bab iii hasil penelitian - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14533/6/bab 3.pdf · pengasuh...
TRANSCRIPT
61
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Mambaul Hikam (MMH) Jombang
1. Sejarah Berdiri Pondok Pesantren Mambaul Hikam.
Ma’had Mambaul Hikam (MMH) lebih dikenal dengan nama
MMH di sekitar wilayah Tebuireng. Tepat berlokasi di Jln. Masjid No. 12
Jatirejo Barat, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur. Saat
ini menempati areal seluas 1323 m.
MMH didirikan oleh KH. M Zubaidi Muslich Hanafi asal
Banyuwangi. Kakaknya yang bernama KH. Baidhowi Muslich juga
mendirikan Pesantren Gading di Malang, sedangkan pondok orang tuanya
dilanjutkan oleh saudaranya yang lain, yakni KH. Nizar Muslich.
Pendirian MMH merupakan “perintah” dari guru-gurunya saat beliau
nyantri di Tebuireng, agar beliau tidak pulang kembali ke pondok yang
diasuh ayahnya di Banyuwangi, namun berkhidmah di Tebuireng.
Selain berkhidmah di Madrasah Tebuireng dan Madrasah Salafiyah
Syafiiyah Seblak, Kyai yang krab di panggil Buya Zubaidi ini dikenal
sebagai sosok pendidik yang berkharismatik. Disekitar Tebiureng beliau
adalah sosok yang disegani. Bahkan dalam setiap kegiatan besar yang
digelar oleh Ponpes Tebuireng dan sekitarnya, Buya Zubaidi selalu
diminta untuk menjadi pembaca doa dihadapan para kyai yang hadir. Kini
Ma’had Mambaul Hikam dan Madrasah Al-Hikam diasuh oleh anak- anak
62
Buya Zubaidi, antara lain KH. M. Irfan, S.Ag., dan Kyai A. Izuddin, SHI,
MHI dan KH. M. Muzani.1
Pada mulanya pondok pesantren MMH ini hanya menerima
santriwan (santri laki-laki) untuk nyantri di MMH, belum dapat menerima
santriwati (santri perempuan) dan juga belum dibangun gedung sekolah,
sehingga untuk kegiatan sekolah santri bergabung dengan sekolah lain
yang masih dalam lingkup keluaga pesantren seperti: Pesantren Tebuireng,
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, dll. Tetapi hari ke hari semakin banyak
santri yang berminat, termasuk santriwati yang ingin nyantri di MMH
sehingga perlu tempat yang lebih luas lagi. Kemudian, mulailah para
pengasuh membangun gedung asrama putri yang berada tidak jauh dari
asrama putra. Namun, perkembangan pesantren tak berhenti begitu saja,
dari tahun ke tahun prioritas perkembangan jumlah para santri begitu
drastis selain memunculkan asrama baru, ponpes MMH juga membangun
dan mendirikan gedung sekolah sendiri.
2. Profil Yayasan Mambaul Hikam
Seperti layaknya lembaga pendidikan lainnya, pesantren ini juga
memiliki program pengembangan untuk masa depan. Baik dalam bidang
pendidikan maupun dalam pengembangan bangunan di lingkungan
pondok. Pondok pesantren MMH ini mempunyai madrasah (sekolah) yaitu
MTs dan MA Al-Hikam.
1 Mahbib, “NU Online: Mangenal KH. Zubaidi Muslich, Pendiri MMH Jombang”, dalam http://nu.or.id.html
63
MTs da MA Al-Hikam ini di bawah naungan Yayasan Al-Hikam
dan keberadaannya terintegrasi dengan Pesantren MMH. Visi madrasah ini
adalah menanamkan ajaran agama di kehidupan sehari-hari dan
menciptakan santri yang berprestasi dan unggul. Madrasah ini didirikan
pada tahun 2009.
Untuk pengembangan pendidikan, pesantren ini memiliki program
untuk mewujudkan SDM yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan
ketakwaan, serta menguasai IPTEK dan bahasa. Para santri pun
diwajibkan untuk menguasai bahasa asing yaitu bahasa arab dan bahasa
inggris untuk bekal setelah boyong dari pesantren. Modal awal seperti
inilah yang terstruktur pada diri mereka agar mampu memproyeksikan
ilmu dunia dan ilmu akhirat, serta mampu mengaktualisasikannya dalam
masyarakat dengan menyiapkan calon pemimpin masa depan yang
menguasai bahasa dan IPTEK, mempunyai daya juang yang tinggi, kreatif,
inovatif, dan tetap berada dalam landasan iman dan takwa yang kuat.
3. Visi dan Misi Madrasah2
a. Visi
Terwujudnya insan religius, cendikia, terampil, berakhlakul karimah,
dan berbudaya lingkungan.
2 Arsip Bagian Kesiswaan, Madrasah Mambaul Hikam.
64
b. Misi
1) Menanamkan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari.
2) Melakukan kegiatan dalam membaca Al-Quran dan hafal Juz
Amma secara tartil.
3) Melakukan pembiasaan dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris
sebelum kegiatan pembelajaran.
4) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara PAiKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan).
5) Melaksanakan kegiatan seni, olahraga, dan wirausaha yang sesuai
dengan minat bakat perkembangan peserta didik.
6) Memberikan pembinaan Aqidah dan Akhlak mulia dengan
kegiatan pembinaan Shalat Dhuha secara berjama’ah serta
melakukan kegiatan sosial.
7) Membiasakan siswa-siswi untuk mencintai dan melestarikan
lingkungan sekitar madrasah.
8) Membiasakan siswa-siswi untuk mencegah terjadinya pencemaran
dan kerusakan lingkungan.
9) Menerapkan nilai-nilai tentang lingkungan hidup yang ada di Al-
Quran dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
65
4. Data Sarana Prasarana
No. Jenis Prasarana Jumlah Ruang
Jumlah Ruang Kondisi Baik
Jumlah Ruang Kondisi Rusak
Kategori Kerusakan Rusak Rusak Rusak Ringan Sedang Berat
Ruang kelas 3 3 - - - - 2. Perpustakaan 1 1 - - - - 3. R.Lab IPA 1 1 - - - - 4. R.Lab.Biologi - - - - - - 5. R.Lab Fisika - - - - - - 6. R.Lab Kimia - - - - - - 7. R.Lab.Komputer 1 1 - - - - 8. R.Lab.Bahasa - - - - - - 9. R.Pimpinan 1 1 - - - - 10. R.Guru 1 1 - - - - 11. R.Tata Usaha 1 1 - - - - 12. R.Konseling 1 1 - - - - 13. R.Tempat
Beribadah 1 1 - - - -
14. R.UKS 1 1 - - - - 15. Jamban 2 2 - - - - 16. Gudang 1 1 - - - - 17. R.Sirkulasi 1 1 - - - - 18. Tempat Olah
Raga 1 1 - - - -
19. R.OSIS 1 1 - - - - 20. R.lainnya - - - - - -
66
Data Sarana
No. Jenis sarana Jumlah
Kategori Kerusakan Rusak Rusak Baik Sedang Berat
Keterangan
1. Lab. IPA 1 1 - - - 2. Lab. Biologi - - - - - 3. Lab. Fisika - - - - - 4. Lab. Kimia - - - - - 5. Lab. Komputer 1 1 - - - 6. Lab. Bahasa - - - - - 7. Lab. Pembelajaran
Lainnya
5. Kegiatan di Mts. Dan MA Al-Hikam
Pengembangan kemadirian santri melalui berbagai kegiatan
eksrakurikuler dimana santri diharapkan mampu menciptakan produk yang
bernilai jual seperti tas, sandal, dompet, bros, dll. Selain kegiatan
intrakurikuler santri diberikan program ekstrakurikuler yang berfungsi
sebagai pengembangan bakat dan minat. Kegiatan tersebut antara lain:3
a. Drumband
b. Banjari
c. Qasidah
d. Kaligrafi
e. Paduan Suara
f. Futsal
g. Bulu Tangkis
3 Video Profil Madrasah Mambaul Hikam, dalam http://www.youtube.com.
67
h. Tenis Meja
i. Teater
j. Karate
k. Wushu
l. Pramuka
m. Jurnalistik
n. Menjahit
Untuk pemilihan ekstrakurikuler beserta penempatannya, maka
pihak madrasah menyediakan angket guna mengetahui minat para santri
menginginkan ekstrakurikuler yang mana.
Selain itu, madrasah ini juga menyediakan kokurikuler dengan
tujuan mengembangkan karakter santri. Dalam kegiatan kokurikuler ini
santri akan di test psikologi untuk mengetahui kecenderungan
kemampuannya, apakah di bidang sains, humaniora, atau kesenian. Semua
itu berguna untuk menentukan pilihan di masa depan nanti.4 Kegiatan
kokurikuler didefinisikan sebagai kegiatan di luar intrakurikuler yang
sangat mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran pada kegiatan
intrakurikuler. Adapun kegiatan kokurikuler biasanya seperti: outbond,
study tour, field study (belajar dilapangan dengan objek belajar yang
mendidik dan bervariatif), bakti sosial, dll.5
4 Video Profil Madrasah Mambaul Hikam, dalam http://www.youtube.com 5 Dakhlan Ainun Nasir “ Pengelolaan kelas kegiatan kokurikuler”, dalam http://cyber-dakhlan90.blogspot.co.id/2012/09/pengelolaan-kelas-kegiatan-kokurikuler.html.
68
Yang diunggulkan madrasah ini adalah selalu menekankan pada
pendidikan berbasis Islam (Syariah) dan mendukung kreatifitas santri
untuk berjiwa wirausaha.6
B. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kewirausahaan Berbasis Syariah di
Pondok Pesantren Mambaul Hikam (MMH) Jombang
Salah satu lembaga khususnya pesantren yang mengajarkan kegiatan
untuk pengembangan budaya kewirausahaan berbasis syariah adalah Pondok
Pesantren (Yayasan) Mambaul Hikam Jombang. Pondok ini merupakan
lembaga pendidikan Islam, dimana ilmu agama lebih ditonjolkan. Tetapi
meskipun begitu, lembaga tersebut tetap menginginkan agar santrinya tidak
terbatas belajar ilmu agama saja, melainkan juga ilmu yang berkaitan dengan
kehidupan sosial.
Pendidikan di pondok pesantren MMH ini merupakan salah satu dari
banyaknya lembaga pendidikan pondok pesantren yang menyukseskan
program budaya kewirausahaan berbasis syariah dalam bentuk pelatihan
kewirausahaan. Dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat menyiapkan para
santri menapaki masa depan yang lebih baik dan dapat mengantarkan mereka
berwirausaha dan akan bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat dalam hal
spiritual dan material.
Dasar pemikiran adanya pemberdayaan kewirausahaan di pondok ini
adalah sadar para satri selain memiliki pengetahuan agama juga agar memiliki
6 Video Profil Madrasah Mambaul Hikam, dalam http://www.youtube.com
69
keahlian dan keterampilan di mana keterampilan tersebut diharapkan dapat
bermanfaat ketika pada saat keluar nanti. Mengingat saat ini persaingan
semakin ketat, untuk itu para santri dituntut agar bisa menciptakan lapangan
pekerjaan minimal untuk dirinya sendiri sehingga dengan keahlian
berwirausaha nantinya santri dapat mandiri ditengah-tengah masyarakat.
Adapun Pengembangan Budaya Kewirausahaan berbasis syariah yang
ada di Pondok Pesantren MMH ini berupa:
1. Teh Tin
Sekitar lebih kurang 10 tahun yang lalu, salah satu putra KH.
Zubaidi Muslich membawa pohon tin dari Syiria sebagai oleh-oleh untuk
keluarganya di Indonesia. Kemudian ditanamlah pohon tin tersebut di
pekarangan sekitar pondok, hingga kemudian pohon tin tersebut tumbuh
besar. Pada saat itu memang belum terlintas oleh para warga ponpes untuk
mengelola tanaman tersebut menjadi sebuah produk hingga menjadikan
hal tersebut sebagai suatu yang bernilai materi atau dapat diperjual
belikan.7
Tetapi 3 tahun terakhir pohon tersebut bermanfaat bagi warga
ponpes MMH ini. Berawal dari kegiatan program Adiwiyata yang
diadakan oleh pemerintah Jombang.8 Adiwiyata merupakan program yang
diadakan pemerintah untuk menciptakan sekolah lebih peduli terhadap
pelestarian lingkungan hidup. Persyaratan sekolah yang boleh mengikuti
program adiwiyata ini salah satunya adalah sekolah yang ramah
7 Goes Muhammad Muzani Selaku Pengasuh, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 15 Juni 2016. 8 Goes Muhammad Muzani Selaku Pengasuh, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 15 Juni 2016.
70
lingkungan dan mengembangkan lingkungan hidup dengan baik. Salah
satu kriterianya adalah sekolah mampu membuat karya dari barang tak
bernilai menjadi barang bernilai jual dan manfaat tinggi. 9
Melalui program ini sekolah dituntut untuk menciptakan satu
produk dan tidak boleh sama dengan sekolah lain yang juga mendaftar
adiwiyata. Kemudian hal ini diShare-kan kepada para santri/siswa dan
juga para pengajar produk apa yang berbeda dari yang lain. Dari situ lah,
kemudian salah satu santri menemukan pohon tin, dan mendapatkan ide
untuk membuat teh berbahan dasar daun pohon tin. Pohon tin merupakan
salah satu tumbuhan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat
at-Tin.
Pohon tin yang ada di kawasan Ponpes MMH ini berjumlah 12
pohon. Terdiri dari 2 pohon indukan dan 10 pohon cangkokan. Penanaman
pun dilakukan oleh santri sendiri. Teh Tin ini diproduksi sendiri oleh para
santri MMH. Tanpa bekerja sama dengan pihak ketiga, mulai dari proses
panen (pengambilan daun) hingga proses pengemasan (Packing). 10
Alat dan bahan yang digunakan untuk proses pembuatan teh tin ini
berupa tissue/kertas untuk pengemasan teh, benang, label, pisau, wajan,
plastic, sealer. Cara pembuatan teh tin sangatlah sederhana, yaitu pertama,
mengambil daun tin dari pohonnya. Daun tin yang dipanen juga bukanlah
daun yang sembarangan tetapi daun yang masih muda. Karena jika daun
tin terlalu tua, maka tidak bisa mendapatkan rasa teh sesuai keinginan. 9 Tiyas, “Adiwiyata Membawa Piala”, dalam http://www.majalah suarapendidikan.net/adiwiyata-membawa-piala.html 10 Ustad Pulung Selaku Ketua Kesiswaan, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 17- 18 Juni 2016.
71
Kemudian cuci daun tinnya hingga bersih. Lalu jemur daun tin di bawah
sinar matahari kurang lebih selama 30 menit atau sampai daun tin layu.
Kemudian, iris – iris tipis daun tin hingga menyerupai bentuk teh seperti
biasanya. Lalu, sebelum dikemas teh ditumis kembali di atas wajan untuk
mencapai kekeringan yang diinginkan. Setelah itu, masukkan teh tin ke
dalam tissubag. Kemudian, label dan benang dilem. Lalu, tissubag yang
berisi teh dimasukkan kedalam plastik. Plastic yang berisi teh tin
kemudian diSealer.11
Pemasaran dan penjualan teh tin ini melalui berbagai cara,
diantaranya: pemasaran dan penjualan via online, penjualan melalui
berbagai event seperti: temu alumni, perkumpulan wali santri, bazar,
haflah, haul yang sering diadakan di wilayah Pesantren Tebuireng, dan
pengiriman terjauh sudah mencapai di Kota Jakarta. Para pelanggan pun
dari berbagai kalangan, dari masyarakat sekitar ponpes hingga pejabat
pemerintah seperti:Penma (Depag Jombang).
Untuk dana modal awal pembuatan teh tin ini berasal dari Yayasan
Mambaul Hikam dan keuntungan dari penjualan teh tin masuk kepada kas
adiwiyata. Kas adiwiyata ini dibentuk untuk kegiatan yang berkaitan
dengan kegiatan adiwiyata, termasuk pengelolaan dan perawatan pohon
tin.12
11 Ustad Pulung Selaku Ketua Kesiswaan, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 17- 18 Juni 2016. 12 Ibid.
72
Kabar baiknya, Ponpes MMH menjadikan kegiatan ini (budidaya
pohon Tin/pembuatan teh tin) untuk menjadi suatu bidang keahlian
kewirausahaan bagi para santri. Bahkan sudah menambah produk yang
dapat dijual yaitu, pohon tinnya sendiri.
Khasiat Teh Tin
a. Membersihkan hati dan limpah
b. Mengandung kalium, pengencer dahak
c. Mengontrol kadar gula darah, tekanan darah tinggi dan jantung
d. Mengatasi masalah berat badan
e. Mengandung antioksidan
f. Tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol
g. Memperlancar ASI untuk ibu menyusui
h. Mengandung serat tinggi, kalium dam zat besi.
i. Mencegah kanker usus besar
j. Mengurangi sesak nafas
k. Memperlambat proses penyerapan glukosa.
l. Pelancar buang air besar
m. Penahan sakit dan unsur perkumuhan air seni (diueritik)
n. Pengencer dahak
o. Terapi penderita diabetes
73
2. Jual Beli Tanaman Tin
Selain menjual produk teh tin, ponpes MMH ini juga menjual
pohon tin hasil cangkokan para santri. Pohon tin ini dijual dengan harga
Rp. 50.000 setinggi 60 cm. Untuk saat ini memang ponpes MMH hanya
sekedar menjual teh tin, tetapi untuk kedepannya Ponpes MMH berencana
untuk menambah produk yang berkaitan dengan buah tin, seperti sirup
buah tin, manisan buah tin, dll.
3. Pelatihan keterampilan menjahit
Pelatihan keterampilan menjahit yang dilaksanakan di Ponpes
MMH Jatirejo, Diwek Jombang ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler
para peserta didik (para santri) yang diharapkan bisa mendapatkan suatu
guna mendapatkan keahlian khusus bagi yang belum memiliki skill atau
keterampilan praktis di bidang menjahit.
Keterampilan menjahit ini diberikan karena berdasarkan
pengalaman pembelajaran yang dilakukan, dengan kemampuan menjahit
ini diharapkan dapat menghantarkan para lulusannya memasuki lapangan
pekerjaan sebagai jasa menjahit untuk menciptakan lapangan pekerjaan
dengan bekerja mandiri sebagai penjahit.
Pondok pesantren Mambaul Hikam ini menyelenggarakan
pelatihan keterampilan menjahit yang diberikan kepada santri. Para santri
adalah peserta didik yang tinggal di pondok pesantren yang ingin belajar
ilmu agama dan umum, di samping itu para santri juga diharapkan
74
menjadi pribadi yang mandiri dan siap untuk membuka peluang pekerjaan
di masyarakat.
Untuk ekstrakurikuler menjahit ini masih didominasi oleh santri
perempuan dbandingkan dengan santri laki-laki, dikarenakan memang
tidak dipungkiri bahwa santri perempuan lebih sabar dan telaten
dibandingkan dengan santri laki-laki, sedangkan santri laki-laki biasanya
hanya bertugas di bagian menggambar pola serta memotong bahan sesuai
pola. Di sini untuk sementara waktu madrasah hanya menyediakan alat
seperti mesin jahit sebanyak 13 unit yang didapat dari pengajuan kepada
pemerintah. Sedangkan untuk bahan jahit menjahit para santri membeli
bahan dengan menggunakan uangnya sendiri. Selain pengasahan bakat,
menurut Ustad Pulung selaku Ketua bidang kesiswaan, ekstrakurikuler ini
dapat melatih kesabaran dan ketelatenan para santri baik pada saat proses
pembuatan produk maupun pada saat memasarkannya.13
Dari keterampilan jahit menjahit ini, santri menghasilkan berbagai
produk diantaranya: sandal, bros, tempat pensil, tas, baju, dll. Hasil dari
keterampilan jahit menjahit ini biasanya dijual ke teman, guru-guru, dan
juga disediakan etalase di area madrasah agar warga ponpes atau luar
ponpes bisa melihat hasil karya santri bahkan membelinya. Selain itu
madrasah ini juga sering mengikuti berbagai event, seperti: pameran, temu
alumni, perkumpulan wali santri, bazar, haflah, haul, dll. Karena kebetulan
ponpes MMH ini berdekatan dengan makam mantan presiden
13 Ustad Pulung Selaku Ketua Kesiswaan, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 17- 18 Juni 2016.
75
Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal dengan nama Goes Dur, maka
jika ada event atau acara seperti haul, bazar atau yang lainnya, maka
Ponpes tidak pernah ketinggalan untuk mengikutinya serta
memperkenalkan produk-produk yang mereka punya.14
4. Kaligrafi
Selain ekstrakurikuler menjahit, yang hasil/produknya dapat
diperjual belikan, ada juga ekstrakurikuler kaligrafi, yang juga hasil
karyanya dapat bernilai jual. Alat dan bahannya cukup sederhana. Untuk
alat dan bahan tetap, seperti: pensil, kuas, cat. Sedangkan untuk objek
lukis kaligrafinya bisa menggunakan bahan apapun, terutama bahan yang
ramah lingkungan dan berasal dari barang-barang yang tidak terpakai agar
barang tersebut bisa mempunyai nilai guna dan nilai jual. Untuk
bahan/objek yang digunakan santri MMH untuk melukis kaligrafi adalah
kertas, kanfas, batu, pin, gantungan kunci, kayu, dll. Kaligrafi ini dihias
sedemikian rupa hingga bagus kemudian hasil akhirnya dapat dijual.
5. Pengelolahan sampah hingga menjadi produk yang bernilai jual.
Latar belakang pengelolahan sampah ini tidak dipungkiri juga
merupakan tuntutan program adiwiyata yang diadakan oleh pemerintah
Kabupaten Jombang. Bermula dari keprihatinan pemerintah dalam
menangani sampah dan menginginkan Kabupaten Jombang sebagai
kabupaten yang hijau dan ramah lingkungan.
14 Ustad Pulung Selaku Ketua Kesiswaan, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 17- 18 Juni 2016.
76
Untuk itu, para santri berupaya mengumpulkan sampah dan
mengklasifikasikan sampah tersebut menjadi 2 jenis yaitu: sampah basah
dan sampah kering. Untuk sampah basah seperti daun-daunan diolah
kembali menjadi pupuk kompos yang akan dijadikan pupuk bagi pohon tin
dan tanaman lainnya serta dapat menjualnya juga. Sedangkan sampah
kering seperti, botol, plastik, dll. diolah kembali menjadi sebuah karya
seni, yang dapat dijual seperti: hiasan dinding, gantungan kunci, tempat
pensil, dll.15 Hal ini menunjukkan bahwa dengan sebuah kreativitas selain
dapat menambah nilai guna dan nilai jual bagi barang yang tidak terpakai
bahkan sampah, secara tidak langsung juga bisa menyelamatkan
lingkungan ini dari Global Warming.
15 Ustad Pulung Selaku Ketua Kesiswaan, Wawancara, Ponpes MMH Jombng, 17- 18 Juni 2016.
77
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
No Hari Pukul Jenis Ekstrakurikuler
1. Senin 13.30-15.30 Kaligrafi
Jurnalistik
Qasidah dan Rebana
Banjari
2. Selasa 13.30-15.30 Wushu
Karate
Teater
3. Jumat 11.00-13.30 Menjahit
13.30-15.30 Pramuka
4. Sabtu 13.30-15.30 Drum Band
Sumber : Arsip Kesiswaan Madrasah Al-Hikam Jombang.