bab ii tinjauan pustaka 2.1 hakikat olahraga petanque ii-dikonversi.pdf2.1.1 sejarah olahraga...
TRANSCRIPT
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Olahraga Petanque
Kata Petanque berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek
Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar
bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki yang menapak ke
tanah
Petanque adalah permainan sederhana bertujuan untuk melempar bola besi
(bosi) sehingga dekat kesasaran (boka/bola kayu) (Rasyono, 3:2017). Seorang yang
dapat memiliki skor atau poin jika satu bola atau lebih, lebih dekat pada bola kayu
dari pada bola lawan. Pemenangnya adalah pemain pertama atau tim untuk
mencapai 13 poin.
Olahraga petanque adalah suatu bentuk permainan boules yang tujuannya
melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut
cochonnet/jack/boka dan kaki harus berada di lingkaran kecil
Petanque merupakan permainan tradisional yang berasal dari negara Prancis
dan merupakan pengembangan dari permainan zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6
SM, pada tahun 1907 versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules
Boules Lenoir di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Perancis
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/petanque).
La%20Ciotathttps://id.wikipedia.org/wiki/Provencehttps://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttps://id.m.wikipedia.org/wiki/petanque
-
9
Pétanque adalah permainan yang dimainkan di permukaan keras seperti pasir
atau kerikil, di mana permainan ini dimainkan secara single atau satu orang lawan
satu, dengan dua orang lawan dua atau tiga orang lawan tiga, setiap pemain berusaha
untuk menempatkan sebanyak mungkin bola logam mereka atau 'boules 'sedekat
mungkin dengan jack atau dengan menembak. Tim yang pertama mencetak 13 poin
adalah tim yang menjadi pemenang (journal of petanqu the third age trust).
Berdasarkan pendapat diatas petanque adalah permainan tradisional asal negara
Prancis yang bertujuan untuk melempar bola besi (bosi) sehingga dekat dengan
sasaran (boka/bola kayu), permainan dinyatakan selesai bila salah satu team/pemain
berhasil mencapai 13 point terlebih dahulu atau mendapatkan skor lebih banyak
dalam waktu yang telah ditentukan.
Objek permainan adalah melempar bola anda dengan sedikit putaran ke
belakang melengkung sehingga mendarat lebih dekat dengan bola kecil (cochonnet)
dari pada lawan Anda, atau menyerang dan mengarahkan bola kita ke arah bola
lawan.
2.1.1 Sejarah Olahraga Petanque
Sejarah petanque berawal pada abad ke-6 SM orang Yunani Kuno telah
memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut
spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan
menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi
dibawa ke Provence oleh tentara Romawi dan pelaut. Sebuah makam Romawi
di Florence menunjukkan orang bermain game ini, membungkuk untuk
mengukur poin. Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma,
-
10
menggantikan bola batu dengan bola kayu, untuk memberi mereka bobot yang
lebih berat.
Petanque seperti yang sekarang ini ditemukan padatahun 1907 di kota La
Ciotat dekat Marseilles oleh pemain LyonnaisePrancis bernama Jules Boules
Lenoir. pengiriman bergerak diganti dengan yang stasioner. Kejuaraan petanque
pertamakali dengan aturan baru di selenggarakan pada tahun 1910 oleh Ernest
saudara dan Joseph Pitiot, pemilik sebuah kafe di LaCiotat.Induk organisasi
olahraga ini Prancis selaku pencetus olahraga ini adalah Fédération Française
de Pétanque et JeuProvençal (FFPJP)
2.1.2 Olahraga Petanque di Indonesia
Indonesia mengenal olahraga petanque sejak lama namun tidak diketahui
pastinya. DiIndonesia, olahraga ini hanya dimainkan oleh kaum
ekspatriat/orang-orang asing yang bekerja di Indonesia melalui perkumpulan-
perkumpulan ekspatriat seperti International Sport Club Indonesia (ISCI) di
Ciputat Jakarta dan Jakarta Petanque Club di Ragunan Jakarta. Beberapa hotel
seperti Hotel Novotel Lombok memiliki fasilitas bermain bermain petanque di
arena pasir pantai kuta Lombok. Pada tahun 2002, Jakarta petanque club telah
menghubungi Komite Olahraga Nasional (KONI) untuk mengembangkan
olahraga ini, namun belum mencapai hasil yang baik. Pada tahun 2011,
Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah SEA GAMES XXVI-2011 di kota
Jakarta dan Palembang, dan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan
adalah petanque dimana telah dipertandingkan di SEA GAMES sejak SEA
GAMES tahun 2001 di Kuala Lumpur Malaysia.
-
11
KONI Provinsi Sumatra Selatan segera menunjuk PDPDE (Perusahaan
Daerah Provinsi Sumatra Selatan) untuk membentuk wadah organisasi petanque
dan sekaligus mencari, menseleksi atlet dan kepelatihan untuk menghadapi
pertandingan SEA GAMES cabang olahraga petanque. Pemerintah Provinsi
Sumatra Selatan Sebagai tuan rumah SEA GAMES XXVI-2011 di Palembang
telah membangun venue pertandingan petanque yang bertaraf Internasional di
Jakabaring Sport Center kota palembang dengan memiliki 10 lane untuk latihan
dan 8 lane untuk pertandingan.
Pengembangan selanjutnya pasca SEA GAMES XXVI-2011 dan untuk
menghadapi kegiatan multievent Nasional dan Internasional, FOPI ditunjuk
oleh KONI untuk segeramembangun struktur FOPI dan mengembangkan
olahraga ini diseluruh Indonesia. Pada tahun 2015 cabang olahraga petanque
telah terdaftardalam keanggotaan KOI dan KONI pusat dan olahraga petanque
sudah terdaftarsebagai cabang olahraga yang dipertandingkan dalam multievent
Internasional seperti Sea Games, Asean Beach Games dan multievent Nasional
seperti POMNAS 2015 yang diadakan di Aceh dan PON 2016 yang diadakan di
Jawa Barat.
Melihat perkembangan olahraga Petanque Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Jambi bergerak cepat untuk menjadi pelopor terbentuknya
perkembangan Petanque di Provinsi Jambi. Perjuangan untuk mengembangkan
Petanque dimulai sejak 12 Desember 2015 sesaat setelah terbentuknya
kepengurusan petanque Provinsi Jambi. Fakultas Ilmu Keolahragaan
-
12
membangun lapangan Petanque ala kadarnya namun dengan semangat yang
kuat untuk berprestasi.
Pada PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat kontingen Petanque Provinsi
Jambi yang atletnya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan mampu
meraih 1 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu. Prestasi yang
membanggakan sangat luar biasa mengingat usia petanque Jambi yang masih
seumur jagung.
2.1.3 Peralatan dalam Olahraga Petanque
a. Bola Besi (bosi)
bola besi dengan bahan metal dengan diameter 7.05cm minimal - 8cm
maksimal dan berat bola dari 650 sampai 800 gram , bola yang digunakan
mempunyai persyaratan, seperti dengan adanya seri atau nomor bola yang
terukir di bola tersebut.
Gambar 2.1 Bola besi
Sumber : http://www.jakartapetanque.com / wp-
content/uploads/2012/05/boules-obut.png
http://www.jakartapetanque.com/
-
13
b. Bola Kayu (Boka)
jack atau bola kayu dengan diameter 30 mm.
Gambar 2.2 boka (bola kayu)
Sumber : http://www.petanque-web.com/896-home_default/5-buts-obut-laques-
1-en-buis-naturel.jpg
c. Meteran
Alat yang digunagankan untuk mengukur adalah meteran dengan panjang
1 m sampai 10 m.
Gambar 2.3 Meteran
Sumber : https://thumbs.dreamstime.com/z/jeu-de-boules-petanque6814938.jpg
http://www.petanque-web.com/https://thumbs.dreamstime.com/z/jeu-de-boules-petanque6814938.jpg
-
14
e. Circle (lingkaran)
circle atau lingkran untuk digunakan sebagai tempat awal untuk melemprkan
bola
Gambar 2.4 Circle (lingkaran)
Sumber :http://www.genissieux.fr/images/stories/associations/Petanque2.jpg
f. Lapangan
Standar lapangan petanque menurut peraturan FIPJP adalah 15 meter x 4
meter untuk pertandingan internasional dan nasional. Dimainkan di atas
tanah liat atau bebatuan, tidak direkomendasi untuk lapangan rumput dan
concrete.
Gambar 2.5 Lapangan
Sumber : http://3.bp.blogspot.com/lapang%petanque
-
15
2.1.4 Jenis dan Nomor Pertandingan
1) Pemain atau Single
a. Single Man
b. Single Women
2) Pemain atau Double
a. Double Man
b. Double Women
c. Double Mix
3) Pemain atau Triple
a. Triple Man
b. Triple Women
c. Triple Mix
4) Pemain shooting
a. Shooting Man
b. Shooting Women
2.1.5 Teknik dalam memegang bola besi dan posisi kaki
Teknik dalam memegang bola adalah dengan posisi jari dalam keadaan
rapat lalu letakkan bosi ( Bola Besi ) di pangkal jari, lalu lipat jari sampai
menutup sebagian bola. Kemudian putar tangan sehingga posisi bola
menghadap kebawah.
-
16
Gambar 2.6 Memegang bosi
Sumber : http://manpetanqueballinhand-on.com
posisi kaki awal sebelum melempar berada di dalam circle ( lingkaran ),
dengan posisi kaki kanan berada di depan jika yang si pelempar menggunakan
tangan kanan, dan kaki kiri berada sedikit di belakang dan tidak sejajar,
begitupun sebaliknya.
Gambar 2.7 Posisi kaki
Sumber : http://petanque.org.imgpub
2.1.6 Precision Shooting
Nomor precision shooting dalam petanque adalah permainan petanque
yang dimainkan dengan melempar kesasaran yang telah ditentukan dimana
terdapat lima station dengan berbagai variasi sesuai peraturan yang berlaku.
Adapun lapangan untuk nomor precision shooting adalah sebagai berikut :
http://petanque.org.imgpub/
-
17
Gambar 2.8 Lapangan precision shooting
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
Berikut adalah lima station harus dilempar dengan jarak sesuai line di bawah.
1. Station 1, dimana pemain melempar bosi tanpa penghalang
Gambar 2.9 Station 1 Pada Precision Shooting
-
18
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
2. Station 2, dimana pemain melempar bosi dengan penghalang boka
Gambar2.10 Station 2 Pada Precision Shooting
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
3. Station 3, dimana pemian melempar bosi diantara dua bosi
Gambar2.11 Station 3 Pada Precision Shooting
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
-
19
4. Station 4, dimana pemain melempar bosi dengan penghalang bosi
Gambar2.12 Station 4 Pada Precision Shooting
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
5. Station 5, dimana pemain melempar boka tanpa penghalang
Gambar2.13 Station 5 Pada Precision Shooting
Sumber : Federation International de Petanque et Jeu Provencal (FIPJP)
-
20
2.2 Hakikat shooting
Menurut Pelana ( 2016 : 118 ) shooting adalah jenis lemparan untuk mengusir
bola lawan dari dekat bola kayu yang menjadi target.
Nurhasan (2001:162) mengatakan bahwa : “Shooting adalah menembak bola ke
sasaran.
“Souef (2015: 50) shooting tidak perlu deskripsi panjang: mengarahkan pada
bola target (fokus pada titik bola target, bukan halangan bola) dan mencoba untuk
mendaratkkan bola diatas bola target dan mendorongnya keluar lapangan. Dari
beberapa sumber di atas dapat diambil kesimpulan , bahwa shooting adalah
mengarahkan bola pada target dan mencoba mendaratkan bola kesasaran guna
mengusir atau menjauhkan bola lawan dari boka.
2.3 Hakikat keseimbangan statis
Menurut Harsono (1988:23), adalah kemampuan untuk mempertahankan system
neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita
bergerak.
Menurut Ratinus Darwis (1992:119), keseimbangan (balance) adalah
kemampuan untuk mempertahankan system saraf otot tersebut dalam suatu posisi
atau sikap yang efisien selagi kita bergerak.
Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statis
atau dinamis, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan adalah
-
21
kemampuan seseorang untuk mempertahan system neumoscular atau sikap yang
efisien dalam waktu yang lama, dengan melakukan test stork stand. Dapat
disimpulkan bahwa keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahan
system neumoscular atau sikap yang efisien dalam waktu yang lama, dengan
melakukan test stork stand.
2.4 Hakikat Konsentrasi
Nusufi (2016:54) Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan
perhatian pada rangsang yang dipilih (satu objek) dalam waktu tertentu. Artinya,
proses terjadinya konsentrasi selalu didahului oleh adanya perhatian seseorang
terhadap satu objek yang dipilih. Dengan demikian konsentrasi merupakan yang
diperlukan adalah konsentrasi. perhatian dalam rentang waktu yang lama, sehingga
selama dalam aktivitas olahraga.
Abernathy (2001) menjelaskan bahwa konsentrasi merupakan aspek mental
yang penting bagi kesuksesan atlet dalam menampilkan performa terbaik. Karena
perhatian yang ada dalam otak sering kali berubah yang dipengaruhi oleh stimulus
yang baru. Oleh karena itu, pelatih harus melatih konsentrasi para atletnya , sebab
jika atlet gagal mengendalikan konsentrasinya, sulit diprediksi untuk bisa menang
dalam pertandingan yang diikutinya.
Ketidak mampuan atlet dalam berkonsentrasi dapat disebabkan oleh adanya
stimulus-stimulus pengganggu yang berasal dari luar dan dalam diri atlet
(Komarudin, 2013; Wilson, Peper, Schmid, 2006). stimulus eksternal adalah Stimulus
pengganggu konsentrasi yang berasal dari luar diri atlet disebut juga. Contoh stimulus
eksternal yang dapat mengganggu konsentrasi atlet, Jannah (2017:54) adalah
-
22
kompetitor atau atlet lain, pelatih, panitia kompetisi, penonton, dan lokasi kompetisi
dilaksanakan. Sementara itu, stimulus pengganggu konsentrasi yang berasal dari
dalam diri atlet disebut stimulus internal.
Konsentrasi dicapai dengan tiga cara yang berbeda. Berikut penjelasannya :
1. Cara yang pertama adalah dengan aksi. Orang yang akan melakukan suatu
gerakan tertentu tertentu atau melakukan aksi yang membantu akal untuk
berkonsentrasi, pada sebuah objek tertentu.
2. Cara yang kedua adalah dengan bantuan kata-kata. orang akan belajar
memikirkan objek dengan secara otomatis dengan pengulangan kata tertentu,.
3. Cara yang ketiga adalah dengan bantuan memori. Dia akan berusaha
mengumpulkan benda pada seluruhmemorinya dan mereka akan menyusun
objek supaya bisa berkonsentrasi pada suatu hal yang diinginkan.
Dapat di simpulkan bahwa, konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk
memusatkan perhatian terhadap sesuatu objek ( yang dipilih) dan mempertahankan
perhatian dalam rentang waktu yang lama selama aktivitas olahraga.
2.5 Kerangka Berpikir
Dalam permainan ini pemain yang akan melakukan shooting tidak memiliki
keseimbangan maka pemain akan mengalami masalah pada hasil shooting yang akan
diperoleh. Konsentrasi mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
melakukan shotting, ketepatan shooting berpengaruh pada nomor shooting, semakin
tepat lemparan pada hambatan yang diberikan maka semakin banyak point yang
didapatkan. Shooting merupakan teknik dasar yang harus dimiliki setiap pemain
petanque. Karena teknik shooting merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
-
23
pemain ketika saat-saat yang menentukan untuk bisa mendapat poin.
Berdasarkan uraian di atas, maka keseimbangan statis dan konsentrasi harus
dimiliki oleh setiap pemain petanque, karena keseimbangan statis dan konsentrasi
merupakan modal dasar dalam permainan petanque terutama pada saat melakukan
shooting . Hubungan keseimbangan statis dan konsentrasi terhadap hasil shooting
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.14. Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesi Penelitian
Untuk dapat dipakai sebagai pegangan dalam penelitian ini, maka perlu
menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang akan dibuktikan
kebenaran. Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih
perlu dibuktikan kebenarannya, jika hipotesis telah dibuktikan kebenarannya
namanya bukan lagi hipotesis melainkan tessa. (Hadi,1993 : 257).
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis atau
dugaan sementara adalah :
1. adanya hubungan kesimbangan statis terhadap hasil shooting atlet petanque
kabupaten sarolangun,
2. adanya hubungan konsentrasi terhadap hasil shooting atlet kabupaten
sarolangun.
Keseimbangan statis (X1)
Konsentrasi (X2)
Hasil Shooting (Y)