bab iii metode penelitian -...

14
47 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam rangka pengungkapan masalah yang penulis teliti. Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan suatu data, mencapai tujuan penelitian dan menjawab rumusan permasalahan. Penelitian ini menggunakan format metode penelitian kuantitatif. Dalam bagian ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian seperti peubah penelitian, definisi operasional, populasi, sampel dan teknik sampling, alat ukur penelitian, prosedur pengumpulan data, penskalaan, daya diskriminasi dan reliabilitas alat ukur, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 3.1 Peubah Penelitian Dalam penelitian ini terdapat satu peubah gayut dan tiga peubah tak gayut. Adapun peubah-peubah itu adalah: 1. Peubah gayut : Keterikatan Kerja 2. Peubah tak gayut : Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Organisasi dan Jenis Kelamin. 3.2 Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasional peubah-peubah penelitian adalah sebagai berikut:

Upload: nguyenkiet

Post on 22-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

47

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang

digunakan penulis dalam rangka pengungkapan masalah yang penulis

teliti. Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan suatu data, mencapai tujuan penelitian dan menjawab

rumusan permasalahan.

Penelitian ini menggunakan format metode penelitian kuantitatif.

Dalam bagian ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode

penelitian seperti peubah penelitian, definisi operasional, populasi, sampel

dan teknik sampling, alat ukur penelitian, prosedur pengumpulan data,

penskalaan, daya diskriminasi dan reliabilitas alat ukur, uji asumsi klasik

dan uji hipotesis.

3.1 Peubah Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu peubah gayut dan tiga peubah

tak gayut. Adapun peubah-peubah itu adalah:

1. Peubah gayut : Keterikatan Kerja

2. Peubah tak gayut : Karakteristik Pekerjaan, Dukungan

Organisasi dan Jenis Kelamin.

3.2 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasional peubah-peubah penelitian

adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

48

1. Keterikatan Kerja

Menurut Schaufeli & Bakker (2004) keterikatan kerja sebagai

sebuah kondisi dimana seseorang memiliki pikiran yang positif

sehingga mampu mengekspresikan dirinya baik secara fisik, kognitif

dan afektif dalam melakukan pekerjaannya. Aspek keterikatan kerja

terdiri dari vigor, dedication dan absorption.

Untuk mengukur keterikatan kerja, digunakan Utrecht Work

Engagement Scale (UWES-17) berdasarkan aspek-aspek yang

dikemukakan oleh Schaufeli. Semakin tinggi skor dari skala ini

menunjukkan semakin tinggi keterikatan kerja yang dimiliki, dan

begitu juga sebaliknya semakin rendah skor yang ditunjukkan dalam

skala ini maka menunjukkan semakin rendah pula keterikatan kerja

yang dimiliki.

2. Karakteristik Pekerjaan

Menurut Hackman & Oldham (1980) karakteristik pekerjaan

merupakan atribut-atribut variasi ketrampilan, identitas tugas,

signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik pekerjaan Dimensi

karakteristik pekerjaan terdiri dari skill variety, task identity, task

significance, autonomy dan feedback from job.

Untuk mengukur karakteristik pekerjaan, digunakan JDS (Job

Diagnostic Survey) berdasarkan dimensi-dimensi yang dikemukakan

oleh Hackman & Oldham (1980, dalam Reeves, 2010). Semakin

tinggi skor dari skala ini menunjukkan semakin tinggi karakteristik

pekerjaan yang dimiliki, dan begitu juga sebaliknya semakin rendah

skor yang ditunjukkan dalam skala ini maka menunjukkan semakin

rendah pula karakteristik pekerjaan yang dimiliki.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

49

3. Dukungan Organisasi

Menurut Rhoades & Eisenberger (2002) bahwa dukungan

organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana

organisasi menilai kontribusi, memberi dukungan, dan peduli kepada

kesejahteraan mereka. Dimensi dukungan organisasi terdiri dari

keadilan, dukungan atasan, penghargaan organisasi dan kondisi

pekerjaan.

Untuk mengukur dukungan organisasi digunakan skala berisi

dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Eisenberger et al., (1986).

Semakin tinggi skor dari skala ini menunjukkan semakin tinggi

dukungan organisasi yang dimiliki, dan begitu juga sebaliknya

semakin rendah skor yang ditunjukkan dalam skala ini maka

menunjukkan semakin rendah pula dukungan organisasi yang

dimiliki.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi penelitian merupakan faktor utama yang harus ditentukan

sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Populasi merupakan sejumlah

individu yang setidaknya mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Pada

penelitian ini, populasi yang diambil adalah karyawan di PT Bank

Danamon Indonesia, Tbk Kota Tegal beserta anak perusahaan berjumlah

107 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Kota Tegal beserta anak

perusahaan dengan jumlah 107 orang. Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel dengan menggunakan teknik saturated sample

dengan keseluruhan subjek sebanyak 107 orang.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

50

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Kota Tegal

Posisi/Jabatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

D

A

N

A

P

E

L

A

Y

A

N

A

N

Branch Manager 1 1 2

Sales & Service - 3 3

Head Sales & Service

Officer

- 1 1

Personal Banking - 2 2

Financial Specialist 1 - 1

Account Officer 2 - 2

Relation Manager - 1 1

Credit Marketing Officer 14 - 14

Account Receivable

Officer

20 - 20

Admin Collection - 3 3

Payment Processor - 4 4

Deputy Branch Manager 1 - 1

Credit Analyst 2 - 2

Branch Service 1 - 1

Teller - 7 7

Head Teller - 1 1

Sundries 1 - 1

General Support 2 - 2

Security 3 - 3

Customer Relationship

Officer

5 - 5

Cashier - 2 2

Customer Service - 2 2

Collateral - 4 4

Credit Admin 1 3 4

General Affair 1 - 1

P

E

N

G

A

W

A

S

A

N

Regional Credit

Document &Collateral

Processing

3

2

5

Analyst 1 1 2

Early Warning - 1 1

Internal Control - 1 1

Loans Transaction 2 - 2

Legal - 1 1

Appraisal 1 - 1

Facility Control - 1 1

Integrated Support - 1 1

Branch HCGA Head 1 - 1

Operation Head - 2 2

JUMLAH 63 44 107

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

51

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

psikologi. Menurut Azwar (2010) skala psikologi digunakan untuk

mengungkap data mengenai atribut psikologis yang dapat dikategorikan

sebagai variabel kemampuan (kognitif) dan variabel kepribadian (afektif),

yang dalam penelitian adalah atribut afektif.

3.4 Alat Ukur Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

psikologi. Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

berdasarkan skala sikap model likert dengan 5 alternatif jawaban, yaitu:

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat

Tidak Sesuai (STS).

3.4.1 Skala Keterikatan Kerja

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterikatan kerja

menggunakan skala adaptasi dari kuesioner yang sudah baku dari Utrecht

Work Engagement Scale (UWES-17) yang dibuat oleh Schaufeli dan

dimodifikasi oleh penulis. Alat ukur ini memiliki 17 aitem yang terbagi

dalam tiga komponen yaitu semangat (vigor), dedikasi (dedication) dan

absorpsi (absorption). Skala UWES-17 dari Schaufeli juga pernah

digunakan dalam penelitian oleh Anggun (2012), Devi (2014), Katharina

(2015), Stefani (2015). Penjabaran dari dimensi keterikatan kerja,

indikator dan sebaran total item sebagai cetak biru (blue print) alat ukur

yang dipakai dalam penelitian disajikan pada Tabel 3.2.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

52

Tabel 3.2

Cetak Biru Skala Keterikatan Kerja

No. Dimensi Indikator No Aitem Jumlah

F UF

1. Semangat 1. Merasakan energi tinggi

saat bekerja

2. Memiliki semangat

tinggi untuk bekerja

setiap hari

3. Dapat bekerja dalam

waktu lebih lama dari

seharusnya

4. Memiliki mental yang

tangguh

5. Selalu tekun bekerja

1

4,8

12

15

17

-

-

-

-

-

6

2. Dedikasi 1. Memiliki peran dalam

pekerjaan

2. Berantusias tinggi dalam

pekerjaan

3. Mendapatkan inspirasi

dalam pekerjaannya

4. Bangga terhadap

pekerjaan yang dilakukan

5. Merasa tertantang oleh

pekerjaan yang

dikerjakan

2

5

7

10

13

-

-

-

-

-

5

3. Absorpsi 1. Lupa waktu saat bekerja

2. Melupakan lingkungan

sekitar saat bekerja

3. Merasa sangat senang

dengan pekerjaan yang

dilakukan

4. Larut dalam pekerjaan

5. Terbawa suasana saat

bekerja

6. Sulit untuk memisahkan

diri dari pekerjaan

3

6

9

11

14

16

-

-

-

-

-

-

6

Jumlah 17 0 17

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

53

3.4.2 Skala Karakteristik Pekerjaan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur karakteristik pekerjaan

menggunakan JDS (Job Diagnostic Survey) oleh Hackman & Oldham,

1980 (dalam Reeves, 2010) dan dimodifikasi oleh penulis. Skala

karakteristik pekerjaan terdiri atas lima dimensi yaitu variasi ketrampilan

(skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi tugas (task

significance), otonomi (autonomy) dan umpan balik (feedback for job).

Skala dari Hackman & Oldham juga pernah digunakan dalam penelitian

oleh Indi (2011), Anggun (2012). Penjabaran dari dimensi karakteristik

pekerjaan, indikator dan sebaran total item sebagai cetak biru (blue print)

alat ukur yang dipakai dalam penelitian disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Cetak Biru Skala Karakteristik Pekerjaan

No. Dimensi Indikator No Aitem Jumlah

F UF

1. Variasi

Ketrampilan

1. Menggunakan sejumlah

ketrampilan yang

kompleks dalam bekerja

2. Melakukan variasi

pekerjaan

3. Melakukan pekerjaan

yang tidak

membosankan

8

2, 14

18

-

11

-

5

2. Identitas

Tugas

1. Bekerja dengan banyak

orang saat bekerja

2. Melaksanakan

pekerjaan dari awal

hingga akhir

3. Kesempatan untuk

menyelesaikan

pekerjaan

-

3

22

7

16

-

4

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

54

Tabel 3.3 (Lanjutan)

No. Dimensi Indikator No Aitem Jumlah

F UF

3. Signifikansi

Tugas

1. Keberhasilan pekerjaan

berpengaruh bagi rekan

kerja

2. Pekerjaan yang

dikerjakan bermanfaat

besar bagi perusahaan

4, 23

-

13

20

4

4. Otonomi 1. Ada kebebasan atas

bagaimana karyawan

melakukan

pekerjaannya

2. Kewenangan

mengambil keputusan

atas pekerjaan

21

1

9

17

4

5. Umpan Balik 1. Umpan balik atas

kinerja karyawan dari

rekan kerja

2. Keterbukaan atas hasil

pekerjaan

3. Umpan balik atas hasil

kerja dari supervisor

-

6, 10

5, 15

12

19

-

6

Jumlah 14 9 23

3.4.3 Skala Dukungan Organisasi

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan organisasi

dengan menggunakan pengukuran dukungan organisasi dari skala

Eisenberger et al., (1986) yang dimodifikasi oleh penulis. Skala dukungan

organisasi terdiri atas tiga dimensi yaitu keadilan (fairness), dukungan

atasan (supervisor support), serta penghargaan dan kondisi kerja

(organizational reward and job condition). Skala Eisenberger et al.,

(1986) juga pernah digunakan dalam penelitian oleh Valerie & Rowan

(1999), Ricky (2014) dan Stefani (2015). Penjabaran dari dimensi

dukungan organisasi, indikator dan sebaran total item sebagai cetak biru

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

55

(blue print) alat ukur yang dipakai dalam penelitian disajikan pada Tabel

3.4.

Tabel 3.4

Cetak Biru Skala Dukungan Organisasi

No. Dimensi Indikator No Aitem Jumlah

F UF

1. Keadilan 1. Memperhatikan

tujuan karyawan

2. Melibatkan

karyawan dalam

pengambilan

keputusan

3. Menghargai hasil

kerja karyawan

4. Mendengarkan

masukan dari

karyawan

1

-

-

-

12

3

5

8

5

2. Dukungan

Atasan

1. Memedulikan

kesejahteraan

karyawan

2. Bangga dengan

hasil kerja

karyawan

3. Menghargai

kontribusi kerja

karyawan

2

4

9

-

-

-

3

3. Penghargaan

dan Kondisi

Kerja

1. Memberikan

keuntungan kepada

karyawan

2. Membantu

kesulitan karyawan

3. Menggaji sesuai

peraturan

4. Mengubah kondisi

kerja karyawan

-

7

-

11

6

-

10

-

4

Jumlah 6 6 12

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

56

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data diawali dengan pencarian data awal yang

berkaitan dengan keterikatan kerja karyawan di PT Bank Danamon

Indonesia, Tbk Kota Tegal. Selanjutnya, karyawan diminta untuk mengisi

skala psikologis dengan cara meminta bantuan pihak pimpinan PT Bank

Danamon Indonesia, Tbk Cabang Tegal untuk membagikan skala tersebut.

Data skala psikologis yang dikumpulkan bertujuan untuk mendapatkan

jawaban masing-masing karyawan mengenai keterikatan kerja,

karakteristik pekerjaan dan dukungan organisasi.

3.6 Penskalaan

Hal yang tidak dapat dipisahkan dengan pengukuran adalah

metode penskalaan, merupakan proses penentuan letak stimulus atau letak

kategori respon tertentu pada suatu kontinum psikologis (Azwar, 2013).

Metode penskalaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert. Alternatif pilihan jawaban dalam skala yang digunakan dalam

penelitian ini dibuat dalam bentuk rentangan mulai dari yang tertinggi

sampai terendah, dan dibedakan menjadi lima yaitu:

a. SS : Jawaban yang menyatakan bahwa subyek SANGAT SESUAI

dengan pernyataan yang diajukan.

b. S : Jawaban yang menyatakan bahwa subyek SESUAI dengan

pernyataan yang diajukan.

c. N : Jawaban yang menyatakan bahwa subyek NETRAL (tidak dapat

menentukan dengan pasti) pernyataan yang diajukan.

d. TS : Jawaban yang menyatakan bahwa subyek TIDAK SESUAI

dengan pernyataan yang diajukan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

57

e. STS : Jawaban yang menyatakan bahwa subyek SANGAT TIDAK

SESUAI dengan pernyataan yang diajukan.

Sistem penilaian skala psikologis bergerak dari satu sampai lima.

Pernyataan yang tergolong favourable atau sesuai pernyataan, subyek

akan memperoleh skor 5 jika menjawab sangat sesuai (SS), skor 4 jika

menjawab sesuai (S), skor 3 jika menjawan netral (N), skor 2 jika

menjawab tidak sesuai (TS), skor 1 jika menjawab sangat tidak sesuai

(STS). Pernyataan yang tergolong unfavourable atau bertentangan dengan

pernyataan, subyek akan memperoleh skor 5 jika menjawab sangat tidak

sesuai (STS), skor 4 jika menjawab tidak sesuai (TS), skor 3 jika

menjawab netral (N), skor 2 jika menjawab sesuai (S), dan skor 1 jika

menjawab sangat sesuai (SS).

3.7 Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Alat Ukur

3.7.1 Daya Diskriminasi Aitem

Azwar (2013) menyatakan daya diskriminasi aitem atau daya beda

adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau

kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur.

Misalnya dalam skala yang diukur untuk mengungkapkan keterikatan

kerja, maka aitem berdaya beda tinggi adalah aitem yang menunjukkan

mana individu atau kelompok individu yang memiliki keterikatan kerja

yang tinggi dan mana yang tidak. Pengujian daya diskriminasi aitem

dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor

aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan

menghasilkan koefisien korelasi aitem-total.

Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total

biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

58

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Jika

koefisien korelasi kurang dari 0,30 maka dinyatakan gugur (Azwar, 2013).

3.7.2 Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

pengujian reliabilitas konsistensi internal dengan berpatokan pada

koefisien Cronbach Alpha yang dihitung dengan bantuan program SPSS

16.0. Azwar (2010) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan dalam

angka koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0-1,00. Semakin

tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka satu maka semakin tinggi

reliabilitas alat tes tersebut. Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan metode Cronbach Alpha yang menurut Kaplan & Saccuzzo

(2001) kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila:

1. r ≥ 0,7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan dalam melakukan

penelitian.

2. r < 0,7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam

melakukan penelitian.

3.8. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar mendapatkan model

regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang

handal dan tidak bias sesuai dengan kaidah Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji linearitas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, kedua peubah (tak gayut maupun gayut) mempunyai distribusi

normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2009). Uji normalitas

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

59

dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji Kolmogorov-Smirnov

apabila nilai signifikan > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah tak gayut. Apabila terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas sebaliknya

apabila nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas (Ghozali, 2009).

3.8.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan ragam (varians) dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika ragam residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan

jika ragam berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2009). Apabila titik pada grafik diagram pencar (scatterplot)

menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta

tidak membentuk pola yang jelas atau tertentu, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Santoso, 2000).

3.8.4 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan

antara peubah gayut dengan peubah tak gayut dan untuk mengetahui

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10231/3/T2_832014014_BAB... · (skill variety), identitas tugas (task identity), signifikansi

60

penyimpangan tersebut tidak signifikan (p>0,05), dan signifikansi

linearitas signifikan (p<0,05), maka hubungan antara peubah tak gayut

dengan peubah gayut adalah linier (Hadi, 2000).

3.9 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analis data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda dan teknik analisis uji beda t-

test dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0.

3.9.1 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) peubah gayut, bila dua atau lebih

peubah gayut sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya) (Sugiyono, 2012).

3.9.2 Uji Beda t-test

Uji beda t-test (independen sample t-test) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan rataan antara dua kelompok sampel

yang tidak berhubungan (Priyatno, 2012).