bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitian€¦ · pelajaran secara ringkas. 2. membagi siswa...
TRANSCRIPT
1
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto,
Suhardjono, dan Supardi (2007 : 3) mengertikan PTK melalui batasan ketiga kata penelitian.
Tindakan dan kelas. Berdasarkan batasan tersebut, Arikunto menyimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakanyang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peniliti akan berkolaborasi dengan guru SD Negeri 20
Kapacol Distrik Misool Barat Kabupaten Raja Ampat. Peneliti ini akan merancang, membuat
RPP dan melaksanakan pengajaran didalam kelas. Sedangkan guru kelas 5 akan bertindak
sebagai observer.
3.2 Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 20 Kapacol Distrik Misool Barat Kabupaten Raja
Ampat. Penulis hendak melakukan penelitian di SD tersebut karena dengan pertimbangan tempat
penulis melaksanakan kegiatan PPL. Dimana yang terjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 3
yang berjumlah 12 anak. 12 anak tersebut terdiri dari 5 laki – laki dan 7 perempuan. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan oleh peniliti, siswa kelas 3 memiliki karakteristik yang berbeda –
beda.
Fokus dalam peneliti ini adalah penggunaan model pembelajaran Jigsaw dengan percobaan
dalam pembelajaran IPA dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti berencana
2
untuk melakukan peiliti sesuai dengan yang direncanakan pada bulan Februari 2014 sampai
dengan Mei 2015 yang meliputi kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyusunan
laporan.
3.3 Variabel Penelitian
Variable peneliti yang utama digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi 2
bagian yaitu variable bebas (Idependen) dan variable terikat (dependen) meurut Sugiypnp
(2009:61). Adapun lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
a. Variabel Bebas (Independen)
Yang dimaksud dengan variable bebas adalah variable yang sifatnya berdiri sebdiri, tidak
terpengaruhi oleh variable yang lain.variabel ini sering disebut dengan variable tindakan yang
menjadi pengaruh atau penyebab timbulnya variable terikat (dependen). Dalam penelitian ini ada
2 hal yang menjadi variable bebas (independen). Yaitu penggunaan model pembelajaran Jigsaw
dan metode percobaan. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan penggabungan antara kegiatan
dengan model Jigsaw dan kegiatan deengan percobaan. Dengan demikian variabel bebas
(indenpenden) yang digunakan dalam penelitian ini adalah adanya penggunaan model
pembelajaran Jigsaw dengan percobaan dalam Pembelajaran IPA. Dimana variabel ini
dilambangkan dengan variabel (X). model pembelajaran Jigsaw dengan percobaan merupakan
model pembelajaran yang lebih menekankan adanya kerja kelompok dimana siswa bekerja
dalam kelompok ahli maupun kelompok asal. Selain itu dalam kerja kelompok tersebut diwarnai
dengan adanya percobaan dalam kegiatan diskusinya. Siswa melakukan percobaan sesuai
dengan kelompok ahlinya masing – masing. Model pembelajaran Jigsaw dengan percoban ini
akan diterapkan pada pembelajaran IPA dikelas 3 SD Negeri 20 Kapacol Distrik Misool Barat
3
Kabupaten Raja Ampat. Adapun kisi – kisi penerapan model Jigsaw dengan perobaan dalam
pembelajaran IPA dapat dilihat pada table 3.1 dibawah ini.
4
Table 3.1
Kisi – kisi Pembelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran
Jigsaw dengan Percobaan
Sub
Variabel
(X)
Indikator Item
1. Membuka pelajaran dengan
salam.
2. Melakukan absensi dan
menanyakan kabar kabar siswa.
3. Menyampaikan judul materi dan
tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
4. Melakukan apresepsi atau
motivasi.
1. Apakah guru membuka pelajaran
dengan salam?
2. Apakah guru melakukan absensi
dan menanyakan kabar siswa?
3. Apakah guru menyampaikan
judul materi dan tujuan
pembelajaran ?
4. Apakah guru melakukan
apresepsi atau motivasi?
Kegiatan
Inti
1. ,l,Menyampaikan materi
pelajaran secara ringkas.
2. Membagi siswa kedalam
kelompok – kelompok kecil
yang beranggotakan 3-4 orang
siswa.
3. Menjelaskan tentang tata cara
pelaksanaan pembelajaran
Jigsaw dengan percobaan
menggunakan bagan.
4. Membagi siswa kedalam
kelompok asal yaitu kelompok
awal siswa yang berbentuk
secara heterogen. (Jigsaw)
5 Apakah guru menyampaikan
meteri pelajaran secara ringkas?
6 Apakah guru membagi siswa
kedalam kelompok – kelompok
kecil yang beranggotakan 3-4
orang ?
7 Apakah guru sudah menjelaskan
tata cara pelaksanaan
pembelajaran Jigsaw dengan
percobaan menggunakan began?
8 Apakah guru mengelompokkan
siswa kedalam kelompok asal
yaitu kelompok awal siswa yang
terbentuk secara heterogen?
5
5. Membagi siswa menjadi
kelompok ahli yaitu kelompok
yang terdiri dari anggota
kelompok asal yang berbeda
yang ditugaskan mempelajari
materi tertentu (Jigwas)
6. Memberi kesempatan siswa
dalam kelompok ahli untuk
melakukan diskusi melalui
kegiatan percobaan sesuai
dengan pokok meterinya
masing – masing menggunakan
lembar kerja siswa (eksplorasi)
7. Mengarahkan siswa kembali ke
kelompok asal untuk
memberikan penjelasan meteri
yang telah dipelajari kepada
anggota kelompok asalnya.
(eksplorasi)
8. Meminta siswa untuk membuat
laporan hasil diskusi dari
masing – masing anggota
kelompok ahli mengenai sifat –
sifat cahaya dan mencari contoh
peristiwa dalammkehidupan.
(elaborasi)
9. Memberi pengarahan kepada
siswa untuk melaporkan hasil
kerja kelompok (elanorasi)
9 Apakah guru membagi siswa
menjadi kelompok ahli yaitu
kelompok yang terdiri anggota
kelompok asal yang berbeda yang
ditugaskan mempelajari materi
tertentu?
10 Apakh guru memberi kesempatan
siswa dalam kelompok ahli untuk
melakukan diskusi melalui
kegiatan percobaan sesuai dengan
pokok meterinya masing – masing
menggunakan lembar kerja siswa?
11 Apakah guru memberi
kesempatan siswa dalam
kelompok asal untuk memberikan
penjelasan materi yang telah
dipelajari kepada anggota
kelompok asal?
12 Apakah guru meminta siswa
untuk membuat laporan hasil
diskusi dari masing – masing
anggota kelompok ahli mengenai
sifat – sifat cahaya dan mencari
contoh peristiwa dalam kehidupan
?
13 Apakah guru memberikan
pengarahan kepada siswa untuk
melaporkan hasil kerja kelompok?
10. Menegaskan kembali hasil 14 Apakah guru menegaskan kembali
6
kerja kelompok yang telah
dibacakan oleh siswa.
(konfirmasi)
hasil kerja kelompok yang telah
dibacakan oleh siswa ?
11. Melakukan Tanya jawab
dengan siswa untuk memastikan
bahwa siswa telah paham betul
mengenai materi yang telah
dipelajari bersama. (konfirmsi)
12. Memberikan penghargaan
berupa bintang terhadap kinerja
kelompok. (konfirmasi)
15. Apakh guru melakukan Tanya
jawab untuk memastikan bahwa
siswa telah betul mengenai materi
yang dipelajari bersama ?
16. Apakah guru memberikan
penghargaan berupa bintang
terhadap kinerja kelompok?
Kegiatan
akhir
1. Memajukan pertanyaan –
pertanyaan untuk membimbing
siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah
dipelajari bersama.
(konfirmasi)
2. Melaksanakan evaluasi
denganmemberikan soal
3. mealkukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar
berdasarkan kegiatan belajar
mengajar yang telah dilakukan.
Pembelajaran.
4. Menutup pelajaran dengan
salam.
17. Apakah guru mengajukan
pertanyaan – pertanyaan untuk
membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari bersama ?
18. Apakah guru melaksanakan
evaluasi dengan memberikan soal
kepada siswa ?
19. Apakah guru melakukan refleksi
Untuk memperoleh pengalaman
belajar berdasarkan kegiatan belajara
mengajar yang telah dilakukan
pembelajaran ?
20. Aapakah guru menutup pelajaran
dengan salam ?
7
Table 3.2
Kisi- kisi Respon Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw dengan Percobaan
No Indikator Item
1 Siswa aktif mencari informasi
dalam kegiatan diskusi.
Apakah siswa aktif mencari informasi dalam
kegiatan diskusi?
2 Mendengarkan penjelasan guru
dengan aktif tentang tata cara
pelaksanaan pembelajaran.
Apakah siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan aktif tentang tata cara pelaksanaan
pembelajaran?
3 Mengalami secara langsung
melalui kegiatan percobaan yang
dilakukannya.
Apakah siswa mengalami secara langsung
melalui kegiatan percobaan yang dilakukanya
?
4 Melakukan kerjasama Apakah siswa melakukan kerjasama dengan
anggota lain dalam kelompok ahli ?
5 Mengajukan pertanyaan tentang
hal yang kurang dipahami.
Apakah siswa mengajukan berbagai
pertanyaan tentang hal yang kurang dipahami
?
6 Memberikan tanggapan terhadapa
pertanyaan yang diberikan oleh
guru atau teman.
Apakah siswa memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru
atau teman?
7 Memberikan penjelasan dan
mengajarakan meteri kepada
anggota lain dalam kelompok asal
mengenai materi yang
dipelajarinya.
Apakah siswa memberikan penjelasan dan
mengajarkan meteri kepada anggota lain
dalam kelompok asal mengenai materi yang
dipelajarinya?
8 Memperthatikan penjelasan dari
teman yang lain.
Apakah siswa memperhatikan penjelasan dari
teman lain ?
9 Siswa dapat menjawab pertanyaan
guru sesuai dengan meteri yang
diajarkan oleh kelompok ahli.
Apakah siswa dapat menjawab pertanyaan
guru sesuai dengan meteri yang diajarkan
oleh kelompok ahli.
10 Siswa memeperdalam materi yang
menjadi baginya dengan cara
membandingkan hasil percobaan
dengan penjelasan guru dan hand
out.
Apakah siswa memperdalam materi yang
menjadi nbaginya dengan cara
membandingkan hasil percobaan dengan
penjelasan guru dan hand out?
8
b. Variabel Terikat (Dependen)
Yang dimaksud dengan variabel terikat (dependen) adalah variabel yang tidak dapat berdiri
sendiri, dalam artian variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini merupakan variabel
yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas (independen). Dalam penelian ini, yang menjadi
variabel terikat (dependen) adalah hasil belajar siswa kelas 3. Variabel ini akan dilambangkan
dengan variabel (Y). berdasarakan kajian teori diatas, haasil belajar dapat diartikan sebagai
kemampuan – kemampuan siswa yang diperolehnya dari proses belajar. Hasil belajar siswa ini
tidak hanya berupa nilai kognitif siswa yang diperoleh dari nilai tes. Akan tetapi hasil belajar ini
mencakup kemampuan siswa dalam aspek kognitif, psikimotorik maupun afektif sehingga
dilakukan penilaian terhadap ketiga aspek tersebut. Jika hasil belajar aspek kognitif dapat
ditunjukan dengan perolehan nilai siswa ketika mengajarkan tes, maka aspek psikomotorik dapat
dilihat dari perubahan perilaku dan aspek afektif dilihat dari perubahan sikap yang dimiliki oleh
setiap siswa. Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui instrument tes dan non tes. Hasil
belajara aspek kognitif dilakukan menggunakan instrument tes berupa soal pilihan ganda,
sedangkan aspek psikomotorik menggunakan instrument non tes berupa pengamatan dan aspek
afektif menggunakan instrument non tes berupa skala sikap. Perolehan nilai akhir hasil belajara
ini berasal dari jumlah ketiga aspek dengan criteria bobot tertentu. Banyak factor yang dapat
mempengeruhi hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh adanya pembelajaran IPA.adapun
kisi – kisi instrument penilaian hasil belajara siswa dapat dilihat pada table ini.
9
Tablel 3.3
Kisi – kisi Instrumen Hasil Belajar IPA
Siklus
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Teknik
Penilaian
Item
6.
Menerapkan
Sisfat – sifat
Cahaya
Melalui
Kegiatan
Membuat
Suatu karya
model
6.1
Mendeskripsikan
Sifat – sifat
Cahaya
Menyebutkan sifat-sifat
cahaya.
Tes tertulis 1
Mendemonstrasikan sifat
cahaya yang mengenai
benda bening, berwarna
dan gelap.
LKS,Unjuk
kerja
Tes
tertulis
2,3
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat merambat
lurus.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
4,5
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat dipantulkan.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
6,7
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat dibiaskan.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
8,9
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
datar
LKS,
Tes tertulis
10,11
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
cembung
LKS,
Tes tertulis
12,13
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
cekung
LKS,
Tes tertulis
14
Menyebutkan contoh
peristiwa dalam kehidupan
sehari – hari yang
menunjukan sifat –
sifatnya cahaya
Tes tertulis 15,
16,
17,
18,19
Menjel;askan penguraian
cahaya
LKS
Tes tertulis
20
Menunjukan sikap positif
terhadap pembelajaran
IPA tentang sifat – sifat
cahaya.
Skala sikap 1,2
3,4
5,6
7,8
9,10
10
Setelah dilakukan uji Reliabilitas dan Validitas instrument siklus I menggunakan SPSS 16.0,
maka diperoleh hasil berikut.
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Siklus Uji
Siklus
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Teknik
Penilaian
Item
6.
Menerapkan
Sisfat – sifat
Cahaya
Melalui
Kegiatan
Membuat
Suatu karya
model
6.1
Mendeskripsikan
Sifat – sifat
Cahaya
Menyebutkan sifat-sifat
cahaya.
Tes tertulis 1
Mendemonstrasikan sifat
cahaya yang mengenai
benda bening, berwarna
dan gelap.
LKS,Unjuk
kerja
Tes
tertulis
2,3
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat merambat
lurus.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
4
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat dipantulkan.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
6
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat dibiaskan.
LKS,Unjuk
Kerja
Tes tertulis
8,9
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
datar
LKS,
Tes tertulis
10,
11
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
cembung
LKS,
Tes tertulis
12,
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
cekung
LKS,
Tes tertulis
14
Menyebutkan contoh
peristiwa dalam kehidupan
sehari – hari yang
menunjukan sifat –
sifatnya cahaya
Tes tertulis 17,
18
Menjelaskan penguraian
cahaya
LKS
Tes tertulis
20
11
Menunjukan sikap positif
terhadap pembelajaran
IPA tentang sifat – sifat
cahaya.
Skala sikap 1,2
6,7
8,9
10
Table 3.5
Kisi – kisi Instrumen Hasil Belajar IPA
Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Teknik
Penilaian
Item
6.
Menerapkan
Sisfat – sifat
Cahaya
Melalui
Kegiatan
Membuat
Suatu
karya/
model
6.2
Menerapkan
suatu
karya/model
misalnya
periskop atau
lensa dari bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat – sifat
cahaya
Menentukan model yang
akan dibuat dengan
menerapkan sifat – sifat
cahaya.
Tes
tertulis
1,2,3,
4,5
Membuat karya model
periskop, kaleidoskop,
cakram warna, dan kaca
pembesar.
Penilaian
produk
Menyebutkan berbagai alat
dan bahan yang digunakan
untuk membuat periskop,
kaleidoskop, cakram
warna, dan kaca pembesar.
Tes
tertulis
6,7,8,
9,10,
11
Menjelaskan cara kerja
model periskop,
kalaidoskop, cakram warna
dan kaca pembesar.
Tes tetulis 12,13,
14,15,
16,17,
18,19,
20
Mendemonstrasikan sifat
cahaya dapat dibiaskan.
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
datar
Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin
cembung
LKS,
Tes
tertulis
Mendemostrasikan hasil
karya atau model yang
mencakup alat dan bahan,
cara kerja dan fungsinya.
Unjuk
kerja
12
Mengujui hasil karya Unjuk
Kerja
Menunjuk sikap positif
terhadap pembelajaran IPA
tentang membuat karya
atau model yang
menerapkan sifat – sifat
cahaya.
Sikap
Skala
1,2,3,
4,5,6,
7,8,9,
10
Setelah dilakukan uji Rehabilitas dan Vasilitas terhadap instrument siklus II menggunakan SPSS
16.0 diperoleh hasil sebagai berikut
Table 3.6
Kisi – kisi Instrumen Hasil Belajar Siklus II Setelah di lakukan Uji
Rehabilitas dan Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Teknik
Penilaian
Item
6.
Menerapkan
Sisfat – sifat
Cahaya
Melalui
Kegiatan
Membuat
Suatu
karya/
model
6.2
Menerapkan
suatukarya
/model,
misalnya
periskop atau
lensa dari bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat – sifat
cahaya
Menentukan model yang
akan dibuat dengan
menerapkan sifat – sifat
cahaya.
Tes
tertulis
1,2,
4,5
Membuat karya model
periskop, kaleidoskop,
cakram warna, dan kaca
pembesar.
Penilaian
produk
Menyebutkan berbagai alat
dan bahan yang digunakan
untuk membuat periskop,
kaleidoskop, cakram
warna, dan kaca pembesar.
Tes
tertulis
7,9,
10
Menjelaskan cara kerja
model periskop,
kalaidoskop, cakram warna
dan kaca pembesar.
Tes tetulis 12,
14,
15,
17,
18,
19,20
Mendemonstrasikan hasil
karya atau model yang
mencakup alat dan bahan,
cara kerja dan fungsinya.
Unjuk
kerja
13
Menguji hasil karya Unjuk
kerja
Menunjukkan sikap positif
terhadap pembelajaran IPA
tentang membuat karya
atau model yang
menerapkan sifat – sifat
cahaya.
Skala
Sikap
1,2
5,6
7,8
9,10
3.4. Desain Penelitian
Tahapan awal peneliti adalah mempersiapkan penelitian dengan cara melakukan pengamatan
terhadap adanya masalah mengenai belajar siswa. Setelah mengidentifikasi adanya masalah
mengenai hasil belajar siswa. Setelah mengidentifikasi danya masalah yang perlu diselesaikan
dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Selanjutnya langkah – langkah yang harus ditempuh
adalah
1. Melakukan perbincangan dengan pihak – pihak terkait seperti guru kelas 5, Kepala Sekolah
mengenai masalah yang ada. Selanjutnya penulis juga meminta data siswa yang akan
digunakan sebagai sumber utama bahan penelitian.
2. Membuat rencana tindakan berupa :
- Rencana pembelajaran dalam bentuk RPP
- Membuat instrument yang akan dugunakan dalam penelitian
- Membuat kesepakatan dengan mitra penelitian yaitu guru kelas 53.
3. Melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. Selama
melakukan tindakan sekaligus melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang
sedang berlangsung baik dari segi guru maupun siswa.
14
4. Melakukan refleksi untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model spiral penelitian tindakan kelas menurut
Kemmis & Metaggart (Kusumah & Dwitagama 2012 : 20 – 21). Kegiatan yang dilaksanakan
merupakan serangkaian kegiatan yang berkelanjutan. Adapun model tersebut disampaikan dalam
bentuk gambar berikut ini:
Jumlah siklus yang harus dilakukan tidak dapat ditemukan sejak awal. Hal ini dikarenakan
banyaknya siklus yang digunakan tergantung dengan hasil belajar siswa yang dicapai pada setiap
akhir siklusnya. Apabila hasil belajar siswa sudah baik dan indicator penelitian sudah tercapai,
15
maka penelitian sudah dapat dihentikan. Penelitian ini minimal akan dilakukan dalam 2 siklus
untuk melihat bkeakuratan data yang diperoleh.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian berencana untuk melakukan 2 siklus dalam penelitian tindakan kelas ini. Masing –
masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana 2 kali pertemuan untuk
melakukan evaluasi. Uraian tahapan dalam masing – masing siklus akan dijelaskan di bawah ini.
Siklus I (3 x Pertemuan )
a. Tahapan Perencanaan
Peneliti melakukan rencana tindakan sesuai dengan observasi yang telah dilakukan. Pada tahap
perencanaan ini hal yang dilakukan oleh peneliti adalah
1. Mengidentifikasi masalah – masalah yang dihadapai guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Membuat Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model
pembelajaran Jigsaw dengan percobaan dalam pembelajaran IPA. Dalam pembuatan
RPP peneliti menentukan indikator, tujuan pembelajaran, Metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, teknik penilaian dan uraian materi.
3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan uraian materi.
4. Menerapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
siswa.
5. Menyiapkan lembar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa.
16
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini guru kelas melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang
telah disusun oleh peneliti. Adapun langkah – langkah kegiatan pembelajaranyan adalah sebagai
berikut:
Pertemuan I
A. Kgiatan Awal
1. Membuka pembelajaran dengan salam.
2. Melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa.
3. Menyampaikan judul materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Melakukan motivasi.
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran secara ringkas.
2. Guru membagi siswa kedalam kelompok – kelompok kecil yang beranggotakan
3 – 4 orang siswa.
3. Guru menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran menggunakan
bagan.
4. Guru membagi siswa menjadi kelompok asal yaitu kelompok awal siswa
terbentuk secara heterogen.
5. Masing – masing anggota di kelompok asal diberikan nomor urut sesuai dengan
jumlah anggotanya.
6. Siswa yang mempunyai nomor urut sama berkumpul untuk membentuk
kelompok baru yang disebut dengan kelompok ahli. Kelompok nahli adalah
17
kelompok yang berbentuk dari anggota kelompok asal yang berbeda yang
bertugas untuk mempelajari materi tertentu.
Keterangan :
: kelompok tentang cahaya dapat menembus benda baning
: kelompok tentang cahaya dapat merambat lurus
: kelompok tentang cahaya dapat dipantulkan
: kelompok tentang cahaya dapat di biaskan
7. Sesuai dengan kelompok ahlinya siswa, diminta melakukan percobaan sesuai
dengan pokok meteri yang telah diberikan. Kemudian siswa diminta untuk
mendiskusikan tugas yang berkaitan dengan materi melalui lembar kerja siswa
yang diberikan.
8. Siswa dalam kelompok ahli diminta untuk menguasai tentang materi yang
menjadi baginya dangan cara membandingkan materi yang dijelaskan oleh guru
dengan memalui percobaan dan hand out.
9. Setelah kegiatan diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa diminta untuk
kembali ke kelompok asalnya. Dan masing – masing anggota menjelaskan
materi yang menjadi baginya kepada anggota lain dalam kelompok asalnya.
18
b. Elaborasi
1. Secara berkelompok siswa diminta membuat laporan hasil diskusi masing –
masing anggota kelompok ahli mengenai sifat – sifat cahaya. Dan selanjutnya
siswa dalam kelompok asal diminta untuk mencari contoh peristiwa yang
menunjukkan adanya sifat – sifat cahay selain dari penjelasan guru, melalui
percobaan dan hand out yang ada.
2. Setelah semua kelompok selesai membuat laporan, guru meminta perwakilan
kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompoknya.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru mengajukan, pertanyaan – pertanyaan untuk membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan II
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam.
2. Melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa.
3. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan sebelumnya.
4. Menyampaikan judul materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Melakukan apersepsi.
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
19
1. Guru menyampaikan metri pelajaran secara ringkas.
2. Siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok asal mereka yang telah
dibentuk sebelumnya.
3. Guru menjelaskan tentang tata cara pelaknasaan pembalajaran menggunakan
bagan.
4. Kemudian siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok ahli dan guru
membagi tugas masing – masing kelompok ahli.
Keterangan :
: kelompok sifat bayangan pada cermin datar
: kelompok sifat bayangan pada cermin cembung
: kelompok sifat bayangan pada cermin cekung
: kelompok penguraian cahaya
5. Dalam kelompok ahli siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan
sesuai dengan pokok meteri yang telah diberikan. Kemudian siswa diminta
untuk mendiskripsikan tugas yang berkaitan dengan materi dalam kelompok
ahli.
20
6. Siswa dalam kelompok nahli diminta untuk menguasai betul tentang materi
yang menjadi baginya dengan cara membandingkan materi yang dijelaskan
oleh guru, melalui percobaan dan hand out.
7. Stelah kegiatan diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa diminta untuk
kembali ke keloompok asalnya. Dan masing – masing anggota menjelaskan
materi yang menjadi baginya kepada anggota dalam kelompok asalnya.
b. Elaborasi
1. Secara berkelompok siswa diminta membuat laporan hasil diskusi masing
masing anggota ahli mengenai sifat – sifat cahaya. Dan selanjutnya siswa
dalam kelompok asal diminta untuk mencari contoh peristiwa yang
menunjukan adanya sifat – sifat cahaya selain dari penjelasan guru, melalui
percobaan dan hand out.
2. Setelah semua kelompok selesai membuat laporan, guru meminta perwakilan
kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompoknya.
c. Konfirmasi
1. Guru menegaskan kembali hasil kerja kelompok yang dibacakan oleh siswa.
2. Guru memberikan penghargaan berupa bintang terhadap kinerja kelompok.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama.
2. Guru melakukan evaluasi pembelajran dengan memberikan soal.
21
3. Siswa bersama guru melakukan reflekasi untuk memperoleh pengalaman belajar
berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.
4. Guru menutup palajaran dengan salam.
Pertemuan III
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam.
2. Melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa.
3. Guru mengingat materi yang telah diberikan pada pertemuan satu dan dua
dengan cara melakukan Tanya jawab dengan siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang sifat – sifat cahaya
2. Siswa diminta untuk menyebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari –
hari yang memanfaatkan sifat – sifat cahaya.
3. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan seputar materi yang memastikan
bahwa siswa sudah paham betul dengan materi yang telah diberiukan.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menayakan hal yang belum
dipahami.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru membeikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari selama siklus
1.
2. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.
3. Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.
22
4. Guru membrikan lembar kuesioner kepada siswa sebagai penilaian afektif.
5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
c Tahap Pengamatan
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas yang bertindak sebagai observer untuk melakukan
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam siklus 1. Observer melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan lembar
observasi. Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati untuk mengetahui kemampuan guru
dalam mengelola kelas dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Selain pengamatan
terhadap ptoses pembelajaran observer juga akan melakukan pengamatan terhadap hasil belajar
siswa dalam kegiatan evaluasi.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat melakukan refleksi mengenai
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti juga akan melakukan pengamatan
terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui keektifan pembelajaran
jigsaw dengan percobaan. Peneliti melakukan refleksi pembelajaran mengenai kelebihan dan
kelemahan serta hambatan selama proses pembelajaran. Hasil refleksi ini digunakan peneliti
sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Kekurangan – kekurangan yang ada akan diperbaikai
dalam siklus II.
Siklus II (3 x Pertemuan )
Rancangan kegiatan dalam siklus II sama seperti dalam siklus I yang meliputi
perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan erfleksi. Tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini
23
merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. adapun rangkaian kegiatanya akan disesuaikan
dengan meteri dan hasil dari siklus I.
a. Tahapan Perencanaan
Peneliti melakukan rencana tindakan sesuai dengan observasi yang telah dilakukan. Pada tahap
perencanaan ini hal yang dilakukan oleh peneliti adalah
1. Mengevaluasi hasil refleksi pembelajaran pada siklus I. mencari kekurangan –
kekurangan yang ada untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model
pembelajaran Jigsaw dengan percobaan dalam pembelajaran IPA. Dalam pembuatan
RPP peneliti menentukan indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, teknik penilaian dan uraian meteri.
3. Menyiapakn alat dan bahan yang diperlukan dalam proses percobaan.
4. Menetapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
siswa.
5. Menyiapkan lembar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini guru kelas melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang
telah disusun oleh peneliti. Adapun langkah – langkah kegiatan pembelajarannya adalah sebagai
berikut:
Pertemuan I
A. Kegiatan Awal
24
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Melakukan absensi dan menanyakan kebar siswa.
3. Menyampaikan judul materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Melakuakn apresepsi.
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran secra ringkas.
2. Siswa diminta buntuk berkumpul dengan kelompok asal mereka yang telah
dibentuk sebelumnya.
3. Guru menjelsakan tentang cara pelaksanaan pembelajaran menggunakan bagan.
4. Kemudian siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok ahli mereka dan
guru memberikan tugas kepada masing – masing kelompok ahli.
Keterangan :
: kelompok karya / model periskop
: kelompok karya model kaleidoskop
: kelompok karya / model cakram warna
: kelompok karya / model kaca pembesar
25
5. Sesuai dengan kelompok ahli, siswa melakukan percobaan yaitu membuat
sebuah karya / model sesuai dengan materinya masing – masing dalam
kelompok ahli.
6. Siswa dalam kelompok ahli diminta untuk menguasai materi yang menjadi
baginya yang mencakup cara pembuatan model, alat dan bahan yang
diperlukan dan cara kerjanya.
Pertemuan II
1. Setelah kegiatan diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa diminta untuk kembali ke
kelompok asalnya. Dan masing – masing anggota menjelaskan materi yang
menjadi baginya kepada anggota lain dalam kelompok asalnya.
b. Elaborasi
1. Secara berkelompok siswa diminta membuat laporan hasil diskusi masing –
masing anggota kelompok ahli tentang berbagai macam karya / model yang
memanfaatkan sifat cahaya dari semua anggota dalam kelompok asal. Dan
selanjtunya siswa diminta untuk mencari contoh karya lain yang juga
menerapkan adanya sifat cahaya.
2. Setelah semua kelompok selesai membuat laporan, guru memintga perwakilan
kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya. Selanjutnya siswa
diminta untuk mendemonstrasikan hasil keryanya mencakup alat dan bahan,
cara kerja dan menguji karya tersebut.
c. Konfirmasi
26
1. Guru menegaskan kembali hasil kerja kelompok yang telah dibacakan oleh
siswa.
2. Guru memberikan penghargaan berupa bintang terhadap kinerja kelompok
terbaik.
C. Kegitan Akhir
1. Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama.
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.
Pertemuan III
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam.
2. Melakukan absensi dan menanyakan kebar siswa.
3. Guru mengingatkan materi yang telah diberikan pada pertemuan satu dan dua
dengan cara melakukan Tanya jawab dengan siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang berbagai karya / model yang memanfaatkan sifat – sifat
cahaya.
2. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan seputar materi untuk memastikan
bahwa siswa sudah paham betul dengan materi yang telah diberikan.
27
3. Siswa miminta untuk menyebutkan contoh karya / model yang menunjukan adanya
sifat – sifat cahaya.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum
dipahami.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari selama siklus II.
2. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.
3. Guru bersama siswa melakukan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan lembar kuesioner kepada siswa sebagai penilaian afektif.
5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
c Pengamatan
Peneliti bekerjasama dengan guru kelas yang betindak sebagai obsercer untuk melakukan
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam siklus II. Observer melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan lembar
observasi.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat melakukan refleksi mengenai
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti juga akan melakukan analisis terhadap
hasil belajar siswa. Dengan demikian peneliti dapat megetahui keefektifan pembelajaran Jigasaw
dengan percobaan. Peneliti melakukan refleksi pembelajaran mengenai kelebihan dan kelemahan
serta hambatan selama proses pembelajaran. Jika indikator keberhasilan sudah tercapai maka
28
siklus tindakan dapat dihentikan. Namun apabila indikator yang telah ditentukan belum tercapai
pada siklus II, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya.
3.6 Uji Reliabilitas dan Validitas
Pada dasarnya instrumen ada dua macam yaitu instrument tes dan non tes. Instrument tes
digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan instrument non tes digunakan untuk mengukur
sikap ( Sugiyono 2009 : 174 ). Instrumen yang baik adalah instrument yang reliable dan valid.
3.6.1 Uji Reliabilitas
Realibitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
relative sama (Sudjana 2005 : 17 ).
Instrument yang akan digunakan harus diuji tingkat relibilitasnya terlebih dahulu. Besarnya nilai
koefisien relibilitas menunjukan taraf relibilitasnya. ( Sekaran 2006 : 182 ) mengklasifikasikan
taraf koefisien relibilitas sebagai berikut ;
a. Koefisien reliabilitas ≤ 0,6 kategori kurang baik
b. Koefisien 0,7 kategori dapat diterima
c. Koefisien ≥ 0,8 kategori baik.
3.6.2 Uji Validitas
Valid berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga
betul – betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana 2005 : 12). Begitu halnya yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2009 : 173 ). Bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkandata (mengukur0 itu valid.
29
Sambas dan Maman ( 2007 : 47 ) mengatakan bahwa syarat instrumen yang dikatakan memiliki
validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman yaitu sebuah uji coba. Untuk menafsirkan
hasil uji validitas, diperlukan criteria sebagai berikut.
a. Jika nilai r hitung besar (>) dari nilai r tabel maka instrument dinyatakan valid dan
dapat dipergunakan.
b. Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r tabel maka instrument dinyatakan tidak
valid dan tidak dapat dipergunakan.
c. Nilai r tabel dapat dilihat dalam korelasi product Moment dengan taraf signifikansi (ɑ
= 5 % ) dan = N – 2.
Dalam penelitian ini uji realibilitas dan validitas dilakukan di SD Negeri 20 Kapacol Distrik
Misool Barat Kabupaten Raja Ampat mengambil responden siswa kelas 5 yang berjumlah 18
siswa. Sehingga dk = 18 – 2 = 16 dengan ɑ = 5 % diperoleh besarnya tabel adalah 0.468. uji
relibilitas dan validilitas dapat dilakukan dengan SPSS 16.0 dengan cara Analyze – Scale –
Reliability Analysis. Koefesien reliabilitas dapat dilihat melalui besarnya nilai Cronbach Alpha
yang disesuaikan dengan klasifikasi taraf koefesien relibilitas yang telah diungkapkan diatas.
Sedangkan dalam uji validitas, besranya nilai rhitung dapat diketahui dengan melihatb nilai
Corrected Item – total Correlation. Jika nilai Corrected Item – total Correlationlebih besar dari
0,468 maka instrumen tersebut valid dan dapat digunakan. Sedangkan jka nilai Corrected Item –
total Correlation lebih keci;l dari 0,468 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak boleh
dipergunakan.
30
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas dan Vliditas Instrumen Tes Siklus I
Reliability Statistic
Cronbach’s
Alpha
N of Items
.916 14
Item – Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Varience if
Item Deleted
Corected Item –
Total Correlation
Cronbach’s
Alpha if itom
Deleted
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 6
Soal 8
Soal 9
Soal 10
Soal 11
Soal 12
Soal 14
Soal 17
Soal 18
Soal 20
8.0556
8.6667
8.3839
8.5000
8.2222
8.4444
8.1111
8.1111
8.4444
8.6667
8.0556
8.3333
8.1667
8.1111
16.761
16.118
15.546
15.676
15.712
15.673
15.575
16.693
15.673
16.118
16.761
15.294
15.794
16.693
.627
.593
.674
.639
.712
.635
.578
.538
.635
.593
.627
.760
.750
.538
.911
.911
.908
.910
.907
.910
.912
913
.910
.911
.911
.905
.906
.913
31
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen Tes Siklus II
Reliability Statistic
Cronbach’s
Alpha
N of Items
.923 14
Item – Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Varience if
Item Deleted
Corected Item –
Total Correlation
Cronbach’s
Alpha if itom
Deleted
Soal 1
Soal 2
Soal 4
Soal 5
Soal 7
Soal 9
Soal 10
Soal 12
Soal 14
Soal 15
Soal 17
Soal 18
Soal 19
Soal 20
8.2222
8.3333
8.4444
8.3333
8.8333
8.3889
8.7222
8.2778
8.4444
8.2222
8.1667
8.1667
8.7778
8.3889
16.654
15.647
16.025
16.941
16.853
15.546
16.095
16.448
15.438
17.007
17.441
17.441
16.418
16.722
.702
.860
.677
.486
.559
.841
.685
.682
.839
.583
.537
.537
.633
.514
.916
.910
.917
.923
.921
.910
.916
.917
.910
.920
.921
.921
.918
.923
32
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen Non – tes Siklus I
Reliability Statistic
Cronbach’s
Alpha
N of Items
.872 7
Item – Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Varience if
Item Deleted
Corected Item –
Total Correlation
Cronbach’s
Alpha if itom
Deleted
Soal 1
Soal 2
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
Soal 10
25.6111
25.8889
26.0556
26.0556
26.0556
25.6667
25.6667
13.310
12.458
13.585
13.114
13.585
12.941
12.000
.809
.717
.566
.583
.566
.763
.638
.840
.844
.864
.863
.864
.841
.859
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas dan Instrumen Non – tes Siklus II
Reliability Statistic
Cronbach’s
Alpha
N of Items
.919 8
Item – Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Varience
if
Item Deleted
Corected Item –
Total Correlation
Cronbach’s
Alpha if itom
Deleted
Soal 1
Soal 2
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
Soal 10
30.1111
30.1667
30.0556
30.0000
30.3333
30.2778
30.2222
39.9444
25.281
22.619
20.879
24.588
24.000
23.036
19.007
22.997
.637
.781
.850
.545
.654
.767
.892
.773
.916
.904
.897
.922
.914
.905
.895
.905
33
3.7 Uji Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesangguoan atau kemampuan siswa dalam
menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal (Sudjana 2005 : 135 ).
Persoalan yang penting dalam melakukan uji taraf kesukaran soal adalah penentuan proposi dan
criteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.
Analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
I. : Indeksi kesulitan untuk stiap butir soal
B. : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N. : banyaknya siswa yang memberikan jawaban
Nana Sudjana ( 2005 : 137 ) mengemukakan kriteria kesulitan soal adalah sebagai berikut :
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategoti sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
1 =
B
N
34
Tabel 3.11
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I
No Taraf Kesukran Soal Jumlah soal
1 Mudah 5
2 Sedang 3
3 Sukar 2
Tabel 3.12
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II
No Taraf Kesukran Soal Jumlah soal
1 Mudah 4
2 Sedang 4
3 Sukar 2
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara – cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data pekerjaannya lebih mudah diamati dan hasilnya lebih baik sehinga dapat
mempermudah dalam pengolahan data. Data peneliti ini bersumber dari interaksi guru dan siswa
dalam pelajaran IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Kapacol Distrik Misool Barat Kabupaten
Raja Ampat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan
percobaan, untuk meningkatkan hasil belajar. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui
kegiatan hasil tes observasi ( pengamatan ) dan skala sikap. Sesuai dengan pernyataan yang telah
tertulis pada halaman 30 bahwa penilaian hasil belajar mencakup 3 aspek yaitu kognegtif, afektif
dan psikomotorik.
Uraian lebih lanjut mengenai teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
35
a. Tes
Tes merupakan suatu cara alat untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik atau sekelompok peserta didik,
sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau prestasi peserta didik ( Wardani 2011 : 15
). Hasil tes yang digunakan adalah hasil berupa nilai yang diperoleh melalui ujian pro tes dan
post tes. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur hasil balajar aspek kognitif, bentuk
instrumen tes yang akan digunakan terlampir.
b. Instrument Non – tes
Teknik non - tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah
(Wardani 2011 : 17 ). Instrument non – tes ini digunakan untuk mengukur aspek afektif dan
psikomotorik. Ada beberapa instrument non tes yang akan digunakan yaitu observasi
(pengamatan), unjuk kerja, dan skala sikap.
Unjuk kerja digunakan untuk mengukur hasil belajar aspek psikomotorik. Unjuk kerja ini dapat
dilakukan menggunakan lembar pengamatan (Haryati 2007 : 46). Observasi yaitu pengamatan
secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan.
Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indra
secara langsung ( Suprijono 2011 : 139). Sedangkan skala sikap digunakan untuk menilai hasil
belajar aspek sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah
pernyataan itu didukung atau ditolaknya melalui rentang nilai tertentu ( Sudjana 2005 : 80).
3.9 Indikator Keberhasilan
Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang mencerminkan
struktur dasar terhadap jawaban masalah penelitian, misalnya, bagaimana metode pembelajaran
36
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Sebagai kriteria keberhasilan,
terdapat 85 % siswa sudah tuntas belajar dalam arti memperoleh nilai > 65 sesuai dengan KKM
yang telah ditentukan. Di samping itu, kriteria ketuntasan belajar juga dapat dijadikan kriteria
keberhasilan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Menurut keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf yaitu:
a. Istimewa / maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.
b. Baik sekali / optimal : apabila sebagian besar (76 ± 99 %) bahan pelajaran dapat dikuasai anak
didik.
c. Baik / minimal : apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik hanya 66% - 75% saja.
d. Kurang : apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik kurang dari 60 %.
3.10 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data adalah cara yang digunakan untuk mengolah sebuah data guna
mengetahui keefektifan sebuah model pembelajaran yang digunakan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik., analisis deskrip. Analisis deskriptif digunakan untuk mencari rata
– rata nilai siswa dan presentase keberhasilan belajar siswa. Data yang diolah adalah data dari
nilai pres tesr ( kondisi awal ) dan nilai yang pada siklus I dan siklus II setelah menggunakan
model pembelajaran Jigsaw dengan percobaan. Sedangkan hasil dari observasi nakan dilakukan
analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Dalam melakukan analisis deskriptif penyajian data dapat dilakukan menggunakan tabel, gambar
atau diagram. Usman dan Akbar (2006 : 70-71) mengemukakan tata cara dalam pembuatan tabel
disribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
37
1. Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar.
2. Hitung rentang dengan rumus R= data tertinggi – data rendah
3. Hitung banyak kelas dengan aturan strurges
banyak kelas = 1 + 3,3 log n
4. Hitung panjang interval dengan rumus p = rentang : banyak kelas
5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertam,a. biasanya diambil dari data terkecil
atau data yang lebih kecil dari data terkecil.
6. Kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah dengan
interval dikurangi 1.
7. Hitung nilai frekuensi yang muncul pada setiap kelas interval.