bab iii metode penelitian a. jenis dan rancangan...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan deskriptif analitik yaitu mencari hubungan antara variabel bebas
(dukungan keluarga) dengan variabel terikat (tingkat kecemasan). Rancangan
penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan Cross
Sectional adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependent pada objek penelitian dalam waktu yang bersamaan (Alimul,
2003). Sedangkan studi penelitian yang digunakan adalah Correlational Study
yaitu penelitian atau penelaahan antara dua variabel pada suatu situasi atau
sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2003).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
pada bulan Januari-Februari sebanyak 37 orang yang ada di Desa
Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan metode
sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi
(Nursalam, 2003). Pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh,
sampel diambil dari 37 orang pada bulan Januari-Februari 2008 yang ada
36
37
di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Adapun alasan
pengambilan sampel dengan total dikarena jumlah populasinya yang
sedikit. Adapun kriteria responden yaitu sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi responden.
2) Kehamilan yang pertama
3) Ibu hamil yang hidup satu rumah dengan keluarga
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu tidak bersedia menjadi responden
2) Belum didiagnosa pasti kehamilan
38
C. Definisi Operasional
Variabel / subvariabel Definisi operasional Parameter Hasil ukur Skala
1. Dukungankeluarga
Merupakan dukungan yangdiberikan oleh keluarga kepadaanggota keluarga lain (ibuhamil) dalam bentuk perhatiandan kepedulian keluargaterhadap kondisi kesehatan ibuhamil yang terdiri dariemosional, penghargaan,penilaian, instrumental,nformatif
Diukur dengan kuesionerB dengan pernyataanFavourable:4 : Selalu dalam
menjawab pertanyaan3 : Sering dalam
menjawab pertanyaan2 : Kadang-kadang dalam
menjawab pertanyaan1 : Tidak pernah dalam
menjawab pertanyaanPernyataanUnfavourable:1. Selalu dalam
menjawab pertanyaan2 : Sering dalam
menjawab pertanyaan3 : Kadang-kadang dalam
menjawab pertanyaan4 : Tidak pernah dalam
menjawab pertanyaan
Dari total 15 itemdengan nilai(4x15=60)Score tertinggi:60Score terendah: 15Untuk menjelaskansecara deskriptifdengan nilai score:a. Baik (46-60)b. Cukup Baik
(31-45)c. Kurang Baik
(15-30)
Interval
2. TingkatKecemasan
Derajat kecemasan atau tingkatrespon emosional yang munculpada ibu hamil yangmenunjukkan adanya reaksiterhadap bahaya yangmemperingatkan secara naluridalam bentuk situasi perasaancemas, ketegangan, gangguantidur, gangguan somatik,gangguan uroginal, gangguankardiovaskuler, gangguanpernafasan dan gangguansaluran pencernaan.
Kuesioner C yang terdiridari 15 item pertanyaandengan kriteria jawaban:1) Tidak
pernah = 02) Jarang = 13) Sering = 24) Selalu = 3
Dari total 15 itemdengan nilai(4x15=60)Score tertinggi:60Score terendah: 4Untuk menjelaskansecara deskriptifdengan Klasifikasi:a. Tidak ada
kecemasan = 0b. Kecemasan
ringan = 1 - 12c. Kecemasan
sedang = 13-25d. Kecemasan berat
= 26-40e. Panik = 41-60Dengan kategori:a. Cemasb. Tidak Cemas
Interval
39
D. Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dukungan
keluarga dan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan mengunakan
kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden hanya
memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu
(Notoatmodjo, 2003). Jumlah item pertanyaan secara keseluruhan yaitu 30
item pertanyaan.
a. Kuesioner A : Data pribadi yang terdiri atas: umur responden, status
pendidikan, status ekonomi (pendapatan).
b. Kuesioner B : Untuk mengukur dukungan keluarga yang terdiri dari
atas 15 item pernyataan pilihan yang meliputi pernyataan tentang
dukungan keluarga yang berupa pernyataan favourable yang terdiri
dari pernyataan nomer 2,4,6,8,10,12,13,14 dan pernyataan
unfavourable yang terdiri dari pernyataan nomer 1,3,5,7,9,11,14,15.
dengan jawaban diukur dengan skor, jika pernyataan favourable
dengan jawaban selalu nilai (4), sering nilai (3) kadang-kadang nilai
(2), jawaban tidak pernah nilai (1). Pernyataan unfavourable jika
menjawab tidak pernah nilai (4) jawaban kadang-kadang nilai (3),
jawaban sering (2), jawaban selalu (1), dengan kisi-kisi kuesioner
sebagai berikut :
40
Indikator No Pernyataan1. Dukungan emosional
3, 4, 7,13,142. Dukungan penghargaan 5, 10
3. Dukungan instrumental 8, 9, 11, 12
4. Dukungan informatif 1, 2, 6, 15
c. Kuesioner D : Pada pertanyaan tentang tingkat kecemasan yang
terdiri dari 15 item pertanyaan dengan score jawaban jika selalu nilai
(4), sering nilai (3) kadang-kadang nilai (2), jawaban tidak pernah
nilai (1) dengan kisi-kisi kuesioner berdasarkan HRSA (Stuart (2001)
sebagai berikut :
Indikator No Pernyataan
1. Perasaan cemas- Cemas- Takut- khawatir
1,8, 963
2. Ketegangan- Gelisah- Tegang- Terkejut- Kurang bergairah (lesu)
4, 5257
3. Gangguan tidur 10
4. Gangguan kecerdasan 15
5. Gejala somatik 11
6. Gejala uroginital 12
7. Gejala kardiovaskuler 13
8. Gejala Pernapasan 14
9. Gejala Saluran Pencernaan makanan 15
41
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya (Notoatmodjo, 2003). Uji validitas dapat dilihat dengan
menggunakan koefisien korelasi product moment. Adapun kevalidan
kuesioner ini diujicobakan di Desa Limbangan dengan jumlah
responden sebanyak 20 ibu hamil trimester III, dalam hal ini tentang
hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu
hamil di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Uji
validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product
moment, dimana pertanyaan dinyatakan valid dengan ketentuan bila r
alpha > r tabel maka alat penelitian valid / handal. Adapun hasil
kevalidan sebagai berikut :
1. Dukungan keluarga pada ibu hamil di Desa Limbangan Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes dengan hasil uji validitas dalam rentang
0,5156 – 0,8852 artinya kuesioner dukungan keluarga tersebut valid
karena nilai tersebut lebih besar dari 0,433.
2. Tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Limbangan Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes dengan hasil uji validitas dalam rentang
0,4654 – 0,7327 artinya kuesioner tingkat kecemasan tersebut valid
karena nilai tersebut lebih besar dari 0,433.
42
b. Uji Reliabilitas
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya tinggi-rendahnya reliabilitas
angket tercermin oleh nilai cronbach alpha. Dimana nilai cronbach
alpha > nilai r tabel pada taraf kesalahan 5%, dimana variabel dalam
penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga kuesioner
pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulang-ulang dihasilkan
jawaban responden sama (Sugiono, 2005). Kuesioner realibitasnya
tinggi diatas nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik. Adapun hasil
reliabiliti adalah sebagai berikut :
1. Dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di
Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes dengan hasil
uji reliabilitas dukungan keluarga yaitu (>0.05) = 0,9158 artinya
kuesioner tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach
melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
2. Tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes dengan hasil uji reliabilitas dukungan
keluarga yaitu (>0.05)= 0,8395 artinya kuesioner tersebut
reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi angka
kritik dan mendekati nilai 1.
43
E. Cara Pengumpulan Data
Langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner yang berisi identitas responden dan lembar
pertanyaan tentang dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pada ibu hamil
yang dilaksanakan di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten
Brebes.yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Meminta surat iji dari kampus untuk melaksanakan studi pendahuluan
dengan tujuan untuk mencari jumlah ibu hamil, tujuan penelitian,
keuntungan dan kerugiannya, mencari permasalahan tentang dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil.
2. Melaksanakan studi pendahuluan yaitu survey awal untuk mengetahui
jumlah ibu hamil dan melakukan wawancara dengan tujuan untuk
mengetahui tentang dukungan keluarga dan tingkat kecemasan selama
kehamilannya.
3. Hasil data ibu hamil berdasarkan catatan dari Puskesmas Losari
4. Pengumpulan data dilkukan oleh peneliti sendiri dengan mengunakan
kuesioner terhadap responden yaitu ibu hamil trimester III dengan cara
membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan dengan diberi waktu sekitar
setengah jam, dimana peneliti menemani. Pada responden tidak jelas
dengan pertanyaan yang diajukan maka peneliti memberikan penjelasan.
5. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh
responden dan akan melengkapi kekurangan dengan memberikan
44
penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan
kuesioner oleh peneliti sendiri.
6. Kevalitan data pada kuesioner tergantung dari lengkap tidaknya isi
kuesioner sehingga apabila ada yang belum lengkap, maka peneliti
memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner serta mengadakan
pengawasan dan penjelasan kembali pada responden yang pada saat
penelitian mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang jelas.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap
sebagai berikut :
a. Editing
Mengecek kembali kuesioner yang telah diberikan kepada
responden. Kuesioner yang diberikan pada responden telah terisi tiap
pertanyaan, sehingga tidak ada kuesioner yang perlu dibuang karena
tidak lengkap dalam menjawab dan kuesioner yang telah dibagikan
kembali semua.
b. Coding
Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban
dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses pemasukan
data di komputer. Untuk kuesioner A untuk identitas responden,
kuesioner B untuk dukungan keluarga dengan memberi nilai
pernyataan favourable bila selalu (4), sering (3), kadang-kadang (3),
45
tidak pernah (1). Untuk pertanyaan unfavourable bila selalu (1), sering
(2), kadang-kadang (3), tidak pernah (4). Pada kuesioner C tentang
tingkat kecemasan ibu hamil yang terdiri dari tidak pernah nilai (0),
jarang nilai (1), sering nilai (2), selalu nilai (3).
c. Skoring (penilaian)
Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai
dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah
diisi oleh responden.
d. Tabulating (tabulasi)
Kegiatan tabulating meliputi memasukkan data-data hasil
penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan
berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya.
e. Data Entry (memasukkan data)
Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemrosesan data, yang
dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data dari kuesioner ke
dalam paket program komputer.
f. Processing
Setelah diedit dan dikoding, diproses melalui program SPSS
versi 12 for Windows.
g. Cleaning
Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai
46
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian (Nursalam, 2003). Penelitian melakukan
analisis univariat dengan tujuan yaitu analisis deskriptif variabel
dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Analisa
univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk
data numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral dengan nilai
mean, standar deviasi,standar eror, maksimum, minimum sedangkan
untuk data berkategorik dalam bentuk distribusi frekuensi.
b. Analisa Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan hubungan antara
variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (tingkat
kecemasan pada ibu hamil). Sebelum dilakukan analisa data, maka
perlu diketahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal
dengan mengunakan analisa uji Kolmogorof Smirnov. Hasil
diketahui data berdistribusi normal, maka digunakan uji Pearson
Product Moment, dengan nilai p value <0,05. Pengujian
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 10.0. (Notoatmodjo, 2003).
47
G. Etika Penelitian
1. Informed Concent (Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang memenuhi
kriteria dan sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan penelitian untuk
menandatangani informed concent tersebut (Nursalam, 2003).
2. Anonimity (Kerahasiaan identitas)
Kerahasiaan identitas responden dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian, dengan cara memberikan kode atau tanda
pada lembar kuesioner yang kode itu hanya diketahui oleh peneliti
(Nursalam, 2003).
3. Confidentiality (Kerahasiaan informasi)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (Nursalam, 2003).
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Prapaglor Kecamatan Losari
Kabupaten Brebes. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 28 Juni - 9 Agustus
2008 dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. Adapun tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor Kecamatan Losari
Kabupaten Brebes.
Karakteristik responden pada penelitian ini diketahui bahwa umur rata-
rata responden sebagian besar berumur 20-25 tahun sebanyak 12 orang
(35,3%). Sedangkan pendidikan responden sebagian besar mempunyai
pendidikan SMP sebanyak 14 orang (41,2%). Pendapatan keluarga responden
sebagian besar mempunyai pendapatan keluarga < 1 juta sebanyak 21 orang
(61,8%).
B. Hasil Analisis Univariat
1. Dukungan Keluarga
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan DukunganKeluarga Ibu Hamil Desa Prapaglor Kecamatan LosariKabupaten Brebes (n= 34) Bulan Juni - Agustus Tahun 2008
Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)Baik
Cukup BaikKurang Baik
101311
29,438,232,4
Total 34 100
48
49
Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi
berdasarkan dukungan keluarga responden sebagian besar memiliki
dukungan keluarga yang cukup baik sebanyak 13 orang (38,2%).
2. Tingkat Kecemasan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan TingkatKecemasan Ibu Hamil Desa Prapaglor Kecamatan LosariKabupaten Brebes (n= 34) Bulan Juni - Agustus Tahun 2008
Tingkat Kecemasan Frekuensi (n) Persentase (%)Tidak ada kecemasanKecemasan SedangKecemasan RinganKecemasan Berat
111814
2,92,952,941,2
Total 34 100
Berdasarkan Tabel diatas yang terkait dengan pengukuran
kecemasan telah ada alat ukur baku yang disebut Hamilton Rate Scale For
Anxiaty (HRSA), yang hasilnya dalam bentuk skor (Hawari, 2001).
Diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan tingkat kecemasan
responden sebagian besar memiliki tingkat kecemasan sedang sebanyak 18
orang (52,9%).
50
C. Hasil Analisis Bivariat
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan pada IbuHamil Di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes
Tabel 4.1. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan padaIbu Hamil Di Desa Prapaglor Kecamatan Losari KabupatenBrebes (n= 34) Bulan Juni - Agustus Tahun 2008
Variabel terikat (Dependen)
Tingkat KecemasanVariabel Bebas
(Independen)Korelasi P Value Kesimpulan
Dukungan Keluarga -0,646 0,000 Ada hubungan
Berdasarkan hasil uji hubungan antara dukungan keluarga dengan
dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes, menunjukkan diagram dengan titik-titik
mengumpul dengan garis negatif dengan hasil nilai r = -0,646 dan p
value = 0,000 < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan dengan tingkat kecemasan pada ibu
hamil di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, dimana ada
hubungan kuat dimana nilai r negatif = -0,646. dimana Nilai r negatif,
menunjukkan hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan berbanding terbalik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
responden yang mendapat dukungan keluarga yang kurang baik diikuti
dengan makin tingginya tingkat kecemasan yang dirasakan.
51
D. Pembahasan
1. Dukungan Keluarga
Sub bagian ini akan membahas tentang bagaimana dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, dimana didapatkan hasil bahwa
Dukungan keluarga sebagian besar memiliki dukungan keluarga yang
cukup baik sebanyak 13 orang (38,2%). Hal ini disebabkan karena
jawaban yang memiliki alternatif tertentu dan terbatas dapat membatasai
keleluasaan dalam mengkomunikasikan suatu keinginan atau perasaan diri
ibu hamil.
Menurut Smeltzer and Bare (2001) menyatakan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam merespon
kecemasan yaitu konflik diri yang terdiri dari konflik interen antara
ketakutan terhadap suatu kejadian atau peristiwa, psikologis ibu, keluarga
ibu hamil. Sebagaimana pada teori tersebut, responden mengalami tingkat
kecemasan yang tinggi karena dukungan yang didapatkan sangat rendah.
Menurut Hamilton (1995) dukungan merupakan salah satu faktor
yang dapat meringankan ketegangan atau kecemasan saat kehamilan ibu.
Pada ibu hamil berupaya beradaptasi pada kehamilan dan perubahan fisik
yang terjadi termasuk didalamnya, ruang bersalin dan sekitarnya yang
asing, penuh dengan alat kesehatan dan obat-obatan atau kesibukan
petugas kesehatan merupakan stressor tersendiri bagi ibu hamil.
52
2. Tingkat Kecemasan
Berdasarkan pedoman pengukuran kecemasan telah ada alat ukur
baku yang disebut Hamilton Rate Scale For Anxiaty (HRSA), yang
hasilnya dalam bentuk skor (Hawari, 2001), diketahui bahwa distribusi
frekuensi berdasarkan tingkat kecemasan responden sebagian besar
memiliki tingkat kecemasan sedang sebanyak 18 orang (52,9%). Dimana
tingkat kecemasan berawal dari munculnya rasa cemas atau Anxiety
merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab spesifik yang
dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam. (Stuart
and Sudden (1998)
Kecemasan merupakan suatu respon terhadap suatu ancaman yang
sumbernya tidak diketahui, internal atau konfliktual. Kecemasan juga
dapat diartikan sebagai respon emosi tanpa obyek yang spesifik yang
secara subyektif dialami oleh dan dikomunikasikan secara interpersonal
(Suliswati, 2006). Stres yang sering terjadi pada ibu hamil lebih seting
terjadi. Hla ini terjadi karena p[ada saat hamil lebih sensitif dan cepat
emosi. Pada umumnya seorang wanita yang hamil ataupun tidak lebih
mudah cemas, karena kecemasan pada wanita dua kali lebih banyak
daripada pria yang disebabkan wanita lebih mempunyai kepribadian lebih
labil, juga adanya peran hormon yang mempengaruhi kondisi emosi
sehingga mudah meledak, mudah cemas dan curiga.
53
Kehamilan adalah krisis maturasi yang dapat menyebabkan
keteganggan pada wanita yang berlanjut pada pencapaian tingkatan baru
dan bertanggung jawab perubahan sehingga persiapan dinamika keluarga
antara intra psikis dan proses biologis yang menyebabkan ia harus
mengkaji ulang ” self image”. Kepercayaan, nilai-nilai, prioritas, pola
perilaku, hubungan dengan orang lain dan ketrampilan dalam memecahkan
masalah dalam kehamilannya (Bobak, 2000). Kecemasan dapat
meningkatkan resiko dalam proses persalinan yaitu mengenai keadaan
jalan lahir dan bayi yang akan dilahirkan. Hal ini tidak bisa dikemukakan
secara berlebihan karena akan merugikan ibu hamil itu sendiri. Banyak
wanita takut akan nyeri persalinan atau kerusakan sebab mereka tidak
megetahui tentang anatomi dan prosesnya (Bobak, 2000).
3. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan pada IbuHamil Di Desa Prapaglor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes
Saat kehamilan terjadi dibutuhkan kehadiran orang lain yang
mengalami kesulitan yang sangat diharapkan untuk dapat memberikan
dukungan, sehingga dapat mengurangi beban yang dirasakan sebagai
wujud dari dukungan suami dan keluarga (Friedman, 1998). Menurut
Bobak (2000) kecemasan pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko dalam
proses persalinan yaitu keadaan jalan lahir bayi yang akan dilahirkannya.
Dalam hal ini dukungan keluarga sangat diperlukan dalam memberikan
rasa aman dan ketenangan pada pasangan suami istri. Dukungan ini dapat
berupa motivasi dan orang terdekat keluarga yang meiliki pengetahuan
atau pengalaman dalam persalinan.
54
Berdasarkan hasil uji hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor Kecamatan Losari
Kabupaten Brebes, menunjukkan diagram dengan titik-titik mengumpul
dengan garis negatif dengan hasil nilai r = -0,646 dan p value = 0,000 <
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di Desa Prapaglor
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, dimana ada hubungan kuat dimana
nilai r negatif = -0,646, dimana nilai r negatif, menunjukkan hubungan
antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan berbanding terbalik.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden yang mendapat dukungan
keluarga yang kurang baik diikuti dengan makin tingginya tingkat
kecemasan yang dirasakan.
Hasil penelitian sebelumnya mengenai keterlibatan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di RSU Banyumas diperoleh
hasil penelitian bahwa ada hubungan bermakna antara keterlibatan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Hal ini dapat ditelaah
bahwa selain karakteristik ibu hamil, adanya keterlibatan keluarga juga
dinilai penting pengaruhnya terhadap upaya penurunan tingkat kecemasan
selama kehamilan (Darwati, 2005).
Sementara pernyataan ahli lain mengatakan bahwa pada seseorang
yang terganggu tingkat kecemasan atau anxiety dapat bermanifestasi pada
respon fisiologis, respon pada kognitif dan respon pada tingkah lakunya.
Pada respon tingkah lakunya dapat menimbulkan gangguan yang berupa
55
mudah tersinggung, susah beristirahat, merasa kurang diperhatikan, dan
gangguan pola tidur (Ann Isaacs, 2005).
Salah satu faktor yang mendukung tingkat kecemasan ada adalah
faktor dukungan keluarga. Dukungan keluarga lebih berfokus pada
dukungan yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang
diadakan untuk keluarga (dukungan keluarga dapat digunakan tetapi
anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan).
Dukungan keluarga yang diberikan oleh ibu hamil selama menjalani
kehamilan merupakan tanggung jawab semua anggota keluarga karena
keluarga adalah pihak yang selalu dan berada dekat dengan ibu hamil,
maka dengan dukungan keluarga status kesehatan ibu hamil dapat
dipertahankan ataupun ditingkatkan maupun dipertahankan (Niven, 2000).
Sebuah keluarga dapat menjadi salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dalam menentukan suatu keyakinan dan nilai kesehatan
individu serta dapat menentukan tindakan yang tepat untuk responden
(Niven, 2000). Dukungan keluarga yang diberikan dilakukan dengan baik
diharapkan dapat membantu responden dalam menjalani kehamilannya
sampai melahirkan nantinya. Selain dukungan keluarga ada dukungan lain
yang ikut berperan yaitu dukungan yang diberikan lingkungan yang
supportif dimana segala sarana dan prasarana dapat terpenuhi dengan baik
sehingga semakin meningkatkan status kesehatan selama kehamilan
berlangsung yang berdampak pada kondisi tingkat kecemasan jauh lebih
56
baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai lingkungan
yang supportif (Friedman,1998).
Bentuk dukungan instrumental atau bantuan yang bersifat lebih
kongkrit dalam bentuk fisik, bantuan berupa uang untuk biaya
pemeriksaan pada responden yang mempunyai penghasilan yang kurang
dapat mempengaruhi pemeriksaan yang harus dijalani dan terganggunya
pemenuhan makanan khusus dan baik selama kehamilan berlangsung,
karena banyak jenis bahan makanan yang harus dipenuhi. Untuk itu
dibutuhkan kerjasama antara ibu hamil dengan keluarga. Sikap keluarga
yang perduli sangat diperlukan untuk menghadapi prosres kelahiran yang
membutuhkan perhatian dari keluarga. Dalam dukungan emosional yang
meliputi rasa empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota perhatian
yang berlebih maka penderita (Smeltzer, 1998).
4. Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini
memiliki keterbatasan yaitu dalam melakukan penelitian mempunyai
waktu yang terbatas, dalam pengambilan data dengan mengunakan
kuesioner yang memerlukan pendekatan dan memberikan penjelasan yang
detail sehingga membutuhkan waktu yang panjang. Penelitian ini tidak
dilakukan sendiri tetapi membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini
dibantu oleh kader atau bidan setempat selama proses pengambilan data
berlangsung