bab iii metode penelitian 3.1. tipe penelitian desain...

13
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan) dan variabel terikat (pencegahan penularan tentang sikap). Dalam penelitian ini peneliti mengkaji hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan penularan pada anggota keluarga penderita TB Paru di wilayah Balai Kesehatan Paru Masyarakat Ambarawa, dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2002). 3.3. POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1. POPULASI Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmojo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah salah satu keluarga yang salah satu anggota

Upload: vuongthuan

Post on 18-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. TIPE PENELITIAN

Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian

kuantitatif.

3.2. DESAIN PENELITIAN

Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi,

karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

variabel bebas (pengetahuan) dan variabel terikat

(pencegahan penularan tentang sikap). Dalam penelitian ini

peneliti mengkaji hubungan antara pengetahuan dengan

pencegahan penularan pada anggota keluarga penderita TB

Paru di wilayah Balai Kesehatan Paru Masyarakat

Ambarawa, dengan pendekatan cross sectional, yaitu

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time

approach) (Notoatmodjo, 2002).

3.3. POPULASI DAN SAMPEL

3.3.1. POPULASI

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian

atau objek yang akan diteliti (Notoatmojo,

2002). Populasi dalam penelitian ini adalah

salah satu keluarga yang salah satu anggota

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

30

keluarganya menderita TB Paru yang tercatat

berjumlah 147 orang penduduk yang melakukan

pengobatan di Balai Kesehatan Paru

Masyarakat Ambarawa

3.3.2. SAMPEL

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

purposive sampling dengan pertimbangan karena

jumlah populasi yang tidak menentu jumlahnya

dengan sampel berjumlah 45 orang di Balai Kesehatan

Paru Masyarakat Ambarawa.

3.4. KRITERIA INKLUSI DAN EKLUSI

3.4.1. KRITERIA INKLUSI

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau

dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi pada

penelitian ini adalah :

a) Keluarga yang salah satu anggotanya menderita TB

yang melakukan pengobatan di Balai Kesehatan

Paru Masyarakat Ambarawa.

b) Dapat berkomunikasi secara verbal.

c) Dapat membaca dan menulis.

d) Usia di atas 17 tahun.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

31

3.4.2 KRITERIA EKLUSI

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau

mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi

dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).

Kriteria ekslusi pada penelitian ini antara lain :

a) Salah satu keluarga yang mengantar penderita TB

Paru ke BKPM Ambarawa yang pada saat dilakukan

penelitian sedang dalam kondisi yang tidak

memungkinkan dilakukan penelitian, misalnya dalam

kondisi sakit, ada kepentingan lain dan tergesa-

gesa.

b) Tidak bersedia menjadi responden.

c) Tidak bisa membaca.

d) Pengisian kuesioner yang hanya dikerjakan

setengah dari pertanyaan.

3.5. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.5.1. LOKASI

Penelitian ini dilakukan di Balai Kesehatan Paru

Masyarakat Ambarawa dan untuk uji instumen validitas dan

reabilitas dilakukan di BKPM Salatiga.

3.5.2. WAKTU

Survei penelitian dimulai pada bulan Oktober 2012 dan

penelitian utama dilakukan mulai tanggal 19 Januari

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

32

sampai 26 Januari 2013.

3.6. ETIKA PENELITIAN

Penelitian dimulai setelah peneliti meminta izin kepada pihak

Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW. Pengambilan data

penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari

pihak Balai Kesehatan Paru Masyarakat Ambarawa pada

tanggal 19 Januari sampai 26 Januari 2013. Dalam

melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah-

masalah etika penelitian yang meliputi:

a. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindari dari

keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus

diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau

informasi yang telah diberikannya tidak akan dipergunakan

dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek dalam bentuk

apapun.

b. Hak untuk ikut dan tidak menjadi responden

Subjek harus diperlakukan secara baik dan sopan. Subjek

mempunyai hak memutuskan apakah bersedia menjadi

responden atau tidak tanpa adanya sanksi.

c. Informed consent (informasi untuk responden)

Sebelum melakukan pengambilan data, keluarga

diberitahu tentang maksud, tujuan, manfaat dan dampak

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

33

dari tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat

dimengerti oleh responden.

d. Anonimity (tanpa nama)

Menjelaskan bentuk alat ukur dengan tidak perlu

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data,

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini

akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-

mata untuk kepentingan penelitian.

e. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk

melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh

informasi yang diberikan oleh responden dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan dalam penelitian.

3.7. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.7.1. Pengumpulan Data

a) Data Primer

Data primer didapatkan melalui observasi, wawancara

serta kuesioner kepada responden.

b) Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari catatan kunjungan kontrol

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

34

dan catatan penemuan pasien status baru TB Paru di

Balai Kesehatan Paru Masyarakat wilayah Ambarawa.

3.7.2. Pengolahan Data

a. Editing Data

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada pada

kuesioner sudah jelas, lengkap, relevan dan konsisten.

b. Coding Data

Melakukan pemberian kode-kode tertentu dengan tujuan

mempersingkat dan mempermudah pengolahan data.

Memberikan pilihan seperti jawaban nomor pada

pertanyaan sikap dan tindakan seperti ya (1) dan tidak

(0) .

c. Entry data

Data yang telah di edit dan diberi kode kemudian

diproses ke dalam program komputer melalui program

SPSS 16.

d. Cleaning data

Melihat kembali data kuesioner yang telah dimasukkan

atau sudah dibersihkan dari kesalahan, baik dalam

pengkodean atau pada entry data.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

35

3.8 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah merupakan definisi

berdasarkan karakteristik yang dapat diukur dari suatu yang

didefinisikan dan memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi dan pengukuran secara cermat terhadap suatu

obyek atau fenomena yang kemungkinan dapat diulang lagi

orang lain (Nursalam, 2008).

3.8.1. Tingkat Pengetahuan responden mengenai TB Paru

Pengetahuan responden akan dikaji dalam tingkat

pengetahuan anggota keluarga Tentang TB Paru.

Tingkat pengetahuan yang dimaksud adalah suatu

pemahaman tentang TB Paru baik tentang pengertian,

cara penularan, dan cara pencegahan. Pengambilan

data melalui kuesioner dengan skala pengukuran

variabel ini adalah skala ordinal, yang dikategorikan

dengan penilaian baik (76%-100%), cukup (56%-75%),

dan kurang (< 56%) (Arikunto,2002).

Tabel 3.8.1. Skor Penilaian Pengukuran

Pengetahuan

Jawaban Favoubrable Unfavourable

Benar 1 0

Salah 0 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

36

3.8.2. Pencegahan penularan TB Paru

Pencegahan penularan TB Paru dikaji melalui sikap

responden.

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia

terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isu

(Sugiono,2000). Skala pengukuran sikap yang

digunakan dalam penelitian ini adalah nominal yang

mengkategorikan dengan penilaian instrumen penelitian

dengan kategori; baik, apabila nilai > 60% dari total

skor; cukup apabila nilai 30-60% dari total skor; dan

kurang apabila < 30% dari total skor. Pengukuran sikap

responden keluarga terhadap pencegahan penularan

TB Paru dilakukan dengan memberikan kuesioner

sebagai alat ukur. Jawaban dalam kuesioner tersebut

mempresentasikan penilaian sebagai berikut:

a. SS ( sangat setuju ) bernilai 4,

b. S (setuju) bernilai 3,

c. TS ( tidak setuju ) bernilai 2 dan

d. STS (sangat tidak setuju ) bernilai 1.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

37

3.9. Uji Instrumen

Instrumen dalam penelitian merupakan alat pengumpulan data

dan memiliki kedudukan yang paling tinggi karena data

merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar

tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen

pengumpul data dan instrument yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas (Arikunto,

2006).

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat validitas

dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam

pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam

kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan

dengan pasti apa yang akan diteliti. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat dengan taraf

signifikansi 5%. Jika r hitung (rxy) > r kritis (tabel)

maka kuesioner tersebut valid (df = n–2). Jika r hitung

(rxy) < r kritis (tabel) maka kuesioner tersebut tidak

valid. Hasil uji validitas untuk 25 item pertanyaan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

38

yang terdiri dari 15 pertanyaan pengetahuan dan 10

pertanyaan sikap, selanjutnya dibagikan kepada 15

anggota keluarga dengan TB Paru. Hasil

menunjukkan bahwa pertanyaan seluruhnya valid

karena nilai p<0,05 atau r hitung>r tabel (lampiran

xx). Diketahui r tabel untuk jumlah pertanyaan

sebanyak 25 pertanyaan adalah 0.970 untuk

pengetahuan dan 0.935 untuk sikap (lampiran).

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama

(Hastono, 2001). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan

cara one shot (diukur sekali saja), yang kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Untuk

menghitung reliabilitas dengan uji Cronbach’s Alpha, jika

nilai α lebih kecil dari 0,5 maka item x dinyatakan tidak

reliabel. Sedangkan jika nilai α lebih besar dari 0,5 maka

item x dinyatakan reliabel.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

39

Rumus:

( )

Keterangan: α = koefisien reliabilitas K = jumlah butir r = rata-rata korelasi antar butir

1 = bilangan konstan

Tabel 3.9. Hasil Uji Realibitas untuk Pengetahuan dan Sikap

pengetahuan Cronbach’s Alpha N Kesimpulan

0.970 15 Reliabel

Sikap Cronbach’s Alpha N Kesimpulan

0.935 10 Reliabel

Untuk menentukan bahwa suatu instrumen reliabel yaitu

jika r hitung kurang dari 1 (Sugiono, 2005). Berdasarkan

hasil analisis menggunakan program SPSS didapatkan

koefisien Cronbach’s Alpha 0,970 (<1) untuk peran

pengetahuan, 0.935 untuk sikap sehingga instrumen

tersebut dinyatakan reliabel.

3.10. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan:

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk melihat gambaran

distribusi frekuensi dari tiap variabel. Analisa yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

40

deskriptif untuk menggeneralisasikan data sampel

terhadap populasi berupa presentase dan frekuensi untuk

mengetahui frekuensi sebaran prosentase digunakan

rumus berikut :

Keterangan : P = Prosentase f = Frekuensi jawaban N = Jumlah sampel

b. Analisis Bivariat

Analisa ini digunakan untuk untuk menguji hipotesis

korelasi antara suatu variabel bebas dan variable terikat.

Analisa yang digunakan uji Chi-square dengan rumus

sebagai berikut (Sugiyono, 2007):

Keterangan: fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan

x =Chi kuadrat/hasil hitung 0,05 =Taraf signifikansi

Ketentuan interpretasi hasil:

a. Jika X h ≥ X t, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika X h < X t, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keterangan:

X h = nilai X hasil hitung

X t = nilai X yang tertera dalam tabel sesuai taraf signifikansi yang telah ditetapkan.

fh

fhfox

22 )(

2

2 2

2 2

2 2

2 2

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN DESAIN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6721/3/T1_462008059_BAB III... · DESAIN PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam

41

Setelah hasil X ditemukan, kemudian dihitung koefisien

kontingensi untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel

bebas dan terikat dengan rumus (Riwidikdo, 2007).

KK =

Keterangan: KK = Koefisien Kontingensi

X = Chi-Square N = Jumlah responden

Dengan penilaian kriteria sebagai berikut :

Interval Koefisien Kekuatan Hubungan

0 Tidak ada korelasi

0,00 – 0,25 Korelasi sangat lemah

0,25 – 0,50 Korelasi cukup

0,50 – 0,75 Korelasi kuat

0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat

1 Korelasi sempurna

Sumber : Jonathan Sarwono (2009)

2

Nx

x

2

2

2