bab iii landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_10-35.pdf · dan...

42
BAB III LANDASAN TEORI 1. Pengadaan Setiap Perusahaan maupun instansi pemerintah harus melakukan pengadaan untuk memenuhi produksi atau memberikan pelayanannya. Pengadaan atau Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa dalam sebuah institusi, organisasi bisnis, lembaga sosial, atau instansi pemerintahan yang baik biasanya telah memiliki peraturan internal terkait pengadaan barang dan jasa yang akan memastikan bahwa proses perencanaan pembelian dan proses pemilihan supplier/rekanan akan memenuhi standar umum dan diselenggarakan secara transparan. 1.1.Pengertian Pengadaan Definisi pengadaan dalam business dictionary, procurement : acquisition : complete process of obtaining goods and service from preparation and processing of requisition through to receipt and approval of the invoice for payment, also call sourcing, it commonly involves (1) purchase planning, standard determination, specifications development, (4) supplier research and selection, (5) value analysis (6) financing (7) price negotiation, (8) making the purchase (9) supply

Upload: lamanh

Post on 18-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

BAB III 

LANDASAN TEORI 

1. Pengadaan

Setiap Perusahaan maupun instansi pemerintah harus melakukan pengadaan

untuk memenuhi produksi atau memberikan pelayanannya. Pengadaan atau

Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa dalam sebuah institusi,

organisasi bisnis, lembaga sosial, atau instansi pemerintahan yang baik

biasanya telah memiliki peraturan internal terkait pengadaan barang dan jasa

yang akan memastikan bahwa proses perencanaan pembelian dan proses

pemilihan supplier/rekanan akan memenuhi standar umum dan

diselenggarakan secara transparan.

1.1.Pengertian Pengadaan

Definisi pengadaan dalam business dictionary, procurement :

acquisition : complete process of obtaining goods and service from

preparation and processing of requisition through to receipt and

approval of the invoice for payment, also call sourcing, it commonly

involves (1) purchase planning, standard determination, specifications

development, (4) supplier research and selection, (5) value analysis (6)

financing (7) price negotiation, (8) making the purchase (9) supply

Page 2: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

contract administration, (10) inventory control and stores, (11) disposal

and other related functions.

Dalam setiap perusahaan pasti umumnya dibuat kebijakan pengadaan

dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan

oleh bagian pengadaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

perusahaan.

• Memperoleh barang/jasa yang diperlukan perusahaan secara

ekonomis, efisien, dan efektif.

• Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib, dan terkendali

dengan cara peningkatan transparansi dalam pelaksanaan

pengadaan

• Mempercepat proses pengambilan keputusan pengadaan

• Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggungjawab

para perencana, pelaksana, dan pengawas pengadaan.

Prinsip dasar pengadaan dijelaskan dalam pasal 3 Keppres No 80 tahun

2003 adalah sebagai berikut :

a. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan

menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan

dapat dipertanggungjawabkan;

b. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan

kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;

Page 3: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

c. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka

bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan

dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia

barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai

pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi

pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon

penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia

barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada

umumnya;

e. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama

bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk

memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau

alasan apapun;

f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan

maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum

pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-

prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan

barang/jasa.

1.2. Konsep Value For Money dalam Pengadaan

Page 4: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Dalam proses pengadaan harus dibuatkan suatu konsep keberhasilan

yang dapat dinilai dan dioertanggungkjawabkan. Konsep value for

money dapat menjadi alternative yang baik dalam mengukur

keberhasilan pengadaan.

All procurement of goods and services should be based on value for

money, having due regard to propriety and regularity. "Value for

money" is defined as the optimum combination of whole-life cost and

quality (or fitness for purpose) to meet the user's requirement.

Value for money merupakan konsep penting yang memberikan

penghargaan terhadap nilai uang. Konsep value for money terdiri dari

tiga elemen utama : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Konsep ekonomi sangat terkait dengan konsep biaya untuk memperoleh

unit input, atau ekonomi memiliki pengertian nahwa sumberdaya input

hendaknya diperoleh dengan harga lebih rendah yaitu harga yan

mendekati harga pasar.

Konsep efisiensi terkait dengan perbandingan antara output berupa

barang/jasa yang dihasilkan dengan input yang digunakan untuk

menghasilkan sejumlah output tersebut.

Page 5: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Sedangkan konsep efektivitas terkait hubungan antara hasil yang

diharapkan dengan hasile yang sesungguhnya terjadi. Efektivitas juga

merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar

kontribusi output terhadap pencapaian tujuan maka semakin efektif.

Ketiga hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

2. Audit

Salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk meyakinkan

bahwa suatu kegiatan telah dilakukan dengan benar dan mencapai tujuan

adalah melalui proses audit.

1.1. Pengertian Audit

Istilah audit berasal dari kata "audere" yang berarti mendengar, diambil

dari praktek raja-raja pada zaman dahulu, yang melakukan

pemeriksaan terhadap keuangan negaranya dengan cara

Value for money 

Input primer (RP)

ekonomis efisiensi efektivita

Input  Output  Outcome 

Page 6: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

mendengarkan laporan yang dibacakan oleh Bendahara/Menteri

Keuangannya. Lama kelamaan kata audere yang semula berarti

mendengar itu berubah menjadi audit dan diartikan sebagai

pemeriksaan.

Pada prinsipnya audit merupakan kegiatan yang membandingkan

kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kondisi yang

dimaksud disini merupakan keadaan yang sebenarnya dan sekaligus

merupakan informasi yang dapat diverifikasi. Adapun yang dimaksud

dengan kriteria adalah keadaan yang seharusnya dapat digunakan oleh

auditor sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi. Dalam

lingkup akuntansi dan keuangan istilah audit dikenal dengan nama

auditing.

Menurut Arens & Loebbecke (2000;9) menyatakan: "Auditing is the

accumulation and evaluation of evidence about information to

determine and report on the degree of correspondence between the

information and established criteria Auditing should be done by a

competent independent person ".

Dari definisi yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan

beberapa karakteristik pemeriksaan (audit) yaitu:

a. Pemeriksaan (audit) merupakan suatu proses yang sistematis, yang

terdiri dari langkah-langkah atau prosedur yang disusun secara teratur.

Page 7: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

b. Untuk melakukan pemeriksaan, harus ada informasi dalam bentuk

yang dapat dikualitifikasikan dengan standar (kriteria) yang telah

ditetapkan.

c. Mengumpulkan dan mengevaluasi semua bukti-bukti yang

diperlukan untuk menilai kesesuaian antara informasi yang diperiksa

dengan criteria yang ditetapkan secara objektif.

d. Dilakukan oleh seseorang yang independen (tidak terpengaruh

oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor

dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpai dalam audit),

kompeten (yang memiliki latar belakang akuntansi, pengalaman

kerja yang cukup dalam profesi yang akan ditekuninya, dan

senantiasa mengikuti pendidikan berkelanjutan).

e. Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan kepada para pemakai

laporan. Laporan hasil pemeriksaan tersebut harus

memberitahukan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

Dari uraian kesimpulan yang telah dijelaskan, memberikan

pernyataan bahwa dalam melakukan audit, dilakukan tindakan-

tindakan mengumpulkan (accumulate), mengevaluasi (evaluate),

menentukan (determine), dan melaporkan (report). Tindakan-tindakan

tersebut harus dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dan

independen. Kompeten menunjukkan seseorang yang cakap dan

Page 8: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

mengetahui dengan betul akan pekerjaannya dan dalam hal ini adalah

audit, dan ia harus mempunyai wewenang, dan berkuasa untuk

memutuskan atau menentukan apa yang seharusnya dilakukan untuk

mengatasi masalah yang ada. Sedangkan independen yaitu orang yang

bersangkutan dalam audit dan bebas dari pengaruh pribadi dan

bertanggung jawab atas kegiatan objek yang diauditnya sehingga

dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa

prasangka, sehingga hasil audit dapat dipercaya objektivitasnya.

Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan tersebut, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa audit merupakan suatu proses yang

sistematis yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan

independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti

mengenai informasi. Dengan tujuan untuk menentukan dan

melaporkan apakah informasi-informasi tersebut telah sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan serta kemudian melaporkan hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

1.2. Jenis-Jenis Audit

Audit dapat dibagi dalam tiga jenis berdasarkan obyeknya. Menurut

Arens & Elder (2003 ; 18) ada tiga jenis pemeriksaan yang dapat

dianggap sebagai kelompok-kelompok jenis pemeriksaan (audit)

yang memiliki ciri tersendiri yaitu:

Page 9: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

a. Operational Audit

b. Financial Statement A udit

c. Compliance Audit

Berikut ini akan dibahas mengenai audit laporan keuangan, audit

operasional, dan audit ketaatan. Audit operasional akan menjadi

salah satu variabel dalam skripsi ini yang akan dibahas secara

tersendiri.

a. Operational A udit

Audit operasional adalah suatu tinjauan terhadap bagian dan

prosedur serta metode operasi suatu organisasi untuk menilai

keefisienan dan keefektivan aktivitas operasi perusahaan dalam

hubungannya dengan tujuan tertentu. Pada umumnya, setelah

audit operasional selesai auditor bersangkutan akan mengajukan

sejumlah saran kepada manajer untuk membenahi operasi

didalam perusahaan. Oleh karena itu, audit jenis ini sering disebut

dengan audit manajemen.

b. Financial Statement Audit

Page 10: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Audit laporan keuangan merupakan proses audit yang bertujuan

untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan

merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi telah

disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Di Negara

Indonesia kriteria umum yang dipakai adalah prinsip atau standar

akuntansi yang berlaku sekarang, yang dikenal dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK).

c. Compliance Audit

Audit ketaatan merupakan proses audit yang tujuannya untuk

mempertimbangkan apakah auditee (klieri) telah mengikuti

prosedur atau peraturan tertentu yang telah ditetapkan oleh orang

yang berwenang. Hasil audit ketaatan biasanya tidak dilaporkan

kepada pihak luar, tetapi kepada pihak tertentu dalam organisasi

yaitu pimpinan organisasi. Pimpinan organisasi yaitu pihak yang

paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan peraturan

yang telah ditetapkan.

1.3. Audit Operasional

Semakin berkembangnya suatu badan usaha maka semakin besar pula

kebutuhan akan pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial yang baik dan

efektif agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Oleh karena itu diperlukan alat untuk mencapai tujuan perusahaan,

salah satu alat tersebut adalah audit operasional.

Page 11: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

1.3.1 Konsep dan Pengertian Audit Operasional

Pemeriksaan (audit) operasional banyak juga disebut sebagai

pemeriksaan manajemen, pemeriksaan prestasi

(performance), pemeriksaan sistem, pemeriksaan efisiensi

atau lainnya lagi. Karena belum ada pengertian yang tuntas

mengenai definisi pemeriksaan (audit operasional itu sendiri)

maka para ahli pun banyak mengemukakan definisi yang

berbeda-beda pula.

Sedangkan pendekatan dan metodologi audit operasional

menurut Leung et.al.(2004:p.672) ada tiga pendekatan, yaitu

:

(1) The risk based audit approach, identifies the area of

greatest risk/control formula and a matrix to document and

analyse an effective audit program. The risk based

approach also distinguishes between control adequacy

(what should be) and control effectiveness (what is).

(2) The process audit approach examines the effectiveness of

processes and distinguish value added from non value

added activities, building the control framework in to

process

Page 12: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

(3) The value for money audit approach defines attributes of

effectiveness and focuses on effectiveness, efficiency, and

economy of operations from customer’s view points.

Dengan demikian the value for money merupakan suatu

pendelatan audit dalam audit operasional.

Menurut Arens & Loebbecke (2000; 12) pengertian audit

operasional adalah:

"An operational audits is a review of any part of

organization's operating procedures and methods for the

purpose of evaluating efficiency and effectiveness".

Definisi audit operasional menurut Casler dan Crochett,

yang dialih bahasakan oleh Amin Widjaja Tunggal dalam

bukunya yang berjudul "Dasar-dasar Audit Operasional"

(2008; 13) adalah sebagai berikut:

“Audit operasional adalah suatu proses yang sistematis untuk

menilai efektivitas organisasi, efisiensi, dan ekonomi operasi di

bawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang

yang tepat hasil dari penilaian bersama dengan rekomendasi

untuk perbaikan.”

Page 13: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Dalam Wikipedia Audit operasional didefinisikan sebagai

suatu pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap

prosedur operasi standard an metoda yang diterapkan suatu

organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi,

efektivitas, dan keekonomisan (3E).

audit operasional, yaitu aktivitas pengumpulan dan

evaluasi bukti terkait

dengan kegiatan operasional tertentu, untuk menilai derajat

keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional

tersebut:

a. Ekonomis biasanya dikaitkan dengan biaya perolehan

sumber daya. Ada dua prinsip ekonomi yang bisa digunakan,

yaitu;

1) Memperoleh sumber daya (barang/jasa) dalam jumlah

tertentu dengan biaya (harga) yang serendah-rendahnya.

Dalam hal ini batasannya adalah spesifikasi teknis yang

harus dipenuhi, atau

2) Mendapatkan sumber daya dalam jumlah yang sebanyak-

banyaknya dengan biaya (harga) tertentu, dalam hal ini

batasannya adalah dana.

Page 14: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

b. Efisiensi biasanya dikaitkan dengan pemakaian

sumber daya (volume), seperti pemakaian bahan baku, jumlah

dan waktu tenaga kerja, pemakaian jam kerja mesin, bahan

bakar, dan sebagainya, dibandingkan dengan standar yang

telah ditetapkan untuk memperoleh output tertentu.

c. Efektivitas meliputi pencapaian hasil (output) dan

manfaat yang diperoleh dari hasil tersebut (outcome). Misalnya

suatu proyek pembangunan gedung sekolah dikatakan efektif

dari sisi output bila berhasil membangun sekolah sesuai

bestek, dan efektif dari sisi outcome bila gedung tersebut

benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan belajar

mengajar sesuai rencana pembangunan yang ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa audit operasional adalah sebagai berikut:

a. Merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan

secara teratur dan sistematis atas aktivitas, metode-

metode dan prosedur pengelolaan suatu organisasi.

b. Mengevaluasi efisiensi serta efektivitas atau prosedur

pengelolaan yang dijalankan oleh perusahaan.

c. Bertujuan membantu manajemen untuk memecahkan

Page 15: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

berbagai masalah dengan merekomendasikan berbagai

tindakan yang diperlukan.

Professor Mardiasmo bahkan mengemukakan perlunya

pengembangan pengauditan memperluas cakupan audit, tidak

hanya audit keuangan (financial audit) tetapi juga value for

money (VFM) audit atau sering disebut performance audit

atau audit kinerja. Selanjutnya menurut Professor

Mardiasmo, Audit kinerja merupakan suatu proses sistematis

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif,

agar dapat melakukan penilaian secara independen atas

ekonomi dan efisiensi operasi serta efektivitas dalam

pencapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap

kebijakan, peraturan, dan hukum yang berlaku, serta

menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai

dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna

laporan tersebut Tujuan memperkuat pelaksanaan VFM audit

adalah meningkatkan akuntabilitas sektor publik.

Inti dari audit operasional adalah adanya pemikiran bahwa jika

para manajer ingin beroperasi dengan tajam dan kreatif

tentu mereka memerlukan beberapa bentuk sistem peringatan

dini (early warning system) yang dapat mendeteksi berbagai

Page 16: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

masalah yang merugikan dan kesempatan untuk

pengembangan. Dan dari definisi-definisi tersebut

jelaslah bahwa audit operasional selalu berkaitan dengan

efisiensi dan efektivitas. Efisiensi mengacu kepada sumber

daya yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan

efektivitas mengacu kepada pencapaian suatu tujuan.

Dan apabila dibandingkan dengan definisi-definisi

tersebut terdapat adanya beberapa persamaan, yaitu audit

operasional merupakan suatu proses audit dan penilaian atas

usaha-usaha dan cara-cara yang dilakukan manajemen

perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas

dalam pengelolaan sumber dana maupun sumber daya

perusahaan.

1.3.2 Jenis Audit Operasional

Menurut Arens & Loebbecke (2000;799) audit

operasional dibagi kedalam tiga kategori yaitu:

a. Functional Audit

b. Organizational Audit

c. Special Assigment

Dari ketiga jenis kategori tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

Page 17: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

a. Functional Audit

Audit operasional terhadap salah satu atau beberapa fungsi

dalam organisasi. Keuntungan dari audit operasional ini

adalah seorang auditor dapat mengembangkan keahliannya

dan menggunakan seluruh waktunya khusus untuk mengaudit

fungsi tersebut.

b. Organizational Audit (Audit Organisasi)

Audit operasional yang dilakukan atas seluruh unit organisasi.

Audit ini menekankan pada seberapa jauh fungsi-fungsi

dalam organisasi saling berinteraksi dengan efisiensi dan

efektif.

c. Special Assignment (Tugas Khusus)

Audit ini dilakukan atas permintaan manajemen seperti

menentukan penyebab terjadinya kecurangan dalam suatu

divisi dan mengajukan rekomendasi untuk mengurangi biaya

produksi suatu produk.

Melalui audit operasional diharapkan tersusun suatu

rekomendasi yang bersifat membangun. Dan pada langkah

selanjutnya meningkatkan pelaksanaan aktivitas kegiatan

perusahaan, program maupun fungsi tersebut menjadi lebih

Page 18: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

baik. Atau secara ringkas dapat dikatakan bahwa sasaran audit

operasional adalah bagaimana mengusahakan agar kegiatan

itu lebih efisien dan lebih efektif.

1.3.3 Pelaksanaan Audit Operasional

Pelaksanaan audit operasional biasanya dilakukan oleh

auditor internal, dimana seorang auditor internal harus

memiliki sikap independen dan memiliki kompetensi.

a. Independensi

Pemeriksaan operasional merupakan salah satu hal yang

pokok untuk mencapai keefektifan pemeriksaan

operasional. Auditor operasional dapat dikatakan

independen bila auditor operasional memiliki peranan penting

dalam melaksanakan tugasnya karena diharapkan akan

memperoleh hasil pemeriksaan yang efektif.

Menurut Hiro Tugiman (1997;20), independensi adalah

sebagai berikut:

"Para auditor internal dianggap mandiri apabila

melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif.

Kemandirian para pemeriksa internal dapat meinberikan

penilaian yang tidak meinihak dan tanpa prasangka, hal

Page 19: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

mana sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan

sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status

organisasi dan sikap objektif para auditor internal".

Dari uraian yang telah dijelaskan bahwa independensi auditor

operasional dapat memberikan pertimbangan yang tidak

memihak dan tanpa paksaan, dimana independensi sangat

diperlukan bagi pemeriksaan sebagaimana yang akan

diauditnya.

Independensi pemeriksaan operasional dapat diperoleh

melalui dua hal, status organisasi dan obyektivitas.

Status organisasi unit pemeriksaan haruslah memberikan

keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung

jawab pemeriksaan yang diberikan. Pemeriksaan operasional

haruslah memperoleh dukungan dari manajemen dan bagian-

bagian yang terdapat dalam struktur organisasi sesuai

dengan audit yang akan dilaksanakan sehingga akan

terjadi kerjasama dari pihak yang diperiksa dan dapat

menyelesaikan pekerjaan secara bebas dari berbagai campur

tangan dari pihak lain.

Objektivitas merupakan sikap mental bebas yang harus

dimiliki oleh auditor operasional {operational auditors)

dalam melaksanakan tugas audit. Auditor harus bersungguh-

Page 20: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

sungguh, yakin atas hasil pekerjaannya dan tidak akan

membuat penilaian yang kualitasnya merupakan hasil

kesepakatan yang diragukan. Sikap objektif auditor

operasional tidak akan dipengaruhi oleh pihak-pihak manapun

pada saat melaksanakan audit. Jadi pada dasarnya

independensi dalam audit operasional sangatlah diperlukan

untuk membuat laporan yang objektif dan tidak memihak yang

diperlukan oleh manajemen.

b. Kompetensi

Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis profesi.

Artinya, seorang auditor harus memiliki pengetahuan yang

cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang digunakan

dan memiliki kemampuan untuk dapat mengetahui dengan

pasti jenis dan jumlah fakta yang dibutuhkan, agar pada

akhirnya pemeriksaan dapat menarik kesimpulan yang tepat.

1.3.4 Tujuan dan Manfaat Audit Operasional 1.3.4.1 Tujuan Audit Operasional

Tujuan audit operasional berbeda-beda diantara berbagai

organisasi dan ditentukan oleh tingkat penerimaan

manajemen, latar belakang latihan dan pendidikan, serta

Page 21: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

dapat berubah sesuai dengan perkembangan kecakapan teknik

setelah mengenal lebih mendalam tentang operasi

perusahaan. Namun pada umumnya tujuan audit operasional

yang utama adalah mengurangi pemborosan dan

ketidakefisienan.

Adapun tujuan audit operasional menurut Amin Widjaja

Tunggal (2008;40) adalah:

a. Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan

kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur

yang diuji oleh auditor operasional dan untuk

menunjukkan perbaikan apa yang dimungkinkan untuk

memperoleh

hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.

b. Untuk membantu manajemen dalam mencapai

administrasi operasi perusahaan yang paling efisien.

c. Untuk mengusulkan kepada manajemen cara-cara dan

alat-alat untuk mencapai tujuan apabila manajemen

operasi sendiri kurang pengetahuan tentang pengelolaan

yang efisien. Audit operasional bertujuan unuk mencapai

efisiensi dalam pengelolaan.

d. Untuk membantu manajemen, auditor operasional

berhubungan dengan fase dari aktivitas usaha yang

dapat menjadi dasar pelayanan kepada manajemen.

e. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam

pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan

tanggungjawab mereka.

Page 22: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Jadi pada dasarnya audit operasional bertujuan untuk

menghasilkan perbaikan dalam pengelolaan kegiatan yang

diaudit dengan membuat saran-saran,sehingga pelaksanaan

audit operasional diharapkan dapat menunjang efisiensi dan

efektivitas perusahaan.

1.3.4.2 Manfaat Audit Operasional

Manfaat Audit operasional timbul dari kebutuhan

manajer yang bertanggung jawab untuk area di luar

observasi langsung mereka, yang secara penuh

diberi informasi mengenai efisiensi dan efektivitas

dari unit-unit dibawah kendali mereka. Audit

operasional memberikan peringatan dini {early

warning) atau sistem deteksi, menyingkapkan

kepada manajemen kelemahan-kelemahan dan

penyalahgunaan pada area-area tertentu dari

organisasi yang dikaji dan menunjukkan

kesempatan-kesempatan perbaikan. Audit

operasional merupakan alat pengawasan dan

informasi manajemen, dan merupakan suatu bentuk

audit yang paling luas, dan mempunyai cakupan

audit atas semua fungsi perusahaan. Audit

operasional yang dilakukan atas suatu objek, seperti

Page 23: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

departemen perusahaan, mempunyai manfaat-

manfaat.

Menurut Amin Widjaya Tunggal (2001;24)

manfaat yang diperoleh dari adanya audit

operasional adalah sebagai berikut:

"(1) Kemampulabaan yang meningkat, (2) Alokasi

sumber daya yang lebih efisien, (3)Identifikasi

masalah pada tahap awal, (4) Komunikasi yang

lebih baik".

Pada hakekatnya audit operasional memberikan

kesempatan untuk memberikan bantuan aktif

dalam pengurusan eksekutif perusahaan dengan

menimbulkan pengaruh yang hasilnya langsung

dapat diukur.

1.3.5 Keterbatasan Audit Operasional

Walaupun audit operasional telah dirancang dan dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya, namun audit ini tetap memiliki

keterbatasan dan tidak dapat memecahkan semua masalah

yang ada. Adapun keterbatasan dari audit operasional

adalah:

Page 24: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

a. Waktu

Waktu adalah faktor yang sangat membatasi audit

operasional untuk mencapai tujuan dan manfaat audit

operasional karena pemeriksa harus memberikan informasi

kepada manajemen dengan segera untuk memecahkan

masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, audit operasional

perlu dilakukan secara teratur untuk menjamin bahwa

permasalahan penting yang dihadapi oleh perusahaan tidak

menjadi berlarut-larut.

b. Keahlian yang diperlukan

Audit operasional sangat luas sehingga pengetahuan yang

dimiliki oleh pemeriksa merupakan faktor yang sangat

menentukan keberhasilan audit operasional. Sedangkan

pengetahuan atau keahlian yang dimiliki oleh pemeriksa

terbatas, karena seorang pemeriksa tidak mungkin menguasai

atau ahli dalam semua bidang.

c. Biaya

Pemeriksa operasional harus selalu ingat bahwa biaya juga

merupakan salah satu faktor keterbatasan dalam

melaksanakan audit. Oleh karena itu pemeriksa operasional

harus dapat menghemat biaya pemeriksaannya. Keterbatasan

Page 25: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

biaya yang tersedia mengharuskan pemeriksa untuk

melakukan skala prioritas pemeriksaannya pada masalah yang

mengancam keberadaan organisasi.

Adapun menurut Amin Widjaja Tunggal (2001;74)

keterbatasan audit operasional adalah sebagai berikut:

• Waktu, berkaitan dengan kekomprehensifan audit tersebut.

• Pengetahuan, karena orang tidak biasa ahli dalam

setiap aspek perusahaannya, maka auditor hanya akan

sensitif terhadap masalah-masalah yang sesuai dengan

latar belakang pendidikan dan pengalaman yang

dimilikinya saja, kurang memberi perhatian pada

masalah lain diluarnya.

• Standar, bidang-bidang yang berada diluar standar

atau criteria keefektivan adalah diluar ruang lingkup audit

operasional.

• Orang, tidak boleh menyinggung ketidakmampuan

seseorang dalam melaksanakan fungsinya tetapi hanya

menunjukkan bahwa suatu pekerjaan atau tugas

dilaksanakan secara efektif.

• Biaya, auditor perlu melakukan sedikit penghematan

dalam pelaksanaan tugasnya., walaupun sebenarnya

Page 26: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

pelaksanaan audit operasional harus mengabaikan

situasi perusahaan yang dapat memakan biaya cukup

besar apabila diselidiki lebih rinci.

• Audit entity atau kesatuan audit, pembatasan audit

operasional pada suatu fungsi tertentu atau unit dalam

beberapa hal menyampingkan aspek-aspek yang

mempengaruhi audit entity tetapi aspek-aspek tersebut

berada dalam cakupan suatu fungsi atau unit lain.

1.3.6 Pelaksana Audit Operasional

Menurut Arens & Loebbecke (2000;800-802) audit

operasional biasanya dilakukan oleh salah satu dari tiga

kelompok dibawah ini:

a. Internal Auditor

b. Government Auditor

c. CPA Firm

Ketiga pelaksana audit operasional tersebut akan dijelaskan

berikut ini:

a. Internal Auditor (Auditor Intern)

Auditor intern merupakan bagian dari perusahaan, diberi

tugas untuk melakukan kegiatan audit intern di dalam

Page 27: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

perusahaan itu sendiri. Banyak departemen audit yang

melakukan audit operasional dan audit keuangan secara

bersamaan. Untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas

mereka, bagian audit intern harus melaporkan kepada

direktur. Auditor intern dapat mengembangkan

pengetahuan tentang perusahaan dan segala

permasalahan yang ada dalam perusahaan. Hal ini sangat

penting dalam mendukung audit operasional yang efektif.

b. Government Auditor (Auditor Pemerintah)

Merupakan salah satu badan dalam pemerintahan yang

bertugas untuk melakukan audit operasional, seringkali

merupakan bagian dari pelaksanaan audit keuangan. Di

Indonesia badan yang bertugas melakukan audit ini adalah

BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).

Salah satu tugas dari badan ini adalah untuk menemukan

kemungkinan adanya penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Sedangkan secara umum yang menjadi perhatian utama

auditor pemerintah dalam melakukan audit adalah:

1) Keuangan dan ketaatan

2) Efektivitas dan efisiensi

Page 28: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

3) Hasil-hasil program

c. CPA Firm (Kantor Akuntan)

Melaksanakan audit laporan keuangan. Pada bagian audit

biasanya terdiri dari pengidentifikasian masalah-masalah

operasional dan membuat rekomendasi yang dapat

bermanfaat dari klien yang diperiksa. Rekomendasi ini

dapat diutarakan secara lisan, tetapi biasanya mereka

membuat management letter.

Pengetahuan dasar mengenai bisnis klien harus diperoleh

auditor ekstern dalam melaksanakan audit, informasi ini

akan berguna dalam memberikan rekomendasi operasional.

Auditor yang mempunyai latar belakang bisnis dan

pengalaman yang luas dengan perusahaan-perusahaan

serupa akan cenderung lebih efektif dalam membantu

klien dengan rekomendasi operasional yang relevan

kepada klien

1.3.7 Tahapan Audit Operasional

Dalam melaksanakan audit operasional diperlukan suatu

kerangka kerja yang terstruktur sehingga audit dapat

mencapai tujuan. Untuk itu perlu disusun rencana audit.

Page 29: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Setiap tahap audit harus dirancang sedemikan rupa sehingga

setiap tahap dapat mencapai tujuannya.

Audit operasional perlu memiliki suatu kerangka tugas

untuk pedoman bagi auditor dalam bekerja. Tanpa adanya

kerangka yang tersusun baik auditor akan banyak

mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya,

mengingat bahwa struktur perusahaan ataupun kegiatannya

sekarang ini sudah sedemikian maju dan rumit. Suatu

kerangka yang diiringi dengan suatu program audit

terperinci dapat memberikan dasar kerja bagi audit

operasional.

Rob Reider (2002;38-39) menguraikan audit operasional

dalam lima tahapan, kelimanya itu adalah:

1. Planning

2. Work Program

3. Field Work

4. Development of Finding and Recommendations

5. Reporting

Kelima tahap tersebut akan membantu auditor untuk

bekerja secara sistematis dan teratur dengan baik untuk salah

satu maupun seluruh pemeriksaan aktivitas.

Page 30: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

2.5.1 Tahap Pendahuluan (Planning)

Tahap pendahuluan memungkinkan terselenggaranya

perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit secara teratur.

Perencanaan dan audit pendahuluan harus menentukan

ruang lingkup penugasan dan merekomendasikan kepada

satuan organisasi yang akan diaudit.

Ruang lingkup audit pendahuluan dan perencanaan waktu

pelaksanaan audit banyak tergantung pada pengetahuan,

keahlian, dan pengalaman auditor dalam menyimpulkan data

untuk memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan

perusahaan yang hendak diperiksa. Selain itu, dengan

dilaksanakannya tahap pendahuluan, auditor dapat

mengidentifikasi berbagai bidang dan peristiwa yang

dianggap penting, dan untuk menentukan hal-hal apa yang

memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Hasil dari tahap pendahuluan kemudian disimpulkan dalam

suatu laporan audit pendahuluan (memoranda survei) yang

hanya dapat digunakan untuk keperluan sendiri dan tidak

boleh diserahkan pada orang lain karena pembuatan

memoranda survei hanya untuk membantu auditor dalam

mengumpulkan semua hasil auditnya. Informasi yang berhasil

Page 31: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

diperoleh dari tahap pendahuluan dapat menjadi bahan untuk

menyusun rencana sistematis atas audit mendalam.

Rencana sistematis disebut program audit.

Informasi umum tentang perusahan yang diperiksa dapat

diperoleh melalui:

1. Pengamatan atas Fasilitas Fisik

Dalam melakukan pengamatan fisik, pengamatan langsung

akan banyak bermanfaat untuk mendapatkan informasi

mengenai perusahaan dan bagian-bagiannya. Disini auditor

juga perlu untuk mewawancarai masing-masing pimpinan

yang bertanggungjawab atas suatu fasilitas fisik. Dalam hal

ini pemeriksa biasanya menggunakan kuesioner yang telah

disusun terlebih dahulu sesuai dengan tekanan permasalahan

yang dihadapi. Dengan audit fasilitas fisik ke seluruh bagian

kegiatan auditor dapat memperoleh kesempatan untuk

meninjau seluruh bagian kegiatan dan mendapat gambaran

nyata mengenai operasi perusahaan.

2. Mencari Data Tertulis

Tujuan mencari data tertulis adalah untuk menetapkan apakah

perusahaan menetapkan praktik manajemen yang konsisten.

Untuk itu auditor harus mendapatkan dokumentasi yang

Page 32: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

dijadikan bahan banding dengan data per departemen. Dengan

demikian auditor dapat menilai apakah kegiatan yang sedang

berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Dokumen-dokumen tertulis sebaiknya didapatkan oleh

auditor adalah sasaran dan tujuan perusahaan yang tertulis,

petunjuk kebijakan dan prosedur perusahaan, uraian tugas,

bagan organisasi, anggaran, laporan-laporan intern per

departemen laporan keuangan dan lain sebagainya.

3. Wawancara dengan Personil Manajemen

Auditor harus memahami bagaimana perasaan dan pandangan

karyawan perusahaan terhadap suatu permasalahan tertentu.

Para ahli dalam suatu perusahaan adalah orang-orang yang

berwenang menjalankan suatu perusahaan, karenanya auditor

dapat memperoleh informasi yang terbaik dengan jalan

mewawancarai para manajer untuk mengidentifikasi masalah.

4. Analisis Keuangan

Langkah pertama dalam analisis keuangan mencakup analisa

laporan keuangan manajemen intern lainnya. Auditor

operasional harus menghitung rasio-rasio tradisional

seperti current ratio, quick ratio, perputaran piutang, dan

perputaran harta. Rasio-rasio ini perlu diperbandingkan

Page 33: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

dengan rasio-rasio yang ada di perusahaan yang dianggap

beroperasi dengan efisien. Rasio keuangan hendaknya

dihitung untuk beberapa periode dengan tujuan untuk

melihat perkembangannya dari tahun ke tahun. Kegiatan

analisis juga harus mencakup tujuan anggaran dan laporan

selisih (variance).

2.5.2 Program Kerja (Work Programs)

Dalam operasional audit, auditor perlu menyiapkan program

kerja untuk mendahului kegiatan audit supaya kegiatan audit

menjadi sistematis dan terarah. Sehingga dapat dipilih

aktivitas yang akan diperiksa dalam tahapan pendahuluan.

Untuk menyusun program kerja sangat penting dan perlu

sekali untuk mendahului audit operasional dalam menilai

efektivitas dan efisiensi aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan yang sedang diaudit. Program kerja harus dapat

disesuaikan dengan situasi dan setiap tahap pekerjaan harus

dapat diselesaikan dan dikerjakan.

2.5.3 Tahap Audit Mendalam (Field Work)

Dalam audit mendalam, auditor perlu mempertimbangkan

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memperoleh temuan

Page 34: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

yang dapat bermanfaat di dalam upaya peningkatan kualitas

manajemen yang diauditnya. Pedoman yang digunakan

aditor dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan

dalam audit mendalam adalah dengan melihat

memoranda survei yang telah mengidentifikasikan

masalah-masalah yang dianggap lemah sebagai hasil audit

pendahuluan.

Arens & Loebbecke (2003; 804-805) membagi tahap

audit mendalam menjadi tigatahapan, yaitu:

1. Perencanaan

Audit operasional harus menentukan ruang lingkup

penugasan dan menyampaikan hal itu kepada unit organisasi

yang diauditnya, juga perlu menentukan staf yang tepat

dalam penugasan, mendapat informasi mengenai latar

belakang unit organisasional, memahami struktur

pengendalian intern, dan memutuskan bukti-bukti yang tepat

yang harus dikumpulkan. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas

ditentukan tujuan-tujuan khusus pada audit operasional

dan berdasarkan kriteria yang dikembangkan untuk

penugasan, hal ini disebabkan karena sangat banyaknya

keragaman di dalam audit operasional.

Page 35: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

2. Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti

Audit operasional harus cukup mengumpulkan bahan bukti

yang kompeten agar dapat menjadi dasar yang layak guna

menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan yang sedang

diuji.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut

Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirim hanya

untuk pihak manajemen, dan satu salinan untuk unit yang

diaudit. Tidak adanya pihak ketiga, mengurangi kebutuhan

akan pembakuan kata-kata dalam laporan audit operasional.

Keragaman audit operasional memerlukan penyusunan

laporan secara khusus untuk menyajikan ruang lingkup

audit, temuan-temuan dan rekomendasi unit dapat

disampaikan secara jelas. Tindak lanjut merupakan hal yang

biasa dalam audit operasional jika rekomendasi-rekomendasi

telah disampaikan kepada manajemen. Tujuannya adalah

memastikan apakah perubahan-perubahan yang

direkomendasikan telah dilakukan. Dan jika tidak, dijelaskan

apa yang menjadi penyebabnya.

Page 36: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

2.5.4 Temuan dan Rekomendasi {Development

of Findings and Recommen dations)

Pada tahap ini, temuan dan rekomendasi adalah perbaikan

kelemahan dan kekurangan dikomunikasikan kepada

pimpinan perusahaan sehingga dapat diterapkan dalam

perusahaan.

Dalam audit, auditor harus terlebih dahulu mendiskusikan

berbagai temuan dan rekomendasi dengan tingkatan

manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan akhir.

Diskusi tentang berbagai temuan dan rekomendasi pada

umumnya telah diselesaikan pada waktu pelaksanaan audit

dan atau pada rapat-rapat setelah audit selesai dilaksanakan

(post audit meeting). Rekomendasi dibuat dengan tujuan

untuk meminta tindakan guna perbaikan terhadap keadaan

yang ada atau meningkatakan operasi perusahaan.

Cara lain adalah pelaksanaan review terhadap rancangan

laporan audit yang dilakukan oleh manajemen pihak audit.

Diskusi dan review berguna untuk memastikan bahwa tidak

terdapat kesalahpahaman atau kesalahan penafsiran tentang

fakta dengan memberikan kesempatan kepada pihak yang

diaudit untuk menjelaskan berbagai hal tertentu, dan

Page 37: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

mengemukakan pendapatnya terhadap berbagai audit, temuan

dan rekomendasi.

Walaupun tingkatan para peserta diskusi atau review akan

berubah-rubah tergantung pada pengaturan dan sifat laporan.

Pada umumnya diskusi atau review akan diikuti oleh

individu-individu yang sangat mengetahui perincian.

Pelaksanaan kegiatan (yang diaudit) dan yang dapat

mengesahkan pelaksanaan suatu tindakan korektif.

2.5.5 Tahap Laporan Audit {Reporting)

Keberhasilan audit operasional dinilai dengan kemampuan

auditor untuk mengidentifikasi dengan tepat masalah-

masalah, penyebab timbulnya dan ketepatan rekomendasi

yang dibuat.

Laporan audit operasional harus mencerminkan ketepatan

penerapan prosedur dalam semua tahap audit dan harus

didukung oleh bukti dokumenter yang dicatat dalam kertas

kerja. Sebelum disusun laporan final, terlebih dahulu perlu

disusun draft laporan untuk didiskusikan dengan manajer

unit organisasi yang diperiksa.

Ciri-ciri dasar atau karakteristik laporan yang efektif

adalah sebagai berikut:

Page 38: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Faktual ; Laporan secara keseluruhan harus berdasarkan

fakta dan bukti yang kuat, sehingga hasil audit dapat dipercaya

dan diandalkan.

Jelas ; Auditor harus menyadari ketika menulis dan

melaporkan laporan yang efektif dan jelas.

Ringkas ; Tidak berarti pendek, tetapi membuang yang tidak

berguna, tidak relevan dan tidak berlebihan.

Lengkap ; Laporan harus mengandung informasi yang

cukup berguna untuk mendukung diperolehnya pengertian

yang tepat tentang pelaporan.

Berarti Penting ; Laporan memuat hal penting yang perlu

dari pihak penerima laporan, serta memberikan rangsangan

tindakan konstruktif.

Tepat Waktu ; Keterlambatan laporan mempengaruhi

keputusan.

Meyakinkan ; Dijabarkan secara logis dari fakta yang

dikemukakan sehingga dapat meyakinkan pihak pertama.

Objektif ; Tiap laporan menyajikan temuan secara objektif

tanpa prasangka, sehingga memberikan prospektif yang tepat.

Page 39: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

Konstruktif ; Untuk membangkitkan reaksi terhadap temuan

dan rekomendasi yang digunakan sejalan dengan tujuan

memperbaiki dan meningkatkan mutu pelaksanaan kegiatan

objek yang diaudit. Laporan audit pada umumnya meliputi

unsur-unsur sebagai berikut:

1) Tujuan dan ruang lingkup penugasan

2) Prosedur yang digunakan auditor

3) Temuan-temuan khusus

4) Rekomendasi jika diperlukan

Adapun tahap-tahap penyusunan laporan adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Telaah Akhir Kertas Kerja

Telaah akhir kertas kerja merupakan teknik pengendalian

kualitas dan perkembangan audit. Telaah ini untuk menjamin

bahwa kertas kerja cukup terdokumentasikan dan dapat

mendukung penyusunan konsep laporan audit.

b. Tahap Penyusunan Konsep Laporan Audit

Penyusunan konsep laporan berdasarkan atas informasi

yang termuat dalam kertas kerja. Isi dan struktur laporan

audit sangat penting sehingga kebijakan departemen audit

Page 40: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

harus memberikan pedoman untuk menyusun isi dan struktur

laporan audit.

c. Tahap Diskusi dengan Manajemen yang Diaudit

Auditor harus mendiskusikan konsep laporan auditnya dengan

manajemen audit yang diauditnya, pembahasannya dipusatkan

pada temuan-temuan, simpulan dan rekomendasi audit.

d. Tahap Revisi Konsep Laporan Audit

Setelah didiskusikan, manajemen unit yang diaudit tidak

menyetujui beberapa konsep laporan, maka pandangan

manajemen tersebut perlu dikomunikasikan dalam laporan

final.

e. Tahap Penyusunan Laporan Audit Final

Pelaporan merupakan tahap akhir dari audit operasional.

Penyampaian laporan harus bersifat objektif, jelas, ringkas,

konstruktif, dan tepat waktu. Sehingga manajemen dapat

menggunakan hasil audit sebagai alat bantu manajemen untuk

menerapkan tindakan yang lebih efisien dan efektif.

Page 41: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

3. AKUNTABILITAS

Salah satu prinsip dalam tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance)

adalah adanya akuntabilitas, baik dalam sektor publik maupun sektor privat

(corporate). Setiap institusi harus mampu melaporkan dan

mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya.

1.1 Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan

hukum/pimpinan organisasi meliputi keberhasilan dan kegagalan

misinya kepada pihak yang berwenang meminta

pertanggungjawaban.

1.2 Media Akuntabilitas

Agar dapat mempertanggungjawabkan, perlu dibuat media akuntabilitas

yang dapat dipahami, diukur, dianalisa dan dibandingkan, Media

pertanggungjawaban yanag menjadi alat evaluasi harus dibuat secara tertulis

dalam bentuk laporan periodik. Dibuat sesuai standar. Keseragaman

bentuk dan isi laporan harus mengarah kepada pemanfaatan laporan

untuk daya banding antar instansi

Konsep akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban bernuansa pencapaian

tujuan secara efektif, efisien, ekonomis, sejalan dengan konsep

Page 42: BAB III LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/Bab 3_10-35.pdf · dan sistem prosedur pengendalian tersendiri yang harus dijalankan ... (yang memiliki latar

pemeriksaan komprehensif, sehingga diperoleh simpulan menyeluruh

mengenai kehematan, efisiensi, efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan setiap instansi departemen/lembaga/ pemerintah daerah.