bab iii laporan asuhan keperawatan 3.1 3.1eprints.umm.ac.id/53290/4/bab iii.pdf · laporan asuhan...
TRANSCRIPT
24
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian pada Sdr. S dengan Fraktur Mandibula
3.1.1 Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Sdr. S
Umur : 21 th
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Gol. Darah : -
Alamat : Pasuruan
Tanggal MRS : 22 Desember 2018
Tanggal Pengkajian: 24 Desember 2018
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 th
Hub. Dengan Klien : Kakak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pasuruan
c. Diagnosa Medis : Fraktur Mandibula
3.1.2 Anamnesa
A. Keluhan Utama :
- Saat masuk rumah sakit :
Keluarga pasien mengatakan rujukan dari rumah sakit umum lawang
akibat kecelakaan lalu lintas dan pasien luka-luka.
25
- Saat pengkajian :
Saat dikaji pasien diberikan pertanyaan tertutup, dan setelahnya
pasien mengangguk menandakan iya waktu ditanya apakah ada nyeri
atau tidak, pasien juga menunjukkan di bagian mana yang nyeri (R),
kemudian pasien diberikan pilihan kualitas nyeri seperti apa yang
dirasakan pasien apakah tertusuk-tusuk, terbakar, diremas-remas.
Pasien mengangguk saat diberikan pilihan tertusuk-tusuk (Q). Setelah
itu saat mengkaji skala nyeri pasien saya berikan pilihan skala nyeri dari
0-10 dan untuk menjawabnya pasien saya instruksikan menggunakan
jari dan pasien menunjukkan 5 jari skala nyeri yang dirasakan (S),
sedangkan untuk mengetahui waktu terjadinya nyeri itu kapan saja,
pasien juga saya berikan pilihan apakah terus-menerus, hilang timbul
atau saat bergerak saja. Pasien mengangguk saat diberikan pilihan
hilang timbul (T), kadang kala pasien menyeringai menahan sakit.
B. Riwayat Penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan pada hari sabtu malam minggu tanggal
22 Desember 2018 sekitar pukul 12.00 WIB, pasien melakukan
perjalanan dari arah Wonorejo menuju Malang. Pada saat perjalanan
pasien tiba-tiba melihat mobil yang berhenti di depannya, kemudian
pasien tersebut langsung menabrak mobil yang berhenti di depannya.
Setelah kejadian itu pasien sempat pingsan dan setelah dibawah ke rumah
sakit sudah tidak ingat tentang apa yang terjadi padanya, pasien
mengatakan saat siuman tiba-tiba sudah ada dirumah sakit. Keluarga
pasien juga mengatakan kalau pasien sebelumnya di bawa ke RSUD
Lawang pada pukul 13.00 WIB setelah itu pasien langsung di rujuk ke
RSUD Saiful Anwar Malang dan di jahit dibagian rahang bawah tepatnya
pada dagu terdapat 7 jahitan sedangkan di rahang sebelah kiri 3 jahitan
pada tanggal 22 Desember 2018. Pada tanggal 23 Desember 2018 pukul
09.00 WIB klien dibawah ke ruang 17 untuk dirawat inap dan perawatan
lebih lanjut. Waktu dikaji Pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah
(R), nyerinya akibat kecelakaan (P) sensasi nyerinya seperti tertusuk-
26
tusuk (Q), skala yang ditunjukkan 5 (S) dan nyeri yang dirasakan hilang
timbul (T).
a) Status Nyeri (Jika Ada Keluhan)
1. Menurut Skala Intensitas Numerik : 5
2. Menurut Agency for Health Care Policy and Research: intensitas
nyeri yang dimiliki merupakan intensitas nyeri sedang. Bisa
dikatakan nyeri sedang sesuai dengan dekripsi seperti berikut:
Pasien terkadang tampak menyeringai menahan nyeri
Pasien nampak gelisah
Pasien mampu sedikit berpartisipasi dalam perawatan
C. Riwayat penyakit lalu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai
penyakit hipertensi, diabetes, asma, kencing manis, dll. Keluarga pasien
mengatakan dahulunya jika pasien sakit hanya sakit seperti pada
umumnya yaitu seperti batuk, pilek dan panas. Keluarga pasien juga
mengatakan pada sebelumnya jika sakit tidak sampai di rawat inap,
pasien hanya memeriksakan penyakitnya pada poli umum di rumah sakit
ataupun puskesmas dan menjalani pengobatan rawat jalan.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Bapak kandung pasien memiliki riwayat hipertensi (+) DM (-) Jantung
(-) Asma (-)
E. Pola pemeliharaan kesehatan
a. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
NO Pemenuhan
Makan/Minum Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Jumlah / waktu 3x1 selalu habis 3x1 habis ½ porsi
2. Jenis
-Nasi
- Lauk: ikan, ayam,
tempe.
- Bubur
- Lauk: daging giling
- Sayur : sop
27
- Sayur: segala sayur
- air putih dan kopi
- Minum/infus:
- air putih, teh manis,
dan susu.
- NaCl 0,9%
3. Pantangan Tidak memiliki
pantangan
Tidak boleh makan
kasar terlebih dahulu
4. Kesulitan
Makanan
Tidak ada kesulitan
dalam makan
Pasien mengatakan
makanan yang dirasa
tidak enak
5.
Usaha – usaha
mengatasi
masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada usaha untuk
mengatasi makanan
tersebut
b. Pola Eliminasi
NO
Pemenuhan
eliminasi
BAB/BAK
Di rumah Di rumah sakit
1. Jumlah / waktu BAB : 1x / hari
BAK : 5-6 x / hari
BAB : 2 hari 1x
BAK : 3-4x/hari
2. Warna Bab : kuning
Bak : kuning keruh
Bab : kuning
Bak : kuning keruh
3. Bau Bau khas bab dan bak Bau khas bab dan bak
4. Konsistensi Bab : padat
Bak : encer
Bab : sedikit lembek
Bak : encer
5. Masalah eliminasi Tidak ada masalah
eliminasi
Tidak ada masalah
eliminasi
c. Pola istirahat tidur
No. Pemenuhan istirahat
tidur
Di rumah Di rumah sakit
1. Jumlah / waktu 6-8 jam / hari 4-6 jam / hari
28
2. Gangguan tidur Tidak terdapat
gangguan tidur
Pasien mampu
tidur, hanya saja
sering terbangun
3. Upaya mengatasi
gangguan tidur
Tidak terdapat
gangguan tidur
Pasien berusaha
menutup mata dan
berdzikir
4. Hal yang
mempermudah tidur
Lingkungan
yang tenang
Ditemani keluarga
dan suasana
lingkungan yang
tenang
5. Hal yang
mempermudah bangun
Bising, di
bangunin istri
Bising, di bangunin
petugas kesehatan
d. Pola kebersihan diri / peronal hygiene :
No Pemenuhan personal
hygiene Di rumah Di rumah sakit
1. Frekuensi mencuci
rambut
1x sehari Belum keramas
selama di rumah
sakit
2. Frekuensi mandi 2x sehari 1x/hari (diseka)
3. Frekuensi gosok gigi 2x sehari Tidak bisa gosok
gigi
4. Keadaan kuku Bersih rapi Sedikit kotor dan
panjang
F. Riwayat sosial dan ekonomi
a. Latar belakang sosial, budaya dan spiritual klien
Menurut wawancara dari keluarganya Kegiatan kemasyarakatan aktif,
selalu mengikuti atau bergabung dalam perkumpulan sosial seperti
kerja bakti dan terkadang pasien juga mengikuti acara keagamaan
seperti yasinan, pasien tidak memiliki konflik sosial, pasien
29
mengakatan dirumah jarang sholat 5 waktu, teman dekat yang
senantiasa siap membantu adalah kakak pasien.
b. Ekonomi
Pasien selama perawatan dibiayai oleh asuransi BPJS, pasien juga
mengatakan tidak memiliki masalah keuangan.
G. Riwayat psikologis
a. Status emosi
Ekspresi hati dan perasaan klien: muka klien memeperlihatkan
kecemasan. Tingkah laku yang menonjol dari klien : klien tampak
gelisah, sesekali klien tampak meringis menahan nyeri. Suasana
yang membahagiakan klien : tidak terkaji. Stressing yang membuat
perasaan klien tidak nyaman : pasien mengatakan takut untuk dijahit
pada rahang bagian bawah dan klien mengkhawatirkan jika
kondisinya tidak segera pulih.
b. Gaya komunikasi
Pasien tidak menolak saat di ajak bicara tetapi suara yang
dikeluarkan tidak jelas, komunikasi klien tidak jelas dan terkadang
menggunakan bahasa isyarat seperti menunjukkan nyerinya dimana,
jika ditanya skala nyeri pasien bisa menunjukkan jarinya 5, pasien
mampu menjawab pertanyaan tertutup dengan anggukan ataupun
gelengan kepala.
c. Pola interaksi
Pasien berespon kepada semua orang, yang terdekat dan di percayai
pasien ialah kakaknya, tipe kepribadian klien terbuka.
d. Pola pertahanan
Pola pertahanan tidak terkaji
e. Dampak di rawat di rumah sakit
Pasien terdapat perubahan secara fisik pada rahang bawahnya,
secara psikologis pasien menunjukkan adanya perubahan pada
psikisnya yaitu pasien cemas, sedih dan takut terdahap kondisinya
yang sekarag.
30
f. Keadaan emosi / perasaan klien
Klien tampak sedih dan cemas karena jatuh sakit dan harus dirawat
inap di rumah sakit, rahang bawah pasien juga harus dijahit
diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas.
g. Kebutuhan spiritual
Selama dirumah sakit pasien tidak pernah sholat.
h. Tingkat kecemasan
- Orientasi terhadap orang, tempat dan waktu: baik
- Lapang persepsi: baik
- Kemampuan menyelesaikan masalah: mampu
- Proses berfikir pasien: mampu berkonsentrasi dan mengingat
dengan baik
- Motivasi: baik
Tingkat kecemasan diatas termasuk dalam kategori cemas ringan.
i. Konsep diri klien
- Identitas diri : tidak terkaji
- Ideal diri : tidak terkaji
- Gambaran diri : tidak terkaji
- Harga diri : tidak terkaji
- Peran : tidak terkaji
3.1.3 Pemeriksaan fisik
A. Pemeriksaan tanda – tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x / m
RR : 22 x / m
Suhu : 37,1 oC
BB : 55 kg
B. Keadaan umum : Pasien sadar penuh (Compos Mentis) masih berbaring
dan masih terdapat luka jahitan di bagian dagu dan pipi
sebelah kiri. Masing-masing memiliki jumlah jahitan
31
yang berbeda, pada dagu terdapat 7 jahitan, dan pada
rahang bawah sebelah kiri terdapat 3 jahitan
GCS : 4X6
C. Pemeriksaan integumen, rambut dan kuku
1. Integumen: terdapat adanya luka fraktur karena kecelakaan lalu-lintas
pada area wajah yaitu dagu, rahang bawah sebelah kiri dan luka babras
pada lengan, paha dan betis sebelah kiri dikarenakan kecelakaan lalu-
lintas
2. Pemeriksaan rambut: penyebaran rambut tampak merata, tampak
sedikit kotor dan sedikit berbau, warna rambut pasien hitam, tidak
terdapat benjolan, lesi, dan lain-lain.
3. Pemeriksaan kuku: warna kuku merah muda, bentuk panjang,
kebersihan kuku sedikit kotor dan panjang.
4. Keluhan yang dirasakan oleh pasien yang berhubungan dengan kulit
yaitu pasien mengeluhkan nyeri di luka bekas jahitan di wajah (dagu,
dan pipi sebelah kiri) jumlah jahitan yang terdapat pada pipi kiri
sejumlah 3 jaitan sedangkan pada dagu terdapat 7 jahitan.
D. Pemeriksaan fisik
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Kulit kepala Tidak ada benjolan dan lesi
Wajah
Bentuk/ kesimetrisan Bentuk wajah pasien kotak dan tidak simetris
Inspeksi Warna dan kondisi wajah pasien sesuai dengan kulitnya
yaitu sawo matang, terdapat luka jahitan pada dagu dan
rahang sebelah kiri.
Leher
32
Bentuk Normal.
Inspeksi / palpasi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan.
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar
Letak, gerakan, warna
kelopak mata
Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif dapat
berkedip, kelopak mata normal.
Konjungtiva Normal tidak anemis
Pupil Isokor
Penglihatan Pemeriksaan lapang pandang Normal
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga sedikit kotor
Pendengaran dan palpasi Pendengaran normal. Tidak ada nyeri tekan
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat lesi atau luka.
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Warna bibir sedikit pucat, tekstur kasar tidak ada lesi
bibir, terdapat nyeri tekan
Membran mukosa/gusi Bibir kering dan pecah-pecah, gusi tidak terkaji
Lidah Tidak terkaji, pasien susah untuk membuka rahangnya
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/
gerakan
Pergerakan dada simetris ,bentuk normal cest, gerakan
antara kanan dan kiri sama
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/K
ualitas/ Karakteristik
RR 22 x/menit, irama regular
Vokal Vremitus Teraba sama kanan dan kiri
Perkusi area paru Sonor
33
Auskultasi : Intensitas, pola,
kualitas, durasi suara nafas
RR: 22 x/mnt. Suara nafas vasikuler, ronchi (-), wheezing
(-)
Abdomen
Inspeksi :
bentuk/ukuran/tonus
Bentuk datar, teraba lunak, tidak terdapat lesi,tidak ada
nyeri tekan, tidak ada masa
Terdengar suara timpani.
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit
anus/ lipatan bokong
Tidak terkaji
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan &
kesimetrisan tulang belakang
Tidak terkaji
Kulit
Warna/Tekstur Sawo matang
Ekstremitas atas dan bawah 5 5
5 5
Jari-jari kaki dan tangan lengkap dan terdapat luka babras
pada lengan, paha dan betis bagian kiri
Suhu/Turgor/Edema 37,1°C / turgor kulit baik, kering, tidak ada edema
Pemeriksaan Neurologis
GCS 4/5/6 Compos mentis
Kaku kuduk (-)
Nyeri kepala (-)
Mual muntah (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
Nervus 1 (pembau): Normal
Nervus II (penglihatan): Normal
Nervus VII (wajah): Normal
34
E. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Laboraturium tanggal : 22-12-2018
Darah lengkap
Leukosit : 16,38 ( N : 3.500 - 10.000 / µL )
Eritrosit : 4, 02 ( N : 1,2 juta - 1,5 juta / µL )
Trombosit : 262 ( N : 150.000 - 350.000 / µL )
Hemoglobin : 15,20 ( N : 11,0 - 16,3 gr / dl )
Haematokrit : 40,80 ( N : 35,0 - 50 gr / dl )
F. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Tidak terkaji
G. TERAPI YANG TELAH DI LAKUKAN
- Inf. NaCl 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 gr 2x50 mg
- Inj. Santagesik 19 gr 3x1 gr
- Rawat Luka pada mandibula dengan Gentamicin salep.
3.2 Analisa Data
NO. Data Penunjang Etiologi Masalah
1. DS : pasien mengatakan
nyeri pada rahang bawah
P : Kecelakaan lalu lintas
Q : sepeti tertusuk-tusuk
R : di bagian rahang bawah
S : 5
T : Hilang timbul
DO :
TTV :
- TD : 120/80 mmHg
- N : 84x/i
- RR : 22x/i
Agen cedera fisik
(Trauma : Kecelakaan
lalu lintas)
Nyeri Akut
Domain 12 :
Kenyamanan
Kelas 1 :
Kenyamanan
Kenyamanan Fisik
Kode : 00132
Halaman : 469
35
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
menyeringai
menahan nyeri
2. DS : -
DO :
TTV :
- S : 37,1oC
- Tampak luka jahitan
akibat fraktur
- Tampak luka babras
pada tangan, paha
dan betis
Faktor mekanik
(kecelakaan lalu
lintas)
Kerusakan Integritas
Kulit
Domain 11 :
Keamanan/
Perlindungan
Kelas 2 : Cedera
Fisik
Kode : 00046
Halaman : 425
3. DS: -
DO:
- Pasien berbicara
dengan suara kadang
tidak terlalu jelas
- Rahang bawah
pasien dijahit
- Pasien terkadang
menggunakan bahasa
isyarat tangan atau
jari serta anggukan
dan gelengan kepala
Gangguan Fisiologis
(Fraktur Mandibula)
Hambatan
Komunikasi Verbal
Domain 5 :
Persepsi/kognisi
Kelas 5 :
Komunikasi
Kode : 00051
Halaman : 278
36
3.3 Daftar Prioritas Diagnosa Keperwatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agens Cedera Fisik (Trauma)
2. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Faktor Mekanik
(Kecelakaan Lalu lintas)
3. Hambatan Komunikasi Verbal berhubungan dengan gangguan fisiologi
(Fraktur Mandibula)
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan Penyakit (Fraktur Mandibula)
5. Hambatan Religiositas berhubungan dengan Faktor Fisik (Penyakit/Sakit)
3.4 Intervensi
No.
DX NOC NIC
1. Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam
telah teratasi Kontrol Nyeri dengan
kriteria hasil:
1. Mengenali kapan nyeri terjadi
(5)
2. Menggambarkan faktor
penyebab (5)
3. Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik (5)
4. Melaporkan gejala yang tidak
terkontrol (5)
5. Melaporkan nyeri yang
terkontrol (5)
Skala 5 : Secara Konsisten tidak
menunjukkan
Menejemen Nyeri :
1. Lakukan bina hubungan saling
percaya kepada pasien dan
keluarga pasien
2. Ciptakan suasana yang nyaman dan
tenang
3. Jaga privasi pasien
4. Atur posisi pasien senyaman
mungkin
5. Kaji tanda-tanda vital pasien
meliputi tekanan darah, nadi, suhu
dan pernafasan
6. Ajarkan pasien menggunakan
teknik relaksasi nafas dalam
7. Anjurkan pasien untuk rutin
mengkonsumsi obat yang telah
diresepkan
37
8. Kolaborsi dengan tim medis
mengeni pemberian terapi
analgesik (santagesik)
2. Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam
Integritas Jaringan : Kulit &
membran Mukosa teratasi dengan
kriteria hasil :
1. Suhu kulit (5)
2. Elastisitas (5)
3. Pertumbuhan rambut pada kulit
(5)
4. Pengelupasan kulit (5)
Skala 5 : Secara keseluruhan tidak
terganggu
Perawatan Luka
1. Lakukan bina hubungan saling
percaya kepada pasien dan
keluarga pasien
2. Ciptakan suasana yang nyaman dan
tenang
3. Jaga privasi pasien
4. Atur posisi pasien senyaman
mungkin
5. Kaji tanda-tanda vital pasien
meliputi tekanan darah, nadi, suhu
dan pernafasan
6. Lakukan tindakan rawat luka
7. Berikan salep gentamicin
8. Kolaborasi dengan tim medis
mengenai terapi analgesik
3. Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam
Komunikasi dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
1. Menggunakan bahasa lisan (4)
2. Menggunakan bahasa isyarat (5)
3. Mengenali pesan yang diterima
(5)
Peningkatan Komunikasi : Kurang
Bicara
1. Lakukan bina hubungan saling
percaya kepada pasien dan
keluarga pasien
2. Ciptakan suasana yang nyaman dan
tenang
3. Jaga privasi pasien
4. Atur posisi pasien senyaman
mungkin
38
Skala 5 : Secara keseluruhan tidak
terganggu
5. Kaji tanda-tanda vital pasien
meliputi tekanan darah, nadi, suhu
dan pernafasan
6. Minta bantuan keluarga dalam
memahami pembicaraan pasien
7. Ungkapan pertanyan dimana pasien
dapat menjawab dengan
menggunakan jawaban sederhana
ya atau tidak (pertanyaan tertutup
8. Kolaborasi dengan tim medis
mengenai kondisi pasien
3.5 Implementasi dan Evaluasi
No.
DX
Tanggal
/ Jam Uraian Tindakan Evaluasi
1. 24/12/18
11.30
Manajemen Nyeri :
1. Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada
pasien dan keluarga pasien
2. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
3. Menjaga privasi pasien
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
5. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
S : pasien mengatakan nyeri
pada rahang bawah
P : Kecelakaan Lalu lintas
Q : Tertusuk-tusuk
R : Rahang bawah
S : 5
T : Hilang timbul
O :
TTV:
TD : 120/80 MmHg
N : 84 x/m
RR : 22 x/m
S : 37,1oC
- Pasien terkadang tampak
menyeringai menahan
nyeri
39
6. Mengajarkan pasien
menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam
7. Menganjurkan pasien
untuk rutin mengkonsumsi
obat yang telah diresepkan
8. Berkolaborsi dengan tim
medis mengeni pemberian
analgesik (santagesik)
1. Mengenali kapan nyeri
terjadi (4)
2. Menggambarkan faktor
penyebab (4)
3. Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik (3)
4. Melaporkan gejala yang
tidak terkontrol (4)
5. Melaporkan nyeri yang
terkotrol (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-8
40
2. 09.00 Perawatan Luka
1. Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada
pasien dan keluarga pasien
2. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
3. Menjaga privasi pasien
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
5. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
6. Melakukan tindakan
perawatan luka
7. Memberikan salep
gentamicin pada lukanya
8. Berkolaborasi dengan tim
medis mengenai kondisi
pasien dan tim gizi
mengenai diet pasien
S : -
O :
TTV:
TD : 120/80 MmHg
N : 84 x/m
RR : 22 x/m
S : 37,1oC
- Terdapat luka pada
bagian rahang bawah
sebelah kiri dan dagu
- Terdapat luka babras
pada lengan, paha dan
betis sebelah kiri
1. Suhu kulit (4)
2. Elastisitas (4)
3. Pertumbuhan rambut pada
kulit (3)
4. Pengelupasan kulit (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-8
3. 13.30 Peningkatan Komunikasi :
Kurang Bicara
1. Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada
pasien dan keluarga pasien
2. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
3. Menjaga privasi pasien
S : -
O :
TTV:
TD : 120/70 MmHg
N : 76 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,6oC
- Pasien sulit untuk
memulai percakapan
41
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
5. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
6. Meminta bantuan keluarga
dalam memahami
pembicaraan pasien
7. Mengungkapkan
pertanyan dimana pasien
dapat menjawab dengan
menggunakan jawaban
sederhana ya atau tidak
(pertanyaan tertutup
8. Kolaborasi dengan tim
medis mengenai kondisi
pasien
- Pasien bisa menjawab
pertanyaan tertutup
dengan anggukan atau
gelengan kepala
1. Menggunakan bahasa lisan
(3)
2. Menggunakan bahasa isyarat
(5)
3. Mengenali pesan yang
diterima (5)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi no 1-8
No.
DX
Tanggal
/ Jam
Uraian Tindakan Evaluasi
1. 25/12/18
09.00
Menejemen Nyeri :
1. Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada
pasien dan keluarga pasien
2. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
3. Menjaga privasi pasien
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
5. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
S : Pasien mengatakan masih
nyeri pada rahang bawah
sebelah kiri dan dagu
P : Kecelakaan Lalu-lintas
Q : Tertusuk-tusuk
R : Rahang bawah
S : 4
T : Hilang timbul
O :
TTV:
TD : 120/70 MmHg
N : 76x/i
42
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
6. Mengajarkan pasien
menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam
7. Menganjurkan pasien
untuk rutin mengkonsumsi
obat yang telah diresepkan
8. Berkolaborsi dengan tim
medis mengeni kondisi
pasien dan tim gizi
mengenai diet pasien
S : 36,6oC
RR : 20x/i
- Pasien terkadang tampak
menahan sakit
1. Mengenali kapan nyeri
terjadi (4)
2. Menggambarkan faktor
penyebab (4)
3. Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik (4)
4. Melaporkan gejala yang
tidak terkontrol (5)
5. Melaporkan nyeri yang
terkotrol (5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi, pasien
pulang paksa
2. 10.00 Perawatan Luka
1. Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada
pasien dan keluarga pasien
2. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
3. Menjaga privasi pasien
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
S : -
O :
TTV:
TD : 120/70 MmHg
N : 76 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,6oC
- Terdapat luka jahitan
pada rahang bawah
sebelah kiri dan dagu
43
5. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
6. Melakukan tindakan
perawatan luka
7. Memberikan salep
gentamicin pada lukanya
8. Berkolaborasi dengan tim
medis mengenai kondisi
pasien
- Terdapat luka babras
pada lengan, paha dan
betis sebelah kiri
1. Suhu kulit (4)
2. Elastisitas (4)
3. Pertumbuhan rambut pada
kulit (3)
4. Pengelupasan kulit (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Hentikan intervensi, pasien
pulang paksa
3. 13.00 Peningkatan Komunikasi :
Kurang Bicara
Melakukan bina hubungan
saling percaya kepada pasien
dan keluarga pasien
1. Menciptakan suasana yang
nyaman dan tenang
2. Menjaga privasi pasien
3. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
4. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu dan
pernafasan
5. Meminta bantuan keluarga
dalam memahami
pembicaraan pasien
S : -
O :
TTV:
TD : 120/80 MmHg
N : 84 x/m
RR : 22 x/m
S : 37,1oC
- Pasien tampak kesulitan
untuk memulai
percakapan
- Pasien bisa menjawab
pertanyaan tertutup
dengan anggukan atau
gelengan kepala
- Menggunakan bahasa
lisan (3)
- Menggunakan bahasa
isyarat (5)
44
6. Mengungkapkan
pertanyan dimana pasien
dapat menjawab dengan
menggunakan jawaban
sederhana ya atau tidak
(pertanyaan tertutup
Kolaborasi dengan tim
medis mengenai kondisi
pasien
- Mengenali pesan yang
diterima (5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Hentikan Intervensi, pasien
pulang paksa