Yunis dan Surendro, 2008).
TOGAF ADM juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat
mengidentifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam
perancangan, karena metode ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan
kebut uhan selama perancangan dilakukan.
TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang
bagaimana melakukan pengem bangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut
digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan
arsitektur enterprise oleh organisasi (Open Group, 2009), pr insip-prinisip tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Prinsip Enterprise
Pengem bangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh
bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan.
b. Prinsip Teknologi Informasi (TI)
Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian
organisasi, termasuk unit-unit organ isasi yang akan menggunakan.
c. Prinsip Arsitektur
Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan
bagaimana mengimplementasikannya.
25
Langkah awal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan
TOGAF ADM adalah mendef inisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara
mengidentifikasi kontek arsitektur yang akan dikembangkan, kedua adalah
mendefen isikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur
yang akan dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem
informasi, arsitektur teknologi, serta menetapkan kemampuan dari arsitektur yang
akan dirancang dan dikembangkan (Harrison dan Varveris, 2006).
2.10 Architecture Development Method
Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas bisa dijelaskan sebagai
ber ikut:
a. Architecture Vision
Menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur
enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam
bent uk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan
dikembangkan. Pada tahapan in i berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal.
b. Business Arch itecture
Mendef inisikan kondisi awal arsitektur bisn is, menent ukan model bisnis
atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada
tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF
dan UML bisa digunakan unt uk membangun model yang diperlukan.
26
c. Inform ation System Architecture
Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur
sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi
dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan
digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada
bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan
layanan. Teknik yang bisa digunakan yaitu dengan: ER-Diagram , Class
Diagram, dan Object Diagram. Pada arsitektur aplikasi lebih menekan
pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan dengan menggunakan
Applica tion Portfo lio Catalog, serta menitik beratkan pada model aplikasi
yang akan dirancang. Teknik yang bisa digunakan meliputi: Application
Comm unication Diagram , Application and User Location Diagram dan
lainnya.
27
Gambar 2.3 Architecture Development Method
d. Techno logy Architecture
Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan
jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan
Techno logy Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan
perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-
alternatif yang diper lukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang
digunakan meliputi Environm ent and Location Diagram , Network
Computing Diagram, dan lainnya.
e. Opportunities and Solution
Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang dipero leh dar i
arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data,
28
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, seh ingga menjadi dasar bagi
stakeholder unt uk memilih dan menent ukan arsitektur yang akan
diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan bisa
menggunakan teknik Pro ject Context Diagram dan Benefit Diagram.
f. Migration Planning
Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana
migrasi dari suat u sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk
pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap
kebut uhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap impelemtasi
sistem informasi
g. Im plem entation Governance
Menyusun rekomendasi unt uk pelaksanaan tatakelola implementasi yang
sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organ isasi,
tatakelola teknologi informasi, dan tatakelo la arsitektur. Pemetaaan dar i
tahapan ini bisa juga dipadukan dengan framework yang digunakan untuk
tatakelola seperti COBIT S dar i IT Governance Institute (IT GI) (Open
Group, 2009).
h. Arcitecture Change Managem ent
Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan
cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan
perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta
menentukan apakah akan dilakukan sik lus pengembangan arsitektur
enterprise berikutnya.