bab ii profil wilayah provinsi jawa...
TRANSCRIPT
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 1 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
BAB II PROFIL WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT
2.1. Tata Letak, Fisiografi, Ekonomi, dan Sosial Budaya 2.1.1.Kondisi Geografi
Jawa Barat terletak di antara 5o50’ – 7o50’ Lintang Selatan dan 104o48’ –
108o48’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta
b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah
c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Banten
2.1.2.Kondisi Wilayah Ekoregion
Secara garis besar aliran sungai di Jawa Barat dapat dibedakan dalam
dua kategori yaitu yang mengalir ke pantai utara dan yang mengalir ke pantai
selatan. Daerah aliran sungai tersebut meliputi kawasan fisografi yang
memberikan ciri ketersediaan air, sifat aliran, sedimen yang diangkut dan juga
pemanfaatannya. Sehubungan dengan sifat sungai dalam kaitannya dengan sifat
kawasan fisiografinya, pertimbangkan untuk menentukan daerah aliran sungai
yang mengarah ke Utara dibedakan dalam tiga kawasan ekologi yaitu kawasan
ekologi Cidurian-Citarum, wilayah ekologi Cilamaya-Cipanas dan wilayah ekologi
Cimanuk-Cisanggarung. Sedang aliran sungai yangmengarah ke Selatan disebut
kawasan ekologi Cimandiri-Citanduy. Kawasan ekologi dapat dilihat pada Gambar
2.1.
Jawa Barat didominasi oleh rangakaian gunung api, yang menjadi unsur
penting dalam pembentukan ekoregion Jawa Barat. Wilayah Jawa Barat selatan
didominasi oleh perbukitan patahan (8496 km2) dan pedataran pantai yang hanya
741 km2 kurang dari 10% nya pedataran pantai utara yang total seluas 8029,83
km2.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 2 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Kawasan ekologi Jawa Barat terdiri dari beberapa Wilayah Ekoregion Paras 1,
yaitu Citarum - Cidurian, Cilamaya - Cipanas, Cimanuk-Cisanggarung dan
Citanduy - Cimandiri seperti tercantum pada Tabel 2.1.
Gambar 2.1. Peta Ekoregion Paras 1 di Jawa Barat
Tabel 2.1. Luas Kawasan Ekologi Paras 1 di Jawa Barat
No Fisiografi Citarum-Cidurian
Cilamaya- Cipanas
Cimanuk-Cisanggarung
Citanduy- Cimandiri
Km2 Km2 Km2 Km2 1 Pedataran Pantai Utara 2.229,78 4.079,93 1.720,12 -- 2 Perbukitan Lipatan 1.794,64 407,54 1.102,89 111.97 3 Perbukitan Patahan
Utara 850,44 --- -- --
4 Rangkaian Gunung Api 4.988,45 726,06 3.488,45 5.439,22 5 Cekungan Antar
Gunung 664,12 -- 108,58 10,63
6 Danau Waduk 173,29 -- 4,38 -- 7 Perbukitan Patahan
Selatan -- -- -- 8.496,33
8 Pedataran Selatan -- -- -- 741,95 Luas Keseluruhan 10.770,73 5.213,53 6.424,42 14.800,10
Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 3 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
2.1.3. Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum, secara keseluruhan mempunyai luas
10.770,73km2, terdiri: a. Pedataran pantai utara (2.229,78 km2),
b. Rangkaian gunung api(4.988,45 km2),
c. Cekungan antar gunung (664,12 km2),
d. Perbukitan lipatan(1.794,64km2),
e. Perbukitan patahan (850,45 km2) dan
f. Bendungan/waduk (173,29 km2).
Kawasanini merupakan daerah aliran sungai (DAS) dari 9 sungai. Curah
hujannya berkisar dari kering di daerah pantai sampai kelewat basah di sebagian
puncak gunung api. Terdapat areal yang ditetapkan sebagai hutan konservasi dan
hutan lindung, terutama di puncak gunung dan daerah pantai.
Rangkaian gunung api pada Kawasan Ekologi Cidurian-Citarum terdiri
dari G.Salak (2.211m), G.Gede(2.958 m) - Pangrango (3.019 m),
G.Tangkubanprahu (2.076 m), G. Malabar (2.221 m), G.Patuha (1.434 m) dan
beberapagunungapi kecil. Sebagian gunung api tersebut (G. Salak, G. Gede,
G.Pangrango, G.Tangkubanprahu dan G. Patuha) masih dikategorikan sebagai
gunung api aktif.
Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum didominasi oleh lahan datar dengan
kemiringan 0 -8% (6.099,31 km2) serta hanya sebagian kecil merupakan daerah
berkemeringan lereng> 25% (1.131,66 km2) dan berketinggian > 2.000 m (54,576
km2).
Sekitar separuh kawasan (5.250,97 km2) tergolong mempunyai daya
resap air tinggi dan sekitar sepertiganya (3.183,50 km2) tergolong mempunyai
daya resap kecil sampai kedap air.
Sedangkan sekitar seperempat luas kawasan (2.606,00 km2) tergolong
rawan longsor menengah sampai tinggi. Tata air Kawasan Ekologi Cidurian -
Citarum, menunjukkan sekitar seperlima kawasan(2.030,64 km2) tergolong daerah
kering dengan curah hujan rata-rata < 2.000mm/tahun dan sekitar sepersepuluh
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 4 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
bagian (1.470,76 km2) tergolong mempunyai curah hujan berlebihan dengan
curah hujan rata-rata > 4.000 mm/tahun.
Kawasan diatur oleh sembilan DAS, tetapi hanya dua DAS yang bagian
hulu dan hilirnya masukwilayah Provinsi Jawa Barat, yaitu DAS Bekasi dan DAS
Citarum. Sedangkan tiga DAS(Ciliwung, Sunter dan Cakung) mengalir ke DKI
Jakarta dan keempat DAS lainnya (Ciberang, Cidurian, Cimanceuri dan Cisadane)
mengalir ke Kota Tangerang danKabupaten Tangerang. Kecuali DAS Sunter dan
Cakung, ketujuh DAS tersebut mempunyai bagian hulu yang lebih luas
dibandingkan dengan daerah hilir sungainya.
Pada Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum tercakup 14 Cekungan Air
Tanah (CAT) dengan luas daerah luahan dan imbuhan/resapan air tanah masing-
masing 4.099,708 km2 dan 2.533,357 km2, serta terdapat daerah yang tidak
termasuk kedalam CAT karena daerah ini tergolong sebagai daerah langka air
tanah, luas daerah bukan CAT ini(4.117,66 km2) hampir sama dengan luas
daerah luahan air tanah.
Pada Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum telah ditetapkan untuk
melindungi kekayaan hayati, tata air dan tanah, yaitu:
1. kawasan hutan konservasi dengan luas 326,15 km2. Termasuk dalam
kawasan hutan konservasi antara lain adalah:
a. Taman Nasional Halimun Salak (113.357 Ha),
b. Taman Nasional Gede Pangrango (21.975 Ha),
c. Cagar Alam Gunung Tilu (8.000 Ha),
d. Cagar Alam dan Taman Wisata Tangkubanprahu (1.660 Ha),
e. Kebun Raya Cibodas (125 Ha) dan
f. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (590 Ha).
2. kawasan hutan lindung dengan luas 1.747,89 km2, mencakup hutan bakau
di Muara Gembong, KabupatenBekasi (328,21 Ha), yang saat ini kondisinya
sudah rusak.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 5 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
2.1.4. Kawasan Ekologi Cilamaya - Cipanas Luas Kawasan Ekologi Cilamaya - Cipanas adalah 5.213,53 km2.
Fisiografinya terdiri dari:
a. pedataran pantai utara (4.079,93 km2),
b. perbukitan lipatan(407,54 km2) dan
c. rangkaiangunung api (726,06 km2).
Kawasan ini merupakan daerah aliran sungai (DAS) dari 6 sungai, yaitu
DAS Pagadungan, Cilamaya, Ciasem, Cipunegara, Kali Beji dan Cipanas.Keenam
DAS tersebut mempunyai bagian hilir (4.079,93 km2) yang luasnya hampir
4xbagian hulunya (1.133,60 km2).
Curah hujannya berkisar dari kering di daerah pantai(2.521,53 km2)
sampai kelewat basah di G. Tampomas (403,68 km2).
Di KawasanEkologi Cilamaya - Cipanas terdapat 5 (lima) areal hutan yang
telah ditetapkan sebagai hutan konservasi dan hutan lindung, dengan total luas
18.157,6 Ha. Pada kawasan ekologi ini terdapat 3 gunung api yaitu G.Tampomas,
Tangkubanprahu (2.078 m) dan Bukitunggul. G.Tangkubanprahu masih tergolong
sebagai gunung api aktif.
Kawasan Ekologi Cilamaya - Cipanas didominasi oleh lahan datar dengan
kemiringan 0 -8% (4.384,79 km2) serta hanya sebagian kecil merupakan daerah
berkemeringan lereng> 25% (174,16 km2) dan berketinggian > 2.000 m (1,24
km2). Daerah hulu sungainya sempit dengan luas 1.133,66 km2 atau sekitar
seperempat daerah hilirnya.
Sekitar724,15 km2 daerah hulu tergolong mempunyai daya resap air tinggi
sampai sedang dan sekitar 409,51 km2 sisanya tergolong mempunyai daya resap
kecil sampai kedap air. Sedangkan sekitar 593,47 km2 daerah hulu tergolong
rawan longsor menengah sampaitinggi.
Tata air Kawasan Ekologi Cidurian - Citarum, menunjukkan hampir
separuh kawasan(2.523,40 km2) tergolong daerah kering dengan curah hujan
rata-rata < 2.000mm/tahun dan hanya sebagian kecil kawasan di puncak
G.Tampomas (401,10 km2) tergolong mempunyai curah hujan berlebihan dengan
curah hujan rata-rata > 4.000mm/tahun.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 6 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Kawasan diatus oleh enam DAS yaitu Pagadungan, Cilamaya, Ciasem,
Cipunagara, Kali Beji dan Cipanas. Keenam DAS tersebut mempunyai bagian
hulu yanglebih sempit dibandingkan dengan daerah hilir sungainya, serta tidak
semua lahan dibagian hulu tergolong mempunyai daya resap besar, bahkan lebih
dari sepertiga lahan di daerah hulu tergolong mempunyai daya resap kecil sampai
kedap air. DiKawasan Ekologi Cilamaya - Cipanas tercakup 7 Cekungan Air
Tanah (CAT) dengan luas daerah luahan dan imbuhan/resapan air tanah masing-
masing 1.386,50 km2 dan 718,88 km2.
Pada Kawasan Ekologi Cilamaya - Cipanas telah ditetapkan kawasan
hutan konservasi dan kawasan hutan lindung untuk melindungi kekayaan hayati,
tata air dan tanah, dengan total luas masing-masing adalah 27,92 km2 dan 392,89
km2. Termasuk dalam kawasan hutan konservasi antara lain adalah Cagar Alam
Burangrang (2.700 Ha), CagarAlam dan Taman Wisata Gunung Tangkubanprahu
(1.660 Ha), dan Taman Wisata Alam G. Tampomas (1.250 Ha).
2.1.5. Kawasan Ekologi Cimanuk - Cisanggarung
Kawasan Ekologi Cimanuk - Cisanggarung, secara keseluruhan
mempunyai luas6.424,42 km2. Fisiografinya terdiri dari:
a. Rangkaian gunung api (3.488,45 km2),
b. Cekunganantar gunung (108,58 km2),
c. Perbukitan patahan(1.102,89 km2),
d. Pedataran pantai utara(1.720,12 km2) dan
e. Bendungan/waduk (4,38 km2).
Kawasan ini merupakan daerah aliran sungai (DAS) dari 6 sungai. Curah
hujannya berkisar dari kering di daerah pantai sampai kelewat basah di sebagian
puncak gunung api.
Terdapat areal yang ditetapkan sebagai hutan konservasi dan hutan
lindung, terutama di daerah pegunungan danpuncak gunung. Rangkaian gunung
api pada Kawasan Ekologi Cimanuk – Cisanggarungterdiri dari G. Ciremai (3.078
m), G. Cakrabuwana, G. Talagabodas (2.201 m), G.Cikuray (2.821 m), G.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 7 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Papandayan (2.622 m) dan G. Guntur (2.249 m). Kecuali G.Cakrabuwana dan G.
Cikuray, keempat gunung lainnya masih dikategorikan sebagaigunung api aktif.
Kawasan Ekologi Cimanuk - Cisanggarung didominasi oleh lahan datar
dengankemiringan 0 - 8% (3712,29 km2), hanya sebagian kecil merupakan daerah
berkemiringan lereng >45% (180,24 km2) dan berketinggian >2.000 m (57,01
km2).
Sekitar separuh kawasan (3.488,45 km2) tergolong mempunyai daya
resap air tinggisampai sedang dan sekitar seperenam luas kawasan (1.102,89
km2) tergolong mempunyai daya resap kecil sampai kedap air. Sekitar
seperempat luas kawasan(1.533,64 km2) tergolong rawan longsor menengah
sampai tinggi, lokasinya tersebar dipegunungan patahan dan rangkaian gunung
api.
Tata air Kawasan ekologi Cimanuk - Cisanggarung, menunjukkan sekitar
sepertujuhkawasan (991,70 km2) tergolong daerah kering dengan curah hujan
rata-rata <2.000mm/tahun dan hanya sebagian kecil (123,40 km2) daerah di
rangkaian gunung api tergolong mempunyai curah hujan berlebihan dengan curah
hujan rata-rata >4.000mm/tahun.
Kawasan diatur oleh enam DAS, yaitu Cimanuk, Cimanggis, Ciwatingin,
Kalibunder, Bangkaderes dan Cisanggarung. Kecuali Kalibunder dan
S.Bangkaderes, keempat sungai lainnya mempunyai bagian hulu yang lebih luas
dibandingkan dengan bagian hilir sungainya.
Pada Kawasan Ekologi Cimanuk - Cisanggarung tercakup 12 Cekungan
Air Tanah (CAT) dengan luas daerah luahan dan imbuhan/resapan air
tanahmasing-masing 3.150,60 km2 dan 1.828,08 km2.
Pada Kawasan Ekologi Cimanuk - Cisanggarung telah ditetapkan
kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan lindung untuk melindungi
kekayaan hayati, tata air dantanah, dengan total luas masing-masing adalah
150,11 km2 dan 902,51 km2. Termasuk dalam kawasan lindung tersebut antara
lain adalah Taman Nasional G. Ciremai, Suaka Margasatwa Gunung Masigit
(23.000 Ha) dan Cagar Alam/Taman Wisata Alam GunungPapandayan (844 Ha).
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 8 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
2.1.6. Kawasan Ekologi Citanduy - Cimandiri Kawasan Ekologi Citanduy - Cimandiri, secara keseluruhan mempunyai
luas 14.800,10 km2. Fisiografinya terdiri dari:
a. Perbukitan lipatan(111,97 km2),
b. Rangkaian gunung api(5.439,22 km2),
c. Cekungan antar gunung (10.63 km2),
d. Perbukitan patahan (8.496,33km2), dan
e. Pedataran pantai selatan (741,95 km2).
Kawasan ini merupakan gabungan daerah aliran sungai (DAS) kecil dari
22 sungai. Curah hujannya berkisar dari keringsampai kelewat basah. Berbeda
dengan ketiga Kawasan Ekologi lainnya di kawasan inidaerah terlalu basah selain
terdapat di daerah perbukitan juga terdapat di daerahpantai.
Di Kawasan Ekologi Citanduy - Cimandiri terdapat areal yang ditetapkan
sebagai hutan konservasi dan hutan lindung, terutama di pegunungan dan daerah
pantai. Rangkaian gunung api pada ini terdiri dari G.Talagabodas (2.201 m),
G.Galunggung(2.168 m), G.Cikuray (2.821 m), G.Papandayan (2.622 m)
G.Kencana (2.182 m), G.Malabar (2.221 m), G. Patuha (1.434 m), G. Gede (2.958
m), dan G.Salak (2.211 m). Kecuali G.Kencana, G.Cikuray dan G.Malabar,
kesemua gunung tersebut masih dikatagorikan sebagai gunung api aktif. Hampir
seluruh areal Kawasan Ekologi Citanduy - Cimandiri didominasi oleh lahan
perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan 15 - 45% (14.047,52 km2) serta
hanya sebagian kecil merupakan daerah datar dengan kemiringan < 8% (752,58
km2), disamping juga hanya sebagian kecil berketinggian > 2.000 m (66,28 km2).
Lebih dari separuh kawasan (8.608,30 km2) tergolong mempunyai daya
resap kecili sampai kedapair dan hampir seluruh kawasan (14.047,52 km2)
tergolong rawan longsor dan peka erosi.
Tata air Kawasan ekologi Citanduy - Cimandiri, menunjukkan bahwa
kawasan tidak mempunyai daerah kering (daerah dengan curah hujan <2.000
mm/tahun), hampir seperlima kawasan (2.539,02 km2) bahkan tergolong tergolong
mempunyai curah hujan berlebihan dengan curah hujan rata - rata >4.000
mm/tahun.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 9 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Kawasan diatur oleh 20 DAS, tetapi hanya dua DAS yang tergolong
sebagai DAS besar yaitu DASCitanduy dan DAS Cimandiri. Semua DAS
mempunyai daerah hulu lebih luas dari daerah hilirnya. Kawasan Ekologi Citanduy
- Cimandiri mempunyai 14 daerah luahan dan imbuhan/resapan air tanah masing-
masing 2.699,09 km2 dan 2.071,68 km2.
Pada Kawasan Ekologi Citanduy - Cimandiri telah ditetapkan kawasan
hutan konservasi dan kawasan hutan lindung untuk melindungi kekayaan hayati,
tata air dan tanah. Termasuk dalam kawasan lindung tersebut antara lain adalah
Taman Nasional HalimunSalak (113.357 Ha), Taman Nasional Gede Pangrango
(21.975 Ha), Suaka MargasatwaG.Sawal (5.400 Ha), Suaka Margasatwa Cikepuh
(8.127 Ha), Cagar Alam GunungSimpang (15.000 Ha) serta Cagar Alam dan
Cagar Alam Laut Pangandaran (497 Ha dan470 Ha).
Berdasarkan apa yang telah diuraikan, jalas bahwa Jawa Barat
didominasi oleh rangakaian gunungapi. Artinya keberadaan gunung api menjadi
unsur penting dalam pembentukan ekoregion Jawa Barat. Wilayah Jawa Barat
selatan didominasi oleh perbukitan patahan (8496 km2) dan pedataran pantai
yang hanya 741 km2 kurang dari 10%nya pedataran pantai utara yang total seluas
8029,83 km2.
Kawasan ekologi Jawa Barat terdiri dari beberapa Wilayah Ekoregion
Paras 1, yaitu Citarum - Cidurian, Cilamaya- Cipanas, Cimanuk-Cisanggarung
dan Citanduy- Cimandiri seperti tercantum pada Tabel 2.1.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 10 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Gambar 2.2. Peta Topografi Jawa Barat
2.1.7. Kondisi Sosial - Ekonomi Jawa Barat Pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kabupaten/Kota Jawa Barat adalah
43,83 jyuta jiwa, yang terbanyak berada diKabupaten Bogor, yaitu sebesar 4,9
juta jiwa dan diikuti oleh Kabupaten Bandung 3,2 juta jiwa. Hal ini tidak berbeda
dengan kondisi ditahun sebelumnya. Sedangkan jumlah penduduk terkecil berada
di kota Banjar yaitu sebanyak 0,18 juta jiwa.
Kepadatan Penduduk di Jawa Barat padatahun 2011 adalah 1181
orang/km2, dengan luas wilayah sebesar 37.116,54 km2. Diantara Kabupaten/kota
se Jawa Barat kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Bandungyaitu sebesar
14491 orang/km2, disusul olehKota Cimahi 13371 orang/km2 dan terendah di
kabupaten Ciamis 569 orang/km2.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 11 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Tabel 2.2. Jumlah Peduduk dan Kepadatannya di Jawa Barat Tahun 2011
Kabupaten/Kota Luas Penduduk Kepadatan Penduduk
Km2 % Jiwa % (jiwa/Km2) Kabupaten
1 Bogor 2997,13 8,07 4.857.612 11,08 1620,75 2 Sukabumi 4160,75 11,21 2.383.450 5,44 572,84 3 Cianjur 3594,65 9,68 2.210.267 5,04 614,88 4 Bandung 1756,65 4,73 3.235.615 7,38 1841,92 5 Garut 3094,40 8,34 2.447.287 5,58 790,88 6 Tasikmalaya 2702,85 7,28 1.705.763 3,89 631,10 7 Ciamis 2740,76 7,38 1.560.021 3,56 569,19 8 Kuningan 1189,60 3,21 1.054.183 2,41 886,17 9 Cirebon 1071,05 2,89 2.104.313 4,80 1964,72
10 Majalengka 1343,93 3,62 1.187.417 2,71 883,54 11 Sumedang 1560,49 4,20 1.113.238 2,54 713,39 12 Indramayu 2092,10 5,64 1.693.610 3,86 809,53 13 Subang 2164,48 5,83 1.491.464 3,40 689,06 14 Purwakarta 989,89 2,67 867.828 1,98 876,69 15 Karawang 1914,16 5,16 2.165.996 4,94 1131,56 16 Bekasi 1269,51 3,42 2.677.631 6,11 2109,18 17 Bandung Barat 1335,60 3,60 1.537.402 3,51 1151,09
Kota 18 Bogor 111,73 0,30 967398 2,21 8658,35 19 Sukabumi 48,96 0,13 304044 0,69 6210,05 20 Bandung 168,23 0,45 2437874 5,56 14491,32 21 Cirebon 40,16 0,11 301711 0,69 7512,72 22 Bekasi 213,58 0,58 2376794 5,42 11128,35 23 Depok 199,44 0,54 1769787 4,04 8873,78 24 Cimahi 41,20 0,11 550894 1,26 13371,21 25 Tasikmalaya 184,38 0,50 646874 1,48 3508,37 26 Banjar 130,86 0,35 178302 0,41 1362,54
Jawa Barat 37116,54 100,00 43.826.775 100,00 1180,79 Sumber: Provinsi Jawa Barat Dalam Angka, 2012
Tabel 2.3. PDRB Jawa Barat Tahun 2011
No Lapangan Usaha Rp Triliun Persentase % 1 Pertanian 89,28 12,07 2 Pertambangan 28,74 3,89 3 Industri 315,10 42,59 4 Listrik Gas Air Bersih 17,37 2,35 5 Bangunan 27,00 3,65 6 Perdagangan Hotel Restoran 185,46 25,07 7 Pengangkutan Komunikasi 50,60 6,84 8 Jeuangan Persewaan Jasa 26,27 3,55
Jumlah PDRB Tahun 2011 739,82 100
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 12 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Kontribusi PDRB di Jawa Barat yang terbesar berasal dari sektor Industri,
yaitu sebesar42,59%, dan menyusul sektor Perdagangan, Hotek dan Restoran
sebesar 25,07% (Tabel 2.3 dan Gambar 2.3). Sedangkan kontribusi per daerah
menunjukkankabupaten-kabupaten Bekasi dan Bogor serta Kota Bandung
memberikan kontribusi besar, berturutan yaitu 14%, 11% dan 12% terhadap
PDRB Jawa Barat (Gambar 2.4).
Gambar 2.3. Persentase Kontribusi PDRB per Sektor di Jawa Barat
0.005.00
10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.00
Persentase PDRB Sektor %
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 13 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Gambar 2.4. Persentase Kontribusi PDRB per Daerah di Jawa Barat
2.2. Ringkasan Rancangan RPJMD 2.2.1. Issue Strategis Pembangunan
Berdasarkan Bab IV RPJMD Provinsi Jawa Barat, isu strategis merupakan
permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan
pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan,sehingga perlu diatasi secara bertahap.
Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu:
1) Pertumbuhan penduduk dan persebarannya.
2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan.
3) Pengangguran dan ketenagakerjaan.
4) Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
5) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis.
6) Kualitas lingkungan hidup untuk mendukung terwujudnya Jabar Green
Province.
7) Kualitas demokrasi.
8) Kecepatandanketepatan penaganan bencana serta adaptasi masyarakat
terhadap bencana.
9) Pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.
10) Pelestarian nilai – nilai dan warisan budaya lokal.
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.0016.00
Persentase PDRB Kabupaten Kota di Jawa Barat
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 14 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
11) Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat.
12) Penanggulangan penduduk miskin.
13) Pasar global dan Asean – China Free Trade Area (ACFTA).
14) Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
15) Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dan penertiban okupasi
lahan tidur (HGU).
16) Ketahanan Pangan.
17) Keamanan dan ketertiban daerah.
2.2.2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat Bab V RPJMD mencantumkan Visi dan Misi sebagai berikut:
1) Visi: “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua” 2) Misi
a) Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya
Saing
b) Misi Kedua, Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan
c) Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja
Pemerintahan,ProfesionalismeAparatur, dan Perluasan Partisipasi
Publik
d) Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman
danPembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan.
e) Misi Kelima, MeningkatkanKehidupan Sosial, SenidanBudaya,
PeranPemudadanOlah Raga
sertaPengembanganPariwisatadalamBingkaiKearifanLokal
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 15 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Tabel 2.4. Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat
Misi Tujuan Sasaran
Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing
MembangunsumberdayamanusiaJawa Barat yang menguasaiilmupengetahuandanteknologi, senantiasaberkarya, kompetitif, dengantetapmempertahankanidentitasdancirikhasmasyarakat yang santundanberbudaya
1. Meningkatnya aksesibilitasdankualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata;
2. Meningkatnya kualitaslayanan kesehatan bagisemuasertaperluasanaksespelayanan yang terjangkaudanmerata;
3. Meningkatnyadayasaingsumberdayamanusiadankelembagaansertaberbudaya IPTEK
Misi Kedua, Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan
Mewujudkanpertumbuhanekonomi yang berkualitasdanmengurangidisparitasekonomiantarwilayah
1. Jawa Barat sebagai Daerah PertanianBerbasisAgrikultur
2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian 3. Meningkatnyakualitasiklimusahadaninvest
asi 4. Meningkatnyajumlahdankualitaswirausaha
wan 5. Meningkatnyapembangunanekonomiperd
esaandan regional Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, ProfesionalismeAparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.
1. Meningkatkan kualitas birokrasiyang profesional dan akuntabel dalam rangkapeningkatkankualitaspelayananpublik serta pembangunan partisipatif.
2. Terwujudnyapemerintahanyang modern
3. Terwujudnyaprofesionalismepemerintahan yang didukungolehaparatur yang kompeten
4. Meningkatkan stabilitas di daerah
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik
2. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintahan berbasis IPTEK
3. Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur
4. Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum
Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman danPembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan.
1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.
2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar;
1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana
2. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat
3. Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis
Misi Kelima, MeningkatkanKehidupan Sosial, SenidanBudaya, PeranPemudadanOlah Raga sertaPengembanganPariwisatadalamBingkaiKearifanLokal
1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2. Mewujudkanpemuda yang tangguhdanberdayasaing serta meningkatnya prestasi olahraga;
3. Melestarikansenidanbudayaberbasiskearifan lokal danmengembangkanpariwisata yang berdayasaing;
1. PencegahandanPenangananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)
2. Meningkatnyaperanpemuda, organisasikemasyarakatandanprestasiolahragasertapenanganankomunitastertentu
3. Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata
4. Meningkatnyakualitaskehidupanmasyarakatdankerukunanantarumatberagama
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 16 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Misi Tujuan Sasaran
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia.
5. Meningkatnyakualitasketahanan keluarga
2.2.3. Kebikan Umum dan Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Bab VII RPJMD, Program pembangunan daerah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai misi pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018 berjumlah 101 (seratus satu) program yang terbagi ke dalam 26
urusan wajib dan 8 urusan pilihan, adalah sebagai berikut :
A. Urusan Wajib
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Lingkungan Hidup
4. Pekerjaan Umum
5. Penataan Ruang
6. Perencanaan Pembangunan
7. Perumahan
8. Kepemudaan dan Olahraga
9. Penanaman Modal
10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
11. Kependudukan dan Catatan Sipil
12. Ketenagakerjaan
13. Ketahanan Pangan
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
16. Perhubungan
17. Komunikasi dan Informatika
18. Pertanahan
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian
dan Persandian
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 17 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
21. Sosial
22. Kebudayaan
23. Statistik
24. Kearsipan
25. Perpustakaan
B. Urusan Pilihan 1. Perikanan dan Kelautan
2. Pertanian
3. Kehutanan
4. Perindustrian
5. Perdagangan
6. Pariwisata
7. Energi dan Sumber Daya Mineral
8. Ketransmigrasian
2.2.4. Rencana Program Pembangunan Prioritas
BAB VIII RPJMD Provinsi Jawa Barat memuat berbagai program yang
masuk pada bidang-bidang berikut:
1) Bidang Kesehatan
2) Bidang Lingkungan Hidup
3) Bidang Pekerjaan Umum
4) Bidang Penataan Ruang
5) Bidang Ketahanan Pangan
6) Bidang Perhubungan
7) Bidang Kelautan dan Perikanan
8) Bidang Pertanian
9) Bidang Kehutanan
10) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
11) Bidang Perindustrian
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 18 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Beberapa program yang telah diidentifikasikan sangat berkaitan dengan
sumber daya alam dan lingkungan hidup sepertitercantum padaTabel 2.5 berikut.
Program PembangunanRPJMD sesuai dengan issue sumber daya alam
dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
2) Program Pengembangan Perumahan
3) Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian
5) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
6) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
7) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
8) Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Strategis Yang Berkelanjutan
9) Program Penataan Ruang
10) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
11) Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
12) Program Pengelolaan Kawasan Lindung
13) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
14) Program Pengelolaan ekosistem pesisir dan laut
15) Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan
Energi
16) Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas
17) Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan
Air Tanah
18) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Daya Air lainnya;
19) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 19 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
20) Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai
21) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
22) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
23) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya
24) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
25) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
Tabel 2.5. Program Pembangunan Berkaitan dengan Sumber Daya Alamdan
LingkunganHidup
Strategi Arah Kebijakan Strategis Program Pembangunan Misi 1: Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing 1.2.1. Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan
1.2.1.1. Penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama & kemitraan serta penyehatan lingkungan
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1.2.6. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
1.2.6.1. Penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR)
Program Pengembangan Perumahan
Misi 2: Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan 2.1.1. Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian
2.1.1.1.Mencetak lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan
a. Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian
2.2.1.Meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian perkebunan, dan peternakan
2.2.1.1.Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Program Peningkatan Produksi Pertanian
2.2.2.Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautan terutama perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara melalui Gerakan Pengembangan Perikanan Pantai Utara dan Pantai Selatan
2.2.2.1.Peningkatan produksi perikanan dan kelautan
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
b. ProgramPengembangan Perikanan Tangkap
2.4.2.Meningkatkan daya saing industri 2.4.2.2. Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki).
Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Misi 3:Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, ProfesionalismeAparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 20 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Tabel 2.5. Program Pembangunan Berkaitan dengan Sumber Daya Alamdan LingkunganHidup (Lanjutan)
Strategi Arah Kebijakan Strategis Program Pembangunan
Misi 4: Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan
7.1.1. Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing
7.1.1.1. Peningkatan kinerja perencanaan ruang
Program Penataan Ruang
7.1.1.2. Program Penataan Ruang 7.1.1.3.Peningkatan kinerja pemanfaatan ruang
Program Penataan Ruang
7.1.2.Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana
7.1.2.1. Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta penerapan teknologi bersih untuk industri
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
7.1.2.2.Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
7.1.3. Meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan lindung
7.1.3.1.Peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan dan non hutan
Program Pengelolaan Kawasan Lindung
7.1.4.Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup
7.1.4.1. Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
7.1.4.2.Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut
Pengelolaan ekosistem pesisir dan laut
7.1.5.Mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah
7.1.5.1.Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan
Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi
7.1.5.2.Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas bumi
Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas
7.1.5.3.Peningkatan upaya pengembangan sumber daya mineral, geologi, dan air tanah
Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air Tanah
Misi 4: Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan
8.1.2.Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air;
8.1.2.1. Peningkatan konservasi sumber daya air
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya;
8.1.2.2.Peningkatan pendayagunaan sumber daya air
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
8.1.2.3.Pengendalian daya rusak air Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai
8.1.3.Meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
8.1.3.1.Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
8.1.3.2.Peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 21 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
8.1.3.3.Peningkatan cakupan layanan persampahan
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
8.1.3.4.Pengembangan lingkungan permukiman sehat
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Tabel2.5. Program Pembangunan Berkaitan dengan Sumber Daya Alamdan LingkunganHidup (Lanjutan)
Strategi Arah Kebijakan Strategis Program Pembangunan
Misi 4: Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan
8.3.1.Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang
8.3.1.1.Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
8.3.2.Meningkatkan kondisi infrastruktur sumberdaya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air;
8.3.2.1.Pembangunan Infrastruktur sumber daya air dan irigasi
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya; Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
8.3.2.Meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
8.3.2.1.Peningkatan akses masyarakat terhadap air minum regional
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
8.3.3.Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta pengembangan sistem transportasi publik
8.3.3.1.Pengembangan sistem transportasi udara
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
8.3.3.2.Pengembangan sistem transportasi laut, sungai, danau, dan angkutan perairan lainnya
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 22 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Tabel 2.6. Indikasi Pencapaian Program Pembangunan
No Program Pembangunan Indikator Kinerja Program 2014-2018 Misi 1: Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing
1 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rumah tangga yang menggunakan jamban sehat (80%) Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM (75%)
2 Program Pengembangan Perumahan Cakupan rumah layak huni mencapai 100.000 unit (100%)
Misi 2: Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan 3 Program Permberdayaan Sumber Daya
Pertanian Jumlah luas lahan sawah baru (100.000Ha)
4 Program Peningkatan Produksi Pertanian
Produksi padi (15%) 11,27 juta ton th 2013 Produksi palawija (10-25%) Produksi daging, telur dan susu ton/Ha
5 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Peningkatan produksi (25%)
6 ProgramPengembangan Perikanan Tangkap
Peningkatan produksi (25%)
7 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Jumlah UKM (265.425unit) Jumlah wirausaha UKM (10.623 unit) Jumlah tenaga kerja UKM ( 2.625.000 Orang)
8 Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pemahaman Industri Ramah Lingkungan (90 %)
Misi 4: Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan
9 Program Penataan Ruang Tingkat ketersediaan Dokumen RDTR Kab./Kota (100%) Tingkat Penanganan Raperda KSP Kaw. Strategis Provinsi (100%) Tingkat penyediaan RTH Publik Perkotaan min 20% (%)
10 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
status mutu sungai dan waduk dengan tingkat cemar sedang (50%)
11 Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 7% 12 Program Pengelolaan Kawasan Lindung Capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah
45% 13 Program Rehabilitasi dan Konservasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Tingkat rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan Negara 100% Tingkat rehabilitasi lahan kritis di dalam kawasan hutan negara 100%
14 Pengelolaan ekosistem pesisir dan laut Tingkat rehabilitasi mangrove (rusak 15.000 Ha, 36%
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 23 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Tabel 2.6. Indikasi Pencapaian Program Pembangunan (Lanjutan)
No Program Pembangunan Indikator Kinerja Program 2014-2018
15 Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi
Tingkat Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT): 6 jenis Air, Surya, Biomass, Biofuel, Angin, Gelombang Lautl
16 Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas
Tingkat eksplorasi potensi panas bumi 70%
17 Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air Tanah
Tingkat pemutakhiran kondisi CAT (Cekungan Air Tanah); 50%
18 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya;
Penanganan sumber air berupa, 260 situ/ waduk , 150 mata air, 300 titik sungai
19 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Tingkat kondisi baik jaringan irigasi Propinsi 86-90%
20 Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai
Tingkat penanganan darurat infrastruktur SDA dan irigasi yang terkena bencana alam 100%
21 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Cakupan layanan air minum 74-76% Cakupan pelayanan air limbah domestic 68-69% Cakupan layanan persampahan perkotaan 70-71% Tingkat kinerja drainase permukiman (menurunkan jml kawasan dgn genangan > 30 cm selama 2 jam: Tingkat sanitasi kawasan kumuh 70-71%
22 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
Tingkat Aksesibilitas Jalan 0,99248%
23 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya (Pembangunan Waduk)
Pembangunan 13 Waduk Strategis
24 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya (Pembangunan Saluran Irigasi)
Terbangunnya Daerah Irigasi Strategis (DIS) Caringin Kabupaten Sukabumi; DIS Rengrang di Kab. Sumedang dan DIS lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah: 100%
25 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman (Persampahan Regional)
Cakupan layanan persampahan perkotaan 70-71%
26 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Tingkat ketersediaan prasarana transportasi udara 0,51% Tingkat ketersediaan transportasi laut, sungai, danau, dan angkutan perairan lainnya 89-100%
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 24 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Gambar 2.5. Peta Master Plan Percepatan Peningkatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(Sumber: Arahan Gubernur Jawa Barat terhadap Rancangan Awal RPJMD Tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2014)
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 25 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Gambar 2.6. Kebijakan Pola Pembangunan Provinsi Jawa Barat 2013-2018 (Sumber: Arahan Gubernur Jawa Barat terhadap Rancangan Awal RPJMD
Tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2014)
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD II - 26 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018
Gambar 2.7. Pengembangan Tiga Metropolitan di Provinsi Jawa Barat (Sumber: RTRW Jawa Barat 2009-2029)