bab ii tinjauan pustaka 2.1 dasar teori 2.1.1 ...repository.stmikroyal.ac.id/385/3/bab ii.pdf8 bab...
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Sistem
Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli. Menurut Mulyadi diacu
dalam Asmara (2016:82), sistem adalah sekelompok dua tau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama.
Menurut Winarno diacu dalam Asmara (2016:82), sistem adalah sebagai
berikut “Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Sutabri diacu dalam Saputra (2015:87), suatu sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen,atau
variabel yang terorganisir, saling berintegrasi saling tergantung satu sama lain,
dan terpadu.sebuah sistem terdiri atas bagian bagian atau komponen yang terpadu
untuk satu tujuan.
Menurut Saputra (2015:87), sistem adalah kumpulan elemnpelemen yang
saling terkait anatara satu dengan yang lain yang tidak dapat dipisahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Asmara (2016:82), sistem adalah kumpulan
komponen atau subsistem yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menarik simpulan bahwa
sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
9
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan/untuk
melakukan sasaran tertentu.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean diacu dalam Ismail dan Awaludin (2017:69), sistem
dapat diklasifikasikan menurut beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem yang ada
secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, sedangkan Sistem Buatan Manusia Merupakan sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin, atau yang disebut dengan
“human machine system”.
3. Sistem Deterministic dan Sistem Probalistic
Sistem Deterministic adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi, sedangkan Sistem Probalistic adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi.
4. Sistem Terbuka dan Tertutup
Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya, sedangkan Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
10
2.1.3 Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean diacu dalam Ismail dan Awaludin (2017:68),
karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas
sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan
sasaran. Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan apa-apa saja yang merupakan
karakteristik system
1. Komponen (Component)
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem
komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan
manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.
Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU,
perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem
komputer.
2. Batasan Sistem (Boundary )
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
11
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi
input untuk sub sistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu sub sistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal.
6. Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective and Goal )
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
12
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.4 Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak
Arti istilah System Development Life Cycle atau yang sering disebut dengan
siklus hidup pengembangan perangkat lunak adalah konsep yang menyatakan
bahwa setiap proyek pengembangan perangkat lunak akan memiliki proses
atau siklus hidup yang pada dasarnya sama yaitu analisis sistem, dan
implementasi. Tahapan utama siklus hidup pengembangan perangkat lunak terdiri
dari (Saputra, 2015:87):
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning) : Perencanaan sistem
menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana
yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini.
2. Analisis Sistem (System Analysis): Membuat analisis aliran kerja
manajemen yang sedang berjalan.
3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum dan Secara
Terinci: membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
4. Seleksi Sistem (System Selection): Tahap seleksi sistem merupakan tahap
untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi.
5. Implementasi: Merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan.
6. Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance): Tahap
yang mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan
atau tambahan fasilitas. Di bawah ini iklus hidup pengembangan sistem:
13
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak
Sumber : Rusli Saputra (2015)
2.1.5 Model SDLC (Software Development Life Cycle)
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya. Salah
satu model SDLC adalah Model Waterfall. Pada penelitian ini model yang dipakai
adalah Model Waterfall. Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut
model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life
cycle).
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau turut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap
pendukung (Rosa dan M. Shalahuddin.18:28). Model waterfall adalah model
SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan
Awal Proyek
Pengembangan
Sistem
Manajemen
Sistem
Kebijakan dan perancangan sistem
Analisa sistem
Desain (Perancangan) sistem secara umum
Desain (Perancanagan) sistem terinci
Seleksi sistem
Implementasi (penerapan) sistem
Perawatan sistem
14
perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Berikut adalah
gambar model air terjun:
Gambar 2.2 Model Waterfall
Sumber : Sasmito (2017)
1. Requirement Analisis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk
memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan
perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui
wawancara, diskusi atau survei langsung.
2. System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini
dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan
perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu
dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
Requirement
Desain
Implementation
Verification
Maintenance
15
3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang
disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit
dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit
testing.
4. Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan
ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit.
Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan
maupun kesalahan.
5. Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi,
dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam
memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai
kebutuhan baru.
2.1.6 Informasi
Menurut Gordon B Davis diacu dalam Asmara (2016:82) berpendapat
informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk penting bagi penerimanya
dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan
yang sekarang ataua keputusan-keputusan yang kan datang. Menurut Kusrini
diacu dalam Asmara (2016:82), Informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Informasi
16
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya (Asmara, 2016:82).
Berdasarkan beberapa pengertian informasi dari para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang diolah sehingga dapat
memberikan manfaat bagi seseorang atau organisasi yang membutuhkan
informasi tersebut.
2.1.7 Peramalan
Peramalan merupakan gambaran keadaan perusahaan pada masa yang akan
datang. Gambaran tersebut sanagat penting bagi manajemen perusahaan karena
dengan gambaran tersebut maka perusahaan dapat memprediksi langkah-langkah
apa saja yang di ambil dalam memenuhi permintan konsumen. Ramalan memang
tidak selalu tepat 100%, karena masa depan mengandung masaah ketidakpastian,
namun dengan pemilihan metode yang tepat dapat membuat peramalan dengan
tingkat kesalahan kecil (Fachrurrazi, 2015:21). Menutut Sumayang diacu dalam
Fachrurrazi (2015:21), Peramalan adalah perhitungan yang obejektif deangan
menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa yang akan
datang. Hal ini seupa dengan pendapat Render bahwa peramalan adalah seni dan
ilmu untuk memeperkirakan kejadian di masa depan.
Forecasting atau peramalan berarti memprediksi suatu keadaaan dimasa
mendatang dengan menggunakan suatu perhitungan matematis. Penggunaan
teknik peramalan ini biasa digunakan perusahaan untuk memperhitungkan
keadaaan di masa mendatang atau dengan kata lain melakukan prediksi atau
meramal kondisi di masa depan yang masih belum dikertahui untuk kemajuaan
perusahaannya (Nasution. 2018:133). Menurut Pakaja diacu dalam Nasution
17
(2018:134), peramalan atau forecasting berarti proses untuk kebutuhan dalam
ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
Menurut Subagyo diacu dalam Fachrurrazi (2015:22), tujuan peramalan
adalah mendapatkan peramalan yang bisa meminimalisasikan kesalahan meramal
yang biasa di ukur dengan Mean absolute (MAD) dan Mean Squre Error (MSE).
Sehingga dengan adanya peramalan dapat mengambarkan keadaan di masa yang
akan datang.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa peramalan
adalah memperkirakan sesuatu yang akan terjadi dengan menggunakan data-data
masa lalu.
2.1.8 Metode Exponential Smoothing
Menurut Render dan Heizer diacu dalam Fahrurrazi (2015:23). Metode
exponential smoothing adalah teknik peramalan rata-rata bergerak dengan
pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi exponential. Pengalusan
exponential merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan
canggih, namun masih mudah digunakan, metode ini sangat sedikit pencatatan
data masa lalu (Fahrurrazi. 2015:23).
Metode exponential smoothing adalah menitik-beratkan pada penurunan
prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan sebelumnya. Dalam
pemulusan eksponensial atau exponential smoothing terdapat satu atau lebih
parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil ini menentukan
bobot yang dikenakan pada nilai observasi. (Purba. 2015:9).
18
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode exponential smoothing adalah teknik
peramalan yang menitik-beratkan pada nilai eksponensial pada objek pengamatan
sebelumnya.
Metode ini sangat sedikit pencatatan data masa lalu. Rumus penghalusan
exponential adalah sebagai berikut (Fahrurrazi. 2015:23).:
Ft+1 = α X1 +(1-α) Ft-1............................................................................(1)
Keterangan:
Ft+1 = ramalan untuk periode ke t+1
X1 = nilai riil periode ke t
α = bobot yang menunjukkan konstanta penghalus (0< α<t)
Ft-1 = ramalan untuk periode ke t-1
2.1.9 Produksi
Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau
menambah guna atas suatu benda atau segala kegiatan yang ditujukan untuk
memuaskan orang lain melalui pertukaran dalam mencakup setiap usaha manusia
dan kemampuan untuk menambah faedah dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Pengertian produksi menurut Magfuri diacu dalam Duwila (2015:150),
adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja, setiap proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses
produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi
produksi.
Menurut Sofyan Assauri diacu dalam Duwila (2015:150), produksi
didefinisikan sebagai : segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
19
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan
faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja dan skill
(organization, managerial dan skills).
Menurut Sumarti dan Soeprihanto diacu dalam Duwila (2015:150), Produksi
adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau
jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi.
Fungsi produksi diartikan sebagai suatu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi
(input) (Duwila. 2015:150). Dengan demikian ada hubungan yang erat antara
input dan output seperti yang dikemukan Sudarsono diacu dalam Duwila
(2015:150), mengenai fungsi produksi adalah hubungan teknis yang
menghubungkan input dan hasil produksinya atau output.
Jadi dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2.1.10 Karet
Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu komoditas
perkebunan yang paling baik untuk lingkup Indonesia maupun bagi Internasional..
Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia dengan mengungguli produksi
karet negara-negara lain (Suwanto dan Anwar. 2016:95). Menurut Sumbawa
diacu dalam Suwarto dan Anwar (2016:95), Tanaman karet merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber
devisa non migas bagi Indonesia. Luas areal karet Indonesia saat ini 85% (2,8 juta
ha) meruapakan areal perkebunan karet rakyat yang memberikan kontribusi 81 %
terhadap produksi karet alam nasional.
20
2.1.11 Alat Bantu Analisa dan Perancangan Sistem
2.1.11.1 Pemodelan Berorientasi Objek Menggunakan UML
UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek (Rosa dan Shalahuddin. 2018:133)
UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. UML dapat digunakan untuk
memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan artifak-
artifak suatu sistem software-intensive.
1. Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu (Rosa dan Shalahuddin.2018:155). Berikut adalah simbol-simbol yang
ada pada diagram use case :
Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Use Case
Simbol Nama Keterangan
Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja diawal frase nama use case
21
Aktor / actor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informassi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
Asosiasi /
association
Komunikasi antara aktor dan use case
yang berpatisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
aktor.
Ekstensi /
extend
Relasi use case tambahkan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahkan itu;
mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman berorientasi objek ;
biasanya use case tambahkan memiliki
nama depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan.
Generalisasi /
generalizatin
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum.
Menggunakan
/ include/uses
Relasi use casetambahan use case
dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use case ini.
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak 2018
2. Sequence Diagram
Diagram sekuens menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek (Rosa dan Shalahuddin.2016:165). Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat
dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk
<<extend>>
22
melihat skenario yang ada pada use case. Berikut adalah simbol-simbol yang ada
pada diagram sekuen :
Tabel 2.2 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Nama Keterangan
Asosiasi /
association
Relasi antar kelas dengan makna
umum, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Nama Kelas
+atribut
+operasi()
Kelas
Kelas pada struktur sistem
Nama interface
Antarmuka /
interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
Asosiasi berarah
/ directed
Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Generalisasi /
Generaliatio
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum
khusus)
Kebergantungan
/Idepedency
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan kelas.
Agregasi/
aggregation
Ralasi antar kelas dengan makna
semua bagian (whole-part).
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak 2018
3. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak (Rosa dan Shalahuddin.2018:161). Yang perlu diperhatikan
disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut
adalah simbol-simbol yang ada pada activity diagram adalah:
23
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Nama Keterangan
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal
Aktivitas
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja
Percabangan /
decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan /
join
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu
Status Akhir
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Atau
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak 2018
4. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan kita buat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode operasi (Rosa dan Shalahuddin.
2018:158). Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:
24
Tabel 2.4 Simbol-simbol Diagram Class
Simbol Nama Keterangan
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat sistem informasi itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
Garis hidup /
lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
<<create>>
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat
objek yang lain
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan
aktif dan berinteraksi, semua yang
terhubung dengan waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang dilakukan
di dalamnya
1 :nama_metode()
Pesan tipel call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi / metode yang ada pada objek
lain atau dirinya sendiri.
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/informasi
ke objek lainnya, arah panah
mengarahkan pada objek yang
dikirimi
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah
mengarah pada objek yang menerima
kembalian.
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah
mengarahkan pada objek yang
diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak 2018
objek
25
2.1.11.2 Flowchart
Menurut Sariadin Siallagan di acu dalam Rusmawan (2018:48), Flowchart
adalah suatu bagan atau diagaram alir yang mempergunakan simbol-simbol
tertentu atau tanda untuk menyesaiakan suatu masalah. Flowchart digunakan
untuk menggambarkan aliran kegiatan yang akan terjadi dari program yang
dimaksud kedalam suatu bagan. Dari bagan alir ini, dapat diamati dan ditentukan
aliran kendali program, sehingga pada bagan alir ini dapat disusun baris-baris
programnya satu demi satu. Simbol yang digunakan dalam flowchart adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.5 Simbol-simbol Flowchart
Simbol Nama Keterangan
Terminal merupakan simbol untuk memulai atau
mengakhiri suatu program.
Process merupakan suatu simbol yang dapat
menunjukan setia pengolahan yang
dilakukan oleh komputer.
Input-output merupakan simbol untuk memasukkan data
ataupun untuk menunjukan hasil dari suatu
proses.
Decision merupakan suatu kondisi yang akan
menghasilkan beberapa kemungkinan
jawaban pilihan.
Predefined
process
merupakan suatu simbol untuk
menyediakan tempat pengolahan data
Connector merupakan suatu prosedur akan masuk atau
keluar melalui simbol ini dalam lembar
yang sama.
Off-line
Connector
merupakan simbol masuk atau keluarnya
suatu prosedur pada lembar yang sama.
Flow merupakan arus dari prosedur yang dapat
dilakukan dari atas ke bawah, dari kiri ke
kanan dan sebaliknya.
Document merupakan simbol untuk data yang
berbentuk kertas maupun informasi.
Sumber : Teknik Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi Pemrograman 2018
26
2.1.11.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram merupakan adalah hubungan penterjemah yang
berisi kompnen-kompinen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dilengkapi
dengan atribut-atribut dimana untuk entity tersebut digunakan key field (primary
key) dari masing-masing entity (Asmara dan Alhamidi.2017:80). Menurut
Suatanta yang diacu dalam Rusmawan (2018:63), Entity Relationship Diagram
merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan objek.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram merupakan
gambaran grafis dari suatu model data yang menyertakan deskripsi detail dari
seluruh entitas (entity), hubungan (relationship) untuk menyelesaikan
pengembnagan sebuah sistem.
Tabel 2.6 Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Nama Keterangan
Entity Suatu objek yang didefinisikan dalam
lingkungn pemakai.
Atribut Elemen yang dimliki entity dan berfungsi
mendeskripsikan karakter entity.
Primary Key
Atribut
Simbol atribut yang digaris bawahi
berfungsi sebagai kunci (key) di antara nama
- nama atribut yang ada pada suatu entity.
Relasi Hubungan antar entity yang dinamakan
relationship.
One to one
(1:1)
Hubungan 1 entity dengan 1 entity
One to many
(1:M)
Hubungan 1 entity dengan banyak entity
Many to one
(M:1)
Hubungan banyak entity dengan 1 entity
Many to many
(M:M)
Hubungan banyak entity dengan banyak
entity
Sumber : Analisis dan Desain Informasi 2018
27
2.1.11.4 Flowmap
Flowmap campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan pergerakan
benda dari satu lokasi ke lokasi lain seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah
barang bantuan yang disumbangkan. Flowmap membantu analisis dan
programmer untuk memecahkan suatu masalah ke dalam segmen - segmen yang
lebih kecil dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Flowmap merupakan aliran proses yang
digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem secara cepat, jelas, dan logis
yang bisa memberikan solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian
masalah yang ada di dalam proses tersebut. Berikut simbol-simbol Flowmap
sebagai berikut (Ladjamudin.2018:52) :
Tabel 2.7 Simbol - Simbol Flowmap
Simbol Nama Keterangan
Dokumen Digunakan untukmenggambarkan semua
jenis dokumen yang merupakan formulir
yang digunakan untuk mengentri data
Proses Untuk kegiatan proses dari oprasi program
computer.
Garis alir Merupakan aliran atau alur sistem
Proses manual Digunakan untuk proses manual pada
flowmap
File harddisk Digunakan untuk media penyimpanandari
proses entry data
Offline storage Digunakan sebagai tempat penyimpanan data
berupa arsip
Keyboard Digunakan untuk proses penyimpanan meng
gunakan dengan keyboard
Sumber : Analisis dan Desain Informasi 2018
28
2.1.12 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.1.12.1 Microsoft Visual Studio 2010
Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap
(suite) yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu
aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk
aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio
mencakup kompiler, Software Development Kit (SDK), Integrated Development
Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library).
Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++,
Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual
J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe (Herpendi. 2016:1).
Seiring dengan perkembangan aplikasi perangkat lunak yang semakin
kompleks, saat ini Visual Basic .NET terbaru adalah Visual Basic 2010. Pada saat
pertama kali dijalankan Visual Basic Release 2010 akan menampilkan sebuah
splash screen yang menampilkan logo dari Visual Basic menampilkan IDE yang
sebenarnya, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.3 Tampilan Visual Basic 2010
Sumber : Herpendi (2015)
29
2.1.12.2 Microsoft Acces 2013
Menurut Madcoms Madium dalam bukunya yang berjudul Pasti Bisa
Belajar Sendiri Microsoft Access 2013 mengemukakan bahwa pengertian
Microsoft Access 2013 adalah “Salah satu program dari microsoft Office 2013
yang digunakan untuk mengolah database seperti Table, Query, Form dan
Report”. Sedangkan menurut Wahana Komputer dalam bukunya yang berjudul
Microsoft Access 2013 mengemukakan bahwa pengertian Microsoft Acces 2013
adalah “Sebuah perangkat lunak untuk mengatur database dari Microsoft yang
mengkombinasikan antara Microsoft Jet Database Enginer dengan antara muka
grafis dan tool software development. Dari kedua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengertian Microsoft Access 2013 adalah salah satu program
dari Microsoft Office 2013 yang digunakan untuk mengolah database Access 2013
menyediakan banyak fasilitas yang berkaitan dengan pengelolaan database
(Martini dan Broto.2017:26). contohnya: data produksi karet. Untuk dapat
membuat suatu database yang baik, diperlukan suatu rancangan yang tepat dan
sesuai kebutuhan. Konsep dasar dalam pembuatan database antara lain:
a. Entitas dan Relationship
Entitas adalah berbagai hal dalam dunia nyata yang informasinya disimpan
dalam database. Relationship hubungan antara entitas. Sebagai contoh, penderes
menyadap karet. Menyadap merupakan relationship antara entitas pendetes dan
entitas karet. Relationship terdiri dari 3 derajat yang berbeda, yaitu:
1. One-to-one menghubungkan secara tepat dua entitas dengan satu kunci
(key). Misalnya seorang petani menyadap satu pohon karet.
30
2. One-to-many (many-to-one) merupakan hubungan antar entitas dimana
kunci (key) pada satu tabel muncul berkali-kali pada tabel lainnya.
Misalnya banyak penderes memiliki satu mandor panen.
3. Many-to-many merupakan hubungan antar entitas dimana kunci utama
pada tabel pertama dapat muncul beberapa kali pada tabel kedua, dan
sebaliknya.Misalnya seorang penderes menyadap banyak pohon karet.
b. Relasi atau Tabel
Relasi merupakan tabel yang mewakili entitas, dimana didalamnya terdapat
kolom- kolom yang merupakan attribute dari entitas. Penamaan tabel juga
disesuaikan dengan nama dari entitas agar mudah dipahami. Contoh tabel
produksi merupakan tabel yang mewakili entitas produksi.
c. Kolom atau Attribute
Kolom atau attribute merupakan bagian dari tabel yang mewakili ciri dari
suatu entitas. Contoh entitas produksi. Maka attribute yang ada antara lain id,
tahun, dan jumlah.
d. Kunci (key)
Kunci atu key atau primary key merupakan suatu nilai dalam sebuah tabel
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Contoh
dalam tabel produksi, didalamnya terdapat kolom id, tahun, dan jumlah. Untuk
mengidentifikasi suatu baris dalam tabel, maka cukup menggunakan id.
31
Berikut adalah tampilan menu awal Microsoft Access 2013
Gambar 2.4 Tampilan Menu Awal Microsoft Access 2013
Sumber : Martini dan Broto (2017)
2.1.12.4 Visual Paradigm
Visual Paradigm adalah aplikasi pemodelan UML yang dirancang untuk
memudahkan para pengembang software karena menyediakan fitur-fitur UML
sebagai modeling dasar untuk membuat use case diagram, activity diagram,
sequence diagram, dan diagram-diagram lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Visual Paradigm merupakan sebuah
software model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah
dibuat dapat mempresentasikan proyek-proyek lain dengan dilengkapi fitur yang
ada didalamnya untuk menganalisa proyek yang akan dikerjakan.
Visual Paradigm juga menyediakan integrasi dengan beberapa IDE yang
paling populer, seperti Eclipse, NetBeans, IntelliJ IDEA, dan Visual Studio
(Kusumawati dan Setiyani.2017:23). Tampilan awal Visual Paradigm sebagai
berikut:
32
GaPmbar 2.5 Halaman Utama Visual Paradigma
Sumber: Kusumawati dan Setiyani (2017)
2.2 Tinjauan Penelitian
Selain dukungan oleh teori yang telah disampaikan diatas penulis merujuk
pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan metode Single Exponential
Smoothing.
Nurlifa dan Kusumadewi (2017) yang berjudul Sistem Peramalan Jumlah
Penjulan Dengan Menggunakan Metode Moving Average pada rumah Jilbab
Zacky. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
yaitu tidak semua data dapat digunakan sebagai data peramalan yang mendekati.
Peramalan yang menggunakan metode moving average, membutuhkan data yang
lengkap dan mempunyai pola data stasioner untuk dapat dilakukan perhitungan
peramalan.
Fachrurrazi (2015) yang berjudul Peramalan Penjualan Obat Menggunakan
Metode Single Exponential Smoothing Pada Toko Obat Bintang Geuruguk
memperoleh kesimpulan dengan metode Single Exponential Smoothing pada
tahap uji sampel di dapat bahwa peramalan penjaualn obat pada obat ambeven
bulan maret 2015 berjumlah 49 tablet.
33
Safitri (2015) yang berjudul Penerapan Metode Single Exponential
Smoothing Untuk Peramalan Volume Penjulan Minuman Kemasan (Studi Kasus:
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Medan) Berdasarkan hasil prediksi single
exponensial smooting dengan pergerakan 0.20 / 0.2 maka di dapat hasil
prediksisebesar Rp. 11688380 pada bulan yang akan datang 2017.
Margi (2015) yang berjudul Analisa dan Penerapan Metode Exponential
Smoothing Untuk Prediksi Penjualan Periode Tertentu memperoleh kesimpulan
dengan metode Single Exponential Smoothing untuk prediksi penjualan pada
periode tertentu bahwa hasil analisa dari metode eksponensial tunggal untuk
memperoleh informasi prediksi penjualan dan tidak keakuratannya dengan data
MAD, MSE, MAPE.
Purba (2015) yang berjudul Perancangan Aplikasi Peramalan Jumlah calon
Mahasiswa Baru Yang Mendaftar Menggunakan Metode Exponential Smoothing
memperoleh kesimpulan dengan metode Single Exponential Smoothing untuk
peramalan jumlah calon mahasiswa baru disimpulkan bahwa jumlah calon
mahasiswa baru yang mendaftar untuk tahun selanjutnya dari hasil nilai error
yang lebih terkecil dari perhitungan keseluruhannya.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Kerangka berfikir dari
penelitian yang penulis lakukan adalah :
34
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
2.4 Tinjauan Umum PT. Perkebunan Nusantara III KSSIL
2.4.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III KSSIL
PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero),
merupakansalah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan
yang bergerakd alam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil
perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan
tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit
(CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet.
Permasahan :
1. Belum dilakukannya proses untuk prediksi jumlah produksi karet untuk masa yang akan
datang.
2. Jumlah produksi karet yang bersifat berubah-ubah sehingga tidak dapat diperkirakan
jumlah pastinya berapa jumlah produksi karet untuk tahun berikutnya yang menyebabkan
perencanaan yang telah dibuat menjadi tidak efektif.
3. Belum dilengkapi teknologi yang bisa memprediksi produksi karet di PT. Perkebunan
Nusantara III Kebun Sei Silau Kab. Asahan.
Pengumpulan Data :
1. observasi : melakukan pengamatan langsung ke PT. Perkebunan Nusantara III Kebun
Sei Silau
2. wawancara : melakukan wawancara kepada pimpinan PT. Perkebunan Nusantara III
Kebun Sei Silau
3. studi pustaka : mencari jurnal,buku yang berkaitan dengan peramalan metode exponential
smoothing
Analisis Peramalan Produksi Karet Pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Silau
Pengujian Sistem Dengan Implementasi Program
Perancangan Sistem :
1. ASI (Analisis Sistem Informasi) dan UML (Unified Manipulation Language)
2. Bahasa Pemrograman Vb.Net dan database Microsft Access 2013
35
Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-
perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958
yangdikenal sebagai proses nasionalisasiperusahaan perkebunan asing
menjadiPerseroan Perkebunan Negara (PPN).Tahun 1968, PPN direstrukturisasi
menjadibeberapa kesatuan Perusahaan NegaraPerkebunan (PNP) yang selajutnya
padatahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan
(Persero).
Perusahan Kebun Sei Silau berasal dari perkebunan milik Maatskappay
Hindia Belanda dibawah naungan NV RCMA (Naamlootze Vennotschap Rubber
Cultur Mij Amsterdam) yang pada tahun 1958 dinasionalisasi menjadi PPN IV.
Dalam perkembangannya, perkebunan ini beberapa kali mengalami
restrukturisasi, yaitu pada tahun 1961 menjadi PPN SUMUT IV, selanjutnya pada
tahun 1976 diubah menjadi unit Kebun PT.Perkebunan V (Persero). Untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas kegiatan usaha perkebunan maka pada
tahun 1994 pemerintah merancangkan Program Restrukturisasi BUMN Sub
Sektor Perkebunan melalui perkembangan PT.Perkebunan berdasarkan wilayah
ekspoloitasi dan perampingan struktur organisasi dengan menggabungkan
PTP.III, PTP.IV, dan PTP.V menjadi satu perusahaan. Selanjutnya ditahun 1996
sesuai dengan peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari, ketiga
PTP (PTP.III, PTP.IV, dan PTP.V) yang wilayah kerjanya berada di Sumatera
Utara digabungkan menjadi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dimana
kebun Sei Silau menjadi salah satu unit kebunnya.
Kebun Sei Silau terletak di Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan,
Propinsi Sumatera Utara. Jarak dengan Kota Kisaran ± 15 km dan ± 174 km dari
36
Kota Medan. Secara geologis areal Kebun Sei Silau tergolong dalam formasi
kuater dengan bahan induk tuff liparit. Topografi areal umumnya datar-berombak.
Jenis tanah Podsolik Coklat Kemerahan dengan pH tanah 4,50 – 4,60. Kesuburan
fisik tanah tergolong baik dengan tekstur tanah lempung liat berpasir, struktur
tanah gumpal dan kedalaman efektif tanah > 120 Cm.
2.4.2 Struktur Organisasi di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) KSSIL
Organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat sumber daya
manusia yang saling bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi yang
telah ditentukan. Agar kerjasama dalam organisasi tersebut dapat berjalan
dengan baik dan teratur, maka perlu adanya struktur atau susunan organisasi
yang baik Struktur organisasi yang efisien berarti organisasi yang
menjalankan peranannya masing - masing satuan organisasi dapat mencapai
perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja. Dilihat dari struktur
organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) KSSIL, dapat dilihat bahwa
perusahaan menggunakan bentuk struktur organisasi garis/ line. Struktur
organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III KSSIL adalah sebagai berikut:
2.4.3 Tugas dan Wewenang
Berikut ini dijelaskan mengenai jabatan-jabatan dalam organisasi unit
kebun, yaitu:
1. Manager Kebun
Manager Kebun adalah jabatan tertinggi di perkebunan dengan fungsi
sebagai pemimpin dan pengelola perkebunan. Dalam menjalank an tugasnya
37
Manager Kebun bertanggung jawab kepada para Direksi dan dibantu oleh
para Assisten. Uraian tugas Manager Kebun meliputi:
a. Mengelola, memimpin, membimbing, mengawasi serta mengontrol dan
mengamankan unit kerja/perkebunan.
b. Melaksanakan kebijakan dan intruksi Direksi.
c. Mengelola keuangan unit kerja/perkebunan.
d. Memimpin dan mengkoordinir tata usaha, ketenagakerjaan, serta bagian
umum.
e. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan.
f. Menyelenggarakan seluruh pr oses produksi sesuai dengan standar dan
program mutu untuk mencapai hasil yang optimal.
g. Mengusulkan pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan,
pemberhentian bawahannya sesuai peraturan yang berlaku.
2. Assisten Kepala (ASKEP)
Assisten Kepala adalah unsur staf yang membantu tugas - tugas
Manajer Kebun dalam koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pekerjaan di
Kebun. Assisten Kepala dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Manager
Kebun dan dalam tugasnya Assisten Kepala mengkoordinir dan membawahi
Assisten Afdeling. Uraian tugas Assisten Kepala meliputi:
a. Membantu Manager Kebun dalam penyusunan rencana kerja dan biaya
kebun (bidang tanaman).
b. Menyusun jaringan kerja dari afdeling - afdeling.
c. Mengawasi realisasi rencana kerja dan rencana anggaran/biaya.
38
d. Mengkoord ir pengadaan dan penempatan tenaga kerja di afdeling.
e. Mengatur penyebaran kebutuhan bahan di afdeling.
f. Memeriksa secara administrasi dan fisik terhadap pekerjaan dilapangan.
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Assisten di afdeling.
3. Asisten Afdeling
Assisten Afdeling (Kepala Afdeling) merupakaN tenaga pimpinan
pelaksanaan tingkat tertinggi dari satu afdeling. Afdeling merupakan satu unit
produksi dan administratur kebun tingkat bawah terutama tugas dalam bidang
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeriksaan, penyelenggaraan
administrator dan pembuatan pencatatan laporan terhadap semua kegiatan
pertanaman disetiap afdeling. Uraian tugas Assisten Afdeling meliputi:
a. Menentukan klasifikasi tenaga kerja panen serta membuat pinalty atau LK
yang tidak sesuai dengan kriteria prosedur yang ditentukan.
b. Mengendalikan penanganan pemeliharaan panen sampai TPH sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.
c. Menentukan identifikasi kebutuhan pelatihan.
d. Tanggung jawab
e. Menjamin bahwa kebijakan mutu serta dokumen lainnya yang relevan
mengenai mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara diseluruh karyawan
yang dipimpinnya.
f. Membuat rencana pemeliharaan rutin, TU/TB/TK/pembibitan dan
pemakaian alat/bahan produksi dan proses panen dan mengajukan ke Askep
untuk dievaluasi sesuai RKO yang dibutuhkan perbulan dan seterusnya.
g. Memaksimalkan potensi produksi
39
h. Memeriksa/menguji proses panen dan proses pemeliharaan dan mencatat
hasilnya.
i. Mengevaluasi realiasasi kerja pemeliharaan dan produksi tanaman yang
berhubungan dengan produksi, tenaga kerja, peralatan kerja, dan bahan
bahan kimia yang dipergunakan.
j. Menjamin bahwa tenaga kerja pemeliharaan Tap/kap speksi pada proses
panen sesuai dengan spesifikasinya.
k. Mengklasifikasi tenaga pemanen sesuai kriteria yang ditentukan.
l. Mempersiapkan agenda pada tinjauan manajemen yang berhubungan
dengan pemeliharaan, panen produksi ditanam.
m. Memelihara catatan mutu yang berhubungan dengan afdeling (Tanaman)
yang dibawah koordinasinya termasuk pengarsipan/penyimpanan dan
dipelihara sesuai dengan spekulasi yang ditentukan.
n. Mengevaluasi kemajuan pekerjaan pemborong.
o. Mengidentifikasi dan menerapkan pembuatan teknik statistik.
p. Menindak lanjuti tindakan-tindakan perbaikan yang ditemukan pada Internal
Quality Audit (IQA).
4. Assisten Pengolahan
Tugas dan tanggung jawab Asisten Pengolahan yaitu:
a. Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara
seluruh mandor-mandor dan pekerja diproses pengolahan.
b. Membuat rencana pemakaian tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan
kimia yang digunakan pada proses pengolahan sesuai dengan RKAP
40
(Rencana Kerja Anggaran Pendapatan) dan penjabarannya ke RKO
(Rencana Kerja Operasional).
c. Berusaha agar proses pengolahan dilakukan dipengolahan lateks pekat
dan BSR efektif dan efisiensi supaya produktifitas dapat tercapai.
d. Mengendalikan proses pengolahan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
e. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima
serta produksi yang dikirim.
f. Mengawasi penanganan dalam proses pengolahan dan final produksi
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta penanganan packing
dan penyimpanannya.
g. Mengawasi dan mengevaluasi stock produksi yang ada di gudang atau
storage tank.
h. Mengorganisasi audite diproses pengolahan sehingga Instruksi Kerja (IK)
dapat dilaksanakan secara efektif. Bertanggung jawab kebersihan terhadap
seluruh lingkungan pabrik.
i. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target produksi sesuai bahan
baku yang diterima.
5. Asisten Tata Usaha (ATU)
Tugas dan wewenang dari asisten tata usaha (ATU) adalah sebagai berikut:
a. Administrasi upah dan catu
b. Sekretaris dan arsip
c. Mengkoordinir pekerjaan bidang administrasi dan keuangan.
d. Mengkoordinir proses pembukuan untuk laporan bulanan.
41
e. Mengkoordinir proses pembuatan RKAP/RKO bekerjasama dengan bagian
terkait.
f. Melaksanakan evaluasi bulanan, semester dan tahunan.
g. Melaksanakan dan mengawasi proses permintaan barang, penyimpanan
barang dan pengeluaran barang dari gudang.
h. Melaksanakan administrasi kas dan bank.
i. Melaksanakan dan mengawasi proses financial.
j. Bertanggung jawab kepada Manajer.
6. Asisten Personalia Kebun (APK)
Tugas dan Wewenang
a. Administrasi penduduk dan pekerja
b. Mengkoordinir pekerjaan bidang personalia, umum, jamsostek dan bidang
Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU)/kependudukan.
c. Menjamin bahwa semua personil dibagian personalia dan tata usaha
mengerti,menerapkan dan memelihara kebijakan mutu yang telah ditetapkan
oleh Top Management.
d. Menjamin bahwa semua akt ifitas-aktifitas pelatihan dengan prosedur mutu
dan catatan mutu yang telah di dokumentasikan dan diterapkan sampai
dengan efektif.
e. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil yang ada di
bagian personalia.
f. Mempersiapkan daftar program pelatihan untuk semua personil.
g. Mengkoordinir pelatihan termasuk fasilitas yang dilatih, pelatih dan mampu
mempersiapkan materi pelatihan yang diterima pada bagian terkait.
42
h. Menyusun schedule tanggal pelatihan untuk disampaikan ke bagian terkait.
i. Menjamin bahwa daftar hadir pelatihan, identifikasi kebutuhan pelatihan,
sertifikat dan catatan-catatan mutu lainnya yang berhubungan dengan
akifitasaktifitas pelatihan dipelihara dan disimpan dengan baik di bagian
personalia.
j. Membuat laporan bulanan pelatihan.
k. Agraris tingkat kebun
l. Hubungan masyarakat
7. Assisten Teknik
Assisten Teknik merupakan penanggung jawab pabrik dibidang
pemeliharaan, bengkel dan bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan dan
tindakan dalam bidang produksi. Uraian tugas Assisten Teknik meliputi:
a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dala m
rangka pengelolaan Bengkel Teknik/Bengkel Reperasi dan kebersihan
lingkungan.
b. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Teknik Pabrik.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
d. Memberikan bimbingan, dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang
harmonis.
e. Mengendalikan tercapainya jasa - jasa kerja karyawan Teknik Pabrik
Bengkel seoptimal mungkin.
43
8. Perwira Keamanan (PAPAM)
Perwira Pengamanan (PaPam) bertugas membantu Manajer Kebun dalam
memimpin bidang keamanan. Uraian tugas Perwira Pengamanan:
a. Mempertanggung jawabkan pengelolaan keamanan dan ketertiban di
Kebun Sei Kencana kepada Manajer Kebun.
b. Koordinasi dengan pihak keamanan setempat seperti kepolisian,
pemerintah desa dan koramil
c. Mangamankan Asset perusahaan dari semua bentuk gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam
d. Mewakili Perusahaan jika berurusan dengan pihak kepolisian atau pihak
keamanan lainnya.
e. Melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris
perusahaan.
2.5 Hipotesis
Berdasarkan pada rumusan masalah, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran
maka hipotesis penelitian dengan menggunakan sistem peramalan ini adalah
sebagai berikut:
H1 : Adanya pengaruh jumlah produksi karet yang akan berdampak
dengan besarnya keuntungan perusahaan.