bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitian dan lokasi...
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental
design (metode eksperimen semu). Penelitian ini digunakan tanpa
menggunakan kelas control atau kelas pembanding. Hal ini karena setiap
siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam tingkat
pemahamannya, sehingga kelas eksperimen tidak dapat dibandingkan
dengan kelas control meskipun perlakuan yang diberikan sama, tingkat
pemahaman yang dicapai oleh siswa akan beragam di setiap kelasnya
(Sugiono, 2006) Kuasai eksperimen hampir sama dengan eksperimen
sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi
eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan
menggunakan kelompok yang sudah ada Mohammad Ali (1993:140).
Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila
peneliti membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya
suasana kealamiahan kelas tersebut. Oleh sebab itu peneliti menggunakan
metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada.
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang ditentukan
peneliti, yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, Sekolah ini dipilih
berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk
mengadakan penelitian. Selain itu penulis juga sangat mengenal sedikit-
28
banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian.
3.1.3 Variabel Penelitian
a. Variabel independen (Variabel Bebas)
Sering disebut dengan variabel bebas, yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah media
power point.
b. Variabel dependen (Variabel Terikat)
Sering disebut dengan variabel terikat, yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat ,karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah hasil
belajar IPA.
3.1.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Gedanga 02
berjumlah 15 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa
Gedangan Jl. Raya Muncul-Salatiga Km. 4 Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Dari 15 siswa ini
diantaranya 6 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan, Sekolah ini dipilih
berdasarkan pertimbangan kemudahan akses dan juga mengenal sedikit-
banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian.
3.1.5 Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah one group pre test-post test
desaign, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu
kelompok saja, yang pada penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu
29
kelas V. desain penelitian one group pre test and post test desaign ini
diukur dengan menggunakan pengukuran awal berupa pre test yang
dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pengukuran akhir berupa poet test
yang dilakukan setelah diberi perlakuan untuk setiap pertemuan
pembelajaran.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat.
Untuk menghilangkan bias dari hasil penelitian, maka pengukuran awal
dan pengukuran akhir dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran.
Skema one group pre test-post test desaign ditunjukkan sebagai berikut:
Pre-test Perlakuan Post-test
O X O₂
Keterangan Tabel:
O = nilai rata-rata pre-test (sebelum diberi perlakuan)
X = Perlakuan (treatment)
O₂ = nilai rata-rata post-test (setelah diberi perlakuan)
(O₁ O₂) = Pengaruh dari perlakuan
3.1.6 Tahap - Tahap Kegiatan Tindakan Eksperimen
a. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu kelas V SD Negeri
Gedangan 02.
b. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen
pretest dan posttest.
c. Mengujicobakan instrument pre-test dan post-test pada kelas
uji coba kelas V SD Negeri Bugel 02.
d. Menganalisis data hasil pre-test dan post-test untuk menguji
apakah instrument valid dan reliabel.
30
e. Melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga biasa.
f. Memberikan pre-test pada kelas V SD Negeri Gedangan 02.
g. Menganalisis hasil pre-test yang dilakukan pada kelas V SD
Negeri Gedangan 02.
h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media
power point.
i. Melaksanakan post-test pada kelas V SD Negeri Gedangan 02.
j. Menganalisis hasil post-test yang dilakukan pada kelas V SD
Negeri Gedangan 02.
k. Menghitung perbedaan antara hasil pre-test dan post-test
(sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan).
l. Membandingkan hasil pre-test dan post-test dan menganalisis
data menggunakan paired samples T-Test dengan bantuan
software SPSS.
m. Interprestasi hasil penghitungan data.
3.1.7 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Test
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 30) Metode test adalah
serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil
belajar yang meliputi 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal (nilai pre-test) dan
tahap akhir (nilai post-test). Pre-test dilakukan pada saat pembelajaran
menggunakan alat peraga biasa. Post-test dilaksanakan pada saat
31
pembelajaran menggunakan power point. Setelah pertemuan selesai
dilaksanakan, hasil tes formatif setiap pertemuan diambil nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
diadakan perlakuan.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Jenis soal
Menerapkan sifat-
sifat cahaya melalui
kegiatan membuat
suatu karya/model.
Mendiskripsikan
sifat-sifat cahaya.
Mendemontrasi
kan sifat cahaya
yang mengenai
berbagai benda
bening,
berwarna, dan
benda gelap.
Obyektif
PG
Mendeskripsika
n sifat-sifat
cahaya yang
mengenai
cermin datar dan
cermin cekung
Obyektif
PG
Memberikan
contoh peristiwa
pembiasan,pema
ntulan, cahaya
dalam
Obyektif
PG
32
kehidupan
sehari-hari
melalui
percobaan
3.1.8 Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu
peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian
mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang
sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan
awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering
dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih
efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta
alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami.
Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali
informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti
(Soekowati, 2006: 64).
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Penggunaan Media Pembelajaran Power
Point.
SUB
VARIABEL
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
1 2 3 4
1) Kesiapan ruangan, alat
penyaji(LCD) dan media power
point
2) Memeriksa kesiapan siswa
3) Guru menarik perhatian siswa
dengan mengkaitkan topik materi
pembelajaran yang akan dibahas
33
Kegiatan
Awal
dengan kehidupan sehari-hari
4) Guru bertanya kepada siswa dengan
mengkaitkan topik pembelajaran
yang akan dibahas
5) Kesesuaian SD dan KD dengan
materi yang akan diajarkan
6) Kejelasan cakupan rumusan
indikator pembelajaran tentang
cahaya dan sifat-sifatnya
7) Kesesuaian tujuan pembelajaran
dengan materi pembelajaran
8) Kesesuaian metode yang digunakan
dalam pembelajaran
9) Kesesuaian alokasi waktu dengan
materi pembelajaran
Kegiatan
Inti
10) Guru melaksanakan presentasi
menggunakan media power point
11) Guru menjelaskan tentang cahaya
merambat lurus dengan bantuan
power point
12) Guru menjelaskan tentang cahaya
menembus benda bening dengan
bantuan power point
13) Guru menjelaskan tentang cahaya
dapat dipantulkan dengan bantuan
power point
14) Guru menjelaskan tentang
pembiasan cahaya dengan bantuan
power point
15) Siswa diminta untuk maju didepan
kelas untuk membuktikan gambar
yang ditampilkan lewat power point
16) Siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya
tantang gambar cahaya dan sifat-
sifatnya yang ditampilkan lewat
power point
17) Siswa diminta untuk bertanya hal-
hal yang belum dimengerti pada
gambar cahaya dan sifat-sifatnya
18) Siswa diberi ucapat selamat karena
telah aktif mengikuti kegiatan
34
pembelajaran
Kegiatan
Akhir
19) Memutar kembali slide pada power
point
20) Siswa diminta menyimpulkan materi
yang telah dipelajari dibimbing guru
21) Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan tentang
materi yang telah disampaikan
22) Guru memberikan tugas atau
evaluasi
23) Mengakhiri pelajaran
TOTAL
Keterangan :
1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat Baik
Kriteria porsentase perhitungan observasi pembelajaran media power
point dengan menggunakan rumus perhitungan adalah sebagai berikut:
Jumlah skor perolehan
X 100 dengan kriteria :
Skor maximum
Skor Kriteria
90-100% Sangat baik
80-89% Baik
70-79% Cukup
60-69% Kurang
35
3.1.9 Teknik Analisis Data
A. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Adapun realibilitas menunjukan sejauh mana
pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi,
dalam Tri Anjar Suprapto, 2009).
Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas
instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor
tiap item dengan skornya (corrected item total correlation). Kriteria untuk
menentukan validitas item instrumen menurut Ali dalam Tri Anjar
Suprapto (2009):
0,00 - 0,20 = Tidak ada validitas
0,21 - 0,40 = Validitas rendah
0,41 - 0,60 = Validitas sedang
0,61 - 0,80 = Validitas tinggi
0,61 - 1,00 = Validitas sangat tinggi.
Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali
(1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefesien
item teruji batas bawah sama dengan 0,20.
Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif
konsisten jika dikenakan pada satu obyek. Kriterial untuk menentukan
besarnya koefesien reliabilitas menggunakan pedoman dari George &
Mellery (1995) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus
36
α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima
α > 0,6 = Diragukan
α > 0,5 = Jelek
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil uji validitas item soal tryout pre test dan dengan menggunakan spss
16 bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tryout Pre-test
D
Dari 30 item soal diatas hasil uji vaiditas pre test menunjukan bahwa ada
22 item soal yang dinyatakan valid dan 8 item soal dinyatakan tidak valid.
Bisa dilihat pad atebel dibawan ini:
37
Item soal valid Item soal tidak valid
1,2,4,5,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,
18,20,21,23,24,25,27,29
3,6,8,19,22,26,28,30
Hasil uji validitas item soal tryout post test dan dengan menggunakan
spss 16 bisa dilihat pada tabel dibawh ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tryout Post-test
Dari 30 item soal diatas hasil uji validitas post test menunjukan bahwa
ada 21 item soal yang dinyatakan valid dan 9 item soal yang dinyatakan
valid. Bisa dilihat pad atebel dibawan ini:
Item soal valid Item soal tidak valid
38
1,4,5,6,8,9,10,11,13,15,16,18,19,20,21,
22,24,26,28,29,30
2,3,7,12,14,17,23,25,27
B. Uji Normalitas
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data
yang digunakan, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan
statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal
maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah
sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan
dengan rumus chi-square. Dalam uji normalitas data ini bisa
menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one
sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test
distribution
Hasil analisis menggunakan one-sampelkolmogorov smirnov
(K-SZ) dengan menggunakan spss for windows versi 16.0. Syarat suatu
data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0.05.
C. Uji Hipotesis Dengan uji Dua Sampel Berpasangan (Paired
Samples T Test)
Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan
(berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami
dua perlakuan yang berbeda (Sugiono, 2007).