bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · pertukaran file, data antar komputer dapat...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut I Putu Eka Pratama (2014:12) “Jaringan Komputer merupakan dua
buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain didalam sebuah
jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan
perangkat terhubung lainnya yang saling terhubung”. Terjadi proses komunikasi dan
transfer paket data di dalamnya.
Beberapa manfaat kegunaan jaringan computer, yaitu :
1. Berbagai perangkat keras
Perangkat semacam hardisk, printer, CD-ROM, Drive, dan modem dapat
digunakan oleh sejumlah komputer tanpa perlu melepas dan memasang kembali.
Peranti cukup dipasang pada sebuah komputer atau dihubungkan pada suatu peralatan
khusus dan semua komputer dapat mengaksesnya.
2. Berbagai program atau data
Program atau data dimungkinkan untuk disimpan pada sbuah komputer yang
bertindak sebagai server (yang melayani omputer-komputer yang akan membutuhkan
data atau program). Penempatan data pada server juga memberikan keuntungan
antara lain menghindari duplikasi data dan ketidakkonsistenan.
6
3. Mendukung kecepatan berkomunikasi
Dengan adanya dukungan jaringak komputer, komunikasi dapat dilakukanlebih
cepat. Pra pemakai komputer dapat mengairim surat elektronik dengan mudah bahkan
dapat berckap-cakap secara lansung melalui tulisan (chating) ataupun telekonferasi.
4. Memudahkan pengaksesan imformasi
Jaringan komputer memuadahakan pengaksesan informasi. Seseorang dapat
bepergian ke mana saja dan tetap bisa mengakses data yang terdapat pada server
ketika ia membutuhkannya.Pertumbuhan internet salah satu implementasi jaringa
yang terbesar didunia, memungkinkan segala imformasi yang ada di dunia dapat
dengan mudah didapatkan.
2.1.1 Jaringan Komputer Berdasarkan jangkauan Geografis
Jaringan komputer bersifat Scalable, yaitu dapat membesar dan mengecil
sesusai kebutuhan. Ini berarti bahwa sebuah jaringan komputer dapat diperluas untuk
menjangkau sebanyak mungkin pengguna di berbagai wilayah geografis hingga
dipersempit untuk dapat digunakan sebagai pribadi oleh suatu pengguna atau
beberapa pengguna pada suatu lokasi saja.
1. Jaringan local area network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan terkecil untuk pemakaian
pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki sekala jangkauan mencakup 1 KM
hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun
kombinasi keduanya. Umumnya Local Area Network (LAN) lebih banyak
diimplementasikan di dalam suatu ruangan maupun sebuah gedung.
Keuntungan LAN yaitu:
7
a. Pertukaran file, data antar komputer dapat dilakukan dengan mudah (file
sharing).
b. Penggunaan printer dapat dilakukan oleh semua user (printer sharing).
c. Pertukaran data antar komputer dapat dikendalikan sehingga keamanan data dapat
terjaga.
d. Proses back up data menjadi lebih mudah dan cepat.
e. Komunikasi antar user dapat dilakukan dengan email atau chat.
f. Instalasi jaringan mudah dan cukup murah.
Kerugian LAN yaitu:
a. Area jaringan hanya sebatas satu gedung atau ruangan.
b. IP address komputer LAN tidak bisa di akses dari jaringan WAN
Contoh gambar Local Area Network (LAN) dijelaskan pada gambar 2.1 sebagai
berikut.
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.1
Jaringan Local Area Network
8
2. Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki
cakupan area dan luas yang lebih besar dibandingkan Local Area Network (LAN) .
Metropolitan Area Network (MAN) memiliki jangkauan antara 10 KM hingga 50
KM. wilayah jangkauan Metropolitan Area Network (MAN) dapat mencakup sebuah
wilayah kota, yang didalamnya terdapat banyak gedung dan pemukiman. Ini berarti
didalam sebuah Metropolitan Area Network (MAN) telah terintegrasi banyak Local
Area Network (LAN) yang berasal dari gedung dan pemukiman yang ada.
Keuntungan MAN:
a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
b. Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh
ATM Bank unluk wilayah nasional).
c. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video
Conference (ViCon).
Kerugian MAN:
a. Biaya operasional mahal.
b. Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.
c. Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).
Contoh gambar Metropolitan Area Network (MAN) dijelaskan pada gambar 2.2
sebagai berikut.
9
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.2
Jaringan Metropolitan Area Network
3. Jaringan Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer yang lebih luas dari
Metropolitan Area Network (MAN), dengan cakupan area seluas sebuah Negara atau
benua. Wide Area Network (WAN) terdiri atas dua atau lebih Metropolitan Area
Network (MAN) di dalamnya. Setiap Metropolitan Area Network (MAN) tersebut
terdiri atas dua atau lebih Local Area Network (LAN) didalamnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Wide Area Network (WAN) ini merupakan
gabungan dari sejumlah jaringan komputer yang berbeda dalam satu kawasan seluas
sebuah Negara ataupun benua.
Bentuk komunikasi antara komputer didalam Wide Area Network (WAN)
memerlukan adanya perangkat penghubung, salah satunya berupa router. Fungsi
router adalah membantu di dalam merutekan jalur akan ditempuh oleh paket data di
10
dalam proses transmisi paket data dan komunikasi antarkomputer di dalam Wide Area
Network (WAN) tersebut. Contoh gambar Wide Area Network (WAN) dijelaskan
pada gambar 2.3 sebagai berikut .
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.3
Jaringan Wide Area Network
2.1.2 Jaringan Komputer Berdasarkan Media Transmisinya
Berdasarkan media transmisi yang digunakan, jaringan komputer dibedakan
menjadi dua macam, yaitu janringan komputer berkabel (Wired Network) dan
jaringan komputer tanpa kabel (Wireless Network).
1. Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network)
Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network) menggunakan sarana kabel
jaringan (misalkan dengan menggunakan kabel jaringan UTP, RG 45, dan proses
11
konfigurasi atau Crimping), untuk kemudian dihubungkan dengan perangkat
penghubung berupa Hub maupun Switch. Jaringan wired memiliki kesetabilan dan
kecepatan yang relative lebih tinggi/baik dibandingkan wireless. Hal ini yang menjadi
salah satu kelebihan jaringan wired.
Kelemahan Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network) antara lain :
a. Jangkauan yang terbatas
b. Tidak praktis
c. Jaringan terganggu apabila kabel bermasalah (missal terpotong)
2. Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network)
Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) merupakan jaringan
komputer yang tidak menggunakan kabel jaringan (UTP, Coaxial, maupun Fiber
Optic), namun memanfaatkan sinyal elektromagnetis. Saat ini sangat banyak yang
menggunakan jaringan wireless. Misalkan saja layanan internet dari operator
(provider), Public Hot Spoot dan Free Wifi di sejumlah tempat-tempat public fitur
tethering pada Smartphone untuk berbagi koneksi secara cepat dan mudah, koneksi
Bluetooth dan Infra Red untuk transfer data, pemanfaatan Radio Frequency Identifier
(RFID) untuk transaksi elektronik, pemanfaatan Near Field Communication (NFC),
dan lain-lain.
Kelemahan Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) antara lain :
a. Ancaman interferensi dengan gelombang lainnya
b. Kemungkinan untuk diserang oleh attacker secara remote
c. Penghalang fisik berupa tembok bangunan, pepohonan, dan benda-benda lainnya
yang menggangu sinyal yang digunakan pada jaringan wireless
12
2.2. Arsitektur Jaringan Komputer
Arsitektur sebuah jaringan komputer di bedakan menjadi arsitektur fisik dan
arsitektur logic. Arsitektur berkaitan dengan susunan fisik sebuah jaringan komputer
sering disebut dengan topologi jaringan. Sedangkan arsitektur logic berkaitan dengan
logika hubungan masing-masing komputer dalam jaringan.
Arsitektur jaringan secara logic ada berbagai macam, bahkan terus dikembangkan
dalam bentuk jaringan baru.
Berikut beberapa bentuk arsitektur jaringan yang telah ada adalah:
1. Arsitektur ArcNet
2. Arsitektur Token Ring
3. Arsitektur Ethernet
4. Arsitektur FDDI
5. Arsitektur ATM Pada laporan ini penulis hanya akan membahas bentuk-bentuk
arsitektur jaringan komputer secara fisik (biasa disebut Topologi Jaringan).
2.2.1 Jaringan Komputer Berdasarkan Topologi
Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:18) memberikan batasan
bahwa “sebagai suatu teknis, cara dan aturan didalam merangkai dan
menghubungkan berbagai komputer dan perangkat terhubung lainnya ke dalam
sebuah jaringan komputer, sehingga membentuk sebuah hubungan yang bersifat
geometris”. Topologi ini bersifat (desain), yang kemudian dapat diimplementasikan
secara langsung melalui sejumlah perangkat keras penghubung pada jaringan
komputer.
13
1. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di dalam model
topologi pada jaringan komputer, terutama di masa-masa awal jaringan komputer
dikembangkan. Beberapa referensi memasukkan topologi Bus kedalam jenis jaringan
peer to peer (P2P). Topologi Bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang
kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah komputer dan
perangkat jaringan komputer terhubung lainnya. Contoh gambar Topologi Bus
dijelaskan pada gambar 2.4 sebagai berikut.
Sumber: http://eridesktop.com
Gambar II.4
Topologi Bus
2. Topologi Ring
Topologi Ring merupakan salah satu topologi yang relative sederhana pada
jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya menghubungkan setiap komputer
(atau disedut juga sebagai node) satu per satu, sehingga membentuk sebuah rangkaian
14
menyerupai cincin (Ring). Rangkaian berbentuk Ring ini merupakan satu kesatuan.
Sinyal dan paket data berjalan searah melewati kesatuan rangkaian tersebut dan
melewati kesatuan rangkaian tersebut dan melewati setiap komputer yang terhubung
pada rangkaian ring ini, Contoh gambar Topologi Ring dijelaskan pada gambar 2.5
sebagai berikut.
Sumber: http://gaptex.com
Gambar II.5
Topologi Ring
3. Topologi Star
Topologi Star adalah arsitektur LAN di mana end points dari jaringan terkoneksi
ke sentral melalui Hub atau LAN Switch dengan dedicated link. Contoh gambar
Topologi Star dijelaskan pada gambar 2.6 sebagai berikut.
15
Sumber: Gin-Gin Yugianto Oscar Rachman, 2012:10
Gambar II.6
Topologi Star
2.3 Komponen Jaringan Komputer
Menurut Wagito (2012:20) “Dalam sebuah jaringan komputer memiliki
komponen-komponen penunjang yang memungkinkan komputer-komputer tersebut
dapat berkomunikasi antar satu komputer dengan komputer yang lain”. Komponen-
komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
2.3.1 Perangkat Komputer
Sesuai dengan fungsinya, perangkat komputer yang terdapat dalam sebuah jaringan
komputer dibedakan menjadi dua :
1. Komputer server merupakan inti atau pusat dari jaringan. Server merupakan
komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori (RAM) dan media simpan
besar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat (fast network interface).
16
2. Komputer workstation merupakan semua komputer yang terhubung ke server pada
jaringan.
2.3.2 Kartu Jaringan
NIC atau kartu antarmuka jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan
terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan
komputer server. NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi
dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI, dan bahkan pada
beberapa mainboard komputer, NIC sudah terpasang secara onboard artinya menyatu
dengan mainboard. Dalam komputer notebook NIC kadang-kadang dipasang pada slot
PCMCIA. Contoh gambar NIC atau Kartu Antarmuka Jaringan dijelaskan pada
gambar 2.7 sebagai berikut.
Sumber : Wagito, 2012:24
Gambar II.7
Kartu Jaringan
17
2.3.3 Media Transmisi Kabel dan Konektor
Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk mengirimkan data
pada jaringan. Data ditransmisikan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan
media transmisinya. Pada media transmisi kabel, data akan diubah menjadi daya listrik.
Media transmisi kabel identik dengan konektor sebagai pasangannya dalam membangun
sebuah jaringan. Dibawah ini akan dibahas mengenai kabel UTP dengan konektornya
RJ-45.
2.3.3.1 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP merupakan salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan
dalam jaringan komputer pada saat ini. Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang
tiap pair nya dipilih. Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (Unshielded). Keempat
pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang
ber-isolator. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) mempunyai warna yaitu :
a. Orange – Putih Orange
b. Hijau – Putih Hijau
c. Coklat – Putih Coklat
d. Biru – Putih Biru
Saat ini terdapat lima kategori kabel UTP, yaitu kabel UTP kategori satu sampai
dengan lima. Kabel UTP kategori satu dan dua tidak digunakan dalam jaringan komputer
karena kemampuan transfer datanya sangat rendah. Kategori kabel ini banyak digunakan
untuk komunikasi telepon atau sebagai kabel telepon. Sedangkan jaringan komputer
digunakan kabel kategori tiga sampai lima. Kabel kategori tiga bisa dipergunakan untuk
komunikasi pada jaringan dengan kecepatan 10 Mbps, seperti Ethernet, itulah sebabnya
Ethernet dengan kabel UTP disebut dengan 10BaseT. Sedangkan untuk jaringan Token
18
Ring bisa menggunakan kabel UTP kategori empat dan lima. Kabel UTP kategori lima
bisa dipergunakan untuk kedua jaringan di atas, bahkan kabel ini bisa pula dipergunakan
untuk jaringan komputer dengan kecepatan 100 Mbps atau Fast Etehernet (100BaseT).
Contoh gambar Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dijelaskan pada gambar 2.8
sebagai berikut.
Sumber : http://teknodaily.com
Gambar II.8
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
2.3.3.2 Konektor RJ-45
Konektor adalah peripheral yang dipasang pada ujung kabel UTP. Bertujuan agar
kabel dapat dipasang pada port LAN Card. Bisanya dalam jaringan komputer, konektor
yang umum dipakai adalah konektor RJ-45. Untuk dapat memasangkan ujung-ujung
kabel UTP dengan konektor RJ-45 diperlukan sebuah alat yang dinamakan plug crimper.
Contoh gambar Konektor RJ-45 dijelaskan pada gambar 2.9 sebagai berikut.
Sumber : http://rezakomputer.com/wp-content/uploads/2014/03/tips-memilih-rj45.jpg
Gambar II.9
Konektor RJ-45
19
2.3.4 Perangkat Bantu Jaringan
Perangkat bantu jaringan adalah perangkat yang berguna dalam membantu
jaringan tersebut, sehingga dapat mentransfer data hingga jarak yang jauh. Selain itu,
fungsi perangkat bantu adalah untuk memperkuat sinyal dalam jaringan dari gangguan
gelombang-gelombang.
2.3.4.1 Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa Local Area
Network (LAN) yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch
merupakan alat multi port, masing-masing dapat mendukung satu workstation, jaringan.
Walaupun terhubung dengan jaringan yang berbeda masing-masing port, switch dapat
memindahkan atau mengirim paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini
switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat ( paket data difiliter oleh
switch sesuai dengan alamat yang dituju). Contoh gambar Switch dijelaskan pada
gambar 2.10 sebagai berikut.
Sumber : Wagito, 2012:29
Gambar II.10
Switch
20
2.3.4.2 Wireless Access Point (WAP)
WAP adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat komunikasi data dalam jaringan
WLAN. Dalam mode operasi yang umum digunakan mode infrastruktur (infrastructure
mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan server lain
melalui WAP. Dalam pengoperasian ini, WAP memiliki fungsi seperti switch atau hub
pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel. Contoh gambar Acces Point
dijelaskan pada gambar 2.11 sebagai berikut.
Sumber : Wagito, 20012:30
Gambar II.11
Access Point
2.3.4.3 Bridge
Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan yang besar
dalam dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efektif dan
efisien. Bridge dapat memonitor lalu-lintas informasi pada kedua jaringan sedemikian,
sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Kebanyakan bridge
dapat mendengarkan jaringan dan secara automatis memetakan alamat masing-masing
komputer pada kedua jaringan. Contoh gambar Bridge dijelaskan pada gambar 2.12
sebagai berikut.
21
Sumber : Wagito, 2012:31
Gambar II.12
Bridge
2.3.4.4 Repeater
Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang
melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik
isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali isyarat tersebut. Contoh gambar
Repeater dijelaskan pada gambar 2.13 sebagai berikut.
Sumber : Wagito, 2012:32
Gambar II.13
Repeater
22
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
Perangkat lunak adalah “perintah (program komputer) yang dieksekusi
memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan“. Jaringan komputer
pertama dirancang dengan perangkat keras yang menjadi pertimbangan utamanya,
dan perangkat lunak menjadi pertimbangan selanjutnya. Sekarang strategi ini tidak
berlaku lagi, karena perangkat lunak jaringan sekarang ini sangat struktur, Berikut
beberapa perangkat lunak jaringan ataupun aplikasi unutk membuat jaringan :
1. Mikrotik Router OS
Menurut Athaillah (2013:16) “Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan
perangkat lunak yang dapat digunakan unutk menjadikan router network, mencakup
beberapa berbagai fitur yang dibaut untuk ip network dan jaringan wireless”.
Mikrotik RouterOS dapat digunakan menggunakan peralatan embedded (minimum
sistem maupun menggunakan PC (personal komputer) serta kompatibel dengan IBM
PC X86. Mikrotik RouterOS dapat berfungsi sebagai access Konsentrator dengan
berbagai pilihan protokol Mikrotik RouterOS itu sendiri memiliki banyak fitur, ini
juga yang membuat Mikrotik RouterOS dapat mengambil peranan yang lebih banyak
dalam jaringan. Mikrotik RouterOS mampu menggunakan protokol tunneling seperti
IP security (Ipsec), Point-To-Point Tunneling Protokol (PPTP), Layer 2 Forwanding
Protokol (L2TP) dan Point-To-Point over Ethernet (PPPoE). Contoh gambar
Mikrotik RouterOS dijelaskan pada gambar 2.14 sebagai berikut.
23
Sumber : http://belajar-komputer-mu.com
II.14
Mikrotik RouterOS
2. Packet Tracer
Sebelum masuk ke tahap pembuatan jaringan baik itu yang LAN, VLAN, MAN
maupun WAN, merancang jaringan terlebih dahulu dalam dalam sebuah aplikasi
simulator merupakan langkah awal yang sangat baik. Banyaknya aplikasi simulator
dalam pembuatan jaringan membuat kita banyak pilihan untuk merancang suatu
jaringan dalam aplikasi seperti GNS3, Bosson Simulator, Packet Tracer dan Aplikasi
Simulator lainya. Packet Tracer merupakan salah satu simulator yang di keluarkan
oleh Cisco System, Packet Tracer ini dapat merancang satu jaringan baik dalam
konfigurasi router, switch dan device-device yang dikeluarkan vendor Cisco. User
juga dapat melihat apakah konfigurasi yang dilakukan pada switch, router, wireless
ataupun PC benar adanya atau tidak, Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana
tiap versi mempunyai keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router,
24
switch device-device LAN atau WAN. Dengan memanfaatkan aplikasi simulator ini
lebih mendekati kondisi Real dalam perancangan pembuatan jaringan.
3. Aplikasi Winbox
Aplikasi winbox merupakan sebauh aplikasi yang sangat erat hubungannya
dengan mikrotik. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI jika untuk konfigurasi mikrotik dalam
Text Mode melalui PC itu sendiri, maka untuk dalam bentuk mode GUI kita
menggunakan Winbox ini. Dengan aplikasi ini kita bisa konfigurasi mikrotik dengan
melalui komputer Client, mengkonfigurasi mikrotik melalui Winbox jauh lebih
banyak digunakan karena selain penggunaanya yang mudah kita tidak harus
menghafal perintah-perintah Consile. Fungsi utama Winbox adalah untuk menyetting
yang ada pada mikrotik dengan kemudahannya melaui tampilan GUI atau Dekstop.
Contoh gambar Aplikasi Winbox dijelaskan pada gambar 2.15 sebagai berikut.
Sumber : http://nurmanto.com
Gambar II.15
Winbox
25
4. Packet Tracer 5.3
Merupakan suatu simulator yang dikelurkan oleh Cisco System, Packet Tracer ini
dapat merancang suatu jaringan baik dalam pengkonfigurasi router, switch dan
device-device yang dikeluarkan vendor Cisco. User juga dapat melihat apakah
konfigurasi yang dilakukan pada switch. Router, wireless ataupun PC benar adanya
atau tidak. Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana tiap versi mempunyai
keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router, switch device-device
LAN dan WAN. Contoh gambar Packet Tracer dijelaskan pada gambar 2.16 sebagai
berikut.
Sumber : http://www.packettracernetwork.com
Gambar II.16
Packet Tracer
26
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Dalam sebuah jaringan komputer TCP/IP dan subnetting merupakan dua hal
yang sangat penting. Keduanya memiliki fungsi dan tugas tersendiri agar aliran data
di dalam sebuah jaringan tidak mengalami masalah.
2.5.1. TCP/IP
Menurut Sugeng Winarno (2013:89) model referensi DARPA atau DARPA
Reference Model adalah “sebuah referensi protocol jaringan yang diusulkan oleh
departemen pertahanan Amerika Serikat atau DoD (Departement of Defense). Model
ini dinamai begitu karena lembaga yang mengembangkan TCP/IP adalah DARPA
(United States Defense Advanced Research Project Agency) pada dekade 1970 - an
hingga 1980 – an Model itu disebut juga TCP/IP Model atau Internet Mode”. Pada
Mulanya TCP//IP digunakan pada jaringan bernama ARPANET. Namun saat ini
telah menjadi protokol standar bagi jaringan yang lebih umum yang disebut Internet.
Seperti halnya model OSI, pengiriman data yang dilakukan pada model
TCP/IP pun menggunakan prinsip encapsulation. Mula-mula data ditangani oleh layer
Aplication menggunakan aplikasi khas TCP/IP seperti e-mail, FTP, telnet dan
sejenisnya. Sesampainya di layer host, protokol menambahkan heder pada setiap
paket. Selanjutnya data dikirim ke layer network dan diberi header yang berisi
informasi alamat tujuan, alamat pengirim, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk
melakukan routing. Lalu data siap dikirim ke layer interface.
Di layer Network Interface ini data diubah menjadi besaran – besaran
listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media
yang digunakan. Di sini dihasilkan bit – bit data yang siap untuk dikirim. Setelah bit
27
– bit data sampai ke komputer penerima, proses kebalikannya dilakukan. Data secara
bertahap “dicopot” header-nya satu persatu, mulai dari layer terbawah hingga layer
paling atas. Setelah sampai pada layer Aplication barulah data yang sebelumnya bisa
“dibaca” oleh aplikasi TCP/IP.
1. Internet Protocol
Menurut Sofana (2013:94) Internet Protocol adalah “ (IP) berada pada Layer
Internetwork atau Internet IP merupakan kunci dari jaringan TCP/IP, agar dapat
berjalan dengan baik maka semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu pada
Internet Protocol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari
satu komputer lain. IP bersifat recovery. IP tidak dapat melakukan handshake
(pertukaran kontrol informasi) saat membangun sebuah koneksi, sebelum data
dikirim. Padahal handshake merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru
terjadi. Dengan demikian, IP pada layer lainnya untuk melakukan handshake protocol
IP memiliki 5 fungsi utama, yaitu:
a. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di
Internet.
b. Memindahkan data antara Transport Layer dan Network Interface Layer.
c. Mendefinisikan skema pengalamatan Internet atau IP address.
d. Menentukan routting paket.
e. Melakukan fregmentasi dan penyusunan ulang paket.
2. TCP dan UDP
Menurut Sofana (2013:98) Transmission Central Protocol (TCP) dan User Data
Protocol (UDP) adalah “ Merupakan dua protocol terpenting dalam layer Transport.
28
TCP merupakan protocol yang bersifat connection oriented. TCP menyediakan
layanan pengiriman data connection oriented, reliable, byte stream service.
Sedangkan UDP menyediakan layanan pengiriman datagram yang bersifat
connectionless oriented, tanpa dilengkapi deteksi dan koneksi kesalahan Kedua
protocol ini mengirim data antara layer Aplication dan layer Internet.
3. IPv4 Address
Menurut Sofana (2013:105) adalah “ saat ini banyak digunakan IP versi 4
Sehingga IP address – nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4 atau Ipv4 “.
IP address wajib diketahui dan dipahami oleh siapa saja yang sedang mempelajari
jaringan Internet. Setiap komputer yang hendak bergabung dengan Internet harus
memiliki suatu alamat yang unit. alamat ini berbeda dengan MAC address yang
terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. IP address adalah sekumpulan bilangan
biner sepanjang 32 bit, yang di bagi atas 4 segmen terdiri atas 8 bit. IP address
merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet.
4. IPv6 Address
Menurut Sofana (2013:131) IPv6 adalah “ IP Address atau address versi 6 atau
Next Generation IP address (Ipng), adalah IP address yang digunakan pada protokol
IPv6 atau Internet Protokol vesi 6, merupakan protokol IP terbaru yang dicadangkan
untuk keperluan masa mendatang. Sudah sekitar dua puluh tahun lebih, Internet
berkembang menggunakan Internet Protokol Version 4 (IPv4). IPv4 menyediakan IP
address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi IP address
sebanyak itu pada mulanya dianggap cukup. Hingga pada tahun 1991, timbul
kekhawatiran bawha suatu saat jumlah host yang terhubung ke Internet akan melebihi
29
kapasitas IPv4. Kekhawatiran tersebut mendorong para ahli untuk merumuskan versi
protokol Internet yang lebih baru. Proposal diajukan pada tahun 1992 dan selama
beberapa tahun mendapat masukan dari beberapa pihak. Setelah mengalami
perjalanan panjang, akhirnya terbentuklah sebuah protokol baru yang disebut Internet
Protokol Version 6 (IPv6) atau Next Generation Internet Protocol
2.5.2. Subnetting
Menurut Sofana (2013:117) Subnetting adalah “ sebuah proses pembagi atau
memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil (subnet-subnet)
.“ Esensi dari subnetting adalah “ memindahkan “ garis pemisah bagian network,
sehingga beberapa bit host digunakan untuk bit tambahan bagian network. Subnetting
akan mengakibatkan beberapa perubahan sebagi berikut:
1. Panjang bit network bertambah dan bit host berkurang.
2. Network address berubah.
3. Netmask address berubah.
4. Broadcast address berubah.
5. Jumlah network (subnet) bertambah.
6. Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang.
Subnetting dilakukan dengan beberapa alasan, di antaranya:
1. Untuk efisiensi IP address, alokasi IP address berdasarkan pembagian kelas
kurang efesien.
2. Untuk menjembatani perbedaan topologi fisik seringkali digunakan router. Router
bekerja dengan cara meneruskan paket antar – network yang berbeda. Perbedaan
network pada “kacamata” TCP/IP di tentukan dari network address-nya. Sehingga
30
untuk mengatasinya kita harus membagi sebuah network menjadi beberapa subnet
yang kemudian berhubungan oleh router.
3. Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan security network.
4. Untuk mengisolasi traffic. Manakala suatu host berkomunikasi dengan host lain
pada subnet yang sama, pesan broadcast cukup disebarkan di antara angota subnet
dan tidak akan diteruskan ke subnet lain.
Contoh untuk perhitungan subnetting itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Dimisalkan ada sebuah network address, 192.168.1.0/30.
2. Maka di dapati jumlah subnet mask –nya adalah 255.255.255.252 dari
perhitungan bineri yang amsing-masing bitnya berjumlah 8 bit.
11111111.11111111.11111111.11111100
255 255 255 252
3. Net ID = 2x (banyak bit yang aktif)
Net ID = 26
= 64
4. Host ID = 2y – 2 (bit yang bernilai 0 atau tidak aktif0
Host ID = 22-2=2
5. Blok Net = 256 – Nilai Subnet Baru
Blok Net = 256 -252 = 4
6. Jumlah Host yang dapat digunkan = Jumlah Net ID Jumlah Host ID Jumlah Host
yang dapat digunakan = 64x4 = 256
7. Alamat Subnet = 192.168.1.0, 192.168.1.4, 192.168.1.8, 192.168.1.12 dst.
8. Alamat Broadcast = 192.168.1.3, 192.168.1.7, 192.168.1.11 dst.
9. Alamat Subnet ke-3 = 192.168.1.8
31
Contoh Tabel Subnetting dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai berikut
Tabel II.1
Subnetting
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.128 /26
255.255.255.192 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Sukamaaji (2012:60) mengemukakan bahwa “ keamanan jaringan
yaitu proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam
jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau pengguna secara ilega; dari
komputer dan jaringan “.
1. Aspek Keamanan Jaringan
Secara umum aspek keamanan jaringan meliputi 4 aspek menurut setiawan
(2005:47) yaitu:
32
a. Privacy/Confidentiality
Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses Privacy
lebih mengarah ke data-data yang sifatnya privat, sedangkan confidentiality biasanya
berhubungan dengan data yang di berikan ke hak lain untuk keperluan tertentu.
b. Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik
informasi. Informasi yang diterima harus sesuai dan sama persis seperti saat
informasi di kirimkan. Jika terdapat perbedaan antara informasi atau data yang
dikirimkan dengan yang diterima maka aspek integrity tidak tercapai.
c. Authentication
Aspek ini berhubungan denagn metode atau cara untuk menyatakan bahwa
informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah
betul-betul orang yang di maksud atau server yang kita hubungi adalah benar-benar
server asli.
d. Availability
Aspek ini berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi yang berbeda
dalam suatu sistem komputer tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang
berhak.
2. Firewall
Firewall adalah “ merupakan sistem yang digunakan untuk mencegah pihak-
pihak yang tidak diijinkan untuk memasuki daerah yang dilindungi dalam unit pusat
kerja perusahaan “. Firewall berusaha untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba
masuk tanpa ijin dengan cara melipatgandakan dan mempersulit hambatan-hambatan