bab iii metode penelitian 3 - institutional...
TRANSCRIPT
107
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan dasar teori
yang telah dikemukakan maka variabel-variabel yang
dugunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat (Y) : Kinerja Guru
2. Variabel bebas (X) : Motivasi Kerja (XI)
Kecerdasan
Spiritual (X2)
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Terikat (Y)
3.2.1.1 Kinerja Guru
Kinerja guru merupakan persepsi guru tentang
kemampuan kerja yang dimilikinya pada suatu periode
tertentu baik secara kuantitas dan kualitas dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dalam hal
ini mengajar, mendidik dan melatih yang berpedoman
pada standar yang telah ditetapkan guna mencapai
tujuan pembelajaran. Kinerja guru diukur dengan
menggunakan instrumen penilaian kinerja berdasarkan
bentuk penilaian subjektif atau penilaian kinerja
human judgment dengan memberikan penilaian
terhadap diri sendiri (self appraisal). Oleh karena itu,
untuk penilaian kinerja menggunakan alat ukur dari
108
Seivers (2007) yaitu Teacher Performance Assessment
Guide, yang yang meliputi 6 (enam) aspek, yaitu: (1)
perencanaan, (2) strategi mengajar, (3) penilaian atau
evaluasi, (4) lingkungan belajar, (5) perkembangan
profesional, dan (6) komunikasi.
Panduan ini dibangun oleh Tennessee State
Department of Education, Division of Teaching and
Learning, yang bertujuan untuk memperkenalkan
perilaku dan karakteristik-karakteristik individu. Skala
dimodifikasi dan dikembangkan dari skala kinerja guru
yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan teori dan
aspek kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007)
dan disesuaikan penulis berdasarkan empat
kompetetensi dasar guru.
3.2.2 Variabel bebas (X)
3.2.2.1 Motivasi Kerja (X1)
Motivasi kerja adalah kondisi psikologis yang
mendorong seorang guru dalam melakukan
pekerjaannya sehingga dapat tercapai tujuan
pendidikan nasional dengan mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi yang dikondisikan dengan
kemampuan baik yang bersumber dari dalam diri
individu (motivasi internal) maupun yang berasal dari
luar diri individu (motivasi eksternal). Motivasi kerja
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dua
aspek yang dikemukakan oleh Deci dan Ryan (2000),
109
dengan menggunakan instrumen skala motivasi kerja
yang dimodifikasi dan dikembangkan penulis dari
penelitian sebelumnya (Oudejans, 2007), yang disusun
berdasarkan konsep Self-Determination Theory (Deci &
Ryan, 2000), yaitu :
1. Motivasi intrinsik, yang meliputi : (a) memiliki
rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan,(b)
memiliki rasa puas terhadap pekerjaan, dan (c)
memiliki minat terhadap pekerjaan.
2. Motivasi eksternal, yang meliputi : (a) pengakuan
dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan
(b) penerimaan gaji, dan (c) rasa menghargai
terhadap pekerjaan.
3.2.2.2 Kecerdasan Spiritual (X2)
Kecerdasan spiritual adalah sebagai satu
rangkaian kapasitas mental yang merupakan perasaan
terhubungkan dengan diri sendiri, orang lain dan alam
semesta secara utuh. Aspek-aspek kecerdasan spiritual
diadaptasi dari King (2008) yang meliputi : (1) Critical
Existential Thinking (CET), (2) Personal Meaning
Production (PMP), (3) Transcendental Awareness (TA),dan
(4) Conscious State Expansion (CSE). Skala diadaptasi
dari skala kecerdasan spiritual yang disusun King
(2008), kemudian dimodifikasi pada beberapa bagian.
110
3.3 Metode Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
berupa skala psikologi. Dapat disimpulkan dari
pernyataan Azwar (2003), bahwa skala psikologi adalah
alat ukur yang memiliki karakteristik: Stimulusnya
berupa pernyataan yang tidak langsung mengungkap
atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap
indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan,
dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak
langsung melalui indikator-indikator perilaku
sedangkan indikator-indikator perilaku diterjemahkan
dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu
berisi banyak aitem, dan respon subjek tidak
diklasifikasikan sebagai jawaban ”benar” atau ”salah”.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPTD Pendidikan Daerah
Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali. Bilamana
jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota
populasi dapat digunakan sebagai sampel. Hal ini
disebut sebagai sampel jenuh. Oleh karena itu, sampel
dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh
sebanyak 137 guru, dengan perincian sebagai berikut :
111
Tabel 3.1
Jumlah Guru SD di UPTD Pendidikan Daerah
Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali
No
Nama Sekolah
Jumlah Guru
1 SDN 1 Tomata 10 2 SDN 2 Tomata 11
3 SDN Londi 7 4 SDN Taende 9 5 SDN Ensa 9
6 SD GKST Ensa 9 7 SDN Peonea 7 8 SDN Lanumor 9
9 SDN 1 Kolaka 9 10 SDN 2 Kolaka 7
11 SDN Tomui Karya 9 12 SDN Saemba 9 13 SDN Saemba Walati 7
14 SDN Lee 8 15 SDN Kasingoli 8 16 SD GKST Gontara 9
Total 137
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu untuk mengukur kinerja guru, motivasi kerja dan
kecerdasan spiritual dengan menggunakan skala
psikologi. Yang menurut Azwar (2010), skala psikologi
memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan
alat pengumpulan data lainnya seperti angket, daftar
isian, dan lain sebagainya. Beberapa karakteristik skala
yang berfungsi sebagai alat ukur psikologis adalah 1)
stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang
112
tidak langsung mengungkap atribut yang hendak
diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari
atribut yang bersangkutan, 2) skala psikologi selalu
berisi banyak item dan 3) respon subjek tidak
diklasifikasikan dalam benar atau salah namun semua
jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban
jujur dan sungguh-sungguh. Dengan demikian
instrumen dalam penelitian ini disebut sebagai skala
kinerja guru, skala motivasi kerja dan skala kecerdasan
spiritual. Metode yang digunakan dalam pengisian
skala adalah pernyataan-pernyataan diajukan secara
tertulis kepada responden dan cara menjawab
dilakukan dengan memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang telah disediakan.
Semua skala yang digunakan dalam penelitian ini
disusun berdasarkan skala Likert dengan 5 kategori
pilihan jawaban. Untuk skala kinerja guru pilihan
jawabannya adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai
(STS). Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan
5 skor (1-5), dimana semakin tinggi skor menunjukkan
kinerja yang semakin baik dan sebaliknya semakin
rendah skor menunjukkan kinerja yang semakin
buruk. Skala kinerja guru terdiri dari 35 item
pernyataan favorable yang dimodifikasi dari skala
kinerja guru yang disusun oleh Dami (2011),
berdasarkan teori dan aspek kinerja guru yang
113
dikemukan oleh Seivers (2007), dengan tingkat
reliabilitas sebesar 0,938. Skala motivasi kerja dengan
pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-
ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
Skala motivasi kerja disusun berdasarkan item
favorable dan item unfavorable. Skala dimodifikasi dari
skala motivasi kerja yang disusun Oudejans (2007),
dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0,7239. Skala
kecerdasan spiritual dengan pilihan jawaban Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala kecerdasan
spiritual diadaptasi dari skala yang disusun oleh King
(2008) yaitu The Spiritual Intelligence Self‐Report
Inventory (SISRI-24) dengan tingkat reliabilitas 0,96.
Tabel 3.2
Alat Ukur Penelitian Skala Kinerja Guru,Motivasi
Kerja dan Kecerdasan Spiritual
Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
SS = 5 SS = 1
S = 4 S = 2
R = 3 TP = 3
TS = 2 TS = 4
STS = 1 STS = 5
114
3.5.1 Instrumen Kinerja Guru
Kinerja guru diukur dengan menggunakan
instrument penilaian kinerja berdasarkan bentuk
penilaian subjektif atau penilaian kinerja human
judgment dengan memberikan penilaian terhadap diri
sendiri (self appraisal). Seivers (2007) menyediakan
panduan penilaian kerja yang dinamakan Teacher
Performance Assessment Guide,dengan kriteria yang
diukur yaitu : perencanaan, strategi mengajar,
penilaian dan evaluasi, lingkungan belajar,
perkembangan profesional dan komunikasi.
Skala kinerja guru terdiri dari 35 item pernyataan
favorable yang dimodifikasi dari skala kinerja guru
yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan aspek
kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007),
dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,938 dan nilai r
(corrected item-total correlation) bergerak dari rentang
nilai 0,348-0,828.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru (Y)
Kompetensi Dasar Guru
Dimensi Indikator No. Item
Kompetensi profesional
Perencanaan Mampu merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid,
Mampu memahami dan menyusun pembelajaran sesuai standar kurikulum yang berlaku
3,4,5
1,2
Strategi Mengajar
Mampu menciptakan strategi pembelajaran kelas
9,10, 11
115
yang efektif
Mampu menciptakan strategi mengajar yang melibatkan murid memanfaatkan media teknologi didasarkan pada penelitian yang dihubungkan dengan cara berpikir yang tinggi, problem solving dan dunia nyata.
6,7,8
Kompetensi pedagogik
Penilaian atau evaluasi
Mampu menggunakan penilaian atau evaluasi yang cocok untuk menentukan penguasaan murid
Mampu membuat keputusan-keputusan pembelajaran.
12,13, 14
15,16, 17
Kompetensi kepribadian
Lingkungan belajar
Mampu menciptakan budaya kelas yang efisien
Mampu menyiapkan serta mengembangkan kapasitas intelektual murid.
19,21, 22
18,20
Kompetensi sosial
Perkembangan professional
Mampu membangun kerja sama dengan sesama rekan kerja dan
Mampu menunjukkan tanggung jawab profesional secara efektif dan efisien.
23,26, 29
24,25,
28
Komuikasi Mampu membangun komunikasi dengan murid, orang tua dan masyarakat lainnya dalam mendukung proses pembelajaran
Mampu berkomunikasi secara baik dan mudah dimengerti orang lain
dimengerti oleh orang lain.
31,32,
35
30,33, 34
TOTAL 35
116
3.5.2 Instrumen Motivasi Kerja
Instrumen motivasi kerja disusun berdasarkan
item favorable dan item unfavorable. Skala terdiri dari
25 item dan dimodifikasi dari skala motivasi kerja yang
disusun Oudejans (2007), dengan tingkat reliabilitas
skala sebesar 0,7239 dan nilai r (corrected item-total
correlation) bergerak dari rentang nilai 0,352-0,754.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru
(X1)
Dimensi Indikator No.Item
F U
Motivasi Internal
Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan
1,4 2,3
Memiliki rasa puas terhadap pekerjaan
5,6,8 7
Memiliki minat terhadap pekerjaan
9,10,11 12
Motivasi Eksternal
a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan
13,14,16 15
b. penerimaan gaji yang
layak
19,20 17,18
c. rasa menghargai terhadap pekerjaan
21,23,25 22,24
Jumlah 16 9
Total 25
3.5.3 Instrumen Kecerdasan Spiritual
Instrumen kecerdasan spiritual dimodifikasi dari
skala yang disusun oleh King (2008) yaitu The Spiritual
117
Intelligence Self‐Report Inventory (SISRI-24) dengan
tingkat reliabilitas 0,96.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kecerdasan Spiritual
(X2)
Variabel Aspek-aspek Indikator No. Item
Kecerdasan spiritual adalah
sebagai satu rangkaian kapasitas
mental yang merupakan perasaan
terhubungkan dengan diri
sendiri, orang lain dan alam semesta
secara utuh.
Critical Existential Thinking (CET)
Memiliki kemampuan untuk merenungkan secara kritis masalah-masalah eksistensial atau metafisik lainnya.
1, 3, 5, 9, 13, 17, 21
Personal Meaning Production (PMP)
Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman fisik dan mental, termasuk kapasitas untuk menciptakan dan menguasai tujuan hidup.
7, 11, 7,11,15, 19, 23
Transcendental Awareness (TA)
Memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dimensi transenden/gambar diri, orang lain, dan dunia fisik yang disertai
dengan kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan semua itu dengan diri sendiri dan fisik.
2, 6,10, 14, 18, 20, 22
Conscious State Expansion (CSE)
Memiliki kemampuan untuk bergerak melampaui / mengembangkan kesadaran diri .
4, 8, 12, 16, 24
TOTAL 24
118
3.6 Teknik Analisis Data Penelitian
3.6.1 Analisis Uji Instrumen
Dalam penelitian ini, untuk dapat mengetahui
keabsahan data (item gugur dan item yang memenuhi
syarat) dan reliabilitas instrumen penelitian yang
digunakan maka perlu dilakukan uji coba. Validitas isi,
seleksi item dan reliabilitas digunakan dalam penelitian
ini untuk mendapatkan alat ukur yang layak untuk
dipakai.
Validitas isi dilakukan melalui pendapat dosen
pembimbing dalam proses telaah soal dengan
menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada,
kemudian skala juga disebarkan pada beberapa guru
dari Sekolah Dasar yang ada di UPTD Pendidikan
Daerah Kecamatan Mori Atas,Kabupaten Morowali
untuk melihat kejelasan dan struktur bahasa yang
digunakan dalam skala tersebut.
Dalam penelitian ini, seleksi item dicari melalui
diskriminasi daya beda item (corrected item-total
correlation) dan berdasarkan hasil korelasi itu
ditentukan butir-butir yang memenuhi syarat dan
gugur dengan menggunakan bantuan program SPSS for
windows versi 17.0. Menurut Azwar (2010), koeefisien
validitas yang kurang dari 0.30 adalah tidak
memuaskan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
suatu item dikatakan memenuhi syarat apabila
koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari 0.30
119
(Azwar, 2010). Dengan demikian apabila korelasi antar
skor item pernyataan dengan skor total aitem berada di
bawah 0.30 maka item dinyatakan gugur.
Selanjutnya, sesudah proses seleksi item,
dilakukan analisa reliabilitas terhadap butir-butir yang
valid dan dalam menghitung reliabilitas pada penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha
Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes
yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu
rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan
program SPSS for windows versi 17.0. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha ≥ 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2009).
Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien
alpha yang dikutip dari Sugiyono (2005) dan akan
menjadi pedoman penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.6
Pedoman penilaian reliabilitas skala
Alpha Kriteria
0,00 – 0, 199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Adapun uji coba seleksi item dilakukan pada
guru-guru Sekolah Dasar yang berasal dari 6 Sekolah
Dasar di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori
120
Utara, yaitu SDN Mayumba, SDN Tamonjengi, SDN
Tiwa’a, SDN Satu Atap Lembontonara, SDN 1 Taliwan
dan SDN 2 Taliwan dengan pertimbangan bahwa
sekolah-sekolah tersebut memiliki karakteristik guru
dan tempat yang hampir sama dengan sekolah yang
dijadikan tempat penelitian. Uji coba seleksi item
dilaksanakan pada hari/tanggal: Senin dan Selasa ( 18-
19 Juni 2012).
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih
dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya
penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi
klasik terdapat beberapa pengujian yang harus
dilakukan, yakni uji normalitas, uji multikoloniertas,
uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji
linearitas.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari
hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan
bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau
hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006).
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik
histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample kolmogorov
smirnov.
121
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi,
maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian
akan dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinearitas adalah jika nilai
tolerance mendekati angka 1 dan VIF disekitar angka 1
(Santoso, 2010).
3.6.2.3 Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians tetap maka terjadi problem
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu
homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependenn
ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada
grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2010).
122
3.6.2.4 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui
linearitas hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi
penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika
penyimpangan tersebut tidak signifikan, maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan
p≤0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang
linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.6.3 Uji Hipotesis
Teknik analisa data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis
ini bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(Sugiyono, 2005). Analisis regresi berganda dilakukan
bila jumlah variabel independennya minimal dua.
Analisa ini digunakan karena jumlah variabel
independen dalam penelitian ini adalah dua variabel.
Berdasarkan model persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y= α+ β1X1 + β2X2
Dimana:
Y = Kinerja Guru
α = Konstanta
123
X1 = Motivasi Kerja
β1 = Koefisien Regresi X1
X2 = Kecerdasan Spiritual
β2 = Koefisien Regresi X2
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen
3.7.1 Hasil Uji Seleksi Item dan Reliabilitas
3.7.1.1 Skala Kinerja Guru
Seleksi item dilakukan terhadap 35 item
pernyataan skala kinerja guru. Hasil uji seleksi item
pada skala kinerja guru diperoleh 31 item yang
memenuhi syarat dan 4 item gugur. Nilai r (corrected
item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,302-
0,659, dengan koefisien alpha cronbach dari 31 item
yang memenuhi syarat 0,915 termasuk dalam kategori
SANGAT KUAT.
Penyebaran item yang memenuhi syarat dan
aitem gugur dari skala kinerja guru dapat di lihat pada
tabel pada halaman berikutnya :
Tabel 3.7
Sebaran Hasil Seleksi Aitem
Skala Kinerja Guru
NO Aspek Jumlah
Item
Nomor item
memenuhi
syarat
Nomor
item
gugur
1 Perencanaan 5 1,2,4,5 3
2 Strategi
Mengajar
6 6,8,10,11 7,9
3 Penilaian dan
evaluasi
6 12,13,14,15,16,17 -
124
4 Lingkungan
belajar
5 18,19,20,21,22 -
5 Perkembangan
profesional
7 23,24,25,26,27,29 28
6 Komunikasi 6 30,31,32,33,34,35 -
TOTAL 35 31 4
3.7.1.2 Skala Motivasi Kerja
Seleksi item dilakukan terhadap 25 item
pernyataan skala motivasi kerja. Hasil uji seleksi item
pada skala motivasi kerja diperoleh 22 item yang
memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r (corrected
item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,345-
0,680, dengan koefisien alpha cronbach dari 22 item
yang memenuhi syarat 0,885 dan termasuk dalam
kategori SANGAT KUAT.
Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item
gugur dari skala motivasi dapat di lihat pada tabel di
dihalaman selanjutnya :
Tabel 3.8
Sebaran Hasil Seleksi Item
Skala Motivasi Kerja
NO Aspek dan Indikator
Jumlah Item
Nomor item memenuhi
syarat
Nomor item gugur
Motivasi Internal
1
a. Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan
4 1,2,3,4 -
b. Memiliki rasa puas terhadap pekerjaan
4 5,6,8 7
c. Memiliki minat terhadap pekerjaan
4 9,10,12 11
Motivasi Eksternal
125
2
a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan
4 13,14,15, 16
a. Penerimaan gaji yang layak
4 17,19,20 18
b. Rasa menghargai terhadap pekerjaan
5 21,22,23,24,25
-
Total 25 22 23
3.7.1.3 Skala Kecerdasan Spiritual
Seleksi aitem dilakukan terhadap 24 item
pernyataan skala kecerdasan spiritual. Hasil uji seleksi
item pada skala kecerdasan spiritual diperoleh 21aitem
yang memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r
(corrected item-total correlation) bergerak dari rentang
nilai 0,348-0,720 , dengan koefisien alpha cronbach dari
21 item yang memenuhi syarat 0,911 dan termasuk
dalam kategori SANGAT KUAT.
Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item
gugur dari skala kecerdasan spiritual dapat di lihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9
Sebaran Hasil Seleksi Item
Skala Kecerdasan Spiritual
NO Aspek Jumlah Item
Nomor item
memenuhi syarat
Nomor item gugur
1 Critical Existential Thinking (CET)
7 1, 5, 9, 13, 17,
3,21
2 Personal 5 7,11,15, -
126
Meaning Production (PMP)
19, 23
3 Transcendental Awareness (TA)
7 2, 6,10, 14, 18, 22
20
4 Conscious State Expansion (CSE)
5 4, 8, 12, 16, 24
TOTAL 24 21 3
Dengan demikian berdasarkan hasil uji seleksi
item yang dilakukan terhadap setiap skala maka, skala
Kinerja Guru, skala Motivasi Kerja dan Skala
Kecerdasan Spiritual ini merupakan alat ukur yang
berada pada kategori yang sangat diandalkan dan
memiliki ketepatan dan kecermatan sebagai alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya.