bab iidata dan analisathesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-2-00132-ds bab 2..pdf5 untuk mengkonsumsi...
TRANSCRIPT
4
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data-data yang diperoleh dalam bab ini didapat melalui beberapa metode
seperti yang akan dijabarkan sebagai berikut;
2.1.1 Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pihak PT Cisarua Mountain Dairy
melalui kunjungan ke kantor pusat untuk mendengar secara langsung mengenai
perusahaan secara umum dan menyeluruh.
2.1.2 Internet
Data internet didapat dari website resmi PT Cisarua Mountain Dairy,
www.cimory.com. Sementara data seputar susu didapat dari
http://www.fda.gov/fdac/features/2004/504_milk.html, situs resmi U.S. Food and
Drug Administration, http://milkismilk.com/, dan beberapa situs lainnya.
2.1.3 Kuisioner
Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, penulis juga menyebarkan
kuisioner yang bertujuan untuk melihat apakah masyarakat telah memiliki kesadaran
5
untuk mengkonsumsi susu, dan sejauh mana informasi seputar Dairy Educational
Tour telah sampai di telinga masyarakat.
2.1.4 Analisis Lapangan
Untuk mengenal lebih dalam program Dairy Educational Tour, perlu terjun
langsung pada saat program sedang diselenggarakan. Penulis mengikuti jalannya tiap
sesi sebagai peserta dan pemantau bersama dengan peserta lain yang merupakan
rombongan anak-anak.
2.2 Gambaran Umum
Susu merupakan asupan gizi yang menyempurnakan makanan yang kita
konsumsi. Karenanya, mengkonsumsi susu merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh
kembang anak bahkan sejak usia paling dini sekalipun. Namun, ragam susu sangatlah banyak.
Susu bisa dihasilkan dari berbagai sumber dan bahkan dapat diolah menjadi berbagai bentuk
makanan lain dari hasil olahannya, seperti mentega, keju, yoghurt, dan lain-lain.
2.2.1 Ragam Susu Sapi
Agar pembahasan mengenai susu tidak terlalu luas, maka pembahasan ini akan
dibatasi sebatas susu sapi saja. Menurut Lita Mariana, ahli kimia, berdasarkan cara
pengolahannya, susu sapi dapat digolongkan ke dalam beberapa macam, diantaranya;
1. Susu mentah
Susu mentah adalah susu yang tidak diproses dahulu sebelum dikonsumsi oleh
manusia. Rasanya berbeda dibandingkan dengan susu yang diproses, begitu juga
dengan kemudahan cernanya.
6
Susu yang tidak diproses memang memiliki nutrisi lebih banyak dari pada susu
yang diproses. Namun, tidak ada kesepakatan apakah susu mentah akan lebih
menyehatkan dibanding dengan susu yang diproses mengingat susu mentah beresiko
menyebabkan penyakit akibat kemungkinan hadirnya mikroorganisme patogen.
Padahal memastikan matinya mikroorganisme patogen jauh lebih penting daripada
menjunjung selisih nutrisi antara susu mentah dan susu terproses.
Membeli susu langsung dari peternakan mungkin saja mendapatkan susu yang
usianya baru beberapa menit, atau maksimal jam, yang jika didinginkan dengan layak
dapat bertahan selama delapan hari. Berlawanan dengan kebanyakan susu pasteurisasi
yang dijual di supermarket, yang berumur lima sampai enam hari.
2. Susu “pasteurisasi”
Susu pasteurisasi merupakan susu mentah yang dipanaskan pada suhu 700–
800C selama 15-20 menit, dengan tujuan membunuh mikroorganisme patogen, yang
dapat menyebabkan penyakit, seperti bakteri, virus, protozoa, jamur, dan ragi.
Proses pasteurisasi berbeda dengan sterilisasi pada susu UHT yang mematikan
semua mikroorganisme, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Proses
pasteurisasi hanya mengurangi jumlah mikroorganisme hidup hingga tidak lagi
beresiko menyebabkan penyakit, dengan catatan, produk yang telah melalui proses
pasteurisasi disimpan dalam keadaan dingin dan dikonsumsi sebelum tanggal
kadarluasa.
7
3. Susu UHT (Ultra-High Temperature processing)
Susu UHT tidak jauh berbeda dengan susu pasteurisasi. Sama-sama
dipanaskan dan memperhitungkan waktu pemanasan, yang keduanya bertujuan untuk
meminimasi mikroorganisme patogen, namun tetap menjaga keutuhan kandungan gizi
dan menghindari kerusakan sesedikit mungkin.
Hal yang membedakan UHT dengan pasteurisasi, susu UHT dipanaskan pada
suhu 1400C selama empat detik untuk membunuh semua mikroorganisme. Karena itu,
susu UHT juga dikenal dengan sebutan susu steril.
4. Susu bubuk
Susu bubuk dibuat dari padatan susu yang dikeringkan. Susu jenis ini banyak
ditemukan di negara-negara berkembang akibat biaya transportasi dan penyimpanan
yang lebih murah, karena tidak memerlukan pendinginan, dibandingkan dengan jenis
susu yang disebutkan sebelumnya.
Untuk mendapatkan bentuk padat, susu pasteurisasi pertama2
dikonsentrasikan dalam mesin penguapan sampai menjadi 50% padatan susu.
Kemudian hasil konsentrat susu disemprotkan ke ruangan panas yang mana
kandungan airnya hampir dapat menguap secara instan, meninggalkan partikel-partikel
murni bubuk susu yg padat. Seperti yang diketahui bersama, proses memanaskan,
apalagi mendidihkan, akan merusak nutrisi-nutrisi di dalam susu. Untuk mengatasi
kehilangan nutrisi, produsen susu bubuk lalu menambahkan berbagai vitamin,
mineral, dan zat-zat lain ke dalam produk susunya agar produk tersebut tampak kaya
akan nutrisi.
8
2.2.2 Keunggulan Susu Segar (fresh milk)
Melalui pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa susu segar dengan proses
pasteurisasi atau UHT hanya melewati proses pemanasan yang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme yang berpotensi merugikan kesehatan manusia.
Sedangkan mikroorganisme yang menguntungkan tidak ikut hilang, sehingga nutrisi-
nutrisi di dalam susu tidak banyak berkurang.
Hal ini jauh berbeda dengan susu bubuk, yang biasa dikenal dengan sebutan
susu formula. Susu bubuk melalui sejumlah proses dan pemanasan pada suhu yang
amat tinggi hingga didapatlah bentuk bubuk seperti yang dapat dijumpai pada susu
formula.
Semakin panjang proses, semakin banyak nutrisi yang rusak atau hilang. Tentu
saja proses dari susu segar hingga susu bubuk memiliki tahap yang lebih banyak
daripada susu yang melalui proses pasteurisasi atau secara UHT. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa susu bubuk berada di bagian bawah dalam ‘rantai kualitas'
produk susu.
Sayangnya masyarakat kurang mengetahui hal ini. Banyak orang masih
beranggapan bahwa susu formula jauh lebih baik, lebih bergizi dan lebih higienis.
Nyatanya nutrisi asli dalam susu tersebut telah hilang selama proses pembentukan
susu bubuk. Bahkan sebagai gantinya, disuntikkan dengan vitamin-vitamin dan
berbagai macam zat untuk menarik hati konsumen. Dikurangi, lalu ditambal,
kemudian dijual dengan iklan 'diperkuat dengan A, B, C’, itulah kenyataan yang
terjadi di industri susu.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa susu mentah tidak lebih baik dari susu
yang diproses. Sebab masih mengandung banyak mikroorganisme yang dapat
9
merugikan kesehatan manusia. Sebaliknya, susu bubuk yang telah mengalami
serangkaian proses juga tidak lebih sehat dari susu yang mengalami sedikit proses
seperti pasteurisasi atau UHT. Langkah yang paling aman bagi masyarakat adalah
dengan mengkonsumsi susu yang tidak beresiko menyebabkan penyakit, namun, juga
tidak sampai kehilangan nutrisi asli susu tersebut.
2.2.3 Kebiasaan Konsumen dan Perubahan Tren di Masyarakat
Untuk mengetahui kebiasaan konsumen di lapangan, penulis melakukan
penyebaran kuisioner. Kuisioner ini dibagikan kepada enam puluh (60) responden
yang merupakan ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak. Dari hasil kuesioner
tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyak ibu (90%) telah peduli terhadap asupan gizi
bagi anak-anak mereka dengan cara memberi minum susu setiap hari. Susu yang
dipercaya untuk anak-anak adalah susu bubuk, sementara untuk susu cair (fresh milk)
para ibu memilih merk Ultrajaya dan Indomilk.
Hanya sedikit responden yang pernah mendengar tentang program Dairy
Educational Tour (7%) sementara banyak sekali orang tua yang belum pernah
mendengar informasi mengenai program ini (91%). Namun, antusiasme untuk
mengikutsertakan anak mereka dalam program ini begitu besar (73%). Alasan mereka
mengizinkan anak mereka ikut dalam program ini yaitu agar anak-anak mendapat
pengalaman dan pengetahuan mengenai proses pengolahan susu yang baik dan
higienis. Sementara bagi yang menjawab ragu-ragu ataupun yang tidak mengizinkan
anak mereka ikut, sebagian beralasan karena anak mereka masih terlalu kecil, dan
karena mereka belum mendapat informasi seputar program ini, sehingga mereka
10
belum yakin dimana lokasi program ini akan dilaksanakan, dan apakah aman bagi
anak atau tidak.
Sementara untuk mengetahui apakah perubahan tren turut mempengaruhi
industri susu di tanah air, dapat diambil contoh dari perkembangan produksi susu
Cimory. Menurut penuturan Debbie Irawan, selaku Marketing Executive PT Cisarua
Mountain Dairy, Cimory juga mengikuti tren yang sedang berkembang di tengah
masyarakat.
Seperti dapat dilihat pada beberapa waktu belakangan ini, minuman dengan
rasa teh hijau (green tea) sedang meledak di pasaran. Cimory pun tidak mau
ketinggalan dengan meluncurkan variant rasa baru, yaitu Cimory fresh milk green tea.
Hal ini membuktikan perubahan tren dan kebiasaan masyarakat mempengaruhi
industri susu.
2.3 Data Penyelenggara
Berikut adalah data-data seputar penyelenggara program Dairy Educational
Tour, yaitu PT Cisarua Mountain Dairy.
2.3.1 Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo PT Cisarua Mountain Dairy
11
2.3.2 Sekilas Tentang PT Cisarua Mountain Dairy
PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) adalah salah satu anak perusahaan dari
Macrogroup dibawah pimpinan Bambang Sutantio. Perusahaan ini diluncurkan pada
Februari 2006 yang lalu, berlokasi di Cisarua, Bogor, tempat yang dinilai beliau paling
indah di dunia.
Bekerjasama dengan perusahaan Belanda, Cimory didirikan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat di Cisarua. Untuk itu, Bambang
mendatangkan teknisi dari Belanda untuk memberikan pelatihan kepada para peternak
sapi perah. Bahkan, Cimory membeli susu sapi mereka dengan harga 10% lebih tinggi
dari pasar dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk disana, dengan
harapan agar kualitas sapi-sapi dan susunya juga semakin ditingkatkan.
Visi misi Cimory adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia
dengan cara meningkatkan asupan gizi masyarakat. Cimory ingin dikenal di mata
masyarakat sebagai perusahaan yang peduli akan kesejahteraan masyarakat dengan
menyediakan produk-produk yang berkualitas premium.
2.3.3 Produk, Layanan, dan Program PT Cisarua Mountain Dairy
Saat ini, Cimory semakin akrab di hati para konsumennya. Hal ini sejalan
dengan berkembangnya produk unggulan, layanan, hingga program edukasi bagi anak-
anak. Adapun produk, layanan, dan program Cimory yang saat ini sudah dapat
dijumpai di pasar adalah;
• Cimory fresh milk (820 ml @Rp 12.500)
Tersedia dalam 6 variant rasa: plain, cokelat, strawberry, banana, coffee, green tea
12
• Yo’lite Yoghurt Drink (250 ml @Rp 5.500)
Tersedia dalam 8 variant rasa: strawberry, mango, apple, lychee, guava, orange, red
grape, mix fruits
• Home Delivery
Merupakan pelayanan yang sangat dekat dengan konsumen. Menjangkau konsumen
dari kawasan manapun, sebab distribusinya menyebar di beberapa tempat di Jakarta.
Minimal pemesanan adalah 2 botol cimory (@ 820 ml) bisa langsung diantar ke
rumah. Saat ini Home Delivery Center tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi.
• Dairy Educational Tour
Adalah program tur dengan target utama anak-anak untuk mengunjungi peternakan
dan pabrik pengolahan susu cimory
2.4 Spesifikasi Program “Dairy Educational Tour”
Adapun latar belakang, tujuan, agenda, dan paket yang terdapat dalam program Dairy
Educational Tour adalah sebagai berikut;
2.4.1 Latar Belakang Program “Dairy Educational Tour”
Dairy Educational Tour dilatarbelakangi oleh keprihatinan dari Cimory yang
melihat saat ini anak-anak Indonesia di lingkungan perkotaan kurang memiliki
interaksi yang baik dengan lingkungan alam. Banyak dari mereka yang tidak pernah
menyadari asal muasal produk yang mereka pakai, termasuk diantaranya produk susu
yang mereka konsumsi setiap hari.
13
2.4.2 Tujuan Program “Dairy Educational Tour”
Dairy Educational Tour merupakan suatu inisiatif dari Cimory yang bercita-
cita untuk mendidik anak-anak semenjak usia dini mengenai proses pembuatan susu
yang baik dan benar. Program ini dikemas dalam sebuah paket yang bersifat
edutainment, yaitu pendidikan yang menyenangkan, dengan tujuan untuk membekali
anak-anak dengan;
pengetahuan tentang asal muasal susu
perbedaan nilai nutrisi berbagai macam jenis susu
pengenalan akan tekhnologi proses pengolahan susu pasteurisasi
kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam ciptaan Tuhan
Cimory berusaha untuk memberi kesempatan khususnya bagi anak-anak
perkotaan di Indonesia untuk kembali mendekatkan diri dengan lingkungan alam di
sekitar mereka, juga membekali mereka dengan pengetahuan dan pengalaman di
bidang pengolahan susu yang sehat. Diharapkan dengan mengikuti program ini, anak-
anak tidak hanya mendapatkan kesenangan berekreasi, tetapi juga pembelajaran di luar
ruangan yang tidak terlupakan.
2.4.3 Agenda Program “Dairy Educational Tour”
Program Dairy Educational Tour berlangsung pada hari kerja, Senin hingga
Jumat. Program akan dijalankan bila terdapat minimal peserta sepuluh (10) orang
untuk keluarga, atau tiga puluh (30) orang, dan maksimal peserta seratus (100) orang
bagi rombongan sekolah. Agar proses pembelajaran lebih optimal, bila jumlah peserta
melebihi seratus orang per sesi, peserta akan dibagi menjadi dua kelompok selama dua
hari.
14
Adapun agenda program Dairy Educational Tour dalam sehari adalah
sebagai berikut;
06.30-08.30 Perjalanan menuju ke Cimory Resto, Jl.Raya Puncak no.435 KM 77,
Cisarua, Bogor
08.30-09.00 Berangkat ke Peternakan Cisarua Integrated Farm (CIF), Jl.Kampung
Paragajen, RT 03/06, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Bogor.
Di sini peserta diberi pembahasan singkat mengenai kegunaan sapi dan
nilai nutrisi susu, serta tata tertib selama kunjungan ke peternakan.
09.00-09.45 Cow Feeding & Cow Milking
Peserta diberi kesempatan untuk memberi makan sapi dan memerah
susu sapi dengan tangan mereka sendiri.
09.45-10.15 Perjalanan kembali ke Cimory Resto
10.15-10.45 Cimory Factory Tour
Peserta akan diajak untuk melihat proses pengolahan susu secara
langsung di pabrik sembari diberikan penjelasan mengenai proses;
Pasteurisasi
Homogenisasi
Filling & Storage
10.45-11.00 Welcome drink dan waktu istirahat
11.00-11.30 Acara menonton tanyangan edukasi “A Journey From Cows to Milk“
di Cimory Dairy Educational Theatre, yang akan memberikan
penjelasan pada para peserta mengenai cara pengolahan susu serta
perbedaan fresh milk dengan susu lainnya.
11.30-12.30 Permainan dan kuis
15
Peserta diajak untuk bermain dan diharap membawa sendiri peralatan
menulis atau menggambar sesuai kategori umur, yaitu;
Membuat label Cimory Fresh Milk (untuk anak usia 4-6 tahun)
Kuis seputar sapi dan susu (untuk anak usia 7-12 tahun)
12.30-13.30 Makan Siang
13.30-14.30 Make’ A‘ Shake Activities
Para peserta akan melihat bagaimana cara pembuatan milk shake.
14.30-15.00 Sesi foto bersama & belanja di toko Cimory
15.00-…… Perjalanan kembali ke Jakarta
Catatan;
Apabila dikehendaki, acara di atas dapat disesuaikan dengan keinginan pihak peserta.
2.4.4 Paket “Dairy Educational Tour” yang Tersedia
Terdapat tujuh macam paket tur yang ditawarkan oleh Cimory. Ketujuh paket
tersebut mendapatkan fasilitas dan mengikuti kegiatan yang sama, yaitu;
Cimory Dairy Educational Theatre “ A Journey From Cows To Milk”
Welcome Drink Cimory Fresh Milk
Kunjungan ke peternakan sapi Cimory serta aktivitasnya.
Workshop pembuatan milk shake dalam “Make'a'Shake“ activity.
Tur ke pabrik didampingi oleh penunjuk jalan (guide).
Pemberian gratis satu botol Cimory Fresh Milk dan satu botol Yo’Lite Yoghurt
Drink bagi tiap peserta.
Minimal pemesanan paket keluarga adalah 10 orang dan untuk rombongan
sekolah 30 orang, dan setiap harga sudah termasuk pajak sebesar 10%. Hal yang
16
menjadi perbedaan dari ketujuh paket yang ada, adalah menu makan siang yang
dibagikan pada para peserta.Adapun paket-paket yang tersedia adalah;
1. PAKET A @ Rp 65.000/org
Menu makan siang;
Rugby Cheese Sausages
French Fries
Mineral Water
2. PAKET B @ Rp 65.000/org
Menu makan siang;
Chicken Steak
French Fries
Mineral Water
3. PAKET C @ Rp 65.000 ,-/org
Menu makan siang;
American Grilled Sausage
French Fries
Mineral Water
4. PAKET D @ Rp 62.500/org
Menu makan siang;
Chicken Wings
Nasi Putih
Mineral Water
5. PAKET E @ Rp 55.000 ,-/org
Menu makan siang;
17
Nasi Goreng Chicken BBQ
Mineral Water
6. PAKET F @ Rp 55.000 ,-/org
Menu makan siang;
Long Hotdog
Mineral Water
7. PAKET G @ Rp 45.000 ,-/org
Menu makan siang;
Dutch Resoles
Mineral Water
2.4.5 Program Promosi yang Telah Dilakukan
Untuk mempromosikan program Dairy Educational Tour, Cimory telah
melakukan beberapa strategi promosia above the line dan below the line. Adapun
media above the line yang digunakan adalah;
Website
Majalah
Sedangkan media below the line yang digunakan;
Brosur
Proposal
2.4.5.1 Program Promosi yang Telah Dilakukan
Berikut adalah analisis dari strategi promosi yang telah dijalankan oleh
Cimory;
18
Cimory memiliki situs resmi Cimory Resto. Dalam situs ini,
diinformasikan program Dairy Educational Tour dan produk-produk Cimory
Resto lainnya. Artikel seputar Cimory juga dimuat dalam situs
www.detikfood.com sebagai salah satu situs yang konsisten mengiklankan
produk makanan dan restoran. Penggunaan media internet dirasa cukup efektif
di era globalisasi seperti sekarang ini. Namun, informasi hanya dapat diperoleh
terbatas bagi orang yang membuka situs ini saja.
Majalah Appetite Journey juga sempat mengulas Cimory beserta
produk, resto, dan Dairy Educational Tour dalam sebuah artikel. Majalah ini
tersebar luas di jabodetabek secara gratis, sebanyak 50.000 eksemplar, dan
sampai pada kalangan yang tepat.
Brosur Dairy Educational Tour disebarkan di Cimory Resto dan
dibagikan pada anak-anak sekolah yang mengikuti program ini saja. Hal ini
membatasi informasi hanya pada pengunjung Cimory Resto dan anak-anak
yang telah menjadi peserta program.
Cimory mengirimkan proposal Dairy Educational Tour ke sekolah-
sekolah dengan tingkat TK hingga SD yang ada di wilayah Jakarta dan
sekitarnya. Melalui cara ini, informasi langsung sampai di tangan calon
konsumen yang sudah ditargetkan oleh Cimory.
2.5 Target Pasar
Sasaran utama dari promosi program Dairy Educational Tour adalah;
Demografi: anak-anak usia 6-12 tahun (sekolah dasar)
Laki-laki dan perempuan
19
SES A-B
Geografi: tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
Psikografi: sehat dan aktif
Suka bertualang dan haus pengetahuan dan pengalaman baru
Suka minum susu
Peduli lingkungan dan hewan
2.6 Analisis Program “Dairy Educational Tour”
Analisis program Dairy Educational Tour akan dibahas lebih dalam dengan
menggunakan dua cara, yaitu analisis kepuasan peserta tur dan analisis SWOT;
2.6.1 Analisis Kepuasan Peserta Program “Dairy Educational Tour”
Untuk mengetahui kepuasan peserta program tur, penulis juga menyebarkan
kuisioner kepada 60 orang responden yang merupakan peserta usia sekolah dasar. Dari
hasil kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta mendapat
informasi seputar penyelenggaraan program Dairy Educational Tour dari sekolah
(77%). Sementara sesi acara yang paling diminati adalah memberi makan dan
memerah susu sapi (63%) di peternakan, disusul dengan sesi pembuatan milk shake
(20%).
Hampir seluruh peserta menyatakan puas dengan program tur yang mereka
ikuti. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta (82%) yang menjawab ingin
mengikuti lagi program Dairy Educational Tour bila diadakan kembali, dengan
alasan acara yang menyenangkan dan banyaknya ilmu yang didapat. Peserta juga
sangat antusias dengan wisata di alam terbuka seperti saat di peternakan sapi.
20
Sementara bagi yang menjawab tidak (10%) ataupun ragu-ragu (8%) beralasan karena
sudah pernah mengikuti program ini, sehingga ingin mencoba program yang lain.
2.6.2 Analisis SWOT
Selain analisis kepuasan peserta, penulis akan menjabarkan analisis kasus
melalui analisis SWOT sebagai berikut:
Strength (kekuatan/keunggulan)
• Adanya hal yang baru, yaitu kunjungan ke peternakan sapi perah, sehingga anak-
anak bisa memberi makan sapi dan memerah susu sapi dengan tangan mereka
sendiri, sementara kompetitornya hanya kunjungan ke pabrik saja.
• Program ini merupakan salah satu alternatif untuk kunjungan wisata yang juga
memiliki nilai edukasi (pendidikan) bagi anak-anak.
• Objek wisata yang masih asri dan segar, di Desa Cibeureum, Cisarua, Bogor.
Weakness (kelemahan)
• Minimnya penyebaran informasi, sehingga masyarakat tidak tahu akan adanya
program ini maupun detail pelaksanaan tur.
• Lokasi yang cukup jauh dari Jakarta, membuat sebagian orang tua khawatir akan
keamanan sepanjang pelaksaan tur.
Oportunity (peluang)
• Saat ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya budaya meminum susu demi
pemenuhan asupan gizi anak sudah sangat tinggi.
21
• Tingginya antusiasme orang tua yang terhadap anak-anak mereka untuk
memperluas ilmu pengetahuan dan mendapat pengalaman baru.
• Anak-anak Indonesia masa kini merupakan generasi yang kritis, penuh rasa ingin
tahu, dan haus akan ilmu pengetahuan yang baru bagi mereka.
Threat (ancaman)
• Adanya program edutainment lain seputar industri susu yang diselenggarakan oleh
kompetitor.
• Masih adanya kekhawatiran dari pihak orang tua yang beranggapan bahwa
peternakan bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak.
2.7 Produk Pembanding
Untuk memaksimalkan strategi promosi program Dairy Educational Tour
yang diselenggarakan oleh Cimory, diperlukan banyak riset dan analisa dari produk
pembanding yang nantinya dapat memberi masukan dalam menentukan strategi promosi
Dairy Educational Tour. Adapun strategi promosi yang dijadikan pembanding adalah The
Laughing Cow dan Ben and Jerry’s Ice Cream.
o The Laughing Cow
Merupakan merk dagang keju yang berasal dari Perancis, namun lebih kegiatan
promosi The Laughing Cow di Amerika lebih banyak mendapat sorotan. Media yang
mereka gunakan untuk promosi meliputi media-media above the line, seperti;
Televisi (TVC)
Majalah
Website
22
Sedangkan untuk media below the line adalah;
Print ad
Kupon
sticker
o Ben and Jerry’s
Merupakan produsen es krim ternama asal Vermont, Amerika, yang sudah dikenal
luas oleh masyarakat dunia. Untuk melakukan promosi, mereka cenderung membuat
kampanye dan mensponsori acara-acara sosial. Setiap tahunnya, Ben and Jerry’s
merayakan ulang tahun mereka dengan menyelenggarakan Free Cone Day, yang
mana dalam hari itu, tiap pengunjung mendapatkan es krim gratis. Ben and Jerry’s
mengadakan tur ke pabrik mereka untuk memberi informasi bagaimana proses
pembuatan es krim mereka. Berikut adalah cara promosi mereka;
Above the line;
Televisi (TVC)
Radio
Website
Cinema
Below the line;
cowmobile
print ad
stiker
t-shirt
flyer
23
brosur
kupon
mensponsori campaign dan event
2.7.1 Analisis Strategi Promosi Produk Pembanding
Sesuai nama mereka, The Laughing Cow, menjadikan humor dan tawa
sebagai positioning mereka, sehingga pada tiap media apapun, akan diungkapkan
kekuatan tawa, yang seolah sudah melekat dengan citra perusahaan.
The Laughing Cow menggunakan TV commercial sebagai salah satu media
promosi. Hal ini dilakukan mengingat para konsumen produk-produk keju di Amerika
banyak menghabiskan waktu mereka di depan televisi, sehingga terjadi penyebaran
informasi secara massal.
Mereka juga memasang iklan majalah interaktif, yang mana potongan-
potongan kejunya dapat dikelupas, dan di dalamnya terdapat beberapa contoh suara
tawa secara verbal. Iklan ini dimuat dalam majalah Glow, yang merupakan majalah
kesehatan dan kecantikan. Hal ini dimaksudkan untuk menarik konsumen wanita, agar
menggunakan produk keju The Laughing Cow dalam membuat makanan sehari-hari
untuk keluarganya.
Gambar 2.2 Iklan interaktif The Laughing Cow dalam majalah Glow. (sumber: commercial-archive.com)
24
Website The Laughing Cow memiliki keunikan tersendiri dengan
menampilkan Symphony of Laughter, yang mengeksplorasi berbagai bentuk tertawa.
Situs interaktif ini ditargetkan untuk orang-orang dewasa, mencakup para konsumen
produk mereka.
Print ad The Laughing Cow menggunakan pendekatan yang berbeda dari
masa ke masa, mengingat keberadaan perusahaan ini sudah cukup lama dan
produsennya tersebar di beberapa negara. Diantaranya ada yang menggunakan
fotografi, sementara yang lainnya menggunakan ilustrasi.
Gambar 2.3 Beberapa print ad The Laughing Cow yang menggunakan ilustrasi. (sumber:
www.visit4info.com)
The Laughing Cow membuat kupon-kupon potongan harga bagi para
konsumen setia mereka. Kupon dibuat dalam dua layout, vertikal dan horisontal.
25
Keunikan dari kupon tersebut dapat diperjualbelikan kembali selama belum mencapai
tanggal kadarluasa kupon.
Bekerja sama dengan promosi film Chicken Run, The Laughing Cow
membagikan stiker pada tiap kemasannya. Bila dikumpulkan, terdapat delapan stiker
yang berisi tokoh-tokoh yang muncul dalam film Chicken Run.
Beralih ke Ben and Jerry, yang juga menggunakan TV commercial dalam
mempromosikan produk-produk mereka. TVC Ben and Jerry juga memiliki berbagai
pendekatan visual. Untuk mempromosikan varian rasa baru, TVC mereka cenderung
menggunakan animasi. Sementara untuk mempromosikan brand Ben and Jerry,
cenderung menggunakan cuplikan foto-foto. Namun, apapun bentuk visualnya, TVC
Ben and Jerry memiliki keseragaman tema, yaitu humor yang menghibur.
Ben and Jerry juga mengudara melalui radio, baik dalam bentuk iklan
maupun dalam bentuk wawancara. Pendekatan ini banyak dipakai di awal 1990-an,
yang mana radio masih memiliki antusiasme yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan jaman, penyebaran informasi Ben and Jerry
berfokus pada situs mereka, yang mana selalu dilengkapi dengan informasi-informasi
berbagai kegiatan baik di masa lalu, maupun yang akan diadakan. Website Ben and
Jerry dibuat sangat atraktif dengan unsur ilustrasi yang menarik dan warna-warna
yang cerah, menjadikan situs tersebut nyaman untuk dikunjungi baik oleh anak-anak
maupun orang dewasa.
Ketenaran nama Ben and Jerry juga merambah di dunia perfilman. Dalam
berbagai kesempatan, Ben and Jerry muncul sebagai produk yang dikonsumsi oleh
sang tokoh dalam film-film Holywood hingga film The Simpsons. Hal ini merupakan
26
strategi yang sangat baik, mengingat film-film tersebut ditonton oleh lebih dari jutaan
orang di seluruh dunia.
Di awal karir mereka, Ben and Jerry memiliki sebuah cowmobile, yaitu
kendaraan yang digunakan untuk berkeliling dan menjajakan es krim mereka langsung
pada konsumen. Mobil ini sudah tidak digunakan saat ini. Namun pada Ben and
Jerry’s Factory Tour terdapat cowmobile yang digunakan sebagai sarana
transportasi.
Print ad Ben and Jerry selalu menggunakan ilustrasi dan warna-warna yang
cerah, namun untuk menggambarkan produk mereka, selalu menggunakan foto.
Poster-poster ini dapat ditemukan pada toko-toko mereka, baik berupa informasi
varian rasa baru, hingga informasi kegiatan mereka, yang mana memang ditujukan
bagi para konsumen setia mereka.
Gambar 2.4 Beberapa print ad Ben and Jerry selama tahun 2006. (sumber: www.benjerry.co.uk)
Pada tahun 1994 hingga 1995, Ben and Jerry mengembangkan sayap melalui
pembagian merchandise, seperti t-shirt, stiker, dan lain-lain. Pembagian item-item
27
tersebut tercatat dalam Imprint Magazine sebagai media yang berhasil menyebarkan
nama Ben and Jerry dan mengungguli kompetitor besar mereka, Haagen Dazs.
Flyer dan brosur Ben and Jerry dapat ditemukan di toko-toko mereka. Brosur
tersebut tidak ahanya menginformasikan varian rasa, tetapi juga mengangkat isu-isu
seperti dioxin yang sempat diperdebatkan terkandung dalam es krim Ben and Jerry.
Ben and Jerry juga membagikan kupon potongan harga dalam berbagai
desain yang berbeda. Namun semuanya memiliki ukuran yang sama, yakni ukuran
voucher, dan menggunakan ilustrasi.
Ben and Jerry sangat aktif dalam mensponsori berbagai campaign dan event
sosial. Bentuk sponsor mereka berupa pembagian es krim gratis pada acara-acara
tersebut. Namun, acara yang paling dikenal dan ditunggu-tunggu konsumen setianya
adalah Free Cone Day, yang tiap tahunnya diadakan sekitar pertengahan April hingga
awal Mei untuk memperingati ulang tahun mereka, dan bentuk terima kasih mereka
pada para pelanggan dan karyawan. Dalam acara ini, tiap pengunjung mendapatkan es
krim mereka secara gratis dengan berbagai varian rasa yang ada. Saat ini Free Cone
Day telah tersebar di berbagai negara.