bab iii bab iv

21
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 3.1 DESKRIPSI KEGIATAN PKL 3.1.1 WAKTU DAN TEMPAT PKL Praktik kerja lapangan ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (40 hari kerja). Adapun rincian dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan: Jadwal Kegiatan : Hari Senin s/d Jumat Sabtu pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB Waktu Kegiatan : Tanggal 27 Juli s/d 2 Oktober 2015 Tempat Kegiatan : PT. TRI PUTRA MANUNGGAL 3.1.2 URAIAN KEGIATAN PKL Pelaksanaan PKL dilaksanakan di PT. Tri Putra Manunggal yang terletak di RUKO RICH PALACE R-3, R-5 Jalan Mayjend Sungkono No. 151 Surabaya. Pelaksanaan PKL berlangsung terhitung dari tanggal 27 Juli 2015 –

Upload: cornelius-anugrahria

Post on 27-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

crnel

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III bab IV

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

3.1 DESKRIPSI KEGIATAN PKL

3.1.1 WAKTU DAN TEMPAT PKL

Praktik kerja lapangan ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (40

hari kerja). Adapun rincian dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan:

Jadwal Kegiatan : Hari Senin s/d Jumat Sabtu pukul 08.00

WIB sampai 17.00 WIB

Waktu Kegiatan : Tanggal 27 Juli s/d 2 Oktober 2015

Tempat Kegiatan : PT. TRI PUTRA MANUNGGAL

3.1.2 URAIAN KEGIATAN PKL

Pelaksanaan PKL dilaksanakan di PT. Tri Putra Manunggal yang terletak

di RUKO RICH PALACE R-3, R-5 Jalan Mayjend Sungkono No. 151 Surabaya.

Pelaksanaan PKL berlangsung terhitung dari tanggal 27 Juli 2015 – 30 September

2015, dengan jam kerja mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB. Penulis membantu di

departemen finance and accounting di bagian pajak. Di PT TPM, kepala bagian

tidak memiliki asisten sehingga karyawan langsung dikepalai oleh kepala bagian.

Prosedur kerja yang digunakan yaitu mengikuti standar operasional perusahaan.

Tugas dari karyawan di divisi accounting adalah membuat surat pesanan, kwitansi

pembayaran, memasukkan data rekening koran, buku besar, buku bank,

mengambil voucher dari divisi administratif, mencetak voucher bank keluar dan

masuk, mencetak voucher kas keluar dan masuk, menjurnal buku besar, membuat

Page 2: BAB III bab IV

dokumen pendukung (kwitansi, surat jalan, nota), membuat dan melapor SPT

masa PPN, membuat dan melapor SPT masa pajak penghasilan, menghitung

kebutuhan PPN yang terhutang atas realisasi penjualan rumah. Jenis pekerjaan

yang dikerjakan oleh kepala bagian adalah memeriksa surat pesanan, kwitansi

pembayaran, voucher bank keluar dan masuk, voucher kas keluar dan masuk,

memeriksa jurnal buku besar, memeriksa surat dan laporan pemberitahuan masa

PPN dan masa pajak penghasilan. Volume pekerjaan yang dikerjakan oleh penulis

menyesuaikan permintaan yang diberikan oleh penyelia. Berikut ini adalah

gambaran ruang kerja dan gambaran umum kegiatan yang dilakukan penulis

selama PKL :

Gambaran Ruang Kerja

Gambar 3.1 Denah Ruang Kerja Divisi Accounting

Berdasarkan gambar ruang kerja diatas meja kabag ditempati oleh Bapak Rully,

meja magang ditempati oleh penulis, meja staff accounting 1 ditempati oleh Ibu

Page 3: BAB III bab IV

Rara, meja staff accounting 2 ditempati oleh Bapak Mahar , Meja staff accounting

4 ditempati oleh Bapak Lukman, untuk meja staff accounting 3 awalnya ditempati

oleh Bapak Heru tetapi karena perintah dari Bapak Tommy selaku Direktur I yang

menugaskan kepada Bapak Heru untuk mengisi tempat sebagai Kabag Admin.

Oleh karena itu meja accounting 3 untuk sementara kosong dan menunggu

pegawai baru yang akan direkrut oleh PT. Tri Putra Manunggal.

Gambaran Umum Kegiatan

No Kegiatan MingguKe - Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tercapai Tidak

1. Pengenalan tentang lingkungan perusahaan.

2. Perkenalan dengan para karyawan

3. Menghitung PTKP

4. Pengarsipan

5. Mengecek nomer faktur pajak

6. Setor pajak penghasilan pasal 4 ayat 2

7. Lapor pajak di KPP Pratama

8. Rekap data user

9. Menginput dan mencetak SSP

10. Input rekening koran ke dalam laporan buku

besar

11. Input Keterangan terbilang dan mencetak

voucher

12 Setor pajak penghasilan pasal 21

Page 4: BAB III bab IV

13 Menghitung PPN

14 Menginput nomer faktur pajak dan meminta

nomer fatur pajak menggunakan aplikasi E-

faktur

Tabel 3.1 Rekapitulasi Kegiatan

Tabel tersebut merupakan gambaran kegiatan Praktik Kerja Lapangan

yang dilakukan oleh penulis secara umum, kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang

ditampilkan dalam bentuk tabel tersebut akan dijelaskan secara detail sebagai

berikut :

Pengenalan Tentang Lingkungan Perusahaan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 27 Juli 2015, pada

saat itu penulis diberikan pengarahan oleh Bapak Fahrur Rozi selaku Kepala

Bagian Accounting. Pengarahan tersebut berisikan tentang apa yang akan

dikerjakan oleh penulis selama kurang lebih 9 minggu, mulai dari waktu bekerja,

pakaian, tata tertib, hingga tugas – tugas yang diberikan oleh Bapak Fahrur Rozi.

Perkenalan Kepada Para Karyawan

Hari kedua Praktik Kerja Lapangan, penulis diminta untuk datang kekantor

RUKO RICH PALACE R-3, R-5 Jalan Mayjend Sungkono No. 151 Surabaya . Di

situ penulis disambut hangat oleh Ibu Anastasia dan Bapak Fahrur Rozi N.

Kemudian penulis dikenalkan kepada Bapak Heru, Bapak Lukman, Bapak Mahar

dan Ibu Rara selaku staf accounting PT. Tri Putra Manunggal. Setelah perkenalan

singkat penulis diajarkan tentang bagaimana untuk mengerjakan semua jobdesc

yang di berikan.

Page 5: BAB III bab IV

Pengarsipan

Menurut The Liang Gie (200:20) yaitu arsip sebagai kumpulan warkat-

warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai sesuatu

kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Di PT. Tri

Putra Manunggal penulis melakukan pemberkasan tentang SSP, SPT, Voucher.

Sebelumnya penulis memfotocopy file-file tersebut tujuannya untuk membackup

file tersebut. Setelah di fotocopy berkas tersebut disimpan kedalam outner sesuai

dengan nama PT, tanggal dan jenisnya. Jenis SSP dibedakan menjadi dua yaitu

pasal 21 dan pasal 4, begitu juga dengan SPT yang dibedakan menjadi dua yaitu

pasal 21 dan pasal 4. Sedangkan kalau voucher dibedakan jenisnya antara kas

masuk dan keluar. Penulis juga mengarsip notula rapat, internal memo, daftar

peserta realisasi. Penulis memilah dan melihat isi dokumen memo internal dan

mengurutkan dokumen tersebut menggunakan sistem subjek. berdasarkan nama-

nama proyek perumahan milik perusahaan. Ada empat proyek perumahan yaitu

TAS 4, TAS 5, MAS dan PAS. Maka untuk memudahkan dalam menemukan

dokumen, penulis membuat pembatas dan memberikan nama/judul di atas

dokumen sesuai dengan nama proyek masing-masing. Karena ada empat proyek

perumahan, maka penulis membuat empat judul proyek perumahan yaitu TAS 4,

Tas 5, Mas dan PAS. Penulis juga mengurutkan internal memo tersebut

berdasarkan nomor surat mulai dari nomor surat paling kecil yang berada di posisi

paling bawah, hingga nomor surat paling baru berada di posisi paling atas. Setelah

mengurutkan berdasarkan nomor surat lalu dokumen dipisah-pisah sesuai dengan

masing-masing proyek perumahan.

Page 6: BAB III bab IV

Mengecek nomer faktur pajak

Penulis melakukan pengecekan surat faktur pajak yang diberikan oleh

divisi pembelian. Pengecekan ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam

mencatat nomer faktur pajak sehingga catatan yang dipegang divisi pembelian

harus sama dengan surat faktur pajak tersebut. Jika sudah benar surat faktur pajak

ini akan dilaporkan/diupload dengan menggunakan aplikasi e-faktur yang akan

dilakukan oleh divisi accounting(pajak).

Setor pajak penghasilan pasal 4 ayat 2

Pasal 4 ayat (2) UU Pajak Penghasilan mengatur tentang penghasilan dari

transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi,

usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan dikenai pajak bersifat

final yang diatur dengan peraturan pemerintah. Sesuai dengan pengertian diatas

perusahaan PT. Tri Putra Manunggal wajib membayar setor pajak atas transaksi

pengalihan tanah. Setor pajak penghasilan ini dilaksanakan ketika adanya

transaksi antara pihak PT. Tri Putra Manunggal dengan user, setelah terjadi

kesepakatan pihak PT. Tri Putra Manunggal membuat anggaran. Didalam proses

anggaran ini akan dibuatkan cek sesuai dengan harga yang akan disetor, untuk

bagian pajak membuat SSP (Surat Setor Pajak). Setelah pembuatan cek dan SSP

selesai, penulis melakukan penyetoran di bank PERSEPSI maksudnya bank yang

ditunjuk pemerintah untuk melakukan pembayaran setor pajak seperti bank jatim,

bank bii dan pos indonesia. Khusus bank BII pembayaran pajak dibawah jam

10.00 pagi. Penulis memilih melakukan pembayaran di bank jatim.

Page 7: BAB III bab IV

Lapor pajak di KPP Pratama

Setelah selesai melakukan pembayaran SSP, penulis menyerahkan form

SSP tersebut kepada bapak mahar untuk di proses pembutan CSV dan formulir

SPT MASA. Setelah proses pembuatan tersebut selsai bapak mahar menyerahkan

kepada penulis untuk melaporkan ke KPP Pratama. KPP Pratama yang pernah

penulis lapor yaiut KPP Pratama Wonocolo, KPP Pratama Sukomanunggal dan

KPP Pratama Sidoarjo Selatan. Pada waktu lapor petugas KPP tersebut

memberikan Bukti Penerimaan Surat ( BPS) kepada penulis. Setalah itu penulis

mengarsip BPS di tiap-tiap perusahaan yang dilaporkan.

Rekap data user

Penulis dalam pembuatan rekapitulasi melakukan beberapa aktivitas yaitu:

1. Memasukkan faktur dari perusahaan-perusahaan yang bekerjasama

dengan PT. Tri Putra Manunggal ke dalam komputer

2. Memindahkan daftar NPWP perusahaan dari e-SPT ke microsoft

excel

3. Mengurutkan data user sesuai dengan tanggal jadi pembelian

rumah, tanggal pelunasan dan tanggal real.

Menginput dan Mencetak SSP

Penulis memasukkan rekapan data realisasi dari microsoft excel dan

memindahkan ke formulir SSP yang sudah disediakan di microsoft word. Didalam

Page 8: BAB III bab IV

formulir tersebut penulis memasukkan nama user, alamat user, kode pajak,

NPWP dan jumlah bilangan yang akan di bayarkan. Kemudian Penulis mencetak

SSP tersebut dan menyerahkan kepada Bapak Mahar untuk di periksa. Setalah

diperiksa dan dinyatakan benar penulis melakukan pembayaran SSP di Bank

Jatim yang sebagaimana telah dijelaskan oleh penulis diatas.

Input Rekening Koran Ke Dalam Laporan Buku Besar

Rekening koran adalah suatu bukti yang dikeluarkan oleh bank yang

berisikan tentang pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Semua rekening koran

disimpan oleh Ibu Tyas yang berada di divisi keuangan. Penulis mengambil

rekening koran tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. Setelah penulis

mendapatkan rekening koran tersebut, penulis memindahkan kedalam laporan

keuangan sesuai dengan debet kreditnya. Debet kredit yang dikeluarkan oleh

bank berbeda dengan debet kredit diperusahaan. Jadi jika di rekening koran debet

maka penulis memasukannya kedalam kredit perusahaan begitu sebaliknya.

Input Keterangan Terbilang dan Mencetak Voucher

Penulis menginput keterangan terbilang dengan menggunakan program

excel. Dalam menginput ketrangan terbilang penulis menggunakan rumus proper

yang telah disediakan. Setelah menginput, penulis mencetak dalam format

voucher. Voucher tersebut sebagai bukti adanya kas masuk dan keluar suatu

perusahaan yang bisa dipertanggung jawabkan.

Setor Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 9: BAB III bab IV

PPh 21 yaitu Pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan

kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi, yaitu pajak atas

penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain

dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan

kegiatan. . Sesuai dengan pengertian diatas perusahaan PT. Tri Putra Manunggal

wajib membayar setor pajak dan membuat anggaran . Didalam proses anggaran

ini akan dibuatkan cek sesuai dengan harga yang akan disetor, untuk bagian pajak

membuat SSP (Surat Setor Pajak). Setelah pembuatan cek dan SSP selesai,

penulis melakukan penyetoran di bank PERSEPSI maksudnya bank yang ditunjuk

pemerintah untuk melakukan pembayaran setor pajak seperti bank jatim, bank bii

dan pos indonesia. Khusus bank BII pembayaran pajak dibawah jam 10.00 pagi.

Penulis memilih melakukan pembayaran di bank jatim.

Menginput nomer faktur pajak dan meminta nomor fatur pajak

menggunakan aplikasi E-faktur

Penulis ditugaskan oleh Bapak Rully untuk menginput dan meminta

nomor faktur pajak. Menginput nomer faktur pajak harus mengikuti beberapa

langkah yaitu sebgai berikut :

1. Adanya surat faktur pajak pembelian

2. Membuka aplikasi E-faktur, setelah membuka aplikasi tersebut penulis

memasukkan username dan password PT. Tri Putra Manunggal

3. Setelah Login, penulis mengklik Faktur-pajak masukan-administrator

faktur

Page 10: BAB III bab IV

4. Di menu administrator faktur terdapat pilihan menu yaitu rekam faktur,

upload faktur dan ubah faktur. Untuk input pajak masukan penulis

memilih menu rekam faktur

5. Menu rekam faktur penulis menginput NPWP lawan transaksi, nomor

faktur pajak, tanggal faktur, masa pajak, DPP, PPN. Setelah selesai

menginput penulis mengupload nomor faktur tersebut.

Penulis juga ditugaskan untuk meminta nomor faktur pajak secara online

dengan membuka website efaktur.pajak.go.id, setelah membuka website tersebut

penulis memasukkan Npwp dan Password perusahaan PT.Tri Putra Manunggal

dan pada saat login penulis bisa meminta nomer faktur pajak sesuai ketentuan

yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Menghitung PPh 21 dengan PTKP Baru

Penulis mendapatkan ilmu dari Bapak Mahar tentang menghitung PPh 21

dengan berdasarkan PTKP Karyawan. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

adalah pengurang penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

menentukan besarnya penghasilan kena pajak (PKP). Data-data penghasilan

karyawan PT. Tri Putra Manunggal diperoleh dari Ibu Anastasia selaku staff

HRD. Data-data tersebut masih bersifat sementara yang kemudian akan diproses

oleh Bapak Mahar dan penulis seperti menghitung PPh 21. Setelah selesai

menghitung PPh 21 karyawan, data tersebut disalurkan kepada Divisi Admin yang

tujuannya untuk membuat slip penggajian kepada karyawan.

Page 11: BAB III bab IV

Gambar 3.2 Alur Penggajian

3.2 PERHITUNGAN PPh 21 BERDASARKAN PTKP 2015 DALAM

PENGGAJIAN KARYAWAN

Pada dasarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurang

penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menentukan besarnya

penghasilan kena pajak (PKP). PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun

pajak atau awal bagian tahun pajak. Per 1 Juli 2015, batas Pendapatan Tidak Kena

Pajak (PTKP) naik dari Rp 24,3 juta per tahun menjadi Rp 36 juta per tahun, atau

Rp 3 juta per bulan. Pemerintah menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak

(PTKP) dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1. Untuk menjaga daya beli masyarakat. Sebagaimana diketahui dalam

beberapa tahun terakhir telah terjadi pergerakan harga kebutuhan pokok

yang cukup signifikan dampak dari kebijakan penyesuaian harga BBM.

2. Terjadinya penyesuaian Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah

Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di hampir semua daerah.

3. Terkait dengan kondisi ekonomi terakhir yang menunjukkan tren

perlambatan ekonomi, akibat dampak perlambatan ekonomi global,

khususnya mitra dagang utama Indonesia.

Data-data Karyawan beserta penghasilan (sementara)

Bapak Mahar memproses data tersebut (Menghitung PPh 21)

Data dari Bapak Mahar diserahkan Kepada Admin untuk membuat slip gaji

Page 12: BAB III bab IV

Dengan adanya penyesuaian batasan PTKP, harapan pemerintah yaitu

dapat menaikkan permintaan domestik dengan tetap terus mendorong daya beli

masyarakat. Pemerintah menyadari bahwa saat ini tidak bisa mengandalkan sisi

eksternal (perdagangan internasional) untuk mendorong kinerja ekonomi sehingga

diperlukan usaha untuk mendorong permintaan domestik melalui investasi

maupun konsumsi masyarakat.

Berikut rincian besaran PTKP setelah penyesuaian:

No Keterangan Besaran PTKP1 Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 36.000.000,002 Tambahan Wajib Pajak yang kawin Rp   3.000.000,003 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suamiRp 36.000.000,00

4 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: ayah, ibu, dan anak

Rp   3.000.000,00

5 Tambahan untuk setiap anggota keluarga semenda dalam garis keturunan lurus yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: mertua dan anak tiri serta anak angkat

Rp   3.000.000,00

Tabel 3.2 Rincian Besaran PTKP

Page 13: BAB III bab IV

Perhitungan PPh 21 Berdasarkan PTKP 2015 adalah sebagai berikut :

Bapak Sabar selaku Direktur utama PT. Tri Putra Manunggal memperoleh gaji

nettosebulan sebesar Rp. 5.662.000 (sudah termasuk biaya jabatan). Bapak sabar

sudah menikah dan memiliki tanggungan 2 anak. Maka :

Penghasilan Netto Sebulan Rp. 5.662.000

Penghasilan Netto Setahun Rp. 67.944.000

PTKP Setahun :

WP Sendiri Rp. 36.000.000

WP Kawin Rp. 3.000.000

Tanggungan 2 anak Rp. 6.000.000+

Rp. 45.000.000-

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 22.944.000

PPh 21 Setahun :

5% x Rp. 22.944.000 = Rp. 1.147.200

PPh 21 Sebulan :

Rp. 1.147.200 : 12 = Rp. 95.600

Page 14: BAB III bab IV

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Selama melakukan kegiatan PKL, penulis mendapatkan banyak

pengetahuan baru mengenai perusahaan Real Estate. Proyek-proyek perusahaan

yang dimiliki oleh PT. Tri Putra Manunggal yang ternyata tidak berfokus hanya

pada satu proyek, tetapi beberapa proyek-proyek perumahan dan resort. Penulis

juga mendapat kesempatan melakukan tugas-tugas divisi accounting terutama

tentang perpajakan. Tugas-tugas sebagai seorang divisi accounting yaitu membuat

surat pesanan, kwitansi pembayaran, memasukkan data rekening koran, buku

besar, buku bank, mengambil voucher dari divisi administratif, mencetak voucher

bank keluar dan masuk, mencetak voucher kas keluar dan masuk, menjurnal buku

besar, membuat dokumen pendukung (kwitansi, surat jalan, nota), membuat dan

melapor SPT masa PPN, membuat dan melapor SPT masa pajak penghasilan,

menghitung kebutuhan PPN yang terhutang atas realisasi penjualan rumah.

Penulis juga mendapatkan informasi mengenai sistem perpajakan, dapat

berkomunikasi sehari-hari dengan baik antar atasan-bawahan dan sesama staf,

menjadi lebih displin, bertanggung jawab dan jujur. Staf divisi pajak telah

mengajarkan banyak hal kepada penulis seperti mengisi e-SPT, menjurnal buku

besar, membuat voucher bank, melapor ke kantor pajak, merekap data seperti

rekening korang, menghitung PPh, mencairkan cek ke Bank BCA dan BII, dan

membayar SSP di Bank Jatim.

Page 15: BAB III bab IV

Penulis menjadi tahu tentang dunia kerja yang sesungguhnya, cara

menjalin hubungan dengan sesama rekan kerja, cara bekerja sama di dalam tim

dan cara menghadapi atasan.

4.2 Saran

Setelah penulis melakukan PKL di Bersatu Sukses Group, penulis ingin

memberikan beberapa saran berikut untuk perusahaan yaitu