bab iii metode penelitian 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/4/t1... ·...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik supyek penelitian
3.1.1 Setting waktu
Penelian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan selam 4 (tiga) bulan yaitu
dimulai bulan januari sampai april 2012. Alasan mendasar penelian ini dilakukan
bulan Januari 2012, karena pada bulan bulan tersebut bulan bulan efektif dalam
kegiatan belajar mengajarpada semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Menyusun proposal
penelitian
Awal Januari 2012
2. Analisis situasi dan
rancangan PTK
Awal Pebruari 2012
3. Siklus I Awal Maret 2012
4. Siklus II Awal April 2012
5. Penulisan laporan
penelitian/sekripsi
Akhir April 2012
3.1.2 Setting Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V pada semester II tahun pelajaran
2011/2012 di SD Negeri Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
3.1.3 Karakteristtik Subyek Penelitan
Karakteristik subyek dalam penelitaian Tindakan kelas ini yaitu Siswa
kelas V Semester II tahun pelajaran di SD Negeri Sendang Kecamatan
Wonotunggal Kabupaten Batang dengan jumlah siswa 22 anak yang terdiri dari 7
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
31
32
3.2 PTK Kolaborasi.
Penelitian tindakan kelas menurut Sri Mulyani 2009, merupakan
penelitian partisipatori kolaboratif yang berawal dari klarifikasi beberapa masalah
yang menarik perhatian dan dirasakan bersama oleh suatu kelompok. Arah dan
tujuan penelitian tindakan yang dilakuakn pengajar sudah jelas, yaitu demi
kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas harus menyangkut pengajar dalam
bentuk proses pembelajaran. Namunn demikian, ada hal yang sengat perlu
dipahami bahwa tindakan kelas yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan atas
upaya meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Oja dan Sumarjan (sentra, 2009) mengelompokkan penelitian
tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelti
tindakan kolaboratif; (c) stimultan terintegratif; (d) administrasi social
eksperimental. Dalam peneliantindakan ini menggunakan bentuk penelitian
kolaboratif guru dan peneliti bekerja sama dalam memecahkan masalah. Tujuan
utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran
di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelian ini peneliti
bekerjasama dengan guru kelas, kehadiran peneliti dan guru dikelas dilakukan
seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau di teliti. Dengan cara ini diharapkan
memperoleh data yang subjectif mungkin demi kevalidan yang diperlukan.
3.3 Variabel yang Telah Diteliti
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas atau variabel
yang mempengaruhi (X) dan variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (Y).
Variabel Bebas/prekdiktor (X) adalah alat peraga papan berpaku dan Variabel
Terikat/Kriterium (Y) adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
33
3.4 Definisi Operasional
a) PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah penelitian yang biasanya
dilaksanakan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar, dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
pembelajaran.
b) Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efesien
c) Papan berpaku merupakan media papan berpaku ke dalam alat peraga ukuran
besar yang terbuat dari tripleks dan dapat digunakan secara klasikal.
d) Peningkatan hasil belajar Matematika maksudnya adalah peningkatan :
- Kemampuan memahami konsep-konsep dalam pelajaran Matematika
dilihat dari ketepatan mengerjakan soal bila dibandingkan sebelumnya.
- Menumbuhkan rasa senang siswa terhadap pelajaran Matematika.
- Nilai / skor hasil belajar mencapai KKM.
e) Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) Siklus, tiap Siklus terdiri
dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri atas 4 tahap, yaitu:
Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Observasi (Observing), dan
Refleksi (Reflecting).
Tahapan Siklus diartikan sebagai perputaran tahapan dalam penelitian
tindakan kelas. Pada bagian ini dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan
dalam kegiatan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Adapun perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi adalah sebagai berikut :
3.5.1 Tahap Perencanaan Penelitian
Kegiatan dalam perencanaan mencangkup :
1. Persiapan menyusun program pembelajaran, yaitu guru merumuskan tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran, mencari metode serta teknik yang
34
sesuai dengan materi. Merancang instrumen penilaian , baik proses maupun
hasil pembelajaran.
2. Menyusun program pembelajaran, yaitu menentukan alokasi waktu, memilih
materi yang sesuai, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun skenario dan
merancang instrumen penilaian.
3. Mencoba atau berlatih menggunakan skenario yang disusun agar sesuai tujuan
yang diharapkan.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
1) Perencanaan
- Membuat rencana pembelajaran mengenai Simetri Lipat dan Pencerminan.
- Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan anggota minimal 5
orang.
- Membuat rangkuman materi yang akan diberikan dan membuat soal-soal
dalam bentuk lembar kerja siswa untuk disampaikan ke setiap kelompok dan
setiap kelompok mempelajarinya.
- Menyiapkan alat peraga papan berpaku.
- Membuat soal-soal tes.
- Menyiapkan lembar pengamatan/observasi keaktifan peserta didik.
- Menyiapkan lembar pengamatan/observasi guru.
- Menyiapkan buku nilai.
2) Implementasi
Tindakan / Implementasi dilakukan 2 (dua) kali pertemuan
Pertemuan I
1. Guru mengecek persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
2. Guru mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat
membaca dan menulis
3. Guru memotivasi siswa dengan brand game
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
35
5. Guru menunjukkan alat peraga papan berpaku dan karet gelang berwarna
warni
6. Guru bertanya jawab seputar papan berpaku dan karet gelang berwarna warni
jawaban
7. Guru melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
8. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan alat peraga papan berpaku
9. Guru bertanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
10. Guru menjelaskan cara penggunaan papan berpaku dan karet gelang
11. Guru membagikan alat peraga papan berpaku pada siswa
12. Guru meminta siswa memikirkan membuat bangun datar pada papan paku
dengan meregangkan dan mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di
atas papan tersebut.
13. Guru meminta siswa mencerminkan bangun datar tersebut sesuai bangun
datar sebelumnya (bagun tersebut menjadi bayangan dari bangun
sebelumnya) dengan menghitung jarak bangun ke cermin sehingga ukuran
bangun sama
14. Guru meminta siswa menggabar hasil yang diperolehnya di kertas berpetak
15. Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan pencerminan menggunakan papan
berpaku
16. Guru melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan
siswa
17. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
perihal yang kurang / belum jelas untuk materi yang telah diterangkan.
18. Guru mengajak siswa berdiskusi kelompok dan memberikan LKS pada tiap
kelompok
19. Guru, peneliti dan pengamat mengamati jalannya diskusi kelompok.
20. Guru meminta setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya dan
kelompok lain memberi tanggapan
21. Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja kelompok
36
22. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
23. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi 1
24. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
25. Guru memberikan tindak lanjut
3) Observasi dan Evaluasi
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama
diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara dan hasil tes,
maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
Pertemuan II
1. Guru mengecek persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
2. Guru mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat
membaca dan menulis
3. Guru memotivasi siswa dengan brand game
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru menunjukkan alat peraga papan berpaku dan karet gelang berwarna
warni
6. Guru bertanya jawab seputar papan berpaku dan karet gelang berwarna warni
jawaban
7. Guru melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
8. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan alat peraga papan berpaku
9. Guru bertanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
10. Guru menjelaskan cara penggunaan papan berpaku dan karet gelang
11. Guru membagikan alat peraga papan berpaku pada siswa
12. Guru meminta siswa memikirkan membuat bangun datar pada papan paku
dengan meregangkan dan mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di
atas papan tersebut.
37
13. Guru meminta siswa mencerminkan bangun datar tersebut sesuai bangun
datar sebelumnya (bagun tersebut menjadi bayangan dari bangun
sebelumnya) dengan menghitung jarak bangun ke cermin sehingga ukuran
bangun sama
14. Guru meminta siswa menggabar hasil yang diperolehnya di kertas berpetak
15. Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan pencerminan menggunakan papan
berpaku
16. Guru melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan
siswa
17. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
perihal yang kurang / belum jelas untuk materi yang telah diterangkan.
18. Guru mengajak siswa berdiskusi kelompok dan memberikan LKS pada tiap
kelompok
19. Guru, peneliti dan pengamat mengamati jalannya diskusi kelompok.
20. Guru meminta setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya dan
kelompok lain memberi tanggapan
21. Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja kelompok
22. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
23. Guru meminta siswa mengerjakan tes evaluasi 2
24. Guru memberikan umpan balik
25. Guru meminta siswa mengerjakan tes formatif 1/ulangan harian
26. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
27. Guru memberikan tidak lanjut
3) Observasi dan Evaluasi
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saa implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama
diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara dan hasil tes,
maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
38
4) Refleksi
Selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji keberhasilan
dan kegagalannya. Dari data yang diperoleh pada saat proses belajar mengajar
apabila hasil analisis pada siklus 1 ada revisi dan kekurangan maka analisis
direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus 2 dalam rangka mencapai
tujuan.
b. Siklus 2
1) Perencanaan
- Menyempurnakan rencana pembelajaran yang sudah ada di siklus 1.
- Memperbaiki bentuk pembelajaran dalam kelompok yang sudah terbentuk
agar didapat hasil yang lebih baik dari siklus 1.
- Menyiapkan soal-soal yang bervariasi dan sedikit lebih sulit sesuai dengan
materi yang diberikan.
- Menyiapkan soal tes evaluasi 3 dan tes formatif 2
- Menyiapkan lembar pengamatan / observasi keaktifan peserta didik.
- Menyiapkan lembar pengamatan / observasi guru.
- Menyiapkan buku nilai.
2) Implementasi
Tindakan / Implementasi dilakukan 2 (dua) kali pertemuan
Pertemuan I
1. Guru mengecek persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
2. Guru mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat
membaca dan menulis
3. Guru memotivasi siswa dengan brand game
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru menunjukkan alat peraga papan berpaku dan karet gelang berwarna
warni
6. Guru bertanya jawab seputar papan berpaku dan karet gelang berwarna warni
jawaban
7. Guru melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
39
8. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan alat peraga papan berpaku
9. Guru bertanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
10. Guru menjelaskan cara penggunaan papan berpaku dan karet gelang
11. Guru membagikan alat peraga papan berpaku pada siswa
12. Guru meminta siswa memikirkan membuat bangun datar pada papan paku
dengan meregangkan dan mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di
atas papan tersebut.
13. Guru meminta siswa mencerminkan bangun datar tersebut sesuai bangun
datar sebelumnya (bagun tersebut menjadi bayangan dari bangun
sebelumnya) dengan menghitung jarak bangun ke cermin sehingga ukuran
bangun sama
14. Guru meminta siswa menggabar hasil yang diperolehnya di kertas berpetak
15. Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan pencerminan menggunakan papan
berpaku
16. Guru melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan
siswa
17. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
perihal yang kurang / belum jelas untuk materi yang telah diterangkan.
18. Guru mengajak siswa berdiskusi kelompok dan memberikan LKS pada tiap
kelompok
19. Guru, peneliti dan pengamat mengamati jalannya diskusi kelompok.
20. Guru meminta setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya dan
kelompok lain memberi tanggapan
21. Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja kelompok
22. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
23. Guru memberikan soal tes evaluasi 3 untuk dikerjakan secara individu di
Lembar Kerja Siswa yang telah tersedia.
24. Guru, peneliti dan pengamat mengoreksi hasil kerja peserta didik.
25. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
40
26. Guru memberikan tidak lanjut
3) Observasi dan Evaluasi
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama
diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara dan hasil tes,
maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
Pertemuan II
1. Guru mengecek persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
2. Guru mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat
membaca dan menulis
3. Guru memotivasi siswa dengan brand game
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru menunjukkan alat peraga papan berpaku dan karet gelang berwarna
warni
6. Guru bertanya jawab seputar papan berpaku dan karet gelang berwarna warni
jawaban
7. Guru melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
8. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan alat peraga papan berpaku
9. Guru bertanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
10. Guru menjelaskan cara penggunaan papan berpaku dan karet gelang
11. Guru membagikan alat peraga papan berpaku pada siswa
12. Guru meminta siswa memikirkan membuat bangun datar pada papan paku
dengan meregangkan dan mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di
atas papan tersebut.
13. Guru meminta siswa mencerminkan bangun datar tersebut sesuai bangun
datar sebelumnya (bagun tersebut menjadi bayangan dari bangun
sebelumnya) dengan menghitung jarak bangun ke cermin sehingga ukuran
bangun sama
41
14. Guru meminta siswa menggabar hasil yang diperolehnya di kertas berpetak
15. Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan pencerminan menggunakan papan
berpaku
16. Guru melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan
siswa
17. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya
18. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
perihal yang kurang / belum jelas untuk materi yang telah diterangkan
19. Guru memberi soal tes formatif 2.
20. Guru, peneliti dan pengamat mengadakan pengamatan.
21. Guru, peneliti dan pengamat mengoreksi hasil kerja peserta didik.
22. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
23. Guru memberikan tidak lanjut
3) Observasi dan Evaluasi
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama
diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara dan hasil tes,
maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
4) Refleksi
Setelah hasil-hasil pekerjaan dari siklus 2 dijadikan satu dan dianalisa oleh
semua anggota penelitian, langkah berikutnya yang dilakukan adalah melakukan
refleksi apakah pembelajaran berhasil.
3.6 Tekni Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui
teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang
diperoleh dari keaktifan di dalam kelas serta tes hasil belajar Matematika dengan
pokok bahasan “simetri lipat dan pencerminan” dan lembar observasi siswa. Tes
diadakan setiap akhir siklus. Untuk data kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil
42
tes yang diberikan kepada siswa. Sedangkan data kualitatif berasal dari observasi.
Teknik pengunpulan data pada penelitian ini meliputi teknik tes maupun non tes.
3.7 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti
menggunakan teknik :
1) Observasi
Pelaksanaan tindakan di dalam PTK secara bersamaan juga dilakukan
observasi, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi. Teknik
ini untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Pengamatan dan observasi ini melipti: semangat mengikuti pembelajaran,
kedisiplinan siswa, aktif bertanya, aktif menjawab, kerjasama dalam kelompok,
aktif dalam diskusi kelompok, mengemukakan ide, menyimpulkan hasil kegiatan,
dan kreatifitas siswa.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal
memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul. Itulah sebabnya maka
cara bekerja seperti ini disebut system tanda. Arikunto (2010). Berikut adalah
kisi-kisi instrumen observasi kinerja guru dalam pembelajaran matematika
menggunakan alat peraga papan berpaku:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga Papan Berpaku
Aspek Yang Diamati No
A. Kegiatan Awal
Apersepsi
(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan
presensi
(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk
yang baik saat membaca dan menulis
(3) Memotivasi siswa dengan brand game
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
1
2
3
4
43
B. Kegiatan Inti
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan Eksporasi:
(1) Menunjukkan alat peraga papan berpaku dan karet
gelang berwarna warni
(2) Bertanya jawab seputar papan berpaku dan karet gelang
berwarna warni jawaban
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran menggunakan alat peraga papan berpaku
Elaborasi :
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan
materi yang disampaikan
(3) Menjelaskan cara penggunaan papan berpaku dan karet
gelang
(4) Membagikan alat peraga papan berpaku pada siswa
(5) Siswa memikirkan membuat bangun datar pada papan
paku dengan meregangkan dan mengaitkan karet yang
tersedia pada paku-paku di atas papan tersebut.
(6) Siswa mencerminkan bangun datar tersebut sesuai
bangun datar sebelumnya (bagun tersebut menjadi
bayangan dari bangun sebelumnya) dengan menghitung
jarak bangun ke cermin sehingga ukuran bangun sama
(7) Meminta siswa menggabar hasil yang diperolehnya di
kertas berpetak
(8) Memfasilitasi siwa dalam melakukan pencerminan
menggunakan papan berpaku
(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi
hasil pekerjaan siswa
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi:
(1) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang
materi yang belum dipahami siswa
(2) Membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan simetri lipat
(3) Guru memberikan siswa soal evaluasI
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
44
C. Kegiatan Penutup
(1) Melalui bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan mengulangi
kesimpulan yang sudah dibuat
(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
(3) Memberikan eminta siswa mempelajari materi yang akan
datang
21
22
23
Jumlah Item 23
Berikut adalah kisi-kisi instrumen observasi keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika menggunakan alat peraga papan berpaku :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktifan Siswa
2) Dokumentasi
Berdasarkan Sukmadinata (Abdul Mutholib, 2009) studi dokumenter
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini
No Aspek yang
Diamati Indikator
Nomor
Pernyataan
1 Ketertarikan
menggunakan alat
peraga
Ketertarikan siswa menggunakan alat
peraga papan berpaku.
1, 4
2 Keseriusan dan
aktif dalam belajar
Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru. Cara menggunakan alat
peraga, membaca dan mencatat.
2, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 11, 12
3 Tanggung Jawab
dan Kemandirian
Menyampaikan pendapat.
Menjawab pertanyaan.
Ketepatan dan kecepatan dalam
mengerjakan latihan.
13,14,15
4 Perasaan Suka dan gembira. 3,10
Jumlah Pernyataan 15
45
peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai
hasil ulangan siswa kelas V di SDN Sendang khususnya pada mata pelajaran
Matematika semester II tahun 2011/2012.
3) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data
alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.Secara lebih rinci,
daftar kisi-kisi soal tespemahaman siklus I dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus I (Tes Formatif 1)
Sedangkan daftar kisi-kisi soal tespemahaman siklus II dapat dilihat pada
tabel 3.2 berikut :
No. Indikator
Tingkat
Ke-
Sukaran
Nomor Soal Jmlh Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6
1. Menentukan
jumlah simetri
lipat bangun
datar
Mudah √ √
Sedang √ √ √
Sukar √
2. Mengidentifika
si pencerminan
bangun datar
dari hasil
lipatan
Mudah √
4 Sedang √
Sukar √ √
Jumlah Soal
Mudah 3
Sedang 4
Sukar 3
46
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus II (Tes Formatif 2)
No Indikator
Tingkat
Ke-
Sukaran
Nomor Soal Jumlah
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Menunjukan bangun
yang tidak memiliki
simetri lipat
Mudah √
1 Sedang
Sukar
2. Menunjukan jumlah
simetri lipat pada
bangun datar
Mudah √ √
5
Sedang √ √
Sukar √
3. Melakukan
pencerminan
untukmembentuk
bayangan terhadap
sumbu tegak
Mudah
1 Sedang
Sukar √
4. Melakukan
pencerminan
untukmembentuk
bayangan terhadap
sumbu tegak dengan
menggunakanalat
peraga papan berpaku
Mudah √
3 Sedang √ √
Sukar
Jumlah Soal
Mudah 4
Sedang 4
Sukar 2
4) Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dapat memberikan informasi / penjelasan hal-hal yang dianggap
perlu pada penelitian ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru dan
beberapa siswa kelas V tentang proses belajar mengajar mata pelajaran
Matematika selama ini.
47
3.8 Uji Coba Instrumen Penilaian
3.8.1 Validitas Tes
Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Sebelum soal di bagikan kepada peserta didik terlebih
dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid.
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative
konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Tingkat validitas suatu instrument
dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument
dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total
correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi
0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
Menurut Sugiyono (2010) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
48
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tes YangValid Untuk Siklus I dan Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00002 24.7619 63.290 .466 .894
VAR00004 24.2857 65.414 .291 .897
VAR00005 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00006 24.5714 65.257 .209 .898
VAR00007 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00008 24.4762 61.462 .731 .890
VAR00009 24.6190 61.048 .740 .890
VAR00011 24.8095 63.062 .513 .893
VAR00012 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00014 24.2381 64.590 .527 .894
VAR00015 24.4762 62.362 .607 .892
VAR00017 24.4762 62.762 .553 .893
VAR00018 24.5238 60.762 .802 .889
VAR00020 24.2381 65.490 .338 .896
VAR00022 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00023 24.1905 66.362 .230 .897
VAR00024 24.2381 65.590 .318 .896
VAR00025 24.5714 65.257 .209 .898
VAR00027 24.4762 61.562 .717 .890
VAR00028 24.6190 61.048 .740 .890
VAR00029 24.9524 64.148 .453 .895
VAR00030 24.2857 64.814 .396 .895
VAR00032 24.7619 63.290 .466 .894
VAR00034 24.2857 65.414 .291 .897
VAR00035 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00036 24.5714 65.257 .209 .898
VAR00037 24.5714 61.857 .641 .891
VAR00038 24.4762 61.462 .731 .890
VAR00039 24.6190 61.048 .740 .890
49
Hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel 3.5 dari 40 item soal
yang diujikan didapat 29 item soal yang valid sedangkan yang tidak valid ada 11
soal. Selanjutnya dari 29 item soal yang valid tersebut 10 soal yang akan
dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus I dan 10 soal yang akan
dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus II.
3.8.2 Uji Reliabilitas Tes
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu
gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi
alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Hidayati,
2011). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan sebagai berikut :
a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.6
Hasil Uji Realiabilitas Instrument Tes Siklus I dan Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.897 40
Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .897 yang artinya
instrument memiliki tingkat reliabilitas bagus atau dapat diterima. Dengan
demikian instrument tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian
ini pada siklus I dan siklus II.
3.9 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Arikunto (2007), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
50
untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus
mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Table 3.7
Indeks Kesukaran Instrumen
Siklus I Siklus II
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
2, 6, 9 1, 4, 5, 10 3, 7, 8 1, 2, 9, 6 4, 5, 7, 10 3, 8
3.10 Indikator Kinerja
Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan simetri
𝒑 =𝑩
𝑱𝑺
Mean : Nilai Maksimal
51
lipat dan pencerminan dalam pembelajaran sehingga keaktifan dan hasil belajar
dapat meningkat.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan kelas ini dilakukan
analisis hasil instrumen penilaian. Analisis dilakukan sebagai berikut :
1. Membuat tabel analisis. Tabel tersebut memuat hasil belajar yang
diperolehsetiap siswa, ketuntasan belajar siswa, nilai rata-rata kelas dan
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan.
2. Kriteria keberhasilan. Keberhasilan tindakan kelas pada penelitian ini apabila:
Hasil belajar siswa dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90 % dari
seluruh siswa kelas V SD N Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Semester II yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa sudah dapat memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah yaitu 60 atau ≥ 60. Peningkatan hasil
belajar siswa dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90 % dari seluruh siswa kelas
V SDN Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Semester II maka
peneliti menentukan bahwa penelitian ini dikatakan berhasil jika ketuntasan
individu mencapai 90%.
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan
keaktifan belajar adalah :
1. Respon siswa terhadap penjelasan atau pertanyaan guru.
2. Unjuk kerja siswa dalam aktivitas pembelajaran secara individu
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik dan tepat waktu.
4. Aktif mencari informasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang besar.
Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam pembelajaran)
dinyatakan berhasil apabila dari 22 siswa mencapai keaktifan 75% atau 18
siswa aktif dalam pembelajaran.
2. Proses perbaikan pembelajaran (hasil belajar siswa meningkat) dikatakan
berhasil apabila dari 22 siswa mencapai hasil belajar 90% atau 20 siswa telah
berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar
KKM untuk kompetensi dasar itu adalah 60.
52
3.11 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
1. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif dipaparkan
dalam bentuk persentase, menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokan menjadi sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kategori Nilai Rata-rata Siswa
No Nilai Rata-rata
1 90-100 Sangat Baik
2 70-89 Baik
3 50-69 Cukup
4 30-49 Kurang
5 0-29 Kurang Baik
2. Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa yang
berpedoman pada lembar observasi keaktifan siswa. Penilaian dilihat dari
hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Di dalam lembar observasi
terdapat 15 pernyataan yang terdiri dari 2 pernyataan negatif dengan skor 1
untuk jawaban ya, dan skor 2 untuk jawaban tidak. Sisanya adalah 13
pernyataan positif dengan skor masing-masing 2 untuk jawaban ya, dan 1
untuk jawaban tidak. Presentase diperoleh dari skor pada lembar observasi
dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari
rata-rata presentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data observasi
ini dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :
NILAI AKHIR = 𝑃𝐸𝑅𝑂𝐿𝐸𝐻𝐴𝑁𝑆𝐾𝑂𝑅
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅 𝐾𝐸𝑆𝐸𝐿𝑈𝑅𝑈𝐻𝐴𝑁 x100
53
Tabel 3.9
Kriteria Keaktifan Siswa
Skor Persentase Kriteria
21 - 28 75% - 100% Sangat Tinggi
14 - 20 50% - 74,99% Tinggi
7 - 13 25% - 49,99% Sedang
0 - 6 0% - 24,99% Rendah
Cara menghitung persentase keaktifan siswa (Sugiyono, 2001) berdasarkan
lembar observasi untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut :
Presentase = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100 %