bab iii metode penelitian gambaran umum tentang objek ...digilib.uinsby.ac.id/4465/6/bab 3.pdfnurul...
TRANSCRIPT
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di LKS-Micro Finance Gerai Muamalah PP.
Nurul Jadid yang berlokasi di dalam Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa
Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.
Kecamatan Paiton adalah sebuah wilayah kecamatan yang terletak
kurang lebih 30 km ke arah timur kota Probolinggo Jawa Timur, yaitu
perbatasan antara Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Situbondo. LKS-
Micro Finance Gerai Muamalah PP. Nurul Jadid tersebut meliputi wilayah
usaha kecamatan Paiton dan kecamatan lain di daerah sekitarnya seperti
Kecamatan Kotaanyar dan Kecamatan Pakuniran.
Kecamatan Paiton adalah merupakan salah satu kecamatan dari 24
kecamatan yang tersebar di Kabupaten Probolinggo. Secara geografis wilayah
kecamatan Paiton berada di ketinggian 0 sampai 250 meter dari permukaan
laut, serta curah hujan rata-rata 1.366 pertahun dengan keadaan suhu rata-rata
20 - 33 C di pesisir selat Madura ujung utara Probolinggo dan berbatasan
dengan kecamatan-kecamatan lain sebagai berikut :
1. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Pakuniran.
2. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Banyuglugur Kabupaten
Situbondo.
3. Sebelah utara berbatasan dengan selat Madura.
4. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Kraksaan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
90
Letak goegrafis Kecamatan Paiton sangatlah strategis, karena dapat
berpengaruh terhadap bidang-bidang kegiatan ekonomi masyarakat di
kecamatan tersebut. Luasnya area pertanahan ladang sawah, serta posisi
pesisir laut menciptakan profesi dan bidang kerja yang mendekati kondisi
alamnya, bidang-bidang tersebut antara lain menjadi petani, nelayan, dan
pedagang, buruh kasar, kuli bangunan, serta pegawai negeri maupun sawasta
lainnya. Untuk lebih jelasnya, peneliti menyajikan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kegiatan Perekonomian Masyarakat Paiton
KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT PAITON
NO PROFESI PROSENTASE
1. Petani 63 %
2 Buruh Tani 30,5 %
3 Pedagang/Pengusaha 3.4 %
4 PNS/ABRI 1,8 %
5 Buruh Industri, Kasar 0.4 %
Sumber : diolah dari data Kecamatan Paiton
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwasanya profesi petani
merupakan kegiatan ekonomi masyarakat Paiton, disusul buruh tani, pedagang
serta profesi-profesi lainnya. Kegiatan tersebut menjadi rutinitas masyarakat
kecamatan Paiton dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi
kegiatan tersebut ketersediaan uang atau dana merupakan penentu untuk
mengoptimalisasi kegiatan ekonomi masyarakat tersebut. Kondisi ini
merupakan peluang dan tantangan bagi LKS-Micro Finance Gerai Muamalah
Nurul Jadid untuk mengembangkan trik dan strategi pemasaran dengan tujuan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
91
mencari dan mendapatkan nilai kepercayaan dari masyarakat untuk
menggunakan layanan di LKS-Micro Finance tersebut.
B. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian
kualitatif sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, artinya data, fakta
yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka. Secara
konkrit penelitian ini menggambarkan model, implementasi strategi
pemasaran bank syariah guna melihat perkembangan kesehatan bank yang
dialami oleh LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid.
Dalam penelitian ini data dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
lainnya. Data tersebut meliputi transkip materi interview dan hasilnya, catatan
lapangan, fotografi, video tape, dokumen personal, memo dan catatan resmi
yang ada di LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton
Probolinggo.
Berikut ini akan dijelaskan secara umum beberapa konseptual terkait
istilah dari penelitian kualitatif, antara lain :
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam kutipan Lexy J.
Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati yang ada di LKS-micro finance
Gerai Muamalah Nurul Jadid. 1
1Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
92
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller juga mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia
baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.2
Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan jenis penelitian ini adalah
studi kasus, maka dalam penelitian ini dilakukan secara intensif, terinci dan
mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.3
Penelitian ini berusaha menggambarkan fenomena pada kondisi
alamiah, secara holistic, kompleks, dinamis dan bermakna. Pendekatan seperti
ini dalam metodologi riset disebut pendekatan kualitatif atau naturalistic.4 Jadi
jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif naturalistik, karena dilakukan
dalam situasi yang wajar (natural setting).5
Menurut Yin, penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan tentang
‘bagaimana’ lebih bersifat eksplanatori dan mengarah pada penggunaan case
study sebagai strateginya.6
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus. Penelitian studi kasus
adalah suatu penyelidikan intensif tentang seorang individu akan tetapi, studi
kasus kadang-kadang juga digunakan untuk menyelidiki unit sosial yang kecil
2Ibid., 4. 3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. XI (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 131. 4Lincoln & Guba, Naturalistic Inquiry (Beverly Hill, CA: SAGE Publications, Inc., 1985). 5Bogdan dan Steven, Introduction to Qualitative Research; A Phenomenological Approach to The Social Sciences (New York: John Wiley & Sons Inc., 1975). 6Robert Yin, Case Study Research (London: Sage Publications, 1989).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
93
seperti keluarga, klub, sekolah, atau geng anak remaja7. Untuk itu maka desain
penelitian ini menggunakan desain studi kasus.
Dengan pendekatan kualitatif ini, peneliti berusaha memahami apa
yang menjadi pemahaman dan persepsi informan tentang kondisi pemasaran di
LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Dengan
pendekatan kualitatif, diharapkan terangkat gambaran jelas mengenai
aktualitas, realitas yang terjadi dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan
menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) dan pendekatan SWOT
analysis. Jika dilihat dari segi metode, penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Penggunaan metode deskripsi sebagai suatu upaya mendapatkan
dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas dan teliti. Deskripsi merupakan
suatu generalisasi, yaitu suatu pengamatan atas gejala-gejala yang tidak hanya
untuk keperluan kejadian-kejadian itu sendiri, tetapi untuk memahami gejala
yang lebih luas lagi.
Penelitian ini dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan kondisi internal dan eksternal yang
dapat mempengaruhi terhadap realisasi penerapan strategi marketing di LKS-
Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Sehingga
secara rasionalitas atas fenomena dan upaya yang dilakukan tersebut, variabel
marketing mix dan SWOT analysis dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton
Probolinggo dalam menerapkan strategi marketing yang dilakukannya.
7Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), 416.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
94
Dengan begitu, maka gabungan antara pendekatan rasionalitas dan
fenomenologis sesuai untuk diterapkan.8
C. Desain Penelitian
Sesuai dengan karakteristik yang desainnya disusun secara sirkuler,
maka penelitian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu: (1) description, (2)
reduction, dan (3) selection.9 Tahap pertama disebut dengan tahap description
(deskripsi) atau orientasi, karena pada tahap awal ini peneliti langsung terjun
ke lapangan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mengenali fenomena
lapangan serba sepintas dengan mendengar, melihat, bertanya dan merasakan
informasi yang masih sepotong-potong dan bercampur antar banyak variabel.
Pada tahap awal ini ibaratnya orang baru masuk hutan belantara, di
sana didapatkan pohon dengan berbagai macamnya, binatang dengan berbagai
macam dan jenisnya, demikian juga aneka macam buah-buahan. Dalam
konteks penelitian ini, peneliti langsung terjun ke masyarakat Paiton dan
sekitarnya untuk melakukan kegiatan observasi pendahuluan guna
mengumpulkan data awal. Dari data awal inilah peneliti menyusun proposal
penelitian yang masih bersifat tentative.
Tahap pertama yang dilakukan ini, meliputi: (a). Mencari dan
menginventarisir isu publik yang ‘menarik’ dan ‘unik’ dalam masalah
pelayanan nasabah, sistem sirkulasi pembiayaan, produk pembiayaan, sistem
penetapan marjin (profit loss sharing). Perlu diketahui bahwasanya variabel
tersebut merupakan langkah kongrit dalam pelaksanaan strategi marketing.
Isu yang ditemukan adalah adanya sistem operasionalisasi manajemen yang 8Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), 12. 9Nasution, Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Transtinto, 1996).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
95
kurang terorganisir dengan baik dan efektif. Kemungkinan besar hal ini bisa di
buktikan dengan adanya pengetahuan dari para petugas LKS (Lembaga
Keuangan Syariah) terkait mengoperasionalisasi manajemen keuangan dan
pemasaran tersebut kurang reability dan memadai, dikuatkan lagi dangan latar
belakang pendidikan Sarjana Agama (S.Ag dan S.Pd.I) yang tidak linier
dengan kinerja sebagai petugas atau karyawan LKS-Micro finance Gerai
Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam mengelola masalah
pembiayaan dan keuangan lebih-lebih masalah keperbankanan; (b). Mengkaji
sejumlah literatur, tulisan-tulisan/artikel yang relevan dengan isu-isu yang
terjadi dalam konteks perbankan/lembaga keuangan syariah, seperti contoh:
kiat keberhasilan BMT Sidogiri, Pasuruan; (c) Diskusi dengan orang-orang
yang lebih berpengalaman, termasuk dengan rekan sejawat serta para praktisi
di lapangan terkait life cycle bank syariah/lembaga keuangan syariah
dibanding dengan bank konvensional.
Tahap kedua disebut dengan reduction (fokus), yaitu dengan cara
mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Tujuan
reduksi di sini adalah agar peneliti dapat memfokuskan persoalan pada
masalah tertentu yang dianggap penting dan bermakna, sementara data dan
informasi yang dianggap tidak penting disingkirkan untuk sementara waktu.
Data yang diambil tadi kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kategori
dan ditetapkan sebagai fokus penelitian. Tahap ini mencakup: (a) Studi
literatur dengan mendalami kembali semua tulisan, dokumen, artikel, jurnal
dan kesan harian; (b) Mengadakan diskusi, observasi berperan serta, dan
wawancara mendalam (in-depth interview) dengan masyarakat Paiton dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
96
sekitarnya yang telah diidentifikasi sebagai informan penelitian; (c)
Mengadakan revisi proposal yang telah disusun sebelumnya, untuk
disesuaikan dengan fokus yang telah ditetapkan pasca pematangan informasi.
Tahap ketiga disebut dengan tahap selection. Pada tahapan ini, peneliti
menguraikan fokus yang telah ditetapkan pada tahap kedua secara lebih rinci
dan mendetail. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kemudian peneliti
mengkonstruksi temuan penelitian dan menuangkannya dalam sebuah laporan
hasil penelitian. Tahap ketiga ini mencakup : (a). Pengumpulan data di
lapangan yang dilakukan secara terinci dan mendalam guna menemukan
kerangka konseptual tema-tema di lapangan; (b). Analisis data secara
mendalam; (c). Melakukan pengecekan keabsahan data hasil dan temuan
penelitian; (d). Menulis laporan hasil penelitian.
D. Jenis dan sumber data.
Penelitian ini membutuhkan dan menghasilkan data deskriptif berupa
ungkapan seseorang baik tertulis maupun ucapan atau perilaku yang diamati.10
Dalam penelitian kualitatif, jenis datanya berupa pernyataan-pernyataan (kata-
kata) yang disampaikan oleh informan sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan dalam penelitian. Di samping itu ada jenis data hasil observasi dan
dokumentasi yang diperoleh di lapangan, berupa perilaku subjek (manusia)
yang diamati dan naskah-naskah dokumen yang menggambarkan gejala atau
fenomena terkait kondisi semua yang berhubungan dengan LKS-Micro
finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Berdasarkan
jenisnya, data penelitian ini adalah manusia dan non-manusia. Sumber data
10Bogdan dan Steven, Introduction.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
97
manusia yaitu informan (petugas) LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul
Jadid Paiton Probolinggo serta masyarakat Paiton dan sekitarnya. Sedangkan
sumber data non-manusia berupa dokumen tertulis atau tergambar.
Data dalam penelitian ini adalah segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menyusun suatu informasi yaitu melalui
wawancara, observasi, dan dokumen. Sedangkan sumber data dalam penelitian
ini adalah subyek dari mana data tersebut diperoleh. Subyek penelitian adalah
seseorang atau lebih yang dipilih oleh peneliti untuk dijadikan nara sumber
data yang dikumpulkan, yaitu sebagian dari pimpinan, karyawan yang ada di
LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan
data sekunder. Data primer (data tangan pertama), adalah data yang diperoleh
dan dikumpulkan dari sumber pertama. Data primer yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah hasil dari interview. Data sekunder (data tangan kedua),
adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, namun sumber kedua,
ketiga, dan seterusnya. Data sekunder biasanya terwujud data dokumentasi
atau data laporan yang telah tersedia11. Data sekunder yang dipergunakan
dalam penelitian adalah dokumen LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul
Jadid Paiton Probolinggo.
Sumber datanya ialah orang sebagai informan yang mana orang
tersebut dianggap banyak mengetahui seluk beluk data yang ada di LKS-
Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan
dikumpulkan peneliti sendiri. Informan yang menjadi sumber data dalam
11Ibid., Arif Furchan, 204.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
98
penelitian ini lebih banyak diperoleh dari manajer bagian operasional sebagai
subyek penelitian dalam mencari sumber data dan karyawan (staf) operasional
LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
E. Teknik Penelitian
Sebelum mengarah kepada teknik penelitian, prosedur yang dilakukan
terlebih dahulu adalah penentuan informan. Prosedur ini dilakukan dalam
rangka memilih informan yang memungkinkan diwawancarai secara
mendalam, di samping untuk menentukan waktu penggalian data.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah purposive
sampling, dan snowball sampling. Purpose sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini misalnya, orang sebagai informan tersebut dianggap
paling tahu tentang data-data bank/lembaga keuangan syariah yang kita
butuhkan atau bisa juga yang bersangkutan sebagai pemilik (ketua) lembaga
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi kebijakan,
sistem dan prosedur LKS yang di jalankan oleh LKS tersebut.
Teknik Snowball sampling adalah teknik mengidentifikasi dan
mewawancarai seseorang yang memiliki karakteristik data yang diperlukan.
Mereka yang telah diidentifikasi dijadikan informan guna mengidentifikasi
orang-orang lain yang qualified untuk dicantumkan sebagai informan (subjek
penelitian). Mereka yang telah diwawancarai diminta juga untuk menunjukkan
orang lain guna dimintai informasi yang didapatkan memiliki kredibilitas yang
tinggi, dan data menunjukkan kejenuhan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
99
Pada intinya teknik snowball sampling digunakan untuk mencari
informasi secara terus menerus dari informan satu ke informan lainnya,
sehingga data yang diperoleh semakin banyak, lengkap dan mendalam. Dalam
hal ini, informan adalah orang yang difungsikan untuk memberikan informasi
tentang situasi dan kondisi latar penelitian.12 Penggunaan snowball sampling
dihentikan bila data yang diperoleh dianggap telah jenuh. Dengan demikian,
penelitian ini menggunakan prinsip ketercukupan dalam hal informan dan
data. Berdasarkan hasil analisis disusunlah sebuah kerangka temuan penelitian
yang bersifat kualitatif.13
F. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis, cirri-ciri dan sumber data, maka pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara, yaitu: (a) Observasi; (b)
Wawancara mendalam (Indepth interview); (c) Studi dokumentasi (study of
document). Tiga tekhnik ini menurut Lincoln dan Guba merupakan metode-
metode yang cocok untuk penelitian kualitatif. Oleh karena itu dalam
memperoleh data peneliti terjun langsung ke lokasi untuk mengumpulkan
data, peneliti menggunakan 3 (tiga) metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi (Observation Method)
Metode ini menggunakan pengamatan yang dilakukan oleh semua
indera baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam waktu
tertentu dimana fakta dan data tersebut ditentukan. Menurut Sutrisno Hadi
observasi adalah metode ilmiah yang diartikan sebagai pengamatan dan
12Noeng Muhadjir, Metodologi, 90. 13Pamela Maycut & Richard House, Beginning (Qualitative Research: A Philosophy and Practical Guide (Washington D.C. : The Falmer Press Teachers Library, 1994).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
100
pencatatan sistematik fenomena. Yang diselidiki, dalam arti luas observasi
tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung.14
Menurut Suharsimi Arikunto dalam pengertian psikologi observasi
atau yang disebut pula dengan pengamatan adalah meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan
langsung15.
Dalam hal ini penggunaan metode observasi langsung yaitu akan
mengadakan pengamatan dan pencatatan dalam situasi yang sebenarnya.
Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang
keseluruhan obyek penelitian, yang meliputi keadaan sarana dan
prasarana, struktur organisasi, fasilitas pendukung untuk mengembangkan
LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton sebagai bagian
dari unit usaha Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
2. Metode Wawancara Mendalam (Indept Interview Method)
Metode interview merupakan suatu pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan keterangan responden melalui percakapan
langsung dan berhadapan muka.
Interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pengumpul data kepada subjek
informan,16 yaitu masyarakat Paiton dan sekitarnya. Interview yang sering
14Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: ANDI, 2000), 136. 15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 133. 16Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), 67.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
101
juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog
yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (interview)17.
Metode interview di sini dilakukan kepada informan yaitu karyawan
dan manajer LKS-Micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton serta
masyarakat Paiton dan sekitarnya. Metode ini dipandang sebagai metode
yang relevan untuk memperoleh data secara langsung dari informan.
interview juga merupakan alat pengumpul informasi yang langsung dan
berguna untuk mengetahui kejiwaan seseorang seperti: motivasi, tingkah
laku, dan tanggapan pribadi.
Dalam penelitian kualitatif, interview digunakan untuk menangkap
makna secara mendasar dalam interaksi yang spesifik. Teknik wawancara
yang digunakan di sini adalah wawancara tidak terstruktur (unstructured
interview) yang dilakukan tanpa menyusun suatu daftar pertanyaan yang
ketat. Dalam wawancara tidak terstruktur ini tidak menggunakan pedoman
wawancara yang sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
Dipilihnya wawancara tak berstruktur dalam penelitian ini karena
teknik ini memiliki kelebihan, diantaranya: 1) Dapat dilakukan secara
lebih personal yang memungkinkan perolehan informasi sebanyak-
banyaknya; 2) Memungkinkan dicatat respon efektif yang tampak selama
wawancara berlangsung dan dipilah-pilahkan pengaruh pribadi peneliti
17Ibid., Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
102
yang mungkin mempengaruhi hasil wawancara; 3) Memungkinkan
peneliti belajar dari informan tentang budaya, bahasa dan cara hidup
keseharian informan; 4) Secara psikologis wawancara ini lebih bebas dan
dapat bersifat ‘obrolan’ sehingga tidak membosankan dan melelahkan
informan.
Ketika melakukan wawancara tak berstruktur, pertanyaan-
pertanyaan dilakukan secara bebas (free-interview) pada hal-hal yang
bersifat umum tentang informasi seputar perkembangan LKS-Micro
finance Gerai Muamalah PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Setelah itu
dilakukan wawancara terfokus (focusing interview) dimana pertanyaan
terpusat pada pokok permasalahan tertentu, seperti wawancara tentang
kondisi perkembangan lingkungan internal dan eksternal serta bauran
pemasaran (marketing mix) dan SWOT analysis yang diterapkan di LKS-
Micro finance Gerai Muamalah PP. Nurul Jadid Paiton dan sebagainya
tentang hal-hal terkait.
Dalam menerapkan teknik wawancara, penelitian ini mengikuti
saran-saran Kuntjaraningrat yang kadang-kadang dilakukan berdasarkan
perjanjian atau spontan tergantung pada waktu yang diberikan oleh
informan. Untuk mempermudah proses berlangsungnya wawancara,
peneliti menggunakan catatan dan tape recorder dengan terlebih dahulu
minta izin kepada informan.
3. Metode Studi Dokumentasi (Study of Document Method)
Selain dua metode yang telah diaparkan di atas, penelitian ini juga
menggunakan metode dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
103
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek
penelitian.18 Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian kualitatif
merupakan pelengkap dari penggunaan wawancara dan observasi.
Dokumentasi merupakan metode untuk mengumpulkan data dengan
jalan menyelidiki dokumen-dokumen yang ada. Suharsimi Arikunto
mengatakan, dokumentasi berasal dari kata dasarnya ‘dokumen’, yang
artinya barang-barang tertulis. Pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen
peraturan-peraturan, notulen rapat, pencatatan harian dan sebagainya19.
Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan
dapat membantu pengumpulan informasi yang benar-benar akurat,
sehingga akan menambah ke-validan hasil penelitian seperti:
a. Struktur organisasi
b. Nama-nama Pimpinan Dan Karyawan
c. Sarana prasarana
d. Asset LKS-Micro finance Gerai Muamalah PP. Nurul Jadid Paiton
Probolinggo
e. dan lain-lain
G. Uji Kredibilitas Data
Dalam penelitian ini, uji kredibilitas data dilakukan dengan metode
triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai upaya peneliti untuk melakukan uji
kredibilitas data, yaitu mengecek kebenaran data dengan berbagai teknik
18Ibid., Irawan Soehartono, Metode Penelitian, 69. 19Ibid., Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 135.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
104
pengumpulan data dari sumber data. Triangulasi ada dua macam, yaitu: (a)
Triangulasi teknik, dan (b) Triangulasi sumber.
Triangulasi teknik, berarti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam
hal ini peneliti melakukan uji kredibilitas data dengan cara meng-cross check
tentang data yang sama dari masing-masing informan.
Triangulasi sumber, berarti peneliti mengumpulkan data dengan teknik
pengumpulan data yang sama dari sumber yang berbeda-beda. Tujuan
triangulasi bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada upaya
memahami pemahaman subjek terhadap dunianya. Nilai dari teknik triangulasi
adalah untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh itu benar-benar valid.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai proses
menyusun, mengkategori data, dan mencari pola atau tema dengan maksud
untuk memahami maknanya. Analisis data merupakan proses bertanya-
menemukan (question discovery). Prosedur dalam analisis data yang
disarankan oleh Miles dan Huberman adalah: reduksi data, display data,
kesimpulan sementara dan verifikasi.20
Reduksi data. Reduksi data ini merupakan usaha menyederhanakan
temuan data dengan cara mengambil intisari data hingga ditemukan tema
pokoknya, fokus masalah dan pola-polanya. Cara ini diharapkan dapat
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Reduksi
data dilakukan mengingat data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
20Miles & Huberman, Qualitative Data Analysis (London: SAGE Publications, 1984), 20.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
105
banyak sehingga tidak mungkin semua data dianalisis, maka peneliti harus
memilah dan menentukan mana yang diperlukan dan mana yang tidak
diperlukan.
Display (penyajian). Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian,
bagan, model, tipologi, atau hubungan antar kategori, sehingga keseluruhan
data dan bagian-bagian detailnya dapat dipetakan dengan jelas. Untuk
melakukan display data ini, yang paling sering digunakan adalah dengan teks
yang bersifat naratif. Dengan men-display data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah diambil.
Penyimpulan dan verifikasi. Setelah data tersaji dalam display data,
maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila kemudian ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mengharuskan pada perubahan kesimpulan. Akan tetapi
jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan melakukan
verifikasi data, maka kesimpulan yang dikemukakan sejak awal merupakan
kesimpulan yang kredibel dan valid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
106
Proses semacam itu disebut model analisis interaktif, yang lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif21
Gambar tersebut di atas menunjukkan aktivitas analisis data dengan
model interaktif yang diawali dari aktivitas pengumpulan data, kemudian
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dan terus kembali
pada aktivitas pengumpulan data sepanjang kesimpulan atau verifikasi data
yang dirasakan oleh peneliti belum cukup menggambarkan peristiwa atau
fenomena yang sebenarnya.
Pada intinya, dalam penelitian ini digunakan dua metode analisis data
kualitatif : Pertama, Metode Analisis lapangan (field research ), yaitu akan
digunakan dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun,
menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada di LKS Micro Finance
Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo berupa informasi, data-data
bank, dan lain sebagainya. Untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan
teliti terhadap suatu obyek penelitian.
21Ibid., 20.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
Reduksi Data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
107
Bogdan dan Biklen dalam Widodo dan Muhtar secara ringkas diartikan
bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa model.
Diantaranya bersifat kepustakaan (library research) dan model penelitian
bersifat lapangan (field research).22
Teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan
analisis data lapangan adalah model Miles and Huberman. Miles dan
Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya jenuh. Analisis model ini dapat dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :23
1. Menelaah seluruh data yang telah terkumpul melalui observasi dan
wawancara (interview) dengan informan (karyawan) LKS Micro Finance
Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo, mengkaji dan menelaah
data dilakukan secara deskriptif dan reflektif terkait gambaran mengenai
strategi pemasaran pada saat melakukan penelitian se-objektif mungkin.
2. Melakukan reduksi data, yaitu menyeleksi data dengan memilih yang
penting-penting saja sehingga rangkuman inti dari penelitian tersebut tetap
berada di dalamnya dan hasil penelitian yang diteliti akan lebih fokus.
3. Kategorisasi yaitu mengelompokkan data sesuai kategori dengan
menyesuaikan obyek kajian yang akan dianalisa (variable independent)
yang diperlukan dari hasil reduksi.
22Ismail Nawawi, Metode Penelitian Kualitatif (Sidoarjo: Dwi Putra Pustaka Jaya, 2013), 233. 23Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008), 336.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
108
4. Menafsirkan/memaknai terhadap data yang sudah didapat yaitu semakin
dimaknai dengan pertimbangan-pertimbangan apakah sudah sesuai dengan
teori yang dipakai apa belum.
Dari berbagai data yang telah diperoleh dan dikumpulkan baru tahap
selanjutnya adalah menganalisa data terhadap apa yang menjadi topik dalam
penelitian yang dimaksud.
I. Analisis Data
Lexy J. Moleong mengatakan analisis data kualitatif adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milah jadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan pada orang lain24.
Agar data yang diperoleh mempunyai makna, maka data tersebut perlu
dianalisis dengan cara tertentu sesuai dengan sifat dan jenis data. Karena data
yang diperoleh dalam pengertian ini berupa data yang bersifat kualitatif
sebagai hasil observasi dan interview, maka dalam menganalisis digunakan
teknik analisis deskriptif dengan menggunakan metode deduksi.
Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti hanya ingin mengetahui
hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau kondisi yang diteliti yaitu:
1. Lingkungan internal dan eksternal apa saja yang menjadi pengaruh
terhadap realisasi penerapan strategi marketing di LKS-Micro Finance
Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
24Ibid., Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian, 248.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
109
2. Apakah dengan konsep marketing mix dan SWOT analysis bisa dijadikan
sebagai variabel tolak ukur dalam rangka penerapan strategi marketing
yang dilakukan di LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid
Paiton Probolinggo.
Serta data-data lain yang relevan dengan masalah yang diteliti. Apabila
datanya sudah terkumpul semua, kemudian di klasifikasikan yaitu dengan
menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan
menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
J. Cek Validasi Data
Untuk menjaga kevalidan atau keabsahan data dalam penelitian ini,
digunakan tiga teknik audit data. Pelaksanaan teknik audit data berdasarkan
atas sejumlah kriteria tertentu ada empat kriteria yang digunakan yaitu:
Derajat Kepercayaan /Kredibilitas (credibility), Keteralihan atau
Transferabilitas (transferability), Ketergantungan atau Dependabilitas
(dependability), dan Kepastian atau Konfirmabilitas (confirmability)25.
Penerapan Kriterium Derajat Kepercayaan /Kredibilitas (credibility)
mempunyai fungsi; (1). Melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga
tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; (2) Mempertunjukkan
derajat kepercayaan hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti
pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
Kriterium Keteralihan atau Transferabilitas (transferability) sebagai
persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengiriman dan
25Ibid., 324.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
110
penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya
mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan kontek.
Kriterium Ketergantungan atau Dependabilitas (dependability)
merupakan substitusi istilah rehabilitas dalam penelitian yang non-kualitatif
pada cara non-kualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan
replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi
dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka
dikatakan reliabilitasnya tercapai.
Kriterium Kepastian atau Konfirmabilitas (confirmability) berasal dari
konsep “obyektifitas” disini pemastian bahwa sesuatu itu obyektif atau
tidaknya tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan,
pendapat, dalam penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak
orang barulah dapat dikatakan objektif. Jadi dalam hal ini obyektifitas-
subyektifitas suatu hal yang bergantung pada seseorang.