bab i_ii jangir

52
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Air untuk Irigasi dan Sistem Jaringan Irigasi Air adalah sumber daya alam yang terbesar di dunia ini. Manusia sendiri sangat membutuhkan air dalam kehidupannya. Dan dalam penggunaannya sehari-hari kurang lebih 80% air di bumi ini digunakan untuk bercocok tanam. Dalam aplikasinya sendiri air yang digunakan untuk bercocok tanam dialirkan dari sumber-sumber tertentu. Upaya dalam pemanfaatan air dari sumber untuk disalurkan dalam penggunaannya mengairi lahan-lahan bercocok tanam yang dinamakan Irigasi. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air yang dilakukan manusia untuk menunjang pertanian. Kemampuan suatu sumber air untuk mengeluarkan air pada suatu daerah tergantung pada siklus hidrologinya. Irigasi diperlukan untuk mengukur secara tepat elemen-elemen siklus hidrologi seperti presipitasi, evaporasi dan transpirasi untuk menaksir berapa banyak air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi. Irigasi dikehendaki dalam situasi apabila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman dan apabila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tersebut tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman. Air yang diperlukan untuk suatu daerah irigasi adalah air yang terdapat di bumi, seperti : air yang berasal dari dalam tanah, sungai, waduk, danau, maupun rawa. Sedangkan air hujan tidak tergolong kategori air irigasi. Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta 1

Upload: aditya-arga-yusandinata

Post on 16-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdss

TRANSCRIPT

BAB I

17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Air untuk Irigasi dan Sistem Jaringan Irigasi

Air adalah sumber daya alam yang terbesar di dunia ini. Manusia sendiri sangat membutuhkan air dalam kehidupannya. Dan dalam penggunaannya sehari-hari kurang lebih 80% air di bumi ini digunakan untuk bercocok tanam. Dalam aplikasinya sendiri air yang digunakan untuk bercocok tanam dialirkan dari sumber-sumber tertentu. Upaya dalam pemanfaatan air dari sumber untuk disalurkan dalam penggunaannya mengairi lahan-lahan bercocok tanam yang dinamakan Irigasi.Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air yang dilakukan manusia untuk menunjang pertanian. Kemampuan suatu sumber air untuk mengeluarkan air pada suatu daerah tergantung pada siklus hidrologinya. Irigasi diperlukan untuk mengukur secara tepat elemen-elemen siklus hidrologi seperti presipitasi, evaporasi dan transpirasi untuk menaksir berapa banyak air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi. Irigasi dikehendaki dalam situasi apabila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman dan apabila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tersebut tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman. Air yang diperlukan untuk suatu daerah irigasi adalah air yang terdapat di bumi, seperti : air yang berasal dari dalam tanah, sungai, waduk, danau, maupun rawa. Sedangkan air hujan tidak tergolong kategori air irigasi.

Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu (1) jaringan irigasi sederhana, (2) jaringan irigasi semi teknis dan (3) jaringan irigasi teknis. Karakteristik masing-masing jenis jaringan diperlihatkan pada Tabel 1. 1.Tabel 1.1. Klasifikasi jaringan irigasiKlasifikasi Jaringan Irigasi

TeknisSemi TeknisSederhana

Bangunan UtamaBangunan permanenBangunan permanen atau semi permanenBangunan sernentara

Kernarnpuan dalam

mengukur dan mengatur debitBaikSedangTidak mampu mengatur/mengukur

Jaringan saluranSaluran pernberi dan Pembuang terpisahSaluran pemberi dan Pembuang tidak sepenuhnya terpisahSaluran pernberi dan pembuang menjadi satu

Petak tersierDikembangkan

SepenuhnyaBelum dikembangkan

identitas bangunan tersier jarangBelum ada jaringan

terpisah yang dikembangkan

Efisiensi secara keseluruhan50-60%40-50%