bab ii tinjauan pustaka 2.1 mengkudu (morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/andi dwi...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifolia) 2.1.1 Sejarah Tanaman Mengkudu Menurut Waha (2009), tanaman mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka membawa hewan dan tanaman yang dianggap sangat penting, termasuk mengkudu. Mengkudu oleh orang Polinesia dikenal dengan nama Noni. Orang Polinesia biasa menggunakan tanaman mengkudu untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain tumor, luka kulit, gangguan pernafasan (termasuk asma), demam, dan penyakit usia lanjut. Para tabib Polinesia selalu menggunakan mengkudu dalam setiap resep pengobatannya. Menurut Guppy ilmuwan yang mempelajari tentang mengkudu sekitar tahun 1900, 60% dari 80 spesies tanaman mengkudu tumbuh di pulau-pulau di Indonesia, Malaysia, dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik. Dari 80 spesies yang ada, hanya 20 spesies yang mempunyai nilai ekonomi. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga disebut Queen of the Morinda (Waha, 2009). 7 Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Upload: duongdien

Post on 22-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mengkudu (Morinda citrifolia)

2.1.1 Sejarah Tanaman Mengkudu

Menurut Waha (2009), tanaman mengkudu berasal dari Asia

Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan

mendarat di kepulauan Polinesia, mereka membawa hewan dan tanaman yang

dianggap sangat penting, termasuk mengkudu. Mengkudu oleh orang

Polinesia dikenal dengan nama Noni. Orang Polinesia biasa menggunakan

tanaman mengkudu untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain

tumor, luka kulit, gangguan pernafasan (termasuk asma), demam, dan

penyakit usia lanjut. Para tabib Polinesia selalu menggunakan mengkudu

dalam setiap resep pengobatannya.

Menurut Guppy ilmuwan yang mempelajari tentang mengkudu sekitar

tahun 1900, 60% dari 80 spesies tanaman mengkudu tumbuh di pulau-pulau di

Indonesia, Malaysia, dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan

Lautan Pasifik. Dari 80 spesies yang ada, hanya 20 spesies yang mempunyai

nilai ekonomi. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga

disebut Queen of the Morinda (Waha, 2009).

7

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

8

Orang-orang Eropa pada tahun 1849 menemukan manfaat lain

tanaman mengkudu yaitu sebagai zat pewarna, karena kandungan Morindon

dan Morindin yang terdapat pada akar. Penelitian tentang pemanfaatan

mengkudu terus dilakukan, mulailah ditemukan zat antibakteri pada tanaman

mengkudu pada tahun 1950. Selanjutnya sekitar tahun 1960-1980 dilakukan

riset-riset untuk membuktikan bahwa tanaman mengkudu dapat menurunkan

tekanan darah. Pada tahun 1972 ahli Biokimia Dr. Ralph Heinicke mulai

melakukan penelitian tentang xeronine dalam mengkudu dan pada tahun 1993

ditemukan zat antikanker (damnacanthal) dalam buah mengkudu (Waha,

2009).

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Mengkudu

Menurut van Steenis (2008), mengkudu diklasifikasikan sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiaceae

Genus : Morinda

Species : Morinda citrifolia

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

9

2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu

a. Batang

Mengkudu merupakan tanaman tahunan (perennial). Ukuran

batang mengkudu tidak begitu besar dibandingkan dengan tanaman

tahunan lainnya. Tingginya bisa mencapai 4-6 meter. Bentuk batang

umumnya bengkok, berdahan kaku, mempunyai banyak ranting yang

bersegi empat, dan memiliki akar tunggang (Wijayakususma, 2007). Kulit

batang kasar, kulit batang berwarna coklat keabu-abuan atau coklat

kekuningan dan tidak berbulu. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun

(evergreen). Kayunya sangat mudah dibelah ketika sudah kering

(Tajoedin dan Iswanto, 2009).

b. Daun

Daun mengkudu berbentuk bulat telur atau lonjong dengan ujung

meruncing (lanset), bertangkai dengan lebar 8-15 cm dan panjang 10-20

cm. Warna daunnya hijau mengkilap dan tidak berbulu. Tepi daunnya

bergelombang dengan ujung daun lancip. Letak Daun mengkudu

berhadap-hadapan secara bersilang (Wijayakususma, 2007). Pangkal daun

berbentuk pasak dengan ukuran 0,5-2,5 cm dan tulang daunnya menyirip.

Daun mengkudu mempunyai rasa agak pahit, tetapi mengandung vitamin

A yang tinggi yakni 6000 SI/100 g (Tajoedin dan Iswanto, 2009).

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

10

c. Bunga

Bunga mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang dengan ukuran

1-4 cm. Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan

daun yang tumbuh normal. Bunga mengkudu berkelamin dua, dengan

benangsari tertancap pada mulut mahkota. Mahkota bunga berbentuk

tsbung yang menyerupai bentuk terompet (Wijayakusuma, 2007). Kepala

putik berputing dua. Bunga mengkudu berwarna putih, kecil, berbau

harum dan menggerobol pada satu dasar bersama yang membentuk

benjol-benjol sampai disebut bonggol (Tajoedin dan Iswanto, 2009).

d. Buah

Buah mengkudu berbentuk bulat lonjong dengan diameter 7,5-10

cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel bersegi banyak

(polygonal) yang berbintik-bintik dan berkutil. Daging buah tersusun dari

buah-buah batu berbentuk pyramid berwarna coklat merah. Mula-mula

buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan.

Setelah masak menjadi putih transparan dan lunak. Buah yang telah

masak banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk

(Tajoedin dan Iswanto, 2009).

e. Biji

Biji mengkudu berwarna coklat kehitaman, memiliki albumen

yang keras serta ruang udara yang tampak jelas. Biji mengkudu memiliki

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

11

daya kecambah yang cukup tinggi, walaupun disimpan dalam waktu enam

bulan. Perkecambahan terjadi setelah 35 hari biji disemai (Tajoedin dan

Iswanto, 2009).

2.1.4 Kandungan Kimia Tanaman Mengkudu

Menurut Waha (2009), buah mengkudu mengandung berbagai macam

zat antara lain :

a. Senyawa-senyawa Terpenoid

Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isomerik yang

juga terdapat dalam lemak/minyak esensial (essencial oils), yaitu sejenis

lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpenoid membantu

tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.

b. Antraquinon

Penelitian Bushnel et al. (1950) mengemukakan bahwa buah

mengkudu mengandung zat antraquinon. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

zat antraquinon terbukti sebagai zat antibakteri. Menurut Waha (2009)

zat antraquinon dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan

(patogen) yaitu Salmonela dan Shigella.

c. Scopoletin

Pada tahun 1993, peneliti dari Universitas Hawai berhasil

memisahkan zat-zat scopoletin dari buah mengkudu. Zat ini mempunyai

khasiat pengobatan, yaitu berfungsi memperlebar pembuluh darah yang

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

12

mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu

scopoletin terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri dan dapat

membunuh jamur Phytium sp.

d. Alkaloid

Salah satu alkaloid penting dalam tanaman mengkudu adalah

xeronine. Xeronine berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan

mengatur fungsi protein di dalam sel. Xeronine juga berperan dalam

mengatur bentuk dan kekerasan (rigiditas) protein-protein spesifik yang

terdapat di dalam sel, sehingga menghindari pertumbuhan yang tidak

normal dari sel, seperti sel kanker. Selain itu buah mengkudu juga

mengandung bahan-bahan pembentuk xeronine yang disebut proxeronine

dalam jumlah besar. Konsumsi proxenine dari buah menkudu akan

meningkatkan kadar xeronine dalam tubuh.

2.2 Ikan Patin (Pangasius sp.)

2.2.1 Klasifikasi Ikan Patin

Menurut Saanin (1995), ikan patin diklasifikasikan sebagai berikut : Phylum : Chordata

Classis : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Siluroidea

Family : Pangasidea

Genus : Pangasius

Species : Pangasius sp.

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

13

2.2.2 Ciri-ciri Morfologis Ikan Patin

Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak

dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya dapat mencapai

120 cm. Kepala patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak

di sebelah bawah. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek

yang berfungsi sebagai peraba (Susanto dan Amri, 2008).

Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi

patil yang bergerigi dan besar di sebelah belakangnya. Sementara itu, pada

jari-jari lunak sirip punggung terdapat sirip lemak yang berukuran sangat

kecil. Adapun sirip ekornya membentuk cagak dan bentuknya simetris. Ikan

patin tidak memiliki sisik. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari

lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki enam jari-jari lunak. Sirip dada

memiliki 12-13 jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi

senjata (patil) (Susanto dan Amri, 2008).

2.2.3 Sifat Biologis Ikan Patin

Ikan patin merupakan hewan yang aktif pada malam hari (nocturnal).

Ikan ini senang bersembunyi di liang-liang di tepi sungai. Benih patin di alam

biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menghirup

oksigen langsung dari udara pada saat menjelang fajar. Kebiasaan ini

dimanfaatkan oleh petani dan nelayan ikan dalam melakukan penangkapan

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

14

benih. Kemunculan benih patin dalam jumlah besar biasanya menjelang akhir

musim hujan (Kordi, 2010).

Patin adalah ikan pemakan segala (omnivor) dan cenderung menjadi

pemakan daging (karnivor). Di alam, patin memakan ikan-ikan kecil, cacing,

detritus, serangga, biji-bijian, potongan daun tumbuh-tumbuhan, rumput,

udang kecil, dan moluska. Ketika baru menetas (larva) ikan patin makan dari

cadangan makanan berupa kuning telur. Setelah persediaan kuning telur habis,

benih ikan patin memakan plankton (Kordi, 2010).

Patin termasuk dalam golongan ikan berkumis (catfish). Ikan ini dapat

bertahan dalam lingkungan perairan yang jelek, misalnya kekurangan oksigen.

Akan tetapi untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal, patin menyukai

lingkungan yang menyerupai habitat aslinya yaitu sungai dan danau (Kordi,

2010).

2.2.4 Hama dan Penyakit Ikan Patin (Pangasius sp.)

2.2.4.1 Hama Ikan Patin (Pangasius sp.)

Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung, hama yang mungkin

menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.

Hama serupa juga terdapat pada usaha pembesaran patin sistem hampang

(pen) dan karamba. Karamba yang ditanam di dasar perairan relatif aman

dari serangan hama. Pada pembesaran ikan patin di jala apung (sistem

sangkar), ada hama berupa ikan buntal (Tetraodon sp.) yang merusak jala

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

15

dan memangsa ikan. Hama lain berupa ikan liar pemangsa adalah udang,

dan seluang (Rasbora). Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah

budidaya akan menjadi pesaing ikan patin dalam hal mencari makan dan

memperoleh oksigen (Susanto, 2009).

Untuk menghindari serangan hama pada pembesaran di jala apung

(rakit) sebaiknya ditempatkan jauh dari pantai. Biasanya pinggiran waduk

atau danau merupakan markas tempat bersarangnya hama, karena itu

sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan di sekitar lokasi

dibersihkan secara rutin (Susanto, 2009).

Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Leptotilus

javanicus), pecuk (Phalacrocorax carbosinensis), blekok (Ramphalcyon

capensis) adalah dengan menutupi bagian atas wadah budidaya dengan

lembaran jaring dan memasang kantong jaring tambahan di luar kantong

jaring budidaya. Mata jaring dari kantong jaring bagian luar ini dibuat lebih

besar. Cara ini berfungsi ganda, selain burung tidak dapat masuk, ikan patin

juga tidak akan berlompatan keluar (Widiayati, 1992).

2.2.4.2 Penyakit Ikan Patin (Pangasius sp.)

Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi.

Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan

faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular,

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

16

sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan

organisme patogen (Susanto, 2009).

a. Penyakit Infeksi

Organisme patogen yang menyebabkan infeksi biasanya berupa

parasit, jamur, bakteri, dan virus. Produksi benih ikan patin secara masal

masih menemui beberapa kendala antara lain karena sering mendapat

serangan parasit Ichthyopthirius multifiliis (white spot) sehingga banyak

benih patin yang mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.

1. Penyakit Parasit

Penyakit yang disebabkan oleh parasit misalnya penyakit

bintik putih (white spot). Penyakit ini disebabkan oleh parasit dari

bangsa protozoa jenis Ichtyhyopthirius multifiliis Foquet. Organisme

ini menempel pada tubuh ikan secara bergerombol dalam jumlah

ratusan, sehingga terlihat seperti bintik putih. Tempat yang disukai

adalah di bawah selaput lendir. Pada tahap awal biasanya menyerang

daerah pangkal sirip, bila keadaan mendukung daerah serangan akan

semakin meluas sampai ke insang.

2. Penyakit Jamur

Penyakit jamur biasanya terjadi karena adanya luka pada tubuh

ikan. Luka itu dapat berupa goresan maupun luka akibat serangan

penyakit lain. Penyakit jamur ini biasanya disebabkan oleh

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

17

Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Pada kondisi perairan yang jelek,

kemungkinan terserang jamur semakin besar.

Ikan patin yang terserang jamur, pada bagian kepala, tutup

insang, sirip, dan punggung ditumbuhi benang-benang halus seperti

kapas berwarna putih hingga kecoklatan. Benang-benang halus

tersebut biasanya lebih banyak tumbuh pada bagian tubuh yang luka.

3. Penyakit Bakteri

Penyakit bakteri yang mungkin menyerang ikan patin adalah

Areomonas sp. dan Pseodomonas sp. Ikan yang terserang bakteri

biasanya mengalami perdarahan pada bagian dada, perut, dan pangkal

sirip. Serangan ini menyebabkan selaput rusak sehingga lendir pada

kulit berkurang, jika diraba kulit terasa kasar. Ikan patin yang

terserang bakteri menjadi lemah dan sering muncul ke permukaan air.

b. Penyakit Noninfeksi (Widiayati, 1992)

Penyakit noninfeksi disebabkan oleh gangguan bukan patogen.

Penyakit noninfeksi misalnya keracunan dan kekurangan gizi.

Keracunan disebabkan oleh banyak faktor, misalnya pemberian pakan

yang berjamur, berkuman, atau karena pencemaran lingkungan. Sumber

pencemar lingkungan dapat berasal dari limbah ternak yang berlebihan,

tumpukan sampah yang membusuk atau limbah pertanian (pestisida)

yang bermuara pada lokasi budidaya.

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

18

Gajala keracunan dapat diidentifikasi dari tingkah laku ikan,

yaitu ikan akan lemah, berenang megap-megap dipermukaan air, pada

kasus yang berbahaya, ikan berenang terbalik dan mati. Pada kasus

kurang gizi, ikan tampak kurus dan kepala terlihat lebih besar, tidak

seimbang dengan ukuran tubuh, kurang lincah, dan berkembang tidak

normal.

2.3 Bakteri Aeromonas hydrophila

2.3.1 Klasifikasi Aeromonas hydrophila

Klasifikasi Aeromonas hydrophila menurut Holt et.al. (1998) adalah

sebagai berikut :

Filum : Protophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Pseudanonadeles

Famili : Fribionaceae

Genus : Aeromonas

Spesies : Aeromonas hydrophila

2.3.2 Karakteristik Aeromonas hydrophila

Aeromonas adalah jenis bakteri yang bentuknya seperti batang,

bersifat gram negatif, dapat hidup dengan atau tanpa oksigen (fakultatif

aerobik), tidak berspora, bergerak aktif karena mempunyai satu flagel (motil),

senang hidup di lingkungan dengan suhu 15-300C dan pH 5,5-9. Bakteri ini

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

19

umumnya hidup di air tawar, terutama yang mengandung bahan organik

tinggi (Afrianto dan Liviawaty, 2009).

Bakteri A. hydrophila tidak akan tumbuh dalam larutan garam 4-5%

atau pada pH<6. Suhu pertumbuhan yang optimal adalah 280C, tetapi juga

dapat tumbuh pada suhu yang lebih rendah sampai 40C. Banyak strain kuman

ini yang mampu tumbuh pada kisaran pH yang lebar (4-10) di bawah kondisi

yang tidak optimal (WHO, 2005).

2.3.3 Serangan A. hydrophila Pada Ikan

Aeromonas dapat menyerang semua jenis ikan air tawar, dan jenis

penyakitnya disebut Motil Aeromonas Septicemia (MAS) atau sering juga

disebut Hemorrhage Septicemia. Serangan bakteri ini sifatnya berkepanjangan

(laten), jadi tidak menunjukkan gejala penyakit meskipun sudah dijumpai

dalam tubuh ikan. Serangan bakteri ini baru terlihat apabila ketahanan tubuh

ikan menurun akibat stres yang disebabkan oleh penurunan kualitas air,

kekurangan pakan atau penanganan yang kurang cermat (Afrianto dan

Liviawaty, 2009).

Penularan bakteri Aeromonas dapat berlangsung melalui air, kontak

badan, kontak dengan peralatan yang sudah tercemar atau karena pemindahan

ikan yang terserang Aeromonas dari satu tempat ke tempat lain. Ikan yang

terserang Aeromonas biasanya menunjukkan gejala, warna tubuhnya berubah

menjadi gelap, kulitnya menjadi kasat dan timbul pendarahan yang

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

20

selanjutnya akan menjadi borok (hemorrhage), kemampuan berenangnya

menurun dan sering megap-megap di permukaan air karena insangnya rusak

sehingga sulit bernafas, sering terjadi pendarahan pada organ bagian dalam

(hati, ginjal maupun limpa), sering pula terlihat perutnya agak kembung

(dropsi), seluruh siripnya rusak dan insangnya menjadi berwarna keputih-

putihan, mata rusak dan agak menonjol (exopthalmia) (Afrianto dan

Liviawaty, 2009).

Agen etiologik dipindahkan secara horisontal (antar binatang selain

dari induk dan keturunan) tetapi tidak secara vertikal (dari induk ke

keturunan). Bakteri memperbanyak diri di dalam usus, menyebabkan suatu

radang pengeluaran lendir berlebihan (haemorrhagic mucuous-desquamative).

Metabolit beracun A. hydrophila diserap dari usus dan menginduksi

keracunan. Pendarahan pada kapiler terjadi di permukaan sirip dan di

submukosa perut. Sel hepatik dan epitel dari tubulus ginjal menunjukkan

adanya degenerasi. Glomeruli dihancurkan dan jaringan menjadi berdarah,

dengan eksudat dari serum dan fibrin (Miyazaki and Jo, 1985).

Aeromonas menghasilkan banyak produk yang bersifat toksik bagi sel-

sel lain. Beberapa dilepaskan dari sel aktif dalam bentuk terlarut, sedangkan

yang lain tetap berasosiasi dengan permukaan sel, dan yang lainnya

dilepaskan saat kematian sel. Tiga protein ekstraselular Aeromonas yang

diketahui berkaitan dengan patogenitas telah dikloning, disekuen, dan

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

21

dikarakterisasi secara biokimia. Protein tersebut yaitu aerolysin, GCAT

(Glycerophospholipid Cholesterol Acyltransferase), dan serin protease

(Rodriguez et. al., 1992).

Serangan penyakit biasanya berhubungan dengan perubahan kondisi

lingkungan. Stres, populasinya padat (overcrowding), suhu tinggi, perubahan

suhu secara mendadak, penanganan yang kasar, transfer ikan, rendahnya

oksigen terlarut, rendahnya persediaan makanan, dan infeksi fungi atau

parasit, berpengaruh pada perubahan fisiologis dan menambah kerentanan

terhadap infeksi (Hayes, 2000).

2.4 Pengobatan Penyakit Ikan

Pengobatan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para

pembudidaya ikan jika ikan yang dipelihara terserang penyakit. Sebelum

melakukan pengobatan terhadap ikan yang sakit, terlebih dahulu harus diketahui

jenis penyakit yang menyebabkan ikan sakit agar dapat diketahui jenis obat

yang akan digunakan untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Menurut Kordi

(2010) ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para pembudidaya ikan yang

akan melakukan pengobatan terhadap beberapa jenis penyakit infeksi yaitu :

1. jika penyakit ikan disebabkan oleh virus maka tidak ada obat yang dapat

memberantas virus tersebut. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi hal-

hal yang menyebabkan terjadinya penyakit;

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

22

2. jika penyakit disebabkan oleh bakteri maka obat yang dapat digunakan

adalah bahan kimia sintetik atau alami atau antibiotika;

3. jika penyakit disebabkan oleh jamur dan parasit maka obat yang digunakan

adalah bahan kimia;

Dalam melakukan pengobatan dengan menggunakan bahan kimia harus

diperhatikan beberapa hal yaitu (Kordi, 2010) :

1. bahan kimia yang digunakan harus larut dalam air;

2. bahan tersebut tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap produksi

kolam. Bahan yang digunakan harus selektif yaitu bahan yang digunakan

hanya mematikan sumber penyakit tidak mematikan ikan;

3. bahan tersebut mudah terurai Pengobatan ikan sakit dapat dilakukan beberapa

metoda. Metoda yang dilakukan harus mempertimbangkan antara lain

ukuran ikan, ukuran wadah, bahan kimia atau obat yang diberikan dan sifat

ikan.

Beberapa metoda pengobatan penyakit ikan adalah sebagai

berikut (Kordi, 2010) :

1. metode suntikan

Metoda penyuntikan dilakukan apabila yang diberikan adalah sejenis

obat seperti antibiotika atau vitamin. Penyuntikan dilakukan pada daerah

punggung ikan yang mempunyai jaringan otot lebih tebal. Penyuntikan

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

23

hanya dilakukan pada ikan yang berukuran besar terutama ukuran induk,

sedangkan yang kecil kurang efektif dilakukan.

2. melalui makanan

Obat atau vitamin dapat diberikan melalui makanan. Akan tetapi bila

makanan yang diberikan tidak segera dimakan ikan maka konsentrasi obat

atau vitamin pada makanan akan menurun karena sebagian akan larut dalam

air. Oleh karena itu metoda ini afektif diberikan pada ikan yang tidak

kehilangan nafsu makannya.

Prinsip pengobatan ikan melalui makanan adalah meningkatkan daya

tahan tubuh ikan dan membunuh organisme penyebab penyakit

menggunakan obat yang sengaja dicampurkan pada makanan. Lamanya

pengobatan biasanya berlangsung 5-10 hari secara terus-menerus.

3. metode perendaman

Perendaman dilakukan bila yang diberikan adalah bahan kimia untuk

membunuh parasit maupun mikroorganisme dalam air atau untuk

memutuskan siklus hidup parasit. Jenis bahan kimia dan lamanya waktu

perendaman harus diperhatikan. Jika bahan kimia yang digunakan dapat

meracuni ikan, sebaiknya perendaman cukup 15-30 menit. Jika bahan kimia

yang digunakan kurang sifat racunnya atau konsentrasi yang diberikan tidak

akan membunuh ikan, perendaman boleh dilakukan dalam waktu yang lebih

lama (1 jam lebih sampai beberapa hari).

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

24

2.5 Kualitas Air

Air merupakan media yang paling vital bagi kehidupan ikan. Di dalam

budidaya ikan, kualitas air merupakan salah satu kunci keberhasilan. Beberapa

parameter air yang dijadikan indikator dalam menilai kualitas suatu perairan

adalah suhu, derajat keasaman (pH), dan oksigen terlarut.

2.5.1 Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor fisika yang sangat berpengaruh bagi

kehidupan ikan. Suhu mempengaruhi aktivitas fisika dan kimia dalam

perairan. Suhu juga mempengaruhi distribusi mineral dalam air,

mempengaruhi kekentalan (viskositas) air, tingkat konsumsi oksigen, dan

kandungan oksigen terlarut. Suhu optimal untuk pertumbuhan ikan adalah 28-

320C. Pada kisaran tersebut, konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat

tubuh per jam. Pada suhu 18-250C, ikan masih bertahan hidup tapi nafsu

makannya mulai menurun. Suhu air 12-180C mulai berbahaya bagi ikan,

sedangkan pada suhu kurang dari 120C ikan tropis mati kedinginan.

Selain itu, suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme dan

daya angkut darah, sehingga secara umum suhu mempengaruhi laju

pertumbuhan biota dalam air. Semakin tinggi suhu air, semakin tinggi tingkat

metabolisme organisme, yang berarti semakin tinggi konsumsi oksigennya.

Setiap kenaikan 100C, akan mempercepat laju reaksi kimia sebesar dua kali.

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

25

Akan tetapi perubahan suhu secara tiba-tiba dapat menyebabkan ikan mati,

karena terjadi perubahan daya angkut darah.

2.5.2. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion

hidrogen yang terlepas dalam suatu cairan. Nilai pH pada banyak perairan

adalah 4 sampai 9. Derajat keasaman (pH) air mempengaruhi tingkat

kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan

masam kurang produktif, bahkan dapat membunuh hewan budidaya.

Apabila pH air kurang dari 4,5, air bersifat racun bagi ikan. Pada

kisaran pH 5-6,5 pertumbuhan ikan terhambat dan ikan sangat sensitif

terhadap bakteri dan parasit. Ikan akan mengalami pertumbuhan optimal pada

kisaran pH 6,5-9, sedangkan bila pH lebih dari 9 maka akan menghambat

pertumbuhan ikan.

2.5.3 Oksigen Terlarut

Oksigen sangat penting bagi kehidupan organisme baik di darat

maupun di air. Oksigen agar dapat dimanfaatkan oleh organisme yang hidup

di air harus berada dalam keadaan terlarut dalam air. Oksigen dibutuhkan

oleh ikan untuk pembakaran bahan makanan yang akan menghasilkan energi

untuk beraktivitas, berenang, pertumbuhan, reproduksi dan sebagainya.

Kekurangan oksigen dalam air dapat mengganggu kehidupan ikan budidaya

termasuk pertumbuhannya.

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengkudu (Morinda citrifoliarepository.ump.ac.id/6125/3/Andi Dwi Hermawan_BAB II.pdf2.1.3 Ciri-ciri Umum Tanaman Mengkudu a. Batang Mengkudu merupakan tanaman

26

Konsentrasi oksigen paling ideal bagi budidaya ikan adalah 5-7 ppm.

Hanya ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan yang mampu

bertahan hidup pada perairan dengan konsentrasi oksigen terlarut rendah

hingga 2 ppm, seperti lele, gurami, sepat, gabus, dan betok. Hal ini

dikarenakan ikan-ikan tersebut mampu mengambil oksigen langsung dari

udara, dengan cara menyembul ke permukaan air.

Penggunaan Ekstrak Buah Mengkudu..., Andi Dwi Hermawan, FKIP UMP, 2011