bab ii tinjauan pustaka a. penelitian...

27
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan permasalahan pada PT. Ultrajaya maka penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulisan yaitu sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Terdahulu Uraian 1 Indah Kurniawati (2015) Tujuan dan Metode Penelitian Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) serta mengetahui apakah perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini EVA dan MVA pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2011-2013 nilai EVA negatif (EVA < 0) dan untuk MVA pada tahun 2011-2012 nilai MVA negatif (MVA < 0) sedangkan pada tahun 2013 nilai MVA positif (MVA > 0). PT Ultrajaya Milk Tbk tahun 2011- 2012 nilai EVA negatif sedangkan pada tahun 2013 nilai EVA positif dan nilai MVA dari tahun 2011- 2013 adalah positif . PT Indofood Sukses Makmur tahun 2011-2013 nilai EVA negatif da untuk nilai MVA dari tahun 2011-2013 Mva positif.

Upload: nguyendung

Post on 13-Jun-2019

429 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan permasalahan pada PT. Ultrajaya maka penelitian

terdahulu yang dijadikan landasan penulisan yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penelitian

Terdahulu Uraian

1

Indah Kurniawati (2015)

Tujuan dan Metode

Penelitian

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan

dengan menggunakan metode Economic Value

Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

serta mengetahui apakah perusahaan dapat

memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini EVA dan MVA pada PT Tiga

Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2011-2013

nilai EVA negatif (EVA < 0) dan untuk MVA pada

tahun 2011-2012 nilai MVA negatif (MVA < 0)

sedangkan pada tahun 2013 nilai MVA positif

(MVA > 0). PT Ultrajaya Milk Tbk tahun 2011-

2012 nilai EVA negatif sedangkan pada tahun 2013

nilai EVA positif dan nilai MVA dari tahun 2011-

2013 adalah positif . PT Indofood Sukses Makmur

tahun 2011-2013 nilai EVA negatif da untuk nilai

MVA dari tahun 2011-2013 Mva positif.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

11

No Penelitian

Terdahulu Uraian

2

Fina Setyarini (2004)

Tujuan dan Metode

Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja

perusahaan pada Perusahaan Makanan dan

Minuman Yang Terdaftar di BEJ dengan

menggunakan analisa EVA dan Rasio Keuangan

Hasil Penelitian

Hasil analisis data penilitian tersebut yaitu

jika dilihat dari Rasio keuangan, rata-rata kinerja

perusahaan makanan dan minuman pada tahun

1998-2000 memiliki angka rasio yang baik,

sehingga mempunyai pertumbuhan yang cukup

tinggi atau mempunyai prospek yang bagus pula

baik pada saat ini dan di masa mendatang. Dan

dilihat dari EVA, rata-rata kinerja perusahaan

makanan dan minuman pada tahun 1998-2000

hampir semua menunjukkan angka positif, yang

berarti perusahaan telah berhasil menciptakan nilai

ekonomis dan dapat memenuhi harapan investor.

3

Dimas Ragil Kinayungan P. (2007)

Tujuan dan Metode

Penelitian

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada

Perusahaan di sektor semen Yang Terdaftar di BEJ

dengan menggunakan rasio keuangan, analisa EVA

dan MVA

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pada sektor semen

bahwa kinerja keuangan semen yang go public

selama tahun 2003-2005 sehat dan mampu

memberikan nilai tambah ekonomis dan nilai

tambah pasar kecuali pada PT semen cibinong Tbk

yang menunjukan bahwa kinerja keuangannya tidak

sehat,dan diantara perusahaan semen tersebut, maka

PT semen gresik (persero) Tbk mempunyai kinerja

keuangan yang baik.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

12

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa

kesamaan dari penelitian terdahulu dan sekarang adalah sama-sama

menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value

Added (MVA). Perbedaan penelitian terdahulu dan sekarang adalah obyek

penelitian dan periode data.

B. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Munawir (2007) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja

merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan perusahaan

karena merupakan salah satu upaya pengendalian perusahaan.

Pengukuran kinerja digunakan untuk melakukan perbaikan kegiatan

operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Informasi mengenai kinerja perusahaan bagi para manajer dapat

digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri,

sedangkan bagi para kreditor dapat digunakan untuk mengevaluasi

kemungkinan pinjamannya dapat ditagih kembali, dan bagi para

pemegang saham adalah untuk meramalkan keuntungan, dividen,

serta harga saham. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk

memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggaran atau

masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas

yang baik.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

13

Menurut Fahmi (2011:2), kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan

suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang

dianalisis dengan alatalat analisis keuangan, sehingga dapat

diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu

perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode

tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara

optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh

perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam

menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan,

dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan

sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil

apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.

b. Manfaat Penilaian Kinerja

Adapun manfaat dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi

dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

14

2) Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara

keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan

untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan

perusahaan secara keseluruhan.

3) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan

untuk masa yang akan datang.

4) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan

organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada

khususnya.

5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar

dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

c. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Tujuan penilaian kinerja Keuangan menurut Munawir

(2000:31) adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka

pendek maupun jangka panjang.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

15

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang

diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan

untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk

membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta

kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para

pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis

keuangan.

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Dalam standar Akuntansi Keuangan (PSAK) laporan

Keuangan adalah “laporan yang menggambarkan dampak keuangan

dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam

beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya”. (IAI,

2002:47)

Harahap, (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan

pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Ridwan dan Inge

(2003:128), analisis laporan keuangan merupakan suatu informasi

yang ditujukan untuk masyarakat, pemerintah, pemasok dan kreditur,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

16

pemilik perusahaan/pemegang saham, manajemen perusahaan,

investor, pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap

untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Analisis

dari laporan keuangan ini bersifat relative karena didasarkan pada

pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif.

Menurut Hanafi dan Halim (2002:63), laporan keuangan

adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai

perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti

industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih

baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.

Laporan keuangan dibuat oleh bagian manajemen dengan

tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan selama satu

periode. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi

keuangan, kinerja keuangan. Disamping itu laporan keuangan dapat

juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai

laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan yang meliputi para

kreditur, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut

berdomisili, serta masyarakat sekitarnya. Menurut Sutrisno (2001:9)

laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

meliputi dua laporan utama yakni:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

17

1) Neraca

Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan

suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai dua

sisi, sisi debit dan kredit. Pada sisi debit menunjukka posisi

kekayaan perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva

tetap. Sedangkan pada sisi kredit atau pasiva menunjukkan

sumber kekayaan perusahaan yang terdiri dari dua sumber yakni

hutang dan modal.

2) Aktiva

Pada sisi aktiva neraca dikelompokkan sesuai urutan yang

paling lancar. Pengertian paling lancar disini adalah kemampuan

aktiva tersebut untuk dikompersi menjadi kas. Dengan demikian,

maka penggolongan aktiva dalam neraca adalah :

a) Aktiva lancar

Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan

berdasarkan urutan yang paling lancar. Aktiva lancar disini

adalah yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang

atau kas.

b) Aktiva tetap

Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan,

kendaraan dan peralatan yang lain yang dilakukan oleh

perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang

paling tidak likuid (lancar).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

18

c) Aktiva lain-lain

Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain

yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain

adalah kekayaan atau investasi yang tidak dikelompokkan

dalam aktiva tetap dan aktiva lancar.

3) Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan hasil

kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini

biasanya digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan

dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu.

Laporan laba-rugi pada dasarnya mengambarkan dua macam

arus yang membentuk laba atau rugi.laba terjadi apabila

penghasilan yang diperoleh dalam satu periode lebih besar

dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, sebaliknya

rugi akan timbul bila pendapatan lebih rendah dibandingkan

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

4) Laporan Arus kas

Laporan ini menggambarkan tentang perputaran uang (kas

dan bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan dan

tahunan. Laporan arus kas terdiri dari kas untuk kegiatan

operasional dan kas untuk kegiatan pendanaan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

19

b. Fungsi Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan

hanyalah sebagai alat penguji dan pekerjaan pembukuan, tetapi untuk

selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagal alat penguji tetapi

juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilal posisi

keuangan perusahaan, dimana dengan hash analisa lapran keuangan,

pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.

Laporan keuangan suatu perusahaan dapat memberikan suatu

informasi yang bermanfaat bagi pemakainya, jika memenui

persyaratan yang ditetapkan (Prinsip Akuntansi Indonesia) adalah

sebagai berikut :

1) Relevan

Pengukuran relevansi suatu informasi harus dihubungkan

dengan penggunaannya. OIeh karena dalam mempertimbangkan

relevansi suatu informasi hendaknya perhatian difokuskan pada

kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pihak

tertentu.

2) Dapat dimengerti

Bentuk laporan keuangan dan istilah yang dipakai

hendaknya disesuaikan dengan batas pengertian pemakai

informasi juga diharapkan mempunyai dasar pengertian mengenai

aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi dan istilah yang

digunakan dalam laporan keuangan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

20

3) Objektif

Laporan keuangan harus disusun seobyek mungkin, dapat

diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent dan

menggunakan metode pengukuran yang sama.

4) Netral

Laporan keuangan hendaknya disusun untuk kebutuhan

umum pemakai dan bukan kebutuhan pihak tertentu saja.

5) Tepat Waktu

Laporan keuangan harus disampaikan secara sedini

mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu

pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertunda

pengambilan keputusan bagi pemakai.

6) Dapat Dibandingkan

Laporan keuangan yang disajikan harus dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari

perusahaan yang sama maupun dengan perusahaan yang sejenis

pada periode yang sama. Prinsip konsisten (penggunaan model)

akuntansi hendaknya selalu dipatuhi dari tahun ke tahun. Oleh

karena itu, jika terjadi perubahan metode hendaknya diberikan

penjelasan metode yang diganti/ diubah.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

21

7) Lengkap

Laporan keuangan hendaknya disajikan secara lengkap

meliputi semua data akuntansi yang memenuhi sekurang-

kurangnya enam persyaratan tersebut.

c. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin

dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena

secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa

lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi

nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang

telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.

Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

22

menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk

mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

3. Analisis Economic Value Added (EVA)

a. Pengertian EVA

Menurut Young dan O’Byrne (2001: 18) EVA merupakan alat

komukasi yang efektif baik untuk penciptaan nilai yang dapat

dijangkau oleh manajer lini yang akhirnya mendorong kinerja

perusahaan dan untuk menghubungkan dengan pasar modal.

Ide dasar dari EVA adalah pengemasan ulang dari manajemen

perusahaan yang dapat dipercaya dan prinsip keuangan yang pernah

ada. Namun EVA merupakan inovasi terpenting karena ia membuat

teori keuangan moderen. Implikasi manajerial dari teori ini adalah

mudah diakses oleh menejer perusahaan yang tidak terlatih dengan

baik dalam keuangan atau tidak pernah memikirkannya. EVA

membantu para manajer untuk lebih memahami tujuan keuangan, dan

dengan demikian membantu mereka untuk mencapai tujuan.

EVA tidak memerlukan adanya suatu perbandingan dengan

perusahaan sejenis dalam industri dan tidak pula membuat suatu

analisa kecenderungan dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini

lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital.

Diperhitungkannya biaya modal atas ekuitas merupakan keunggulan

pendekatan EVA dibanding pendekatan akuntansi tradisional dalam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

23

mengukur kinerja perusahaan.

Economic Value Added (EVA) atau disebut juga dengan nilai

tambah ekonomis (NITAMI) diartikan sebagai suatu konsep yang

dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam pengukuran laba operasi

perusahaan harus dengan adil mempertimbangkan harapan – harapan

setiap penyedia dana (kreditur dan pemegang saham). Derajat

keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang dan struktur modal

yang ada (Widayanto, 1993:51)

Economic Value Added (EVA) adalah keuntungan operasi

setelah pajak dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal untuk

menghasilkan laba. Laba operasional setelah pajak menggambarkan

hasil penciptaan nilai (value) didalam perusahaan, sedangkan biaya

modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam

penciptaan nilai tersebut (Steward, 1997:10).

Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa pengertian Economic Value Added (EVA) adalah keuntungan

operasional setelah pajak, dikurangi biaya modal yang digunakan

unntuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil

harapan – harapan para pemegang saham dan kreditur. Economic

Value Added (EVA) merupakan perangkat finansial untuk mengukur

keuntungan nyata perusahaan. Hal ini membuat perhitungan Economic

Value Added (EVA) lain dengan perhitungan analisis rasio keuangan

lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan pada perhitungan dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

24

menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA)

dilibatkannya biaya modal operasi setelah laba bersih, dimana hal

tersebut tidak dilakukan dalam perhitungan konvensional.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan nilai Economic Value

Added (EVA) akan naik terus-menerus, karena Economic Value

Added (EVA) adalah tolok ukur fundamental dari tingkat

pengembalian modal (return of capital). Ada beberapa cara untuk

meningkatkan nilai Economic Value Added (EVA) perusahaan yaitu

(Widayanto, 1993:32-33):

1) Meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal

2) Mengurangi pemakaian modal

3) Melakukan investasi pada proyek – proyek dengan tingkat

pengembalian tinggi.

Konsep ini tidak memerlukan adanya suatu perbandingan

dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak perlu membuat

analisis kecenderungan dengan tahun – tahun sebelumnya. Konsep ini

lebih menekankan pada seberapa besar laba yang dihasilkan setelah

dikurangi dengan biaya modal rata – rata tertimbang.

Metode Economic Value Added (EVA) sebagai Alat Ukur

Kinerja Perusahaan Konsep Economic Value Added (EVA) ini

tidaklah dimaksudkan untuk mengganti laporan rugi laba yang telah

ada. Namun pendekatan ini hanyalah alat analisis yang digunakan

sebagai tambahan informasi keuangan yang sangat berguna bagi pihak

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

25

kreditur dan penyedian dana dalam menentuakan hubungannya

dengan perusahaan. Bagi eksekutif hasil pengukuran kinerja dengan

metode Economic Value Added (EVA) seringkali digunakan untuk

pengendalian serta sebagai alat yang sangat berguna didalam

pengambilan keputusan – keputusan strategis.

Analisis Economic Value Added (EVA) ini mencoba melihat

dari segi ekonomis dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan adil

atas dasar konsep kepuasan stakeholder (seluruh anggota perusahaan),

bentuknya adalah dengan mempertimbangkan harapan – harapan

karyawan, pelanggan, dan pemberi modal (investor/pemegang saham).

Derajat keadilannya adalah ditunjukkan oleh biaya modal rata – rata

tertimbang dan berpedoman terhadap nilai pasar.

EVA adalah sisa laba (residual income, excess earning) setelah

penyedia modal memberikan kompensasi sesuai tingkat pengembalian

(rate of return) yang dibutuhkan atau setelah semua biaya kapital yang

digunakan untuk menghasilkan laba. Laba disini adalah Net Operating

Profit After Tax (NOPAT) yaitu laba operasi bersih sesudah pajak.

Sedangkan biaya kapital adalah biaya bunga pinjaman dari biaya

ekuitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT yang dihitung

secara rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital =

WACC). EVA yang positif menunjukkan bahwa perusahaan berhasil

menciptakan nilai (create value) bagi pemilik modal, konsisten

dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

26

yang negatif menandakan nilai perusahaan berkurang sebagai akibat

tingkat pengembalian yang dituntut investor.

b. Manfaat EVA

Manfaat dari penerapan EVA antara lain (Utama, 1997; 12) :

1) Dapat digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan yang

berfokus pada penciptaan nilai (value creation).

2) Dapat meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas mereka

adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai

pemegang saham.

3) Dapat membuat para manajer berfikir dan juga bertindak seperti

halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang

memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan

tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat

dimaksimumkan.

4) EVA membuat para manajer agar memfokuskan perhatian pada

kegiatan yang menciptakan nilai dan memungkinkan mereka

untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan kriteria maksimum nilai

perusahaan.

5) EVA sebagai motivator perusahaan untuk lebih memperhatikan

kebijaksanaan struktur modalnya.

6) EVA dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi proyek

atau kegiatan yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi

dari pada biaya modal.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

27

c. Keunggulan dan Kelemahan EVA

Economic Value Added (EVA) sebagai alternatif pengukuran

kinerja perusahaan yang relatif baru, memiliki beberapa keunggulan

dan kelemahan (Utama, 1997: 10). Keunggulan yang dimiliki metode

Economic Value Added (EVA) antara lain:

1) Konsep Economic Value Added (EVA) merupakan alat ukur yang

dapat berdiri sendiri tidak memerlukan adanya suatu

perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam satu industri, dan

tidak perlu pula membuat suatu analisis kecenderungan dengan

tahun – tahun sebelumnya.

2) Konsep Economic Value Added (EVA) adalah pengukur kinerja

perusahaan yang melihat segi ekonomis dalam pengukurannya,

yaitu dengan memperhatikan harapan – harapan pada pemilik

modal (kreditur dan pemegang saham) secara adil. Dimana

derajat keadilannya dinyatakan dalam ukuran tertimbang dari

struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar, bukan

nilai buku.

3) Konsep Economic Value Added (EVA) dapat dipakai sebagai

tolok ukur dalam pemberian bonus bagi karyawan. Disamping itu

Economic Value Added (EVA) juga merupakan tolok ukur yang

tepat untuk memenuhi konsep kepuasan stakeholder yakni bentuk

perhatian perusahaan kepada karyawan, pelanggan dan pemberi

modal (kreditur dan investor).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

28

4) Walaupun konsep Economic Value Added (EVA) berorientasi

pada kinerja operasional akan tetapi sangat berpengaruh untuk

dipertimbangkan dalam penentuan arah strategis perkembangan

portofolio perusahaan.

Disamping keunggulan – keunggulan yang dimiliki oleh

Economic Value Added (EVA) terdapat pula beberapa kelemahan

EVA (Mirza, 1997 ; 68) :

1) EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak

mengukur aktivitas-aktivitas penentu seperti loyalitas dan tingkat

retensi konsumen.

2) EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat

mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan

mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham-saham

tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih

dominan.

3) Konsep ini tergantung pada transparansi perhitungan EVA secara

akurat, dalam kenyataanya seringkali perusahaan kurang

transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.

d. Strategi Meningkatkan EVA

Ada beberapa strategi untuk meningkatkan EVA:

1) Strategi penciptaan nilai dengan mencapai pertumbuhan

keuntungan (Profitable Growth), hal ini bisa dicapai dengan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

29

menambah modal yang diinvestasikan pada proyek dengan

tingkat pengembalian tinggi.

2) Strategi penciptaan nilai dengan meningkatkan efisiensi operasi

dalam hal ini menaikkan keuntungan tanpa menggunakan

tambahan modal.

3) Strategi penciptaan nilai dengan rasionalisasi dan keluar dari

bisnis yang tidak menjanjikan (rationalize and exit unrewording

business).

Hal ini berarti menarik modal yang tidak produktif dan

menarik modal dari aktivitas yang menghasilkan tingkat

pengembalian yang rendah dan menghapus unit bisnis yang tidak

menjanjikan hasil.

e. Langkah-langkah Menentukan EVA

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan EVA

menurut (Rousana, 1997; 19) :

1) Menghitung biaya modal utang (Cost of Debt)

2) Menghitung biaya modal saham (Cost of Equity)

3) Menghitung struktur permodalan dari neraca. Struktur modal

biasanya terdiri dari utang dan ekuitas, sehingga dicari:

Komposisi utang = rasio utang terhadap jumlah modal

Komposisi modal = rasio modal saham terhadap jumlah modal

4) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average

Cost of Capital)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

30

5) Menghitung EVA (Economic Value Added)

4. Market Value Added (MVA)

a. Pengertian MVA

Menurut Warsono (2003: 47) tujuan utama manajemen keuangan

perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang

sahamnya. Tujuan ini jelas bermanfaat bagi para pegang saham biasa,

dan itu juga menjamin bahwa sumberdaya yang terbatas dialokasikan

secara efesien. Kemakmuran bagi para pemegang saham dapat

dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar

ekuitas dengan jumlah modal ekuitas yang dipasok oleh para investor

kepada perusahaan. Perbedaan ini disebut sebagai nilai tambah pasar

(Market Value Added/MVA).

Sedangkan menurut Sartono (2001: 103) tujuan utama perusahaan

adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Selain memberi

manfaat bagi pemegang saham, tujuan ini juga menjamin sumber daya

perusahaan yang langka dialokasikan secara efesien dan memberi

manfaat ekonomi. Kemakmuran pemegang saham dimaksimalkan

dengan memaksimalkan kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di

atas nilai modal yang disetor pemegang saham. Kenaikan ini disebut

Market Value Added (MVA).

Ruky (1999: 350) menyatakan bahwa MVA adalah hasil

kumulatif kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

31

yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan. MVA mencerminkan

seberapa sukses investasi baru di masa datang.

Manfaat dari MVA disamping untuk mengukur kinerja

perusahaan adalah juga untuk mengukur nilai perusahan yang berhasil

diciptakan nilai perusahaan dalam kaitannya dengan pasar modal akan

tampak pada harga saham perusahaan yang bersangkutan.

Sebagian besar perusahaan memiliki tujuan utama untuk

memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor). Tujuan ini jelas

menguntungkan pemegang saham, tetapi juga bermaksud untuk

memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara

efisien yang menguntungkan perekonomian.

Kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan

memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dengan

jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. Perbedaan ini disebut

nilai tambah pasar (Market Value Added) (Brigham dan Houston,

2001:150). Nilai Market Value Added dapat dihitung dengan rumus

(Young dan O’Byrne, 2001: 26): MVA = Nilai pasar Ekuitas – Nilai

buku ekitas.

MVA t = P t .Q t - P 0.Q t

Keterangan:

P t = Harga pasar saham per lembar

Q t = Jumlah lembar saham yang beredar pada tahun t

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

32

P 0 = Harga pasar saham per lembar saat penawaran perdana

a. Manfaat dari Market Value Added yang dapat diaplikasikan pada

perusahaan, antara lain:

1) Sebagai alat mengukur nilai tambah dari perusahaan guna

meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham.

2) Dengan MVA investor dapat melakukan tindakan antisipasi

sebelum mengambil keputusan investasi.

3) MVA dapat dijadikan sebagai alat pengukur atau penilaian

peningkatan kekayaan para pemegang saham perusahaan.

C. Hubungan Economic Value Added (EVA) dengan Market Value Added

(MVA)

Market Value Added (MVA) digunakan untuk mengukur seluruh

pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. EVA

adalah Economic Value Added yang dihasilkan kinerja manajerial sepanjang

umur perusahaan yang di-present value-kan (Mirza dan Imbuh,1999).

Market Value Added (MVA) merupakan pengukur kinerja eksternal,

dan hanya dapat diukur jika perusahaan telah go public, di mana Market

Value Added cenderung memberikan penilaian yang lebih besar dari

tambahan kekayaan investasi yang sesungguhnya. Akan terdapat banyak hal

yang perlu dijelaskan tentang MVA maupun EVA (Ermawati, 2006).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

33

Pertama terdapat suatu hubungan antara MVA dan EVA, tetapi

hubungan tersebut bukanlah merupakan suatu hubungan langsung. Jika

sebuah perusahaan memiliki sejarah nilai-nilai EVA yang negatif maka nilai

MVAnya kemungkinan juga akan negatif, dan begitu pula sebaliknya jika

terdapat sejarah akan nilai-nilai positif. Namun begitu harga saham yang

merupakan unsur utama dari perhitungan MVA, lebih bergantung kepada

ekspektasi kinerja dimasa yang akan datang dari pada kinerja suatu historis.

Oleh sebab itu,sebuah perusahaan dengan sejarah nilai EVA yang negatif

dapat saja memiliki nilai MVA yang positif, asalkan para investornya

mengharapkan terjadinya suatu perubahan arah dimasa mendatang

(Ermawati,2006).

Pengamatan yang kedua adalah bahwa ketika EVA dan MVA

digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial sebagai bagian dari

program kompensasi insentif. EVA adalah ukuran umum yang digunakan.

Alasannya adalah (1) EVA menunjukkan nilai tambah yang terjadi selama

suatu tahun tertentu sedangkan MVA mencerminkan kinerja perusahaan

sepanjang hidupnya bahkan mungkin termasuk masa-masa sebelum manajer

yang ada sekarang dilahirkan dan (2) EVA dapat diterapkan pada masing-

masing divisi atau unit-unit yang lain dari sebuah perusahaan besar

sedangkan MVA harus diterapkan untuk perusahaan secara keseluruhan.

Karena alasan-alasan diatas, MVA terutama hanya digunakan untuk

mengevaluasi pejabat-pejabat tinggi perusahaan selama jangka waktu lima

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

34

tahun hingga sepuluh tahun, atau bahkan lebih lama (Ermawati, 2006).

D. Kerangka Penelitian

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan

bahwa “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah

pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah

pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran

atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan

dilakukan.”

Tujuan kerangka teoritis yang paling utama adalah untuk

mempermudah perumusan hipotesis, selain itu kerangka teoritis juga berguna

untuk mepertegas jenis hubungan yang terjadi antar variabel serta untuk

menggambarkan bagaimana proses pengorganisasian dan analisis data

dilakukan. Oleh karena itu dengan adanya kerangka teoritis akan semakin

jelas bagi peneliti tahap-tahap pengolahan dan analisis data, penentuan

variabel-variabel bebas dan terikat serta penentuan hubungan antar variabel.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

35

Gambar 2.2 Krangka analisis kinerja keuangn berdasarkan EVA dan MVA

Berdasarkan Gambar 2.2, kerangka pikir pada penelitian ini

menjelaskan bahwa untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan,

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PT Ultrajaya Milk and

Trading Company Tbk dengan menggunakan 2 alat analisis yaitu analisis

EVA dan MVA. Pertama, Economic Value Added (EVA) merupakan suatu

teknik analisis yang memperhitungkan keuntungan operasi setelah pajak

dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal untuk menghasilkan laba

yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan

secara adil harapan – harapan para pemegang saham dan kreditur.

PT Ultrajaya Milk and Trading Company Tbk

Laporan Keuangan, IHSG,

Tingkat Suku Bunga SBI

Hasil

Baik, Impas, Tidak Baik

MVA

1. MVA > 0 2. MVA < 0

EVA

1. EVA > 0 2. EVA = 0 3. EVA < 0

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/37950/3/jiptummpp-gdl-linadamaya-47015-3-babii.pdf · PT Indofood Sukses Makmur ... Dapat digunakan sebagai dasar

36

Kedua, Market Value Added (MVA) adalah hasil kumulatif kinerja

perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan

maupun yang akan dilakukan untuk kemakmuran pemegang saham, dengan

memaksimalkan kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai

modal yang disetor pemegang saham, sehingga dapat diketahui bagaimana

kondisi kinerja keuangan perusahaan PT Ultrajaya jika diukur dengan metode

EVA dan MVA, apakah kondisi kinerja keuangan sudah baik dan sudah sesuai

dengan yang diharapkan oleh pemegang saham dan kreditur.