bab iii metode penelitian a. lokasi penelitian b.eprints.umm.ac.id/40266/4/bab iii.pdf · meliputi...
TRANSCRIPT
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Tanteri Keramik Bali yang beralamatkan di
Br. Simpangan, desa Pejaten Kediri, Pejaten, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan,
Bali 82121
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey. Penelitian survey
merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dan
menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan
berbagai aspek dari populasi.
C. Variabel Penelitian
a. Variabel Terikat
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen, baik secara positif atau negatif, jika terdapat variabel independen,
variabel dependen juga hadir dengan setiap unit kenaikan variabel
independen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen
(Sekaran, 2003).
b. Variabel Bebas
Sekaran (2003) mendefinisikan variabel dependen merupakan variabel
yang menjadi perhatian utama peneliti, dengan kata lain melalui analisis
38
terhadap variabel dependen adalah mungkin untuk menentukan solusi dari
masalah yang ada.
D. Definisi Operasional Variabel dan Indikator
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan (Y). Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan yang telah
dicapai oleh karyawan bagian produksi yang bermasa kerja minimal 1 tahun
dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang telah diberikan
kepadanya. Adapun indikator pada variabel kinerja yaitu :
a. Kualitas
Jumlah keramik yang dicapai karyawan dengan hasil serta kesempurnaan
yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan
perusahaan.
b. Kuantitas
Merupakan jumlah dari hasil kerja karyawan di luar pesanan konsumen
yang diselesaikan perharinya.
c. Ketepatan waktu
Merupakan ketepatan waktu karyawan dalam menyeselesaikan
pekerjaannya sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.
2. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi
(X1) dan motivasi kerja (X2).
39
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Adapun indikator pada variabel
kompensasi yaitu :
1. Gaji
Gaji yang diberikan perusahan tidak sesuai dengan UMR tetapi
perusahaan selalu tepat waktu saat memberikan gaji.
2. Bonus
Bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan kesepakatan kerja di
awal. Bonus yang di terima sebanding dengan apa yang telah dikerjakan
oleh karyawan dan mencukupi kebutuhan karyawan di luar kebutuhan
pokoknya.
3. Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan karyawan pada saat hari raya .
Motivasi adalah suatu dorongan untuk bekerja lebih baik dengan tujuan
memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang
terdiri dari :
1) Dorongan kebutuhan eksistence (Keberadaan)
Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan
nyaman, serta lingkungan kerja yang menyenangkan.
2) Dorongan kebutuhan relatedness (Kekerabatan)
Menyangkut hubungan karyawan dengan orang lain dan lingkungannya
dalam perusahaan.
40
3) Dorongan kebutuhan growth (Pertumbuhan)
Meliputi keinginan karyawan untuk tumbuh dan berkembang dengan
mengerahkan segenap kesanggupannya, misalnya dalam penigkatan
keterampilan dalam bidang pekerjaan yang memungkinkan meraih kemajuan
atau perkembangan.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan
waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati / diteliti (Supardi,
2005: 101). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh karyawan bagian
produksi keramik yang berjumlah 33 karyawan yang bermasa kerja minimal 1
tahun.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang
akan diambil (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil kesulurahan populasi
yang ada. Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007)
jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semuanya. Maka peneliti menggunakan seluruh populasi sebagai
sampel penelitian yaitu karyawan bagian produksi yang berjumlah 33
karyawan.
41
F. Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil
wawancara dengan manajer bagian produksi CV.Tanteri Keramik Bali, Teori
penelitian terdahulu dan informasi lain yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti. Dimana data kualitatif merupakan data bukan dalam bentuk
angka dan tidak dapat dihitung.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka
yang dapat dihitung, diperoleh dari kuisioner yang dibagikan dan
berhubungan terhadap masalah yang diteliti.
G. Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2008: 122).
Sumber data pertama yaitu karyawan bagian produksi CV Tanteri Keramik
Bali. Data ini diperoleh dengan menyebar kuesioner yang berkaitan dengan
kompensasi, motivasi, dan kinerja kepada karyawan bagian produksi. Dengan
demikian, data primer diperoleh dari sebuah data yang dihasilkan dari daftar
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2008: 122). Data
42
sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan dengan
responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang
dilakukan. Data yang dipergunakan meliputi data tentang hasil produksi yang
dihasilkan oleh CV. Tanteri Keramik Bali.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari informasi yang
diperoleh dari karyawan bagian produksi CV. Tanteri Keramik Bali dengan
metode pengumpulan data menggunakan:
a. Wawancara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab langsung antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawancara (Bungin, 2008: 126). Peneliti
melakukan tanya jawab secara langsung yang bersangkutan dengan hal-hal
yang berhubungan dengan topik penelitian kepada karyawan
b. Kuesioner yaitu serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Bungin, 2008:
123). Dalam penelitian ini dengan membagikan pertanyaan kepada para
karyawan sehingga memudahkan untuk mendapatkan data informasi.
2. Dokumentasi merupakan metode untuk mendapatkan data penunjang
penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen terkait dan literatur yang
memberikan informasi tentang kompensasi, motivasi kerja, dan kinerja
karyawan.
43
I. Teknik Pengukuran Variabel
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduan, 2008: 12). Dengan
menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan lagi
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang
terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Jawaban
responden dibagi menjadi 5 tingkatan sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju diberi nilai 5.
b. Jawaban setuju diberi nilai 4.
c. Jawaban ragu-ragu diberi nilai 3.
d. Jawaban tidak setuju diberi nilai 2.
e. Jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Jawaban Positif dan Skor
Sym
bol Keterangan Skor
Indikasi skor
Kompensasi Motivasi
Kinerja
SS Sangat setuju 5 Sangat baik Sangat tinggi Sangat tinggi
S Setuju 4 Baik Tinggi Tinggi
KS Kurang setuju 3 Cukup baik Cukup tinggi Cukup tinggi
TS Tidak setuju 2 Buruk Rendah Rendah
STS Sangat tidak
setuju 1 Sangat buruk Sangat rendah Sangat rendah
J. Uji Instrument
1. Uji Validitas Data
Suatu instrumen dinyatakan valid jika mempunyai validitas tinggi dan
mampu mengukur variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto, (2006) uji validitas
44
adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen.
Tinggi rendahnya variabel instrument menjukan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang tentang validitas yang dimaksud, penelitian ini menggunakan
uji validitas dengan metode product moment Arikunto (2006).
Yaitu Apabila lebih besar dari pada alpha tertentu maka
dikatakan signifikan dan disimpulkan bahwa butir pernyataan adalah valid, dan
apabila lebih kecil dari maka instrument tersebut tidak valid.
Kriteria yang ditetapkan adalah r hitung (koefesien korelasi) lebih besar dari r
tabel (nilai kritis) pada taraf signifikasn ∞ = 0,05. Dengan rumus sebagai berikut:
√ )) ))
Keterangan:
r = Koefesien korelasi
x = Skor tiap butir pertanyaan
y = Skor total
n = Jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas
Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil. Suharsimi (2002) instrument yang reliable adalah
instrument yang bila dipakai untuk mengukur beberapa kali suatu objek yang
sama akan diperoleh data yang sama. Adapun pengujian reliabilitas yang
digunakan yaitu dengan memakai rumus Alpha:
(
)) (
)
45
Dimana:
r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varian total
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Rentang Skala
Untuk mendeskripsikan kompensasi dan kinerja karyawan yang telah
diberikan CV. Tanteri Keramik Bali, rentang skala menggunakan rumus sebagai
berikut :
)
Dimana :
RS = Rentang Skala
n = Jumlah Sampel
m = Jumlah Alternatif Jawaban
Dari rumus tersebut, maka diperoleh hasil rentang skala dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
)
Dari hasil perhitungan skala dapat dibuat skala penilaian sebagai berikut :
46
Tabel 3.2 Penilaian Variabel Berdasarkan Rentang Skala
Rentang
Skala Kompensasi Motivasi
Kinerja
Karyawan
33 58 Sangat buruk Sangat rendah Sangat Rendah
59 84 Buruk Rendah Rendah
85 110 Cukup baik Cukup tinggi Cukup tinggi
111 136 Baik Tinggi Tinggi
137 165 Sangat baik Sangat tinggi Sangat Tinggi
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
yang diberikan oleh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Formula
yang digunakan adalah:
Y= a+b1X1+b2X2+ e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Kompensasi
X2 = Motivasi
b1,b2 = Koefisien regresi
e = Error
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data dengan regresi linier berganda terlebih
dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah datanya
berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan tidak ada autokorelasi.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2012:
47
160). Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Normal atau tidaknya
distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel. Jika
signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan bahwa distribusi
data normal.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model
regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak
orthogonal, artinya variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari hal-hal berikut
(Widodo 2017:78):
1) Nilai yang dihasilkan oleh sesuatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik variabel-variabel independen. Jika antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti
bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena
adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
48
4. Uji Heteroskodastisitas
Uji Heteroskodastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskodastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau
tidak terjadi Heteroskodastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas, yakni dengan cara melihat Grafik Plot, uji
Park, uji Glejser, dan uji White (Widodo 2017:80). Adapun kriteria pengujian
sebagai berikut (Wiyono 2011:160):
: Tidak ada gejala Heteroskodastisitas
: Ada gejala Heteroskodastisitas
: Diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, yang berarti tidak
terdapat Heteroskodastisitas
: Diterima jika t hitung > t tabel atau –t hitung > -t tabel, yang
berarti terdapat Heteroskodastisitas.
L. Pengujian Hipotesis
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel-variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen / terikat. Pengujian ini bermaksud menguji pengaruh variabel
independen (Kompensasi, Motivasi) terhadap variabel dependen (Kinerja
Karyawan) secara bersama-sama. Rumus uji f dapat dirumuskan sebagai berikut:
49
Ghozali (2011)
Keterangan :
R2 x t = nilai R
2 dari hasil estimasi regresi parsial variabel
independen.
n = jumlah observasi (data).
k = jumlah variabel independen termasuk konstanta.
Hipotesis yang diuji harus dapat memenuhi syarat signifikasi 0,05 yaitu
pengambilan keputusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Rumusan Hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:
1. Ho: b1.b2 = 0, artinya Kompensasi dan Motivasi secara simultan tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
2. Ha: b1,b2 ≠ 0, artinya Kompensasi dan Motivasi secara simultan
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Perhitungan untuk uji F ini dengan membandingkan nilai F tabel dan F
hitung. Kriteria signifikasi yaitu 0,05.
Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel
independen seara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individu dalam menerangkan variabel dependent.
50
Pengujian ini bermaksud untuk menguji pengaruh variabel (Kompensasi dan
Motivasi) secara individu terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).
Rumus uji t dapat dirumuskan sebagai berikut :
t =
Keterangan :
b = Koefisien Regresi
Sb = Standart deviasi dari variabel bebas
1. Kompensasi (X1)
Ho1 : b1 ≤ 0 (Tidak ada pengaruh dari variabel bebas X1 (Kompensasi) terhadap
variabel terikat Y (Kinerja Karyawan)
Ha1 : b1 > 0 (Ada pengaruh dari variabel bebas X1 (Kompensasi) terhadap
variabel terikat Y (Kinerja Karyawan).
2. Motivasi (X2)
Ho2 : b2 ≤ 0 (Tidak ada pengaruh dari variabel bebas X2 (Motivasi) terhadap
variabel terikat Y (Kinerja Karyawan)
Ha2 : b2 > 0 (Ada pengaruh dari variabel bebas X2 (Motivasi) terhadap variabel
terikat Y (Kinerja Karyawan).
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 ditentukan sebagai
berikut:
Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifkan < α (0,05), maka Ho
ditolak dan Hα diterima. Artinya variabel independen secara individual
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
51
Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifkan > α (0,05), maka Ho
diterima Hα ditolak. Artinya variabel independen secara individual tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Kontribusi Terbesar
Dalam melakukan penelitian, untuk mengetahui variabel yang dominan
adalah dengan melihat tabel standardized coefficient beta. Standardized
Coefficient Beta adalah variabel-variabel yang datanya telah distandarisasi dengan
standar deviasi masing-masing variabel, baik variabel dependen maupun variabel
independennya.
Standardized Coefficients Beta digunakan untuk persamaan regresi yang
berfungsi untuk mengetahui pengaruh dan sumbangan efektif yang diberikan
antara variabel independen terhadap dependen, namun hanya berlaku pada saat itu
juga dengan sampel itu pula.Sebagai contoh jika variabel pada X1 memiliki nilai
standardized coefficient beta yang lebih besar daripada variabel X2, maka
variabel X1 memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan variabel X2 jadi
semakin tinggi nilai standardized coefficient beta pada sebuah variabel maka
dapat dikatakan bahwa semakin dominan.