bab ii lapkas ortopedi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur tidak selalu
disebabkan oleh trauma berat; kadang-kadang trauma ringan saja dapat
menimbulkan fraktur bila tulangnya sendiri terkena penyakit tertentu. Juga trauma
ringan yang terus menerus dapat menimbulkan fraktur.1,2
Fraktur patologik adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya
telah mengalami proses paotologik, misalnya tumor tulang primer atau sekunder,
mieloma multipel, kista tulang, osteomielitis, dan sebagainya. Trauma ringan saja
sudah dapat menimbulakan fraktur.1
Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus menerus,
misalnya fraktur fibula pada pelari jarak jauh, frkatur tibia pada penari balet, dan
sebagainya.1
II . ETIOLOGI
ntuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan, kita
harus mengetahui kondisi fisik tulang dan keadaan trauma yang dapat
menyebabkan tulang patah. Tulang kortikal mempunyai struktur yang dapat
menahan kompresi dan tekanan memuntir !shearing".2
#ebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan
membengkok, memutar dan tarikan. Trauma dapat bersifat $
• Trauma langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan
terjadi fraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya
bersifat komunitif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
• Trauma tidak langsung
%isebut trauma tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke
daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan
1
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
2/23
tangan e&tensi dapat menyebabkan fraktur pada kla'ikula. (ada
keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.
Tekanan pada tulang dapat berupa $
• Tekanan berputar yang dapat menyebabkan fraktur bersifat spiral
atau oblik • Tekanan membengkok yang menyebabkan fraktur trans'ersal• Tekanan sepanjang aksis tulang yang dapat menyebabkan fraktur
impaksi, dislokasi, atau fraktur dislokasi• #ompresi 'ertikal dapat menyebabkan fraktur komunitif atau
meme)ah misalnya pada bahan 'ertebra.• Trauma langsung disertai dengan resistensi pada satu jarak tertentu
akan menyebabkan fraktur oblik atau fraktur *• Fraktur oleh karena remuk • Trauma karena tarikan pada ligamen atau tendo akan menarik
sebagian tulang.2
III . PATOFISIOLOGI
Fraktur traumatik yaitu yang terjadi karena trauma yang tiba-tiba.2
Fraktur patologis dapat terjadi hanya tekanan yang relatif ke)il
apabila tulang telah melemah akibat osteoporosis atau penyakit lainnya.11
Fraktur stres yang terjadi karena adanya trauma yang terus menerus
pada suatu tempat tertentu.2
IV. ANATOMI FEMUR
2
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
3/23
Gambar 1. Tulang paha, femur, tampak depan, belakang, medial
+%ikutip dari kepustakaan
V. KLASIFIKASI FRAKTUR.2
#lasifikasi etiologis
• Fraktur traumatik
ang terjadi karena trauma yang tiba-tiba
• Fraktur patologis
Terjadi karena kelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis di
dalam tulang
• Fraktur stres
Terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat
tertentu.
#lasifikasi klinis
• Fraktur tertutup !simple fra)ture"
dalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
• Fraktur terbuka !)ompound fra)ture"
dalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui lika
pada kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk from within !dari dalam"
atau from without !dari luar"
• Fraktur dengan komplikasi !)ompli)ated fra)ture"
dalah fraktur yang disertai dengan komplikasi, misalnya malunion,
delayed union, nonunion, infeksi tulang.
#lasifikasi radiologis
#lasifikasi ini berdasarkan atas $
1. /okalisasi !gambar 2.1"
• %iafisial
• 0etafisial
• ntra-artikuler
• Fraktur dengan dislokasi
3
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
4/23
Gambar 2.1. klasifikasi fraktur menurut lokalisasi
a. Fraktur diafisis ). %islokasi dan fraktur
b. Fraktur metafisis d. Fraktur intra-artikule
+%ikutip dari kepustakaan 2
2. #onfigurasi !gambar 2.2"
• Fraktur trans'ersal
• Faktur oblik
• Fraktur spiral
•Fraktur *
• Fraktur segmental
• Fraktur komunitif, fraktur lebih dari dua fragmen
• Fraktur baji biasanya pada 'ertebra karena trauma kompresi
• Fraktur a'ulsi, fragmen ke)il tertarik oleh otot atau tendo misalnya
fraktur epikondilus humeri, fraktur patela
• Fraktur depresi, karena trauma langsung misalnya pada tulang
tengkorak
• Fraktur impaksi
•Fraktur pe)ah !burst" dimana terjadi fragmen ke)il yang berpisah
pada fraktur 'ertebra, patela, talus, kalkaneus
• Fraktur epifisis
4
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
5/23
Gambar 2.2. klasifikasi fraktur sesuai konfigurasi.
a. Trans'ersal b. blik
). 3piral
d. #upu-kupu
e. #omunitif
f. 3egmental
g. %epresi
+%ikutip dari kepustakaan 2
. 0enurut ekstensi !gambar 2."
• Fraktur total
• Fraktur tidak total !fraktur )ra)k"
• Fraktur bu)kle atau torus
• Fraktur garis rambut
• Fraktur green sti)k
5
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
6/23
Gambar 2.3. 4eberapa gambaran radiologik konfigurasi fraktur
a. Trans'ersal
b. blik
). 3egmental
d. 3piral dan segmental
e. #omunitif
f. %epresi
+%ikutip dari kepustakaan 2
5. 0enurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya !gambar 2.5"
• Tidak bergeser !undispla)ed"
• 4ergeser !displa)ed"4ergeser dapat terjadi dalam 6 )ara $
a" 4ersampingan
b" ngulasi
)" 7otasi
d" %istraksi
e" 'er-riding
f" mpaksi
6
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
7/23
Gambar 2.4
+%ikutip dari kepustakaan 2
VI . KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR
F7#T7 (780/ F907.5
• ntra)apsular fraktur termasuk femoral head dan )ollum femur !gambar
.1"
:apital $ un)ommon
3ub)apital $ )ommon
Trans)er'i)al $ un)ommon
4asi)er'i)al $ un)ommon
Gambar 3.1
+%ikutip dari
kepustakaan 5
• 9ntra)apsular fraktur termasuk tro)hanters !gambar .2"
ntertro)hanteri)
3ubtro)hanteri)
Gambar 3.2
+%ikutip dari
kepustakaan 5
F7#T7 ://0 F907.
• Tingkat kejadian yang tinggi karena faktor usia yang merupakan akibat
dari berkurangnya kepadatan tulang
• Fraktur :ollum femur dibagi atas intra- !rusaknya suplai darah ke head
femur" dan e&tra- !suplai darah intak" )apsular. %iklasifikasikan
berdasarkan anatominya. ntra)apsular dibagi kedalam sub)apital,
7
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
8/23
trans)er'i)al dan basi)er'i)al. 9&tra)apsular tergantung dari fraktur
pertro)hanteri)
Gambar 4.1
+%ikutip dari kepustakaan
• 4iasanya pada wanita dewasa; dibawah usia 6< tahun, laki-laki lebih
sering terkena !biasanya e&trakapsular fraktur"
• 3ering ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi berbagai ma)am obat
seperti )orti)osteroids, thyro&ine, phenytoin and frusemide
•
#ebanyakan hanya berkaitan dengan trauma ke)ilFraktur )ollum femur disebabkan oleh trauma yang biasanya terjadi karena
ke)elakaan, jatuh dari ketinggian atau jatuh dari sepeda dan biasanya disertai
trauma pada tempat lain.Jatuh pada daerah trokanter baik karena ke)elakaan lalu
lintas atau jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi seperti terpeleset di kamar
mandi di mana panggul dalam keadaan fleksi dan rotasi dapat menyebabkan
fraktur )ollum femur. 2
4erikut ini adalah klasifikasi fraktur )ollum femur berdasarkan =arden>,?
• 3tadium adalah fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi.
• 3tadium adalah fraktur lengkap tetapi tidak bergeser.
• 3tadium adalah fraktur lengkap dengan pergeseran sedang.
• 3tadium @ adalah fraktur yang bergeser se)ara hebat.
8
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
9/23
=ambar 5.1 #lasifikasi fraktur )ollum femur menurut =arden2
. 3tadium :. 3tadium
4. 3tadium %. 3tadium @
Fraktur )ollum femur harus ditatalaksana dengan )epat dan tepat sekalipun
merupakan fraktur )ollum femur stadium . jika tidak, maka akan berkembang
dengan )epat menjadi fraktur )ollum femur stadium @ >3elain =arden, (auwel
juga membuat klasifikasi berdasarkan atas sudut inklinasi )ollum femur seperti
yang tertera pada gambar 5.2, yaitu sebagai berikut$ 2
• Tipe , yaitu fraktur dengan garis fraktur
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
10/23
!stadium dan stadium berdasarkan =arden" dapat membaik setelah fiksasi
internal, sementara fraktur yang bergeser sering mengalami non-union dan
nekrosis a'askular.>
(engobatan fraktur )ollum femur dapat berupa konser'atif dengan indikasi
yang sangat terbatas dan terapi operatif. (engobatan operatif hampir selalu
dilakukan baik pada orang dewasa muda ataupun pada orang tua karena perlu
reduksi yang akurat dan stabil dan diperlukan mobilisasi yang )epat pada orang
tua untuk men)egah komplikasi. Jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu
pemasangan pin, pemasangan plate dan s)rew, dan artroplasti yang dilakukan
pada penderita umur di atas tahun, berupa$ eksisi artroplasti, herniartroplasti,
dan artroplasti total. 2
#omplikasi tergantung dari beberapa faktor, yaitu$2
• #omplikasi yang bersifat umum$ trombosis 'ena, emboli paru,
pneumonia, dekubitus
• Bekrosis a'askuler kaput femur
#omplikasi ini biasanya terjadi pada
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
11/23
F7#T7 (% (73D4TB= F907.
(ada patah tulang diafisis femur biasanya pendarahan dalam )ukup luas
dan besar sehingga dapat menimbulkan syok. 3e)ara klinis penderita tidak dapat
bangun, bukan saja karena nyeri, tetapi juga karena ketidakstabilan fraktur.
4iasanya seluruh tungkai bawah terotasi ke luar, terlihat lebih pendek, dan
bengkak pada bagian proksimal sebagai akibat pendarahan ke dalam jaringan
lunak. (ertautan biasanya diperoleh dengan penanganan se)ara tertutup, dan
normalnya memerlukan waktu 2< minggu atau lebih.6
Gambar 4.3.a. Gambar 4.3.b.
:omminuted mid-femoral shaft fra)ture Femoral shaft fra)ture
postinternal fi&ation.
+%ikutip dari kepustakaan
F7#T7 %3T/ F907.1
• 3upra)ondylar
Bondispla)ed
%ispla)ed mpa)ted
:ontinuited
• :ondylar
• nter)ondylar
11
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
12/23
Gambar. 4.4
Frak!r "!#rak$%&'()r *)m!r2
%aerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal kondilus femur
dan batas metafisis dengan diafisis femur. Fraktur terjadi karena tekanan 'arus
atau 'algus disertai kekuatan aksial dan putaran. #lasifikasi fraktur suprakondiler
femur terbagi atas$ tidak bergeser, impaksi, bergeser, dan komunitif, yang dapat
dilihat pada gambar 5..
=ambar 5. #lasifikasi fraktur suprakondiler 2
. Fraktur tidak bergeser :E%. Fraktur bergeser
4. Fraktur impaksi 9. Fraktur komunitif
=ambaran klinis pada pasien ditemukan riwayat trauma yang disertai
pembengkakan dan deformitas pada daerah suprakondiler. #repitasi mungkin
ditemukan.
(engobatan dapat dilakukan se)ara konser'atif, berupa$ traksi berimbang
dengan mempergunakan bidai Thomas dan penahan lutut (earson, Cast-bracing ,
dan spika panggul. Terapi operatif dapat dilakuan pada fraktur terbuka atau
adanya pergeseran fraktur yang tidak dapat direduksi se)ara konser'atif. Terapi
dilakukan dengan mempergunakan nail-plate dan screw dengan ma)am-ma)am
tipe yang tersedia.
#omplikasi dini yang dapat terjadi berupa$ penetrasi fragmen fraktur ke
kulit yang menyebabkan fraktur menjadi terbuka, trauma pembuluh darah besar,
12
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
13/23
dan trauma saraf. #omplikasi lanjut dapat berupa malunion dan kekakuan sendi
lutut.
VII. DIAGNOSIS
. (9097#3B F3#
(ada pemeriksaan awal penderita, perlu diperhatikan adanya$1. 3yok, anemia atau pendarahan2. #erusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang
belakang atau organ-organ dalam rongga toraks, panggul dan
abdomen. Faktor predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.2
4. (9097#3B /#/
1. nspeksi ! Look "• 4andingkan dengan bagian yang sehat• (erhatikan posisi anggota gerak • #eadaan umum penderita se)ara keseluruhan• 9kspresi wajah karena nyeri• /idah kering atau basah• danya tanda-tanda anemia karena pendarahan• pakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk
membedakan fraktur tertutup atau terbuka• 9kstra'asasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai
beberapa hari• (erhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan
kependekan• /akukan sur'ei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada
organ-organ lain• (erhatikan kondisi mental penderita•
#eadaan 'askularisasi.2
2. (alpasi ! Feel "
(alpasi dilakukan se)ara hati-hati oleh karena penderita
biasanya mengeluh sangat nyeri.
al-hal yang perlu diperhatikan $• Temperatur setempat yang meningkat• Byeri tekan; nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya
disebabkan oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat
fraktur pada tulang
13
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
14/23
• #repitasi; dapat diketahui dengan perabaan dan harus
dilakukan se)ara hati-hati• (emeriksaan 'askuler pada daerah distal trauma berupa
palpasi arteri radialis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis
posterior sesuai dengan anggota gerak yang terkena Refilling
!pengisian" arteri pada kuku, warna kulit pada bagian distal
daerah trauma, temperatur kulit.• (engukuran tungkai terutama pada tungkai bawah untuk
mengetahui adanya perbedaan panjang tungkai. 2
. (ergerakan ! Move"(ergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan
se)ara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah
yang mengalami trauma. (ada penderita dengan fraktur, setiap
gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan
tidak boleh dilakukan se)ara kasar, disamping itu juga dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh
darah dan saraf. 2
5. (emeriksaan neurologis(emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf se)ara
sensoris dan motoris serta gradasi kelainan neurologis yaitu
neuropraksia, aksonotmesis atau neurotmesis. #elainan saraf
yang didapatkan harus di)atat dengan baik karena dapat
menimbulkan masalah asuransi dan tuntutan !klaim" penderita
serta merupakan patokan untuk pengobatan selanjutnya. 2
. (emeriksaan radiologi
0a)am-ma)am pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukanuntuk menetapkan kelainan tulang dan sendi $
Foto (olos
%engan pemeriksaan klinik kita sudah dapat men)urigai adanya
fraktur. Galaupun demikian pemeriksaan radiologis diperlukan
untuk menentukan keadaan, lokasi serta ekstensi fraktur. ntuk
menghindarkan bidai yang bersifat radiolusen untuk imobilisasi
sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis.
Tujuan pemeriksaan radiologis $
14
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
15/23
• ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi
• ntuk konfirmasi adanya fraktur
• ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi
fragmen serta pergerakannya
• ntuk menentukan teknik pengobatan
• ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak
• ntuk menentukan apakah fraktur intra-artikuler atau ekstra-
artikuler
• ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang
• ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru
(emeriksaan radiologis dilakukan dengan beberapa prinsip dua$• %ua posisi proyeksi, dilakukan sekurang-kurangnya yaitu
pada antero-posterior dan lateral• %ua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, di
atas dan di bawah sendi yang mengalami fraktur • %ua anggota gerak. (ada anak-anak sebaiknya dilakukan foto
pada ke dua anggota gerak terutama pada fraktur epifisis.• %ua trauma, pada trauma yang hebat sering menyebabkan
fraktur pada dua daerah tulang. 0isalnya pada fraktur
kalkaneus atau femur, maka perlu dilakukan foto pada
panggul dan tulang belakang.• %ua kali dilakukan foto. (ada fraktur tertentu misalnya
fraktur tulang skafoid foto pertama biasanya tidak jelas
sehingga biasanya diperlukan foto berikutnya 1
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
16/23
(emeriksaan radiologis lainnya $
:T-3)an $ suatu jenis pemeriksaan untuk melihat
lebih detail mengenai bagian tulang atau sendi, dengan membuat
foto irisan lapis demi lapis. (emeriksaan ini menggunakan
pesawat khusus.>
07 $ 07 dapat digunakan untuk memeriksa
hampir semua tulang, sendi, dan jaringan lunak. 07 dapat
digunakan untuk mengidentifikasi )edera tendon, ligamen, otot,
tulang rawan, dan tulang.?
Gambar +.2. 07, kepala femur tampak pipih yang disebabkan
fraktur kompresi.
+%ikutip dari kepustakaan 1<
rthografi $ memasukkan kontras positif kedalam
rongga sendi kemudian membuat foto ( dan lateral. #ontras
yang bisa dipakai urografin dan lain-lain.A
Gambar +.4. 07 rtografi pada pro&imal femur
+%ikutip dari kepustakaan 1<
16
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
17/23
(neumoartografi $ memasukkan kontras negatif, misalnya
udara atau o2 kedalam rongga sendi. #emudian baru kita
membuat foto.>
4one s)anning $ dengan menyuntikkan bahan radioisotop
kedalam tubuh !@", kemudian dibuat s)anning pada tulang.
4iasanya dipakai T) ?? m !te)hni)ium perte)hneteit ?? m". 4isa
dilakukan whole body bone s)anning.>
VIII. PENATALAKSANAAN
3ebelum melakukan penanganan pada suatu fraktur, perlu dilakukan
pertolongan pertama pada penderita seperti pembebasan jalan nafas, penilaian'entilasi, menutup luka dengan 'erban steril, penghentian perdarahan dengan
balut tekan dan imobilisasi fraktur sebelum diangkut dengan ambulans. (enderita
dengan fraktur multipel biasanya datang dengan syok sehingga diperlukan
resusitasi )airan dan transfusi darah serta pemberian obat anti nyeri.2,?
(enanganan fraktur mengikuti prinsip umum pengobatan kedokteran yaitu
jangan membuat keadaan lebih jelek, pengobatan didasarkan atas diagnosis dan
prognosis yang akurat, seleksi pengobatan dengan tujuan khusus seperti
menghilangkan nyeri, memperoleh posisi yang baik dari fragmen, mengusahakan
terjadinya penyambungan tulang dan mengembalikan fungsi se)ara optimal,
mengingat hukum penyembuhan se)ara alami, bersifat realistik dan praktis dalam
memilih jenis pengobatan, dan seleksi pengobatan sesuai dengan penderita se)ara
indi'idual2.
Terdapat empat prinsip dalam penanganan fraktur, yaitu$2,,?
1. Recognition, dengan mengetahui dan menilai keadaan fraktur dari
anamnesis, pemeriksaan klinis dan radiologis. (ada awal pengobatan perlu
diperhatikan lokalisasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang
sesuai untuk pengobatan dan komplikasi yang mungkin terjadi.
2. Reduction, reduksi fraktur apabila diperlukan. (osisi yang baik adalah
alignment dan aposisi yang sempurna. 7eduksi terbaik adalah kontak
minimal
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
18/23
. Retention, immobilisasi fraktur menggunakan Skin traction. Skin raction
merupakan pilihan terbaik dan tatalaksana yang dapat dilakukan oleh dokter
umum?.
5. Rehabilitation, mengembalikan akti'itas fungsional semaksimal mungkin.
M)$&) #)%a%,a%a% *rak!r
Frak!r )r!!#2-
1. #onser'atif
(enanganan fraktur se)ara konser'atif dapat berupa$
a. mobilisasi dengan bidai eksterna
ndikasi$ fraktur yang perlu dipertahankan posisinya dalam proses
penyembuhan seperti fraktur femur.
b. 7eduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna denganmenggunakan gips
ndikasi$ diperlukan manipulasi pada fraktur displaced dan diharapkan dapat
direduksi dengan )ara tertutup dan dipertahankan.
). 7eduksi tertutup dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi
%ilakukan dengan beberapa )ara yaitu traksi kulit dan traksi tulang.
d. 7eduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi
ndikasi$ bila reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi tidak
memungkinkan, men)egah tindakan operatif, terdapat angulasi, overriding ,
dan rotasi yang beresiko menimbulkan penyembuhan tulang abnormal,
fraktur yang tidak stabil pada tulang panjang dan 'ertebra ser'ikalis, fraktur
femur pada anak mupun dewasa2,,> .
Terdapat empat jenis traksi kontinu yaitu traksi kulit, traksi menetap, traksi
tulang serta traksi berimbang dan traksi sliding .
2. 7eduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang
0etode ini merupakan metode operatif dengan )ara membuka daerah
fraktur dan fragmen direduksi se)ara akurat dengan penglihatan langsung
menggunakan metode .ndikasi reduksi terbuka dengan fiksasi interna$ diperlukan fiksasi rigid
misalnya pada fraktur leher femur, fraktur terbuka, fraktur dislokasi yang
tidak dapat direduksi dengan baik, eksisi fragmen yang ke)il, fraktur
epifisis, dan fraktur multipel pada tungkai atas dan bawah.
ndikasi reduksi terbuka dengan fiksasi eksterna$ fraktur terbuka grade
dan , fraktur dengan infeksi, fraktur yang miskin jaringan ikat, fraktur
tungkai bawah pada penderita diabetes melitus.
. 9ksisi fragmen tulang dan penggantian dengan protesis
18
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
19/23
(rotesis merupakan alat dengan komposisi metal tertentu untuk
menggantikan bagian tulang yang nekrosis. 4iasanya digunakan pada
fraktur leher femur dan sendi siku pada orang tua yang terjadi nekrosis
a'askuler dari fragmen atau nonunion.
Frak!r )rb!ka2-
Fraktur terbuka merupakan keadaan gawat darurat ortopedi yang
memerlukan penanganan terstandar untuk mengurangi resiko infeksi dan masalah
penyembuhan. (rinsip dasar penanganan fraktur terbuka adalah$
1. bati fraktur sebagai kegawatdaruratan
2. 9'aluasi awal dan diagnosis kelainan yang dapat menyebabkan kematian
. 4erikan antibiotik dalam ruang gawat darurat, kamar operasi dan setelahoperasi
5. 3egera lakukan debridemen dan irigasi
. langi debridement 25-A2 jam berikutnya
6. 3tabilisasi fraktur
A. 4iarkan luka terbuka -A hari
>. /akukan bone graft autogeneous se)epatnya
?. 7ehabilitasi anggota gerak yang terkena
Tahap pengobatan fraktur terbuka$
1. (embersihan luka
(embersihan luka dilakukan dengan )ara irigasi dengan )airan Ba:l
fisiologis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat. Jumlah )airan
yang digunakan berbeda tergantung pada derajat fraktur terbuka, untuk
derajat digunakan tiga liter, derajat enam liter, dan derajat 1< liter.
/arutan antibiotik dapat digunakan walaupun belum banyak literatur yang
membahasnya. %etergen !sabun" dapat pula digunakan untuk mengurangi
jumlah kuman. indari penggunaan larutan antiseptik karena bersifat toksik
pada jaringan.
2. 9ksisi jaringan yang mati dan tersangka mati !debridemen"
3emua jaringan yang kehilangan 'askularisasinya dapat menjadi tempat
kolonisasi kuman sehingga diperlukan tindakan eksisi operatif pada kulit,
jaringan subkutaneus, lemak, fasia, otot dan fragmen yang lepas
!debridemen". %ebridemen harus dilakukan dalam 6 jam pas)a trauma untuk
men)egah infeksi dan bila perlu dapat diulangi 25 sampai 5> jam
berikutnya.
19
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
20/23
. (engobatan fraktur
Fraktur dengan luka hebat memerlukan suatu traksi skeletal atau resuksi
terbuka dengan fiksasi eksterna. Traksi skeletal dapat digunakan pada
fraktur pel'is dan fraktur femur untuk sementara. Fiksasi eksternal
dianjurkan pada fraktur derajat dan 4.
5. (enutupan kulit
4ila fraktur terbuka telah ditangani dalam waktu kurang dari enam jam,
sebaiknya kulit ditutup. /uka dapat dibiarkan terbuka selama beberapa hari
tapi tidak lebih dari 1< hari. (rinsipnya adalah penutupan kulit tidak
dipaksakan yang dapat mengakibatkan kulit menjadi tegang.
. (emberian antibiotik ntibiotik diberikan dalam dosis yang adekuat sebelum, saat dan sesudah
tindakan operasi. ntibiotik yang dianjurkan pada fraktur terbuka derajat
adalah golongan sefalosporin, derajat golongan sefalosporin dan
aminoglikosida, dan derajat golongan sefalosporin, penisilin dan
aminoglikosida.
6. (en)egahan tetanus
3emua pendertia dengan fraktur terbuka harus diberikan pen)egahan
tetanus. (ada penderita yang telah mendapat imunisasi aktif )ukup diberikan
toksoid dan bagi yang belum dapat ditambahkan pemberian 2< unit tetanus
imunoglobulin !manusia".
I/ . KOMPLIKASI FRAKTUR
1. #omplikasi segera
#omplikasi yang dapat timbul segera setelah terjadinya fraktur dapat berupa
trauma kulit seperti kontusio, abrasi, laserasi, luka tembus akibat benda asing
maupun penetrasi kulit oleh fragmen tulang, a'ulsi dan skin loss, perdarahan
lokal, ruptur arteri atau 'ena, kontusio arteri atau 'ena dan spasme arteri,
komplikasi neurologis baik pada otak, sumsum tulang belakang atau saraf perifer
serta komplikasi pada organ dalam seperti jantung, paru-paru, hepar dan limpa2,.
2. #omplikasi awal
#omplikasi awal yang dapat terjadi adalah nekrosis kulit-otot, sindrom
kompartemen, trombosis, infeksi sendi dan osteomielitis. %apat juga terjadi
7%3, emboli paru dan tetanus2,.
. #omplikasi lanjut
20
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
21/23
#omplikasi lanjut akibat fraktur dapat berupa penyembuhan abnormal dari
fraktur seperti malunion ununion delayed union, osteomielitis kronik, gangguan
pertumbuhan, patah tulang rekuren, osteomielitis kronis, ankilosis, penyakit
degeneratif pas)a trauma dan kerusakan saraf. Compartement Syndrome
merupakan komplikasi yang harus diwaspadai dan di)egah, kejadian compartment
syndrome dapat memperburuk kualitas hidup pasien2,.
/. PROGNOSIS
(enyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang menakjubkan.
Tidak seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa
jaringan parut. (engertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada
penyembuhan fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan
apabila lingkungan untuk penyembuhan memadai smapai terjadi konsolidasi.
Faktor mekanis yang penting seperti imobilisasi fragmen tulang se)ara fisik
sangat penting dalam penyembuhan, selain faktor biologis yang juga merupakan
suatu faktor yang sangat esensial dalam penyembuhan fraktur.2
/I . LUKA TEMBAK 11/uka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru
kedalam tubuh yang diproyeksikan ewat senjata api atau persentuhan peluru
dengan tubuh. ang termasuk dalam luka tembak adalah luka tembak masuk
maupun luka tembak keluar. /uka tembak masuk terjadi apabila anak peluru
memasuki suatu objek dan tidak keluar lagi, sedangkan pada luka tembak keluar,
anak peluru menembus objek se)ara keseluruhan. mumnya luka tembak ditandai
dengan luka masuk yang ke)il dan luka keluar yang lebih besar. /uka ini biasanya
juga disertai dengan kerusakan pada pembuluh darah, tulang, dan jaringan sekitar.
/uka tembak terjadi karena energi dari peluru saat menembus tubuh.
3emakin besar energi yang dihasilkan peluru, semakin parah luka yang dapat
terjadi. 9nergi akan meningkat seiring besar, berat dan ke)epatan pelurunya.
3e)ara umum, peluru berukuran besar yang ditembakkan dari senapaan
menyebabkan luka yang lebih besar dibandingkan dengan peluru berukuran ke)il
yang ditembakkan dari pistol.
21
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
22/23
DAFTAR PUSTAKA
1. meri)an )ademy of rthopaedi) 3urgeons. Thighbone !femur" fra)ture.
Ionline. 2
-
8/18/2019 Bab II Lapkas Ortopedi
23/23
1