bab ii pengembangan potensi panca indera …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/bab ii.pdf2. protein...

69
30 BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA (PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN) DAN AKAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL- QURʻAN SURAT AN-NAL AYAT 78 KAJIAN TAFSIR AL MISHBAH DAN IBNU KATSIR A. Pengembangan Pengertian Pengembangan Kata pengembangan berarti „‟proses, cara, perbuatan mengembangkan‟‟. 1 Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. 2 Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal, non formal maupun informal yang dilaksanakan 1 A. Rifqi Amin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2015), h. 4. 2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24.

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

30

BAB II

PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA

(PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN) DAN AKAL

DALAM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-

QURʻAN SURAT AN-NAḤL AYAT 78 KAJIAN TAFSIR

AL MISHBAH DAN IBNU KATSIR

A. Pengembangan

Pengertian Pengembangan

Kata pengembangan berarti „‟proses, cara, perbuatan

mengembangkan‟‟.1Pengembangan adalah suatu usaha untuk

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral

sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.

Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran

secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan

segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan

belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta

didik.2

Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan

baik formal, non formal maupun informal yang dilaksanakan

1 A. Rifqi Amin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam,

(Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2015), h. 4. 2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 24.

Page 2: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

31

secara sadar, terencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab

dalam rangka, memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing,

mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh,

selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat,

keinginan serta kemampuan-kemampuan sebagai bekal atas

prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan,

mengembangkan diri ke arah terapainya martabat, mutu dan

kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi mandiri. Dari

pengertian ini maka dapat diartikan bahwa pengembangan

merupakan suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada

menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih besar memberikan

manfaat baik bagi dirinya sendiri maupun untuk yang lain.

Dalam proses pengembangan maka akan timbul yang

disebut dengan perkembangan. Jika pengembangan merupakan

upaya untuk mengembangkan sesuatu, maka perkembangan

merupakan proses dari pengembangan itu sendiri, aitu

serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari

proses kematangan dan pengalaman.3Secara sederhana menurut

3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Penerjemah,

Istiwidayanti,(Jakarta: Erlangga,t.th.t), h. 2.

Page 3: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

32

Seifert & Hoffnung sebagaimana dikutip Desmita,

mendefinisikan perkembangan sebagai’’long-term changes in a

person’s growt, feelings, patterns, of thinking, social

relationships, and motor skills’’. Sementara itu menurut Chaplin

sebagaimana dikutip Desmita, perkembangan meliputi empat hal

yaitu:

a. Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam

organisme, dari lahir sampai mati.

b. Pertumbuhan

c. Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-

bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional.

d. Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari

tingkah laku yang tidak dipelajari.4

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

perkembangan tidak terbatas pada pertumbuhan yang semakin

lama semakin membesar, akan tetapi perkembangan juga

mengandung arti serangkaian perubahan yang berproses secara

terus menerus baik pada sapek jasmani maupun rohani yang

4 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 9.

Page 4: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

33

dimiliki setiap individu menuju ke tahap pematangan melalui

pendidikan dan pembelajaran. Perkembangan yang berlangsung

secara baik dan terarah akan menghasilkan bentuk-bentuk dan

ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsungdari tahap aktifitas

yang sederhana ke tahapaktifitas yang lebih tinggi.

Perkembangan bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti

melalui suatu bentuk atau suatu tahap kebentuk atau tahap

berikutnya yang semakin lama semakin maju.

B. Potensi

1. Pengertian Potensi

Potensi adalah kemampuan yang mungkin untuk

dikembangkan berupa kekuatan, kesanggupan atau daya.5

Kesanggupan atau daya ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu,

kualitas memiliki daya, kemampuan untuk menjalankan daya

dan untuk bertindak, dan kesanggupan kemampuan untuk

menjadi sesuatu yang mempunyai jenis tertentu. Potensi juga

dapat diartikan sebagai jalan yang memungkinkan untuk

5 M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, (Yogyakarta:

Kurnia Kalam Semesta, 2012), h. 58.

Page 5: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

34

sesuatu bisa terjadi. Potensi dalam hubungannya dengan aksi

dapat dipahami sebagai sesuatu yang menyebabkan terjadinya

suatu tindakan dan dapat menyebabkan terjadinya suatu

perubahan. Sehubungan dengan esensinya, potensi dapat

dideskripsikan melalui hubungannya dengan aksi sebagai

kemungkinan nyata atau kemampuan untuk melakukan

tindakan.6 Berdasarkan aksi atau tindakannya potensi dapat

dogolongkan menjadi dua bagian yaitu:

a. Potensi Pasif

Potensi pasif merupakan kemampuan untuk

menerima sebuah aksi namun tidak disertai dengan reaksi

apapun sehingga dapat dikatakan pula sebagai potensi murni.

b. Potensi Aktif

Potensi aktif merupakan potensi atau kemampuan

bawaan untuk menjalankan sesuatu yang spesifik menurut

hakekatnya. Potensi ini merupakan potensi yang mampu

menghasilkan reaksi setelah ada dorongan dalam dirinya.

6 Najjar, An Encyclopedic Dictionary of Educational Term English-

Arabic: The Largest Bilingual Enciclopedic Work in the Field of Education

and Educational Psycology, (Beirut-Lebanon: Librairi du Liban Publisher,

2003), h. 806.

Page 6: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

35

Reaksi dalam hal ini setidak-tidaknya dapat berupa kegiatan

atau tindakan atau aktivitas yang turun dari satu daya dan

seringkali merupakan suatu produk. Potensi aktif ini telah

termuat di dalam dirinya suatu aksi tertentu. Hal ini

dikarenakan berdasarkan prinsip ksusalitas, tak seorangpun

dapat menghasilkan sesuatu yang belum dia miliki secara

tertentu.7

Berdasarkan proses kejadian manusia, dan unsur

pembentuknya potensi manusia dibagi menjadi dua yaitu

potensi jasmani dan potensi rohani. Kedua potensi tersebut

dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal bilamana

kebutuhan keduanya dapat terpenuhi dengan cukup. Dengan

demikian bila kebutuhan dasar kedua potensi tersebut

terpenuhi, maka manusia dapat menggunakan kedua

potensinya tersebut sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia

yaitu sebagai khalifah di bumi.

7 Loren Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2000), h. 872.

Page 7: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

36

a. Potensi Jasmani

Potensi jasmani berkaitan erat dengan anggota tubuh

manusia yang memerlukan pemenuhan kebutuhan berupa

makanan, minuman, olah raga dan lain sebagainya secara

seimbang dalam arti tidak berlebihan dan tidak juga

kekurangan.sebagaimana diajarkan dalam al-Qurʻan sebagai

berikut:

كل مسجد وكلوايبن ءادم خذوا زينتكم عند ل يب ۥإنو اوٱشربوا ول تسرفو

ٱلمسرفي

Artinya:‟‟Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di

setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan jangan

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-Aʻraf [7 ]: 31)

Dalam mengkonsumsi baik makanan maupun minuman,

syariat Islam mengajarkan keseimbangan dalam hal

komposisi kandungannya. Komposisi kandungan yang

terdapat baik pada makanan maupun minuman tersebut yang

lebih dikenal dengan konsep empat sehat lima sempurna dan

enam paripurna. Unsur-unsur kandungan dalam makanan

Page 8: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

37

empat sehat lima sempurna dan enam paripurna tersebut

diantaranya adalah:

1. Kabohidrat

2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran).

3. Lauk pauk protein tinggi.

4. Buah-buahan.

5. Susu dan madu sebagai penyempurna.

6. Halal dan tayyib (baik), yakni baik bagi kesehatan

manusia.

Oleh karenanya Islam tidak membenarkan

mengkonsumsi baik makanan maupun minuman secara

berlebihan walaupun makanan dan minuman itu halal, hal ini

dikarenakan bilamana mengkonsumsi makanan maupun

minuman secara berlebihan akan mengakibatkan tubuh

menjadi tidak sehat karena beban tubuh menjadi lebih berat

dan sekaligus mengakibatkan terkikisnya iman dari hati

karena tidak mengindahkan perintah Allah SWT. Makanan

dan minuman yang seimbang, halal dan tayyib juga akan

berpengaruh pada kerja otak yang pada akhirnya akan

Page 9: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

38

berpengaruh pada kinerja akal manusia dalam berpikir.

Potensi jasmani yang teramat penting bagi manusia adalah

pendengaran dan penglihatan. Pendengaran merupakan alat

untuk menerima segala informasi dari luar dirinya berupa

suara.

Penyebutan pendengaran yang lebih dulu dalam

berbagai ayat al-Qurʻan sebagaimana terdapat juga di dalam

surat An-Naḥl ayat 78, menunjukkan bahwa alat

pendengaran mempunyai fungsi yang teramat penting bagi

manusia untuk dapat mendapatkan ilmu pengetahuan. Begitu

juga dengan penglihatan, yang merupakan alat untuk

memperoleh informasi dari luar dirinya yang kemudian

seluruh informasi tersebut baik yang melalui pendengaran

maupun penglihatan yang kemudian diolah oleh otak

manusia yang pada akhirnya akan didapatlah ilmu

pengetahuan. Banyak ayat Al-Qurʻan yang menyeru manusia

untuk melihat dan merenungkan apa yang dilihatnya,

sehingga dapat mencapai hakekatnya.8

8 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 13.

Page 10: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

39

b. Potensi Rohani

Potensi rohani merupakan konsekuensi logis dari

ditiupkannya ruh pada saat penciptaan manusia pada saat

manusia masih berada di alam rahim. Potensi rohani manusia

berkaitan dengan peribadatan atau penghambaan manusia

kepada penciptanya yaitu Allah SWT. Potensi ini dapat

berupa peribadatan dengan menjalankan perintah Allah SWT

dan menjauhi larangannya. Untuk dapat menjalankan

perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, manusia (umat

Islam) diwajibkan untuk menuntut ilmu, karena hanya

dengan ilmu itulah segala potensi manusia itu dapat

berfungsi secara optimal.9 Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT sebagai berikut;

لس فٱفسحو إذا قيل لكم ت فسحو اٱلذين ءامن و أي هاي ا ي فسح ٱللو ا ف ٱلمج

ا ٱلعلم ا منكم وٱلذين أوت و ي رفع ٱللو ٱلذين ءامن و فٱنشزوا وإذا قيل ٱنشزوا لكم

ت وٱللو با ت عملون خبي درج

Artinya:‟‟ Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan

kepadamu:‟‟Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka

lapangkanlah maka niscaya Allah akan memberikan

9 Ramayulis, Psikologi Agama, h. 155.

Page 11: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

40

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:‟‟Berdirilah

kamu‟‟, maka berdirilah, maka niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.‟‟. (Q.S. Al-

Mujadalah[58]:11)

Dan di dalam surat Ali ʻImran ayat 18 juga disebutkan

sebagai berikut:

شهد اللو أنو ل إلو إل ىو والملئكة وأولو العلم قائما بالقسط ل إلو إل ىو العزيز الكيم

Artinya:‟‟Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan

melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan

keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga

menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan

Dia (yang berhak disembah), Yang maha Perkasa dan Maha

Bijaksana. (Q.S. Ali ʻImran [3]: 18)

Sebuah Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Nabi

Muhammad Saw bersabda:

ومن سلك طريقا ي لتمس فيو علما سهل الله لو بو طريقا إل النة، وما اجتمع

ن هم إل ن زلت عليهم ق وم ف ب يت من ب يوت الله ي ت لون كتاب الله وي تدارسونو ب ي

هم الملئكة ، وذكرىم الله فيمن عنده هم الرحة ، وحفت السكينة، وغشيت

Artinya:‟‟ “Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan

dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan

mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu

kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah,

mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya

Page 12: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

41

kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat

serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut

mereka dihadapan para malaikat.” (H.R. Muslim)

2. Potensi Perspektif Al-Qurʻan dan Ḥadiṡ

Dalam Al-Qurʻan terdapat tiga konsep untuk

menunjukkan adanya potensi manusia. Ketiga konsep itu

adalah;

Pertama, konsep manusia sebagai insan. Insan dalam

al-Qurʻan menurut Jayadi, sebagaimana dikutip Ali

Syamsuddin, merupakan dua kata kunci untuk memahami

manusia secara komprehensif. Kata Insan menunjukkan kata

tunggal, sama dengan kata ins, sedangkan untuk

menunjukkan jamak digunakankata al-nas, unas, insiyya,

anasi. Penggunaan kata insan yang berasal dari kata anasa

dan nasiya dalam kaitannya dengan potensi yang dimiliki

manusia mengandung beberapa pengertian sebagai berikut:

1. Melihat (terdapat dalam surat Thaha [20]: 10)

2. Mengetahui (terdapat dalam surat an-Nisa [4]: 6)

3. Meminta izin (terdapat dalam surat an-Nur [24]: 6)

Page 13: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

42

4. Dapat menerima pelajaran (terdapat dalam surat al-

;Alaq[96]: 5)

5. Mempunyai musuh yang nyata (terdapat dalam surat

Yusuf [12]: 5)

6. Dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk

menghindari kerugian (terdapat dalam surat al-Asyr

[193]: 1-3)

7. Mendapatkan apa yang dikerjakannya (terdapat dalam

surat an-Najm [53]: 39)

8. Mempunyai keterikatan dengan moral dan etika (terdapat

dalam surat al-Ankabut [29]: 8)

Kata insan dalam Al-Qurʻan diawali dari surat al-ʻAlaq

sebanyak tiga kali, dan secara kuantitatif di dalam Al-Qurʻan

kata insan muncul sebanyak 65 kali.10

Kata insan jika dilihat

dari akar katanya dapat berarti , senang, jinak, dan harmonis.

Atau dapat berarti, lupa, dan ada pula yang berpendapat kata

insan berarti pergerakan atau dinamis. Dari beberapa arti kata

insan tersebut dapat memberikan arti dan gambaran tentang

10

Muhammad Fu‟ad al-Baqi, Al-Mu;jam al-Mufahras li Alfaz al-

Quran al-Karim, (Kairo: Dar al-Hadis, 2001), h. 119.

Page 14: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

43

karakteristik dasar manusia yaitu, lalai, tidak stabil, dan dapat

brubah dan diubah.11

Dengan menggunakan kata al-nas,

(bentuk jamak dari al-Insan) menunjukkan adanya kelompok

manusia yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan

berbagai kegiatan dalam menjalani kehidupannya. Jika kita

telaah ayat-ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata

al-Insan dengan berbagai kata yang serumpun menunjukkan

bahwa makhluk manusia adalah makhluk yang berbudaya.

Keseluruhan aktifitas manusia pada dasarnya adalah

kemampuan manusia dalam mengejawantahkan akalnya

dalam berbagai keadaan kehidupan yang nyata yang dilalui

dengan proses belajar. Kata al-Insan menitik beratkan pada

pengertian bahwa manusia dilihat dari aspek psikis, yaitu

berupa pikiran, perasaan, penglihatan dan pandangan yang

kesemuanya itu bersumber dari daya hidup manusia yaitu al-

Ruh. Oleh karenanya Ruh yang merupakan sumber daya

hidup manusia mempunyai unsur kemampuan dasar (potensi),

11

Taufik, op.cit., p.60.

Page 15: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

44

fungsi, sifat, prinsip kerja, dinamis, mekanis yang sangat unik

untuk dapat mewujudkan manusia seutuhnya.

Kedua, konsep manusia sebagai basyar. Konsep basyar

dalam al-Qurʻan menunjukkan manusia dari segi fisik, dan

dalam kehidupan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan hal-

hal yang bersifat lahiriah dan didorong oleh berbagai

kebutuhan manusia yang berkaitan dengan fisik. Sebagai

contoh kebutuhan akan makan, minum, seksual,dan lain

sebagainya yang kesemuanya akan mengalami kehancuran

sebagai akhir dari seluruh aktifitasnya. Namun demikian dari

basyar inilah manusia mampu mewujudkan hasil dari olah

pikiran, perasaan, dan kehendaknya yang berupa hasil karya,

karsa, rasa dan cipta manusia yang lebih dikenal dengan hasil

budaya manusia atau yang lebih lazim disebut dengan

kebudayaan.

Ketiga, konsep manusia sebagai al-nafs. Al-Nafs

menurut Jayadi sebagaimana dikutip Ali Syamsuddin bahwa

Page 16: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

45

ia diciptakan Allah SWT sebagai totalitas pribadi manusia

secara utuh.12

Potensi atau dengan kata lain kemampuan dasar atau

disebut juga dengan pembawaan, baik di dalam al-Qurʻan

maupun di dalam Ḥadiṡ disebut dengan fitrah. Fitrah secara

bahasa berasal dari kata fatara yang berarti menjadikan.13

Fitrah juga mengandung makna kecenderungan alamiah yaitu

kecenderungan untuk menganut agama yang lurus,

kecenderungan untuk mengenal Tuhan, berpihak pada

kebenaran, berbuat kebajikan, dan menghindari sikap yang

menyimpang.

Fitrah atau kecenderungan alamiah ini perlu ditumbuh

kembangkan dengan melalui berbagai proses, diantaranya

yaitu melalui proses pendidikan, pengarahan, dan

pembelajaran.14

Namun demikian kecenderungan alamiah

yang ada pada manusia ini juga dapat dipengaruhi oleh

12

Ali Syamsuddin, Mengukir Sifat Kepribadian Muslim,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 34. 13

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan

Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), h. 88. 14

Muhammad Utsman Najati, Psikologi Dalam Perspektif Hadis,

(Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004), h. 265.

Page 17: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

46

berbagai faktor dari luar dirinya. Diantara faktor yang dapat

mempengaruhi fitrah atau kecenderungan alamiah ini adalah

sebagai berikut:

1. Lingkungan

Lingkungan yang buruk akan dapat mempengaruhi

kecenderungan alamiahnya mengalami penyimpangan,

atau bahkan berakibat pada terbentuknya cara pandang

dan perilaku yang kurang baik. Hal ini akan

mengakibatkan tergerusnya nilai-nilai fitrah pada anak

yang jika dibiarkan terus menerus akan semakin sulit

untuk dikembalikan pada keadaan semula.

2. Kondisi Sosial Keluarga

Kondisi sosial keluarga akan sangat berpengaruh pada

berkembang atau tidaknya fitrah anak, sehingga peran

orang tua khususnya sangat berperan penting bagi

perkembangan potensi atau fitrah anak

Kata fitrah terdapat dalam al-Qurʻan diantaranya terdapat

pada surat Ar-Rum ayat 30 sebagai berikut:

Page 18: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

47

ين حنيفا فأقم وجهك ل ها لد ل ت بديل للق فطرت اللو الت فطر الناس علي

ين القيم ولكن أكث ر الناس ل ي علمون اللو لك الد ذ

Artinya:‟‟Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada

agama Allah: (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah

menciptakan manusia menurut fitrah itu. Itulah agama yang

lurus. Namun kebanyakan manusia tidak mengetahui.‟‟(Q.S.

Ar-Rum [30]: 30)

Di samping itu terdapat beberapa Ḥadiṣ Nabi Muhammad

Saw diantaranya yang sudah sangat terkenal adalah:

ث نا ممد بن حرب، عن الزب يدي، عن الزىري، أخب رن ث نا حاجب بن الوليد، حد حد

سعيد بن المسيب، عن أب ىري رة، أنو كان ي قول: قال رسول اللو" ما من مولود إل

سانو، كما ت نتج البهيمة بيمة ي ولد على الفطرة، فأب واه ي هودانو، وي نصرانو، ويج

:جعاء، ىل تسون فيها من جدعاء؟ ث ي قول أبو ىري رة: واق رءوا إن شئتم

Artinya: Hâjib bin al-Walid menceritakan kepada kami

(dengan mengatakan) Muhammad bin Harb menceritakan

kepada kami (yang berasal) dari al-Zubaidi (yang diterima)

darfi al-Zuhri (yang mengatakan) Sa'id bin al-Musayyab

memberitahukan kepadaku (yang diterima) dari Abu Hurairah

bahwa ia berkata, Rasulullah saw bersabda: "Setiap anak lahir

(dalam keadaan) fitrah, kedua orang tuanya (memiliki andil

dalam) menjadikan anak beragama Yahudi, Nasrani, atau

bahkan beragama Majusi, sebagaimana binatang ternak memperanakkan seekor binatang (yang sempurna anggota

tubuhnya). Apakah anda mengetahui di antara binatang itu

ada yang cacat/putus (telinganya atau anggota tubuhnya yang

lain). (H.R. Muslim).

Page 19: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

48

Sedangkan potensi atau fitrah yang ada pada diri

manusia diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Fitrah Tauhid (beragama Islam)

Fitrah tauhid telah tertanam dalam diri manusia semenjak

manusia berada di alam arwah, yaitu semenjak ruh

manusia belum ditupkan ke dalam jasmaninya. Fitrah

tauhid ini juga sering disebut dengan religious instink

yaitu dorongan alamiah manusia untuk beragama. Naluri

alamiah manusia ini mempunyai dasar baik pada aspek

biologis maupun psikologis. Pada sapek biologis,tinjauan

genetis dan neuropsikologis otak manusia mendukung

berkembangnya agama dan munculnya berbagai

pengalaman beragama.

Hal ini dapat dilihat antara lain pada belahan otak

manusia. Belahan otak kiri berkaitan dengan kemampuan

manusia berpikir secara rasional dan analitis, sedangkan

otak kanan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat intuitif,

Page 20: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

49

emosional, bahkan cenderung irasional.15

Hal ini telah

dijelaskan Allah SWT dalam firmannya:

بن ءادم من ظهورىم ذري ت هم وأشهدىم على أنفسهم وإذ أخذ ربك من

فلي ا ي وم ا ب لى شهدنا أن ت قولو ألست بربكم قالو ذا غ مة إنا كنا عن ى ٱلقي

Artinya:‟‟Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan

keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah

mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya

berfirman):‟‟Bukankah Aku ini Tuhanmu?‟‟ Mereka

menjawab‟‟Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi

saksi‟‟. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

kiamat kamu tidak mengatakan:‟‟Sesungguhnya

kami(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

terhadap ini (keesaan Tuhan)‟‟. (Q.S. Al-Aʻraf [7]: 172)

Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam diri manusia

sudah ada fitrah untuk bertauhid. Fitrah tauhid yang ada

dalam diri manusia itu ialah fitrah untuk memeluk agama

Islam. Hal ini didasarkan sebuah Hadis sebagai berikut:

هم عن دينهم إن خلقت عبادي حن فاء كلهم هم الشياطي فاجتالت وإن هم أت ت

Artinya:“Sesungguhnya Aku ciptakan hamba-hamba-Ku

semuanya dalam keadaan lurus bertauhid (Islam),

kemudian setan mendatangi (menggoda)nya, lalu

memalingkan mereka dari agamanya (supaya tersesat).”

(HR. Muslim no. 2875)

15

M.A. Subandi, Psikologi Agama dan Kesehatan Mental,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 28.

Page 21: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

50

Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa jika anak yang

terlahir ke dunia menjadi beragama lain maka orang

tuanyalah yang memiliki andil atau yang menyebabkan

anak tersebut tidak beragama Islam. Sebagaimana Ḥadiṣ

berikut:

سانو ما من مولود إل يولد على الفطرة، فأب واه ي هودانو، وي نصرانو، ويج

Artinya:‟‟ Setiap anak lahir (dalam keadaan) fitrah, kedua

orang tuanya (memiliki andil dalam) menjadikan anak

beragama Yahudi, Nasrani, atau bahkan beragama

Majusi.

1. Fitrah Suci

Manusia yang belum atau tidak berdosa dikatakan

suci. Manusia baru akan berdosa manakala ia sudah

baligh dan melanggar hukum-hukum yang telah

ditetapkan Allah SWT. Karena menurut ajaran Islam

manusia sebelum baligh tidak dibebani untuk

melaksanakan hukum Allah. Dengan demikian manusia

yang belum baligh walaupun ia melanggar hukum Allah

tidaklah dianggap berdosa. Jadi ia masih suci, sehingga

Page 22: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

51

menurut Islam manusia adalah berfitrah suci. Hal ini

sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

ران على ق لوبم ما كانوا يكسبون بل كل

Artinya:‟‟Sekali-kali (tidak demikian), sebenarnya apa

yang mereka usahakan itu menutupi hati mereka‟‟.(Q.S.

Al-Mutaffifin [83]: 14)

2. Fitrah Berakhlak

Nabi Muhammad Saw diutus kepada umatnya

bertujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hal

ini sebagaimana sabdanya:

ابعثت لتم صالح الخلق إن

Artinya:‟‟Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah swt.)

untuk menyempurnakan akhlak yang baik. (H.R.

Bukhari, Hakim, dan Baihaqi).

Dari Ḥadiṡ di atas memberikan pengertian bahwa pada

mulanya manusia sudah mempunyai fitrah berakhlak,

sedangkan Nabi Muhammad Saw diutus untuk

menyempurnakannya.

Page 23: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

52

3. Fitrah Kebenaran

Di dalam Al-Qurʻan Allah menyatakan bahwa

manusia memiliki kemampuan untuk mengetahui

kebenaran, sebagaimana firman-Nya:

فأما الذين آمنوا إن اللو ل يستحيي أن يضرب مثل ما ب عوضة فما ف وق ها

م قولون ماذا أراد اللو بذا وأما الذين كفروا ف ي ف ي علمون أنو الق من رب

وما يضل بو إل الفاسق يضل بو كثيا وي هدي بو كثيا مثل

Artinya: „‟Sesungguhnya Allah tiada segan membuat

perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari

itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka

yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka,

tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud

Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan

perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,

dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang

diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah

kecuali orang-orang yang fasik‟‟. (Q.S. Al-Baqarah [2]:

26)

Karena manusia memiliki fitrah kebenaran, maka Allah

SWT memerintahkan kepada manusia untuk

menyelesaikan persoalan yang timbul diantara mereka

dengan kebenaran. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

Page 24: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

53

يا داوود إنا جعلناك خليفة ف الرض فاحكم ب ي الناس بالق ول ت تبع الذين يضلون عن سبيل اللو لم عذاب إن الوى ف يضلك عن سبيل اللو

شديد با نسوا ي وم الس

Artinya:‟‟Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan

kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah

keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil

(kebenaran) dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,

karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah

akan mendapat azab yang berat, karena mereka

melupakan hari perhitungan‟‟.

4. Fitrah Kasih Sayang

Allah SWT memberitahukan pada manusia bahwa

manusia itu memiliki fitrah untuk berkasih sayang. Hal

ini sebagaimana firman-Nya:

نكم مودة ها وجعل ب ي ومن آياتو أن خلق لكم من أن فسكم أزواجا لتسكنوا إلي

لك ليات لقوم ي ت فكرون ورحة إن ف ذ

Artinya:‟‟Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu

sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir‟‟. (Q.S. Ar-

Rum [30]: 21)

Page 25: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

54

Karena manusia memiliki fitrah kasih sayang, maka

Allah SWT memerintahkan kepada manusia, supaya

saling berpesan dengan kasih sayang. Hal ini

sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

ث كان من الذين آمنوا وت واصوا بالصب وت واصوا بالمرحة

Artinya:‟‟Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang

yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan

saling berpesan untuk berkasih sayang‟‟. (Q.S. Al-Balad

[90]: 17)

Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas maka manusia

sudah diberi fitrah kasih sayang oleh Allah SWT. Dan

manusia memang ingin mengasihi dan dikasihi.16

5. Fitrah Kemerdekaan

Fitrah kemerdekaan mendorong manusia untuk

berkehendak bebas atau merdeka, tidak ingin dibelenggu

ataupun terbelenggu, tidak ingin diperbudak oleh

siapapun kecuali oleh keinginannya sendiri dan

kecintaannya kepada kebaikan.

16

Muhaimin, op.cit., p.286.

Page 26: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

55

6. Fitrah Keadilan

Fitrah keadilan memberikan arti bahwa manusia ingin

memperlakukan dirinya maupun orang lain dengan adil

dan tidak ingin diperlakukan oleh orang lain secara tidak

adil.

7. Fitrah Persamaan dan Persatuan

Secara fitrah sesungguhnya manusia pada hakikatnya

adalah sama, segala perbedaan warna kulit, suku, agama

dan lain sebagainya merupakan ketentuan Allah SWT

sebagai hal yang tidak bisa ditolak, sehingga pada

dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk hidup

bersama dan menjalin persatuan demi kelangsungan

kehidupannya.

8. Fitrah Individu

Fitrah ini mendorong manusia untuk hidup mandiri dan

bertanggungjawab atas segala yang dilakukannya,

mempertahankan harga diri dan kehormatannya serta

menjaga keselamatan diri dan hartanya.

Page 27: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

56

9. Fitrah Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki

kecenderungan untuk hidup berkelompok, bekerjasama,

bergotong royong, saling membantu demi kelangsungan

kehidupannya.

10. Fitrah Seksual

Untuk dapat mengembangkan keturunannya, manusia

dikaruniai fitrah seksual, hal ini untuk menjaga agar

keberlangsungan hidup manusia agar senantiasa terjaga

guna melanjutkan keturunan dan mewariskan tugas-tugas

kepada generasi berikutnya.

11. Fitrah Ekonomi

Manusia senantiasa terdorong untuk melakukan aktifitas

ekonomi guna untuk keberlangsungan hidupnya.

12. Fitrah Politik

Fitrah ini mendorong manusia untuk menyusun suatu

kekuasaan dan institusi yang mampu melindungi

kepentingan bersama.

Page 28: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

57

13. Fitrah Seni

Fitrah seni mendorong manusia untuk bisa menikmati

keindahan, baik sebagai penikmat maupun pelaku seni.17

C. Panca Indera

1. Pengertian Panca Indera

Kata panca indera terdiri dari dua suku kata yaitu

panca dan indera. Panca berasal dari bahasa sanskerta yang

berarti lima, dan indera berasal dari kata indria yaitu sebuah

tatap muka, kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual

kesadaran diri dengan materi lingkungan. Panca indera terdiri

dari lima anggota tubuh manusia yaitu:

a. Telinga (pendengaran),

b. Mata (penglihatan),

c. Hidung (penciuman),

d. Lidah (pengecap),

e. Kulit (perasa).

Dari kelima indera tersebut, telinga dan mata

merupakan indera yang akan kami bahas dalam penelitian ini,

17

Muhaimin, op.cit., p.19.

Page 29: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

58

karena kedua indera tersebut merupakan bagian utama dari

surat An-Naḥl ayat 78 yang menjadi fokus pada penelitian ini.

2. Telinga

Telinga merupakan bagian dari panca indera. Telinga terletak

di sisi kepala kanan dan kiri. Telinga terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu:

a. Telinga bagian luar (auris externa).

Telinga bagian luar atau auris externa terdiri dari daun

telinga (auricula), liang telinga (meatus acusticus

externus), dan dibatasi oleh gendang telinga atau

membrana tympani.

b. Telinga bagian tengah (auris media).

Telinga bagian tengah atau auris media, terdapat disebelah

membrana tymponi dengan ukuran antara 3-6 mm.

Dindingnya dibatasi oleh gendang telinga atau membrana

tympani beserta tulang di sebelah atas dan bawahnya.

c. Telinga bagian dalam (auris interna).

Telinga bagian dalam dibatasi pada sekelilingnya oleh

tulang tengkorak. Di dalamnya terdapat sistem

Page 30: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

59

keseimbangan (vestibular) yang terdiri dari tiga saluran

setengah lingkaran (canalis semicircularis) bersama

bagian bernama sacculus dan utriculus. Selain itu terdapat

pula organ pendengaran yang terdiri dari cochlea yang

menyerupai rumah siput dengan permukaan dalam yang

berbentuk spiral.18

d. Fungsi Telinga (Pendengaran)

Fungsi utama dari telinga adalah sebagai alat

pendengaran. Alat pendengaran ini dapat langsung

berfungsi ketika sesaat bayi baru dilahirkan. Indera

pendengaran sangat berperan dalam proses belajar.

Seorang anak yang dilahirkan dalam keadaan buta tetapi

dia bisa mendengar, dia bisa belajar bahasa sebagaimana

orang yang normal. Akan tetapi orang yang tuli walaupun

dia bisa melihat maka dia akan kesulitan untuk dapat

berkomunikasi dengan lingkungan sosial di sekitarnya.

Hal ini merupakan hikmah mengapa Al-Qurʻan selalu

18

Daniel S Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: Grasindo,

2008), h. 179.

Page 31: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

60

menempatkan kata pendengaran terlebih dahulu sebelum

kata penglihatan dibeberapa ayat dalam Al-Qurʻan.

3. Mata (Penglihatan)

Mata merupakan indera yang sangat penting bagi manusia.

Mata terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Kornea mata.

Kornea mata adalah jaringan berbentuk kubah transparan

yang membentuk bagian depan mata. Kornea berfungsi

sebagai jendela dan sebagai jalan masuk cahaya ke mata.

Kornea mata juga memulai mengatur proses sinar cahaya

agar bisa melihat obyek secara jelas. Kornea juga

berfungsi memberikan 65-75 persen kekuatan focus mata.

b. Bilik mata depan.

Bilik mata depan adalah sebuah kantung mirip jelly yang

berada di belakang kornea mata dan di depan lensa, dan

kantung ini dikenal dengan istilah anterior chamber dan

berisi cairan aqueous humor yang berfungsi membantu

mambawa nutrisi ke jaringan mata dan sebagai

penyeimbang tekanan di dalam mata.

Page 32: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

61

c. Sklera

Sklera yaitu selaput putih keras dengan jaringan fibrosa

yang menutupi seluruh bola mata yang berfungsi untuk

menggerakkan mata yang menempel pada sklera.

d. Iris dan Pupil

Iris dan pupil mata merupakan bagian dari anatomi mata

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Iris

berfungsi sebagai pengatur cahaya yang masuk ke mata

dan menyesuaikan dengan bukaan pupil. Selain itu iris

juga berfungsi sebagai penentu warna mata. Sedangkan

pupil mata berfungsi saat gelap dan terang. Saat gelap

pupil mata akan melebar dan saat terang akan menyempit.

e. Lensa

Lensa mata adalah jaringan transparan berbentuk

biconvex dengan diameter sekitar 10 mm.

f. Fungsi Mata

Fungsi utama dari mata adalah sebagai alat atau sarana

untuk melihat berbagai wujud benda yang ada di

sekitarnya. Tidak seperti pendengaran yang bisa langsung

Page 33: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

62

berfungsi sesaat setelah bayi dilahirkan, penglihatan akan

berfungsi sempurna manakala bayi tersebut sudah

berumur kurang lebih enam bulan.

D. Akal

1. Pengertian Akal

Secara umum kata akal berasal dari kata bahasa Arab

al-‘aql, yang dalam bentuk kata kerjanya berarti faham dan

mengerti.19

Dalam kamus Arab al-Shihah, kata a’qala berarti

mengikat atau menahan. Tali pengikat atau serban yang biasa

dipakai oleh orang-orang Arab disebut ‘iqal. Menahan orang

di dalam penjara disebut iʻtaqala dan tempat untuk menahan

disebut muʻtaqal.20

Diantara makna lain dari al- ʻaql adalah

al-hijr atau al-nuha yang berarti kecerdasan. Sedangkan kata

kerja (fiʻil) ‘aqala bermakna mengikat/menawan. Oleh sebab

itu seseorang yang menggunakan akalnya desebut dengan

19

Nasution, op.cit., p.5. 20

Nadim Mari‟asyili dan Usamah Marasyili, al-Shihah ti al-Lughah

wa al-Ulum, (Beirut: Dar al-Hadharah al-Arabiah, 1975), h. 762.

Page 34: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

63

‘aqil yaitu orang yang dapat mengikat dan menawan hawa

nafsunya.21

Berdasarkan tempat atau pusat akal dibagi menjadi dua

yaitu akal yang berpusat di kepala yang disebut dengan alʻaql

dan akal yang berpusat di hati (qalb) yang disebut dengan

fuad, dan ini pendapat yang sahih.22

Masing-masing akal

tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Namun demikian

bukan berarti perbedaaan itu memisahkan fungsi dan peran

masing-masing, akan tetapi justru peran keduanya saling

berkaitan sehingga peran keduanya tidak dapat dipisahkan

satu dengan yang lainnya. Akal yang berada atau berpusat di

kepala atau yang disebut dengan otak (al-dimagh) atau

tepatnya di ubun-ubun yaitu diantara dua cuping dahi sebagai

pusat aktifitas berfikir23

berfungsi untuk berfikir dan

memahami obyek-obyek yang riil maupun yang abstrak.

Akal ini juga digunakan untuk memahami hal-hal yang

kongkret, seperti tentang sejarah manusia, ilmu pengetahuan

21

Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami Studi tentang Elemen

Psikologi dari Al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 115. 22

ar-Rifa‟i, op.cit., p.746. 23

Najati, Psikologi Dalam Al-Quran, h. 357.

Page 35: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

64

dan teknologi, hukum-hukum alam (sunatullah) dan lain

sebagainya24

, dan akal ini memiliki kemampuan untuk

memperoleh pengetahuan melalui daya nalar.25

Sedangkan

akal yang berada di kalbu (qalb) yang dalam pengertian ini

disebut dengan al-fuad (berdasarkan penjelasan tafsir Ibnu

Katsir) berfungsi sebagai alat untuk memahami, merasakan,

mengetahui baik dan buruk, benar dan salah, dan lain

sebagainya.

Sedangkan dalam perannya untuk memperoleh

pengetahuan yaitu melalui daya cita rasa (al-zawqiyah).

Pengetahuan yang dapat dirasakan qalbu adalah realitas

abstrak seperti rasa kasih sayang, rasa sedih, rasa gembira,

rasa benci, ide-ide dan lain sebagainya. Bilamana

pengetahuan ini dapat berkembang secara wajar maka orang

akan mudah merasa empati dengan lingkungan sosial

sekitarnya. Kalbu merupakan komponen sentral manusia.

Disamping sebagai sumber pengetahuan yang abstrak, kalbu

24

Baharuddin, op.cit., p.122. 25

Fuad Anshori, Potensi-Potensi Manusia, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2017), h. 119.

Page 36: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

65

juga merupakan pusat kesadaran moral. Kalbu yang memiliki

potensi sebagai sumber kebaikan juga berpotensi sebagai

sumber kejahatan. Hal ini manakala kalbu mendapatkan

pengaruh buruk dari luar dirinya, sehingga kalbu menjadi

tidak berfungsi sebagaimana yang seharusnya. Bilamana

kalbu ini dalam keadaan baik maka akan timbul perilaku yang

baik pula. Akan tetapi bilamana kalbu ini rusak atau sakit

maka akan timbul perilaku yang tidak baik pula pada diri

manusia.

Baik akal maupun kalbu keduanya mempunyai satu

makna yang sama yaitu suatu substansi lembut, tidak kasad

mata (laṭifah), yang bersifat rabbani dan rohani yang

merupakan esensi manusia dan media baginya untuk

mengenal dan mengetahui. Namun kata hati kadangkala

dimaksudkan untuk menyebut daging berbentuk kerucut yang

terletak disisi kiri dada manusia (baca: jantung), begitu pula

kata akal terkadang dimaksudkan untuk menyebut

pengetahuan mengenai hakikat segala hal. Namun jika yang

Page 37: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

66

dimaksud dengan akal adalah media untuk mencerap

pengetahuan, maka itu adalah hati.26

Akal merupakan potensi fundamental manusia sebagai

alat untuk berpikir. Namun demikian meskipun potensi

terkuat manusia adalah akal, kehidupan manusia tidaklah

selalu berjalan mulus, karena bagaimanapun hebatnya akal

manusia tetaplah memiliki keterbatasan.27

Keterbatasan akal

manusia inilah yang memerlukan bimbingan yang berupa

wahyu.

2. Peranan akal

Menurut Muhammad Abduh, sebagaimana dikutip oleh

Quraish Shihab menyatakan bahwa metode Al-Qurʻan dalam

penyampaian ajaran-ajarannya berbeda dengan kitab-kitab

wahyu sebelumnya. Hal ini terlihat dari banyak ayat yang

memaparkan masalah dan membuktikannya dengan

argumentasi-argumentasi, bahkan Al-Qurʻan menguraikan

pandangan-pandangan penentangnya seraya membuktikan

26

Faqih Syarif, Kecerdasan dan Keajaiban Hati, (Yogyakarta:

Deepublish, 2018), h. 52. 27

Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung:

Pustaka Setia, 2012), h. 225.

Page 38: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

67

kekeliruan mereka. Selain itu ada masalah-masalah yang

berkaitan dengan keagamaan yang tidak bisa diyakini

melainkan dengan cara membuktikan dengan akal atau

logika, namun demikian ada ajaran-ajaran agama yang tidak

bisa dipahami dengan akal atau logika namun sebenarnya

tidak bertentangan dengan akal.28

Dengan kondisi ini maka Muhammad Abduh

menggunakan akal sebagai sarana untuk memahami ayat-ayat

Al-Qurʻan secara luas terutama yang menyangkut dengan

masalah aqidah atau syariah. Akal juga mampu membentuk

gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang makin lama

semakin tajam, untuk memilih alternatif tindakan yang

menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia.29

Secara

khusus Al-Qurʻan telah menyatakan bagaimana peran akal

bagi manusia yaitu untuk memikirkan berbagai ciptaan Allah

SWT yang dengan berpikir (tafakur) tentang ciptaan Allah

28

M. Quraish Shihab, Rasionalitas Al-Quran, (Tangerang: Lentera

Hati, 2006), h. 23. 29

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2009), h. 78.

Page 39: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

68

tersebut akan menambah keimanan dan ketakwaannya kepada

Allah SWT. Diantaranya adalah firman Allah SWT:

الذين يذكرون اللو قياما وق عودا وعلى جنوبم وي ت فكرون ف خلق السماوات والرض

ذا باطل سبحانك فقنا عذاب النار رب نا ما خلقت ى

Artinya:‟‟(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil

berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka

memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata)):‟‟Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini

dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami

dari siksa neraka. (Q.S. Ali ʻImran [3]: 191).

Selain untuk berpikir untuk memikirkan ciptaan Allah, akal

juga berperan untuk selalu mengingat, memikirkan dan atau

merenungkan ciptaannya. Hal ini sebagaimana firman Allah

SWT sebagai berikut:

قول لكم عندي خزائن اللو ول أعلم الغيب ول أقول لكم إن ملك إن أتبع قل ل أ

إل ما يوحى إل قل ىل يستوي العمى والبصي أفل ت ت فكرون

Artinya:‟‟Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu,

bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku

mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan

kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti

kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.

Katakanlah:‟‟Apakah sama orang yang buta dengan yang

Page 40: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

69

melihat?‟‟ Maka apakah kamu tidak memikirkannya?‟ (Q.S.

Al-Anʻam [6 ]: 50)

Untuk mendapatkan gambaran dari peran akal yang

termaktub dalam al-Qurʻan, berikut ini penulis ketengahkan

beberapa contoh dalam ayat al-Qurʻan yang berkaitan dengan

akal dan peranannya. Hal ini penting mengingat bahwa

pembahasan dari tema ini adalah mengenai pengembangan

potensi panca indera dan akal yang berkaitan dengan

pendidikan Islam, yang mana pendidikan Islam sendiri

bersumber dari al-Qurʻan dan as-Sunnah. Diantara ayat-ayat

tersebut adalah sebagaimana yang termaktub dalam beberapa

surat dalam al-Qurʻan berikut ini:

لكم قياما وارزقىهم فيها فهاء أمىالكم التي جعل الل ول تؤتىا الس

واكسىهم وقىلىا لهم قى معروفا

Artinya:‟‟Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang

yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang dalam

kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok

kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil

harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

(Q.S. an-Nisa [4]: 5).

Page 41: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

70

Ayat ini menunjukkan bahwa akal manusia selalu mengalami

perkembangan hingga waktu atau umur tertentu hingga

akalnya sempurna.

والذين آمنوا أشد ومن الناس من ي تخذ من دون اللو أندادا يبون هم كحب اللو يعا وأن اللو حبا للو ولو ي رى الذين ظلموا إذ ي رون العذاب أن القوة للو ج

شديد العذاب Artinya:‟‟Dan diantara manusia ada orang-orang yang

menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka

mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun

orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada

Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim

itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari

kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan

bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka

menyesal). (Q.S. al-Baqarah [2]: 165).

Aat ini menunjukkan peran akal untuk mengetahu tentang

kekuasaan Allah agar manusia terhindar dari berbuat dzalim.

ج أشهر معلومات فمن ف رض فيهن الج فل رفث ول فسوق ول جدال ف الج ال

ر الزاد الت قوى وات قون يا أول الل باب وما ت فعلوا من خي ي علمو اللو وت زودوا فإن خي

Artinya:‟‟Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,

barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan

mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan

berbantah-bantahan didalam masa mengerjakan haji. Dan apa

yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah

mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik

bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-

orangyang berakal. (Q.S. al-Baqarah [2]: 197).

Page 42: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

71

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan Allah menciptakan akal

adalah untuk mencari bekal dan bertakwa kepada Allah SWT.

وما يذكر إل ومن ي ؤت الكمة ف قد أوت خي را كثيا ي ؤت الكمة من يشاء

أولو اللباب

Artinya:‟‟Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman

yang dalam tentang al-Quran dan as-Sunnah) kepada siapa

yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang dianugerahi

hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang

banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat

mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Q.S. al-Baqarah

[2]: 269).

Ayat ini menunjukkan fungsi akal adalah untuk dapat

mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah SWT.

إن ف خلق السماوات والرض واختلف الليل والن هار ليات لول اللباب

Artinya:‟‟Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,

dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda

bagi orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali ʻImran [3]: 190).

Ayat inipun begitu juga bahwa akal diperuntukkan untuk

berpikir yaitu memikirkan ayat-ayat Allah baik ayat-ayat

Qauliyah maupun ayat-aat kauniyah yang kesemuanya

bermuara pada pengetahuan akan kebesaran dan kekuasaan

Allah SWT.

Page 43: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

72

ت به ت ىن أم ٱلكتب وأخر متش ىو ٱلذى أنزل عليك ٱلكتب منو ءايت مكم

بو منو ٱبتغافأما ٱلذين ف ق لوب نة وٱبتغا ء م زي ف يتبعون ما تش وما ۦتأويلو ء ٱلفت

وما كل من عند رب نا ۦوٱلرسخون ف ٱلعلم ي قولون ءامنا بو إل ٱللو ۥي علم تأويلو

ٱللبب الو يذكر إل أو

Artinya:‟‟Dialah yang menurunkan Al Kitab (al-Qurʻan)

kepada kamu. Diantara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat,

dan itulah pokok-pokok isi al-Qurʻan dan yang lain (ayat-

ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya

condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti

sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk

menimbulkan fitnah untuk mencari-ari takwilnya, padahal

tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan

orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:‟‟Kami beriman

kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi

Tuhan kami‟‟. Dan tidak dapat mengambil pelajaran

(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali

ʻImran [3]: 7).

Begitu pula dengan ayat ini yang menunjukkan bahwa ungsi

akal adalah untuk dapat mengambil pelajaran dari ayat-ayat

Allah terutama dari kitab suci Al-Qurʻan.

وما كان لن فس أن ت ؤمن إل بإذن اللو ويعل الرجس على الذين ل ي عقلون

Artinya:‟‟Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan

izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-

orang yang tidak mempergunakan akalnya. (Q.S. Yunus [10]:

100).

Page 44: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

73

Ayat ini menunjukkan betapa akal manusia dapat menjadi

sarana untuk menumbuhkan dan memelihara keimanan dan

orang ang menggunakan akalnya tetapi tidak digunakan untuk

mengenal Allah, memahami keagungan dan keperkasaanna,

maka bukanlah orang yang berakal walaupun dari sisi

duniawinya mungkin orang ang memiliki kecerdasan

intelektual yang tinggi. Dari beberapa contoh aat-ayat al-

Qurʻan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan akal yang telah dikaruniakan kepada manusia

tidak lain adalah untuk dapat mengenal Allah, mengagungkan

dan memuliakan-Nya.

Secara umum peran akal dapat dibagi menjadi beberapa peran

diantaranya adalah:

a. Akal Sebagai Tolok Ukur

Dalam perannya sebagai tolok ukur akal berperan sebagai

pengidentifikasi mana yang salah dan mana yang benar.

Bahkan akal menjadi satu-satunya tolok ukur penilaian

bagi sebagian proposisi agama.

Page 45: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

74

b. Mengafirmasi Kebenaran Agama

Salah satu peran akal adalah membuktikan kebenaran

nilai-nilai agama terkait prinsip-prinsipnya. Akal

mengakui keniscayaan diutusnya para nabi oleh Allah

SWT, dan dapat membedakan mana nabi yang sebenarnya

dan mana yang nabi palsu. Jadi pembuktian keniscayaan,

kebenaran, dan kesucian agama merupakan tugas akal.

Dalam skala ini agama sama sekali tidak bertentangan

dengan akal.

c. Membuktikan Prinsip-Prinsip Keimanan

Dalam rangka membuktikan prinsip-prinsip keimanan,

akal memikul tanggung jawab untuk melaksanakannya.

Kalangan pemikir atau cendekiawan menolak sikap taklid

dalam membangun pilar-pilar keimanan. Mengajarkan

keimanan yang tidak didukung oleh aktifitas akal atau

tidak membangun prinsip-prinsip agama dengan

argumentasi rasional adalah gejala yang tak bisa ditolerir

oleh akal insani. Dengan demikian dalam prinsip-prinsip

keimanan, agama tidak akan bertentangan dengan akal.

Page 46: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

75

d. Melindungi Agama dari Penyimpangan

Setiap agama samawi pada awalnya suci dan murni.

Namun demikian dalam proses perjalanannya sangat

mungkin mengalami penyimpangan dan penyalahgunaan

oleh berbagai kepentingan dan ulah manusia. Disinilah

peran akal akan tampak jelas sebagai alat untuk

memisahkan wahyu Allah SWT dari produk tahrif dan

penyimpangan manusia.

e. Akal Sebagai Kunci Pemahaman Syariat

Akal merupakan kunci dalam memahami proposisi

agama, terutama dalam ruang lingkup hukum fiqih dan

syariat yang bersifat partikular. Artinya akal hanya dapat

menuntun manusia sampai ke gerbang syariat, namun

tidak mampu dengan sendirinya memanfaatkan hasanah

di dalam syariat tersebut. Sebagai contoh, hikmah jumlah

rakaat dan waktu-waktu khusus ibadah menjadi tema-

tema yang tak mampu dicerna oleh akal lazimnya

manusia. Namun demikian dalam konteks ini akal tidak

bertentangan dengan prinsip rasionalitas.

Page 47: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

76

f. Alat Untuk Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Secara luas akal merupakan satu-satunya alat untuk

memperoleh ilmu pengetahuan tanpa menafikan peran

panca indera yaitu pendengaran dan penglihatan. Tanpa

peran akal siapapun tidak akan mampu memahami

hukum-hukum fisika dan hukum-hukum syariat. Karena

itu sekalipun ada kalangan yang memperhitungkan akal

sebagai sumber pengetahuan agama, mereka ini juga

menyadari sepenuhnya bahwa akal merupakan syarat

mutlak dalam upaya menyerap hikmah dan ajaran dari Al-

Qurʻan dan Sunnah.30

Akal yang berfungsi dengan

sempurna ialah akal yang mampu menghantarkan

pemiliknya kepada ridho Allah SWT kemudian ridha

Rasul-Nya.31

3. Akal Perspektif Barat dan Islam

Dalam pandangan kaum filosof barat, akal memiliki peran

sentral dalam diri manusia, bahkan cenderung menjadikan

30

Hasan Yusufian dan Ahmad Husain Syarifi, Akal dan Wahyu,

(Jakarta: Sadra Press, 2011), h. 259. 31

Hasan bin Ali al-Hijazy, Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim,

Penerjemah Muzaidi Hasbullah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), h. 159

Page 48: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

77

akal sebagai bagian tertinggi dari manusia, sehingga

menafikan peran Tuhan sebagai pencipta akal. Hal ini dapat

kita lihat dari pernyataan beberapa filsuf barat, diantaranya:

a. Rene Descartes

Rene Descartes terkenal dengan konsep filsafatnya yang

berkaitan dengan akal atau rasio. Ia meyakini bahwa

sumber pengetahuan yang benar adalah rasio, bukan

mitos, prasangka, omongan orang, bahkan wahyu

sebagaimana diyakini pada abad pertengahan. Ia sangat

yakin pada kemampuan rasio untuk mencapai kebenaran,

lantaran di luar rasio mengandung kelemahan atau

kesangsian. Rasio yang dimaksud Descartes adalah

kesadaran. Dan salah satu ujarannya yang sangat terkenal

adalah:‟‟Aku berpikir, maka aku ada‟‟.

b. John Locke

Teori yang sangat terkenal dari John Locke adalah teori

tabularasa. Teori ini mengatakan bahwa pengetahuan

hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Hal ini

berbeda dari pendahulunya yaitu Rene Descartes. John

Page 49: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

78

Locke juga berpandangan bahwa sebelum manusia

mengalami sesuatu maka ia seperti kertas putih kosong

atau disebut dengan tabularasa. Ini berarti bahwa bayi

yang baru lahir seperti kertas putih kosong, dan juga

dalam dunia pendidikan bahwa peserta didik tidak

memiliki pengetahuan segala sesuatu sebelum diberikan

pelajaran oleh gurunya.32

c. Aristoteles

Pandangan Aristoteles tentang akal antara lain:

1. Aristoteles menganggap jiwa lebih luas cakupannya

daripada akal, karena meliputi potensi berpikir dan

potensi-potensi lainna atau dengan kata lain akal

adalah satu bagian kualitas lain dari jiwa.

2. Pembagian Aristoteles pada dua jenis akal (aitu akal

sebagai potensi berpikir dan sebagai pembimbing

dalam melakukan perbuatan),dalam jiwa adalah

pembagian yang bersifat analogis, bukan hakiki.

32

Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat,

(Yogyakarta: IRCiSoD, 2013), h. 270.

Page 50: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

79

3. Sesungguhna akal menerima perpisahan (dari

jiwa)seperti berpisahnya dari sesuatu yang kekal dari

sesuatu yang binasa. Artinya akal menerima

perpisahan dari jiwa dan badan. Akal juga tidak

berubah dan binasa karena menerima hal-hal ang bisa

ditangkap oleh rasio karena bentukna bukan materi

dan ia juga tidak akan bercampur dengan sesuatu ang

laindimanapun berada.33

Dalam pandangan Islam akal memiliki peranan yang

sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun demikian Islam

tidak menempatkan akal sebagai bagian yang tertinggi dalam diri

manusia. Bagaimanapun hebatnya akal manusia tetaplah

memiliki kelemahan. Akal lebih bisa berperan dalam hal yang

berkaitan dengan hal-hal sesuatu yang nyata dan empiris, akan

tetapi akal tidak akan mampu berpikir secara logis perihal yang

berkaitan dengan yang bersifat gaib, seperti surga dan neraka,

hari akhirat dan lain sebagainya. Untuk menutupi kekurangan

daripada akal, maka Allah SWT menciptakan hati atau kalbu, dan

33

Muhammad „Abdullah as-Syarqawi, Sufisme & Akal, (Bandung:

Pustaka Hidayah 2003), h. 110.

Page 51: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

80

menurunkan wahyu, sehingga akal akan mampu memahami hal-

hal yang tidak bisa dicerna dengan akal semata.

Para teolog Islam mengartikan akal sebagai daya untuk

memperoleh pengetahuan. Menurut Abu Huzail akal adalah

“daya untuk memperoleh pengetahuan, dan yang membuat

seseorang dapat membedakan antara dirinya dan benda lain. Akal

juga mampu membuat abstraksi benda-benda yang ditangkap

panca indera”. Pengertian yang jelas tentang akal, terdapat dalam

pendapat-pendapat para filosof muslim. Pemikiran mereka juga

banyak dipengaruhi oleh pemikiran para filosof Yunani. Akal

dalam pendapat mereka merupakan salah satu daya dari jiwa

yang terdapat dalam diri manusia. Akal secara bahasa dari

mashdar Ya’qilu, ‘Aqala, ‘Aqlaa, jika dia menahan dan

memegang erat apa yang dia ketahui. Berikut beberapa pendapat

para ulama Muslim tentang akal:

a. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

“Kata akal, menahan, mengekang, menjaga dan semacamnya

adalah lawan dari kata melepas, membiarkan, menelantarkan,

dan semacamnya. Keduanya nampak pada jisim yang

Page 52: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

81

nampak untuk akal adalah menahan dan memegang erat

ilmu, yang mengharuskan untuk mengikutinya. Karena inilah

maka lafadz akal dimuthlakkan pada berakal dengan ilmu.”

b. Menurut Syaikh Al Albani:

“Akal menurut asal bahasa adalah At Tarbiyyah yaitu sesuatu

yang mengekang dari mengikatnya agar tidak lari kekanan

dan kekiri. Dan tidak mungkin bagi orang yang berakal

tersebut tidak lari ke kanan dan kiri kecuali jika dia

mengikuti kitab dan sunnah dan mengikat dirinya dengan

pemahaman salaf.”

c. Menurut Al Imam Abul Qosim Al Ashbahany:

“Akal ada dua macam yaitu : Thabi’i dan diusahakan.

Thabi’i adalah akal yang datang bersamaan dengan adanya

kelahiran, seperti kemampuan untuk menyusu, makan,

tertawa, gembira, dan menangis bila tidak senang. Kemudian

seorang anak akan mendapat tambahan akal di fase

kehidupannya hingga usia 40 tahun. Saat itulah sempurna

akalnya, kemudian sesudah itu berkurang akalnya sampai ada

yang menjadi pikun. Tambahan ini adalah akal yang

Page 53: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

82

diusahakan. Adapun ilmu maka setiap hari akan bertambah

melalui proses belajar, batas akhir menuntut ilmu adalah

batas akhir umur manusia, maka seorang manusia akan selalu

butuh kepada tambahan ilmu selama masih bernyawa, dan

kadang dia tidak butuh tambahan akal jika sudah sampai

puncaknya.

d. Menurut Ibnu Sina

Menurut Ibnu Sina akal terdiri dari empat elemen, yaitu:

Akal aktif, yaitu potensi otak dan segala sesuatu yang

dimungkinkan oleh kehadiran pencipta otak. Otak ini

berpikir mengenai hal-hal yang bersifat esensial. Akal aktif

ini berpikir keras untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

esensial dan berujung pada kesimpulan bahwa otak

mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan Tuhan.

Atau dengan kata lain akal aktif merupakan tempat untuk

berpikir tentang ke-Tuhanan.

Akal aktual, adalah otak yang memegang pusat kendali atas

perasaan atau emosi, pendengaran, penglihatan, bahasa, dan

berbagai fungsi luhur lainnya. Aktifitas akal ini diantaranya

Page 54: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

83

adalah merasa, mendengar, melihat, berpikir, mengingat, dan

lain-lainnya yang tak dapat dilihat secara empiris namun

dapat dibuktikan secara rasional.

Akal potensial, yaitu otak sebagai pusat kendali seluruh

gerak organ tubuh, termasuk seluruh kendali perilaku baik

dan buruk.

Akal Empirik, yaitu otak yang terindrai. Otak inilah yang

secara empiris terlihat dan dapat diraba.34

E. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Secara etimologi istilah pendidikan dalam konteks Islam

mengacu pada tiga term al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim.

Dari ketiga istilah tersebut yang paling populer digunakan

adalah istilah al-tarbiyah. Al-tarbiyah menurut al-Raghib al-

Asfahaniy, berasal dari kata rabba yang berarti insya’ halan

fahalan ila hadd al-taman yang memiliki arti menumbuhkan

sesuatu secara bertahap hingga sampai pada batas

34

Helmawati, Pendidik Sebagai Model, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 108.

Page 55: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

84

kesempurnaan.35

Sedangkan secara terminologi, pendidikan

Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta

didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam

sekitarnya.

Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan

pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi diantara

sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.36

Pendidikan

Islam juga mengandung pengertian sebuah usaha menjadikan

peserta didik menjadi hamba Allah yang saleh, menjadikan

muslim dan mukmin yang hanya mengharapkan wajah Allah,

berpikir sampai ketingkat makrifat Allah, memegang teguh

sunnah, tidak memperturutkan hawa nafsu, tidak mau

bertaklid, mempunyai pribadi yang seimbang, berpegang

teguh dengan nama Allah, sehat jasmani, berakhlak, berjiwa

seni dan berjiwa sosial.37

35

Al-Raghib al-Asfahaniy, Mu’jam Mufradat Fi Alfadz Quran,

(Beirut: Dar al-Fikr, t..t,), h. 189. 36

Omar Muhammad al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafat Pendidikan

Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 399. 37

Ali Khalil Abu Al-Ainani, Falsafat al-Tarbiyah al-Islamiyah,

(Kairo: Dar al-Fikr al-„Arabiy, 1980), h. 399.

Page 56: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

85

Sedangkan menurut A. Daeng Marimba, pendidikan

Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama

menurut ukuran Islam.38

Dari pengertian ini maka pendidikan

merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara bertahap,

terencana dan bersifat gradual, sehingga dalam prosesnya,

pendidikan dilaksanakan secara bertahap pula, yaitu dengan

memulai dari hal-hal yang konkrit ke hal-hal yang bersifat

abstrak, dari hal-hal yang mudah ke hal-hal yang sulit, dari

hal-hal yang kecil ke hal-hal yang besar. Hal ini sesuai

dengan tuntunan al-Quran dan isyarat-isyaratnya yang harus

diterapkan dalam pendidikan Islam. Sebagai contoh al-Quran

membicarakan tentang hujan, angin, petir, tumbuh-

tumbuhan, dan lain sebagainya yang bersifat konkrit yang

dapat dilihat dan dirasakan oleh manusia baru setelah itu

38

A. Daeng Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:

Pustaka al-Husna, 1985), h. 4.

Page 57: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

86

berpindah kepada hal-hal yang abstrak yaitu tentang adanya

Allah SWT yang menciptakan semuanya itu.39

Terlepas pandangan dari para pakar tentang pendidikan

Islam, penulis berpandangan bahwa pendidikan Islam

merupakan suatu usaha tertentu di ruang lingkupnya masing-

masing yang memiliki karakter masing masing dan memiliki

metode dan tujuan masing masing. Untuk memahami ini

penulis membagi pendidikan menjadi berbagai kelompok

yaitu:

a. Pendidikan Islam di Lingkungan Keluarga

Pendidikan Islam dilingkungan keluarga merupakan

pendidikan terpenting dalam perjalanan hidup manusia. Hal

ini mengingat bahwa pendidikan di lingkungan keluarga

nyaris hampir dua puluh empat jam sehari semalam. Dari

mulai bayi yang dilahirkan hingga menjadi dewasa. Peran

orang tua pada pendidikan ini sangatlah dominan, hal ini

karena orang tua merupakan satu-satunya guru yang harus

39

Abd. Al-Rahman al-Nahiawly, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa

Asalibuha fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-Mujtama’, (Beirut: Dar al-Fikr,

1996), h. 23.

Page 58: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

87

memiliki keilmuan dan keteladanan yang tinggi. Dengan

demikian pendidikan Islam anak sangat tergantung

bagaimana kemampuan orang tua memberikan pendidikan

ke-Islamannya pada anak dan sejauh mana orang tua bisa

menjadi tauladan bagi anak.

b. Pendidikan Islam di Lingkungan Sekolah Madrasah

Pendidikan di lingkungan sekolah madrasah merupakan

kelanjutan dan pengembangan dari pendidikan di lingkungan

keluarga. Hal ini mengingat bahwa tidak semua orang tua

memiliki pengetahuan keagamaan yang memadai untuk

dapat memberikan pendidikan ke-Islaman pada anak.

Pendidikan Islam di lingkungan sekolah madrasah memiliki

karakter keagamaan yang cukup kuat. Hal ini dapat dipahami

karena pendidikan di sekolah madrasah lebih banyak mata

pelajaran agama dibandingkan dengan mata pelajaran umum

sebagaimana di sekolah umum, dengan demikian pendidikan

Islam di sekolah madrasah cukup memberikan kontribusi

bagi perkembangan akhlak peserta didiknya.

Page 59: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

88

c. Pendidikan Islam di Sekolah Umum

Pendidikan Islam di sekolah umum lebih dikenal dengan

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan

pendidikan agama di sekolah umum juga terdapat pendidikan

agama selain agama Islam. Jika dilihat dari kuantitas mata

pelajarannya, mata pelajaran pendidikan agama Islam di

sekolah umum lebih sedikit jika dibandingkan dengan

pendidikan Islam di sekolah madrasah. Hal inilah yang

menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pelaku pendidikan

Islam utamanya para pendidik yang terlibat dalam proses

pembelajaran di sekolah umum. Disatu sisi jumlah mata

pelajaran agama Islamnya sedikit, disisi lain pendidik

dituntut untuk menghasilkan peserta didik yang sebagaimana

terdapat dalam undang-undang sistem pendidikan nasional

bab III pasal 3 yaitu‟‟Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

Page 60: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

89

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab‟‟.40

d. Pendidikan Islam di Lingkungan Masyarakat

Pendidikan Islam di lingkungan masyarakat pada

umumnya diprakarsai oleh masyarakat itu sendiri atau

dengan kata lain sebagai swadaya masyarakat. Pendidikan

dilingkungan masyarakat walaupun tidak teroganisir dengan

baik namun keberadaannya sangat diperlukan, baik pada

tingkat anak-anak maupun pada tingkat dewasa. Hal ini

dikarenakan pendidikan Islam dilingkungan masyarakat

merupakan penjaga sekaligus implementasi dari apa yang

telah didapatkan dari lingkungan keluarga maupun dari

lingkungan sekolah, sehingga keberadaannya sangat

diperlukan, walaupun pada realitanya semakin hari

pendidikan dilingkungan masyarakat cenderung semakin

menurun sebagai akibat dari berbagai faktor yang

menghinggapi kehidupan masyarakat modern.

40

Fitri Raharjo, Himpunan Lengkap Sistem Pendidikan Nasional,

(Yoyakarta: Saufa, 2014), h. 9.

Page 61: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

90

Sebagai contoh adalah adanya majlis taklim, pengajian-

pengajian dan lain sebagainya. Namun kebanyakan dari

adanya kegiatan tersebut hanya didominasi oleh para orang

tua dan jarang sekali menyentuh anak usia sekolah, dan pada

akhirnya masjid-masjid hanya terisi oleh kebanyakan dari

para orang tua.

2. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam secara garis besar adalah

sebagaimana tujuan penciptaan manusia itu sendiri yaitu

untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana firmannya:

نس إل لي عبدون وما خلقت ال ن وال

Artinya:‟‟Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan

untuk beribadah kepada-Ku‟‟. (Q.S. Al-Dzariyat [51]: 56)

Secara umum tujuan pendidikan Islam menurut al-Abrasyi

sebagaimana dikutip ramayulis, memiliki lima tujuan yaitu:

Pertama, untuk pembentukan akhlak mulia.

Kedua, persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Page 62: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

91

Ketiga, persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan

segi manfaat dengan istilah lain tujuan vokasional dan

profesional.

Keempat, menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan

memuaskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji

ilmu demi ilmu itu sendiri.

Kelima, menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal,

dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu

disamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.41

F. Tafsir

1. Pengertian Tafsir

Secara etimologi (bahasa) kata tafsir berasal dari kata

bahasa Arab yaitu fassara - yufassiru – tafsiran yang

mengandung arti keterangan atau uraian.42

Sedangkan kata

tafsir secara terminologi (istilah), sebagaimana didefinisikan

oleh Abu Hayyan yang dikutip oleh Manna al-Qattan ialah

ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafadz-lafadz

41

Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, op.cit., p.184. 42

Rosihan Anwar, Ulum al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia,

2013), h. 209.

Page 63: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

92

al-Qur‟an, tentang petunjuk-petunjuk, hukum-hukumnya,

baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan

makna-makna yang dimungkinkan baginya tersusun serta

hal-hal yang melengkapinya.43

Sedangkan menurut Kilbiy, sebagaimana dikutip

Mashuri Sirojuddin Iqbal dan A. Fudlali, tafsir adalah

mensyarahkan al-Qur‟an, menerangkan maknanya, dan

menjelaskan apa yang dikehendakinya dengan nashnya, atau

dengan isyarat, ataupun dengan tujuannya.44

Menurut Ali Hasan al-„Arid, tafsir adalah ilmu yang

membahas tentang cara mengucapkan lafadz al-Qur‟an,

makna-makna yang ditunjukkan dan hukum-hukumnya baik

ketika berdiri sendiri ataupun tersusun serta makna-makna

yang dimungkinkan ketika dalam keadaan tersusun.45

43 Manna al-Qattan, Pembahasan Ilmu al-Qur’an 2, Terj.

Halimudin, (Jakarta: Rineka cipta, 1995), h. 164.

44

Mashuri Sirojuddin Iqbal dan A. Fudlali, Pengantar Ilmu Tafsir,

(Bandung: Angkasa, 2005), h. 87. 45

Ali Hasan al-„Arid, Sejarah dan Metodologi Tafsir, Terj. Ahmad

Akrom, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), h. 3.

Page 64: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

93

2. Metode Tafsir

Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos

yang berarti cara atau jalan.46

Dalam bahasa Inggris, kata ini

ditulis method, dan bahasa Arab menerjemahkannya dengan

manhaj dan dalam bahasa Indonesia, kata tersebut

mengandung arti: cara yang teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan

sebagainya) cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu yang

ditentukan.47

Definisi ini menggambarkan bahwa metode

tafsir al-Qur‟an tersebut berisi seperangkat tatanan dan aturan

yang harus diindahkan ketika menafsirkan al-Qur‟an.

Adapun metodologi tafsir adalah analisis ilmiah tentang

metode-metode menafsirkan al-Qur‟an.48

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode

tafsir adalah cara yang ditempuh penafsir dalam menafsirkan al-

Qur‟an berdasarkan aturan dan tatanan yang konsisten dari awal

46

Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran al-Qur’an, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2001), h. 54. 47

Ahmad Syukri Saleh, Metodologi Tafsir al-Qur’an Kontemporer

Dalam Pandangan Fazlur Rahman, (Jambi: Sulthan Thaha Press, 2007), h. 39. 48

Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran al-Qur’an, op. cit., h. 57

Page 65: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

94

hingga akhir. Dalam perkembangan metodologi selanjutnya,

ulama-ulama mengklasifikasikan metode-metode penafsiran al-

Qur‟an menjadi empat:

a. Metode Tafsir Tahlili

Metode tafsir Tahlili juga disebut metode analisis yaitu

metode penafsiran yang berusaha menerangkan arti ayat-ayat

al-Qur‟an dengan berbagai seginya, berdasarkan urutan ayat

dan surat dalam al-Qur‟an muṣḥaf Utsmani dengan

menonjolkan pengertian dan kandungan lafadz-lafadznya,

hubungan ayat dengan ayatnya, sebab-sebab nuzulnya, hadits-

hadits Nabi Saw yang ada kaitannya dengan ayat-ayat yang

ditafsirkan itu, serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama

lainnya.49

Dalam melakukan penafsiran, mufassir (penafsir)

memberikan perhatian sepenuhnya kepada semua aspek yang

terkandung dalam ayat yang ditafsirkannya dengan tujuan

menghasilkan makna yang benar dari setiap bagian ayat.50

49

Badri Khaeruman, Sejarah Perkembangan Tafsir al-Qur’an,

(Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 94. 50

Azyumardi Azra, et.al., Sejarah & Ulum al-Qur’an, (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2013), h. 173.

Page 66: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

95

Sehingga terlihat seperti pembahasan yang parsial, dari tiap-

tiap ayat yang ditafsirkan oleh para mufassir.51

b. Metode Tafsir Ijmali

Metode Ijmali adalah menafsirkan al-Qur‟an dengan cara

menjelaskan ayat-ayat al-Qur‟an dengan singkat dan global,

yaitu penjelasannya tanpa menggunakan uraian atau

penjelasan yang panjang lebar, dan kadang menjelaskan kosa

katanya saja.52

Menurut Asy-Syibarsyi, sebagaimana yang telah dikutip

oleh Badri Khaeruman, mendefinisikan bahwa metode tafsir

ijmali adalah sebagai cara menafsirkan al-Qur‟an dengan

mengetengahkan beberapa persoalan, maksud dan tujuan

yang menjadi kandungan ayat-ayat al-Qur‟an.53

Dengan

metode ini mufassir tetap menempuh jalan sebagaimana

metode Taḥlili, yaitu terikat kepada susunan-susunan yang

ada di dalam muṣḥaf Ustmani. Hanya saja dalam metode ini

51

Muḥammad Baqir aṣ-Ṣadr, Madrasah al-Qur’aniyyah, terj.

Hidayaturakhman, (Jakarta: Risalah Masa, 1992), h. 18. 52 Mundzir Hitami, Pengantar Studi al-Qur’an Teori dan

pendekatan, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2012), h. 46. 53 Badri Khaeruman, op. cit., h. 98.

Page 67: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

96

mufassir mengambil beberapa maksud dan tujuan dari ayat-

ayat yang ada secara global.54

c. Metode Tafsir Muqaran

Metode Tafsir Muqaran adalah mengemukakan

penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang yang membahas suatu

masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat

atau antar ayat dengan hadis baik dari segi isi maupun redaksi

atau antara pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan

menonojolkan segi perbedaan tertentu dari obyek yang

dibandingkan.55

d. Metode Tafsir Maudlu’i

Metode Tafsir Maudlu’i ialah metode yang membahas

ayat-ayat al- Qur‟an sesuai dengan tema atau judul yang telah

ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian

dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang

terkait dengannya, seperti asbab al-nuzūl, kosakata, dan

sebagainya. Semua dijelaskan dengan rinci dan tuntas, serta

54 Ibid., h. 99. 55 Hamdani, Pengantar Studi al-Qur’an, (Semarang: Karya Abadi

Jaya, 2015), h. 137.

Page 68: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

97

didukung oleh dalil-dalil atau fakta-fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argumen yang

berasal dari al-Qur‟an, hadis, maupun pemikiran rasional.56

Jadi, dalam metode ini, tafsir al-Qur‟an tidak dilakukan ayat

demi ayat, melainkan mengkaji al-Qur‟an dengan mengambil

sebuah tema khusus dari berbagai macam tema doktrinal,

sosial, dan kosmologis yang dibahas oleh al-Qur‟an.57

Prinsip utama dari metode tematik adalah mengangkat

isu-isu doktrinal kehidupan, isu sosial ataupun tentang

kosmos untuk dikaji dengan teori al-Qur‟an, sebagai upaya

menemukan jawaban dari al-Qur‟an terkait tema tersebut.58

Dari pengertian di atas, akan timbul dua pemahaman

terkait metode maudlu’i yaitu, Pertama, penafsiran

menyangkut satu surat dalam al-Qur‟an dengan menjelaskan

tujuan-tujuannya secara umum dan yang merupakan tema

ragam dalam surat tersebut antara satu dengan lainnya dan

juga dengan tema tersebut, sehingga satu surat tersebut

56 Al-Ḥayy Al-Farmawy, Metode Tafsir Maudlu’i: Suatu Pengantar,

terj. Sufyan A. Jamrah (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), h. 52. 57 Muḥammad Baqir aṣ-Ṣadr, op. cit., h. 14. 58 Ibid., h. 17.

Page 69: BAB II PENGEMBANGAN POTENSI PANCA INDERA …repository.uinbanten.ac.id/4558/3/BAB II.pdf2. Protein dan vitamin (terutama dari sayur-sayuran). 3. Lauk pauk protein tinggi. 4. Buah-buahan

98

dengan berbagai masalahnya merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan.59

Kedua, penafsiran yang bermula dari menghimpun ayat-ayat

al-Qur‟an yang dibahas satu masalah tertentu dari berbagai

ayat atau surat al-Qur‟an dan sedapat mungkin diurut sesuai

dengan urutan turunnya, kemudian menjelaskan pengertian

menyeluruh ayat-ayat tersebut, guna menarik petunjuk al-

Qur‟an secara utuh tentang masalah yang dibahas itu.60

Dari uraian mengenai tafsir dan metodenya di atas, maka

dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode

maudlu’i, hal ini dikarenakan bahwa dalam penelitian ini penulis

membahas sebuah tema yaitu yang berkaitan dengan potensi

manusia yang berupa pendengaran, penglihatan dan akal yang

terkandung di dalam surat an-Nahl ayat 78, yang mana dengan

metode maudlu‟i tersebut maka akan didapatkan pembahasan

yang komprehensif, menyeluruh, dan hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

59 Tim Sembilan, Tafsir Maudlu’i al-Muntaha, (Yogyakarta: Pustaka

Pesantren, 2004), Jilid I, h. 20. 60 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, op. cit., h. 74.