bab iii metode penelitian 3.1.jenis penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8025/3/t1...40...
TRANSCRIPT
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan
kualitas pembelajaran. Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (dalam Mulyasa 2009:
10-11) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di
dalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas. Penelitian menunjuk pada
kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan
metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti. Tindakan menunjuk pada suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk peserta didik. Sedangkan kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian
ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama
dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Yang dimaksud dengan istilah
kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata
kunci tersebut, dapat disimpulkan bahwa: penelitian tindakan kelas merupakan
suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompo peserta didik dengan
memberikan suatu tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16), model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan melalui beberapa
siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan,
dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan
dan perbaikan yang ingin dicapai.
36
Gambar 3.1
Model spiral penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart
3.2. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.2.1.Setting Penelitian
Perbaikan pembelajaran Matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dilaksanakan di kelas V semester 2 di SD Negeri 2
Karangrejo, Kabupaten Wonosobo dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri 2 Karangrejo
Tahun Pelajaran 2013/2014
No
Jenis kegiatan
Waktu
Januari Febuari Maret April Mei
1 Persiapan
a.Penulisan
proposal
b.Penyusunan
instrument
2 Pelaksanaan
a.Pelaksanaan
siklus 1
37
3.2.2.Karakteristik Subyek Penelitian
Siswa kelas SD Negeri 2 Karangrejo, Kabupaten Wonosobo berjumlah 23
siswa dengan usia 10 – 11 tahun. Dalam proses pembelajaran berlangsung siswa
cenderung bicara sendiri dan ramai. Hal ini juga disebabkan karena kesadaran
orang tua jarang memantau belajar siswa belajar di rumah, sehingga siswa tidak
pernah belajar, bahkan PR pun banyak yang tidak mengerjakan.
3.3.Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi. Adapula yang mendefinisikan variabel sebagai
suatu karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki nilai yang berbeda-
beda (dalam Slameto, 2012: 138). Adapun variabel yang digunakan dalam analisis
data ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya
variabel lain (dalam Slameto, 2012: 140). Dalam penelitian ini variabel bebasnya
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Dalam model
pembelajaran ini, siswa bekerja dalam permainan mencari pasangan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
2. Variabel tergantung (Y)
Variabel tergantung adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung
dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas (dalam Slameto, 2012: 140). Dalam
penelitian ini hasil belajar merupakan variabel yang di pengaruhi. Hasil belajar
merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan
dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk
mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan
menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan
b.Pelaksanaan
siklus 2
c. Analisis data
3 Pelaporan
38
dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti
pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan
kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pengukuran variebel
ini dilakukan dengan tes yang dilakukan diakhir pembelajaran.
3.4.Prosedur penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas yang terdiri dari dua siklus Langkah langkah dalam siklus terdiri dari:
Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Peneliti meminta ijin Kepala sekolah untuk melakukan penelitian tindakan
kelas.
b. Peneliti melakukan observasi.
c. Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk menganalisa pembelajaran
yang telah berlangsung untuk menemukan penyebab kegagalan
pembelajaran.
d. Peneliti berdiskusi bersama dengan teman sejawat dan guru kelas V untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran dan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
e. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi guru,
lembar observasi siswa, dan lembar soal tes formatif.
2. Pelaksanaan
Pertemuan 1
Kegiatan awal
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Memberikan motivasi kepada siswa
39
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang operasi hitung bilanagn
bulat dengan sifat komutatif dan asosiatif
2. Guru memberikan contoh – contoh soal tentang operasi hitung bilanagan
bulat
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan yang cocok dari jawaban/soal dimiliki selama 5
menit
7. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
8. Siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu yang cocok diberi
penghargaan
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
1. Guru menutup pembelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan awal
1. Apersepsi
40
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Memberikan motivasi kepada siswa
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang operasi hitung bilanagn
bulat dengan sifat distributif
2. Guru memberikan contoh – contoh soal tentang operasi hitung bilanagan
bulat
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan yang cocok dari jawaban/soal dimiliki selama 5
menit
7. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
8. Siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu yang cocok diberi
penghargaan
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
1. Guru menutup pembelajaran
41
Pertemuan 3
Kegiatan awal
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Memberikan motivasi kepada siswa
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru mengulang pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu
tentang operasi hitung bilangan bulat dengan sifat komutatif, asosiatif dan
distributif
2. Guru memberikan contoh – contoh soal tentang operasi hitung bilangan
bulat dengan sifat komutatif, asosiatif dan distributif
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan yang cocok dari jawaban/soal dimiliki selama 5
menit
7. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
8. Siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu yang cocok diberi
penghargaan
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
42
2. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
2. Guru menutup pembelajaran
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa.
4. Refleksi
Dari hasil tes siswa dan hasil pengamatan guru dan siswa, peneliti
bersama teman sejawat membahas kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran pada siklus 1. Dari hasil diskusi ini peneliti dapat menentukan
perbaikan untuk siklus 2.
Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk menganalisa pembelajaran
yang telah berlangsung untuk menemukan penyebab kegagalan
pembelajaran.
b. Peneliti berdiskusi bersama dengan teman sejawat dan guru kelas V untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran dan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi guru,
lembar observasi siswa, dan lembar soal tes formatif.
2. Pelaksanaan
Pertemuan 1
Kegiatan awal
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Memberikan motivasi kepada siswa
43
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang menaksir penjumlahan dan
pengurangan ke puluhan dan ratusan terdekat
2. Guru memberikan contoh – contoh soal tentang menaksir penjumlahan
dan pengurangan ke puluhan dan ratusan terdekat
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan ynag cocok dari jawaban/soal dimiliki
7. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu (5
menit) diberi poin
8. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
1. Guru menutup pembelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan awal
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
44
3. Memberikan motivasi kepada siswa
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang perkalian dan pembagian ke
puluhan dan ratusan terdekat
2. Guru memberikan contoh – contoh soal tentang perkalian dan pembagian
ke puluhan dan ratusan terdekat
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan ynag cocok dari jawaban/soal dimiliki
7. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu (5
menit) diberi poin
8. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
1. Guru menutup pembelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan awal
1. Apersepsi
45
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Memberikan motivasi kepada siswa
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru mengulang pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu
tentang menaksir penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian ke
puluhan dan ratusan terdekat
2. Guru memberikan contoh – contoh soal
Elaborasi
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal dan yang lainnya lagi
berisi jawaban
2. Guru membagikan beberapa kartu tersebut kepada siswa secara acak
3. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu yang akan dimainkan dalam
permainan mencari pasangan
4. Siswa memikirkan jawaban/soal yang didapat
5. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk mencari pasangan
berdasarkan kartu yang dipeganngnya.
6. Siswa mencari pasangan ynag cocok dari jawaban/soal dimiliki
7. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu (5
menit) diberi poin
8. Siswa mempresentasikan hasil yang didapat jika sudah menemukan
pasangan kartu yang cocok
9. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Konfirmasi
3. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran
4. Guru memberikan penguatan
Kegiatan Akhir
3. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
4. Guru menutup pembelajaran
46
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa.
4. Refleksi
Dari hasil tes siswa dan hasil pengamatan guru dan siswa, peneliti
bersama teman sejawat membahas kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran pada siklus 2 dan membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran
yang telah dilakukan
3.5.Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Tes
Menurut Naniek (2012 : 142) Tes adalah sebagai alat ukur, prosedur
pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur
indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasidan
pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila
dilakukan dalam kondisi yang relatif sama.
Menurut Naniek (2012 : 144) Tes tertulis adalah tes yang soalnya harus
dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis.
Pada penelian ini, peneliti menggunakan tes tertulis sebagai alat
pengumpulan data hasil belajar siswa mata pelajaran matematika dengan
kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan
sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran.
3.5.2.Observasi
Menurut Sudjana (2011 : 84) Observasi atau pengamatan sebagai alat
penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau
menialai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar,
tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskuso siswa, partisipasi siswa
dalm simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.
47
Dalam penelitian ini peneliti ikut langsung dalam dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data
tentang bentuk penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam
pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan hasil belajar siswa berkaitan
dengan pemahaman siswa terhadap pelajaran dan sikap atau perilaku siswa setelah
menerima pelajaran.
3.6. Intrumen Penelitian
3.6.1.Kisi – kisi butir soal tes siklus 1
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
Penilaian
Jenis
Soal
No
Butir
Soal
1. Melakukan
operasi hitung
bilangan bulat
dalam
pemecahan
masalah.
1.1
Melakukan
operasi
hitung
bilangan
bulat
termasuk
penggunaan
sifat-
sifatnya,
pembulatan
dan
penaksiran.
Siswa dapat
menyelesaikan
masalah
matematika
dengan
menggunakan
sifat
komutatif.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
1, 2,
3, 6,
12,
15,
16,
22,
23
Siswa dapat
menyelesaikan
masalah
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
4, 5,
7, 8,
13
48
matematika
dengan
menggunakan
sifat asosiatif.
,14
,17
Siswa dapat
menyelesaikan
masalah
matematika
dengan
menggunakan
sifat
distributif.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
9,
10,
11,
18,
19,
20,
21,
24,
25
3.6.2.Kisi – kisi butir soal tes siklus 2
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Siklus 2
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
Penilaian
Jenis
Soal
No
Butir
Soal
2. Melakukan
operasi hitung
bilangan bulat
dalam
pemecahan
masalah.
1.1
Melakukan
operasi
hitung
bilangan
bulat
termasuk
penggunaan
sifat-
Siswa dapat
menaksir
penjumlahan
dan
pengurangan
ke puluhan
terdekat.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
1, 2,
5, 7
49
sifatnya,
pembulatan
dan
penaksiran.
Siswa dapat
menaksir
penjumlahan
dan
pengurangan
ke ratusan
terdekat.
distributif.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
3, 4,
6, 13,
18,
19, 21
Siswa dapat
menaksir
perkalian
dan
pembagian
ke puluhan
terdekat.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
8. 9,
10,11,
12, 16
Siswa dapat
menaksir
perkalian
dan
pembagian
ke ratusan
terdekat.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
14,
15,
17,
20,
22,
23,
24, 25
50
3.6.3.Lembar pengamatan siswa
Tabel 3.4
Kisi-kisi lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa
No. Aspek yang Diamati Indikator
1. Pra Pembelajaran Siswa menempati tempat duduknya
masing - masing
Kesiapan menerima pelajaran
2. Kegiatan Awal Siswa mampu melakukan/menjawab
apersepsi
Memperhatikan secara seksama ketika
dijelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai
3. Kegiatan Inti Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi
Aktif bertanya jawab ketika proses
penjelasan materi
Siswa menerima dan mengerjakan
contoh soal yang diberikan guru
Siswa membahas contoh soal bersama
guru
Siswa menyiapkan diri untuk
mengikuti permainan mencari
pasangan
Siswa menerima kartu
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang permainan kartu
Siswa mencari pasangan kartu sesuai
waktu yang diberikan
Siswa bermain sportif
51
Siswa yang menemukan pasangan
kartu yang cocok diberi poin
Siswa mempresentasikan hasil
mencari pasangan kartu yang cocok
Siswa mengumpulkan kartu untuk
dikocok kembali
4. Kegiatan Akhir Siswa yang mendapat poin banyak
mendapatkan penghargaan
siswa membuat kesimpulan
pembelajaran dengan dibimbing guru
3.5.4.Lembar pengamatan guru
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No. Aspek yang Diamati Indikator
1. Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa
2. Kegiatan Awal Melakukan apersepsi dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi
Guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
Guru memberikan contoh soal untuk
dikerjakan individu
Guru membahas contoh soal bersama
siswa
Guru menyiapkan kartu permainan
52
mencari pasangan
Guru membagi kartu
Guru menjelaskan cara permainan
kartu
Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk mencari pasangan berdasarkan
kartu yang dipeganngnya
Guru mengamati, memberi motivasi
dan dorongan kepada siswa untuk
mendapatkan pasangannya
Guru memberikan poin kepada siswa
yang berhasil mendapatkan
pasangannya
Guru membimbing siswa dalam
presentasi
Guru mengumpulkan kartu,
mengocoknya dan
membagikankembali kepada siswa
4. Kegiatan Akhir Guru memberikan penghargaan
kepada upaya siswa dalam
pembelajaran dan yang memperoleh
poin
Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan pembelajaran
3.7.Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa. Dalam
pembelajaran diharapkan 80 % dari keseluruhan jumlah siswa mencapai nilai
diatas KKM (70).
53
3.8.Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam peelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
data kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata atau
penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data
kuantitatif. Data deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap
pembelajaran denagn model Make a Match yang dilakukan oleh guru dan siswa,
sedangkan data kuantitati diperoleh dari hasil tes siswa.
3.8.Uji Prasyarat Instrumen Penelitian
3.8.1. Uji Validitas
Hasil belajar siswa juga bergantung pada kualitas alat penialainya di
samping pada cara pelaksanaannya. Suatu alat penilaian dapat dikatakan
mempunyai kualitas yang baik apabila memenuhu dua hal, yaitu validitas dan
reabilitas.
Menuut Sudjana (2011: 12) Validitas berkenan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai, sedangkan Reabilitas adalah ketepatan keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilai.
Menurut Arikunto (2008:126) Suatu item instrumen penelitian dianggap
valid apabila memiliki koefisien corrected item total correlation > 0,2. Uji
validitas masing-masing soaql dalam test kemampuan awal dilihat dari korelasi
antara skor – skor butir soal dengan skor totalnya. Validitas butir ini dihitung
menggunakan SPSS versi 17.0.
3.8.1. Uji Reeliabilitas
Menurut Priyanto (2010:42) Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
54
Tabel 3.6
Koefisien Reliabilitas
No Koefisien Reliabilitas Kategori
1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah
2 0,7 < < 0,8 Reliabilitas Sedang
3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat
hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut
tidak reliabel.