bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
30
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Research and Development (R&D)
atau penelitian dan pengembangan. Research and Develovment adalah Suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan
produk yang telah ada dan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
produk tersebut . (Sugiyono, 2011 ;297).
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian
Penelitian ini berbentuk siklus yang diawali dengan adanya kebutuhan,
permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Adapun
langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Potensi Masalah
Penelitian berangkat dari adanya masalah, yaitu penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi, masalah ini dapat diatasi melului research and
Development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model baru
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut
2. Pengumpulan data
Setelah masalah dapat ditunjukan secara factual, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu, yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai.
31
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk,
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman,
untuk diminta menilai dan memberi masukan terhadap rancangan produk yang akan
dikembangkan seingga terlihat kekuatan dan kelemahannya.
5. Perbaikan desain (Revisi)
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para ahli , maka akan
diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dikurangi dengan cara
memperbaiki desain
6. Pembuatan produk jadi
Peembuatan produk jadi ini dilakukan perbaikan setelah adanya masukan dari para
ahli yag dilakukan pada tahap validasi melalui kegianan diskusi .
Adapun alasan peneliti memilih metode ini adalah tepat untuk mengungkap
kondisi obyektif raport yang digunakan untuk anak tunagrahita di SLB, serta
mengembangkan model raport yang berbasis asesmen untuk anak tunagrahita yang bisa
dijadikan pendoman bagi guru dalam proses pembelajar.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di enam SLB di Kabupaten Bandung Barat yang ada di kota
Bandung dan sekitarnya :
- SLB Purnama Asih Kab Bandung Barat
- SLB YPALB Kab. Bandung.Bandung Barat
- SLB Al-Hikmah Kab. Bandung Barat
- SLB Sukagalih Kab. Bandung Barat
- SLB Bina Anugrah Kab. Bandung Barat
- SLB Hanjuang Jaya Kab Bandung Barat
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini terdiri dari unsur guru yang sedang mengajar anak
tunagrahita.
32
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat model raport yang berbasis
asesmen bagi anak tunagrahita di sekolah luar biasa, Untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan maka peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Setelah menentukan teknik
pengumpulan data tersebut kemudian peneliti merumuskan instumen pengumpulan
data berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada pertanyaan penelitian. Berikut
teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung dengan
menggunakan pedoman ovservasi untuk mencatat kondisi objektif tentang model
raport yang digunakan saat itu, serta faktor -faktor lain yang dapat Mendukung
penelitian ini.
2) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab,
dilakukan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Nasution
(1992) mengemukakan, dalam wawancara kita dihadapkan kepada dua hal.
Pertama, kita harus mengadakan interaksi dengan responden. Kedua, kita
menghadapi kenyataan, adanya pandangan orang lain yang mungkin berbeda
dengan pandangan kita sendiri. Menurut Susan Stainback (Sugiyono, 2010)
mengemukakan bahwa wawancara
‘... provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the
participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through
observation alone.’
Jadi dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan (informan) dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang
terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Teknik wawancara
yang dipergunakan dalam pengumpulan data ini terdiri dari wawancara semi
terstruktur dan wawancara tak berstruktur.
33
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara semi terstruktur digunakan dengan tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2010). Wawancara dilakukan
dalam suasana yang alami, kekeluargaan dan dalam waktu yang fleksibel.
Dengan wawancara peneliti dapat mengungkapkan perspektif emik, yaitu
pandangan, gagasan dan pikiran dari subyek penelitian. Informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara dicatat dan dapat disalin menjadi bentuk
tulisan/laporan. Wawancara dilakukan terhadap guru yang mengajar siswa
tunagrahita.
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana kondisi
obyektif buku raport yang digunakan untuk siswa Tunagrahita di SLB saat ini,
serta untuk mengungkap kebutuhan terhadap model buku Raport yang akan
dikembang bagi anak tunagrahita di SLB.
D. Prosedur Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah tersusunnya desain raport yang
berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita. Prosedur dalam penelitian ini secara garis
besar ditempuh melalui empat tahapan yaitu : (1) studi kondisi objektif raport
(2) tahap analisis hasil studi kondisi objektif saat ini dan merumuskan draf model
raport yang berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita , 3) tahap validasi melalui
focus group discussion, 4) finalisasi desain raport berbasis asesmen bagi siswa
tunagrahita.
34
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan penelitian dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :
BAGAN 3.1
Tahapan Penelitian
1. Tahap Studi Pendahuluan
Untuk memperoleh dasar pijakan penyusunan draf desain raport berbasis
asesmen bagi siswa tunagrahita ini maka diperlukan studi atau kajian kondisi
objektif raport serta kebutuhan dalam mendesain raport bagi siswa tunagrahita.
Dalam kegiatan ini peneliti menghimpun data melalui teknik observasi,
wawancara dan studi dokumen.
Adapun kondisi objektif yang ingin diungkap berkaitan dengan: a) Desain
Raport atu kondisi fisik dalam pembuatan raport untuk siswa tunagrahita.
b) Komponen-komponen yang ada dalam buku raport bagi anak tunagra hita.
c) Substansi yang tergambarkan dalam raport untuk anak tunagrahita.
Studi Pendahuluan
OBSERVASI, WAWANCARA
ANALISIS HASIL STUDI KONDISI OBJEKTIF
MERUMUSKAN DESAIN AWAL
KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION
REVISI
DESAIN AKHIR
35
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Teknik Pengumpulan Data
Studi Dokumentasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan cara melihat dan
mencatat langsung perihal dokumen raport, bagaimana kondisi raport yang
digunakan untuk anak tunagrahita di sekolah tempat obyek penelitian.
Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru pengajar anak tunagrahita dengan
cara semi terstruktur digunakan dengan tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2010). Wawancara dilakukan
dalam suasana yang alami, kekeluargaan dan dalam waktu yang fleksibel.
Dengan wawancara peneliti dapat mengungkapkan kondisi obyektif raport
yang digunakan untuk anak tunagrahita di sekolah tersebut, yang berkaitan
dengan bentuk desain dan konten dari raport tersebut serta bagaimana
pandangan, gagasan dan pikiran dari subyek penelitian. Informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara dicatat dan dapat disalin menjadi bentuk
tulisan/laporan.
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kondisi obyektif
raport yang digunakan untuk anak tunagrahita. Dengan tujuan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangan model raport bagi anak
tunagrahita
2) Pemeriksaan dan Keabsahan Data Penelitian
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari lapangan soheh atau
valid, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara seksama dan teliti baik
dilihat dari substansinya, sumber data maupun pengambilan data.
. Berkaitan dengan keabsahan data Moleong (2004) mengatakan bahwa :
“Teknik Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan
data sebagai perbandingan terhadap data itu.
Teknik Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara dan
berkaitan dengan dokemen-dokumen yang diperoleh sebagai bahan
36
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembuktian dari hasil wawancara dan observasi. Dengan demikian derajat
kepercayaan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini terjamin. Hal ini,
menurut Moleong (2004) dapat dicapai dengan jalan:
1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan orang secara pribadi.
3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4) Membandingkan keadaan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang.
5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Pada penelitian ini sendiri, data hasil pengamatan atau observasi
dibandingkan dengan data hasil wawancara. Data hasil wawancara sendiri
dibandingkan menurut sumber data wawancara tersebut. Maksudnya, data hasil
wawancara dari setiap responden dibandingkan terlebih dahulu, baru kemudian
di triangulasikan dengan sumber data lainnya, baik dari data hasil observasi
maupun dengan data dari hasil studi dokumentasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka teknik triangulasi yang digunakan pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Bagan 3.2
Triangulasi data
2. Analisis Data
Pada tahap ini peneliti menghimpun data hasil wawancara, dan observasi, yang
diperoleh dari tahap kondisi objektif di atas. Kemudian data tersebut dianalisis
dengan cara :
Data hasil
observasi
Data hasil
wawancara
Data Studi
Dokumentasi
37
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan segera dilakukan analisis data melalui
reduksi data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang pertama.
- Data Display
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data
dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, serta merencanakan langkah kerja selanjutnya.
- Kesimpulan
Selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kesimpulan dalam tahap ini
diharapkan dapat menjawab dari pertanyaan penelitian yang pertama.
3. Merancang Model
Hasil dari analisis tersebut untuk dijadikan bahan merumuskan desain awal
dalam mengembangkan raport untuk anak tunagrahita yang berbasis asesmen.
4. Tahap Validasi
Vaslidasi dilakukan melului Focused Group Discussion (FGD).
Draf desain yang telah dirumuskan sebelumnya (draf desain awal), selanjutnya
dibawa kedalam focused group discussion (FGD). Hal ini dilakukan untuk
memperoleh saran/masukan yang lebih luas dalam menyusun desain raport
berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita
Peserta/ahli yang dilibatkan dalam FGD terdiri dari: Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas . Pemilihan focused group discussion ini didasarkan
pada pendapat Witkin (1984) yang menyatakan bahwa pemecahan masalah
melalui diskusi kelompok dapat digunakan sebagai satu tahap dari need
assessment, di mana tingkatan dari diskusi yang diselenggarakan dengan baik
dapat dijadikan pedoman untuk need assessment, seleksi aktivitas dan evaluasi.
Dalam kegiatan FGD peserta/ahli diminta tanggapannya untuk dijadikan
perbaikan terhadap desain raport. Dengan melibatkan tiga unsur tersebut
diharapkan dapat memperkaya masukan sehingga raport dapat digunakan oleh
38
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru sebagai buku laporan kemajuan siswa. Selanjutnya peneliti menyusun
desain rapor berdasarkan hasil FGD.
5. Tahap Revisi Raport
Desain raport berbasis asesmen untuk anak tunagrahita hasil FGD tersebut di
atas selanjutnya di revisi. Hasil masukan dari para ahli ini dijadikan dasar dalam
menyusun model raport berbasis asesmen bersifat hipotetik (desain final) tahap
akhir.
E. Pengembangan Instrumen Penelitian
Dalam hal instrumen penelitian kualitatif Nasution dalam Sugiyono (2010)
menyatakan :
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan
manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian,
prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan
itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan tidak jelas sebelumnya.”
Dalam penelitian kualitatif instrument utama adalah peneliti sendiri, namun
selanjutnya, setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrument penelitian yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan.
Berdasarkan fokus dan pertanyaan penelitian maka peneliti menyusun
instrumen yaitu pedoman observasi dan wawancara, yang ditujukan kepada guru,
dan kepada peserta FGD. Kisi-kisi instrumen penelitian yang disusun peneliti dapat
dilihat pada tabel di berikut ini:
39
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
PENGEMBANGAN MODEL LAPORAN HASIL BELAJAR (RAPORT) BERBASIS ASESMEN UNTUK SISWA TUNAGRAHITA DI
SEKOLAH LUAR BIASA
No. Pertanyaan
Penelitian Aspek Indikator
Teknik
Pengambilan Data
Subyek/
Responden No item
.
.
1. Bagaimana
kondisi objektif
Raport yang
digunakan bagi
anak tunagrahita
di sekolah Luar
Biasa?
1.1. Model Raport
1.1.1. Mengetahui model raport
yang biasa digunakan untuk
anak tunagrahita di SLB
Wawancara Guru 1
1.1.2. Ukuran raport Wawancara Guru 2
1.1.3. Desin warna raport Wawancara Guru 3
1.1.4. Ukuran tulisan pada raport Wawancara Guru 4
1.2. 1.2 Konten Raport
1.3. Aspek yang
diungkap dalam
raport
1.2.1. Biodata Siswa Wawancara Guru 5
1.2.2. Petunjuk penggunaan Wawancara Guru 6
1.2.3. Keterangan diri siswa Wawancara Guru 7
1.2.4. 1.2.4. Format penilaian
1.2.5. Wawancara Guru
8
2.1.1. 1.2.5. sistem Penilaian
2.1.2. Wawancara Guru
9
40
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2.6. Deskripsi penilaian Wawancara Guru 10
1.2.7. Penilaian pengembagan diri Wawancara Guru 11
1.2.8. Catatan untuk orang tua Wawancara Guru 12
1.2.9. Keterangan pindah sekolah Wawancara Guru 13
1.2.10. Catatan prestasi Wawancara Guru 14
1.2.11. Dasar penilaian Wawancara Guru 15
1.2.12. Gambaran kemampuan
anak sesungguhnya Wawancara Guru
16
1.2.13. Aspek perkembangan
Kognititif Wawancara Guru
17
1.2.14. Aspek Perkembangan
Psikomotor Wawancara Guru
18
1.2.15. Aspek Pekembangan
Apektif Wawancara Guru
19
1.2.16. Penilaian dipahami oleh
orang tua siswa Wawancara Guru
20
1.2.17. Kebutuhan raport baru Wawancara Guru 21
41
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
1. 2. Bagaimana
Model Raport yang
bisa dijadikan
pendoman dalam
proses pembelajar
dan gambaran
pekembangan siswa
secara riil.
(Ekspert Judgment)
Penyusunan desain
raport berbasis
asesmen untuk anak
tunagrahita
2.1. Desain buku raport FGD
Pengawas,
guru, kepsek 1,2,3,4
2.2. biodata siswa
FGD
Pengawas,
guru, kepsek 5
2.3. Keterangan Peserta didik FGD
Pengawas,
guru, kepsek 6
2.4. pecantuman base line
dihalaman awal raport FGD
Pengawas,
guru, kepsek 7
2.5. format penilaian FGD
Pengawas,
guru, kepsek 8
2.6. Sistem penilaian FGD
Pengawas,
guru, kepsek 9
2.7. Format Pengembangan diri FGD
Pengawas,
guru, kepsek 10
2.8. Petunjuk Pengisian raport
FGD Pengawas,
guru, kepsek 11
42
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.2
PEDOMAN OBSERVASI
Hari/tanggal : Waktu : Tempat : Obyek : Raport
NO Observasi Keterangan
1. Raport di pakai untuk siswa
tunagrahita
2 Ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya
3 Warna raport
4 Ukuran tulisan
5 Pengisian biodata siswa di halaman awal
6 Petunjuk penggunaan yang ada di raport
7 Keterangan diri peserta didik
8 Format penilaian : Mata Pelajaran Muatan local Program khusus
9 system penilaian
10 Deskripsi nilai
43
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11 Pengembangan diri: a. Penilaian Kepribadian
b. Ekstra kurikuler
c. Pembiasaan
12 Catatan untuk orang tua
13 Keterangan pindah sekolah
14 Catatan prestasi yang pernah dicapai
44
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.3
PEDOMAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Waktu : Tempat : Subjek : I Pertanyaan Jawaban
1 1 .Model raport yang bagimana yang
di pakai untuk siswa tunagrahita ?
2 2. Bagaimana dengan ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya ?
3 3. Bagaimana dengan warna raport yang sekarang ?
4 4. Bagaimana dengan ukuran tulisannya ?
5 5. Bagaimana dengan pengisian biodata siswa di halaman awal ?
6 6. Bagaimana dengan petunjuk penggunaan yang ada di raport ?
7 7. Bagaimana dengan keterangan diri peserta didik ?
8 8. Bagaimana dengan format penilaian : a. Mata Pelajaran b. Muatan local c. Program khusus
9 9. Bagaimana sistem penilaian yang diharus dengan angka pada raport tersebut ?
10 10. Bagaimana dengan deskripsi nilai
11 11. Bagaimana dengan penilaian
45
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengembangan diri: a. Penilaian Kepribadian b. Ekstra kurikuler c. Pembiasaan
12 12. Bagaimana catatan untuk orang tua perlu dicantumkan dalam raport
13 13. Bagaimana dengan keterangan pindah sekolah yang tercantum dihalaman akhir diperlukan dalam raport
14 14. Bagaimana dengan catatan prestasi yang pernah dicapai yang tercantum di halaman akhir ?
15 15. Apa yang menjadi landasan penilaian yang dicantumkan dalam raport ?
16 16. Apakah raport yang sekarang sudah menggambarkan kemampuan anak yang sebenarnya ?
17 17. Apakah perkembangan dari aspek kognitif sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?
18 18. Apakah perkembangan dari aspek psikomotor sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?
19 19. Apakah perkembangan dari aspek apektif sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?
20 20. Apakah orang tua siswa dapatmemahami nilai yang dicantumkan dalam raport ?
21 21. Apakah raport untuk anak tunagrahita perlu ada perubahan atau pengembangan kembali ?
46
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.4
PEDOMAN FOCUS GROUP DISCUSSION
MODEL PENILAIAN HASIL BELAJAR (RAPORT) BERBASIS ASESMEN UNTUK
ANAK TUNAGRAHITA
No Pertanyaan Uraian
1. Bagaimana dengan cover depan ?
2 Bagaimana dengan ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya ?
3 Bagaimana dengan warna raport ?
4 Bagaimana dengan ukuran tulisannya ?
5 Bagaimana dengan pengisian biodata siswa di halaman awal ?
6 Bagaimana denganketerangan peserta didik yang disertai keterangan “hambatan Special” ?
7 Bagaimana dengan pecantuman base line dihalaman awal raport ?
8
Bagaimana dengan format penilaian :
9 Bagaimana dengan sistem penilaian ?
10 BAgaimana dengan format pengembangan diri ?
11 Bagaimana dengan petunjuk pengisian raport ?
47
Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan dan Saran
Peserta Diskusi
(……………………………………………….)