bab iii metode penelitian a. lokasi, populasi, dan sampel...
TRANSCRIPT
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1
Kota Bandung yang berlokasi di jalan Kesatrian No. 12. Kota Bandung (40172).
No. Telp. (022 6011429)
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang dijadikan
sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai objek, atau sasaran
penelitian. Arifin (2012 : 215) mengemukakan “populasi atau universe adalah
keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun
hal-hal yang terjadi.” Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi
populasi pada penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas delapan Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Kota Bandung yang terdiri dari 12 kelas dengan
jumlah keseluruhan yaitu 409 orang siswa, dengan data sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Seluruh Siswa Kelas Delapan SMPN 1 Kota Bandung
Kelas Jumlah Siswa
VIII-1 36 Orang
VIII-2 36 Orang
VIII-3 31 Orang
VIII-4 35 Orang
VIII-5 36 Orang
39
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VIII-6 34 Orang
VIII-7 31 Orang
VIII-8 34 Orang
VIII-9 34 Orang
VIII-10 34 Orang
VIII-11 34 Orang
VIII-12 34 Orang
Jumlah 409 Orang
Sumber : SMPN 1 Kota Bandung
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian anggota atau wakil dari populasi yang akan
diteliti pada sebuah penelitian. Menurut Arifin (2012 : 215) “sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau juga dapat dikatakan bahwa
sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).” Sampel yang
diambil dari populasi harus bersifat representatif maksudnya yaitu sampel yang
ditetapkan harus mewakili dari populasi.
Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk menggunakan sebagian
objek atau perwakilan yang digunakan pada penelitian untuk memperoleh
informasi tentang populasi. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah dua
kelas dari seluruh kelas delapan yang terdapat di SMPN 1 Kota Bandung. Maka
hasil dari pertimbangan dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris yang
bersangkutan, dapat ditentukan sampel pada penelitian ini yaitu kelas VIII-2
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol, dengan data
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Siswa Kelas Depalan SMPN 1 Kota Bandung
Kelas Jumlah Siswa Keterangan
40
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VIII-2 36 Orang Kelas Eksperimen
VIII-1 36 Orang Kelas Kontrol
Jumlah 72 Orang
Sumber : SMPN 1 Kota Bandung
Teknik pengambilan sampel dilakukan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
teknik Cluster Sampling. Menurut Arifin (2012 : 222) “cluster sampling adalah
cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil
secara individu atau perseorangan.” Dalam Cluster Sampling pengambilan sampel
berdasarkan kelas-kelas atau kelompok-kelompok yang sudah ada sehingga
peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu akan tetapi
dalam bentuk kelas yang sudah tersedia dan pengacakannya hanya pada kelas
dalam populasi tersebut.
Terdapat beberapa alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan kelas
tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengajar di kelas tersebut
adalah orang yang sama.
b. Kedua kelas tersebut sama-sama belum memperoleh materi.
c. Kedua kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang sama.
d. Kelas tersebut memiliki kesempatan waktu dan jumlah siswa yang
lebih dari 30 orang untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran
CD Interaktif terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan, dan
menganalisis pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Dengan menggunakan media
pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran Bahasa Inggris diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Kota Bandung, sehingga untuk
41
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka harus ada
kelas pembanding atau kelas kontrol. Dari data yang diperoleh, siswa kelas VIII di
SMP 1 Kota Bandung pada mata pelajaran Bahasa Inggris lebih sering
menggunakan media pembelajaran Powerpoint sebagai media pembelajaran
dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya. Oleh karena itu peneliti akan
menggunakan media pembelajaran Powerpoint sebagai media pembelajaran yang
digunakan pada kelas pembanding (kontrol). Selain karena memang sebelumnya
guru Bahasa Inggris yang bersangkutan menggunakan media pembelajaran
Powerpoint, juga karena media pembelajaran Powerpoint dianggap setara dengan
media pembelajaran CD Interaktif yaitu sama-sama media pembelajaran yang
dirancang untuk belajar mandiri dan menarik minat belajar bagi siswa pada mata
pelajaran Bahasa Inggris.
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas untuk kelompok
eksperimen dan kelas untuk kontrol. Pada kelas eksperimen, pembelajaran Bahasa
Inggris menggunakan media pembelajaran media CD Interaktif sedangkan pada
kelas kontrol menggunakan media pembelajaran Powerpoint. Dalam penelitian ini
digunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design atau Control
Group Pretest and Posttest Design. Menurut Arifin (2012 : 78) “dalam desain ini,
baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan O1 dan O2, tetapi
hanya kelompok eksperimen saja yang mendapat perlakuan X.” Skema Control
Group Pretest and Posttest Design dapat digambarkan seperti berikut ini :
O1 X O2
O1 O2
Tabel 3.3
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
42
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan :
1. O1 : Hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
2. O2 : Hasil posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
3. X1 : Perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif
4. X2 : Perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Powerpoint
(Arifin, 2012 : 78)
Pengaruh perlakuan X diamati dalam situasi yang lebih terkontrol yaitu
dengan membandingkan selisih (O1 - O2 pada kelompok eksperimen) dengan
selisih (O1 - O2 pada kelompok kontrol)
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena terdapat perlakuan
(treatment) yang harus diujicobakan untuk mengetahui pengaruh media
pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Desain penelitian ini membagi dua kelompok penelitian yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pada penelitian ini akan
diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif
sedangkan kelas kontrol akan diberikan perlakuan dengan menggunakan
Powerpoint. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2,
sedangkan kelas kontrol adalah siswa kelas VIII-1 SMPN 1 Kota Bandung.
Setelah ditetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol, langkah kedua adalah
memberikan pre-test pada kedua kelas tersebut sebelum diberi perlakuan.
Kemudian langkah ketiga yaitu memberikan perlakuan kepada kedua kelas
tersebut. Setelah kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda selanjutnya
langkah keempat adalah memberikan post-test pada kedua kelas tersebut dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan skor pre-test sehingga diperoleh gain,
yaitu selisih skor pre-test dan post-test.
C. Metode Penelitian
43
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan pedoman atau tatacara pada sebuah
penelitian yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan
dilakukan dalam penelitian. Sugiyono (2010 : 6) mengemukakan :
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh
pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan
penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana dan rancangan yang telah
ditentukan, maka untuk mendapatkan hasil yang baik harus digunakan metode
penelitian yang tepat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Arifin (2012 : 29) mengemukakan bahwa :
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab
permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-
variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat
digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Metode penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen kuasi (quasi experiment) atau disebut juga eksperimen semu. Metode
eksperimen kuasi dipilih karena sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti,
dimana tidak melakukan penentuan sampel secara random, melainkan
menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas
biasa, alasannya apabila pengambilan sampel secara individu atau dilakukan secara
random, dikhawatirkan suasana alamiah dari suatu kelas akan hilang. Menurut
Arifin (2012 : 74) “tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat
dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan
dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan.”
44
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode eksperimen kuasi ini digunakan karena karakteristik variabel
penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi atau hasil
belajar terhadap suatu media pembelajaran yang diterapkan, yaitu bagaimana
pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran Bahasa Inggris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang
pengaruh suatu perlakuan dengan menggunakan media, maka terdapat variabel
yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Sugiyono
(2010 : 60) mengemukakan “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran CD Interaktif di
kelas ekperimen dan di kelas kontrol diberikan media pembelajaran Powerpoint,
sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) dan menganalisis (C4).
Hubungan antar variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Kelas Eksperimen
(X1)
Kelas Kontrol
(X2)
Hasil Belajar
Aspek Menerapkan (Y1) X1Y1 X2Y1
45
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Belajar
Aspek Menganalisis (Y2) X1Y2 X2Y2
Keterangan :
X1Y1 : Pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar aspek
menerapkan (C3) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X2Y1 : Pengaruh media pembelajaran Powerpoint terhadap hasil belajar aspek
menerapkan (C3) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X1Y2 : Pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar aspek
menganalisis (C4) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X2Y2 : Pengaruh media pembelajaran Powerpoint terhadap hasil belajar aspek
menganalisis (C4) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
46
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
1. Media Pembelajaran CD Interaktif
Media pembelajaran CD interaktif ini merupakan multimedia interaktif
yang di dalamnya terdapat materi bahasa Inggris, khususnya melatih keterampilan
membaca (reading). Di dalamnya juga terdapat evaluasi berupa butir soal sebagai
tes pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas delapan Sekolah Menengah Pertama
semester satu. Media pembelajaran CD Interaktif ini menggunakan model drill
and practice yaitu suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa
terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drill and practice
akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Selain itu, untuk
menanamkan kebiasaan. Menurut Rusman (2012 : 192) menyebutkan bahwa
model ini juga dapat menambah kecepatan, ketetapan, kesempurnaan, dalam
melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan
latihan yang telah dipelajari, juga dapat menambah kecepatan. Media
pembelajaran CD Interaktif ini dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan
bantuan aplikasi Adobe Flash CS 4 dan Adobe Photoshop CS 4.
Media pembelajaran CD Interaktif disini yaitu sebuah media yang
menggabungkan beberapa unsur media menjadi sebuah produk media
pembejalaran yang dikemas dalam sebuah kepingan CD yang di dalamnya
terdapat materi dan tes atau evaluasi dari materi yang ada, sehingga peserta didik
mampu berinteraksi dengan media pembejalaran tersebut. Aspek hasil belajar
yang terdapat dalam media pembelajaran CD interaktif ini yaitu kemampuan
menerapkan dan menganalisis yang berkenaan dengan materi pada aspek
kemampuan membaca yaitu menerapkan dan menganalisis yaitu menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial menyatakan
dan menanyakan tentang kemampuan (can) dan kemauan (will) melakukan suatu
tindakan, sesuai dengan konteks penggunaannya. Menyusun teks lisan dan tulis
untuk menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan (can) dan kemauan (will)
47
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan suatu tindakan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris di kelas delapan pada semester satu.
Pendekatan yang digunakan dalam aspek ini yaitu pendekatan pemecahan
masalah (problem solving). Pada media pembelajaran CD Interaktif ini peserta
didik memahami terlebih dahulu materi yang ada, kemudian peserta didik harus
mengerjakan latihan dalam bentuk kuis. Peserta didik menerapkan dan
menganalisis isi materi yang ada di dalamnya, untuk kemudian memberikan
respon berupa jawaban pada latihan. Dari latihan ini peserta didik diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif aspek menerapkan dan
menganalisis pada aspek kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa
Inggris di kelas delapan pada semester satu.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar disini dimaksudkan pada ranah kognitif yaitu pada aspek
kemampuan membaca (reading) pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas
delapan Sekolah Menengah Pertama. Ranah kognitif yang dimaksud adalah
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari penerapan
(application) (C3), dan analisis (analysis) (C4).
Menurut Broughton, 1978 (dalam Tarigan, 2013 : 12) terdapat dua aspek
keterampilan dalam membaca yaitu meliputi :
a. Keterampilan yang bersifat mekanis (Mechanical Skills) yang dapat
dianggap berada pada tingkatan yang lebih rendah (lower order). Aspek
ini mencakup :
1. Pengenalan bentuk huruf.
2. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola
klausa, kalimat, dan lain-lain).
3. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”).
4. Kecepatan membaca bertaraf lambat.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills), yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek
ini mencakup :
48
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
2. Memahami signifikansi atau makna (a.1. maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca).
3. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
3. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris disini dimaksudkan mata pelajaran untuk
kelas delapan Sekolah Menengah Pertama semester satu sesuai dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang disahkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional.
BSNP (2006 : 277) mengemukakan :
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis.
4. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan paparan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian
mengenai pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan penelitian yang tepat untuk dilakukan
sehingga dapat berimplikasi terhadap hasil belajar peserta didik khususnya pada
mata pelajaran Bahasa Inggris. Media pembelajaran CD Interaktif sebagai media
pembelajaran dirancang untuk mempermudah dan membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajar dalam ranah kognitif pada aspek menerapkan
(application), dan menganalisis (analysis). Dengan adanya media pembelajaran
CD Interaktif ini diharapkan peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya
49
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Pengaruh dari media
pembelajaran CD interaktif dikatakan mempunyai kadar signifikansi yang tinggi
dan positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris apabila nilai
t-hitung lebih besar daripada t-tabel.
50
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan komponen yang penting di dalam sebuah
penelitian. Suatu instrumen dapat digunakan dalam mengumpulkan data pada
penelitian apabila instrumen tersebut sudah memenuhi syarat, ketentuan, dan
standar yang berlaku. Pada komponen ini peneliti membuat sebuah instrumen atau
alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari eksperimen maupun
penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (2010 : 148) “instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.” Berdasarkan pendapat di atas maka untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam pembahasan permasalahan pada penelitian ini, maka penulis
menggunakan instrumen tes, yang digunakakan untuk mengukur hasil belajar
dalam bentuk penilaian kemampuan kognitif siswa aspek menerapkan (C3) dan
menganalisis (C4).
Menurut Arifin (2012 : 226) “tes adalah suatu teknik pengukuran yang di
dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh responden.” Hal tersebut selaras dengan pernyataan
yang dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2008: 67) “tes digunakan untuk
mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang
disampaikan terutama aspek pengetahuan dan keterampilan.”
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test. Hasil
berupa nilai pada pre-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar atau
kemampuan dasar siswa sebelum diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Sedangkan, post-test dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar atau kemampuan dasar siswa sesudah diberikan perlakuan, baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Bahan pengolahan data untuk mengetahui
tingkat kemampuan dan hasil belajar setelah diberikan perlakuan baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol yaitu dengan menggunakan gain, yaitu selisih
skor atau nilai antara hasil post-test dengan pre-test.
51
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Ukuran valid menunjukan bahwa suatu instrumen pengumpul data yang
dirancang dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur pada penelitian.
Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dan mengungkap data
dari variabel yang teliti secara tepat.
Menurut Arifin (2012 : 245) “validitas adalah suatu derajat ketepatan
instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul
tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.” Suatu instrumen dikatan valid jika
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya jika instrumen yang kurang atau
tidak valid akan memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan hasil uji coba instrumen
dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris kemudian diuji
signifikasi korelasinya. Tinggi rendahnya pada validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang
dilakukan. Untuk mengetahui validitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini maka penulis menggunakan teknik Pearson’s Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
N(∑XY) – (∑X)( ∑Y)
rxy = √{N∑X2 – (∑X)
2} {N∑Y
2 – (∑Y)
2}
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi yang di cari (variabel X dan variabel Y).
N : Jumlah peserta test atau responden.
∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑X : Jumlah skor X
∑Y : Jumlah skor Y
(∑X)2 : Kuadrat jumlah skor X
53
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(∑Y)2 : Kuadrat jumlah skor Y
(Arikunto, 2006 : 170)
Penafsiran terhadap koefisien korelasi menurut Arifin (2009 : 257) dapat
digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0.81 – 1.00 Sangat tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.41 - 0.60 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
00.00 – 0.20 Sangat rendah
Setelah uji validitas, kemudian diuji tingkat signifikannya dengan
menggunakan rumus uji signifikansi korelasi pearson product moment yaitu :
t =
Dimana :
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah banyak subjek
(Sugiyono, 2010 : 257)
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan
derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, maka korelasi tersebut
dinyatakan signifikan atau berarti.
2. Uji Reliabilitas
54
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi atau keajegan dari suatu alat
ukur (instrument) yang digunakan pada penelitian. Reliabilitas menunjuk kepada
suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data pada penelitian. Arifin (2012 : 248) mengemukakan :
Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat
dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen
dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika
diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas koefisien konsistensi internal
atau metode belah dua (split-half method) yaitu mengkorelasikan dua buah hasil
tes dari kelompok yang sama, dengan membagi skor butir soal bernomor genap
dan skor soal bernomor ganjil. Untuk menentukan koefisien korelasi ganjil-genap
pada penelitian ini maka penulis menggunakan teknik Pearson’s Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
N(∑XY) – (∑X)( ∑Y)
rxy = √{N∑X2 – (∑X)
2} {N∑Y
2 – (∑Y)
2}
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi yang di cari (variabel X dan variabel Y).
N : Jumlah peserta test atau responden.
∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑X : Jumlah skor X
∑Y : Jumlah skor Y
(∑X)2 : Kuadrat jumlah skor X
(∑Y)2 : Kuadrat jumlah skor Y
(Arikunto, 2006 : 170)
55
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memperoleh atau mengetahui koefisien korelasi keseluruhan dari
tes tersebut maka dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown
sebagai berikut :
Keterangan :
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2 x
(Zainal Arifin, 2012 : 249)
3. Daya Beda
Daya beda merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat perbedaan
dari suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian. Menurut Arifin (2009 :
273) :
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir
soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi
dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi
berdasarkan kriteria tertentu.
Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu
butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi
dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut. Untuk
menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat dilakukan pada aplikasi
pengolah angka Microsoft Office Excel 2010, atau dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
DP
Keterangan:
DP : Daya pembeda
WL : Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH : Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas
56
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N : 27% x Jumlah peserta didik
(Zaenal Arifin, 2009 : 273)
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat
digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (dalam Arifin, 2009 : 274) yaitu
sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kriteria Koefisien Daya Pembeda
Index of discrimniation Item evaluation
0.40 and up Very good items
0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject
to improvement
0.20 – 0.29 Marginal items, usually needing and
being subject to improvement
Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved
by revision
(Zaenal Arifin, 2009 : 274)
Dengan penjelasan :
a. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks
deskriminasi 0, 40 ke atas, maka dikategorikan sangat baik.
b. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks
deskriminasi 0, 30 - 0, 39, maka dikategorikan cukup baik, tapi
lebih baik lagi diadakan perbaikan.
c. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks
deskriminasi 0, 20 – 0, 29, maka dikategorikan cukup, namun
biasanya diperlukan atau harus diadakan perbaikan.
57
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks
deskriminasi di bawah – 0, 19, maka dikategorikan buruk, harus
ditolak atau dengan melakukan perbaikan dengan merevisinya.
4. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal merupakan pengukuran seberapa besar tingkat
kesulitan atau kesukaran dari suatu soal. Pencarian tingkat kesukaran soal
dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal pada
instrumen penelitian. Arifin (2009 : 266) mengemukakan “jika suatu soal
memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa
soal tersebut baik.”
Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.
Hal ini sependapat dengan Arikunto (2006 : 207) mengatakan “soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu
mudah tidak dapat merangsang siswa untuk menguatkan usaha dalam
menjawabnya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi kesulitan, putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk menjawab dan
mencoba kembali karena soal tersebut berada di luar jangkauan kemampuan.
Pengolahan data dilakukan pada aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel
2010, atau dengan menggunakan rumus :
TK = × 100%
Keterangan:
WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
nL : Jumlah kelompok bawah
nH : Jumlah kelompok atas
(Zaenal Arifin, 2009 : 266)
Namun sebelum menggunakan rumus di atas, Arifin (2009 : 266-270) ada
beberapa langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
58
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai
terendah.
b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut
kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban bawah yang
selanjutnya disebut kelompok bawah (lower group). Sisa sebanyak 46%
disisihkan.
c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap
peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.
Selanjutnya, untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat
digunakan kriteria sebagai berikut :
a) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.
b) Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.
c) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting pada sebuah
penelitian untuk memperoleh data yang kemudian diolah menjadi informasi yang
dibutuhkan pada suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2010 : 308) “teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data”. Data dikumpulkan untuk
kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang akan disampaikan pada sebuah
laporan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan
pada penelitian ini yaitu tes hasil belajar dengan format tes objektif (objective test)
berupa pilihan berganda. Tes objektif pilihan berganda dipilih karena dapat
mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan ajar yang telah
dipelajari sebelumnya. Arifin (2012 : 227) mengemukakan :
Tes objektif menuntut responden untuk memilih jawaban yang benar
diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan
jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum
sempurna.
59
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes bentuk objektif digunakan karena tes tersebut lebih tepat untuk
mengetahui dan mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif siswa pada aspek
menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Bentuk tes hasil belajar ini berupa
pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban (A, B, C, dan D). Jumlah soal
ditentukan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang disusun sesuai pada kisi-
kisi instrumen yang telah disiapkan dengan matang sebelumnya. Adapun
langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu
mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII SMP.
b. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pada
mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII SMP.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus
yang berlaku dan telah ditetapkan pada mata pelajaran Bahasa Inggris
kelas VIII SMP.
d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
f. Melakukan uji coba instrumen kepada siswa diluar sampel.
g. Menganalisis hasil ujicoba instrumen yang sudah dilakukan diluar sampel
untuk kemudian diuji cobakan kepada sampel.
H. Teknik Analisis Data
Data memiliki kedudukan penting dalam penelitian karena berguna
sebagai dasar referensi pembuktian hipotesis. Kualitas data bergantung terhadap
instrumen pengumpulan data. Instrumen atau alat pengumpulan data sangat
berpengaruh terhadap ketepatan data pada penelitian maka dengan itu instrumen
data juga memegang peran yang penting dalam penelitian.
60
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk
memeriksa derajat normalitas pada sebuah sampel penelitian. Pada penelitian ini,
uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS (Statistical
Package for the Social Science) versi 20, yang merupakan program aplikasi untuk
melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Langkah-
langkah yang harus dilakuan adalah mendesain variabel yang akan dianalisis,
memasukkan data, dan melakukan perhitungan dengan menggunakan tahapan
yang ada pada menu yang tersedia. Setelah itu, akan keluar berupa hasil
perhitungan yang dianalisis. Caranya yaitu memasukan data hasil penelitian
berupa hasil belajar dalam ranah kognitif pada aspek menerapkan (C3), dan
menganalisis (C4) yang didapat dari kelas eksperimen, dan kelas kontrol.
2. Uji Homogenitas
Uji homogentis dilakukan untuk mengetahui varian kedua data sampel
yang diperoleh bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus Uji-F, yaitu :
F =
Dengan kriteria pengujian :
Jika harga F hitung lebih kecil (≤) dari harga F tabel, maka varian kedua
data sampel dapat dinyatakan homogen. Sedangkan, apabila harga F hiting lebih
besar (≥) atau sama dengan (=) dari harga F tabel, maka varian kedua sampel
dinyatakan tidak homogen (Arifin, 2012 : 286).
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang
sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dengan
61
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uji Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent).
Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent variabel) adalah media
pembelajaran CD Interaktif sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah
hasil belajar dalam ranah kognitif pada aspek menerapkan (C3), dan menganalisis
(C4). Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS
(Statistical Package for the Social Science) versi 20, yang merupakan program
aplikasi untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer.
3. Uji Hipotesis
Uji t (t-test) dilakukan untuk menguji perbedaan dua rata-rata dari dua
sampel tentang suatu variabel yang diteliti, dengan ketentuan data kedua sampel
berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t
independen dua rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi
perbedaan rata-rata (mean). Uji ini digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata
dari dua sampel yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki
informasi mengenai ragam populasi.
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah
kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Kegunaan dari uji komparatif
adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang
berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang
diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor pada post-test antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap
aspek (menerapkan dan menganalisis). Uji-t pada uji hipotesis ini dapat
menggunakan program pengolah data SPSS versi 2.0 atau dengan rumus :
62
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
t = Nilai t test yang dicari
= Nilai rata-rata kelompok sampel 1
= Nilai rata-rata kelompok sampel 2
= Simpangan baku gabungan
= Simpangan baku sampel 1 yang dikuadratkan (varian 1)
= Simpangan baku sampel 2 yang dikuadratkan (varian 2)
= Jumlah sampel 1
= Jumlah sampel 2
(Zainal Arifin, 2012 : 281)
63
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian
Alur proses pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
64
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Alur Penelitian