bab ii puskesmas

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional dibidang kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat secara maksimal guna memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan, dan pembaharuan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, tenaga kesehatan dibidang fdarmasi harus terampil, terlatih, dan dapat mengembangkan diri secara professional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya pengembangan di bidang kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain dengan memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik melalui latihan kerja yang disebut Prakti Kerja Lapangan (PKL). B. Pengertian PKL Praktik kerja lapangan adalah proses belajar-mengajar yang merupakan sarana pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi peserta didik sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima, dan menyerap teknologi yang ada di masyarakat. PKL merupakan proses belajar-mengajar yang ada pada sarana kesehatan yang meliputi berbagai kegiatan antara lain : Proses produksi Pendistribusian Administrasi dan pengawasan mutu sedian farmasi makanan, minuman, dan alat kesehatan SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 1

Upload: ma-med

Post on 24-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Puskesmas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional

dibidang kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan

masyarakat secara maksimal guna memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang

mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan, dan

pembaharuan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh

masyarakat.

Oleh karena itu, tenaga kesehatan dibidang fdarmasi harus terampil, terlatih, dan dapat

mengembangkan diri secara professional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang

upaya pengembangan di bidang kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain

dengan memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik melalui latihan kerja yang

disebut Prakti Kerja Lapangan (PKL).

B. Pengertian PKL

Praktik kerja lapangan adalah proses belajar-mengajar yang merupakan sarana pengenalan

lapangan kerja dan informasi bagi peserta didik sehingga dapat melihat, mengetahui,

menerima, dan menyerap teknologi yang ada di masyarakat. PKL merupakan proses belajar-

mengajar yang ada pada sarana kesehatan yang meliputi berbagai kegiatan antara lain :

Proses produksi

Pendistribusian

Administrasi dan pengawasan mutu sedian farmasi makanan, minuman, dan alat

kesehatan

Serta penyuluhan kepada masyarakat

Sehingga peserta didik mendapat pengalaman yang nyata langsung pada satuan kerja.

C. Tujuan Pelaksanaan Program PKL

Dengan adanya praktik kerja lapangan dapat diharapkan menghasilkan tenaga

kesehatan dibidang farmasi tingkat menengah yang mampu bekerja dalam system pelyanan

kesehatan.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 1

Page 2: BAB II Puskesmas

Pelaksanaan PKL pada prinsipnya mempunyai tujuan sebagai berikut :

Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan yang membentuk

kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan

kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.

Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara

menyeluruh baik ditinjau dari aspek adm,inistrasi, teknis maupun social budaya.

Memberikan kesempatan kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dibidang farmasi di Rumah Sakit, PBF,

Gudang Farmasi dan penyuluhan kepada masyarakat

Menumbuhkembangkan dan menetapkan sikap etis, profesionalisme, dan nasionalisme

yang diperlukan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memasyaratkan diri pada suasana

atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya.

Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari

lapangan kerja ke sekolah dan sebagainya.

Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan serta

meningkatkan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Yamasi.

Memberikan kesempatan penempatan kerja kepada peserta didik.

Dari tujuan diatas diharapkan dapat dicapai setelah melaksanakan PKL sebagai bekal

dalam pengabdian diri di masyarakat.

D. Prinsip Dasar PKL

Tujuan pendidikan adalah suatu harapan dari program pendidikan yang harus diupayakan

agar tercapai seoptimal mungkin.

]ilmu farmasi adalah suatu disiplin ilmu yang membutuhkan tidak hanya pengetahuan

secara teori yang relevan tetapi juga keterampilan praktik.

Pendidikan farmasi tingkat menengah dikembangkan agar dapat mendorong

mengembangkan potensi, kreatifitas, dan keterampilan dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan, sikap, serta nilai,-nilai, yang menggambarkan seorang asisten

apoteker yang bermutu.

PKL harus direncanakan, dimotivator, diawasi, dikendaklikan, dan dinilai seperti halnya

pengajaran uang dilakukan dikelas.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 2

Page 3: BAB II Puskesmas

Pengalaman belajar dilahan praktik diorganisasikan dan dinilai sehingga terdapat

hubungan dan kesinambungan antara pengalaman belajar di kelas dan di lahan praktik,

antara tujuan PKL dan hasil yang dicapai, antara perencanaan dan pelaksanaan dilahan

praktik.

PKL adalah tanggung jawab bersama antara institusi pendidikan dan unit kerja yang

digunakan sebagai lahan praktik.

Keterlibatan semua unsure dalam kegiatan PKL yang terutama sector pelayanan

kesehatan akan mewujudkan kerja sama yang baik.

Tanggung jawab guru tidak hanya di kel;as saja, tetapi dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian suatu mata pelajaran baik di kelas maupun di lahan praktik

yang meliputi pula pengarahan dan bimbingan proses belajar-mengajar peserta didik.

Peranan penting dari instruksi/pembimbing di lahan praktik dapat menunjang efektifitas

PKL

Latihan praktik harus dap[at mendorong pencapaian program pendidikan.

Dari uraian di atas bahwa PKL adalah suatu proses belajar-mengajar yang merupakan

struktur program kurikulum SMF, dengan demikian PKL adalah kegiatan yang wajib diikuti

oleh setiap peserta didik kelas III SMF sebelum mengikuti UAS dan UN.

E. Tujuan Pembuatan Laporan

Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh peserta PKL setelah kegiatan dilokasi

adalah membuat laporan temntang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan

PKL. Pembuatan laporan PKL mempunyai tujuan antara lain :

Peserta PKL akan mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran

yang diperoleh disekolah dan ditetapkan di lapangan kerja.

Peserta PKL mampu mencari alternative pemecahan masalah yang diremukan dilapangan

Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun peserta didik yang

bersangkutan

Menambah perbendaharaan perpustakaan di sekolah untuk menunjang peningkatan

pengetahuan peserta didik angkatan berikutnya.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 3

Page 4: BAB II Puskesmas

BAB II

URAIAN UMUM

A. Pengertian

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina pesan serta masyarakat

disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada ,asyarakat di wilayah

kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Puskesmas mempunyai wewenangdan tangguang jawab atas pemeliharaan kesehatan

masyarakat dalam wilayah kerjanya.

a. Wilayah puskesmas

Wilayah kerja puskesmas meliputi kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah,

keadaan geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan

dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Puskesmas merupakan perangkap pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian

wilyayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati KDH, dengan saran teknis dari Kepala

Departemen Kesehatan Kabupaten/Kodya yang telah disetujui oleh Kepala Kantor Wilayah

Departemen Kesehatan Provinsi

Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap

puskesmas

Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan

unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disubut Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Keliling.

Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja

puskesmas bias meliputi satu kelurahan . Puskesmas di Ibu Kota Kecamatan dengan jumlah

penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina , yang berfungsi sebagai

pusat rujukan bagi puskesmas kelurhan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

b. Pelayanan kesehatan menyeluruh

Pelayan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah pelayanan kesehatan yang meliputi :

Kuratiif (Pengobatan)

Preventif (Pencegahan)

Promotif (Upaya Pencegahan)

Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan)

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 4

Page 5: BAB II Puskesmas

Yang sebagaimana ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis

kelamin dab golongan umur, sejak pembuahan dan kandunagn tutup usia.

B. Organisasi Personalia Puskesmas

1. Personalia Puskesmas

a. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana

Unit I

Unit II

Unit III

Unit IV

Unit V

Unit VI

Unit VII

Tugas dan fungsi personalia puskesmas yaitu :

a. Kepala Puskesmas

Mempunyai tugas memimpin, mengawasi, dan mengkoordinasikegiatan puskesmas yang

dapat dilakukan dalam jabatan struktual dan jabatan fungsional.

b. Kepala Urusan Tata Usaha

Mempunyai tugas di bidang kepegawaian , keuangan, perlengkapan dam surat menyurat

serta pencatatan laporan

c. Unsur Pelaksanaan

Terdiri dari beberapa Unit antara lain :

1. Unit I

Mempunyai tugas melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,

khususnya Imunisasi, P2M

2. Unit II

Mempunyai tugas melaksanakn peningkatan dan kesehatan keluarga KIA, Gizi, UKK,

USILA, UKS.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 5

Page 6: BAB II Puskesmas

3. Unit III

Mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan kesehatan dan rujukan. Kesehatan gigi

dan mulut.

4. Unit IV

Mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan lingkungan serta penyuluhan

kesehatan masyarakat.

5. Unit V

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, rawat jalan

dan kamar periksa.

6. Unit VI

Mempunyai tugas melaksanakn kefarmasian, laboratorium, serta fisioterapi

7. Unit VII

Mempunyai tugas melaksanakn kegiatan perawatan kesehatan mata, kesehatan jiwa,

dan kesehatan haji.

C. Tugas Dan Fungsi Puskesmas

Tugas Puskesmas yaitu :

a. Memegang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan

sumberdaya yang ada secara efektifdan efisien.

c. Member bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan

kesehatan dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.

d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan pelayanan

puskesmas.

Sedangkan fungsi puskesmas :

a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Membian peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan hidup sehat.

c. Memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarkat di wilayah

kerjanya.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 6

Page 7: BAB II Puskesmas

D. Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan

pokok yangdapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian

kegiatan pokok puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. KIA

b. Keluarga Berencana

c. Usaha Peningkatan Gizi

d. Kesehatan Lingkungan

e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan

g. Penyuluhan/ Kesehatan Masyarakat

h. Kesehatan Kerja

i. Kesehatan Gizi dan Mulut

j. Kesehatan Jiwa

k. Kesehatan Mata

l. Laboratorium Sederhana

m. Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka system informasi kesehatan

n. Kesehatan Uisa Lanjut

o. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat

terkecil.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 7

Page 8: BAB II Puskesmas

BAB III

URAIAN KHUSUS PUSKESMAS JONGAYA

A. Sejarah Puskesmas Jongaya

Dengan dasar pemikiran dan perkembangan bahwa untuk memberikan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat utamanya yang berpenghasilan di wilayah

kerja pada :

1. Kelurahan Pa’baeng-baeng

2. Kelurahan Jongaya

3. Kelurahan Bungaya

Maka dengan kerjasama dari berbagai pihak pada tahun 1976 di Jalan Andi Tonro No.

70 didiiakn sebuah puskesmas yang dengan kesempatan di beri nama “Puskesmas Jongaya”

Pada awal berdirinya puskesmas jongaya telah dikepalai oleh beberapa dokter yaitu

1. Dr. Nursia Ba’be tahun 1976-1980

2. Dr. Nurjannah tahun 1980-1985

3. Dr. Sonny Tunggal tahun 1985-1988

4. Dr. Misdat tahun 1988-1990

5. Dr. Nurjannah tahun 1990-1992

6. Dr. Margaretha P. tahun 1992-1996

7. Dr. Gibert Kouwagam 1996-1998

8. Dr. Elviera Rostan tahun 1998-2004

9. Dr. Nurhasijati tahun 2004-2006

10. Dr. Margaretha tahun 2006-2007

11. Dr. Hj. Syamsiah Densi, R Mars tahun 2007- sekarang

B. Pengelolaan Obat di Puskesmas Jongaya

Pengelolaan obat dimerupakan satu rangkaian kegiatan yang menyangkut 4 fungsi pokok yaitu:

a. Perencanaan

Perencanaan kebutuhan obat merupakan suatu proses pemilihan jenis dan menetapkan

kebutuhan obat disuau unit pelayanan kesehatan unit kerja/wilayah adapun kegiatan pokok

dalam perencanaan obat meliputi:L

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 8

Page 9: BAB II Puskesmas

1. Pemilihan jenis obat

Dari 164 jenis obat yang terdapatdalam daftarinpres 1989-1990 masing-masing unit

pelayanan kesehatan perlu melaksanakan pemilihan ibatsesuai dengan kebutuhan di

wilayah kerjanya

Sebagai contohdalam daftar obat inpres antara lain tercantum:

Eter anastesi, klorpromasin tablet, insulin injeksi, natrium, fluorisensi mata,

[embalut

Dietil klobasin sitrat tablet untuk daerah yang terdapat filariasis

2. Perhitungan jumlah kebutuhan obat

Perhitungan jumlah kebutuhan obat di unit pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan

dengan menggunakan metode konsumsi atau metode epidemiologi. Metode konsumsi

atau metode epidemiologi. Metide konsumsi didasarkan pada analisa dan penggunaan

obat tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan metode epidemiologi didasarkan pada

frekuensi penyakit atau jumlah penduduk yang akan digunakan pada Puskesmas

Jongaya.

Untuk meningkatkan mutu efisiensi penggunaan dana dalam pengadaan obat dapat

ditempuh dengan cara seperti:

a. Pemilihan obat yang dibutuhkan dengan teliti

b. Penggunaan obat yang efisiensi

c. Penggunaan obat yang tradisioanal

d. Pengolahan obat yang mantap

Di samping cara tersebut di atas peningkatan efisiensi dapat pula dilakukan melalui :

Analisa pareto atau nilai A B C

Sistem VEN (Vital Esensiensi Nation

b. Pengadaan

Pengadaan merupakan suatu proses untuk memperoleh obat yang dibutuhkan obat di

Puskesmas dimaksudkan untuk :

1. Memperoleh obat dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan

2. Mendapatkan obat dengan mutu yang tinggi

3. Menjamin penyampaian dengan tepat waktu

4. Oiptimalisasi pengolahan persedian obat melalui prosedur pengadaan dan permintaan

yang baik.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 9

Page 10: BAB II Puskesmas

Kegiatan pengadaan di Puskesmas Jongaya adalah berupa :

Menyusun daftar permintaan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan

Pengaduan permintaan kebutuhan obat kepada Dinas Kesehatan Dati II gudang obat

dengan menggunakan formulir daftar penyerahan obat

Laporan penerimaan dan pengeluaran jenis dan jumlah obat

c. Distribusi

Distribusi merupakan serangkaian kegiatan yang menyangkut aspek-aspek

penerimaan dan pengecekan pengendalian persedian. Penyimpanan penyerahan termasuk

penyerahan kepada pasien

Suatu sistem distribusi yang baik adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan

sebagai berikut :

Obat-obatan yang disimpan dalam kondisi aman mutu dan kemasan obat dapat

dipelihara dan dipantau dengan baik

Pengolahan persediaan yang optimal dan dapat mencegah kekosongan obat,

menghindarkan stock obat yang berlebih, dan meminimalkan jumlah persediaan yang

diperlukan untuk menjaga suatu suplay yang konstan

Pengaruh stock obat yang sedemikian rupa sehingga fasilitas penyimpanan yang tersedia

dapat digunakan secara optimal dan sekaligus penyerahan ke unit-unit daerah pinggiran

Memelihara pencatatan persediaan yang akurat untuk digunakan dalam memperkirakan

kebutuhan obat di masa datang dan menelusuri komsusmsi dimasa lampau

Menggunakan sumber-sumber transport yang tersedia seefisien mungkin

Mengurangi kehilangan obat, rusak dan kadaluarsa dengan menggunakan praktek

pengolahan yang baik

Mengurangi pencurian dan penipuan melalui suatu sistem penyimpanan dan

transportasi.

Distribusi obat diu Puskesmas dapat dikelompokkan menjadi :

1. Penerimaan dan Pemeriksaan

Obat yang baru diterima diperiksa oleh dokter, dilakukan pada surat kiriman,

jenis dan jumlah obat, kemasan, etiket, bentuk obat dan lain-lain. Pengolahan ini

dilakukan zsetelah dokumen obat tersebut lengkap dan obat-obatan tersebut dibuatkan

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 10

Page 11: BAB II Puskesmas

berita acara atau tanda penerimaan dan pemeriksaan sesuai dengan asli pemeriksaan

penggunaan formulir daftar permintaan penyerahan oibat.

Obat-obatan yang telah diterima dan diperiksa harus segera dicatat dibukukan pada buku

agenda dokumen obat tersebut.

2. Penyimpanan

Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan

obat-obat yang diterima pada tempat yang dinilai aman

a. Memelihara mutu obat

b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab

c. Menjaga kelangsungan persediaan

d. Mengadakan pencarian

3. Penyerahan

Penyerahan adalah suatu rangkaian kegiatan dalam menjaga keseimbangan

antara keuntungan dan kerugian dalam penyediaan obat-obatan sesuai rencana yang

dibuat.

a. Menetapkan dasar penyerahan atau obat-obatan

Atas permintaan

Atas perintah

Pemenuhan obat pesanan

b. Penyiapan dokumen penyerahan/pengiriman obat-obatan dengan menggunakan

formulir/penyerahan obat.

c. Pemilihan sarana pengiriman obat yang sesuai

d. Pemeriksaan terhadap

Kualitas dan kuantitas

Dosis

Isi kemasan

Kondisi obat

Perlengkapan dan kebenaran Dokumen Pengiriman Obat

e. Tiap pengeluaran obat harus segera dicatat pada kartu obat, kartu persediaan obat,

dokumen permintaan/penyerahan obat.

4. Pengendalian persediaan

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 11

Page 12: BAB II Puskesmas

Pengendalian persediaan merupakan rangkaian kegiatan dalammenjaga

keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dalam penyediaan obat-obatan sesuai

dengan rencana yang telah dibuat.

Kegiatan pengendalian dapat dilakukan melalui :

a. Penyuluhan perkiraab kebutuhan

b. Analisa A B C dan VEN

c. Pengadaan dan permintaan dan pendistribusian yang efektif dan efisien

d. Pencatatan dan pelaporan

5. Penghapusan

Penghapusan adalah suatu rangkaian dalam rangka pembahasan barang atau

obat-obatan milik kekayaan Negara dari [pertanggungjawaban berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kegiatan penghapusan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun daftar obat-obatan yang akan dihapus beserta alasan-alasannya

b. Melaporkan kepada atasan mengenai barang yang akan dihapus

c. Melaporkan kepada atasan mengenai barang yang akan dihapus

d. Melaksanakan penghapusan setelah ada keputusan yang berwenag.

6. Penggunaan Obat

Penggunaan obat dapat dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:

a. Diagnosa yang tepat

b. Peresepan yang rasional

c. Pelayanan yang terbaik

d. Penggunaan obat pasien cukup dengan informasi yang jelas

Unutk menghindari penggunaan obat yang tidak rasional maka resep yang ada di

puskesmas digolongkan ada 3 bagian yaitu :

a. Dana

b. Umum

c. Pra sejahtera

Penyimpanan resep baik dana maupun umum diarsipkan 3 bulan sekali. Puskesmas

Jongaya digunakan obat inpres (umum) dan PHB (Askes) yang semuanya dalah obat

generik.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 12

Page 13: BAB II Puskesmas

Obat-obatan racikan standar yang ada di puskesmas dibuatberdasarkan jumlah kasus

penyakit yang diderita pasien yang datang berobat .

Komposisi dalam 100 bungkusnya adalah sebagai berikut :

Nama Obat HP I (5 Kg) HP II (10

Kg)

HP III (15

Kg)

PF (10 Kg) PD (15 Kg)

Paracetamol 10 20 30 - -

CTM 13 26 39 26 20

Glyseril

Guaikolat

10 20 30 20 -

Luminal 5 10 15 10 -

Vit. B Comp 30 30 30 30 -

Vit. C - - - - 30

Cal. Lactat - - - - 20

Dexamethasoi

n

- - - - 20

Keterangan :

a. HP I, HP II, HP III, mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai obat demam, flu,

disertai batuk yang berlangsung beberapa hari, hanya yang membedakannya

dari segi berat badan pasien khususnya anak dan balita.

b. PF (Puyer Flu)

Digunakan untuk anak dan balita sebagai obat flu yang disertai batuk

c. PD (Puyer Dermatitis)

Digunakan pada penyakit dermatitis seperti gatal-gatal pada anak atau balita

d. Puyer yang memerlukan antibiotik adalh penyakit yang berlangsung lebih dari 3

hari.

7. Pelayan Obat

Pelayanan obat seringkali kurang diperhatikan dan menjadi prioritas kedua

dibandingkan dengan pengadaan, pengendalian, persediaan, dan distribusi.

Kadangf pelayanan yang baik tidak dapat dilaksanakan disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya karena keterbatasan tenaga pelayanan khusunya di kamar obat. Jumlah

pasien yang banyak setiap harinya tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang ada.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 13

Page 14: BAB II Puskesmas

Sehingga seringkali pasien mengeluh baik itu karena pelayanan yang terlalu lama

maupun karena kurangnya informasi yang dapat diberikan oleh asisten atau tenaga di

kamar obat. Segala upaya telah dilakukan agar obat dapat sampai ke tangan pasien

dengan benar akan berhasil dengan baik apabila dalam pelayanan obat tidak menjamin

penyerahan obat yang benar kepada pasien. Dalam hal ini jumlah dan dosis obat yang

diresepkan disesuaikan dengan informasi yang jelas dengan cara penyimpanan yang

tepat untuk menjalin mutu obat.

Pelayanan obat yang baik terdiri dari 3 kategori yaitu :

a. Memahami isi permintaan obat dalam resep

b. Menyiapkan obat yang ada dalam resep

c. Memberikan informasi obat pada pasien

8. Pelaporan

Di Puskesmas Jongaya setiap hari semua obat dicatat dan diadakan laporan baik

untuk umum, dana maupun JPS

Pelaporan obat terbagi atas 4 bagian yaitu:

Laporan Harian

Setiap resep yang masuk di tulis dalam laporan harian, setiap akhir bulan laporan ini

dicatat pada laporan untuk kemudian discorder ke gudang farmasi

Laporan Bulanan

Dari laporan harian dipindahkan masuk kelaporan bulanan yang khusus untuk obat-

obatan bebas, bebas terbatas dan narkotik yang berasal dari INPRES/PBH/ASKES

Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat berdasarkan laporan bulanan yang telah dilaksanalan mulai awal

tahun (Januari) samapai akhir tahun (Desember).

Laporan Narkotik

Laporan yang dilaksanakan setiap bulan denagn ditanda tangani oleh Kepala

Puskesmas.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 14

Page 15: BAB II Puskesmas

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Masalah-masalah yang ditemukan pada Puskesmas Jongaya

Masalah yang di temui yaitu:

Kurang luasnya kamar obat sehingga kurang leluasa dalam bergerak

Kurangnya kesabaran pada pasien dalam menunggu obat yang di racik

Kurangnya tenaga kerja Asisten Apoteker di kamar obat

B. Alternatif Pemecahan Masalah

o Hal ini dapat diatasi dengan memperluias kamar obat sehingga kita dapat bergerak dengan

leluasa dan juga memudahkan para pekerja dalam pembuatan puyer-puyer yang stocknya

akan habis

o Hal ini dapat diatasi dengan memberikan penjelasan kepada pasien bahwa obatnya sedang

di racik atau karena masih banyaknya resep yang mengantri.

o Hal ini dapat diatasi dengan memberikan lowongan pada asisten-asisten apoteker.

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 15

Page 16: BAB II Puskesmas

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

a) Pengelolaan obat di Puskesmas Jongaya meliputi 4 fungsi pokok yaitu :

Perencanaan

Pengadaan

Distribusi

Penggunaan Obat

b) Tugas Asisten Apoteker di Puskesmas Jongaya yaitu :

Membuat puyer yaitu resep standar yang ada di Puskesmas Jongaya

Meracik obat pasien sesuai dengan resep dokter

Menyerahkan obat serta memberikan informasi mengenai obat itu kepada pasien

Mempersiapkan pengadaan obat

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan obat

c) Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Jongaya yaitu :

Melayani resep Askes, JPS, dan Umum

Mengemas atau membungkus puyer dalam hal ini HP I, HP II, HP III, PF, dan PD

Merekap atau mencatat pengeluaran obat ke buku rekap harian dan bulanan

B. SARAN

Untuk waktu kedepan, kami mengharapkan agar waktu pelaksanaan PKL di perpanjang,

mengingat masih banyaknya hal-hal yang ingin kami pelajari dan ketahui tentang

puskesmas, namun tidak tercapai karena waktu yang sangat terbatas

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 16

Page 17: BAB II Puskesmas

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 17

Page 18: BAB II Puskesmas

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Pengertian PKL...................................................................................... 1

C. Tujuan Pelaksanaan Program PKL........................................................... 1

D. Prinsip Dasar PKL.................................................................................... 2

E. Tujuan pembuatan Laporan.................................................................... 3

BAB II URAIAN UMUM

A. Pengertian ............................................................................................ 4

B. Organisasi Personalia Puskesmas ........................................................... 5

C. Tujuan dan Fungsi Puskesmas ................................................................ 6

D. Kegiatan Pokok Puskesmas .................................................................... 7

BAB III URAIAN KHUSUS PUSKESMAS JONGAYA

A. Sejarah Berdirinya Puskesmas Jongaya ................................................... 8

B. Pengelolaan Obat di Puskesmas Jongaya ................................................ 8

Perencanaan ................................................................................... 8

Pengadaan ...................................................................................... 9

Distribusi ......................................................................................... 10

Penerimaan dan Pemeriksaan .............................................. 10

Penyimpanan ....................................................................... 11

Penyerahan .......................................................................... 11

Pengendalian Persediaan ...................................................... 12

Penghapusan ........................................................................ 12

Penggunaan Obat .................................................................. 12

Pelayanan Obat ..................................................................... 13

Pelapopran ............................................................................ 14

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 18

Page 19: BAB II Puskesmas

BAB IV PEMBAHASAN

A. Masalah Yang Ditemukan ......................................................................... 15

B. Alternatif pemecahan masallah ................................................................ 15

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 16

B. Saran ………………………………………………………………………………………….. ………........ 16

SMK YAMASI MAKASSAR 2010 Page 19