bab iii laporan produksi 3.1. proses kerja …...- rp 500.000 rp 500.000 sewa kamera dan lensa 1...
TRANSCRIPT
12
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser
Pada pembuatan sebuah program, produser merupakan salah satu profesi
yang dibutuhkan. Sehingga pada program dokumenter yang berjudul “PM 2,5
Pembunuh Dalam Senyap” juga terdapat produser sebagai pemimpin pada proses
penciptaannya.
Menurut Bignell dalam Latief dkk (2017:4) mengemukakan bahwa,
“produser adalah orang untuk lembaga televisi yang bertanggung jawab atas
anggaran, perencanaan, dan pembuatan program televisi atau serangkaian
program”. Sedangkan menurut Latief dkk (2017:4) menyampaikan bahwa,
“sebagai pemimpin, produser dianggap orang yang memberikan arah,
membimbing, membina sekelompok orang kreatif untuk menghasilkan karya
menghibur, mendidik, dan informatif”.
Dari kutipan diatas penulis dapat simpulkan bahwa produser merupakan
seseorang yang menjadi pemimpin sekelompok orang yang terlibat dalam proses
membuat sebuah karya dengan tujuan menghibur atau memberi informasi serta ia
juga bertanggung jawab mengenai perencanaan dan anggaran yang dibutuhkan
dalam pembutan program tersebut.
3.1.1. Pra Produksi
Menurut Fachruddin (2012:10) menyatakan bahwa, “Pra produksi adalah
tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi, yaitu merupakan semua
13
tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Makin baik sebuah sebuah
perencanaan produksi, maka akan memudahkan proses produksi televisi”.
Adapun beberapa proses penggarapan desain produksi ditahap pra produksi
Menurut Supriyadi dkk (2012:83) adalah :
1. Menentukan jadwal kerja
2. Anggaran biaya
3. Daftar kebutuhan alat yang digunakan
4. Perijinan
5. Kontrak
6. Nomor telepon seluruh pendukung acara
Pada tahap ini sebagai produser penulis membuat rencana produksi, dimana
rencana produksi dibuat menjadi acuan pekerjaan yang dapat diatur dan terencana
dengan baik, proses kerja produksi hingga pasca produksi dapat berjalan sesuai
dengan yang direncanakan. Hal ini dibutuhkan sebagai pedoman bagi kru untuk
dapat mengetahui apa yang harus dicapai, dengan siapa harus bekerja sama, dan
apa yang harus dilakukan. Selain itu juga untuk memaksimalkan waktu kerja,
mengurangi pemborosan dan mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan
ketidak efisienan.
Diantara perencanaan yang telah dibuat yaitu, yang pertama produser
membentuk sebuah tim yang nantinya akan bekerja sama dalam proses pembuatan
program dokumenter televisi ini. Tim yang terbentuk terdiri dari produser,
sutradara, penulis naskah/reporter, kameramen, dan yang terakhir editor. Setelah
tim terbentuk baru kemudian produser menentukan ide atau gagasan yang
nantinya akan dikembangkan bersama dengan anggota tim lainnya.
14
Sebelum mengembangkan ide yang telah ada, produser beserta tim terlebih
dahulu melakukan riset lebih mendalam, karena untuk memproduksi sebuah
program dokumenter yang baik didukung oleh riset dilapangan sehingga data atau
informasi yang ingin disampaikan tidak asal-asalan. Lalu setelah melakukan riset
dan mendapatkan data serta informasi yang akurat, barulah ide tersebut
dikembangkan menjadi konsep yang natinya menjadi acuan saat melakukan tahap
produksi. Pengembangan ide menjadi sebuah konsep dilakukan oleh sutradara
yang dibantu oleh penulis naskah serta produser.
Selain itu pada tahap ini produser juga mempersiapkan segala kebutuhan
teknis, baik itu peralatan shooting, menentukan narasumber, lokasi pengambilan
gambar, pengaturan jadwal shooting, dan lain sebagainya yang terkait hingga
tahap produksi dan pasca produksi.
3.1.2. Produksi
Dalam tahap produksi sebagai produser terdapat beberapa tugas yang perlu
dilakukan diantaranya, memastikan serta mengontrol jalannya produksi agar
sesuai dengan yang direncanankan, serta produser juga dituntut untuk selalu
berkoordinasi dengan semua anggota tim (Supriyadi dkk, 2012:91).
Berdasarkan pernyataan diatas penulis sebagai produser juga melakukan
hal-hal yang menjadi tugas pada tahap produksi, diantaranya yaitu memastikan
bahwa perlatan untuk shooting dan lokasi tempat pengambilan gambar telah siap
untuk digunakan. Selain itu pada saat produksi produser juga memberi masukan-
masukan ketika melakukan pengambilan gambar atau dengan kata lain
berkoordinasi dengan sutradara dan kameramen untuk menghasilkan gambar
sesuai dengan konsep yang ada. Produser juga tidak lupa mengingatkan anggota
15
tim untuk mengefektifkan segala kegiatan yang dilakukan selama proses produksi
agar target-target yang telah ditetapkan pada saat pra produksi tercapai secara
maksimal.
3.1.3. Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi produser juga memiliki beberapa tugas yang
harus dikerjakan seperti, melakukan evaluasi kinerja anggota tim setelah kegitan
produksi serta melakukan quality control dengan sutradara terhadap hasil karya
yang akan ditampilkan (Supriyadi, 2012:94).
Sesuai dengan pernyataan diatas, penulis sebagai produser pada program
dokumenter televisi ini juga melakukan evaluasi kinerja bersama sebagai acuan
kerja pada kegiatan produksi selanjutnya. Selain evaluasi produser juga
mengawasi kegiatan pengeditan gambar oleh editor agar hasilnya tetap sesuai
dengan konsep yang telah dibuat.
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab
Dalam program dokumenter televisi ini penulis sebagai produser tentunya
harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku mengenai tugas, peran dan tanggung
jawab seorang produser. Mulai dari peran dan tanggung jawab pada tahap pra
produksi, produksi, hingga pasca produksi.
Pada tahap pra produksi peran dan tanggung jawab penulis sebagai produser
yaitu, mencari ide cerita yang akan diproduksi, selain itu penulis juga mengajak
anggota tim untuk berdiskusi dalam menetapkan ide atau tema yang akan
diproduksi. Setelah mendapatkan ide/tema, penulis mengajak tim produksi untuk
melakukan riset mengenai ide/tema tersebut. Setelah data-data yang dibutuhkan
terkumpul, produser berdiskusi dengan sutradara dan penulis naskah untuk
16
mengembangkan konsep yang telah ada. Lalu kemudian produser juga membuat
rancangan produksi, mulai dari menentukan narasumber, membuat perizinan
lokasi tempat pengambilan gambar, menentukan jadwal produksi, serta
memastikan peralatan yang digunakan untuk wawancara dan pengambilan
gambar/video.
Pada tahap produksi program dokumenter ini peran dan tanggung jawab
produser yaitu, mengawasi kegiatan produksi, memfasilitasi kegiatan produksi,
membantu anggota tim lainnya, serta menanggung jawabi apabila ada keperluan
izin mendadak ketika saat melakukan pengambilan gambar/video.
Terakhir peran dan tanggung jawab produser pada tahap pasca produksi ini
yaitu, memastikan kembali seluruh keperluan baik data maupun gambar/video
yang dibutuhkan telah terpenuhi untuk kemudian disatukan dan dibentuk sesuai
konsep yang dirancang pada saat pra produksi, selain itu produser juga
bertanggung jawab untuk memfasilitasi anggota produksi pada saat proses editing.
Mengawasi kegiatan editing agar hasilnya tetap sesuai dengan konsep diawal serta
memastikan bahwa seluruh hasil produksi dan hal-hal yang berkaitan lainnya
selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang produser menurut FTV-IKJ
(2008:43) ialah :
1. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi
2. Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film/program
televisi
3. Menyusun rancangan produksi
4. Menyusun rencana pemasaran
5. Mengupayakan dana untuk produksi
17
6. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen
7. Produser bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan berbagai
pihak dalam produksi yang dikelola
8. Bertanggung jawab atas seluruh produski
3.1.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Sebelum tahap penentuan ide dan tema apa yang ingin dikembangkan serta
diproduksi, penulis selaku produser terlebih dahulu mencari berbagai film
dokumenter sebagai acuan referensi untuk membuat program dokumenter televisi
ini. Selain itu penulis juga aktif berdiskusi dengan tim mengenai ide-ide yang
nantinya akan dikembangkan dan diproduksi. Penulis beserta tim ingin
mengangkat tema yang bermanfaat dan dekat dengan masyarakat, hingga jatuh
pilihan untuk memproduksi program dokumenter dengan judul “PM 2,5
Pembunuh Dalam Senyap”. Judul ini tercetus karena melihat kondisi polusi udara
di Jakarta yang buruk akibat berbagai aktifitas yang dilakukan oleh
masyarakatnya. Pada saat pengembangan ide dan konsep, penulis beserta tim tetap
aktif berdiskusi untuk menciptakan sesuatu yang berbeda pada program
dokumenter televisi ini, agar masyarakat yang menyaksikannya tertarik serta
dapat dengan mudah menerima informasi yang ingin disampaikan, yang
membedakan program dokumenter televisi ini dengan yang lainnya yaitu masalah
yang dibahas dalam dokumenter ini sesungguhnya merupakan masalah sehari-hari
yang terjadi dalam masyarakat namun masih banyak yang tidak menyadarinya
ataupun hanya sekedar tahu tapi tidak melakukan apa-apa untuk mengurangi
maupun memperbaikinya. Selain itu pada dokumenter yang bergenre ilmu
18
pengetahuan ini juga diselipkan beberapa instruksi yang dapat diikuti dan
bermanfaat bagi masyarakat.
b. Konsep Produksi
Ada beberapa hal yang penulis siapkan pada tahap produksi, seperti
menyiapkan segala keperluan produksi, baik keperluan teknis maupun non teknis.
Selain itu penulis juga mengingatkan sutradara untuk tetap fokus pada konsep
yang telah dibuat pada tahap pra produksi. Pada saat produksi penulis juga harus
mengambil tindakan cepat apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti
kendala perizinan, transportasi maupun kerusakan peralatan shooting. Penulis
selaku produser juga harus bisa menjaga kekompakan tim agar proses produksi
dapat tetap berjalan dengan baik.
c. Konsep Teknis
Sebelum melakukan proses produksi, penulis sebagai produser sudah terlebih
dahulu mempersiapkan segala kebutuhan teknis pada saat tahap pra produksi.
Diantara kebutuhan teknis yang dipersiapkan yaitu penggunaan kamera dan lensa
sesuai dengan kebutuhan gambar yang diinginkan serta sesuai dengan
kemampuan penata kamera. Sedangkan untuk proses editing penulis menyediakan
software dan peralatn pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan editor.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Beberapa kendala yang penulis jumpai adalah :
1. Saat pencarian ide dan penentuan konsep apa yang akan diproduksi, disini
penulis beserta tim pada awalnya kesulitan menentukan pilihan ide dan
konsep yang baik dan menarik untuk diproduksi, melihat banyaknya karya-
karya program dokumenter televisi yang telah diproduksi oleh mahasiswa
19
BSI angkatan terdahulu, sehingga menimbulkan keinginan untuk membuat
sesuatu yang baru dan berbeda
2. Penulis selaku produser kesulitan untuk mendapat izin wawancara
narasumber serta pengambilan gambar/video yang berasal dari instansi
pemerintahan.
3. Pada tahap proses editing penulis beserta tim juga kesulitan untuk memuat
informasi dan data yang ingin disampaikan kepada audiens/penonton
diikarenakan durasi yang terbatas
Adapun solusi dari kendala-kendala diatas adalah :
1. Penulis beserta tim mencari referensi sebanyak-banyaknya untuk
mendapatkan ide tersebut, walaupun pada akhirnya hal itu belum benar-
benar terwujud tapi sangat membantu.
2. Penulis beserta tim merubah sedikit konsep dengan mencoba untuk
meminimalisir narasumber beserta kebutuhan gambar/video yang
berhubungan dengan instansi pemerintahan, dan menggantinya dengan
memaksimalkan informasi yang ingin disampaikan melalui narasumber
yang mudah didapatkan namun tetap berkompeten dalam bidangnya.
3. Penulis beserta tim memutuskan untuk hanya memasukkan info dan data
yang paling penting untuk disampaikan pada penonton diantara info dan
data penting lainnya.
20
3.1.7. Lembar Kerja Produser
1. Konsep Program
2. Breakdown Budgeting
3. Shooting Schedule
4. Equipment List
5. Working Schedule
6. Surat Izin Riset dan Liputan
21
Konsep Program
Dalam proses pembuatan program dokumenter televisi yang berjudul “PM
2,5 Pembunuh Dalam Senyap” penulis sebagai produser ikut berperan aktif mulai
dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Pada tahap pra produksi
produser mengajak anggota tim berdiskusi untuk menentukan tema yang akan
menjadi bahan pembahasan pada program dokumenter televisi ini. Selain
berdiskusi produser juga menyarankan anggota untuk mencari berbagai referensi
sebagai acuan pembuatan program dokumenter televisi ini, hingga pada akhirnya
ditetapkanlah bahwa program dokumenter televisi yang akan diproduksi bergenre
ilmu pengetahuan. Tema yang diangkat yaitu mengenai dampak polusi udara yang
terjadi di wilayah DKI Jakarta terhadap masyarakatnya. Dalam proses
pengembangan ide dan tema, produser beserta tim juga melakukan berbagai riset,
mulai dari wawancara dengan narasumber yang paham mengenai masalah ini,
hingga mencari artikel-artikel yang membahas masalah polusi udara. Setelah
pematangan konsep dan melakukan bimbingan dengan dosen, produser beserta
tim juga melakukan survey lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat pengambilan
gambar dan video pendukung pada program dokumenter televisi ini. Setelah
semua persiapan dilakukan, produser beserta tim mulai memproduksi hasil konsep
yang dibuat. Semua tahap produksi dilakukan berdasarkan perencanaan pada
tahap pra produksi.
22
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Breakdown Budgeting”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.1.
Breakdown Budgeting
No Item Unit Rate Amount Notes
Pra produksi
1 Buku Referensi 3 - Rp 192.000 -
2 Print dan
photocopy
- Rp 13.000 -
3 Transportasi - - Rp 33.000 2 hari
4 Konsumsi - - Rp 155.000 -
5 Pembuatan
Dummy
- Rp 500.000 Rp 500.000 Sewa kamera dan
lensa 1 hari
6 Masker N95 - - Rp 100.000 3 jenis
Jumlah Rp 993.000
Produksi
7 Sewa kamera
dan lensa
1 Rp 450.000 Rp 1.750.000 4 hari/discount
8 Clip On 1 Rp 100.000 Rp 300.000 3 hari
9 Lighting 1 Rp 60.000 Rp 175.000 3 hari/ discount
10 Batre Alkaline 2 Rp 10.000 Rp 20.000 -
11 Print dan
Photocopy
- Rp 20.000 Rp 20.000 -
12 Transportasi - - Rp 178.000 4 hari
13 Konsumsi - - Rp 125.000 4 hari
14 Parcel untuk
Narasumber
3 Rp 100.000 Rp 300.000 -
Jumlah Rp 2.868.000
Pasca Produksi
15 Print dan - Rp 116.000
23
Photocopy
16 Sewa Kos 1 Rp
1.000.000
Rp 1.000.000 37 hari
17 Fee Pembaca
VO
1 Rp 200.000 Rp 200.000 1 hari
18 Konsumsi - Rp 400.000
19 Pembayaran
HAKI
- Rp 250.000 Rp 250.000 -
Jumlah Rp 1.966.000
Total keseluruhan Rp 5.827.000
24
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Shooting Schedule”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.2
Shooting Schedule
No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
22 Mei 2018
08.00 - 08.30 WIB Tim berkumpul dan
Briefing
08.30 – 09.30 WIB Perjalan ke lokasi
narasumber 1
(Tanggerang, UIN Syarif
Hidayatullah)
09.30 – 10.00 WIB Persiapan alat
10.00 – 11.00 WIB Shooting wawancara
narasumber 1
11.00 – 11.30 WIB Cek gambar dan
merapihkan alat
11.30 – 12.00 WIB Istirahat
12.00 – 13.30 WIB Perjalanan ke lokasi
narasumber 2 (UI Depok)
13.30 – 14.00 WIB Persiapan alat
14.00 – 15.00 WIB Shooting wawancara
narasumber 2
15.00 – 15.30 WIB Cek gambar dan
merapihkan alat
15.30 – 17.00 WIB Perjalanan pulang
06.30 – 07.00 WIB Tim berkumpul dan
briefing
07.00 – 07.10 WIB Perjalanan ke lokasi
shooting (jalan raya depan
25
2
23 Mei 2018
kampus UNJ)
07.10 – 07.30 WIB Persiapan kamera
07.30 - 09.00 WIB Pengambilan gambar
09.00 – 09.30 WIB Perjalan ke lokasi shooting
(terminal Pasar Senen)
09.30 – 12.00 WIB Pengambilan gambar
12.00 – 13.00 WIB Istirahat
13.00 – 14.30 WIB Pengambilan gambar di
daerah Monas
14.30 – 15.00 WIB Perjalanan ke lokasi
narasumber 3
15.00 – 15.30 WIB Istirahat dan persiapan
kamera
15.30 – 16.30 WIB Shooting wawancara
narasumber 3
16.30 – 17.00 WIB Cek gambar dan
merapihkan alat
17.00 WIB Perjalanan pulang
22.00 WIB Pengembalian kamera
3
30 Mei 2018
08.00 – 08. 30 WIB Pengumpulan Tim dan
briefing
08.30 – 09.00 WIB Perjalanan ke lokasi
shooting (daerah industri
pabrik Pulo Gadung)
09.00 – 12.00 WIB Pengambilan gambar
12.00 – 13.00 WIB Istirahat
13.00 – 14.00 WIB Perjalanan ke lokasi
shooting (daerah Tanjung
Priok)
14.00 – 16.30 WIB Pengambilan gambar
16.30 – 17.00 WIB Persiapan pulang
09.00 – 09.30 WIB Pengumpulan tim dan
26
4
31 Mei 2018
briefing
09.30 – 10.00 WIB Perjalanan ke lokasi
shooting di daerah
Manggarai
10.00 – 12.00 WIB Pengambilan gambar
12.00 – 13.00 WIB Istirahat
13.00 - 13.30 WIB Perjalanan ke lokasi
shooting di wilayah
Bundaran HI
13.30 – 14.30 WIB Pengambilan gambar
14.30 – 15.00 WIB Perjalanan ke lokasi
narasumber 3
15.00 – 15.30 WIB Istirahat
15.30 – 16.30 WIB Pengambilan gambar di
wilayah sekitar GOR
Sumantri
16.30 – 17.00 WIB Wawancara narasumber 3
17.00 WIB Persiapan pulang
22.00 WIB Pengembalian kamera
27
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Equipment List”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.3
Equipment List
1. Selasa, 22 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony Nex EA 50 1 Sewa
2 Lensa Sony ZEIS FE 24-70 mm 1 Sewa
4 Tripod Excel 1 Sewa
5 Wireless clip on Sennheiser EW 100
ENGG3
1 Sewa
6 Lighting LED Video Light 5 inch
YN-160
1 Sewa
7 Baterai Alkaline 1 Beli
8 DSLR Canon 700 D 1 Milik Pribadi
2. Rabu, 23 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony Nex EA 50 1 Sewa
2 Lensa Sony ZEIS FE 24-70 mm 1 Sewa
4 Tripod Excel 1 Sewa
5 Wireless clip on Sennheiser EW 100
ENGG3
1 Sewa
6 Lighting LED Video Light 5 inch
YN-160
1 Sewa
7 Baterai Alkaline 1 Beli
8 DSLR Canon 700 D 1 Milik Pribadi
28
3. Rabu, 30 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony Nex EA 50 1 Sewa
3 Lensa Sony Tele 70-200 mm 1 Sewa
4 Tripod Excel 1 Sewa
8 DSLR Canon 700 D 1 Milik Pribadi
4. Kamis, 31 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony Nex EA 50 1 Sewa
3 Lensa Sony Tele 70-200 mm 1 Sewa
4 Tripod Excel 1 Sewa
5 Wireless clip on Sennheiser EW 100
ENGG3
1 Sewa
6 Lighting LED Video Light 5 inch
YN-160
1 Sewa
7 Baterai Alkaline 1 Beli
8 DSLR Canon 700 D 1 Milik Pribadi
29
P
r
o
duction Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.4
Working Schedule
No
Tahap
Aktifitas
Target per minggu
April Mei Juni Juli
1
Pra
pro
duksi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2 Penemuan ide
3 Mencari narasumber
4 Riset
5 Pengembangan gagasan
6 Penyelesain konsep
7 Survey lokasi
8 Pembuatan dummy
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Working Schedule”
30
9
pro
duksi
Shooting hari pertama
10 Shooting hari kedua
11 Shooting hari ketiga
12 Shooting hari keempat
13 Bimbingan gambar
video
14 Evaluasi produksi
15
Pas
ca p
rodu
ksi
Editing
16 Perekaman VO
17 Penyelesaian dispro
18 Final editing
31
Surat Izin Riset dan Liputan
32
3.2. Proses Kerja Sutradara
Menurut Naratama (2013:16) “Sutradara adalah seseorang yang memimpin
produksi mulai dari pra produksi sampai pasca produksi, dari proses kreatif
sampai teknis, dari drama sampai non drama baik indoor maupun outdor, baik
single camera maupun multi kamera”.
Seorang sutradara program dokumentr televisi haruslah memiliki pijakan
sebelum mulai mengerjakan sebuah karya, pijakan tersebut seperti memiliki ide
dan konsep yang jelas tentang apa yang akan diangkat dalam karyanya, informasi
atau fakta apa yang harus diketahui penonton dan mampu menyampaikan secara
logis serta mampu memberi emosi dramatik (Gerzon, 2008:97).
Berdasarkan kutipan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Sutradara
adalah seseorang yang bertanggung jawab atas terlaksananya sebuah produksi,
ikut berpartisipasi mulai dari proses pencarian ide, pembuatan konsep, teknis
produksi sampai pada tahap penyelesaian.
3.2.1. Pra Produksi
Menurut Naratama (2013:23) “pada periode pra produksi, sutradara wajib
hadir pada setiap diskusi kreatif acara, pembuatan rundown, analisis naskah, dan
penentuan pemain (casting)”. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mulai
melakukan tugasnya sebagai seorang sutradara ditahap pra produksi, yaitu
pertama-tama penulis bersama dengan anggota tim lainnya mendiskusikan
beberapa tema untuk karya yang akan diangkat ke televisi. Setelah satu tema
dipilih, kemudian penulis bersama produser dan penulis naskah mulai
mengembangkan tema, mulai dari menentukan masalah yang akan diangkat, dari
33
sudut pandang apa dokumenter ini ditampilkan, sampai pada solusi yang akan di
tawarkan.
Setelah terjadi kesepakatan maka diputuskanlah karya yang akan dibuat
yaitu dengan judul “PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap” sebuah program non
drama dengan format Dokumenter Televisi yang membahas tentang dampak
buruk polusi udara Jakarta bagi kesehatan manusia. Setelah membuat ide cerita,
penulis masih harus menganalisis naskah dibantu oleh penulis naskah, setelah itu
penulis membuat konsep penyutradaraan. Dalam buku Naratama (2013:62),
disebutkan 3 konsep penyutradaraan:
1. What people want to see?
2. What people need to see?
3. What people want and need to see?
Barulah setelah konsep penyutradaraan dibuat, penulis melakukan hunting
lokasi dan dibuatlah director treatment berdasarkan gambaran dari hasil hunting
lokasi yang sebelumnya telah dilakukan.
3.2.2. Produksi
Pada tahap ini, penulis bertugas mengatur jalannya produksi. Berkoordinasi
dengan kru yang lain agar tidak terjadi kesalahan saat produksi karena menurut
Naratama (2013:23) “sutradara bertanggung jawab pada penyutradaraan
pentas/panggung/lokasi dan pengarahan audio visual, termasuk liputan pada
momen”. Dari penyataan tersebut, penulis berusaha melakukan tugas sesuai yang
dicantumkan diatas seperti berkonsentrasi memperhatikan proses produksi mulai
dari teknis seperti pengambilan gambar, suara, blocking narasumber dan non
34
teknis seperti pandai-pandai mencari momen sebuah kejadian yang berhubungan
dengan tema karya.
3.2.3. Pasca Produksi
Menurut Naratama (2013:23) “sutradara televisi bertanggung jawab pada
hasil akhir proses editing”. Berdasarkan pengertian diatas, pada tahap ini penulis
bersama dengan penulis naskah memantau proses editing agar tetap sesuai dengan
konsep yang pertama kali dibuat. Juga bertanggung jawab untuk hasil akhir karya
tersebut.
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Menurut Naratama (2013:31) “dalam karya televisi, kepintaran, pengalaman
dan pengetahuan seseorang bukanlah jaminan akan karya yang bagus. Tetapi,
team work lebih penting”. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
bagaimana penulis sebagai sutradara selain bertanggung jawab untuk hasil karya
juga harus dapat menciptakan tim kerja yang kompak agar tercipta kerjasama
yang bagus sehingga pembuatan karya berjalan dengan lancar.
Adapun beberapa peran dan tanggung jawab penulis lainnya, menurut
Naratama (2013:28) yaitu :
a. Sutradara sebagai pemimpin.
b. Sutradara sebagai seniman
c. Sutradara sebagai penasehat teknik
3.2.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan program dokumenter televisi ini, penulis ingin
memberikan tontonan yang bermanfaat dan dapat menambah wawasan para
35
penonton, program dokumenter televisi ini juga di kemas sesederhana mungkin
mulai dari bahasanya agar mudah dipahami dan diterima masyarakat. Disini, yang
ingin penulis tekankan adalah bagaimana dampak dari menghirup PM 2,5 yang
merupakan salah satu polutan berbahaya pada polusi udara. Penulis juga
melakukan riset mendalam terkait PM 2,5 mulai dari pengertian, sebab-akibat,
dampak dan solusi. Namun, pada bagian dampak PM 2,5 penulis lebih
mendalaminya lagi dengan memberikan informasi tentang penyakit-penyakit apa
saja yang disebabkan dari menghirup PM 2,5. Untuk lebih memudahkan penonton
memahami isi dari program dokumenter televisi ini, penulis juga memberikan
gambaran dari penjelasan narasumber dengan membuat animasi dari PM 2,5 dan
beberapa penyakit yang di sebabkan menghirup PM 2,5.
b. Konsep Produksi
Sebelum melakukan kegiatan produksi, penulis terlebih dahulu membuat
beberapa rencana produksi. Pertama-tama, setelah riset dilakukan, penulis
mengunjungi beberapa lokasi yang nantinya akan dijadikan tempat produksi,
setelah itu penulis mulai menyusun daftar gambar yang akan diambil berikut cara-
cara pengambilannya, tentu penulis melakukannya bersama-sama dengan
kameramen. Penulis juga menyiapkan beberapa lokasi cadangan untuk berjaga-
jaga apabila lokasi yang jadi tujuan pertama tidak sesuai dengan yang di harapkan
atau tidak seperti keadaan saat dikunjungi pertama kali. Penulis mulai memimpin
tim untuk melakukan doa bersama dan kembali meminta kerja sama dari tim
produksi agar produksi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Disini penulis
berusaha mengarahkan kameramen dalam pengambilan gambar, penulis juga
36
harus pandai melihat situasi dan kondisi yang sekiranya bagus untuk diambil
gambarnya.
c. Konsep Teknis
Dalam pembuatan program dokumenter televisi ini, selain isi penulis juga
memperhitungkan masalah teknis agar hasil yang didapat sesuai dengan yang
diinginkan dan tidak mengecewakan. Beberapa masalah teknis yang penulis
perhatikan, pertama adalah dalam gambar. Penulis menggunakan lensa tele untuk
mendapatkan detail gambar yang sempurna, karena beberapa gambar yang
dibutuhkan dalam dokumenter ini seperti kabut asap, asap knalpot dan cerobong
pabrik juga debu-debu yang menempel didaun dan tempat-tempat lainnya. Kedua
adalah suara, dalam proses wawancara suara sangat penting untuk dapat
memperoleh informasi yang baik, untuk itu pada saat wawancara penulis
menggunakan clip on yang jarak frekuensinya tidak terlalu lebar dan
sensitifitasnya cukup yaitu senheiser.
3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya
Dalam pembuatan program dokumenter televisi ini, penulis menemui
beberapa kendala diantaranya :
1) Pada saat produksi didaerah Jakarta Selatan, kami didatangi security yang
meminta surat ijin lokasi, namun karena kami berfikir bahwa itu dipinggir
jalan dan bukan tempat milik perseorangan maka kami tidak menyiapkan
surat ijin.
2) Pada saat akan mengambil gambar kabut asap, gambar pecah karena
dizoom.
3) Proses pengambilan gambar asap knalpot yang cukup memakan waktu.
37
Adapun solusi dari kendala-kendala tersebut adalah :
1) Kami memilih pindah ke lokasi yang fungsinya sama namun tidak
memerlukan surat ijin.
2) Mengganti lensa bawaan kamera dengan lensa tele untuk dapat mengambil
detil gambar dan diafragma tidak ikut turun walaupun di zoom maksimal.
3) Menyiapkan setengah hari khusus untuk mengambil gambar asap knalpot.
38
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara
1. Konsep Kerja Sutradara
2. Outline Naskah
3. Treatment
39
Konsep Kerja Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang bertanggung jawab penuh dalam produksi.
Karena itu, sutradara memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah karya.
Adapun konsep penyutradaraan dalam program dokumenter ilmu pengetahuan
berjudul “PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap” Sutradara menggunakan pendekatan
naratif dimana penjelasan yang dipaparkan narasumber menjadi acuan dalam
karya audio visual, pada saat penjelasan tersebut, kami juga memasukkan
potongan video, grafis dan animasi yang mendukung penjelasan narasumber.
Diawal pemutaran, kami memberikan efek tegang kepada penonton dengan
menampilkan beberapa potongan wawancara yang menjelaskan tentang kondisi
udara Jakarta yang sudah tidak sehat dan beberapa dampak terburuk menghirup
polutan berbahaya seperti PM 2,5 bagi kesehatan manusia. Untuk lebih menarik
dan memuaskan penonton, kami juga menambahkan grafis data-data yang
diperoleh sebagai bukti bahwa apa yang kami angkat adalah benar terjadi, dan
juga animasi untuk memberi gambaran kepada penonton.
Setelah menentukan tema, judul dan point-point yang akan diangkat, kami
mulai melakukan riset. Baik riset pustaka maupun riset lapangan. Untuk riset
pustaka sendiri kami mengumpulkan beberapa jurnal dan berita ditelevisi tentang
polusi udara di Jakarta. Sementara untuk riset lapangan kami melakukan
pendekatan terhadap salah satu narasumber, untuk pendekatan ini yang berperan
aktif adalah sutradara. Tujuan dari pendekatan narasumber ini juga adalah untuk
mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya. Sutradara juga bertugas melakukan
pemilihan tempat-tempat atau suasana yang nantinya bisa diambil oleh
kameramen untuk dimasukan ke dalam produksi. Memilih-milih stock shot yang
40
tentunya dibantu oleh kameramen. Untuk editing pemberian konsep secara garis
besar kepada editor yang akan dijelaskan lebih detail dijobdesk editor.
41
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Outline Naskah”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.5
Outline Naskah NO VIDEO AUDIO
SEGMEN 1
1 TEASER(BEBERAPA
FOTO DATA UDARA
JAKARTA SEMAKIN
BURUK DAN
POTONGAN
WAWANCARA
DENGAN DOKTER
DAN GREENPEACE
INDONESIA
BACKSOUND DAN NARASI
PAK BONDAN:
“BAHKAN TAHUN INI SAJA UNTUK
BULAN MEI KITA SUDAH KOMPILASI
ITU TIDAK ADA HARI BAIKNYA/
SEMUANYA TIDAK SEHAT//”
PAK BUDI:
“KITA TIDAK BISA MEMILIH/ KITA
KAN TIDAK BISA BERHENTI
BERNAFAS/APA YANG MASUK DALAM
NAFAS YA ITU MASUK SEMUA/DAN
EFEKNYA AKHIRNYA ADA SEKIAN
KEMATIAN/ ADA SEKIAN RATUS RIBU
ANAK YANG HARUS SAKIT/ ORANG-
ORANG SAKIT//
PAK MUCHTAR :
“DEBU ITU MENIMBULKAN PERUBAHAN
SEL-SEL PADA SALURAN NAFAS DAN
MENIMBULKAN KANKER PARU”//
2 JUDUL PROGRAM PM 2,5 PEMBUNUH DALAM SENYAP
3 ESTABLISH
LANGIT KOTA
JAKARTA
VO
BEGINILAH LANGIT DI KOTA JAKARTA
4 KABUT ASAP
SEKITAR LANGIT
SEOLAH TIDAK ADA LAGI LANGIT BIRU
TERTUTUP OLEH KABUT POLUSI
42
JAKARTA BERWARNA ABU
5 CEROBONG ASAP
PABRIK
ASAP-ASAP MENGEPUL DARI CEROBONG
PABRIK
6 KNALPOT
METROMINI/ BUS/
SEPEDA MOTOR
KNALPOT KENDARAAN BERMOTOR
7 MAKANAN DI
BAKAR
RUMAH RUMAH MAKAN
8 TEMPAT
PEMBAKARAN
SAMPAH
DAN PEMBAKARAN SAMPAH
9 JALANAN
BERKABUT
POLUSI UDARA JAKARTA KINI TIDAK
BISA LAGI DIPANDANG SEBELAH MATA
10 ANIMASI POLUTAN
BERBAHAYA CO,
SO2, NO2, PM10
DAN PM2,5
PAPARAN POLUTAN YANG MENGEPUNG
JAKARTA TIDAK HANYA KARBON
MONOKSIDA, SULFUR DIOKSIDA ATAU
NITROGEN DIOKSIDA NAMUN ADA JUGA
POLUTAN YANG DI SEBUT PARTICULATE
MATTER 2,5 YANG DIDUGA SANGAT
BERBAHAYA KARENA MENGANDUNG
KETIGA UNSUR BERBAHAYA TADI//
11 BEAUTY SHOT
JALANAN
BACKSOUND
12 WAWANCARA PAK
BUDI
SECARA UMUM EHH ITU ADALAH
13 DEBU YANG
MENEMPEL PADA
KIPAS
BAGIAN DARI DEBU/
14 ORANG BERJALAN
DI TANAH KERING
SEMUA DEBU ITU TIDAK ADA
15 GAMBAR ALAT
PENGUKUR DEBU
UKURAN-UKURANNYA//NAH TERUS
BELAKANGAN DENGAN PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI TERKAIT DENGAN EFEKNYA
KEPADA
16 MASYARAKAT
BERLALU LALANG
MANUSIA MAKA EHH KEMUDIAN
BERKEMBANG BISA DI UKUR
17 JALANAN DAN
KENDARAAN
DEBU YANG UKURANNYA 10 MIKRON/
43
18 WAWANCARA PAK
BUDI
NAH ITU EHH PARTIKEL DEBU YANG
DISEBUT PM10//NAH BELAKANGAN LAGI
ADA LAGI YANG KAITANNYA DENGAN
PENYAKIT YANG LEBIH PARAH
TERHADAP PARU-PARU MAKA ADA
PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON/LEBIH
KECIL LAGI//
19 WAWANCARA PAK
BONDAN
PM 2,5 INI ADALAH PARAMATER EEE
DEBU KECIL YANG KITA SEBUT FINE
PARTICULATE YANG UKURANNYA 2,5
MIKRON/INI KALAU KITA BANDINGKAN
DENGAN
20 ANIMASI UKURAN
PM 2,5
SEHELAI RAMBUT MANUSIA ITU 1 PER
30/JADI 1 HELAI RAMBUT DI BAGI
30//NAH ITU YANG SANGAT
BERBAHAYA//
21 WAWANCARA PAK
BONDAN
PM 2,5 INI SENDIRI SEBENERNYA
ADALAH HASIL DARI REAKSI KIMIA
YANG ADA DI EEE DI UDARA KETIKA
SEMUA COMBATION MENGELUARKAN
POLUTAN// DISITU BISA TERJADI
SEBENERNYA PM 2,5/PM 2,5 MURNI
DARI HASIL PEMBAKARAN MURNI
KATAKAN
22 PEMBAKARAN
SAMPAH
PEMBAKARAN SAMPAH/ RUMAH TANGGA/
23 BAKAR AYAM BATU BARA DAN SEGALA MACAMNYA
24 ORANG MEROKOK TAPI ADA JUGA PM 2,5 HASIL DARI
REAKSI KIMIA//
25 KENDARAAN
BERMOTOR
INI ADALAH HASIL DARI REAKSI
KIMIA DARI
26 WAWANCARA PAK
BONDAN
So DAN No DAN INI BIASANYA
TERJADI KETIKA PEMBAKARAN DARI
27 CEROBONG ASAP PLTU BATU BARA//
28 ESTABLISH
LANGIT JAKARTA
YANG BERKABUT
BACKSOUND
44
29 WAWANCARA PAK
BONDAN
SALAH SATU FAKTOR PALING PENTING
UNTUK POLUSI UDARA INI ADALAH
SEBENERNYA KLIMATOLOGI IKLIM//
JADI DI JAKARTA ITU IKLIMNYA DI
PENGARUHI OLEH ARAH ANGIN
KATAKANLAH KEMUDIAN TEMPERATUR
EEE CURAH HUJAN PLUS JUGA KONDISI
FISIOGRAFIS JAKARTA YANG
30 GADUNG-GEDUNG
JAKARTA
BANYAK GEDUNGNYA// JADI KETIKA
TERJADI POLUTAN
31 JALANAN JAKARTA KEMUDIAN ANGINNYA TIDAK ADA
32 WAWANCARA PAK
BONDAN
TEMPERATURNYA JUGA MENDUKUNG
SEHINGGA KETIKA TERJADI POLUTAN
DI TEMPAT TERSEBUT ITU HANYA
MUTER TURBULENCE NAH ITU YANG
BERBAHAYA/JADI KETIKA ADA POLUTAN
DARI
33 METROMINI TRANSPORTASI KAH
34 CEROBONG ASAP DARI INDUSTRI KAH
35 PEMBAKARAN
SAMPAH
ATAU RUMAH TANGGA DAN EEE TIDAK
ADA
36 WAWANCRA PAK
BONDAN
ANGIN DISITU ITU EEE
POLUTANNYA AKAN ADA DISITU AJA
DIAM DAN ITU TIDAK HERAN
KALO KITA MELIHAT BEBERAPA
37 JALANAN
BERKABUT
KONDISI DI JAKARTA YANG TANDA
38 GEDUNG DAN
LANGIT BERKABUT
KUTIP BERKABUT/BAHKAN BEBERAPA
SELEBGRAM MENGATAKAN
39 WAWANCARA PAK
BONDAN
JAKARTA SEDANG WINTERS SEKARANG
KARENA WARNANYA KELABU GITU//
40 ESTABLISH
LANGIT SEKITAR
ISTIQLAL
BACKSOUND
45
41 WAWANCARA PAK
BONDAN
STASIUN PANTAU EEE PM 2,5 DI
JAKARTA ITU SAYANGNYA PEMERINTAH
BELUM PUNYA/JADI KITA AMBIL
STASIUN PANTAU DARI US EMBASSY
DAN KITA COMPAIN SELAMA SATU
TAHUN KEMARIN DI
42 GRAFIS KALENDER
2017
TAHUN 2017 ITU JUMLAH HARI SEHAT
UNTUK PARAMETER PM 2,5 ITU HANYA
SEKITAR 29 HARI DAN
43 WAWANCARA PAK
BONDAN
TERNYATA KALO KITA KOMPI LAGI
SETELAH SETAHUN RATA-RATANYA
UNTUK PM 2,5 INI ADALAH SEKITAR
EEE 29 SAMPAI 30 MIKRO GRAM PER
METER KUBIK YANG ARTINYA INI PUN
SUDAH EEE MELEBIHI DARI STANDAR
PM 2,5 INDONESIA SENDIRI// JADI
PM 2,5 UNTUK STANDAR INDONESIA
UNTUK RATA-RATA SETAHUN ITU
ADALAH EEE SEKITAR 15 MIKRO GRAM
PER METER KUBIK
ARTINYA TAHUN KEMARIN SAJA
44 DATA STANDAR
RATA-RATA PM
2,5
KALAU KITA MENGIKUTI STANDAR
INDONESIA YANG 15 MIKRO GRAM PER
METER KUBIK ITU SUDAH HAMPIR DUA
KALI LIPAT/
45 WAWANCARA PAK
BONDAN
ITU SUDAH MELEBIHI SEBENERNYA
STANDARNYA//DAN ADA LAGI STANDAR
UNTUK PM 2,5 YANG RATA-RATA 24
JAM/DIMANA KALO KITA CEK RATA-
RATA HARIANNYA INI STANDARNYA
SANGAT JAUH SEKALI//DI INDONESIA
UNTUK STANDAR PM 2,5NYA UNTUK
RATA-RATA
46 INFO GRAFI
UKURAN PM 2,5
SEHARIANNYA ITU SEKITAR 65 MIKRO
GRAM PERMETER KUBIK/
47 WAWANCARA PAPK
BONDAN
NAH KALO KITA BANDINGKAN DATA WHO
DATA KONSUMEN KESEHATAN UNTUK PM
2,5 RATA-RATA HARIAN STANDARNYA
48 INFOGRAFI
UKURAN PM 2,5
ADALAH 25 MIKRO GRAM PERMETER
KUBIK// NAH WAJAR KALO EEE
BEBERAPA
46
49 WAWANCARA PAK
BONDAN
KLAIM BEBERAPA KEBIJAKAN
MENGATAKAN BAHWA TERNYATA DI
JAKARTA BELUM ADA POLUSI
UDARA/KARNA KALO MENGACU DARI
ATURAN DI KLHK YANG MASIH
MENGGUNAKAN PP 41 TAHUN 99 ITU
UNTUK RATA-RATA 24 JAM ADALAH 65
MIKRO GRAM PERMETER KUBIK/TAPI
KALO KITA CEK DATA-DATA RATA-RATA
BAKU MUTUNYA UNTUK WHO ITU
HARUSNYA 25 ARTINYA SUDAH KITA
LEBIH LONGGAR 3 KALI LIPAT//
50 ESTABLISH
JALANAN DAN
GEDUNG
BACKSOUND
51 MODEL BERJALAN
MENGGUNAKAN
ALAT PENGUKUR
KADAR PM 2,5
VO
UNTUK DAPAT MENGETAHUI BERAPA
BANYAK KONSENTRASI PM 2,5 YANG
TERDAPAT DI JAKARTA/
KAMI MELAKUKAN PENELITIAN
52 PEMASANGAN ALAT
PENGUKUR
KONSENTRASI PM
2.5
MENGGUNAKAN ALAT DARI GREENPEACE
53 PENJELASAN PAK
BONDAN TENTANG
HASIL
PENELITIAN ALAT
TERSEBUT
ALAT INI ADALAH PENGUKUR UNTUK
PARAMETER PM 2,5/
54 MODEL BERLARI
DI SEKITAR
TAMAN
JADI POLUSI UDARA ITU ADA
PARAMETER BERBAHAYA YAITU PM 2,5/
DIA MENGHISAP
55 ALAT PENGUKUR APAPUN PM 2,5 YANG ADA DI UDARA
56 PENGENDARA
BERMOTOR DI
LAMPU MERAH
DAN KEMUDIAN TERHIRUP OLEH
MANUSIA
57 DATA HASIL
PENELITIAN
INI KITA BISA LIHAT DARI SEKITAR
JAM 4 TADI SAMPAI JAM 5.30/
47
58 MODEL BERADA
DALAM RUANGAN
KETIKA KITA DALAM RUANGAN
ANGKANYA SEKITAR
59 DATA HASIL
PENELITIAN
7 SAMPAI 8 PERMETER KUBIK
ANGKANYA
60 MODEL BERADA DI
LUAR RUANGAN
(PINGGIR JALAN
RAYA)
TAPI PAS KITA KELUAR/ LANGSUNG
ANGKANYA TINGGI DIA/
61 DATA HASIL
PENELITIAN
DI ANGKA 100/ DAN INI SEBENARNYA
REAL TIME YANG KITA BISA BILANG
INILAH SEBENARNYA EEE/
62 LALU LALANG
MASYARAKAT
SELAMA SATU JAM SETENGAH KITA
MENGHIRUP SEKIAN MIKROGRAM
PERMETER KUBIK
63 KENDARAAN
BERMOTOR
DALAM SEKIAN JAM/ DAN DALAM DUNIA
KESEHATAN CUKUP BERBAHAYA/ KALO
64 DATA HASIL
PENELITIAN
HITUNG DALAM SETIAP JAM NYA//
65 GRAFIK ANGKA
CAPAIAN PM 2,5
DAN ADA MAKSIMAL/ KALO TIDAK
SALAH TADI HAMPIR EE DIANGKA 340/
INI BISA JADI
66 KNALPOT MOTOR ADA KENDARAAN TERTENTU YANG
MENGELUARKAN POLUSI TINGGI//
67 DATA HASIL
PENELITIAN
JADI DARI INI KITA BISA BILANG/
SELAMA PERJALANAN TADI/
68 TRANSPORTASI TRANSPORTASI ADALAH SALAH SATU
SUMBER UTAMA BAGIPENYEBAB POLUSI
UDARA DARI PARAMETER PM 2,5//
69 GRAFIK HASIL
PENELITIAN
KARENA KETIKA KITA JALAN TADI/
KITA BISA LIAT BANYAK
TRANSPORTASI YANG KENDARAANNYA
70 KNALPOT MOTOR MENGELUARKAN ASAP
71 METROMINI DAN
TRANSPORTASI
UMUM LAIN
TERUTAMA TRANSPORTASI UMUM YANG
SEBENARNYA SUDAH TIDAK LAYAK
JALAN TAPI MASIH TETAP JALAN
72 GRAFIK HASIL
PENELITIAN
DAN INI ADALAH ANGKANYA YANG
TERCATAT 340 MIKROGRAM PERMETER
48
KUBIK//
SEGMEN 2
73 BEBERAPA
PENGENDARA
BERMOTOR DAN
PENGATUR LALU
LINTAS
VO
BANYAKNYA PAPARAN PM 2,5 INI
MEMBERI DAMPAK BURUK BAGI
KESEHATAN MANUSIA/ TAK SEDIKIT
DARI MASYARAKAT YANG TERKENA
PENYAKIT YANG DI AKIBATKAN
MENGHIRUP POLUTAN BERBAHAYA/
74 WAWANCARA PAK
BUDI
PARTIKEL DEBU 2,5 INI SEBAGAI
INDIKATORS SEBERAPA BANYAK
KEMATIAN DINI YANG TERJADI/ NAH
KEMATIANNYA KARENA APA ?/ YA
KARENA PENYAKIT LOGAM-LOGAM BERAT
YANG IKUT PARTIKEL DEBU/ TERUS
KEMUDIAN VIRUS YANG IKUT PARTIKEL
DEBU 2,5/ JADI ITU SEMUANYA
MENGAKIBATKAN PENYAKIT YANG CUKUP
PARAH//
75 JALANAN JAKARTA KALO EEE UDARA ITU DEBUNYA DI
ATAS AMBANG BATAS
76 WAWANCARA PAK
BUDI
STANDARNYA PARTIKEL DEBU 10
MIKRON MAKA ITU AKAN BERBAHAYA
BAGI MANUSIA// NAH KENAPA
BAHAYANYA/KALO 10 MIKRON ITU
TERHIRUP OLEH KITA ITU SAMPE
77 ANIMASI
MASUKNYA PM10
KEDALAM SALURAN
PERNAFASAN
MANUSIA
KE EE KEE SS SALURAN NAPAS BAGIAN
ATAS AJA/JADI SAMPE KE LEHER
KEPALA// PENYAKIT-PENYAKIT YANG
ADA YANG DISEBABKAN OLEH PARTIKEL
DEBU 10 MIKRON ITU ADALAH SEPERTI
ISPA/FLU INFLUENZA GITU//
77 WAWANCARA PAK
BUDI
NAH KALO PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON
ITU LEBIH KECIL LAGI/ NAH DIA
MASUK LEBIH DALAM LAGI// PARTIKEL
DEBU 2,5 MIKRON BISA MASUK SAMPE
78 ANIMASI
MASUKNYA PM 2,5
KEDALAM SALURAN
NAFAS BAGIAN
DALAM
KE ALVEOLI/BRENVIOLI/SALURAN KITA
SEBUTNYA SALURAN NAPAS BAGIAN
BAWAH PENYAKIT-PENYAKITNYA YAA
ASMA/BRONKITIS/PNEUMONIA/GANGGUAN
FUNGSI PARU
49
79 WAWANCARA PAK
BUDI
YAA ITU SEMUA//
80 ORANG MEROKOK BACKSOUND
81 WAWANCARA PAK
MUKHTAR
ADANYA DEBU ITU MENIMBULKAN APA
YAA DAYA TAHAN TUBUH MENURUN
SEHINGGA KUMAN-KUMAN BISA MASUK
KESITU MENIMBULKAN RADANG PARU
NAH KALO KANKER PARU ITUKAN JUGA
ITU
MENIMBULKAN NAMANYA EFEK
KARSINOGEN/
82 ANIMASI SEL
KANKER
KARSINOGEN ITU ADALAH DIMANA DEBU
ITU MENIMBULKAN PERUBAHAN SEL-SEL
PADA SALURAN NAPAS DAN KEMUDIAN
MENIMBULKAN KANKER PARU
83 WAWANCARA PAK
MUKHTAR
/BEGITU//
84 0RANG
MENYEBRANG
JALAN
BACKSOUND
85 WAWANCARA PAK
BUDI
DEBU INI PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON
ITUKAN
86 ANIMSAI LOGAM
MENEMPEL PADA
DEBU
ISTILAHNYA DIA DEBU YAA TAPI
SEBENERNYA GAS-GAS TERUS KEMUDIAN
LOGAM BERAT SENYAWA-SENYAWA KIMIA
ITU NEMPEL DI PARTIKEL DEBU
INI/IKUT GITU// NAH SEHINGGA
DEBU-DEBU KECIL TADI
87 WAWANCARA PAK
BUDI
YANG TERHIRUP MASUK SAMPE ALVEOLI
SAMPE PARU-PARU YAA ITU KEMUDIAN
BISA MENYEBABKAN MACEM-MACEM DIA
BISA MENGIRITASI SALURAN
NAPAS/DIA KALO BAWA VIRUS DIA
BISA KEMUDIAN EE KAYA PNEUMONIA
ITUKAN VIRUS YAA EE ITU BISA EEE
NEMPEL IKUT DEBU INI KEMUDIAN
MENJADIKAN
50
88 GAMBAR BEBERAPA
ORGAN TUBUH
BAGIAN DALAM
YANG RUSAK
KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG KEMUDIAN
JADI PENYAKIT PNEUMONIA TERUS
KEMUDIAN DIA LOGAM-LOGAM
BERATNYA BISA MASUK KE DALAM
IKUTAN MASUK KE DALAM PARU-PARU
LALU KEMUDIAN BISA NGELEWATIN
JANTUNG DI BAWA KE SALURAN EEE KE
PEREDARAN DARAH LALU DIA AKAN KE
TEMPAT YANG KITA SEBUT KALO
DIBIDANG KESEHATAN YAA ITU TARGET
ORGAN//
89 WAWANCARA PAK
BUDI
JADI MASING-MASING SENYAWA KIMIA
ITUKAN KALO DALEM ITU AKAN DI
BAWA KE
90 ANIMASI ORGAN
BAGIAN DALAM
DAN BEBERAPA
PENYAKIT YANG
MENYERANGNYA
TARGET ORGAN/TEMPAT-TEMPAT DIMANA
DIA DEPOSIT/CONTOHNYA MISALNYA
GINI MERCURY PERNAH DENGER YAA
MERCURY ITU LOGAM BERAT NAH
BEGITU MASUK KE DALAM TUBUH DIA
AKAN DIBAWA KE SUSUNAN SYARAF
PUSAT
91 WAWANCARA PAK
BUDI
TERUS KEMUDIAN KE EEE RAMBUT KALO
SEMAKIN LAMA DAN SEBAGAINYA// NAH
ITU KEMUDIAN DISANA AKAN
MENGELUARKAN KE KERUSAKAN-
KERUSAKAN MAKANYA KALO ORANG EE
MENGHIRUP MERCURY KEMUDIAN BANYAK
PENYAKIT-PENYAKIT YANG EEE
GANGGUAN SYARAF JADI SYARAF-
SYARAFNYA ITU TER APA EE DIRUSAK
SEHINGGA TIDAK BISA LAGI
MENGKONTROL GERAKAN TUBUH DAN
SEBAGAINYA//
92 LALU LALANG
WARGA
BACKSOUND
93 WAWANCARA PAK
BUDI
TAPI EFEK YANG PALING BERBAHAYA
ADALAH EFEK YANG BELUM KETAHUAN
NANTI BERAPA LAMA ITU AKAN MUNCUL
KARENA MASH EEE ADA PROSES
PENIMBUNAN LAGI/MASUKIN LAGI DI
TIMBUN LAGI DIDALAM TUBUH DAN
KEMUDIAN BARU MELAKUKAN
KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG KEMUDIAN
AKAN GINJALNYA RUSAK KEMUDIAN APA
SUSUSAN SYARAFNYA RUSAK PEMBUATAN
51
SEL DARAH MERAHNYA RUSAK DAN
SEBAGAINYA DAN SEBAGAINYA YANG
TIMBULNYA CANCER DAN SEBAGAINYA//
SEGMEN 3
94 ESTABLISH
JALANAN
BERPOHON
BACKSOUND
95 BUAH DI POHON
PINGGIR JALAN
BACKSOUND
96 ESTABLIS POHON
DAN GEDUNG
BACKSOUND
97 WAWANCARA PAK
BUDI
POHON-POHONAN YANG DI OUTDOOR ITU
SEBETULNYA EEE HAMPIR HAMPIR
TIDAK ADA SANGAT SEDIKIT YANG
SIFATNYA ITU BISA EEE
98 POHON-POHON
PINGGIR JALAN
MENYERAP PENCEMAR UDARA PENCEMAR
UDARA TERTENTU YAA KARENA
PENCEMAR PENCEMARAN UDARA ITU
BANYAK SEKALI
99 WAWANCARA PAK
BUDI
ADA GAS ADA ADA SENYAWA KIMIA DAN
SEBAGAINYA ADA DEBU DAN
SEBAGAINYA// NAH EEE HANYA
SEDIKIT JADI INTINYA POHON-POHON
ITU
BANYAK ADALAH SUPAYA EEE YANG
PERTAMA KALO DI KAITKAN DENGAN
100 DAUN, DAHAN DAN
POHON PINGGIR
JALAN
PENCEMARAN UDARA DIA ITU BISA
MENGHALANGI/MENGHALANGI
PENYEBARAN PENCEMARAN UDARA KE
TEMPAT LAIN GITU KALO POHONNYA
BANYAK DI PINGGIR JALAN MAKA EEE
KALO DISANA ADA PERUMAHAN GITU
MAKA PENCEMARAN YANG
101 WAWANCARA PAK
BUDI
TERJADI DI JALANAN INI TIDAK
SAMPAI JAUH KESANA ADA
102 TANAMAN DEKAT
RUMAH
PENGHALANGNYA GITU LOH//
103 WAWANCARA PAK
BUDI
TAPI KALO DI DALAM RUANG ADA
JENIS-JENIS TANAMAN TERTENTU YAA
52
YANG
104 TANAMAN DALAM
RUANGAN
MEMANG PUNYA KEMAMPUAN UNTUK
MENYERAP EEE APAA EEE UDARA KOTOR
DISINI UDARA-UDARA KOTOR YANG ADA
DIRUANGAN TERSEBUT
105 WAWANCARA PAK
BUDI
JADI ADA JENIS-JENIS TANAMAN
TERTENTU TAPI BIASANYA
106 TANAMAN DALAM
RUANG
HIDUP DI DALAM RUANG/DIA GA BISA
HIDUP DILUAR RUANGAN/GITU//
107 WAWANCARA PAK
BUDI
KALO KITA MEMANG GA YAKIN KITA
ITU MENGHIRUP UDARA YANG EEE
BERSIH ATAU EEE ATAU AGAK BERSIH
GITU YAA MAKA KITA HARUS
MENGGUNAKAN MASKER
108 ORANG MEMAKAI
MASKER
MASKER ITU JUGA TIDAK SEMBARANG
MASKER/MASKER STANDAR YANG EEE
YANG BISA
109 WAWANCARA PAK
BUDI
DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH PARTIKEL
DEBU 2,5
110 PENGENDARA
MEMAKAI MASKER
ITU EEE MENSTANDARKAN
111 WAWANCARA PAK
BUDI
N95 JADI EEE APA NAMANYA MASKER
YANG ADA KODENYA N95//
112 GAMBAR MASKER
N95
N95 ITU ARTINYA DIA BISA
MENGURANGI 95% PENCEMAR UDARA//
113 WAWANCARA PAK
BONDAN
SEKALIGUS
TUTORIAL
MENGGUNAKAN
MASKER N95
JADI EEE ADA BEBERAPA YANG PERLU
DI CEK JUGA CARA PAKAI MASKERNYA
KALO MASKER YANG BENER ITU
KADANG-KADANG ORANG TIDAK TAU
BAHWA TERNYATA DISITU ADA
FUNGSINYA UNTUK MENGETATKAN JADI
PASTIKAN KALO PAKE MASKER INI
SEKETAT MUNGKIN DENGAN TIDAK ADA
UDARA YANG MASUK JADI INI SEMACAM
BESI ATAU BIASANYA INI/INI HARUS
DI KAITKAN DENGAN HIDUNG
KITA/TIAP HIDUNG KAN ORANG BEDA-
BEDA YAA INI HARUS DIPASTIKAN
SEHINGGA TIDAK ADA UDARA YANG
53
MASUK DAN PASTIKAN DI BAWAH JUGA
SAMA SEKETAT MUNGKIN// NAH KETIKA
SEPERTI INI PASTIKAN KETAT
RASAKAN BERNAPAS/HHH HHH KALO
TIDAK ADA DAMPAKNYA BERARTI AMAN
ENAK DI PAKAI// KITA HARUS COBA
DULU SEBENERNYA KARENA EEE ITU
AKAN BERPENGARUH/KALO KITA PAKE
SEHARIAN AKTIFITAS SEPERTI INI
INI AKAN MEMPENGARUHI PERNAPASAN
KITA/SEHINGGA OKE KITA TIDAK
MENGHIRUP POLUTAN TAPI BERBAHAYA
BAGI SALURAN PERNAPASAN KARENA
ITU SANGAT BERPENGARUH JUGA BAGI
OTAK KARENA OTAK BUTUH KADAR
OKSIGEN TERTENTU KAN KETIKA KITA
TIDAK MENGHIRUP OKSIGEN DALAM
JUMLAH YANG KHUSUS TERTENTU ITU
AKAN BERPENGARUH BISA MUDAH
NGANTUK ATAU BISA PINGSAN
BAHKAN/ITU MAKANYA DISINI ADA
114 TULISAN WARNING
PADA MASKER N95
WARNING BAHAYANYA// PERLU DI CEK
JUGA MANA MASKER YANG KIRA-KIRA
NYAMAN
115 WAWANCARA PAK
BONDAN
BUAT TEMAN-TEMAN PAKAI//
116 VIDEO ORANG
ORANG
MENGGUNAKAN
MASKER
VO
PENGGUNAAN MASKER KHUSUS MEMANG
DAPAT MEMBANTU MEMINIMALISASI
DAMPAK PM 2,5// NAMUN/ SAMPAI
KAPANKAH KITA AKAN TERUS
MENGGUNAKAN MASKER?
117 WAWANCARA PAK
BONDAN
KETIKA PEMERINTAH MERASA DALAM
TANDA KUTIP KURANG MENCUKUPI
UNTUK MELAKUKAN PEMANTAUAN UDARA/
GREENPEACE BERINISIASI MELAKUKAN
EEE PEMASANGAN ALAT PM 2,5 DI
BEBERAPA TITIK/INI ADALAH SEBAGAI
BENTUK UPAYA KAMI UNTUK
MENGEDUKASI MASYARAKAT KOTA AGAR
EEE BISA MENDAPATKAN
118 APLIKASI UDARA DATA KUALITAS UDARA SECARA REAL
54
KITA TIME//
119 WAWANCARA PAK
BONDAN
APLIKASI INI KITA SEBUT NAMANYA
UDARA KITA/SAAT INI KITA PASANG
DI
120 APLIKASI UDARA
KITA
RAWAMANGUN EEE MANGGA BESAR/
CILANDAK/RASUNA SAID/EEE
121 WAWANCARA PAK
BONDAN
BEKASI ADA JONGGOL DAN DI BALI
JUGA UDAH PASANG//
122 KENDARAAN
BERMOTOR
BACKSOUND
123 WAWANCARA PAK
MUKHTAR
SUMBERNYA ITUKAN TERUTAMA
KENDARAAN BERMOTOR // NAH
BAGAIMANA KITA TERUTAMA
PEMERINTAH YAA BISA MENGATUR
KENDARAAN BERMOTOR DIJALAN/
124 KENDARAAN MOTOR MISALNYA DENGAN PROGRAM
125 PAPAN GANJIL
GENAP
APA GANJIL GENAP YAA DIRUAS-RUAS
JALAN// KEMUDIAN JUGA CAR FREE
DAY
126 WAWANCARA PAK
MUKHTAR
ITUKAN BEBERAPA USAHA UNTUK
MENGURANGI POLUSI AKIBAT
KENDARAAN BERMOTOR//
127 WAWANCARA PAK
BUDI
KITA ITUKAN BERNAPAS TIDAK BISA
TIDAK PERNAH BISA MEMILIH KITA
ADA DIMANAPUN JUGA KITA BERNAPAS
128 WARGA JAKARTA ITU JADI MASALAH UTAMA// NAH
SEKARANG PROTEKSI DARI SUMBERNYA
KAN PARTIKEL DEBU INI SUMBERNYA
KAN DARI BERBAGAI MACAM YAA
TERUTAMA AKTIFITAS MANUSIA/
129 KENDARAAN
BERMOTOR
ADA DARI KENDARAAN BERMOTOR/
130 PEKERJA PINGGIR
JALAN
TERUS KEMUDIAN DARI APA BAHAN
BAKAR KENDARAAN BERMOTOR DAN
KEMUDIAN DARI EEE KEGIATAN
AKTIFITAS EEE DEBU DAN SEBAGAINYA
YAA ITU
55
131 WAWANCARA PAK
BUDI
PEMBAKARAN DAN SEBAGAINYA
MENGELUARKAN PARTIKEL-PARTIKEL
DEBU YANG UKURANNYA KECIL-KECIL
TADI ADA UKURAN GEDE SAMPE KECIL
YAA// NAH SUMBER-SUMBERNYA INI
YANG HARUS DIHILANGKAN TERUTAMA
YANG SUMBER-SUMBER YANG BANYAK
MEMBAWA EEE SENYAWA-SENYAWA KIMIA
BERBAHAYA/SENYAWA KIMIA ITU
SELALU BERBAHAYA/DIA AKAN
MENYEBABKAN BERBAGAI GANGGUAN
DALAM TUBUH JADI SENYAWA KIMIA
ITU TIDAK ADA YANG TIDAK
BERBAHAYA/SEMUANYA BERACUN// NAH
JADI SUMBERNYA INI YANG HARUS
DIHILANGKAN/NAH MENGHILANGKANNYA
GIMANA YA KUALITAS
132 PERTAMINA BENSIN DI PERBAIKI/MAKANYA
KUALITAS BENSIN DI NEGARA-NEGARA
MAJU SEKARANG KITA MASIH PAKE
133 WAWANCARA PAK
BUDI
STANDAR EURO 2/UERO YAA E.U.R.O 2
ITU STANDARNYA ADALAH DALAM SATU
DALAM KANDUNGAN BENSIN ITU
MAKSIMAL ADA 500 MILI LITER
SULFUR/YAA ISTILAHNYA SEPERTI
ITU// TERUS KEMUDIAN HARUSNYA
KITA MENINGKAT KE EURO 3 EURO 4
EURO 5 EURO 6/DI NEGARA-NEGARA
EROPA SEKARANG KE EURO 6//
134 INFO GRAFIK
TINGKATAN
BENSIN
NAH ITU KALO 500 TADI 500 MILI
LITER UNTUK EURO 2 STANDAR EURO 3
ADALAH 150 MILI LITER
SULFURNYA/STANDAR EURO 4 ADALAH
50/
135 WAWANCARA PAK
BUDI
NEGARA TETANGGA SEMUANYA UDAH
PAKE EURO 4 BENSINNYA ARTINYA
MEMPERTIMBANGKAN BAHWA SULFUR
ITUKAN BERBAHAYA/ITU SEMAKIN DI
KECILIN DI KECILIN ANUNYA APA EEE
STANDARNYA DI RENDAHKAN
STANDARNYA TIDAK BERBAHAYA LAGI
BAGI MANUSIA / INI YANG HARUS DI
POTONG/ YANG HARUS DI HILANGKAN
YA SUMBERNYA INI/ CARA
56
MENGHILANGKAN NYA YA DENGAN
MEMPERBAIKI KUALITAS BENSIN/
SEPERTI ITU//
136 BEBERAPA
PENGENDARA
KENDARAAN
PRIBADI (MOBIL
DAN MOTOR)
TRANSJAKARTA,
KERETA DAN
ANGKUTAN UMUM
RAMAH
LINGKUNGAN
LAINNYA
VO
SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK
SUDAH SEPATUTNYA KITA MEMBANTU
MENGURANGI POLUSI DI JAKARTA
MISALNYA DENGAN MENGURANGI
PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI
DAN BERALIH KE TRANSPORTASI UMUM
YANG RAMAH LINGKUNGAN//
PERLUNYA KESADARAN BERSAMA UNTUK
PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN ADALAH
KUNCI UTAMA UNTUK MELAKUKAN
SEBUAH PERUBAHAN, KALAU BUKAN
KITA SIAPA LAGI ?
137 BLANK HITAM KATA-KATA BIJAK
138 CREDIT TITTLE BACKSOUND
57
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Treatment”
Production Company : BSI Producer :Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director :Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap
1. Establish monas
2. Cerobong asap pabrik
3. Kemacetan jalan
4. Knalpot kendaraan
5. Pembakaran sampah
6. Bakar-bakar makanan
7. Jalanan Jakarta yang berkabut
8. Animamsi beberapa polutan dan penghasilnya
9. Establish jalanan Jakarta
10. Kegiatan pekerja jalan
11. Pengertian dan penjelasan PM 2,5
12. Wawancara narasumber (Pak Budi)
13. Gambar debu yang menempel diperalatan rumah tangga
14. Orang berjalan sekitar lokasi yang berpolusi
15. Wawancara Pak Bondan
16. Animasi ukuran PM 2,5 diukur dengan sehelai rambut manusia
17. Pembakaran sampah, rumah tangga dan batu bara
18. Cerobong asap
58
19. Gedung-gedung tinggi
20. Lalu lalang kendaraan bermotor
21. Beberapa lokasi di Jakarta yang berkabut
22. Infografi tentang jumlah hari sehat di tahun 2017
23. Data rata-rata standar PM 2,5 berdasarkan standar Indonesia dan WHO
24. Kondisi udara di Jakarta
25. Establish gedung dan jalanan
26. Pengukuran jumlah PM 2,5 oleh alat dari Greenpeace oleh model
27. Penjelasan Pak Bondan (Greenpeace) tentang hasil penelitian
28. Data hasil penelitian
29. Dampak buruk PM 2,5
30. Wawancara Pak Budi
31. Animasi proses masuknya pm10 dan PM 2,5 kedalam tubuh manusia
32. Penyakit yang di sebabkannya
33. Wawancara Pak Mukhtar
34. Animasi perubahan sel penyebab kanker paru-paru
35. Wawancara Pak Budi
36. Animasi logam-logam yang menempel di debu PM 2,5
37. Gambar beberapa organ bagian dalam yang rusak
38. Animasi organ dalam manusia dan penyakit-penyakit yang menyerangnya
39. Cara mencegah PM 2,5
40. Gambar pohon di pinggir jalan
41. Gambar tanaman dalam ruangan
42. Masker khusus untuk mencegah PM 2,5
59
43. Wawancara Pak Bondan
44. Cara menggunakan masker
45. Gambar detail masker
46. Solusi masalah PM 2,5
47. Wawancara Pak Mukhtar
48. Gambar papan peraturan kendaraan ganjil genap
49. Wawancara Pak Budi
50. Gambar pertamina
51. Tabel perbedaan kualitas bensin
60
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut Supriyadi dkk (2014:82) “penulis naskah adalah menterjemahkan
ide ke dalam bentuk naskah”.
Berdasarkan kutipan tersebut penulis menyimpulkan bahwa, penulis naskah
adalah seorang yang bertugas menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk
naskah. Penulis naskah juga bertugas menulis semua informasi dari transkip data
riset yang kemudian akan menentukan alur program dokumenter. Umumnya draft
naskah ditulis dalam susunan pembagian setiap segment atau babak, agar pada
tahap produksi dapat dijabarkan secara terperinci dalam susunan shot dan adegan
yang lebih jelas.
Penulis naskah harus bisa mengenali filmnya sendiri, karena jika penulis
telah menuliskan ide, menjabarkan film statement, serta melakukan riset
mendalam tentang film obyek yang akan diambil maka penulis akan lebih mudah
untuk menentukan strategi yang tepat saat dilokasi. Dengan strategi itu, penulis
bisa memilah mana kejadian penting dan mana yang tidak.
3.3.1. Pra Produksi
Menurut Supriadi dkk (2014:51) “untuk membuat naskah dokumenter,
memiliki tahapan-tahapan yakni: penyusunan data/riset/observasi pada subyek,
penulisan TOR (term of reference), penulisan sinopsis, penulisan treatment, dan
penulisan naskah itu sendiri”.
Pada tahap ini penulis naskah berdiskusi dengan anggota tim mengenai tema
dan masalah apa yang akan diangkat dalam pembuatan dokumenter kali ini.
Setelah berdiskusi, penulis dan tim sepakat memilih “PM 2,5 Pembunuh Dalam
Senyap” sebagai tema dalam dokumenter ini. Kemudian penulis naskah dan
61
seluruh anggota tim melakukan riset dan mengumpulkan data-data untuk
kebutuhan dokumenter. Setelah itu, penulis naskah dibantu produser dan sutradara
mulai membuat konsep penulisan naskah.
Kemudian menurut Nugroho (2007:89) “script adalah alat structural dan
organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang
terlibat. Karena dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide filmu ke
seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas, sederhana dan
imajinatif. Ini akan memudahkan orang memahami apa yang akan kamu
buat dan apa isi dan akan diarahkan kemana filmmu”.
Dari pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa naskah menjadi
sangat penting bagi setiap anggota tim. Karena naskah merupakan acuan dalam
pembuatan film. Karena itu penulis harus mampu membuat naskah berdasarkan
data riset yang telah didapat kemudian mengembangkannya secara bertahap mulai
dari penulisan TOR hingga menjadi naskah.
3.3.2. Produksi
Sampai pada tahap produksi waktunya penulis naskah untuk mengeluarkan
daftar pertanyaan yang sudah dibuat. Ketika melakukan sesi wawancara ini, beri
narasumber sedikit penekanan agar pada saat menjawab pertanyaan nanti,
narasumber bisa mengulang terlebih dahulu pertanyaan yang dilontarkan sebelum
menjawabnya. (Nugroho, 2007:125).
Untuk memilih setting lokasi wawancara, menurut Supriyadi dkk (2014:61)
ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Wawancara dilakukan dalam keadaan duduk, sehingga kemungkinan
subyek yang diwawancarai dapat lebih santai.
62
2. Pertimbangan mengenai latar belakang dari subyek penting pula. Apabila
dokumenter mengenai suatu penelitian, maka lokasi penelitian akan menjadi
latar belakangnya.
Satu hal yang perlu dingat bahwa dokumenter disyuting berdasarkan pada
kenyataan yang ada dilapangan nanti, sehingga script sepenuhnya tidak bisa
dilihat sebagai sesuatu yang baku dan harus digunakan dalam setiap pengambilan
gambar dilapangan, karena saat proses produksi berlangsung, terkadang realitas
bisa berbicara lain. (Nugroho, 2007:92).
3.3.3. Pasca Produksi
Menurut Supriyadi dkk (2014:64) “ada dua naskah dalam dokumenter, yang
pertama adalah pre-shot script yakni script yang dibuat oleh penulis naskah
sebagai panduan dokumentator di lapangan. Dan yang ke dua, dinamakan pro-shot
script, yakni naskah yang dibuat setelah shooting selesai”.
Pada tahap pasca produksi, penulis membantu produser dan sutradara dalam
menemani editor saat penyuntingan gambar berlangsung untuk melakukan kontrol
terhadap wawancara in frame yang akan ditayangkan. Hal ini bertujuan agar tetap
sesuai dengan konsep penulisan naskah yang telah di buat, sebab sesuai dengan
tanggung jawabnya, unsur fakta 5 W 1 H yang ada pada kata-kata narasumber
bukanlah tanggung jawab editor untuk memilihnya. (Supriyadi, 2014:95).
Berdasarkan kutipan tersebut penulis menyimpulkan bahwa pada tahap
pasca-produski yang merupakan tahapan akhir dari sebuah proses produksi,
penulis naskah turut terlibat menemani editor dalam memilih jawaban-jawaban
dari narasumber yang merupakan kebutuhan dalam dokumenter kali ini.
63
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Menurut Supriyadi dkk (2014:49) “penulis naskah, orang yang bertanggung
jawab pada pembuatan naskah, data riset, dan sekaligus berperan sebagai reporter
juga”
Berdasarkan kutipan tersebut penulis menyimpulkan bahwa, penulis
berperan penting menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah atas
dasar ide cerita yang di tentukan oleh kesepakatan tim. Penulis naskah juga
berperan dalam membuat naskah produksi yang awalnya ditulis dalam bentuk
naskah kasar lalu di susun hingga menjadi sebuah treatment yang kemudian
dievaluasi kembali untuk dikemas ke dalam bentuk skenario.
Penulis naskah turut betanggung jawab ketika menyampaikan informasi ke
dalam bentuk naskah berdasarkan hasil riset yang telah didapat. Dalam
dokumenter televisi kali ini, penulis naskah beserta tim melakukan riset dengan
sungguh-sungguh seperti mencari tahu apa itu PM 2,5, darimana PM 2,5 berasal,
juga dampak apa yang akan berpengaruh jika PM 2,5 terhirup oleh manusia dalam
jangka waktu yang lama.
Selain itu, tanggung jawab lain penulis naskah saat melakukan riset yaitu
dengan terjun langsung ke lokasi. Karena pada saat riset dilapangan, penulis akan
menemukan beberapa fakta-fakta baru dan juga mengenal keadaan yang
sesungguhnya dilokasi syuting. Dengan riset pula, penulis juga bisa mengetahui
gambaran apa yang dapat divisualisasikan, dan kemungkinan-kemungkinannya
untuk dijadikan sebagai acuan program dokumenter televisi yang akan dibuat.
64
3.3.5. Proses Penciptaan Karya
Dalam menentukan ide dokumenter yang akan diambil, penulis naskah
dibantu produser dan sutradara untuk mencari ide melalui berbagai macam
referensi seperti film-film dokumenter sebelumnya yang pernah tayang dan
beberapa buku penyiaran khususnya dokumenter televisi, juga melalui
pengamatan dilingkungan sekitar yang terjadi sehari-hari. Kemudian setelah
menemukan ide yang pas, penulis naskah ditemani anggota tim melakukan riset
langsung ke lokasi tujuan untuk lebih memperkuat juga mendalami fakta dan data
yang telah didapat. Setelah melakukan riset barulah penulis naskah mulai
menyusun data hasil riset kemudian membuat ringkasan konsep ke dalam sinopsis
yang selanjutnya dikembangkan ke dalam TOR hingga menjadi naskah. Proses
penciptaan karya terbagi atas tiga jenis yaitu:
a. Konsep Kreatif
Penulis naskah dibantu produser dalam mencari ide. Setelah menentukan ide
mengenai dokumenter televisi yang akan diambil melalui keputusan bersama
seluruh tim, selanjutnya penulis yang akan bertanggung jawab dalam
mengembangkan ide tersebut menjadi suatu konsep kreatif yang unik dan berbeda
dari yang lain. Diperkuat oleh data yang diambil setelah melakukan riset, penulis
menemukan fakta menarik tentang partikel polusi udara berbahaya yang ada di
Jakarta yang di sebut dengan PM 2,5. Banyak dari masyarakat khususnya warga
Jakarta yang kurang perduli terhadap dampak PM 2,5. Kemudian secara bertahap
penulis mulai merangkai ide hingga menjadi sebuah naskah yang akan menjadi
acuan bagi produser juga sutradara.
b. Konsep Produksi
65
Didalam konsep produksi, penulis juga berperan sebagai reporter
dilapangan. Pada saat anggota crew sedang mempersiapkan alat, biasanya penulis
mempelajari kembali pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Agar
dapat menghasilkan jawaban yang sesuai, penulis melakukan pendekatan kepada
narasumber untuk menggali banyak data guna memperdalam kembali data yang
telah ada sebelumnya. Di program dokumenter televisi kali ini, penulis akan
melakukan wawancara dengan tiga narasumber yang sesuai dengan bidangnya
masing-masing, sebelum pengambilan gambar dilakukan, penulis berinisiatif
melakukan koordinasi dengan masing-masing narasumber untuk memberikan
jawaban yang mengarah kepertanyaan saja, agar jawaban tidak meluas ke topik
lain. Selanjutnya penulis menyerahkan hasil wawancara kepada sutradara untuk
diteruskan ke tahap penyuntingan.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis yang penulis lakukan mulai dari penentuan ide bersama,
pengembangan ide menjadi TOR(Term Of Reference), kemudian membuat daftar
pertanyaan untuk masing-masing narasumber. Penulis memakai Microsoft Word
2010 dengan tipe font Courier New kemudian menggunakan huruf kapital
berukuran 12 untuk penulisan naskah program dokumenter televisi kali ini.
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam pembuatan program dokumenter ini, penulis menemui beberapa
kendala diantaranya :
1. Masing-masing anggota tim memberikan pendapat dan masukan yang
berbeda dalam menyampaikan ide.
66
2. Pada saat penulis melakukan pendekatan dengan narasumber sebelum
pengambilan gambar, penulis melakukan wawancara dengan dokter
Mukhtar. Saat itu dokter Mukhtar menjawab secara detail berikut dengan
penjelasannya, namun ketika wawancara berlangsung, dokter hanya
menjawab seperlunya saja.
Adapun solusi dari kendala diatas adalah :
1. Penulis melakukan musyawarah dengan tim untuk mendapat hasil yang
sesuai dari persetujuan bersama.
2. Penulis berusaha melakukan pendekatan sekali lagi dengan narasumber agar
narasumber merasa lebih nyaman saat wawancara berlangsung.
67
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah
1. Konsep Penulisan Naskah
2. TOR (Term Of Reference)
3. Transkip Wawancara
4. Naskah V.O
68
Konsep Penulisan Naskah
Sebelum membuat suatu program acara, penulis naskah beserta tim saling
bekerja sama dalam memberikan ide atau tema. Setelah mendapat beberapa ide
dari setiap tim, akhirnya kami sepakat memilih polusi udara sebagai tema di
dokumenter kami. Ide dalam konsep penulisan naskah ini didapat setelah kami
melihat kurang pedulinya masyarakat Jakarta terhadap kondisi lingkungan yang
terjadi saat ini, khususnya mengenai polusi udara yang bernama Particulate
Matter 2,5 atau yang biasa disebut dengan PM 2,5. Setelah menentukan tema,
penulis beserta seluruh tim berusaha mengumpulkan data-data yang sesuai dengan
kebutuhan dokumenter yang akan diambil untuk kemudian dibimbingkan kepada
dosen pembimbing. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing,
barulah penulis mengembangkannya menjadi sebuah naskah.
Berdasarkan data-data hasil riset yang telah didapat, penulis mulai
mengemas ide yang telah dikembangkan menjadi menarik. Dari polusi udara PM
2,5 ini, penulis akan menuangkan ide yang telah mengendap menjadi sebuah
konsep ide yang menarik dan kreatif. Selain itu, pemilihan judul yang menarik
akan membuat orang tertarik ingin melihat isi didokumenter ini. Selanjutnya
penulis membentuk TOR (term of reference) dan menselaraskan dengan director
treatment yang diberikan oleh sutradara. Kemudian penulis melanjutkan dengan
membuat daftar pertanyaan untuk masing-masing narasumber, setelah itu barulah
penulis membuat naskah voice over yang dibantu oleh sutradara.
Pendekatan dalam pembuatan dokumenter secara garis besar ada dua
macam, yakni essay dan narative, konsep penulisan naskah di program
dokumenter televisi ini penulis menggunakan pendekatan narrative. Dengan
69
pendekatan narative, penulis tidak menggunakan narrator serta presentator tetapi
memanfaatkan penuturan dari narasumber.. Setelah mendapat berbagai masukan
dari anggota tim dan mengalami berbagai revisi, kemudian penulis naskah
menyerahkan naskah akhir ke sutradara untuk selanjutnya diproduksi.
70
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“TOR (Term Of Reference)”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duratio : 20 Menit
Masalah
Jakarta adalah ibu kota negara dan merupakan salah satu kota besar di
Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta menjadi pusat bisnis, politik, dan
kebudayaan. Saat ini berdasarkan data sensus 2017, penduduk Jakarta sudah
mencapai angka 10,37 juta jiwa. Hampir dari setiap daerah di Indonesia memilih
pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan di sana. Hal ini lah juga
melatarbelakangi terjadinya kepadatan penduduk di kota Jakarta. Kepadatan
penduduk berdampak buruk bagi masyarakat Jakarta, salah satunya adalah polusi
udara. Banyak hal yang menjadi penyebab polusi udara seperti asap kendaraan
bermotor, asap pabrik, pembakaran sampah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Hampir semuanya merupakan hasil dari reaksi pembakaran yang menghasilkan
polutan-polutan berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur, dan partikel halus
berbahaya lainnya. Faktanya, sebagian besar masyarakat Jakarta mengabaikan
masalah tersebut.
Topik
Pembahasan mengenai salah satu sumber polutan penyebab polusi udara
yang paling berbahaya apabila terhirup oleh manusia yaitu Particulate Matter 2,5
(PM 2,5) yang merupakan partikel halus dengan diameter kurang dari 2,5 mm
atau sama dengan 1:30 helai rambut manusia. Partikel ini dapat melayang diudara
71
dalam waktu yang relatif lama dan masuk ke saluran pernapasan manusia
sehingga menyebabkan berbagai macam penyakit khususnya di bagian
pernapasan.
Angle
Dampak buruk yang ditimbulkan oleh PM 2,5 terhadap kesehatan manusia
Fokus
Memberikan gambaran tentang PM 2,5 mulai dari penyebab, dampak bagi
kesehatan dan lingkungan, kemudian solusi untuk mencegah dan mengatasi
dampak buruk yang disebabkan oleh PM 2,5.
Sumber dan Pertanyaan
1. Narasumber : Bondan Andriyanu (Greenpeace Indonesia)
- Menurut hasil riset yang telah dilakukan oleh Greenpeace Indonesia,
bagaimana kondisi udara di Jakarta saat ini?
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas pudara di Jakarta?
- Partikel apa saja yang terkandung dalam polusi udara?
- Dari beberapa partikel tersebut mana yang paling berbahaya?
- Apa itu PM 2,5?
- Dihasilkan dari apa PM 2,5?
- Seberapa bahayakah PM 2,5?
- Dampak buruk apa yang bisa terjadi pada manusia apabila menghirup PM
2,5?
- Lalu berapakah batas PM 2,5 yang boleh dihirup oleh manusia ?
72
Kami pernah melihat tayangan di youtube, Greenpeace Indonesia
melakukan riset tentang kadar PM 2,5 yang dihirup masyarakat dengan
menggunakan
- sebuah alat. Sebenernya alat apakah itu? Bisa tolong dijelaskan bagaimana
sistem kerja alat tersebut?
- Apa yang akan terjadi pada orang yang menghirup PM 2,5 dalam jangka
panjang?
- Apa yang sebaiknya dilakukan masyarakat untuk mencegah semakin
banyaknya PM 2,5 yang dihirup?
- Adakah masker khusus yang bisa dipakai masyarakat untuk melindungi diri
dari menghirup PM 2,5?
- Pendapat Greenpeace, apa yang sebaiknya di lakukan pemerintah terkait
persoalan polusi udara di Jakarta saat ini?
- Adakah pohon khusus yang bisa menyerap polusi udara terutama PM 2,5?
- Pak kami dengar ada sebuah aplikasi yang dapat mengukur polutan yang
ada di sekitar kita, aplikasi apa sih itu pak ?
- Bagaimana cara menggunakan aplikasi ini ?
- Manfaat apa yang bisa kita peroleh dengan menggunakan aplikasi ini ?
2. Narasumber : Dr.dr. Mukhtar Ikhsan SpP(K), MARS (Dokter Fak.
Kedokteran UIN Syarief Hidayatullah Jakarta)
- Apa saja penyakit yang di sebabkan PM 2,5 yang mempengaruhi paru-paru?
- Bisa bapak jelaskan tentang penyakit-penyakit tersebut, bagaimana
kemudian PM 2,5 dapat memicu tumbuhnya penyakit tersebut ?
73
- Bagaimana gejala awal dari masing-masing penyakit yang bisa dirasakan
penderita?
- Apakah penyakit tersebut jika sudah terlanjur terjangkit pada tubuh, masih
bisa disembuhkan? Jika masih, lalu bagaimana caranya?
- Untuk dampak terburuknya, apakah penyakit yang disebabkan PM 2,5 ini
dapat mengakibatkan kematian?
- Menghirup PM 2,5 ini bisa di cegah atau di minimalisasi tidak pak ? kalau
bisa, dengan cara seperti apa ?
- Adakah makanan atau minuman khusus yang dapat membantu
memngurangi bahaya polutan yang sudah terlanjur terhirup oleh masyarakat
?
3. Narasumber : Dr. Budi Haryanto, SKM, MKM, MSc (Wakil Ketua Pusat
Penelitian Perubahan Iklim-UI)
- Sebelumnya bisa bapak jelaskan mengenai apa itu PM 2,5?
- Bagaimana pengaruh menghirup PM 2,5 terhadap kesehatan tubuh manusia
?
- Penyakit apa saja yang di sebabkan oleh PM 2,5 ?
- Bisa bapak jelaskan tentang penyakit-penyakit tersebut, bagaimana
kemudian PM 2,5 dapat memicu tumbuhnya penyakit tersebut ?
- Bagaimana gejala awal dari masing-masing penyakit yang bisa dirasakan
penderita?
- Apa dampak terburuk yang dapat di alami masyarakat apabila terlalu
banyak menghirup PM 2,5 ?
- Lalu, apakah penyakit-penyakit tersebut dapat disembuhkan ?
74
- Mengirup PM 2,5 ini bisa di cegah atau di minimalisasi tidak pak ? kalau
bisa, dengan cara seperti apa ?
- Adakah makanan atau minuman khusus yang dapat membantu mengurangi
bahaya polutan yang sudah terlanjur terhirup oleh masyarakat ?
75
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Transkrip Wawancara”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Narasumber : 1. Bondan Andriyanu
2. Dr.dr. Mukhtar Ikhsan SpP(K), MARS
3. Dr. Budi Haryanto, SKM, MKM, MSc
Pewawancara : Nurlela
Tabel III. 6
Transkrip Wawancara
N
o
Kase
t
Time
Logging
Statement Ke
t
1 1 00:00:02:0
8
PAK BONDAN:
BAHKAN TAHUN INI SAJA UNTUK
BULAN MEI KITA SUDAH KOMPILASI
ITU TIDAK ADA HARI BAIKNYA/
SEMUANYA TIDAK SEHAT//
PAK BUDI:
KITA TIDAK BISA MEMILIH/ KITA
KAN TIDAK BISA BERHENTI
BERNAFAS/SEHINGGA APA YANG MASUK
DALAM NAFAS YA ITU MASUK
SEMUA/DAN EFEKNYA AKHIRNYA ADA
SEKIAN KEMATIAN/ ADA SEKIAN
RATUS RIBU ANAK YANG HARUS
SAKIT/ ORANG-ORANG SAKIT//
PAK MUKHTAR :
DEBU ITU MENIMBULKAN PERUBAHAN
SEL-SEL PADA SALURAN NAFAS DAN
KEMUDIAN MENIMBULKAN KANKER
PARU//
O
K
2 1 00:02:07 SECARA UMUM EHH ITU ADALAH
BAGIAN DARI DEBU/SEMUA DEBU ITU
TIDAK ADA UKURAN-UKURANNYA// NAH
TERUS BELAKANGAN DENGAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERKAIT
DENGAN EFEKNYA KEPADA MANUSIA
O
K
76
MAKA EHH KEMUDIAN BERKEMBANG
BISA DIUKUR DEBU YANG UKURANNYA
10 MIKRON/ NAH ITU EHH PARTIKEL
DEBU YANG DISEBUT PM10// NAH
BELAKANGAN LAGI ADA LAGI YANG
KAITANNYA DENGAN PENYAKIT YANG
LEBIH PARAH TERHADAP PARU-PARU
MAKA ADA PARTIKEL DEBU 2,5
MIKRON/ LEBIH KECIL LAGI//
3 1 00:02:43 PM 2,5 INI ADALAH PARAMATER EEE
DEBU KECIL YANG KITA SEBUT FINE
PARTICULATE YANG UKURANNYA 2,5
MIKRON/ INI KALAU KITA
BANDINGKAN DENGAN SEHELAI RAMBUT
MANUSIA ITU 1 PER 30/ JADI 1
HELAI RAMBUT DI BAGI 30// NAH
ITU YANG SANGAT BERBAHAYA// PM
2,5 INI SENDIRI SEBENERNYA
ADALAH HASIL DARI REAKSI KIMIA
YANG ADA DI EEE DI UDARA KETIKA
SEMUA COMBATION MENGELUARKAN
POLUTAN// DISITU BISA TERJADI
SEBENERNYA PM 2,5/PM 2,5 MURNI
DARI HASIL PEMBAKARAN MURNI
KATAKAN PEMBAKARAN SAMPAH/RUMAH
TANGGA/BATU BARA DAN SEGALA
MACAMNYA TAPI ADA JUGA PM 2,5
HASIL DARI REAKSI KIMIA// INI
ADALAH HASIL DARI REAKSI KIMIA
DARI So DAN No DAN INI BIASANYA
TERJADI KETIKA PEMBAKARAN DARI
PLTU BATU BARA//
O
K
4 1 00:03:36 SALAH SATU FAKTOR yang PALING
PENTING UNTUK POLUSI UDARA INI
ADALAH SEBENERNYA KLIMATOLOGI
IKLIM// JADI DI JAKARTA ITU
IKLIMNYA DIPENGARUHI OLEH ARAH
ANGIN KATAKANLAH KEMUDIAN
TEMPERATUR EEE CURAH HUJAN PLUS
JUGA KONDISI FISIOGRAFIS JAKARTA
YANG BANYAK GEDUNGNYA// JADI
KETIKA TERJADI POLUTAN KEMUDIAN
ANGINNYA TIDAK ADA TEMPERATURNYA
JUGA MENDUKUNG SEHINGGA KETIKA
TERJADI POLUTAN DITEMPAT
TERSEBUT ITU HANYA MUTER
TURBULENCE NAH ITU YANG
O
K
77
BERBAHAYA/ JADI KETIKA ADA
POLUTAN DARI TRANSPORTASI KAH
DARI INDUSTRI KAH ATAU RUMAH
TANGGA DAN EEE TIDAK ADA ANGIN
DISITU ITU EEE POLUTANNYA AKAN
ADA DISITU AJA DIAM DAN ITU
TIDAK HERAN KALO KITA MELIHAT
BEBERAPA KONDISI DI JAKARTA YANG
TANDA KUTIP BERKABUT/BAHKAN
BEBERAPA SELEBGRAM MENGATAKAN
JAKARTA SEDANG WINTERS SEKARANG
KARENA WARNANYA KELABU GITU//
5 1 00:04:28 STASIUN PANTAU EEE PM 2,5 DI
JAKARTA ITU SAYANGNYA PEMERINTAH
BELUM PUNYA/ JADI KITA AMBIL
STASIUN PANTAU DARI US EMBASSY
DAN KITA COMPAIN SELAMA SATU
TAHUN KEMARIN DITAHUN 2017 ITU
JUMLAH HARI SEHAT UNTUK
PARAMETER PM 2,5 ITU HANYA
SEKITAR 29 HARI DAN TERNYATA
KALO KITA KOMPI LAGI SETELAH
SETAHUN RATA-RATANYA UNTUK PM
2,5 INI ADALAH SEKITAR EEE 29
SAMPAI 30 MIKRO GRAM PER METER
KUBIK YANG ARTINYA INI PUN SUDAH
EEE MELEBIHI DARI STANDAR PM 2,5
INDONESIA SENDIRI// JADI PM 2,5
UNTUK STANDAR INDONESIA UNTUK
RATA-RATA SETAHUN ITU ADALAH EEE
SEKITAR 15 MIKRO GRAM PER METER
KUBIK ARTINYA TAHUN KEMARIN SAJA
KALAU KITA MENGIKUTI STANDAR
INDONESIA YANG 15 MIKRO GRAM PER
METER KUBIK ITU SUDAH HAMPIR DUA
KALI LIPAT/ ITU SUDAH MELEBIHI
SEBENERNYA STANDARNYA// DAN ADA
LAGI STANDAR UNTUK PM 2,5 YANG
RATA-RATA 24 JAM/ DIMANA KALO
KITA CEK RATA-RATA HARIANNYA INI
STANDARNYA SANGAT JAUH SEKALI//
DI INDONESIA UNTUK STANDAR PM
2,5NYA UNTUK RATA-RATA
SEHARIANNYA ITU SEKITAR 65 MIKRO
GRAM PERMETER KUBIK/ NAH KALO
KITA BANDINGKAN DATA WHO DATA
KONSUMEN KESEHATAN UNTUK PM 2,5
RATA-RATA HARIAN STANDARNYA
C
78
ADALAH 25 MIKRO GRAM PERMETER
KUBIK// NAH WAJAR KALO EEE
BEBERAPA KLAIM BEBERAPA
KEBIJAKAN MENGATAKAN BAHWA
TERNYATA DI JAKARTA BELUM ADA
POLUSI UDARA/KARNA KALO MENGACU
DARI ATURAN DI KLHK YANG MASIH
MENGGUNAKAN PP 41 TAHUN 99 ITU
UNTUK RATA-RATA 24 JAM ADALAH 65
MIKRO GRAM PERMETER KUBIK/ TAPI
KALO KITA CEK DATA-DATA RATA-
RATA BAKU MUTUNYA UNTUK WHO ITU
HARUSNYA 25 ARTINYA SUDAH KITA
LEBIH LONGGAR 3 KALI LIPAT//
6 1 00:06:29 ALAT INI ADALAH PENGUKUR UNTUK
PARAMETER PM 2,5/ JADI POLUSI
UDARA ITU ADA PARAMETER
BERBAHAYA YAITU PM 2,5/ DIA
MENGHISAP APAPUN PM 2,5 YANG ADA
DI UDARA DAN KEMUDIAN TERHIRUP
OLEH MANUSIA INI KITA BISA LIHAT
DARI SELAMA JAM 4 TADI SAMPAI
JAM 5.30/ KETIKA KITA DALAM
RUANGAN ANGKANYA SEKITAR 7
SAMPAI 8 PERMETER KUBIK ANGKANYA
TAPI PAS KITA KELUAR/ LANGSUNG
ANGKANYA TINGGI DIA/ SEKITAR
100/ DI ANGKA 100/ DAN INI
SEBENARNYA REAL TIME YANG KITA
BISA BILANG INILAH EEE
SEBENARNYA/ SELAMA SATU JAM
SETENGAH KITA MENGHIRUP SEKIAN
MIKROGRAM PERMETER KUBIK DALAM
SEKIAN JAM/ DAN DALAM DUNIA
KESEHATAN CUKUP BERBAHAYA/ KALO
KITA HITUNG DALAM SETIAP JAM
NYA// DAN ADA MAKSIMAL/ KALO
TIDAK SALAH TADI HAMPIR EE
DIANGKA 340/ INI BISA JADI ADA
KENDARAAN TERTENTU YANG
MENGELUARKAN POLUSI TINGGI//
JADI DARI INI KITA BISA BILANG
BAHWA/ SELAMA PERJALANAN TADI/
TRANSPORTASI ADALAH SALAH SATU
SUMBER UTAMA BAGI PENYEBAB
POLUSI UDARA DARI PARAMETER PM
2,5// KARENA KETIKA KITA JALAN
TADI/ KITA BISA LIAT BANYAK
C
79
TRANSPORTASI YANG KENDARAANNYA
MENGELUARKAN ASAP TERUTAMA
TRANSPORTASI UMUM YANG
SEBENARNYA SUDAH TIDAK LAYAK
JALAN TAPI MASIH TETAP JALAN DAN
INI ADALAH ANGKANYA YANG
TERCATAT 340 MIKROGRAM PERMETER
KUBIK//
7 1 00:08:21 PARTIKEL DEBU 2,5 INI SEBAGAI
INDIKATOR SEBAB SEBERAPA BANYAK
KEMATIAN DINI YANG TERJADI/ NAH
KEMATIANNYA KARENA APA/ YA
KARENA PENYAKIT EEE LOGAM-LOGAM
BERAT YANG IKUT PARTIKEL DEBU/
TERUS KEMUDIAN VIRUS YANG IKUT
PARTIKEL DEBU 2,5 TADI/ ITU
SEMUANYA MENGAKIBATKAN PENYAKIT-
PENYAKIT YANG CUKUP PARAH//
O
K
8 1 00:08:42 KALO EEE UDARA ITU DEBUNYA DI
ATAS AMBANG BATAS STANDARNYA
PARTIKEL DEBU 10 MIKRON MAKA ITU
AKAN BERBAHAYA BAGI MANUSIA//
NAH KENAPA BAHAYANYA/KALO 10
MIKRON ITU TERHIRUP OLEH KITA
ITU SAMPE KE EE KEE SS SALURAN
NAPAS BAGIAN ATAS AJA/JADI SAMPE
KE LEHER KEPALA// PENYAKIT-
PENYAKIT YANG ADA YANG
DISEBABKAN OLEH PARTIKEL DEBU 10
MIKRON ITU ADALAH SEPERTI
ISPA/FLU INFLUENZA GITU// NAH
KALO PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON
ITU LEBIH KECIL LAGI/ NAH DIA
MASUK LEBIH DALAM LAGI//
PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON BISA
MASUK SAMPE KE
ALVEOLI/BRONKIOLI/SALURAN KITA
SEBUTNYA SALURAN NAPAS BAGIAN
BAWAH PENYAKIT-PENYAKITNYA YAA
ASMA/BRONKITIS/PNEUMONIA/GANGGUA
N FUNGSI PARU YAA ITU SEMUA//
O
K
9 1 00:09:38 ADANYA DEBU ITU MENIMBULKAN APA
YAA DAYA TAHAN TUBUH MENURUN
SEHINGGA KUMAN-KUMAN BISA MASUK
KESITU MENIMBULKAN RADANG PARU
NAH KALO KANKER PARU ITUKAN JUGA
C
80
ITU
MENIMBULKAN NAMANYA EFEK
KARSINOGEN/ KARSINOGEN ITU
ADALAH DIMANA DEBU ITU
MENIMBULKAN PERUBAHAN SEL-SEL
PADA SALURAN NAPAS DAN KEMUDIAN
MENIMBULKAN KANKER PARU/
BEGITU//
10 1 00:10:01 PARTIKEL DEBU 2,5 MIKRON ITUKAN
ISTILAHNYA DIA DEBU YAA TAPI
SEBENERNYA GAS-GAS TERUS
KEMUDIAN LOGAM BERAT SENYAWA-
SENYAWA KIMIA ITU NEMPEL DI
PARTIKEL DEBU INI/ IKUT GITU//
NAH SEHINGGA DEBU-DEBU KECIL
TADI YANG TERHIRUP MASUK SAMPE
ALVEOLI SAMPE PARU-PARU YAA ITU
KEMUDIAN BISA MENYEBABKAN MACEM-
MACEM DIA BISA MENGIRITASI
SALURAN NAPAS/ DIA KALO BAWA
VIRUS DIA BISA KEMUDIAN EE KAYA
PNEUMONIA ITUKAN VIRUS YAA EE
ITU BISA EEE NEMPEL IKUT DEBU
INI KEMUDIAN MENJADIKAN
KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG
KEMUDIAN JADI PENYAKIT PNEUMONIA
TERUS KEMUDIAN DIA LOGAM-LOGAM
BERATNYA BISA MASUK KE DALAM
IKUTAN MASUK KE DALAM PARU-PARU
LALU KEMUDIAN BISA NGELEWATIN
JANTUNG DIBAWA KE SALURAN EEE KE
PEREDARAN DARAH LALU DIA AKAN KE
TEMPAT YANG KITA SEBUT KALO
DIBIDANG KESEHATAN YAA ITU
TARGET ORGAN// JADI MASING-
MASING SENYAWA KIMIA ITUKAN KALO
DALEM ITU AKAN DI BAWA KE TARGET
ORGAN/ TEMPAT-TEMPAT DIMANA DIA
DEPOSIT/ CONTOHNYA MISALNYA GINI
MERCURY PERNAH DENGER YAA
MERCURY ITU LOGAM BERAT NAH
BEGITU MASUK KE DALAM TUBUH DIA
AKAN DIBAWA KE SUSUNAN SYARAF
PUSAT TERUS KEMUDIAN KE EEE
RAMBUT KALO SEMAKIN LAMA DAN
SEBAGAINYA// NAH ITU KEMUDIAN
DISANA AKAN MENGELUARKAN
O
K
81
KERUSAKAN-KERUSAKAN MAKANYA KALO
EE MENGHIRUP MERCURY KEMUDIAN
BANYAK PENYAKIT-PENYAKIT YANG
EEE GANGGUAN SYARAF JADI SYARAF-
SYARAFNYA ITU TER APA EE DIRUSAK
SEHINGGA TIDAK BISA LAGI
MENGKONTROL GERAKAN TUBUH DAN
SEBAGAINYA//
11 1 00:11:54 TAPI EFEK YANG PALING BERBAHAYA
ADALAH EFEK YANG BELUM KETAHUAN
NANTI BERAPA LAMA ITU AKAN
MUNCUL KARENA MASH EEE ADA
PROSES PENIMBUNAN LAGI/ MASUKIN
LAGI DITIMBUN LAGI DIDALAM TUBUH
DAN KEMUDIAN BARU MELAKUKAN
KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG
KEMUDIAN AKAN GINJALNYA RUSAK
KEMUDIAN APA SUSUSAN SYARAFNYA
RUSAK PEMBUATAN SEL DARAH
MERAHNYA RUSAK DAN SEBAGAINYA
DAN SEBAGAINYA YANG TIMBULNYA
CANCER DAN SEBAGAINYA//
O
K
12 1 00:12:38 POHON-POHONAN YANG DIOUTDOOR ITU
SEBETULNYA EEE HAMPIR HAMPIR
TIDAK ADA SANGAT SEDIKIT YANG
SIFATNYA ITU BISA EEE MENYERAP
PENCEMAR UDARA PENCEMAR UDARA
TERTENTU YAA KARENA PENCEMAR
PENCEMARAN UDARA ITU BANYAK
SEKALI ADA GAS ADA ADA SENYAWA
KIMIA DAN SEBAGAINYA ADA DEBU
DAN SEBAGAINYA// NAH EEE HANYA
SEDIKIT JADI INTINYA POHON-POHON
ITU BANYAK ADALAH SUPAYA EEE
YANG PERTAMA KALO DIKAITKAN
DENGAN PENCEMARAN UDARA DIA ITU
BISA MENGHALANGI/ MENGHALANGI
PENYEBARAN PENCEMARAN UDARA KE
TEMPAT LAIN GITU KALO POHONNYA
BANYAK DI PINGGIR JALAN MAKA EEE
KALO DISANA ADA PERUMAHAN GITU
MAKA PENCEMARAN YANG TERJADI DI
JALANAN INI TIDAK SAMPAI JAUH
KESANA ADA PENGHALANGNYA GITU
LOH//
TAPI KALO DIDALAM RUANG ADA
JENIS-JENIS TANAMAN TERTENTU YAA
C
82
YANG MEMANG PUNYA KEMAMPUAN
UNTUK MENYERAP EEE APAA EEE
UDARA KOTOR DISINI UDARA-UDARA
KOTOR YANG ADA DIRUANGAN
TERSEBUT JADI ADA JENIS-JENIS
TANAMAN TERTENTU TAPI BIASANYA
HIDUP DIDALAM RUANG/ DIA GA BISA
HIDUP DILUAR RUANGAN/ GITU//
13 1 00:13:47 KALO KITA MEMANG GA YAKIN KITA
ITU MENGHIRUP UDARA YANG EEE
BERSIH ATAU EEE ATAU AGAK BERSIH
GITU YAA MAKA KITA HARUS
MENGGUNAKAN MASKER
MASKER ITU JUGA TIDAK SEMBARANG
MASKER/ MASKER STANDAR YANG EEE
YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK
MENCEGAH PARTIKEL DEBU 2,5 ITU
MENSTANDARKAN N95 JADI EEE APA
NAMANYA MASKER YANG ADA KODENYA
N95// N95 ITU ARTINYA DIA BISA
MENGURANGI 95% PENCEMAR UDARA//
O
K
14 1 00:14:34 JADI EEE ADA BEBERAPA YANG PERLU
DI CEK JUGA CARA PAKAI MASKERNYA
KALO MASKER YANG BENER ITU
KADANG-KADANG ORANG TIDAK TAU
BAHWA TERNYATA DISITU ADA
FUNGSINYA UNTUK MENGETATKAN JADI
PASTIKAN KALO PAKE MASKER INI
SEKETAT MUNGKIN DENGAN TIDAK ADA
UDARA YANG MASUK JADI INI
SEMACAM BESI ATAU BIASANYA INI/
INI HARUS DIKAITKAN DENGAN
HIDUNG KITA/ TIAP HIDUNG KAN
ORANG BEDA-BEDA YAA INI HARUS
DIPASTIKAN SEHINGGA TIDAK ADA
UDARA YANG MASUK DAN PASTIKAN
DIBAWAH JUGA SAMA SEKETAT
MUNGKIN// NAH KETIKA SEPERTI INI
PASTIKAN KETAT RASAKAN BERNAPAS/
HHH HHH KALO TIDAK ADA DAMPAKNYA
BERARTI AMAN ENAK DIPAKAI// KITA
HARUS COBA DULU SEBENERNYA
KARENA EEE ITU AKAN BERPENGARUH/
KALO KITA PAKE SEHARIAN
AKTIFITAS SEPERTI INI INI AKAN
MEMPENGARUHI PERNAPASAN KITA/
SEHINGGA OKE KITA TIDAK
C
83
MENGHIRUP POLUTAN TAPI BERBAHAYA
BAGI PERNAPASAN KARENA ITU
SANGAT BERPENGARUH JUGA BAGI
OTAK KARENA OTAK BUTUH KADAR
OKSIGEN TERTENTU KAN KETIKA KITA
TIDAK MENGHIRUP OKSIGEN DALAM
JUMLAH YANG KHUSUS TERTENTU ITU
AKAN BERPENGARUH BISA MUDAH
NGANTUK ATAU BISA PINGSAN
BAHKAN/ ITU MAKANYA DISINI ADA
WARNING BAHAYANYA// PERLU DI CEK
JUGA MANA MASKER YANG KIRA-KIRA
NYAMAN BUAT TEMAN-TEMAN PAKAI//
15 1 00:16:00 KETIKA PEMERINTAH MERASA DALAM
TANDA KUTIP KURANG MENCUKUPI
UNTUK MELAKUKAN PEMANTAUAN
UDARA/ GREENPEACE BERINISIASI
MELAKUKAN EEE PEMASANGAN ALAT PM
2,5 DI BEBERAPA TITIK/ INI
ADALAH SEBAGAI BENTUK UPAYA KAMI
UNTUK MENGEDUKASI MASYARAKAT
KOTA AGAR EEE BISA MENDAPATKAN
DATA KUALITAS UDARA SECARA REAL
TIME// APLIKASI INI KITA SEBUT
NAMANYA UDARA KITA/ SAAT INI
KITA PASANG DI RAWAMANGUN EEE
MANGGA BESAR/ CILANDAK/ RASUNA
SAID/EEE BEKASI ADA JONGGOL DAN
DI BALI JUGA UDAH PASANG//
O
K
16 1 00:16:36 SUMBERNYA ITUKAN TERUTAMA
KENDARAAN BERMOTOR// NAH
BAGAIMANA KITA TERUTAMA
PEMERINTAH YAA BISA MENGATUR
KENDARAAN BERMOTOR DIJALAN/
MISALNYA DENGAN PROGRAM APA
GANJIL GENAP YAA DIRUAS-RUAS
JALAN// KEMUDIAN JUGA CAR FREE
DAY ITUKAN BEBERAPA USAHA UNTUK
MENGURANGI POLUSI AKIBAT
KENDARAAN BERMOTOR//
O
K
17 1 00:16:58 KITA ITUKAN BERNAPAS TIDAK BISA
TIDAK PERNAH BISA MEMILIH KITA
ADA DIMANAPUN JUGA KITA BERNAPAS
ITU JADI MASALAH PERTAMA //
O
K
18 1 00:17:07 NAH SEKARANG PROTEKSI DARI
SUMBERNYA KAN PARTIKEL DEBU INI
O
84
SUMBERNYA KAN DARI BERBAGAI
MACAM YAA TERUTAMA AKTIFITAS
MANUSIA/ ADA DARI KENDARAAN
BERMOTOR/ TERUS KEMUDIAN DARI
APA BAHAN BAKAR KENDARAAN
BERMOTOR DAN KEMUDIAN DARI EEE
KEGIATAN AKTIFITAS EEE DEBU DAN
SEBAGAINYA YAA ITU PEMBAKARAN
DAN SEBAGAINYA MENGELUARKAN
PARTIKEL-PARTIKEL DEBU YANG
UKURANNYA KECIL-KECIL TADI ADA
UKURAN GEDE SAMPE KECIL YAA//
NAH SUMBER-SUMBERNYA INI YANG
HARUS DIHILANGKAN TERUTAMA YANG
SUMBER-SUMBER YANG BANYAK
MEMBAWA EEE SENYAWA-SENYAWA
KIMIA BERBAHAYA/ SENYAWA KIMIA
ITU SELALU BERBAHAYA/ DIA YANG
AKAN MENYEBABKAN BERBAGAI
GANGGUAN DALAM TUBUH JADI
SENYAWA KIMIA ITU TIDAK ADA YANG
TIDAK BERBAHAYA/ SEMUANYA
BERACUN// NAH JADI SUMBERNYA INI
YANG HARUS DIHILANGKAN// NAH
MENGHILANGKANNYA GIMANA YA
KUALITAS BENSIN DI PERBAIKI/M
AKANYA KUALITAS BENSIN DI
NEGARA-NEGARA MAJU SEKARANG KITA
MASIH PAKE STANDAR EURO 2/ UERO
YAA E.U.R.O 2 ITU STANDARNYA
ADALAH DALAM SATU DALAM
KANDUNGAN BENSIN ITU MAKSIMAL
ADA 500 MILI LITER SULFUR/ YAA
ISTILAHNYA SEPERTI ITU// TERUS
KEMUDIAN HARUSNYA KITA MENINGKAT
KE EURO 3 EURO 4 EURO 5 EURO
6/DI NEGARA-NEGARA EROPA
SEKARANG KE EURO 6// NAH ITU
KALO 500 TADI 500 MILI LITER
UNTUK EURO 2 STANDAR EURO 3
ADALAH 150 MILI LITER
SULFURNYA/STANDAR EURO 4 ADALAH
50/ NEGARA TETANGGA SEMUANYA
UDAH PAKE EURO 4 BENSINNYA
ARTINYA MEMPERTIMBANGKAN BAHWA
SULFUR ITUKAN BERBAHAYA/ITU
SEMAKIN DI KECILIN DI KECILIN
ANUNYA APA EEE STANDARNYA DI
RENDAHKAN STANDARNYA TIDAK
K
85
BERBAHAYA LAGI BAGI MANUSIA /
INI YANG HARUS DI POTONG/ YANG
HARUS DI HILANGKAN YA SUMBERNYA
INI/ CARA MENGHILANGKAN NYA YA
DENGAN MEMPERBAIKI KULITAS
BENSIN/ SEPERTI ITU//
86
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Naskah V.O”
Production Company : BSI Producer :Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director :Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III.7 Naskah V.O
VISUAL AUDIO
BARS AND TONE
LOGO BSI
PROGRAM ID
COUNTING LEADER
Establish langit kota
Jakarta, kabut asap sekitar
langit Jakarta cerobong
asap pabrik knalpot
metromini, bus, sepeda
motor, makanan dibakar,
tempat pembakaran
sampah, jalanan berkabut,
animasi polutan berbahaya
co, so2, no2, pm 10 dan pm
2,5
00:01:09-00:01:58 Beginilah langit di kota
Jakarta. Seolah tidak ada
lagi langit biru tertutup oleh
kabut polusi berwarna abu.
Asap-asap mengepul dari
cerobong pabrik, knalpot
kendaraan, bermotor,
rumah-rumah makan, dan
pembakaran sampah. Polusi
udara Jakarta kini tidak bisa
lagi dipandang sebelah
mata. Paparan polutan yang
mengepung Jakarta tidak
hanya karbon monoksida,
sulfur dioksida atau nitrogen
dioksida namun ada juga
polutan yang disebut
particulate matter 2,5 yang
diduga sangat berbahaya
karena mengandung ketiga
unsur berbahaya tadi.
Pemasangan alat pengukur
konsentrasi PM 2.5
00:06:17-00:06:28 Untuk dapat mengetahui
berapa banyak konsentrasi
PM 2,5 yang terdapat di
Jakarta kami melakukan
penelitian menggunakan
87
alat dari Greenpeace.
Beberapa pengendara
bermotor dan pengatur lalu
lintas.
00:08:09-00:08:19 Banyaknya paparan PM 2,5
ini memberi dampak buruk
bagi kesehatan manusia, tak
sedikit dari masyarakat yang
terkena penyakit yang
diakibatkan menghirup
polutan berbahaya.
Video orang-orang
menggunakan masker.
00:15:44-00:15:55 Penggunaan masker khusus
memang dapat membantu
meminimalisasi dampak PM
2,5. Namun sampai
kapankah kita akan terus
menggunakan masker?
Beberapa pengendara
kendaraan pribadi (mobil
dan motor)
Transjakarta, kereta dan
angkutan umum ramah
lingkungan lainnya.
00:19:07-00:19:22 Sebagai warga negara yang
baik sudah sepatutnya kita
membantu mengurangi
polusi di Jakarta.
Misalnya dengan
mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi dan
beralih ke transportasi
umum yang ramah
lingkungan. Perlunya
kesadaran bersama untuk
peduli terhadap lingkungan
adalah kunci utama untuk
melakukan sebuah
perubahan, kalau bukan kita
siapa lagi ?
CREDIT TITLE
88
3.4. Proses Kerja Camera Person
Menurut Kusumawati dkk (2017:68) “Penata Kamera/ camera person
adalah orang yang bertugas mengambil gambar dengan menggunakan
perangkat keras kamera video yang di rekam melalui pita video seperti
memori, Hardisk, atau media penyimpanan lainya sesuai dengan arahan
sutradara”.
Camera person tidak hanya dapat menghasilkan gambar yang baik, tetapi
seorang Camera person harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang di
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar. Sebagai Camera person penulis
bertugas untuk mengambil gambar dalam program dokumenter televisi yang
berjudul "PM 2,5 Pembunuh dalam Senyap". Camera person adalah orang yang
melakukan perekaman visual dengan kamera, dalam produksi film di bawah
arahan sutradara. Untuk menghasilkan gambar yang tidak hanya dapat di lihat dari
aspek teknis saja, namun aspek non teknis lebih di tuntut seorang penata kamera
agar pesan dari gambar yang di rekam memiliki kualitas gambar yang baik dan
pesan yang dapat di terima oleh penonton.
3.4.1. Pra produksi
Pada tahap pra produksi merupakan tahap yang paling menentukan hasil
gambar yang baik. Pada tahap ini, penulis sebagai camera person akan melakukan
beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non teknis seperti
mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalanya proses produksi
(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa, dll) pada tahap ini
camera person dan sutradara saling berdiskusi untuk pembuatan shot-shot yang
akan di ambil agar pada saat produksi sudah tersusun gambar apa saja yang ingin
diambil. Maka dari itu sutradara bertugas membuat treatment sebagai acuan
89
camera person untuk mengambil gambar. Sutradara dan penata kamera berdiskusi
tentang shot, angle, dan camera movement pada program dokumenter televisi
yang berjudul "PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap" penulis mengikuti arahan
sutradara mengenai pengambilan gambar untuk wawancara menggunakan single
camera.
3.4.2. Produksi
Menurut Kusumawati dkk (2017:75) menyatakan bahwa :
“Segala perencanaan yang telah di persiapkan dalam tahap pra
produksi, akan di realisasikan pada tahap produksi”.
seorang sutradara akan memantau penata kamera untuk menterjemahkan
bahasa tulisan ke dalam bahasa visual. Setiap gambar yang di hasilkan
sangat penting terhadap pesan dan informasi apa yang akan di sampaikan
kepada penonton. Penentuan jenis shot size, angle, dan movement tentunya
juga akan mempengaruhi pesan dan informasi tersebut. Gambar yang di
hasilkan juga harus tajam (focus) serta komposisi (framing) yang tepat.
Peran camera person dalam tahap produksi biasanya di bantu dengan
asisten kamera. Asisten kamera bertugas untuk mendukung segala hal yang
berhubungan dengan kamera. Tugas asisten kamera berbeda-beda tergantung
kebutuhan dan jenis produksinya. Misalnya untuk produksi drama, asisten kamera
merupakan operator kamera yang di kepalai oleh DOP (Direcctor of
Photography), namun untuk produksi program tv, asisten kamera memiliki tugas
untuk menjaga kondisi kamera agar tetap bisa di gunakan selama jalanya proses
produksi serta membantu camera person dalam proses merekam gambar. Pada
saat produksi program dokumenter televisi "PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap"
penulis selalu berusaha mengikuti arahan sutradara agar gambar mempunyai
angle yang di sesuaikan dengan treatment.
90
3.4.3. Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang di lakukan oleh seorang
camera person, pada tahap ini biasanya camera person membantu sutradara dan
editor untuk menjelaskan hal-hal yang kurang di mengerti. Namun biasanya
sutradara dan produser dapat menjelaskanya langsung kepada editor. Dalam
program dokumenter televisi “PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap” pada tahap
pasca produksi penulis membuat Camera Report untuk di berikan kepada editor
agar mempermudah pemilihan gambar pada saat editing.
Menurut Kusumawati dkk (2017:77) “Camera Report adalah catatan
yang disalin dalam kertas kerja penata kamera yang biasanya berbentuk
kolom atau tabel dan berisikan informasi proses pengambilan gambar,
nomor adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang baik atau
tidak”.
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Camera Person
Menurut Kusumawati dkk (2017:69) “gambar-gambar yang di hasilkan
tentunya memiliki proses yang panjang sebelum pada akhirnya dapat di
saksikan oleh audience atau khalayak”.
Untuk menghasilkan gambar yang tidak hanya dapat di lihat dari aspek
teknis dan non teknis, penulis menjabarkan beberapa peran dan tanggung jawab
seorang penata kamera pada saat pra produksi sampai pasca produksi :
1. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalanya proses produksi
(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa)
2. Membuat desain kreatif melalui riset
3. Mempelajari naskah yang akan di produksi
91
4. Mengoperasikan kamera dan merekam gambar
5. Memberikan masukan kepada sutradara untuk menghasilka gambar yang
baik
6. Bertanggung jawab untuk menjaga kamera selama proses produksi agar
kamera tetap pada kondisi normal dan siap digunakan
7. Menyusun camera report
3.4.5. Proses Penciptaan Karya
Pada tahap pembuatan program dokumenter televisi ini penulis bekerja
sama dengan semua tim, hal yang pertama dilakukan adalah riset mencari
informasi tentang dampak bahaya PM 2,5 dengan mencari data-data serta
mengunjungi suatu lembaga swadaya masyarakat, organisasi lingkungan global
Greenpeace setelah mendapatkan informasi selanjutnya penulis naskah membuat
treatment, setelah penulis naskah membuat treatment selanjutnya penulis sebagai
camera person mempelajari treatment tersebut untuk memvisualkan pada saat
produksi yang selenjutnya akan di kemas lebih baik pada tahap editing.
a. Konsep Kreatif
Pada produksi program dokumenter televisi ini penulis sebagai penata
kamera bertanggung jawab dalam pengambilan teknik gambar, adapun teknik
pengambilan gambar yang penulis gunakan pada saat produksi adalah panning,
tilt, eye level, high angle.
Panning adalah teknik pengambilan gambar dengan cara membelokan
badan kamera secara horizontal tanpa merubah posisi kamera. Teknik ini dapat
digunakan untuk melakukan pengambilan gambar dengan mengikuti objek yang
bergerak ke kanan dan ke kiri.
92
Tilting adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakan badan
kamera secara vertical. Tujuan teknik ini dapat di gunakan untuk menunjukan
ketinggian atau profil objek dari bawah ke atas atau sebaliknya.
Eye level adalah sudut pengambilan gambar yang normal, sejajar dengan
sudut pandang manusa. Objek akan terlihat dalam pandangan yang normal seperti
kegiatan sehari-hari.
High angle adalah teknik pengambilan gambar yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di atas objek, atau setara dengan arah jarum jam menunjuk
angka pukul 12.05 sampai 15.00 atau sudut 5 derajat sampai 90 derajat, teknik ini
bertujuan untuk memberikan gambaran pada objek yang tertekan. Untuk gambar
pemandangan teknik ini juga biasanya di gunakan.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi program dokumenter televisi yang berjudul "PM 2,5
Pembunuh Dalam Senyap" penulis sebagai camera person menggunakan single
kamera yaitu dengan menggunakan 1 kamera dan tripod, pada saat produksi
penulis sebagai camera person mengikuti arahan sutradara serta melihat
treatment yang telah di buat. Pada saat wawancara dengan narasumber juga
penulis menggunakan single kamera, pada saat produksi di lapangan ada beberapa
anggota tim yang membatu penulis untuk mengarahkan lighting ke arah
narasumber.
c. Konsep Teknis
Pada pembuatan program dokumenter televisi yang di beri judul “PM 2,5
Pembunuh Dalam Senyap” hal yang paling penting penulis utamakan adalah
menyiapkan alat, saat proses produksi penulis menggunakan kamera SONNY
93
NEX EA 50 dan menggunakan lensa ZEISS 2470 dan lensa TELE 70200 dan alat
pendukung nya seperti TRIPOD EXCEL, LIGHTING LED VIDEO LIGHT 5
INCH YN-160 dan SENNHEISER 100 ENG J3 CLIP ON untuk menunjang pada
saat proses produksi.
3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam pembuatan program dokumenter ini, penulis menemui beberapa kendala
diantaranya :
1. Pengambilan shot di atas jembatan penyebrangan busway menyebabkan
kamera bergetar karena orang berlalu lalang.
2. Pengambilan shot asap kendaraan yang tidak selalu ada
3. Kurangnya pengetahuan penulis dengan kamera yang di pakai
Adapun solusi dari kendala diatas adalah :
1. Solusinya penulis memegang kuat-kuat kamera agar tidak terjadi getaran.
2. Solusinya penulis dan tim memilih setengah hari dan menunggu di satu
tempat untuk mengambil shot asap kendaraan demi mendapatkan asap dari
mobil ataupun motor.
3. Solusinya setiap pengambilan alat kamera penulis sempatkan mempelajari
nya terlebih dahulu.
94
3.4.7. Lembar Kerja Camera Person
1. Konsep Kerja Camera Person
2. Camera Report (Shot List)
3. Spesifikasi Kamera
95
Konsep Kerja Camera Person
Pada sebuah pembuatan karya salah satunya adalah karya dokumenter
televisi yang di beri judul “PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap” ini pastinya penulis
menginginkan hasil akhir yang baik agar dapat di nikmati oleh siapapun dan dapat
memberikan dampak yang baik bagi siapa pun yang melihatnya serta dapat
memberikan informasi yang dapat di pahami bagi para penonton. Untuk dapat
mewujudkanya penulis berusaha mempersiapkanya dengan baik, salah satunya
dengan membuat konsep camera person.
Dalam pembuatan karya ini penulis sebagai camera person memilih
kamera SONY NEX EA50 yang sudah di sepakati oleh semua tim, alasan penulis
memilih kamera tersebut karena kebutuhan shot yang lebih banyak mengambil
gambar asap kendaraan dan hasil gambar dari kamera tersebut juga bagus, serta
penulis juga menggunakan lensa TELE 70-200 karena untuk mendukung
pengambilan asap dari kejauhan. Dan untuk mendukung jalanya produksi penulis
juga menggunakan TRIPOD EXCEL untuk membantu penulis dalam produksi
dokumenter televisi agar gambar yang di butuhkan tidak goyang atau shaking.
96
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Camera Report ”
Production Company : BSI Producer : Mudrika K.N.
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Director : Widianingrum
Senyap
Duration : 20 Menit
Tabel III. 8. Camera Report
No
Visual
Video
Notes Shot Angle Movement
1 VLS Bird eye Till down Establish langit jakarta dan asap kabut Ok
2 MS High Panning Cerobong asap pabrik Ok
3 CU Frog eye Still Knalpot kendaraan mobil/motor Ok
4 MS Eye level Still Makanan yang di bakar Ok
5 MCU Eye level Still Pembakaran sampah Ok
6 LS Eye level Till down Jalanan berkabut Ok
7 MS Eye level Still Jalanan macet jakarta Ok
8 LS Eye level Pan left Suasana pagi di jalan Jakarta Ok
9 MCU Frog eye Still Debu sapu pinggir jalan Ok
10 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
11 ECU Eye level Still Kipas yang berdebu Ok
12 BCU Frog eye Still Debu sepatu Ok
97
13 CU Eye level Still Alat penyaring debu Ok
14 MCU Eye level Still orang berangkat kerja Ok
15 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
16 LS Eye level Still Jalanan ramai lancar Ok
17 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
18 MS Eye level Still Wawancara Pak Bondan Ok
19 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
20 BCU Eye level Still Bakar sampah Ok
21 MS Eye level Still Makanan yang di bakar Ok
22 MS Eye level Still Pengguna jalanan Ok
23 LS Eye level Still Jalanan ramai lancar Ok
24 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
25 CU Low angle Still Cerobong asap Ok
26 VLS High angle Pan right Kabut kota Jakarta Ok
27 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
28 LS Eye level Still Gedung berkabut Ok
29 LS Eye level Still Jalanan ramai lancar Ok
30 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
31 LS Eye level Pan right Asap knalpot kendaraan metromini Ok
32 LS Eye level Still Asap cerobong pabrik Ok
33 ECU Frog eye Still Pembakaran sampah Ok
34 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
35 LS Eye level Till down Pembangunan jalanan Ok
36 LS Eye level Still Suasana gedung berkabut Ok
37 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
38 VLS Bird eye Pan left Suasana Jakarta berkabut Ok
39 MS Eye level Still Pak Bondan Ok
98
40 VLS High angle Still Suasana keramaian Jakarta Ok
41 CU Low angle Still Plang arah jalanan Ok
42 LS Eye level Follow Model memperagakan alat pengukur Ok
43 MCU Eye level Still Pemberitahuan alat pengukur Ok
44 MS Eye level Still Lalu lalang lampu merah Ok
45 MS Eye level Still Lalu lalang masyarakat Jakarta Ok
46 LS Eye level Still Jalanan Jakarta Ok
47 MS Eye level Still Jalanan macet di Jakarta Ok
48 CU Eye level Still Knalpot kendaraan Ok
49 LS Eye level Still Jalanan Jakarta ramai lancar Ok
50 MS Eye level Still Asap kendaraan motor Ok
51 LS Eye level Still Jalanan ramai lancar Ok
52 LS Eye level Pan right Asap kendaraan mobil Ok
53 MS Eye level Still Kemacetan jalanan Jakarta Ok
54 LS Eye level Still Keramaian jalanan Jakarta Ok
55 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
56 LS Eye level Still Jalanan Jakarta Ok
57 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
58 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
59 MS Eye level Still orang perokok di pinggir jalan Ok
60 MS Eye level Still Wawancara Pak Mukhtar Ok
61 LS Eye level Still Orang-orang yang sedang nyebrang Ok
62 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
63 LS Eye level Still Para pekerja pinggir jalan Ok
64 VLS Eye level Blur Pohon di pinggir jalan Ok
65 CU Eye level Blur Buah yang tumbuh di pohon Ok
66 MCU Eye level Still Pohon yang kering Ok
99
67 VLS Eye level Still Suasana Jakarta yang berkabut Ok
68 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
69 FS Eye level Still Pohon berdebu pinggir jalan Ok
70 BCU Eye level Till down Pohon yang kering Ok
71 FS Eye level Zooming Gedung yag berkabut Ok
72 FS Eye level Still Jendela yang terbuka Ok
73 MS Eye level Till up Tanaman di dalam ruang Ok
74 BCU Eye level Still Tanaman di dalam ruang Ok
75 MS Eye level Still Warga yang menggunakan masker Ok
76 MS Eye level Still Pekerja menggunakan masker Ok
77 MS Eye level Still Contoh masker N95 Ok
78 MS Eye level Still Wawancara Pak Bondan Ok
79 MS Eye level Still Lalu lalang kendaraan Ok
80 BCU High angle Still Demo aplikasi udara kita Ok
81 MS Eye level Still Wawancara Pak Mukhtar Ok
82 MS Eye level Still Pengendara motor Ok
83 MS Low angle Still Plang ganjil genap Ok
84 MS Eye level Still Wawancara pak Budi Ok
85 KS Eye level Still Orang yang menunggu busway Ok
86 MS Eye level Still Orang yang berlalu lalang Ok
87 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
88 VLS High angle Still Kemacetan Jakarta Ok
89 MS Low angle Still Gambar SPBU Ok
90 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
91 MS Eye level Still Wawancara Pak Budi Ok
100
Spesifikasi Kamera
Gambar III. 1. Kamera SONY NEX EA 50
Model : SONY NEX EA50
Sensor : Exmor APS-C CMOS
Resolusi : 16 Megapixels
Lens Mount : E-mount (18 mm)
Format Rekaman : HD video – AVCHD SD video – MPEG2
Stills – Format not specified
Audio – LPCM/AC3
Frame Rates : (1920 x 1080) 59.94p, 59.94i, 50p, 50i,
29.97p,25p, 23.98p (1280 x 720) 59.94p, 50p 480
(576) 59.94i,50i
Frame Guide : 4:3, 13:9, 14:9, 15:9, 1.66:1, 1.85:1, 2.35:1
Stills Shutter : Mechanical
Media Penyimpanan : Memory Stick SD/SDHC/SDXC HXR-FMU128
Monitor : 3.5-inch LCD, 16:9 XtraFine 921K (1920×480)
Output : 1 x HDMI Type A
101
3 x Component (RCA)
1 x A/V Out (RCA)
1 x USB Type Mini A/B
Input Audio : 2 x XLR (3-pin) Line/Mic, 48 V
Output Audio : 2 x RCA
GPS : Ada
Mikrofon terintegrasi : Ada (Stereo)
Headphone : 1 x Stereo Mini
Speaker terintegrasi : Ada
Remote : IR
1 x LANC
Perekaman bersamaan : Ada (Memory Card + FMU) HD/SD
Timecode dan TC Out : Ya (HDMI)
Tombol Untuk Diprogram : 6
Focus & Exposure Assist : Peaking, Histogram, Zebra
AF : Face Detection
Durasi Perekaman : 780 menit
102
3.5 Proses Kerja Editor
Menurut Supriyadi, DKK (2014:149) “editor adalah seseorang yang
merangkai suatu gambar atau film melalui tahapan editing”. Jika di liat dari
pernyataan di atas seorang editor memiliki peran yang sangat penting di dunia
perfilman karena editor bertugas memotong, menggabungkan, dan
memperbagus sebuah gambar atau video menjadi sebuah jalan cerita sehingga
dapat dinikmati oleh penonton dengan nyaman dan terbawa suasana yang
ada di film yang di sajikan.
3.5.1 Pra Produksi
Tugas Penulis pada tahap pra produksi. Menurut Supriyadi
dkk,(2014:89) “mempelajari desain produksi dan mulai merancng,
menyiapkan hardware dan software (awal produksi). Relatif tidak banyak
berperan saat pra produksi”. Tugas penulis disini juga tidak jauh berbeda
dengan yang ditulis dalam pernyataan diatas. Pertama-tama penulis ikut
berdiskusi membahas tema apa yang akan di angkat, setelah tema di tentukan
penulis mulai membuat konsep editing dan menentukan peralatan yang akan
di gunakan yang dapat menunjang proses editing karya tersebut.
Adapun konsep penulis yaitu bagaimana merangkai gambar atau video
sesederhana mungkin namun tidak mengurangi isi dari karya tersbut dan
pesan yang ada dapat tersampaikan dengan baik kepada para penontong.
Sementara software yang di gunakan penulis tidak berbeda jauh dari editor
yang lain seperti adobe premiere dan karena pada konsep yang sebelumnya
telah di buat oleh tim produksi program dokumenter ini memakai animasi,
103
maka ada tambahan software yang di pakai yaitu seperti adobe photoshop dan
after effect.
3.5.2 Produksi
Pada tahap produksi, penulis turut hadir untuk membantu berjalannya
kegiatan produksi seperti memberikan saran dan ide kepada sutradara saat
pengambilan gambar agar lebih mudah saat merangkai video. Di sini penulis
tidak terlibat jauh karena pada prinsipnya tugas penulis adalah dalam hal
editing, dan menurut Supriyadi dkk (2014:148) ”editing merupakan proses
terakhir dalam penyelesaian produksi program TV maupun Film”. Jadi, kerja
penulis memang lebih banyak di tahap setelah produksi.
3.5.3 Pasca Produksi
Pada tahap inilah penulis memiliki peranan yang sangat penting,
menurut Supriyadi dkk (2014:93) “fokus penting pada tahap ini adalah saat
merangkai jerih payah kerja dari tim yang terlibat yakni berupa gambar-
gambar dari peristiwa dan hasil wawancara, hasil shoting presenter, hasil
voice over, desain bumper, desain template, ilustrasi musik menjadi satu
kesatuan program informatif dan mempunyai unsur show yang menarik bagi
pemirsa”.
Disini, hal pertama yang dilakukan penulis setelah menerima video-
video hasil produksi adalah memeriksa dan memilih video yang akan di edit,
setelah terkumpul, penulis mulai merangkai satu persatu dari video tersebut
hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Setelah video terangkai barulah
penulis menambahkan stokshot, efek-efek dan musik ilustrasi.
104
3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor
Menurut Rahmawati dan Rusnandi dalam Supriyadi dkk ( 2014:149)
“editor bekerja setelah proses produksi selesai, namun kini editor sudah
dilibatkan bahkan sebelum proses produksi dimulai”. Pernyataan diatas
ssesuai dengan yang penulis alami. Penulis ikut terlibat dalam proses
produksi untuk membantu sutradara dalam menangani masalah teknis.
Namun, penulis juga tetap bertanggung jawab pada tugas utamanya yaitu
seperti menurut Supriyadi dkk (2014:148) “seorang editor bertanggung jawab
untuk menghubungkan shot-shot yang telah diambil kemudian menjadi satu
peristiwa yang utuh dalam rangkaian scene ataupun sequence agar
mempunyai makna dan pesan yang dapat ditangkap oleh audiensnya”.
Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut pertama-tama penulis
menyiapkan konsep editing, memilih peralatan yang akan di pakai dalam
proses editing dan saat produksi telah selesai dilaksanakan penulis ikut
memilih dan memeriksa video yang mana asaja yang kira-kira bisa di pakai
dan dirangkai nantinya.
3.5.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam program dokumenter kali ini penulis ingin membuat konsep
yang sederhana dalam editing agar mudah di pahami oleh penontonnya.
Setelah menentukan tema yang akan di angkat, kemudian penulis menentukan
konsep editing, dan di ambilah konsep sederhana dengan hanya membantu
memberikan gambaran kepada penonton terkait tema yang di bahas
menggunakan animasi dua dimensi. Penulis juga tidak menggunakan efek
105
transisi yang berlebihan karena memang tema yang di angkat kali ini lebih
banyak bersifat serius.
b. Konsep Produksi
Pertama penulis memilih atau menyunting gambar yang bagus, lalu
penulis memulai menjahit,menggabungkan video wawancara sesuai konsep
dengan menggunakan software Adobe premiere pro CC, setelah selesai
menjahit, menggabungkan video wawancara penulis memulai
menggabungkan stock shoot yang cocok dengan perkataan narasumber,
penulis juga membuat animasi atau info grafis menggunakan software adobe
after effect pro CC dan membuat gambar yang diperlukan di animasi atau
info grafis menggunakan adobe photoshop cs6, dalam akhir peoses editing
penulis digunakan untuk memasukan musik untuk backsound .
c. Konsep Teknis
Untuk menghasilkan karya yang baik penulis juga memilih alat dan
software yang baik namun di cocokan dengan kemampuan penulis sebagai
editor, penulis menggunakan software adobe premiere pro cc untuk
merangkai dan menjahit karena software ini cukup ringan, dalam pembuatan
animasi, infografis, opener, dan lower third penulis menggunakan software
adobe after effect pro CC karena di software ini yang mudah dan paling
nyaman untuk penulis, penulis juga menggunakan adobe photoshop cs6 untuk
membuat gambar dan mengedit foto.
Untuk VO sendiri penulis mengunakan clip on, boomer, dan alat
recorder suara H1 agar suara yang di hasilkan maksimal dan jernih.
106
3.5.6 Kendala dan Solusinya
Dalam pembuatan program dokumenter ini, penulis menemui beberapa
kendala diantaranya :
1. Komputer sering mati sendiri,
2. Untuk melakukan editing dan membuat animasi laptop yang di gunakan
penulis memiliki keterbatasan software untuk editing,
3. Kekurangan pengalaman dalam pembuatan animasi atau info grafik dan
melemahnya mood untuk ngedit
Adapun solusi dari kendala diatas adalah :
1. Penulis mencari tahu penyebab komputer yang sering mati di internet serta
cara mengatasinya dan di aplikasikan.
2. Penulis mencari di internet dan menginstal software yang belum ada di
laptop.
3. Penulis mencari tutorial-tutorial yang cocok untuk di karya ini dan untuk
menaikan mood penulis menonton film yang berkaitan dengan karya.
107
3.5.7. Lembar Kerja Editor
1. Konsep Kerja Editor
2. Laporan Editing
3. Proses Pembuatan Program ID
4. Spesifikasi Editing
108
Konsep Kerja Editor
Sebelum memulai editing penulis ikut dalam setiap kegiatan di tahap
praproduksi dan produksi untuk memahami konsep karya yang akan dibuat.
Setela dilakukan produksi dan penulis mendapatkan video hasil produksinya,
penulis dibantu sutradara mulai menyeleksi video-video tersebut. Video-
video yang terpilih kemudian mulai dijahit menjadi satu kesatuan utuh dan
membentuk sebuah jalan cerita. Dalam tahapan menjahit pertama-tama yang
dilakukan penulis disini adalah menggabungkan setiap hasil wawancara untuk
disesuaikan dengan durasi yang sudah ditentukan. Setelah semua wawancara
di jahit, barulah penulis menambahkan stockshot-stockshot yang sesuai
dengan apa yang sedang dibahas oleh narasumber. Setelah itu, penulis mulai
membuat animasi-animasi untuk memperkuat penjelasan narasumber dan
membantu menutupi kekurangan stockshot. Setelah semua menjadi satu
kesatuan barulah penulis menambahkan backsound yang dapat membuat
penonton terbawa suasana. Tahap terakhir adalah pemberian warna.
109
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
“Laporan Editing”
Production Company : BSI Producer :Mudrika Kumala
Project Title : PM 2,5 Pembunuh Dalam Senyap Director :Widianingrum
Duration : 20 Menit
Tabel III.
Laporan Editing
No Durasi EXT/INT KETERANGAN
Visual Audio Transisi Video
effect
1 00:00:00 - 00:00:05 - Bars & Tone - - -
2 00:00:05 - 00:00:10 - Logo BSI - - -
3 00:00:10 - 00:00:15 - Program ID - - -
4 00:00:15 - 00:00:20 - Universal Counting Leader - - -
5 00:00:20 - 00:01:00 - Teaser Musik Instrument - Glitch
Opener
6 00:01:00- 00:01:05 - Judul Program Musik Instrument - -
110
7 00:01:05- 00:01:18 EXT Establish langit jakarta dan
asap kabut
Musik Instrument - -
8 00:01:18- 00:01:21 EXT Cerobong asap pabrik Musik Instrument - -
9 00:01:21- 00:01:24 EXT Knalpot kendaraan
mobil/motor
Musik Instrument - -
10 00:01:24- 00:01:26 EXT Makanan yang di bakar Musik Instrument - -
11 00:01:26- 00:01:28 EXT Pembakaran sampah Musik Instrument - -
12 00:01:28- 00:01:32 EXT Jalanan berkabut Musik Instrument - -
13 00:01:32- 00:01:34 EXT Jalanan macet jakarta Musik Instrument - -
14 00:01:34- 00:01:59 - Gambar grafis muncul
polutan di Jakarta
VO + Musik
Instrument
Dep to Black -
15 00:01:59- 00:02:06 EXT Suasana pagi di jalan
Jakarta
Musik Instrument Dep to black -
16 00:02:06- 00:02:08 EXT Debu sapu pinggir jalan Musik Instrument - -
17 00:02:08- 00:02:12 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument - -
18 00:02:12- 00:02:14 INT Kipas yang berdebu Wawancara + Musik
Instrument - -
19 00:02:14- 00:02:17 INT Debu sepatu Wawancara + Musik
Instrument - -
111
20 00:02:17- 00:02:22 EXT Alat penyaring debu Wawancara + Musik
Instrument - -
21 00:02:22- 00:02:24 INT Orang berangkat kerja Wawancara + Musik
Instrument
- -
22 00:02:24- 00:02:26 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument - -
23 00:02:26- 00:02:29 EXT Jalanan ramai lancar Wawancara + Musik
Instrument - -
24 00:02:29- 00:02:32 INT wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
25 00:02:32- 00:02:34 EXT Lalu lalang masyarakat Wawancara + Musik
Instrument
- -
26 00:02:34- 00:02:43 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
27 00:02:43- 00:02:50 EXT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
28 00:02:50- 00:02:58 - Animasi PM 2,5 rambut
manusia
Wawancara + Musik
Instrument
Cross
dissolve
-
29 00:02:58- 00:03:16 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
112
30 00:03:16- 00:03:19 EXT Bakar sampah Wawancara + Musik
Instrument - -
31 00:03:19- 00:03:20 EXT Makanan yang di bakar Wawancara + Musik
Instrument
- -
32 00:03:20- 00:03:22 EXT Pengguna jalanan Wawancara + Musik
Instrument - -
33 00:03:22- 00:03:25 EXT Jalanan ramai lancar Wawancara + Musik
Instrument - -
34 00:03:25- 00:03:29 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
35 00:03:29- 00:03:33 EXT Cerobong asap Wawancara + Musik
Instrument
Dep to black -
36 00:03:33- 00:03:38 EXT Kabut kota Jakarta Musik Instrument Dep to black -
37 00:03:38- 00:03:53 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
38 00:03:53- 00:03:54 EXT Gedung berkabut Wawancara + Musik
Instrument - -
39 00:03:54- 00:03:56 EXT Jalanan ramai lancar Wawancara + Musik
Instrument - -
40 00:03:56- 00:04:06 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik - -
113
Instrument
41 00:04:06- 00:06:08 EXT Asap knalpot kendaraan
metromini
Wawancara + Musik
Instrument
- -
42 00:04:08- 00:04:09 EXT Asap cerobong pabrik Wawancara + Musik
Instrument
- -
43 00:04:09- 00:04:11 EXT Pembakaran sampah Wawancara + Musik
Instrument
- -
44 00:04:11- 00:04:17 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
45 00:04:17- 00:04:20 EXT Jalanan Wawancara + Musik
Instrument - -
46 00:04:20- 00:04:22 EXT Suasana edung berkabut Wawancara + Musik
Instrument - -
47 00:04:22- 00:04:27 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
48 00:04:27- 00:04:29 EXT Suasana Jakarta berkabut Musik Instrument - -
49 00:04:29- 00:04:39 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
50 00:04:39- 00:04:44 - Grafis data jumlah hari
sehat
Wawancara + Musik
Instrument - -
114
51 00:04:44- 00:05:12 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
52 00:05:12- 00:05:21 - Grafis batas PM 2,5 Wawancara + Musik
Instrument
- -
53 00:05:21- 00:05:30 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument - -
54 00:05:30- 00:05:35 - Grafis standar PM2,5
Indonesia
Wawancara + Musik
Instrument
- -
55 00:05:35- 00:05:40 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
56 00:05:40- 00:05:45 - Grafis standar PM2,5
WHO
Wawancara + Musik
Instrument
- -
57 00:05:45- 00:05:49 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
58 00:05:49- 00:05:52 EXT Suasana keramaian Jakarta Wawancara + Musik
Instrument - -
59 00:05:52- 00:06:10 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
60 00:06:10- 00:06:15 EXT Establish gedung dan jalan
raya
Musik Instrument - -
61 00:06:15- 00:06:17 EXT Plang arah jalanan Musik Instrument - -
115
62 00:06:17- 00:06:30 EXT/
INT
Model memperagaka alat
pengukur
VO + Musik
Instrument Dip to black -
63 00:06:30- 00:06:40 EXT Penjelasan alat pengukur Wawancara + Musik
Instrument
- -
64 00:06:40- 00:06:43 EXT Pekerja pinggir jalan Wawancara + Musik
Instrument
- -
65 00:06:43- 00:06:45 INT Lampu merah Wawancara + Musik
Instrument - -
66 00:06:45- 00:07:00 - Grafis data kategori PM
2,5
Wawancara + Musik
Instrument
- -
67 00:07:00- 00:07:05 EXT Jalanan Wawancara + Musik
Instrument
- -
68 00:07:05- 00:07:11 - Grafis banyaknya pm2,5
yang terdeteksi oleh alat
Wawancara + Musik
Instrument
Additive
dissolve
-
69 00:07:11- 00:07:25 EXT Lalu lalang masyarakat
dan pengendaran di jalan
raya
Wawancara +Musik
Instrument
- -
70 00:07:25- 00:07:36 - Grafis hasil uji coba alat
pengukur
Wawancara + Musik
Instrument
- -
71 00:07:36- 00:07:57 EXT Kendaraan bermotor Wawancara + Musik
Instrument - -
116
72 00:07:57- 00:08:09 EXT Knalpot kendaraan motor Wawancara + Musik
Instrument - -
73 00:08:09- 00:08:20 EXT Jalanan Jakarta ramai
lancar
VO + Musik
Instrument
Dip to black -
74 00:08:20- 00:08:24 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument - -
75 00:08:24- 00:08:27 - Grafis data kematian dini Wawancara + Musik
Instrument
Cross
dissolve
-
76 00:08:27- 00:08:32 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
77 00:08:32- 00:08:43 - Grafis jumlah kasus
penyakit pernafasan di
beberapa daerah
Wawancara + Musik
Instrument
- -
78 00:08:43- 00:08:56 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument
- -
79 00:08:56- 00:09:13 - Animasi pm10 masuk ke
pernafasan
Wawancara +Musik
Instrument
- -
80 00:09:13- 00:09:18 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument
- -
81 00:09:18- 00:09:36 - Animasi PM 2, 5 masuk
kedalam paru-paru
Wawancara +Musik
Instrument - -
117
82 00:09:36- 00:09:38 EXT orang merokok di pinggir
jalan
Musik Instrument Dip to black -
83 00:09:38- 00:09:51 INT Wawancara Pak Mukhtar Wawancara +Musik
Instrument
- -
84 00:09:51- 00:09:59 - Animasi penyakit kanker
paru-paru
Wawancara +Musik
Instrument
- -
85 00:09:59- 00:10:00 INT Wawancara Pak Mukhtar Wawancara + Musik
Instrument
- -
86 00:10:00- 00:10:02 EXT Orang-orang yang sedang
nyebrang
Musik Instrument - -
87 00:10:02- 00:10:06 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument - -
88 00:10:06- 00:10:18 - Animsi debu dan beberapa
logam lain
Wawancara + Musik
Instrument
- -
89 00:10:18- 00:10:26 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
90 00:10:26- 00:10:36 - Gambar ilustrasi paru-paru
rusak
Wawancara + Musik
Instrument
- -
91 00:10:36- 00:11:11 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
92 00:11:11- 00:11:26 - Organ tubuh manusia Wawancara + Musik - -
118
Instrument
93 00:11:26- 00:11:54 INT Wwancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
94 00:11:54- 00:11:58 EXT Jalanan Wawancara +Musik
Instrument
- -
95 00:11:58- 00:12:25 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
96 00:12:25- 00:12:32 EXT Pohon di pinggir jalan Musik Instrument - -
97 00:12:32- 00:12:34 EXT Buah yang tumbuh di
pohon
Musik Instrument - -
98 00:12:34- 00:12:36 EXT Pohon yang kering Musik Instrument - -
99 00:12:36- 00:12:38 EXT Suasana Jakarta yang
berkabut
Musik Instrument - -
100 00:12:38- 00:12:47 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
101 00:12:47- 00:12:54 EXT Pohon pinggir jalan Wawancara + Musik
Instrument
- -
102 00:12:54- 00:13:12 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
103 00:13:12- 00:13:20 EXT Dahan pohon Wawancara + Musik
Instrument - -
119
104 00:13:20- 00:13:25 EXT Gedung yag berkabut Wawancara + Musik
Instrument - -
105 00:13:25- 00:13:27 INT Wawwancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
106 00:13:27- 00:13:29 EXT Jendela yang terbuka Wawancara + Musik
Instrument - -
107 00:13:29- 00:13:33 INT Wawancara Pak Budi Wawancara + Musik
Instrument
- -
108 00:13:33- 00:13:48 INT Tanaman di dalam ruang Wawancara +Musik
Instrument
- -
109 00:13:48- 00:14:00 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument
- -
110 00:14:00- 00:14:06 EXT Warga yang menggunakan
masker
Wawancara +Musik
Instrument
- -
111 00:14:06- 00:14:16 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument - -
112 00:14:16- 00:14:34 Gambar masker N95 Wawancara +Musik
Instrument
Cross
dissolve
-
113 00:14:34- 00:15:45 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara +Musik
Instrument
- -
120
114 00:15:45- 00:16:00 EXT Establish HI VO + Musik
Instrument
Dip to black -
115 00:16:00- 00:16:20 INT Wawancara Pak Bondan Wawancara + Musik
Instrument
- -
116 00:16:20- 00:16:35 INT Demo aplikasi udara kita Wawancara +Musik
Instrument - -
117 00:16:35- 00:16:37 EXT Kendaraan roda empat Musik Instrument - -
118 00:16:37- 00:16:47 INT Wawancara Pak Mukhtar Wawancara +Musik
Instrument - -
119 00:16:47- 00:16:53 EXT Plang ganjil genap Wawancara +Musik
Instrument - -
120 00:16:53- 00:16:57 INT Wawancara Pak Mukhtar Wawancara + Musik
Instrument
- -
121 00:16:57- 00:17:02 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument - -
122 00:17:02- 00:17:08 EXT Aktivitas warga Wawancara +Musik
Instrument - -
123 00:17:08- 00:17:16 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument - -
124 00:17:16- 00:17:19 EXT Kemacetan Jakarta Wawancara +Musik - -
121
Instrument
125 00:17:19- 00:17:25 EXT Pekerja pinggir jalan Wawancara + Musik
Instrument
- -
125 00:17:25- 00:17:57 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument
- -
127 00:17:57- 00:18:03 EXT Gambar SPBU Wawancara +Musik
Instrument
- -
128 00:18:03- 00:18:30 INT Wawancara Pak Budi Wawancara +Musik
Instrument - -
129 00:18:30- 00:18:43 - Grafis kualitas bensin
Indonesia
Wawancara +Musik
Instrument - -
130 00:18:43- 00:19:07 INT Wawancara pak Budi Wawancara +Musik
Instrument Dip to black -
131 00:19:07- 00:19:13 EXT Anak kecil bermain sepak
bola
VO + Musik
Instrument - -
132 00:19:13- 00:19:24 - Kata-kata bijak VO + Musik
Instrument Dip to white -
133 00:19:24- 00:20:00 - Credit tittle Musik Instrument Dip to black -
122
Proses Pembuatan Program ID
Bars and Tone
Logo BSI
Program ID
123
Counting Leader
Judul Program
Isi
124
Kerabat Kerja
Ucapan Terima Kasih
Copyright
125
CV Kru
Behind The Scene
126
Spesifikasi Editing
Hardware
Processor : AMD Quad Core A10-7400P
RAM : 4GB DDR3L
Hard Disk : 1 TB
Laptop Asus X550ZE-XX033D
Gambar III.2. Laptop Asus
Accessories
Speaker : Logitech
Mouse : Logitech
Software
1. Adobe Premiere CC
2. Adobe Photoshop
3. After Effect