bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/bab ii.pdfanalisis fungsi...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/1.jpg)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Daniel (2017) tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
faktor Pengalaman Kerja, Jam Kerja, dan Jarak Tempuh terhadap
Pendapatan buruh nelayan di Pantai Sendangbiru Desa Tambakrejo
Kabupaten Malang. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda, dan menggunakan Uji statistik dan Uji Asumsi Klasik. Hasil dari
penelitian ini adalah variabel Pengalaman Kerja, Jam Kerja, dan Jarak
Tempuh memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
buruh nelayan, ketika faktor Pengalaman Kerja, Jam Kerja, dan Jarak
Tempuh meningkat, maka Pendapatan buruh nelayan juga akan meningkat.
Kata kunci : Nelayan, Pengalaman Kerja, Jam Kerja, dan Jarak Tempuh
Aditya (2013), dalam penelitian tentang analisis efisiensi dan
pendapatan usaha tani kedelai di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat,
untuk menganalisis efisiensi dan pendapatan dalam usaha tani kedelai.
Untuk menjawab tujuan tersebut penelitian ini menggunakan data primer
sebanyak 72 orang petani kedelai yang diambil secara purposive. Dilakukan
analisis faktor produksi menggunakan fungsi produksi coob douglas untuk
menganalisis faktor faktor produksi yang mempengaruhi usaha tani
kedalam, diperoleh variabel Tenaga Kerja Pria, Benih, dan Luas Lahan
memiliki pengaruh positif, sedangkan Tenaga kerja Wanita memiliki
pengaruh negatif bagi usaha tani kedelai. Berdasarkan analisis pendapatan
usaha tani kedelai di Kabupaten Garut, petani masih dapat memperoleh
![Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/2.jpg)
7
pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 2 027 455.92 dan pendapatan atas
baiaya total yaitu Rp 968 474.41, dengan nilai R/C rasio berturut turut 1.35
dan 1.14 Nilai R/C rasio menunjukan bahwa usaha tani kedelai di
Kabupaten Garut masih layak dan menguntungkan apabila diusahakan.
Efisiensi diperoleh berdasarkan perbandingan antara Nilai Produk Marginal
dan Biaya Korbanan Marginal. Hasil penelitian menunjukan bahwa input –
input produksi pada usaha tani kedelai belum efesien. Input Tenaga kerja
Pria dan Pupuk Kandang harus di kurangi dari 89.76 HOK; 591.04 Kg
menjadi 80.67HOK;115.52Kg. Sedangkan input Tenaga Kerja Wanita dan
Pupuk Kimia sabaliknya tidak digunakan karenakan petani akan mengalami
kerugian akibat penggunaaan input tersebut. Input Pestisida, sebaiknya tidak
digunakan karena karena petani akanmengalami kerugian akibat
penggunaan input tersebut.Input Pestisida, Benih dan Luas Lahan harus
ditambah dari 709,70ml;Kg;0.35Ha menjadi 241.98ml ;2797 kg;9.77Ha.
Satia (2010) dalam penelitian tentang efisiensi produksi usaha tani
jagung di daerah penelitian, menganalisis jumlah penerimaan dan
pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian,(2) menganalisis jumlah
penerimaan dan pendapatan usaha tani jagung di daerah penelitian, (3)
menganalisis nilai return cost ratio (R/C) serta nilai Break Event Point
(BEP) voume dan harga usaha tani jagung di daerah penelitian.
Metode penentuan sample yang digunakan pada penelitian adalah
Simple Random Sampling dengan jumlah sample 82 petani yang di hitung
menggunakan rumus Slovin. Pungujian hipotesis menggunakan metode (1)
analisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data
![Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/3.jpg)
8
Envelopment Analysis (DEA) untuk memperoleh nilai efisiensi,(2) metode
analisis peneriamaan dan pendapatan, dan (3) metode analisis R/C Return
Cost Ratio) dan BEP (Break Event Point).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Nilai Efisiensi harga untuk
setiao input yaitu bibit 11,221; pupuk 2,709; herbisida 1,816 dan tenaga
kerja 1,188 dikatakan belum efisiensi (>1) dalam penggunaan input perlu
penambahan jumlah untuk setiap input yang digunakan. Secara teknis,
penggunaan input produksi tidak efisiensi dengan nilai efisisensi 0,94125¸1
(2) Jumlah penerimaan usahatani jagung di daerah penelitian sebesar
Rp.2.709.525.000,00 dengan jumlah biaya produksi 1.513.197.460,00 dan
pendapatan petani pe ha sebesar Rp 9.650.915,94 (3) Nilai R/C yang di
peroleh 1,79 > 1 serta nilai BEP volume 540.722 kg dan BEP harga
1.572,97 maka usahatani jagung di daerah penelitian layak di usahakan dan
menguntungkan.
B. Landasan Teori
1. Pengertian dan Klasifikasi Nelayan
a. Pengertian Nelayan
Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil
laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukiman di daerah
pinggir pantai. Pesisir laut (Saastrawidjaya,2002). Sehingga nelayan
dapat dikatakan sebagai orang yang secara aktif melakukan kegiatan
penangkapan ikan atau biota laut lainnya demi mencukupi kebutuhan
hidupnya. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya ketika menangkap
ikan dilaut saja melainkan dapat juga membuat jaring, alat atau
![Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/4.jpg)
9
perlengkapan menangkap ikan dan lain sebagainya yang berkaitan
untuk mendapatkan ikan dilaut dan ahli mesin, masak serta ahli dalam
bidang lain untuk bekerja diatas kapal juga dapat dikatakan sebagai
nelayan.
b. Klasifikasi Nelayan
Terdapat berbagai klasifikasi nelayan dan kategori menurut
kepemilikan kapalnya diantaranya adalah menurut undang-undang
perikanan yaitu:
1) Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariaanya melakukan
penangkapan ikan (sumber: Pasal 1 Angka 10. Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan).
2) Nelayan pemilik
Nelayan yang memiliki kapal bahtera atau kapal penangkap ikan
serta dia sendiri ikut dan atau tidak ikut ke bahari buat
memperoleh akibat laut. Jika pemilik sekaligus bekerja melaut
menangkap ikan maka dapat diklaim menjadi nelayan yang
sekaligus pemilik kapal.
2. Teori Produksi
a. Teori Produksi Jangka Pendek
Prinsip pertambahan hasil semakin menurun pada produksi
jangka pendek dapat dikatakan ada faktor produksi yang mempunyai
sifat tetap (fixed input) dan ada pula faktor produksi yang sifatnya
![Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/5.jpg)
10
berubah (variabel input). Apabila faktor produksi yang sifatnya
berubah terus ditambah maka pada produksi total juga akan semakin
meningkat mencapai suatu titik maksimum, jika telah berada pada titik
maksimum tersebut dan faktor produksi masih terus ditambah maka
produksi total semakin menurun. Oleh karena itu, hukum law of
diminishing returns akan berlaku.
Gambar 2.1
Gambar Kurva Produksi Total, Produksi Marginal,
dan Produksi Rata-Rata
Sumber: Nuraini (2013)
Kisaran di mana input variabel X menunjukkan penerimaan hasil
yang meningkat, menurun dan negatif telah ditunjukkan. Walaupun
![Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/6.jpg)
11
informasi yang diberikan oleh hubungan tingkat penerimaan hasil atau
produktivitas ini tidak memungkinkan seseorang untuk menentukan
jumlah penggunaan input yang optimal yang akan digunakan dalam suatu
kegiatan produksi, tetapi hubungan ini bisa membantu seseorang untuk
menghindari kombinasi penggunaan input yang tidak rasional menurut
kaidah-kaidah ekonomis yang realistis.
Konsep tahapan produksi yang tidak rasional ini, bisa diamati lebih
mendalam dengan menggunakan analisis isokuan yang secara eksplisit
menyadari potensi variabilitas kedua faktor produksi (modal dan tenaga
kerja) tersebut dalam suatu sistem produksi 2 input – 1 output. Teknik ini
dibahas pada bagian berikut di mana teknik ini digunakan untuk menelaah
peranan dari substitubilitas input dalam penentuan kombinasi input yang
optimal.
Sumber: Nuraini (2013)
Dimana:
TP = Total Produksi
L = Tenaga Kerja
MP = Produksi Batas (marginal product tanaga kerja)
AP = Produksi Rata-rata Tenaga Kerja (average product)
Gambar 2.1 di atas pada tahap I menyatakan bahwa pemakaian
tenaga kerja masih kurang, lalu jika tenaga kerja ditambah menjadi L2
![Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/7.jpg)
12
maka total produksi juga akan naik. Produksi rata-rata dan produksi batas
juga ikut naik. Produsen yang berfikir rasional pasti akan memilih untuk
memperbanyak tenaga kerja. Dalam tahap ini dapat juga dilihat bahwa
laju peningkatan produksi batas makin besar sehingga pada tahap I ini
berlaku hukum pertambahan hasil produksi yang makin besar (law of
increasing returns). Kemudian tahap II produksi total selalu naik, namun
produksi rata-rata semakin turun dan produksi batas bertambah dengan
proporsi yang makin turun sehingga akhirnya produksi batas mencapai
titik 0 sehingga pada tahap ini berlaku hukum penambahan hasil produksi
yang makin berkurang (law of diminishing returns). Selanjutnya pada
tahap III apabila tenaga kerja masih terus ditambah akan mengakibatkan
menurunnya total produksi. Dengan demikian pemakaian tenaga kerja
sudah terlalu banyak sehingga produksi rata-rata turun dan produksi batas
jadi negatif. Oleh karena itu tak ada pilihan yang lain kecuali dengan
mengurangi penggunaan tenaga kerja (Nuraini, 2013:71).
b. Teori Produksi Jangka Panjang
Pada jangka panjang suatu industri bisa merubah seluruh faktor
produksi yang dimiliki hingga dalam jangka panjang semua faktor
produksi bersifat berubah (variabel input).
Dalam sebuah faktor produksi yang memakai dua variabel input
bisa dibuat gabungan antara input modal dan tenaga kerja untuk
menghasilkan output pada situasi yang menguntungkan. Apabila ada dua
input yang bersifat saling menggantikan dan gabungan teknis antar kedua
![Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/8.jpg)
13
input variabel demi menghasilkan jumlah output tertentu maka dapat
menggunakan isoquant (Lasiono, 2016).
Gambar 2.2
Kurva Isoquant
Sumber: Nuraini (2013)
Gambar di atas, L menunjukkan tenaga kerja dan K menunjukkan
modal. Kombinasi tenaga kerja sebanyak dan kapital sebanyak atau
yang ditunjukkan di titik A akan menghasilkan output yang sama dengan
kombinasi titik B (tenaga kerja sebanyak dan kapital sebanyak ).
Kombinasi titik A dan B juga akan sama besarnya output dengan titik C
(tenaga kerja sebanyak dan kapital sebanyak ). Jadi jika kombinasi
tenaga kerja dan kapital yang digunakan tetap dalam satu garis isoquant
maka besarnya output akan sama (Achadin, 2017).
![Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/9.jpg)
14
3. Fungsi Produksi
Menurut Sukirno (2010;193) fungsi produksi merupakan
hubungan antara faktor-faktor produksi dan jumlah produksi, dimana
faktor produksi disebut dengan istilah input dan jumlah produksi di
sebut dengan output. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus
sebagai berikut :
Q = f (K,L)....
Dimana :
K = jumlah modal
L = jumlah tenaga kerja
Q = Jumlah Produksi yang di hasilkan
Di dalam sebuah fungsi produksi perusahaan terdapat tiga konsep
produksi yang penting, yaitu total produksi total, produksi marjinal, dan
produksi rata – rata. Produksi total (Total Produk,TP) adalah total output
yang dihasilkan dalam unit fisik. Produksi Marginal (Marginal Product,
MP) dari suatu input merupakan tambahan produk atau output yang di
akibatkan oleh tambahan satu unit input tersebut (yang bersifat variabel),
dengan menganggap input lainnya konstan. Produksi rata-rata (Average
Product,AP) adalah output total yang di bagi dengan unit total input.
Teori ekonomi menjelaskan satu asumsi dasar mengenai sifat dari
fungsi produksi, yaitu produksi dari semua produksi dimana semua
produsen di anggap tunduk pada suatu hukum yang disebut The Law of
Diminishining Return. Hukum ini mengatakan bila satu macam input di
tambah penggunaannya sedangkan input-input lain tetap maka tambahan
![Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/10.jpg)
15
output yang di hasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang di
tambahkan tadi mula-mula menarik, tetapi kemudian seterusnya menurun
bila input terus ditambah.(Sukirno, 2010:196).
Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang dapat di tunjukan
melalui hubungan antara produksi total,produksi rata-rata dan produksi
marjinal.
4. Faktor Produksi
Faktor produksi merupakan kelompok sumber daya atau potensi
yang dipakai untuk aktivitas produksi agar dihasilkan barang maupun jasa.
Faktor produksi dibagi dalam dua jenis, yaitu faktor produksi yang tetap
(fixed input) merupakan faktor produksi yang memiliki kuantitas tak
tergantung kepada jumlah yang telah didapatkan dan input tetap terus
tersedia walaupun outputnya menurun hingga 0. Selanjutnya adalah faktor
produksi variabel (variable input) yang merupakan faktor produksi dengan
jumlah yang bisa berubah dalam jangka yang pendek dan sesuai dengan
jumlah output yang telah didapatkan (Kurniasari, 2011).
a. Modal
Menurut Irawan dan Suparmoko (1979: 96) modal adalah semua
bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak
langsung, dalam produksi untuk menambah output. Lebih khusus
dapat dikatakan bahwa kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat
untuk proses produksi pada saat yang akan datang. Modal sebagai alat
pendorong perkembangan ekonomi meliputi investasi dalam
pengetahuan teknik, perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, kesehatan
![Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/11.jpg)
16
dan keahlian.
Modal dalam kegiatan produksi nelayan dibedakan menjadi 2
yaitu modal tetap dan modal bergerak. Dimana modal tetap yaitu
modal atau biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi yang tidak
dapat habis dalam sekali proses produksi seperti kapal atau perahu,
mesin, alat tangkap dan lain sebagainya sedangkan modal bergerak
yaitu biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi yang dapat habis
dalam satu kali produksi seperti bahan bakar solar, es batu, rokok,
bahan makanan, dan lain sebagainya.
Modal yang digunakan pada produksi nelayan di Sendang Biru
kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang terdiri atas
biaya perawatan dan biaya pengeluaran produksi. Semakin besar
modal yang digunakan, maka akan semakin besar pula hasil produksi
nelayan yang didapat. Indikator dari modal itu sendiri diantaranya:
1) Biaya perawatan
Biaya perawatan adalah biaya yang dipakai nelayan untuk
merawat perlengkapan yang digunakan untuk melaut. Seperti
perahu, alat tangkap, box ikan, alat tangkap, dan mesin perahu.
b. Tenaga Kerja
Tenaga kerja menurut (Basir, 2001: 265) adalah tiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sedangkan menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja adalah setiap
![Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/12.jpg)
17
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
Tenaga kerja merupakan faktor penting yang perlu
diperhitungkan dalam proses produksi namun tidak hanya itu jumlah
tenaga kerja harus disesuaikan dengan kebutuhannya dan kualitas
tenaga kerja juga perlu diperhitungkan untuk mendapatkan hasil
produksi yang optimal.
Dalam kegiatan nelayan perlu adanya tenaga kerja, semakin
banyak jumlah tenaga kerja maka peluang mendapatkan hasil produksi
ikan yang banyak akan semakin tinggi pula dikarenakan akan
mempermudah pengoperasian alat tangkap dalam penangkapan ikan,
namun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan melaut
juga harus disesuaikan dengan kapasitas kapal atau perahu yang akan
digunakan.
5. Biaya Produksi
Teori produksi secara umum dimulai dengan pemikiran, kita
memiliki sejumlah lahan (ruang), manajemen, tenaga kerja dan modal.
Pada keadaan waktu tertentu, kita dapat menghasilkan sejumlah produk
maksimum dari sumberdaya-sumberdaya diatas. Hubungan input dengan
output secara teknis ini oleh ahli ekonomi disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan-hubungan teknis antara input dan
output, yang ditandai jumlah output maksimal yang dapat diproduksikan
dengan satu set kombinasi input tertentu.
![Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/13.jpg)
18
Menurut (Nuraini, Ida. 2013:67) penawaran datangnya dari
produsen, dengan demikian sekarang ini kita mempelajari bagaimana
sikap dari produsen dalam menawarkan barang-barang yang
diproduksinya. Produsen merupakan pihak yang mengkoordinasi
transformasi berbagai input untuk menghasilkan output. Dan tentunya
seorang produsen dalam kegiatannya untuk menghasilkan output
menginginkan agar menekan ongkos atau biaya produksi serendah-
rendahnya dalam suatu jangka waktu tertentu. Efisiensi dalam suatu
proses produksi akan sangat ditentukan oleh proporsi masukan atau input
yang digunakan serta produktivitas masing-masing input untuk setiap
masukan atau factor produksi tersebut. Hubungan teknis antara faktor
produksi dengan hasil produksi tersebut dengan fungsi produksi.
Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab
biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan
harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ongkos produksi
adalah semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang ditanggung oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap
untuk dipakai konsumen.
Dalam biaya produksi kita juga mengenal biaya produksi jangka
pendek dan biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka
pendek meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable
cost).
![Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/14.jpg)
19
Menurut Boediono (1998), biaya mencakup suatu pengukuran
nilai sumber daya yang harus dikorbankan sebagai akibat dari aktivitas-
aktivitas yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Berdasarkan volume
kegiatan, biaya dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap
(variable) :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam
kegiatan produksi yang jumlah totalnya tetap pada volume kegiatan
tertentu.
b. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variable adalah sejumlah biaya tergantung pada besar
kecilnya produksi.
c. Biaya Total (Total Cost)
Biaya Total (Total Cost/TC) adalah biaya yang meliputi keseluruhan
biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai
aktivitas produksi. Adapaun rumus Biaya Total (TC) adalah sebagai
berikut :
TC = FC + VC
Keterangan :
TC : Biaya Total
FC : Biaya Tetap
VC : Biaya Variabel (Biaya Tidak Tetap)
Kegiatan produksi merupakan proses transformasi masukan
menjadi suatu keluaran. Proses produksi dalam agribisnis menjadi
![Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/15.jpg)
20
suatu kegiatan yang sangat menentukan keberhasilan usaha dan
merupakan penyedot biaya paling besar. Pada usaha produksi primer,
seperti usahatani, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan,
kegiatan pengorganisasian input-input dan fasilitas menjadi penentu
dalam pencapaian optimalisasi alokasi sumber-sumber produksi.
d. Biaya Rata-rata
Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan membagi biaya tetap
total dengan jumlah output. Dengan demikian biaya tetap rata-rata ini
akan semakin menurun dengan semakin banyaknya output. Biaya
tetap rata-rata menggambarkan besarnya biaya tetap per satuan
produk.
Setiap produsen bertujuan untuk mencapai keuntungan yang
maksimum dengan biaya yang sudah ditentukan. Oleh karena itu,
untuk menentukan berapa besar output yang harus diproduksi agar
tercapai keuntungan yang maksimum, ada beberapa cara diantaranya:
a) Dengan memproduksi output pada tingkat dimana perbedaaan
antara penerimaan total dengan biaya total mencapai jumlah yang
paling maksimum. Jika keuntungan bersih sama dengan
pendapatan kotor dikurangi dengan total biaya, maka:
Dimana:
: Profit (pendapatan bersih)
: Total Revenue (pendapatan kotor) = P x Q
: Biaya Total (TFC + TVC)
![Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/16.jpg)
21
Jadi profit akan maksimum jika selisih antara TR dan TC adalah
yang terbesar.
b) Dengan memproduksi barang sampai pada tingkat dimana
penerimaan marginal sama dengan ongkos marginal.
Jika:
Sehingga profit maksimum dicapai pada saat MR = MC.
e. Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang produsen dapat membuat skala pabrik
sesuai dengan kapasitas yang diinginkan. Dalam jangka panjang
memungkinkan perusahaan merubah teknologi yang digunakan
sehingga bentuk struktur biaya perusahaan juga dapat berubah. Jika
terjadi perbaikan teknologi maka akan dapat meningkatkan efisiensi
yang pada akhirnya akan memperendah biaya.
Namun demikian, jika diasumsikan teknologi tidak mengalami
perubahan maka perencanaan perusahaan yang akan dihadapi oleh
produsen dapat digambarkan pada berbagai struktur biaya yang dapat
dipilihnya. Setiap struktur biaya mencerminkan satu skala pabrik
tertentu.
6. Efisiensi
Keahlian meraih hasil yang diinginkan atau output demi input yang
kecil disebut dengan efisiensi atau ketepatgunaan. Sudah dilaksanakan
dengan efisien apabila pelaksanaan kegiatan mencapai target atau output
![Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/17.jpg)
22
dengan merelakan input yang rendah serta efisiensi bisa diartikan seperti
tak ada penghambur-hamburan atau pemborosan (Nicholson. 2000).
Efisiensi adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melaksanakan
aktivitasnya demi mendapatkan hasil dengan menggunakan input yang
sekecil-kecilnya untuk bisa menghasilkan output, serta kemampuan untuk
menuntaskan pekerjaan dengan baik dan benar.
Suatu usaha atau keinginan dikatakan efisien apabila memenuhi
berbagai ketentuan sebagai berikut (Kurniasari, 2011):
a. Menggunakan jumlah input yang kecil dari input yang dipakai
industri lain, namun output yang dihasilkan tetap sama.
b. Menggunakan jumlah input yang sepadan dengan industri lain,
namun kuantitas output yang dihasilkan dapat lebih banyak.
7. Pendapatan
Pendapatan atau dapat juga disebut keuntungan, adalah merupakan
selisih antara penerimaan total dengan biaya tidak tetap (Soekartawi,
2002:29). Menurut Boediono (1992) dalam penelitian Anggun (2006:12),
pendapatan atau income dari seseorang warga masyarakat adalah hasil
penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada faktor produksi.
Dan sektor produski ini membeli faktor-faktor produksi tersebuut untuk
digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di
pasar faktor produksi. Harga sektor produksi di pasar seperti halnya juga
untuk barang-barang di pasar, barang ditentukan oleh tarik menarik antara
penawaran dan permintaan.
![Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/18.jpg)
23
Berdasarakan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pendapatan merupakan sejumlah penghasilan yang diterima oleh suatu
rumah tangga yang berasal dari pekerjaan atau aktivitas yang di lakukan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan pendapatan sebagai
imbalan atau penghasilan selama sebulan baik berupa uang maupun barang
yang di terima oleh seseorang yang bekerja dengan status pekerja bebas.
BPS memberikan pengertian pendapatan yang di golongkan menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut :
a. Pendapatan berupa uang, yaitu sebagai penghasilan berupa uang yang
sifatnya regular dan biasanya diterima sebagai balas jasa atau
kontraprestasi.
b. Pendapatan berupa barang, adalah sebagai penghasilan yang sifatnya
reguler akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa yang di terima
dalam bentuk barang dan jasa.
c. Penerimaan bukan merupakan pendapatan, yaitu penerimaan yang
berupa pengambilan tabungan, penjualan barang barang yang di pakai,
pinjaman uang, hadiah, warisan, dan sebagainya.
8. Teori Pendapatan
Pandangan yang hampir sama menurut Soekartawi, dkk (1986)
Penerimaan nelayan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penerimaan
bersih nelayan dan penerimaan kotor nelayan (gross income). Penerimaan
bersih nelayan adalah selisih antara penerimaan kotor dengan pengeluaran
total. Pengeluaran totak nelayan adalah nilai semua masukan yang habis
terpakai dalam proses produksi, tidak termasuk tenaga kerja dalam
![Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/19.jpg)
24
keluarga nelayan. Sedangkan penerimaan kotor nelayan adalah nilai total
produksi nelayan dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun
tidak dijual. Perhitungan penerimaan kotor secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut :
TR = P × Q
Keterangan :
TR : Penerimaan Total
P : Harga
Q : Jumlah produk yang dihasilkan
Pendapatan nelayan adalah penerimaan (TR) dan semua biaya (TC). Jadi
Pendapatan = TR – TC. Penerimaan usaha nelayan (TR) adalah perkalian
antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Total biaya
(TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka
TC = FC + VC (Soekartawi, 2002).
Penerimaan dalam proses produksi dipengaruhi oleh variable jumlah
produksi (Q) yang dihasilkan serta tingkat harga komoditi (P) yang
berlaku. Total penerimaan (TR) meningkat seiring dengan meningkatnya
hasil produksi secara bersama diikuti dengan peningkatan harga komoditas
tersebut (Boediono, 1991).
Pandangan lain di sampaikan Sukirno (2002 dalam jurnal ilmiah
Pukuh Ariga (2013:21) Pendapatan total (pendapatan bersih) adalah selisih
penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan dalam proses
produksi, dimana semua input miliki keluarga diperhitungkan sebagai
biaya produksi.
![Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/20.jpg)
25
Pendapatan bersih (keuntungan) adalah selisih antara total
penerimaan (TR) dan total biaya (TC). Keuntungan juga merupakan
insentif bagi perusahaan untuk melakukan proses produksi. Keuntungan
inilah yang mengarahkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya
ke proses produksi tertentu. Perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan
keuntungan dengan kendala yang dihadapi (Sunaryo, 2001).
9. Hasil Produksi
Hasil produksi merupakan hasil akhir atau jumlah keluaran (output)
yang dapat diperoleh dari proses produksi. Hasil produksi ditujukan untuk
dapat meningkatkan pendapatan yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri, sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan dalam
pengetahuan teknik maupun alokasi dana input agar mencapai output yang
maksimal.
Setiap usaha pasti menginginkan hasil output mengalami
peningkatan, begitupula dengan nelayan yang selalu mengharapkan hasil
tangkapan ikan selalu meningkat tiap hari sehingga diharapkan pula
pendapatan nelayan akan meningkat. Menurut Suhartati dalam buku Teori
Ekonomi Mikro (2003:139) menyatakan bahwa produsen dianggap akan
selalu memilih tingkat output (Q) yang dapat memperoleh keuntungan
total maksimum yaitu kondisi yang memaksimalkan perbedaan antara total
pendapatan dan total biaya. Teori tersebut dapat diaplikasikan dalam
kehidupan nelayan dimana jika dapat memilih, nelayan tentu akan memilih
tingkat output yang maksimum dan terus bertambah setiap harinya. Total
revenue (TR) mengartikan bahwa berbagai harga persatuan ( Unit ) dikali
![Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/21.jpg)
26
dengan jumlah permintaan. Inilah besarnya pendapatan yang diterima oleh
penjual suatu produk yang berharga, P untuk sejumlah Q satuan yang
terjual. Pendapatan marginal (marginal revenue, MR) didefinisikan
sebagai besarnya perubahan pendapatan total berkaitan dengan perubahan
satu-satuan jumlah penjualan. Dapat di artikan bahwa semakin banyak
jumlah ikan yang ditangkap oleh nelayan maka semakin besar potensi
pendapatan yang diperoleh nelayan. Ikan diartikan sebagai unit output
yang mampu menghasilkan pendapatan yang diterima nelayan sehingga
semakin banyak tangkapan ikan maka semakin banyak pula potensi
pendapatan yang diperoleh nelayan.
Berdasarkan kajian di atas hasil produksi pada nelayan di Sendang
Biru kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dalam proses
produksi pada penelitian ini adalah hasil yang didapat nelayan dalam
mencari ikan dilaut dan di ukur dengan menggunakan satuan kg.
C. Kerangka Berpikir
Dalam kerangka berpikir akan digambarkan dan dijelaskan secara teoritis
antara variable terikat yang dipengaruhi oleh variable bebas. Variable terikat
adalah produksi nelayan yang akan dipengaruhi oleh variable bebas yaitu
modal,pengalaman melaut, dan tenaga kerja.
Produksi nelayan dapat dipengaruhi dari adanya faktor modal, pengalaman
melaut, dan tenaga kerja. Faktor modal akan mempengaruhi tingkat jumlah
tangkapan ikan dengan kata lain semakin besar modal yang dipertaruhkan
maka akan semakin meningkat pula output yang dihasilkan. Modal dalam hal
ini adalah modal yang digunakan nelayan untuk sekali melaut seperti, bahan
![Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/22.jpg)
27
bakar solar, es batu, garam, rokok, makanan dan lain sebagainya. Pengalaman
melaut adalah lama pekerja nelayan dalam memiliki pengalaman melaut
yakni dalam hal itu semakin lama dan berpengalaman semakin mudah
nelayan dalam mencari ikan dan memudahkan dalam segi produksi nelayan
pemilik. Tenaga kerja adalah para pekerja yang di miliki nelayan, tenaga
kerja berguna untuk membantu dalam hal menyiapkan segala peralatan
melaut, bahan bakar, konsumsi.
Dengan demikian dalam penelitian dapat disusun kerangka pemikiran
hubungan antara Modal, Pengalaman, dan Tenaga Kerja terhadap produksi
nelayan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
D. Perumusan Hipotesis
Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas, berdasarkan
permasalahan yang diambil, serta beberapa faktor yang telah ditentukan untuk
dijadikan bahan penelitian, maka akan diajukan hipotesa sementara sebagai
berikut :
H1 : Diduga bahwa modal, pengalaman melaut, dan tenaga kerja
berpengaruh terhadap hasil produksi dan pendapatan nelayan di
Sendang Biru Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang.
PRODUKSI PENDAPATAN
NELAYAN
MODAL PENGALAMAN
MELAUT TENAGA
KERJA
![Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45519/3/BAB II.pdfanalisis fungsi Coob-Douglas serta alat bantu SPSS dan progam Data . 8 Envelopment Analysis (DEA)](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022040507/5e44915c09e6bd019a391a77/html5/thumbnails/23.jpg)
28