bab iii kerangka konsep
DESCRIPTION
kerangkaTRANSCRIPT
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL PRAKTEK
PELAYANAN
3.1 Skema Konsep dan Pedoman Prosedur
3.1.1 Protap Pelayanan Resep dari Dokter
Prosedur pelayanan resep di apotek ADJIE FARMA adalah sebagai
berikut:
a. Penerimaan Resep
i. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep, meliputi :
a) Identitas penulis resep
Antara lain nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/ paraf
dokter penulis resep harus ada. Bila tidak jelas atau meragukan
wajib ditanyakan kepada dokter penulis resep, terutama untuk obat
golongan narkotika dan psikotropika.
b) Identitas pasien
Antara lain nama, umur, berat badan (untuk anak-anak), dan alamat
pasien. Bila tidak lengkap wajib ditanyakan kepada pasien beserta
nomor telepon pasien (bila perlu).
c) Rasionalitas obat
Meliputi nama obat, dosis, jumlah, dan aturan pakai. Bila tidak
jelas atau meragukan, wajib ditanyakan kepada dokter penulis
resep.
ii. Pemeriksaan ketersediaan obat
Setelah langkah (1) dipenuhi, selanjutnya dihitung jumlah obat yang
dibutuhkan. Bila obat tidak tersedia di apotek, maka dapat ditawarkan
beberapa alternatif kepada pasien yaitu :
a) Diganti dengan obat dari pabrik lain yang komposisi serta
kekuatannya sama dengan persetujuan pasien dan bila perlu
berkonsultasi dengan dokter penulis resep.
b) Hanya diambil obat yang tersedia di apotek dan membuatkan
salinan resep.
43
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
iii. Penetapan harga
Dihitung harga obat berikut uang resepnya kemudian disampaikan
kepada pasien. Apabila pasien setuju maka resep dapat dikerjakan.
Apabila pasien tidak mampu membayar keseluruhan resep maka dapat
ditawarkan beberapa alternatif antara lain :
a) Diganti dengan obat generik atau obat dari pabrik lain yang
komposisi serta kekuatannya sama dan harga lebih murah dengan
persetujuan pasien dan bila perlu berkonsultasi dengan dokter
penulis resep.
b)Dilayani sebagian dari resep tersebut sesuai dengan kemampuan
pasien dan pasien disarankan untuk mengambil sisanya, terutama
untuk resep yang mengandung antibiotika.
iv. Pembayaran
Pembayaran dilakukan secara tunai. Pasien yang telah membayar
harga resep diberi struk pembayaran yang dibubuhi tanda LUNAS.
v. Pemberian nomor resep
Resep yang telah dilunasi pasien diberi nomor pelayanan resep, yaitu
dengan menempelkan struk pembayaran bernomor pada lembar resep
tersebut.
vi. Pembuatan salinan resep dan kuitansi
Pembuatan salinan resep dilakukan untuk resep yang membutuhkan
pengulangan, resep yang diambil sebagian, atau apabila pasien
meminta salinan resep. Sedangkan pembuatan kuitansi hanya
dilakukan bila pasien menginginkannya dan pada bagian belakang
kuitansi dituliskan resep yang telah dibayar.
b. Peracikan
i. Penyiapan etiket
Ada 3 macam etiket yang digunakan, yaitu a) etiket sediaan non cair
yang digunakan per oral berwarna putih, b) etiket sediaan cair yang
digunakan per oral berwarna putih dan disertai keterangan “kocok
dahulu”, dan etiket untuk obat luar yang tidak termasuk dalam a) dan
44
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
b) berwarna biru. Pada etiket dituliskan nomor dan tanggal resep,
nama pasien, aturan pakai obat, dan paraf apoteker/ AA.
ii. Peracikan obat
Pengambilan obat dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker di
bawah pengawasan apoteker dan disesuaikan dengan jumlah dan jenis
obat pada resep. Peracikan obat yang disertai dengan perubahan
bentuk (misalnya puyer/ kapsul) dikerjakan oleh juru resep di bawah
pengawasan apoteker atau asisten apoteker.
iii. Pengemasan
Obat yang telah selesai diracik dimasukkan ke dalam wadah yang
sesuai kemudian diberi etiket sesuai dengan yang tertulis pada resep.
c. Pemeriksaan Akhir
Pemeriksaan akhir dilakukan oleh apoteker yang meliputi kesesuaian
nomor resep, nama obat, bentuk sediaan, dosis, jumlah, dan aturan pakai
pada hasil akhir dan etiket dengan resep asli, serta pemeriksaan kebenaran
salinan resep dan kuitansi.
d. Penyerahan kepada Pasien
i. Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan mencocokkan
nomor pelayanan resep, nama dan alamat pasien.
ii. Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi mengenai
nama obat, bentuk sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai obat, cara
penggunaan obat terutama obat-obat dengan cara penggunaan khusus
(supossitoria, inhaler, obat tetes), cara penyimpanan, efek samping
yang mungkin timbul dan cara mengatasinya, serta pantangan yang
harus dilakukan untuk mendukung keberhasilan terapi.
iii. Untuk obat yang dikirim ke rumah pasien maka dilakukan pemberian
catatan khusus untuk obat yang memerlukan penggunaan khusus dan
pengiriman obat disertai dengan tanda terima pengiriman obat yang
memuat nama dan alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang
masih harus dibayar (apabila ada). Apabila obat sudah diterima,
maka penerima obat harus menandatangani tanda terima pengiriman
obat tersebut.
45
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
iv. Rekam Pengobatan Pasien (PMR) : dilakukan pencatatan meliputi
nama pasien, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, telepon, riwayat
alergi, dan riwayat penyakit. Lembar catatan pengobatan pasien
memuat tanggal dan nomor resep, keterangan dokter penulis resep,
nama obat, aturan pakai, dan membubuhkan paraf. Pada lembar
pengobatan pasien juga memuat catatan pertanyaan yang dapat
ditanyakan oleh pasien pada kunjungan ke apotek berikutnya.
e. Layanan Purna Jual
Layanan purna jual berupa konseling mengenai obat yang digunakan
pasien. Pasien dapat datang sendiri ke apotek atau melalui telepon apabila
memerlukan informasi lebih lanjut atau apabila ada keluhan sehubungan
dengan pemakaian obat.
46
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Gambar 3.1 Alur Pelayanan Obat dengan Resep
47
Resep
Keabsahan
Sah Tidak
Kajian Resep :Nama obatDosis KomposisiSigna
Tidak dilayani
Tidak jelas
Konsultasi dokter Tanya pasien :Keluhan Informasi yang sudah disampaikan dokter
Jelas Tidak jelas
Tidak dilayaniPemeriksaan
Ada Tidak ada :Di UP ke apotek lainDiganti produk lain dengan komposisi yang samaDiambil yang ada saja
Penetapan harga Pembayaran
Peracikan
Etiket, copy resep
Pengemasan + pemeriksaan akhir Penyerahan + KIE
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
3.1.1.1 Contoh Pelayanan Dengan Resep (Care Plan)
Care plan merupakan salah satu bentuk kepedulian farmasis untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan care plan adalah untuk
mencapai hasil terapi pasien secara maksimal, yang dapat dilakukan dengan jalan
mencegah, menyelesaikan masalah-masalah terapi obat yang mungkin dapat
terjadi serta melakukan monitoring.
Input Terapi
Pada tanggal 10 November 2011 datang pasien bernama Ny. W yang
didiagnosa mengalami allergic disorder dan mendapatkan resep sebagai berikut:
48
Dr. xxxxxPraktek : Jln. xxxx Surabaya
Telp. (031) xxxxxSIP. : xxxxxIDI. xxxxx
Surabaya, 10 – 11 – 2011
R/ Loratadin No. XS 2 dd 1 gatal
R/ Metilprednisolon 16 mg No VII S 3 dd ½ pc
R/ Benoson N skin cream tube I S u e
Pro : Ny. W. Umur :….. th
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Tujuan Terapi
Obat yang diresepkan bertujuan untuk mengatasi allergic reaction (atopik
dermatitis) yang dialami pasien.
Data Penderita
Data penderita diperoleh dari hasil skrining resep sebagai berikut,
dilakukan pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep yang meliputi:
1. Diperiksa dokter penulis resep :
Nama dokter : Dr. TA
Alamat praktek : Jl. xxxxx, Surabaya
SIP : ada
2. Diperiksa pasien penerima resep :
Nama pasien : Ny. W.
Alamat : tidak dicantumkan
3. Kelengkapan resep :
Tempat dan tanggal penulisan resep : Surabaya, 10-11-2011
Tanda tangan/ paraf dokter : ada
Umur : -
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan pasien : tidak dicantumkan
Tanda resep : ada
Nama obat dan jumlah yang diinginkan : ada
Bentuk sediaan yang diinginkan : ada
Aturan pakai : ada, jelas
Keputusan Resep dapat dilayani
A. Disease Factor
i. Definisi
Penyakit alergi dapat didefinisikan suatu respon dari sistem imun
pada tubuh manusia terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Secara normal, sistem imun (termasuk antibodi, sel darah putih, dan sel
mast) berperan dalam sistem pertahanan tubuh dalam melawan senyawa
asing yang disebut alergen. Penyakit alergi dapat terjadi melalui beberapa
49
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
cara, antara lain kontak dengan kulit, mata, melalui hidung atau mulut.
Beberapa senyawa asing yang dapat menyebabkan penyakit alergi, antara
lain serbuk sari, debu, spora, bulu binatang, dan makanan seperti susu, telur,
kacang, kacang kedelai, dan ikan (Katzung, 2010).
Pada penyakit alergi, apabila seseorang terpapar oleh alergen
(antigen) maka sistem imun akan memproduksi antibodi yang spesifik
terhadap antigen tersebut, disebut imunoglobulin E (IgE). IgE berikatan
dengan sel darah putih yang disebut basofil di dalam peredaran darah dan
berikatan dengan sel mast pada jaringan. Pada paparan pertama akan
menyebabkan seseorang sensitif terhadap alergen tapi tidak menimbulkan
gejala tertentu. Pada paparan selanjutnya, sel basofil dan sel mast dimana
IgE terikat di permukaan akan melepaskan senyawa kimia (seperti histamin,
prostaglandin, dan leukotrien) yang menyebabkan pembengkakan atau
inflamasi di sekitar jaringan (Katzung, 2010).
Kata eczema (eksim) dan dermatitis sering dipertukarkan : atopik
eczema sama dengan atopik dermatitis. Penelitian sering menggunakan
kedua istilah tersebut, tetapi agar konsisten, kondisi tersebut dinamakan
atopik eczema di dalam guideline. Eczema dideskripsikan sebagai kelainan
kulit yang gatal dan dikarakterisasi dengan perubahan yang dapat diketahui
seperti kemerahan, melepuh, berkerak, menebal dan kadang warnanya juga
berubah (Scottish Intercollegiate Guideline Network, 2011)
Bila dilihat dari profil pengobatannya, reaksi alergi yang terjadi pada
pasien berupa atopik dermatitis.
ii. Epidemiologi
Dermatitis atopik merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia dengan prevalensi pada anak-anak 10-20%, dan prevalensi
pada orang dewasa 1-3%. Dermatitis atopik lebih sering terjadi pada
wanita daripada laki-laki dengan rasio kira-kira 1.5:1. Dermatitis atopik
sering dimulai pada awal masa pertumbuhan (early-onset dermatitis
atopic). Empat puluh lima persen kasus dermatitis atopik pada anak
pertama kali muncul dalam usia 6 bulan pertama, 60% muncul pada usia
satu tahun pertama dan 85% kasus muncul pertama kali sebelum anak
50
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
berusia 5 tahun. Di Asia Tenggara, prevalensi dermatitis atopik pada orang
dewasa adalah sebesar kurang lebih 20%. Prevalensi dermatitis atopik
lebih rendah di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan
yang dihubungkan dengan “hygiene hypothesis”, yang mendalilkan bahwa
ketiadaan pemaparan terhadap agen infeksi pada masa anak-anak yang dini
meningkatkan kerentanan terhadap penyakit alergi (Di Piro et al., 2008).
iii. Etiologi
Reaksi alergi disebabkan terpaparnya atau masuknya zat asing
yang disebut alergen ke dalam tubuh. Berdasarkan penyebabnya, alergi
dapat dibedakan menjadi:
a) Alergi makanan. Tubuh manusia memiliki reaksi yang berbeda tiap
individu. Protein yang terdapat pada makanan dapat pula merangsang
reaksi alergi. Jenis protein yang menyebabkan alergi bervariasi dan
belum diketahui secara pasti. Makanan yang biasanya menyebabkan
alergi adalah hewan laut, telur, kacang tanah, gandum, daging ayam dan
lain-lain.
b) Alergi Obat. Obat-obat yang telah dilaporkan dapat menyebabkan
reaksi alergi diantaranya adalah obat-obat golongan penisillin,
sulfonamida, aspirin, metampiron dan lain-lain.
c) Alergi racun/bisa serangga. Bisa serangga yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan, dapat menyebabkan alergi yang bervariasi, bahkan
berupa anaphylactic shock.
d) Alergi binatang. Bulu binatang dapat menyebabkan reaksi alergi berupa
gatal hingga rhinitis dan asma.
e) Alergi debu. Debu yang masuk melalui pernafasan dapat menimbulkan
reaksi alergi pada saluran pernafasan.
f) Alergi kosmetika. Kosmetika dapat mengakibatkan reaksi alergi atau
tidak, bervariasi pada tiap individu.
g) Masih banyak alergen yang lain, seperti latex, polen, dan lain-lain (Di
Piro et al., 2008).
51
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Pemicu imunologis yang berkontribusi terhadap perkembangan
dermatitis atopik adalah alergen makanan dan aeroalergen. Serum IgE
meningkat pada kebanyakan pasien dengan dermatitis atopik. Berbagai
alergen menyebabkan sekitar 85% menunjukkan tes kulit positif segera
terhadap antibodi serum IgE. Aeroalergen rumah tangga yang paling
umum adalah debu, bulu kucing, dan jamur. Debu merupakan alergen
yang sangat sering menjadi penyebabnya. Alergi makanan juga merupakan
faktor yang berkontribusi terhadap dermatitis atopik, danumumnya. Telur,
susu, kacang tanah, kedelai, dan gandum dicatat berkontribusi hampir 90%
dari alergi makanan pada anak dengan dermatitis. Dalam situasi stres, di
mana pasien frustrasi atau malu, ada kemungkinan peningkatan gatal,
berkeringat, dan menggaruk. Meskipun stres itu sendiri tidak
menyebabkan dermatitis atopik, tetapi stres dapat memperburuk kondisi
(Di Piro et al., 2008).
iv. Diagnosis
Hanifin dan rekan pertama kali menerbitkan diagnostik mayor dan
minor kriteria untuk dermatitis atopik pada 1980. Diagnostik ini mencakup
adanya pruritus, dengan tiga dari lebih dari berikut :
a) Sejarah flexural dermatitis di wajah pada anak-anak yang kurang dari
10 tahun
b) Riwayat asma atau rhinitis alergi pada anak
c) Sejarah xerosis (kulit kering) dalam waktu satu tahun terakhir
d) Visibel flexural eczema
e) Onset ruam yang pada saat kurang dari 2 tahun
Jika diagnosis dermatitis atopik tidak dapat dibuat, maka menyajikan
gejala dapat menjadi indikasi dari beragam kondisi lain dan penentuan
diagnosis, dengan demikian rujukan ke spesialis lebih diperlukan. Perlu
dicatat bahwa perlu beberapa kriteria untuk membantu klinisi untuk
membuat diagnosa yang tepat. Tes tusukan kulit atau enzim-linked
immunosorbent assay (ELISA) dapat digunakan untuk membantu dalam
identifikasi dan penentuan pemicu alergi tetapi tidak spesifik atau cukup
52
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
sensitif untuk diagnostik. Tidak hanya karena tidak adanya diagnosis
absolut atau tes laboratorium, terdapat juga kurangnya standarisasi dalam
keparahan yang dinilai secara obyektif. Dari sistem yang tersedia, Severity
Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD) indeks yang diadaptasi oleh
European Task Force on Dermatitis, adalah yang paling sering digunakan
(Di Piro et al., 2008).
v. Patofisiologi
Rasa gatal yang sangat dan radang dan lesi pada kulit yang
semakin melebar adalah ciri dari dermatitis atopik. Ada tiga tipe lesi pada
dermatitis atopik yaitu akut, sub-akut dan kronis. Lesi disebut akut bila
pada lesi terasa sangat gatal, dan terdapat bintil-bintil berair pada sekitar
lesi. Bila lesi tersebut digaruk, maka bintil tersebut akan pecah sehingga
luka menjadi berair dan semakin lebar. Lesi sub-akut terasa sangat gatal,
dengan karakter lesi lebih tebal, warnanya lebih pucat, dan lebih kering.
Lesi kronis terasa gatal, bentuknya lebih tebal dan membentuk plak yang
timbul. Atopik dermatitis biasanya terjadi di permukaan kulit anggota
gerak, leher, wajah dan kulit kepala (Di Piro et al., 2008).
Kulit yang mengalami dermatitis atopik memiliki kecenderungan
terkena infeksi oleh Staphilococcus aureus. Bakteri tersebut mengeluarkan
toksin yang berikatan dengan sel T, sehingga menyebabkan terjadinya
eritroderma dan inflamasi akut pada kulit yang terinfeksi. Pasien yang
menderita dermatitis atopik juga lebih mudah terinfeksi herpes simplex
dan juga jamur seperti Malassezia furfur atau Pityrosporum ovale (Di Piro
et al., 2008).
vi. Terapi
a) Terapi Non Farmakologis
Pasien yang memiliki riwayat alergi harus mengenali trigger
alerginya, dan menghindarinya. Untuk pasien dermatitis atopik yang
memiliki alergi terhadap benda-benda halus yang beterbangan di udara,
dapat menggunakan pelindung tubuh berupa kain atau sunblock (sunblock
53
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
yang digunakan harus dipastikan tidak menimbulkan reaksi alergi pada
kulit pasien). Untuk pasien yang memiliki alergi makanan, harus
menghindari makanan yang membuatnya menjadi mengalami reaksi alergi.
Kulit yang mengalami dermatitis atopik memiliki kecenderungan lebih
kering dibandingkan kulit normal sehingga pasien dermatitis atopik
disarankan menggunakan krim atau salep untuk melindungi kulitnya. (Di
Piro et al, 2008)
b) Terapi Farmakologis
Kortikosteroid Topikal
Penggunaan kortikosteroid topikal dilakukan oleh pasien dermatitis
topikal akut dan sub akut (Di Piro et al, 2008). Mekanisme kerja obat ini
adalah menghambat aktivitas dan release mediator inflamasi yaitu
prostaglandin, kinin, enzim liposomal dan juga histamin, sehingga radang
berkurang. Kortikosteroid topikal memiliki efek samping kulit menjadi
lebih tipis dan kering. Karena efek sampingnya yang dapat membuat kulit
kering, maka penggunaan kortikosteroid topikal dengan bahan dasar krim
atau salep lebih disarankan pada penderita dermatitis atopik. Penggunaan
kortikosteroid topikal dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
efek samping atropi kulit dan hipopigmentasi (Di Piro et al, 2008).
Sistemik efek yang dinamakan hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis
supresi, retardasi pertumbuhan, dan kelainan ginjal lain telah dilaporkan
dan ini menjadi batasan dalam penggunaan topical steroid pada anak-anak.
Penggunaan kortikosteroid topikal pada umumnya tidak lebih dari
3 minggu utuk atopic dermatitis akut, tidak digunakan di daerah wajah,
lipatan kulit dan membran mukosa, serta hanya diaplikasikan pada kulit
yang terdapat lesi (Di Piro et al., 2008)
Antihistamin
Antihistamin (H1 antagonis) memblok reseptor H1 pada jaringan,
sehingga tidak terjadi efek berupa vasodilatasi, peningkatan permeabilitas,
gatal pada kulit atau kontraksi otot polos di saluran pernafasan.
Antihistamin biasa digunakan pada alergi yang termasuk hipersensitivitas
54
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
tipe 1 dimana histamin memiliki peran besar di dalamnya. Antagonis
reseptor H1 (antihistamin H1) menyakat efek histamin dengan cara
antagonisme kompetitif yang reversibel pada reseptor H1. Obat
antihistamin H1 sering digunakan sebagai obat pilihan pertama (drug of
choice) untuk mencegah atau mengobati gejala reaksi alergi. Antagonis H1
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu antagonis H1 generasi pertama dan
generasi kedua. Antagonis H1 sangat efektif digunakan untuk pengobatan
alergi seperti rhinitis alergika, urtikaria, dan hay fever (Katzung, 2010).
Istilah antihistamin biasanya dipakai untuk obat-obat yang
menghalangi reseptor H1 (perangsangan oleh histamin terhadap reseptor
ini menyebabkan cedera pada jaringan target). Bloker H1 sebaiknya tidak
dikacaukan dengan obat-obat yang menghalangi reseptor H2 (bloker H2)
yang digunakan untuk mengobati ulkus peptikum dan heartburn (Katzung,
2010).
Efek dari penyakit alergi yang ringan tetapi cukup mengganggu
penderitanya (seperti mata terasa gatal, hidung meler dan kulit terasa gatal)
disebabkan oleh pelepasan histamin. Efek histamin lainnya yang lebih
berbahaya adalah sesak nafas, tekanan darah rendah dan pembengkakan di
tenggorokan yang dapat menghalangi jalannya udara. Semua antihistamin
memiliki efek yang diinginkan yang sama, tetapi memiliki efek yang tidak
diinginkan yang berbeda (Katzung, 2010).
Beberapa antihistamin memiliki efek sedatif (penenang) yang lebih
kuat daripada yang lainnya. Kadang efek yang tidak diinginkan juga
mendatangkan keuntungan. Beberapa antihistamin memiliki efek
kolinergik yang menyebabkan kekeringan pada selaput lendir. Efek ini
bisa dimanfaatkan kuntuk meringankan hidung meler akibat cuaca dingin
(Katzung, 2010).
Kebanyakan antihistamin menyebabkan kantuk. Efek sedatif yang
kuat dari antihistamin menyebabkan obat ini banyak ditemukan sebagai
bahan aktif dalam berbagai obat tidur yang dijual bebas. Antihistamin juga
sebagian besar memiliki efek antikolinergik yang kuat, yang bisa
menyebabkan linglung, pusing, mulut kering, sembelit, sulit berkemih dan
55
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
penglihatan kabur. Tetapi kebanyakan orang yang menggunakan
antihistamin tidak mengalami efek tersebut. Rasa ngantuk dan efek
samping lainnya juga dapat diminimalisasi dengan cara mengawali
pemakaian antihistamin dalam dosis rendah dan secara bertahap
menambah dosisnya sampai dicapai dosis yang efektif mengendalikan
gejala. Saat ini juga tersedia antihistamin non-sedatif (tidak menimbulkan
rasa kantuk), seperti astemizol, setirizin, loratadin dan feksofenadin
(Kadar, 1998).
Penyebab dari dermatitis atopik tidak hanya berasal dari histamin,
tapi juga media inflamasi lainnya. Selain fungsi sebagai pemblok reseptor
histamin, pada kasus dermatitis atopik, sifat antihistamin yang sedatif
dapat membantu pasien untuk beristirahat ditengah rasa gatal yang
dideritanya. (Di Piro et al., 2008)
B. Terapi Dalam Resep
i. Metilprednisolon
Kategori Keterangan
Komposisi Metilprednisolon 16 mgKelas terapi KortikosteroidMekanisme kerja Menghambat pembentukan, release dan aktivitas
mediator inflamasi seperti prostaglandin, histamin, kinin dan enzim liposomal.
Indikasi Nyeri dan inflamasi pada rematik, penyakit kulit, reaksi alergi, gangguan pernafasan
Kontraindikasi Infeksi jamur sistemik, sebagai monoterapi topikal pada infeksi bakteri stage awal, bersamaan dengan vaksinasi virus hidup pada tubuh.
DosisDewasa: p.o 4–48 mg/hari.
Efek samping Mual, muntah, meningkatnya nafsu makan, otot terasa lemah, osteoporosis, penurunan kualitas sperma, iritasi lambung, gangguan pertumbuhan tulang (pada anak-anak), dan hiperglikemia
Perhatian Hati-hati pada pemakaian oleh ibu hamil dan anak-anak dan penderita gangguan fungsi ginjal (harap berkonsultasi dengan dokter terkait dosis), deksametason dapat keluar melalui air susu pada pemakaian oleh ibu menyusui. Tappering dose dilakukan untuk menghindari adrenal inssuficiency.
56
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
ii. Loratadin
Kategori Keterangan
Komposisi Loratadin 10 mgKelas terapi AntihistaminMekanisme kerja Menghalangi efek histamin dengan jalan memblok
reseptor histamin Indikasi Mengobati alergi yang dipengaruhi oleh histamin,
diantaranya rhinitis, asma, urticaria dan alergi karena histamin lainnya.
Kontraindikasi HipersensitifitasDosis Dewasa: 10 mg sehariEfek samping Pusing, tremor, mual, muntah, mulut kering, retensi
urine, dan meningkatnya nafsu makan.Perhatian Hati-hati untuk ibu hamil karena diekskresi di ASI,
efek mual dan muntah dapat dikurangi dengan meminum antihistamin setelah makan.
3. Benoson-N cream
Kategori Keterangan
Komposisi Betametason valerat 0,1% dan neomisin sulfat 0,5%Kelas terapi Betametason (kortikosteroid), neomisin (antibiotik)Mekanisme kerja Antiradang disertai antibiotik topikalIndikasi Inflamasi disertai infeksi sekunder yang disebabkan
oleh organisme yang peka terhadap neomisin
b. Identify Drug Therapy
DRP (Drug Related Program) adalah kejadian yang tidak diinginkan oleh
pasien yang terkena atau yang diduga terkena dalam terapi obatnya, yang dapat
mengganggu tercapainya tujuan terapi yang diinginkan. DRP terdiri dari:
1. Tidak tepat indikasi (ineffective drug) obat yang diberikan tidak terlalu
efektif untuk indikasi, kondisi medis yang ada sukar disembuhkan dengan
terapi obat terpilih, bentuk sediaan yang diberikan tidak tepat.
2. Need for additional drug therapy kondisi medis pasien membutuhkan
terapi obat awal, terapi obat preventif digunakan mengurangi timbulnya
gejala baru, pasien mempunyai gangguan kesehatan yang memerlukan
obat tetapi pasien tidak mendapatkan obat untuk indikasi tersebut, kondisi
57
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
medis pasien membutuhkan terapi tambahan untuk meningkatkan
sinergisme efek terapi.
3. Pemilihan obat tidak tepat (unnecessary drug therapy) tidak ada
indikasi yang tepat dengan terapi obat yang diberikan, polifarmasi yang
seharusnya hanya butuh single therapy, kondisi medis pasien yang cukup
diberikan dengan terapi non farmakologi saja, obat yang diberikan untuk
mengurangi efek samping obat lain, penyalahgunaan obat, alkohol, dan
merokok.
4. Dosis terlalu rendah (dosage too low) dosis obat terlalu rendah untuk
memberikan respon terapi, interval dosis pemberian yang terlalu jarang
untuk menimbulkan respon terapi, terjadinya interaksi dengan obat lain
sehingga menurunkan absorbsi obat, durasi terapi obat dengan jangka
waktu terlalu pendek untuk menimbulkan respon terapi.
5. Dosis terlalu tinggi (dosage too high) interval dosis pemberian yang
terlalu sering, durasi terapi obat dengan jangka waktu terlalu lama,
terjadinya interaksi dengan obat lain sehingga menimbulkan toksisitas
6. Efek samping obat (adverse drug reaction) obat yang menimbulkan
reaksi yang tidak diinginkan yang seharusnya tidak ada dalam indikasi
obat, obat yang aman dibutuhkan untuk mengatasi faktor resiko,
regimentasi dosis yang diberikan atau diubah terlalu cepat, obat
menimbulkan reaksi alergi, obat berkontraindikasi dengan faktor resiko.
7. Ketidakpatuhan (noncompliance) pasien tidak memahami aturan pakai
obat, pasien tidak suka minun obat, pasien lupa minum obat, obat terlalu
mahal untuk pasien (psikososial, ekonomi, human error), pasien tidak bisa
menelan atau menggunakan obat, obat tidak tersedia (Cipolle, 2007).
B. Develop A Care Plan
Untuk menjamin bahwa pasien dapat menggunakan obat dengan benar
sehingga kualitas hidupnya dapat meningkat, farmasis menyusun suatu care plan.
Dari pengobatan yang diterima pasien, ditemukan adanya DRP. Berikut adalah
tabel yang menunjukkan adanya DRP pada pengobatan pasien:
58
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Tabel 3.2 DRP Pengobatan Pasien serta Penyelesaian Terkait DRP tersebut
No Nama Obat DRP Kategori DRP Penyelesaian
1 Loratadin nyeri kepala, mulut kering, palpitasi.
ESO Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut (bisa saja dilakukan penggantian obat, bila ESO memang terjadi)
Dapat meningkatkan efek sedasi bila digunakan bersama alkohol, dapat meningkatkan efek anti muskarinik dan efek sedasi bila diberikan bersama antidepresan trisiklik atau penghambat MAO.
Interaksi Obat Menyarankaan pasien untuk tidak mengkonsumsi alkohol selama menggunakan obat ini. Selain itu loratadin digunakan 2 jam sesudah minum obat di samping (bila pasien sedang meminum obat itu juga).
2 Methylpredni-solone
Gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, penurunan ketahanan terhadap infeksi, gangguan penyembuhan luka.
ESO Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut (bisa saja dilakukan penggantian obat, bila ESO memang terjadi)
3. Benoson-N skin cream
Gangguan luka penyembuhan, kulit rapuh, gatal.
ESO Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut (bisa saja dilakukan penggantian obat, bila ESO memang terjadi)
Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian informasi mengenai nama
dan jumlah obat, indikasi obat, bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai obat, cara
penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya,
makanan/ minuman yang harus dihindari, pemberian nomor telepon apotek agar
59
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
bisa dihubungi kembali oleh pasien. Namun tidak semua hal di atas disampaikan.
Hanya seperlunya saja bila pasien meminta lebih detail akan dijelaskan.
Konseling yang diberikan pada pasien antara lain:
i. Resep terdiri dari 3 macam obat : Loratadin untuk mengatasi alergi yang
dialami pasien, Metilprednisolon untuk mengatasi inflamasi dan Benoson-N
cream untuk mengatasi rasa gatal di kulit dan kulit kemerahan akibat reaksi
alergi.
ii. Pemakaian Loratadin yaitu 2 kali sehari 1 tablet, sebaiknya di minum
setengah sampai satu jam setelah makan. Obat diberikan sebanyak 10 tablet
untuk pemakaian 5 hari. Obat dapat menimbulkan nyeri kepala, mulut
kering, palpitasi.
iii. Pemakaian Metilprednisolon 3 kali sehari ½ tablet, diminum setelah makan.
Obat diberikan sebanyak 7 tablet untuk pemakaian 4 hari.
iv. Pemakaian Benoson-N® skin cream yaitu bersihkan dahulu kulit yang sakit
kemudian obat dioleskan pada kulit yang sakit secara tipis 2-3 kali sehari.
v. Obat disimpan di tempat sejuk, kering dan terhindar dari sinar matahari.
vi. Pasien harus menghindari trigger alerginya (makanan, bulu binatang, dsb)
sehingga tidak memperparah kondisi alerginya.
vii. Jangan menggaruk lesi bila lesi terasa gatal, karena dapat menyebabkan luka
semakin parah. Bila gatal tidak tertahankan, dapat mengompresnya dengan
air hangat.
viii. Pasien disarankan menggunakan pelembab kulit karena kulit pasien
dermatitis atopik lebih kering dibandingkan dengan kulit normal
C. Implement The Care Plan
Tujuan akhir dari Pharmaceutical Care adalah meningkatkan kualitas hidup
pasien melalui pencapaian hasil terapi yang diinginkan secara optimal. Hasil
terapi yang diinginkan dapat berupa :
i. Sembuh dari penyakit
ii. Hilangnya gejala penyakit
iii. Pencegahan terhadap suatu penyakit
60
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Untuk menjaminnya, maka dapat dilakukan penyerahan obat pada pasien
disertai dengan pemberian etiket dan informasi pada pasien.
Gambar 4.1 Etiket Obat
D. Monitor And Review The Care Plan
Monitoring dan review adalah bagian dari pharmaceutical care untuk
mencapai tujuan akhir dalam meningkatkan taraf hidup pasien. Salah satu bentuk
61
Apotek MEGA FARMAJl. Kapas Krampung 69B Surabaya
Telp 031-5033748/5039683
APA : Prof. Dr. Sudjarwo, MS., Apt.
No Resep: 1234 Tgl : 10/11/2011
Ny. W.2 x sehari 1 tablet
sebelum makan / sesudah makan
Apotek MEGA FARMAJl. Kapas Krampung 69B Surabaya
Telp 031-5033748/5039683
APA : Prof. Dr. Sudjarwo, MS., Apt.
No Resep: 1234 Tgl : 10/11/2011
Ny. W.3 x sehari 1/2 tablet
sebelum makan / sesudah makan
Apotek MEGA FARMAJl. Kapas Krampung 69B Surabaya
Telp 031-5033748/5039683
APA : Prof. Dr. Sudjarwo, MS., Apt.
No Resep: 1234 Tgl : 10/11/2011
Ny. W.
Dioleskan pada tempat yang sakitOBAT LUAR
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
monitoring yang bisa dilakukan oleh apoteker adalah dengan melakukan
percakapan via telepon dengan pasien untuk menanyakan kondisi pasien dengan
mengacu pada PMR (Patient Medication Record) atau catatan pengobatan pasien
untuk review kesehatan pasien.
3.1.2 Protap Pelayanan Copy Resep
a. Penerimaan copy resep
i. Diperiksa dahulu apotek penulis copy resep dalam hal :
a) Nama dan alamat apotek jelas dan benar.
b) Nama dan nomor SIK Apoteker harus ada.
c) Tanggal copy resep dibuat.
d) Tanda tangan Apoteker dan stempel apotek harus ada.
Bila tidak jelas atau ragu-ragu wajib menanyakan ke apotek
pembuat copy resep atau ditolak.
ii. Diperiksa apakah obat dalam copy resep tersebut ada yang belum
diambil, apabila :
a) Obat telah diambil semua harus dijelaskan kepada pasien bahwa
obat tidak dapat dilayani.
b) Ada obat yang belum diambil, copy resep dapat dikerjakan.
iii. Diperiksa nama dan umur pasien pada copy resep, bila tidak ada
atau tidak jelas wajib ditanyakan.
iv. Dilihat rasionalitas obat, dalam hal :
a) Nama sediaan
b) Dosis sediaan
c) Cara pakai
d) Adanya obat yang tidak tercampurkan
Bila tidak jelas atau menurut ilmu kefarmasiaan kurang tepat, wajib
ditanyakan kepada Apoteker penulis copy resep.
v. Bila butir 1-3 sudah benar, kemudian dihitung :
a) Jumlah obat yang dibutuhkan
b) Harga obat berikut uang resepnya
62
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Diberitahukan kepada pasien mengenai obat dan harganya, apabila
pasien setuju dengan copy resep dapat dikerjakan.
vi. Diberi nomor resep dengan ketentuan :
a) Warna karcis nomor resep putih untuk pagi hari dan kuning
untuk sore hari
b) Nomor resep dibuat urut untuk satu bulan dengan ketentuan dua
digit pertama bulan, dua digit berikutnya tanggal dan tiga digit
terakhir nomor urut resep yang nomornya kembali awal setiap
bulannya.
c) Sobekan nomor resep diberikan pasien.
vii. Pada lembar copy resep akan diberi stempel LUNAS jika sudah
dilakukan pembayaran.
viii. Jika obat tidak tersedia, langkah yang harus dilakukan : diganti
dengan obat yang sama dari pabrik lain, dengan persetujuan pasien
disertai penjelasan yang cukup karena pasien sudah pernah minum
obat tersebut.
ix. Apabila uang pasien tidak cukup, langkah yang dilakukan :
a) Diganti obat generik atau obat dari pabrik lain, dengan
persetujuan pasien dan disertai penjelasan yang cukup karena
pasien sudah pernah minum obat tersebut.
b) Dilayani sebagian dari resep tersebut sesuai kemampuannya.
x. Apabila uang pasien tidak cukup dan obat belum pernah diambil,
langkah yang dilakukan :
a) Diganti dengan obat yang sama dari pabrik lain, dengan
persetujuan pasien dan bila perlu berkonsultasi dengan dokter
penulis resep aslinya.
b) Dilayani sebagian dari resep tersebut sesuai kemampuannya.
b. Peracikan obat
i. Obat diracik sesuai dengan permintaan yang tertulis di copy resep.
ii. Pengambilan dan peracikan obat harus dilakukan oleh Apoteker
atau Asisten Apoteker dibantu dengan juru resep.
63
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
iii. Setelah obat diracik dan diberi etiket, maka harus diperiksa kembali
oleh Apoteker.
iv. Untuk obat yang belum diambil seluruhnya atau pasien minta copy
resep, wajib dibuatkan copy resep yang ditandatangani Apoteker.
v. Bagi pasien yang meminta kuitansi, dibuatkan kuitansi sedangkan
pasien yang tidak meminta tetap diberi bukti pembayaran beserta
harga masing-masing obat.
c. Penyerahan obat kepada pasien
i. Sebelum diserahkan, Apoteker wajib mencocokkan obat dengan
copy resep dalam hal :
a) Nama pasien pada etiket.
b) Nama dan jumlah obat.
c) Cara pemakaian obat serta aturan pakai.
ii. Diserahkan kepada pasien dengan mencocokkan :
a) Nama pasien dengan nama yang tertulis pada copy resep.
b) Alamat dan nomor telepon pasien.
iii. Memberi penjelasan kepada pasien dalam hal :
a) Cara pemakaian obat.
b) Aturan pakai
c) Pantangan yang harus dilakukan
d) Hal yang harus dihindari atau dilakukan selama pemakaian obat.
e) Efek samping atau akibat yang mungkin timbul karena minum
obat tersebut. Bila perlu ditanyakan efek apa saja yang pernah
dialami oleh pasien setelah minum obat tersebut.
iv. Melakukan pencatatan riwayat kesehatan pasien melalui PMR,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis (diabetes, jantung,
hipertensi) atau pasien yang memerlukan perhatian khusus terkait
dengan obat-obat tertentu (misal antibiotik).
v. Untuk obat yang diantar ke rumah, dilakukan :
a) Pembungkusan obat, copy resep maupun kuitansi kedalam
kantong kertas dengan rapi.
64
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
b) Pemberian catatan khusus untuk obat yang memerlukan
penjelasan khusus pada formulir yang telah disediakan.
c) Pengiriman obat disertai dengan catatan pengiriman obat yang
berisi: nama dan alamat pasien serta keterangan jumlah uang
yang masih harus dibayar.
d) Apabila obat sudah diterima, maka penerima obat harus tanda
tangan sebagai bukti terima.
vi. Monitoring obat via telepon dalam rangka mengecek pemahaman
dan kepatuhan pasien dan kesembuhan serta efek samping yang
mungkin timbul, terutama untuk pasien yang tercatat dalam PMR.
3.1.3 Protap Pelayanan Non Resep
Pelayanan non resep yaitu pelayanan penjualan secara bebas tanpa
menggunakan resep dokter untuk :
a. Obat-obat bebas yaitu obat-obat yang boleh dibeli tanpa resep dokter
atau dapat dibeli secara bebas. Obat-obat golongan ini ditandai dengan
label (lingkaran) hijau pada kemasannya.
b. Obat bebas terbatas yaitu obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep
dokter dengan disertai peringatan. Obat-obat golongan ini ditandai
dengan label (lingkaran) biru pada kemasannya.
c. Obat wajib apotek (OWA) yaitu obat keras yang dapat diserahkan tanpa
resep dokter oleh apoteker di apotek.
d. Produk obat tradisional
e. Alat kesehatan
f.Perbekalan kefarmasian rumah tangga
g. Makanan dan nutrisi
h. Kosmetika
Pada umumnya pasien/ klien yang menggunakan pelayanan obat tanpa
resep dokter dibedakan dua golongan yaitu pasien/ klien datang dengan
keluhan gejala sakit dan pasien/ klien datang meminta obat tertentu.
65
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
i. Pasien/ Klien Datang dengan Keluhan
Gejala Sakit
Bagi pasien yang datang dengan keluhan tertentu tanpa mengetahui
obat apa yang akan digunakan maka diperlukan adanya patient
assessment oleh Apoteker terlebih dahulu untuk memperoleh informasi
dan gambaran yang lebih jelas tentang gejala/keluhan pasien/klien.
Untuk menanggapi keluhan pasien tersebut (Responding to symptoms),
apoteker di apotek dapat melakukan patient assessment dengan metode
WWHAM yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Who is the patient
Siapakah yang sakit meliputi jenis kelamin, usia, berat badan. Orang
yang datang ke apotek belum tentu pasien.
What are the symptoms
Ditanyakan gejala yang menyertai penyakitnya untuk mengecek
kebenarannya karena seringkali pasien melakukan diagnosa sendiri.
How long have the symptoms been present
Sudah berapa lamakah gejala penyakit terjadi karena semakin lama
gejala maka penyakit akan semakin serius. Apabila penyakit yang
diderita pasien kemungkinan sudah serius, sebaiknya pasien dirujuk
ke dokter.
Action taken
a) Apakah obat-obatan yang telah digunakan. Karena seringkali
pasien mempunyai persediaan obat di rumah, menggunakan obat
milik orang lain atau obat sisa.
b) Apakah ada tindakan lain yang telah dilakukan, misalnya
pengobatan tradisional.
c) Apabila obat atau tindakan yang dilakukan sudah tepat tetapi belum
ada hasilnya maka pasien lebih baik dirujuk ke dokter.
Medication being taken
Apakah pasien sedang menggunakan obat-obatan yang rutin diminum
atau obat OTC. Apabila ada, maka apoteker harus mengevaluasi
apakah ada kemungkinan interaksi dan efek samping obat.
66
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Setelah dilakukan penggalian informasi dapat diputuskan apakah
pasien harus ke dokter atau swamedikasi. Jika swamedikasi maka
diberi konsultasi untuk membantu pasien memilih dan menentukan
obat. Pasien dapat menentukan pilihan obat sesuai dengan keluhannya
dengan mempertimbangkan harga, ketersediaan obat di apotek, bentuk
sediaan dan komposisi obat, indikasi dan kontraindikasi, serta efek
samping obat.
Bila pasien setuju dengan pilihan obat tertentu maka obat
disiapkan sesuai jumlah dan jenis yang dimaksud. Saat penyerahan
juga disertai dengan pemberian informasi yang berguna bagi pasien
meliputi :
a) Nama, kandungan dan indikasi obat
b) Aturan pakai yang benar baik dosis, waktu, dan lama penggunaan
c) Efek samping obat yang mungkin timbul saat penggunaan obat
d) Cara penyimpanan obat yang benar
e) Kapan harus konsultasi ke dokter
i. Pasien Datang Meminta Obat Tertentu
Apabila pasien sudah pernah menggunakan obat yang diminta
maka dipastikan bahwa obat yang diminta sudah sesuai dengan gejala.
Kemudian ditanyakan apakah memerlukan informasi lebih lanjut
dengan memperhatikan pengalaman dan pengetahuan yang mereka
miliki.
Jika pasien belum pernah menggunakannya maka dilakukan
penggalian informasi dengan metode WWHAM, sehingga diperoleh
keputusan yang tepat apakah dirujuk ke dokter atau pemilihan obat
yang sesuai dengan kondisi pasien. Apabila obat yang dibutuhkan
tidak tersedia maka dapat dianjurkan obat lain dengan kandungan yang
sama sesuai dengan kebutuhan pasien, dengan proses pelayanan sama
seperti pada pelayanan untuk pasien dengan keluhan gejala sakit.
67
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Gambar 3.3 Alur Pelayanan Obat Non Resep
68
Pasien datang dengan keluhan Pasien sudah tahu obat yang ingin dibeli
Penyelesaian tanpa obat
Patient assessment metode WWHAM
Rujuk ke dokter
Patient assessment metode WWHAM
Pemilihan obat yang sesuai
Rujuk ke dokter
Tidak sesuai
Penyelesaian tanpa obat
Sesuai
Obat tersedia
Tidak dilayani
Pemilihan obat yang sesuai
Tidak setuju
Penyerahan obat disertai informasi yang diperlukan
Penyiapan obat dan
pengemasan
Penetapan harga
Obat tidak
tersedia
Pemilihan Alternatif obat
yang lebih sesuai
keinginan pasien
Pembayaran
Tidak setuju
Setuju
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
3.1.4 Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan ini dilakukan oleh APA atau apoteker pendamping. Pasien,
dokter maupun tenaga kesehatan lain dapat menghubungi apotek untuk
menanyakan semua hal mengenai obat maupun pengobatan yang diterima pasien,
konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka langsung maupun via telepon dan
tidak dikenakan biaya tambahan.
3.2 Public Health Care Initiative
3.2.1 Patient Medication Record
Pelayanan di apotek ADJIE FARMA dilengkapi dengan pencatatan rekam
pengobatan pasien pada buku rekam pengobatan (Patient Medication Record)
yang berisi tentang identitas pasien, riwayat alergi dan pengobatannya. Buku ini
diberikan pada pasien untuk dibawa bila pasien tersebut membeli obat di apotek
baik dengan resep maupun swamedikasi atau ke dokter untuk berobat sehingga
apoteker atau dokter mengetahui riwayat pengobatan pasien. Kriteria pasien yang
diberi PMR antara lain:
a. Pasien dengan penyakit kronis atau membutuhkan pengobatan dalam
waktu yang lama (misal : diabetes, hipertensi)
b. Pasien yang memperoleh atau mengambil 5 macam obat atau lebih dalam
1 resep (polifarmasi)
c. Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap obat-obat tertentu
d. Pasien lansia.
3.2.2 Information Sheet
Informasi yang diberikan kepada pasien saat melakukan KIE meliputi hal-
hal sebagai berikut :
a. Nama obat, deskripsi fisik dan kekuatan obat
b. Aksi obat yang diharapkan dan interaksi yang mungkin terjadi
c. Bagaimana dan kapan menggunakan
d. Penggunaan khusus dan teknik monitoring yang dapat dilakukan sendiri
e. Efek samping yang biasa terjadi dan cara mengatasinya
69
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
f. Apabila obat dihentikan, bagaimana cara menghentikannya dan
hubungannya dengan obat yang baru
g. Cara penyimpanan obat
h. Lama penggunaan dan bagaimana cara mengatasi bila lupa meminum obat.
Informasi yang diberikan kepada pasien pada saat melakukan KIE tersebut
dicatat di dalam suatu lembar informasi (information sheet) untuk lebih
memastikan bahwa terapi obat yang diberikan dapat berlangsung sesuai dengan
yang diinginkan baik oleh pemberi resep (dokter) maupun apoteker, sehingga
tujuan terapi yaitu kesembuhan pasien dapat tercapai dengan lebih optimal.
3.2.3 Pelayanan Konsultasi
Pelayanan ini dilakukan oleh APA atau apoteker pendamping. Pasien,
dokter maupun tenaga kesehatan lain dapat menghubungi apotek untuk
menanyakan semua hal mengenai obat maupun pengobatan yang diterima pasien,
konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka langsung maupun via telepon dan
tidak dikenakan biaya tambahan.
Selain itu, juga dilakukan pencatatan data dan riwayat pengobatan pasien
untuk rekam pengobatan pasien (PMR), sehingga jika pasien kembali lagi ke
apotek dengan keluhan yang sama dapat segera ditangani. Pelayanan PMR
berlaku untuk pasien, baik yang datang dengan atau tanpa resep, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan lain-lain.
3.2.4 Pelayanan Promosi Kesehatan
Public pharmaceutical-care merupakan bentuk pengabdian apoteker
sebagai salah satu tenaga kesehatan dalam upaya menjalankan perannya sebagai
tenaga promotif dan edukatif. Kegiatan ini juga sebagai wujud tanggung jawab
apoteker secara profesi dan etik agar derajat kesehatan masyarakat meningkat.
Tujuan ini juga sejalan dengan paradigma asuhan kefarmasian yang
dikembangkan dalam rangka meningkatkan terapi yang rasional oleh pasien
sehingga outcome terapinya menjadi lebih optimal. Implementasi public
pharmaceutical-care ini dapat berupa pembuatan sistem publikasi-informasi atau
dengan melakukan kegiatan penyuluhan dengan mekanisme sebagai berikut :
70
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
a. Bekerja sama dengan pengurus RW atau kecamatan di sekitar Apotek untuk
mengadakan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan secara berkesinambungan.
b. Bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar Apotek untuk
mengadakan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan yang patut
ditanamkan sejak dini.
Pembuatan poster, leaflet dan brosur mengenai cara penggunaan obat yang
benar. Poster diletakkan atau di tempel di ruang tunggu sehingga pasien dapat
dengan mudah melihat dan membaca sewaktu menunggu obat yang akan ditebus.
Selain itu juga disediakan brosur atau leaflet dan dapat diambil oleh pasien secara
cuma-cuma.
71
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Public Health Care Initiative
72
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
3.3. Researh and Development
Penyakit alergi dapat didefinisikan suatu respon dari sistem imun pada
tubuh manusia terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Secara normal,
sistem imun (termasuk antibodi, sel darah putih, dan sel mast) berperan dalam
sistem pertahanan tubuh dalam melawan senyawa asing yang disebut alergen.
Pada penyakit alergi, apabila seseorang terpapar oleh alergen (antigen) maka
sistem imun akan memproduksi antibodi yang spesifik terhadap antigen tersebut,
disebut imunoglobulin E (IgE). IgE berikatan dengan sel darah putih yang disebut
basofil di dalam peredaran darah dan berikatan dengan sel mast pada jaringan.
Pada paparan pertama akan menyebabkan seseorang sensitif terhadap alergen tapi
tidak menimbulkan gejala tertentu. Pada paparan selanjutnya, sel basofil dan sel
mast dimana IgE terikat di permukaan akan melepaskan senyawa kimia (seperti
histamin, prostaglandin, dan leukotrien) yang menyebabkan pembengkakan atau
inflamasi di sekitar jaringan (Katzung, 2010).
Reaksi alergi disebabkan terpaparnya atau masuknya zat asing yang
disebut alergen ke dalam tubuh. Berdasarkan penyebabnya, alergi dapat dibedakan
menjadi:
a) Alergi makanan. Tubuh manusia memiliki reaksi yang berbeda tiap
individu. Protein yang terdapat pada makanan dapat pula merangsang
reaksi alergi. Jenis protein yang menyebabkan alergi bervariasi dan belum
diketahui secara pasti. Makanan yang biasanya menyebabkan alergi adalah
hewan laut, telur, kacang tanah, gandum, daging ayam dan lain-lain.
b) Alergi Obat. Obat-obat yang telah dilaporkan dapat menyebabkan reaksi
alergi diantaranya adalah obat-obat golongan penisilin, sulfonamida,
aspirin, metampiron dan lain-lain.
c) Alergi racun/ bisa serangga. Bisa serangga yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan, dapat menyebabkan alergi yang bervariasi, bahkan berupa
anaphylactic shock.
d) Alergi binatang. Bulu binatang dapat menyebabkan reaksi alergi berupa
gatal hingga rhinitis dan asma.
e) Alergi debu. Debu yang masuk melalui pernafasan dapat menimbulkan
reaksi alergi pada saluran pernafasan.
74
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
f) Alergi kosmetika. Kosmetika dapat mengakibatkan reaksi alergi atau tidak,
bervariasi pada tiap individu.
g) Masih banyak alergen yang lain, seperti latex, polen, dan lain-lain
(Sweetman, 2009).
Pemicu imunologis yang berkontribusi terhadap perkembangan
dermatitis atopik adalah alergen makanan dan aeroalergen. Serum IgE meningkat
pada kebanyakan pasien dengan dermatitis atopik. Berbagai alergen menyebabkan
sekitar 85% menunjukkan tes kulit positif segera terhadap antibodi serum IgE.
Aeroalergen rumah tangga yang paling umum adalah debu, bulu kucing, dan
jamur. Debu merupakan alergen yang sangat sering menjadi penyebabnya. Alergi
makanan juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap dermatitis atopik.
Telur, susu, kacang tanah, kedelai, dan gandum dicatat berkontribusi hampir 90%
pada alergi makanan pada anak dengan dermatitis. Dalam situasi stres, di mana
pasien frustrasi atau malu, ada kemungkinan peningkatan gatal, berkeringat, dan
menggaruk. Meskipun stres itu sendiri tidak menyebabkan dermatitis atopik,
tetapi stres dapat memperburuk kondisi (Di Piro et al., 2008).
Dermatitis atopik merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia dengan prevalensi pada anak-anak 10-20%, dan prevalensi pada orang
dewasa 1-3%. Rasa gatal yang sangat dan radang dan lesi pada kulit yang semakin
melebar adalah ciri dari dermatitis atopik. Atopik dermatitis biasanya terjadi di
permukaan kulit anggota gerak, leher, wajah dan kulit kepala (Di Piro et al.,
2008).
Kondisi atopik dermatitis membutuhkan rencana manajemen terapi,
termasuk identifikasi dan pencegahan terhadap trigger eksternal, dan berbagai
macam pengobatan untuk mengurangi gejalanya. Terapi harus spesifik terhadap
kondisi pasien dan pendekatan jangka panjang harus diperhatikan (Di Piro et al.,
2008).
Pengurangan gejala, pencegahan meluasnya bercak, mengoptimalkan
terapi obat disertai dengan kehati-hatian terhadap toksisitas atau efek samping
obat adalah manajemen jangka panjang yang perlu dipikirkan. Pasien yang
memiliki riwayat alergi harus mengenali trigger alerginya, dan menghindarinya
75
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
(Di Piro et al., 2008). Selain terapi non farmakologis, pengobatan dapat ditempuh
dengan terapi farmakologis, misalnya dengan obat-obat sebagai berikut :
a. Antihistamin (H1 antagonis)
Antihistamin (H1 antagonis) memblok reseptor H1 pada jaringan, sehingga tidak
terjadi efek berupa vasodilatasi, peningkatan permeabilitas, gatal pada kulit atau
kontraksi otot polos di saluran pernafasan. Berdasarkan struktur kimia,
antihistamin dibagi menjadi 6 golongan, yaitu (Sweetman, 2009) :
i. Alkilamina. Antihistamin dalam golongan ini memiliki sifat sedatif,
namun ada juga yang bersifat non-sedatif. Alkilamina merupakan high
potent-histamine antagonist. Contoh antihistamin golongan alkilamina
adalah brompheniramin dan chlorpeniramin (sedatif) dan acrivastine (non
sedatif).
ii. Monoetanolamina. Derivat monoetanolamina memiliki efek sedatif dan
antimuskarinik. Contoh golongan monoetanolamina adalah clemastin dan
diphenhidramin.
iii. Etilendiamina. Etilendiamina merupakan selektif H1 antagonis yang
memiliki efek samping sedatif, mempengaruhi sistem syaraf pusat (CNS)
dan terdapat efek gangguan pada gastrointestinal. Contoh etilendiamina
adalah antazolin dan mepyramin.
iv. Fenotiazin. Antihistamin fenotiazin memiliki sifat sedatif, antiemetik dan
antimuskarinik. Contoh antihistamin golongan ini adalah prometazin.
v. Piperazin. Antihistamin piperazin memiliki sifat sedatif dan antiemetik.
Contoh antihistamin golongan ini adalah cetirizine, cyclizine dan
hydroxyzine. Cetrizine memiliki efek sedasi paling kecil diantara
antihistamin lain di golongan ini.
vi. Piperidin. Merupakan selektif H1 antagonis yang memiliki efek sedatif
rendah. Contohnya adalah azatadin, cyproheptadin dan ada yang tidak
memiliki efek sedatif yaitu astemizole, loratadin dan terfenadin.
Generasi pertama antihistamin H1 seperti chlorpheniramine,
diphenhydramine, hidroksizin, dan prometazin mengikat reseptor H1 dan
mengeblok efek neurotransmitter histamin di pusat sistem saraf. Kemampuan obat
76
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
ini untuk menembus sawar darah otak berhubungan dengan lipofilisitas mereka,
berat molekul yang relatif rendah, dan kurangnya pengenalan oleh P-glikoprotein
efflux pump pada permukaan luminal sel endotel nonfenestrated dalam pembuluh
darah sistem saraf pusat. Positron-emission tomography (PET) dengan 11C
Doksepin sebagai ligan radioaktif telah menunjukkan bahwa generasi pertama
antihistamin H1 menempati 50 sampai 90 persen dari H1-reseptor di depan korteks,
korteks temporal, hipokampus, dan pons (Simons, 2004).
Generasi kedua antihistamin H1 adalah spesifik reseptor H1 dan sangat
rendah menembus saraf karena mereka lipopobik dan afinitas untuk P-
glikoprotein yang diungkapkan pada sel endotel vaskular dalam sistem saraf
pusat. Kecenderungan mereka untuk menempati reseptor H1 pada sistem saraf
pusat bervariasi dari tidak ada untuk fexofenadine sampai 30 persen untuk
cetirizine. Sehingga antihistamin generasi 2 tidak mempunyai efek sedatif
(Simons, 2004).
Tabel 3.1 Potensi efek samping antihistamin H1 (Simons, 2004)
Efek samping Generasi pertama Generasi kedua
CNSMekanisme: interferensi dengan neurotransmiter pada reseptor H1
Setelah dosis yang biasa, dapat menyebabkan kantuk, kelelahan, pusing; gangguan fungsi kognitif, memori, dan kinerja psikomotor; sakit kepala, distonia, tardive, agitasi, kebingungan, dan halusinasi
Tidak dengan fexofenadine, sampai 360 mg harian totaldosis (off-label); tidak dengan desloratadine,5 mg, atau loratadin, 10 mg, meskipun merugikanefek dapat terjadi pada dosis yang lebih tinggi; cetirizine, 10 mg atau lebih tinggi, dapat menyebabkan sedasi pada orang dewasa.
Dapat menyebabkan iritabilitas, pusing, atau pernapasan depresi pada bayi yang masih menyusu.
Tidak ada efek samping yang dilaporkan pada bayi baru lahir atau bayi yang menyusu.
JantungMekanisme : multiple, antimuskarinik, α-
Dosis terkait sinus tachycardia; refleks takikardia dan aritmia supraventrikuler; dosis
Tidak ada perhatian utama di Amerika Serikat sejak peraturan persetujuan ditarik untuk
77
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
adrenegik blokade, bloakde ion jantung (IKr, INa,Ito,IKI, dan IKS
terkait perpanjangan interval QT danaritmia ventrikel dilaporkan untuk cyproheptadine, diphenhydramine, doksepin, hidroksizin, dan lain-lain
astemizol dan terfenadine
Tempat lainMekanisme : blokade muskarinik, α-adrenergik, serotonin reseptor
Setelah dosis yang biasa, dapat menyebabkan mydriasis (pupildilatasi), mata kering, mulut kering, retensi urindan keraguan, motilitas gastrointestinal, konstipasi, disfungsi ereksi, memori defisit, vasodilatasi perifer, postural hipotensi, pusing; rangsangan nafsu makan dan kenaikan berat badan (cyproheptadine, ketotifen) ; kontraindikasi pada pasien dengan glaukoma atau hipertrofi prostat.
Tidak dilaporkan
Efek toksik setelah overdosis
Sistem saraf pusat efek - misalnya, kantuk ekstrim, kelesuan, kebingungan, delirium,dan koma pada orang dewasa; eksitasi paradoksikal, mudah marah, hiperaktif, insomnia, halusinasi,dan kejang pada bayi dan anak muda; pada orang dewasa dan anak-anak, saraf pusat efek sistem mendominasi atas yang merugikan jantungefek, kematian dapat terjadi dalam jamsetelah menelan obat pada pasien yang tidak diobati
Tidak ada efek toksik serius atau kematian yang dilaporkan
Penyalahgunaan obatMekanisme : melewati H1 reseptor di CNS
Euphoria, halusinasi, dan “getting high”pada diphenhydramine, dimenhydrinate.
Tidak dilaporkan
78
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
teratogenik FDA categori B (chlorpheniramine, diphenhydramine)atau C (hydroxyzine, ketotifen)
FDA categori B (cetirizine, emedastine, loratadine)atau C (azelastine, epinastine, desloratadine,fexofenadine, olopatadine)
Selain terapi dengan antihistamin H1, penyakit atopik dermatitis juga
dapat diterapi dengan topikan imunomudulator dan preparat tar.
b. Topical Calcineurin Inhibitor
Obat golongan ini adalah alternatif dari kortikosteroid topikal. Obat-obat
yang termasuk golongan ini adalah pimecrolimus dan tacrolimus. Topikal
kalsineurin inhibitor menawarkan pilihan yang lebih jangka panjang, karena
mereka dapat digunakan pada seluruh tubuh untuk periode lama tanpa takut efek
samping seperti kortikosteroid. Karena atrofi kulit terjadi pada terapi jangka
panjang kortikosteroid topikal, potensi efek samping dari tacrolimus dan
pimecrolimus dievaluasi pada sukarelawan sehat. Data menunjukkan, potensi
untuk penggunaan jangka panjang tanpa adanya kekhawatiran pada atrofi kulit.
Agen ini membentuk kompleks yang mengakibatkan penghambatan kalsineurin,
yang biasanya memulai aktivasi T-sel. Melalui penghambatan, kompleks akan
menghambat inflamasi pada atopik dermatitis. Meskipun kedua strukturnya
serupa, topikal pimecrolimus telah terbukti lebih lipofilik daripada topikal
tacrolimus ((Di Piro et al., 2008).
Sejumlah studi telah menunjukkan efektivitas jangka pendek dan jangka
panjang pada topikal tacrolimus 0,03% dan salep tacrolimus 0,1% dalam
dermatitis atopik untuk anak-anak dan dewasa. Bila digunakan dua kali sehari,
dilaporkan terjadi penurunan yang signifikan pada pruritus, peningkatan
pembersihan lesi. Persetujuan FDA terbaru membolehkan penggunaan salep
0,03% atau 0,1% untuk dermatitis atopik moderat hingga parah pada orang
dewasa, dan 0,03% untuk salep atopik dermatitis pada anak usia 2 sampai 15
tahun. Sebuah perbandingan head to head menemukan keefektifan yang sama
pada salep tacrolimus 0,1% dengan topikal hidrokortison butirat 0,1% (sebuah
mid-potensi kortikosteroid). Keamanan tacrolimus topikal telah dievaluasi dengan
79
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
keluhan umumnya adalah rasa gatal atau terbakar sementara di lokasi aplikasi (Di
Piro et al., 2008).
Topikal krim pimecrolimus 1% juga telah dibuktikan
aman dan efektif dalam terapi jangka panjang atopik dermatitis. Penelitian
farmakokinetik terhadap konsentrasi sistemik pimecrolimus yang diserap pada
anak-anak menyimpulkan bahwa pimecrolimus ditoleransi dengan baik secara
lokal, dan efek sistemik tidak terlihat (Di Piro et al., 2008).
c. Preparat Tar
Preparat coal tar mempunyai efek antipruritik dan antiradang pada kulit.
Coal tar telah digunakan dalam kombinasi dengan kortikosteroid topikal, sebagai
tambahan untuk mengurangi kekuatan kortikosteroid, dan dalam hubungannya
dengan terapi sinar UV. Preparat ini tersedia sebagai crude coal tar (1% -3%),
atau liquor carbonis detergens (LCD) (5% -20%). Pada saat ini, coal tar dapat
diracik oleh apoteker dalam berbagai konsentrasi, atau bahkan
dikombinasikan dengan kortikosteroid topikal. Preparat coal tar tidak boleh
digunakan pada lesi berdarah akut, karena hal ini akan mengakibatkan rasa
menyengat dan irritasi. Bau yang kuat dan dapat menimbulkan warna pada
pakaian menjadi faktor pembatas untuk penggunaannya. Dengan demikian, pasien
dapat diinstruksikan untuk menggunakan produk pada waktu tidur dan dibilas di
pagi hari (Di Piro et al., 2008).
80
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
1. Apoteker di apotek memiliki tanggung jawab dalam menjamin mutu
sediaan farmasi yang beredar di masyarakat. Selain itu, juga menjamin
bahwa obat yang diberikan adalah obat yang benar dan pasien
menggunakannya dengan cara yang benar.
2. Apotek ADJIE FARMA diharapkan mampu berpartisipasi dalam
peningkatan kesehatan masyarakat di sekitar apotek khususnya, dan
berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan kesehatan nasional.
3. Selain sebagai sarana kesehatan, apotek juga berfungsi sebagai sarana
penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
4.2 Saran
1. Agar dapat mengatur kebijakan – kebijakan secara professional dan
independen, idealnya seorang APA juga bertindak sebagai PSA,
sehingga akan dapat terwujud apotek yang ideal sebagai tempat praktek
profesi.
2. Untuk dapat menjalankan praktek keprofesian dengan baik, apoteker
hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan dunia kefarmasian dan
meng-upgrade pengetahuannya baik secara formal maupun informal.
3. Sebelum benar-benar mendirikan suatu apotek, haruslah melakukan
suatu studi kelayakan pendirian apotek yang menentukan apakah suatu
apotek dapat menghasilkan suatu keuntungan yang cukup signifikan
untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
81
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Jakarta : Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
Di Piro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke G.R., 2008. Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach 7th Edition. New York : Mc Graw-Hill Companies Inc.
Gunawan, S.G., 2008. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Hardjono, S., Sugiyartono, dan Sondakh, R. (editor), 2004. Kumpulan Peraturan Perundangan Apotek. Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dan BPD ISFI Jawa Timur.
Kadar, D., 1998. Histamines and Antihistamines. In H. Kalant & W.H.E. Roschlau (Eds.). Principles of Medical Pharmacology Sixth Edition. New York : Oxford University Press.
Katzung, B.G. 2001. Basic and Clinical Pharmacology. New York : Mc Graw-Hill Companies Inc.
Seto, S., Nita, Y., dan Triana, L., 2004. Manajemen Farmasi Lingkup : Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi. Surabaya : Airlangga University Press.
Seto, S., Nita, Y., 2002. Dasar-Dasar Akuntansi untuk Apotek. Surabaya : Airlangga University Press.
Simons, F.E.R., 2004. Advances in H1-Antihistamines, The New England Journal of Medicine., Vol. 351, p. 2203-17.
Sweetman, S. C., 2009. Martindale : The Complete Drug Reference 36th Edition. London : Pharmaceutical Press.
Tatro, D. S., 2003. A to Z Drug Facts. St Loius Missouri : Facts and Comparisons a Wolters Kluwer Company.
82
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 1
Denah Lokasi Apotek ADJIE FARMA
83
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 2
Lay-Out Apotek ADJIE FARMA
84
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 3
Identitas Apotek
a. Identitas di dalam Apotek
b. Identitas di luar Apotek
APOTEK ADJIE FARMA
Jl. Ki Hajar Dewantara 40 SurakartaTelp. (0271) 656710
c. Identitas untuk Neon Box
APOTEK ADJIE FARMA
85
APOTEK ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
APA : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.STRA : xxxxSIPA : xxxx
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 4
Buku Defekta
86
D E F E K T A
TanggalNama SediaanBentukUkuranJumlahKeterangan
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 5
Blanko Surat Pesanan
87
No.
Surakarta, ................
Kepada
Yth ………………………
....................................
SURAT PESANAN
Dengan Hormat,
Bersama ini harap dikirim obat-obatan di bawah ini:
No.Nama obatJumlah
Hormat kami,
Apoteker Pengelola Apotek
(Setiaji Arif Tri W., S.Farm., Apt.)
(Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.)
SP/SK. xxxx
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 6
Blanko Surat Pesanan Narkotika
88
Rayon :…………………... Model N 9
No. SP :…………………… Lembar ke 1/2/3/4
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek ADJIE FARMA
Alamat Rumah : Jln. Pandudewanata 4 Jayengan Surakarta
Mengajukan pesanan narkotika kepada :
Nama Distributor : PBF KIMIA FARMA
Alamat dan No. telp :
Jenis narkotika sebagai berikut :
Narkotika tersebut akan digunakan untuk keperluan :
Nama : Apotek ADJIE FARMA
Alamat : Jln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Surakarta, ….…………
Penanggung jawab
Setiaji Arif TW.,S.Farm., Apt
SIPA xxxxxx
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 7
Blanko Surat Pesanan Psikotropika
89
Rayon : Model P 9
No. SP : Lembar ke 1/2
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Setiaji Arif TW., S.Farm, Apt.
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek ADJIE FARMA
Alamat : Jln. Pandudewanata 4 Jayengan Surakarta
Mengajukan permohonan kepada :
Nama Perusahaan :
Alamat dan No. Telp :
Jenis Psikotropika sebagai berikut :
.........................................................
.........................................................
Psikotropika tersebut akan digunakan untuk keperluan :
Apotek/ Lembaga : Apotek ADJIE FARMA
Alamat : Jln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Surakarta, .............................
Penanggung jawab,
(Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.)
SIPA xxxxxx
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 8
Blanko Tanda Terima Faktur
90
TANDA TERIMA FAKTUR
Telah terima dari :
Nomor Faktur : ............................... Rp. ..............................
............................... Rp. ..............................
............................... Rp. ..............................
............................... Rp. ..............................
............................... Rp. ..............................
Jumlah : Rp. .............................
Tanggal Pembayaran : ......................................
Surakarta, ..............................
Penerima,
(.............................................)
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 9
Blanko Kartu Stok Barang
91
Nama Obat :
Tgl.Uraian MasukKeluarSisaParaf
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 10
Blanko Kartu Stok Narkotika dan Psikotropika
92
Nama Obat :
Tgl Masuk Keluar Jumlah Sisa Paraf
No.
R/
Nama dan
Alamat Pasien
Nama dan alamat
dokter
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710Telp. (0298)323819
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 11
Blanko Kartu Expired Date
93
Tahun : Bulan : .............. s/d ....................
No.Nama ObatPBFSisa ObatEDKeterangan
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
D A F T A R H A R G A
No.Nama ObatBentuk SediaanHJA
Apotek ADJIE FARMAJl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
Telp. (0298)323819
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 12
Buku Daftar Harga
94
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 13
Etiket pada Sediaan Obat
A. Obat-obat Cair (peroral)
B. Obat-obat padat/ serbuk
C. Obat-obat luar (Biru)
95
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
No: Tgl.
…….x sehari…….sendok makan/teh/bubur
Sebelum / sesudah makan
KOCOK DAHULU
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
No: Tgl.
…….x sehari……. biji / bungkus
Sebelum / sesudah makan
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
No: Tgl.
…….x sehari…….
O B A T L U A R
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 14
Blanko Turunan Resep
96
TURUNAN RESEP
Dari dokter : ...........................................................
Tertulis tanggal : …………………… No. Resep : ......
Dibuat tanggal : ……………………………...............
Untuk : …………………… Umur : ..............
R/
pcc
p.c.c.,
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
APA: Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 15
Blanko Kuitansi
Halaman depan
Halaman belakang
Halaman Belakang
97
TU
RU
NA
N R
ES
EP
No.
Res
ep: .
......
......
......
......
......
......
......
..
Tert
ulis
tang
gal
: ....
......
......
......
......
......
......
.....
Dib
uat t
angg
al:…
……
……
……
……
......
....
R/
p
cc
P.c.
c,
Apot
ek A
DJIE
FAR
MA
Jln. K
i Haj
ar D
ewan
tara
40
Sura
karta
Tel
p. (0
271)
656
710
Apo
teke
r : S
etia
ji A
rif T
W.,
S.F
arm
., A
pt.
No. Kuitansi : …......
Sudah terima dari : ………………………………………..............................
Sejumlah : …………………………………………………............................
....................................................................................................
Untuk pembayaran resep :
No. : .......................................... Tanggal : ………………………………
Untuk : ...................................... Dokter : ……………………………….
Terbilang
Surakarta ,………………….
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 16
Blanko Nota Penjualan
98
No............. Surakarta ,.......................
Kepada Yth.
.....................................
.....................................
No.Nama ObatJumlahHarga SatuanTotal
TOTALRp
Hormat kami,
Apotek ADJIE FARMA
Jl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta
Telp. (0271) 656710
APA: Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt..
Terima kasih.
Semoga Lekas
Sembuh.
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 17
Blanko Patient Medication Record (PMR)
99
PATIENT MEDICATION RECORD
DATA PRIBADI
Nama :…………………………….. L / P
Tanggal Lahir :……………………………..
Alamat & Telp. :…………………………..
Riwayat Penyakit (diabetes / hipertensi / jantung/ alergi / lain2) :
..............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Riwayat Obat / Pengobatan :
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
TglNo.
R/DokterObatAturan Pakai
& JumlahDRP & Konseling
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 18
Blanko Patient Information Sheet (KIE tertulis)
100
LEMBAR INFORMASI PASIEN
Nama / Umur :
Alamat / Telp. :
Nomor Resep :
CARA PEMAKAIAN OBAT :
YANG PERLU DIPERHATIKAN :
Salatiga, ...................................
Apoteker,
(Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.)
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
Telp. (0298)323819
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 19
Laporan Penggunaan Narkotika / Psikotropika
101
No :
Lamp. :
Hal : Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika
Bulan ...........
Kepada Yth. :
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Jln. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta
Dengan hormat,
Bersama ini kami kirimkan daftar penggunaan sediaan narkotika dan psikotropika dari
Apotek ADJIE FARMA selama bulan ……….....................
Demikian harap menjadi periksa.
Surakarta, ……………................
Apoteker Pengelola Apotek
(Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.)
SIPA xxxxx
Tembusan kepada Yth.:
Kepala Balai Besar POM Surabaya
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tembusan kepada Yth. :Kepala Balai Besar POM SemarangKepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
Apotek ADJIE FARMAJln. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Telp. (0271) 656710
Apoteker : Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
102
Laporan Penggunaan
Narkotika
Apotek ADJIE FARMA Form : N-105
Jl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Lembar :
Telp. (0271) 656710
Bulan……….. Tahun………..
No. Kode Nama
bahan /
sediaan
Satuan Stok
awal
Penerimaan Penggunaan Stok
akhirDari Jumlah Untuk Jumlah
Laporan Penggunaan
Psikotropika
Apotek ADJIE FARMA Form : P-105
Jl. Ki Hajar Dewantara 40 Surakarta Lembar :
Telp. (0271) 656710
Bulan……….. Tahun………..
No. Kode Nama
bahan /
sediaan
Satuan Stok
awal
Penerimaan Penggunaan Stok
akhirDari Jumlah Untuk Jumlah
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 20
Form Stock Opname
No. Nama Barang Nama Pabrik ED Sisa Obat
103
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 21
Buku Daftar Hadir Karyawan (Harian)
No. Nama Karyawan Jam Datang Jam Pulang
Buku Daftar Hadir Karyawan (Bulanan)
No. Nama
Karyawan
Tanggal
1 2 3 4 5 dst
104
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 22
Rencana Pengadaan Obat – Obatandan Alat Kesehatan Apotek ADJIE FARMA
DAFTAR OBAT KERAS
A. ANTIINFEKTIKUM1. Antibiotika
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen JumlahAmoxycillinGenerik
Amoksisilin
250 mg/tablet500 mg/ tabletSirup kering 125mg/5ml
Indofarma 1 box1 box5 botol
Amoxillin 500 mg/kapsul Pharos 1 box
Amoxsan
250 mg/kapsul500 mg/kapsul125mg/5ml sirup250 mg/5ml sirup forte
Sanbe Farma
1 box1 box10 botol
10 botol
Ampicillin Generik
Ampicillin
250 mg/tablet Kimia Farma
1box
Binotal 500 mg/tablet1000 mg/tablet
Bayer Schering
3 strip3 strip
Co – Amoxiclav
Amoksisilin +Asam Klavulanat
(500+125) mg/tablet
Indofarma 1 box(15 tablet)
Clavamox (250+125) mg/tablet
Kalbe Farma
3 strip
Claneksi (500+125) mg/kaplet(125+31,25)mg/sirup kering(250+62,5)mg/Sirup kering
Sanbe Farma
1 box
5 botol
5 botol
Kloramfenikol Generik Kloramfenikol
250 mg/kapsul
Sirup
Kimia Farma
250 kapsul4 botol
CravitLevofloxacin
250 mg/tablet500 mg/tablet
Kalbe Farma
1 strip1 strip
Tiamfenikol Generik
Tiamfenikol
250 mg/kapsul Kimia Farma
5 strip
Thiamycin 500 mg/kapsul125 mg/5 ml sirup
Interbat 3 strip2 botol
Eritromisin GenerikEritromisin 250 mg/kapsul
500 mg/tabletKimia Farma
1 box1 box
Erysanbe 250 mg/ Sanbe 5 strip
105
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
kapsul 200 mg/ tablet kunyah200 mg/5 ml sirup kering
Farma5 strip
2 botol (60 ml)
Tetrasiklin generik Tetrasiklin
250mg/kapsul; 500mg/kapsul
Kimia Farma
1 Fls1 box
Super Tetra250 mg/kapsul Darya
Varia1 box
Sanprima
Sulfametoksazol + Trimetoprim
(400+80) mg ;(800+160) mg ;
Sanbe Farma
5 strip5 strip
Bactrim (400+80) mg Roche 5 stripWiatrim (400+80) Landson 1 box
Cotrimoxazole(20+100) mg(400+80) mg
Indofarma 1 box1 box
Primadex(200+80)mg/5ml
Dexa Medica
5 botol (60ml)
Ottoprim(200+80)/5ml Otto 5 botol
(60ml)
Cefadroxil generikSefadroksil
250 mg/kapsul500 mg/kapsul
Indofarma 1 box1 box
Cefat250 mg/kapsul500 mg/kapsul
Sanbe Farma
5 strip5 strip
Generik
Siprofloksasin
250 mg/tablet500 mg/kaplet
Kimia Farma
1 box1 box
Baquinor
250 mg/tablet500 mg/kaplet
Sanbe Farma
1 box/10 tablet1 box/10 kaplet
Rovamycine
Spiramycin
3 MIU Sanofi Aventis
5 strip
Rovadine 500 mg/tablet Otto 5 strip
Spiramycin500 mg/tablet Dexa
Medica5 strip
2. FungisidumNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Griseofulvingenerik Griseofulvin
125 mg/tablet Indofarma 1 box
Ketoconazol generik
Ketoconazol
200 mg/tablet Dexa Medica
1 box
Mycoral 200 mg/tablet Kalbe Farma
1 box
Nizoral 200 mg/tablet Janssen 15 tablet
106
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
3. Antiamuba
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Flagyl
Metronidazol
250 mg/tablet500 mg/supp
Sanofi Aventis
5 strip1box/10 supp.
Metronidazol Generik
250 mg/tablet500 mg/tablet
Indofarma 1 box1 box
4. AntivirusNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Acyclovir Generik Acyclovir 200 mg/tablet Indofarma 1 box
B. IMUNOLOGIKUM – ANTIALERGI
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen JumlahCTM
Klorfeniramina maleat
4 mg/tablet Berlico Mulia Farma
1000 tablet1box (200 tablet)
Avil Feniramina hydrogen maleat
25 mg Sanofi Aventis
5 strip
Deksametason generik
Deksametason
0,5 mg/tablet Kimia Farma
500 tablet
Cortidex 0,5 mg/tablet Sanbe Farma
1 box
Dexa – M 0,75 mg/tablet Dexa Medica
1 box
HistapanMebhidrolin napadisilat
50 mg/tablet Sanbe Farma
5 strip
Interhistin 50 mg/tablet Interbat 5 stripPrednison Generik
Prednison45 mg/tablet Indo
Farma1000 tablet
Incidal – OD Setirizin dihidroklorida
10 mg/kapsul Bayer 1 box
C. OBAT SISTEM ENDOKRIN
1. AntidiabetesNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Glibenclamide generik Glibenclamide
5 mg/tablet Indofarma 3 Box
GlucobayAcarbose
50 mg/tablet100 mg/tablet
Bayer 1 box1 box
Glucophage
Metformin HCl
500 mg/tablet850 mg/tablet
Merck 1 box1 box
Metformin Generik 500mg/tablet850 mg/tablet
Dexa Medica
1 box1 box
Amaryl Glimepirid 1mg/tab Aventis 2 strip
107
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
2mg/tab3mg/tab4mg/tab
2 strip2 strip2 strip
2. Kontraseptikum Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Marvelon 28(Limas)
Desogestrel + etinilestradiol
(150 mcg + 30 mcg) /tablet
Organon 1 box (3 strip)
Exluton (Limas)Lynestrenol
500 mcg /tablet Organon 1 box (3 strip)
Microgynon (Libi)
Levonogestrel + etinilestradiol
(150 mcg + 30 mcg) /tablet
Schering - Bayer
10 strip
Andalan (150 mcg + 30 mcg) /tablet
Harsen 10 strip
Planotab (150 mcg + 30 mcg) /tablet
TNF 10 strip
D. OBAT SISTEM SYARAF PUSAT
1. Analgesik – Antiinflamasi Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Asam mefenamat generik
Asam mefenamat
500 mg/tablet250 mg/tablet
Landson 1 box1 box
Mefinal 250 mg/kapsul500 mg/kaplet
Sanbe Farma
1 box 1 box
Ponstan 250 mg/kapsul500 mg/tablet
Pfizer 1 box 2 box
Antalgin generik
Metampiron/antalgin
500 mg/kaplet Berlico 1000 tablet
Neuralgin RX Kaplet Kalbe Farma
1 box
Neurosanbe Plus 500 mg/kaplet Sanbe Farma
1 box
Aspirin
Asam asetil salisilat
500 mg/tablet Bayer 1 box (120 tablet)
Aspilets 81 mg/tablet Medifarma 1 boxEricaf
Ergotamine + Caffeine
(1 mg + 100 mg) /tablet
Tempo Scan Pasific
1 box
2. AntikonvulsanNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Teril Karbamazepin 200 mg/tablet Merck 3 stripDilantin Fenitoin 100 mg/kapsul Pfizer 25 kapsul
3. AntidepresanNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Trilin Amitriptilin HCl 25 mg/tablet Harsen 1 box/100 tablet
108
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Generik 25 mg/tablet Indofarma 1 box/100 tablet
E. OBAT ANTIRADANG, ANTIREUMATIK, ANTIENCOK
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Prodosen Jumlah
Cataflam Kalium diklofenak25 mg/tablet50 mg/tablet
Novartis 1 box1 box
Voltadex
Natrium diklofenak
25 mg/tablet 50 mg/tablet
Dexa Medika
1 box1 box
Renadinac25 mg/tablet50 mg/tablet
Fahrenheit 1 box1 box
Dolofenac 50 mg/tablet Merck 1 box
Flamar25 mg/tablet50 mg/tablet
Sanbe Farma
1 box1 box
Generik25 mg/tablet 50 mg/tablet
Dexa Medica
1 box1 box
Ibuprofen generik Ibuprofen400 mg/tablet200 mg/tablet
Indofarma 1 box1 box
Piroksikam generik Piroksikam10 mg/tablet20 mg/tablet
Kimia Farma
1 box1 box
Allopurinol generik Allopurinol100 mg/tablet Kimia
Farma1 box
Kaltrofen Ketoprofen
50 mg/tablet100mg /supp.
Kalbe Farma
1 box (3 strip)1 box(10 supp)
Joint Care
Glucosamine + Chondroitin SO4
(250 mg + 500 mg) /tablet
Tempo Scan Pasific
1 box
Oste
(250 mg + 200 mg) /tablet(500 mg + 400 mg) /tablet
Soho 1 box
1 box
New Skelan Ca Phenylbutazone200 mg/tablet Medi
Farma1 box
109
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
F. OBAT KARDIOVASKULAR
1. AntihipertensiNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
BetablokAtenolol
50 mg/tablet100 mg/tablet
Kalbe Farma
1 box1 box
Kaptopril Generik
Kaptopril
12,5 mg/tablet25 mg/tablet
Indofarma 1 box1 box
Dexacap 12,5 mg/tablet25 mg/tablet
Dexa Medica
1 box1 box
Otoryl 25 mg/tablet Otto 1 boxTensicap 12,5 mg/tablet
25mg/tabletSanbe 3 strip
3 stripTensivask
Amlodipin
5 mg/tablet10mg/tablet
Dexa Medica
2 strip2 strip
Norvask 5 mg/tablet10 mg/tablet
Pfizer 2 strip2 strip
InterprilLisinopril
5mg/tablet10 mg/tablet
Interbat 2 strip2 strip
TanapressImidapril HCl.
5 mg/tablet10 mg/tablet
Tanabe 2 strip2 strip
2. VasodilatorNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Adalat
Nifedipin
5 mg/tablet10 mg/tablet
Bayer 2 strip2 strip
Nifedipin KF 10 mg/tablet Kimia Farma
1 box
Isosorbide dinitrate
Isosorbid dinitrat (ISDN)
5mg/tablet sublingual10 mg/tablet
Landson
Dexa Medika
1 box
I box
3. Glikosida JantungNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Digoxin SandozDigoksin
0,25 mg/tablet Novartis 3 stripGenerik 0,25 mg/tablet Kimia
Farma1 box
4. AntitrombosisNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
AscardiaAsam asetilsalisilat
80 mg/tablet Pharos 1 boxThrombo Aspilets 80 mg/tablet Medifarma 5 strip
5. DiuretikNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Furosemida generik Furosemid
40 mg/tablet Indofarma 1 box
Lasix 40 mg/tablet Hoechst 50 tablet
110
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Aldactone Spironolakton 25 mg/tablet Pharmacia 50 tablet
G. ANTIHEMOROID
Nama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Ambeven Kapsul Medikon 1 box
H. OBAT DARAH
1. AntianemiaNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Sangobion Kapsul Merck 1 box (250 kaps)Livron B – plex Tablet Salut Pharos 1 box (100 tab)
I. OBAT SALURAN NAFAS
1. AntiasmaNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
AmynophyllineAminofilin
200 mg/tablet Coronet Crown
1000 tablet
Ambroxol Generik
Ambroksol
30 mg/tablet Indofarma 1 boxAmbril 30 mg/tablet
15 mg/5 ml sirup
Merck 1 box5 botol 100 ml
Epexol 30 mg/tablet15 mg/5 ml sirup
Sanbe Farma
1 box5 botol 120ml
FluimucilN-Asetilsistein
200 mg/kapsul Zambon 1 box (60kaps)
Mucohexin
Bromhexin HCl
8 mg /tablet Sanbe Farma
1 box
Mucosolvan 8 mg/tablet4 mg/5 ml sirup
Kalbe Farma
1 box5 botol 60 ml
SpiropentClenbuterol HCl
10 mcg/tablet5 mcg/5 ml sirup
Boehringer Ingelheim
1 box5 botol 60ml
Ephedrine HClEfedrin HCl
25 mg/tablet Berlico Mulia Farma
1000 tablet
BerotecFenoterol HBr
100 mcg/semprot
Boehringer Ingelheim
3 inhaler
AlupentOrciprenaline
0,75 mg/semprot
Boehringer Ingelheim
3 inhaler
Salbuven Salbutamol
Salbutamol
4 mg/tablet2 mg/5 ml sirup
Pharos 1 dos 100 tab5 botol 100 ml
Salbutamol generik 2 mg/tablet4 mg/tablet
IndoFarma 1 box1 box
111
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Ventolin Inhaler 100 mcg/semprot
Glaxo Smith Kline
3 inhaler
Teosal
Teofilin
150 mg/tab Dexa Medica
1 box
Bronchophylline 130 mg/tablet130 mg/15ml
Darya Varia
1 box5 botol
Quibron – T / SR 300 mg/tablet Bristol –Myers Squib
5 strip/ 4 tab
Bricasma
Terbutalin SO4
2,5 mg/tablet AstraZeneca
5 strip
Terasma 2,5 mg/tablet1,5 mg/5ml sirup ekspetorant
Medikon 1 box5 botol (100ml)
2.TuberkulostatikumNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Rifamtibi
Rifampicin
450 mg/kapsul Sanbe Farma
2 strip
Rifampicin generik 300 mg/kapsul450 mg/ kapsul
Indo Farma 1 box
1 boxIsoniazid generic
Isoniazid (INH)
100 mg/tablet300 mg/tablet
Kimia Farma
1000 tablet1000 tablet
RimactazidRifampicin +
isoniazid
(225mg+200mg)/tablet(450mg+300mg)/tablet
Sandoz 3 strip
2 strip
Ethambutol Generik
Ethambutol250 mg/tablet500 mg/kaplet
Kimia Farma
1 box1 box
3. Antiinfluenza, Mukolitik, EkspetorantNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Fludexin Tablet Dexa Medica 1 boxParatusin Tablet Prafa 1 box (200)
Rhinos SR Kapsul Dexa Medica 1 boxTremenza Tablet Sanbe Farma 1 box
Trifed TabletSirup
Interbat 1 box2 Fls
J. OBAT SALURAN CERNA
1. Antiemetik
112
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen JumlahMetoclopramide generik
Metoclopramide
10 mg/tablet Dexa Medika
1 box
Primperan 10 mg/ Tablet1mg/ 10 tetes (10ml)5mg/5 ml sirup 50 ml
Soho 1 box1 botol
1 botol
Primperan Compositum
Metoclopramide + prankreatin
(5 mg+170mg) / tablet
Soho 1 box
VometaDomperidon
10 mg/tabletDrops 5 mg/ml (10ml)
Dexa Medica
1 box1 botol
2. Antispasmodik, AntidiareNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Lodia
Loperamide
2mg/tablet salut selaput
Sanbe Farma
1 box
Imodium 2 mg/tablet Janssen 5 stripAntidia 2 mg/tablet Bernofarm 1 boxMotilex 2 mg/tablet Kalbe
Farma5strip
BuscopanBuscopan Plus
Hyoscine N – butilbromide
10 mg/tablet Boehringer ingelhein
1 box10 strip/4 tab
ScopaminScopamin Plus
10 mg/tablet Otto 3 strip3 strip
ScopmaScopma Plus
10 mg/tablet Ifars 3 strip3 strip
Spasmolit 10 mg/tablet Meprofarm 3 strip
SesdenTimepidium Br.
30 mg/tablet Tanabe 3 strip
Papaverin BerlicoPapaverini HCl.
40 mg/tablet Berlico Mulia
1000 tablet
Spasminal Metamizole Na 500 mg/tablet Hexpharm 1 box
K. OBAT METABOLISME DAN GIZI
1. Dietikum Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Neurobion-5000 Vitamin B kombinasi
Tablet Merck 1 boxNeurosanbe 5000 Tablet Sanbe
Farma5 strip
Dalfarol Vitamin E Kapsul 300 UIKapsul 400 UI
Darya Varia
30 kapsul30 kapsul
2. AntihiperlipidemikumNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Simvastatin generik Simvastatin 10 mg/tablet Dexa 2 box
113
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
berlogo 20 mg/tablet Medica 2 boxValemia 5mg/tablet
10mg/tabletSanbe Farma
1 box1 box
Lipira
Gemfibrozil
300 mg/kapsul600 mg/filcocap
Combiphar 1 box1 box
Lopid 300 mg/kapsul900 mg/tablet
Pfizer 5 strip1 box
L. OBAT SALURAN UROGENITAL
1. Antiinfeksi saluran genitalNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Generik Cefixim 100 mg/kapsul100 mg/5 ml x30 ml Sirup kering
Dexa Medica
3 strip2 botol
Tarivid Ofloxacin 200 mg/tablet Kalbe Farma
1 strip
M. DERMATOLOGIKUM
1. FungisidumNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Mycoral Ketoconazol
5g/krim15g/krim
Kalbe Farma
2 tube2 tube
Nizoral –SS 60mg/botol Janssen 1 botol
Mycostatin Nistatin 500.000 u /tablet 100.000 u /ml Suspensi
Bristol-Myers Squibb
30 tablet
2 btl
2. Anti infektikum topikalNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Acyclovir Generik Acyclovir krim 5 % 5g Indofarma 10 tube
Apolar – N Desonide + Neomycin SO4
(0,5 mg + 5 mg) krim 10 g
Actavis 3 tube
Daryant Tulle Framycetin SO4 1 % kasa pembalut steril (10 cm x 10 cm)
Darya Varia
5 Strip
Garamycin Gentamisin sulfat Krim/salep 0,1 % 5 g
Schering-Plough
2 tube
Kemicetine Kloramfenikol Salep 2% 15 g Kalbe Farma
5 tube
Bioplacenton Neomycin SO4 + Placenta extr
(0,05% + 10%) gel 15 g
Kalbe Farma
5 tube
Nebacetin Neomycin SO4 + (5 mg + 259 Pharos 2 botol
114
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Bacitracin IU) serbukTerramycin Oksitetrasiklin Salep 3% 5g Pfizer 2 tubeBurnazin Perak Sulfadiazine 10 mg/g krim
35 gDarya Varia
3 tube
3. AntieksimNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Flupredniliden asetat
Decoderm Krim 0,1 % Merck 1 tube 10 g
Apolar Dezonida 0,5mg/krim Alpharm 2 tube
Ikaderm Klobetazol propionat
10g/krim Ikapharmindo Lestari
2 tube
4. Anti radang TopikalNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Benoson-N Betametason + neomisin sulfat
Krim 0,1 % + 0,5 %
Bernofarm 2 tube@ 5 g2 tube @15 g
Kemicort forte Kloramfenikol + hidrokortison asetat
Krim 2 % + 2,5 %
Kimia Farma
1 tube @5 g
Benoson Betametason Krim 0,1 % Bernofarm 3 tube @5 g3 tube@ 15 g
Kenacort A Triamcinolon asetonida
Krim/salep 0,1 %
Bristol-MyersSquibb
1 tube 10g
Kenalog In Orabase Salep 0,1 % 3 tube 5 gEsperson Desoksimetason 2,5mg/krim Hochst 2 tubeInerson 0,25% /salep Interbat 3 tube
N. OBAT TELINGA
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen JumlahKemicetin-A Levokloramfenikol
+ tetrakaina10 ml / botol Carlo Erba 2 btl
OtolinKloramfenicol 5% + Polimiksin-B-
SO4
10 ml/botolKalbe Farma
1 botol
Kloramfenikol generik
Kloramfenikol
Tetes telinga 3%
Indo Farma 3 botol
Cendo fenicol10 mg/ml tetes telinga
Cendo2 botol 5 ml
Kemicort Kloramfenikol + hidrokortison
kaprilat
5 ml / botol Carlo Erba 2 btl
O. OBAT MATA
1. Antiradang MataNama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Celeston eye drops Betametason 1 mg / ml tetes Schering 2 btl
115
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
mata PloughCortihist Hidrokortison,
Klorfeniramin maleat
5 ml, 10 ml tetes mata
Cendo 2 btl
Kary Uni Pirenoxine 0,05 mg/mL tetes mata
Ferron 2 btl
2. Antiinfeksi Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen Jumlah
Baquinor Siprofloksasin 3 mg / ml tetes mata
Sanbe Farma
2 btl
Cendofenicol Kloramfenikol 1 % (salep mata)
Cendo 3 btl
Cendo Xitrol Deksametason, Neomisin SO4, Polimiksin BSO4
5 ml tetes mata Cendo 3 btl
P. ANTISEPTIKUM MULUT
Nama Dagang Bahan Aktif Sediaan Produsen JumlahDegirol Dekualinum
kloridaTablet Pharos 1 box/
100 tablet
FG-Trochees Fradiomycin, Gramisidin
Tablet Meiji Indonesia
1 box/ 100 tablet
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
I. NARKOTIKA
Nama Dagang
Sediaan Bahan Aktif Produsen Jumlah
Codein Tablet Codein 10 mgCodein 15 mgCodein 20 mg
Kimia Farma
250 tablet250 tablet250 tablet
Codipront Cum ekspektoran kapsul
Codein anhidrat 30 mg, feniltoloksamin 10 mg
Kimia Farma
30 tablet
Cum ekspektoran srop (5 ml)
Codein anhidrat 11,11 mg; feniltoloksamin 3,67 mg
3 botol
Doveri Tablet Doveri 100mgDoveri 150 mg
Kimia Farma
1000 tablet1000 tablet
II. PSIKOTROPIKA
AnalgetikaNama
DagangSediaan Bahan Aktif Produsen Jumlah
116
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Analsik Kaplet Metampiron 500 mg, klordiazepoksid HCl 5 mg, vit-B1, vit-B6, vit-B12, kafein anhidrat
Sanbe Frama
1 box
Cetalgin Tablet Metampiron 500 mg, diazepam 2 mg
Soho 1 box
NeuroleptikumNama
DagangSediaan Bahan Aktif Produsen Jumlah
Braxidin Tablet (film coated)
Klordiazepoksid 5 mg; klidium bromida 2,5 mg
Sanbe Farma
1 box
Diazepam (generik)
Tablet Diazepam 2 mg Kimia Farma
1000 tablet
Librax Kapsul Klordiazepoksid 5 mg; klidium bromida 2,5 mg
Roche 1 box
Valisanbe Tablet Diazepam 2 mgDiazepam 5 mg
Sanbe Farma
1 box1 box
Obat Metabolisme – Anoreksigenikum
Nama Dagang
Sediaan Bahan Aktif Produsen Jumlah
Apisate Tablet Dietil propion-HCl 75 mg, vit-B1, vit-B2, vit-B6, nikotinamid
Wyeth 30 tablet
Sedatif HipnotikNama
DagangSediaan Bahan Aktif Produsen Jumlah
Phenobarbital (generik)
Tablet Phenobarbital 30 mg100 mg
Kimia Farma 1000 tablet
250 tablet
OBAT BEBAS DAN BEBAS TERBATAS
A. ANALGESIK
Nama dagang Bahan Aktif Komposisi Produsen Jumlah
117
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Biogesik Parasetamol 500 mg/tablet Medi Farma
1 box
Bodrex 500 mg/tablet Tempo scan
10 box
Bodrex Migra 350 mg/tab Tempo scan
1 box
Dumin 500 mg/tablet Alpharma 1 boxPamol 500 mg/tablet
120 mg/ 5 mL sirup
Interbat 1 box3 botol
Panadol 500 mg/kaplet160 mg/ 5 mL sirup60 mg/0,6 mL drop
Sterling 1 box3 botol3 botol
Parasetamol generik
500 mg/tablet Kimia Farma
1 box
Sanmol 500 mg/tablet120 mg/5 mL sirup100 mg/ml drop
Sanbe Farma
1 box3 botol3 botol
Saridon 250 mg/ tablet Bayer Schering
1 box
Tempra 160 mg/ 5 mL sirup80 mg/0,8 mL drops
MeadJohnson
3 botol (60ml)3 botol
Termorex 160 mg/5mL sirup
Konimex 3 botol (30 ml)3 botol (60 ml)
Feminax Parasetamol + ekstrak hiosiamin
500 mg/ 19 mg Tablet
Konimex 1 box(50 x 4 tab)
Oskadon Parasetamol + Kafein anhidrat
500 mg/ 5 mg Tablet
Supra Fermindo Farma
1 box(50 x 4 tab)
Panadol Extra Parasetamol + Kafein
500 mg/ 65 mg Sterling 1 box(10 x 10 kapl)
Poldan Mig Parasetamol + Asetosal + Kafein
400 mg,/ 250 mg/ 65 mg
Sanbe Farma
1 box(25 x 4 kapl)
B. OBAT SALURAN NAFAS
1. Antitusif, Ekspektoran dan MukolitikNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Anakonidin Sirup 60 ml Konimex 5 botol
Allerin Sirup 60 ml Medifarma 5 botol
118
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Sirup 120ml
5 botol
Benadryl DMP sirup 60 ml
sirup 120 ml
Pfizer 3 botol
3 botol
Benadryl DMP
Child
Sirup 60 ml Pfizer 3 botol
Bisolvon Eliksir 60ml Boehringer
Ingelheim
3 botol
Tablet 8 mg 1 box (10 x 4 tab)
Bisovon Extra Sirup 60 ml
Sirup 125 ml
Boehringer
ingelheim
5 botol
5 botol
Bodrex Flu & Batuk
Tablet Tempo Scan 6 box
Bronchitin Suspensi 50 ml Nufarindo 5 botol
Baby Cough Sirup 60 ml Tempo Scan 10 botol
Decolsin Kapsul Medi-farma 1 box (25 x 4 tab)
Dekstrometorfan 15 mg/tablet
Sirup
Kimia Farma 1000 tablet
5 botol
Fludexin Sirup 60 ml Dexa Medica 5 botol
Glyceryl guaiacolat Tablet Kimia Farma 1000 tablet
Komix Sachet Bintang
Toedjoe
3 box (@30 sachet) ;
rasa jahe, jeruk nipis,
peppermint
Konidin Tablet Konimex 1box (50x 4 tab)
Laserin Sirup 110 ml Mecosin 3 botol
Mextril Tablet Saka Farma 1 box (25 x 4 tab)
Mixadin Tablet Dankos 1 box (25 x 4 tab)
Nellco Special
OBH
Sirup 55 ml
Sirup 100ml
Nellco 3 botol
3 botol
OBH Combi Batuk
Flu
Sirup 100ml Combiphar 5 botol
OBH Combi Batuk
Flu Anak-anak
sirup 60 ml Combiphar 3 botol
OBH Combi Batuk sirup 100ml Combiphar 3 botol
119
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
berdahak
Paratusin Sirup 60 ml Prafa 5 botol
Romilar Tablet salut gula Roche 1 box (25 x 6 tab)
Sanadryl Sirup 60 ml
Sirup 120 ml
Sirup DMP 60ml
Sirup DMP 120 ml
Sanbe Farma 5 botol
5 botol
5botol
5botol
VicksAnak
Formula 44
Sirup 30ml
Sirup 60ml
Procter &
Gamble
3 botol
3 botol
Vicks Formula 44 Sirup 30ml
Sirup 60ml
Sirup 120ml
Procter &
Gamble
3 botol
3 botol
3 botol
Woods
Ekspektoran
Sirup 50 ml
Sirup 100ml
Kalbe Farma 3 botol
3 botol
Woods Antitusif Sirup 50 ml
Sirup 100ml
Kalbe Farma 3 botol
3 botol
2. Antiinfluenza dan Dekongestan hidungNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Actifed Flu Sirup 60 ml Glaxo
Wellcome
5 botol
Actifed DM Sirup 60 ml Glaxo
Wellcome
5 botol
Actifed
Ekspetorant
Sirup 60 ml Glaxo
Wellcome
5 botol
Bodrexin Tablet
Sirup 60 ml
Tempo Scan 10 box (2 x 10 tab)
5 botol
Clarinase Tablet Schering 1 box
Demacolin Tablet Dexa Medica 1 box
Decolgen Tablet Medifarma 1 box (25 x 4 tab)
Flugesic Tablet Ikapharmindo 1 box (25 x 4 tab)
Inza Tablet Konimex 1 box (25 x 4 tab)
Mixagrip Tablet Dankos 1 box (25 x 4 tab)
Neozep Forte Tablet Medifarma 1 box (25 x 4 tab)
Stop Cold Tablet Darya Varia 1 box (15 x 4 drag)
120
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Termorex Plus Sirup 30 ml
Sirup 60 ml
Konimex 3 botol
3 botol
Procold Kaplet Kalbe Farma 1 box
Vicks Inhaler Inhaler 0,5ml Procter &
Gamble
5 tube
Paramex Tablet Konimex 1 box (50 x 4 tab)
Ultraflu Kaplet Henson Farma 1 box (25 x 4 tab)
Sanaflu Kaplet Sanbe Farma 1 box (25 x 4 tab)
3. AntiasmaNama dagang Sediaan Produsen Jumlah
Asmasolon Tablet Medifarma 1 box (25 x 4 tab)
Neo Napacin Tablet Konimex 1 box (50 x 4 tab)
Theobron Kapsul
Sirup 100ml
Interbat 1 box
2 botol
C. OBAT SALURAN CERNA
1. AntasidaNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Antasida DOEN Suspensi 60 ml
Tablet
Kimia Farma 5 botol
1 fls
Dexanta Tablet
Suspensi 100ml
Dexa Medica 1 box
5 botol
Mylanta Suspensi 150ml
Suspensi 5 ml
Tablet
Parke-Davis 5 botol
5 botol
1 box (10 x 10 tab)
Magasida Tablet
Suspensi 150 ml
Kimia Farma 1 box
5 botol
Neosanmag Tablet Sanbe Farma 1 box (25 x 4 tab)
Plantacid Tablet
Suspensi 100 ml
Kalbe Farma 1 box
5 botol
Promag Tablet Kalbe Farma 5 box (3 x 12 tab)
Waisan Sachet Bintang
Toedjoe
1 box
2. Obat Diare
121
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Nama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Biodiar Tablet Novartis 1 box (5 x 10 tab)
Bekarbon Tablet Kimia Farma 750 tablet
Enterogit Tablet 750 mg Soho 5 strip (12 tablet)
Kaopectate Suspensi 120 ml Pfizer 5 botol
Lacto – B Sachet Novell 1 box
Neo Entrostop Tablet Kalbe Farma 6 box (2 x 12 tab)
New Diatabs Tablet Medifarma 1 box (25 x 4 tab)
Oralit Serbuk dlm sachet Kimia Farma 1 box
Pedialyte cairan Abbott 5 botol 500 ml
Pharolit Serbuk dlm sachet Novell 1 box
3. Laksative, PencaharNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Dulcolax Suppositoria
Tablet
Boehringer
Ingelheim
1 box (6 supp)
2 box (20 x 4 tab)
Laxadine Sirup 60ml
Sirup 110 ml
Yupharin 5 botol
5 botol
Microlax Enema Pharos 5 buah
4. AntiemetikNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Antimo Tablet Pharos 1 boxDramamine Tablet Searle 1 box
5. DigestanNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Enzyplex tablet Medi Farma 1 box (25 x 4 tab)
D. OBAT METABOLISME DAN GIZI
Nama Dagang Nama obat Sediaan Produsen Jumlah
Apialys Multivitamin Sirup
Drop
Lapi 2 botol
2 botol
CDR Tablet buih Roche 5 tube (10
122
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
tab)
CDR Fortos Tablet buih Roche 3 tube (10
tab)
Cerebrofort Sirup Kalbe Farma 2 botol
Curcuma Emulsion Sirup 400 ml Glaxo Smith 5 botol
Biolysin 100 ml sirup Bernofarm 5 botol
Enervon-C Tablet Medifarma 15 x 4
tablet
3 x 30
tablet
Enervon-C Plus sirup 60 ml
sirup 120ml
Medifarma 2 botol
2 botol
Scott’s Emulsion Sirup 400 ml Glaxo Smith 5 botol
Vidoran Smart Tablet Kunyah Tempo Scan 3 botol
(30 tab)
Folavit Asam Folat Tablet 400mcg Sanbe 1 box
Vitacimin
Vitamin-C
Tablet Takeda 3 box
(100 tab)
Xon-Ce Tablet Kalbe Farma 3 box
(100 tab)
Vitamin C Generik Tablet 50 mg Medifarma 1000
tablet
Redoxon Tablet buih Roche 5 tube (10
tab)
Fatigon
Tonikum
Tablet Dankos 2 box
Hemaviton Kapsul Tempo Scan 2 box
Hemaviton Action Kapsul Tempo Scan 2 box
Hemaviton Skin
Nutrient
Kapsul Tempo Scan 2 box
Vitamin B1 Soho Vitamin B
Vitamin B
Tablet 50 mg Soho 1 fls/
1000 tab
Cyanocobalamin
(B12) Generik
Tablet
50 mcg
100 mcg
Soho 1 fls/
1000 tab
1 botol
Vitamin B6 Tablet 25 mg KimiaFarma 1 botol
123
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Vitamin B
kompleks
Tablet Soho 1 botol
Neurobion
Vitamin B
kombinasi
Kaplet Merck 1 box
Neurodex Dragee Dexa Medica 1 box
Neurosanbe Tablet
Tablet 5000
Sanbe Farma 1 box
1 box
Neurovit-E Dragee Kima Farma 1 box
Fundamin – E Tablet Medifarma 1 box
Natur E
Vitamin E
Kapsul lunak
100 IU
Darya-Varia 1 box
(160kaps)
Santa E Tablet 100mg
Tablet 200mg
Sanbe Farma 1 box
1 box
E. DERMATOLOGIKUM
1. FungisidumNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Canesten Krim Bayer 3 tube 5 gDaktarin Krim Janssen 3 tube 10 g
Fungiderm Krim Konimex 2 tube 5 g2 tube 10 g
Kalpanax Cairan (15ml) Kalbe Farma 5 botolMikorex Tingtur Kalbe Farma 5 botol
2. AntipruritisNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Caladine Powder
Lotion
Yupharm 2 botol 60 g2 botol 100 g2 botol 60 g2 botol 100 g
Herosin Serbuk tabur Coronet Crown 2btl 75 g2btl 150g
Rodeca Serbuk tabor Nellco 2 botol
3. Obat topikal yang lainNama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Minyak angin cap kapak
Cairan Yahi Utama 10btl 10ml10 btl 14ml
Vicks Vaporub Cream Procter & Gamble
10 pot 10g
JF Sulfur Sabun Yuparin 5% 5 bh 100 g10% 5 bh 100g
124
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Melanox Krim 15 g SDM 2 tubePabanox Krim 20 mg Interbat 2 tube
Thrombopob Gel 20 gSalep 15 g
Tunggal Idaman Abadi
2 tube2 tube
F. ANTISEPTIKUM MULUT
Nama Dagang Sediaan Produsen JumlahBetadin gargle
mouthcairan Mahakam Beta
Farma3 botol 100 ml
Isodine Gargle Mouth Wash
Cairan Mahakam 2 btl 190 ml
Enkasari Lozeges Tablet hisap Kimia Farma 20 sakListerin Antiseptik
mouth washCairan Wanrner-
Lambert10 bh 80 ml10 bh 250 ml10 bh 500 ml
G. ANTIPARASIT
Nama Dagang Sediaan Produsen Jumlah
Combantrin Tablet, sirup Pfizer Indonesia
50 tablet 125 mg25 tablet 250 mg
5 btl 250 mg5 btl 125 mg
H. OBAT MATA
Nama dagang Sediaan Produsen JumlahBraito Tetes mata5ml
Tetes mata 0,5mlKonimex 10 buah
15 buahInsto Tetes mata 7,5ml
Tetes mata 15 mlSterling 10 buah
10 buahVisine ekstra Tetes mata Pfizer 10 buah 6mlBerry Vision Tablet Sanbe Farma 5 strip
Y – Rins Cairan Pharos 5 botol 500 ml
125
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
PERBEKALAN KESEHATAN LAINNYA
SUPLEMEN, JAMU, FITOFARMAKA
Nama perbekalan Jumlah
Adem Sari (6 sachet) 6 box
Antangin JRG cair (10 sachet) 3 box
Antangin JRG tablet (20 x 4 tab) 2 box
Bersih darah kembang bulan 10 botol
Kiranti Pegel Linu 5 botol
Kiranti Sehat Datang Bulan 5 botol
Kiranti Slim 5 botol
Jess Cool 20 biji
Larutan Cap Kaki Tiga (botol 200 ml) 12 botol
Laxing 20 strip
Lelap 15 strip
Madu AM 100 ml 3 botol
Madu AM 200 ml 3 botol
Merit 10 strip
Samurat 1 box
Stimuno kapsul (3 x 10 tablet) 2 box
Stimuno syrup 100 ml 5 botol
Stimuno syrup 60 ml 5 botol
Susu Kedelai Melilea 3 buah
Susu Kedelai Mandala 3 box
Tahesta Cuka Apel 3 botol
Tolak Angin ( 10 sachet) 2 box
Tolak Angin anak-anak (10 sachet) 2 box
Vegeta (6 sachet) 6 box
Vegeta Herbal (6 sachet) 3 box
Vipro-G 1 box
126
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
PRODUK SUSU
Nestle Bubur Susu 5 sachet
Nestle Lactogen 1 1box
Nestle Lactogen 2 1 box
Nutrilon Soya 3 1 kaleng
Pediasure 1kaleng
SGM 1 2 box
SGM 2 2 box
SGM 3 2 box
SGM BBLR 2 box
SGM LLM 2 box
Sustagen Junior 2 box
Sustagen Kid 2 box
Sustagen School 2 box
SEDIAAN TOPIKAL
Balpirik Ext Kuat Hijau 20 g 3 pot
Balpirik Ext Kuat Kuning 20 g 3 pot
Balpirik Ext Kuat Merah 20 g 3 pot
Betadine sol 10% 5 ml 5 botol
Betadine sol 10% 15 ml 5 botol
Counterpain krim 15 g 5 tube
Counterpain Krim 30 g 5 tube
Counterpain krim 60 g 2 tube
Cap Gajah Gondopuro 55 ml 3 botol
Cap Gajah Minyak Kayu Putih 30 ml
plastik
5 botol
Cap Gajah Minyak Kayu Putih 60 ml
plastik
5 botol
Cap Gajah Minyak Kayu Putih 120 ml
plastik
5 botol
Cap Gajah Minyak Telon 30 ml plastik 5 botol
Cap Gajah Minyak Telon 60 ml plastik 5 botol
Cap Gajah Rivanol 100 ml 5 botol
127
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Cap Gajah Rivanol 300 ml 5 botol
Cap Lang Balsem 20 g 3 pot
Cap Lang Balsem 40 g 3 pot
Cap Lang Minyak Kayu Putih 60 ml
plastik
5 botol
Cap Lang Minyak Kayu Putih 120 ml
plastik
5 botol
Cap Lang Minyak Telon 60 ml plastik 5 botol
Cap Lang Minyak Telon 60 ml plastik 5 botol
Salonpas Gel 15 g 2 tube
Salonpas Gel 30 g 2 tube
Salonpas koyo (20 lembar) 3 buah
Salonpas Koyo Hot (20 lembar) 3 buah
ALAT KESEHATAN
Akurat Tes Kehamilan 5 strip
Bye-bye kompres demam baby (10 strip) 3 box
Bye-bye kompres demam child (5 strip) 3 box
Botol Susu Bayi 4 buah
Dot Bayi Huki (S/M/L) 9 buah
Hansaplast (10 strip) 10 pak
Hansaplast (100 strip/box) 3 box
Hansaplast plester 1,25 x 1 cm 5 buah
Kapas 50 g 3 buah
Kapas 100 g 3 buah
Kapas 500 g 3 buah
Kasa hidrofil 16/16 steril 3 box
Kondom Durex extra safe (3 biji) 5 pak
Kondom Simplex fruty (3 biji) 5 pak
Kondom Sutra (12 biji) 5 pak
Kondom Sutra (3 biji) 5 pak
Kondom Sutra Fiesta (3 biji) 5 pak
Masker (100 lembar) 1 box
Onemed Spuit 10 ml 3 buah
128
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Onemed Spuit 3 ml 3 buah
Onemed Spuit 5 ml 3 buah
Onemed Spuit Insulin 1 ml 40 UI 3 buah
Onemed Tes Kehamilan 10 strip
Perban (2,5 x 1 cm) 10 buah
Sarung Tangan 15 buah
Sensitif Tes Kehamilan 5 strip
Termometer 5 buah
Urine pot pria 3 buah
Urine pot wanita 3 buah
PERLENGKAPAN BAYI DAN WANITA
Bedak Marcks 5 buah
Bedak Padat Venus Marcks 5 buah
Bedak Tabur Venus Marcks 5 buah
Cussons Baby Oil 100 ml 3 buah
Cussons Baby Oil 50 ml 3 buah
Cussons Baby Powder 100 g 3 buah
Cussons baby Powder 200 g 3 buah
Cussons Baby Shampoo 100 ml 3 buah
Cussons Baby Soap Blue 80 g 3 buah
Cussons Baby Soap Pink 80 g 3 buah
Hers Protex (8 biji) 3 buah
Hers Protex Maxi (8 biji) 3 buah
Kotex Soft & Smooth Maxi (16 biji) 3 buah
Charm Extra Maxi (10 biji) 3 buah
Charm Active Slim (10 biji) 3 buah
129
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
BAHAN BAKU (PERACIKAN)
Aceton 1 liter
Alkohol 70% 1 liter
Alkohol 96% 1 liter
Asam Borat (pulvis) 1 kg
Asam salisilat (pulvis) 1 kg
Camphora 250 g
Ekstrak Thymi 1 liter
Glucosa 1 kg
Menthol 250 g
Saccharum Lactis 1 kg
Talk 2 kg
ZnO 500 g
130
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Lampiran 24
Perizinan Apotek
Perizinan pendirian Apotek baru didasari surat Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan
Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Dalam surat Keputusan tersebut pasal 4
dinyatakan :
1. Izin Apotek diberikan oleh Menteri
2. Menteri melimpahkan wewenang pemberian izin Apotek kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota wajib melaporkan pelaksanaan
pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin dan pencabutan izin Apotek
sekali setahun kepada Menteri dan tembusan disampaikan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi.
Permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Apotek (SIA) yaitu dengan
melapor pada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dengan cara mengisi formulir
APT-1, sebagai berikut :
1. Permohonan ijin Apotek diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surakarta dengan menggunakan formulir model APT-1, dengan
menyertakan lampiran :
a. Salinan/ foto copy Surat Ijin Kerja Apoteker.
b. Salinan/ foto copy Kartu Tanda Penduduk.
c. Salinan/ foto copy denah bangunan.
d. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/
sewa/ kontrak.
e. Daftar Asisten Apoteker dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal
lulus dan nomor surat izin kerja.
f. Asli dan salinan/ foto copy daftar terperinci alat perlengkapan Apotek
g. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek bahwa tidak bekerja
tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola Apotek lain.
131
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
h. Asli dan salinan/ foto copy surat ijin atasan bagi pemohon pegawai
negeri, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya.
i. Akte perjanjian kerjasama Apoteker Pengelola Apotek dengan Pemilik
Sarana Apotek.
j. Surat pernyataan pemilik sarana tidak terlibat pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang obat.
2. Dengan menggunakan Formulir APT-2 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah menerima permohonan
dapat melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan Apotek untuk
melakukan kegiatan.
3. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/kota selambat-lambatnya 6 (enam) hari
kerja melaporkan hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan contoh
Formulir APT-3.
4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) tidak
dilaksanakan, Apoteker pemohon dapat membuat surat pernyatan siap
melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dengan
menggunakan formulir APT-4.
5. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan sebagimana dimaksud dalam ayat (3) atau pernyataan
dimaksud ayat (4), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat
mengeluarkan Surat Izin Apotek dengan menggunakan contoh formulir
APT-5.
6. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
dimaksud ayat (3) masih belum memenuhi syarat, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota setempat dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja
mengeluarkan Surat Penundaan dengan menggunakan contoh formulir APT-
6.
7. Terhadap Surat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), Apoteker
diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
penundaan.
132
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
8. Terhadap permohonan ijin Apotek yang ternyata tidak memenuhi
persyaratan dimaksud dalam ayat (5) dan atau ayat (6), atau lokasi Apotek
tidak sesuai dengan permohonan, maka Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota setempat dalam waktu selambat-lambatnya 12 (dua belas)
hari kerja wjib mengeluarkan Surat Penolakan disertai dengan alasan-
alasannya dengan menggunakan contoh formulir APT-7
Untuk form APT-1 dan APT-4 dapat dilihat di halaman berikutnya.
133
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 1332/MENKES/SK/X/2002
TENTANG : KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN APOTEK
Nomor :…………… …………………
Lampiran :…………… Kepada Yth.
Perihal :……………. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
…………………………………………..
…………………………………………..
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Apotek dengan data-data sebagai berikut:
1. Pemohon :……………………………………….Nama Pemohon :……………………………………….
Nomor Surat Izin Kerja/Surat Penugasan :……………………………………….
Nomor Kartu Tanda Penduduk :……………………………………….
Alamat dan Nomor Telepon :……………………………………….
Pekerjaan Sekarang :……………………………………….
NPWP :……………………………………….
2. Apotek :……………………………………….Nama Apotek : ……………………………………….
Alamat : ……………………………………….
No. Telepon : ……………………………………….
Kecamatan : ……………………………………….
Propinsi : ……………………………………….
3. Dengan Menggunakan Sarana : milik sendiri/milik pihak lain
Nama Pemilik Sarana : ……………………………………….
Alamat : ……………………………………….
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ……………………………………….
Bersama permohonan ini kami lampirkan:
1. Salinan/foto copy Surat Izin Kerja Apoteker2. Salinan/foto copy Kartu Tanda Penduduk3. Salinan/foto copy Denah Bangunan4. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa/kontrak5. Daftar Asisten Apoteker dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus, dan nomor surat izin kerja6. Asli dan salinan/foto copy daftar terperinci alat perlengkapan Apotek7. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek bahwa tidak bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain atau
tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di Apotek lain8. Asli dan salinan/foto copy surat izin atasan bagi pemohon pegawai negeri, anggota ABRI, dan pegawai instansi
pemerintah lainnya9. Akte perjanjian kerjasama Apoteker Pengelola Apotek dengan Pemilik Sarana Apotek10. Surat pernyataan pemilik sarana tidak terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang obat
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan persetujuan Bapak kami sampaikan terima kasih
………………………200………
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Format APT – 1
134
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 1332/MENKES/SK/X/2002
TENTANG : KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN APOTEK
Nomor :…………………..
Lampiran :…………………..
Perihal :Pernyataan siap melakukan kegiatan
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
………………………….
………………………….
Menunjukkan Surat Permohonan kami Nomor :…………… tanggal …………dan
menunjukkan ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1332/MENKES/SK/2003 pasal 7
ayat 4 dan 5, dengan ini kami laporkan bahwa Apotek ADJIE FARMA yang beralamat di Jalan
Jendral Sudirman No. 196 Salatiga telah siap melaksanakan kegiatan.
Demikianlah untuk diketahui dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Apoteker Pengelola Apotek
Setiaji Arif TW., S.Farm., Apt.
SP/SK :xxxx
Tembusan Kepada Yth.
1. Menteri Kesehatan RI di Jakarta2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
Proposal Pendirian Apotek ADJIE FARMA
Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 94
Format APT – 4
135