bab iii analisis data 3.1 analisis singkat komik chibi

43
BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi Maruko-chan a. Tujuan Penulis Dalam CMC penulis mendeskripsikan kembali kisah-kisah masa kecilnya dalam bentuk cerita fiksi yang berbentuk komik. Karya komik seperti ini pada umumnya bertujuan sebagai bahan bacaan yang bersifat hiburan. Menurut Newmark jika terjemahan tidak sejelas versi aslinya, pertimbangkanlah apakah elemen yang tidak boleh berubah secara esensial (biasanya terdiri dari fakta-fakta atau ide-ide) terwakili secara tepat. Berdasarkan hal itu jika tujuan suatu teks untuk menghibur maka aspek hiburan itulah yang menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain ide-ide yang ingin disampaikan lebih penting daripada ketepatan kata-kata yang bukan merupakan inti dari ide cerita. Tentu saja idealnya upaya pemadanan sedapat mungkin merupakan padanan yang paling dekat dan paling wajar. b. Tema Komik CMC karya Sakura Momoko adalah sebuah komik yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari di Jepang tahun 70-an. Tokoh utamanya adalah seorang gadis kecil yang bemama Chibi Maruko. Tema-tema CMC mengangkat permasalahan hubungan orang tua dan anak, hubungan pertemanan, hubungan kakek dan cucu, dan hubungan 42

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

BAB I I I

ANALISIS DATA

3.1 Analisis Singkat Komik Chibi Maruko-chan

a. Tujuan Penulis

Dalam CMC penulis mendeskripsikan kembali kisah-kisah masa kecilnya

dalam bentuk cerita fiksi yang berbentuk komik. Karya komik seperti ini pada

umumnya bertujuan sebagai bahan bacaan yang bersifat hiburan.

Menurut Newmark jika terjemahan tidak sejelas versi aslinya, pertimbangkanlah

apakah elemen yang tidak boleh berubah secara esensial (biasanya terdiri dari

fakta-fakta atau ide-ide) terwakili secara tepat. Berdasarkan hal itu jika tujuan

suatu teks untuk menghibur maka aspek hiburan itulah yang menjadi faktor yang

perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain ide-ide yang ingin disampaikan lebih

penting daripada ketepatan kata-kata yang bukan merupakan inti dari ide cerita.

Tentu saja idealnya upaya pemadanan sedapat mungkin merupakan padanan yang

paling dekat dan paling wajar.

b. Tema

Komik CMC karya Sakura Momoko adalah sebuah komik yang

bercerita tentang kehidupan sehari-hari di Jepang tahun 70-an. Tokoh

utamanya adalah seorang gadis kecil yang bemama Chibi Maruko.

Tema-tema CMC mengangkat permasalahan hubungan orang tua dan

anak, hubungan pertemanan, hubungan kakek dan cucu, dan hubungan

42

Page 2: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Komik CMC karya Sakura Momoko adalah sebuah komik yang

bercerita tentang kehidupan sehari-hari di Jepang tahun 70-an. Tokoh

utamanya adalah seorang gadis kecil yang bemama Chibi Marako.

Tema-tema CMC mengangkat permasalahan hubungan orang tua dan

anak, hubungan pertemanan, hubungan kakek dan cucu, dan hubungan

kakak dan adik. Tokoh CMC mempunyai sifat-sifat yang jauh dari ideal

sebagai seorang anak dan seorang siswa, tetapi mewakili keceriaan

anak-anak yang seringkali sulit didapatkan pembaca di kehidupan nyata

dengan banyaknya tekanan sosial yang dihadapinya.

Daya tarik komik ini adalah penggambaran yang rinci mengenai latar

sekolah, mmah, tempat bermain dan pergantian cuaca.

c. Karakteristik pembaca

Sulit untuk mcmpcrkirakan secara tepat bcrapa batas usia pembaca komik ini di ncgcri asalnya, tetapi

dengan melihat kosakata kanji yang muncul pada 10 halaman pertama jilid 1, dapat diperkirakan setidaknya

pembaca adalah yang menguasai lebih dari 500 huruf kanji. Sekalipun juga muncul beberapa huruf kanji

yang lebih rumit, tetapi Juriganc^' selalu tertera bahkan pada huruf kanji yang paling mudah sekalipun.

Menumt Inayatun, berdasarkan pembagian genre, CMC mempunyai target

pembaca perempuan (shoojo manga) (Rahmah Inayatun, 2003: 19-20). Meskipun

demikian, di Jepang komik CMC telah mampu menarik perhatian pembaca dari

golongan anak-anak sampai dewasa dengan alasan-alasan yang berbeda-beda

(Rahmah, 2003: 2-3).

Furigana [jS ^) iR^ ] adalah huruf kana yang dilekatkan pada sisi huruf kanji untuk menunjukkan cara baca kanji tersebut (Koojien, 1991: 2275).

43

Page 3: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Di Indonesia CMC populer lewat acara televisi maupun komiknya.

Karakteristik pembacanya pun bervariasi, sehingga dapat dikatakan komik ini

ditujukan untuk "semua umur". Dari pengamatan terhadap beberapa tempat

penyewaan komik di Yogyakarta, komik-komik yang sering dianggap di

Indonesia sebagai bacaan anak-anak, justru banyak dipinjam oleh pelajar dan

mahasiswa, termasuk komik-komik sejenis CMC.

Pada umumnya orang Indonesia awam dengan budaya Jepang. Apa yang

umum diketahui oleh orang Indonesia tentang Jepang hanya berkisar pada hal-hal

yang sudah sangat biasa ada di Indonesia. Dalam hal makanan misalnya tenpura^^,

siikiyaki^'', shushi^^, 6sLn\sAn-\zLm.. .

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa calon pembaca terjemahan

CMC adalah perempuan, semua umur, dan orang yang awam dengan budaya

Jepang. -

d. Jenis Teks

Sebagian besar teks berisi dialog, tetapi banyak juga tambahan-tambahan

berupa narasi singkat. Menurut Nida, teks semacam ini dapat digolongkan ke

dalam jenis teks dialogue (Newmark 1988:13) yaitu teks yang menekankan pada

perkataan sehari-hari (colloquialisms). Dengan demikian maka metode yang tepat

dalam menerjemahkannya adalah metode yang dekat dengan Bsa. Dalam hal ini

adalah metode komunikatif.

mm

44

Page 4: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Satu hal yang membantu dalam menganalis kata dalam komik antara lain

adalah adanya bantuan gambar. Akan tetapi struktur semantis suatu kata tidak

selalu berwujud kongkrit. Selain itu gambar tidak selalu mimcul secara utuh atau

detil, sehingga sering tidak mungkin menampilkan makna generik dengan harapan

makna spesifiknya terbantu oleh gambar.

Penggunaan metode tidak selalu harus konsisten dalam sebuah terjemahan.

Adakalanya bagian-bagian tertentu memerlukan metode penerjemahan yang

berbeda karena suatu alasan.

3.2 Analisis Data

Dalam menganalisis data, pertama data akan dikelompokkan menjadi dua,

yaitu kata-kata yang termasuk kosakata kebudayaan material dan kebudayaan sosial.

Selanjutnya akan dilakukan analisis semantis dan analisis hasil terjemahannya. Dalam

analisis terjemahan, kata-kata tertentu dan padanannya akan diuraikan ke dalam

komponen maknanya untuk menentukan sejauh mana kedua kata tersebut memiliki

kesamaan dan perbedaan. Sekalipun yang akan dianalisis hanya kata, tetapi dalam

kasus-kasus tertentu pentingnya konteks tidak dapat dihindari, sehingga akan ada

penjelasan berdasarkan konteks kalimat maupun cerita.

3.2.1 Analisis Terjemahan Kosakata Budaya Material Kosakata budaya material dalam komik CMC yang akan dianalisis adalah 13

data. Berikut ini adalah analisis dari masing-masing kata tersebut.

1. Analisis kata ohentoo

45

Page 5: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

(21) (Tsu) : Yumiko-chan to Yoshiko-chan mo isshoni obentoo kookan

shiyoolte.

(CMCJ 1:26)

(Tsa) : Yumiko dan Yoshiko bilang, nanti kita tukaran makanan.

(CMCI1: 26)

Keterangan Semantis:

Obentoo adalah makanan yang diletakkan dalam kotak makanan dan dibawa

pada saat pergi bekerja, ke sekolah, piknik, dan Iain-lain. (NDJ: 1784). Awalan o

pada kata obentoo mengandung makna ungkapan rasa hormat atau bentuk sopan atau

bentuk penghormatan kepada lawan bicara dengan merendah diri sendiri (BJED: 558).

Awalan o dilekatkan di depan nomina, adjektiva, verba adjektiva atau verba untuk

mengungkapkan rasa hormat dan sopan. Selain itu juga untuk memperindah kata.

Pada umumnya awalan o dilekatkan pada kata asli bahasa Jepang (wago^^) (KNJ:

212).

Analisis Terjemahan:

Dalam Tsa obentoo mendapat padanan leksikal berupa nomina makanan.

Penerjemah menggunakan prosedur modulasi wajib yaitu pergeseran makna dari yang

bersifat khusus dalam Tsu menjadi bersifat umum (generik) dalam Tsa. Dengan

demikian kata yang bermakna budaya dalam Tsu diterjemahkan menjadi kata biasa

(tidak bermuatan budaya) dalam Tsa. Awalan o pada obentoo yang bermakna

ungkapan rasa hormat dan kesopanan, tidak memperoleh padanan dalam Tsa karena

perbedaan sistem dan kaidah bahasa dalam Bsa. Untuk itu penerjemah perlu

46

Page 6: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

melakukan transposisi atau pergeseran bentuk dan sekaligus modulasi atau pergeseran

makna.

Walaupun penerjemahan obentoo menjadi makanan hanya bermakna umum

dalam Bsa (generik), kesepadan yang wajar dapat tercapai karena dalam konteks

kalimat, justru pengertian umumnya yang dipentingkan yaitu makanannya. Dengan

kata lain di dalam konteks bukan obentoo beserta isinya yang dipertukarkan, tetapi

hanya sebagian dari isinya (makanan).

2. Analisis kata

(22) Tsa Aozora no shita ichinichijuu amanattoo hakkari

kamishimeru koto ni

naru.

(CMCJ 1:28)

Tsu : Keinginannya harus terus-terusan memakan asinan

ini di bawah langit

biru.

(CMCI1:28)

Keterangan Semantis:

Amanatto adalah makanan yang terbuat dari kacang merah yang direbus

kemudian dimasak kembali dengan gula dan madu (NDJ: 59). Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) asinan adalah sayuran atau buah-buahan yang diawetkan

dalam cuka yang diberi garam, gula, dan rempah-rempah (KBBI 1995: 61).

Analisis komponen makna amanatto dan asinan

No Komponen Makna Amanatto Asinan 1 Terbuat dari sayuran dan buah-buahan - + 2 Terbuat dari kacang merah + -

47

Page 7: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

3 Diberi gula dan madu + -

4 Diberi cuka dan garam -

Analisis Terjemahan:

Dalam Tsa amanatto mendapat padanan asinan. Dari tabel di atas dapat

diketahui bahwa baik secara leksikal maupim referensial kata amanatto dan asinan

sangat berbeda. Dalam hal ini penerjemah sebenamya menggunakan prosedur

pemadanan budaya, tetapi penggunaan prosedur ini tidak tepat karena menurat

Larson ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu pertama, kedua kata hams

mempunyai fungsi yang sama, kedua hams mempertimbangkan seberapa mirip

makna dari kedua kata tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

amanatto tidak mendapat padanan yang wajar dalam Tsa.

kata futon

: Rakkina hi wa sono mama dakkosarete futon ni idoosasete

koto mo aru. (CMCJ

: Dan aku beruntung, ada yang menggendongku ke tempat

(CMCI1:81)

Keterangan Semantis:

Futon adalah kasur untuk keperluan tidur yang terdiri dari kasur berlapis

(shikibuion^'^) dan selimut (kakebuton^") yang berisi kapas yang cukup lembut untuk

''mm

48

3. Analisis

(23) Tsu

moraeru

1: 81)

Tsa

tidur.

Page 8: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

dilipat dan disimpan sepanjang siang (ketika tidak digunakan). Pada rumah-rumah

tradisional sebuah ruangan harus bisa digunakan untuk beberapa keperluan (KEJ Jilid

I). Menurut A English Dictionary of Japanese Culture (EDJC) futon adalah

perlengkapan tidur tradisional Jepang menyerupai kasur. Pada saat digunakan

diletakkan di talami^' (semacam tikar) dan pada saat tidak digunakan disimpan di

lemari yang disebut oshiire^^ sehingga ruangan dapat dipakai untuk keperluan lain.

Perlengkapan tidur yang lain adalah shikibuton (matras), shikifit^ fseprei), kakebuton

(selimut) dan makurJ'" (bantal) (EDJC: 50).

Analisis komponen makna futon dan tempat tidur

No Komponen Makna Futon Tempat tidur

1 Berfungsi sebagai tempat tidur + +

2 Berisi busa, kapas atau kapuk + +

3 Pada saat digunakan diletakkan di tatami/lantai + -4 Pada saat tidak digunakan disimpan di lemari + -

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan futon dengan tempat tidur. Dari tabel di atas

diketahui bahwa futon dan tempat tidur secara semantis tidak persis sama karena

terdapat komponen pembeda. Terjemahan di atas menggunakan prosedur pemadanan

fungsional yaitu suatu prosedur penerjemahan yang memerlukan penggunaan kata

yang bukan kata budaya. Selain itu adakalanya menambahkan istilah baru yang lebih

spesifik. Prosedur ini banyak menggeneralisasi kata-kata budaya. Dalam hal \mJiiton

mendapat padanan tempat tidur yang tidak bermuatan budaya. Meskipun secara

49

Page 9: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

semantis tidak persis sama, kaia fu(on dan lempal lidur mempunyai fungsi yang sama.

Dengan demikian tempat tidur merupakan padanan yang wajar dari futon. Pergeseran

unit (transposisi) juga dilakukan yaitu pergeseran dari kata yaitu fuion menjadi frasa

tempat tidur.

4. Analisis kata kotatsu

(24) Tsu Kono toki hakari wa sasuga ni minna jishuteki ni kotatsu

kara hanareru.

(CMCJ 1: 126)

Tsa : Pada saat seperti ini, semua orang langsung menjauh meja

pemanas.

(CMCI

1: 126)

Keterangan Semantis:

Kotatsu adalah pemanas kaki yang digunakan pada musim dingin. Pada

zaman dahulu pemanas ini terbuat dari arang atau briket yang diletakkan pada tempat

yang tahan panas. Sekarang kotatsu bentuknya menyerupai meja yang dilengkapi

sebuah perangkat listrik yang berfungsi sebagai pemanas. Ada pula yang berbentuk

kotak dan dapat dibawa-bawa (EDJC: 152)

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan kotatsu dengan meja pemanas.

Penerjemahan di atas menggunakan prosedur pemadanan fungsional yaitu prosedur

yang mengganti kata Bsu dengan kata Bsa yang memiliki fungsi yang sama dan

memberikan informasi baru yang lebih spesifik. Terjemahan ini juga mengakibatkan

50

Page 10: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

pergeseran unit (transposisi) dari kolalsu yang berupa kata menjadi meja pemanas

yang bempa frase.

Karena kedua kata mengacu pada konsep benda yang memiliki fungsi yang

sama, dapat dikatakan bahwa kedua kata tersebut memiliki kesepadanan yang wajar.

5. Analisis kata shooji

(25) Tsu : A, okaasan shooji no harikae shiteru no!?

(CMCJ 2. 5)

Tsa : Wah... Ibu sedang mengganti kertas pintu. ya...

(CMCI 2: 5)

Keterangan Semantis:

Shooji adalah pintu geser yang terbuat dari kayu tipis yang ditutup dengan

kertas tembus cahaya dengan tujuan membiarkan cahaya siang yang baur menerangi

interior dan sekaligus menjaga rasa tetap tertutup dengan luar pintu (KEJ Jilid I I I :

244). Shooji adalah pintu geser kertas khas Jepang (a paper sliding door). Pintu ini

digunakan sejak abad kedelapan dan berfungsi untuk membagi raangan menjadi dua

mang kecil (EDJC: 272). Shooji pada konteks percakapan dalam komik ini mengacu

pada kertasnya (terlihat pada gambar).

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan shooji dengan kertas pintu. Prosedur yang

digunakan adalah pemadanan fungsional yaitu mengganti kata Bsu dengan kata Bsa

dengan memberikan informasi baru yang lebih spesifik yang bukan mempakan kata

budaya dalam Bsa. Terjemahan ini juga mengakibatkan pergeseran unit (transposisi)

51

Page 11: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

dari shooji yang berupa kata menjadi kerlas pinlu yang berupa frasa. Kesepadanan

yang wajar semakin tercapai dengan adanya acuan gambar.

6. Analisis kata wagashi

(26) Tsu : Wamshi da, sekkaku yooishita noni sensee tabete

ikanakatta kara na.

(CMCJ 2:10)

Tsa Wah ada kue. Pasti disiapkan untuk Pak Guru, tapi

Pak Guru tak masuk

rumah.... Jadi...

(CMCI 2:10)

Keterangan Semantis:

Wagashi adalah kue-kue khas Jepang yang pada umumnya terbuat dari beras

atau tepung gandum, kacang azuki^^ dan agar-agar. Berbagai macam wagashi

diasosiasikan dengan peristiwa-peristiwa musiman di Jepang menurut kalender.

Contoh wagashi antara lain adalah sakuramochi^^, yaitu kue dari beras yang dengan

pasta kacang azuki kemudian dibungkus dengan daun pohon sakura. Kashiwamochi^^

mirip dengan sakuramochi tetapi dibungkus dengan daun aok, biasanya dimakan pada

saat kodomo no hi^^ (hari anak laki-laki yang jatuh pada tanggal 5 Mei). Masih

banyak jenis wagashi seperti monaka^'\ senbef'^, dan sebagainya (ALU: 157). Kue

adalah penganan yang terbuat dari bahan yang bermacam-macam dibuat dalam

mm

52

Page 12: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

berbagai bentuk. Bahan kue tergantung dari kue yang akan dibuat misalnya kue

mangkuk dibuat dari tepung beras (KBBI 1995: 537).

Analisis komponen makna wagashi dan kue No Komponen Makna Wagashi Kue

1 Merupakan jenis kue + + 2 Ada yang berkaitan dengan musim 4- -3 Bahan utamanya beras atau tepung

gandum + -

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan wagashi dengan kue. Dari tabel di atas

dapat dilihat bahwa wagashi secara semantis merupakan bagian dari kue dalam Bsa.

Prosedur yang digunakan adalah pergeseran makna atau modulasi wajib yaitu

mengubah makna yang bemuansa khusus dalam Bsu menjadi makna yang bemuansa

umum (generik) dalam Bsa. Dengan demikian kosakata budaya dalam Bsu menjadi

kata yang tidak bermuatan budaya dalam Bsa.

Dalam metode komunikatif padanan yang dipilih untuk menggantikan kata

Bsu tergantung pada karakteristik pembaca. Dengan demikian kue yang lebih

bennakna generik daripada wagashi mempakan padanan yang wajar karena teks ini

ditujukan untuk pembaca yang awam dengan budaya Bsu.

7. Analisis kata ofuroba

(27) Tsu : Waiashi niwa ofuroba shika nakibasho ga arimasen deshila.

(CMCJ 3: 174)

Tsa : Hanya kamar mandilah tempatku menangis....

(CMCI 3: 174)

V

53

Page 13: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Keterangan Semantis:

Furo mempunyai arti bak mandi atau kamar mandi (NDJ: 1743). Awalan o

merupakan bentuk hormat (lihat keterangan o pada data 1). Sedangkan kanji ba

mempunyai arti tempat.

Analisis komponen makna ofuroba dan kamar mandi No Komponen Makna Ofiiroba Kamar mandi 1 Tempat untuk mandi + + 2 Terdapat bak mandi + 3 Bak mandi digunakan untuk berendam + -

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan ofuroba dengan kamar mandi. Dari tabel di

atas dapat diketahui bahwa secara semantis ofuroba dan kamar mandi agak berbeda

maknanya. Hal ini disebabkan perbedaan budaya Jepang dan Indonesia mengenai

cara mandi. Orang Jepang menggunakan bak mandi untuk berendam sedangkan di

Indonesia tidak. Prosedur yang digunakan dalam terjemahan di atas adalah

pemadanan budaya atau adaptasi yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua

situasi yaitu budaya mandi di Jepang dan di Indonesia. Selain itu juga terdapat

pergeseran bentuk (transposisi) dari kata dalam Bsu menjadi frasa dalam Bsa, dan

pergeseran karena perbedaan kaidah bahasa yaitu penghilangan makna o dalam Bsa.

(lihat keterangan data 1).

Kedua kata tersebut merupakan padanan yang tepat karena mengacu pada hal

yang sama dalam masing-masing budaya.

V

54

Page 14: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

8. Analisis kata ozooni

(28) Tsu : Hora ozooni dayo.

(CMCJ 3: 54)

Tsa : Nih...Ada ozooni (bubur kacang merah dengan mochi).

(CMCI 3: 54)

Keterangan Semantis:

Menurut buku Eating in Japan (EIJ) zooni adalah sup yang dimakan pada saat

tahun baru di seluruh Jepang. Sup ini berisi mochi^' (kue dari beras ketan), sayuran,

ikan, daging ayam, dan bahan lairmya. Setiap daerah mempimyai bumbu-bumbu yang

berbeda untuk membuat sup ini (EIJ: 62).

Analisis Terjemahan:

Prosedur yang digunakan oleh penerjemah adalah pemadanan bercatatan

dengan memberi keterangan makna setelah kata ozooni. Awalan o pada ozooni yang

bermakna hormat tidak mendapat padanan karena sistem dan kaidah tersebut tidak

terdapat dalam Bsa. Penerjemah melakukan transposisi dan sekaligus modulasi. (lihat

keterangan data 1).

Prosedur pemadanan bercatatan sebenamya mempakan upaya terakhir dalam

mencari padanan yang tepat. Ini berarti bahwa prosedur ini sehamsnya memberikan

akurasi yang baik dalam penerjemahan. Dengan metode ini seorang penerjemah dapat

lebih leluasa memberikan penjelasan tentang suatu kata budaya. Akan tetapi dari

V

Page 15: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

keterangan tentang kata ozooni di atas justru maknanya menjadi berbeda karena

bubur dan sup mengacu pada jenis masakan yang berbeda. Dengan demikian

pemadanan tersebut menjadi salah atau tidak wajar.

9. Analisis kata nanakusagayu

(29) Tsu Otoosan nanakusagayu tabetakattara tabeni kitette. (CMCJ

1:79)

Tsa Ayah, kalau mau makan bubur, ke ruang makan,

ya. (CMCI 1:79)

Keterangan Semantis:

Nanakusagayu adalah bubur yang dimasak dari 7 macam rumput musim semi

dan dimakan pada tanggal 7 Januari (Koojien: 1917-1918). Dengan makan bubur ini

dipercaya dapat mencegah berbagai macam penyakit (NDJ: 1449). Kata

nanakusagayu terdiri dari gabungan tiga karakter kanji yaitu, nana - t (tujuh), kusa

^ (rumput), dan kayu ^ (bubur).

Analisis Terjemahan:

Nanakusagayu mendapat padanan bubur dalam Bsa. Penerjemah

menggimakan prosedur modulasi atau pergeseran makna. Dengan melihat komponen

maknanya, nanakusagayu hanya mendapat padanan sebagian maknanya saja, yaitu

berupa kata dengan makna yang generik yaitu bubur. Nanakusagayu memiliki makna

yang istimewa daripada hanya sekedar bubur biasa. Dengan hanya menerjemahkan

nanakusagayu menjadi bubur, pembaca sama sekali tidak memperoleh gambaran

56

Page 16: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

apa-apa tentang nanakusagayu selain bubur. Dalam kasus ini kesepadanan yang wajar

terjadi karena pembaca sangat awam dengan budaya Jepang.

10. Analisis kata osechi

(30) Tsu : Osechi.

(CMCJ 1:64)

Tsa : Lagi masak Osechi. *)

*)Makanan khusus untuk tahun baru.

(CMCI 1:64)

Keterangan Semantis:

Osechi adalah masakan khusus untuk merayakan tahun baru. Osechi berbeda

pada tiap-tiap daerah atau keluarga, tetapi memiliki makna yang lebih kurang sama

yaitu harapan untuk kesehatan, kebahagiaan, dan hasil panen yang baik. Osechi

diletakkan dalam kotak bertingkat empat yang disebut juuhako^^ dan diisi berbagai

jenis makanan (EIJ:60)

Analisis Terjemahan:

Penerjemah memberikan padanan osechi dengan memberi catatan kaki.

Prosedur ini disebut pemadanan bercatatan. Makna o pada osechi yang bermakna

bentuk hormat tidak diterjemahkan.

Page 17: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Pemadanan bercatatan merupakan upaya terakhir dalam mencari padanan

makna sebuah kata. Seperti telah dijelaskan dalam keterangan semantis di atas osechi

mengacu ke makanan tahun baru yang jenisnya bermacam-macam, sehingga

pemberian keterangan berupa makanan khusus untuk tahim baru sudah cukup

memberikan penjelasan kepada pembaca. Dengan kata lain kesepadanan yang wajar

dapat tercapai.

11. Analisis kata genkan

(31) Tsu : Konoyooni ie no naka made agarazuni genkan saki de

sumasete

shimau.

(CMCJ 2:9)

Tsa Ada juga guru yang hanya berdiri di pintu

menyampaikan laporannya.

(CMCI 2: 9)

Keterangan Semantis:

Genkan mempunyai tiga arti yaitu pintu masuk di kuil Budha aliran Zew",

tempat keluar masuk yang ada di depan bangiman atau tempat tinggal, dan tempat

keluar masuk yang ada di depan rumah samurai pada jaman Muromachi (NDJ: 616).

Secara umum genkan adalah tempat keluar masuk yang dibuat di bagian depan

bangunan (Koojien: 821). Yang dimaksud genkan dalam komik ini adalah tempat

keluar masuk di depan pintu masuk yang sedikit lebih rendah dari lantai rumah,

tempat meletakkan sandal atau sepatu sebelum masuk ruang tamu. Seperti terlihat

58

Page 18: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

pada gambar, posisi guru sudah berada di bagian dalam rumah, tetapi belum masuk

lebih jauh (ruang tamu).

Analisis Terjemahan:

Kata genkan yang merupakan kata budaya mendapat padanan pintu yang

merupakan kata generik dalam Bsa. Prosedur ini disebut modulasi wajib yaitu hanya

mengungkapkan sebagian makna dari makna kata Bsu yang dalam hal ini bemuansa

umum yaitu pintu.

Kesepadanan yang wajar tercapai karena dalam budaya Bsa konsep yang

mengacu pada genkan hanya pintu. Selain itu makna yang lebih detil terbantu dengan

adanya gambar. v;;;

12. Analisis kata mfa^aA;/ ^

(32) Tsu : Watashi no uwabaki naku natchatta.

(CMCJ 2: 25)

Tsa : Sepatuku hilang.

(CMCI 2: 25)

Keterangan Semantis:

Uwabaki adalah alas kaki yang dipakai di dalam ruangan. Di Jepang biasanya

yang digunakan adalah surippa^^ atau sejenis sandal (NDJ: 192).

Analisis komponen makna uwabaki dan sepatu

No Komponen Makna Uwabaki Sepatu

1 Berfungsi sebagai alas kaki + +

2 Dipakai di dalam ruangan + -

3 Dipakai di luar mangan - +

Page 19: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Analisis Terjemahan:

Kata uwabaki mendapat padanan sepatu dalam Bsa. Pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa uwabaki dan sepatu secara semantis tidak sama karena terdapat

komponen pembeda. Di Jepang kegiatan di dalam kelas pada umumnya

menggunakan alas kaki uwabaki, sedangkan di Indonesia baik di kelas maupun di

luar kelas tetap memakai sepatu. Pemadanan ini dapat dikatakan sebagai pemadanan

budaya, tetapi karena makna sepatu merupakan makna yang umum baik di Bsu

maupun Bsa, dalam hal ini dapat juga dikatakan bahwa penerjemah telah

menggunakan prosedur modulasi, yaitu memberikan padanan bempa kata yang hanya

memuat sebagian dari makna kata Bsu, dengan kata lain padanan dalam Bsa

bemuansa umum.

Kesepadanan yang wajar tercapai karena pada budaya Bsa alas kaki yang

digunakan di sekolah hanya >ve/?a M.

13. Analisis kata r wA:// / /

(33) Tsu : Kore okaasan kara "tsukudani" datte.

(CMCJ 3: 108)

Tsa Ini dari ibu. katanya sih tumis ikan...

(CMCI 3: 108)

Keterangan Semantis:

Tsukudani adalah nama makanan yang terbuat dari ikan, kerang, daging,

sayuran, mmput laut yang direbus dengan garam, gula dan shooyu (kecap asin

Jepang) (NDJ: 1295). Tsukudani adalah makanan yang dibuat dengan cara merebus

bahan-bahannya dalam shooyu. Makanan ini memiliki rasa yang tajam dan hanya

m

Page 20: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

dapat dimakan sedikit dalam sekali makan. Bahan-bahan yang digunakan antara lain

tuna ikan kecil, potongan ikan tuna, konbu (sejenis ganggang laut), asarP (sejenis

kerang), dan Iain-lain (EIJ: 111). Tumis menurut KBBI adalah masakan (dari sayuran

dan sebagainya.) yang digoreng sebentar (supaya lemas) lalu direbus bersama minyak

dan bumbunya (KBBI: 1081).

Analisis Terjemahan:

Kata tsukudani mendapat padanan tumis ikan dalam Bsa. Sehamsnya prosedur

seperti ini merupakan pemadanan budaya tetapi pemadanan budaya mensyaratkan

kemiripan kedua kata tersebut di samping adanya kesamaan fungsi. Dalam kasus ini

tumis ikan selain tidak memiliki acuan (makna referensial) yang jelas dalam Bsa, dan

maknanya pun berbeda dengan tsukudani. Dengan demikian tidak tercapai

kesepadanan yang wajar. Selain itu juga terjadi transposisi dari kata menjadi frasa.

3.2.2 Analisis Terjemahan Kosakata Budaya Sosial

Pada bagian kedua, yang akan dianalisis adalah kosakata yang berkaitan

dengan budaya sosial. Jumlah kata yang diangkat sebagai data adalah 20 kata. Berikut

ini adalah analisis dari masing-masing kata tersebut.

14. Analisis kata 5/?ic/2rgo5'an ,

(34) Tsu : Kyoo wa seken dewa shichigosan rashii. (CMCJ 1:36) ' ^•''-•-.-^

Tsa : Hari ini hari perayaan 7,5,3 (hari perayaan untuk

anak berumur 3. 5.

75 mm

Page 21: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

dan 7 tahunV (CMCI

1:36)

Keterangan Semantis:

Shicigosan adalah festival mengunjimgi kuil shinto pada tanggal 15

November bagi anak laki-laki yang berumur 3 dan 5 tahun dan anak perempuan yang

berumur 3 dan 7 tahun pada tahun bersangkutan (Koojien: 1066). Adat kebiasaan

yang terlihat pada tanggal 15 November. Anak-anak laki-laki berusia 5 tahun dan

perempuan 7 atau 3 tahun pergi ke kuil shinto untuk berdoa bagi keselamatan dan

kesehatan mereka. Pada mulanya berkaitan dengan kepercayaan bahwa anak-anak

usia tertentu mudah mendapat kecelakaan dan karena itu membutuhkan perlindungan

sesuatu (kami, dewa, dan Iain-lain) (KEJ Jilid VTI: 87). Sichigosan adalah festival

yang dirayakan pada tanggal 15 November untuk anak laki-laki berusia 3 dan 5 tahun,

dan anak perempuan berusia 3 dan 7 tahun. Anak-anak yang merayakan Sichigosan

mengenakan kimono, dan bersama orang tua mereka pergi ke kuil Shinto untuk

berdoa memohon kesehatan dan masa depan yang baik (EDJC: 252).

Analisis Terjemahan:

Perayaan sichigosan tidak dikenal di Indonesia sehingga tidak memiliki

padanan leksikal dalam Bsa. Untuk mencari padanan makna sichigosan, penerjemah

menggunakan prosedur pemadanan bercatatan agar pembaca dapat menangkap

informasi yang dimaksud penulis Bsu. Dalam Tsa catatan dicantumkan di dalam teks

setelah kosakata budaya.

Page 22: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Pemberian catatan oleh penerjemah cukup memberikan gambaran tentang

shicigosan sehingga kesepadanan yang wajar dapat tercapai.

15. Analisis kata bon odori

(35) Tsu : Futo kanban no ura o mireba "bon odori taikai" to

kakareteiru no ga

nasakenai.

(CMCJ 1:50)

Tsa Tetapi kalau melihat tulisan di baliknya.... Ada

tulisan perlombaan

joget, pemandangan yang mengenaskan.

(CMC11: 50)

Keterangan Semantis:

Bon odori adalah tarian yang ditampilkan tiap tahun pada pertengahan Juli

atau Agustus, sebagai bagian dari Festival Bon. Festival ini merupakan perayaan

dalam rangka melayani dan menyambut kedatangan roh leluhur yang datang ke bumi

di mana dia pernah tinggal atau hidup (KEJ Jilid I : 161). Bon odori adalah festival tari

yang diadakan di halaman kuil, taman-taman atau jalan. Pada festival ini orang-orang

memakai kimono untuk musim panas (yukata^^) untuk menari dan menyanyi lagu

tradisional (EDJC: 12). Tarian ini disebut juga urabon odori^. Tarian ini

dimaksudkan untuk mengantar arwah leluhur yang telah meninggal (NDJ: 1834).

Dalam KBBI kata joget memiliki beberapa makna, yaitu tari (sebarang tarian), tarian

dan lagu melayu yang agak rancak iramanya, dan ronggeng. Berjoget (bentuk kerja

dari joget) bermakna menari (biasanya tidak sendirian) (KBBI 1995: 417).

63

Page 23: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Analisis komponen makna bon odori dan Joget

No Komponen Makna Bon odori Joget 1 Merupakan tarian + 2 Salah satu rangkaian ritual kepercayaan + -3 Dilakukan beramai-ramai + + 4 Berirama rancak - + 5 Dilakukan pada waktu tertentu -

Analisis Terjemahan:

Kata bon odori mendapat padanan Joget dalam Tsa. Pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa antara bon odori dan Joget terdapat komponen pembeda yang

menyebabkan secara semantis kedua kosakata tersebut tidak sama. Bon odori adalah

tariem yang berkaitan dengan ritual kepercayaan sedangkan di Indonesia tidak.

Walaupun berjoget tidak berkaitan dengan ritual tertentu, tetapi joget biasanya

dilakukan beramai-ramai, dan siapapun bisa langsung ikut serta seperti bon odori.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerjemah menggunakan prosedur

pemadanan budaya. Selain itu terjadi juga pergeseran unit dari frasa bon odori dalam

Tsa menjadi kata Joget dalam Tsa.

Dalam menggunakan prosedur pemadanan budaya penerjemah harus

benar-benar paham kedekatan makna antara kedua kata. Pada kasus ini kesepadanan

tidak tercapai karena kedua kata memiliki banyak perbedaan seperti yang

diperiihatkan dalam tabel analisis komponen makna.

16. Analisis kata oto9/?/c/flma

(36) Tsu : Moo ii, omae mitaina namaikina kodomo ni wa otoshidama

nanka

yannai zo.

(CMCJ 1:63)

64

Page 24: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Tsa ; Sudah-sudah kalau kamu begitu aku nggak akan memberimu

uang

tahun baru. (CMCI

1:63)

Keterangan Semantis:

Bingkisan perayaan tahun baru (Koojien: 368). Otoshidama adalah uang atau

barang yang diberikan kepada anak-anak dan pegawai pada saat tahun baru (NDJ:

1400). Kata otoshidama mempunyai awalan o yang bermakna bentuk sopan (lihat

keterangan data 1)

Analisis Terjemahan: ,

Otoshidama dalam Bsa memperoleh padanan uang tahun baru. Penerjemah

menggunakan prosedur pemadanan fungsional yaitu memberikan padanan dengan

menggunakan kata yang bukan kata budaya (uang) dan menambahkan istilah baru

yang lebih spesifik (tahun baru). Dalam prosedur ini penerjemah dapat mengganti

kata Bsu dengan kata Bsa yang memiliki fungsi yang sama. Dalam hal ini kata

otoshidama dan uang tahun baru memiliki fungsi yang sama. Awalan o pada

otoshidama tidak memperoleh padanan dalam Tsa karena perbedaan sistem dan

kaidah bahasa dalam Bsa. Untuk itu penerjemah melakukan transposisi dan sekaligus

modulasi (lihat ket. data 1). ' i

Dari analisis di atas penerjemahan otoshidama menjadi uang tahun baru

merupakan padanan yang wajar.

17. Analisis kata oosooji

V

65

Page 25: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

(37) Tsu : Oosooji to wa sooiumonda.

(CMCJ 1:65)

Tsa : Inilah yang disebut acara beres-beres.

(CMCI 1:65)

Keterangan Semantis:

Oosooji adalah kegiatan membersihkan rumah yang dilakukan sebelum

perayaan tahun baru. Oosooji tidak hanya sekedar membersihkan rumah tetapi juga

mengandung makna ibadah. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 13 Desember, tetapi

sekarang lebih sering dilakukan beberapa hari menjelang tahun baru (EDJC: 218).

Kata Oosooji terdiri dari oo yang berarti besar (menyeluruh) dan shooji yang berarti

membersihkan kotoran, debu dan sebagainya dengan cara mengelap, menyapu dan

sebagainya. (Koojien; 1489). Ungkapan 'beres-beres' sebagai ungkapan yang tidak

formal kadang digunakan dalam percakapan sehari-hari Bsa yang mengacu pada

membersihkan dan merapikan sesuatu dalam rangka menghadapi sesuatu. Menurut

KBBI kata beres memiliki makna tersusun rapi, teratur, tidak kacau dan Iain-lain.

(KBBI: 122-123).

Analisis Terjemahan:

Kata oosooji mendapat padanan acara beres-beres dalam Tsa. Kelihatarmya

penerjemah mencoba menambahkan ungkapan acara untuk memberi kesan lebih

istimewa dari sekedar beres-beres. Prosedur ini adalah pemadanan fungsional yaitu

memberikan padanan dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermuatan budaya

yaitu beres-beres dan menambahkan sedikit informasi yang lebih spesifik yaitu acara.

66

Page 26: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Dengan demikian kesepadanan yang wajar dapat tercapai. Selain itu juga terjadi

pergeseran bentuk (transposisi) dari kata menjadi frasa dalam Bsa.

18. Analisis kata hanafuda

(38) Tsu : Nee otoosan hanafuda shiyoo yo. (CMCJ

1:78)

Tsa Ayah main kartu, 5aik.

(CMCI 1: 78)

Keterangan Semantis:

Hanafuda adalah permainan menggunakan kartu yang populer pada zaman

Edo (1600-1868). Terdiri dari 48 kartu yang dibagi ke dalam 4 bagian yang

merupakan bulan-bulan dalam satu tahun. Tiap-tiap kartu dihiasi dengan

bunga-bunga sesuai dengan musim, dan mempunyai nilai-nilai tertentu (KEJ Jilid V I :

192). Hanafuda adalah permainan dengan menggunakan kartu bergambar bunga yang

telah dikenal sejak jaman Edo. Kartu-kartu tersebut mempunyai gambar berbeda-beda

seperti ume^^, fuj'P, kakitsuhatcf^ dan sebagainya, sesuai dengan nama bulan dalam

setahun. Setiap nama bulan mempunyai 4 kartu sehingga hanafuda semuanya

berjumlah 48 lembar kartu (NDJ: 1580). Setiap kartu memiliki angka yang berbeda

sesuai dengan gambar. Kartu ini dimainkan dengan cara menggabungkan beberapa

kartu agar mendapat angka yang tinggi (EDJC: 74).

m

67

Page 27: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Analisis Terjemahan: .

Dalam Tsa hanafuda mendapat padanan leksikal kata kartu. Penerjemah

menggunakan prosedur modulasi wajib yaitu memberikan makna yang bemuansa

umum (generik) dalam Tsa. Kesepadanan tercapai karena konteks cerita selanjutnya

memberikan informasi tentang jenis permainan kartu hanafuda.

19. Analisis kata o/?wama .vwA-/

(39) Tsu Marason taikai ga owattara ohinamatsuri ga aru janai no.

(CMCJ 1:88) Tsa Habis lomba maraton ada Hina Matsuri (Perayaan Boneka).

(CMCI 1:88)

Keterangan Semantis:

Hinamatsuri adalah festival untuk anak perempuan yang diperingati pada

tanggal 3 Maret. Di dalam mmah dipajang hina ningyo yaitu seperangkat boneka

yang terdiri dari kaisar, pemaisuri, para pelayan istana, musisi dengan mengenakan

pakaian jubah/kimono kuno yang disusun pada tempat berbentuk undakan. Keluarga

merayakan dengan memakan hishimochf^ (kue beras berbentuk diamon) dan

minuman shirozake^^ (sejenis sake dengan kadar alkohol rendah) (KEJ Jilid 11: 127).

Dalam buku A Look Into .Japan (ALU) dijelaskan bahwa Ohina Matsuri adalah

perayaan untuk mendoakan kebahagian anak perempuan Setiap tahun perayaan ini

dirayakan pada tanggal 3 Maret oleh keluarga yang memiliki anak perempuan. Setiap

rumah yang merayakan hinamatsuri akan memajang boneka-boneka yang dikenal

''mm

68

Page 28: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

dengan hinaningyoo (ALU: 84). Dalam buku Today's Japan (TJ) perayaan ini disebut

juga momo no sekkiP^ [peach tree festival) (TJ: 62).

Analisis Terjemahan:

Dengan memberikan penjelasan di samping kata hinamatsuri sebenamya

penerjemah menggunakan prosedur pemadanan bercatatan. Akan tetapi penjelasan

tersebut bukan merupakan Catalan penjelasan tetapi justru lerjemalian dari kala hina

dan matsuri, sehingga kurang tepat bila dikatakan pemadanan bercatatan. Dalam hal

im akan lebih tepat bila dikatakan sebagai transposisi dengan menerjemahkan hina

dengan boneka dan mat sun dengan perayaan menjadi perayaan boneka (perbedaan

struktur gramatikal dalam frasa Bsa). Pergeseran bentuk atau transposisi dan

sekaligus modulasi juga terjadi dengan menghilangkan makna o pada ohinamatsuri

(lihat keterangan data 1). Selain itu makna perayaan boneka bemuansa lebih umum

sehingga juga terjadi pergeseran makna atau modulasi.

Kesepadanan dapat tercapai kaiena dalam budaya Bsu perayaan boneka

hanya mengacu pada ohinamatsw-i.

20. Analisis kata hinanin 'gyoo

(40) Tsu : Hinanin 'gyoo nante oneechan no jan Maruko wa pjo

dakara

hinaningyoo nai mon.

(CMCJ 1: 88) u

Tsa Kan yang punya boneka kakak. Karena Maruko

anak kedua, jadi nggak

69

Page 29: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

punya boneka.

1:88)

(CMCI

Keterangan Semantis:

Hmanin'gyoo adalah boneka-boneka kerajaan yang dipajang pada saat

hinamatsuri di bulan Maret. Pada jaman Heian boneka-boneka ini digunakan untuk

bermain anak-anak kaum bangsawan. Kemudian sejak jaman Edo boneka-boneka ini

dipajang di meja seperti altar pada saat perayaan Hina Matsuri (NDJ: 1651).

Hinaningyoo adalah boneka-boneka yang menggambarkan anggota kerajaan kuno

yaitu dari bina (raja dan ratu) yang dipajang di altar paling atas, sannin kanjo^'* (tiga

orang perempuan), gonin bayashf^ (lima pemain musik) dan tiga pembantu (EDJC:

88).

Analisis Terjemahan: n . ^ ^

Kata hinanin'gyoo mendapat padanan boneka. Prosedur yang digimakan

adalah modulasi wajib, yaitu mengalihkan kata yang bemuansa khusus ke kata yang

bemuansa umum dalam Bsa. Bagi pembaca, akan sulit dipahami mengapa Mamko

sebagai anak kedua tidak memiliki boneka. Tetapi bila ada informasi bahwa itu

adalah boneka tertentu, misalnya dengan memberi padanan boneka hina, pembaca

akan segera tahu bahwa yang dimaksud adalah boneka tertentu yang sangat khusus di

Jepang. Oleh karena itu kesepadanan yang wajar dalam kasus ini tidak tercapai.

70

Page 30: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

21. Analisis kata one

(41) Tsu Ane wa sukkari tori midashile ila. (CMCJ

2: 12)

Tsa : Kakakku panik sekali.

(CMCI 2; 12)

Keterangan Semantis:

Ane adalah anak perempuan yang lahir dari orang tua yang sama dan usianya

lebih tua (NDJ: 51).

Analisis komponen makna ane dan kakak

No Komponen Makna Ane Kakak 1 Sebutan untuk saudara kandung yang

lebih tua. + +

2 Sebutan untuk saudara kandung laki-laki atau perempuan.

- +

Dalam Bsa, kakak mempunyai makna panggilan kepada saudara tua; orang

laki-laki atau perempuan yang dianggap lebih tua (KBBI: 431). Dilihat dari segi

semantis, kata ane dan kakak mempunyai perbedaan arti. Tabel di atas menunjukkan

bahwa terdapat komponen pembeda antara ane dan kakak.

Analisis Terjemahan:

Penerjemah menggunakan prosedur modulasi wajib dengan menggantikan

dengan bentuk yang lebih generik dalam Bsa. Dalam Bsu kata ane mempunyai makna

khusus untuk menyebut saudara kandung perempuan yang lebih tua sedangkan dalam

n

Page 31: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Bsa kata kakak bermakna lebih luas digunakan untuk menyebut saudara kandung baik

perempuan maupun laki-laki yang lebih tua. ;

Kesepadanan yang wajar terjadi karena dalam Bsa hanya ada istilah kakak

untuk padanan kata ane. Selain itu konteks gambar yang menjadi referen ane sudah

memberikan penjelasan yang cukup.

22. Analisis kata sensee

(42) Tsu : Sensee kotchi ga watashi to imooto no heya desu. (CMCJ

2: 12)

Tsa : Bu guru, ini adalah kamarku dan kamar adikku.

(CMCI 2: 12)

Keterangan Semantis:

Sensee adalah ahli yang mempimyai kemampuan di bidang keilmuan atau seni.

Selain itu, juga merupakan ragam hormat yang menyatakan orang yang berada pada

posisi memimpin atau membimbing. Sensee juga digunakan untuk menyebut guru,

dokter, seniman, guru ketrampilan seni, politikus, dan sebagainya (NDJ: 1111). Kata

guru dalam Bsa mempunyai makna orang yang pekerjaannya mengajar (KBBI: 330).

Sedangkan kata bu dalam Tsu adalah singkatan dari ibu yang bermakna panggilan

takzim kepada wanita yang sudah atau belum bersuami (KBBI: 364).

Analisis Terjemahan;

Kata sensee dalam Tsa diterjemahkan menjadi Bu guru. Penerjemah

menggunakan prosedur modulasi wajib yaitu memberikan padanan kata yang

V

72

Page 32: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

bemuansa lebih luas dalam Bsu ke kata yang bemuansa lebih sempit. Sekalipun

makna semee lebih luas dan bebas gender, tetapi dalam konteks cerita ini sensee dan

Bu guru merupakan padanan leksikal yang tepat (sesuai dengan konteks gambar).

23. Analisis kata -san

(43) Tsu Maruko-san.

(CMCJ 2: 35)

Tsa Dik Maruko.

(CMCI 2; 35)

Keterangan Semantis:

San ditambahkan pada nama, profesi, dan sebagainya imtuk menunjukkan rasa

hormat dan tingkat keakraban. Bila berbicara lebih sopan digunakan sama (BJED:

622). Akhiran san digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua dari diri sendiri

sedangkan untuk orang yang lebih muda dapat dipanggil nama saja atau menambah

chan, san pada akhir nama (NDJ: 402). Chan adalah panggilan yang dilekatkan pada

nama orang imtuk menunjukkan kedekatan (Koojien: 1661). Dalam Tsa san

mendapat padanan dik singkatan dari adik yaitu kata sapaan untuk saudara, teman

yang lebih muda dari penyapa (KBBI: 233).

Analisis Terjemahan:

Ungkapan san mendapat padanan dik dalam Tsa. Penerjemah menggunakan

prosedur pemadanan budaya yaitu upaya pemadanan kultural antara dua situasi

tertentu. Dalam Tsu kata san diberi tanda (bempa titik di samping humf) yang

menunjukkan adanya penekanan makna. Padanan san dengan dik dalam kasus ini

Page 33: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

adalah tidak tepat bahkan bertentangan dengan makna yang diinginkan dalam konteks

cerita. Dalam CMC, Maruko selalu dipanggil dengan Maruko-chan. Akan tetapi pada

data di atas Maruko dipanggil dengan Maruko-5a« yang memberikan kesan rasa

hormat yang mungkin muncul dari ketidakakraban antara pembicara dan Maruko.

Dengan demikian dalam konteks percakapan kedua kata tersebut menjadi tidak

sepadan.

24. Analisis kata otedama

(44) Tsu Honto wa Maruko-san to otedama nado de asobitakattano

desuga...

(CMCJ 2: 40)

Tsa Sebetulnya saya berkeinginan untuk bermain bola-bola

bersama

Maruko, tapi... ' * • ' ^ ;

(CMCI 2:40) . ,

Keterangan Semantis:

Otedama adalah permainan yang ada sejak dahulu. Menggunakan kantong

kain kecil yang dimasukkan ke dalamnya biji-biji kacang. Mulai ada sejak abad ke-9,

tetapi terutama populer sebagai permainan anak perempuan. Ukurannya sedikit lebih

kecil dari bola tenis, dibuat dengan cara menggunting 4 helai kain,

menyambungkaimya dan mengisinya dengan biji kacang, beras, atau biji

manik-manik. Cara memainkannya ada dua macam, pertama dengan kedua tangan

melemparkan beberapa bola tersebut ke atas secara berurutan, kemudian bola yang

turun di tangkap dan kemudian dilemparkan lagi. Cara kedua, saat sebuah otedama

Page 34: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

yang disebut oya (induk) dilempar ke atas, beberapa oledama yang lain dimainkan.

Kedua cara tersebut dimainkan sambil bemyanyi (EDJC: 220). Berdasarkan dari kanji

yang digunakan otedama terdiri dari dua buah kanji yaitu 'te' T (tangan) dan 'tama'

5 (bola). Sedangkan o merupakan bentuk sopan yang dilekatkan pada kata benda

tedama.

Analisis Terjemahan:

Kata otedama mendapat padanan bola-bola dalam Tsa. Dalam hal ini

penerjemah menggunakan prosedur modulasi yaitu mengalihkan sebagian makna

tedama tama yang berarti bola. Di Indonesia permainan ini sering diperagakan

terutama dalam permainan sulap atau sirkus. Alat yang digunakan tidak hanya sebatas

berbentuk bola. Pengertian bola-bola memiliki acuan yang kurang jelas atau terlalu

luas. Karena itu dalam hal ini tidak tercapai kesepadanan yang wajar. Selain itu o

pada otedama tidak memperoleh padanan dalam Tsa karena perbedaan sistem dan

kaidah bahasa dalam Bsa. Untuk itu penerjemah perlu melakukan transposisi dan

sekaligus modulasi. Pemadanan otedama dengan hola-hola menjadi tetap

komunikatif karena ada penjelasan dalam bentuk gambar.

25. Analisis kata to/wa/re

(45) Tsu : Tsugi wa roku nensee zen 'in no tamaire desu.

(CMCJ 2: 159) /•

Tsa : Berikutnya adalah lomba lempar bola untuk

seluruh kelas 6.

86

75

Page 35: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

(CMCI 2: 159)

Keterangan Semantis:

Salah satu cabang altletik pada pesta olah raga (biasanya pesta olah raga

sekolah) di Jepang. Pemain dibagi ke dalam dua kelompok. Dalam waktu yang

ditetapkan kedua kelompok berlomba memasukkan (dengan melempar) bola ke

dalam keranjang yang ditempatkan pada sebuah tiang. (NDJ: 1214-1215). Dengan

melihat gambar, pembaca dapat mengetahui jenis permainan seperti apa yang

dimaksud dengan tamaire. Kata tamaire HXti terdiri dari dua kata, yaitu tama H

(bola) dan ire Ati (memasukkan). Cara memasukkan bola adalah dengan melempar.

Analisis Teijemahan:

Kata tamaire mendapat padanan lempar bola dalam Tsa. Penerjemah

mengalihkan kata tama menjadi bola dan ire menjadi lempar. Prosedur ini disebut

transposisi atau pergeseran bentuk yang disebabkan oleh perbedaan sistem atau

kaidah Bsa dan Bsu, yaitu perbedaan dalam struktur gramatikal frasa Bsu. Makna

lempar bola sebenamya tidak begitu jelas acuannya dalam Bsa (tidak dapat dikatakan

pemadanan budaya), tetapi karena adanya gambar pengertian yang lebih spesifik

dapat terbantu sehingga menjadi padanan yang wajar.

26. Analisis kaXa. kakurenbo

(46) Tsu : "Kakurenbo " tte sugoku sukide aru. Datte "onigokko " mitai

ni

tsukarenaishi...

(CMCJ 2: 102)

76

Page 36: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Tsa : Suka main petak umpet. sebab tak melelahkan.

(CMCI 2: 102)

Keterangan Semantis:

Kakurenbo adalah permainan anak-anak yaitu salah satu permainan onigokko

(main setan-setanan). Pada permulaan permainan, yang berperan sebagai oni (setan)

akan menutup matanya, dan selama itu anak-anak lainnya harus bersembunyi. Setelah

yang bersembunyi memberikan aba-aba "moo iiyo"^^ (sudaaaah!), yang berperan

sebagai oni akan mencari anak-anak yang bersembunyi. Anak yang pertama

ditemukan selanjutnya akan menjadi onf^ (NDJ: 337). Permainan semacam

kakurenbo sudah sangat dikenal luas di Indonesia. Walaupun ada beberapa perbedaan

dalam peraturannya, pada dasamya permainan sembunyi-sembunyian memiliki cara

yang sama yaitu mencari pemain yang bersembunyi. Petak umpet adalah salah satu

jenis permainan semacam kakurenbo yang dikenal di Jawa. Sebagai nama permainan,

petak umpet lebih luas dikenal dari pada permainan-permainan sejenis di wilayah

Indonesia lainnya. Di samping itu kata petak umpet juga sudah terdaftar dalam KBBI.

Analisis Teijemahan:

Page 37: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

27. Analisis kata siigoroh4

(47) Tsu Ko... kondo wa sugoroku yarooka sugoroku. (CMCJ

3: 54)

Tsa : Berikutnya kita main ular tangga saja, yuk... ular

tangga.

(CMCI 3: 54)

Keterangan Semantis:

Sugoroku adalah permainan anak-anak yang dimainkan dengan cara melempar

dadu di atas kertas bergambar blok-blok, kemudian menjalankan biji catur (NDJ:

1036).

Sugoroku adalah salah satu permainan yang dimainkan di dalam ruangan (indoor).

Dalam permainan ini dua orang duduk berhadapan. Pada sebuah tabung silinder yang

terbuat dari bambu atau kayu dimasukkan dua buah mata dadu dan kemudian

digoncang-goncang. Selanjutnya mata dadu dikeluarkan, dan pemain menjalankan

buah catur yang berjejer di papan sugoroku sebanyak angka pada buah dadu yang

dikeluarkan. Pemain yang lebih dulu sampai pada posisi lawan adalah yang

memenangkan permainan (Koojien, hal. 1375).

Analisis Terjemahan:

Kata sugoroku mendapat padanan ular tangga dalam Tsa. Seperti dijelaskan

dalam keterangan semantis, permainan sugoroku berbeda dengan permainan ular

tangga yang dikenal di Indonesia. Akan tetapi ada beberapa persamaan antara lain

adanya buah dadu, adanya buah catur yang dijalankan. Prosedur seperti ini dapat

dikatakan pemadanan budaya apabila makna ular tangga mirip dengan sugoroku.

V

78

Page 38: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Dalam hal ini juga terjadi transposisi dari kata menjadi frasa dalam Tsa. Kesepadanan

yang wajar dapat dicapai karena penyebutan permainan sugoroku hanya bertujuan

mengalihkan perhatian saja (sama sekali bukan informasi yang penting), sehingga

bila diterjemahkan dengan permainan apapun tetap menjadi komunikatif dan tidak

mempengaruhi ide cerita sama sekali.

28. Analisis kata fukuwajutsu

(48) Tsu Hazukashis.aruna washi nanka fukuwajutsu yatchatta zo.

(CMCJ 3: 58)

Tsa' : Jangan malu-malu... kakek malah sudah main

panggung boneka...

(CMCI 3: 58)

Keterangan Semantis:

Fukuwajutsu adalah salah satu seni pertunjukan yang populer, yaitu seni

mengeluarkan suara dengan bibir tetap tertutup (ventriloquism/sxmzL perut).

Storyteller (tukang cerita) pada umumnya berdialog dengan boneka (NDJ: 1703).

Kata fukuwajutsu terdiri dari tiga karakter kanji, yaitu juku f$. (perut), wa f g

(berbicara) dan jutsu t'i (teknik atau cara). Dalam berdialog pemain mengeluarkan

suara perut ketika memerankan boneka. Di Indonesia pertunjukan ini sudah cukup

dikenal.

Analisis Terjemahan:

Kata fukuwajutsu mendapat padanan panggung boneka. Penerjemah

menggunakan prosedur modulasi wajib yaitu mengalihkan makna kata yang

Page 39: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

bemuansa khusus dalam Tsu menjadi kata yang bemuansa umum dalam Tsa. Selain

itu penerjemah juga melakukan transposisi dengan fukuwajutsu yang bempa kata

menjadi panggung boneka yang bempa frasa. Kesepadanan tercapai karena adanya

bantuan gambar yang memberikan makna yang lebih spesifik.

29. Analisis kata rakugoka

(49) Tsu Rakugoka tte doo yattara nareruka shitteru?

(CMCJ 4: 141)

Tsa : Kamu tahu tidak bagaimana caranya untuk jadi pelawak?

(CMCI 4; 141)

Keterangan Semantis:

Rakugo adalah kesenian tradisional Jepang yaitu bempa cerita humor yang

diceritakan oleh seorang laki-laki yang memakai kimono dan duduk di atas bantal

kecil yang disebut zabuton^^. Panggimg yang digimakan untuk pentas disebut yose^'^.

Setiap tokoh yang diceritakan diperankan dengan suara yang berganti-ganti.

Ceritanya mempakan humor atau nasehat kadang-kadang diakhiri dengan sindiran

(EDJC: 226). Orang yang menceritakan cerita humor tradisional disebut rakugoka

(US: 14).

Analisis Terjemahan:

Kata rakugoka mendapat padanan pelawak dalam Tsa. Prosedur yang

digunakan adalah pemadanan budaya. Dalam Bsu kata rakugoka memiliki makna

yang lebih spesifik, sehingga disini juga terjadi pergeseran modulasi wajib dengan

mm

V

80

Page 40: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

padanan makna yang bermakna lebih luas. Kesepadanan yang wajar tereapai karena

dalam budaya Bsa untuk pekerjaan seperti rakugoka hanyalahpelawak.

30. Analisis kata shiritori

(50) Tsu Dewa minna imakara shiritori yarimashoo. (CMCJ

5:9)

Tsa : Kalau begitu... mari kita main sambung kata.

(CMCI 5: 9)

Keterangan Semantis:

Shiritori adalah permainan dengan menggunakan kata. Suku kata terakhir

menjadi suku kata pertama kata berikutnya (NDJ: 983). Kata shiritori adalah

gabungan dua kanji yaitu shiri K (pantat/ekor) dan kata kerja toru M -5

(mengambil). Tori adalah kata benda dari toru. Kata shiritori berarti mengambil suku

kata terakhir dan menjadikarmya suku kata pertama untuk tebakan kata berikutnya,

dan demikian seterusnya, sehingga menjadi tebak-tebakan kata secara terus-menerus.

Analisis Terjemahan:

Kata shiritori mendapat padanan sambung kata dalam Tsa. Penerjemah

menggunakan prosedur pemadanan budaya atau adaptasi karena di Indonesia terdapat

permainan yang mirip dengan shiritori, yaitu sambung kata. Dengan demikian kedua

kata tersebut merupakan padanan yang wajar. Selain itu terdapat pergeseran bentuk

(transposisi) dari kata menjadi frasa.

V

81

Page 41: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

31. Analisis kata/a«z«A:?y .

(51) Tsu : Kurisumasu ni lanzaku nado kailemo daremo kiku mimi

motchainai.

(CMCJ 5: 23)

Tsa : Tak akan ada yang baca, walaupun kamu memasang kertas

harapan

pada pohon natal.

(CMCI 5: 23)

Keterangan Semantis:

Pada tanggal 7 Juli diselenggarakan festival tanabata. Festival ini didasarkan

pada sebuah legenda Cina. Pada malam itu adalah satu malam dalam setahun ketika

Altair (pengembala sapi) diperbolehkan menyeberangi milky way (galaksi Bima

Sakti) untuk bertemu dengan kekasihnya, Vega (putri penenun). Anak-anak percaya

bahwa keinginan mereka akan menjadi kenyataan bila mereka menuliskarmya pada

secarik kertas yang disebut tanzaku dan menggantungkaimya di dahan bambu pada

malam tersebut (LJS: 101) ;

Analisis Terjemahan:

Kata lanzaku mendapat padanan kerlas harapan. Penerjemah menggunakan

prosedur pemadanan fungsional dengan mengambil komponen generik kertas dan

menambahkan informasi yang lebih spesifik harapan yang merupakan komponen

makna pembeda (diagnostic component). Selain itu penerjemah juga melakukan

transposisi dari kata dalam Tsu menjadi frasa dalam Tsa. Kesepadanan tercapai

Page 42: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

karena secara fungsional makna kedua kata tersebut mengacu pada hal yang sama dan

detil maknanya terdapat pada gambar.

32. Analisis kata kabuki

(52) Tsu ...Ozoonille warainagara hashille kuru kabuki yakusha

mitai...

(CMCJ 3: 55)

Tsa Ozouni itu seperti pemain kabuki yang berlari sambil

tertawaya...

(CMCI 3: 55)

Keterangan Semantis:

Kabuki adalah salah satu teater tradisional Jepang. Kabuki merupakan salah

satu seni drama klasik Jepang yang lebih populer dari teater noa^' dan bunraku^^ yang

juga merupakan teater tradisional Jepang. Kabuki penuh dengan perpaduan acting,

tarian, nyanyian, dan tontonan spektakuler, yang menggambarkan tiga jenis lakon

utama yaitu: jidai-momP (sejarah), sering dengan aragot(P (adegan aksi yang

dibesar-besarkan), sewamono^^ (tragedi-tragedi lokal), dan shosagotJ'^ (tarian-tarian)

(EDJC: 112). Kata kabuki sebagai salah satu bentuk kesenian Jepang telah cukup

dikenal di Indonesia dan sudah terdaftar dalam KBBI sebagai drama tradisional

Jepang (KBBI: 426).

" mm

83

Page 43: BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Singkat Komik Chibi

Analisis Terjemahan:

Penerjemah menggmiakan prosedur transferensi dengan tetap menggunakan

kata kabuki dalam Tsa. Transferensi bertujuan untuk memberikan wama daerah

bersangkutan (Jepang). Kesepadanan tercapai karena kata kabuki sudah cukup luas

dikenal dalam Bsa.

33. Analisis kata totom/

(53) Tsu : Tatami ga atarashiH! Torikaeshitano!?

(CMCJ 2: 5)

Tsa Tataminya bam..!!! Diganti, ya?

(CMCI 2: 5)

Keterangan Semantis:

Benda (semacam tikar) yang terbuat dari jerami yang dianyam dengan

benang, yang dibentangkan di atas lantai mmah (Koojien: 1588).

Analisis Terjemahan:

Kata lalami tetap mendapat padanan tatami dalam Tsa. Penerjemah

menggunakan prosediu: transferensi dengan memindahkan kata yang sama. Prosedur

ini dapat memberikan kesan budaya lokal (Jepang). Akan tetapi Bsu bukanlah bahasa

yang cukup dikenal oleh pembaca Bsa. Dengan kata lain walaupun kesan lokal

tercapai, tetapi makna menjadi tidak dapat dipahami. Dalam kasus ini kesepadanan

yang wajar tercapai karena adanya bantuan gambar.

84