bab iii metode penelitian a. b
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Univeristas Muhammadiyah Malang
Kampus III yang berlokasi di Jalan Tlogomas no. 246, Tlogomas,
Lowokwaru, Kota Malang.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan dibantu
pengambilan data secara kuantitatif. Dalam pelaksanaanya metode penelitian
yang dilakukan adalah survey. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis
penelitian yang tujuannya menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu
fenomena, dengan mendiskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup
dan waktu yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2017 dan 2018. Sampel adalah sebagian observasi yang
dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasinya.
Penetapan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini,
menggunakan rumus Ferdinand (2014), yaitu:
n = Jumlah Indikator X (5 sampai 10)
31
Keterangan:
n: jumlah sampel
Pada penelitian ini terdapat 11 indikator dan dipilih angka 10 sebagai angka
pengalinya, maka dapat ditentukan sampel penelitian yang berjumlah:
n = Jumlah Indikator X (5 sampai 10)
n = 11 X 10
n = 110
Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah sampel yang digunakan pada
penelitian ini sebanyak 110 responden. Karakteristik responden dalam
penelitian ini yaitu;
1. Responden merupakan mahasiswa aktif jurusan Manajemen angkatan
tahun 2017 dan 2018 Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Responden telah menempuh dan lulus mengampu mata kuliah
Manajemen Keuangan.
Adapun Teknik Pengambilan Sampel yaitu pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive Sampling, Purposive Sampling adalah teknik
sampling menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam
memilih sampel. Dalam Penelitian ini metode penyebaran kuesioner
dilakukan secara Online atau secara tidak langsung bertatap muka dengan
responden. Hal tersebut dikarenakan pandemi virus COVID-19 yang tengah
dihadapi Indonesia. Melalui metode online diharapkan peneliti untuk selalu
dapat menjaga jarak aman dengan para responden (physical distancing) dan
mencegah menularnya virus Covid-19.
D. Definisi Operasional Variabel dan Indikator
Definisi operasional variabel adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mendeteksi variabel-variabel yang berkaitan dengan masalah penelitian dan
32
untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator
Variabel Definisi Konsep Definisi
Operasional
Indikator
Literasi
Keuangan
(X1)
Pengetahuan, keterampilan
dan keyakinan yang
mempengaruhi sikap dan
perilaku untuk
meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan
dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai
kesejahteraan.
(OJK, 2017)
Tingkat
kemampuan
pengetahuan
seseorang
mengenai
bidang
keuangan.
1. Pengetahuan
Dasar
Keuangan
2. Tabungan
3. Investasi
4. Asuransi
(OJK, 2017)
Gaya
Hidup
(X2)
Pola hidup seseorang di
dunia yang dikespresikan
dalam aktivitas, minat dan
opininya.
(Kotler dan Keller, 2002)
Perilaku
seseorang yang
ditunjukkan
dalam
aktivitas, minat
dan opininya
1. Aktivitas
2. Minat
3. Pandangan
seseorang
terhadap diri
sendiri dan
orang lain.
(Sumarwan, 20202)
Perilaku
Keuangan
(Y)
Ilmu yang mempelajari
manusia secara actual
berperilaku dalam sebuah
penentuan keuangan,
menjelaskan bagaimana
seseorang memperlakukan,
mengelola, dan
menggunakan sumber
daya keuangan yang ada
padanya.
(Nosfinger, 2005)
Cara individu
mengelola
sumber dana
yang dimiliki
1. Penyusunan
anggaran
2. Penghematan
uang dan
pola belanja
3. Tabungan
dan investasi
serta
asuransi
4. Pembayaran
kewajiban.
(Marsh, 2006)
33
E. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer. Menurut
Sugiyono (2014) data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada
subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dalam penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang apakah narasumber tersebut
sesuai dengan sampel yang diharapkan oleh peneliti harapkan. Data primer
berupa data hasil pengolahan jawaban kuisioner yang diperoleh dari
responden yang telah ditentukan melalui media angket atau kuisioner sebagai
alat pengumpulan data. Kemudian ada pula data sekunder yang diperoleh dari
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang tengah diteliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat berkaitan dengan masalah penelitian
yang akan dipecahkan. Peneliti membutuhkan teknik pengumpulan data yang
tepat agar mampu mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Teknik pengumpulan data yang menggunakan kuesioner sebagai sumber
datanya. Menurut Sugiyono (2012:137) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner diberikan kepada mahasiswa
Manajemen tahung angkatan 2017 dan 2018. Kuisioner dalam penelitian ini
berupa google form yang dapat diakses melalui link berikut
34
https://forms/d/1CckZlUW49RGccjsP1J8mipF7Uw_9jVHe_g_BBDgTWT0/.
Melalui link tersebut calon responden secara langsung akan diarahkan ke
laman pengisian kuesioner, dimulai dari data diri responden hingga daftar
kuisioner yang perlu diisi terkait literasi keuangan, gaya hidup, dan perilaku
keuangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2012:141) data sekunder adalah sumber data yang
diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media
lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen. Dalam
penelitian ini data sekunder diperoleh melalui jurnal penelitian yang berisi
tentang hasil penelitian terdahulu dan berberkaitan dengan penelitian yang
dilaksanakan.
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan teknik
skala yang dilakukan merupakan teknik skala likert dirancang untuk menguji
tingkat kesetujuan (degree of agreement) responden terhadap suatu
pernyataan. Tingkat kesetujuan itu pada umumnya dibagi atas lima angkatan
yaitu: Sangat Tidak Setuju (1), Kurang Setuju (2), Netral (3), Setuju (4) dan
Sangat Setuju (5) responden diminta memilih jawaban yang telah tersedia
pada kuisioner melalui media google form sesuai dengan penilaiannya.
Kriteria pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut :
35
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor Literasi
Keuangan
Gaya
Hidup
Perilaku
Keuangan
Sangat Setuju 5 Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Sangat Baik
Setuju 4 Tinggi Tinggi Baik
Netral 3 Cukup Cukup Cukup
Tidak Setuju 2 Rendah Rendah Buruk
Sangat Tidak
Setuju
1 Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Sangat
Buruk
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan penilaian terendah berupa 1 poin
adalah untuk jawaban sangat tidak setuju hingga penilaian tertinggi berupa 5
poin yakni untuk jawaban sangat setuju. Data yang akan di analisis dalam
penelitian ini berkaitan dengan hubungan antar variabel penelitian.
Sedangkan,metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas menurut Sugiyono (2010:267) adalah derajat ketetapan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner yang hendak
disebarkan. Suatu kuesioner dapat dikatakan sah/valid jika pertanyaan
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner itu sendiri. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang valid
36
adalah data yang benar-benar tidak berbeda atau sama antara data yang
dituliskan di dalam laporan dengan data yang sesungguhnya terjadi di
lapangan.
Rumusan Statistik untuk pengujian Validitas
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ ∑ )
}{ ∑ (∑ )
}
Dimana :
Rxy = Item instrumen variabel dengan totalnya
N = Jumlah sample
Σxi = Jumlah pengamatan variabel x
Σyi = Jumlah pengamatan variabel y
(Σxi2) = Jumlah kuadrat Pengamatan variabel x
(Σyi2) = Jumlah pengmatan variabel y
(Σxi)2 = Kuadrat jumlah pengamatan variabel x
(Σyi)2 = Pengamatan jumlah variabel y
Σxiyi = Jumlah hasil kali variabel x dan y
Kriteria Pengujian Validitas Instrumen:
1) Tolak Ho atau terima Ha jika nilai korelasi adalah positif dan probabilitas
yang dihitung < nilai probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 (sig 2-
tailed >ɑ0,05).
2) Terima Ho atau tolak Ha jika nilai korelasi adalah negatif dan
probabilitas yang dihitung > nilai probabilitas yang ditetapkan sebesar
0,05 (Sig-tailed>ɑ0,05).
37
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut (Ghozali, 2018) adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
atas pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dengan begitu
masing-masing pertanyaan dijawab yang hendak dijawab tidak boleh
acak karena masing-masing pertanyaan mengukur hal yang sama. Jika
jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak
reliabel.
Rumus Statistik untuk pengujian Realibilitas
[
( )] [∑
]
Dimana :
r = Reliabiltas instrument (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
Σ 2 = Jumlah varians butir pernyataan
2 = Varians total
Kriteria Pengujian Reliabilitas Instrumen
1) Jika nilai cronbach alpha > 0.6 maka instrumen variabel adalah
reliabel (terpercaya).
I. Teknik Analisis Data
Teknik analis data ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
akan meneliti dari masing-masing variabel. Variabel bebas (Literasi Keuangan
38
dan Gaya Hidup) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat nya Perilaku
Keuangan, baik secara simultan maupun parsial.
Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Rentang Skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang
diteliti yaitu Literasi Keuangan dan Gaya Hidup dengan menggunakan
rumus skala rentang skala Umar (2008:225) :
( )
Dimana :
RS = Rentang Skala
N = Jumlah sampel
M = Jumlah alternatif tiap item
Maka rentang skala dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
( )
( )
1. Skor terendah : Bobot terendah x jumlah sampel 1x 110 = 110
2. Skor tertinggi : Bobot tertinggi x jumlah sampel 5 x 110 = 550
39
Tabel 3.3 Interval penilaian jawaban responden
Kriteria Literasi
Keuangan
Gaya Hidup Perilaku
Keuangan
110-197 Sangat Rendah Sangat
Rendah
SangatBuruk
198-285 Rendah Rendah Buruk
286-373 Cukup Cukup Cukup
374-461 Tinggi Tinggi Baik
462-550 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik
2. Regresi Linear Berganda
Regresi adalah suatu metode untuk menentukan sebab dan akibat antara
satu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Secara umum rumus
regresi berganda adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y : Perilaku Keuangan
X1 : Literasi Keuangan
X2 : Gaya Hidup
a : Konstanta
β1 dan β2 : Koefisien regresi
e : Eror distrubance
Besarnya Konstanta terlihat dari dalam a dan besarnya koefisien regresi
dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dari b. Dengan
kriteria yang digunakan untuk melakukan analisis regresi dapat dilakukan
40
dengan menggunakan uji asumsi klasik. Tujuan pengujian ini adalah untuk
mendeteksi adanya penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi
pada regresi berganda. Sebelum peneliti melakukan uji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik
pada regresi berganda.
3. Uji Koefisen Determinasi (R2)
Uji Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel bebas menjelaskan veriabel terikat yang dilihat
melalui R square. Nilai dari pengujian ini antara 0 dan 1. Jika hasil yang
didapat adalah > 0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup handal
dalam membuat estimasi positif. Semakin besar angka R square maka
semakin baik model yang digunakan dalam menjelaskan hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya (Ghozali,
2018).
J. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui variabel – variabel yang digunakan layak dalam model
analisa regresi berganda, dilakukan uji persyaratan asumsi klasik yang
meliputi uji sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
varibel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari griafik distribusi
normal (Ghozali, 2012).
41
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat nilai
signifikan pada uji Kolmogorof-Smirnov. Dikatakan normal jika nilai
signifikan > 0,05.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi adanya
autokorelasi dalam penelitian ini digunakan Durbin Watson statistik, jika
nilai dU <dW< 4-dL maka tidak terdapat autokorelasi (Ghozali, 2012).
3. Uji Multikolineritas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model
regresi mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan
linier satu sama lain. Sebab, jika terjadi hubungan linier antar variabel
bebas akan membuat prediksi atas variabel terikat menjadi bias karena
terjadi masalah hubungan di antara para variabel bebasnya (Ghozali,
2012).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2012). Cara mendeteksi uji heteroskedastisitas adalah
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot anatara
SPRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah sumbu Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
42
yang telah di standardized. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk
uji heteroskedastisitas yaitu :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
K. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah jawab sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis adalah data yang penting karna berperan penting untuk
menjawab rumusan masalah penelitian, dan hipotesis penelitian.
a. Uji T
Uji t dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh secara parsial
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk menguji
signifikan atau tidak antara variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
dilihat pada nilai probabilitasnya (Ghozali, 2016)
Untuk mengetahui tingkat signifikan dapat dilakukan uji- t dengan
rumus, yaitu :
√
√
Keterangan :
t = t hitung yang dikonsultasikan
r = Korelasi parsial yang ditemukan
n = Jumlah sampel
43
Ketentuan :
Jika nilai t dengan probabilitas korelasi yakni sig-2 tailed < taraf
signifikan sebesar 0,05 maka H0 diterima. Sedangkan jika nilai t dengan
probabilitas t dengan korelasi yakni sig-2 tailed > taraf signifikan sebesar
0,05 maka H0 ditolak.
Bentuk pengujian:
H0 : rs = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel
bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
H0 : rs ≠ 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y).
1) Kriteria pengambilan keputusan
H0 diterima jika: -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, pada α = 5%, df= n-2
H0 ditolak jika: thitung> ttabel atau –thitung< -ttabel.
Gambar 3.1
Kriteria Pengujian Hipotesis uji t
-thitung -ttabel 0 ttabel thitung
Keterangan:
thitung = Hasil perhitungan korelasi kebijakan hutang, ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Ttabel = Nilai t dan tabel t berdasarkan n
Daerah Tidak Berpengaruh
Daerah Pengaruh Negeatif
Daerah Pengaruh Positif
44
b. Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan secara serentak apakah variabel bebas
atau dependent variabel (Xi) mempunyai pengaruh yang positif atau
negatif, serta signifikan terhadap variabel terikat atau dependent variabel
(Y). Pengujian signifikansi atau uji hipotesis terhadap korelasi berganda
digunakan uji F dengan menggunakan rumus F hitung sebagai berikut:
Keterangan:
( ) ( )
Fh = F hitung
R2 = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independent
n = Jumlah Sampel
Adapun Tahap-tahapanya adalah sebagai berikut :
1) Bentuk pengujian hipotesis dengan uji F
H0 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variable bebas
terhadap variable terikat.
Ha ≠ 0 berarti secara bersama-sama ada pengaruh variable bebas dengan
variable terikat.
2) Menentukan nilai F table
Menentukan taraf nyata atau level of significant, α = 0,05 atau 0,0.
Derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu :
df pembilang = dfn =df1= k
df penyebut = dfd = df2 = n – k – 1
45
df2 = 110 – 2 – 1= 107
Dimana :
d = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya koefisien regresi
3) Menentukan daerah keputusan, yaitu dimana daerah hipotesa nol diterima
atau ditolak.
Ho diterima jika Fhitung≤Ftabel, artinya sermua variable bebas secara
bersama-sama bukan merupakan variable penjelas yang signifikan
terhadap variable terikat.
Gambar 3.2 Kriteria
Pengujian Hipotesis Uji F
c. Uji Pengaruh Dominan
Uji pengaruh dominan digunakan untuk mengetahui variabel bebas
yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat. Untuk menentukan
variabel bebas yang paling menentukan (dominan) dalam mempengaruhi
nilai variabel terikat dalam suatu model regresi linier, maka gunakanlah
koefisien Beta (Beta Coefficient). Koefisien tersebut disebut
standardizedcoefficient(Gozhali,2005:8)