bab iii analisa pendekatan program arsitektur 3.1. …repository.unika.ac.id/19494/4/14.a1.0111...
TRANSCRIPT
49
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1. Studi Aktivitas
a. Pengelompokan Pelaku – Aktivitas – Sifat Aktivitas
Kegiatan pada pusat IPTEK Ramah
Lingkungan ini dikelompokkan menjadi 4 kriteria
yaitu kelompok kegiatan pengelola, kelompok
kegiatan bagian pameran dan mini teater, kelompok
kegiatan servis dan pelayanan umum, dan
kelompok kegiatan pengunjung.
Tabel 3. 1 Pengelompokan Pelaku – Aktivitas dan Sifat Aktivitas
Sumber. Dokumen Pribadi
PELAKU AKTIVITAS WAKTU
KEGIATAN
SIFAT
KEGIA-
TAN
JENIS
RUANG
Kelompok Kegiatan Pengelola
Kepala
Pusat
IPTEK
Datang/Pulang-
parkir - Publik
Drop
in/off –
parkir
kepala
Membicarakan
operasional
pusat IPTEK
ramah
lingkungan
- Privat
Ruang
staff
Menerima tamu - Privat
Ruang
kepala
50
Rapat - Privat
Ruang
Rapat
Menerima
laporan - Privat
Ruang
kepala
Wakil
Kepala
Pusat
IPTEK
Datang/Pulang-
parkir 08.00-
16.00 Publik
Drop
in/off –
parkir
wakil
kepala
Absen 08.00-
13.00 Privat
Ruang
Absen
Mengontrol
operasional
pusat IPTEK
08.00-
16.00 Privat
Ruang
wakil
kepala
Rapat 09.00-
11.00 Privat
Ruang
Rapat
Menerima tamu 08.00-
16.00 Privat
Ruang
wakil
kepala
KaBag
Administr
asi dan
Staff
Menyampaikan
dan membuat
laporan kepada
kepala
08.00-
16.00 Privat
Ruang
KaBag
Adminis
-trasi
Mengontrol dan
mengawasi
administrasi
08.00-
16.00 Privat
Ruang
KaBag
Adminis
-trasi
Rapat 09.00-
11.00 Privat
Ruang
Rapat
Menerima tamu
08.00-
16.00 Privat
Ruang
KaBag
Adminis
-trasi
Sekreta-
ris
Datang/Pulang-
parkir 08.00-
16.00 Publik
Drop
in/off –
parkir
karyaw
an
Absen 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Absen
51
Membuat
laporan 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Sekreta
-ris
Membuat
jadwal rapat 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Sekreta
-ris
Membuat hasil
rapat
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Rapat
Staff
Keuang-
an
Mengatur,
mengontrol alur
uang masuk
dan keluar
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Adminis
-trasi
Membuat
laporan
keuangan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Adminis
-trasi
Menyimpan
dokumen
keuangan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Arsip
Staff
Persona-
lia
Mengatur
kinerja
kepegawaian
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Staff
Rapat 09.00-
11.00 Privat
Ruang
Staff
Menerima tamu 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Staff
Staff
Humas
Menerima tamu 09.30-
16.00 Privat
Ruang
Humas
Mengatur
hubungan
eksternal
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Humas
Membuat
laporan yang
berhubungan
dengan pihak
luar
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Humas
Staff
Pemasar
an &
Pengemb
angan
Membuat
strategi
pemasaran
pusat IPTEK
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Market-
ing
Membuat 08.00- Privat Ruang
52
acara-acara
promosi
16.00 Market-
ing
Mengatur
website pusat
IPTEK
08.00-
16.00 Servis
Ruang
Market-
ing
Rapat 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Rapat
Staff
Perencan
aan dan
Desain
Membuat dan
merencanakan
inovasi-inovasi
perubahan
desain pada
area tertentu
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Perenc
a-naan
Membuat
konsep terbaru 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Perenc
a-naan
Rapat 09.00-
11.00 Privat
Ruang
Rapat
Membuat
media promosi
untuk
mempromosi-
kan pusat
IPTEK (banner,
brosur, dll)
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Perenc
a-naan
Mendesain
ulang interior
ruang
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Perenc
a-naan
Menyimpan
berkas 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Perenc
a-naan
Tour
Guide
Menemani
pengunjung
berkeliling,
melihat-lihat
seluruh area
09.00-
16.00 Publik
Semua
Area
Mempelajari
data-data
mengenai
pusat IPTEK
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Market-
ing
53
Menerima tamu 09.00-
16.00 Privat
Ruang
Market-
ing
Kelompok Kegiatan Bagian Pameran dan Mini Teater
Kepala
bag.
Pameran
dan mini
teater
Datang/Pulang-
parkir - Publik
Drop
in/off –
parkir
kepala
Membicarakan
operasional
bagian
pameran dan
mini teater
- Privat
Ruang
staff
Menerima tamu - Privat
Ruang
kepala
Rapat - Privat
Ruang
Rapat
Menerima
laporan - Privat
Ruang
kepala
Wakil
bag.
Pameran
dan mini
teater
Kepala
Datang/Pulang-
parkir 08.00-
16.00 Publik
Drop
in/off –
parkir
wakil
kepala
Absen 08.00-
13.00 Privat
Ruang
Absen
Mengontrol
operasional
bagian
pameran dan
mini teater
08.00-
16.00 Privat
Ruang
wakil
kepala
Rapat 09.00-
11.00 Privat
Ruang
Rapat
Menerima tamu 08.00-
16.00 Privat
Ruang
wakil
kepala
Sekretari
s
Datang/Pulang-
parkir 08.00-
16.00 Publik
Drop
in/off –
parkir
karyaw
54
an
Absen 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Absen
Membuat
laporan 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Sekreta
-ris
Membuat
jadwal rapat 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Sekreta
-ris
Membuat hasil
rapat
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Rapat
Staff
Keuang-
an
Mengatur,
mengontrol alur
uang masuk
dan keluar
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Adminis
-trasi
Membuat
laporan
keuangan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Adminis
-trasi
Menyimpan
dokumen
keuangan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Arsip
Staff
Pameran
Bag.
Tiket
Melayani
penjualan tiket
kepada
pengunjung
09.00-
15.00 Publik Loket
Membuat
laporan
transaksi
penjualan tiket
08.00-
16.00 Privat Loket
Menyimpan
tiket
08.00-
16.00 Privat
Loker
Loket
Staff
Pameran
Bag.
Informasi
Memberikan
informasi
kepada
pengunjung
mengenai
pameran yang
dipamerkan
10.00-
16.00 Publik
Ruang
Informa
si
Memberikan
informasi
10.00-
16.00 Publik
Ruang
Informa
55
kepada
pengunjung
melalui
speaker
si
Staff
Pameran
Bag.
Peraga-
an
Mengatur
pameran
peragaan
a.Teknologi
ramah
lingkungan
bidang energi
dan industri
(biogas,
biofuel,
pembangkit
listrik tenaga
air)
b.Teknologi
ramah
lingkungan
bidang
lingkungan (
Biopori, city
farming, mobil
listrik, aplikasi
panel surya)
10.00-
16.00 Privat
Ruang
Display
Mengontrol alat
peragaan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Display
Mengatur
bagian
koleksi
yang
dipamerk
an
10.00-
16.00 Privat
Ruang
Display
Mendata
koleksi 10.00-
16.00 Privat
Ruang
Arsip
Staff
Pameran
Bag.
Perawat-
an
Mengatur
maintenance
alat peraga dan
koleksi
pameran
08.00-
16.00 Servis
Ruang
Display,
Ruang
Perawa
-tan
Staff Mengawasi 10.00- Privat Ruang
56
Pameran
Bag.
Pengawa
san
pameran
peragaan
16.00 Display
Staff Mini
Teater
Bag Tiket
Melayani
penjualan tiket
kepada
pengunjung
09.00-
15.00 Publik Loket
Membuat
laporan
transaksi
penjualan tiket
08.00-
16.00 Privat Loket
Menyimpan
tiket
08.00-
16.00 Privat
Loker
Loket
Staff Mini
Teater
Bag.
Informasi
Memberikan
informasi
kepada
pengunjung
mengenai
waktu
pertunjukan
09.30-
15.00 Publik
Ruang
Teater
Memberikan
narasi dari
pertunjukan
09.30-
15.00 Publik
Ruang
Teater
Staff Mini
Teater
Bag.
Sarana
Prasara-
na
Menyiapkan
dan
menyediakan
keperluan yang
dibutuhkan
teater
08.00-
16.00 Servis
Ruang
Gudang
Memeriksa
sarana
prasarana
teater
08.00-
16.00 Servis
Ruang
Operasi
0nal
Staff Mini
Teater
Bag.
Perawa-
tan
Mengatur
maintenance
seluruh area
mini teater
08.00-
16.00 Servis
Ruang
Teater
Staff Mini Mengawasi 09.30- Privat Ruang
57
Teater
Bag.
Pengawa
san
seluruh
kegiatan teater
16.00 Teater
Kelompok Kegiatan Servis dan Pelayanan Umum
Staff
Pelaya-
nan
Umum
- Informa
si
- Peniti-
pan
barang
Memberikan
informasi
tentang seluruh
kegiatan
09.00-
16.00 Publik
Ruang
Informa
si
Melayani
penitipan
barang
09.00-
16.00
Publik Loket
Staff
Resto-
Manager
Resto
Mengawasi
kinerja
karyawan resto
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Manag
er
Menyeleksi
perekrutan
karyawan dan
pengunduran
diri karyawan
08.00-
16.00 Privat
Ruang
Manag
er
Menerima tamu 08.00-
16.00 Privat
Ruang
Manag
er
Staff
Resto-
Chef
Membuat
masakan
09.00-
16.00 Servis
Dapur
Resto
Mengatur
penyimpanan
bahan baku
resto
09.00-
16.00 Servis
Ruang
Penyim
-panan
Meracik bumbu
masakan
09.00-
16.00 Servis
Dapur
Resto
Staff
Resto-
Pelayan
Mengantarkan
makanan dan
minuman
kepada
pembeli
09.00-
16.00 Servis Resto
Melayani
pengunjung
09.00-
16.00 Servis Resto
58
Mencuci
peralatan
makan
09.00-
16.00 Servis
Dapur
Resto
Membersihkan
meja
09.00-
16.00 Servis Resto
Membereskan
peralatan
makan
09.00-
16.00 Servis
Dapur
Resto
Staff
Resto-
Kasir
Melayani
pembayaran
pengunjung
09.00-
16.00 Servis Kasir
Staff
Keama-
nan dan
Perawa-
tan-
Satpam
Menjaga
keamanan
internal 08.00-
17.00 Servis
Pos
Keama-
nan
Mengecek tiket
masuk
pengunjung
09.00-
16.00 Servis
Entranc
e Pusat
IPTEK
Staff
Keama-
nan dan
Perawa-
tan-
Peng-
awas
CCTV
Mengawasai
keamanan
internal dan
eksternal
seluruh area
pusat IPTEK
melalui CCTV
08.00-
17.00 Servis
Ruang
CCTV
Staff
Keamana
n dan
Perawa-
tan-
Teknisi
Memeriksa
kinerja
bangunan
09.00-
16.00 Servis
Ruang
ME
Memeriksa dan
Memperbaiki
sistem
bangunan
09.00-
16.00 Servis
Semua
Area
Membuat
laporan terkait
kinerja
bangunan
09.00-
16.00 Privat
Ruang
ME
Melakukan 09.00- Servis Ruang
59
maintenance
pada kinerja
bangunan
16.00 ME
Staff
Keama-
nan dan
Perawa-
tan-
Cleaning
Service
Membersihkan
seluruh area
wilayah pusat
IPTEK
08.00-
17.00 Servis
Seluruh
Area
Meletakkan
peralatan
kebersihan
08.00-
17.00 Servis Janitor
Menyimpan
dan
meletakkan
barang bawaan
08.00-
17.00 Privat
Ruang
Cleanin
g
Service
Kelompok Kegiatan Pengunjung
Peng-
unjung Datang/Pulang
09.00-
16.00 Publik
Drop
in/off
Parkir
kendaraan,
Mengantri tiket
dan menunggu
09.00-
15.00 Publik
Area
parkir,
Loket
Mencari
informasi 09.00-
16.00 Publik
Ruang
informa
si
Melihat-lihat,
berkeliling
09.30-
16.00 Publik
Semua
Area
Berfoto
bersama
10.00-
16.00 Publik
Semua
Area
Istirahat 10.00-
16.00 Publik Resto
Sholat 10.00-
16.00 Servis
Mushol
a
Menonton
pertunjukan di
teater
13.00-
15.00 Publik
Ruang
Teater
Melihat
peragaan 09.30-
16.00 Publik
Ruang
Pamera
n
Mengambil
uang
09.00-
16.00 Publik
Atm
Center
60
b. Pola Aktivitas
Pola Aktivitas Datang
Skema 3. 1 Pola Aktivitas Datang
Sumber. Analisis Pribadi
Pola Aktivitas Pulang
Skema 3. 2 Pola Aktivitas Pulang
Sumber. Analisis Pribadi
Pola Aktivitas Pengelola
Skema 3. 3 Pola Aktivitas Pengelola Sumber. Analisis Pribadi
Pola Aktivitas Pengunjung
Skema 3. 4 Pola Aktivitas Pengunjung
Sumber. Analisis Pribadi
IN DROP OFF/
PARKIR
ENTRANCE
BANGUNAN
OUT
DROP OFF/
PARKIR
EXIT
BANGUNAN
IN
DROP
OFF/IN
PARKIR OUT
ABSEN
BEKERJA
MAKAN/ ISTIRAHAT
MENUNGGU
MELIHAT
PAMERAN
MELIHAT
PERTUNJUK
AN ANIMASI
BERFOTO
KELILING
MAKAN/
MINUM
BELANJA
IN DROP
OFF/IN
PARKIR OUT
LOBBY
MEMBELI
TIKET
MELIHAT JADWAL
61
Pola Aktivitas Teknisi
Skema 3. 5 Pola Aktivitas Teknisi
Sumber. Analisis Pribadi
c. Waktu Operasional Bangunan
Waktu operasional pada pusat IPTEK Ramah
Lingkungan ini yaitu pada hari selasa-minggu.
Berikut ini uraian waktu operasional bangunan yang
terdiri dari kegiatan dan jadwal :
Tabel 3. 2 Waktu Operasional Bangunan
Sumber. Analisis Pribadi
Fasilitas Kegiatan Jadwal
Resepsionis Pelayanan pusat informasi
Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Loket Penjualan tiket
Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Teater Penayangan visualisasi teknologi ramah
Selasa-Minggu: 09.00-15.00
Show 1: 09.00 - 09.30
BEKERJA
MEMPER-BAIKI KERUSAK-AN OPERASIO-NAL BANGUN-AN
MELAKU-KAN PERAWAT-AN
IN DROP
OFF/IN
PARKIR OUT
ABSEN
MELETAKKAN
BARANG
ISTIRAHAT
62
lingkungan • Proses biogas • Penerapan biopori • Pembangkit Tenaga Listrik Angin • Pembangkit Tenaga Listrik Air • Penerapan city farming (Proses aktivitas yang berkontribusi terhadap ruang terbuka hijau)
Show 2:10.00 - 10.30
Show 3:11.00 - 11.30
Show 4:13.00 - 13.30
Show 5:14.00 - 14.30
Seminar/ Talkshow
Show 6:15.00 - 15.30
Galeri Pameran
Pameran alat peragaan a.Teknologi ramah lingkungan bidang energi dan industry (biogas, biofuel, pembangkit listrik tenaga air) b.Teknologi ramah lingkungan bidang lingkungan ( Biopori, city farming, mobil listrik, aplikasi panel surya)
Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Area berfoto Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Resto Menikmati Selasa-Minggu: 09.00-
63
makanan dan minuman
16.00
Bersantai Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Toko Souvenir
Penjualan cinderamata
Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Perpustakaan Pelayanan membaca dan peminjaman buku
Selasa-Minggu: 09.00-16.00
Security Pelayanan keamanan seluruh area
Senin – Minggu Shift 1: 07.00-15.-00 Shift 2 : 15.00-23.00 Shift 3 : 23.00-07.00
d. Pendekatan Jumlah Pelaku
Dalam pendekatan jumlah pelaku dibedakan
menjadi dua jenis pelaku pada bangunan yaitu :
Pendekatan analisis jumlah pengelola
Tabel 3. 3 Analisis Jumlah Pengelola Sumber. Analisis Pribadi
Pelaku Jumlah Analisis
Kepala Pengelola 1
Wakil Kepala Pengelola
1
Ka.Bag. Administrasi & Staff
1
Sekretaris 3 1 Sekretaris Bag. Pengelola 1 Sekretaris Bag. Pameran 1 Sekretaris Bag. Mini Teater.
Staff Administrasi 6 2 Staff Administrasi Pengelola 2 Staff Administrasi Pameran
64
2 Staff Administrasi Mini Teater
Staff Keuangan 6 2 Staff Keuangan Pengelola 2 Staff KeuanganPameran 2 Staff Keuangan Mini Teater
Staff Personalia 6 2 Staff Personalia Pengelola 2 Staff Personalia Pameran 2 Staff Personalia Mini Teater
Staff Humas 4 2 Staff HumasPameran 2 Staff HUmas Mini Teater
Staff Pemasaran & Pengembangan
2
Staff Perencanaan dan Desain
2
Tour Guide 6 2 touring 2 pameran 2 mini teater
Kepala bag. Pameran dan Mini Teater
1
Wakil Bag. Pameran dan Mini Teater Kepala
1
Staff Pameran Bag. Tiket
4
Staff Pameran Bag. Informasi
2
Staff Pameran Bag. Peragaan
2
Staff Pameran Bag. Perawatan
2
Staff Pameran Bag.Pengawasan
2
Staff Mini Teater Bag Tiket
2
Staff Mini Teater Bag. Informasi
2
65
Staff Mini Teater Bag. Sarana Prasarana
2
Staff Mini Teater Bag. Perawatan
2
Staff Mini Teater Bag. Pengawasan
2
Staff Pelayanan Umum - Informasi
- - Penitipan barang
4 2 bagian informasi 2 bagian penitipan barang
Manager Resto 1
Staff Resto-Chef 4
Staff Resto-Pelayan 10 2 shift @ 5 staff
Staff Resto-Kasir 2 2 shift @ 1 staff
Staff Keamanan dan Perawatan- Satpam
6 2 shift @ 3 staff
Staff Keamanan dan Perawatan- Pengawas CCTV
2
Staff Keamanan dan Perawatan- Teknisi
2
Staff Keamanan dan Perawatan- Cleaning Service
10 4 bagian outdoor 6 bagian indoor
Total 103 pengelola
Pendekatan analisis jumlah pengunjung
Dalam perhitungan jumlah pengunjung pada
proyek Pusat IPTEK Ramah Lingkungan dalam
kurun waktu 10 tahun mendatang menggunakan
pendekatan data pengunjung pada Tamah Pintar
Yogyakarta pada tahun 2014 hingga 2016 yaitu
sebagai berikut:
66
Tabel 3. 4 Data Jumlah Pengunjung Taman Pintar Yogyakarta Sumber. Data Statistik Kepariwisataan DIY
TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG
WISMAN WISNUS JUMLAH
2014 289 1.010.056 1.010.345
2015 - 948.163 948.163
2016 - 1.037.711 1.037.711
Gambar 3. 1 Diagram Jumlah Pengunjung Taman Pintar
Yogyakarta Sumber. Data Statistik Kepariwisataan DIY
Berdasarkan data tersebut, maka data yang akan
digunakan adalah asumsi pengunjung terbanyak yaitu
pada tahun 2016 dengan jumlah pengunjung 1.037.711
wisatawan sebagai asumsi menghitung jumlah
pengunjung pusat IPTEK Ramah Lingkungan
800000
1000000
1200000
2014 2015 2016
Data Jumlah Pengunjung
JumlahPengunjung
67
Tabel 3. 5 Data Jumlah Pengunjung Taman Pintar Yogyakarta Tahun 2016 (per bulan)
Sumber. Data Statistik Kepariwisataan DIY
68
Perhitungan laju peningkatan jumlah
pengunjung tahun 2016 :
Peningkatan(R)=
x FAx 100%
2014 - 2015 =
x 100 %= 6,1%
2015 – 2016 =
x 100 %= -9,4 %
Laju Peningkatan = ( )
Laju Peningkatan = ( )
Laju Peningkatan = 1,65 % ( laju peningkatan selalu
positif atau absolut)
Jadi berdasarkan analisi dan ansumsi, angka laju
peningkatan pengunjung jumlah pengunjung pusat
IPTEK di Surabaya tahun 2016 adalah 1,65 %
Untuk perhitungan asusmsi jumlah pengunjung
pusat IPTEK per 10 tahun mendatang dengan rumus
sebagai berikut :
Pt = Po x (1 + r)2
Pt : Jumlah pengunjung pada tahun 2026
Po : Jumlah pengunjung pada tahun 2016
t : Tahun proyeksi
r : Presentase laju peningkatan pengunjung rata-
rata
69
Pt = Po x (1 + r)2
Pt = 1.037.711 x (1 + 0,0165)10
Pt = 1.214.121 pengunjung
Jadi, asumsi jumlah pengunjung Pusat IPTEK
Ramah Lingkungan untuk 15 tahun kedepan yaitu
pada tahun 2031 ada ± 1.214.121 pengunjung/tahun
atau ± 101.176 pengunjung/bulan atau ± 3.372
pengunjung per/ hari.
3.1.2 Studi Fasilitas
a. Pengelompokan Ruang - Sifat Ruang - Indoor/Outdoor
Pengelompokan ruang, sifat ruang dan
indoor/outdoor di dalam bangunan sebagai berikut :
Tabel 3. 6 Pengelompokan Ruang - Sifat Ruang -
Indoor/Outdoor
Sumber. Analisis Pribadi
Zona Jenis Ruang Sifat
Ruang Indoor/ Outdoor
Area Pameran
Loket Publik Indoor
Loker loket Privat Indoor
Ruang informasi Publik Indoor
Ruang display Publik Indoor
Ruang arsip Privat Indoor
Ruang perawatan (gudang)
Servis Indoor
Area Mini Teater
Loket Publik Indoor
Loker loket Privat Indoor
Ruang teater Publik Indoor
Gudang Servis Indoor
70
Ruang operasional Servis Indoor
Area Pengelola
Pengelola
Ruang Kepala Pengelola
Privat Indoor
Ruang Kepala Wakil Pengelola
Privat Indoor
Ruang KaBag Administrasi
Privat Indoor
Ruang Administrasi Privat Indoor
Ruang Sekretaris Privat Indoor
Ruang Arsip Privat Indoor
Ruang Staff (Personalia, Humas, Marketing)
Privat Indoor
Ruang Perencanaan dan Desain
Privat Indoor
Ruang Rapat Privat Indoor
Ruang Absen Privat Indoor
Pameran dan Mini Teater
Ruang Kepala bag. Pameran dan Mini Teater
Privat Indoor
Ruang Wakil Kepala Bag. Pameran dan Mini Teater
Privat Indoor
Ruang Administrasi Privat Indoor
Ruang Sekretaris Privat Indoor
Ruang Arsip Privat Indoor
Ruang Rapat Privat Indoor
Ruang Absen Privat Indoor
Ruang Staff Pameran
Privat Indoor
Ruang Staff Mini Teater
Privat Indoor
Ruang Manager Resto
Privat Indoor
71
Ruang Display Publik Indoor
Ruang Loket Pameran
Publik Indoor
Ruang Loket Teater
Publik Indoor
Ruang Operasional Privat Indoor
Ruang Perawatan Privat Indoor
Ruang CCTV Privat Indoor
Ruang Mechanical & Electrical
Privat Indoor
Area Pelayanan Umum
Ruang Informasi Publik Indoor
Ruang Tunggu Publik Indoor
Resto Publik Indoor
Dapur Resto Servis Indoor
Pos Keamanan Servis Indoor
Mushola Servis Indoor
ATM Center Publik Indoor
Toko Souvenir Publik Indoor
Perpustakaan Publik Indoor
Workshop Publik Indoor
Area Servis
Ruang Cleaning Servis
Servis Indoor
Toilet Servis Indoor
Janitor Servis Indoor
Gudang Servis Indoor
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan
Privat Indoor
Ruang Genset Servis Indoor
Ruang Pompa Servis Indoor
Loading Dock Servis Outdoor
Droff off/Drop In Servis Indoor
72
b. Pola Tata Ruang
Pola sirkulasi ruang akan dikategorikan
sebagai berikut :
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Utama
Skema 3. 6 Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Utama
Sumber. Analisis Pribadi
Keterangan :
Lobby Publik Indoor
Parkir Pengunjung Publik Outdoor
Parkir Kepala Publik Outdoor
Parkir Karyawan Publik Outdoor
AREA TEATER
AREA PENGELOLA AREA SERVIS
AREA
PAMERAN TOKO SOUVENIR,
RESTO
ENTRANCE/EXIT PENGELOLA
DROP OFF PENGELOLA
PARKIR PENGELOLA
DROP OFF
LOBBY
ENTRANCE/EXIT
LOKET
WAITING AREA
PERPUSTAKAAN
ENTRANCE GATE
PARKIR
EXIT GATE
LOKET
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola
Ruang Publik
Ruang Privat
Ruang Servis
73
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Penunjang
Skema 3. 7 Pola Sirkulasi Unit Kegiatan
Penunjang Sumber. Analisis Pribadi
Keterangan :
RESEPSIONIS
DAPUR RESTO
MANAGER RESTO
DROP OFF
LOBBY
ENTRANCE/EXIT
RESTO
WAITING
AREA
TOKO SOUVENIR
ENTRANCE GATE
PARKIR
EXIT GATE
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola
Ruang Publik
Ruang Privat
Ruang Servis
ATM
CENTER
74
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Pengelola
Skema 3. 8 Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Pengelola
Sumber. Analisis Pribadi
R. STAFF
ADMINISTRASI
RUANG
SEKRETARIS
RUANG ARSIP
RUANG
MARKETING
RUANG
PERENCANAAN
& DESAIN
RUANG RAPAT
R. STAFF
PAMERAN
R. STAFF MINI
TEATER
R. STAFF
OPERASIONAL
GUDANG
RUANG
POMPA
RUANG
GENSET
LOAD
ING
DOCK
R. KEPALA
PENGELOLA
R. WAKIL
KEPALA
PENGELOLA
R. KA. BAG
ADMINISTRASI
R. KA. BAG
PAMERAN &
MINI TEATER
R. WAKIL KA.
BAG PAMERAN
& MINI TEATER
RUANG
INFORMASI
DROP OFF
LOBBY
ENTRANCE/EXIT
RUANG
TAMU
ENTRANCE
GATE
PARKIR
EXIT
GATE
75
Keterangan :
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Pelayanan Umum
Skema 3. 9 Pola Sirkulasi Unit Kegiatan
Pelayanan Umum Sumber. Analisis Pribadi
Keterangan :
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola
Ruang Publik
Ruang Privat
Ruang Servis
ENTRANCE/EXIT
PARKIR
TOILET
JANITOR
GUDANG
RUANG
LOKER
RUANG CCTV
RESEPSIO-
NIS
POS JAGA
LOBBY SECURITY
AREA
RUANG
CLEANING
SERVICE
WAITING
AREA
MUSHOLA
ENTRANCE GATE
DROP OFF
EXIT GATE
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola
Ruang Publik
Ruang Privat
Ruang Servis
76
c. Studi Ruang Khusus
Studi ruang khusus dilakukan pada beberapa ruang
untuk memaksimalkan kenyamanan penggunan dalam
melakukan aktivitas di dalam ruang dan harus
direncanakan sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.
Ruang Teater
Pola kegiatan
Pola kegiatan yang terjadi di runag teater sebagai
berikut :
Skema 3. 10 Pola Kegiatan Ruang Teater Sumber: Analisis Pribadi
Fasilitas Ruang
Ruang teater pemutaran film kebutuhan fasilitas
dan prasarana dalam ruang yang dibutuhkan antara
lain :
1. Auditorium : tempat berkumpulmua para penonton
pertunjukan
2. Stage
DATANG
MENGANTRI TIKET
MASUK TEATER
MENONTON FILM
VISUALISASI KELUAR
77
3. Ruang Kontrol
4. Ruang persiapan
5. Gudang : untuk menyimpan LCD proyektor, meja,
kursi, peralatan stage seperti lampu, display item,
dll.
Ditinjau dari fungsinya persaratan ruang untuk
ruang teater adalah sebagai berikut:
Visual
Menurut SNI 03-6197-2000 pencahayaan pada
ruang teater atau auditorium adalah 100 lux.
Akustik
Pada ruang teater aspek akustik mempunyai
peranan penitng Karenna tata akustik merupakan
pengolahan tata suara pada ruang untuk
menghasilkan kualitas suara yang nyaman untuk
dinikmati. Mengenai hal tersebut yang perlu di
perhatikan untuk aspek akustik pada ruang teater
adalah :
1. Unit akustik siap pakai (Doelle & Arch, 1993)
Unit ini dapat membantu dalam
mereduksi bising dan flesibilitas yang tinggi.
Unit ini termasuk unit fabrikasi siap pakai
sehingga dari aspek penyerapan dan
78
penggunaannya sudah terjamin sesuai
standar akustik ruang teater.
Persyaratan untuk kebutuhan akustik akan
berpengaruh pada daya pantul permukaan
langit-langityang terletak dibagian atas yang
akan memantul kea rah bagian atas tempat
duduk penonton, sehingga bentuk langit-langit
memiliki pengaruh terhadap bunyi yang ada
diterima penonton.
Gambar 3. 2 Penempatan langit-langit
pemantul Sumber: (Doelle & Arch, 1993)
Karakter
Pada ruang tater perlu memberikan karakter
yang nyaman sehingga penonton yang
menyaksikan pemutaran film dapat menerima
informasi dengan baik. Karakter suatu ruangan
dapat dibentuk melalu dimensi pemilihan warna
material dan pemilhan tipe kursi penonton pada
teater.
79
Termal
Sesuai dengan SNI T-14-1993-037 standar
zona kenyamanan termal di Indonesia
berdasarkan temperatur efektif adalah 22,8oC –
25,8oC. hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan penghawaan buatan atau alami
apabila konsisi di sekitar lokasi sesuai dengan
kebutuhan.
Spasial
Untuk ruang teater mayoritas kegiatan
dilakukan dalam posisi duduk (posisi menonton
pemutaran film) dan tidak banyak mobilitas yang
terjadi dalam ruangan kecuali terdapat pemandu
yang akan memberikan informasi. Sehingga
dibagian depan diperlukan ruang cukup untuk
kegiatan tersebut dengan tetap memperhatikan
kualitas visualnya.
Teater harus dibentuk agar jarak antara penonton
dan sumber tidak jauh. Dengan tujuan untuk
mengurangi jarak tempuh bunyi. Sumber bunyi dari
pengeras suara yang digunakan memiliki ketinggian
lebih daripada penonton dengan tujuan agar suara
yang diterima penonton tersampaikan dengan baik.
80
Dengan sudut pandang ke layar yaitu 36o. (Neufert,
2002)
Gambar 3. 3 Ruang Teater Sumber: Analisis Pribadi
Gambar 3. 4 Kemiringan Lantai Penonton
Sumber: (Neufert, 2002)
81
Gambar 3. 5 Kemiringan Lantai Penonton
Sumber: (Neufert, 2002)
Mata manusia mempunyai kemampuan untuk
melihat dengan jelas dan nyaman tanpa perlu
memalingkan muka berada pada sudut 20 derajat ke
kanan ataupun ke kiri. Untuk batas sudut vertikal
kemampuan mata untuk mengenali bentuk menurun
yaitu 30 derajat. Sehingga batas sudut pandang ini
menjadi batas jarak antara kursi terdepan dengan
layar proyeksi. (Neufert, 2002)
Material
Menurut analisis pada aspek akustik material yang
perlu di gunakan pada ruang teater sebagai pemantul
bunyi dan penyerap bunyi. Material tersebut
diantaranya :
1. Rockwool atau glasswool
2. Lantai karpet
3. Material spons ( untuk korden atau tirai)
4. Dinding teater dapat menggunakan jenis karpet
atau panel penyerap ( papan rigid)
82
Analisis besaran
Ruang teater : 16,5 m x 21 m : 346,5 m2
Kursi penonton @ 0,42 m2 (200) : 84 m2
Stage : 24 m2
Ruang teater + standar sirkulasi
gerak orang (0,6 m2 ) → 466,5 m2
Ruang Kontrol Pada Teater
Pola Kegiatan
Ruang kontrol teater merupakan ruang dimana
pengaturan pemutaran film dilakukan. Berikut adalah
kegitan yang ada dalam ruang kontrol teater antara
lain :
1. Mengatur sound sistem
2. Menyiapkan film yang akan diputar
3. Mengatur jalannya pemutaran film
Prasarana
Dari kegiatan tersebut dibutuhkan prasarana
dalam ruang kontrol antara lain :
1. Meja kontrol audio
2. Meja video
3. Proyektor
4. Cinema sound
5. Panel
83
6. Viewing table
(Neufert, 2002) juga menjelaskan ruang kontrol
proyektor dipisahkan menjadi ruang tersendiri untuk
memutarkan film yang dilengkapi ruang pengatur
perlengkapan antara 6-10 m2. Ruang proyektor
biasanya digabungkan dengan ruang kontrol audio
yang memiliki hubungan satu sama lain dalam proses
menampilkan audio dan visual.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan ruang kontrol antara lain (Theaters,
1987) :
Visual
Dimensi & Raut Ruang
1. Minimal 3 m x 4 m atau 4 m x 5,5 m
Observation Window
1. Pada bagian tengah terdapat jendela observasi
untuk memeriksa seluruh area ruang
pemutaran film dan jendela sorot proyektor.
2. Jendela observasi minimal berukuran 2 m
dengan tinggi 1 m.
84
Akustik
Akustik Ruang Kontrol
1. Tingkat kebisingan pada ruang kontrol harus
lebih baik dibanding ruang pemutaran,
sehingga sebaiknya dilengkapi dengan
konstruksi peredam getaran.
2. Pintu atau bukaan sebaiknya tidak terhubung
langsung dengan ruang pemutaran film
sehigga menggunakan sistem pintu ganda
untuk menahan rambatan bunyi.
Termal
Sesuai dengan SNI T-14-1993-037 standar
zona kenyamanan termal di Indonesia
berdasarkan temperatur efektif adalah 22.8oC –
25.8oC. hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan penghawaan buatan atau alami
apabila konsisi di sekitar lokasi sesuai dengan
kebutuhan.
Spasial
Perencanaan ruang kontrol direncanakan
sesuai dengan standar ruang perencanaan teater.
Berikut standar penataan ruang control teater
yaitu sebagai berikut :
85
Gambar 3. 6 Layout Ruang Kontrol
Sumber: (Ham, 1972)
Gambar 3. 7 Potongan Ruang Kontrol Pada Ruang
Teater Sumber: (Neufert, 2002)
Material
Menurut analisis pada aspek akustik material yang
perlu di gunakan pada ruang kontrol teater tidak jauh
berbeda dengan ruang teater karena ruang kontrol
teater juga berpengaruh dalam pemantul dan
penyerap bunyi. Sehingga material yang diperlukan
antara lain :
1. Rockwool atau glasswool
2. Lantai karpet
3. Material spons ( untuk korden atau tirai)
86
Analisis besaran
Ruang kontrol teater → : 36,45 m2
Meja kontrol audio : 0,6 m2
Meja kontrol video : 0,9 m2
Viewing table : 0,6 m2
Sound cinema system : 1,2 m2
Video Projector (2) @ 1,5 m2 : 6 m2
Sirkulasi →
x 100 %
= 290 %
Ruang Pameran Peragaan
Ruang Pameran Peragaan merupakan ruang
dimana alat peragaan dipamerkan guna
menyampaikan informasi kepada pengunjung.
Pola Kegiatan
Berikut adalah kegitan yang ada dalam ruang
control teater antara lain :
1. Berkeliling melihat pameran
2. Berfoto
3. Mencari informasi
Dari kegiatan tersebut dibutuhkan prasarana
dalam ruang pameran antara lain :
1. Panel pameran
2. Pedesta
3. Lampu sorot obyek
87
Prasana
Dari kegiatan tersebut dibutuhkan prasarana
dalam ruang pamer antara lain :
Panel pameran
Digunakan untuk menggantung atau
menempelkan informasi yang bersifat dua
dimensi dan hanya dapat dilihat dari sisi
depan.
Gambar 3. 8 Dimesi Panel
Sumber:DPK, 1994 : 43
Pedesta
Pedestal merupakan alas untuk
meletakkan keloksi pameran. Ukuran tinggi
rendahnya disesuaikan dengan besar kecilnya
yang diletakkan diatasnya.
Gambar 3. 9 Pedestal/ alas kaki koleksi yang disesuaikan dengan benda lokasi
88
Sumber:DPK, 1994 : 43
Ditinjau dari fungsinya persaratan ruang untuk
ruang pameran peragaan adalah sebagai berikut:
Visual
Menurut SNI 03-6575-2001 pencahayaan pada
ruang pamer adalah 500 lux dengan temperatur
warna warm white <3300 K. Untuk beberapa
obyek pameran tingkat pencahayaan pada bidang
vertikal juga penting.
Pada ruang pameran sudut pandang orang
dalam melihat obyek yang dipamerkan perlu
diperhatikan. Sehingga pengunjung dapat nyaman
dalam menikmati pameran.
Termal
Sesuai dengan SNI T-14-1993-037 standar
zona kenyamanan termal di Indonesia
berdasarkan temperatur efektif adalah 22.8oC –
25.8oC. hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan penghawaan buatan atau alami
apabila konsisi di sekitar lokasi sesuai dengan
kebutuhan.
Akustik
89
Kebisingan maksimal ruang pamer menggunakan
standar ruang pamer menurut SNI 03-6386-2000
adalah 30 dB. Diperlukan material yang
mempengaruhi pemantul dan penyerap bunyi
yang dapat diaplikasikan melalui penutup lantai,
plafond, ataupun dinding.
Spasial
Dalam ruang pameran peragaan ada unsur
penting yang yaitu cara memajang suatu karya atau
pameran misalnya dalam proyek ini yaitu pameran
alat peraga dengan tujuan untuk dinikmati
pengunjung. Selain alat peraga yang dipamerkan juga
informasi tentang alat peraga tersebut sehingga
membutuhkan media untuk penyajiannya.
Ruang yang memperagaankan peragaan dibidang
pendidikan ilmu pengetahuan harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:
1. Seriap peragaan mendapat pencahayaan
yang baik.
2. Biasanya membagi ruang dnegan koleksi
media peragaan.
3. Benar-benar terlindungi dari perusakan,
pencurian, kebakaran, dll.
90
Tabel 3. 7 Pengelompokan alat peraga Sumber : Analisis Pribadi
BENDA PAMER JUMLAH LUAS
AREA
PAMER
Biogas
Simulasi proses pembuatan
biogas
p=1,5 m, l= 1m = 1,5 m2
2 3 m2
Biodigester
1m x 1,2 m = 1,2 m2
1 1,2 m2
Digester biogas tipe fixed dome
biogas
1m x 2 m = 2 m2
1 2 m2
91
Biofuel
1 m x 1,5 m = 1,5 m2
1 1,5 m2
Simulasi proses pembuatan
biofuel
p=1,5 m, l= 1m = 1,5 m2
1 1,5 m2
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Alat peraga = 0,8 m x 2 m
1 1,6 m2
Simulasi proses pembuatan 1 1,5 m2
92
p=1,5 m, l= 1m
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
alat peraga = 1 m x 1 m, t = 1 m
1 1 m2
Simulasi proses pembuatan
p=1,5 m, l= 1m = 1,5 m2
1 1,5 m2
Pengolahan Sampah
alat peraga sampah menjadi
pupuk kompos : p = 2m, l = 1m,
t = 1,2 m
1 2 m2
Simulasi proses pembuatan
p=1,5 m, l= 1m = 1,5 m2
1 1,5 m2
alat peraga pemecah sampah
plastik : p = 2m, l = 1m, t = 1,2
m
2 4 m2
93
Simulasi proses pembuatan
p=1,5 m, l= 1m = 1,5 m2
1 1,5 m2
City Farming
luas area city farming p= 3 m, l
= 5 m
8 m2
Biopori
simulasi proses
pengamplikasian biopori : p= 2
m, l= 1 m, t= 1,5m
1 2 m2
94
Mobil listrik
- spesifikasi mobil listrik p = 4,48
m, l = 1,79 m , t = 1,54 m = 8,01
m2
- kapasitas 5 orang
2 16,02
m2
Pohon panel surya ( electree)
alat peraga ukuran p = 1,5 m, l
= 1,5 m, t = 1,8 m
2 4,5 m2
alat peraga ukuran mini 50 cm x 5 1,25 m2
95
50 cm
Panel
25 cm x 40 cm = 0,1 m2
50 5 m2
LCD
150 cm x 200 cm = 3 m2
20 60 m2
96
Pedesta
40 cm x 40 cm = 160 cm2
5 8 m2
Gambar 3. 10 Denah Ruang Pmer
Sumber: Analisis Pribadi
Keterangan :
A : Panel pameran
B : Pedesta
97
Gambar 3. 11 Pandangan Media Peraga
Sumber:(Neufert, 2002)
Analisis besaran
Diasumsikan :
Standar gerak @0,6 m2 (200) = 120 m2
Alat peraga :
Biogas
- simulasi proses pembuatan biogas 1 m x 1,5 m
= 1,5 m2 (2) = 3 m2
- biodigester : 1m x 1,2 m = 1,2 m2
- digester biogas tipe fixed dome biogas : 1m x 2
m = 2 m2
Total = 6,2 m2
Biofuel
- 1 m x 1,5 m = 1,5 m2
- simulasi proses pembuatan 1 m x 1,5 m = 1,5
m2
Total = 3 m2
Pembangkit Listrik Tenaga Air
- 0,8 m x 2 m = 1,6 m2
- simulasi proses pembuatan 1 m x 1,5 m = 1,5
m2
Total = 3,1 m2
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
- 1 m x 1m = 1 m2
98
- simulasi proses pembuatan 1 m x 1,5 m = 1,5
m2
Total = 2,5 m2
Pengolahan sampah
- alat peraga sampah menjadi pupuk kompos : 1
m x 2 m = 2 m2
- alat peraga pemecah sampah plastic : 1m x 2m
= 2 m2
- simulasi proses pembuatan 1 m x 1,5 m = 1,5
m2 (2) = 3 m2
Total = 7 m2
City farming
- 3m x 5 m = 8 m2
Biopori
- simulasi proses pengamplikasian biopori : 1m x
2 m = 2 m2
Mobil listrik
- 4,48 m x 1,79 m = 8,01 m2 (2) = 16,02 m2
Electree
- 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2 (2) = 4,5 m2
- 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m2 (5) = 1,25 m2
Total : 5,75 m2
Jumlah keseluruhan total alat peraga = 53,75
m2
Panel yang menempel di dinding @ 25 cm x 40
cm = 0,1 m2 ( 50) → 5 m2
Alat peraga (LCD) @ 150 cm x 200 cm = 3 m2
(20) → 60 m2
Pedesta @ 1,6 m2 (5) → 8 m2
Ruang pameran → 246,75 m2
99
d. Studi Besaran Ruang dan Lahan
Studi Luas Bangunan
Pada proyek “Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ramah Lingkungan di Surabaya”
dalam menghitung kapasitas ruang dan besaran ruang yang diperlukan berdasarkan
standar dan analisis yaitu sebagai berikut :
NAD : Neufert Architect Data
TSS : Time Sever Standard, Joseph D. Ciara
SRK : Studi Ruang Khusus
AS : Asumsi berdasarkan studi analisis
100
Tabel 3. 8 Kebutuhan Besaran Ruang Fasilitas Utama Sumber. Analisis Pribadi
FASILITAS UTAMA
Unit Fasilitas Pengelola
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Ruang Kepala
Pengelola
1 NAD 5 Orang Meja Kerja 1,2 m2
Meja sofa 0,72 m2
Kursi @0,12 m2 (6) = 0,72 m2
Almari 0,72 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Meja sofa 60 cm x 120 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Total Luasan Ruang Kepala Pengelola = 20 m2
Ruang Kepala Wakil
Pengelola
1 NAD 3 orang Meja Kerja 1,2 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
Almari 0,72 m2
101
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Rak 50 cm x 120 cm
Total Luasan Ruang Kepala Wakil Pengelola = 16 m2
Ruang KaBag
Administrasi
1 AS 3 orang 3,5 m x 4m = m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (1 buah), Kursi (3 buah), Almari (1 buah)
Total Besaran KaBag Administrasi = 26 m2
Ruang Administrasi 1 NAD 3 Orang Meja Kerja 4,8 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
102
Almari 1,2 m2
Rak 0,81 m2
Sirkulasi 270 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 40 cm x 120 cm
Almari 45 cm x 270 cm
Rak 45 cm x 180 cm
Total Luasan Ruang Administrasi = 26,8 m2
Ruang Sekretaris 1 AS 2 Orang Meja Komputer 1,2 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
Almari 0,72 m2
Sirkulasi 270 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Almari 45 cm x 160 cm
103
Total Luasan Ruang Sekretaris =8,75 m2
Ruang Arsip 1 AS 2 Orang 2,5 m x 4 m = 10 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Rak arsip
Total Luasan Ruang Arsip =10 m2
Ruang Staff Personalia 1 AS 8 orang 4 m x 6,7 m =26,8 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (4 buah), Kursi (8 buah), Almari (1
buah), Rak (1 buah)
Total Luasan Ruang Staff Personalia =26,8 m2
104
Ruang Staff Humas 1 AS 3 Orang 2,5 m x 4 m =10 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (3 buah), Kursi (3 buah), Almari (1 buah)
Total Luasan Ruang Humas =10 m2
Ruang Staff Marketing 1 AS 5-7 Orang 4 m x 5,5 m = 22 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (2 buah), Kursi (2 buah), Sofa (1 unit )
105
Total Luasan Ruang Staff Marketing = 22 m2
Ruang Perencanaan
dan Desain
1 AS 5 orang 4 m x 5,5 m = 22 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (2 buah), Kursi (2 buah), Sofa (1 unit )
Total Luasan Ruang Staff Perencanaan dan Desain = 22 m2
Ruang Rapat 1 TSS 14 Orang 5 m x 8 m = 40 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (1 buah), Kursi (14 buah), LCD (1 buah )
106
Total Luasan Ruang Staff Rapat = 40 m2
TOTAL BESARAN PENGELOLA 228,35 + SIRKULASI 10 % = 251,185 m2
Unit Fasilitas Pameran
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Loket 4 TSS 4 orang Meja = 2,4 m2
Kursi = 0,8 m2
Almari = 0,48 m2
Sirkulasi 240 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 4@ 0,6 m2
Kursi 4 @ 0,2 m2
Alrmari 1 @ 0,48 m2
Total Luasan Loket = 12,5 m2
Ruang Antrian 4 AS 200 orang 1 baris antrian 50 orang
Area antri 1,2 m2 per orang = 6
m2/ baris
4 baris x 6 m2= 24 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Ruang Antrian = 72 m2
107
Loker loket 1 AS 2-3 orang 2,5 m x 4 m = 10 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Rak Loket
Total Luasan Loker Loket = 10 m2
Ruang informasi 1 AS 3 Orang 3 m x 4 m = 12 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja (1 buah), Kursi (3 buah),
almari (1 buah )
Total Luasan Ruang Informasi = 12 m2
Ruang display 1 SRK 200 Standar gerak @0,6 m2 (200) =
108
pameran 120 m2
Standar panel 4 m2 (30) = 120 m2
Alat peraga = 53,75 m2
Pedesta (alas) @ 1,6 m2 (5)= 8 m2
Alat peraga (LCD) @ 150 cm x 200
cm = 3 m2 (20) → 60 m2
Panel yang menempel di dinding
@ 25 cm x 40 cm = 0,1 m2 ( 50) →
5 m2
Ruang pameran → 246,75 m2
Total Luasan Ruang Display = 246,75 m2
Ruang Arsip 1 AS 2 Almari @0,6 m2 (10) = 6 m2
Sirkulasi 200 %
Kebutuhan & Luas (m2)
3 m x 6 m = 18 m2
109
Total Luasan Ruang Arsip = 18 m2
Ruang worshop 1 AS 20 Orang
Kebutuhan & Luas (m2)
8 m x 8,5 m = 68 m2
Total Luasan Ruang Workshop = 68 m2
Ruang perawatan 1 AS - 4 m x 4 m = 16 m2
110
(gudang) Sirkulasi 50 %
Total Luasan Ruang Perawatan (Gudang) = 24 m2
TOTAL BESARAN 463,25 m2 + SIRKULASI 10 % = 509,57 m2
Unit Fasilitas Pameran dan Mini Teater
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Ruang Kepala bag.
Pameran dan Mini
Teater
1 NAD 5 Orang Meja Kerja 1,2 m2
Meja sofa 0,72 m2
Kursi @0,12 m2 (6) = 0,72 m2
Almari 0,72 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Meja sofa 60 cm x 120 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Total Luasan Ruang Kepala bag. Pameran dan Mini Teater =20 m2
Ruang Wakil Kepala
Bag. Pameran dan
1 NAD 3 orang Meja Kerja 1,2 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
111
Mini Teater Almari 0,72 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Rak 50 cm x 120 cm
Total Luasan Ruang Wakil Kepala Bag. Pameran dan Mini Teater = 16 m2
Ruang Administrasi 1 NAD 3 Orang Meja Kerja 4,8 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
Almari 1,2 m2
Rak 0,81 m2
Sirkulasi 200 %
112
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 40 cm x 120 cm
Almari 45 cm x 270 cm
Rak 45 cm x 180 cm
Total Luasan Ruang Administrasi =26,8 m2
Ruang Sekretaris 1 AS 2 Orang Meja Komputer 1,2 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
Almari 0,72 m2
Sirkulasi 270 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Total Luasan Ruang Sekretaris =8,75 m2
Ruang Arsip 1 AS 2 Almari @0,6 m2 (10) = 6 m2
113
Sirkulasi 200 %
Kebutuhan & Luas (m2)
3 m x 6 m = 18 m2
Total Luasan Ruang Arsip= 18 m2
Ruang Rapat 1 NAD 14 orang Meja @0,82 m2
Kursi @ 0,5 (14) = 7 m2
Sirkulasi 400 %
Total Luasan Ruang Rapat = 40 m2
114
Ruang Staff Pameran 1 AS 8 Orang Meja @0,72 (8) = 5,76 m2
Kursi @ 0,12 (8) = 0,96 m2
Sirkulasi 400 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 60 cm x 120 cm
Kursi 30 cm x 40 cm
Total Luasan Ruang Staff Pameran = 32 m2
Ruang Staff Mini
Teater
1 AS 8 Orang Meja @0,72 (8) = 5,76 m2
Kursi @ 0,12 (8) = 0,96 m2
Sirkulasi 400 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 60 cm x 120 cm
Kursi 30 cm x 40 cm
Total Luasan Ruang Staff Mini Teater =32 m2
115
Ruang Staff
Operasional
4 TSS 4 orang Meja = 2,4 m2
Kursi = 0,8 m2
Almari = 0,48 m2
Sirkulasi 240 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 4@ 0,6 m2
Kursi 4 @ 0,2 m2
Alrmari 1 @ 0,48 m2
Total Luasan Ruang Operasional = 12,5 m2
Ruang Perawatan 1 NAD 2 Orang Meja = 0,98m2
Kursi = 0,25 m2
Almari = 0,61 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Ruang Perawatan= 6, 57 m2
Ruang Keamanan
pameran
1 AS 2 orang Meja @0,72 (2) = 1,44 m2
Kursi @ 0,12 (2) = 0,96 m2
Lemari 0,48 m2
Sirkulasi 200 %
116
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 60 cm x 120
Kursi 30 cm x 40 cm
Alrmari 40 cm x 120 cm
Total Luasan Ruang Keamanan= 8,75 m2
Ruang CCTV 1 AS 2 orang Meja @0,72 (2) = 1,44 m2
Kursi @ 0,12 (2) = 0,96 m2
Lemari 0,48 m2
Sirkulasi 200 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 60 cm x 120
Kursi 30 cm x 40 cm
Alrmari 40 cm x 120 cm
117
Total Luasan Ruang CCTV= 8,75 m2
Ruang Mechanical &
Electrical
1 AS 2 Lemari perkakas 1,5 m2
sirkulasi 200 %
Total Luasan Ruang Mechanical & Electrical = 4,5 m2
TOTAL BESARAN 234,62 + SIRKULASI 10 % = 256,082 m2
Unit Fasilitas Mini Teater
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Loket 4 TSS 4 orang Meja = 2,4 m2
Kursi = 0,8 m2
Almari = 0,48 m2
Sirkulasi 240 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 4@ 0,6 m2
Kursi 4 @ 0,2 m2
Alrmari 1 @ 0,48 m2
Total Luasan Loket = 12,5 m2
Ruang Antrian 4 AS 200 orang 1 baris antrian 50 orang
Area antri 1,2 m2 per orang = 6
118
m2/ baris
4 baris x 6 m2= 24 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Ruang Antrian = 72 m2
Loker loket 1 AS 2-3 orang 2,5 m x 4 m = 10 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Rak Loket
Total Luasan Loker Loket = 10 m2
Ruang Teater 1 SRK 200 orang Ruang teater : 16,5 m x
21 m : 346,5 m2
Kursi penonton @ 0,42 m2
(200) : 84 m2
Stage : 24 m2
Ruang teater + standar sirkulasi
gerak orang (0,6 m2 ) → 466,5 m2
119
Kebutuhan & Luas (m2)
Total Luasan Ruang Teater= 466,5 m2
Ruang Kontrol Teater 1 SRK 3 – 4
orang
Ruang kontrol teater →: 36,45 m2
Meja kontrol audio : 0,6 m2
Meja kontrol video : 0,9 m2
Viewing table : 0,6 m2
Sound cinema system: 1,2 m2
Video Projector (2) @ 1,5 m2 : 6 m2
Sirkulasi 290 %
Kebutuhan & Luas (m2)
120
Total Luasan Ruang Proyektor = 36,45 m2
Ruang Perawatan 1 NAD 2 Orang 4 m x 4 m = 16 m2
Sirkulasi 50 %
Total Luasan Ruang Perawatan= 24 m2
Ruang Staff
Operasional
4 TSS 4 orang Meja = 2,4 m2
Kursi = 0,8 m2
Almari = 0,48 m2
Sirkulasi 240 %
121
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 4@ 0,6 m2
Kursi 4 @ 0,2 m2
Alrmari 1 @ 0,48 m2
Total Luasan Ruang Operasional = 12,5 m2
TOTAL BESARAN 633,95 + SIRKULASI 10 % = 697,345m2
Unit Fasilitas Pelayanan Umum
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Ruang Manager Resto 1 NAD 3 orang Meja Kerja 1,2 m2
Kursi @0,12 m2 (3) = 0,36 m2
Almari 0,72 m2
122
Kebutuhan & Luas (m2)
Meja kerja 75 cm x 160 cm
Almari 45 cm x 160 cm
Rak 50 cm x 120 cm
Total Luasan Ruang Manager Resto = 16 m2
Ruang Informasi 1 NAD 2 orang Meja @0,72 (2) = 1,44 m2
Kursi @ 0,12 (2) = 0,96 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Ruang Informasi = 7,2 m2
Ruang Tunggu (Area
santai)
1 AS 200
pengunjung
Kursi @0,2 m2 x 200 = 40 m2
Standar gerak 0,6 m2= 120 m2
Sirkulasi 300 %
Total Luasan Ruang Tunggu =600 m2
Resto- indoor 1 AS 200 orang 3m2@meja 4 orang (25)
Sirkulasi 150 m2 x 300 % =
450m2
Total Luasan Resto- indoor = 450m2
123
Resto – semi outdoor 1 AS 200 orang 3m2@meja 4 orang (25)
Sirkulasi 150 m2 x 300 % =
450m2
Total Luasan Resto- semi outdoor = 450m2
Dapur Resto 1 NAD Ukuran standar dapur yang
menampung ± 100 = 1,6 m2
Total Luasan Dapur Resto = 160 m2
Pos Keamanan 2 AS 2 orang Meja @0,72 (2) = 1,44 m2
Kursi @ 0,12 (2) = 0,96 m2
Lemari 0,48 m2
Sirkulasi 200 %
Kebutuhan & Luas (m2)
Perabot :
Meja 60 cm x 120
Kursi 30 cm x 40 cm
Alrmari 40 cm x 120 cm
Total Besaran Pos Keamanan = 8,75 x 2 = 17,5 m2
ATM Center 10 AS 1 0rang Standar 50 cm x 60 cm = 0,3 m2
Kebutuhan gerak orang 0,36 m2
124
Sirkulasi 200 %
Total Luasan ATM Center = 1,98 x 10 = 19,8 m2
Toko Souvenir 1 AS 10 Meja display @ 0,9 m2 (10) = 9
m2
Rak display @ 1,2 m2 (10) = 12
m2
Almari @0,75 m2 (2) = 1,5 m2
Kasir 2,8 m2
Area pengunjung @ 0,4 m2/
orang (100) = 40 m2
Area penjual 0,09 m2/ orang (10)
= 0,9 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Toko Souvenir = 198, 6 m2
Perpustakaan 1 AS 100
pengunjung
Rak buku @ 1,2 m2 (8) = 9,6 m2
Meja baca @ 3,16 m2(5) = 15,8
m2
Kursi @ 0,12 m2 (35) = 4,2 m2
Sirkulasi 300 %
Total Luasan Perpustakaan = 118,4 m2
TOTAL BESARAN 2037,5 + SIRKULASI 10 % = 2241,25 m2
Unit Fasilitas Service
Nama Ruang Jumlah Sumber Kapasitas Analisis Besaran
Ruang Cleaning Servis 4 AS 2 orang 2 m x 2,8 m = 5,6 m2
125
Kebutuhan & Luas (m2)
Total Luasan Ruang Cleaning Servis = 5,6 m2
Lavatory 2 AS 80 orang 2m2@unit toilet wanita(4)
0,36m2@wastafel(2)
Sirkulasi 8,72m2x30% = 2,6m2
3m2@unit toilet pria(4)
0,36m2@wastafel(2)
Sirkulasi 12,72m2x30%=3,8m2
Total Luasan Toilet = 27,8 m2
Lavatory pengelola 3 AS 1 orang tiap
unit
2m2@unit toilet wanita
3m2@unit toilet pria
0,36m2@wastafel(2)
Shaft 0,64m2
6,3x30%=1,9m2
Total Luasan Toilet = 8,2 x 3 =24,6 m2
126
Janitor 4 AS 2 orang Almari @ 0,6 m2 (2) = 1,2 m2
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Janitor = @3,6 m2 x 4m2=14,4 m2
Gudang 4 AS 2 orang 4 m x 4 m = 16 m2
Sirkulasi 50 %
Total Luasan Gudang = @24 x 4 = 48 m2
Ruang Genset 1 AS 2 genset
1 orang
4m x 3,5 m = 14 m2
Kebutuhan & Luas (m2)
Total Luasan Ruang Genset = 14 m2
Ruang Pompa 1 AS 3,5mx3m = 10,5m2
Kebutuhan & Luas (m2)
127
Total Luasan Ruang Pompa =10,5 m2
Loading Dock 1 Mobil box 5 m x 3 = 15 m2 (3)
Area bongkar muat @6m2 (3)
Sirkulasi 200 %
Total Luasan Loading Dock = 189 m2
Lobby 1 TSS 50
pengunjung
6m2@area duduk 5 orang
6m2(10) = 60m2
Sirkulasi 200 % x 60m2 = 120
m2
6,25m2@front desk + sirkulasi
30% = 8,25m2
Total Luasan Lobby = 190,25 m2
TOTAL BESARAN 524,15 + SIRKULASI 10 % = 576,3 m2
MASJID
Tempat wudhu wanita 1 NAD 2 orang 0,64m2@orang wudhu
128
Sirkulasi
1,3m2x30% = 0,4m2
Total Luasan Tempat wudhu wanita = 2 m2
Tempat wudhu pria 1 NAD 10 orang 0,64m2@orang wudhu
Sirkulasi
6,4m2x30% = 2m2
Total Luasan Tempat wudhu pria = 8,4 m2
Ruang sholat
1 AS 100 orang 0,96m2@sajadah
0,65m2@lemari
1m2xjumlah= 100m2
Sirkulasi 100m2x30% = 30m2
Total Luasan Sholat = 130m2
Luas Bangunan (LB) = (Luas Area Pengelola + Luas Area Pameran + Luas area pengelola
Pameran dan Mini Teater + Luas Area Mini Teater + Luas Pelayanan Umum + Luas Service + Luas
Masjid ) + Sirkulasi 30 %
LB = 251,185 m2 + 509,57 m2 + 256,082 m2 + 697,345m2+ 2241,25 m2 + 576,3 m2+ 130 m2 +
sirkulasi 30 %
LB = 4661,732 m2 + 1398,51 m2
LB = 6060,242m2
129
a. Studi Luas Lahan Parkir
Pengelola
Jumlah pengelola : 103 orang per hari
Mobil (20%) : 25 orang → (80 %) 20 mobil
Motor (60 %) : 58 orang → (80 %) 46 motor
Kendaraan umum (20%) : 20 orang
Pengunjung
Jumlah penunjung : 1000 orang per hari
Mobil (40%) : 400 orang
2 penumpang (50 %) :100 mobil
4 penumpang (50%) :50 mobil
Motor (20 %) : 200 orang → (80 %) 160 motor
150 mobil
130
Kendaraan umum (10%) : 100 orang
Bus Pariwisata (30%) : 300 orang → 1 bus pariwisata (50 orang)
: 6 bus
Total Kebutuhan Parkir Kendaraan
Mobil (NAD) (170 x 15 m2) :2.550 m2
Sirkulasi mobil 200 % : total : 7650m2
Motor (NAD) (206 x 2 m2) :412 m2
Sirkulasi motor 100 % : total : 824 m2
Bus (NAD) (6 X 28 m2 ) : 168 m2
Sirkulasi motor 300 % : total : 672 m2
Total Luas Lahan Parkir : 9.146 m2
131
e. Performance Data Soundstage
Berdasarkan studi di atas, kriterian ruang yang direncanakan memiliki persyaratan
sebagai berikut :
Tabel 3. 9 e. Performance Data Soundstage Sumber. Analisis Pribadi
UNIT KEGIATAN PENGELOLA
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Kepala
Pengelola
Menggunakan penutup lantai keramik
Pelapis dinding cat
Plafond gypsum board
Rooster
Jendela sirap
Stopkontak (2)
Ruan memiliki privasi
tinggi
Pencahayaan buatan
menggunakan direct
lighting
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
R. KEPALA PENGELOLA
R. WAKIL KEPALA
PENGELO
RUANG SEKRETARIS
R. KABAG. ADMINISTRASI
RUANG RAPAT
132
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang wakil
Kepala
Pengelola
Jendela bentuk sirap, Menggunakan penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Plafond gypsum board, Rooster, Stopkontak (2)
Pencahayaan buatan menggunakan direct lighting, Penghawaan buatan menggunakan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang KaBag
Administrasi
Menggunakan jendela bentuk sirap, Penutup lanrai keramik, Pelapis dinding menggunakan cat, Menggunakan dinding partisi, Stopkontak (2)
Pencahayaan buatan menggunakan general lighting, Penghawaan buatan menggunakan ac
RELATIONSHIP
R. WAKIL KEPALA
PENGELOLA
RUANG ADMINISTRAS
I
R. STAFF HUMAS
R. STAFF PERSONALIA
RUANG RAPAT
R. STAFF MARKETING
R. KABAG ADMINISTRASI
RUANG ADMINISTRAS
I
R. STAFF HUMAS
R. STAFF PERSONALIA
RUANG RAPAT
R. STAFF MARKETING
RUANG ARSIP
133
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
Administrasi
Menggunakan dinding partisi, Plafond
gysum board, Penutup lantai keramik,
Pelapis dinding cat, Pencahayaan buatan
general lighting, Stopkontak (2)
Sekat antar ruang staff
menggunakan dinding partisi,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
Sekretaris
Penutup lantai keramik, Plafond gysum
board, Pelapis dinding cat, Stopkontak (2)
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
RUANG ADMINISTRASI
RUANG ARSIP
R. STAFF HUMAS
R. STAFF PERSONALIA
RUANG RAPAT
R. STAFF MARKETING
RUANG SEKRETARIS
R. KEPALA PENGELOLA
R. WAKIL PENGELOLA
R. KABAG ADMINISTRAS
I RUANG RAPAT
R. STAFF MARKETING
134
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Arsip Menggunakan dinding partisi, Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Menggunakan dinding partisi
Penghawaan alami, Pencahayaan buatan direct lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Personalia
Menggunakan dinding partisi, Plafond gysum board, Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Pencahayaan buatan general lighting, Stopkontak (2)
Sekat antar ruang staff menggunakan dinding partisi, Penghawaan buatan menggunakan ac
RELATIONSHIP
RUANG ARSIP
R. KEPALA PENGELOLA
R. KABAG ADMINISTRAS
I
RUANG RAPAT
R. WAKIL PENGELOLA
R. STAFF MARKETING
R.STAFF PERSONALIA
R. PERANCANGAN
DAN DESAIN
R. KABAG ADMINISTRASI
R. STAAF HUMAS
R. STAFF MARKETING
135
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Humas
Menggunakan dinding partisi, Plafond
gysum board, Penutup lantai keramik,
Pelapis dinding cat, Stopkontak (2),
Menggunakan dinding partisi
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Marketing
Menggunakan dinding partisi, Penutup
lantai keramik, Pelapis dinding cat,
Stopkontak (2)
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
R.STAFF HUMAS
RUANG ADMINISTRAS
I
R. PERANCANGAN
DAN DESAIN
R. STAFF MARKETING
R. RAPAT
R. STAFF PERSONALIA
R.STAFF MARKETING
R. PERANCANGAN
DAN DESAIN
RUANG HUMAS
R. PERSONALIA
RUANG RAPAT
136
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
Perencanaan
dan Desain
Menggunakan dinding partisi, Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Menggunakan dinding partisi
Penghawaan buatan menggunakan ac, Pencahayaan buatan general lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Rapat Penggunaan lampu direct lighting, Pengunaan material kedap suara, Penutup lantai keramik, Pelapis dinging cat, Stopkontak (2)
Tidak menggunakan pintu kaca, Ruangan harus kedap suara, Pencahayaan buatan ac, Kondisi area harus tenang
RELATIONSHIP
R.PERENCANAAN DAN DESAIN
RUANG HUMAS
RUANG STAFF MARKETING
R. PERSONALIA
R. RAPAT
R. STAFF ADMINISTRASI
RUANG RAPAT
R. KEPALA PENGELOLA
R. KABAG ADMINISTRASI
R. WAKIL KEPALA RUANG STAFF
137
UNIT KEGIATAN PAMERAN
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Loket Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Menggunakan kaca pada bagian penjualan tiket, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan menggunakan ac, Pencahayaan buatan general lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Informasi Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan menggunakan ac, Pencahayaan buatan general lighting
RELATIONSHIP
RUANG RAPAT
R. KEPALA PENGELOLA
R. KABAG ADMINISTRASI
R. WAKIL KEPALA RUANG STAFF
LOKET
RUANG DISPLAY
RUANG INFORMASI
RUANG ARSIP RUANG KEAMANAN
138
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Display Penutup lantai lapisan semen(cat minyak
mengkilat berwarna abu-abu), Pelapis
dinding cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan
decorative/accent lighting dan
track lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Arsip Penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board
Penghawaan alami,
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
RUANG DISPLAY
PAMERAN
LOKET RUANG PERAWATAN
RUANG INFORMASI RUANG ARSIP
RUANG
ARSIP
LOKET RUANG PERAWATAN
RUANG DISPLAY R. INFORMASI
139
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
perawatan
(gudang)
Penutup lantai beton, pelapis dinding cat,
jendela sirap
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
UNIT KEGIATAN PAMERAN DAN MINI TEATER
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Kepala
bag. Pameran
dan Mini Teater
Jendela bentuk sirap, Menggunakan
penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board, Rooster,
Stopkontak (2)
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
RUANG PERAWATAN
(GUDANG)
LOKET RUANG PERAWATAN
RUANG DISPLAY R. INFORMASI
R. KEPALA PENGELOLA
R. WAKIL KEPALA
RUANG STAFF
RUANG ADMINISTRAS
I RUANG RAPAT
RUANG SEKRETARIS
140
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Wakil
Kepala Bag.
Pameran dan
Jendela bentuk sirap, Menggunakan
penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board, Rooster,
Stopkontak (2)
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
Administrasi
Menggunakan dinding partisi, Plafond
gysum board, Penutup lantai keramik,
Pelapis dinding cat
Sekat antar ruang staff
menggunakan dinding partisi,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
R. WAKIL KEPALA
PENGELOLA
RUANG ADMINISTRAS
I
RUANG ARSIP
RUANG SEKRETARIS
RUANG RAPAT
RUANG STAFF
RUANG ADMINISTRASI
RUANG ARSIP
RUANG RAPAT
RUANG SEKRETARIS RUANG STAFF
141
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Sekretaris Menggunakan dinding partisi, Plafond
gysum board, Penutup lantai keramik,
Pelapis dinding cat
Pencayahayaan buatan
general lighting, Sekat antar
ruang staff menggunakan
dinding partisi, Penghawaan
buatan menggunakan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Rapat Penggunaan direct lighting, Pengunaan
material kedap suara, Penutup lantai
keramik, Pelapis dinging cat, Stopkontak
(2)
Tidak menggunakan pintu
kaca, Ruangan harus kedap
suara, Pencahayaan buatan
ac, Kondisi area harus tenang
RELATIONSHIP
RUANG SEKRETARIS
RUANG ARSIP
RUANG RAPAT
RUANG ADMINISTRASI RUANG STAFF
RUANG
RAPAT
RUANG ARSIP
RUANG SKRETARIS
RUANG ADMINISTRASI RUANG STAFF
142
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Pameran
Menggunakan dinding partisi, Penutup
lantai keramik, Pelapis dinding cat.
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff Mini
Teater
Menggunakan dinding partisi, Penutup
lantai keramik, Pelapis dinding cat.
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
RUANG STAFF PAMERAN
R. STAFF MINI TEATER
R. PERAWATAN
R. STAFF OPERASIONAL
RUANG KEAMANAN
RUANG STAFF MINI TEATER
R. STAFF PAMERAN
R. PERAWATAN
R. STAFF OPERASIONAL
RUANG KEAMANAN
143
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Operasional
Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan menggunakan ac, Pencahayaan buatan general lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Perawatan Penutup lantai beton, pelapis dinding cat, jendela sirap
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
RUANG STAFF OPERASIONAL
R. STAFF PAMERAN
R. PERAWATAN
R. STAFF MINI TEATER
RUANG KEAMANAN
RUANG PERAWATAN
R. STAFF PAMERAN
RUANG KEAMANAN
R. STAFF MINI TEATER
RUANG CCTV
144
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Keamanan
pameran
Penutup lantai keramik, pelapis dinding
cat, jendela sirap
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang CCTV Penutup lantai keramik, Pelapis dinding cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
RUANG KEAMANAN PAMERAN
R. STAFF PAMERAN
R. STAFF OPERASIONAL
R. STAFF MINI TEATER
RUANG CCTV
RUANG
CCTV
R. STAFF PAMERAN
R. STAFF OPERASIONAL
R. STAFF MINI TEATER
R. KEAMANAN PAMERAN
145
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang
Mechanical &
Electrical
Penutup lantai beton, pelapis dinding
cat
Dekat dengan hydrant dan alat
pemadam kebakaran,
Termasuk area servis,
Penghawaan alami, Pencahayaan
buatan direct lighting
RELATIONSHIP
UNIT KEGIATAN MINI TEATER
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Teater Pengunaan material kedap suara,
Penutup lantai karpet, Pelapis dinging
karpet.
Ruangan harus kedap suara, Pencahayaan buatan ac, penataan lighting perlu diperhatikan
RELATIONSHIP
RUANG
ME
RUANG PERAWATAN
R. STAFF OPERASIONAL
R. STAFF MINI TEATER
R. KEAMANAN PAMERAN
RUANG TEATER
R. KONTROL TEATER
R. STAFF OPERASIONAL
R. PERAWATAN MINI TEATER
R. KEAMANAN MINI TEATER
146
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Kontrol
Teater
Penggunaan direct lighting, Pengunaan
material kedap suara, Penutup lantai
karpet, Pelapis dinging karpet.
Ruangan harus kedap suara,
Pencahayaan buatan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Perawatan Penutup lantai beton, pelapis dinding cat,
jendela sirap
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
RUANG KONTROL TEATER
RUANG TEATER
R. STAFF OPERASIONAL
R. PERAWATAN MINI TEATER
R. KEAMANAN MINI TEATER
RUANG PERAWATAN
GEDUNG
RUANG TEATER
R. STAFF OPERASIONAL
R. KONTROL TEATER
R. KEAMANAN MINI TEATER
147
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Staff
Operasional
Penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
UNIT KEGIATAN PELAYANAN UMUM
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Manager
Resto
Jendela bentuk sirap, Menggunakan
penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board, Rooster
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
R. STAFF OPERASIONAL
RUANG TEATER
R.PERAWATAN GEDUNG
R. KONTROL TEATER
R. KEAMANAN MINI TEATER
R. MANAGER RESTO
RUANG INFORMASI
DAPUR RESTO
RESTO- INDOOR
RESTO-OUTDOOR
148
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Informasi Penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan general
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Tunggu Penutup lantai keramik Membutuhkan space yang
luas, penghawaan alami
RELATIONSHIP
RUANG INFORMASI
RUANG MANAGER
DAPUR RESTO
RESTO- INDOOR
RESTO-OUTDOOR
RUANG TUNGGU
RUANG INFORMASI
DAPUR RESTO
RESTO- INDOOR
RESTO-OUTDOOR
149
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Resto- indoor Penutup lantai keramik, Pelapis dinding
cat, Plafond gypsum board
Penghawaan buatan
menggunakan ac,
Pencahayaan buatan
decorative/accent lighting dan
track lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Resto – semi
outdoor
Penutup lantai keramik Penghawaan alami,
pencahayaan alami
RELATIONSHIP
RESTO - INDOOR
RUANG INFORMASI
DAPUR RESTO
RUANG TUNGGU
RESTO-OUTDOOR
RESTO - OUTDOOR
RUANG INFORMASI
DAPUR RESTO
RUANG TUNGGU
RESTO-OUTDOOR
150
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Dapur Resto Penutup lantai keramik, dinding keramik
pada bagian kompor, pelapis dinding
lainnya menggunakan cat, bukaan
jendela sirap dan rooster
Penghawaan alami dengan
bukaan cerobong pada bagian
atap kompor, pecahayaan
alami
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Pos Keamanan Penutup lantai keramik, pelapis dinding
cat
Penghawaan alami,
pencahyaan buatan direct
lighting.
RELATIONSHIP
DAPUR
RESTO
RUANG INFORMASI
RESTO- INDOOR
RUANG TUNGGU
RESTO-OUTDOOR
POS KEAMANAN
RUANG INFORMASI
ATM CENTER
RUANG TUNGGU
RESTO
151
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
ATM Center Penutup lantai keramik, pelapis dinding
cat, Pintu kaca
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Toko Souvenir Penutup lantai keramik, pelapis dinding
cat, Pintu kaca
Pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting,
Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
ATM
CENTER
RUANG INFORMASI
RUANG KEAMANAN
TOKO SOUVENIR
RESTO
ATM
CENTER
RUANG INFORMASI
RUANG KEAMANAN
TOKO SOUVENIR
RESTO
152
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Perpustakaan Menggunakan penutup lantai keramik,
Pelapis dinding cat, Plafond gypsum
board
Pencahayaan buatan
menggunakan general
lighting, Penghawaan buatan
menggunakan ac
RELATIONSHIP
UNIT KEGIATAN SERVICE
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Cleaning
Servis
Penutup lantai keramik, pelapis dinding
cat
Termasuk dalam area servis
Penghawaan alami,
pencahyaan buatan direct
lighting.
RELATIONSHIP
PERPUSTAKA-AN
RUANG INFORMASI
RUANG KEAMANAN
TOKO SOUVENIR
RESTO
RUANG CLEANING
SERVIS
LAVATORY
LOADING DOCK
GUDANG
RUANG ME
153
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Lavatory Penutup lantai keramik, pelapis dinding
menggunakan cat, bukaan jendela
rooster
Penghawaan alami,
pecahayaan direct lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Lavatory
pengelola
Penutup lantai keramik, pelapis dinding
menggunakan cat, bukaan jendela
rooster
Penghawaan alami,
pecahayaan direct lighting
RELATIONSHIP
LAVATORY R. CLEANING
SERVICE LOADING
DOCK
GUDANG
RUANG ME
LAVATORY PENGELOLA
R. CLEANING SERVICE
LOADING DOCK
GUDANG
RUANG ME
154
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Gudang Penutup lantai beton, pelapis dinding cat,
jendela sirap
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Genset Penutup lantai beton, pelapis dinding
plesteran
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting, dekat dengan hydrant
dan alat pemadam kebakaran
RELATIONSHIP
GUDANG
R. CLEANING SERVICE
LOADING DOCK
LAVATORY
RUANG ME
RUANG GENSET
R. CLEANING SERVICE
LOADING DOCK
LAVATORY
RUANG POMPA
155
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Ruang Pompa Penutup lantai beton, pelapis dinding
plesteran
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Loading Dock Penutup lantai beton, pelapis dinding
plesteran
Termasuk area servis,
Penghawaan alami
Pencahayaan buatan direct
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
RUANG POMPA
R. CLEANING SERVICE
LOADING DOCK
LAVATORY
RUANG GENSET
LOADING DOCK
R. CLEANING SERVICE
RUANG POMPA
LAVATORY
RUANG GENSET
156
Lobby Menggunakan penutup lantai
marmer, menggunakan
pelapis dinding cat,
menggunakan lampu dekorasi
Membutuhkan space yang
luas, penhawaan alami,
pencahayaan buatan
menggunakan decorative
lighting
RELATIONSHIP
SPACE MATERIAL BUILDING CRITICAL FACTORS
Masjid Menggunakan penutup lantai
keramik dilapisi dengan
karpet, pelapis dinding
menggunakan cat, plafond
gypsum board.
Penghawaan alami,
pencahayaan buatan
menggunakan direct lighting
RELATIONSHIP
LOBBY
R. INFORMASI
RUANG PAMERAN
LAVATORY
RUANG MINI TEATER
MASJID
R. INFORMASI
RUANG PAMERAN
LAVATORY
RUANG MINI TEATER
157
f. Studi Citra Arsitektural
Fasilitas pada proyek “Pusat Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Ramah Lingkungan
di Surabaya” adalah wadah untuk wisata
rekreasi yang bersifat edukasi di Kota Surabaya.
Pencitraan arsitektural pada bangunan ini dapat
dilihat dari citra fungsi utama dan citra fisik visual
bangunan tersebut. Fungsi utama bangunan
tersebut adalah memberikan sarana edukasi
kepada pengeunjung mengenai pengetahuan
teknologi ramah lingkungan. Sedangkan citra
wujud fisik bangunan harus menunjukkan
prinsip-prinsip ramah lingkungan yang
digunakan oleh karena itu bangunan harus
memberikan citra yaitu sebagai berikut:
Sirkulasi yang jelas dalam bangunan
Ada hubungan yang jelas antara fungsi,
penataan bangunan, lansekap maupun
denah bangunan sehingga tercipta
suasana yang kondusif.
Penghawaan dan pencahayaan pada
ruang harus sesuai dengan kebutuhan.
158
Perwujudan tema bangunan yang
diinginkan.
Suasana interior bangunan yang
mendukung.
g. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
1. Studi Sistem Struktur
Struktur yang akan digunakan pada bangunan
ini dibagai menjadi 3 yaitu sebagai berikut :
Struktur Bawah (Sub Structure)
Stuktur Tengah (Middle Structure)
Struktur Atas (Upper Structure)
Tabel 3. 10 Studi Sistem Struktur Sumber. Analisis Pribadi
SUB STRUCTURE
Struktur ini merupakan struktur pada bagian bawah
bangunan yang terhubung langsung dengan tanah yang
berfungsi memikul beban bangunan yang ada di atasnya.
Pada data jenis tanah di lokasi kecamatan bulak
termasuk dalam jenis tanah bersifat Aluvial Hidromorf
(Aluvial kelabu dan kelabu tua) yang memiliki
kelerengan 0% - 2%. Ketebalan tanah permukaan
antara 10 meter- 18 meter diatas tanah liat bertekstur
halus. Jika membangun bangunan tinggi kedalaman
konstruksinya harus 25-30 meter. Sehingga jenis
pondasi yang dapat diterapkan pada proyek
diantaranya:
Pondasi Fooplate
Pada proyek Pusat Informasi Ilmu Pengetahuan dan
Tekonologi Ramah Lingkungan karakteristik pondasi yang
159
akan digunakan berdasarkan kondisi tanah dan jumlah
lantai yang akan direncanakan yaitu 2-3 lantai sehingga
alternatif pondasi footplate dapat diaplikasikan untuk
bangunan 2 lantai.
Spesifikasi
Pondasi ini terbuat
dari beton bertulang
yang letaknya tepat
dibawah kolom dan
kedalamnya sampai
pada tanah keras.
Pondasi ini juga dapat
dikombinasikan
dengan pondasi batu
belah atau pondasi
batu kali. Pondasi ini
merupakan pondasi
setempat yang
digunakan untuk
struktur rangka.
Untuk kebutuhan
bahan yang
digunakan antara lain
:
1. Pasir beton
2. Batu belah
3. Semen PC
4. Papan kayu
sebagai bekisting
Gambar. Detail Pondasi
Footplate
Sumber: www.belajarsipil.com
Gambar. Detail Pondasi
Footplate
Sumber: www.belajarsipil.com
Keuntungan
1. Pondasi ini lebih
mudah dihitung
dalam sisi biaya
2. Untuk galian tanah
lebi sedikit hanya
pada kolom
Kerugian
1. Harus mempersiapkan
bekisting terlebih dahulu,
sehingga membutuhkan
waktu pengerjaan yang lebih
lama.
2. Diperlukan pemahaman yang
160
struktur saja,
sehingga
berpengaruh
terhadap efisiensi
waktu yang tinggi
3. Dibandingkan
dengan pondasi
batu belah atau
kali pondasi ini
lebih baik untuk
bangunan
bertingkat.
lebih dalam ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi harus
dikerjakan lebih dahulu dan
harus selesei kemudian baru
dilakukan galian tanah.
Pondasi Minipile
Pada proyek Pusat Informasi Ilmu Pengetahuan dan
Tekonologi Ramah Lingkungan karakteristik pondasi
yang akan digunakan untuk 3 lantai berdasarkan kondisi
tanah sehingga alternatif pondasi minipile dapat
diaplikasikan untuk bangunan 3 lantai.
Spesifikasi
Beton pracek dengan
kawat prategang
diameter 9 mm
dengan mutu kawat
baja fy = 1600 Mpa
dan spiral diameter 5
mm dengan mutu
baja U 32 fy = 320
Mpa dan mutu beton
minimal fc’ = 40 Mpa
(setara dengan
K.500) sesuai dengan
pasal-pasal peraturan
Standar Beton 1991.
Gambar. Detail Pondasi Minipile
Sumber: www.belajarsipil.com
Keuntungan
1. Dapat diaplikasikan
pada tanah lunak guna
menghindari
Kerugian
1. Menimbulkan getaran yang
mengganggu
2. Perlu dilakukan pengeboran
161
penurunan berlebihan.
2. dapat menahan
galian dan longsoran
1.
Pondasi Lajur Batu Kali
Pondasi lanjur diperuntukan untuk bangunan satu lantai
seperti pos jaga, mushola atau masjid.
Spesifikasi
Pondasi ini merupakan
pondasi yang terbuat
dari pasangan batu kali
dengan bahan baku
yaitu :
1. Batu pecah atau
batu kali
2. Pasir pasang
3. Semen PC ( SP=
Semen Portlan)
2.
Gambar. Detail Pondasi Batu
Kali
Sumber: www.okinstudio.com
Gambar. Perspektif Pondasi
Batu Kali
Sumber: www.okinstudio.com
Keuntungan
1. Dalam pelaksanaan
Kerugian
1. Pada daerah tertentu bahan
162
pondasi mudah
2. Biaya pelaksanaan
pondasi relative
murah
3. Bahan pondasi (
batu kali) relative
lebih mudah didapat
terutama untuk
daerah Pulau Jawa
batu pecah susah didapat,
namum dapat diganti dengan
batu kali.
2. Pondasi ini tidak dianjurkan
untuk bangunan bertingkat 2
atau lebih.
MIDDLE STRUCTURE
Struktur ini berupa struktur yang meneruskan beban-
beban dari penutup atap untuk diteruskan pada struktur
dibawahnya.
Struktur rangka
Pada proyek ini dengan adanya ruang pameran,
penggunaan struktur rangka akan memudahkan dalam
penataan instalasi atau pemasangan informasi pameran.
Spesifikasi
Struktur rangka
merupakan struktur
yang meneruskan
beban vertikal
maupun horizontal ke
tanah dan
fleksibilitasnya yang
membebaskan
perancangan
bangunan.
Gambar. Struktur Rangka
Sumber: www.civilianiskian.com
Keuntungan
1. Bahan beton
Kerugian
1. Beton dianggap tidak mampu
163
sudah pasti tahan
aus ataupun tahan
bakar
2. Dalam proses
perbaikan beton
lama yang retak
dapat
disemprotkan atau
diisikan beton
segar pada
permukaan beton
lama.
3. Bettor segar
mudah dalam
proses cetak
sesuai dengan
kebutuhan.
dalam menahan gaya tarik
sehingga mudah
menimbulkan keretakan.
2. Beton keras mempunyai sifat
mengembang maupun
menyusut jika terjadi
perubahan suhu sehingga
perlu adanya dilatasi untuk
mencegah terjadinya retakan.
3. Perlu pengerjaan yang teliti
untuk mendapatkan beton
kedap air yang sempurna.
4.
Plat Lantai- Konvensional
Spesifikasi
Plat lantai
menggunakan
metode konvensional
dilakukan dengan
menggunakan
bekisting dalam
pengerjaannya. Dan
metode ini terdiri dari
balok-balok yang
menghubungkan
antar kolom.
Gambar. Plat dengan metode
konvensional
Sumber: ilmutekniksipil.com
Keuntungan
1. Dalam segi biaya
lebih murah
2. terdapat fabrikasi
sehingga dapat
pesan sesuai
dengan
Kerugian
1. Membutuhkan pengerjaan
yang lama jika dilakukan
manual, karena
membutuhkan bekisting
dll.
164
kebutuhan
UPPER STRUCTURE
Struktur pada bangunan ini berfungsi untuk
menampung beban-beban penutup atap dan beban
lateral.
Berdasarkan analisis jenis tanah dan stuktur bagian
tengah yang akan digunakan, alternatif untuk stuktur
bagian atas diantaranya :
Rangka atap – Baja Konvensional
Dengan tema desain arsitektur yang sangat dipengaruhi
dengan bentuk atap, maka dengan menggunakan baja
konvensional yang dapat dipesan sesuai dengan
kebutuhan maka akan memudahkan dalam pelaksanaan
atap.
Spesifikasi
Rangka atap yang
memiliki beban yang
jauh lebih berat
daripada baja ringan.
Gambar. Baja Ringan
Sumber: www.pusatbodek.com
Keuntungan
1. Kuat tarik tinggi
2. Tidak dimakan
rayap
3. Dibanding dengan
stuktur beton lebih
lentur dan lebih
ringan.
4. Dibanding
aluminium lebih
kuat
Kerugian
1. Bisa berkarat
2. Gaya tekan lemah
3. Tidak tahan api
165
2. Studi Sistem Eclosure
Sistem Enclosure pada bangunan Pusat
Informasi Ilmu Pengetahuan Teknologi Ramah
Lingkungan dibagi menjadi empat kriteria yaitu
penutup atap, dinding, plafon, dan penutup lantai.
Tabel 3. 11 Material Pelingkup Bangunan Sumber. Analisis Pribadi
MATERIAL PELINGKUP BANGUNAN Material yang mencakup bidang pelingkup bangunan
mencakup atap, dinding, dan lantai. Penggunaan
material pelingkup bangunan ditentukan berdasarkan
ukuran dan raut ruang yang akan mewadahi aktivitas
tertentu.
Penutup Atap ( Genteng Bitumen Aspal)
Untuk penutup atap dengan rangka baja perlu
diperhatikan dalam pemilihan jenis material penutup atap,
dari bahan yang fleksibel sehingga mudah dalam
pengaplikasiannya diantaranya yaitu atap bitumen aspal.
Spesifikasi Genteng aspal merupakan salah satu bahan penutup atap yang terbuat dari bahan yang fleksibel sehingga mudah dalam pengamplikasian model atap.
Gambar. Genteng Bitumen Aspal
Sumber: www.indonesiahousing.co
Keuntungan 1. Dalam
penggunaanya tidak perlu tambahan atau pengulangan warna
2. Genteng aspal
Kerugian 1. Dalam pemasangan atap
bitumen diperlukan multiplek sebagai landasan atap sehingga menambah biaya dalam pemasangan.
2. Secara umum genteng bitumen dijual dengan harga
166
lebih ringan dan mudah dalam pengerjaannya
3. Selama penggunaannya tidak menyerap kelembaban dan tidak menimbulkan kebocoran.
yang cukup mahal 3. Dalam pemasangannya
memrlukan tenaga ahli dan terbiasa memasang atap bitumen.
Penutup Atap ( Genteng Plentong)
Untuk penutup atap dengan rangka baja selain atap
bitumen aspal, alternatif lain material penutup aspal yang
perlu dari bahan yang fleksibel sehingga mudah dalam
pengaplikasiannya yaitu genteng plentong.
Spesifikasi Genteng Plentong merupakan tipe atap standar dengan permukaan datar. Genteng ini memiliki lekukan pada sisi sampinya.
Gambar. Genteng Plentong Sumber: www.specindo.com
Keuntungan 1. Biaya yang
dibutuhkan cukup murah dibandingkan jenis genteng lainnya.
2. Beban genteng plentong lebih ringan sehingga struktur atap tidak terlalu menerima beban lebih.
3. Tahan lama.
Kerugian 1. Genteng plentong rawan
bocor jika genteng retak ataupun bergeser, maka kebocoran tidak terhindarkan.
2. Mudah berlumut atau berjamur
3. Dalam sistem pemasangannya yang rumit dengan pola zig-zag.
Penutup Dinding (Batu Bata)
Dalam konstruksi untuk pengisi struktur rangka pada
bangunan yang tidak terlalu besar atau luas misalnya pos
jaga dapat menggunakan material pengisi dinding batu
167
bata.
Spesifikasi Batu bata merah merupakan material yang terbuat dari tanah liat yang dicetak kemudian dibakar pada suhu tertentu sehingga menjadi kering dan berwarna kemerahan.
Gambar. Batu Bata Merah
Sumber: www.indiamart.com
Keuntungan 1. Mudah dalam
proses pengangkutan karena ukurannya yang kecil
2. Harganya cukup murah
3. Batu bata merah tidak memperlukan perekat khusus, cukup semen dan pasir.
4. Tahan panas sehingga lebih tahan lama terhadap api.
Kerugian 1. Cenderung boros dalam
menggunakan pasir dan semen untuk bahan perekat
2. Sulit dalam membuat pasangan batu bata merah yang rapi
3. Beban batu bata merah cukup berat sehingga menimbulkan beban lebih pada struktur bangunan.
4. Bahanya yang mudah dalam penyerapan panas dan dingin sehingga suhu dalam bangunan tidak stabil.
Penutup Dinding (Bata Ringan)
Dengan ukuran standar ukuran batu bata merah akan
lebih efektif menggunakan batu bata riangan yang
ukurannya lebih besar sehingga pengerjaan dinding akan
lebih cepat untuk bangunan utama. Selain itu beban pada
batu bata ringan jauh lebih ringan dibandingkan batu bata
merah.
Spesifikasi
Batu bata ringan merupakan bata ringan yang dibuat memakai mesin pabrik. Bata ini bersifat ringan, halus,
168
dan tingkat kerataanya baik.
Gambar. Bata Ringan Sumber: www.indotrading.com
Keuntungan 1. Kedap terhadap air 2. Kedap suara 3. Tidak memerlukan
bahan perekat yang tebal
4. Kualitas bata ringan yang dihasilkan seragam jadi dinding yang dihasilkan lebih rapi.
Kerugian 1. Jika terkena air proses
pengeringannya membutuhkan waktu lama
2. Dari segi harga bata ringan lebih mahal dibanding dengan bata biasa
3. Dalam pengerjaannya membutuhkan perekat khusus
4. Bata ringan dapat menyebabkan air rembes jika kualitasnya rendah.
Penutup Dinding (Kalsi Board)
Pada ruang pengelola terdapat ruang-ruang staff dengan
berbagai ukuran luas ruang. Untuk efesiensi waktu dalam
pengerjaan dapat dilakukan dengan dinding partisi yaitu
kalsi board, dengan menerapkan kalsi board pengerjaan
dinding akan lebih efektif.
Spesifikasi Kalsi board merupakan material bangunan yang terbuat dari semen, serat selulosa dan pasir silica. Kalsi board terdapat beberapa ukuran yaitu 3 mm untuk plafon, 8 mm untuk partisi interior, 10 mm untuk dinding luar, dan 20 mm untuk lantai.
Gambar. Kalsi Board
Sumber: www.indolautanenergi.com
Keuntungan 1. Proses
pemasangan lebih cepat dibandingkan dengan batu bata,
Kerugian 1. Kurang aman jika
digunakan sebagai dinding luar dikarenakan kalsiboard termasuk
169
batako, dan bata ringan.
2. Karenan proses pemasangan cepat makan akan lebih hemat dari segi upah tenaga bangunan.
3. Dapat dibongkat pasang jika suatu saat ada perubahan desain ruangan.
golongan material mudah dijebol.
2. Dalam proses pemasangan adanya resiko patah atau pecah.
3. Kurang kokoh jika dibanding dengan batu bata.
Penutup Dinding (Kaca Tempered)
Sesuai dengan tema desain yaitu mengangkat arsitektur
tropis, pencahayaan alami sangat diperhatikan. Dengan
tidak menutup semua pelingkup bangunan dengan dinding
akan menimbulkan pencahayaan alami dan mengurangin
pengeluaran untuk pencahayaan buatan di siang hari.
Salah satunya dengan menggunakan kaca tempered.
Spesifikasi
Kaca tempered memiliki kekuatan lebih bias mencapai 4-5 kali lebih baik dibandingkan dengan kaca biasa.
Gambar. Kaca Tempered
Sumber: www.imaniadesain.com
Keuntungan 1. Kaca yang memiliki
tingkat pengaman yang baik, karena jika pecah tidak menimbulkan serpihan seperti kaca biasa dan tidak tajam
2. Jenis kaca ini memiliki tingkat kekuatan yang lebih
Kerugian 1. Jenis kaca tempered tidak
dapat dipotong 2. Retakan pada bagian
tertentu dapat merambat ke seluruh kaca yang dapat menimbulkan kaca hancur total.
3. Kaca tidak dapat dilubangi ataupun di bor.
170
baik 3. Kaca jenis ini lebih
tahan lama terhadap perubahan suhu, jadi dapat mengurangi pemuaian kaca
Penutup Dinding (Aluminium Composite Panel )
Perkembangan teknologi semakin meningkat, tak
terkecuali pada bahan bangunan penutup dinding.
Mengingat bahwa pada lokasi termasuk iklim tropis
lembab yang tidak terhidar dari panas dan hujan, sehingga
bahan penutup dinding harus tahan dari perubahan cuaca
salah satunya yaitu ACP (Aluminium Composite Panel)
Spesifikasi
ACP merupakan material campuran antara plat aluminium dan bahan composite.
Lembar aluminium dilapisi dengan cat PVDF atau Polyester.
Gambar. Alumunium Composite
Panel Sumber: www. dis.or.id
Keuntungan 1. Bangunan yang
menggunakan ACP terlihat lebih rapi.
2. Tahan terhadap panas dan hujan
3. Dalam pengamplikasiannya mudah dan terdapat banyak pilihan warna.
Kerugian 1. Kurang efektif jika
diaplikasikan pada kondisi dinding melengkung.
2. Harga yang dikeluarkan lumayan mahal.
3. Dalam suhu yang tinggi lapisan inti ACP dapat menggelembung sehingga mengakibatkan permukaan aluminium tidak rata.
Finishing Dinding ( Cat)
Pada interior ruang didesain mneyesuaikan dengan
karakteristik fungsi ruang didalamnya untuk menciptakan
suasana nyaman dalam ruang bagi penggunanya yaitu
171
dengan menerapkan finishing dinding menggunakan cat.
Spesifikasi
Warna pada dinding bangunan sangat berpengaruh dan memberikan efek yang berbeda pada ruangan. Warna cat untuk dinding sangat beraneka ragam dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Gambar. Cat Dinding
Sumber: www. nikifour.co.id
Keuntungan 1. Beraneka ragam
warna dan tekstur yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
2. Lebih mudah pengaplikasiannya daripada wallpaper.
Kerugian 1. Jika lapisan tembok dan
menggunakan cat yang tidak bagus dapat menjadikan cat lapuk.
2. Warna cat dapat berubah dalam jangka waktu tertentu.
Finishing Dinding (Karpet)
Pada ruang mini teater terdapat aktivitas pemutaran film
mengenai materi teknologi ramah lingkungan sehingga
dibutuhkan ruangan yang kedap suara yaitu dengan
menerapkan finishing dinding menggunakan bahan karpet
yang fungsinya dapat meredam suara.
Spesifikasi
Merupakan alternatif untuk penutup dinding yang tujuannya untuk meredam bunyi dan mengurangi pantulan suara.
Gambar. Dinding Karpet
Sumber: www. alicdn.com
Keuntungan Kerugian
172
1. Dari segi fungsi dinding karpet dapat meredam bunyi.
2. Penggunaan dinding karpet mempunya tingkat keselamatan yang tinggi terutama untuk anak-anak.
3. Pada musim dingin karpet dapat mempeetahankan panas, sehingga saat musim hujan suhu ruangan tetap hangat
1. Perlu maintenance yang tinggi.
2. Rentan terhadap alergi atau noda-noda.
Penutupan Langit-Langit Atap – Gypsum Board
Pada perencanaan bangunan penutup plafon pada
ruangan tertentu perlu dilakukan. Dengan desain bentuk
atap misalnya melengkung perlu penutup plafon yang
dapat mengikuti bentuk atap salah satunya yaitu dengan
menerapkan gysum board dengan memperhatikan sudut
kelengkungannya.
Spesifikasi
Material plafon yang terdapat dipasaran dengan ukuran 120 cm x 240 cm. Dengan tebal yang bervariasi antara 9 mm hingga 15 mm.
Gambar. Gypsum Board Sumber: www. 5.imimg.com
Keuntungan 1. Memberikan plafon
yang mulus dan rata serta tidak ada sambungan
2. Perwatan dan perbaikannya mudah
Kerugian 1. Tidak tahan terhadap air,
jadi jika terjadi keocoran gysum akan rusak.
2. Membutuhkan keahlian dalam proses pemasangannya.
3. Mudah retak jika terkena
173
3. Menjadi pilihan aksesoris seperti lis, hiasan tengah dan juga dapat dibuat beragam seperti drop/up celling
benturan.
Plafond Acoustic
Sesuai dengan fungsi utama dari miniteater yaitu sebagai
gedung pemutaran film, salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi adalah penataan akustik sehinggan
menciptakan kenyamanan bagi penggunanya. Salah
satunya dengan penerapan plafon akustik yang dapat
menyerap bunyi dan dapat didesain disesuaikan dnegan
kebutuhan ruang seperti adanya permainan drop ceiling.
Spesifikasi
Poin utama plafon jenis ini adalah fungsinya yang dapat meredam kebisingan pada ruangan. Pada umumnya plafon ini berukuran 60 cm x 60 cm dan juga terdapat 60 cm x 120 cm.
Sistem rangka plafon ini digantung dengan acoustic ceiling panel berukuran 9 mm atau 12 mm.
Gambar. Plafond Acoustic
Sumber: www. archiexpo.com
Keuntungan 1. Dapat dipasang
pada rangka kayu maupun metal pabrikan yang sudah jadi.
2. Dapat meredam suara sehingga kebisingan diluar ruangan tidak terdengar.
3. Perawatannya lebih mudah
Kerugian 1. Jenis plafon akustik jarang
ditemui 2. Plafon jenis ini cukup
mahal.
174
4. Proses pemasangan lebih cepat dan lebih mudah dengan pemasangan yang lebih rapi.
Penutup Lantai - Keramik
Penggunan bahan penutup lantai untuk ruang- ruang
seperti ruang pengelola, resto, dll dapat menggunakan
bahan keramik yang sesuai dengan karakteristik ruang
untuk memberikan kesan tersendiri pada setiap ruang.
Misalnya penggunaan keramik marmer untuk resto yang
dapat memberikan kesan mewah pada interior ruangnya.
Spesifikasi
Material penutup lantai dengan banyak macam ukuran, warna, tekstur, pola.
Gambar. Keramik
Sumber: www. desainsrumahminimalis.com
Keuntungan 1. Tahan lama 2. Tidak menyerap air 3. Perawatannya yang
mudah 4. Harga di pasaran
sangat beragam sesuai dengan kualitas.
Kerugian 1. Termasuk material keras
dan licin jika dalam keadaan basah
2. Mudah pecah pada saat proses pemasangan maupun pengangkutan
Penutup Lantai – Karpet
Pada ruang mini teater elemen akustik sangat berperan
penting dalam pengendalian sistem suara. Pengolahan
tata suara yang baik akan mempertinggi kualitas tampilan
permutaran film. Salat satunya dengan cara penggunaan
bahan penutup lantai pada area mini teater menggunakan
karpet sebagai salah satu elemen akustik.
175
Spesifikasi
Material penutup lantai yang biasanya terbat dari bahan wol dan polyprophylene.
Gambar. Lantai Karpet
Sumber: www. rumahminimalisku.com
Keuntungan 1. Mempunyai tingkat
keamanan yang tinggi bagi anak-anak karena tidak licin.
2. Permukaan karpet yang hangat cocok untuk musim dingin.
3. Banyak berbagai macam warna, motif, dan tekstur.
Kerugian 1. Memerlukan maintenance
yang tinggi. 2. Rentan terhadap alergi.
Penutup Lantai – Batu Alam
Untuk membedakan karakteristik setiap ruang pada
bangunan dapat dilakukan dengan cara perbedaan warna
dan tekstur pada penutup lantai. Dengan penggunaan
penutup lantai bertekstur yaitu menggunakan batu alam.
Spesifikasi
Material penutup lantai sejenis keramik namun terdapat tekstur sehingga permukaannya lebih kasar dibandingkan lantai keramik.
Gambar. Lantai Batu Alam
Sumber: www. id.pinterest.com
Keuntungan 1. Tidak cepat
rusak 2. Ukurannya yang
flleksibel sehingga dapat disesuaikan
Kerugian 1. Memiliki pori-pori yang
besar 2. Materialnya cukup berat
sehingga dalam pemasangan butuh penanganan ekstra.
176
dengan kebutuhan.
3. Berkesan mewah, elegan, dan natural.
3.1.2. Studi Sistem Utilitas
a. Pencahayaan
Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami yang diterapkan dalam
bangunan merupakan pencayahaan yang
berasal dari terang langit dengan tujuan
menghemat energy listrik pada lampu. Sehingga
cara memasukkan cahaya alami ke dalam
bangunan yaitu sebagai berikut:
Pencahayaan dari bukaan dinding
Pencahayaan dari bukaan dinding
diantaranya yaitu jendela, rooster, dan
pintu sebagai masuknya cahaya alami ke
dalam ruangan.Dalam penerapan
pencahayaan alami dengan
memanfaatkan bukaan dinding akan
mempengaruhi orientasi bangunan
sehingga plotting bangunan perlu
diperhatikan.
177
Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan diterapkan pada
ruangan yang tidak mendapatkan cahaya alami
secara lagsung misalnya ruang kantor, ruang
teater, ruang galeri, dan lain-lain. Berikut ini
beberapa pencahayaan buatan yang akan
diterapkan pada bangunan:
General Lighting
Sistem pencahayaan yang menjadi
sumber penerangan utama yang
penempatan titik lampu pada titik tengah
ruangan atau beberapa titik yang
dipasang secara simetris.
Tujuan dari general lighting
menhasilkan cahaya secara menyeluruh
atau merata setiap ruangan. Biasanya
menggunakan lampu TL atau Fluorescent
Lamp.
Gambar 3. 12 Fluorescent Lamp.
Sumber: www.luxreview.com
178
Accent Lighting
Accent Lighting digunakan untuk
memfokuskan suatu benda agar terlihat
lebih jelas. Accent Lighting biasanya
menggunakan spotlight karena
menghasilkan fokus pada obyek yang
disorot.
Gambar 3. 13 Spotlight
Sumber: www.lightology.com
Gambar 3. 14 Penerapan Accent Lighting
Sumber: Dokumen Pribadi
Lampu Halogen
Lampu halogen termasuk dalam sebuah
lampu pijar yang pada umumnya
179
digunakan sebagai lampu sorot yang
berfungsi untuk memfokuskan cahaya.
Gambar 3. 15 Lampu Halogen
Sumber: justmyth.files.wordpress.com
Gambar 3. 16 Penerapan Lampu Halogen
Sumber: Dokumen Pribadi
b. Penghawaan
Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan pada bangunan
menggunakan penghawaan alami dan
buatan. Penerapan penghawaan alami guna
memasukkan udara luar ke dalam bangunan
sehingga terjadi pertukaran udara dengan
cara memanfaatkan bukaan seperti ventilasi
180
dan jendela-jendela untuk ruang-ruang
tertentu yang tidak memerlukan penghawaan
buatan. Beberapa alternatif penghawaan
alami yang dapat diterapkan yaitu sebagai
berikut:
1. Menggunakan rooster pada bangunan
Rooster merupakan lubang udara
yang dibuat dengan tujuan untuk
sirkulasi udara secara pasif yang
biasanya diterapkan pada ruangan
yang memiliki kelembaban tinggi.
2. Mengatur penempatan orientasi
bukaan
Orientasi bukaan berpengaruh
penting dalam arah pergerakan udara
yang akan masuk ke dalam bangunan
melalui pintu atau jendela.
Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan buatan dibutuhkan pada
ruang yang membutuhkan penghawaan
buatan untuk mencapai tingkat kenyamanan
pengguna mengingat penghawaan
merupakan hal yang penting dalam
181
menciptakan kenyamanan dan kualitas udara
dalam ruangan. Beberapa alternatif
penghawaan buatan yang dapat diterapkan
yaitu sebagai berikut:
1. Air Conditioner (AC) Split
Unit pendingin ruangan yang
dihubungkan dengan supply listrik dan
pipa Freon yang memiliki ppengaturan
mandiri. Ac ini dapat digunakan pada
ruang kantor, ruang staff, atau
ruangan yang tidak cukup lebar.
Gambar 3. 17 Air Conditioner (AC) Split
Sumber: www.wikikomponen.com
2. Air Conditioner (AC) Sentral
Unit pendingin ruangan yang
sistem kerjanya menyeluruh dan
seluruh mesin ditempatkan pada
ruangan khusus yang terpisah.
182
Gambar 3. 18 Air Conditioner (AC) Sentral
Sumber: www.wikikomponen.com 3. Exhaust Fan
Exhaust Fan berfungsi sebagai
menghisap udara di dalam ruang
untuk dikeluarkan keluar ruangan dan
pada saat bersamaan menarik udara
segar untuk dimasukkan kedalam
ruangan.
Gambar 3. 19 Exhaust Fan Sumber: www.lamudi.co.id
Sistem Distribusi Air Bersih
Pada dasarnya sumber air bersih untuk
bangunan adalah dari PDAM dan sumur
artetis.Sumber air bersih dari PDAM kota akan
didistribusikan melalui pipa jaringan air bersih kota.
183
Ada beberapa sistem distribusi air bersih pada
bangunan salah satunya yaitu up-feed system.
Dalam sistem ini pipa distribusi langusng dari
ground tank dengan pompa yang langsung
dihubungkan ke pipa utama penyediaan air bersih
pada bangunan. Karena terbatasnya tekanan
dalam pipa, sistem ini dapat diterapkan pada
gedung-gedung yang rendah dan perumahan.
Skema 3. 11 Distribusi air bersih dengan sistem
Up-Feed Sumber: Analisis Pribadi
Sistem Distribusi Listrik
Aliran listrik menggunakan sumber dari PLN dan
untuk menghemat pengeluaran listrik setiap bulan,
maka alternatif lain menggunakan tenaga surya
yang di dapat dari panel surya dengan proses
SUMUR
ARTETIS
SUMBER AIR
BERSIH
GROUND
TANK POMPA
RUANG DALAM
BANGUNAN
184
didalamnya sehingga menghasilkan daya unruk
kebutuhan listrik dalam bangunan.
Sistem Pengolahan Limbah
1. Limbah cair
Limbah cair berasal dari toilet maupun
dapur perlu melalui tahapan proses
pengolahan limbah agar tidak mencemari
lingkungan.
2. Limah padat
Skema 3. 12 Distribusi Limbah Padat
Sumber: Analisis Pribadi
Untuk limah padat dari lavatory disalurkan
menuju septic-tank. Untuk sampah dapat
dibedakan menjadi sampah organic dan
anorganik. Sehingga sampah organik dapat
diolah lagi menjadi pupuk. Sedangkan untuk
sampah anorganik dibuang ke TPS.
TPS
SAMPAH
SAMPAH ORGANIK SAMPAH ANORGANIK
PUPUK ORGANIK TRUK SAMPAH
185
3. Air hujan
Air hujan akan ditampung dan digunakan
kembali menggunakan sistem rainwater
harvesting. Dengan tahap-tahap sebagai
berikut pertama air hujan ditampung dari atap
kemudian dialirkan oleh pipa menuju ground
tank. Selanjutnya air dialirkan pompa menuju
filter yang menyaring tampungan air bersih
kemudian alirkan digunakan untuk air flush
toilet, air untuk menyiram tanaman, dll.
Gambar 3. 20 Rainwater Harvesting System
Sumber: (Despins, 2010)
Jaringan Telepon dan Internet
Jaringan untuk telepon dan internet
menggunakan jaringan dari Telkom.
186
Penangkal Petir
Penangkal petir bertujuan untuk melindungi
bangunan dari bahaya dan sambaran petir. dimana
dapat melingkupi sejauh radius tertentu sesuai
dengan sistem Faraday.
Gambar 3. 21 Penangkal Petir
Sumber: Analisis Pribadi
Sistem Sirkulasi Vertikal
Sistem sirkulasi vertikal yang dibutuhkan untuk
menghubungan lantai 1 dengan lantai 2 yaitu
antara lain:
1. Lift/ Elevator
Elevator merupakan salah satu sarana
transportasi vertikal yang digunakan orang
ataupun barang secara otomatis sehingga
memudahkan aktivitas penggunanya.
187
Penggunaan elevator juga merupakan salah
satu respon untuk sirkulasi difbel.
2. Tangga
Tangga merupakan sarana transportasi
vertikal yang tidak membutuhkan energi listrik
dan merupakan alat transportasi yang wajib ada
pada bangunan bertingkat karena selain untuk
saran transportasi vertikal, tangga juga
digunakan untuk jalur evakuasi pada kondisi
darurat.
3. Ramp
Ramp merupakan sarana transportasi
vertikal yang biasanya digunakan untuk
pengguna kursi roda. Sehingga adanya standar
kemiringan ramp untuk manusia yaitu tidak
boleh melebihi 1:12.
Gambar 3. 22 Pengaplikasian ramp di Taman
Pintar Yogyakarta Sumber: Dokumen Pribadi
188
Sistem Keamanan
Sistem keamanan pada bangunan di bagi
menjadi dua antara lain:
1. Sistem Keamanan Aktif
Sistem keamanan aktif menggunakan
jasa security yang akan bertugas memantau
seluruh kegiatan yang ada dilapangan secara
langsung.
2. Sistem Keamanan Pasif
Sistem keamanan pasif dengan
mengandalkan teknologi yang berupa CCTV
yang diletakkan di beberapa titik karena CCTV
juga dapat menjadi salah satu bukti tindak
kejahatan dan sistem kerja CCTV terus menyala
selama 24 jam.
3.1.3. Studi Pemanfaatan Teknologi
LED Curtain
LED Curtain merupakan layar 2 dimensi yang
fleksibel dan menampilkan gambar secara digital
dengan menggunakan teknologi led yang dapat
dimanfaatkan untuk display galeri yang memberikan
nilai rekreatif dalam segi visual.
189
Gambar 3. 23 Pengaplikasian LCD Curtain dan
Floor Sumber: Dokumen Pribadi
Rain Harvesting System
Pengalohan air hujan dengan cara menampung
untuk diolah sehingga dapat digunakan kembali.
Dengan tahap-tahap sebagai berikut pertama air hujan
ditampung dari atap kemudian dialirkan oleh pipa
menuju ground tank. Selanjutnya air dialirkan pompa
menuju filter yang menyaring tampungan air bersih
kemudian alirkan digunakan untuk air flash toilet, air
untuk menyiram tanaman, dll.
Gambar 3. 24 Skema Conveyance Network
Tipikal Sumber: (Despins, 2010)
190
Gambar 3. 25 Rain Harvesting System
Sumber: www.rainharvesting.com
3.2. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan
3.2.1. Analisa Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi proyek Pusat Informasi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Ramah Lingkungan Ramah Lingkungan di
Surabaya akan berada di Kecamatan Bulak dan Kecamatan
Kenjeran yang memiliki fungsi lahan yang diperuntukan untuk
kawasan pariwisata sesuai dengan RTRW Kota Surabaya
Tahun 2011-2031.
191
Gambar 3. 26 Peta Pembagian Kecamatan
Wilayah Surabaya Sumber: bappeko.surabaya.go.id
Keterangan:
: Kecamatan Bulak
: Kecamatan Kenjeran
a. Alternatif 1 - Kecamatan Bulak (bagian Surabaya
Utara)
Kecamatan Bulak merupkan kecamatan
yang terdapat di bagian utara Kota Surabaya
ketinggian kurang lebih 4-12 meter diatas
permukaan laut. Memiliki 4 kelurahan yaitu kel.
Kedung Cowek, Kel. Bulak, Kel. Kenjeran dan
Komplek Kenjeran, serta Kel. Sukolilo.
192
Gambar 3. 27 Peta Kecamatan Bulak
Surabaya Utara Sumber: bappeko.surabaya.go.id
Batas-batas wilayah :
Utara : Kecamatan Kenjeran
Selatan : Kecamatan Mulyorejo
Timur : Selat Madura
Barat : Kecamatan Tambaksari
Kondisi Lokasi :
- Merupakan daerah dengan garis kontur
datar.
- Lingkungan dekat dengan pantai sehingga
terbilang asri dan nyaman dan dapat
menjadi salah satu potensi view.
193
Kesimpulan
- Potensi :
Termasuk dalam pusat kota, dekat dengan
fasilitas rekreasi ( Jembatan Suramadu,
Pantai Ria Kenjeran, dll), akses dengan
dengan jalan tol.
- Kendala :
Masih terdapat permukiman padat di
kecamatan bulak.
b. Alternatif 2 - Kecamatan Kenjeran (bagian
Surabaya Utara)
Kecamatan Kenjeran merupakan kecamatan
yang terdapat di bagian Surabaya Utara dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Selat Madura
Selatan :Kec.Tambaksari dan Kec.
Simokerto
Timur : Selat Madura
Barat : Kecamatan Semampir
194
Gambar 3. 28 Peta Kecamatan Kenjeran
Surabaya Utara Sumber: bappeko.surabaya.go.id
Kondisi Lokasi :
- Kecamatan Kenjeran secara geografis
berbatasan langsung dengan daerah pesisir.
- Termasuk dalam daerah dengan garis kontur
datar.
Kesimpulan :
- Potensi :
Kec. Kenjeran berhadapan langsung dengan
pesisir dan Jembatan Suramadu yang dapat
menjadi salah satu potensi view.
- Kendala :
Kurang optimal dalam sisi sirkulasi ke
tempat dermaga, sehingga orang yang
195
dating pada daerah tersebut kurang
menikmati dermaga secara langsung
Kriteria Pemilihan Lokasi
- Memenuhi kriteria tata ruang Kota Surabaya
yang diperuntukan untuk zona pariwisata.
- Termasuk dalam lokasi yang strategis
- Aksesbilitas menuju tapak mudah.
- Utilitas disekitar tapak yang memadai.
- Ketersediaan lahan kosong.
- Berada pada lingkungan sekitar tapak yang
mendukung.
Tabel 3. 12 Skoring Lokasi Sumber : Analisis Pribadi
Kriteria Skor
Alternatif 1 –
Kecamatan Bulak
Alternatif 2 –
Kecamatan Kenjeran
Wilayah
Strategis 30 25 25
Memenuhi
rencana tata
ruang
30 30 30
Aksesbilitas mudah
20 15 10
Ketersediaan
utilitas yang
memadai
20 15 10
Total 100 85 75
Sehingga dari analisis penilaian lokasi
diatas dapat disimpulkan lokasi yang terpilih
adalah Kecamatan Bulak.
196
3.2.2. Analisa Pemilihan Tapak
Sesuai dengan penilaian lokasi, Lokasi di
Kecamatan Bulak cocok untuk proyek Pusat Informasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ramah Lingkungan di
Surabaya.
Gambar 3. 29 Peta Kecamatan Bulak Surabaya
Utara Sumber: bappeko.surabaya.go.id
Keterangan :
: Alternatif 1 - Jl. Pantai Ria Kenjeran
(sebelah barat Park Sirkuit Pantai Ria
Kenjeran Surabaya)
: Alternatif 2 – Jl. Pantai Ria Kenjeran
(sebelah selatan Mini Market Waterpark
Kenjeran)
197
Kebutuhan luas lahan Pusat Informasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Ramah Lingkungan di
Surabaya.
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) antara 40 % -
50 % (RDRTK Kota Surabaya tahun 2011-2031.
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,5
Ruang Terbuka HIjau (RTH) 20%
Sehingga dengan luas kebutuhan
bangunan 6060,25 m2 dan KBD 50% sehingga
perhitungan sebagai berikut :
Luas Lantai Dasar
= KDB 50 % X Luas Total Bangunan
= 3030,125 m2
Luas Lahan Terbuka Non Hijau
= 9.146 m2
Luas Kebutuhan Lahan
= L. Lantai Dasar + L. Lahan Terbuka
= 3030,125 m2 + 9.146 m2
= 12.176,125 m2
Luas Ruang Terbuka Hijau
= 20 % x Luas Lahan
= 20 % x 12.176,125 m2
= 2.435,225 m2
198
Luas Kebutuhan Lahan Keseluruhan
= L.Lt. Dasar + L. Ruang Terbuka + RTH
=3030,125 m2+ 9.146 m2 + 2.435,225 m2
= 14.611,35 m2 = ± 14.612 m2 = ± 1, 47 Ha
Sehingga kebutuhan tapak adalah ± 1, 47
Ha dan tapak sudah memenuhi persyaratan
KDB dan KLB.
a. Alternatif Tapak 1- Jl. Pantai Ria Kenjeran (sebelah
barat Park Sirkuit Pantai Ria Kenjeran Surabaya)
Gambar 3. 30 Peta Udara Alternatif 1
Sumber: Google Earth Pro diakses 28 Februari 2018 11:14 WIB
199
Gambar 3. 31 Peta Alternatif 1
Sumber: Analisa Pribadi
Batas Tapak:
Utara : Emporium Horse Club
Timur : Jl. Pantai Ria Kenjeran
Gambar 3. 32 Batas Timur Tapak
Sumber : https://www.google.co.id/maps 27 februari 2018 15:45
39.638 m2
Jl. Pan
tai Ria K
enjeran
200
Selatan : Jl. Pantai Ria Kenjeran
Gambar 3. 33 Batas Selatan Tapak
Sumber : https://www.google.co.id/maps 27 februari 2018 15:45
Barat : Jl. Pantai Ria Kenjeran
Gambar 3. 34 Batas Barat Tapak
Sumber : https://www.google.co.id/maps 27 februari 2018 15:45
Regulasi
- Tata guna lahan : Pariwisata
- GSB : 3 m dari jalan
- GSP : 100 m dari titik surut air laut
- KDB : 40 % - 50 %
- KLB : 1,5
- TLB : 4 lantai
- KDH : 20 %
201
Potensi
Lokasi tapak berada pada kawasan yang
diperuntukan untuk wisata, dan di sekitar tapak juga
terdapat wisata seperti Rekreasi Pantai Ria
Kenjeran. Selain itu tapak dekat deangan jembatan
Suramadu yang menjadi salah satu icon, sehingga
dapat menarik minat pengunjung untuk datang.
Kendala
Lokasi dekat dengan pesisir pantai yang akan
menimbulkan perubahan suhu yang berubah-ubah
dan pondasi yang akan digunakan
b. Alternatif Tapak 2- Jl. Pantai Ria Kenjeran (sebelah
selatan Mini Market Waterpark Kenjeran)
Kondisi lokasi :
Tanah relatif datar sehingga dapat difungsikan
untuk bangunan rekreasi, dan peruntukan daerah
lokasi ini adalah kawasan pariwisata. Sehingga cocok
dengan fungsi bangunan untuk rekreasi dan
berdekatan dengan lokasi jembatan suramadu.
202
Gambar 3. 35 Peta Udara Alternatif 2
Sumber: Google Earth Pro diakses 28 Februari 2018 11:14 WIB
Gambar 3. 36 Peta Jl. Pantai Ria Kenjeran
Sumber: Analisa Pribadi
Batas Tapak:
Jl. Pan
tai Ria K
enjeran
32.883 m2
203
Utara : Jl. Pantai Ria Kenjeran dan
Permukiman
Gambar 3. 37 Batas UtaraTapak
Sumber : https://www.google.co.id/maps 27 februari 2018 19:57
Timur : Jl. Pantai Ria Kenjeran
Gambar 3. 38 Batas Timur Tapak
Sumber : https://www.google.co.id/maps 27 februari 2018 19:57
Selatan : Jl. Pantai Ria Kenjeran
204
Gambar 3. 39 Batas Selatan Tapak Sumber : https://www.google.co.id/maps
27 februari 2018 19:56
Barat : Permukiman
Regulasi
- Tata guna lahan : Pariwisata
- GSB : 3 m dari jalan
- GSP : 100 m dari titik surut air laut
- KDB : 40 % - 50 %
- KLB : 1,5
- TLB : 4 lantai
- KDH : 20 %
Potensi
Peruntukan wilayah pada Jl. Pantai Ria Kenjeran
yaitu termasuk ke dalam Kecamatan Bulak Surabaya
Utara yang berbatasan langsung dengan Selat
Madura, sehingga dekat dengan jembatan
Suramadu yang saat ini menjadi salah satu icon.
Kendala
Lokasi dekat dengan pesisir pantai yang akan
menimbulkan perubahan suhu yang berubah-ubah.
Keterangan Tapak
- Alternatif tapak merupakan lahan kosong.
- Aksesbilitas tapak mudah diakses.
205
- Lingkungan sekirar tapak merupakan kawasan
wisata.
- Utilitas sekitar tapak sudah memadai dari segi
listrik, telepon, dan air.
Kriteria Pemilihan Tapak
- Memenuhi kriteria tata ruang Kota Surabaya
yang diperuntukan untuk zona pariwisata.
- Termasuk dalam lokasi yang strategis
- Aksesbilitas menuju tapak mudah.
- Utilitas disekitar tapak yang memadai.
- Ketersediaan lahan kosong.
- Berada pada lingkungan sekitar tapak yang
mendukung.
Tabel 3. 13 Matriks Pemilihan Tapak Sumber. Analisis Pribadi
KRITERIA BOBOT Alternatif 1 - Jl. Pantai Ria Kenjeran (sebelah barat Park Sirkuit Pantai Ria Kenjeran Surabaya)
Alternatif 2 – Jl. Pantai Ria Kenjeran (sebelah selatan Mini Market Waterpark Kenjeran)
Wilayah Strategis
30 25 20
Memenuhi rencana tata ruang
30 30 30
Aksesbilitas mudah
20 15 10
206
Ketersediaan utilitas yang memadai
20 15 10
Total 100 85 70
Berdasarkan hasil penilian dari kedua wilayah
maka terpilihlah lokasi pada alternatif 1 - Jl. Pantai
Ria Kenjeran (sebelah barat Park Sirkuit Pantai Ria
Kenjeran Surabaya)
Gambar 3. 40 Situasi Tapak Terpilih
Sumber : Analisis Pribadi
Keterangan :
: Tapak Terpilih
: GSB
A : Park Sirkuit Pantai Ria Kenjeran
Surabaya
39.638 m2
Jl. Pan
tai Ria K
enjeran
E G
E B
D
E
F
C
A
E
207
B : Atlantis Land Kenjeran
C : Pantai Ria Kenjeran
D : Emporium Horse Club
E : Lahan Kosong
F : Permukiman
G : Tambak
Analisa tapak dengan menggunakan metode
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)
Tabel 3. 14 Analisa SWOT Sumber : Analisa Pribadi
No Analisa
1. Strength (Keunggulan)
- Berada pada kawasan peruntukan wisata
- Aksesbilitas menuju tapak sangat mudah
- Sarana dan prasarana pada tapak yang memadai
- Berada dekat dengan icon “Jembatan Suramadu”
2. Weakness - Lokasi dekat dengan pesisir sehingga rawan terjadi banjir.
- Terjadi kepadatan lalu lintas pada weekend atau hari libur sehingga rawan terjadi kemacetan.
3. Opportunity (Potensi)
- Topografi tapak termasuk daerah
208
datar - Lokasi peruntukan
wisata
4. Threats (Ancaman)
- Akses menuju lokasi melewati perempatan dengan wilayah sekitar yang memiliki kepadatan cukup tinggi sehingga memungkinkan terjadinya ancaman kemacetan.