bab iii identifikasi data a. data perusahaanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0709070_bab3.pdf ·...
TRANSCRIPT
32
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Perusahaan
1. Profil Perusahaan
Usaha telur asin “Cah Angon” merupakan sebuah UMKM (Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah) yang bertempat di Desa Limbangan Wetan, Kabupaten
Brebes. Desa Limbangan Wetan dikenal sebagai sentra industri pengrajin telur
asin di Kabupaten Brebes. Usaha telur asin “Cah Angon” ini dikelola oleh
pasangan suami istri, Slamet Rohadi dan Tri Puroh. Usaha telur asin ini
merupakan usaha turun temurun yang sudah berjalan lebih dari 20 tahun.
Diawali oleh Rojih, yang merupakan kakek dari Slamet Rohadi, sekaligus
menjadi pioner pengrajin telur asin di Desa Limbangan Wetan. Awalnya, Rojih
memulai usahanya dengan membeli telur itik dari tetangga dan kemudian diolah
sendiri menjadi telur asin. Pada masa itu, telur yang dihasilkan masih 100 butir
tiap minggunya, dan proses pembuatan telur asin ini dilakukan oleh Rojih yang
hanya dibantu oleh keluarganya. Telur Asin matang tersebut kemudian dijual
Rojih di pasar atau dijajakkan di pusat kota. Usaha itu kemudian diwariskan
kepada putranya, Endin yang kemudian terus berkembang. Saat ini, usaha telur
asin “Cah Angon” diteruskan oleh putranya Endin, yaitu Slamet Rohadi dan
istrinya, Tri Puroh. Usaha telur asin “Cah Angon” semakin berkembang, dan
untuk mendukung proses produksi karena semakin banyaknya permintaan akan
telur asin, membuat Slamet Rohadi merekrut 6 orang tenaga kerja. Pada saat
musim liburan dan libur hari raya, tenaga kerjanya bisa bertambah menjadi 12
33
orang karena lonjakkan permintaan telur asin yang tinggi. Pada hari biasa,
biasanya telur asin “Cah Angon” mampu menghasilkan 2000-5000 butir telur
tiap kali produksi, sedangkan pada musim liburan mencapai 14 ribu butir telur
tiap kali produksi dan pada musim mudik Lebaran dapat mencapai 25 ribu butir
telur tiap kali produksi.
Untuk bahan baku telur asin, Slamet Rohadi mempercayakan telur itik dari
peternak asal Blitar, Jawa Timur dan Indramayu, Jawa Barat. Kualitas telur itik
dari dua peternak tersebut dinilai tidak amis dan kuning telurnya berwarna
kuning kejinggaan. Hal yang membuat telur asin dari dua peternak tersebut
tidak amis, karena pakan yang diberikan adalah pakan ternak yang dicampur
dengan udang dan tidak memakan ikan. Selain itu, itik-itik tersebut biasa
diternak dengan cara diangon atau dilepas di sawah pada pasca musim panen
padi. Itik-itik tersebut biasa mencari makan sendiri, makanannya berupa
makanan organik seperti biji-bijian, sisa panen padi, atau serangga yang berada
di sekitar sawah dan di pinggiran sungai. Ketika sore, barulah sang pemilik itik
menggiring itiknya kembali ke kandang. Itulah mengapa telur asinnya
dinamakan telur asin pangon, karena bebeknya berkeliaran bebas mencari
makan sendiri di sawah. Hal itu pula yang menjadi aalasan pemberian nama Cah
Angon sebagai merek, karena telur asin ini dihasilkan dari itik yang diangon.
Dewasa ini, usaha telur asin “Cah Angon” merupakan usaha telor asin
terbesar yang ada di Desa Limbangan Wetan. Dikarenakan kualitas telur asinnya
yang selalu terjamin baru, serta rasa asinnya yang pas, membuat telur asin “Cah
Angon” terkenal di masyarakat Brebes dan wilayah sekitarnya. Pondok telur
asin “Cah Angon” menjadi tujuan para pengunjung untuk membeli telur asin,
34
baik itu yang berasal dari Brebes dan sekitanya, ataupun dari seluruh daerah di
Indonesia yang kebetulan melewati wilayah Brebes. Pada tahun 2005, Cah
Angon bahkan mampu menjadi eksportir telur asin mentah ke Cina, dan
Singapura. Namun pada tahun 2008 kegiatan eksport itu dihentikan karena
kekurangan karyawan dan banyaknya target yang harus terpenuhi.
Toko tempat berjualan telur asin ini dinamakan pondok telur asin “Cah
Angon”, dinamakan pondok karena konsep bangunannya yang sederhana,
terletak di pinggir sungai, dan berada jalan yang tidak terlalu ramai dipadati
kendaraan berat seperti di jalur Pantura. Proses pembuatan telur asin berada satu
tempat bersama pondok, dimaksudkan agar pengunjung dapat melihat langsung
proses pembuatan telur asin, terlebih bagi pengunjung yang memiliki
keingintahuan tinggi terhadap pembuatan telur asin. Selain itu, proses
pengerjaan yang terbuka kepada pengunjung dapat membuktikan bahwa produk
yang dihasilkan selalu baru, dan terjamin kualitas produknya.
2. Lokasi Perusahaan
a. Pondok Telur Asin Cah Angon
Jl. Sunan Gunung Jati, Limbangan Wetan – Brebes
Telepon : 0815-7732-138
Jam Buka : 06.00 - 22.00 WIB
b. Toko Cabang
Jl. Gajah Mada, RT 03/RW 03, Banjaranyar - Brebes
Telepon : 0813-2762-6097
Jam Buka : 07.00-21.00 WIB
35
3. Logo Perusahaan
Gambar 4. Logo Telur Asin Cah Angon
Logo telur asin cah angon adalah bentuk mahkota dengan warna emas.
Filosofi bentuk mahkota karena menyimbolkan raja dan kekuasaan, dengan
harapan bahwa usaha telur asin cah angon ini dapat menjadi usaha telur asin
yang berkembang maju dan menjadi nomor satu di Kabupaten Brebes.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada usaha telur asin “Cah Angon” adalah sebagai berikut:
Bagan 2. Struktur Organisasi Usaha Telur Asin Cah Angon
Pemilik
Bagian Produksi
Bagian Pembuatan Adonan dan Pengasinan Telur
Bagian Pencucian dan Pemasakan Telur Asin
Bagian Pengemasan dan Penjualan
36
Berikut Penjelasan tentang struktur organisasi Usaha Telur Asin Cah Angon:
a. Pemilik, di sini adalah Slamet Rohadi dan Tri puroh.
b. Bagian Produksi, bagian produksi adalah bagian yang menangani masalah
pembuatan telur asin dari awal sampai akhir, pada bagian produksi terbagi
lagi menjadi 2 bagian, yakni :
1) Bagian pembuatan adonan dan pengasinan telur, yang dilakukan oleh
2 orang pekerja pria. Pada bagian ini mereka melakukan penyortiran
terhadap telur itik yang akan diasinkan, membuat adonan pengasinan,
dan melakukan pengasinan terhadap telur itik, dan menyimpan telur
yang sudah dilumuri adonan dalam peti kayu.
2) Bagian pencucian dan pemasakan telur asin, yang dilakukan oleh 3
orang pekerja wanita. Pada bagian ini mereka membersihkan telur asin
yang siap untuk diolah, dengan cara mencuci bersih telur, selanjutnya
merebus, memanggang, dan mengasap telur asin.
c. Bagian pengemasan dan Penjualan, yang dilakukan oleh satu orang tenaga
kerja. Pada bagian ini, tugasnya adalah menangani kemasan, mengemas
telur, dan melayani pembeli yang datang.
5. Proses Pembuatan Telur Asin Cah Angon
a. Telur itik/ bebek pertama-tama disortir terlebih dahulu, dipilih telur dengan
kualitas baik, sertelah itu telur dibersihkan .
b. Membuat adonan dari tanah liat, abu gosok, garam dan air. Adonan tersebut
dicampur menjadi satu, membentuk pasta.
37
c. Selanjutnya, telur yang telah disortir dilumuri dengan adonan dengan
ketebalan kurang lebih 1 cm, setelah itu telur yang sudah terbungkus adonan
dibaluri dengan abu gosok supaya adonan tidak rusak.
d. Telur-telur tersebut kemudian disusun di dalam peti-peti kayu, dan disimpan
selama 14 hari/ dua minggu.
e. Setelah 14 hari disimpan, telur-telur tersebut dibersihkan dari lapisan
adonan, lalu dicuci sampai bersih agar tidak ada lagi sisa-sisa adonan, noda
di pori-pori kerabang telur.
f. Telur yang sudah dibersihkan, kemudian ditiriskan dan siap untuk diolah
lebih lanjut. Untuk telur rebus, telur direbus di dalam panci besar. Dalam
sekali perebusan telur, memakan waktu sekitar 5-6 jam. Untuk telur
panggang, telur disusun didalam wadah loyang, lalu dipanggang
menggunakan oven. Untuk telur asap, telur yang sudah direbus diasap
dalam tungku, sampai kulit telur berwarna kecoklatan.
6. Produk Telur Asin
Telur Asin Cah Angon memiliki 4 macam varian produk telur asin yang
dijual, yaitu antara lain :
a. Telur Asin Rebus
Merupakan telur asin yang proses memasaknya dengan direbus. Telur asin
rebus ini berwarna biru kehijau-hijauan, dengan kuning telur berwarna
kuning mendekati jingga dengan tekstur masir, sedikit berminyak, dan rasa
asin kuning telurnya pas. Putih telur berwarna putih dan lembut ketika
disantap. Tekstur putih telurnya masih memiliki kandungan air karena
38
proses perebusan. Telur asin rebus dapat awet disimpan selama 2 minggu.
Telur asin rebus ini dijual dengan harga Rp. 3000,- per butir
Gambar 5. Telur Asin Rebus
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
b. Telur Asin Panggang
Gambar 6. Telur Asin Panggang
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
Merupakan telur asin yang proses memasaknya dengan cara dipanggang
dalam oven. Rasa telur ini lebih asin dibandingkan dengan telur asin rebus,
dan tekstur putih dan kuning telurnya lebih kering/kesat karena kandungan
39
airnya menyusut saat proses pemanggangan. Kulit telur asin panggang ini
berwarna biru kehijauan dengan kerak atau noda coklat diluarnya yang
merupakan ekstrak dari kandungan garam yang keluar saat proses
pemanggangan. Telur asin rebus dapat awet disimpan selama 3 minggu.
Telur asin panggang ini dijual dengan harga Rp. 3200,- per butir
c. Telur Asin Asap
Gambar 7. Telur Asin Asap
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
Merupakan telur asin yang proses memasaknya dengan cara
pengasapan dalam tungku yang berbahan baku kayu bakar, sekam,
batok kelapa. Asap dari kayu yang dibakar membuat kulit telur
berwarna coklat. Tekstur telur asin asap ini lebih kering dan menyusut
karena kandungan air dalam telur menyusut saat proses pengasapan.
Rasa putih dan kuning telurnya tidak terlalu asin bila dibandingkan
dengan telur asin rebus, tapi memiliki aroma asap yang khas. Telur
asin asap dapat awet disimpan selama 3 minggu. Telur asin asap ini
dijual dengan harga Rp. 3200,- per butir.
40
d. Telur Asin Mentah
Merupakan telur asin yang sudah diasinkan tapi belum diolah atau dimasak.
Telur asin mentah ini dijual kepada konsumen yang ingin mengolah sendiri
telur asin sesuai selera. Telur asin ini dijual dengan adonan pengasinan yang
masih menempel, guna membedakannya dengan telur yang belum
diasinkan, selain itu juga untuk melindungi telur dari benturan dan
goncangan. Telur asin mentah ini dijual dengan harga Rp. 2500,- per butir.
Gambar 8. Telur Asin Mentah
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Januari 2016
7. Kemasan Telur Asin Cah Angon
Kemasan telur asin “Cah Angon” terbuat dari kertas karton yang dibentuk
menjadi dus/box. Di dalam kemasan terdapat sekat-sekat yang terbuat dari
kertas karton yang berfungsi sebagai pembatas antar telur agar tidak saling
berbenturan. Tampilan grafis kemasan di dominasi dengan warna biru, merah,
dan hijau, tedapat ilustrasi telur asin, ilustrasi bebek, dan logo/merek Cah
Angon. Tersedia 4 jenis kemasan telur asin “Cah Angon”, yaitu kemasan isi 10,
kemasan isi 15, kemasan isi 20, dan kemasan isi 25.
41
Gambar 9. Kemasan Telur Asin Cah Angon
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
Gambar 10. Tampak Dalam Kemasan Telur Asin Cah Angon
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
8. Promosi yang Sudah Dilakukan
Setiap perusahaan melakukan berbagai kegiatan promosi untuk
mengenalkan produknya kepada konsumennya. Dilihat dari lokasinya, pondok
telur asin “Cah Angon” terletak di Desa Limbangan Wetan yang mana letaknya
berada ke arah utara dari jalan utama Pantura. Hal itu membuat pembeli yang
berkunjung ke Kabupaten Brebes kesusahan mengetahui lokasi pondok.
Walaupun begitu, pembeli telur asin “Cah Angon” tergolong banyak, karena
beberapa promosi yang telah dilakukan, yakni :
42
a. Promosi dari mulut ke mulut tentang kualitas produknya yang bagus.
b. Name Board/ Neon Box yang terletak di depan pondok telur Asin Cah
Angon, sebagai penanda lokasi.
c. Kemasan, selain sebagai wadah melindungi produknya, juga memuat
identitas merek sehingga dapat selalu diingat konsumennya.
d. Seragam karyawan, digunakan sebagai identitas pegawai.
e. Nota, sebagai bukti pembayaran/ transaksi jual beli telur asin.
f. Ikut dalam event dan pameran, seperti pada acara Gebyar Wisata &
Budaya Nusantara 2014, di JCC Senayan.
g. Muncul dalam berita, seperti pada detiktravel pada www.detik.com
dan www.tempo.co.
Gambar 11. Neon Box Pondok Telur Asin Cah Angon
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
43
Gambar 12. Pahatan di Pondok Telur Asin Cah Angon
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
Gambar 13. Seragam Karyawan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
Gambar 14. Nota pembelian
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
44
B. Kompetitor
1. Telur Asin “Tjoa”
a. Profil Perusahaan
Telur Asin Tjoa telah bediri sejak lama dan merupakan salah satu
pioner pengrajin telur asin di Brebes. Usaha ini diawali oleh Tjoa Kiat Hien
dan istrinya Niati pada tahun 1965, usaha tersebut kemudian diteruskan
kepada anaknya yang bernama Tjoa Kiem Tien dengan merek telur asin
Tjoa. Lokasi toko telur asin Tjoa terbilang cukup strategis, karena berada di
jalur utama Pantura, yang banyak dilewati oleh pengendara dari berbagai
daerah di Indonesia.
Semakin berkembangnya industri telur asin, membuat pemilik Tjoa
meningkatkan kualitas dan menjaga rasa telur asinnya agar selalu asin dan
masir. Produk andalan dari telur asin Tjoa adalah telur asin super, yakni
telur asin yang telurnya berasal dari itik pemakan udang. Telur asin super ini
memiliki ciri-ciri kuning telurnya berwarna jingga kemerahan, rasanya pun
lebih gurih dan tidak amis. Untuk bahan baku telur, dipasok dari peternak
itik di Muntilan, Magelang serta beberapa wilayah di Jawa Timur.
Tidak banyak promosi yang dilakukan oleh telur asin Tjoa, namun
karena brand/ merek yang sudah terkenal sejak dulu di tengah masyarakat,
menjadikan tokonya tak pernah sepi pengunjung.
b. Lokasi Perusahaan
Alamat : Jl. Pangeran Diponogoro No 268 - Brebes
Telepon : (0283) 671443
Web : www.telurasintjoa.id.tc
45
Jam Buka : 07.30 – 20.00
c. Data Produk Telur Asin
Telur Asin Rebus /Angon Rp. 4000,- per butir
Telur Asin Rebus Super Rp. 4500,- per butir
Telur Asin Panggang Rp. 4800,- per butir
Telur Asin Asap Rp. 4800,- per butir
Gambar 15. Produk Telur Asin TJOA
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
d. Kemasan Produk
Kemasan telur asin Tjoa ini terbuat dari bahan karton gelombang, dengan
grafis kemasan yang minimalis. Pemilihan bahan kemasan berupa karton
gelombang agar dapat melindungi produknya, karena telur yang mudah
retak dan pecah. Untuk kemasan telur asin, tersedia untuk kemasan isi 6
butir telur, 10 butir telur, 15 butir telur, 20 butir telur, dan 50 butir telur.
46
Gambar 16. Kemasan Telur Asin TJOA
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
2. Telur Asin “Idolaku”
a. Profil Perusahaan
Telur asin Idolaku adalah usaha milik Lani Kuswarti yang berlokasi di
antara deretan toko penjual oleh-oleh sepanjang jalur utama Pantura.
Bangunan toko yang besar dengan papan baliho besar di depannya, dan
didukung letaknya yang strategis, membuat toko telur asin Idolaku mampu
menarik calon konsumen untuk berkeunjung.
Produk utama yang dihasilkan adalah telur asin, ada pula oleh-oleh
khas wilayah Brebes dan sekitarnya, beserta kue/ bakery. Telur asin Idolaku
memiliki beberapa varian produk telur asin, di antaranya yang paling
terkenal adalah telur asin madu rebus, maksud dari telur asin madu yakni
kuning telurnya yang berwarna kuning kecoklatan seperti madu, dengan
pinggiran kuning telur yang mengeluarkan minyak seperti madu. Ada pula
47
telur asin bakar, di mana telur yang sudah diasinkan dibumbui terlebih
dahulu dengan rempah-rempah seperti kunyit dan bawang lalu dipanggang
dalam oven. Untuk telur asin asap bawang, telur asin terlebih dahulu
dibumbui oleh bawang kemudian di rebus, setelah itu baru diasap di atas
perapian arang. Rasa dan aroma bawang meresap pada telur asin asap.
Seluruh proses pengolahan telur asin dilakukan dengan cara yang higienis,
mulai dari perebusan yang menggunakan air mineral yang telah melalui
proses RO dan proses pemanggangan yang menggunakan oven listrik,
menjadikan kualitas telur asinnya terjaga dan sehat.
Dari segi promosi yang dilakukan, telur asin Idolaku lebih unggul bila
dibandingkan dengan produsen – produsen telur asin yang ada di Brebes.
Promosi tersebut kini lebih banyak dilakukan melalui akun media sosial
seperti facebook, whatsapp, line dan instagram. Telur asin Idolaku juga
menerima pesanan online, hal ini dilakukan agar mampu melebarkan
segmen geografisnya serta mudahkan dalam transaksi jual-beli.
b. Lokasi Perusahaan
Alamat : Jl. Pangeran Diponegoro No 47-49 - Brebes
Telepon : (0283) 671875
0878-3030-3535
Jam Buka : 06.30 – 22.00 WIB
c. Data Produk Telur Asin
Telur Asin Rebus Rp. 3750,- per butir
Telur Asin Bakar Rp. 4000,- per butir
Telur Asin Asap Rp. 5000,- per butir
48
Telur Asin Asap Bawang Rp. 5500,- per butir
Gambar 17. Produk Telur Asin Idolaku
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
d. Kemasan Produk
Kemasan telur asin Idolaku menggunakan kertas karton yang cukup tebal.
Tampilan grafis kemasan menarik, dengan desain yang kekinian, gaya retro,
dan simpel. Kemasan telur asin Idolaku hanya terdapat 2 macam, yakni
kemasan untuk 6 butir telur, dan 10 butir telur.
Gambar 18. Kemasan Telur Asin Idolaku
Sumber : Dokumentasi Pribadi, September 2015
49
C. Analisa SWOT
Analisa SWOT merupakan kependekan dari Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threat, yang merupakan salah satu cara menganalisa kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan ancaman pada suatu produk kemudian
membandingkannya dengan kompetitor. Dalam hal ini, yang menjadi produk
tersebut adalah telur asin “Cah Angon”. Pembanding/kompetitor-nya adalah
telur asin “TJOA” dan telur asin “Idolaku”. Berdasarkan data dari ketiga
produsen telur asin di atas, analisa SWOT dari telur asin “Cah Angon” dan
pembandingnya dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
50
Tabel Analisa SWOT Telur Asin Cah Angon, Telur Asin TJOA, dan Telur Asin Idolaku
SWOT Telur Asin Cah Angon Telur Asin TJOA Telur Asin Idolaku
Strenght
(Kekuatan)
1. Harga produknya murah dan
terjangkau
2. Proses produksi dan toko
menjadi satu, dinamai
pondok. Sehingga konsumen
dapat melihat sendiri proses
pengerjaannya.
3. Kualitas telur asin selalu
terjaga, dan dijamin selalu
baru setiap harinya.
4. Rasa asin yang pas dengan
kuning telurnya yang masir.
1. Brand/merek sudah terkenal
karena merupakan salah satu
toko yang berdiri paling
lama.
2. Terjamin kualitasnya,
rasanya yang asin cocok bagi
penyuka makanan asin.
3. Tempatnya mudah ditemukan
karena berada di jalan utama
Pantura
4. Kemasannya terbuat dari
karton gelombang sehingga
1. Brand/merek sudah terkenal
di masyarakat.
2. Tempatnya strategis berada
di jalur utama Pantura,
dengan bangunannya yang
besar membuatnya mudah
menarik perhatian calon
konsumen.
3. Banyak kegiatan promosi
yang dilakukan.
4. Desain kemasan yang
menarik dengan tampilan
50
51
5. Brand/ merek yang sudah
terkenal di masyarakat dari
mulut ke mulut.
6. Pernah mengikuti
event/pameran sebagai
perwakilan dari pariwisata
kuliner khas Kabupaten
Brebes.
dapat melindungi produk
dengan lebih sempurna.
grafis yang sudah kekinian.
5. Produk andalan telur asin
madu, dan telur asin asap
bawang.
6. Diolah dengan teknologi
yang lebih maju, dengan
proses pemanggangan
dengan oven listrik.
Weakness
(Kelemahan)
1. Lokasinya terletak sedikit
jauh dari jalur utama Pantura.
2. Tempatnya kecil dan
sederhana sehingga sulit
ditemukan.
3. Kemasannya kurang kuat
1. Harganya tergolong mahal.
2. Masih kurangnya promosi
yang dilakukan.
3. Grafis kemasannya kurang
menarik.
1. Harganya mahal, apalagi
untuk produk telur asin asap
bawang.
2. Kualitas telur masih
diragukan baru atau tidaknya,
karena semua telur sudah
51
52
menahan produk, dan grafis
kemsannya kurang menarik.
4. Promosi yang dilakukan
masih kurang.
dikemas terlebih dahulu.
3. Belum tercantumnya nomor
P.IRT pada kemasan.
Opportunity
(Kesempatan)
1. Peluang pasar yang semakin
menjanjikan.
2. Berkembangnya trend
wisata kuliner di tengah
masyarakat.
3. Menjadi produk andalan
(kuliner khas) dari Brebes.
4. Kesibukan dan pekerjaan
yang padat membuat orang
enggan memasak, sehingga
1. Peluang pasar yang semakin
menjanjikan.
2. Berkembangnya trend wisata
kuliner di tengah masyarakat.
3. Menjadi produk andalan
(kuliner khas) dari Brebes.
4. Kesibukan dan pekerjaan
yang padat membuat orang
enggan memasak, sehingga
membutuhkan makanan yang
1. Peluang pasar yang semakin
menjanjikan.
2. Berkembangnya trend wisata
kuliner di tengah masyarakat.
3. Menjadi produk andalan
(kuliner khas) dari Brebes.
4. Kesibukan dan pekerjaan
yang padat membuat orang
enggan memasak, sehingga
membutuhkan makanan yang
52
53
membutuhkan makanan yang
instant, praktis, dan tahan
lama untuk dikonsumsi.
5. Distribusi telur asin yang bisa
diperluas lewat toko –toko
dan pasar swalayan.
6. Strategi untuk mengembang-
kan varian rasa yang berbeda
dengan produk pesaing.
instant, praktis, dan tahan
lama untuk dikonsumsi.
5. Distribusi telur asin yang bisa
diperluas lewat toko –toko
dan pasar swalayan.
6. Strategi untuk mengembang-
kan varian rasa yang berbeda
dengan produk pesaing.
instant, praktis, dan tahan
lama untuk dikonsumsi.
5. Distribusi telur asin yang bisa
diperluas lewat toko –toko
dan pasar swalayan.
6. Strategi untuk mengembang-
kan varian rasa yang berbeda
dengan produk pesaing.
Threat
(Ancaman)
1. Semakin banyaknya
produsen telur asin di
Kabupaten Brebes sehingga
semakin menambah ketatnya
persaingan.
1. Semakin banyaknya
produsen telur asin di
Kabupaten Brebes sehingga
semakin menambah ketatnya
persaingan.
1. Semakin banyaknya
produsen telur asin di
Kabupaten Brebes sehingga
semakin menambah ketatnya
persaingan.
53
54
2. Ketersediaan bahan baku
telur itik. Terutama pada saat
proses pendistribusian bahan
baku, di mana telur mudah
pecah dan rusak yang dapat
menimbulkan kerugian.
3. Penggunaan media online
sebagai sarana penjualan oleh
pesaing.
2. Ketersediaan bahan baku
telur itik. Terutama pada saat
proses pendistribusian bahan
baku, di mana telur mudah
pecah dan rusak yang dapat
menimbulkan kerugian.
3. Penggunaan media online
sebagai sarana penjualan oleh
pesaing.
2. Ketersediaan bahan baku
telur itik. Terutama pada saat
proses pendistribusian bahan
baku, di mana telur mudah
pecah dan rusak yang dapat
menimbulkan kerugian.
Tabel 2. Analisa SWOT
54
55
D. USP
USP (Unique Selling Prepostioning) merupakan sebuah teknik penjualan
dengan memunculkan keunggulan, kelebihan, dan keunikan dari sebuah
perusahaan maupun produk yang tidak dimiliki oleh pesaing. Di mana
keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga dapat menjadi
pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut serta melekat kuat di
benak audience.
USP dari telur asin “Cah Angon” adalah telur asin dengan harga yang
terjangkau namun tetap menjaga kualitas produk dengan rasa asinnya yang pas
di lidah sehingga bisa dinikmati oleh seluruh konsumen.
E. Positioning
Positioning adalah langkah menempatkan sebuah produk untuk
mendapatkan posisi yang baik di benak konsumen. Merek yang telah memiliki
posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat saat
konsumen memerlukan solusi. Positioning bertujuan untuk membentuk dan
membangun citra (image) produk yang positif.
Positioning dari telur asin “Cah Angon” adalah menempatkan telur asin
“Cah Angon” sebagai produk kuliner khas Brebes yang berkualitas baik
dengan harga terjangkau.