bab iii metode penelitian 3.1 desain penelitian penelitian ini

15
Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi pendekatan metaphorical thinking dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis dan habits of mind siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Ruseffendi (2010) mengungkapkan bahwa desain kelompok kontrol non-ekivalen tidak berbeda dengan desain penelitian kelompok kontrol pretes-postes, kecuali dalam pengelompokkan subjek. Pada desain kelompok kontrol non-ekivalen, subjek tidak dikelompokkan secara acak. Alasan pemilihan desain ini dikarenakan di lapangan sering tidak memungkinkan untuk mengelompokkan subjek secara acak. Pada penelitian ini, terdapat dua kelompok sampel penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen pada penelitian ini adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan metaphorical thinking, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Pada kedua kelompok akan diberikan pretes dan postes menggunakan instrumen yang sama. Pada penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pendekatan metaphorical thinking merupakan variabel bebas dan kemampuan representasi matematis dan habits of mind siswa merupakan variabel terikat. Adapun desain penelitian untuk kemampuan representasi matematis adalah sebagai berikut. O X O O O Keterangan: O : Pemberian pretes dan postes X : pembelajaran menggunakan pendekatan metaphorical thinking : Subjek tidak dikelompokkan secara acak 33

Upload: dangdien

Post on 05-Feb-2017

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

33

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi pendekatan metaphorical

thinking dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis dan habits of

mind siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain

kelompok kontrol non-ekivalen. Ruseffendi (2010) mengungkapkan bahwa desain

kelompok kontrol non-ekivalen tidak berbeda dengan desain penelitian kelompok

kontrol pretes-postes, kecuali dalam pengelompokkan subjek. Pada desain

kelompok kontrol non-ekivalen, subjek tidak dikelompokkan secara acak. Alasan

pemilihan desain ini dikarenakan di lapangan sering tidak memungkinkan untuk

mengelompokkan subjek secara acak. Pada penelitian ini, terdapat dua kelompok

sampel penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen pada penelitian ini adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran

menggunakan pendekatan metaphorical thinking, sedangkan kelompok kontrol

adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik. Pada kedua kelompok akan diberikan pretes dan postes menggunakan

instrumen yang sama.

Pada penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Pendekatan metaphorical thinking merupakan variabel bebas dan

kemampuan representasi matematis dan habits of mind siswa merupakan variabel

terikat. Adapun desain penelitian untuk kemampuan representasi matematis

adalah sebagai berikut.

O X O

O O

Keterangan:

O : Pemberian pretes dan postes

X : pembelajaran menggunakan pendekatan metaphorical thinking

: Subjek tidak dikelompokkan secara acak

33

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

34

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1

Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau semester ganjil Tahun Ajaran 2014/2015

dengan materi Perbandingan dan Skala. Pemilihan siswa SMP tersebut sebagai

subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa kelompok siswa dirasa

siap untuk menerima perlakuan penelitian ini baik secara waktu dan materi yang

tersedia.

Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Pemilihan

sampel didasarkan pada pertimbangan yang diperoleh dari guru dan kelas yang

mendapatkan izin administratif dari pihak sekolah. Tujuan dilakukan pengambilan

sampel seperti ini adalah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan

efisien terutama dalam hal pengawasan, kondisi subyek penelitian, waktu

penelitian yang ditetapkan, kondisi tempat penelitian serta prosedur perizinan.

Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII.5 dan VII.7. Berdasarkan dua kelas

tersebut kemudian dipilih secara acak kelas VII.7 yang menjadi kelompok

eksperimen dan kelas VII.5 yang menjadi kelompok kontrol dengan jumlah siswa

masing-masing berjumlah sama yaitu 36 siswa.

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan

non-tes. Instrumen dalam bentuk tes terdiri dari pretes dan postes untuk mengukur

kemampuan representasi matematis siswa, sedangkan instrumen dalam bentuk

non-tes terdiri dari hasil Kemampuan Awal Matematis (KAM) siswa yang

diperoleh dari guru berupa hasil Ujian Harian materi prasyarat dari materi

Perbandingan dan Skala, angket penelusuran habits of mind siswa dan lembar

observasi yang memuat indikator - indikator aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran. Berikut ini merupakan uraian dari instrumen yang digunakan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

35

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1 Kemampuan Awal Matematis (KAM)

Kemampuan awal matematis siswa adalah kemampuan atau pengetahuan

yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Kemampuan awal

matematis bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum pembelajaran

dan untuk penempatan siswa berdasarkan pengetahuan awal matematikanya.

Kemampuan awal matematis siswa diukur melalui hasil Ujian Harian materi

prasyarat yang sudah dipelajari yaitu materi Bilangan dan Himpunan.

Berdasarkan skor kemampuan awal matematis yang diperoleh, siswa

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok dengan kategori, yaitu siswa kelompok

tinggi, siswa kelompok tengah, dan siswa kelompok bawah. Kategori

pengelompokan siswa berdasarkan KAM dari rataan dan standar deviasi

(Arikunto, 2013) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori Pengelompokkan Siswa Berdasarkan KAM

Interval Skor Tes KAM Kategori

Xi ≥ rataan + standar deviasi Tinggi

Rataan – standar deviasi < Xi < rataan + standar deviasi Sedang

Xi ≤ rataan – standar deviasi rendah

Ket: Xi = skor yang diperoleh siswa

Berdasarkan kategori di atas, diperoleh hasil pengelompokan siswa

berdasarkan KAM. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B. Hasil

Rangkuman dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 3.2 Hasil Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kategori KAM

Kategori Jumlah Siswa

Tinggi 15

Sedang 46

Rendah 11

Berdasarkan Tabel 3.2 diperoleh jumlah siswa untuk kategori tinggi sebanyak

15 siswa, kategori sedang sebanyak 46 siswa dan kategori rendah sebanyak 11

siswa. Dimana jumlah keseluruhan siswa sebanyak 72 siswa.

3.3.2 Tes Kemampuan Representasi Matematis

Tes kemampuan representasi matematis disajikan dalam bentuk uraian yang

terdiri dari atas pretes dan postes. Kedua kelompok, baik kelompok eksperimen

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

36

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kelompok kontrol diberikan kedua tes ini. Pretes dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan

berupa pendekatan pembelajaran. Sedangkan postes diakukan untuk mengetahui

pencapaian kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan

yang berbeda. Soal yang diberikan dalam pretes sama dengan soal yang diberikan

dalam postes. Tes yang diberikan terdiri dari 6 butir soal uraian yang mengacu

pada Kurikulum 2013 pada materi Perbandingan dan Skala. Selengkapnya hasil

pretes dan postes kemampuan representasi matematis dapat dilihat pada Lampiran

C.

Menurut Suherman (2003) untuk mendapatkan alat evaluasi yang kualitasnya

baik, perlu perhatikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya:

validitas, reliabilitas, obyektivitas, praktikabilitas, derajat kesukaran, daya

pembeda, efektivitas option dan efisiensi. Dalam penelitian ini soal tes terlebih

dahulu diuji validitas, reliabilitas dan derajat kesukaran. Untuk mendapatkan hal

tersebut, soal tes harus diujicobakan pada subjek yang karakteristiknya serupa

dengan karakteristik subjek populasi penelitian kita. Hal ini dikarenakan agar

instrumen itu baik, mengukur apa yang semestinya diukur, siswa menjawabnya

dengan konsisten, dan luput dari kesalahan-kesalahan (Ruseffendi, 2010).

Adapun rincian indikator kemampuan representasi matematis yang akan

diukur sebagai berikut.

Tabel 3.3 Deskripsi Indikator Kemampuan Representasi Matematis

No Representasi Bentuk–bentuk Operasional

1

Representasi

Visual (Gambar) Menyajikan kembali data atau informasi dari

suatu representasi ke representasi diagram, grafik

atau tabel

Menggunakan representasi visual untuk

menyelesaikan masalah

2 Persamaan atau

ekspresi matematis Penyelesaian masalah dengan melibatkan

ekspresi matematis

3 Kata–kata atau teks

tertulis Menuliskan interpretasi dari suatu representasi

Menuliskan langkah–langkah penyelesaian

masalah matematika dengan kata–kata

Menjawab soal dengan menggunakan kata–kata

atau teks tertulis

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

37

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh data kemampuan representasi matematis, maka dilakukan

penskoran menurut Cai, Lane, dan Jacabcsin (Hutagaol, 2007) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis

Skor Mengilustrasikan /

Menjelaskan

Menyatakan /

Menggambar

Ekspresi

Matematis /

Penemuan

0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan

ketidakpahaman tentang konsep sehingga informasi yang diberikan tidak

berarti apa–apa

1 Hanya sedikit dari

penjelasan yang benar

Hanya sedikit dari

gambar atau diagram,

yang benar

Hanya sedikit dari

model matematika

yang benar

2 Penjelasan secara

matematis masuk akal

namun hanya sebagian

lengkap dan benar

Melukiskan diagram

atau gambar, namun

kurang lengkap dan

benar

Menemukan model

matematika dengan

benar, namun salah

dalam

mendapatkan solusi

3 Penjelasan secara

matematis masuk akal

dan benar, meskipun

tidak tersusun secara

logis atau terdapat

sedikit kesalahan

bahasa

Melukiskan, diagram

atau gambar, secara

lengkap dan benar

Menemukan model

matematis dengan

benar, kemudian

melakukan

perhitungan atau

mendapatkan solusi

secara benar dan

lengkap

4 Penjelasan secara

matematis masuk akal

dan jelas serta tersusun

secara logis dan

sistematis

Melukiskan, diagram

atau gambar, secara

lengkap, benar dan

sistematis

Menemukan model

matematika dengan

benar, kemudian

melakukan

perhitungan atau

mendapatkan solusi

secara benar dan

lengkap serta

sistematis

3.3.2.1 Validitas Muka dan Isi

Untuk mendapatkan soal yang memenuhi syarat validitas muka, validitas isi

dan validitas konstruk, maka pembuatan soal dilakukan dengan meminta

pertimbangan dan saran dari dosen pembimbing, guru matematika dan teman

sebaya. Validitas muka disebut pula validitas bentuk soal atau validitas tampilan,

yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

38

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengertiannya dan tidak menimbulkan tafsiran lain. Sedangkan validitas isi berarti

ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, yaitu

kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa dan kesesuaian materi serta

tujuan yang ingin dicapai. Setelah validasi dilaksanakan dan diperoleh saran dari

dosen dan teman mengenai isi dan desain instrumen tes, hasil validasi tersebut

dijadikan dasar untuk merevisi instrumen tes.

3.3.2.2 Validitas butir soal

Sebelumnya soal tes kemampuan representasi tersebut diujicobakan kepada

siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Tanjungpinang. Data yang diperoleh dari hasil

ujicoba dianalisis untuk mengetahui karakteristik soal atau butir soal. Pendekatan

yang digunakan dalam analisis data hasil ujicoba yaitu Teori Respon Butir/Rasch

model (Item Response Theory/IRT). Analisis data dengan Rasch model dilakukan

dengan bantuan software Winstep 3.73.

Hal yang dilihat adalah berdasarkan nilai Outfit Mean Square (MNSQ), Outfit

Z-Standard (ZSTD), dan Point Measure Correlation (Pt Mean Corr). Dengan

kriteria menurut Sumintono & Widhiarso (2013) sebagai berikut.

Nilai Outfit Mean Square (MNSQ) yang diterima:

Nilai Outfit Z-Standard (ZSTD) yang diterima:

Nilai Point Measure Correlation (Pt Mean Corr):

Bila butir tes kemampuan representasi matematis memenuhi setidaknya dua

kriteria di atas, maka butir soal atau pernyataan tersebut dapat digunakan, dengan

kata lain butir tersebut valid. Hasil yang diperoleh dari uji validitas tes

kemampuan representasi matematis adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5 Hasil Validitas Soal Kemampuan Representasi Matematis

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

39

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari sebelas butir soal tersebut, terdapat 1 butir soal yang tidak valid yaitu

butir soal nomor enam, dimana nilai Outfit MNSQ = 1,83 dan Pt Mean Corr tidak

memenuhi kriteria. Artinya butir soal nomor enam belum layak digunakan untuk

mengukur kemampuan representasi matematis siswa pada penelitian ini.

3.3.2.3 Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Butir soal pada penelitian ini berbentuk uraian. Rumus yang

digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas adalah rumus Alpha sebagai

berikut.

(

) (

)

Keterangan:

= koefisien reliabilitas soal

= variansi item

= variansi total

n = banyaknya butir soal

Interpretasi mengenai besarnya reliabilitas butir soal sebagai berikut.

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Besarnya nilai r11 Interpretasi

0,00 ≤ r11 ≤ 0,50 Buruk

0,50 ≤ r11 < 0,60 Jelek

0,60 ≤ r11 < 0,70 Cukup

0,70 ≤ r11 < 0,80 Bagus

0,80 ≤ r11 < 1,00 Bagus Sekali

Sumintono & Widhiarso (2013)

Hasil perhitungan reliabilitas dari soal tes kemampuan representasi

matematis yang telah di uji cobakan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

C.3. Rangkuman hasil uji reliabilitas tes kemampuan representasi matematis

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

40

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Representasi Matematis

Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa soal tes kemampuan representasi

matematis memiliki reliabilitas bagus dengan r11 = 0,77. Artinya, soal-soal tes

pada penelitian ini akan memberikan hasil yang hampir sama jika diujikan

kembali kepada siswa.

Selain reliabilitas tes, pada Model Rasch terdapat reliabilitas item. Pada

Tabel 3.7 di atas, terlihat bahwa nilai reliabilitas item adalah 0,92. Dengan

memperhatikan kriteria Item Reliability menurut Sumintono & Widhiarso (2013:

109), yaitu.

Tabel 3.8 Klasifikasi Reliabilitas Item

Besarnya nilai r11 Interpretasi

Lemah

Cukup

Bagus

Bagus Sekali

Istimewa

Berdasarkan klasifikasi pada Tabel 3.8 di atas, nilai reliabilitas item soal

kemampuan representasi matematis termasuk dalam kategori bagus sekali.

Artinya butir soal kemampuan representasi matematis akan memberikan hasil

yang hampir sama jika diujikan kembali kepada siswa.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

41

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2.4 Analisis Derajat Kesukaran

Analisis derajat kesukaran tiap butir soal dilakukan untuk menunjukkan

kualitas butir soal atau untuk mengetahui derajat kesukaran masing-masing soal

yang diberikan, apakah soal tersebut termasuk kategori mudah, sedang, atau

sukar.

Pada Model Rasch derajat kesukaran soal sudah diurutkan mulai dari soal

yang sukar sampai soal yang mudah. Soal sukar berarti semakin sedikit peluang

siswa berkemampuan rendah untuk mendapatkan jawaban benar dan sebaliknya

untuk soal yang mudah. Berikut rangkuman derajat kesukaran soal tes

kemampuan representasi matematis:

Tabel 3.9 Hasil Derajat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Representasi

Matematis

Berdasarkan tabel 3.9 terlihat bahwa soal tes yang paling sulit dikerjakan oleh

siswa adalah soal tes nomor-7 (4a(2)) dengan total skor keseluruhan siswa yaitu

37, sedangkan soal tes yang paling mudah yaitu soal tes nomor-10 (6) dengan

total skor 127.

3.3.3 Skala Habits of Mind Siswa

Pada penelitian ini data penelusuran habits of mind menggunakan angket

habits of mind menurut Costa dan Kallick (2012) yang terdiri dari 16 pernyataan.

Pernyataan habits of mind ini mempunyai rubrik yang menggunakan skor

pernyataan terbaik (empat) menuju terburuk (satu). Untuk menguji validitas

angket habits of mind, digunakan uji validitas muka dan validitas isi yang

divalidasi oleh ahli atau evaluator yaitu dosen pembimbing dan teman sejawat.

Instrumen yang dinyatakan valid oleh ahli, selanjutnya dilakukan uji coba

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

42

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen. Ujicoba dilakukan terhadap 33 siswa kelas VIII.1 di SMPN 1

Tanjungpinang. Setelah dilakukan ujicoba diperoleh dari 16 butir skala habits of

mind dapat digunakan. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

B.2.

3.3.4 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama

proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang diamati pada kegiatan

pembelajaran dengan pendekatan metaphorical thinking adalah keaktifan siswa

dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan, mengemukakan dan menanggapi

pendapat, mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah, bekerjasama dalam

kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan membuat kesimpulan di

akhir pembelajaran. Sedangkan aktivitas guru yang diamati adalah kegiatan yang

guru lakukan selama proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan

metaphorical thinking. Tujuan dilakukannya observasi adalah sebagai evaluasi

dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan supaya

pembelajaran berikutnya dapat menjadi lebih baik daripada pembelajaran

sebelumnya dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

3.3.5 Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan pertimbangan tuntutan

Kurikulum 2013 agar siswa mampu mencapai kompetensi matematis yang relevan

dengan tuntutan kurikulum. Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti dan

dikonsultasikan kepada pembimbing serta guru bidang studi matematika. RPP ini

terdiri dari RPP kelompok kontrol dan RPP kelompok eksperimen, yang masing-

masingnya terdiri dari 6 kali pertemuan yang dilengkapi dengan soal-soal latihan

mengenai materi-materi yang telah disampaikan. Kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol setiap satu RPP dilengkapi dengan lembar kegiatan siswa yang

dikerjakan secara berkelompok. Lembar kegiatan siswa memuat materi kelas VII

semester ganjil pada pokok bahasan Perbandingan dan Skala.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

43

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes, lembar observasi dan angket

skala habits of mind siswa. Data yang berkaitan dengan kemampuan awal

matematis dikumpulkan melalui nilai ujian harian, untuk data kemampuan

representasi matematis siswa dikumpulkan melalui pretes dan postes, sedangkan

data yang berkaitan dengan habits of mind siswa dikumpulkan melalui angket

skala habits of mind yang diberikan setelah diberikan pembelajaran.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang akan dianalisa adalah data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan

representasi matematis siswa, dan data kualitatif berupa hasil obseravsi dan

angket skala habits of mind siswa. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan

software IBM SPSS 22 dan Microsoft Office Excel 2010.

Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data pretes, postes, dan N-

gain ternormalisasi. Data ini digunakan untuk menelaah peningkatan kemampuan

representasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan bahan

ajar pendekatan metaphorical thinking dibandingkan dengan siswa yang mendapat

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Selanjutnya dilakukan

pengolahan data berdasarkan kategori kemampuan awal matematis tinggi, sedang,

dan rendah pada siswa yang mendapat pembelajaran metaphorical thinking.

Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan representasi matematis diolah

melalui tahapan-tahapan berikut:

1) Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan pedoman

penskoran yang digunakan.

2) Membuat skor pretes dan postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3) Menentukan skor peningkatan kemampuan representasi matematis siswa

yang diperoleh dari skor pretes dan postes dengan menggunakan N-gain

ternormalisasi yang dikembangkan oleh Hake (Meltzer, 2002) sebagai

berikut:

Normalized gain (g) =

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

44

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Skor Gain Ternormalisai

Skor Gain Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

4) Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data skor pretes,

postes dan gain ternormalisasi kemampuan representasi matematis

menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai Sig. (p-value) < α (α =0,05), maka H0 ditolak

Jika nilai Sig. (p-value) ≥ α (α =0,05), maka H0 diterima

Adapun rumusan hipotesisnya adalah:

H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal

Untuk data skor yang tidak berdistribusi normal dapat dilakukan pengujian

hipotesis penelitian dengan uji nonparametrik Mann Whitney.

5) Menguji homogenitas varians data skor pretes, postes dan N-gain

kemampuan representasi matematis menggunakan uji Levene.

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai Sig. (p-value) < α (α =0,05), maka H0 ditolak

Jika nilai Sig. (p-value) ≥ α (α =0,05), maka H0 diterima

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : Kedua data bervariansi homogen

H1 : Kedua data tidak bervariansi homogen

Untuk skor N-gain kemampuan representasi yang berdistribusi normal dapat

dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene.

6) Setelah data memenuhi syarat normal dan homogen, selanjutnya dilakukan

uji perbedaan rataan data skor pretes, postes dan skor N-gain menggunakan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

45

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji-t yaitu Independent Sample T-Test, tetapi apabila data tidak homogen

maka digunakan uji-t’.

7) Melakukan uji interaksi antara pembelajaran (pendekatan metaphorical

thinking dan saintifik) dan kemampuan awal matematis siswa (tinggi,

sedang, dan rendah) terhadap peningkatan kemampuan representasi

matematis dengan uji analysis of variance (ANOVA) dua jalur dilanjutkan

dengan uji Scheffe (variansi homogen) untuk melihat letak perbedaannya.

3.6 Analisis skala habits of mind siswa

Angket habits of mind siswa yang terdiri dari 16 butir pernyataan diberikan

kepada siswa setelah diberi perlakuan, yaitu kelompok eksperimen dengan proses

pembelajaran yang menggunakan pendekatan metaphorical thinking dan

kelompok kontrol dengan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan

saintifik. Pedoman penilaian skala sikap yang digunakan adalah penilaian yang

dikembangkan oleh Marzano.

Selanjutnya untuk menjawab hipotesis apakah terdapat perbedaan habits of

mind siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan metaphorical

thinking dengan habits of mind siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik, dilakukan uji perbedaan menggunakan uji non parametik.

Karena uji non parametik yang paling kuat sebagai pengganti uji-t dengan asumsi

yang mendasari yaitu jenis skalanya paling tidak ordinal. Hal ini sejalan dengan

pendapat Ruseffendi (1993) yang menyatakan bahwa uji Mann Whitney U adalah

uji non parametrik yang cukup kuat sebagai pengganti uji-t dengan asumsi yang

mendasarinya adalah jenis skalanya ordinal sedangkan normal distribusi dan

homogenitas variansi tidak perlu di uji. Uji Mann Whitney U dilakukan dengan

bantuan program software IBM SPSS 22 dengan taraf signifikan = 0,05.

3.7 Tahap Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai 20 Oktober-14 November 2014 tahun

ajaran 2014/2015. Penelitian dibagi ke dalam beberapa tahapan sebagai berikut.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

46

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian meliputi tahap-tahap penyusunan proposal,

seminar proposal, menetapkan jadwal kegiatan dan materi pelajaran

matematika, penyusunan instrumen penelitian (silabus, RPP, lembar

kegiatan siswa, skala habits of mind siswa, soal tes kemampuan

representasi matematis, lembar observasi guru dan lembar observasi

siswa), pengujian instrumen dan perbaikan instrumen.

b) Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi tahap implementasi instrumen,

untuk kelompok eksperimen implementasi pembelajaran dengan

pendekatan metaphorical thinking, sedangkan kelompok kontrol dengan

pendekatan saintifik, serta tahap pengumpulan data.

c) Tahap Penulisan Laporan

Tahap penulisan laporan meliputi tahap pengolahan data, analisis data, dan

penyusunan laporan secara lengkap.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini

47

Hasnarika, 2015 Penerapan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis dan Habits of Mind Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini dirancang untuk memudahkan dalam pelaksanaan

penelitian. Selanjutnya, prosedur penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk

diagram berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Penyusunan Bahan Ajar dan Penyusunan Instrumen

Uji Coba Instrumen

Penetapan Subyek Penelitian

Analisis validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran

Pelaksanaan Penelitian

Tes Kemampuan Awal (Pretest)

Kelompok Eksperimen dengan

Pembelajaran pendekatan

Metaphorical Thinking

Kelompok Kontrol dengan

Pembelajaran biasa

Tes Akhir (Post test)

Analisis Data

Penyusunan Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Observasi Observasi

Laporan