bab iii deskripsi wilayah 3.1 kabupaten...
TRANSCRIPT
61
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung yang terletak di daerah selatan Provinsi Jawa
Timur secara astronomis terletak pada posisi 111°43’ - 112°07’ bujur timur dan
7°51’ - 8°18’ lintang selatan serta berbatasan dengan Kabupaten Kediri di sebelah
utara, Kabupaten Blitar di sebelah timur, Samudra Indonesia di sebelah selatan
dan Kabupaten Trenggalek sebelah barat. Kabupaten Tulungagung memiliki luas
sebesar 1.055,7 km² yang terdiri dari daratan, daerah pegunungan serta daerah
pantai. Kondisi ini menimbulkan beragam potensi sumber daya yang dimiliki
seperti tanaman pangan, perkebunan dan perikanan. Secara administratif
Kabupaten Tulungagung terbagi menjadi 19 kecamatan dan 271 desa/kelurahan.
Jumlah Penduduk Kabupaten Tulungagung tahun 2015 sebesar 1.021.190 jiwa
dan Jumlah rumah tangga di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2015 sebesar
288 ribu rumah tangga, dengan kepadatan penduduk sebesar 967 jiwa per km2 1
.
Salah satu indikator kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat dari
perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selama kurun waktu
2013-2015. IPM Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan yaitu 69,30
pada tahun 2013, 69,49 pada tahun 2014 dan 70,07 pada tahun 2015. Indeks
tersebut merupakan hasil dari usaha perbaikan kualitas kesehatan, pendidikan dan
daya beli dalam beberapa tahun terakhir. Perbaikan kualitas tersebut tidak hanya
tergantung pada persediaan sarana dan prasarana, tetapi yang lebih penting adalah
pola pikir dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sarana dan prasarana
1 Statistik daerah Kabupaten Tulungagung tahun 2016. Hal 1
62
tersebut serta peran aktif dalam menyukseskan setiap kegiatan yang berkaitan
dengan pembangunan manusia. Pembangunan manusia itu hasilnya tidak bisa
langsung dilihat di tahun berikutnya, tetapi akan memerlukan waktu beberapa
tahun kedepan2. IHK (Indeks Harga Konsumen) adalah perbandingan rata-rata
perubahan harga di setiap periode tertentu dari suatu survei harga konsumen. IHK
merupakan dasar penghitungan inflasi. Inflasi Kabupaten Tulungagung pada
tahun 2015 sebesar 1,53. Inflasi sangat penting karena akan mempengaruhi sosial
ekonomi masyarakat. Berkaitan dengan inflasi pengeluaran penduduk juga akan
mempengerahui IHK. Pengeluaran perkapita perbulan Kabupaten Tulungagung
pada tahun 2015 pada kelompok pengeluaran Rp. 500.00 keatas sebesar 59,22%
sedangkan pada kelompok Rp. 300.000 – Rp. 500.000 sebesar 28,79%.
Perkembangan pengeluaran perkapita ini adalah pendekatan yang digunakan
untuk melihat pendapatan penduduk, karena data pendapatan penduduk sangat
sulit di cari3.
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi di
Kabupaten Tulungagung. Kontribusi sektor perdagangan dalam struktur ekonomi
Kabupaten Tulungagung pada tahun 2015 sebesar 20,67 persen dan mendorong
pertumbuhan sebesar 6,14 persen. Hal ini bisa dilihat dari munculnya toko-toko
di berbagai tempat baik toko pakaian, toko sepeda motor, toko mainan dan lain-
lain. Menurut bentuk usahanya, perdagangan di Kabupaten Tulungagung pada
tahun 2015 bentuk usaha perseorangsn sebesar 830 usaha atau sebanyak 58
persen, kedua berbentuk CV sebesar 274 usaha atau sebanyak 19 persen, dan yang
terakhir berbentuk PT sebesar 223 usaha atau sebanyak 16%. Perdagangan yang
2 Ibid., hal 13
3 Ibid., hal 21
63
berbentuk perorangan lebih banyak di banding yang lain, hal ini disebabkan
usaha-usahanya masih menengah dan hanya dalam lingkup satu kabupaten4.
Tulungagung merupakan sebuah wilayah yang cocok untuk sektor
perikanan. Hal ini terbukti dari sebagian besar wilayah Kabupaten Tulungagung
yang berhasil memproduksi berbagai macam jenis ikan. Dari data yang ada,
produksi ikan terbesar adalah ikan lele, ikan gurami, ikan patin dan ikan hias.
Selain dari sektor perikanan pertanian juga merupakan sektor utama dalam
pembangunan ekonomi di Kabupaten Tulungagung. Mayoritas penduduk
Indonesia, yang sebagian tinggal di daerah perdesaan, hingga saat ini masih
menyandarkan mata pencahariannya pada sektor pertanian. Tak terkecuali pada
masyarakat Tulungagung. Selain kontribusinya dalam Produk Domestik Regional
Bruto ( PDRB ), peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat
luas, diantaranya sebagai sektor penyerap tenaga kerja terbesar, sebagai penghasil
makanan penduduk dan sebagai penentu stabilitas harga. Penternakan juga
merupakan potensi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Tulungagung. Dilihat dari
Topografi Kabupaten Tulungagung serta wilayahnya memungkinkan
kelangsungan usaha peternakan. Kondisi tanah dan agroklimat di wilayah
pegunungan (Sendang, Pagerwojo, Rejotangan) sangat mendukung pertumbuhan
berbagai jenis rumput, sehingga cocok untuk pemeliharaan sapi potong, sapi
perah, dan kambing / domba. Untuk saat ini perikanan, pertanian, dan peternakan
merupakan ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi kabupaten Tulungagung,
karena mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah petani, peternak, dan
budidaya ikan.
4 Statistik daerah Kabupaten Tulungagung tahun 2016. Hal 23
64
3.2 Pasar Ngemplak Tulungagung
Gambar 4. Bangunan depan pasar Ngemplak pasca Revitalisasi
Pasar Ngemplak Tulungagung merupakan salah satu pasar terbesar di
Kabupaten Tulungagung dan letak pasarnya juga berada ditengah kota dan pusat
keramaian. Pasar besar di Tulungagung sebenarnya terbagi menjadi dua pasar
yakni, pertama pasar Wage yang lebih menyediakan kebutuhan pakaian dan alat-
alat rumah tangga, seperti alat dapur, kain, furniture, perhiasan dan lain
sebagainya. Kedua, Pasar Ngemplak, pasar ini seperti pusat agrobinis
Tulungagung dimana segala macam hasil bumi dari dalam maupun luar
Kabupaten Tulungagung di datangkan. Bahkan salah satu kiosnya seperti gudang
dengan ratusan buah semangka yang siap diangkut truk-truk ke luar kota. Pasar
Ngemplak setelah di ravitalisasi kini bukan hanya menyediakan bahan agrobisnis
saja, tetapi kebutuhan seperti pakaian, sandal, dan sepatu juga tersedia di pasar ini.
Pasar Ngemplak buka selama 24 jam/hari karena pedagangnyapun sangat
banyak dan sili berganti untuk menempati kios-kios yang ada di pasar. Ada sekitar
2000 pedagang yang memunuhi kebutuhan hidupanya dipasar ini dan dari 2000
pedagang tersebut secara bergilir menempati pasar Ngemplak dengan bergantian
65
dari shift pagi, siang, sore, ataupun malam. Oleh karena itu aktivitas pasar tidak
pernah sepi karena selama 24 jam selalu ada aktivitas jual/beli. Pedagang yang
berjualan dipagi hari dengan pedagang yang berjualan disore hari jenis
daganganya tidak sama. Dipagi hari mulai pukl 01.00 akan ditemukan banyak
sekali penjual sayur, daging, ataupun ikan. Biasanya aktivitas jual beli barang di
shift ini akan berakhir pukul 09.00. Kemudian pada siang hari akan sangat sulit
ditemukan pedagang bahan-bahan pangan yang berjualan dishift pagi. Dipagi hari
mulai jam 06.00 sampai malam hari pukul 23.00 akan ditemukan pedagang buah
yang berada dikios paling depan pasar Ngemplak. Pedagang buah ini juga ada
yang berjualan selama 24 jam nonstop. Jika disore hari pada pukul 16.00 sampai
23.00akan ditemukan pedagang bahan sandang seperti pakaian, tas, sepatu dan
aksesoris lainya. Walaupun pasar Ngemplak pada dasarnya adalah pusat
agrobisnis tapi juga bisa ditemukan kebutuhan sandang disini. Pasar Ngemplak
mulai sedikit sepi hanya pada pukul 23.00 sampai 01.00 , dalam jangka waktu 2
jam inilah aktivitas jual beli barang berhenti, setelah itu aktivitas pasar tidak akan
pernah sepi.
Gambar 5. Suasana pasar dipagi hari pada pukul 04.00 WIB
66
Gambar diatas diambil pada hari pukul 04.00 WIB yang berada di pintu
tengah pasar Ngemplak atau di depan Hanggar 3 dan 4. Disitu terlihat bahwa
pasar sangat ramai dan kebanyakan pedagang adalah penjual sayur. Berbeda pada
siang hari suasana pasar sangat sepi. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 6. Suasana pasar di sore hari pukul 16.00 WIB
Kedua gambar diatas di ambil dari tempat yang sama tapi berbeda waktu. Dilihat
dari gambar tersebut maka didalam waktu yang berbeda suasana dan akitivitas
pasar juga akan berbeda. Tempat tersebut merupakan tempat para pedagang sayur
dan bahan-bahan masakan. Pedagang yang menjual sayur dan bahan makanan ini
memang buka pada jam 1 pagi sampai jam 6 pagi. Oleh karena itu pada sore hari
di tempat tersebut telihat sepi.
3.2.1 Letak Geografis pasar Ngemplak Tulungagung
Pasar Ngemplak Tulungagung terletak di Jl. KHR. Abdul Fatah Dusun.
Ngemplak, Desa. Botoran Kecamatan Botoran Kabupaten Tulungagung.
Lokasi pasar terletak di satu jalur lalu lintas dan berada di tengah keramaian
kota, Tepatnya 500 M dari jantung Kabupaten Tulungagung. Pasar Ngemplak
Tulungagung dibangun di atas tanah berukuran kurang lebih 4 ha.
67
Gambar 7. Denah Pasar Ngemplak Tulungagung (Sumber : Google Earth)
Gambar diatas adalah foto pasar Ngemplak jika dilihat dari atas.
Wilayah yang berada di dalam garis merah adalah pasar Ngemplak secara
keseluruhan. Sedangkan wilayah yang berada didalam garis kuning adalah
wilayah pasar Ngemplak yang telah direvitalisasi. Di dalam penelitian ini
yang menjadi obyek/tempat penelitian tidak semua tempat akan tetapi hanya
wilayah yang berada di dalam garis kuning atau wilayah yang sudah
direvitalisasi. Secara keseleruhan pedagang pasar Ngemplak berjumlah
2000’an pedagang akan tetapi pedagang yang berada dipasar yang berada
diwilayah yang direvitalisasi berjumlah sekitar 800’an pedagang. Letak pasar
Ngemplak Tulungagung dapat di katakan strategis karena letak pasar berada
di perkotaan, sehingga jalur tersebut sangat ramai. Selain itu letaknya dapat
dikatakan tengah-tengah dekat dengan jantung kota dan tidak terlalu dekat
dengan daerah pegunungan, sehingga transportasi mudah di dapat.
Bangunan terbaru pasar Ngemplak terdiri dari bagian depan lantai
satu yang dipakai oleh pedagang buah dan lantai 2 digunakan untuk kantor
68
Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) pasar Ngemplak. Di bagian depan sebelah
barat dan sebelah timur juga dipakai kios oleh pedagang buah. Sedangkan
dibelakang terdapat 6 Hanggar yang dipakai dari berbagai macam jenis
barang dagangan.
Gambar 8. Lantai 1 bagian tengah pasar yang dipakai oleh pedagang buah
3.2.2 Sejarah berdirinya pasar Ngemplak Tulungagung
Pasar Ngemplak Tulungagung pada awalnya bernama pasar sore
lama yang terletak di Jl. Antasari. Dengan adanya perkembangan atau
keramaian kota dan jumlah pedagang yang semakin banyak pada tahun
1992 pemerintah daerah menfasilitasi tempat untuk pindah, yaitu berada di
Jl. KHR. Abdul Fatah No. 2 tepatnya di dusun Ngemplak, desa Botoran.
Karena pasar yang dipindah ini bertempat di dusun Ngemplak maka
pemerintah merubah pasar sore lama menjadi pasar Ngemplak
Tulungagung.
Setelah pasar di pindah ternyata pedagang semakin banyak dan
lokasi pasar sudah tidak mampu menampung para pedagang kemudian
pemerintah daerah menambahkan tempat lagi untuk para pedagang,
69
kebetulan di sebelah selatan dari pasar Ngemplak Tulungagung terdapat
lahan kosong maka dari itu pemerintah daerah membangun lahan kosong
tersebut untuk menampung para pedagang dan pasar tersebut ditempati
oleh para pedagang bongkaran atau pasar Induk. Pembangunan pasar di
lakukan secara bertahap dimulai dari tahun 1992 yang awalnya 2 hektar
menjadi 3 hektar, kios pertama sekitar 200 kios sampai sekarang sekitar
1200 kios. Pembangunan terakhir di pasar Ngemplak terjadi pada tahun
2015. Pembangunan yang dilakukan tersebut berkaitan dengan program
revitalisasi pasar tradisional yang di lakukan oleh pemerintah. Pasca
dilakukan pembangunan dari tahun 1992 sampai sekarang jumlah
pedagang juga semakin meningkat, yang pada awalnya 200’an pedagang
kini menjadi 2000 pedagang lebih. Pasar Ngemplak Tulungagung
beroperasi selama 24 jam dan pasar ini terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu pasar pagi, pasar sore, dan pasar siang. Dahulu pasar siang atau
bongkaran terletak di Pasar kedungwaru beralamtkan di desa Ketanon
tepatnya di lapangan Ketanon kemudian para pedagang ini dengan insiatif
sendiri berpindah ke pasar ngemplak karena letak dan tempatnya lebih
ramai dan strategi.
3.2.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pasar Ngemplak Tulungagung memiliki fungsi
yang sama dengan struktur organisasi yang lain, yang pada dasarnya
adalah pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Struktur
kepengurusan langsung di bawah naungan Dinas Perdagangan, Dinas
Pendapatan dan pasar sehingga pegawai yang bekerja tergolong Pegawai
70
negeri sipil(PNS). Organisasi pengelola pasar dinamakan Unit Pelayanan
Terpadu (UPTD) pasar Ngemplak Tulungagung. UPTD pasar ini tidak
hanya bertugas untuk mengelola pasar Ngemplak saja, tetapi semua pasar
tradisional di kecamatan Tulungagung, diantaranya adalah pasar
Ngemplak, pasar Wage, pasar Tamanan, dan Pasar sepeda/LOAK. Adapun
struktur kepengurusannya adalah:
Sumber : Hasil dokumentasi dari struktur organisasi yang ada di UPTD pasar Ngemplak
Tulungagung
Dari struktur organisasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa jumlah
keseluruhan orang yang menjalankan sistem operasioanal pasar di Kecamatan
Tulungagung dan pasar Ngemplak berjumlah adalah 28 orang. Satu orang
bertugas sebagai kepala UPTD, 10 orang bertugas sebagai bagian pemungut, 5
orang sebagai administrasi, 9 orang sebagai kebersihan, 4 orang sebagai
Kepala UPTD
SUBAGYO
Ka. Subag TU
HUSIN, S.Sos
Jab. FUNGSIONAL
PEMUNGUT ADMINISTRASI
KEBERSIHAN
KEAMANAN
1. SULISTIONO
2. DONY
3. WARIS
4. SISWANTO
5. BAYU
6. DIAN
7. HASAN
8. ASRORI
9. LAMAN
10. SUNARTO
1. NURHAYATI
2. KRISTINA
3. SUKARDI
4. SUDARMAJI
5. ARIAWAN
1. KOMARI
2. YATMAN
3. EKWAN
4. CHOIRI
5. DIAN
6. AHMAD
7. SUNARTO
8. HADI
9. ALEX
1. SUHARTONO
2. ADHI
3. SUTIKNO
4. KAWIT
71
keamanan. Dari ke tiga bagian tersebut tidak ada satu orangpun yang memiliki
jabatan ganda dengan tujuan supaya orang tersebut lebih maksimal dalam
menjalankan tugas sesuai dengan jabatan yang mereka duduki sekarang. Mereka
semua berusaha untuk bertanggung jawab dan giat dalam menjalankan
aktifitasnya di pasar yang berada di kecamatan Tulungagung.
Berdasarkan struktur organisasi diatas maka Job Discription dibagi sesuai
tugas pokoknya masing-masing yaitu :
1. Kepala UPTD
Tugasnya : Mempunyai wewenang tertinggi dan bertanggung jawab pada
seluruh kegiatan operasional. Sehingga seluruh kegiatan dan kejadian yang
ada di pasar tersebut adalah menjadi tanggung jawab kepala UPTD.
2. Pemungut
Tugasnya : Dalam hal ini petugas pemungut retribusi memiliki tugas yaitu
melaksanakan pemungutan pajak, dan pengelolaan parkir di pasar
3. Administrasi
Tugasnya : Petugas administrasi memilki tugas yaitu mencatat dan
menyetorkan hasil pungutan retribusi pasar ke kas daerah, serta
mengadministrasikan sirkulasi tanda pemungutan retribusi.
4. Kebersihan
Tugasnya : petugas kebersihan memiliki tugas yaitu untuk mengatur
kebersihan lingkungan disekitar pasar dan melaksanakan restribusi sampah
5. Keamanan
Tugasnya : petugas keamanan memiliki tugas untuk menjaga keamanan
dan keamanan pasar termasuk mengurusi tempat parkir disekitar pasar