bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
31
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri 1 Ledok Kecamatan Sambong
Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada matapelajaran
Matematika. Keberadaan SDN 1 Ledok ini berkisar 194 km dari Salatiga. Dapat
diperhitungkan jarak Salatiga ke Semarang 39 km, kemudian Semarang ke Blora 127
km dan Blora ke Sambong 23 km. Lokasi SDN 1 Ledok tepatnya 4 km dari
Sambong. Sambong merupakan jalur untuk menuju jalan utama Cepu – Blora. Untuk
menuju lokasi tersebut melewati sebanyak 5 dusun dari selamat datang Desa Ledok
dan berada di tengah pemukiman warga berdekatan dengan Balai Desa Ledok.
Alamat dari SDN 1 Ledok yaitu Desa Ledok Rt. 01 Rw. 03 Kecamatan Sambong
Kabupaten Blora, Kode Pos 58371. Kondisi fisik SDN 1 Ledok masih tergolong baik
dengan fasilitas lantai keramik, halaman luas, tempat parkir. Terdapat 6 ruang kelas
mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian ada 1 ruang kantor kepala sekolah, 1
ruang guru, 1 ruang serba guna, 1 gudang, dan terdapat juga kamar mandi untuk guru
dan kamar mandi untuk siswa sendiri. Ruang perpustakaan yang digabung dengan
ruang komputer. Akan tetapi komputer yang digunakan sangat sedikit yaitu 2 unit
komputer. Jumlah guru di SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora ada
8 orang yaitu guru kelas 1 hingga guru kelas 6 sebanyak 6 orang kemudian ditambah
dengan guru olahraga 1 orang dan guru agama 1 orang. Adapun Staf lain yaitu
bagian administrasi dan penanggung jawab perpustakaan 1 orang dan bapak penjaga
1 orang.
Subjek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas 5 dengan jumlah 22 siswa,
yang terdiri atas 4 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Karakteristik siswa kelas
5 ini adalah berumur antara 10 – 11 tahun, dimana siswa baru mencapai tahap
berpikir operasional konkret. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi,
sosial, dan budaya berasal dari keluarga petani dan buruh tani. Adapun profesi lain
yaitu sebagai pedagagang dan penimba tradisional sumur minyak mentah.
32
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Ledok Kecamatan
Sambong Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini
dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Februari sampai April 2013.
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
a) Bulan Februari menyelesaikan proposal penelitian. Kemudian uji instrumen yang
dilaksanakan di SD Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang.
b) Bulan Maret dilaksanakannya Siklus I (4 pertemuan).
c) Bulan Maret akhir hingga April awal dilaksanakannya Siklus II (4 pertemuan).
d) Bulan April minggu kedua dilakukannya analisis data dan penyusunan laporan.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2007: 39) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat
yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Adapun penjelasan dari setiap variabel dapat dijelaskan berikut ini.
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran PAIKEM
GEMBROT. Adapun definisi operasional PAIKEM GEMBROT adalah
Pembelajaran multimetode yang menekankan pada keterlibatan siswa sebagai upaya
upaya menciptakan sistem lingkungan belajar yang memberi peluang siswa terlibat
secara aktif (fisik, intelektual, dan emosional), mengembangkan dengan ide-ide yang
inovatif dan kreativitas dalam suasana menyenangkan, serta dapat mewujudkan
tujuan pembelajaran secara optimal. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran PAIKEM
GEMBROT terhadap pembelajaran matematika yang dilakukan, dapat diukur
menggunakan lembar observasi guru.
Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Adapun definisi operasional motivasi
belajar adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh siswa dalam sebuah kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Motivasi belajar siswa
diukur menggunakan sebuah lembar angket.
33
Dalam lembar angket terdapat beberapa pernyataan yang setiap pernyataan mewakili
dari aspek-aspek motivasi belajar dan indikator motivasi belajar. Sedangkan Hasil
belajar adalah kemampuan kognitif dari proses belajar mengajar siswa setelah
diberikan tes yang ditunjukakan dalam bentuk skor pada setiap kompetensi yang
akan dicapai.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan
model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2010: 137) terdapat empat tahap
rencana tindakan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan/observasi, dan refleksi.
Gambar 1 Skema Prosedur Penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian, langkah yang pertama yaitu menyusun
perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanaknnya dan diperlukan dalam
pelaksanaan penelitian ini. Setelah semua perencanaan sudah terpenuhi, maka
dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan kemudian diadakannya suatu pengamatan
mengenai jalannya pembelajaran kemudian melakukan refleksi berdasarkan hasil
pengamatan. Penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai dicapai
indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Refleksi
Perencanaan
Perencanaan
SIKLUS I
SIKLUS II Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Pengamatan
Refleksi
34
Hasil refleksi digunakan sebagai patokan untuk memperbaiki kelemahan dan
kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I. Sehingga Siklus berikutnya
kekurangan tersebut tidak dilakukan lagi.
3.3.1 Tindakan Siklus I
Tindakan Siklus I terdiri dari perencanaan Siklus I, pelaksanaan tindakan
Siklus I, pengamatan/observasi Siklus I dan refleksi. Adapun rincian tahapan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
3.3.1.1 Perencanaan Siklus I
Perencanaan pada Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan langkah awal
untuk merencanakan dan merancang suatu tindakan yang dilakukan saat
pembelajaran matematika di kelas 5 SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten
Blora Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
Perencanaan awal yaitu mempersiapkan surat ijin untuk melaksanakan
penelitian tindakan Siklus I, berkonsultasi mengenai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang akan diajarkan pada Siklus I ini. Setelah mengkonsultasikan
waktu dan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan Guru merancang
dan meyusun RPP, menetapkan teknik dan alat peraga yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran, membuat lembar tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar matematika siswa, membuat lembar angket, yang digunakan
untuk mengukur motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan mebuat
lembar observasi guru untuk mengamati penerapan keterlaksanaan sintak
Pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Setiap 1
pertemuan memerlukan waktu 2 x 35 menit. Adapun gambaran pelaksanaan pada
pertemuan pertama pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas
yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan
mengenai konsep prasyarat yang sudah diketahuai oleh siswa, dan guru menjelaskan
tujuan pemebelajaran yang akan dicapai.
35
Pada kegiatan inti guru menjelaskan konsep-konsep yang harus dikuasai siswa
melalui demonstrasi, tanya jawab ringan, guru menyiapkan alat peraga, siswa
melakukan pengamatan diluar kelas dengan bimbingan guru, selain itu siswa
diberikan sebuah permainan agar kondisi pembelajaran tidak monoton. Kemudian
siswa dibentuk kedalam kelompok-kelompok kerja sesuai dengan komposisi
kelompok, siswa berdiskusi bersama kelompoknya dikelas mengenai materi yang
telah diberikan oleh guru. Siswa juga mendapatkan bimbingan dan arahan dari setiap
kegiatan oleh guru, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru
memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok yang telah mempresentasikannya di depan kelas, siswa membuat
catatan kecil mengenai materi yang telah dipelajarinya, siswa bersama guru
membahas bersama mengenai hasil diskusi siswa, dan guru memberikan umpan balik
mengenai hasil kerja kelompok siswa. Kegiatan penutup guru menegaskan kembali
jawaban yang tepat sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan siswa tentang
materi yang telah dipelajarinya, siswa dibimbing guru dalam membuat kesimpulan,
dan siswa mendapat tugas dari guru.
Pertemuan kedua pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas
yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan,
guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pertemuan
sebelumnya (apersepsi), guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti dari pertemuan dua yaitu: siswa bersama dengan kelompoknya
berdiskusi mengenai contoh-contoh dari macam-macam bentuk bangun datar yang
sudah didapatnya dari rumah. Siswa kemudian bersama dengan keolompoknya
mengklasifikasikan hasil diskusi kelompoknya kemudian dengan bimbingan guru,
siswa bersama dengan guru membahas bersama-sama, siswa mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar dan bangun ruang dengan bimbingan dan arahan guru. Guru
mengulas kembali dengan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan, guru
memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil pembahasannya, dan guru
memberikan pujian terhadap hasil belajar siswa untuk memotivasi siswa agar tetap
giat belajar.
36
Siswa juga memanfaatkan pojok baca yang tersedia untuk menambah referensi
saat kegiatan belajar mengajar.Kegiatan penutup guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi terhadap kinerja mereka, Siswa mendapatkan tugas untuk
membawa alat-alat yang diperlukan untuk seperti: majalah bekas, koran bekas,
gunting, lem, penggaris, busur, pensil, hiasan kertas.
Pertemuan ketiga pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas
yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan,
guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pertemuan
sebelumnya (apersepsi), guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti, siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai komik, siswa
bersama dengan kelompoknya membuat komik pembelajaran mengenai bangun datar
dengan bimbingan guru, siswa bersama dengan kelompoknya mendemonstrasikan
hasil karyanya di depan kelas, kelompok lain menanggapi hasil karya temannya, guru
memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk memperbaiki hasil karyanya
agar lebih menarik, guru menentukan batas waktu agar dikumpulkan sebelum
ulangan harian pada pertemuan berikutnya dilaksanakan. Kegiatan Penutup, guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap kinerja mereka.
Pertemuan keempat pada kegiatan pendahuluan guru menciptakan suasana
kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, Guru
memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian
lingkungan, siswa mengumpulkan komik pembelajaran kepada guru. Kegiatan inti
dari pertemuan keempat ini siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru, siswa
bersama dengan guru mengoreksi hasil tesnya, dan kegiatan penutup yaitu
melakukan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran, dan guru memberikan
pesan-pesan moral terhadap manfaat mempelajari matematika untuk kehidupan
sehari-harinya.
37
3.3.1.3 Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan
oleh peneliti dan observer. Hal yang diamati yaitu keterlaksanaanya penerapan
Pembelajaran PAIKEM GEMBROT sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan
oleh siswa. Kemudian peneliti dan observer mencatat hasil observasi didiskusikan
bersama observer. Adapun catatan-catatan hasil diskusi digunakan sebagai bahan
refleksi untuk ditindak lanjut supaya pembelajaran maksimal.
3.3.1.4 Refleksi
Kegiatan pada tahapan ini peneliti dan observer menganalisis data dari hasil
pengamatan implementasi pembelajaran PAIKEM GEMBROT guru dari lembar
observasi, lembar angket motivasi belajar, dan lembar soal tes matematika.
Kemudian data yang sudah diperoleh direkap dalam bentuk tabel, setelah itu
dianalisis.dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil perolehan data (kuantitatif dan
kualitatif) pada Siklus I peneliti akan mengadakan perbaikan sebagai masukan dan
pemantapan pada siklus berikutnya dengan melihat kriteria keberhasilan dari
indikator kinerja yang sudah ditetapkan. Pada siklus berikutnya tahapan kegiatan
dilakukan sama pada Siklus I. Adanya tambahan kegiatan menjadi penyempurnaan
dari kekurangan pada Siklus I.
3.4 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dari lembar observasi guru dalam menerapkan pembelajaran PAIKEM
GEMBROT. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar angket motivasi
belajar dan hasil tes matematika setelah diterapkannya pembelajaran PAIKEM
GEMBROT.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas 5 setelah
mengikuti pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Teknik yang digunakan yaitu yaitu
teknik observasi, angket, dan tes.
38
Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data terkait impelementasi
guru dalam penerapan pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Teknik angket ini
digunakan untuk mendapatkan data dalam bentuk skor setelah siswa mengikuti
pembelajaran PAIKEM GEMBROT untuk mengukur motivasi belajar siswa. Teknik
Tes digunakan untuk mendapatkan skor hasil belajar matematika siswa melalaui tes
formatif yang dilakukan setelah akhir pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
angket, dan lembar tes hasil belajar matematika siswa yang disusun berdasarkan
indikator sintaks pada Pembelajaran PAIKEM GEMBROT, motivasi belajar, dan
butir soal.
3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dalam implementasi
pembelajaran PAIKEM GEMBROT pada setiap pertemuan. Kisi-kisi yang dibuat
untuk lembar observasi guru ini dibuat berdasarkan tahapan/sintaks pembelajaran
PAIKEM GEMBROT yang dikemukakan oleh Iif Khoiru dan Sofan Amri (2011:
38). Adapun kisi-kisi observasi dapat dilihat pada Tabel 4.
39
Tabel 4Kisi-Kisi Observasi Guru terhadap Implementasi Pembelajaran
PAIKEM GEMBROT
Indikator Deskripsi No ItemPendahuluan Menumbuhkan kesiapan belajar siswa 1
Memberikan apersepsi 2, 3
Memotivasi siswa 4
Menjelaskan tujuan pembelajaran 5
PenjelasanMateri
Menjelaskan konsep-konsep yang harus dikuasai olehsiswa
6
Menggunakan contoh konkret dan sumber yang relevan 7
Menggunakan metode yang variatif dalam kegiatan siswa 8,9
MembimbingPelatihan
Membagi siswa dalam kelompok belajar. 10
Menjelaskan lembar kegiatan yang dilakukan 11, 12
Mengamati dan membimbing setiap kelompokbelajar siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan
13,14,15
c. Menelaahpemahaman danmemberikanumpan balik.
Memberikan kesempatan untuk mempresentasikandan menanggapi hasil kerja dan diskusi kelompok.
16,17,18
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materiyang sudah dipelajari.
19
Memberikan umpan balik 20
d. Mengembangkandenganmemberikankesempatanuntuk pelatihanlanjutan danpenerapan
Mengukur/mengevaluasi hasil belajar melaluipemberian tes atau melakukan suatu tugas.
21
Memberikan tugas rumah. 22
e. Menganalisis danmengevaluasi
Melakukan refleksi dan pemberian pesan moral 23, 24
Jumlah 24
40
3.4.2.2 Lembar Angket
Lembar angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika. Lembar angket dikembangkan mengacu pada Skala
Likkert. Pilihan dalam motivasi belajar yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor untuk butir pernyataan yang
sifatnya positif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju
(2), Sangat Tidak Setuju (1). Sedangkan Skor untuk butir pernyataan yang sifatnya
negatife adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju, (3),
Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket motivasi belajar dibuat berdasarkan aspek-
aspek motivasi belajar.
Elliot (1999:27) dalam Siswandi Adinugroho (2009) menyatakan bahwa
aspek-aspek motivasi belajar yaitu kesungguhan untuk belajar, adanya konsistensi
dalam belajar, dan adanya arah dalam belajar. Ketiga aspek tersebuk dikembangkan
menjadi beberapa indikator yaitu sungguh-sungguh mengikuti pelajaran,
melaksanakan kegiatan belajar sesuai jadwal, melakukan proses kegiatan belajar
mengajar, tidak suka menunda tugas atau pekerjaan, mempersiapkan diri untuk
mengikuti tes, dan mencapai kompetensi dasar. Adapun kisi-kisi angket motivasi
belajar matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No Aspek Indikator No Item Jumlah1 Kesungguhan
belajarSunguh-sungguh mengikutipelajaran
1,2,3,4,5,8,13,21
8
Melaksanakan kegiatan belajarsesuai jadwal
16, 17,18,22, 4
2 Adanyakonsistensi
dalam belajar
Melaksanakan proses kegiatanbelajar mengajar
7,11,12,19,20,23,25,29
8
Tidak suka menunda tugas ataupekerjaan
14,15,24 3
3 Adanya Arahdalam belajar
Kesiapan mengikuti ulangan/tes 5,9,10,26 4Mencapai Kompetensi Dasar 27,28,30 3
Jumlah 30
41
3.4.2.3 Soal Tes
Soal tes yang diberikan yaitu tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Soal tes
digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa dalam pembelajaran
matematika. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar selesai yaitu pada
pertemuan keempat. Menurut Sudjana (2011:149) langkah-langkah penyusunan
instrumen tes tertulis yaitu: (a) memperhatikan persyaratan penyususnan tes tertulis,
baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi maupun bahas, (b) mengacu pada
indikator pencapaian, (c) memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, dalam
penelitian ini memilih bentuk pilihan ganda, (d) membuat kunci jawaban dan
pedoman penskoran. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus I
StandarKompetensi
KompetensiDasar
Indikator No Item JumlahItem
Geometri danPengukuran6. Memahamisifat-sifatbangun danhubunganantar bangun
6.1Mengidentifikasisifat-sifat bangundatar
Menemukan contohbenda-benda yang adadi lingkungan sekitaryang termasuk bangundatar.
1, 16, 21,27, 25
5
Menyebutkan macam-macam bentuk bangundatar
2, 5, 9, 23,24, 28,
6
Mengklasifikasikanmacam-macam bentukbangun datar daricontoh benda- bendayang ada dilingkungansekitar
4, 7, 10,18, 29
5
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar
3, 6, 8,11,12, 13,14, 15, 17,19,20, 22,
26,30
14
Jumlah 30
42
Tabel 7Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus II
StandarKompetensi
KompetensiDasar
Indikator No Item JumlahItem
GeometridanPengukuran6. Memahamisifat-sifatbangun danhubunganantar bangun
6.1Mengidentifikasisifat-sifat bangunruang
Menemukan contohbenda-benda yangada di lingkungansekitar yangtermasuk bangunruang.
6, 15, 16,20, 28
5
Menyebutkanmacam-macambentuk bangun ruang
4, 7, 24,27,
4
Mengklasifikasikanmacam-macambentuk bangun ruangdari contoh benda-benda yang adadilingkungan sekitar
3, 8, 9,21,26
5
Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
1, 2, 5, 10,11, 12,
13,14, 17,18, 19,22,23,25,24,29,30
16
Jumlah 30
3.5 Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Instrumen.
Uji instrumen dari lembar angket dan butir-butir soal tes diujicobakan dan
dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengukur tingkat validitas
dan reliabilitas. Untuk memperoleh data yang baik instrumen-instrumen yang
digunakan harus memenuhi syarat yaitu validitas, reliabilitas. Namun pada soal tes
diuji tingkat kesukarannya untuk mengetahui tingkat kesetaraan soal.
3.5.1 Validitas Instrumen.
Validitas menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Menurut Priyatno (2010: 97 ) tingkat validitas dapat dilihat pada output Item
Total Statistic pada kolom Corrected Item Total Correlation.
43
rhitung pada kolom Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan rtabel.
rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N) 30, maka
didapat r tabel sebesar 0,361. Instrument dikatakan valid jika rhitung > rtabel.
Sebaliknya instrument dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel. Adapun hasil uji
validitas soal Siklus I dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8Soal Valid dan Tidak Valid Butir Soal Tes Matematika Siklus I
Indikator No ItemPilihan ganda
Valid TidakValid
Menemukan contoh benda-bendayang ada di lingkungan sekitaryang termasuk bangun datar.
1, 16, 21, 27, 25 1, 16, 21, 27,25
-
Menyebutkan macam-macambentuk bangun datar
2, 5, 9, 23, 24, 28 5, 23, 24, 28 2, 9
Mengklasifikasikan macam-macam bentuk bangun datar daricontoh benda- benda yang adadilingkungan sekitar
4, 7, 10, 18, 29 4, 7, 10, 29 7, 18
Menyebutkan sifat- sifat bangundatar
3, 6, 8, 11,12, 13,14, 15, 17, 19,20,
22, 26,30
3, 6, 8,12, 13,14, 15, 17,19,20, 22,
26,30
11
Hasil uji validitas soal tes Siklus I, dari 30 soal diperoleh 25 soal valid dan 5
soal tidak valid. Dari 25 soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes. Adapun soal yang
tidak dipakai yaitu nomor 4, 8, 16, 23, dan 25. Selain uji validitas Siklus I, uji
validitas Siklus II dapat dilihat pada Tabel 9.
44
Tabel 9Soal Valid dan Tidak Valid Butir Soal Tes Matematika Siklus II
Indikator No ItemPilihan ganda
Valid Tidak valid
Menemukan contoh benda-benda yang ada di lingkungansekitar yang termasuk bangunruang.
6, 15, 16, 20, 28 6, 15, 16, 20,28
15
Menyebutkan macam-macambentuk bangun ruang
4, 7, 24, 27 4, 7, 24, 27 -
Mengklasifikasikan macam-macam bentuk bangun ruangdari contoh benda-benda yangada dilingkungan sekitar
3, 8, 9, 21,26 3, 21, 26 8, 9
Menyebutkan sifat-sifat bangunruang
1, 2, 5, 10, 11, 12,13,14, 17, 18, 19,
22,23, 25,24,29,30
1, 5, 10, 12,13,14, 17,19, 22,23,
25,24, 29,30
2, 11,18
Hasil uji validitas Siklus II dari 30 soal diperoleh 24 soal valid dan 6 soal tidah
valid. Dari 24 soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes. Adapun soal yang tidak
dipakai yaitu nomor 17, 23, 27, 29. Selain uji validitas soal, ada uji validitas untuk
angket. Hasil uji validitas angket dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10Item Valid dan Tidak Valid pada Lembar Angket Motivasi Belajar
Indikator No Item Valid TidakValid
Sunguh-sungguh mengikutipelajaran
1, 2, 3, 4, 5, 8, 13,21
1, 2, 4, 5,8, 13, 21
3
Melaksanakan kegiatan belajarsesuai jadwal
16, 17, 18, 22 16, 17, 18, 22 -
Melaksanakan proses kegiatanbelajar mengajar
7, 11, 12, 19,20, 23, 25, 29
7, 11, 12,20, 23, 25, 29
19
Tidak suka menunda tugas ataupekerjaan
14, 15, 24 14, 15, 24 -
Kesiapan mengikuti ulangan/tes 5, 9, 10, 26 5, 9, 10, 26 -Mencapai Kompetensi Dasar 27, 28, 30 27, 28, 30 -
45
Dari 30 item pernyataan, item yang valid ada 28 dan item yang tidak valid ada
2 item. Adapun hasil uji validitas soal dan angket dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
Lampiran 4.
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan teteap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial
dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas dari Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno
(2010: 98) dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Untuk pengujian
reliabilitas menggunakan batasan tertentu yang ditunjukkan pada tabel Cronbach’s
Alpha yaitu:
< 0,6 : Reliabilitas kurang baik
0,6 - 0,8 : Reliabilitas dapat diterima
> 0,8 : Reliabilitas baik
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen tes yang digunakan sebagai
instrument evaluasi Siklus I dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.
Tabel 11Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Tes Matematika Siklus I
Berdasarkan Tabel 11 uji reliabilitas yang digunakan untuk evaluasi Siklus I
dapat diketahui bahwa reliabilitas 0.908 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas
baik.
46
Tabel 12Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Tes Matematika Siklus II
Berdasarkan Tabel 12 uji reliabilitas yang digunakan untuk evaluasi Siklus II
dapat diketahui bahwa reliabilitas 0.897 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas
baik.
Tabel 13Hasil Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Uji reliabilitas pada angket, dari 28 item pernyataan semuanya reliabilitasnya
dalam kategori baik karena Cronbach’s Alpha pada tabel menunjukkan 0,952.
Adapun Uji reliabilitas soal dan angket dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran
4.
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Menurut Slameto (2001) dalam Wardani, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran
adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu
butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal semakin mudah,
sebalikkanya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal semakin sukar. Indeks
tingkat kesukaran (P) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P=
47
Keterangan
P= Indek Tingkat Kesukaran
B= Jumlah peserta didik yang menjawab betul
N= jumlah peserta didik
Menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel tingkat
kesukaran sebagai berikut:
Tabel 14Interval Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran0.00 – 0.25 Sukar0.26 – 0.75 Sedang0.76 – 1.00 Mudah
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh hasil uji tingkat kesukaran soal Siklus I
dan Siklus II sebagai berikut:
Tabel 15Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah
15, 26,30
1, 2, 3, 4, 5, 6,8, 11, 12, 13,14, 16, 17, 19,21, 22, 23, 24,25, 29,
7, 9, 10,18, 20,27, 28
10, 14,15, 21,28
1, 2, 3, 4, 5, 7,8, 9, 11, 12,13, 16, 17, 19,22, 23, 25, 26,30
6, 18, 20, 24,27, 29
Hasil uji tingkat kesukaran soal didapatkan soal tes Siklus I, soal sulit sebanyak
3 soal, sedang 11 soal, dan mudah ada 6 soal. Tes Siklus II didapat soal yang sulit
ada 4 soal, sedang 13 soal dan mudah 3 soal. Adapun hasil uji tingkat kesukaran soal
tes Siklus I, dan tes Siklus II dapat dilihat pada Lampiran 3.
48
3.6 Indikator Kinerja
Melihat permasalahan yang terjadi, untuk menemukan keberhasilan dalam
penelitian ini maka dibuatlah indikator kinerja.
Adapun indikator kinerja ada 2 yaitu indikator proses dan hasil. Adapun rincian
penjelasan dari kedua indikator tersebut yaitu:
3.6.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam
keterlaksanaan sintaks dalam penerapan Pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
Kategori pencapaian indikator proses yaitu baik. Kategori baik dalam indikator
proses ini apabila guru sudah melaksanakan semua tahapan dari sintaks PAIKEM
GEMBROT dan tidak ada catatan-catatan perbaikan dari observer.
3.6.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu motivasi belajar
dan hasil belajar matematika siswa. Penelitian berhasil jika 75% dari jumlah
keseluruhan siswa memiliki kategori motivasi tinggi (dalam interval 75 – 100 ) dan
75% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM yaitu 65.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif yaitu untuk menganalisis data hasil
lembar observasi guru dengan cara reduksi data, paparan data, dan penarikan
kesimpulan Milesdan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008: 246).
Data kuantitatif dengan menghitung jumlah, menghitung rata-rata, menghitung
nilai persentase, dan membuat grafik/diagram. Data kuantitatif tersebut dapat
dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data,
interpretasi data, dan penarikan simpulan.
Kemudian data kuantitatif dan kualitatif dianalisis dengan deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan skor motivasi belajar dan hasil belajar matematika
antar siklus berdasarkan kriteria yang ditentukan.