bab iii masa anak-anak sebagai tema dalam...
TRANSCRIPT
24
BAB III
MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA
DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS
A. Implementasi Teoritis
Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam
penciptaan karya seni grafis, karena masa kanak-kanak adalah masa dimana anak
sedang dalam proses tumbuh kembang. Pada usia ini segala aspek perkembangan
anak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Aspek perkembangan yang ada
pada anak usia dini meliputi aspek intelektual, fisikmotorik, sosio-emosional,
bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek perkembangan yang ada pada diri
anak ini selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek perkembangan ini
dapat berkembang secara optimal. Tidak berkembangnya aspek perkembangan
anak ini akan berakibat di masa yang akan datang, tidak saja anak mengalami
hambatan dalam perkembangan pada masa perkembangan di usia berikutnya,
tetapi anak juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan di masa
yang akan datang.
B. Implementasi Visual
1. Konsep bentuk
a. Garis
Visualisasi karya seni grafis cukil kayu dalam pencapaiannya, penulis
menggunakan tiga jenis garis untuk menghasilkan bentuk sesuai visualisasi yang
25
diinginkan penulis. Garis tersebut adalah garis nyata digunakan untuk menggores
pada bidang papan, garis semu, muncul karena adanya batas bentuk atau warna,
garis ekspresif dimunculkan karena spontan, garis lengkung, berombak, serta
gabungan.
b. Bidang
Bentuk bidang yang penulis gunakan terdiri dari bidang geometric dan
biomophic. Bidang geometric penulis gunakan saat membuat bentuk bidang
berupa lingkaran. Bidang biomorphic guna menghasilkan bentuk bebas, tidak
beraturan, bidang yang sering dimunculkan pada karya penulis adalah bidang
organic dan bidang gabungan.
c. Tekstur
Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu. Tekstur
ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menimbulkan
tekstur yang dapat diraba, begitu juga tekstur pada kertas untuk mencetak
menggunakan kertas linen yang terdapat tekstur kasar, tekstur-tekstur tersebut
tidak akan nampak dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur
yang dihasilkan menjadi tekstur semu.
d. Komposisi
Komposisi yang penulis gunakan dalam karyanya adalah komposisi terbuka,
karena susunan unsur-unsur pada karya penulis terlihat menyebar Penulis
menggunakan komposisi ini dengan pertimbangan tata letak bidang sehingga
memberikan kenyamanan saat mengamati karya dan lebih variatif.
26
2. Medium dan teknik
Penulis dalam menciptakan tugas akhir ini mengangkat masa kanak-kanak
sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni grafis dengan teknik cetak
tinggi menggunakan medium cukil hardboard atau hardboardcut. Penulis memilih
papan hardboard, dikarenakan papan hardboard memiliki beberapa kelebihan
seperti lebih rata tidak memiliki serat kayu yang bagi penulis mengganggu, mudah
di gambar dan mudah dicukil dan semua itu durasa cocok oleh penulis dalam
membuat karya grafis. Karya penulis menggunakan teknik cetak tinggi
menghasilkan cetakan yang unik, dan dengan mencetak berkali-kali dapat
menghasilkan efek yang tak diduga hasilnya seperti efek bidang dan tekstur.
Penulis menciptakan karya cetak tinggi menggunakan metode cetak rusak
atau reduksi. Dengan menggunakan metode ini penulis bisa mencetak beberapa
warna hanya dengan menggunakan satu papan hardboard. Pewarnaan yang
dilakukan penulis adalah mencetak dari warna terang atau muda terlebih dahulu
sampai ke warna gelap.Proses pembuatan karya selain menggunakan papan
harboard penulis juga menggunakan tinta berbasis minyak, alat cukil, rol, sendok,
botol, thinner dan alat pendukung lainnya. Hasil dari hardboard penulis cetak ke
kertas linen.
3. Proses Pembuatan Karya
Adapun proses pengerjaan teknik cetak cukil kayu sebagai berikut :
a. Proses paling awal adalah penulis membuat sketsa sebagai acuan,
kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke atas permukaan papan
hardboard dengan cara menggunakan kertas karbon yang kemudian hasil
27
transfer tersebut ditebalkan penulis menggunakan permanent marker, agar
nanti sewaktu dibersihkan gambar tadi tidak hilang.
b. Proses selanjutnya gambar ditebalkan menggunakan permanent marker
langkah selanjutnya adalah dicukil mengikuti garis menggunakan berbagai
jenis alat cukil. Penulis mencukil dengan mendahulukan warna dalam
gambar yang dirasa paling terang dan berlanjut ke gelap.
c. Proses selanjutnya adalah pencetakan dengan menggunakan keramik
sebagai media alas untuk mencampur atau meroll tinta, rol karet, sendok
makan, scrap, dan menggunakan tinta berbasis minyak (cemani toka), tinta
diratakan di atas permukaan kaca, kemudian menggunakan rol untuk
meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera di
rol di atas permukaan hardboard. Pengecatan menggunakan rol yang rata
akan menghasilkan pengecetan yang baik dan pengerolan harus merata
sehingga bisa menghasilkan karya yang rata.
d. Tahap selanjutnya adalah mencetak permukaan hardboard yang telah
terbubuhi cat ke atas kertas kemudian digosok menggunakan sendok agar
cat tersebut menempel di kertas secara merata. Hasil dari hardboard tadi
akan menghasilkan cetakan warna muda dari hasil cetak yang tidak dicukil
sedangkan yang dicukil akan menghasilkan warna putih kertas, lepas
kertas dan jemur, bersihkan tinta di atas papan hardboard menggunakan
thinner, pembersihan papan dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai
mencetak.
28
5. Deskripsi karya
Karya 1
Gambar 4
Judul : Balonku
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2015
Karya pertama berjudul balonku ukuran 40 cm x60 cm, karya ini
menggambarkan seorang anak kecil yang sedang memegang dua buah balon di
tangannya dengan dikelilingi balon warna warni. Pembuatan karya ini penulis
29
memadukan garis lengkung dan garis lurus pada objek dan background. Pada
objek, penulis memilih warna coklat muda untuk muka dan badannya. Untuk
pewarnaan pada balon penulis memilih warna merah, kuning, hijau. Background
ditutup dengan warna biru gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek
terlihat balance dengan background (lihat gambar 4). Pada mata penulis
menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata
tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup
mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada
mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak.
30
Karya 2
Gambar 5
Judul : Ice Cream
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya kedua berjudul Ice cream ukuran 40 cm x60 cm, karya ini
menggambarkan seorang anak yang sedang sedih karena es yang hendak
dimakannya tapi jatuh. Dalam karya tersebut menampilkan visual seorang
anakyang sedang memegang conedan tampak mengusap matanya menghapus air
31
matanya. Di sebelah kiri bawah menampilkan es yang sudah jatuh ke tanah.
Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan,
sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana
menggunakan warna abu-abu (lihat gambar 5). Background ditutup dengan warna
hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur
ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan
tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga
tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
32
Karya 3
Gambar 6
Judul : Lolipop
Teknik : Harboardcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya ketiga dengan judul lolipop ukuran 40 cm x60cm, karya ini
menampilkan seorang figur anak-anak yang sedang senang karena memakan
permen lolipop. Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian
wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian
33
celana menggunakan warna abu-abu. Pada objek permen lolipop dipilih gradasi
warna merah muda ke merah (lihat gambar 6). Background ditutup dengan warna
hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur
ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan
tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga
tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
34
Karya 4
Gambar 7
Judul : Bermain sepeda
Teknik : Harboardcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya keempat ini berjudul bermain sepeda ukuran 40 cm x 60 cm, sesuai
dengan judulnya karya ini menampilkan figur seorang anak kecil yang sedang
menaiki sepeda, dia tampak bahagia meskipun sendirian bermain sepeda. Objek
35
menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju
dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana menggunakan warna abu-abu.
Untuk objek sepeda dipilih warna kuning. Background ditutup dengan warna biru
muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan
background (lihat gambar 7). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah
tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali
sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian
menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
36
Karya 5
Gambar 8
Judul : Jungkat jungkit
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2015
Karya kelima ini berjudul Jungkat jungkit ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini
menampilkan dua figur yang sesuai dengan judulnya sedang bermain jungkat
jungkit bersama yang terlihat gembira dan menikmati permainan ini. Pembuatan
karya ini penulis menggunakan perpaduan garis lengkung dan lurus pada objek
anak-anak dan background (lihat gambar 8). Pada objek dipilih warna coklat
muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua
objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan
37
warna abu-abu. Pada objek jungkat jungkit dipilih warna merah. Background
ditutup dengan warna biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar
objek terlihat balance dengan background. Tekstur yang digunakan dalam karya
ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-
kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian
menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
38
Karya 6
Gambar 9
Judul : Pergi memancing
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2016
Karya keenam dengan judul Pergi memancing ukuran 40 cm x 60 cm, sama
seperti karya kelima yang menampilkan dua figur anak-anak yang sedang pergi
memancing. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan,
sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan
kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu.Warna pada air dipilih
gradasi warna biru. Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola
mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal
39
tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga
pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk
menggambarkan figur anak-anak(lihat gambar 9). Tekstur yang digunakan dalam
karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna
berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan
penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur
semu.
40
Karya 7
Gambar 10
Judul : Cita-cita
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2016
Karya ketujuh berjudul cita-cita ukuran 40 cm x60 cm, dalam karya
menampilkan tiga figur anak-anak yang masing-masing memakai seragam
profesi, ada yang memakai seragam pilot, ada yang memakai baju dokter, ada
yang memakai baju pemain sepak bola. Ini sesuai dengan judul karya bahwa tiga
figur anak-anak tersebut memakai baju profesi sesuai dengan apa yang mereka
cita-citakan. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, untuk
warna baju didominasi dengan warna putih. Background ditutup dengan warna
41
biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat
balancedengan background (lihat gambar 10). Tekstur yang digunakan dalam
karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna
berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan
penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur
semu.
42
Karya 8
Gambar 11
Judul : Berangkat sekolah
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2016
Dalam karya kedelapan dengan judul berangkat sekolah ukuran 40 cm x 60
cm, sesuai dengan judulnya memperihatkan dua sosok figur sedang dalam
perjalanan ke sekolah. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan
tangan, untuk warna seragam penulis mengunakan warna sesuai dengan warna
43
seragam anak TK yang sudah sering kita jumpai yaitu menggunakan baju dalam
warna putih dan rompi berwarna biru serta celana juga berwarna biru. . Pada mata
penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada
mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup
mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada
mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak.
Pewarnaan pada background menggunakan warna kuning (lihat gambar 11), ini
diartikan sebagai cahaya pagi dimana anak-anak sekolah berangkat ke sekolahnya.
Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi
karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang
dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang
dihasikan menjadi tekstur semu.
44
Karya 9
Gambar 12
Judul : Bermain gelembung
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2016
Karya kesembilan dengan judul bermain gelembung ukuran 40 cm x 60 cm,
menampilkan dua figur anak-anak yang sedang asyik bermain gelembung.
Nampak dalam karya salah satu figur meniup gelembung dan figur yang lain
nampak senang bermain gelembung tersebut. Pada objek dipilih warna coklat
muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua
objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan
warna abu-abu (lihat gambar 12). Background ditutup dengan warna biru muda,
warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background.
45
Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan
putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi
penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan
warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan
figur anak-anak. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu,
tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga
menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan
kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
46
Karya 10
Gambar 13
Judul : Berebut mainan
Teknik : Hardboarcut
Ukuran : 40 cm x60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2016
Karya kesepuluh dengan judul berebut mainan ukuran 40 cm x 60 cm,
menceritakan tentang dua figur anak-anak yang sedang berebut mainan. Pada
objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek. Sedangkan untuk
baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada
47
bagian celana menggunakan warna abu-abu. Pada mainan yang berupa mobil-
mobilan penulis menggunakan dua warna, pada box mobil menggunakan warna
merah sedangkan untuk kepala mobil dipilih warna biru tua. Background ditutup
dengan warna biru muda, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat
balance dengan background (lihat gambar 13). Tekstur yang digunakan dalam
karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna
berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan
penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur
semu.
48
Karya 11
Gambar 14
Judul : Bermain layang-layang
Teknik : Hardboarcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2016
Karya kesebelas dengan judul bermain layang-layang ukuran 40 cm x 60 cm,
karya ini menampilkan dua figur yang tampak asyik bermain layang. Nampak
salah satu figur sedang berlari agar layang-layangnya bisa terbang, figur yang satu
kelihatan senang sambil mengangkat kedua tangan melihat layang-layang yang
mulai naik keatas. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan
objek. Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau
muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Untuk objek
49
layang-layang penulis menggunakan warna putih dengan pola setengah lingkaran
di kedua sisi berwarna ungu (lihat gambar 14). Tekstur yang digunakan dalam
karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna
berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan
penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur
semu.
50
Karya 12
Gambar 15
Judul : Berkebun
Teknik : Hardboardcut
Ukuran : 40 cm x 60 cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2016
Karya keduabelas dengan judul berkebun ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini
menampilkan tiga figur yang terlihat sedang merawat tanaman. Dalam karya
terlihat salah satu figur anak sedang membantu menyiram tanaman, meskipun
figur tersebut hanya terlihat tangannya saja tetapi dalam karya terlihat bahwa ia
sedang menyiram tanaman. Untuk figur anak yang lain, dia mempunyai tugas
yang berbeda yaitu memindahkan pot bunga meskipun terlihat berat anak tersebut
tetap tersenyum senang. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan
51
tangan objek (lihat gambar 15). Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua
objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan
warna abu-abu. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu,
tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga
menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan
kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
5. Penyajian Karya
Dalam sebuah karya seni, penyajian juga harus perlu dipertimbangkan. Pada
intinya, dalam penyajian haruslah bisa mendukung keharmonisan dan
kedinamisan sehingga karya menjadi tampak lebih indah dan manis. Dan yang
harus perlu diperhatikan juga, jangan sampai penyajian suatu karya akan merusak
karya itu sendiri. Dalam penyajian karya, penulis menggunakan pigura kaca
dengan sentuhan akhir frame pigura menggunakan warna hitam.
Selain itu penulis juga menggunakan kaca doff (non reflection), untuk
mendukung penampilan karya. penggunaan kaca doft ini juga dimaksudkan agar
tidak memantulkan cahaya yang datang ke arah karya. jadi karya bisa terlihat
dengan jelas, tanpa ada gangguan pantulan cahaya.