bab iii metode penelitian a. lokasi...
TRANSCRIPT
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua
kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah
Malang beralamat Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, dengan subjek
mahasiswa pengguna iPhone.
B. Jenis Penelitian
Peneliti menggolongkan jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan survey, dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan dan
penyebaran angket atau kuisioner sebagai sumber data. Penelitian survey ini
dilakukan pada mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang
pengguna iPhone.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Variabel dependen
dan Independen. Variabel Dependen (Terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi variabel lain atau sering disebut variabel respon/akibat. Berikut
penjelasannya:
1. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Minat Beli Konsumen.
27
2. Variabel Independen diantaranya ialah Gaya Hidup, Brand trust dan
kualitas produk
Operasional Variabel merupakan penjelasan dari Variabel- Variabel
yang ada dan akan menjadi kajian dalam penelitian ini adapun variabel
penelitian beserta definisi operasionalnya sebagai berikut :
1. Gaya Hidup (Lifestyle) (X1)
Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan
kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma
yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang
berkembang di masyarakat sekarang, Gaya hidup (lifestyle) juga
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, indikator yang menjadi
motif keputusan pembelian berdasarkan lifestyle :
a. Utilitarian purchases ( pembelian produk bermanfaat)
Konsumen akan membeli produk yang diinginkan kapan saja
meski tidak terlalu dibutuhkan, karena produk yang dibeli akan
memberikan keyakinan untuk kehidupan lebih baik.
b. Indulgences (kesukaan/ memanjakan diri)
Konsumen membeli produk karena ingin mencoba dan
menjelajahi produk yang diinginkan.
c. Lifetyle luxuries (gaya hidup mewah )
Konsumen tidak ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah
tertentu untuk membeli produk yang diminati.
28
d. Aspirational luxuries (hasrat kemewahan)
Kecendrungan membeli dan menggunakan produk dengan merk
yang popular, sehingga produk yang dibeli bisa merefleksikan emosional
seseorang dalam jangka panjang.
2. Brand Trust (kepercayaan merk) (X2)
Brand Trust adalah kemauan konsumen mempercayai merk dengan
segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merk dalam
memberikan hasil yang positif bagi konsumen diukur melalui indikator :
a. Brand intentions
Kesesuaian antara konsep diri konsumen dengan keyakinan pada merk.
b. Brand reliability
Konsumen mempercayai merk karena kehandalan merk tersebut.
3. Product quality (X3)
Produk Quality adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Presepsi kualitas produk
dalam penelitian ini yaitu:
a. Kinerja (Performance)
Kinerja disini berarti menyangkut kemampuan karakteristik operasi
dasar dari produk.Indikatornya meliputi:
1) iPhone memiliki sistem IOS (iPhone Operating System) yang baik,
hanya bisa digunakan untuk merk iPhone.
2) iPhone menawarkan aplikasi yang canggih.
29
b. Daya Tahan (Durability)
Daya tahan disini berarti jangka waktu atau umur produk yang
berhubungan dengan daya tahan pemakaian produk tersebut.
Indikatornya meliputi :
1) iPhone lebih tahan terhadap virus dari pada smartphone yang
berbasis android
2) iPhone bisa bertahan beberapa tahun dengan penggunaan benar.
c. Kesesuaian (Conformance)
Kesesuaian kinerja standar sebuah produk yang menentukan spesifikasi
mutu sebuah produk. Indikatornya meliputi
1) iPhone menawarkan itunes yang mana memiliki gudang musik,
acara televisi, dan film yang lengkap.
2) iPhone menggunakan casing dari logam yang berkualitas.
d. Fitur (Features)
Fitur adalah karakteristik dari produk yang di rancang untuk
ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut. Indikatornya meliputi:
1) iPhone memiliki kualitas kamera yang bagus baik kamera depan
maupun kamera belakang.
2) iPhone menyajikan desain yang melambangkan simbol
kemewahan. handphone lebih mudah dengan menggunakan sidik
jari.
30
e. Kehandalan (Reliability)
Kehandalan adalah kualitas yang berhubungan dengan fungsi
utamaproduk pada periode waktu tertentu. Indikatornya meliputi :
1) iPhone memiliki kualitas yang bagus dengan kapasitas hardisk
internal yang cukup besar.
2) iPhone memiliki fingerprint sebagai password untuk
f. Keindahan (Aesthetics)
Keindahan disisni berarti menyangkut tampilan dari produk.
Indikatornya meliputi:
1) iPhone memiliki banyak warna yang bagus dan elegand.
2 ) iPhone memiliki variasi desain yang baik.
g. Kesan Kualitas (Perceived Quality)
Kesan kualitas adalah mutu atau kualitas yang diterima dan dirasa
konsumen. Indikatornya meliputi :
1) Produk IPhone menjadi simbol mewah dimasyarakat.
2) Produk IPhone memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumenya.
h. Kemampuan diperbaiki (serviceability)
Menyangkut tentang kemudahan atau kecepatan, kompeten dan produk
yang diperbaiki
1) Info tentang iPhone mudah dicari melalui website resmi iPhone.
2) Costumer service yang mudah dihubungi melalui Call Center (0800-
1-027753).
31
4. Minat Beli (Y)
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Indikator dari minat
beli dalam penelitian ini adalah :
a. Frekuensi Mencari Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen
yaitu: keluarga, teman, tetangga, kenalan dan media massa.
b. Keinginan segera membeli
Konsumen akan segera memahami kebutuhan yang belum
terpenuhi dan atau masih tertunda kebutuhannya, serta kebutuhan
yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dalam tahap inilah
proses pembelian mulai dilakukan.
c. Minat prefensial
Konsumen akan tetap memilih produk yang diinginkan
meskipun banyak pilihan lain. Preferensi ini hanya dapat diganti jika
terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minat refrensial
Konsumen memberikan informasi kepada orang lain tentang
keunggulan produk pada merk tersebut.
32
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian (Riduwan, 2005:54). Populasi merupakan keseluruhan anggota
subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas
Muhammadiyah Malang pengguna iPhone.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode yang digunakan
adalah purposive sampling, karena peneliti secara segaja mencari sasaran
kelompok yang spesifik, apabila peneliti menjumpai seseorang yang
menggunakan produk iPhone, sehingga orang tersebut layak dijadikan
sampel.
Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih
dalam penelitian (Widayat dan Amirullah; 2002:58). Besarnya sampel
menurut Widayat (2004:45) bahwa sampel harus berkisar antara 30 sampai
500. Untuk menentukan jumlah sampel, menurut Fraenkel dan Wallen
(2008) menyatakan bahwa besarnya sampel minimum untuk suatu riset
deskriptif sebanyak 100 responden. Berdasarkan penjelasan diatas maka
sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden.
33
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
primer. Menurut Sugiyono (2009:137) data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer akan
diperoleh dari objek yang diteliti, data primer akan diperoleh dari hasil
jawaban responden melalui kueisioner yang telah diberikan kepada responden
yaitu: pelanggan yang membeli dan menggunakan produk iPhone. Sumber
data akan diperoleh dari pendapat responden tentang pengaruh gaya hidup
brand trust dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.
F. Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah tertulis
kepada responden dengan harapan dapat memberi keterangan- keterangan
yang dibutuhkan dan memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian.
Sugiono (2010: 199) menjelaskan bahwa kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan oleh peneliti untuk
memberikan jawaban pada setiap item jawaban adalah dengan menggunakan
skala Likert. Menurut sugiyono (2014:93) Skala Likert digunakan untuk
34
mengukur mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau
kelompokan orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka
Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Untuk
menganalisa secara kualitatif, maka jawaban dibagi menjadi lima kategori.
Dalam penelitian ini setiap jawaban atas variabel gaya hidup, brand trust,
kualitas produk dan minat beli konsumen menggunakan sistem nilai dengan
dasar Likert, yang tertuang pada table 1.3 sebagai berikut:
Tabel 1.3 Nilai Dengan Dasar Skala Likert
NO Keterangan Skor
1. Sangat Tidak Setuju (SS) 1 2. Tidak Setuju (TS) 2 3. Netral (N) 3 4. Cukup Setuju (CS) 4 5. Setuju (S) 5
Responden dalam pengisian kuesioner diharuskan memilih salah satu
dari kelima pilihan alternatif jawaban yang tersedia. Bobot/skor akan
dijumlahkan menjadi nilai total. Dimana nilai total yang besar menunjukkan
pengaruh yang positif terhadap variabel dependen, yaitu minat beli.
H. Teknik Pengujian Instrument
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas adalah untuk mengetahui
35
kelayakan butir- butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan
suatu variabel. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan masing- masing instrument tersebut dengan cara
menggunakan rumus korelasi product moment (r hitung) dengan nilai
kritisnya yang mana r hitung dapat dicapai dengan rumus (Arikunto,
2002:146):
2222
)(
yynxxn
YxXYnr
Keterangan:
r = koefisien korelasi
X= skor item x
Y = skor item y
n = banyaknya sampel
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3.
Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstrok. Uji reliabilitas digunakan
untuk menggukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab
hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi
suatu alat variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Ada
36
beberapa teknik untuk mencari realiabilitas dimana salah satunya adalah
dengan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2002:171):
2
1
2
11 11
b
kkr
Keterangan:
11r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya pertanyaan
2b = Jumlah varian butiran
21 = Varians total
Dalam Widayat (2004: 87) dinyatakan bahwa pengukuran reliabilitas
ini harus diukur dengan menggorelasikan hasil dari pembagian item-item
dalam skala. Namun persoalannya adalah hasil akan sangat bergantung
dengan cara pembagianya dan untuk mengatasinya adalah dengan
menggunakan koefisien Alpha. Pengujian nilai Alpha akan berkisar antara
0 sampai dengan satu. Suatu pengukuran dikatakan reliabel bilamana
paling tidak alphanya 0,6.
I. Teknik Analisis Data
Model Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari
regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang
sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Seperti dalam
penelitian ini, terdiri dari lebih dari satu variabel bebas, maka penelitian ini
37
menggunakan alat analisis regresi linear berganda. penelitian ini memiliki tiga
variabel bebas dan satu variabel terikat, sehingga dengan hal ini regresi linear
berganda dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
𝐘 = 𝛂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐+ 𝒃𝟑𝑿𝟑 + 𝛆𝐢
Keterangan :
Y : Minat Beli (Y)
α : Konstanta
bi : Koefisien regresi
X1 : Gaya Hidup (Lifestyle)
X2 : Brand Trust (kepercayaan merk)
X3 : Product quality
: Error term (residual)
J. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda
Sebelum menganalisis data dengan regresi linier berganda, terlebih
dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah datanya
berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan tidak ada autokorelasi.
1. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas
(Priyatno, 2012). Uji heteroskedastisitas memiliki beberapa macam yaitu
Spearman’s rho, melihat pola titik pada grafik regresi, uji park, dan uji
Glejser .Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini diuji dengan
menggunakan Spearman’s rho, regresi dalam penelitian ini dikatakan baik
38
apabila tidak terjadi heteroskedastisitas dengan melihat nilai signifikasi
variabel bebas (gaya hidup, kepercayaan merk, dan kualitas produk) dengan
nilai residual. Mengetahui gejala heteroskedastisitas ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dan residual
satu pengamatan ke pengamatan lain.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelunya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011:110). Pada
penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan
uji durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi sebagai berikut :
a. Tidak ada autokorelasi positif apabila 0<dw<dl, maka keputusan ditolak
b. Tidak korelasi negatif apabila 4-dl<dw<4, maka keputusan ditolak
c. Tidak ada autokorelasi, apabila du<dw<4-dl, maka keputusan diterima.
3. Uji Multikolinearitas
Pendeteksi terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan
melihat nilai variance inflating factor (VIF) dan nilai tolerance dari hasil
analisis regresi, jika VIF > 10 nilai tolerance seluruhnya menunjukan (TOL)
< 0,10) maka terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi. Namun jika VIF
< 10 dan > 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.
39
4. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat melalui penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya,
Jika dapat menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar
di sekitar garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
K. Pengujian Hipotesis
a. Uji koefisien determinasi (𝑅2)
Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R²) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel
independen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas,
sebaliknya nilai R² yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai R² untuk
mengetahui tingkat keeratan hubungan antar 32 variabel. Nilai R² berada
40
pada interval angka nol dan satu. Suatu model regresi dikatakan baik
apabila nilai R² mendekati satu.
b. Pengujian Secara Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji kepastian pengaruh dari
seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai
berikut :
1) Bila nilai signifikan si < (α=0,05) maka secara simultan variabel gaya
hidup, brand trust dan kualitas produk berpengaruh terhadap variabel
minat beli.
2) Bila nilai signifikan si < (α=0,05) maka secara simultan variabel gaya
hidup, brand trust dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap
variabel minat beli.
c. Pengujian Secara Parsial (Uji Statistik)
Uji statistik T digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial
antara variabel gaya hidup, brand trust dan product quality dengan asumsi
bahwa variabel lain dianggap konstan. Kriteria pengujian uji T adalah
sebagai berikut :
1) Bila nilai signifikan < (α=0,05) maka secara parsial variabel gaya
hidup, brand trust dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat
beli.
41
2) Bila nilai signifikan < (α=0,05) maka secara parsial variabel gaya
hidup, brand trust dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap
minat beli.