bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain,...

24
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah,baik yang berskala kecil maupun besar. 2.1.1 Pengertian sistem Menurut Sutabri (2012:3) menjelaskan bahwa “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B. Davis dalam Sutabri (2012:3) menyatakan bahwa “sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak ad alah susunan gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling berrgantung.Sedangkan sistem yang besifat fisik adalah serangkain unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Yakub (2012:1) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang- bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan

atau instansi pemerintah,baik yang berskala kecil maupun besar.

2.1.1 Pengertian sistem

Menurut Sutabri (2012:3) menjelaskan bahwa “sistem adalah sekelompok

unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Gorden B. Davis dalam Sutabri (2012:3) menyatakan bahwa

“sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan

gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling berrgantung.Sedangkan sistem

yang besifat fisik adalah serangkain unsur yang bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan”.

Menurut Yakub (2012:1) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau tujuan tertentu”.

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-

bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus

mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

6

dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai

tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu sama yang lainnya untuk suatu tujuan

bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin prosedur, dokumen, data

atau elemen lain yang teroganisir elemen-elemen tersebut. Elemen sistem

disamping terhubung satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2 Pengertian Sub Sistem

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem didalam suatu sistem, ini berarti

bahwa sistem berada pada lebih dari suatu tingkat. Sebagai misal, sistem

akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem

akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi

penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya. Pemisalan lainnya,

mobil adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti sistem

mesin, sistem badan mobil dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri

dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi. Misalnya, sistem mesin adalah

kombinasi kombinasi dari sistem kaburator, sistem generator, sistem bahan bakar

dan seterusnya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

7

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki atau mempunyai beberapa karakteristik. Setelah

sebelumnya membahas pengertian sistem, kali ini akan membahas karakteristik

system sebagai berikut:

1. Komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun

sistem.Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.

Komponen sistem disebut sebagai sub sistem, dapat berupa orang, benda,

hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem.

2. Batasan (boundry)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem

yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk

menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope

tinjauan terhadap sistem.

3. Lingkungan Luar (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar

sistem.Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.

Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan

untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem

yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal

mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

4. Penghubung (interface)

Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala

sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

8

sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan

setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka

menjalankan fungsi masing-masing komponen.Dalam dunia komputer,

penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog

layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah

mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakan.

5. Masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut

untuk menghasilkan keluaran yang akan diolah lebih lanjut untuk

menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi

Manajemen, masukan disebut sebagai data.

6. Pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama

mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para

pemakainya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolahan adalah

berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan

khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah

masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para

pemakai.

7. Keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam

bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam

Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

9

oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai

bahan pengambilan keputusan.

8. Sasaran (objectives) dan Tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama

dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran

berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh

sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan

merupakan kondisi atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk

jangka waktu yang panjang.Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada

setiap tahapan yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

9. Kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja

sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan

ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian

kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat

berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dalam sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupa

validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan

dikembangkan secara terprogram.

10. Umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

10

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang,

menurut Sutabri (2012:15) yaitu sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide-ide yang tidak tampak secara

fisik misalnya sistem teologi, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada

secara fisik misalnya komputer.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia misalnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

contoh: sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.

2.1.5 Konsep Dasar informasi

Menurut Sutabri (2012:22) menyatakan bahwa “informasi adalah data yang

telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam

proses pengambilan keputusan”.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

11

Menurut Davis dalam Fatta (2007:9) menjelaskan bahwa ”informasi diolah

menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk

pengambilan keputusan.

2.1.6 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Robert A Leitch dan K Roscoe Davis dalam Puspitawati &

Anggadini (2011:14): ”Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang

didalam suatu organisasi yang sehari-hari, bersifat manejerial dan kegiatan suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi bersifat manejerial dan kegiatan suatu organisasi dan

menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok

keluaran, blok tegnologi, blok basisdata, dan blok kendali, menurut Sutabri

(2012:38) yang terdiri dari:

1. Blok masukan (input blok)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dimaksud

dengan input disini termasuk metode dan media ini menangkap data yang

akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

12

2. Blok model (model blok)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika, dan model matematik yang

akan menaipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blog keluaran (output blok)

Prosedur dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan sistem

informasi yang berkualitas dan dokumtasi yang berguna untuk semua

tingkatan manejemen serta semua pemakai sistem.

4. Blog teknologi (technologi blog)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi.Teknologi digunakan

untuk menerima input, menjalakan model, menyimpan dan mengakses

data,menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian

sistem secara keseluruhan. Teknlogi teridiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu

teknisi (brainware), prangkat lunak (software), dan perangkat keras

(hardware).

5. Blog basis data (database blog)

Basisdata merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dengan

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diprangkat keras komputer

dan prangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

dibasisdata untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blog Kendali (control blog)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu

sendiri, ketidak efesienan,sabotase dan lain sebagainya. Beberapa

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

13

penegndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-

hal yang dapat merusak sistem dicegah dan terlanjur terjadi pada kesalahan-

kesalahan dapat diatasi dengan cepat.

2.1.7 Pengertian Sistem Informasi Persediaan/Stok Barang

Menurut Ristono (2009:2) “persediaan dapat diartikan sebagai barang-

barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang

akan dating”. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan

setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan

setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses

produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan

sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang

melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.Perusahaan yang

melakukan kegiatan produksi (industri manufaktur) akan memiliki tiga jenis

persediaan, yaitu :

(1) Persediaan bahan baku dan penolong.

(2) Persediaan bahan setengah jadi.

(3) Persediaan barang jadi.

Sedangkan perusahaan perdagangan minimal memiliki satu jenis

persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya berbagai macam

persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda

untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan

lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan

atau permintaan konsumen. Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

14

besarnya persediaan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak

terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan sehingga

tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan

dan sebagainya. Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan

untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan

baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari

model persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin

pesediaan dengan biaya yang serendah rendahnya. Menurut Ristono (2009:4)

“inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang

berkaitan dengan persediaan”. Manajemen material dalam inventory dilakukan

dengan beberapa input yang digunakan yaitu: permintaan yang

terjadi (demand) dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya

apabila terjadi kekurangan persediaan (shortage). Secara teknis, inventory adalah

suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan

bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi

produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang

seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan

yang harus dipesanmerupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam

pengendalian persediaan. Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan

karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan

sebagai akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus

seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan

mengakibatkan perusahaan menanggung risiko kerusakan dan biaya penyimpanan

yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

15

persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya.

Oleh karenanya, diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan

persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat

memperlancar jalannya proses poduksi.

2.1.8 Metode Pencatatan Persediaan Barang

Menurut Hery (2016:81) metode yang dapat digunakan dalam kaitannya

dengan pencatatan persediaan barang adalah:

a. Metode Fisik/Periodik

Dengan sistem ini, pembelian barang dagang akan dicatat dengan

menggunakan akun pembelian bukan akun persediaan barang dagang. Ketika

penjualan terjadi, hanya pendapatan saja yang akan dicatat, tidak ada ayat jurnal

yang dibuat untuk mencatat besarnya harga pokok penjualan. Nantinya, pada

setiap akhir periode akuntansi, perhitungan fisik atas persediaan barang akan

dilakukan untuk menentukan besarnya persediaan akhir dan harga pokok

penjualan.

Perhitungan harga pokok penjualan dilakukan sebagai berikut:

“Persediaan Awal + Harga Pokok Pembelian – Persediaan Akhir = Harga Pokok

Penjualan”.

Efek terhadap laba kotor dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagi

berikut:

“Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor”.

Sedangkan efeknya terhadap laba bersih dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

16

“Laba Kotor – Beban Operasional +/- Pendapatan (Beban) Lain-lain = Laba

Bersih”.

Permasalahan yang timbul bila digunakan metode fisik adalah jika diinginkan

menyusun laporan keuangan jangka pendek misalkan bulanan, yaitu keharusan

mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki

jenis dan jumlah banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu lama

akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Dengan tidak diikuti mutasi

persediaan dalam buku, menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada saat

pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan.

Jurnal Transaksi:

1. Pembelian

a. Secara tunai

Pembelian xxx

Kas xxx

b. Secara kredit

Pembelian xxx

Hutang Dagang xxx

2. Retur Pembelian

a. Secara tunai

Kas xxx

Retur Pembelian xxx

b. Secara kredit

Hutang Dagang xxx

Retur Pembelian xxx

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

17

3. Penjualan

a. Secara tunai

Kas xxx

Penjualan xxx

b. Secara kredit

Piutang Dagang xxx

Penjualan xxx

b. Metode Buku/Perpetual

Dengan metode ini, memberikan pengendalian yang efektif atas persediaan.

Informasi mengenai jumlah atas masing-masing jenis barang dagangan dapat

segera tersedia dalam buku besar pembantu untuk masing-masing persediaan.

Setiap pembelian barang dagang dari pemasok akan dicatat oleh perusahaan

dengan cara mendebet akun persediaan barang dagang dan mengkredit akun kas

atau utang usaha. Demikian juga, pada setiap transaksi penjualan barang dagangan

ke pelanggan, harga pokok dari barang yang dijual akan dicatat dengan cara

mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan barang

dagang.

Jurnal Transaksi:

1. Pembelian

a. Secara tunai

Persediaan xxx

Kas xxx

b. Secara kredit

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

18

Persediaan xxx

Hutang dagang xxx

2. Retur Pembelian

a. Secara tunai

Kas xxx

Persediaan xxx

b. Secara kredit

Hutang Dagang xxx

Persediaan xxx

3. Penjualan

a. Secara tunai

Kas xxx

Penjualan xxx

Harga Pokok Penjualan xxx

Persediaan xxx

b. Secara kredit

Piutang Dagang xxx

Penjualan xxx

Harga Pokok Penjualan xxx

Persediaan xxx

4. Retur Penjualan

a. Secara tunai

Retur Penjualan xxx

Kas xxx

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

19

Persediaan xxx

Harga Pokok Penjualan xxx

b. Secara kredit

Retur Penjualan xxx

Piutang dagang xxx

Persediaan xxx

Harga Pokok Penjualan xxx

2.1.9 Metode Penilaian Persediaan

Menurut Hery (2016:79) dalam akuntansi, dikenal tiga metode yang dapat

digunakan dalam menghitung besarnya persediaan akhir, yaitu: metode FIFO

(First-In,First-Out), metode LIFO (Last-In,First-Out), dan metode rata-rata

(Average Cost Method).

1) Metode FIFO

Metode FIFO, harga pokok dari barang yang pertama kali dibeli adalah

yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan. Dalam hal ini,

tidak berarti bahwa unit atau barang yang pertama kali dibeli adalah unit atau

barang yang pertama kali akan dijual. Jadi, penekanannya disini bukan kepada

unit atau fisik barangnya, melainkan lebih kepada harga pokoknya. Dengan

menggunakan metode FIFO, yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah

harga pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.

2) Metode LIFO

Metode LIFO, harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli adalah yang

akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan. Dalam hal ini, tidak

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

20

berarti bahwa unit atau barang yang terakhir kali dibeli adalah adalah unit atau

barang yang pertama kali akan dijual. Sama seperti metode FIFO, penekanannya

bukan kepada unit atau fisik barangnya, melainkan harga pokoknya. Dengan

menggunakan metode LIFO, yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah

harga pokok dari unit atau barang yang pertama kali dibeli.

3) Metode Rata-Rata

Metode rata-rata, harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan rata-

rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual.

Jika harga pokok dari barang yang akan dibeli adalah tetap sama (stabil),

maka dapat dipastikan bahwa ketiga metode penilaian diatas masing-masing akan

menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya

besar terhadap besarnya niali persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba

kotor, serta laba bersih yang berbeda.

2.2 Perlatan Pendukung (Tools System)

Peralatan Pendukung merupakan alat yang diguanakan untuk

menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan mengunakan

simbol, lambang, diagram yang menunjukan masing masing fungsinya.

Fungsi peralatan pendukung itu sendiri adalah untuk menjelaskan kepada

user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja dengan suatu bentuk

logika model dan physical model, merupakan sistem yang menggunakan Diagram

Unfied Modeling language (UML), dan arus data dijelaskan dikamus data

sedangkan phsical System menunjukan kepada user bagaimana sistem secara fisik

akan diterapkan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

21

2.2.1. Unfied Modeling language (UML)

Unfied Modeling language (UML) adalah sebuah ”bahasa” yang telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem.

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah

bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

(berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Yasin (2012:194) “UML (Unified Modeling Language) adalah

sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.” UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Shalahuddin dan Sukamto (2013:140): pada UML terdiri dari 13 macam

diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-

macam diagram tersebut adalah :

1. Structure Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur

statis dari sistem yang dimodelkan.

a. Class diagram

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

22

Diagram kelas menunjukan hubungan satu set kelas, interface, dan

kolaborasi. Diagram kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram

terkait yaitu diagram komponen dan diagram deployment.

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:141) mengatakan bahwa, “Diagram

kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun system.

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi”.

a. Object Diagram

1) Hal-hal yang ada pada object diagram terkandung didalam class

diagram.

2) Tujuan dasar dari sebuah object diagram adalah mengikuti sebuah

analisa untuk tambahan detail yg tidak tertutupi pada sebuah class.

b. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah

sistem.

c. Composite Struktur Diagram

1) Diagram yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara bagian-

bagian dari sebuah kelas.

2) Diagram untuk menunjukan dekomposisi secara hirarkis sebuah kelas

ke sebuah struktur internal.

d. Package Diagram

Mekanisme tujuan umum untuk mengatur model untuk menjadi sebuah

hirarki

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

23

e. Deployment Diagram

Untuk merepresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan

dalam infrastruktur sebuah sistem informasi.

2. Behavior Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem

atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

a. Use case diagram

Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:155), “use case diagram

merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang

akan dibuat”.

b. Activity diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:161) mengatakan bahwa,

“Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan aliran kerja

(workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak”.

Shalahuddin dan Sukamto (2013:26): Diagram Aktivitas banyak

digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

1) Rancangan proses bisnis

2) Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user interface.

3) Rancangan pengujian.

4) Rancangan menu.

3. State Machine Diagram

Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:163), “Diagram mesin status atau

sering disebut juga diagram status, digunakan untuk menggambarkan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

24

perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau

objek”.

4. Interaction Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi

sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem

a. Package diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:153) mengatakan bahwa, “Package

diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling

terkait dalam diagram UML”. Hampir semua diagram UML dapat

dikelompokkan menggunakan package diagram.

b. Sequence diagram

Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:16), “menggambarkan kelakuan

objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

2.2.2. Entity Relational Diagram (ERD)

Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan

suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek”. Entity Relationship

Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis

data kepada pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD)

didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar

tersebut. Penggunaan Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami,

bahkan oleh para pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity

Relationship Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya,

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

25

basis data akan di kembangkan. Model ini juga membantu perancang atau analis

sistem pada saat melakukan analis dan perancangan basis data karena model ini

dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antardata

didalamnya.

1. Komponen ERD

Komponen-komponen penyusun ERD adalah sebagai berikut :

a. Entitas

Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan

objek lain, sebagai contoh mahasiswa, dosen, departemen. Entitias terdiri

atas beberapa atribut sebagai contoh atribut dari entitas mahasiswa adalah

nim, nama, alamat, email, dll. Atribut nim untuk mendefisinisikan/

membedakan mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Pada setiap

entitas harus memiliki satu atribut unik atau yang disebut dengan primary

key.

b. Atribut

Atribut adalah setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut

yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi

elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

Ada dua jenis Atribut :

1) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara

unik (primary key).

2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan

karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

26

c. Relasi

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar

mahaiswa dengan mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil

beberapa mata kuliah dan setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1

mahasiswa. relasi tersebut memiliki hubungan banyak ke banyak. Berikut

adalah contoh ERD.

d. Garis Penghubung

Notasi yang digunakan untuk merangkai beberapa notasi yang digunakan

seperti : entitas, relasi dan atribut.

2. Metode ERD

Berikut adalah metode/tahap untuk membuat ERD :

a. Menentukan Entitas

b. Menentukan Relasi

c. Menggambar ERD sementara

d. Mengisi Kardinalitas

e. Menentukan Kunci Utama

f. Menggambar ERD berdasar Key

g. Menentukan Atribut

h. Memetakan Atribut

i. Menggambar ERD dengan Atribut

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

27

2.2.3. Logical Relational Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa,

“LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER

akan mengikuti pola atau aturan oermodelan tertentu dalam kaitannya dengan

konvensi ke LRS”.

Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk sebuah kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan

cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)

jika tinggkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.

2.2.4. Deployment Diagram

Diagram yang digunakan memetakan software ke processing node.

Menunjukkan konfigurasi elemen pemroses pada saat run time dan software yang

ada di dalamnya. Diagram ini adalah salah satu diagram paling penting dalam

tingkat implementasi perangkat lunak dan kadang-kadang ditulis sebelum coding.

Dengan menggunakan deployment diagram, kita dapat menentukan ruang yang

tersedia dan waktu eksekusi yang tersedia oleh perangkat keras.

Fungsi deployment diagram adalah:

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileunsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gorden B

28

1) Menunjukkan dimana setiap komponen komponen perangkat keras perangkat

lunak diinstal (atau ditempatkan).

2) Menunjukkan hubungan komunikasi antara komponen perangkat keras.

3) Menunjukkan struktur dari sistem run-time.