bab iii metode penelitian a. lokasi...

16
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang beralamat Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, dengan subjek mahasiswa pengguna iPhone. B. Jenis Penelitian Peneliti menggolongkan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan survey, dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan dan penyebaran angket atau kuisioner sebagai sumber data. Penelitian survey ini dilakukan pada mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang pengguna iPhone. C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Variabel dependen dan Independen. Variabel Dependen (Terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain atau sering disebut variabel respon/akibat. Berikut penjelasannya: 1. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Minat Beli Konsumen.

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua

kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah

Malang beralamat Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, dengan subjek

mahasiswa pengguna iPhone.

B. Jenis Penelitian

Peneliti menggolongkan jenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan survey, dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan dan

penyebaran angket atau kuisioner sebagai sumber data. Penelitian survey ini

dilakukan pada mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang

pengguna iPhone.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Variabel dependen

dan Independen. Variabel Dependen (Terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi variabel lain atau sering disebut variabel respon/akibat. Berikut

penjelasannya:

1. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Minat Beli Konsumen.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

27

2. Variabel Independen diantaranya ialah Gaya Hidup, Brand trust dan

kualitas produk

Operasional Variabel merupakan penjelasan dari Variabel- Variabel

yang ada dan akan menjadi kajian dalam penelitian ini adapun variabel

penelitian beserta definisi operasionalnya sebagai berikut :

1. Gaya Hidup (Lifestyle) (X1)

Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan

kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma

yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang

berkembang di masyarakat sekarang, Gaya hidup (lifestyle) juga

mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, indikator yang menjadi

motif keputusan pembelian berdasarkan lifestyle :

a. Utilitarian purchases ( pembelian produk bermanfaat)

Konsumen akan membeli produk yang diinginkan kapan saja

meski tidak terlalu dibutuhkan, karena produk yang dibeli akan

memberikan keyakinan untuk kehidupan lebih baik.

b. Indulgences (kesukaan/ memanjakan diri)

Konsumen membeli produk karena ingin mencoba dan

menjelajahi produk yang diinginkan.

c. Lifetyle luxuries (gaya hidup mewah )

Konsumen tidak ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah

tertentu untuk membeli produk yang diminati.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

28

d. Aspirational luxuries (hasrat kemewahan)

Kecendrungan membeli dan menggunakan produk dengan merk

yang popular, sehingga produk yang dibeli bisa merefleksikan emosional

seseorang dalam jangka panjang.

2. Brand Trust (kepercayaan merk) (X2)

Brand Trust adalah kemauan konsumen mempercayai merk dengan

segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merk dalam

memberikan hasil yang positif bagi konsumen diukur melalui indikator :

a. Brand intentions

Kesesuaian antara konsep diri konsumen dengan keyakinan pada merk.

b. Brand reliability

Konsumen mempercayai merk karena kehandalan merk tersebut.

3. Product quality (X3)

Produk Quality adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Presepsi kualitas produk

dalam penelitian ini yaitu:

a. Kinerja (Performance)

Kinerja disini berarti menyangkut kemampuan karakteristik operasi

dasar dari produk.Indikatornya meliputi:

1) iPhone memiliki sistem IOS (iPhone Operating System) yang baik,

hanya bisa digunakan untuk merk iPhone.

2) iPhone menawarkan aplikasi yang canggih.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

29

b. Daya Tahan (Durability)

Daya tahan disini berarti jangka waktu atau umur produk yang

berhubungan dengan daya tahan pemakaian produk tersebut.

Indikatornya meliputi :

1) iPhone lebih tahan terhadap virus dari pada smartphone yang

berbasis android

2) iPhone bisa bertahan beberapa tahun dengan penggunaan benar.

c. Kesesuaian (Conformance)

Kesesuaian kinerja standar sebuah produk yang menentukan spesifikasi

mutu sebuah produk. Indikatornya meliputi

1) iPhone menawarkan itunes yang mana memiliki gudang musik,

acara televisi, dan film yang lengkap.

2) iPhone menggunakan casing dari logam yang berkualitas.

d. Fitur (Features)

Fitur adalah karakteristik dari produk yang di rancang untuk

ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut. Indikatornya meliputi:

1) iPhone memiliki kualitas kamera yang bagus baik kamera depan

maupun kamera belakang.

2) iPhone menyajikan desain yang melambangkan simbol

kemewahan. handphone lebih mudah dengan menggunakan sidik

jari.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

30

e. Kehandalan (Reliability)

Kehandalan adalah kualitas yang berhubungan dengan fungsi

utamaproduk pada periode waktu tertentu. Indikatornya meliputi :

1) iPhone memiliki kualitas yang bagus dengan kapasitas hardisk

internal yang cukup besar.

2) iPhone memiliki fingerprint sebagai password untuk

f. Keindahan (Aesthetics)

Keindahan disisni berarti menyangkut tampilan dari produk.

Indikatornya meliputi:

1) iPhone memiliki banyak warna yang bagus dan elegand.

2 ) iPhone memiliki variasi desain yang baik.

g. Kesan Kualitas (Perceived Quality)

Kesan kualitas adalah mutu atau kualitas yang diterima dan dirasa

konsumen. Indikatornya meliputi :

1) Produk IPhone menjadi simbol mewah dimasyarakat.

2) Produk IPhone memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumenya.

h. Kemampuan diperbaiki (serviceability)

Menyangkut tentang kemudahan atau kecepatan, kompeten dan produk

yang diperbaiki

1) Info tentang iPhone mudah dicari melalui website resmi iPhone.

2) Costumer service yang mudah dihubungi melalui Call Center (0800-

1-027753).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

31

4. Minat Beli (Y)

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Indikator dari minat

beli dalam penelitian ini adalah :

a. Frekuensi Mencari Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen

yaitu: keluarga, teman, tetangga, kenalan dan media massa.

b. Keinginan segera membeli

Konsumen akan segera memahami kebutuhan yang belum

terpenuhi dan atau masih tertunda kebutuhannya, serta kebutuhan

yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dalam tahap inilah

proses pembelian mulai dilakukan.

c. Minat prefensial

Konsumen akan tetap memilih produk yang diinginkan

meskipun banyak pilihan lain. Preferensi ini hanya dapat diganti jika

terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

d. Minat refrensial

Konsumen memberikan informasi kepada orang lain tentang

keunggulan produk pada merk tersebut.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

32

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian (Riduwan, 2005:54). Populasi merupakan keseluruhan anggota

subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas

Muhammadiyah Malang pengguna iPhone.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode yang digunakan

adalah purposive sampling, karena peneliti secara segaja mencari sasaran

kelompok yang spesifik, apabila peneliti menjumpai seseorang yang

menggunakan produk iPhone, sehingga orang tersebut layak dijadikan

sampel.

Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih

dalam penelitian (Widayat dan Amirullah; 2002:58). Besarnya sampel

menurut Widayat (2004:45) bahwa sampel harus berkisar antara 30 sampai

500. Untuk menentukan jumlah sampel, menurut Fraenkel dan Wallen

(2008) menyatakan bahwa besarnya sampel minimum untuk suatu riset

deskriptif sebanyak 100 responden. Berdasarkan penjelasan diatas maka

sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

33

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

primer. Menurut Sugiyono (2009:137) data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer akan

diperoleh dari objek yang diteliti, data primer akan diperoleh dari hasil

jawaban responden melalui kueisioner yang telah diberikan kepada responden

yaitu: pelanggan yang membeli dan menggunakan produk iPhone. Sumber

data akan diperoleh dari pendapat responden tentang pengaruh gaya hidup

brand trust dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.

F. Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah tertulis

kepada responden dengan harapan dapat memberi keterangan- keterangan

yang dibutuhkan dan memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian.

Sugiono (2010: 199) menjelaskan bahwa kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

G. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan oleh peneliti untuk

memberikan jawaban pada setiap item jawaban adalah dengan menggunakan

skala Likert. Menurut sugiyono (2014:93) Skala Likert digunakan untuk

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

34

mengukur mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau

kelompokan orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka

Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Untuk

menganalisa secara kualitatif, maka jawaban dibagi menjadi lima kategori.

Dalam penelitian ini setiap jawaban atas variabel gaya hidup, brand trust,

kualitas produk dan minat beli konsumen menggunakan sistem nilai dengan

dasar Likert, yang tertuang pada table 1.3 sebagai berikut:

Tabel 1.3 Nilai Dengan Dasar Skala Likert

NO Keterangan Skor

1. Sangat Tidak Setuju (SS) 1 2. Tidak Setuju (TS) 2 3. Netral (N) 3 4. Cukup Setuju (CS) 4 5. Setuju (S) 5

Responden dalam pengisian kuesioner diharuskan memilih salah satu

dari kelima pilihan alternatif jawaban yang tersedia. Bobot/skor akan

dijumlahkan menjadi nilai total. Dimana nilai total yang besar menunjukkan

pengaruh yang positif terhadap variabel dependen, yaitu minat beli.

H. Teknik Pengujian Instrument

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas adalah untuk mengetahui

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

35

kelayakan butir- butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan

suatu variabel. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara

mengkorelasikan masing- masing instrument tersebut dengan cara

menggunakan rumus korelasi product moment (r hitung) dengan nilai

kritisnya yang mana r hitung dapat dicapai dengan rumus (Arikunto,

2002:146):

2222

)(

yynxxn

YxXYnr

Keterangan:

r = koefisien korelasi

X= skor item x

Y = skor item y

n = banyaknya sampel

Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3.

Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

dalam instrument tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstrok. Uji reliabilitas digunakan

untuk menggukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab

hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi

suatu alat variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Ada

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

36

beberapa teknik untuk mencari realiabilitas dimana salah satunya adalah

dengan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2002:171):

2

1

2

11 11

b

kkr

Keterangan:

11r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya pertanyaan

2b = Jumlah varian butiran

21 = Varians total

Dalam Widayat (2004: 87) dinyatakan bahwa pengukuran reliabilitas

ini harus diukur dengan menggorelasikan hasil dari pembagian item-item

dalam skala. Namun persoalannya adalah hasil akan sangat bergantung

dengan cara pembagianya dan untuk mengatasinya adalah dengan

menggunakan koefisien Alpha. Pengujian nilai Alpha akan berkisar antara

0 sampai dengan satu. Suatu pengukuran dikatakan reliabel bilamana

paling tidak alphanya 0,6.

I. Teknik Analisis Data

Model Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari

regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang

sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Seperti dalam

penelitian ini, terdiri dari lebih dari satu variabel bebas, maka penelitian ini

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

37

menggunakan alat analisis regresi linear berganda. penelitian ini memiliki tiga

variabel bebas dan satu variabel terikat, sehingga dengan hal ini regresi linear

berganda dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

𝐘 = 𝛂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐+ 𝒃𝟑𝑿𝟑 + 𝛆𝐢

Keterangan :

Y : Minat Beli (Y)

α : Konstanta

bi : Koefisien regresi

X1 : Gaya Hidup (Lifestyle)

X2 : Brand Trust (kepercayaan merk)

X3 : Product quality

: Error term (residual)

J. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda

Sebelum menganalisis data dengan regresi linier berganda, terlebih

dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah datanya

berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan tidak ada autokorelasi.

1. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas

(Priyatno, 2012). Uji heteroskedastisitas memiliki beberapa macam yaitu

Spearman’s rho, melihat pola titik pada grafik regresi, uji park, dan uji

Glejser .Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini diuji dengan

menggunakan Spearman’s rho, regresi dalam penelitian ini dikatakan baik

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

38

apabila tidak terjadi heteroskedastisitas dengan melihat nilai signifikasi

variabel bebas (gaya hidup, kepercayaan merk, dan kualitas produk) dengan

nilai residual. Mengetahui gejala heteroskedastisitas ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dan residual

satu pengamatan ke pengamatan lain.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelunya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011:110). Pada

penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan

uji durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya

autokorelasi sebagai berikut :

a. Tidak ada autokorelasi positif apabila 0<dw<dl, maka keputusan ditolak

b. Tidak korelasi negatif apabila 4-dl<dw<4, maka keputusan ditolak

c. Tidak ada autokorelasi, apabila du<dw<4-dl, maka keputusan diterima.

3. Uji Multikolinearitas

Pendeteksi terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan

melihat nilai variance inflating factor (VIF) dan nilai tolerance dari hasil

analisis regresi, jika VIF > 10 nilai tolerance seluruhnya menunjukan (TOL)

< 0,10) maka terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi. Namun jika VIF

< 10 dan > 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

39

4. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat melalui penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya,

Jika dapat menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar

di sekitar garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

K. Pengujian Hipotesis

a. Uji koefisien determinasi (𝑅2)

Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel

independen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas,

sebaliknya nilai R² yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai R² untuk

mengetahui tingkat keeratan hubungan antar 32 variabel. Nilai R² berada

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

40

pada interval angka nol dan satu. Suatu model regresi dikatakan baik

apabila nilai R² mendekati satu.

b. Pengujian Secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji kepastian pengaruh dari

seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai

berikut :

1) Bila nilai signifikan si < (α=0,05) maka secara simultan variabel gaya

hidup, brand trust dan kualitas produk berpengaruh terhadap variabel

minat beli.

2) Bila nilai signifikan si < (α=0,05) maka secara simultan variabel gaya

hidup, brand trust dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap

variabel minat beli.

c. Pengujian Secara Parsial (Uji Statistik)

Uji statistik T digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

antara variabel gaya hidup, brand trust dan product quality dengan asumsi

bahwa variabel lain dianggap konstan. Kriteria pengujian uji T adalah

sebagai berikut :

1) Bila nilai signifikan < (α=0,05) maka secara parsial variabel gaya

hidup, brand trust dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat

beli.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38658/4/jiptummpp-gdl-lenitasast-49230... · 2018. 10. 27. · Frekuensi Mencari Informasi Konsumen yang terangsang

41

2) Bila nilai signifikan < (α=0,05) maka secara parsial variabel gaya

hidup, brand trust dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap

minat beli.