bab iii gambaran umum lokasi penelitian 3.1 ...eprints.umm.ac.id/40938/4/bab iii.pdfsuntik 65 5. pil...
TRANSCRIPT
-
34
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Desa Wuli Wutik
3.1.1. Sejarah Desa Wuli Wutik
Nama Desa Wuli Wutik berasal dari sejarah yang terdiri dari dua
kata yaitu WULI yang berarti Kemudi Perahu dan WUTIK yang berarti
Keladi (Sejenis makanan local yang menjadi makanan pokok penduduk
asli masa itu). Dari kedua kata tersebut disatukan menjadi satu nama
tempat tinggal penduduk asli Nilo.
Alkisah pada zaman dulu ada seorang pedagang yang berasal dari
Bugis, Bonerate datang melalui laut dengan perahu, dan berlabu di Nuba
tempat mereka mengambil air minum untuk persediaan di perahu. Ketika
turun ke pantai Juragan perahu dan anak buahnya melihat di sekitar pantai
ada keanehan yang timbul dari bekas air ludah Siripinang yang dibuang
oleh seseorang yang warnanya sangat menarik dan seperti ada ukiran,
karena keanehan tersebut sang Juragan menyuruh anak buahnya menunggu
di pantai, sementara ia berjalan mencari si pemilik ludah aneh tersebut.
Juragan itu bernama “ IKU DATONG “. Dalam perjalanan mencari
pemilik ludah itu sang Juragan tidak tersesat karena sepanjang perjalanan
terdapat ludah yang menjadi tanda kemana arah si pemilik ludah itu
berjalan. Nama si pemilik ludah itu “ MA KELAN” dia seorang
-
35
perempuan. MA KELAN bertempat tinggal di Wole Wain Nilo. Biasanya
pada bulan gelap Ma Kelan bersama penduduk yang lain ke pantai untuk
mencari ikan. Di sepanjang perjalanan Ma Kelan selalu membuang
ludahnya yang aneh itu. Akhirnya lewat jejak air ludah yang aneh itu
sampailah IKU DATONG ke rumah MA KELAN , dan terjadilah
hubungan di antara mereka yang menuju ke perkawinan antara IKU
DATONG dan MA KELAN. Selanjutnya tempat mereka tinggal dan
menetap diberi nama “ WULI WUTIK “. Kisah ini turun temurun
diceritakan pada tahun 1980 seorang Bapak yang tinggal di Wuring
Wolomarang kembali menceritakan bahwa asal keturunan mereka
bertempat tinggal di Wuli Wutik yang terkenal dengan nama NILO.
Maka nama Desa Wuli Wutik diambil dari nama tempat di mana
dahulu merupakan tempat tinggal IKU DATONG dan MA KELAN,
penduduk asli yang terdiri dari dua suku yang berbeda. Untuk
mengenangnya diambil nama Wuli Suku Iku Datong dari Laut dan Wutik
Suku Ma Kelan dari Darat yang menjadi satu nama tempat tinggal suku
asli yaitu “WULI WUTIK “
3.1.2. Demografi Desa
Desa Wuli Wutik merupakan bagian dari wilayah kecamatan Nita,
Kabupaten Sikka. Keadaan topografi desa Wuli Wutik sebagian berbukit,
dengan kemiringan tanah antara 15 0 s/d 45 0, dan berada pada ketinggian
400 m s/d 1700 m di atas permukaan laut.Suhu udaranya relative dingin
-
36
dan umumnya sama dengan daerah-daerah lain di Kabupaten Sikka yaitu
berkisar antara 15 0 c s/d 24 0 C dengan rata-rata 210 C. Suhu maksimum
terendah terjadi pada bulan Nopember-April dan tertinggi terjadi pada
bulan Agustus-September.
Curah hujan pertahun berkisar antara 1000 mm-1500 mm, dengan
jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari/tahun. Curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan Nopember Sampai Pebruari. Jumlah hari hujan paling sedikit
terjadi pada bulan Agustus dan September dan terbanyak terjadi pada
bulan Nopember sampai Pebruari. Kecepatan angina rata-rata pada musim
panas 12-13 knots sedangkan pada musim hujan 17-20 knots.
Jumlah penduduk desa Wuli Wutik dari tahun ke tahun terus
Mengalami pertumbuhan. Berdasarkan hasil data penduduk Akhir Agustus
2017, Jumlah penduduk desa Wuli Wutik sebanyak 1.398 jiwa yang terdiri
atas laki-laki 712 jiwa dan perempuan 686 jiwa. Dengan rincian jumlah
penduduk per dusun dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1.
Jumlah Penduduk per Akhir November 2017
No. Dusun
Jumlah Penduduk
(Jiwa) Jumlah KK Total
L P
1. Kojatada 147 159 79 306
2. Nilo 278 258 124 536
3. Lirikelan 287 269 147 556
Total 712 686 350 1.398
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
37
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik menurut Umur Per Akhir November 2017
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
3.1.3. Keadaan Sosial Budaya Desa
a. Pendidikan
Dilihat dari segi lembaga pendidikan, jumlah lembaga pendidikan,
terutama PAUD HI, termasuk Satuan PAUD Sejenis (SPS), di Desa Wuli
Wutik belum memadai. Sarana dan prasarana pendidikan serta lembaga
pendidikan sangat penting artinya dalam rangka turut membantu
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Sarana dan prasarana
pendidikan itu harus bisa diakses oleh dan melayani semua orang, tanpa
kecuali. Konstitusi mengamanatkan bahwa semua orang berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Dalam konteks itu, desa harus
memenuhi hak warganya itu, terutama hak mendapat pendidikan dan
pengajaran yang merupakan kewenangan desa, yakni PAUD HI ataupun
SPS.Selain itu, pemerintah desa juga harus memperhatikan mutu
No Kelompok Umur
(Tahun) L P
Jumlah
1 0-5 66 52 118
2 6-12 115 73 188
3 13-18 60 84 144
4 19-25 118 121 239
5 26-40 129 137 266
6 41-50 125 75 200
7 51-60 31 82 113
8 60 ke atas 68 62 130
Jumlah 712 686 1.398
-
38
pendidikan, jumlah tenaga pendidikan, dan mutu tenaga pendidikan.
Kualitas layanan pendidikan dan mutu tenaga pendidikan sangat
membantu mempercepat terwujudnya sumberdaya manusia yang
berkualitas di desa ini. Selanjutnya, pemerintah desa juga harus
memperhatikan tingkat kesejahteraan tenaga pendidikan.
Sebagaimana dikatakan di atas, sarana dan prasarana pendidikan di
Desa Wuli Wutik belum memadai. Di mana, Desa Wuli Wutik hanya
memiliki Kondisi semacam ini sangat tidak ideal. Karena itu, Pemerintah
Desa Wuli Wutik harus segera merencanakan, menganggarkan, dan
melaksanakan pembangunan gedung PAUD HI ataupun SPS.
Tabel 2.3
Jumlah Lembaga Pendidikan di Desa Wuli Wutik Menurut Statusnya per Akhir
November 2017
No. Lembaga
Pendidikan
Status Lembaga
Pendidikan
Jumlah (Unit)
1. SDK Nilo Swasta 1
2. SDN Lirikelang Negeri 1
Total 2
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
Tabel 2.4
Jumlah Guru dan siswa di Desa Wuli Wutik Per Akhir November 2017
No Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru
1 SDK NILO 117 12
2 SDN Lirikelang 71 10
Total 188 22
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
39
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan, dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia
adalah amanat konstitusi. Pendidikan harus dapat diakses oleh setiap orang
dengan tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pemerintah harus
menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan
fisik, mental, ekonomi, sosial, ataupun geografis.
Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu
sejak lahir hingga akhir hayat. Pendidikan harus diselenggarakan dengan
sistem terbuka yang memungkinkan fleksibilitas pilihan dan waktu
penyelesaian program secara lintas satuan dan jalur pendidikan.
Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan
pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga negara. Namun, semua
pihak dapat memberi kontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan agar
hasilnya optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus disikapi sebagai suatu
gerakan, yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif
seluruh masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi,
dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan diupayakan
-
40
menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan belajar
yang tinggi.
Pendidikan juga merupakan satu hal penting dalam memajukan
tingkat kesejahteraan, khususnya kesejahteraan ekonomi. Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan atau
kecerdasan, akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan, dan
pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan
sendirinya hal itu akan membantu program pemerintah untuk pembukaan
lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Biasanya, pendidikan
akan dapat mempertajam pola pikir individu sekaligus individu mudah
menerima informasi yang lebih maju.
Realitas di Desa Wuli Wutik menunjukkan antusiasme warga desa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi belum
begitu menggembirakan. Sebagian besar warga Desa Wuli Wutik hanya
menamatkan pendidikannya sampai pada tingkat SMA/sederajat. Kondisi
semacam ini harus disikapi dengan serius oleh pemerintah desa dan
pemerintah Kabupaten Sikka. Komitmen yang kuat dari pemerintah, baik
pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten, berupa komitmen
anggaran, sangat diperlukan demi terwujudnya sumberdaya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing di wilayah ini.
Berikut ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga
Desa Wuli Wutik.
-
41
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Tingkat Pendidikan per Akhir
November 2017
No. Tingkat Pendidikan L P Jumlah
1. Belum tamat SD 181 125 306
2. DO SD 120 119 239
3. Tamat SD 291 256 547
4. Belum tamat SLTP 16 21 37
5. Tamat SLTP 21 58 79
6 Do SLTP 15 10 25
7. Belum tamat SLTA 10 19 29
8. Tamat SMA/Sederajat 29 37 66
9. DO SLTA 16 19 35
10. D 1 – DIV - 5 5
11 Belum tamat S1 5 7 12
12. S 1 – S 3 8 10 18
Total 712 686 1.398
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
b. Kesehatan
Pada hakikatnya, pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran,kemauan,dan kemampuan hudup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi-
tinginya,sebagai inestasi pembangunan semberdaya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan
sektor serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
perode sebelumnya.
-
42
Sesuai konteks Desa Wuli Wutik, jumlah fasilitas kesehatan yang ada
saat ini ada 5, yakni 1 Polindes, 1 Poskesdes dan 3 posyandu. Namun,
satu di antara ketiga posyandu yang ada di Desa Wuli Wutik saat akan
dikerjakan di Tahun 2017, yakni Posyandu di Lirikelan. Selain jumlah
fasilitas kesehatan yang sangat minim, jumlah tenaga kesehatan di Desa
Wuli Wutik juga sangat sedikit.
Hal ini menyebabkan upaya meningkatnya derajat dan status
kesehatan serta gizi bayi/balita, anak, ibu hamil, dan lansia, pengendalian
penyakit, akses dan mutu pelayanan dasar dan rujukan serta cakupan
pelayanan kesehatan universal tidak optimal. Kondisi semacam ini perlu
segera disikapi secara serius oleh pemerintah desa.
Tabel 2.6
Jumlah Fasilitas Kesehatan Per Akhir November 2017
No. Fasilitas kesehatan Jumlah (Unit)
1. Posyandu 2
2. Polindes 1
3. Poskesdes 1
Total 4
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
Tabel 2.7
Jumlah Tenaga Kesehatan Per Akhir November 2017
No. Tenaga Kesehatan Jumlah ( orang )
1 Bidan 2
2. Perawat 1
3. Kader posyandu 15
Total 18
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
43
Tabel 2.8
Jumlah Akseptor KB menurut Jenis Kontrasepsi yang Digunakan per Akhir
November 2017
No. Jenis Kontrasepsi Jumlah (Orang)
1. IUD 5
2. MOW 5
3. Kondom 1
4. Suntik 65
5. PIL 20
6. IMPLANT 10
Total 106
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
Tabel 2.9
Jumlah Bayi/Balita, Lansia Desa Wuli Wutik per Akhir November 2017
No. Dusun Jumlah bayi Jumlah Lansia
L P Jumlah L P Jumlah
1. Kojatada 7 14 21 10 25 35
2. Nilo 24 14 38 18 42 60
3. Lirikelan 35 26 61 16 50 66
Jumlah 66 54 120 44 117 161
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
c. Agama
Setiap manusia membutuhkan kepastian dalam hidupnya. Kepastian
itu umumnya diberikan oleh agama. Pendidikan, penghayatan, dan
pengamalan agama yang dianut oleh seseorang mendorong sekaligus
membantunya mewujudkan nilai-nilai religius itu dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan kerukunan, ketenteraman,
dan ketertiban dalam kehidupan bersama dalam masyarakat.
-
44
Warga Desa Wuli Wutik, (100 %) menganut Agama Katolik. Realitas
semacam ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah masuknya Agama Katolik
di Pulau Flores, khususnya di Sikka, di masa lalu.
Tabel 2.10
Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Agama per Akhir November 2017
No. Agama L P Jumlah
1. Katolik 712 686 1.398
Total 712 686 1.398
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
d. Mata Pencaharian
Sebagai desa perbukitan-agraris, mayoritas penduduk Desa Wuli
Wutik bermata pencaharian sebagai petani, yakni 654 orang. Lahan yang
demikian luas di desa ini dimanfaatkan secara optimal oleh warga desa
untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Pada umumnya, lahan yang
dimiliki warga Desa Wuli Wutik dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan
perkebunan.
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Desa Wuli Wutik Menurut Mata pencaharian
Per Akhir Nopember 2017
No. Mata pencaharian L P Jumlah
1. Petani 420 234 654
2. Pedagang 2 - 2
3. Pegawai Negeri Sipil 2 - 2
4. Guru PNS 2 5 7
5. Guru Honorer 7 4 11
6. Pensiunan 1 - 1
7. Buruh 15 - 15
8. Pegawai swasta 5 5 10
-
45
9. Tukang 10 - 10
10. Sopir 5 - 5
11. Jasa Ojek 25 - 25
12 Ibu Rumah Tangga - 258 258
13 Wiraswasta 6 8 14
14 Lainnya 212 172 384
Total 712 686 1.398
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
3.1.4. Keadaan Ekonomi Desa
a. Kelompok Tani dan Jenis Usaha
Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Wuli Wutik secara umum
belum menggembirakan. Realitas ini berbanding terbalik dengan jumlah
kelompok tani terus bertambah di desa ini. Saat ini (2017), jumlah
kelompok tani di Desa Wuli Wutik sebanyak 24 kelompok, masing-masing
8 kelompok tani di Dusun Kojatada, Dusun Nilo sebanyak 7 kelompok
tani, Dusun Lirikelan sebanyak 9 kelompok tani. Dari 24 kelompok tani di
atas, dapat membentuk 1 Gapoktan, yakni Nuran Plaren. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sebagaimana dikatakan di atas, jumlah kelompok tani yang demikian
banyak itu tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan para
anggota kelompok tani itu sendiri. Kuat dugaan bahwa hal itu terjadi
karena kurangnya pemahaman kelompok tani itu sendiri mengenai
kegiatan yang mereka lakukan, kemampuan untuk mengelola administrasi
dan keuangan masih sangat rendah serta kualitas SDM kelompok tani juga
-
46
masih sangat rendah. Situasi semacam ini perlu diatasi oleh pemerintah
desa. Selain memiliki kelompok tani, ada pula jenis usaha yang dilakukan
oleh warga Desa Wuli Wutik, di antaranya adalah kios.
Tabel 3.2
Jumlah Kelompok Tani di Desa Wuli Wutik per Akhir Nopember 2017
No. Nama Kelompok Tani Lokasi (Dusun) Jumlah Pengurus (Orang)
1. Sedang Mekar Kojatada 3
2. Evata Kojatada 3
3. Hiro Heling Kojatada 3
4. Priping Preur Kojatada 3
5. Baru Terbit Kojatada 3
6. Kelang Kirek Kojatada 3
7 Taruna muda Kojatada 3
7. Naga Lalang Kojatada 3
8. Persani Nilo 3
9. KWT Kencana Nilo 3
10. KWT Harum Melati Nilo 3
11. Panen Merah Nilo 3
12. KWT Berdikari Nilo 3
13. Wateha Nilo 3
14 Gaging gating Nilo
15. Usaha Bersama Lirikelan 3
16 Pliling Heling Lirikelan 3
17. KWT Mawar Rane Lirikelan 3
18. KWT Damai Sejahtera Lirikelan 3
19. Gaging Gatang Lirikelan 3
20. Kompak Lirikelan 3
21. Sinar Tiang Lirikelan 3
22. Sumber Tani Lirikelan 3
23. Lestari Alam Lirikelan 3
24 Bunga Mawar Lirikelan 3
Total 72
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
47
Tabel 3.3
Jenis-Jenis Usaha di Desa Wuli Wutik per Akhir Nopember 2017
No. Jenis Usaha Jumlah (Unit )
1. Kios 17
2. Warung makan -
Total 17
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
b. Pertanian/ Perkebunan dan Peternakan
Sebagian besar warga Desa Wuli Wutik bermata pencaharian sebagai
petani. Dari total 82 Km luas wilayah Desa Wuli Wutik, ladang/tegalan
27,92 ha, dan perkebunan 15 ha. Komoditas unggulan Desa Wuli Wutik
adalah Kemiri, Jambu Mente, kelapa, pisang, dan kakao. Selain itu, warga
Desa Wuli Wutik juga memelihara ternak, seperti babi, kambing, kuda dan
ayam buras.
Tabel 3.4
Jenis komoditas, luas lahan, dan perkiraan produksinya
Per Akhir Nopember 2017
No. Jenis Komoditas Luas Lahan (ha) Perkiraan Produksi ( ton/ha )
1. Padi Ladang 75 127.5
2. Jagung 48 48
3. Kacang Tanah 32 38.4
4. Sorghum 5 8
5. Ubi Kayu 40 400
6. Ubi Jalar 3 24
7. Jambu Mente 2.0 40
8. Kakao 5.0 0.4`
9. Kelapa 28.5 15.6
10. Kemiri 20.0 150.0
11. Kopi 3.0 0.00
12. Vanili 7.50 0.00
13. Cengkeh 1.7 0.6
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
48
Tabel 3.5
Jenis Hewan dan Perkiraan Jumlah Populasinya per Akhir Nopember 2017
No. Jenis Hewan Perkiraan Jumlah
Populasi (ekor) Jumlah pemilik
1. Babi 547 150
2. Kambing 391 25
3. Kuda 28 20
4. Sapi 205 30
5. Ayam kampung 1.099 125
8. Anjing 389 176
9. Itik / Bebek -
3.1.5. Pembagian Wilayah Desa Wuli Wutik
Secara administratif batas wilayah desa Wuli Wutik yaitu :
Utara : Kelurahan Hewuli
Timur : Kelurahan Nangalimang,Madawat dan desa Takaplager
Selatan : Desa Nitakloang dan Ladogahar
Barat : Kawasan Hutan
-
49
PETA DESA
-
50
3.1.6. Kondisi Pemerintahan Desa
Desa Wuli Wutik adalah pemekaran dari Desa induk Nitakloang
pada tahun 1996. Pada Tahun 1997 dikeluarkan SK Desa Persiapan
dengan Pejabat Kepala Desa Persiapan Bapak Philipus Sawe, yang
sebelumnya menjabat Kepala Dusun Nilo. Desa Persiapan Wuli Wutik
terbagi dalam 3 Dusun yaitu : Dusun Kojatada, Dusun Nilo, dan Dusun
Lirikelan. Dusun Kojatada dipimpin oleh Bapak Samuel Filianus, Dusun
Nilo dipimpin oleh Bapak Marianus Nerius dan Dusun Lirikelan dipimpin
oleh Bapak Dominikus Hale. Pada Tahun 1999 Desa Persiapan disahkan
menjadi Desa Definitif dan dipimpin oleh Pejabat Kepala Desa sampai
Tahun 2003.
Sejak berdirinya hingga saat ini (2017), Desa Wuli Wutik
sudah dipimpin oleh 6 (enam) orang Kepala Desa, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.6
Kepemimpinan Kepala Desa Wuli Wutik Dari Masa ke Masa
No. Nama Jabatan Masa Pemerintahan
1. Philipus Sawe Kepala Desa 1999 - 2003
2. Eugenius Eusebius Kepala Desa 2003 - 2008
3. Helyanto D. Naru Kepala Desa 2008 - 2014
4. Maria Y.Willem,SE Pj. Kepala Desa 2015 - 2016
5. Laurensius P.V.Lait Pj. Kepala Desa 2016 - 2017
6. Abdon M. Bura,SP Kepala Desa 2017- 2023
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
-
51
Demi menunjang keberhasilan seorang kepala desa, maka dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintahan sehari-hari kepala desa dibantu oleh
seorang sekretarias dan tiga orang Kepala Seksi, tiga orang Kepala Urusan
dan tiga orang kepala Wilayah. Adapun nama-nama perangkat desa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.7
Data Nama Aparat Desa Wuli Wutik keadaan Akhir Nopember 2017
No Nama Jabatan
1 Abdon Manyelus Bura,SP Kepala Desa
2 Genoveva Genua Sekretaris Desa
3 Roberta Maria Delang Kaur Umum dan Tata Usaha
4 Laurensius Pare Kaur Keungan
5 Maria Florida Botu Kaur Perencanaan
6 Urbanus Rawin Kasie Pemerintahan
7 Maria H. N. Erni Kasie Kesejahteraan
8 Elisabeth Suharniti Kasie Pelayanan
9 Samuel Filianus Kepala Dusun Kojatada
10 Marianus Nerius Kepala Dusun Nilo
11 Iknasius Lesu Kepala Dusun Lirikelan
Sumber : RPJMDes Wuli Wutik 2017-2023
Aparat desa tersebut masih efektif sampai saat ini dan menjalankan
TUPOKSI masing-masing sesuai yang sudah diatur dalam PERDA Nomor
14 Tahun 2016. Selain itu, untuk semakin dekat dalam melayani
masyarakat, maka Pemerintah desa juga dibantu oleh RT/RW.
3.1.7. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Wuli Wutik
Berdasarkan PERDA Nomor 14 Tahun 2016 maka, Struktur
organisasi Pemerintah Desa Wuli Wutik terdiri atas Kepala Desa,
-
52
Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun.
1. Kepala Desa
Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,
melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala
Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolaan wilayah.
b. melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya
-
53
2. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang
administrasi pemerintahan. Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris
Desa mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan
rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.
c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan
Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa
lainnya.
d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data
dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring, dan
e. Evaluasi program, serta penyusunan laporan
3. Kepala Urusan
Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas
-
54
pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai
fungsi:
a. Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum memiliki fungsi, seperti
melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
b. Kepala Urusan Keuangan memiliki fungsi, seperti melaksanakan
urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
c. Kepala Urusan Perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan
urusan perencanaan, seperti menyusun rencana anggaran pendapatan
dan belanja desa, menginventarisasi data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
4. Kepala seksi
Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana
tugas operasional. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai
fungsi:
-
55
a. Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan
manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi
desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,
kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan
dan pengelolaan Profil Desa.
b. Kepala Seksi Kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
c. Kepala Seksi Pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan
dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
5. Kepala Kewilayahan
Kepala Kewilayahan atau Kepala Dusun berkedudukan sebagai
unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa
dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya. Untuk melaksanakan
tugasnya, Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
-
56
a. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah.
b. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya.
d. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
3.1.8. Visi dan Misi Desa Wuliwutik
a. Visi
“Terbangunnya tata kelola pemerintahan Desa Wuli Wutik yang baik
dan bersih guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur”
b. Misi
1. Mengadakan reformasi sistem kinerja aparatur desa guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme ataupun bentuk lainnya yang
bertentangan dengan aturan perundang – undangan.
-
57
3. Penataan administrasi desa yang baik serta meningkatkan
kesejahteraan aparatur dan lembaga, guna mengoptimalakan
pelayanan kepada publik.
4. Menjalin kerja sama semua lembaga yang ada serta membuka
peluang bagi kaum muda dengan membangun manusia untuk
berkarya.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih baik dan
bermartabat.
3.1.9. Gambaran Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wuliwutik
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa Wuli Wutik
khususnya wisata religi merupakan tanggung jawab bersama masyarakat
desa apabila ingin terealisasi. Karena, tanpa adanya dukungan dan kerja
sama antar sesama, semuanya tidak akan tercapai. Tahap pelaksanaan
pemberdayaan ini dilakukan setelah melewati beberawa tahap, yaitu proses
pendekatan dengan pihak Pasionis, wusyawarah dengan apartur desa dan
masyarakat desa Wuli Wutik. Dari hasil musyawarah-musyawarah itu
muncul kesepakan bahwa Patung Bunda Segala Bangsa di Nilo akan akan
dijadikan tempat wisata religi dan akan dikelola secara baik oleh
masyarakat untuk kepentingan masyarakat Wuli Wutik.
Munculnya inisitif tentang pemberdayaan masyarakat melalui wisata
religi ini karena melihat potensi tempat wisata yang sangat luar basa dan
didukung dengan keindahan alam desa Wuli Wutik yang sangat
-
58
memanjakan mata dan membuat para pengunjung betah untuk berada
disana, serta kearifan lokal masyarakat desa Wuli Wutik yang diyakini
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Oleh karena itu, kepala desa
mengajak para masyarakat untuk membantu merealisaikan idenya agar
membuat tempat wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Karena apabila dikemas secara baik, pasti akan banyak dikunjungi
wisatawan domestik maupun manca negara dan pendapatan desa semakin
bertambah.
Rencana yang digagas oleh aparatur desa yaitu akan melakukan
pembebasan lahan di sekitar tempat wisata yang nantinya akan digunakan
sebagai tempat pendukung wisata dengan menjual berbagai hasil kerajinan
khas desa Wuli Wutik. Hasil kerajinan tangan itu berupa kain tenun ikat,
anting, kalung, makanan khas, jajanan dan macam lain sebagainya yang
akan dipasarkan kepada pengunjung. Hasil dari penjualan itu nantinya
akan dibagi dua dengan masyarakat dan sebagianya diserahkan kepada
desa untuk melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang
wisata dan sebagai dana untuk melengkapi kekurang dalam memproduksi
kerajinan tangan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui wisata religi merupakan salah satu
program yang dicanangkan oleh pemerintah desa Wuli Wutik untuk desa
Wuli Wutik. Program ini dilihat mampu menumbuhkan perekonomian
masyarakat setempat yang selama ini menggantungkan hidup mereka
-
59
melalui sektor pertanian. Pemerintah desa Wuli Wutik mendorong
masyarakat setempat agar berperan aktif dalam mensukseskan
pemberdayaan masyarakat melalui wisata religi, karena hasil dari
pemberdayaan ini akan dinikmati oleh masyarakat Wuli Wutik.