bab ii tinjauan pustaka a. menstruasi 1. definisi menstruasi

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi Menstruasi adalah keadaan yang normal, yang akan dialami oleh setiap perempuan yang normal kesehatannya (Sinaga dkk, 2017). Menstruasi merupakan siklus masa subur telah dimulai terjadi saat lapisan dalam dinding rahm luruh dan keluar dalam bentuk kumpulan darah yang dikenal dengan istilah darah menstruasi. Setiap bulan seorang wanita yang telah memasuki usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum). Ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam Rahim melalui saluran telur. Bila pada saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemu, dapat terjadi pembuahan yang berlanjut menjadi kehamilan. Untuk mempersiapkan kehamilan yang mungkin terjadi, dinding Rahim akan menebal. Penebalan yang disebabkan ole faktor hormonal ini berguna agar Rahim siap menerima mudigah yang akan tertanam di sana. Bila kehamilan tidak terjadi, kadar hormon (yang membuat rahim menebal) akan turun. Akibatnya dinding Rahim sebelah dalam akan luruh, dan terjadilah menstruasi (Pudiastuti, 2012). Menstruasi merupakan proses berkala yang dating setiap 28-30 hari. Pada setiap masa menstruasi, darah menstruasi yang berwarna merah gelap akan dikeluarkan setiap bulan dan berlangsung selama 3-8 hari. Pada paruh

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MENSTRUASI

1. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah keadaan yang normal, yang akan dialami oleh setiap

perempuan yang normal kesehatannya (Sinaga dkk, 2017). Menstruasi

merupakan siklus masa subur telah dimulai terjadi saat lapisan dalam dinding

rahm luruh dan keluar dalam bentuk kumpulan darah yang dikenal dengan

istilah darah menstruasi. Setiap bulan seorang wanita yang telah memasuki

usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum).

Ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum

yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam Rahim melalui

saluran telur. Bila pada saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemu,

dapat terjadi pembuahan yang berlanjut menjadi kehamilan. Untuk

mempersiapkan kehamilan yang mungkin terjadi, dinding Rahim akan

menebal. Penebalan yang disebabkan ole faktor hormonal ini berguna agar

Rahim siap menerima mudigah yang akan tertanam di sana. Bila kehamilan

tidak terjadi, kadar hormon (yang membuat rahim menebal) akan turun.

Akibatnya dinding Rahim sebelah dalam akan luruh, dan terjadilah

menstruasi (Pudiastuti, 2012).

Menstruasi merupakan proses berkala yang dating setiap 28-30 hari. Pada

setiap masa menstruasi, darah menstruasi yang berwarna merah gelap akan

dikeluarkan setiap bulan dan berlangsung selama 3-8 hari. Pada paruh

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

pertama siklus menstruasi 28 hari, saat ovum siap dikeluarkan, ovarium akan

memproduksi hormone esterogen. Hormone ini akan menebalkan dinding

rahim sehingga tercipta suatu lingkungan yang siap untuk menerima

kehamilan.

Pada pertengahan siklus ovum akan dikeluarkan dan sisa folikel ovum

akan menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini selanjutna akan lebih

mempersiapkan Rahim untuk menerima kehamilan. Jika ovum tidak

mengalami pembuahan dan kehamilan tidak terjadi, kadar hormone esterogen

dan progesteron ini akan turun dan dinding rahim yang sbelumnya menebal

akan meluruh seiring keluarnya darah. Proses inilah yang disebut menstruasi

(Rasjidi, 2014).

2. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi pada manusia paling mudah dimengerti jika proses ini

dibagi menjadi empat fase berdasarkan perubahan fungsional dan morfologis

di dalam ovarium dan endometrium (Heffner, 2006) :

a. Fase Folikular

Secara konvensional fase ini dikenal sebagai fase pertama yang

merupakan suati fase pada siklus menstruasi sampai terjadinya ovulasi.

Sekelompok folikel ovarium akan mulai matang, walaupun hanya satu

yang akan menjadi folikel dominan, yang disebut sebagai folikel de graaf.

Perkembangan folikel dari bentuk primordial atau bentuk istirahatnya

dalam ovarium dimulai selama beberapa hari sebelum dimulainya

menstruasi pada siklus sebelumnya.Setelah satu siklus berakhirnya,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

kematian dari korpus luteum yang telah diprogram menyebabkan

penurunan sekresi hormon yang drastis.

Hari pertama perdarahan menstruasi ditetapkan sebagai hari

pertama fase folikular.Selama 4-5 hari pertama fase ini, perkembangan

folikel ovarium awal ditandai oleh ploriferasi dan aktivitas aromatase sel

granulosa yang di induksi oleh FSH.FSH menstimulasi sintesis reseptor

LH yang baru pada sel granulosa, yang kemudian memulai respon

LH.Selama fase folikular tengah hingga akhir, kadar estradiol dan inhibin

B terus meningkat dalam sirkulasi akan menekan sekresiFSH, sehingga

mencegah pengambilan folikel yang baru.

Peningkatan estradiol dalam sirkulasi yang sangat tinggi dan terus

– menerus menimbulkan efek yang tidak diharapkan pada kelenjar

hipofisis : peningkatan eksponensial pada sekresi LH. Ovarium juga

menunjukkan respons yang meningkat terhadap gonadotropin. Akhirnya,

kadar estrogen yang tinggi menyebabkan pertumbuhan jaringan

endometrium yang melapisi uterus.

b. Fase Ovulatoir

Fase dalam siklus menstruasi ini ditandai oleh lonjakan sekresi LH

hipofisis, yang memuncak saat dilepaskannya ovum yang matang melalui

kapsul ovarium. 2 - 3 hari sebelum onset lonjakan LH, estradiol dan

inhibin B yang bersikulasi meningkat secara cepat dan bersamaan.

Sintesis estradional berada dalam keadaan maksimal dan tidak lagi

bergantung pada FSH.Progesteron mulai meningkat saat lonjakan LH

menginduksi sintesis progesteron oleh sel granulosa.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

Kunci dari ovulasi adalah efek umpan balik positif estrogen pada

sekresi LH pada pertengahan siklus.Efek peningkatan estrogen yang

bersirkulasi lebih jauh lagi diperkuat dengan adanya progesteron ovarium.

Lokasi kerja umpan balik positif estrogen pada siklus pertengahan

terhadap sekresi LH tampaknya terjadi di dalam sel – sel neuroendokrin

hipotalamus dan gonadotropin hipofisis.

c. Fase Luteal

Setelah ovulasi, gambaran morfologis dan fungsional yang dominan

pada ovarium adalah pembentukan dan pemeliharaan korpus luteum.Pada

manusia, sel luteal membuat estrogen dan inhibin dalam jumlah besar.

Progesteron pada kadar yang meningkat ini mencegah estrogen untuk

menstimulasi lonjakan LH yang lain dari hipofisis. Selain itu, pada

keadaan terdapatnya kombinasi antara tingginya konsentrasi progesteron

dan estrofegen, frekuensi denyut GnRH provulatoir menurun,

menyebabkan sekresi FSH dan LH hanya pada garis dasar. Peningkatan

sekresi FSH menjelang akhir fase luteal bergantung pada penurunan kadar

progesteron, estradiol, dan inhibin dalam sirkulasi yang masih

berlangsung. Pemberian antagonis estrogen seperti klomifen sitrat pada

fase luteal bermakna secara klinis menyebabkan peningkatan kadar FSH

dalam sirkulasi dan mengawali penambahan folikel.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

d. Fase Menstruasi

Hari pertama menstruasi menandai permulaan siklus berikutnya.

Sekelompok folikel yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi

folikel yang matang, dan salah satunya, akan berovulasi.Fenomena yang

disebut menstruasi sebagian besar merupakan peristiwa endometrial yang

dipicu oleh hilangnyadukunganprogesteron terhadap korpus luteum pada

siklus nonkonsepsi.

Protease pemecah matriks dan lisosom yang dikendalikan secara

hormonal tampaknya terlibat.Protease pemecah matriks merupakan

bagian dari golongan enzim metaloproteinase yang substratnya

mengandung kolagen dan matriks protein lainnya .Pada akhirnya,

penurunan progenteron pramenstruasi berhubungan dengan penurunan

aktivitas 15- hidroksiprostaglandin-D dehidrogenase.

Gambar 1

Siklus Menstruasi (Heffner, 2006)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

3. Gangguan Lain Yang Ada Hubungan Dengan Haid (Harmani, 2019)

a. Premenstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)

Merupakan ketegangan keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai

beberapa hari sebelum datangnya haid, menghilang sesudah haid dating,

walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.

Keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah,

insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri

pada mamae, dll. Penanganan untuk mengurangi retensi natrium dan

cairan, maka selama 7-10 hari sebelum haid pemakaian garam dibatasi

dan minum sehari-hari agak dikurangi. Pemberian obat diuretic untuk

kurang lebih 5 hari dapat bermanfaat. Sangat penting pula untuk

memberikan pengertian bahwa masalah masalah, bersangkutan dengan

seks dan dengan lingkunagn hidup dapat mempunyai pengaruh jelek

terhadap keluhan-keluhannya, dan bahwa mengatasi masalah-masalah

tersebut dapat memperbaiki keadaan.

b. Mastalgia

Yaitu rasa nyeri dan pembesaran mamae sebelum haid sebabnya oedema

dan hiperemi karena peningkatan relative dari kadar esterogen. Tetapi

biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras

kadang kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehari sublingual,

bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan

penderitaan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

c. Mittelschmerz (Rasa Nyeri Pada Ovulasi)

Yaitu nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid,

pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan, tetapi mungkin

juga berat. Lamanya mungkin beberapa jam, tetapi ada beberapa kasus

sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tanpa disertai dengan

perdarahan, yang kadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat,

sedang pada siklus lain dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa.

Penanganan umum terdiri atas pada wanita yang bersangkutan.

d. Dismenorea (Nyeri Haid)

Dismenorea (Nyeri Haid) penyebabnya diperkirakan kejangnya pada otot

Rahim akibat aliran darah yang kurang lancar. Gangguan haid ini terjadi

24 jam sebelum haid datang dan 12 jam pada masa haid, sekitar 50%

wanita mengalami gangguan haid dan mencapai puncaknya pada uia 17-

25 tahun. Dismenore (Nyeri haid) ini terjadi atas 2, yaitu dismenorea

(nyeri haid) primer dan dismenorea (Nyeri haid) sekunder.

1) Nyeri Haid Primer

Nyeri haid adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi

slama menstruasi. Disebut nyeri haid primer jika tidak ditemukan

penyebab yang mendasarinya. Biasanya nyeri haid primer timbula pada

masa remaja yaitu 2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Shaleh, 2017).

Dismenore (nyeri haid) primer dikenal dengan sebutan PMS (primarry

dismenorrhea) dan tidak memiliki patofisiologi khusus. Pada umumnya

dismenore primer sering dikenal dengan gejala premenstrual sindroma

yang disebabkan oleh kelebihan hormon prostaglandin pada bagian

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

endometrium. Terapi untuk masalah ini dengan memberikan inhibitor

pemeriksaan prostaglandin. Dismenore primer pada umumnya dialami

para perempuan remaja pada 6 bulan sampai 2 tahun periode menarche

(Afiyanati, 2016).

Nyeri haid primer terjadi akibat endometrium mengandung

prostaglandin dalam jumah tinggi. Endometrium yang mengandung

prostaglandin meningkat, mencapai tingkat maksimum pada awitan

menstruasi di bawah pengaruh progresteron selama fase luteal siklus

menstruasi. Prostaglandin menyebabkan kontraksi miometrium yang kuat

dan mampu menyempitkan pembuluh darah, mengakibatkan iskemia,

disintegrasi endometrium, perdarahan, dan nyeri Morgan (dalam

manurung, 2016). Nyeri mungkin mendahului sampai 24 jam sebelum

pengeluaran darah menstruasi, tetapi biasanya muncul bersamaan dengan

pengeluaran darah menstruasi Gant (dalam manurung, 2016).

Secara patofisiologi, kondisi dismenore (nyeri haid) terjadi karena

peningkatan sekresi prostaglandin F2a pada fase luteal siklus menstruasi.

Sekresi F2 alfa prostaglandin yang meningkat menyebabkan peningkatan

frekuensi kontraksi uterus sehingga menyebabkan terjadinya vasospasme

dan iskemia pada pembuluh darah arteri uterus. Hal ini dapt

menyebabkan perempuan penderita mengalami kram pada perut.

Respons iskemik yang terjadi pada kondisi dismenore (nyeri haid)

menyebabkan sakit pada darah pinggang (backache), kelemahan, edema,

diaphoresis, anoreksia, mual, muntah, diare, sakit kepala, penurunan

konsentrasi, emosi labil, dan gejala lainnya. Etiologi dismenore (nyeri

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

haid) belum diketahui secara pasti, namun, secara reoritis dapat

disebabkan adanya defisiensi progesterone, peningkatan prolaktin dan

prostaglandin, diet tidak adekuat, dan masalah psikososial (Afiyanti,

2016).

Menurut Priyatna (2009) Pemicu utama nyeri haid primer adalah

prostaglandin, zat kimia tubuh yang dapat menyebabkan kram atau

kontraksi. Pada jumlah yang berlebihan, dia dapat menyebabkan :

a. Mual

b. Muntah

c. Sakit kepala

d. Nyeri punggung

e. Diare

f. Kram yang parah saat haid

2) Nyeri Haid Sekunder

Nyeri haid sekunder memiliki sebab patofisiologi khusus misalnya

berkenaan dengan adanya fibromyomas dan endometriosis. Nyeri haid

sekunder dialami perempuan yang mengalami endometriosis, infeksi

panggul, mengalami penyempitan atau stenosis pada mulut rahim

(servik), kanker uterus dan ovaium, atau perempuan akseptor IUD

(Afiyanti, 2016).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

4. Manajemen Nyeri

Ada beberapa penatalaksanaan nyeri haid primer diantaranya :

Penatalaksanaan secara farmakologis dan penatalaksanaan secara non

farmakologis.

a. Manajemen Nyeri Farmakologis (Prawirohardjo, 2014)

1) Pemberian obat analgesik

Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat pemberian

sebagai terapi simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istirahat di

tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi

penderita. Obat analgesik yang sering pemberian adalah preparat

kombinasi aspirin, faansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar

dipasaran antara lainnovalgin, ponstan, acetaminophen dan sebagainya.

2) Terapi hormonal

Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk

membuktikan bahwa gangguan benar-benar nyeri haid primer atau untuk

memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpa

gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis

pil kombinasi kontrasepsi.

3) Terapi dengan obat non steroid anti prostaglandin

Pengobatan dapat pemberian sebelum haid mulai satu sampai tiga hari

sebelum haid dan dapat hari pertama haid.

4) Dilatasi kanalis servikalis

Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena dapat

memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin

didalamnya. Neurektomi prasakral (pemotongan urat saraf sensorik

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi

ovarial (pemotongan urat saraf sensorik pada diligamentum

infundibulum) merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-usaha lainnya

gagal.

b. Manajemen Nyeri Non Farmakologis (Zakiyah, 2015)

1) Pemberian kompres panas dingin

Kompres dingin dan Panas dapat dijadikan salah satu strategi untuk

menurunkan nyeri yang efektif pada beberapa kondisi, terapi kompres

dingin dan panas bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri(non -

nosiseptor) dalam reseptor yang sama seperti pada cedera. area

Pemberian kompres panas dan dingin dapat menimbulkan respon

sistemik dan respons lokal. Stimulasi ini mengirimkan impuls impuls dari

perifer ke hipotalamus yang kemudian menjadi sensasi temperatur tubuh

secara normal Potter dan Perry (dalam Zakiyah, 2015). Pada saat

pemberian terapi ini perawat harus memahami respon tubuh terhadap

variasi temperatur lokal dan integritas bagian tubuh. Kemampuan klien

terhadap sensasi temperatur bervariasi dan hal ini dapat mempengaruhi

jalannya tindakan dengan baik. tubuh manusia dapat mengurangi variasi

temperatur yang luas itu temperatur permukaan kulit yang normal 340C,

tetapi temperatur penerima biasanya beradaptasi dengan cepat ke

temperature local melebihi batas tersebut.

Kompres panas adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada

bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang

peristaltis usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar, serta

memberikan ketenangan dan kenyamanan pada klien. Pemberian

kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut

kembung, dan pada saat kedinginan.

Sementara kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah

setempat dengan menggunakan kain yang dicelupkan pada air biasa atau

air es sehingga memberi efek rasa dingin pada daerah tersebut. Tujuan

diberikan kompres dingin adalah menghilangkan rasa nyeri akibat edema

atau trauma, mencegah kongesti kepala, memperlambat denyutan

jantung, mempersempit pembuluh darah, dan mengurangi arus darah

lokal. Tempat yang diberikan kompres dingin tergantung lokasinya dan

selama pemberian kompres, kulit klien diperiksa setelah menit

pemberian, jika dapat ditoleransi oleh kulit diberikan selama 20 menit.

Namun pemberian terapi ini tidak dianjurkan bagi klien yang mempunyai

alergi dingin.

2) Masase

Masase adalah melakukan tekanan dengan menggunakan tangan pada

jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau ligamentum tanpa

menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi yang ditujukan untuk

meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau memperbaiki relaksasi.

3) Acupressure

Accupressure adalah suatu cara pengobatan tradisional tiongkok yang

sudah lama dikenal keberadaannya. Di barat, cara pengobatan yang sama

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

dengan acupressure adalah penekanan-penekanan titik pengaktif (trigger

point), dimana dalam hal nyeri titik pengaktif adalah sama dengan titik

akupuntur. Sementara menurut ilmu kedokteran timur, acupressure adalah

penekanan titik-titik akupuntur dengan tujuan memperlancar sirkulasi

sehingga tercapai keseimbangan energi, dengan indikasi utama untuk nyeri

dan gangguan neuromuscular, sedangkan indikasi lainnya adalah sama

dengan akupuntur. Menurut beberapa penelitian, acupressure ternyata

mempunyai hasil yang cukup signifikan dan dalam perkembangannya

selama ribuan tahun, acupressure mempunyai banyak ragam dalam hal

teknik dan metode, kemudian berkembang menjadi pointing therapy.

4) Progressive Muscle Relaxation (PMR)

PMR mmerupakan strategi untuk membantu relaksasi melalui peregangan

dan pelemasan otot. Relaksasi merupakan metode efektif, terutama pada

klien yang mengalami nyeri kronis. Latihan pernapasan dan teknik

relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernapasan, frekuensi

jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-

ketegangan otot. Relaksasi memberikan efek positif untuk klien yang

mengalami nyeri, yaitu :

• Memperbaiki kualitas tidur

• Memperbaiki kemampuan memecahkan masalah

• Mengurangi keletihan

• Meningkatkan kepercayaan dan perasaan dapat mengontrol diri dalam

mengatasi nyeri.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

• Mengurangi efek kerusakan fisiologi dari stress yang berlanjut atau

berulang karena nyeri

• Pengalihan rasa nyeri atau distraksi

• Meningkatkan keefektifan teknik-teknik pengurangan nyeri yang lain

• Memeperbaiki kemampuan menoleransi nyeri

• Menurunkan distress atau ketakutan terhadap nyeri.

5. Skala Ukur Nyeri Numeric Rating Scale

Suatu alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya sesuai

dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0-10 atau 0 – 100.

Angka 0 berarti “no pain” dan 10 atau 100 berarti “severe pain” (nyeri

hebat). NRS lebih digunakan sebagai alat pendeskripsi kata. Skala paling

efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah

intervensi terapeutik.

Skala penilaian numerik (Numeric Rating Scale (NRS) )lebih di gunakan

sebagai pengganti alat pendiskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri

dengan menggunakan skala 0-10 . hasil pengukurannya adalah 0 termasuk

kategori tidak ada nyeri, skor 1-3 termasuk pada skala nyeri ringan, skor 4-6

termasuk nyeri sedang, 7- 10 termasuk kategori nyeri berat. Skala paling

efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah

intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka

direkomendasikan patokan 10 cm.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

Gambar 1

Numeric Rating Scale (Zakiyah, 2015)

B. Latihan Abdomminal Stretching

1. Definisi Latihan Abdominal Stretching

Abdominal stretching merupakan latihan yang diberikan berorientasi pada

peregangan pada otot perut dan pelvis agar otot-otot sekitar abdomen menjadi

rileks akibat peregangan serta darah yang menuju ke uterus lancar sehingga

dapat menurunkan intensitas nyeri dismenorea. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Shahnaz menyatakan bahwa abdominal stretching efektif

untuk menurunkan derajat nyeri, durasi nyeri, serta dapat digunakan sebagai

latihan yang dapat mengatasi dismenorea primer, dapat meningkatkan

kebugaran, mengoptimalkan daya tangkap, meningkatkan mental dan

relaksasi fisik, meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh, mengurangi

ketegangan otot (kram otot), mengurangi nyeri otot dan mengurangi nyeri

saat menstruasi Alter (dalam Wati, 2018).

Adapun salah satu cara exercise / latihan untuk mengurangi intensitas

nyeri haid adalah dengan melakukan abdominal stretching exercise. (Fauziah,

2015). Abdominal stretching exercise (latihan peregangan otot) merupakan

suatu latihan peregangan otot terutama pada perut yang dilakukan selama 10-

15 menit. Latihan ini dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan otot,

daya tahan dan fleksibilitas uterus sehingga diharapkan dapat mengurangi

nyeri haid (Salbiah, 2015). Abdominal stretching exercise dirancang khusus

oleh berbagai pakar kesehatan dan ahli fisioterapi untuk meningkatkan

kekuatan, daya tahan serta kelenturan otot perut sehingga diharapkan dapat

menurunkan tingkat nyeri menstruasi (sari, 2016).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Latihan Abdominal

Stretching adalah latihan peregangan dalam memelihara dan mengembangkan

fleksibiltas atau kelenturan daerah perut untuk mengurangi intensitas nyeri

haid.

2. Manfaat Latihan Abdominal Stretching

Menurut Alter dalam Fauziah (2015), manfaat abdominal stretching

antara lain adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan fisik seorang atlet.

b. Mengoptimalkan daya tangkap, latihan dan penampilan atlet pada

berbagai bentuk gerakan yang terlatih.

c. Meningkatkan mental dan relaksasi fisik.

d. Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.

e. Mengurangi resiko keseleo sendi dan cedera otot (kram).

f. Mengurangi resiko cedera punggung.

g. Mengurangi rasa nyeri otot dan ketegangan otot.

3. Standar Operasional Prosedur Latihan Abdominal Stertching

Pengertian • latihan peregangan dalam memelihara dan

mengembangkan fleksibiltas atau kelenturan daerah

perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid

(dismenore).

• Latihan Abdominal Stretching Dilakukan selama 10-

15menit

Manfaat Latihan

Abdominal

Stretching

• Meningkatkan fisik seorang atlet.

• Mengoptimalkan daya tangkap, latihan dan

penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

terlatih.

• Meningkatkan mental dan relaksasi fisik.

• Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.

• Mengurangi resiko keseleo sendi dan cedera otot

(kram).

• Mengurangi resiko cedera punggung.

• Mengurangi rasa nyeri otot dan ketegangan otot.

• Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi

(dismenore) bagi wanita.

Persiapan Alat 1. Bola

2. Matras

3. Musik

Prosedur 1. Cat Stretch

Posisi awal : tangan dan lutut di lantai.

a. Punggung dilengkungkan, perut di gerakkan ke arah

lantai senyaman mungkin. Tegakkan dagu dan mata

melihat lantai. Tahan selama 10 detik sambil dihitung

dengan bersama, lalu rilaks.

b. Kemudian punggung digerakkan ke atas dan kepala

menunduk ke lantai. Tahan selama 10 detik sambil

dihitung dengan bersama, lalu rilaks.

c. Duduk di atas tumit, rentangkan lengan ke depan

sejauh mungkin. Tahan selama 20 detik sambil

dihitung dengan bersuara, lalu relaks.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

2. Lower Trunk Rotation

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki

di lantai, kedua lengan dibentangkan keluar.

a. Putar perlahan lutut ke kanan sedekat mungkin

dengan lantai. Pertahankan bahu tetap di lantai.

Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan

bersuara.

b. Putar perlahan kembali lutut ke kiri sedekat

mungkin dengan lantai. Pertahankan bahu tetap di

lantai. Tahan selama 20 detik sambil dihitung

dengan suara, kemudian kembali ke posisi awal.

3. Buttock / Hip Stretch

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk.

a. Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada

paha kiri diatas lutut.

b. Pegang bagian belakang paha dan tarik ke arah

dada senyaman mungkin. Tahan selama 20 detik

sambil dihitung dengan bersuara, kemudian

kembali ke posisi awal dan relaks.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

4. Abdominal Strengthening : Curl Up

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki

di lantai, tangan di bawah kepala.

a. Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong

ke arah langit – langit. Tahan selama 20 detik

sambil dihitung dengan bersuara.

b. Ratakan punggung sejajar lantai dengan

mengencangkan otot – otot perut dan bokong.

c. Lengkungkan sebagian tubuh bagian atas ke arah

lutut, tahan selama 20 detik.

5. Lower Abdominal Strengthening

Posisi awal:berbaring terlentang, lutut ditekuk,

lengan dibentangkan sebagian keluar.

a. Letakkan bola antara tumit dan bokong. Ratakan

punggung bawah ke lantai dengan

mengencangkan otot – otot perut dan bokong.

b. Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada sambil

menarik tumit dan bola, kencangkan otot bokong.

Jangan melengkungkan punggung.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

6. The Bridge Position

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki

dan siku di lantai, lengan dibentangkan sebagian

keluar.

a. Ratakan punggung di lantai dengan

mengencangkan otot – otot perut dan bokong.

b. Angkat pinggul dan punggung bawah untuk

membentuk garis lurus dari lutut ke dada. Tahan

selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara,

kemudian perlahan kembali ke posisi awal dan

relaks.

C. Hubungan Abdominal Stretching dengan Nyeri haid

Berdasarkan berberapa variabel di atas terdapat hubungan antar variabel

bebas terhadap variabel terikat yaitu abdominal stretching dan nyeri haid,

bahwa penurunan tingkat nyeri haid (dipengaruhi gerakan latihan abdominal

stretching.

Ketika menstruasi terjadi pembebasan prostaglandin uterus yang

menyebabkan vasokonstriksi pembuluh endometrium sehingga menghambat

aliran darah dan O2 ke endometrium. Penurunan nyeri haid terjadi pada

wanita yang melakukan olahraga (abdominal stretching). Hal itu dikarenakan

olahraga (Abdominal Stretching) menyebabkan peningkatan ambilan oksigen

ke seluruh tubuh, vasodilatasi pembuluh darah dan pengeluaran hormon

endorfin.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

Latihan tersebut akan memperkuat fungsi-fungsi sistem organ diantaranya

sistem jantung sebagai pusat pompa darah, sistem pernafasan agar tercapai

fungsi pertukaran oksigen dan karbondioksida yang optimal, sistem kerja

tulang dan otot, system saraf yang berperan selain mengatur kerja semua

sistem organ juga membantu memobilisasi stres dengan diaturnya

pengeluaran hormon - hormon seperti endorfin, adrenalin dan serotonin.

Endorfin penting dalam sistem analgesik alami tubuh, ini berfungsi

sebagai neurotransmitter analgesik. Endorfin dibebaskan dan berikatan

dengan reseptor opiat di ujung serat nyeri aferen. Pengikatan ini menekan

pelepasan substansi P sehingga transmisi nyeri dihambat. Para peneliti

percaya bahwa endorphin dibebaskan selama olahraga berkepanjangan.

Dilatasi pembuluh darah akan membantu mengurangi terjadinya

vasokonstriksi pembuluh darah pada saat menstruasi sehingga suplai oksigen

ke endometrium tidak terhambat dan terjadi pengeluaran hormon endorfin.

Hal tersebut akan membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi pada saat

menstruasi (Wiranto, 2013).

D. Penelitian Terkait

Beberapa penelitian terkait nyeri haid dan exercise pada remaja putri adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulian dkk (2018) dengan judul “

Latihan Abdominal Stretching Menurunkan Tingkat Nyeri Haid Remaja

Putri di SMAN 3 Brebes” Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon

diperoleh nilai signifikan 0,000 (p<0,005) yang artinya terdapat pengaruh

yang bermakna latihan abdominal stretching terhadap tingkat nyeri haid

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

(dismenore) pada remaja putri. Latihan abdominal stretching mampu

memicu endhorphin (opiate alami) yang mampu untuk mengurangi nyeri.

Disarankan untuk mengaplikasikan latihan abdominal stretching dalam

memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi nyeri haid.

2. Penelitian yang dilakukan Narges et al. Tahun 2017 dengan judul

Comparison of the Effect of Stretching Exercises and Mefenamic Acid on

the Reduction of Pain and Menstruation Characteristics in Primary

Dysmenorrhea. Menyatakan bahwa Rasa sakit yang berarti Intensitas

secara signifikan lebih tinggi pada kelompok latihan hanya pada siklus

pertama (p = 0,058). Pada siklus kedua, perbedaan rata-rata dalam

pengurangan nyeri pada kelompok latihan adalah lebih tinggi dari

kelompok mefenamik dibandingkan dengan awal penelitian (p = 0,056)

dan siklus pertama (p = 0,007). Tidak ada perbedaan yang signifikan

dalam tingkat keparahan dan durasi rasa sakit antar kelompok (p> 0,050)

3. Penelitian yang dilakukan Ratna (2017) dengan judul “The Effectiveness

Of Abdominal Stretching Exercise On Menstrual Pain Level In Student

Of Semester VIII Prodi S1 Nursing University NU Surabaya Year 2017”

menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan dari 15 responden,

sebagian besar 8 (53,3%) responden memiliki tingkat nyeri haid sedang

sebelum latihan peregangan perut dan hampir setengah 7 (46,7%)

responden memiliki tingkat nyeri haid ringan setelah latihan peregangan

perut diberikan. Wilcoxon signed rank test mendapat P = 0,002 <α 0,05

sehingga H0 ditolak, berarti latihan peregangan perut efektif untuk

menurunkan tingkat nyeri haid.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

4. Penelitian yang dilakukan Yuanita & Siti (2018) dengan judul

“Abdominal Stretching Exercise Menurunkan Intensitas Nyeri haid Pada

Remaja Putri di SMKN 10 Medan Tahun 2018” menyatakan bahwa ada

pengaruh abdominal stretching exercise terhadap intensitas nyeri haid

pada remaja putri dengan hasil yang diperoleh yaitu mean sebelum

intervensi 2,50 dan mean sesudah intervensi 1,82, sedangkan standar

deviasi sebelum intervensi 0,509 dan standar deviasi sesudah intervensi

0,612. Hasil Uji statistik Wilcoxon dengan sig (2-tailed) p= 0,000 artinya

≤ 0,05.

5. Penelitian yang dilakukan Weny dkk (2017) dengan judul “Pengaruh

Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Nyeri haid

SMPN 1 Wonoboyo tahun 2015” menyatakan bahwa intensitas nyeri

nyeri haid sebelum abdominal stretching exercise 75% responden

mengalami nyeri haid sedang dan terdapat 8 responden nyeri haid berat.

Intensitas nyeri nyeri haid setelah abdominal stretching exercise

menunjukkan bahwa dari 48 responden, tidak ada responden dengan

nyeri nyeri haid berat dan 85% mengalami nyeri haid sedang. Nilai p

value 0,000 dan nilai z = 4, 689 artinya ada pengaruh abdominal

stretching exercise terhadap intensitas nyeri dengan nyeri haid.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

E. Kerangka Teori

Gangguan Lain Yang Ada

Hubungan Dengan Haid

• Pre Menstrual Tension

• Mastalgia

• Mittelschmerz

• Nyeri Haid

Farmakologi

• Pemberian obat analgesic

• Terapi Hormonal

• Terapi Non Steroid

Prostaglandin

• Dilatasi Kanalis Servikalis

Non Farmakologi

• Kompres Panas Dingin

• Masase

• Acupressure

• Progressive Muscle Relaxation (PMR)

• Relaksasi

Abdominal

Stretching

Nyeri

• Tetap

• Menurun

• Meningkat

Sumber : Harnani (2019), Prawirohardjo (2014), Zakiyah (2015), Wati (2018)

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep- konsep

atau variabel – variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang

dimaksud (Notoatmodjo, 2010).

Variabel Independen Intervensi Variabel Dependen

Intensitas Nyeri

Haid Sebelum

Intervensi

ABDOMINAL

STRETCHING Intensitas Nyeri

Haid Sesudah

Intervensi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

G. Definisi Operasional

Tabel 1

Definisi Operasional

.

.

Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Variabel

Independe

n:

Nyeri Haid

Sebelum

diberikan

intervensi

Ketidaknyamanan

dan rasa nyeri

yang di rasakan

pada saat wanita

mengalami

menstruasi.

Setelah diberikan

intervensi berupa

abdominal

stretching

Wawancara Pedoman

wawancara

Iinstrumen

NRS

(Numeric

Rating

Scale) yang

sudah

dibakukan

Intensitas nyeri

sebelum diberikan

intervensi, data skala

NRS dengan hasil:

0 = tidak nyeri

1-3 = nyeri ringan

4-6 = nyeri sedang

7-10 = nyeri berat

Ordinal

Variabel

Dependen:

Nyeri Haid

Setelah

diberikan

intervensi

Ketidaknyamanan

dan rasa nyeri

yang di rasakan

pada saat wanita

mengalami

menstruasi.

Setelah diberikan

intervensi berupa

abdominal

stretching

Wawancara Pedoman

wawancara

Iinstrumen

NRS

(Numeric

Rating

Scale) yang

sudah

dibakukan

Intensitas nyeri setelah

diberikan intervensi,

data skala NRS dengan

hasil:

0 = tidak nyeri

1-3 = nyeri ringan

4-6 = nyeri sedang

7-10 = nyeri berat

Ordinal

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENSTRUASI 1. Definisi Menstruasi

H. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

dari suatu penelitian, patokan, duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya

akan dibuktikan dalam penelitian teersebut (Notoadmodjo, 2010) . Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching terhadap

penurunan skala nyeri haid. Hipotesis alternatif (Ha) = Terdapat pengaruh

Abdominal Stretching terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri di

SMPN 2 Abung Semuli.