bab iii metode penelitian a. desain penelitianrepository.upi.edu/19566/6/s_adp_1105877_chapter...
TRANSCRIPT
36
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan semua prosedur yang diperlukan
dalam melaksanakan penelitian agar didapatkan informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah penelitian dan memberi
pertanggung jawaban atas semua langkah yang dilakukn dalam penelitian.
Menurut Kerlinger dalam Noor (2011, hlm. 108) mengemukakan bahwa:
Desain penelitian diklasifikasi sebagai rencana dan struktur investigasi yang buat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban
atas pertanyaan penelitian. Rencana penelitian mencakup garis besar dari apa yang akan dilakukan seorang peneliti mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi operasionalnya hingga ke
analisis akhir data.
Nasution (2009, hal. 23-24) mengemukakan kegunaan desain
penelitian, yaitu:
1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat
pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi. 2. Desain menentukan batasan-batasan penelitian yang bertalian
dengan tujuan penelitian. 3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan juga memberikan gambaran
tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.
Dari penjelasan diatas, bahwa desain penelitian akan memudahkan peneliti
dalam melaksanakan penelitiannya dan bertujuan untuk memberi
pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang diambil dalam
penelitian sehingga diketahui prosedur yang jelas dalam memecahkan
masalah penelitian. Dengan desain penelitian dapat diketahui pola
mengenai penelitian yang akan dilaksanakan dan mempermudah penelitian
dalam melaksanakannya penelitiannya. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas, maka desain dari penelitian ini yaitu:
37
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Dalam desain penelitian, peneliti menggambarkan desain
penelitian dalam bentuk sistem yang terdiri dari tiga bagian sistem yaitu
input, proses dan output. Di bagian input itu menggambarkan latar
belakang masalah penelitian, ini dilakukan dimulai dari studi pendahuluan
untuk menentukan masalah yang akan diteliti. Setelah ditentukannya
permasalahan yang akan diteliti kemudian, peneliti merumuskan
permasalahannya ke dalam Latar Belakang Masalah yang di dalamnya
menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi terkait permasalahan
yang akan diteliti. Selanjutnya dibuat rumusan masalah penelitian yang
Input Proses Output
Studi
Pendahuluan
Latar Belakang
Masalah
Rumusan
Masalah
Asumsi dan
Hipotesis
Kesimpulan
Metode
Penelitian dan
Pendekatan
Masalah yang
akan diteliti
Pengumpulan
Data:
1. Seleksi
Angket/ Uji
Validitas
2. Pengolahan
Data Rekomendasi
Perhitungan
Statistik
L
A
P
O
R
A
N
Feedback
38
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemudian rumusan masalah tersebut akan memperjelas alur penelitian
melalui asumsi dan hipotesis penulis, setelah itu menentukan metode dan
pendekatan penelitian yang akan digunakan. Tahap kedua dari penelitian
ini adalah proses meliputi pengumpulan data yang diperlukan sesuai
dengan metode dan pendekatan yang digunakan. Setelah data terkumpul
selanjutnya dilakukan analisis data dan teknik pengelolaan data untuk
menguji hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya yaitu output, setelah
dilakukan pengolahan data hasil yang didapat merupakan jawaban
terhadap rumusan masalah. Dari hasil penelitian ini nantinya dapat ditarik
kesimpulan serta rekomendasi dari masalah yang telah diteliti sebagai
feedback dari peneliti bagi sekolah yang diteliti.
B. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan cara untuk tahap-
tahapan untuk menyelesaikan penelitian yang disebut metode penelitian.
Sugiyono (2014, hlm. 2) bahwa “metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”.
Menurut Purwanto (2010, hlm. 164) mengemukakan bahwa “Metode
merupakan salah satu syarat ilmu. Usaha mencapai kebenaran ilmu
dilakukan menggunakan metode tertentu hingga sampai kepada
pemecahan masalah”.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
metode penelitian merupakan suatu cara dan tahapan-tahapan tertentu,
yang didasarkan pada cara ilmiah untuk mencapai tujuan penelitin dengan
cara mengumpulkan data yang relevan kemudian dianalisis sehingga
menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk memperoleh jawaban dari penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran Terhadap Kinerja
Mengajar Guru pada SMK Negeri Jurusan Otomotif di Kota Bandung”
yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka
digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
39
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode untuk memahami dan
menjelaskan masalah yang sedang terjadi pada saat ini. Nazir (2003,
hlm. 54), menjelaskan bahwa:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membantu
deskrpsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Adapun tujuan dari metode deskriptif menurut Sumadi
Suryabarata (2010, hlm. 75) yaitu “untuk membuat pencandraan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifat populasi atau daerah tertentu”.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa penggunaan metode
deskriptif dipusatkan pada masalah-masalah yang aktual pada daerah
tertentu yang terjadi pada saat ini. Melalui metode deskriptif ini,
diharapkan bisa mendapatkan informasi yang tepat dan gambaran
yang jelas dan lengkap secara faktual mengenai pengaruh
pemanfaatan ICT dalam pembelajaran terhadap kinerja mengajar guru
di SMK Negeri Jurusan Otomotif di Kota Bandung.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang
menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi
suatu objek atau variabel, dimana bilangan merupakan menjadi bagian
dari pengukuran yang kemudian akan dihitung melaluli perhitungan
statistik. Menurut Nana Sudjana (1996, hlm. 53) mengemukakan
pentingnya metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif sebagai
berikut:
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan secara
kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan
40
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi
pada saat sekarang dalam bentuk angka yang bermakna.
Pendekatan kuantitatif ini digunakan dalam rangka mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel X yaitu pemanfaatan ICT dalam
pembelajaran terhadap variabel Y yaitu kinerja mengajar guru dengan
cara mengukur dan menghitung apa yang menjadi indikator masing-
masing variabel sehingga diperolehnya deskripsi dan korelasi antara
variabel-variabel penelitian melalui perhitungan statistika.
C. Lokasi
Dalam penelitian dibutuhkan suatu objek, dimana objek tersebut
digunakan sebagai sumber data terhadap masalah-masalah yang
dikemukakan dalam penelitian.oleh karena itu sesuai dengan masalah-
masalah yang tealah dikemukakan dalam penelitian maka pada bagian ini
akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang
akan diteliti.
Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan dilaksanakannya
penelitian. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK Negeri
Jurusan Otomotif di Kota Bandung yang berjumlah 4. Adapun alamat
masing-masing sekolahnya yaitu :
Tabel 3.1
Alamat Lokasi Penelitian
No Naman Sekolah Alamat Sekolah
1S SMK Negeri 8 Kota Bandung Jl. Kliningan No.31
2 SMK Negeri 6 Kota Bandung Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung)
3 SMK Negeri 14 Kota Bandung Jl. Cijawura Hilir No. 341
4 SMK Negeri PU Bandung Jl. Garut No.10 Bandung 42071
Sumber : Data Dinas Kota Bandung Tahun 2014-2015
D. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMK
Negeri Jurusan Otomotif di Kota Bandung.
1. Populasi
41
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiap penelitian memerlukan sumber data untuk menguji
hipotesis atau untuk menjawab masalah yang akan diteliti dan
dianalisis kemudiandiperolehnya kesimpulan. Menurut Sugiyono
(2014, hlm 80) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Sementara itu, Nawawi (2003) dalam Riduwan dan Akdon
(2010:237) menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai
yang mungkin, baik hasil menghitung atau pun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan
objek yang lengkap. Menurut Margono (2010:118) bahwa “populasi
adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan”.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan, bahwa untuk
mendapatkan populasi yang relavan, maka seorang peneliti harus
mengidentifikasi jenis data yang ditentukan yang mengacu pada
permasalahan yang akan diteliti.
Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah seberapa
besar pengaruh pemanfaatan ICT terhadap kinerja mengajar guru di
SMK Negeri bidang otomotif Se-Kota Bandung. Atas dasar
permasalahan tersebut, maka menjadi populasi pada penelitian ini
adalah guru SMK Negeri se-Kota Bandung yang berjumlah 503.
Berikut paparan data jumlah guru pada masing-masing sekolah:
Tabel. 3.2
Distribusi Populasi Penelitian
No Naman Sekolah Jumlah Guru
1 SMK Negeri 8 Kota Bandung 93
2 SMK Negeri 6 Kota Bandung 188
3 SMK Negeri 14 Kota Bandung 94
4 SMK Negeri PU Bandung 128
42
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah Populasi 503
Sumber: Data Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2014/2015
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian tertentu dari populasi yang
dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (refresentatif), sampel
digunakan untuk mempermudah melakukan penelitian. Menurut
Sugiyono (2014, hlm. 81), bahwa “Sempel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pendapat
lainnya dari Riduwan dan Akdon (2010, hlm. 240), “sampel adalah
bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti”. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, bahwa
dalam menarik sampel digunakan cara-cara tertentu, sehingga untuk
mendapatkan sampel yang refresentatif diperlukan teknik-teknik yang
tepat.
Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel dalam penelitian
ini adalah teknik Probability Sampling melalui Proportionate
Stratifed Random Sampling. Menurut Riduwan (2013, hlm. 58),
bahwa “Proportionate Stratifed Random Sampling ialah pengambilan
sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara
proposional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya
heterogen (tidak sejenis). “Begitu pula untuk menentukan jumlah
sampel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2011, hlm 126), bahwa:
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan untuk umum).
Lebih jelasnya lagi dikemukakan oleh Surakhmad (1994, (dalam
Riduwan, 2013, hlm 65):
Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari jumlah populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari
1000, ukuran sampel sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Untuk penentuan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus yang dipaparkan oleh Surakhmad (2013, hlm 65):
43
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
s = 15% +
. (50% 15%)
Dimana : S = Jumlah sampel yang diambil
n = Jumlah anggota populasi
Berikut penerapan rumus diatas dalam pengambilan sampel
penelitian ini :
s = 15% +
. (50% 15%)
s = 15% +
. (50% 15%)
s = 15% +
. (50% 15%)
s = 15% + . (50% 15%)
s = 15% + . (35%)
s = 15% + %
s = 34.32%
Jadi, jumlah sempel sebesar 503 34.32% 172,6 dibulatkan
menjadi 173 responden.
Berdsarkan hasil penghitungan tersebut, diperoleh hasil sampel
dari keseluruhan populasi yaitu sebanyak 173 guru. Untuk
menghitung sampel dari jumlah populasi masing-masing sekolah,
dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus dari Sugiyono
(dalam Akdon, 2008, hlm 108), yaitu:
. n
Keterangan :
= jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
= jumlah populasi menurut stratum
44
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah populasi seluruhnya
Berikut hasil penghitungan rumus diatas
Tabel 3.3
Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah
Guru
. n Jumlah
Sampel
1 SMK Negeri 8 Kota
Bandung
93
. 173
= 31,98 32
2 SMK Negeri 6 Kota
Bandung
188
. 173
= 64,66
65
3 SMK Negeri 14 Kota
Bandung
94
. 173
= 32,33
32
4 SMK Negeri PU
Bandung
128
. 173
= 44,02
44
Jumlah 503 173
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian bertujuan untuk menghindari
perbedaan persepsi antara peneiti dan pembaca. Di dalam definisi
operasional menjelaskan pengertian atau definisi dari masing-masing
variabel dan teknik pelaksanaannya. Berikut definisi operasional dalam
penelitian ini adalah:
1. Kinerja Mengajar Guru
Menurut Stoner (dalam Imam Wahyudi, 2012, hlm 86) bahwa
“Kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerja yang diselesaikan”.
Menurut Mangkunegara (dalam Imam Wahyudi, 2012, hlm. 86)
bahwa, “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Subroto
45
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(dalam Kosim, 2007:26), yang dimaksud dengan kinerja guru dalam
proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para guru
dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan
peserta didik yang mencakup suasana kognitif, afektif dan
psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan
perencana sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar
mencapai tujuan pengajaran.
Dari beberapa definisi diatas, diperoleh kesimpulan bahwa
seorang guru harus memiliki kemampuan dan kecakapan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya agar mencapai tujuan yang sudah
ditentukan. Tanpa kemampuan mengajar yang baik dari meteri yang
ada dikurikulum yang pada akhirnya memberikan rasa bosan bagi
guru maupun peserta didik.
Dalam penelitian ini, kinerja mengajar guru yaitu kemampuan
yang dihasilkan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pengajar yang meliputi menyusun rencana pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut dari hasil proses pembelajaran
2. Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran
Menurut Kementrian Negara Riset dan Teknologi (dalam
Asmani, 2011:100), Information and Communication Technology
(ICT) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai bagian ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
semua teknologi informasi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian
informasi. Menurut Anatta Sannai (dalam Asmani, 2011:100)
teknologi informasi dan komunkasi adalah sebuah media atau alat
bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang
lain.
Seperti yang tercantum dalam pendidikan Permendiknas Nomor
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru, bahwa guru mata pelajaran harus memenuhi kompetensi
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
46
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang diajarakan. Hal ini sejalan juga dengan
Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa dalam prinsip-prinsip
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru diharuskan
mamapu menerapkan TIK, oleh karena itu guru dituntut untuk
menguasai.
TIK dalam dunia pendidikan digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran, dalam penelitian ini pemanfaatan ICT dalam
pembelajaran membantu mengoptimalkan proses pembelajaran
didalam kelas serta pengajaran yang lebih kreatif dan meningkatkan
aktivitas dan pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014, hlm. 102) mengemukakan bahwa “Instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena semua
fenomena ini disebut variabel penelitian, instrumen penelitian digunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket. Menurut Riduan (2013, hlm 71) “Angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons
(responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Kemudian, Sugiyono
(2014, hlm 142) bahwa “Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup (berstruktur).
Sugiyono (2013, hlm 72) mengemukakan bahwa:
Angket tertutup (berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda ceklis (√).
47
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi, tujuan penyebaran angket yaitu untuk meminta informasi atau
keterangan yang lengkap kepada responden yang berhubungan dengan
variabel yang diteliti. Kisi-kisi intrumen penelitian Pengaruh Pemanfaatan
ICT dalam Pembelajaran Terhadap Kinerja Mengajar Guru.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Varibel Dimensi Indrikator No.
Item
Variabel X
(Pemanfaata
n ICT dalam
pembelajara
n)
Kompetensi Dasar
1. Mengenal komponen-komponen perangkat keras dan fungsinya
masing-masing
1,2
2. Mengenal fungsi sistem operasi dasar
3,4,5
3. Menghidupkan dan mematikan
komputer
6
4. Memasang dan mengoprasikan printer dan proyektor LCD
7,8
5. Memiliki keterampilan papan
tombol dan mouse dasar
9
6. Memahami dan bisa menggunakan fungsi sistem operasi dasar.
10,11
7. Mengetahui kategori perangkat lunak
12
8. Melakukan operasi pengolah kata dasar.
13,14
9. Melakukan presentasi dan operasi
multimedia .
15,16
10. Mengenal peralatan memory 17,18
11. Mampu mengakses internet 19, 20, 21, 22
12. Mengenal teknologi perangkat keras dan perangkat lunak tingkat
lanjutan.
23
Kompetensi Menengah
1. Meng-Install dan mengoprasikan peralatan tambahan.
24
2. Memahami dan mampu
menggunakan fungsi-fungsi
25
48
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sistem operasi lainnya.
3. Mengorganisasikan file, folder
dan direktori
26
4. Memiliki pengetahuan yang baik tentang perangkat lunak dan mampu menggunakan berbagai
kategori perangkat lunak.
27
5. Melakukan operasi pengolah kata.
28,29,30
6. Melakuakan presentasi dasar dan operasi multimedia
31, 32
7. Menggunakan peralatan memory. 33
8. Men-download perangkat lunak
freeware dan shareware
34
9. Melakukan penelusuran lanjutan untuk menemukan informasi.
35
10. Mengorganisasikan e-mail. 36, 37,38,39
11. Mampu menggunakan perangkat
keras baru dan peralatan tambahan dan perangkat lunak
40
Kompetensi Lanjutan
1. Melakukan pemeliharaan perangkat keras dan peralatan
tambahan secara terjadwal
41
2. Mampu memecahkan kesulitan masalah berkaitan dengan
perangkat keras, perangkat lunak dan peralatan tambahan yang umum
42
3. Mampu bekerja dalam lingkungan
jaringan
43,44
4. Mampu mengelola komputer lokal menggunakan perangkat sistem yang tersedia dalam sistem
operasi.
45, 46,47
5. Melakukan operasi presentasi dan multimedia lanjutan
48,49
6. Mengoprasikan file dari suatu
peralatan memory ke yang lainnya.
50
49
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Men-setup koneksi baru internet 51
8. Mampu bergabung dan berpartisipasi dalam e-group
52
9. Membuat dan meng-upload halaman Web
53
10. Menggunakan dan mengelola learning management system
(LMS) online
54,55
11. Meng-install dan unistall perangkat keras, peralatan tambahan dan perangkat lunak
baru.
56
Variabel Y
(Kinerja
Mengajar
Guru)
Merencanakan
kegiatan
pembelajaran
1. Merencanakan pengelolaan pembelajaran
1,2
2. Menetapkan metode
pembelajaran bervariatif
3, 4
3. Menentukan media pembelajaran yang bervariatif
5, 6, 7, 8
4. Menentukan teknik dan alat
evaluasi hasil belajar
9, 10
Melaksanakan
hasil pembelajaran
1. Melakukan kegiatan pembelajaran 11, 12
2. Menguasai bahan ajar 13, 14
3. Menyampaikan materi pelajaran 15, 16,
17
4. Menggunakan metode mengajar
sesuai dengan rencan pembelajaran
18
5. Mengelola pembelajaran 19, 20, 21, 22
Mengevaluasi
hasil pembelajaran
1. Mengadakan tes 23, 24
2. Mengelola hasil penilaian 25, 26
3. Menganalisi hasil evaluasi 27
4. Melaporkan hasil penilaian 28
5. Melaksanakan program remedial/perbaikan/pengayaan
29, 30
Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu
instrumen Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran (X) dan Kinerja
Mengajar Guru (Y). Teknik pengukuran dalam penelitian ini
menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm 93) “ Skla
50
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Liker digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial”.
Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dan dijabarakn
menjadi indikator, kemudian indikator dijadikan ukuran untuk menyusun
item-item penyusunan atau pernyataan. Setiap alternatif jawaban
mengguanakn skor penilaian yang berkisar 1 sampai 5 dengan perincian
tabel berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Variabel X
Skor
Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (ST) 4
Ragu-Ragu (RG) 3 Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Alternatif Jawaban
Variabel Y
Skor
Selalu (SL) 4 Sering (SR) 3
Kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1
Sebelum melakukan pengumpulan data, angket yang sudah dibuat
terlebih dahulu diujicobakan agar mengetahui kelemahan atau kekerungan
dalam hal redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun pernyataan
dari jawaban angket. Untuk menguji alat pengumpulan data peneliti
melakukan uji coba kepada 30 guru di SMKN 8 Bandung. Selanjutnya
akan dilakukan uji validitas dan reabilitas.
1. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kelayakan
suatu alat ukur. Dengan uji validitas suatu instrumen itu bisa dilihat
kelayakan sebagai alat pengumpulan data
51
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2013, hlm 173) mengemukakan bahwa instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Untuk mengetahui instrumen penelitian ini dapat digunakan atau
tidak maka dilakukan uji validitas pada setiap item pernyataan dalam
instrumen. Pengujian dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap
item dengan mengkorelasikan nilai per item dengan nilai total dari
setiap responden. Pada pengujian ini menggunakan bantuan Ms.
Execel 2010. Sementara teknik yang digunakan untuk menguji dalam
pengujian validitas ini menggunakan rumus Kolerasi Product
Moment, sebagai berikut :
( ) ( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
Keterangan :
= Koefisien Kolerasi
n = Jumlah responden
∑XY = Jumlah perkalian dari X dengan Y
∑X = Jumalah nilai pada butir
∑Y = Jumlah nilai total
∑ = Jumlah nilai X yang dikuadratkan
∑ = Jumlah Nilai Y yang dikuadratkan
Selanjutnya dihitung dengan uji signifikan (uji t) dengan rumus
sebagai berikut :
√
√
52
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
= Nilai
= Koefisien Kolerasii Hasil dari
= Jumlah Responden
Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2),
kaidah keputusan jika : > , maka itu valid,
sebaliknya jika < maka itu tidak valid. Berdasarkan
hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut
(terlampir) dan dengan bantuan Microsoft Execel2010, maka
diperoleh hasil dari validitas tiap item adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Rekaptulasi Hasil Uji Validitas
Variabel X (Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran)
No.
Item
Koefisien
Kolerasi
( )
Harga
( ) Harga
( ) Keterangan Keputusan
1 0,217 1,175 1,701 Tidak Valid Di Revisi
2 0,240 2,307 1,701 Tidak Valid Di Revisi
3 0,680 4,049 1,701 Valid Diambil
4 0,599 3,956 1,701 Valid Diambil
5 0,599 3,956 1,701 Valid Diambil
6 0,519 3,210 1,701 Valid Diambil
7 0,537 3,366 1,701 Valid Diambil
8 0,394 2,267 1,701 Valid Diambil
9 0,531 3,316 1,701 Valid Diambil
10 0,643 4,440 1,701 Valid Diambil
11 0,642 4,426 1,701 Valid Diambil
12 0,579 3,758 1,701 Valid Diambil
13 0,695 5,118 1,701 Valid Diambil
14 0,736 5,748 1,701 Valid Diambil
53
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15 0,769 6,374 1,701 Valid Diambil
16 0,764 6,271 1,701 Valid Diambil
17 0,727 5,610 1,701 Valid Diambil
18 0,740 5,818 1,701 Valid Diambil
19 0,786 6,718 1,701 Valid Diambil
20 0,620 4,180 1,701 Valid Diambil
21 0,760 6,192 1,701 Valid Diambil
22 0,803 7,128 1,701 Valid Diambil
23 0,599 3,959 1,701 Valid Diambil
24 0,518 3,202 1,701 Valid Diambil
25 0,532 3,322 1,701 Valid Diambil
26 0,375 2,141 1,701 Valid Diambil
27 0,805 7,171 1,701 Valid Diambil
28 0,748 5,968 1,701 Valid Diambil
29 0,838 8,131 1,701 Valid Diambil
30 0,655 4,582 1,701 Valid Diambil
31 0,718 5,461 1,701 Valid Diambil
32 0,818 7,514 1,701 Valid Diambil
33 0,780 6,587 1,701 Valid Diambil
34 0,758 6,147 1,701 Valid Diambil
35 0,808 7,264 1,701 Valid Diambil
36 0,772 6,436 1,701 Valid Diambil
37 0,779 6,571 1,701 Valid Diambil
38 0,723 5,534 1,701 Valid Diambil
39 0,809 7,284 1,701 Valid Diambil
40 0,612 4,092 1,701 Valid Diambil
41 0,484 2,925 1,701 Valid Diambil
42 0,613 4,108 1,701 Valid Diambil
43 0,660 4,643 1,701 Valid Diambil
44 0,601 3,982 1,701 Valid Diambil
45 0,752 6,044 1,701 Valid Diambil
54
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46 0,751 6,019 1,701 Valid Diambil
47 0,658 4,622 1,701 Valid Diambil
48 0,660 4,651 1,701 Valid Diambil
49 0,676 4,855 1,701 Valid Diambil
50 0,654 4,572 1,701 Valid Diambil
51 0,635 4,346 1,701 Valid Diambil
52 0,751 6,014 1,701 Valid Diambil
53 0,717 5,443 1,701 Valid Diambil
54 0,586 3,830 1,701 Valid Diambil
55 0,637 4,374 1,701 Valid Diambil
56 0,749 5,977 1,701 Valid Diambil
Setelah melakukan uji validitas terhadap angket variabel X, ada 2
item yang tidak valid yaitu item no 1 dan 2 dari 56 item. Untuk
analisis data selanjutnya, peneliti memutuskan untuk merevisi kedua
item tersebut.
Tabel 3.7
Rekaptulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
No.
Item
Koefisien
Kolerasi
( )
Harga
( ) Harga
( ) Keterangan Keputusan
1 0,434 1,175 1,701 Valid Diambil
2 0,504 1,307 1,701 Valid Diambil
3 0,625 4,049 1,701 Valid Diambil
4 0,691 3,956 1,701 Valid Diambil
5 0,617 3,956 1,701 Valid Diambil
6 0,752 3,210 1,701 Valid Diambil
7 0,730 3,366 1,701 Valid Diambil
8 0,766 2,267 1,701 Valid Diambil
9 0,650 3,316 1,701 Valid Diambil
55
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0,736 4,440 1,701 Valid Diambil
11 0,629 4,426 1,701 Valid Diambil
12 0,515 3,758 1,701 Valid Diambil
13 0,572 5,118 1,701 Valid Diambil
14 0,806 5,748 1,701 Valid Diambil
15 0,856 6,374 1,701 Valid Diambil
16 0,830 6,271 1,701 Valid Diambil
17 0,805 5,610 1,701 Valid Diambil
18 0,790 5,818 1,701 Valid Diambil
19 0,645 6,718 1,701 Valid Diambil
20 0,735 4,180 1,701 Valid Diambil
21 0,724 6,192 1,701 Valid Diambil
22 0,594 7,128 1,701 Valid Diambil
23 0,307 3,959 1,701 Valid Diambil
24 0,590 3,202 1,701 Valid Diambil
25 0,568 3,322 1,701 Valid Diambil
26 0,675 2,141 1,701 Valid Diambil
27 0,673 7,171 1,701 Valid Diambil
28 0,513 5,968 1,701 Valid Diambil
29 0,722 8,131 1,701 Valid Diambil
30 0,634 4,582 1,701 Valid Diambil
Setelah melakukan uji validitas terhadap angket variabel Y,
semua item dikatakan valid. Untuk analisis data selanjutnya, peneliti
memutuskan untuk mengambil semua item tersebut.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Setelah melakukan uji validitas, instrumen penelitian selanjutnya
diuji reliabelnya untuk kedua variabel yaitu variabel X dan variabel Y.
Reliabel berarti dapat dipercaya. Sugiyono (2013, hlm 115) bahwa
“relibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel
56
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Dalam proses uji
reliabilitas ini dibantu menggunakan Microsoft Execel 2010, dan
setelah itu dilakukan proses dengan menggunakan metode Alpha.
Seperti yang dikemukkan oleh Riduwan dan Sunarto (2013, hlm 115)
bahwa “metode mencari relibilitas internal yaitu dengan menganalisis
relibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan
adalah Alpha”. Rumus Alpha sebagai berikut :
= (
) . (
)
Dimana :
= Nilai Realibilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varian total
= Jumlah item
Langkah-langkah mencari nilai realibilitas dengan metode Alpha
yaitu:
o Langkah 1
Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus :
( )
Keterangan :
= Varians skor tiap-tiap item
= Jumlah kuadrat item
( ) = Jumlah item dikuadratkan
= Jumlah responden
o Langkah 2
Kemudian menjumlah varian semua item dengn rumus :
57
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= + … +
= Jumlah varians setiap item
o langkah 3
Menghitung varians total dengan rumus:
( )
Keterangan :
= Varians skor total
= Jumlah kuadrat skor total
( ) = Jumlah skor total dikuadratkan
= Jumlah responden
o Langkah 4
Menghitung dengan menggunakan rumus Alpha yaitu :
= (
) . (
)
Setelah diketahui nilai relibilitas yang menggunakan rumus
diatasa, maka selanjutnya adalah mencari nilai tabel r Person Product
Moment. Diketahui signifikan untuk α – 0,05 dan dk = N – 1 = 30 – 1
= 29, signifikasi 5%, maka diperoleh = 0,367. Selanjutnya
setelah diketahui nilai dan , kemudian membuat keputusan
dengan membandingkan nilai dengan yang keputusannya
sebagai berikut : jika > berarti Reliabel dan jika <
maka Tidak Reliabel.
Setalah dilakukan perhitungan uji reliabilitas (terlampir) maka
diperoleh hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y yaitu :
Tabel 3.8
Hasil Uji Realibilitas
58
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Kesimpulan
Variabel X
(Pemanfaatan ICT dalam
Pembelajaran)
1,020
0,367
Reliabel
>
Variabel Y
(Kinerja Mengajar Guru)
1,041
0,367
Reliabel
>
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan
melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi dan lainnya.
Penelitian dapat menggunakan salah satu dari teknik yang telah dijelaskan
sebelumnya atau menggabungkan beberapa teknik tersebut.
Dalam memperoleh data yang akurat dan relevan dengan masalah
yang diteliti, maka penelitian menggunakan teknik komunikasi tidak
langsung dan langsung yaitu berupa angket dan wawancara. Angket
disusun pada suatu daftar tertulis yang berupa pertanyaan atau pernyataan
untuk mendapatkann informasi dari responden dan pedoman wawancara
yang disusun yang berupa pertanyaan untuk mendapatkan informasi dari
Kepala Sekolah sebagai data pendukung penelitian. Bentuk angket yang
disebar berupa angket tertutup yang disetiap pernyataan telah disertai
alternatif jawaban, wawancara dilakukan secara langsung atau tertulis oleh
Kepala Sekolah.
H. Analisis Data
Analisis data adalah suatu tahapan yang dilakukan peneliti setelah
semua data terkumpul kemudian dimaknai untuk menjaawab
permasalahan pada penelitian. Menurut Riduwan dan Akdon (2010, hlm
147) analaisis data bahwa :
Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengungkapkan makna dari data yang telah diperoleh dari peroses penelitian yang telah dilakukan. Analisis data dalam
penelitian ini adalah upaya menyelidik secara mendalam tentang
59
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang berhasil diperoleh peneliti selama peneliti ini
berlangsung, sehingga akan diketahui makna dan keadaan yang sebenarnya dari apa yang diteliti.
Berdasarkan pendapat diatas, dalam pengolahan data yang telah
terkumpul harus dilakukan secara sistematis, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Seleksi Data
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu memeriksa dan menyeleksi
data yang terkumpul dari responden. Dalam seleksi angket penelitian
memeriksa kembali kelengkapan jumlah angket dan kesesuaian
pengisian angket. Setelah melakukan penyeleksian data maka dapat
diketahui bahwa jumlah angket yang terkempul sesuai dengan jumlah
angket yang tersebar dan telah terisi seluruh item pertanyaan sesuai
dengan petunjuk sehingga angket dapat diolah seluruhnya. Adapun
rekapitulasi jumlah angket yang tersebar, terkumpul, dapat diolah, dan
tidak dapat diolah dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 3.9
Jumlah Angket yang Dapat Diolah
No Nama Sekolah Jumlah
Sampel
Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul Dapat
Diolah
1 SMK Negeri 6 Bandung 65 65 65 65
2 SMK Negeri 8 Bandung 32 35 32 32
3 SMK Negeri 14 Bandung 32 35 33 32
4 SMK Negeri PU Bandung 44 45 45 42
Jumlah 173 180 176 173
2. Klasifikasi Data
Setelah data yang sudah terkumpul dan setelah melakukan
pemeriksaan data, langkah berikutnya yaitu mengklasifikasi data
berdasarkan variabel penelitian X (Pemanfaatan ICT dalam
Pembelajaran) dan Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) sesuai dengan
60
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampel penelitian. Klasifikasi dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan rata-rata responden terhadap dua variabel penelitian.
Kemudian memberikan skor pada setiap jawaban yang telah diberikan
oleh masing-masing responden yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan yaitu dengan menggunakan skala likert. Jumlah skor yang
berasal dari responden merupakan skor mentah dari masing-masing
variabel yang berfungsi sebagai sumber untuk pengolahan data
selanjutnya.
Dibawah ini merupakan tabel pemberian skor pada tiap-tiap
alternative jawaban dengan aturan yang sudah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Variabel X Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (ST) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Alternatif Jawaban
Variabel Y
Skor
Selalu (SL) 4
Sering (SR) 3
Kadang (KD) 2
Tidak Pernah (TP) 1
61
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari kriteria penskoran alternatif jawaban, maka diperoleh skor
mentah variabel X (Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran) dan
Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) sebagai berikut:
Tabel 3.11
Skor Mentah Variabel X dan VAriabel Y
No
Skor
Mentah
No
Skor
Mentah
No
Skor
Mentah
X Y X Y X Y
1 265 78 59 216 76 117 206 99
2 224 86 60 220 75 118 259 90
3 190 82 61 215 73 119 217 99
4 193 73 62 234 75 120 275 102
No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah
X Y X Y X Y
5 278 82 63 232 66 121 203 82
6 217 79 64 216 98 122 259 103
7 256 81 65 252 68 123 223 95
8 237 70 66 262 67 124 214 74
9 224 89 67 240 74 125 217 111
10 206 96 68 266 91 126 218 114
11 216 87 69 213 76 127 241 101
12 233 78 70 211 68 128 259 96
13 224 79 71 220 94 129 219 83
14 200 78 72 258 99 130 212 118
15 184 81 73 180 80 131 207 111
16 206 86
74 226 82
132 179 83
17 253 87 75 227 66 133 225 95
62
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18 218 80 76 275 66 134 278 112
19 273 92 77 208 68 135 258 83
20 205 73 78 221 90 136 200 111
21 227 71 79 271 90 137 256 95
22 242 82 80 269 99 138 214 116
23 248 77 81 218 87 139 179 104
24 256 85 82 270 97 140 272 101
25 217 90 83 216 107 141 274 95
26 221 90 84 204 93 142 188 102
27 216 84 85 223 93 143 184 90
28 269 76 86 221 104 144 241 118
29 210 91 87 244 107 145 247 110
No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah
X Y X Y X Y
30 224 89 88 249 58 146 253 110
31 261 91 89 198 78 147 219 106
32 218 75 90 180 110 148 222 98
33 213 79 91 233 70 149 220 110
34 210 82 92 186 77 150 221 103
35 217 63 93 189 99 151 224 84
36 239 70 94 275 80 152 220 93
37 254 62 95 218 103 153 237 118
38 216 87 96 263 99 154 231 83
39 202 61 97 242 90 155 213 60
40 204 79 98 227 84 156 253 91
41 184 68 99 207 77 157 273 74
42 227 81 100 226 88 158 227 91
63
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43 268 77 101 237 89 159 193 99
44 258 76 102 259 106 160 198 90
45 198 67 103 223 78 161 278 103
46 258 66 104 217 112 162 222 112
47 212 63 105 215 77 163 263 81
48 176 63 106 216 68 164 246 85
49 273 82 107 156 78 165 227 90
50 276 95 108 259 101 166 213 76
51 190 76 109 220 113 167 223 118
52 180 92 110 212 108 168 237 78
53 246 88 111 206 87 169 226 105
54 244 83 112 225 95 170 205 90
55 254 67 113 239 103 171 189 99
No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah No
Skor
Mentah
X Y X Y X Y
56 217 88 114 230 107 172 183 103
57 211 94 115 205 114 173 243 82
58 218 74 116 184 65
3. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan sudah diuji validitas dan rebilitasnya,
maka selanjutnya yaitu melakukan pengolahan data. Adapun langkah-
langkah dalam pengelolaan data adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Kecenderungan Skor Responden dengan
Menggunakan Teknik Weighted Means Scored (WMS)
Teknik ini digunakan untuk menentukan kedudukan setiap
items dan menggambarkan keadaan tingkat kesesuaian dengan
kriteria yang telah ditetapkan dari masing-masing variabel
penelitian. Adapun rumus WMS yaitu :
64
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
= Nilai rak setiap rata-rata skopr responden
= Jumlahh skor dari setiap alternatif jawaban responden
= Jumlah responden
Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pengolahan
data dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS)
yaitu sebagai berikut :
1) Memeberikan bobot nilai untuk setiap alternatif pilihan
jawaban yang dipilih.
2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban
yang dipilih.
3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan
langsung diikatkan dengan bobot alternative jawaban itu
sendiri.
4) Menghitung nilai rata-rata setiap items pada kolom
5) Menentukan kriteria untuk setiap utems dengan menggunakan
tabel konsultasi hasil perhitungan WMS berikut :
Tabel 3.12
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Variabel X (Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran)
Rentang Nilai Kriteria
4,01 – 5,00 Sangat Baik
3,01 – 4,00 Baik
2,01 – 3,00 Cukup
1,01 – 2,00 Rendah
0,01 – 1,00 Sangat Rendah
Tabel 3.13
65
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Rentang Nilai Kriteria
3,01 – 4,00 Sangat Baik
2,01 – 3,00 Baik
1,01 – 2,00 Cukup Baik
0,01-1,00 Rendah
b. Menghitung Skor Mentah menjadi Skor Baku
Dalam menghitung skor mentah menjadi skor baku setiap
variabel menurut Akdon dan Sahlan (2008, hlm. 86) yaitu
menggunakan rumus :
( )
Keterangan :
= Skor baku yang dicari
= Skor mentah
= Standar deviasi
= Skor Rata-rata (Mean)
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan rumus
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Terlebih dahulu menentukan skor tinggi dan skor terendah
2) Menentukan nilai rentang (R) yaitu skor tertinggi (ST)
dikurangi skor terrendah (SR) R = ST – SR
3) Menentukan banyaknya kelas (BK) , adalah :
BK = 1 + 3,3 (log n)
4) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara rentang
(R) dibagi banyak kelas interval (BK) :
66
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan
nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah
ditentukan sebelumnya.
6) Menentukan rat-rata (mean) dengan menggunakan rumus :
7) Mencari simpangan baku atau standar deviasi dengan rumus
sebagai berikut :
√
( )
( )
8) mengubah skor mentah menjadi skor baku dengna
menggunakan rumus :
( )
c. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data betujuan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari
pengujian normalitas distribusi data akan diperlukan dalam
menentukan teknik statistika yang digunakan dalam pengolahan
data yang berikutnya. Apabila distribusi data normal maka teknik
perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik parametik,
tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik perhitungan
stastistik yang digunakan adalah statistik non parametik. Dalam
penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data penulis
menggunakan program SPSS for windows dengan uji chi kuadrat
Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor
kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas
menggunakan SPSS) sebagai berikut:
1) Buka program SPP;
67
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Masukan data mentah variabel X dan Y pada data variabel;
3) Klik Variabel View. Pada Variabel View, kolom name pada
baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan
variabel Y, kolom decimal = 0. Kolom label diisi dengan
nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu;
4) Klik Analyze, sorot pada nonparametic test, kemudian klik
Chi-Square;
5) Sorot pada Variabel X pindahkan ke kotak Test Variabel List
dengan mengklik tanda panah ( )
6) Klik options, kemudian pilih Descriptive, Quartiles dan
Exclude cases test-by-test lalu klik Continue.
7) Klik Ok (lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas
variabel Y)
Adapun hipotesis dasar pengambilan keputusan yang
digunakan peneliti adalah dengan melihat chi-squere pada tabel
hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS for Windows
sebagai berikut:
Ho Jika (chi-square) lebih kecil, berarti mengarah pada
penerimaan hipotesis nol (Ho). Artinya Normal
Ha Jika (chi-square) lebih besar, berarti mengarah pada
penolakan hipotesis nol (Ho). Artinya data tidak
berdistribusi normal
d. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah tahap pengolahan data selesai, dilanjutkann dengan
menguji hipotesis penelitian untuk menganaliis data yang sesuai
dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-
hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan
antara variabel yaitu sebagai berikut :
1) Analisis Koefisien Kolerasi
68
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perhitungan koefisien kolerasi ini bertujuan untuk
mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Pemanfaatan
ICT dalam Pembelajaran) dengan variabel Y (Kinerja
Mengajar Guru). Teknik perhitungan yang digunakan dalam
menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah
statistik parametik dengan menggunakan teknik kolerasi
Person Product Moment, Karena distribusi data kedua
variabel penelitian bersifat normal. Rumus kolerasi Person
Product Moment (Riduwan Sunart, 2011, hlm. 80) sebagai
berikut :
( ) ( )( )
√{ ( ) ( ) } * ( ) ( ) +
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi yang dicari
n = Banyaknya subjek pemilik nilai
X = Variabel 1
Y = Variabel 2
Hipotesis yang diajuka dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran dengan Kinerja
Mengajar Guru.
Ha = Terdapat pegaruh Positif dan signifikan antara
Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran dengan Kinerja
Mengajar Guru.
Dalam perhitungan ini, rxy merupakan hasil koefisien
korelasi dari variabel X dan Y, kemudian rxy hitung
dibandingkan dengan rxy tabel dengan taraf 5%. Apablia rxy
hitung > rxy tabel Ha diterima, tetapi bila rxy hitung < rxy tabel
69
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka Ho diterima. Untuk memberikan interpretasi terhadap
kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.14
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 0,100 Sangat Kuat
Adapun langkah-langkah untuk mencari kofisien
korelasi dengan menggunakan program SPSS, Sururi dan
Nugraha (2007, hlm. 33-34) sebagai berikut :
a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan
definisikan dengan mengisi kolom=kolom berikut:
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel
X dan baris kedua dengan Variabel Y
Kolom Type diisi dengan Numeric
Kolom Decimal = 0
Kolom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan
baris kedua Variabel Y
Kolom Value dan Missing diisi dengan None
Kolom Coloums diisi dengan 8
Kolom Meansure pilih Scale
b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku
variabel X dan Y
c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih
Bivariate
d) Sorot Variabel Xdan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel
dengan cara mengklik tanda panah
70
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Tandai pada kotak Person
f) Klik Option dan tandai pada kitak pilih Mean dan
Standar Deviation. Klik Continue.
g) Klik OK
2) Uji Signifikasi
Dalam menguji signifikasi koefisien kolerasi antara
variabel X dan Variabel Y, maka menggunakan rumus yang
dikemukkan oleh Akdon (2008, halm. 188) yaitu:
√
√
Keterangan:
t = Nilai
r = Koefisien korelasi hasil
n = Jumlah sampel
Membandingkan dengan untuk α = 0,05,
uji satu pihak dan derajat kebebasan (dk) = N-2, dengan
kaidah pengujian sebagai berikut :
Jika > maka Ho ditolak artinya signifikan
Jika < maka Ho diterima artinya tidak
signifikan.
3) Uji Koefisien Determinasi
Uji Determinasii dipergunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk
mengujinya dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
KD= x 100%
Keterangan :
KP = Nilai koefisien ditermain
= Nilai koefisien kolerasi
71
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi
menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,
hlm. 294-299). Yaitu:
a) Buka program SPSS
b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel
X dan Y
c) Klik Analyze, Pilih Regression, Klik Linear
d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan
variabel Y ke kotak dependen
e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel Fit, R
square, Descriptive, klik Continue.
f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan
ZPRED ke kotak X, lalu Next.
g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT
ke kotak X
h) Pilih Histogram dan Normal Probabilitty, Plot, klik
Continue
i) Klik Save pada Predicted Value, pilih
Unstandarized dan Prediction Intervals klik Mean
dan Individu, lalu Continue.
j) Klik Option, pastikan bahwa taksiran Probality
0,05 lalu klik Continue.
4) Analisis Regresi
Analisi regresi didasari oleh adanya hubungan
fungsional atau sebab akubat variabel X(independen)
terhadap variabel Y (dependen), menurut Riduwan dan
Sunarto (2011, hlm.97) bahwa “Kegunaan regresi dalam
penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi
variabel Y apabila variabel X diketahui.
Rumus yang digunakan dalam rumus linier sederhana
Sugiyono (2010, hlm 261):
72
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= (baca Y topik) subjek variabel terikat yang
diproyeksikan.
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
untukdiprediksikan .
A = Nilai konstanta harga Y jika X = 0.
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang
menunjukkannilai peningkatan (+) atau nilai penurunan
(-) variabel Y
Sedangkan untuk mengetahui nilai a dan b, maka
digunakan rumus sebagai berikut:
( )( ) ( )( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
73
Dea Pasundan Sudarman, 2015 PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear
dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto
(2011, hlm.294-299), sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan
Y
c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y
ke kotak dependen
e) Klik Statistik, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,
Descriptive, klik Continue
f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke
kotak X, lalu Next
g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke
kotak X
h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik
Continue
i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue
j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05
lalu klik Continue dan OK.