bab iii metode pemecahan masalah.docx

24
TUGAS II MR 3002 MANAJEMEN TEKNOLOGI MODEL FORMULASI STRATEGI KORPORASI Joni Sahputra Barasa 14411013 Very Boy Gultom 14411016 Reno Dani Kristanto 14411017 I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan CV JK Collection berdiri pada tahun 2009, perusahaan ini berlokasi di jalan cibaduyut raya Kota bandung, nama “Jusus Kalla” bukanlah menunjuk pada kepemilikan perusahaan, nama ini hanya merupakan suatu bentuk dukungan dari Pak Jusus Kalla kepada para pelaku bisnis sepatu di Cibaduyut, Kegiatan bisnis perusahaan ini sabagian besar terletak pada penjualan dan iklan produk, barang pasokan hanya ditampung dari para pengrajin yang

Upload: joni-barasa

Post on 26-Oct-2015

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III metode pemecahan masalah.docx

TUGAS II

MR 3002 MANAJEMEN TEKNOLOGI

MODEL FORMULASI STRATEGI KORPORASI

Joni Sahputra Barasa 14411013

Very Boy Gultom 14411016

Reno Dani Kristanto 14411017

I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan CV JK Collection berdiri pada tahun 2009, perusahaan ini berlokasi di

jalan cibaduyut raya Kota bandung, nama “Jusus Kalla” bukanlah menunjuk pada

kepemilikan perusahaan, nama ini hanya merupakan suatu bentuk dukungan dari Pak

Jusus Kalla kepada para pelaku bisnis sepatu di Cibaduyut, Kegiatan bisnis perusahaan

ini sabagian besar terletak pada penjualan dan iklan produk, barang pasokan hanya

ditampung dari para pengrajin yang jumlahnya sekitar 50 unit, pemasoknya merupakan

industri rumahan yang berpotensi dan berlokasi di Kota Bandung yang dibina oleh JK

Collection, dibina dalam hal desain dan standar kualitas produk.

Produk yang dipasarkan CV JK Collection meliputi sepatu, sandal, tas, dan pakaian,

namun dalam kajian. Biasanya JK collection akan mendistribusikan order kepada para

pengrajin sesuai dengan kesanggupan dari para pengrajin. Namun tetap ada kontrol dari

JK collection terhadap pengrajin dengan membuat suatu MOU sehingga order dapat

diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai yang diinginkan. Biasanya akan dibuat chass

apabila ada keterlambatan waktu pengerjaan order.Sistem transportasi yang digunakan

adalah sistem lepas, dimana biaya transportasi tidak terkait dengan harga barang. Selain

itu biaya transportasi dibebankan kepada konsumen yang mengorder. Distribusi

Page 2: BAB III metode pemecahan masalah.docx

biasanya langsung dikirim ke alamat konsumen yang mengorder. Namun 90 % dari sales

merupakan penjualan melalui reseller.

Dari pemerintah sendiri sudah ada dukungan terhadap usaha bisnis sepatu kulit

dengan sering diadakannya pelatihan-pelatihan terhadap pengusaha dan juga para

pengrajin sepatu. Namun kontribusi yang dirasakan terhadap keberlangsungan usaha

sangatlah minimal karena acara yang dilakukan pemerintah seringkali hanya sebatas

sremonial saja atau formalitas dan tidak ada tindak lanjut. Hal ini juga dipersulit dengan

adanya birokrasi yang terlalu

Tujuan dari bisnis JK collection :

Menghasilkan produk sepatu kulit cibaduyut yang memiliki kualitas lebih baik.

Masyarakat Indonesia mau menggunakan produk nasional, dapat dimulai dari Kota

Bandung.

Dapat bersaing dengan meningkatkan desain sepatu agar menarik konsumen. Salah

satu usaha yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan kerjasama dengan

Design ITB untuk dapat mengirimkan hasil desain sepatu buatan mahasiswa

kepada bisnis JK collection.

Mampu memenuhi kenginan pasar, terutama membuat pasar untuk menengah ke

bawah, serta kuantitas yang cukup untuk dapat dipasok ke pasar swalayan.

Dalam waktu dekat ingin mengeluarkan IPO (Initial Public Offer) , serta

mendapatkan Investor.

Sistem pemasaran produk JK Collection melalui penyebaran katalog, online, dan melalui

reseller. pasar paling besar menurut Ibu Ella Erlina sebagai pemilik usaha adalah daerha-

daerah Indonesia bagian timur, seprti Kota Makassar, NTT, hingga Negara Timor Leste

1.2 Formulasi masalah

Page 3: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Masalah utama dari kajian ini adalah belum tercapainya visi dari perusahaan CV JK

Collection yaitu menjadi perusahaan utama produsen sepatu nasional, dari masalah

utama itu dapat di pecah-pecah menjadi beberapa masalah kecil yang merupakan factor

pendukung bagaimana permasalahan utama dapat diselesaikan, meliputi :

Bagaimana mengatasi krisis bahan dalam pembuatan sepatu kulit yang

diakibatkan adanya krisis daging impor sehingga stock kulit sangat sedikit. Jika

stock ada harganya pasti mahal karena susah ditemukan.

Bagaimana menyusun strategi tekait harga bahan kulit untuk sepatu yang mahal

karena adanya pengaruh dari kenaikan BBM serta karena adanya flukstuasi nilai

tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.

Bagaimana meningkatkan jumlah kapasitas produksi, sehingga bisa bersaing

dalam tender dan pengadaan di pasar swalayan.

Bagaimana membuat sistem bisnis yang jelas konsepnya agar mampu meyakinkan

investor agar mau berinvestasi.

Bagaimana strategi untuk meningkatkan kualitas produk, menstandarkan kualitas

produk, serta meningkatkan image brand JK Collection agar mampu bersaing

dengan produk dengan merek lain.

1.3 Tujuan (sasaran kajian)

Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan alternatif di bidang manajemen strategi perusahaan untuk mengejar visinya yaitu menjadi perusahaan sepatu yang mampu memasok produk ke seluruh Indonesia dan berhasil menguasai pasar ekspor.

1.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup pasar yang dikaji dalam penyusunan strategi korporasi ini adalah

dalam taraf nasional (Indonesia) dan dalam rentang waktu 5 tahun, produk yang

ditinjau hanya meliputi sepatu dan sandal (laki-laki dan perempuan).

BAB II

Page 4: BAB III metode pemecahan masalah.docx

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Metodologi ini berisi uraian tahapan pelaksanaan studi dan uraian metode analisis yang digunakan.

2.1. PERSIAPAN PENDAHULUANTahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data

dan pengolahannya.Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1. Mendata instansi yang dapat dijadikan narasumber.2. Penentuan instansi yang dapa tdijadikan narasumber.3. Menentukan kebutuhan data.4. Membuat janji dengan instansi yang dijadikan narasumber.4. Pengadaan persyaratan administrasi untuk pencarian data.5. Studi pustaka tentang industry sepatu kulit sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan.

2.2. METODE PENGUMPULAN DATAMetode pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Metode Pengambilan Data PrimerYaitu metode pengumpulan data untuk keperluan studi dengan cara melakukan survey langsung kelapangan. Hal ini mutlak di1akukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

2. Metode Pengumpulan Data Pendukung/Data SekunderYaitu metode pengumpulan data dengan bekerjasama dengan instansi pengelola atau sumber-sumber yang dianggap berkepentingan untuk dijadikan input atau referensi.

2.2.1 Data PrimerMerupakan data yang didapatkan dengan cara survey kelapangan. Data-data ini

biasa didapat dengan beberapa cara : a. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah pada Instansi Pengelola Industri sepatu Kulit di Cibaduyut.

b. ObservasiObservasi kelapangan dilakukan dengan beberapa pengamatan.Titik pengamatan ditentukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.Survei ini dilakukan dengan beberapa pengamatan yang mencakup hal-halsebagai berikut:1. Kondisi/ situasi lokasi dan kapasitas dari industri sepatu kulit Cibaduyut.2. Produk Sepatu kulit yang dihasilkan.3. Jumlah konsumen atau pengunjung di outlet penjualan sepatu kulit.4. Hubungan tenaga kerja dengan pemilik.

c. Kuisioner

Page 5: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Perolehan data dilakukan dengan menyebar ang ket atau kuisioner sesuai dengan sample yang telah ditentukan dan disebarkan kepada pengunjung untuk diisi dan kemudian dikembalikan. Namun pada penelitian kali ini metode ini tidak digunakan.

2.2.2 Pengumpulan Data PendukungDalam pengambilan data pendukung yang merupakan data sekunder dilakukan

dengan melakukan googling untuk mencari informasi mengenai industri sepatukulit.

2.3. TEKNIK ANALISA DATADari data-data yang telah terkumpul dilakukan analisa masalah dan melakukan

sintesis berdasarkan pendekatan manajemen strategi.Analisa dilakukan dengan cara:1. Analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) and Threat (Faktor Penghambat/Ancaman). Dalam pembagiannya SWOT dibagi 2 bidang, yaitu faktor internal atau eksternal.

a. Faktor internal  (Strength dan Weakness)

Faktor internal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktor yang berasal dari dalam objek itu sendiri. Strength ( Kekuatan ).

Strenghth adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi.

Weakness ( Kelemahan ).Weakness adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namun tidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut. 

b. Faktor eksternal  (Opportunity dan Threat)Faktor eksternal terdiri dari opportunity dan threat yaitu faktor yang berasal dari luar. Opportunity ( faktor pendukung )

Opportunity merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun pelaksanaan program kerja.

Threat ( Faktor penghambat/ Ancaman )Threat merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas organisasi atau pelaksanaan program kerja, atau bahkan dapat mengancam keberadaan organisasi atau program kerja.

2.Matriks EFE ( External Factor Evaluation )

Page 6: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Matriks EFE digunakan untk mengevaluasi faktor-faktor Eksternal perusahaan. Hasil dari evaluasi ini bisa mengindikasikan apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum. Langkah kerja membuat matriks ini adalah :

Buat daftar critical success factor. Faktor ini sudah dikategorikan kedalam Peluang dan ancaman pada tahap sebelumnya. Kemudian tempatkan faktor-faktor ini di bagan sebelah kiri.

Tentukan bobot (weight) dari critical success faktor tadi sesuai dengan hasil dari langkah sebelumnya. Jumlah bobot harus sebesar 1,0 Kemudian bobot diletakan dibagian sebelah kanan dari critical success factor.

Tentukan rating dari setiap critical success factor antara 1 sampai 4,dimana:1 = dibawah rata-rata,2 = rata-rata,3 = diatas rata-rata,4 = sangat bagus.

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Poin rating di tempatkan disebelah kanan bobot.

Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua critical success factor.

Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Jumlah skor total 4,0 adalah mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman dari luar.

3.Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )Matriks IFE digunakan untk mengevaluasi faktor-faktor internal perusahaan. Hasil dari evaluasi ini bisa mengindikasikan apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum. Langkah kerja membuat matriks ini adalah :

Buat daftar critical success factor. Faktor ini sudah dikategorikan kedalam Peluang dan ancaman pada tahap sebelumnya. Kemudian tempatkan faktor-faktor ini di bagan sebelah kiri.

Tentukan bobot (weight) dari critical success faktor tadi sesuai dengan hasil dari langkah sebelumnya. Jumlah bobot harus sebesar 1,0 Kemudian bobot diletakan dibagian sebelah kanan dari critical success factor.

Tentukan rating dari setiap critical success factor antara 1 sampai 4,dimana:1 = dibawah rata-rata,2 = rata-rata,3 = diatas rata-rata,4 = sangat bagus.

Page 7: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Poin rating di tempatkan disebelah kanan bobot.

Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua critical success factor.

Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. jika nilainya berada dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0

4.Matriks SWOT ( Strength , Weakness , Opportunity , Threat )Matriks SWOT yang digunakan disini adalah matriks SWOT yang bersifat

tidak menyeluruh atau matriks untuk satu perusahaan. Matriks yang digunakan terbatas pada satu tingkatan unit usaha (Strategic Business Unit atau SBU). Pada matriks ini dikempangka 4 tipe strategi yang masing-masing memasangkan faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut sama dengan yang dijabarkan di matriks IFE dan EFE. 4 tipe strategi tesebut adalah : • Strategi SO (Strengths-Opportunities)

Strategi ini menggunakan kekuatan diluar untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar.

• Strategi WO (Weakness-Opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan mengalami kesulitan karena adanya kelemahan-kelemahan internal

• Strategi ST (Strengths-Threats) Melalui strategi ini perusahaan berusahaa untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti perusahaan yang tangguh akan harus selalu medapatkan ancaman.

• Startegi WT (Weakness-Threats) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam kondisi yang berbahaya.

Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success faktor, empat sel untuk strategi, dan satu sel yang berada di pojok kiri atas selalu kosong.

Page 8: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key success factor pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T.

5.Matriks QSP ( Quantitative Strategic Planning )Komponen utama dari QSPM terdiri dari : key success factor,

strategic Alternative, Weight, Attractiveness Score, Total Attractiveness Score, dan Sum Total Attractiveness Score. Berikut adalah langkah-langkah dari QSPM:

Tahap 1.Buat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan SBU perusahan dikolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari EFE Matrix dan IFE Matrix, Minimal sepuluh external cditical success factor dan sepuluh internal critical success factor ke dalam QSPM. Tahap 2.Buat nilai Weight pada masing-masing faktordengan nilai yang sama dengan nilai yang ada pada matriks IFE ddan EFE. Tahap 3.Identifikasikan strategi alternative yang pelaksanaannya dipertimbangkan oleh perusahaan.Tahap 4.

Tetapkan Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukan kemenarikan relative untuk masing-masing strategi yang dipilih. Nilai AS adalah: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, dan 4 = sangat menarik. Tahap 5. Hitung Total Attractiveness Score. Total Attractiveness Scoredidapt dari perkalian Weight dengan Attractiveness Score. Pada masing-masing baris Total Attractiveness Score menunjukan relative attractiveness dari masingmasing alternative strategi. Tahap 6. Hitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua Total Attractiveness Score pada masing-masing klom QSPM. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternative strategi tertinggilah yang menunjukan bahwa alternative strategi tersebut menjadi pilihan utama.

2.4 RENCANA IMPLEMENTASI STRATEGI Untuk penerapan strategi-strategi alternatif yang sdah didapat dari hasil

analisa, dibuatkan tabel rencana imlementasi strategi. Tabel ini berisikan tentang detail tahapan kerja menuju tercapainya tujuan dari strategi alternatif tersebut. Tujuan dari penerapan strategi alternatif tersebut harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Page 9: BAB III metode pemecahan masalah.docx

DIAGRAM ALIR METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERSIAPAN PENDAHULUAN

PENGUMPULAN DATA

ANALISA FAKTOR EKSTERNAL DAN

INTERNAL

ANALISA STRATEGI DENGAN METODE SWOT, MATRIKS EFE ,MATRIKS IFE ,MATRIKS SWOT , DAN QSPM

PENETAPAN STRATEGI

Page 10: BAB III metode pemecahan masalah.docx

FLOW CHART PENGOLAHAN DATA

INPUT

FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL

ASPEK PASARASPEK KOMPETITORASPEK KOMUNITASASPEK PEMERINTAH

Aspek Manajemen danKeuangan

Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Aspek Sistem InformasiAspek Produksi dan Operasi

EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL EVALUASI FAKTOR INTERNAL

MATRIKS EFE MATRIKS IFE

ANALISIS

MATRIK SWOT

PENENTUAN STRATEGI

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

USULAN IMPLEMENTASI STRATEGI

Page 11: BAB III metode pemecahan masalah.docx

BAB III

Analisis Sistem Tinjauan

3.1 Sistem Produksi JK Collection

JK Collection merupakan perusahaan yang berada di Cibaduyut yang memproduksi sepatu pria, sepatu wanita, sepatu gaya dan sepatu olahraga. Produk unggulan dari JK Collection adalah sepatu pria yang terbuat dari kulit sapi. Produksi sepatu JK Collection ditangani oleh 50 pengrajin sepatu yang ada di daerah Cibaduyut dan juga tersebar di daerah Bandung. Setiap pengrajin memiliki pegawai 5-10 orang. JK Collection bertindak sebagai pengelola dari semua pengrajin tersebut dan juga menjadi brand dari sepatu yang dihasilkan pengrajin-pengrajin tersebut. JK collection rutin mengontrol dan juga melakukan pembinaan terhadap para pengrajin sepatu yang dibawahinya, agar kualitas produk yang dihasilkan pengrajin-pengrajin sepatunya dapat terjaga baik. Kapasitas produksi JK Collection setiap bulannya adalah 5000 pasang alas kaki.

3.2 Sistem Pemasaran JK collection

JK collection memiliki beberapa cara untuk memasarkan produknya, yaitu

a. Reselling Cara pemasaran reselling disini adalah produk JK Collection dibantu oleh agen-

agen penjual yang resmi. Semua orang yang berminat menjadi agen penjual produk JK Collection bisa langsung menghubungi pemilik JK Collection atau bisa langsung mengunjungi outlet JK Collection untuk mendaftarkan diri sebagai agen.Cara ini merupakan cara yang diandalkan olehJK Collection, karena menurut Ella, pemilik JK Collection, 90% penjualan produknya dijual melalaui reseller. Seorang reseller akan mendapatkan buku katalog yang digunakan untuk memperlihatkan produk JK Collection kepada calon customer. Seorang reseller bisa membeli produk JK Collection bisa mendapatkan diskon 10% untuk pembelian produk di atas 5 pasang, dan reseller bisa menjual sepasang sepatu dengan mendapatkan keuntungan 25%, 50%, dan 100% dari harga sebelumnya. Strategi ini sangat efektif untuk menarik orang untuk menjadi reseller produk JK Collection, karena JK Collection sendiri yang mengeluarkan harga untuk reseller mendapatkan untung tersebut.

Dengan metode reselling ini, produk JK Collection bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia. Karena reseller JK Collection telah tersebar sampai hampir ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan sepatu JK Collection dipasarkan sampai ke Timor Leste. Proses pemesanan dari reseller kepada pihak JK Collection bisa melalui telepon ataupun SMS, lalu pihak JK Collection mengirim produknya melalui jasa ekspedisi kepada reseller. Setelah itu reseller mengirim barang kepada customer.

Page 12: BAB III metode pemecahan masalah.docx

b. OnlineDalam metode ini JK Collection membuat blog lalu mengisinya dengan katalog

produk. Lalu dalam katalog online tersebut JK Collection memberikan harga. Dalam metode ini calon customer memilih produk yang ingin dibelinya, lalu menghubungi nomer yang tertera pada blog tersebut untuk memesan produknya. Lalu JK Collection mengirim produknya langsung ke customernya melalui jasa ekspedisi. c. Tender

Metode ini merupakan cara tambahan JK Colection untuk menunjukkan kualitas produknya dibandingkan dengan produk yang lainnya. Dalam metode ini JK Collection mengikuti tender yang diadakan dinas pemerintahan atau oleh perusahaan swasta dalam jumlah kuantitas yang banyak. Dari metode ini JK Collection bisa mendapatkan achievement tersendiri jika memenangkan tender. Cara ini merupakan cara menunjukan diri yang baik bahwa JK Collection memiliki kualitas produk yang bagus.d. Pesanan khusus

Metode ini merupakan metode yang hampir sama dengan metode tender, karena dengan metode pesanan khusus ini JK Collection mendapatkan order produk yang banyak. Bedanya dengan tender adalah pesanan khusus ini dilakuakan melalui cara langsung oleh pihak pemesan terhadap JK Collection tanpa melalui tender. Contoh yang pesanan khusus yang sedang ditangani JK Collection adalah pesanan dari Air Asia untuk membuat sepatu untuk pilot dan pramugarinya3.3 Analisis SWOT JK Collection

Dari hasil penelitian yang kami lakukan melalui metode wawancara dengan pemilik JK Collection, kami menyusun matrik SWOT (Strengthness, Weakness, Oppurtunities, Treahtness) atau matrik yang berisi data kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman untuk perusahaan JK Collection. Berikut ini adalah hasil Matrik SWOT untuk JK Collection

Strengths (S) Weakness (W)

1.Memiliki 50 pengrajin untuk mensuplai sepatu yang di jual oleh JK collection

2.Memiliki kualitas yang baik diantara produsen atau pengrajin lainnya di Indonesia

3.Tempat produksi sepatu JK collection strategis, karena berada di Bandung, yang merupakan kota pusat fashion Indonesia

4.Harga sepatu terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah dengan kualitas yang bagus

5.Memiliki jaringan reseller yang luas di seluruh Indonesia

6.Mendapatkan dukungan secara moral dari Jusuf Kalla

7. Membina para pengrajin yang menyuplai sepatu dan alas kaki lainnya ke JK collection

1. Kapasitas produksi sedikit2. Kekurangan modal 3. Sulit masuk ke pasar luar negri4. Desain sepatu masih mengarah untuk laki-

laki berumur 20 tahun ke atas5. Regenerasi pengrajin sepatu

Page 13: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Oppurtunities (O) Treaths (T)

1. Memasang iklan di majalah dengan tanpa biaya2. Memgikuti tender yang dilaksanakan oleh dinas

pemerintah, BUMN dan perusahaan lainnya3. Mendapatkan bantuan dari pemerintah, dengan

diberinya seminar mengenai pengembangan usaha UKM

4. Pameran sepatu yang di gelar di Indonesia maupun di luar negeri

5. Bank percaya memijamkan uang kepada JK collection

6. Pasar luar negri yang menginginkan kualitas sepatu yang bagus

1. Fluktuasinilaitukar rupiah2. Bahan baku yang di ambil dari supllier yang

tidaksesuaijadwal3. Produk sepatu dari Cina yang dijual sangat

murah di Indonesia4. Krisis impor daging sapi5. Produsen sepatu lain yang sudah memiliki

brand yang bagus6. Kebijkan pemerintah dalam hal UKM dan

produksi sepatu

3.4 Analisis Matrik EFE

Dari hasil analisis SWOT untuk JK Collection terdapat pengaruh lingkungan luar terhadap perusahaan berupa kesempatan dan ancaman. Dengan analisis EFE ini kami membuat pembobotan dan rating berdasarkan pengamatan kami dan hasil wawancara kami dengan pemilik JK Collection. Berikut matrik EFE dari JK Collection

No Uraian Bobot Rating Nilai

A Kesempatan (Oppurtunities)

1 Pemasangan iklan di majalah 0.05 3 0.15

2 Mengikuti tender proyek 0.10 4 0.40

3 Dukungan Pemerintah 0.10 3 0.30

4 Pameran sepatu 0.05 4 0.20

5 Modal dari bank 0.15 4 0.60

6 Pasar global 0.05 3 0.15

B Ancaman (Threatness)

1 Fluktuasi nilai tukar rupiah 0.15 1 0.15

2 Bahan baku 0.10 1 0.10

3 Produk sepatu Cina 0.05 2 0.10

4 Sapi impor 0.05 2 0.10

5 Jumlah brand pesaing 0.05 2 0.10

6 Kebijakan pemerintah 0.10 2 0.20

Total 1.00 2.55

3.5 Analisis Matrik IFE

Page 14: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Dari hasil analisis SWOT untuk JK Collection terdapat pengaruh internal perusahaan terhadap perusahaan itu sendiri berupa keunggulan dan kelemahan. Dengan analisis IFE ini kami membuat pembobotan dan rating berdasarkan pengamatan kami dan hasil wawancara kami dengan pemilik JK Collection. Berikut matrik IFE dari JK Collection

No Uraian Bobot Rating Nilai

C Keunggulan ( Strengthness)

1 Jumlah suplier 0.05 4 0.20

2 Kualitas produk 0.10 3 0.30

3 Lokasi strategis 0.10 3 0.30

4 Harga produk 0.10 4 0.40

5 Distribusi produk 0.10 4 0.40

6 Dukungan dari orang berpengaruh 0.05 3 0.15

7 Pembinaan pengrajin 0.05 3 0.15

D Kelemahan (weakness)

1 Kapasitas produksi 0.10 2 0.20

2 Modal usaha 0.10 2 0.20

3 Akses ke pasar ekspor 0.05 1 0.05

4 Desain produk 0.10 2 0.20

5 Regenerasi pegawai 0.10 2 0.20

Total 1.00 2.75

BAB IV

Usulan Formulasi Strategi Korporasi

Page 15: BAB III metode pemecahan masalah.docx

4.1 Analisis Matrik TOWS

Setelah kami menganalisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) dari perusahaan JK Collection, kami membuat matrik TOWS. Matrik TOWS merupakan matrik yang berisi strategi-strategi yang disarankan untuk menyelesaikan masalah yang dimiliki perusahaan JK Collection. Berikut ini matrik TOWS yang kami susun

Internal

Eksternal

Strengths (S)1. Memiliki 50 pengrajin untuk mensuplai

sepatu yang di jual oleh JK collection2. Memiliki kualitas yang baik diantara

produsen atau pengrajin lainnya di Indonesia

3. Tempat produksi sepatu JK collection strategis, karena berada di Bandung, yang merupakan kota pusat fashion Indonesia

4. Harga sepatu terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah dengan kualitas yang bagus

5. Memiliki jaringan reseller yang luas di seluruh Indonesia

6. Mendapatkan dukungan secara moral dari Jusuf Kalla

7. Membina para pengrajin yang menyuplai sepatu dan alas kaki lainnya ke JK collection

Weakness (W)1. Kapasitas produksi sedikit2. Kekurangan modal 3. Sulit masuk ke pasar luar negri4. Desain sepatu masih mengarah untuk laki-

laki berumur 20 tahun ke atas5. Regenerasi pengrajin sepatu

Oppurtunities (O)1. Memasang iklan di

majalah dengan tanpa biaya

2. Memgikuti tender yang dilaksanakan oleh dinas pemerintah, BUMN dan perusahaan lainnya

3. Mendapatkan bantuan dari pemerintah, dengan diberinya seminar mengenai pengembangan usaha UKM

4. Pameran sepatu yang di gelar di Indonesia maupun di luar negeri

5. Bank percaya memijamkan uang kepada JK collection

6. Pasar luar negri yang menginginkan kualitas sepatu yang bagus

Strategi SO Meminjam uang pada bank untuk

modal mengekspor sepatu keluar negeri dengan sepatu kualitas bagus yang memiliki harga murah ( O5 O6 S4)

Menambahjumlah reseller melaluiacarapameran (O4 S5)

Memanfaatkan seminar daripemerintahuntukmelatih 50 pengrajin sehingga meningkatkan supply sepatu (O3 S1)

Menambah jumlah reseller dengan memasang iklan di majalah ( O1 S5 )

Strategi WO Mengikuti pameran sepatu dalam maupun

luar negri untuk mengetahui desain sepatu yang sedang populer (O4 W4)

Mengajukanpelatihankepadapemerintahuntukmelatihpemudamembuatsepatu (O3 W5)

Page 16: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Treaths (T)1. Fluktuasinilaitukar

rupiah2. Bahan baku yang di

ambil dari supllier yang tidaksesuaijadwal

3. Produk sepatu dari Cina yang dijual sangat murah di Indonesia

4. Krisis impor daging sapi

5. Produsen sepatu lain yang sudah memiliki brand yang bagus

6. Kebijkan pemerintah dalam hal UKM dan produksi sepatu

Strategi ST Meningkatkankualitasprodukdengan

cara membuat standar produksi yang baik untukmenigkatakan branding (T5 S2)

Memanfaatkanjaringan reseller untukmeningkatkanpengiklanandarimulutkemulut (T5 S5)

Strategi WT Memperbaruidanmeningkatkankualitasdesain

agar mampumenyaingidesainmerek lain (T5 W5)

Membuatperjanjiandengan supplier bahanmengenaisistempembayaran yang lebihringandanpengaturanjadwal yang lebihpasti (T2 W2)

4.2 Analisis Matrik QSP

Analisis matrik QSP ini dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan strategi-strategi yang diusulkan untuk diuji dengan menggunakan matrik QSP ini. Berikut ini strategi yang ingin diujikan dengan menggunakan matrik QSP yaitu

Strategi 1 : Meminjam uang pada bank untuk modal mengekspor sepatu keluar negeri dengan sepatu kualitas bagus yang memiliki harga murah ( O5 O6 S4)

Strategi 2 : Mengajukan pelatihan kepada pemerintah untuk melatih pemuda membuatsepatu (O3 W5)

Strategi 3 : Meningkatkan kualitas produk dengan cara membuat standar produksi yang baik untuk menigkatkan branding (T5 S2)

Strategi 4 : Memperbarui dan meningkatkan kualitas desain agar mampu menyaingi desain merek lain (T5 W5)

Page 17: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Setelah menentukan strategi yang ingin dibuat matriks QSP nya maka kami membuat matriks QSP sebagai berikut:

Dari hasil matrik QSP yang kami olah, strategi 3 merupakan strategi yang dapat kami usulkan kepada JK Collection, karena perolehan total rating untuk strategi 3 adalah rating tertinggi.Strategi yang diusulkan adalah Meningkatkan kualitas produk dengan cara membuat standar produksi yang baik untuk menigkatkan branding (T5 S2).

BAB V

Faktor Eksternal & Internal Bobot

Kesempatan (Oppurtunities)Pemasangan iklan di majalah 0.05

Page 18: BAB III metode pemecahan masalah.docx

Kesimpulan