bab iii metode penelitian · 2017. 4. 27. · 24 anak. total seluruh subjek penelitian yang...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/1.jpg)
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan
3.1.1 Jenis Penelitiaan
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk
desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design,
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2009: 114).
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, kelas eksperimen merupakan kelas
yang akan diberi perlakuan (treatment) yaitu dengan model Pembelajaran Inquiri
dan kelas pembanding yang disebut kelas kontrol yaitu kelas tanpa perlakuan.
3.1.2 Subyek Penelitiaan
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 04
yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 siswa dan kelas III SD
Negeri Mangunsari 07 yang dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa
24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu Gugus Kartini Kota
Salatiga.
3.1.3 Tempat Penelitiaan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri
Mangunsari 07 dalam Gugus Kartini Kota Salatiga pada kelas III semester II
2015/2016
3.1.4 Waktu Penelitiaan
Pelaksanaan penelitian eksperimen ini dilakukan pada semester II Tahun
Ajaran 2015/2016 pada bulan Februari – April 2016. Kegiatan penelitian diawali
![Page 2: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/2.jpg)
28
dengan meminta ijin kepada kepala sekolah serta guru kelas, melakukan
wawancara serta konsultasi dengan guru kelas kemudian melakukan penelitian
dan tahap terakhir yaitu penyusunan laporan penelitian. Berikut disajikan
perincian kegiatan penelitian dalam rentang waktu yang sudah direncanakan
seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitiaan
Waktu penelitiaan
Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis data
Penyusunan laporan
penelitiaan
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 117).
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III SD Gugus Kartini dengan
beberapa sekolah yang tergabung didalamnya: SD Negeri Mangunsari 04, SD
Negeri Mangunsari 07, SD Negeri Kalicacing 02, SD Muhammadiyah, dan SD
Kristen 1.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 118). Teknik pengambilan sampel penelitian
ini dilakukan dengan Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah
![Page 3: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/3.jpg)
29
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas (Sugiyono, 2009: 121). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas
III SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri
Mangunsari 07 sebagai kelas kontrol.
3.3 Variabel Penelitiaan
Variabel adalah segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment) dan
semua tindakan yang bisa dipakai untuk mempengaruhi hasil eksperimen
(Sanjaya, 2013: 95). Terdapat 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
3.3.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan
fenomena yang diobservasi. Variabel ini biasa dilambangkan dengan variabel
“X”, dalam bidang pendidikan, kondisi yang dimanipulasikan atau segala bentuk
perlakuan yang diterapkan oleh peneliti: contohnya adalah penggunaan metode
mengajar tertentu, penggunaan media, penggunaan paket pembelajaran dan lain
sebagainya (Sanjaya, 2013: 95). Varibel bebas (independent variable) dalam
penelitian ini adalah model Pembelajaran Inquiri.
3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah kondisi atau karakteristik
yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti
mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variabel bebas. Jenis variabel ini biasa
dilambangkan dengan variabel “Y”, contohnya prestasi belajar, motivasi belajar
dan lain sebagainya (Sanjaya, 2013: 95). Variabel terikat (dependent variable)
dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas III SD N
Mangunsari 04 Kota Salatiga 2015/2016.
![Page 4: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/4.jpg)
30
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam menentukan variabel penelitian ini mengacu pada definisi
operasional atau batasan masalah. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel
yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent
Variable). Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan
fenomena yang diobservasi. Variabel terikat (dependent variable) adalah kondisi
atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul ketika
peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Inquiri.
Pembelajaran Inquiri adalah model pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menyelediki, mencari, mendapatkan,
dan memperoleh informasi dengan menekankan pada proses berpikir kritis, logis,
dan analitis sehingga siswa dapat menemukan, dan memecahkan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui pengalaman belajar mereka
sendiri. Langkah-langkah yang digunakan dalam model pembelajaran inquiri
yaitu : orientasi, guru menyajikan situasi permasalahan dan menjelaskan prosedur-
prosedur pembelajaran. Guru merumuskan masalah dalam kaitan dengan materi
pembelajaran dan masalah disajikan dalam bentuk percobaan dan menunjukkan
gambar tentang materi. Merumuskan hipotesa dan mengumpulkan data. Siswa
mencoba mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian
pertanyaan yang memungkinkan guru dapat menjawab dengan kata ya atau tidak.
Menguji hipotesis adalah saat siswa melakukan serangkaian ujicoba terhadap
situasi permasalahan berdasarkan pengumpulan data yang sudah diverifikasi.
Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan percobaan sekaligus untuk
menguji hipotesis yang telah mereka buat. Merumuskan kesimpulan. Siswa
mengolah informasi yang mereka dapatkan selama pengumpulan data dan
mencoba menjelaskan ketidaksesuaian-ketidaksesuaian atau perbedaan-perbedaan.
Setelah berhasil menguji hipotesis melalui percobaan, siswa bekerja dalam
![Page 5: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/5.jpg)
31
kelompok untuk mengolah data dan menyusunnya dalam bentuk laporan
sederhana. Siswa menganalisis strategi-strategi pemecahan masalah yang telah
mereka gunakan selama penelitian. Dalam tahap ini terlebih dahulu siswa
menyampaikan hasil laporan masing-masing kemudian melaksanakan diskusi
kelas dengan melibatkan guru untuk menganalisis proses penelitian yang sudah
dilakukan agar diketahui bagian/tahapan mana yang masih sulit dilaksanakan
siswa.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melaksanakan suatu proses
pembelajaran, dimana dalam hal ini adalah kemampuan kognitif siswa yang
dinilai melalui pretest dan postest. Penggunaan model ini diharapkan akan
memberi pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar yang
akan diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas III
SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Pengukuran
hasil belajar matematika siswa dilakukan dengan menggunakan soal posttest pada
materi Menghitung Keliling Persegi dan Persegi Panjang. Besar hasil belajar
matematika yang diperoleh siswa dilambangkan dengan angka 0 – 100.
3.5 Desain Penelitiaan
Dalam penelitian ini desain eksperimen semu yang digunakan adalah
Nonequivalent Control Group Design. Desain ini digunakan karena hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random (Sugiyono, 2009: 116). Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu satu
sebagai kelas eksperimen dan satu sebagai kelas kontrol. Desain penelitian
digambarkan sebagai berikut
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Design
Group Pretest Variabel Bebas Posttest
Eksperimen O₁ X₁ O₂ Control O₃ O₄
![Page 6: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/6.jpg)
32
Keterangan:
O₁ = nilai pretest kelas eksperimen
O₂ = nilai posstest kelas eksperimen
O₃ = nilai pretest kelas kontrol
O₄ = nilai posttest kelas kontrol
Eksperimen = kelas eksperimen
Control = kelas kontrol
3.6 Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti dalam
mengumpulkan data suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada
alat observasi (Sanjaya, 2013: 270). Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengamati tingkah laku guru dalam mengajar matematika kelas III SD
Negeri Mangunsari 04 Salatiga dengan menerapkan model Pembelajaran Inquiri
yang dilakukan oleh peneliti.
2. Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur
kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu
digunakan tes tertulis tentang materi pelajaran tersebut; untuk mengukur
kemampuan subjek penelitian dalam menggunakan alat tertentu maka digunakan
tes keterampilan menggunakan alat tersebut, dan lain sebagainya (Sanjaya, 2013:
251). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
matematika siswa pada materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
![Page 7: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/7.jpg)
33
Hasil belajar yang diukur meliputi dua tahapan, yaitu tahap awal yang diperoleh
dari nilai pretest dan tahap akhir dengan nilai posttest. Pretest dilaksanakan
sebelum diberikan perlakuan, tujuan diberikannya pretest adalah untuk
mengetahui kemampuan awal hasil belajar siswa. Posttest dilaksanakan setelah
diberikan perlakuan dengan menggunakan model Pembelajaran Inquiri. Tujuan
diberikannya posttest adalah untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran
Inquiri terhadap hasil belajar matematika
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
1. Soal Pretest
Pretest berfungsi untuk mengukur kemampuan awal dan menyamakan
kondisi siswa diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Pretest
SK KD Indikator
No Butir Aspek
Menghitung
keliling, luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam
pemecahan
masalah
Menghitung
keliling
persegi dan
persegi
panjang
Menghitung
keliling
bangun persegi
Menghitung
keliling
bangun persegi
panjang
1,3,7,9,11,13,14,15
,18,20,22,25,26,28,
30
2,4,5,6,8,10,12,16,
17,19,21,23,24,27,
29
C2
C2
2. Soal Posttest
Posttest berfungsi untuk mengukur tingkat hasil belajar setelah
melaksanakan proses pembelajaran yang diberi perlakuan berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
![Page 8: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/8.jpg)
34
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Posttest
SK KD Indikator No Butir
Aspek
Menghitung
keliling, luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam
pemecahan
masalah
Menghitung
keliling
persegi dan
persegi
panjang
Menghitung
keliling
bangun persegi
Menghitung
keliling
bangun persegi
panjang
1,3,7,9,11,13,14,15
,18,20,22,25,26,28,
30
2,4,5,6,8,10,12,16,
17,19,21,23,24,27,
29
C2
C2
3. Lembar Observasi
Lembar observasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui penerapan
dan pelaksaan pembelajaran oleh peneliti sebagai guru dengan menggunakan
model Pembelajaran.
a. Instrumen observasi guru
Peneliti menggunakan instrumen observasi guru yang digunakan untuk
mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di
dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran inquiri dan metode konvensional. Lembar observasi disusun
untuk mengetahui proses belajar mengajar telah sesuai dengan sintak model
pembelajaran atau tidak. Berikut adalah tabel kisi-kisi guru dalam melakukan
observasi.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi guru dengan model pembelajaran inquri
No Kegiatan guru Nomor
Item
Pertemuan ke-I
1. Guru memberika pretest 1
![Page 9: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/9.jpg)
35
2. Guru melakukan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai 2
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 3
4. Guru menjelaskan tentang pembelajaran Inquiri 4
5. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan 5
6. Guru membagikan bangun datar persegi dan persegi panjang
kepada siswa
6
7. Guru memberi suatu permasalahan mengenai keliling persegi
dan persegi panjang
7
8. Guru meminta siswa mencatat hasil hipotesisnya di LKS yang
diberikan oleh guru
8
9. Guru membagi siswa kedalam 7 kelompok heterogen 9
Pertemuan ke-II
1. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok sebelumnya 1
2. Guru memberi waktu untuk melakukan serangkaian uji coba
tentang keliling persegi dan persegi panjang secara bersama-
sama
2
3. Guru meminta siswa saling berdiskusi dan berkerja sama dalam
kelompok untuk menguji hipotesisnya
3
4. Guru meminta masing-masing siswa menuliskan hasil
percobaannya di dalam sebuah laporan sederhana dan
mempresentasikan di depan kelas
4
5. Guru menganalisis proses percobaan agar diketahui tahapan
mana yang sulit dilaksanakan siswa.
5
6. Guru memberikan postes 6
7. Guru memberikan tugas rumah 7
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiri dilakukan
dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama diawali dengan pemberian soal pretest
untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan
disampaikan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi, menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran Inquiri, memberikan
suatu permasalahan, berhipotesa, dan membentuk kelompok yang beranggotakan
3-4 siswa untuk mencari informasi tentang hipotesa yang dibuat.
![Page 10: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/10.jpg)
36
Pertemuan kedua berisi lanjutan dari kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama yaitu pelaksanaan kegiatan untuk melakukan serangkaian uji
coba dan berdiskusi saling bertukar informasi bersama kelompoknya untuk
menguji hipotesisnya. Kegiatan menguji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
pengetahuan mengenai materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk menuliskan hasil percobaannya di dalam
sebuah laporan sederhana dan dipresentasikan di depan kelas. Setelah itu guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari, memberikan soal posttest dan tugas rumah.
Tabel 3.6
Kisi-kisi
Kisi-kisi Lembar Observasi guru dengan metode konvensional
No Kegiatan guru Nomor
Item
Pertemuan ke-I
1. Guru memberika pretest 1
2. Guru melakukan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai 2
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 3
4. Guru menjelaskan tentang materi rumus keliling persegi dan
persegi panjang
4
5. Guru meminta siswa mencatat materi yang dijelaskan pada
saat itu
5
6. Guru bertanya jawab kepada siswa apabila ada materi yang
belum jelas
6
Pertemuan ke-II
1. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok 1
2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok 2
3. Guru meminta siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal 3
4. Guru berkeliling sambil memantau kegiatan siswa 4
5. Guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
5
6. Guru memberikan postes 6
![Page 11: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/11.jpg)
37
7. Guru memberikan tugas rumah 7
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode konvensional dilakukan
melalui dua pertemuan. Pertemuan pertama diawali dengan pemberian soal pretest
untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan
disampaikan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi, menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran secara umum, dan
menjelaskan materi.
Pertemuan kedua berisi lanjutan dari kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama yaitu pelaksanaan kegiatan guru membagi siswa kedalam
kelompok yang berisikan 3-4 anak. Guru meminta siswa berdiskusi mengenai
materi yang telah disampaiakan dalam bentuk latihan soal. Setelah itu guru
meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari, memberikan soal posttest untuk mengetahui
hasil belajar siswa dan memberikan tugas rumah.
b. Instrumen Observasi Siswa
Peneliti menggunakan instrumen observasi siswa yang digunakan untuk
mendapatkan data tentang pencapaian hasil belajar siswa dalam penerimaan
perlakuan di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran inquiri dan metode konvensional. Lembar
observasi disusun untuk mengetahui proses belajar mengajar telah sesuai dengan
sintak model pembelajaran atau tidak. Berikut adalah tabel kisi-kisi siswa dalam
melakukan observasi.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa dengan Model Pembelajaran
Inquiri
No Kegiatan guru Nomor
Item
Pertemuan ke-I
1. Siswa mengerjakan pretes 1
![Page 12: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/12.jpg)
38
2. Siswa memusatkan perhatian 2
3. siswa menyimak tujuan pembelajaran 3
4. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembelajaran Inquiri 4
5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan kegiatan 5
6. Siswa menerima bagun datar persegi dan persegi panjang yang
diberikan oleh guru
6
7. Siswa menganalisis mengenai keliling persegi dan persegi
panjang
7
8. Siswa mencatat hasil hipotesisnya di LKS yang diberikan oleh
guru
8
9. Siswa mencari informasi bersama kelompok masing-masing 9
Pertemuan ke-II
1. Siswa berkumpul ke dalam kelompok sebelumnnya yang telah
dibagi oleh guru
1
2. Siswa bersama-sama dengan teman kelompoknya melakukan
percobaan
2
3. Siswa saling berdiskusi untuk membahas hasil hipotesisnya 3
4. Siswa menulis hasil percobaannya di sebuah laporan sederhana
dan mempresentasikannya didepan kelas
4
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 5
6. Siswa mengerjakan postes 6
7. Siswa mendapatkan tugas rumah 7
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiri
dilaksanakan melalui dua pertemuan. Pertemuan pertama diawali dengan
pengerjaan soal pretest oleh siswa. Selanjutnya siswa memusatkan perhatian
kepada guru untuk siap mengikuti pembelajaran. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, penjelasan mengenai pembelajaran
Inquiri,, menganalisis suatu permasalahan dan membentuk kelompok yang
beranggotakan 3-4 siswa untuk mencari informasi tentang hipotesa yang dibuat.
Pertemuan kedua berisi lanjutan dari kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama yaitu pelaksanaan kegiatan untuk melakukan serangkaian uji
coba dan berdiskusi saling bertukar informasi bersama kelompoknya untuk
menguji hipotesisnya. Kegiatan menguji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
![Page 13: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/13.jpg)
39
pengetahuan mengenai materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Selanjutnya siswa menuliskan hasil percobaannya di dalam sebuah laporan
sederhana dan dipresentasikan di depan kelas. Siswa bersama guru membuat
simpulan tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari, mengerjakan soal
posttest dan tugas rumah.
Tabel 3.8
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa dengan Metode konvensional
No Kegiatan guru Nomor
Item
Pertemuan ke-I
1. Siswa mengerjakan pretes 1
2. Siswa memusatkan perhatian 2
3. siswa menyimak tujuan pembelajaran 3
4. Siswa menyimak penjelasan guru tentang keliling persegi dan
persegi panjang
4
5. Siswa mencatat materi yang dijelaskan oleh guru 5
6. Siswa bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum
jelas
6
Pertemuan ke-II
1. Siswa berkumpul ke dalam 5 kelompok 1
2. Siswa menerima LKS dari guru 2
3. Siswa saling berdiskusi untuk membahas soal yang diberikan
oleh guru
3
4. Siswa bekerja sama menyelesaikan soal 4
5. Siswa menulis hasil diskusinya dan mempresentasikannya
didepan kelas
5
6. Siswa mengerjakan postes 6
7. Siswa mendapatkan tugas rumah 7
Proses pembelajaran menggunakan metode konvensioanal diawali dengan
pengerjaan soal pretest oleh siswa, kemudia memusatkan perhatian kepada guru,
menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, menyimak
penjelasan tentang pembelajaran secara umum. Pertemuan kedua siswa
membentuk kelompok untuk menyelesaikan soal latihan, mempresentasikan
![Page 14: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/14.jpg)
40
didepan kelas. Kegiatan akhir berupa simpulan pembelajaran, pengerjaan posttest
dan tugas rumah.
3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal
ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas (Sukmadinata, 2012: 228). Hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti, selanjutnya hasil
penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
(Sugiyono, 2009: 172).
3.7.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur lingkup isi yang
dimaksudkan (Darmadi, 2011: 87). Sugiyono (2009: 173) menyatakan intrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Mengenai kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen ada
berbagai pendapat. Validitas item-item pada skala penelitian dilihat menggunakan
korelasi item dengan skor total angket. item-item dalam penelitian dapat
dikatakan valid jika memiliki korelasi aitem skor total ≥ 0,3 (Azwar, 2010).
Korelasi item dalam penelitian dapat diukur dengan korelasi person yang dapat
dilihat melalui rumus maupun aplikasi SPSS. Rumus uji validitas dengan SPSS:
Buat skor total masing-masing variable → Klik Analyze → Correlate → Bivariate
→ Masukkan seluruh item variable x ke Variables → Masukkan total skor
variable x ke Variables → Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag → Klik OK
Pengujian instrumen tes dilakukan di SD Negeri Kalicacing 02 Kota
Salatiga yang masih berada di lingkup Gugus Kartini dengan jumlah responden 15
siswa. Dari uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh data seperti yang
tercantum pada tabel berikut.
![Page 15: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/15.jpg)
41
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest siswa kelas IV SD Negeri Kalicacing 02
Kota Salatiga
SK KD Indikator No butir
Menghitung
keliling, luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam pemecahan
masalah
Menghitung
keliling persegi
dan persegi
panjang
Menghitung
keliling bnagun
persegi
Menghitung
keliling bangunn
persegi panjang
1,3,6,9,10,11,15,
17,19,20
2,4,5,7,8,12,13,1
4,16,18
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest siswa kelas IV SD Negeri
Kalicacing 02 Kota Salatiga
SK KD Indikator No butir
Menghitung
keliling, luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam pemecahan
masalah
Menghitung
keliling persegi
dan persegi
panjang
Menghitung
keliling bnagun
persegi
Menghitung
keliling bangunn
persegi panjang
1,3,6,9,10,11,15,
17,19,20
2,4,5,7,8,12,13,1
4,16,18
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten
mengukur berapapun tes itu mengukur (Darmadi, 2011: 88). Sugiyno (2009: 173)
menyatakan intrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan Koefisien Alpha.
Koefisien Alpha digunakan untuk meyakinkan bahwa belahan-belahan tes yang
diperoleh dapat memenuhi asumsi paralel. Item-item dalam penelitian ini
![Page 16: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/16.jpg)
42
dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika memiliki koefisien >0,60. Pengkuran
reliabilitas bisa menggunakan rumus maupun aplikasi yaitu SPSS 20. Rumus
untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan SPSS : Analyze →
Scale →Reliability Analysis → Masukkan semua skala yang ingin diukur
reliabilitasnya ke kolom item → Klik Statistic → pada Deskriptif For klik Scale if
item deleted → Continue → OK.
Tabel 3.11
Hasil reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
,805 ,809 30
3.8 Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif dan teknik analisis statistik.
3.8.1 Teknik Deskriptif
Teknik deskriptif akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS 20. Hasil analisis dari teknik deskriptif akan memaparkan beberapa hal yang
meliputi nilai minimal, nilai maksimal, mean atau rata-rata, standar deviasi,
distribusi frekuensi, dan grafik. Teknik deskriptif akan dilakukan pada masing-
masing kelompok eksperimen dan kontrol baik hasil pretest maupun posttest.
3.8.2 Uji Analisis Statistik
Teknik analisis statistik meliputi uji coba instrumen, uji prasyarat, dan uji
hipotesis. Uji coba instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.
![Page 17: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/17.jpg)
43
Kelayakan instrumen ditinjau dari dua hal yaitu validitas instrumen dan
reliabilitas instrumen.
3.8.3 Uji Prasyarat
Data hasil belajar merupakan rasio. Menurut Sugiyono (2015: 210)
penggunaan statistic parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan
jenis data yang akan dianalisis. Asumsi yang utama adalah data yang dianalisis
harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes
mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam
regresi harus terpenuhi asumsi lineritas. Statistic nonparametris tidak menuntut
terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus
berdistribusi normal. Dari apa yang dikemukakan diatas bahwa menguji
normalitas data dapat digunakannya teknik parametris dan nonparametris.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil
pengukuran. Teknik uji normalitas yang diperlukan dalam penelitian ini
menggunakan teknik Shapiro-Wilk karena jumlah siswa <50. Kaidah yang
digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran, jika p > 0,05 maka sebaran
normal, sebaliknya jika nilai p < 0,05 maka sebarannya tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang
dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka
sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol dilakukan dulu uji homogenitas.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini
adalah nilai pretest pembelajaran matematika dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Uji
homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini digunakan uji
![Page 18: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 4. 27. · 24 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071416/61139d0caa9a8662e87b02af/html5/thumbnails/18.jpg)
44
homogenitas adalah nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan F
hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua
kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut
homogen.
3.8.4 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikansi mean antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test.
Uji t-test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji t-test dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan SPSS for Windows version 20. Langkah-langkahnya adalah
Analyze-Compare Means-Independen-Sample T-Test.
Hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika menggunakan model Pembelajaran Inquiri.
Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini:
Ho : Tidak ada pengaruh hasil belajar yang positif dan signifikan dalam penerapan
model pembelajaran Inquiri terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas
III SD Negeri Mangunsari 04 Kota Salatiga semester II 2015/2016.
Ha : Ada pengaruh hasil belajar yang positif dan signifikan dalam penerapan
model pembelajaran Inquiri terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas
III SD Negeri Mangunsari 04 Kota Salatiga semester II 2015/2016
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan acuan hasil uji T Test
Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
Ho diterima jika probabilitas/signifikansi > 0,05
Ha diterima jika probabilitas/signinikansi < 0,05