bab ii tinjauan pustaka - unmerbaya ii.pdf · 2019. 9. 23. · bab ii tinjauan pustaka 2.1 remaja...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. World Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara 12 – 24 tahun. Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah pengeluaran cairan secara berkala dari vagina selama usia reproduksi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (pada usia 45 – 55 tahun). Gangguan ginekologi pada masa remaja yang sangat sering terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, pendarahan uterus disfungsi, yang termasuk di dalamnya adalah dismenore, pre menstrual syndrome, dan hirsutisme. Gangguan yang paling sering terjadi adalah dismenore. (Kusmiran, E, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika : Jakarta) Masa remaja adalah usia antara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis antara 10 sampai 19 tahun. perubahan terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur 10 sampai 16 tahun. Di daerah, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita,hasil dari

Upload: others

Post on 08-Aug-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja Putri

2.1.1 Definisi

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial.

World Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara 12 – 24

tahun. Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas

adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah pengeluaran cairan secara

berkala dari vagina selama usia reproduksi. Menstruasi biasanya terjadi

pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (pada usia 45 – 55

tahun). Gangguan ginekologi pada masa remaja yang sangat sering terjadi

adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, pendarahan

uterus disfungsi, yang termasuk di dalamnya adalah dismenore, pre

menstrual syndrome, dan hirsutisme. Gangguan yang paling sering terjadi

adalah dismenore. (Kusmiran, E, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan

Wanita. Salemba Medika : Jakarta)

Masa remaja adalah usia antara masa anak-anak dan dewasa, yang

secara biologis antara 10 sampai 19 tahun. perubahan terpenting yang terjadi

pada gadis remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche,

biasanya sekitar umur 10 sampai 16 tahun. Di daerah, menarche dianggap

sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalami menarche dianggap

sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita,hasil dari

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 bahwa rata-rata usia

menarche di Indonesia 13 tahun, dan hasil ini tidak jauh berbeda dengan

hasil penelitian yang dilakukan Gumanga (2012) di Ghana bahwa usia

menarche 12,5 tahun; panjang siklus menstruasi 27,9 hari, lama menstruasi

5 hari. Beberapa responden memiliki menstruasi yang tidak teratur selama

enam bulan setelah menarche dan prevalensi dismenorea sebanyak 27,4%.

Masa remaja diawali oleh masa pubertas yaitu masa terjadinya

perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik seperti tubuh dan

proporsi tubuh dan fungsi fisiologi (kematangan organ-organ seksual).

Pada remaja putri ditandai dengan pembesaran buah dada dan pinggul.

Pada masa remaja ini, remaja mengalami perubahan diantaranya

perubahan fisik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ

reproduksi, perubahan intelektual, perubahan bersosialisasi, dan perubahan

kematangan kepribadian termasuk emosi. Pada perempuan diawali dengan

datangnya menstruasi yang pertama kali yang biasa disebut

menarche(Kusmiran, 2011)

Menurut Batubara, (2012) salah satu tanda pubertas pada remaja putri

yaitu terjadinya menstruasi. Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh

hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang

hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri haid (dismenore). Remaja putri yang

mengalami nyeri haid (dismenore) pada saat menstruasi akan merasa terbatas

dalam melakukan aktivitas khususnya aktivitas belajar disekolah. Sedangkan

menurut Rohmat, (2013) aktivitas belajar adalah keterlibatan seseorang dalam

bentuk sikap, pikiran dan perhatian dalam

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

kegiatan belajar sebagai penunjang keberhasilan proses belajar mengajar

sehingga diperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Remaja putri yang

sedang mengalami nyeri haid (dismenore) sekaligus mengikuti kegiatan

pembelajaran, dapat menyebabkan aktivitas pembelajaran menjadi

terganggu, tidak bersemangat, konsentrasi menjadi menurun bahkan sulit

berkonsentrasi sehingga materi yang disampaikan selama pembelajaran

tidak dapat diterima dengan baik bahkan sampai ada yang tidak masuk

sekolah.

Remaja putri membutuhkan informasi tentang proses menstruasi

dan kesehatan selama menstruasi. Remaja putri akan mengalami kesulitan

dalam menghadapi menstruasi yang pertama kali terjadi jika sebelumnya

ia belum pernah mengetahui atau membicarakan baik dengan teman

sebaya atau dengan ibu mereka. Pada umumnya gadis remaja belajar

tentang haid dari ibunya. Hal ini seperti yang di hasilkan dari penelitian

Gumanga (2012) sebanyak 80,2% remaja putri mendapatkan konseling

dan pendidikan cara perawatan genetalia saat menstruasi dari orangtua

mereka. Sejalan dengan hasil penelitian Suryati (2012) bahwa perilaku

kebersihan saat menstruasi remaja dipengaruhi oleh dukungan orangtua.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.2 Dismenore

2.2.1 Definisi Dismenore

Pada sebagian wanita yang mengalami menstruasi akan timbul

nyeri saat menstruasi yang biasanya disebut dismenore. Dysmenorrhea

berasal dari bahasa Yunani: dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno

berarti bulan, dan rrhea berarti aliran. Dysmenorrhea atau dismenore

dalam bahasa indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua

wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat

menstruasi. Namun, istilah dismenore hanya dipakai bila nyeri begitu

hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan

(Sukarni dan Margareth, 2013)

2.2.2. Klasifikasi Dismenore

Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada

tidaknyakelainan yang dapat di amati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid

dapat dibagi menjadi, disminore spasmodik dan dismenore kongestif

(Calis, 2011).

1) Nyeri Spasmodik

Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal seblum

masa haid atau segera setelah masa hadi mulai. Banyak perempuan

terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia

tidak dapat mengerjakan apapun. Ada diantara mereka yang pingsan,

merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Kebanyakan

penderitanya adalah perempuan muda walaupun dijumpai pula pada

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

kalangan yang berusia 40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat

diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama

walaupun banyak pula perempuan yang tidak mengalami hal seperti itu.

2). Nyeri Kongestif

Penderita dismenore kongestif yang biasanya akan tahu sejak

berhari-hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mereka

mungkin akan mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung

tidak menentu, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa

lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan

keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar

di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal

menyiksa yang berlangsung antara 2 atau 3 hari sampai kurang dari 2

minggu. Proses mentruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri

jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang

yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik,

Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat

diamati, nyeri haid dapat di amati, nyeri haid dapat dibagi menjadi,

dismenore primer dan dismenore sekunder.

a. Dismenore Primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya

kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi

beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih,

oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

menarche umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa

nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama

dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun

pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri

adalah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bagian

bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan

dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare,

iritabilitas dan sebagainya. Gadis dan perempuan muda dapat diserang

nyeri haid primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul

tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu

hilang sesudah perempuan itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu

diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari perempuan yang belum

pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti

dari teori itu (Hermawan, 2012)

b. Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan

anatomis genitalis, tanda-tanda klinik dari dismenore sekunder adalah

endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan

kongesti pelvis. Umumnya dismenore sekunder tidak terbatas pada

haid, kurang berhubungan dengan hari pertma haid, terjadi pada

perempuan yang lebih tua (30-40 th) dan dapat disertai dengan gejala

yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal)

(Hermawan, 2012).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian

bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Nyeri

dapat bersifat kolik atau terus menerus (Badziad, 2003).

Wanita yang mengalami dismenore memproduksi prostaglandin 10

kali lebih banyak dari wanita yang tidak dismenore. Prostaglandin

menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, dan pada kadar yang

berlebih akan mengaktivasi usus besar. Dismenore terjadi karena

peningkatan prostaglandin (PG) F2-alfa yang merupakan suatu

sikloogsigenase(C0X-2) yang mengakibatkan hipertonus dan

vasokontriksi pada miometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri haid

Setiap perempuan usia reproduksi memiliki proses reguler yang

dialami hampir setiap bulannya, proses alami ini disebut menstruasi.

Siklus menstruasi ini biasanya diawali pada usia remaja 9-12 tahun.

Menstruasi memiliki siklus dengan beberapa tahapan yang dikendalikan

oleh interaksi hormon yang akan membuat peluruhanpada dinding uterus

yang nantinya dikeluarkan melalui vagina.Saat menstruasi seringkali

menjadi saat-saat yang menyiksa dan menegangkan. Meskipun datang

secara rutin, tidak sedikit dari perempuan usia reproduksi tersebut

mengalami ketidaknyamanan setiap mengalami menstruasi. Kurangnya

pengetahuan remaja mengenai gangguan

menstruasi menyebabkan ketidaksiapan saat mengalami ketidaknyamanan

menstruasi. Ketidaknyamanan tersebut dapat berupa gangguan emosional

atau gangguan rasa nyeri sehingga seringkali dapat mengganggu

produktivitas kerja. Rasa nyeri saat menstruasi atau yang

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

biasa disebut dismenorea, merupakan nyeri yang terjadi tanpa tanda-

tanda infeksi atau penyakit panggul. Dismenorea biasanya terjadi

akibat pelepasan prostaglandin dari sel-sel endometrium.Prostaglandin

merupakan hormon perangsang kontraksi otot polos miometrium dan

kontriksi pembuluh darah uterus. Hal inilah yang menyebabkan

hipoksia uterus yang biasa terjadi saat menstruasi semakin parah,

sehingga timbul rasa nyeri yang berlebihan. (Prawiroharjo, 2009).

Intensitas nyeri yang dirasakan setiap perempuan berbeda-beda.

Nyeri dismenorea dapat berupa nyeri ringan, sedang atau bahkan nyeri

yang berat sehingga penderita tidak dapat melakukan aktifitas fisik.

Perbedaan rasa nyeri ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

kadar prostaglandin, kelainan letak rahim, faktor psikologis, penyakit

menahun dan anemia. (Prawirohardjo, 2009).

Secara patofisiologi, kondisi dismenore terjadi karena peningkatan

sekresi prostaglandin F2a pada fase luteal siklus menstruasi. Sekresi F2

alfa prostaglandin yang meningkat menyebabkan peningkatan frekuensi

kontraksi uterus sehingga menyebabkan terjadinya vasospasme dan

iskemia pada pembuluh darah arteri uterus. Hal ini dapat menyebabkan

perempuan penderita mengalami kram pada perut. Respons iskemik yang

terjadi pada kondisi dismenore menyebabkan sakit pada daerah pinggang

(backache), kelemahan, edema, diaporesis, anoreksia, mual, muntah,

diare, sakit kepala, penurunan konsentrasi, emosi labil dan gejala lainnya.

Etiologi dismenore belum diketahui secara pasti, namun, secara teoritis

dapat disebabkan adanya defisiensi progesteron,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

peningkatan prolaktin dan prostglandin, diet tidak adekuat, dan

masalah psikososial.

2.2.3 Gejala Dismenore

Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa

menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai

kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus

ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,

mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan

menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala mual,

sembelit atau diare dan sering berkemih, kadang sampai terjadi muntah.

Sedangkan menurut Taber (1994, dikutip dalam Suparyanto, 2011)

mengatakan bahwa gejala dismenore dapat diperoleh dari data subjektif

atau gejala pada saat ini dan data objektif.

a. Data Subjektif

Nyeri abdomen dapat mulai beberapa jam sampai 1 hari mendahului

keluarnya darah haid. Nyeri biasanya paling kuat sekitar 12 jam setelah mulai

timbul keluarnya darah, saat pelepasan endometrium maksimal. Nyeri

cenderung bersifat tajam dan kolik biasanya dirasakan di daerah suprapubis.

Biasanya nyeri hanya menetap sepanjang hari pertama tetapi nyeri dapat

menetap sepanjang siklus haid. Nyeri dapat demikian hebat sehingga pasien

memerlukan pengobatan darurat. Gejala-gejala haid, haid biasanya teratur.

Jumlah dan lamanya perdarahan bervariasi. Banyak pasien menghubungkan

nyeri dengan pasase bekuan darah atau campakkan endometrium. Gejala-

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

gejala lain seperti nausea, vomitus dan diare mungkin dihubungkan dengan

haid yang nyeri. Gejala-gejala seperti ini dapat disebabkan oleh peningkatan

prostaglandin yang beredar yang merangsang hiperaktivitas otot polos usus.

b. Data Objektif

Pemeriksaan fisik abdomen biasanya lunak tanpa adanya rangsangan

peritonium atau suatu keadaan patologik yang terlokalisir dan bising usus

normal. Sedangkan pada pemeriksaan pelvis adalah normal dan pada

dismenore sekunder pemeriksaan pelvis dapat menyingkap keadaan

patologis dasarnya sebagai contoh, nodul-nodul endometriotik dalam

kavum dauglasi atau penyakit tubaovarium atau leiomiomata. Sedangkan

untuk tes laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah lengkap yang

normal dan urinalisis normal.

2.2.4 Faktor Penyebab dan Faktor Resiko yang dapat mempengaruhi

Dismenore antara lain:

1. Faktor Kejiwaan

Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang

mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun

psikis. Ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi perkembangan dan

perumbuhan pada dirinya tersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang

akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti

dismenore.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2. Faktor Konstitusi

Faktor konstitusi berhubugan dengan faktor kejiwaan sebagai

penyebab timbulnya dismenore primer yang dapat menurunkan ketahanan

seseorang terhadap nyeri. Faktor ini antara lain :

a). Anemia

Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang

diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut anemia

kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini dapat menimbulkan gangguan

atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak.

b). Penyakit Menahun

Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan

menyebabkan tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa

nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah

asma dan migrain.

3. Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis

Teori tertua menyatakan bahwa dismenore primer disebabkan oleh

stenosis kanalis servikalis. Pada perempuan dengan uterus dalam

hiperantifleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalais servikalis, akan

tetapi hal ini sekarang tidak di anggap sebagai faktor yang penting sebagai

penyebab dismenore. Banyak perempuan yang menderita dismenore tanpa

stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantifleksi. Sebaliknya

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

terdapat perempuan tanpa keluhan dismenore, walaupun ada stenosis

servikalis dan uterus terletak dalam hiperantifleksi atau hiperretofleksi.

4. Faktor Endokrin

Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang

berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi

memproduksi prostaglandin F2 yang menyebabkan kontraksi otot-otot

polos. Jika jumlah prostaglandin F2 berlebih akan dilepaskan dalam

peredaran darah, maka selain dismenore, dijumpai pula efek umum seperti

diare, nausea dan muntah.

5. Faktor Alergi

Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore

primer dengan urtikaria, migrain atau asma bronkial. Smith menduga

bahwa sebab alergi ialah toksin haid. Menurut Bare & Smeltzer dikutip

dalam Hermawan 2012 faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah :

a. Menarche pada usia lebih awal

Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi

belum berfungsi secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-

perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi.

b. Belum pernah hamil dan melahirkan

Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhungan

dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan, serta

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang

bahkan hilang.

c. Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari )

Lama menstruasi dari normal (7 hari ), menstruasi menimbulkan

adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih

sering berkontraksi dan lebih banyak dan semakin banyak prostaglandin

yang dikeluarkan. Produksi prostaglandin yang berlebihan menimbulkan

rasa nyeri, sedangkan kontraksi uterus yang terus menerus menyebabkan

suplai darah ke uterus terhenti dan terjadi dismenore.

d. Umur

Perempuan semakin tua lebih sering mengalami menstruasi maka

leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore

jarang ditemukan. Wanita yang mempunyai resiko menderita dismenore

primer adalah :

a. Konsumsi Alkohol

Alkohol merupakan racun bagi tubuh. Hati bertanggung jawab

terhadap penghancur estrogen untuk disekresi tubuh. Adanya alkohol

dalam tubuh secara terus menerus dapat mengganggu fungsi hati sehingga

estrogen tidak dapat disekresi tubuh sehingga estrogen yang menumpuk

dalam tubuh dapat merusak pelvis.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

b. Perokok

Merokok dapat meningkatkan lamanya menstruasi dan

meningkatkan lamanya dismenore.

c. Tidak pernah berolahraga

Kejadian dismenore akan meningkat dengan kurangnya aktivitas

selama menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan

sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran

darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.

d. Stress

Sress menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan otot-

otot punggung bawah sehingga menyebabkan dismenore.

2.2.5 Diagnosis Dismenore

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Diagnosa dismenore didasari atas ketidaknyamanan saat menstruasi.

Perubahan apapun pada kesehatan reproduksi, termasuk hubunganbadan

yang sakit dan perubahan pada jumlah dan lama menstruasi, membutuhkan

pemeriksaan ginekologis, perubahan-perubahan seperti itu dapat

menandakan sebab dari dismenore sekunder

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.2.6 Upaya mengatasi dismenore

a. Secara Farmakologis

Upaya farmakologis yang dapat dilakukan dengan memberikan

obat analgesik sebagai penghilang rasa sakit.. Menurut Bare & Smeltzer

2002 dalam Hermawan 2012, penangan nyeri yang dialami oleh individu

dapat melalui intervensi farmakologis, dilakukan kolaborasi dengan dokter

atau pemberi perawatan utama lainnya pada pasien. Obat-obatan ini dapat

menurunkan nyeri dan menghambat produksi prostaglandin dari jaringan-

jaringan yang mengalami trauma dan inflamasi yang menghambat reseptor

nyeri untuk menjadi sensitive terhadap stimulus menyakitkan sebelumnya,

contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin, ibuprofen.

Penanganan dismenore primer adalah (Calis,2011)

1). Penanganan dan nasehat

2). Pemberian obat analgesik

Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi

aspirin, fansetin, dan kafein. Obat-obatanpaten yang beredar dipasaran

antara lain novalgin, ponstan, acetaminophen dan sebagainya.

3). Terapi Hormonal

Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara

untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis pil kombinasi

kontrasepsi.

4). Terapi dengan obat non steroid anti prostaglandin

Endometasin, ibuprofen, dan naproksen, kurang lebih 70%

penderita dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan.

Pengobatan dapat diberikan sebelum haid mulai satu sampai 3 hari

sebelum haid dan dapat hari pertma haid.

5). Dilatasi kanalis servikalis

Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena

dapat memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin

didalamnya. Neuroktomi prasakral (pemotongan urat saraf sensorik antara

uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial

(pemotongan urat saraf sensorik pada diligamentum infundibulum)

merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-usaha lainnya gagal.

b. Secara non farmakologis

Menurut Bare & Smeltzer (2002 dalam Hermawan 2012)

penanganan nyeri non farmakologis terdiri dari :

1). Stimulasi dan Masase kutaneus

Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering

dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih

nyaman karena masase membuat relaksasi otot.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2). Terapi es dan panas

Terapi es dapat menurunkan prostglandin yang memperkuat

sensitifitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan

menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan

meningkatkan aliran darah kesuatu area dan kemungkinan dapat turut

menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

3). Distraksi

Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan

nyeri, contoh : menyanyi, berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan

kertas, mendengar musik dan bermain satu permainan.

4). Relaksasi

Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan

ketegangan. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen

dengan frekuensi lambat, berirama (teknik relaksasi nafas dalam, contoh:

bernafas dalam-dalam dan pelan).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.3 Sikap

2.3.1 Definisi Sikap

Sikap merupakan suatu respon yang tertutup dari seseorang terhadap

stimulasi atau objek yang belum berupa tindakan, tetapi baru ditafsirkan

(Stiawati & Darmawan 2008). Sikap bukan merupakan suatu reaksi atau

tingkah laku yang terbuka (Notoatmodjo, 2007). Sikap adalah respon yang

masih tertutup terhadap suatu stimulasi (Maulana, 2009). Menurut Allport

dalam Setiawati & Dermawan (2008), sikap memiliki tiga komponen yaitu

kepercayaan, emosional dan kecenderungan dalam bertindak.

2.3.2 Jenis Sikap

Menurut Lukaningsih (2010), sikap dibedakan menjadi dua :

1). Sikap positif

Suatu sikap dari perwujudan nyata dari intensitas perasaan dari

hal-hal yang positif seperti kegembiraan. Sikap positif mencerminkan

seorang memiliki kepercayaan dalam dirinya

2). Sikap negatif

Sikap negatif lebih mengarah pada kesulitan, kegagalan atau

kekecewaan sikap negatif dapat dicerminkan dengan raut wajah yang

sedih, muram atau tingkah yang berontak.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.3.3 Tingkatan sikap

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap dibagi menjadi empat tingkatan :

1). Menerima (receiving)

Menerima berarti seseorang atau objek mau dan memperhatikan

stimulasi yang diberikan.

2). Merespon (responding)

Seseorang memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakandan

menyelesaikan tugas yang diberikan, ini merupakan suatu indikasi

dari sikap.

3). Menghargai (valuing)

Seseorang mengajak orang lain atau mendiskusikan suatu masalah

dengan baik.

4). Bertanggung jawab (responsible)

Seseorang mau bertanggung jawab atas segala sesutau yang sudah

dipilih dengan segala resiko yang sudah dipikirkan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.3.4 Faktor pembentukan sikap

Menurut Azwar (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

antara lain:

1). Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap

akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut

terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2). Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap

yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap

penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan

orang yang dianggap penting tersebut.

3). Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh

sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakatnya, karna kebudayaanlah yang memberi

corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

4). Media massa

Media massa merupakan suatu sumber informasi yang

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan

kepercayaan. Adanya media massa dan informasi yang diberikan

memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya yang cukup kuat.

5). Faktor emosional

Terkadang sikap merupakan suatu pernyataan yang didasari oleh

emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustasi atau suatu mekanisme

pertahanan ego.

6). Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap, karena lembaga

pendidikan meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam

individu tentang pemahaman yang baik atau buruk.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.3.5 Pengukuran sikap dapat dilihat dari pengungkapan, berikut metode

pengukuran atau pengungkapan :

1). Observasi perilaku

Sikap seseorang dapat ditafsirkan dari perilaku yang tampak, misal

seseorang melakukan perilaku yang berulang dapat dipastikan orang itu

menyukai pekerjaan yang dilakukan.

2). Pengungkapan langsung

Pengungkapan langsung secara tertulis yang dapat dilakukan dengan item

tunggal atau ganda.

3). Penanyaan langsung

Suatu asumsi yang mendasari metode pertanyaan langsung ialah bahwa

individu tahu tentang dirinya sendiri dan individu akan mengungkapan apa

yang dirasakan. Hal ini dapat membuat seseorang beranggapan bahwa sikap

dapat diketahui dengan menanyakan langsung. Dengan kata lain seseorang

mampu menilai sikap diri sendiri.

4). Pengukuran terselubung

Covert measures atau pengungkuran terselubung sebenarnya

berorientasi ke metode observasi perilaku yang terjadi dari reaksi-reaksi

fisiologis yang terjadi diluar kendali seseorang.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.4 Pendidikan kesehatan

2.4.1 Definisi

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya

pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau

mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana

menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka

dan kesehatan orang lain, sehingga pada akhirnya tercapailah perilaku

kesehatan (health behavior). Kesehatan bukan hanya diketahui atau

disadari (knowladge) dan disikapi (attitude), melainkan harus dikerjakan

atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (practice), Hal ini berarti

bahwa tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah agar masyarakat

dapat mempraktikan hidup sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat

atau masyarakat dapat berperilaku hidup sehat (healthy life style)

(Notoatmodjo, 2010).

2.4.2 Media

Menurut Efendi & Makhfuldhi 2009 (halaman 107) ada beberapa

media yang dapat digunakan untuk pendidikan kesehatan antara lain:

1). Leaflet dan panfleat

Merupakan selembar kertas yang berisi tulisan dan kadang

berseling dengan gambar yang dicetak dan berisi tentang suatu masalah

khusus untuk sasaran yang dapat membaca. Leaflet biasanya diberikan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

selesai berdiskusi atau ceramah agar dapat digunakan sebagai

pengingat pesan.

2). Flyer

Hampir seperti leaflet tetapi tidak berlipat dan biasanya disebarkan

melalui pesawat udara.

3). Billboard

Billboard berbentuk papan sebesar 2x2 m yang berisi tulisan atau

gambar dari keduanya, biasanya ditempatkan dipinggir jalan besar.

4). Poster

Merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar yang berukuran

50x60 cm. Poster bertujuan untuk mengarahkan pembaca ketindakan

tertentu.

5). Flannelgraph

Gantungan gambar atau tulisan yang ditempel pada papan berlapis

kain flannel. Keuntungan flannelgraph yaitu peserta dapat mendekat

dan memilih sendiri gambar atau tulisan yang diinginkan.

6). Bulletin boar

Berupa papan yang berukuran 90x120 cm yang dipasang pada

dinding fasilitas umum seperti pelayanan kesehatan dan kecamatan

yang bertujuan untuk menempelkan lefleat, poster dan media yang lain.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

7). Lembar balik

Flipchar atau lembar balik memiliki dua ukuran yang besar 50x75

cm dan kecil 38x50 cm. Lembar balik biasanya digunakan untuk

pertemuan kelompok dengan jumlah maksimal 30 orang.

8). Flashcard

Sejumlah kartu bergambar berukuran 25x30 cm yang digunakan

untuk sasaran kelompok kurang dari 30 orang.

2.4.3 Sasaran pendidikan kesehatan

Menurut Machfoedz & Suryani 2006, sasaran pendidikan

kesehatan dibagi jadi tiga, yaitu :

1). Primer

Menjadi sasaran langsung atau utama untuk upaya melakukan

pendidikan kesehatan.

2). Sekunder

Sasaran sekunder yaitu pada suatu kelompok dari tokoh agama,

adat dan masyarakat yang dapat mempercepat penerimaan informasi

kesehatan.

3). Tersier.

Sasaran tersier yaitu para pembuat keputusan dan pengambil

kebijakan seperti pejabat, pemerintah atau pengusaha.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UNMERBAYA II.pdf · 2019. 9. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri 2.1.1 Definisi Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

2.4.5 Tujuan pendidikan kesehatan

Keberhasilan dari pendidikan kesehatan ditentukan oleh perencanaan

yang sudah dibuat sebelumnya. Pendidikan kesehatan merupakan bagian

integral dari program kesehatan (Lilivery 2007). Sedangkan menurut WHO

tujuan pendidikan kesehatan yaitu “meningkatkan kemampuan masyarakat

baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun

sosial, pendidikan kesehatan di semua program kesehatan baik pemberantasan

penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat maupun program

kesehatan lain”.

2.4.6 Pengaruh pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah kegiatan atau usaha dalam

menyampaikan pesan kepada kelompok atau individu. Adanya pendidikan

kesehatan diharapkan kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan

maupun informasi kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya peningkatan

pengetahuan pada kelompok maupun individu diharapkan dapat

mempengaruhi perilaku kelompok maupun individu tersebut. Dengan kata

lain adanya pendidikan kesehatan dapat membawa perubahan baik dari segi

kognitif (pengetahuan), sikap dan perilaku kelompok maupun individu.

(Notoatmodjo, 2007)